Anda di halaman 1dari 3

Adinda Anggrianti

072001600003

Rock Mass Rating (RMR)

Bieniawski (1976) mempublikasikan suatu klasifikasi massa batuan yang disebut


Klasifikasi Geomekanika atau lebih dikenal dengan Rock Mass Rating (RMR). Setelah
bertahun-tahun, klasifikasi massa batuan ini telah mengalami penyesuaian dikarenakan
adanya penambahan data masukan sehingga Bieniawski membuat perubahan nilai rating
pada parameter yang digunakan untuk penilaian klasifikasi massa batuan tersebut. Pada
penelitian ini, klasifikasi massa batuan yang digunakan adalah klasifikasi massa batuan versi
tahun 1989 (Bieniawski, 1989).
Parameter yang digunakan dalam klasifikasi massa batuan menggunakan
Sistim RMR yaitu:
 Kuat tekan uniaxial batuan utuh

 Rock Quality Designatian (RQD)

 Spasi bidang dikontinyu.

 Kondisi bidang diskontinyu

 Kondisi air tanah.

 Orientasi/arah bidang diskontinyu.
Batas dari daerah struktur tersebut biasanya disesuaikan dengan kenampakan perubahan
struktur geologi seperti patahan, perubahan kerapatan kekar, dan perubahan jenis
batuan.RMR ini dapat digunakan untuk terowongan.lereng, dan pondasi.

a. Kuat Tekan Batuan Utuh


Untuk menentukan nilai kuat tekan batuan utuh dapat dilakukan dengan pengujian
laboratorium dan pengujian langsung di lapangan.
1. Uji laboratorium
 Uniaxial Compressive Test (UCS)
Sample batuan yang diuji berasal dari core yang dipilih berdasarkan
kenampakan yang masih utuh tanpa gangguan diskontinuitas dan dipilih litologi
yang mewakili daerah penelitian. Sample ini diuji dalam bentuk silinder dengan
perbandingan tinggi dan diameter (l/D) tertentu dimana perbandingan ini akan
sangat berpengaruh pada nilai UCS yang dihasilkan. Semakin besar
perbandingan panjang terhadap diameter, kuat tekan akan semakin kecil.
Sample kemudian ditekan dari satu arah (uniaxial) menggunakan mesin.
 Point Load Index (PLI)

Pengujian ini menggunakan mesin uji point load dengan sampel
berupa silinder atau bentuk lain yang tidak beraturan. Sampel yang
disarankan untuk pengujian ini adalah batuan berbentuk silinder dengan
diameter kurang lebih 50mm. Dari pengujian ini didapatkan nilai point load
index (Is) yang akan menjadi patokan untuk menentukan nilai kuat tekan
batuan (σc).

2. Uji langsung di lapangan


Hoek and Brown, 1980 memberikan index classification of rock material
untuk mengestimasi kisaran nilai kuat tekanan batuan di lapangan dengan
menggunakan kuku, pisau, dan palu geologi.
Tabel 2. Index Classification Of Rock Material

b. Rock Quality Designation

RQD didefinisikan sebagai persentase dari perolehan inti bor (core) yang secara
tidak langsung didasarkan pada jumlah bidang lemah dan jumlah bagian yang lunak
dari massa batuan yang diamati dari inti bor (core).Dengan kata lain, RQD adalah
ukuran sederhana dari persentasi perolehan batuan yang baik dari sebuah interval
kedalaman lubang bor.

c. Discontinuitas Spacing

Jarak antar (spasi) bidang diskontinu didefinisikan sebagai jarak tegak lurus antara
dua diskontinuitas berurutan sepanjang garis pengukuran yang dibuat sembarang. Menurut
ISRM, jarak antar (spasi) diskontinuitas adalah jarak tegak lurus antara bidang diskontinu
yang berdekatan dalam satu setdiskontinuitas.

Gambar 3. Discontinuitas Spacing

Anda mungkin juga menyukai