Anda di halaman 1dari 8

BAB VIII

ETOS KERJA DAN


KESEJAHTERAAN SOSIAL

DISUSUN OLEH :

KAFI AKBAR 072001600018


ADINDA ANGGRIANTI 072001600003
ETOS KERJA DAN
KESEJAHTERAAN SOSIAL

ARTI DAN ETOS KERJA ISLAM


Etos kerja adalah totalitas kepribadian diri serta cara
mengekspresikan, memandang, meyakini dan memberikan makna
tentang suatu pekerjaan yang mendorong diri untuk bertindak dan
meraih amal (hasil) yang optimal.
Semua kegiatan yang dilakukan dan tidak bertentangan dengan
syariah dimasukkan kedalam kategori ibadah. Salah satu bentuk
ibadah adalah bekerja dengan sungguh-sungguh untuk mencapai
hasil yang maksimal. Umat islam sendiri sangat dianjurkan untuk
bekerja dan dilarang malas, mengemis dan menggantungkan
hidup pada orang lain.
Toto Tasmara memberikan ciri-ciri etos kerja muslim yang
berandaskan pada akhlak mulia dalam bukunya
Membudayakan Etos Kerja Islami yaitu :

1. MenghargaiWaktu
2. Memiliki moralitas yang ikhlas
3. Memiliki kejujuran
4. Memiliki komitmen
5. Istiqamah,kuat pendirian
6. Memiliki kedisiplinan
7. Konsekuen dan berani menghadapi tantangan
8. Memiliki sikap percaya diri
9. Orang yang kreatif
10.Bertanggung jawab
11.Bahagia karena melayani
12.Memiliki harga diri
13.Memiliki jiwa kepemimpinan
14. Berorientasi ke Masa Depan
15.Hidup Berhemat dan Efisien
16. Memiliki JiwaWiraswasta
17. Memiliki Insting Berkompetisi
18. Keinginan untuk mandiri
19. Kemauan Belajar dan Mencari Ilmu
20. Memiliki Semangat Perantauan
21. Memerhatikan Kesehatan dan Gizi
22. Tangguh dan Pantang Menyerah
23. Berorientasi pada Produktivitas
24. Memperkaya Jaringan Silaturahmi
25. Memiliki Semangat Perubahan
Srijanti dkk, dalam bukunya Etika Membangun
Masyarakat Islam Modern menjelaskan etos kerja Islam
itu adalah:
1. Bekerja sampai tuntas
2. Bekerja dengan ikhlas
3. Bekerja dengan jujur
4. Bekerja menggunakan teknologi
5. Bekerja dengan kelompok
6. Bekerja keras
7. Bekerja sebagai bentuk
KESEJAHTERAAN SOSIAL

Untuk mendapatkan kesejahteraan sosial yang baik


tahapan yang harus diupayakan adalah:
1. Setiap pribadi yang ada di masyarakat harus berusaha
memiliki ilmu pengetahuan dan keterampilan.

2. Bantuan dari keluarga terdekat berupa zakat, infak,


sedekah dan pemberian-pemberian lainnya.

3. Bantuan dari masyarakat kepada anggota-anggota


masyarakat yang membutuhkan baik berupa
keuangan, keterampilan maupun saran, pendapat,
wawasan dan lapangan pekerjaan.

4. Tanggung jawab pemerintah untuk menyejahterakan


rakyatnya.
ZAKAT DAN KEPEDULIAN SOSIAL
Manfaat ibadah zakat adalah:

1. Mengurangi/mengikis sifat-sifat kikir di dalam


jiwa serta melatih memiliki sifat-sifat dermawan
dan mengantarkan seseorang mensyukuri
nikmatAllah.

2. Menciptakan ketenangan dan ketentraman,


bukan hanya kepada penerima tetapi juga
kepada pemberi zakat.

3. Mengembangkan harta benda.


PENGELOLAAN DAN PENDISTRIBUSIAN ZAKAT

Pengelolaan dan pendistribusian zakat harus berorientasi untuk


memajukan kesejahteraan sosial.
Zakat bila telah terkumpul pada lembaga tertentu
seperti amil zakat atau rumah zakat dapat diberikan dengan
jumlah yang cukup, tidak hanya untuk kebutuhan konsumsi
para mustahiq yang membutuhkan tetapi juga dapat digunakan
untuk menopang terciptanya kesejahteraan sosial yang baik,
seperti biaya pendidikan, modal usaha, menciptakan lapangan
kerja dan kegiatan lain yang bersifat meningkatkan
kesejahteraan masyarakat sosial.

Anda mungkin juga menyukai