Anda di halaman 1dari 21

CHAPTER 4

EFFICIENT SECURITIES MARKET

1. Overview

Information
Meaning of Implication of A capital Asset asymmetry,insider
Full disclosure
efficiency financial reporting pricing model trading, adverse
selection

Efisiensi pasar sekuritas mempunyai implikasi yang penting untuk akuntansi


keuangan. Satu implikasi mempunyai peranan penting ke dalam konsep pengungkapan penuh
(full disclosure). Dalam teori pasar efisien (efficient markets theory), akuntansi dipandang
berada dalam kompetisi dengan sumber inforrnasi lain seperti media berita, analisis
keuangan, dan bahkan harga pasar itu sendiri. Sebagai sebuah alat untuk menginformasikan
investor, akuntansi hanya akan bertahan jika relevan, reliabel, tepat waktu, dan biaya efektif
relatif terhadap sumber yang lain.

Teori pasar efisien juga mengingatkan kita terhadap alasan teoritis utama untuk
keberadaan akuntansi, yaitu asimetri informasi. Ketika beberapa partisipan pasar tahu lebih
banyak dibandingkan yang lain, tekanan timbul untuk mencari mekanisme bagaimana cara
informasi tersebut lebih baik diinformasikan secara kredibel kepada yang lain, dan pihak
dengan posisi informasi yang tidak menguntungkan dapat melindungi diri dari kemungkinan
eksploitasi dari pihak yang memiliki informasi lebih baik. Insider trading adalah contoh dari
eksploitasi tersebut.

Kita kemudian dapat berpikir bahwa akuntansi sebagai sebuah mekanisme untuk
memungkinkan komunikasi dari informasi relevan dari dalam perusahaan ke pihak luar
perusahaan. Sebagai tambahan untuk memungkinkan keputusan investor yang lebih baik, hal
ini memiliki manfaat sosial melalui peningkatan operasi pasar sekuritas. Akhirnya, harus
ditekankan bahwa efisiensi merupakan sebuah model bagaimana sebuah pasar sekuritas
beroperasi. Seperti model-model yang lain, ia tidak menangkap kompleksitas penuh dari
pasar.

1
2. Efficient Securities Markets
2.1 The Meaning of Efficiency

Ketika informasi itu bebas (free), jelas investor ingin memanfaatknannya dan nilai
pasar perusahaan akan menyesuaikan untuk mencerminkan ekspektasi aliran kas. Namun,
infomasi menjadi tidak bebas ketika berada di bawah kondisi yang tidak ideal, investor harus
membentuk estimasi subyektif mereka sendiri pada profitabilitas perusahaan di masa depan,
arus kas atau dividen. Investor secara terus menerus akan merevisi probabilitas keadaan
subjektif mereka pada saat informasi baru diterima. Dari sudut pandang kita, sumber utama
dari informasi biaya efektif adalah analisis laporan tahunan perusahaan.

Setidaknya beberapa investor menghabiskan waktu dan uang untuk menggunakan


beberapa sumber informasi ini untuk memberi pedoman terhadap keputusan investasi
mereka. Investor semacam itu disebut investor yang telah diberikan informasi (informed).
Dapat diduga bahwa investor yang telah diberikan informasi ingin bergerak cepat dalam
menerima informasi baru. Jika tidak, investor lain akan mendapatkannya lebih dulu dan nilai
pasar dari sekuritas akan menyesuaikan diri untuk mengurangi atau menghilangkan manfaat
informasi baru tersebut.

Ketika sejumlah investor berperilaku semacam ini, pasar menjadi efisien. Terdapat
beberapa definisi pasar sekuritas efisien. Definisi yang akan digunakan disini adalah bentuk
setengah kuat (semi strong form).

Pasar sekuritas efisien adalah tempat dimana harga-harga dari sekuritas yang
diperdagangkan pada pasar tersebut setiap waktu menggambarkan secara tepat
seluruh informasi yang diketahui secara publik mengenai sekuritas tersebut.

Ada tiga poin khusus yang penting. Pertama, harga pasar adalah efisien dalam
kaitannya dengan informasi yang diketahui secara publik. Orang-orang yang memiliki
informasi dari dalam akan tahu lebih banyak daripada pasar. Jika mereka berharap untuk
mengambil keuntungan dari informasi tersebut, orang dalam mungkin dapat memperoleh
kelebihan keuntungan atas investasi mereka. Hal ini karena harga pasar dari investasi ini,
merefleksikan hanya informasi luar atau yang tersedia secara publik, tidak memasukkan
pengetahuan yang dimiliki orang dalam.

Kedua, efisiensi pasar adalah sebuah konsep relatif. Pasar menjadi relatif efisien
terhadap saham dari informasi yang tersedia secara publik. Tidak ada sesuatu dalam definisi

2
yang menyarankan bahwa pasar adalah maha tahu dan bahwa harga pasar selalu
menggambarkan yang benar-benar mendasari nilai perusahaan. Harga pasar dapat benar-
benar menjadi salah dengan hadirnya informasi dari dalam.

Ketiga, investasi merupakan permainan adil (fair game) jika pasar adalah efisien. Hal
ini berarti investor tidak dapat mengharapkan untuk memperoleh kelebihan tingkat
pengembalian atas sebuah sekuritas, atau portofolio sekuritas, di atas tingkat pengembalian
normal yang diharapkan atas sekuritas atau portofolio yang bersangkutan, dimana tingkat
pengembalian normal mengijinkan adanya risiko.

Keempat, implikasi dari pasar sekuritas efisien adalah bahwa harga pasar sekuritas
seharusnya berfluktuasi secara acak setiap waktu. Ekspektasi pasar dari akibat kejadian atas
nilai perusahaan secara rata-rata tidak bias. Alasan satu-satunya bahwa harga akan berubah
adalah jika beberapa informasi yang relevan tetapi tidak diharapkan datang secara acak.
Sehingga jika memeriksa urutan waktu yang dibentuk oleh tahapan perubahan harga untuk
sekuritas tertentu, urutan ini seharusnya berfluktuasi secara acak setiap saat sesuai dengan
teori efisiensi pasar. Sebuah urutan waktu yang memperagakan perilaku serial yang tidak
berkorelasi kadang-kadang disebut pergerakan acak (random walk).

2.2 How Do Market Prices Fully Reflect All Available Information ?

Para investor berinteraksi dalam sebuah pasar, masing-masing membuat keputusan


membeli/menjual mengenai berbagai sekuritas. Selama harga pasar sebuah sekuritas
merupakan hasil dari permintaan dan penawaran sekuritas dari investor, bagaimana harga
pasar bisa merefleksikan secara tepat seluruh informasi yang tersedia ketika individu yang
membuat keputusan membeli/menjual itu berbeda?

Pada dasarnya, apa yang diperlukan adalah bahwa nilai estimasi sekuritas investor
rata-rata tidak bias. Yaitu, pasar tidak secara sistematis salah menginterpretasikan implikasi
nilai dari sebuah informasi saham, tetapi memilih untuk menaruh sebuah penilaian terhadap
sekuritas yang secara rata-rata benar atau tidak bias. Untuk melihat bagaimana pasar dapat
berperilaku dengan cara ini, terdapat argumen yang berasal dari Fama (1970), bahwa ketika
investor dalam jumlah yang cukup dapat secara penuh mengeksploitasi informasi yang
tersedia, hal ini cukup untuk menciptakan efisiensi. Sebagai contoh, analis keuangan dan
lembaga investasi mungkin cukup cakap dalam mengevaluasi nilai sekuritas, sehingga ketika
investor yang lain mengikuti rekomendasinya, harga yang dihasilkan akan benar-benar

3
merefleksikan secara tepat informasi yang tersedia mengenai sekuritas ini. Argumen ini
menekankan bahwa asumsi yang digunakan adalah keputusan individu bersifat independen.

3. Implication of Efficient Securities Markets for Financial Reporting

Pemeriksaan awal terhadap implikasi pelaporan dari pasar sekuritas efisien tampak
dalam sebuah artikel oleh W.H. Beaver, yang berjudul Apa yang seharusnya menjadi tujuan
FASB?(1973). Menurut Beaver, implikasi besar yang pertama adalah bahwa kebijakan
akuntansi yang diadopsi oleh perusahaan tidak mempengaruhi harga-harga sekuritas mereka,
sepanjang kebijakan ini tidak memiliki dampak arus kas diferensial, penggunaan kebijakan
akuntansi yang khusus diungkapkan, dan informasi yang cukup diberikan sehingga pembaca
dapat mengkonversikannya terhadap kebijakan yang berbeda.

Argumen pasar efisien adalah selama perusahaan mengungkapkan kebijakan vang


dipilih, dan segala informasi tambahan yang diperlukan untuk rnengubah dari satu metode ke
metode yang lain, investor mampu membuat kalkulasi yang diperlukan untuk melihat
perbedaan yang dihasilkan pada laba bersih yang dilaporkan. Pasar efisien tidak dapat
dibodohi dengan perbedaan kebijakan akuntansi ketika membandingkan sekuritas perusahaan
yang berbeda. Hal ini menyarankan bahwa manajemen seharusnya tidak mempedulikan
mengenai kebijakan akuntansi tertentu yang mereka gunakan sepanjang kebijakan tersebut
tidak mempengaruhi arus kas secara langsung.

Implikasi kedua yang disebut pasar sekuritas efisien berjalan bersamaan dengan
pengungkapan penuh. Jika manajemen perusahaan memiliki informasi relevan mengenai
perusahaan dan jika hal ini dapat diungkapkan dengan biaya yang sedikit atau tidak sama
sekali, maka manajemen seharusnya mengungkapkan informasi ini secara tepat waktu,
kecuali terdapat kepastian bahwa informasi ini telah diketahui investor dari sumber yang lain.

Ketiga, efisiensi pasar mengimplikasikan bahwa perusahaan seharusnya


tidak terlalu memperhatikan investor yang naif yaitu informasi laporan keuangan tidak
perlu disajikan begitu sederhana sehingga setiap orang dapat memahaminya. Hal ini karena
investor yang mengerti informasi laporan keuangan akan terlibat dalam keputusan
membeli/menjual berdasarkan atas informasi yang diungkapkan, yang akan menggerakkkan
harga pasar ke arah level efisien. Investor yang naif dapat menyewa orang lain (seperti analis
keuangan atau manajer dana investasi) untuk menginterprestasikan informasi untuk mereka,

4
atau dapat meniru keputusan membeli/menjual dari investor-investor yang lebih
berpengetahuan. Hasilnya, segala keuntungan informasi yang dapat dimiliki investor yang
berpengetahuan secara cepat menyebar. Dengan kata lain, investor yang naif dapat
mempercayai pasar efisiensi terhadap harga sekuritas, sehingga selalu merefleksikan seluruh
hal yang diketahui secara mengenai perusahaan yang menerbitkannya, walaupun investor ini
mungkin tidak rnempunyai pengetahuan yang lengkap dan memahaminya sendiri. Hal ini
disebut sebagai investor dilindungi dengan harga (price-protected) oleh pasar efisien.

Implikasi terakhir adalah bahwa akuntan sedang dalam kompetisi dengan penyedia
informasi yang lain dari seperti analisis keuangan, media, pengungkapan oleh pegawai
perusahaan, dan lain-lain. Revisi kepercayaan adalah proses yang berkelanjutan, sehingga
jika akuntan tidak menyediakan informasi yang berguna dan efektif biaya, kita dapat
mengharapkan bahwa kegunaan fungsi akuntansi akan menurun setiap waktu selama sumber
informasi lain mengambil alih akuntan tidak mempunyai hak melekat untuk bertahan dalam
persaingan penempatan pasar untuk informasi.

4. The Informativeness of Price


4.1 A Logical Inconsistency

Efisiensi mengimplikasikan bahwa harga pasar dari sekuritas setiap waktu secara
tepat merefleksikan seluruh hal yang diketahui secara publik tentang sekuritas. Apakah yang
mendorong harga pasar untuk karakteristik yang merefleksikan secara tepat ini? Adalah
tindakan dari investor yang telah diberikan informasi yang selalu berusaha untuk memperoleh
dan memproses informasi terbaik untuk membuat keputusan menjual/membeli.

Dengan definisi dari efisiensi pasar, seluruh informasi yang tersedia telah
terefleksikan dalam harga pasar. Yaitu harga sepenuhnya informatif (fully informative).
Sejak perolehan informasi memerlukan biaya, dan investor tidak dapat mengharapkan untuk
melawan pasar ketika harga pasar telah menggambarkan informasi yang telah diketahui
secara publik, investor dapat dengan mudah menghentikan pengumpulan informasi dan
mempercayakan pada harga pasar sebagai indikator terbaik dari tingkat pengambilan
sekuritas masa depan.

Inkonsistensi logika adalah jika harga sepenuhnya merefleksikan informasi yang


tersedia, tidak ada motivasi bagi para investor untuk memperoleh informasi; sehingga harga
tidak akan sepenuhnya menggambarkan informasi yang tersedia. Yang menjadi masalah

5
adalah apakah informasi laporan keuangan berguna bagi investor? Hal ini juga bertentangan
dengan SFAC 1 (bagian 3.8) yang mengimplikasikan bahwa investor menemukan bahwa
pelaporan keuangan berguna.

Bagaimanapun, terdapat cara mudah untuk keluar dari inkonsistensi ini yaitu untuk
mengakui bahwa terdapat sumber-sumber lain dari permintaan dan penawaran sekuritas
daripada keputusan membeli/menjual dari investor rasional yang telah diberikan informasi.
Contoh, orang-orang mungkin membeli/menjual sekuritas untuk berbagai alasan yang tidak
dapat diprediksi mereka mungkin memutuskan untuk pensiun awal, mereka mungkin
memerlukan uang untuk membayar hutang-hutang judi, mereka mungkin menerima uang
panas, dan lain-lain. Orang-orang ini disebut pedagang likuiditas (liquidity traders) atau
pedagang bising (noise traders). Keputusan membeli/menjual mereka akan mempengaruhi
harga pasar sekuritas, tetapi keputusannya datang secara acak mereka tidak mendasarkan
pada evaluasi rasional dari informasi yang relevan.

Sebuah poin yang penting untuk diperhatikan adalah investor sekarang memiliki
insentif untuk meningkatkan ketepatan keyakinan mereka dengan mengumpulkan lebih
banyak informasi. Jika mereka dapat menemukan informasi mana yang benar, hal ini akan
berbalik menjadi sebuah kesempatan investasi yang menguntungkan.

Ketika investor berperilaku seperti yang telah dijelaskan, mereka dapat dikatakan
memiliki harapan yang rasional (rational expectations). Harga sekuritas dikatakan
informatif secara parsial (partially informative) dengan hadirnya noise trading dan harapan
yang rasional. Harga pasar masih efisien dengan kehadiran noise trading, tetapi jika harapan
noise trading adalah nol, investor mengharapkan bahwa harga pasar sekuritas sepenuhnya
merefleksikan seluruh informasi yang diketahui secara publik.

Pihak manajemen perusahaan mempunyai insentif untuk memenuhi keinginan


investor terhadap informasi yang jelas. Contoh, manajemen perusahaan memiliki informasi
dari dalam yang membawa pada keyakinan bahwa perusahaan dinilai lebih rendah daripada
yang seharusnya. Untuk meluruskan hal ini, manajemen dapat terlibat pada pengungkapan
sukarela (voluntary disclosure), yaitu pengungkapan informasi yang melampaui persyaratan
minimal dari GAAP dan standar pelaporan lainnya. Pengungkapan seperti ini dapat memiliki
kredibilitas sekalipun tidak diaudit, sejak kewajiban legal menjatuhkan disiplin pada
keputusan pelaporan manajer. Sayangnya, terdapat batasan dalam pengungkapan sukarela
tidak hanya karena sistem legal yang mungkin tidak sanggup untuk memeperkuat kredibilitas

6
secara lengkap, tetapi karena manajemen tidak akan mau memberikan informasi yang akan
menjauhkan keuntungan kompetitif.

Istilah merefleksikan secara tepat dalam definisi pasar sekuritas efisien harus
diinterprestasikan dengan hati-hati. Hal itu tidak berarti bahwa harga sekuritas sepenuhnya
informatif dalam hubungannya dengan informasi yang tersedia setiap waktu. Jika tidak hal ini
akan memiliki implikasi yang sebaliknya terhadap kegunaan laporan keuangan.

5. A Capital Asset Pricing Model

Untuk merumuskan hubungan antara harga pasar efisien dari sekuritas, resikonya, dan
tingkat pengembalian yang diharapkan pada sekuritas. Seharusnya bias dilakukan dengan
model penetapan harga aset modal Sharpe-Lintner (CAPM) (Sharpe, 1964; Lintner, 1965).
Asumsi bahwa terdapat sebuah aset bebas resiko dalam ekonomi dengan tingkat
pengembalian Rf. Asumsikan juga bahwa pasar sekuritas efisien dan biaya transaksi adalah
nol. Kemudian, Sharpe-Lintner CAPM menunjukkan:

E (R jt) = Rf (1 - j) + j E (RMt)

Dimana j adalah beta dari saham j dan RMt adalah tingkat pengembalian portofolio pasar
untuk periode t.

Terdapat tiga kegunaan dari rumus CAPM. Yang pertama, ia menjelaskan bagaimana
harga pasar tergantung pada ekspektasi pasar atas harga saham masa depan dan dividen. Jika
ekspektasi ini berubah, maka harga saat ini akan secepatnya berubah untuk merefleksikan
ekspektasi yang baru. Yang kedua, dengan kembali pada sudut pandang ex-post dari return,
CAPM menyediakan cara untuk memisahkan tingkat pengembalian yang direalisasi atas
saham ke dalam komponen yang diharapkan dan tidak diharapkan:

R jt = j + j R Mt + jt

Versi dari CAPM ini disebut sebagai model pasar (market model). Ia menyatakan
bahwa tingkat pengembalian Rjt yang direalisasi selama periode adalah penjumlahan dari
tingkat pengembalian yang diharapkan pada awal periode dan tingkat pengembalian
abnormal (abnormal return) yang tidak diharapkan. Ketiga, model pasar menyediakan cara
yang nyaman untuk mengestimasi beta saham, yang merupakan pengukuran resiko penting
untuk investor.

7
6. Information Asymmetry

Laporan keuangan dimaksudkan untuk digunakan oleh berbagai pihak, termasuk


manajemen perusahaan itu sendiri. Namun yang paling berkepentingan dengan laporan
keuangan sebenarnya adalah para pengguna eksternal (di luar manajemen). Laporan
keuangan tersebut penting bagi para pengguna eksternal terutama sekali karena kelompok ini
berada dalam kondisi yang paling besar ketidakpastiannya. Para pengguna internal
(manajemen) memiliki kontak langsung dengan entitas atau perusahannya dan mengetahui
peristiwa-peristiwa signifikan yang terjadi, sehingga tingkat ketergantungannya terhadap
informasi akuntansi tidak sebesar para pengguna eksternal.

Situasi ini akan memicu munculnya suatu kondisi yang disebut sebagai asimetri
informasi (information asymmetry). Yaitu suatu kondisi di mana ada ketidakseimbangan
perolehan informasi antara pihak manajemen sebagai penyedia informasi (prepaper) dengan
pihak pemegang saham dan stakeholder pada umumnya sebagai pengguna informasi (user).

Menurut Scott (2003), terdapat dua macam asimetri informasi, yaitu:


1. Adverse selection, yaitu jenis asimetri informasi di mana ada pihak yang terkait dengan
transaksi perusahaan yang memiliki manfaat informasi sedangkan pihak lain tidak
memiliki manfaat informasi yang sama. Hal ini dapat dilakukan oleh manajer atau orang
dalam perusahaan dengan mengendalikan penyerahan informasi kepada investor sesuai
dengan kepentingannya. Untuk mengatasi permasalahan adverse selection, manajer
harus menyebarkan informasi dalam kepada pihak lain secara bersamaan dan merata.
2. Moral hazard, yaitu jenis asimetri informasi di mana ada pihak yang terkait dengan
transaksi perusahaan yang dapat mengamati secara langsung berjalannya transaksi
tersebut, sedangkan pihak lain tidak dapat melakukan hal yang sama. Hal ini dapat
terjadi karena adanya pemisahan kepemilikan dan pengendalian terhadap perusahaan.
Pemilik dan kreditor tidak mungkin dapat secara langsung mengamati berjalannya
transaksi perusahaan. Ada dua cara untuk mengendalikan masalah moral hazard.
Pertama, laba bersih dapat dijadikan sebagai dasar penentuan kompensasi manajer.
Kedua, laba bersih dapat menggambarkan kondisi pasar sekuritas dan pasar tenaga kerja
perusahaan, sehingga manajer yang lalai akan mengakibatkan laba bersih perusahaan
menurun, reputasi manajer yang jelek, dan nilai pasar sekuritasnya menurun.
Adanya asimetri informasi memungkinkan adanya konflik yang terjadi antara
principal dan agent untuk saling mencoba memanfatkan pihak lain untuk kepentingan
8
sendiri. Eisenhardt (1989) mengemukakan tiga asumsi sifat dasar manusia, yaitu: (1) manusia
pada umumnya mementingkan diri sendiri (self interest), (2) manusia memiliki daya pikir
terbatas mengenai persepsi masa mendatang (bounded rationality), dan (3) manusia selalu
menghindari resiko (risk adverse). Berdasarkan asumsi sifat dasar manusia tersebut
menyebabkan bahwa informasi yang dihasilkan manusia untuk manusia lain selalu
dipertanyakan reliabilitasnya dan dapat dipercaya tidaknya informasi yang disampaikan.

Banyak langkah-langkah yang melibatkan kebijakan pengungkapan penuh (full


disclosure), untuk memperluas sekumpulan informasi yang tersedia untuk umum dan
mengurangi bias yang dihasilkan dari informasi yang salah atau menyesatkan dalam domain
publik. Juga, ketepatan waktu pelaporan akan mengurangi kemampuan insider untuk
mengambil keuntungan melalui informasi yang mereka miliki. Jadi, kita bisa menyimpulkan
bahwa pelaporan keuangan sebagai perangkat untuk mengontrol masalah adverse selection
dan dapat mengestimasi risiko, dengan demikian kinerja pasar sekuritas akan meningkat.

Lingkaran luar menggambarkan nilai fundamental perusahaan. Lingkaran dalam


menggambarkan informasi yang mendasari harga pasar saham yang efisien, karena semua
informasi publik yang tersedia. Jarak antara lingkaran dalam dan luar menggambarkan
informasi insider (inside information). Informasi insider merupakan subjek dari adverse
selection yang akan menciptakan estimasi resiko. Artinya, kemampuan insider untuk
mendapatkan keuntungan dari pemanfaatan informasi yang mereka miliki adalah contoh dari
masalah adverse selection. Kemungkinan risiko adverse selection akan menciptakan estimasi
bagi investor, yang dapat meningkatkan biaya modal perusahaan di atas nilai-nilai CAPM
mereka. Biasanya masalah ini dapat dikurangi dengan pengungkapan penuh (full disclosure)
dan pengungkapan tepat waktu, sehingga kinerja pasar sekuritas akan meningkat.

9
Peran pelaporan keuangan adalah untuk mengkonversi informasi insider menjadi
informasi outsider, sehingga memperbesar lingkaran dalam. Jelas, lingkaran dalam tidak
dapat sepenuhnya mencapai luar, karena biaya menghilangkan semua informasi insider akan
mahal dan rumit. Karena pelaporan semua informasi insider ini terlalu mahal, bagaimanapun,
masalah adverse selection masih akan terjadi. Namun demikian, kita sering merujuk ke pasar
yang lingkaran dalamnya relatif "besar" terhadap lingkaran luar sebagai pasar yang berjalan
baik.

5. The Social Significance of Securities Markets That Work Well

Di ekonomi kapitalis, pasar sekuritas adalah penggerak utama, dimana modal dinaikkan dan
dialokasikan untuk kebutuhan persaingan investasi. Pasar efisisen dapat menyediakan
incentive untuk melepaskan insider informasi dan dibutuhkan oleh regulasi. Regulasi dan
insentive pasar bukan eksklusif. Kesimpulannya adalah bahwa manfaat sosial dari pasar
sekuritas kerja akan diperoleh jika informasi dibawah ini bertemu, yaitu

1. Semua informasi relevan adalah domain publik, setidaknya kemampuan pinalti dan
insentiv terhadap motivasi biaya secara efekitiv berhubungan dengan bagian ekonomi.
2. Harga sekuritas pasar adalah relativ efesien terhadap informasi.

10
CHAPTER 5
THE INFORMATION APPROACH TO DECISION USEFULNESS

5.1. Overview

Perspektif informasi dalam laporan keuangan bukanlah pendekatan yang mengakui


tanggung jawab individual dalam memprediksi kinerja perusahaan masa depan yang berfokus
kepada pemberian informasi yang berguna. Pendekatan mengakui bahwa pasar akan bereaksi
kepada informasi yang berguna dari suatu sumber, termasuk laporan keuangan.

5.2. Outline Of The Research Problem


5.2.1. Reasons For Market Respose
Prediksi-prediksi perilaku investor dalam merespon informasi laporan keuangan
adalah sebagai berikut:

1. Investor memiliki kepercayaan sebelumnya tentang hasil yang diekspektasikan dan


resiko-resiko saham perusahaan. Kepercayaan-kepercayaan ini diperoleh berdasarkan
informasi yang sudah dipublikasikan.
2. Dalam menerbitkan pendapatan bersih tahun berjalan, beberapa investor akan memisah
kedalam bentuk yang lebih jelas, dengan cara menganalisis angka-angka pendapatannya.
3. Para investor sudah merevisi kepercayaan mereka tentang profitabilitas dan pendapatan di
waktu mendatang akan cenderung membeli saham perusahaan pada harga pasar mereka
sekarang, dan sebaliknya bagi mereka yang sudah merevisi penurunan kepercayaan
(evaluasi mereka tentang resiko saham-saham ini mungkin juga direvisi).
4. Kita berekspektasi untuk mengamati saham-saham yang diperdagangkan akan meningkat
ketika perusahaan melaporkan pendapatan bersihnya.

5.2.2. Finding The Market Response

1. Teori pasar yang efisien mengindikasikan bahwa pasar akan bereaksi cepat terhadap
informasi baru. Oleh karena itu, perlu diketahui kapan pendapatan bersih yang
dilaporkan pertama kali dipublikasikan. Jika peneliti mencari volume dan dampak harga
maka tidak ada dampak yang diamati meskipun sebenarnya ada. Jika pasar efisien
bereaksi, seharusnya terjadi dalam narrow window atau di sekitar tanggal pengumuman.

11
2. Berita baik dan berita buruk dalam pendapatan bersih yang dilaporkan biasanya
dievaluasi dibandingkan dengan apa yang telah diekspektasikan oleh investor. Peneliti
harus mendapatkan kepastian apa yang diharapkan para investor atas pendapatan bersih
yang terjadi. Hal ini akan bisa ditemukan dengan menggunakan peramalan para analis
tentang pendapatan selama tiga bulan atau satu tahun atau mungkin dengan
memproyeksikan time series laporan pendapatan bersih sebelumnya.
3. Selalu banyak terdapat peristiwa yang terjadi yang mempengaruhi volume dan harga
saham perusahaan. Hal ini berarti bahwa pasar merespon laporan pendapatan bersih akan
sulit ditemukan.

5.2.3. Separating Market-Wide And Firm-Specific Factors

Persamaan model pasar adalah :

Rjt= j + jRMt + jt

Keterangan :

Rjt = Return pada sekuritas untuk periode t

RMt = Return pada portofolio pasar untuk periode t

jt = Selisih aktual dengan ekspektasi

j = Intercept

j = Slope

5.2.4. Comparing Returns And Income

Hasil abnormal positif menunjukkan bukti bahwa investor rata-rata bereaksi secara
baik terhadap berita bagus yang tidak diharapkan pada pendapatan. Untuk hasil abnormal
negatif investor bereaksi kurang baik terhadap berita buruk yang tidak diharapkan.

Beberapa komplikasi muncul dalam membandingkan hasil dengan pendapatan,


antara lain:
1. Informasi spesifik lain seringkali muncul disekitar waktu pengumuman pendapatan
perusahaan.

12
2. Estimasi beta perusahaan, yang diperlukan untuk memisahkan hasil perusahaan-luas dan
perusahaan khusus. Jika estimasi beta berbeda dengan beta yang sesungguhnya, hal ini
akan mempengaruhi kalkulasi hasil abnormal, yang kemungkinan akan membiasakan
hasil penelitian.
Terdapat berbagai ancaman cara untuk menangani masalah komplikasi ini. Sebagai
contoh, tidak mustahil untuk mendapatkan opini kedua dalam beta dengan cara:

1. Mengestimasinya dari informasi laporan keuangan daripada dari data pasar. Sebagai
alternatif, beta dapat diestimasikan dari satu periode setelah pengumuman pendapatan dan
dibandingkan dengan estimasi dari suatu periode sebelum pengumuman.
2. Mengestimasi hasil perusahaan-tertentu dengan perbedaan antara penerimaan saham
perusahaan J selama periode 0 dan hasil rata-rata dalam sahamnya selama beberapa
periode sebelumnya. Atau, kita dapat mengambil perbedaan antara return perusahaan J
selama periode 0 dan hasil dalam portofolio pasar untuk periode yang sama.

5.3 The Ball and Brown Study


5.3.1 Methodology and Findings
Pada tahun 1968, Ball dan Brown (BB) memulai tradisi penelitian pasar modal
empiris dalam ilmu akuntansi yang masih berlanjut sampai sekarang. Mereka memberikan
bukti ilmiah yang meyakinkan bahwa pengembalian saham merespon muatan informasi
laporan keuangan. Jenis penelitian ini disebut even study, karena penelitian ini mempelajari
reaksi pasar sekuritas terhadap peristiwa tertentu, dalam hal ini, diumumkannya pendapatan
bersih tahun berjalan.
Jumlah sampel penelitian yang dilakukan oleh BB yaitu 261 perusahaan yang terdafar
di Bursa Saham New York (NYSE) selama 9 tahun (1957-1965). Tugas pertama BB yaitu
mengukur muatan informasi pendapatan, artinya apakah pendapatan-pendapatan yang
dilaporkan lebih besar nilainya (Good news = GN) daripada yang diharapkan pasar atau lebih
kecil (Bad news, BN). Salah satu proxy yang digunakan yaitu pendapatan actual perusahaan
tahun sebelumnya, yang membuat mereka berkesimpulan bahwa pendapatan yang tidak
diharapkan hanyalah perubahan pendapatan. Karenanya perusahaan-perusahaan dengan
pendapatan yang lebih tinggi daripada nilai tahun lalu diklasifikasikan sebagai good news
(GN) dan jika sebaliknya diklasifikasikan sebagai bad news (BN). Tugas selanjutnya yaitu
mengevaluasi pendapatan pasar terhadap saham perusahaan sampel seputar waktu
pegumuman pendapatan tersebut. Dilakukan menggunakan prosedur pengembalian abnormal

13
dan BB menggunakana pengembelian bulanan (karena data harian tidak tersedia pada
database tahun 1968).
Hasil dari penelitian ini yaitu jika diambil seluruh pendapatan yang diklasifikasikan
sebagai GN dalam sampel tersebut (semuanya ada 1231), maka pengembalian abnormal rata-
rata untuk pasar sekuritas dalam bulan diumumkannya pengumuman pendapatan menjadi
sangat positif. Sebaliknya, pengembalian abnormal rata-rata untuk laporan pendapatan yang
merupakan BN yang dalam sampel tersebut sangat negative. Hal ini memberi bukti kuat
bahwa pasar memang memberi respon terhadap kabar baik dan buruk dalam pendapatan
selama kurun waktu yang singkat mencakup bulan diumumkannya pendapatan tadi.

5.3.2 Causation Versus Association


Berikut gambar hasil perhitungan pengembalian abnormal rata-rata untuk setiap bulan dari
kurun waktu 18 bulan.

Gambar: Abnormal Returns For GN and BN


Sumber: Scott, 2012

Gambar di atas menunjukkan bahwa pasar mulai mengantisipasi GN atau BN bahkan


sejak setahun sebelumnya, yang menghasilkan akumulasi pengembalian secara tetap selama
periode tersebut. Jika seorang investor membeli saham dari seluruh perusahaan GN setahun
sebelum pengemuman pendapatan diumumkan dan menahan saham-saham tersebut sampai
akhr bulan pengumuman, maka akan diperoleh pengembalian ekstra sebesar 6% jauh di atas
pengembalian pasar. Demikian pula, kerugian abnormal sebesar lebih dari 9% akan tercatat
dalam portfolio perusahaan-perusahaan BN yang dibeli setahun sebelum kabar buruk tersebut
diumumkan
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, mengarahkan pada pentingnya perbedaan
antara studi berbasis waktu sempit dan kurun waktu luas (narrow or wide window). Jika

14
reaksi pasar terhadap informasi akuntansi diamati selama kurun waktu sempit yang
mencakup beberapa hari atau bulan seputar pengumuman pendapatan, dapat dinyatakan
bahwa informasi akuntansilah yang menjadi penyebab reaksi pasar tersebut. Alasannya
adalah karena selama kurun waktu sempit terdapat relative sedikit kejaidan spesifik
perisahaan selain pendapatan bersih yang dapat mempengaruhi pengembalian saham. Karena
itu keterkaitan kurun waktu sempit antara pengembalian sekuritas dan informasi akuntansi
menunjukkan bahwa pengungkapan-pengungkapan akuntansi merupakan sumber informasi
baru bagi investor.
Namun demikian, evelauasi terhadap pengembalian-pengembalian sekuritas selama
suatu kerangka yang luas membuka kemungkinan adanya peristiwa-peristiwa lain yang
berkaitan dengan nilai. Misalnya, sebuah perusahaan telah menemukan cadangan minyak dan
gas baru, terlibat dalam proyek-proyek litbang yang menjanjikan, atau mengalami kenaikan
penjualan dan harga saham. Begitu pasar mengetahui sumber informasi ini, maka harga
saham pun akan mulai naik. Hal ini mencerminkan sifat harga sekuritas yang sebagian
informative, karena dalam pasar yang efisien harga sekuritas mencerminkan seluruh
informasi yang tersedia, bukan sekedar informasi akuntansi biasa. Dalam kurun waktu yang
luas, Price lead earnings (harga mengarahkan pendapatan).
Dampak dari price lead earnings, dengan beranggapan terus memperluas kurun waktu
mungkin sampai beberapa tahun. Kita akan mendapati bahwa keterkaitan antara
pengembalian saham dan pendapatan akan meningkat seiiring dengan semakin luasnya kurun
waktu tadi. Easton, Harris, dan Ohlson (1992) yang mendapati bahwa keterkaitan antara
pengembalian sekuritas dan pendapatan-pendapatan berbasis harga historis meningkat seiring
dengan meluasnya kurun waktu tersebut, sampai 10 tahun.

5.3.3 Outcomes of The BB Study


Salah Satu hasil terpenting studi BB adalah bahwa studi ini membuka sejumlah besar
isu manfaat tambahan. Langkah selanjutnya yang logis adalah mempertanyakan apakah
besarnya pendapatan yang tidak diharapkan tadi berkaitan dengan besarnya respon pasar
sekuritas. Penelitian mengenai besarnya respon-respon ini diteliti, misalnya oleh Beaverm
Clarke, dan Wright (BCW) pada tahun 1979. Mereka menemukan bahwa semakin besar
perubahan dalam pendapatan yang tidak terduga maka akan semakin besar pula respon pasar
sahamnya. Hasil ini sejalan dengan CAPM dan dengan pendekatan manfaat pengambilan
keputusan, karena semakin besar perubahan pendapatan yang tidak terduga maka akan
semakin besar pula kemungkinan investor yang akan meningkatkan estimasi mereka

15
terhadap kinerja perusahaan di masa mendatang dan pengambilan investasi mereka yang
dihasilkannya, dengan segala hal lain dianggap sama.

5.4 Earning Response Coefficient


Pengembalian abnormal dari pasar sekuritas yang diidentifikasi oleh BB adalah nilai
rata-rata, artinya mereka menunjukkan bahwa secara rata-rata perusahaan-perusahaan yang
diklasifikasikan sebagai GN menikmati pengembalian abnormal yang positif, dan negative
untuk perusahaan-perusahaan BN. Tentu saja nilai rata-rata dapat menyembunyikan beragam
variasi di dalamnya, Karena itu ada kemungkinan bahwa beberapa perusahaan memuliki
pengembalian abnormal jauh di atas rata-rata sementara beberapa lainnya justru jauh di
bawah rata-rata.
Hal ini menimbulkan pertanyaan mengenai mengapa pasar mungkin memberikan
respon lebih kuat terhadap kabar baik atau kabar buruk dari beberapa perusahaan tertentu
dibandingkan dengan beberapa perusahaan lainnya. Jika jawaban terhadap pertanyaan ini
dapat ditemukan, maka para akuntan dapat meningkatkan pemahaman mereka bagaimana
informasi akuntansi bermanfaat bagi investor, ini disebut Earning Response Coefficient
(ERC). Koefisien respon pendapatan (ERC) mengukur tingkat sejauhmana pengembalian
abnormal dari suatu sekuritas dalam merespon komponen yang tidak terduga dari pendapatan
yang dilaporkan dari suatu perusahaan yang menerbitkan sekuritas tersebut.

5.4.1 Reasons for Differential Market Response


Ada beberapa alasan yang dapat dikemukakan untuk respon pasar yang berbeda
terhadap laporan pendapatan.
Beta, semakain besar risiko akibat pengumuman pendapatan yang diharapkan, akan semakin
rendah nilainya bagi investor yang menghindari risiko, dengan seluruh hal lainnya dianggap
sama. Bagi seorang investor terdiversifikasi, ukuran risiko yang relevan dari sekuritas adalah
nilai betanya. Nilai beta yang tinggi, akan meningkatkan risiko portfolionya. Investor tidak
akan membeli sekuritas sebanyakan yang akan ia beli jika sekuritas tersebut memiliki nilai
beta yang rendah. Sehingga nilai beta yang tinggi berperan sebagai suati rem terhadap
permintaan investor untuk sekuritas GN. permintaan yang lebih rendah mengimplikasikan
kenaikan yang lebih rendah dalam harga pasar dan penerimaan dalam merespon GN, oleh
karena itu ERC lebih rendah.
Struktur Modal, Untuk perusahaan dengan leverage tinggi, suatu kenaikan (misalnya) dalam
pendapatan (sebelum bunga) akan menambah kekuatan dan keamanan bagi obligasi dan

16
hutang-hutang lainnya yang masih beredar, sehingga GN dalam pendapatan lebih banyak
mengarah kepada pemegang obligasi dan bukannya pemegang saham. Dengan demikian ERC
untuk perusahaan dengan leverage tinggi akan lebih rendah daripada perusahaan dengan
sedikit hutang atau tidak memiliki hutang.
Kualitas pendapatan, Secara intuitif, kita berharap bahwa semakin tinggi ERC dalam
pendapatan dengan kualitas yang semakin tinggi. Semakin tinggi probalitasnya, semakin
tinggi nilai ERC yang dapat diharapkan, karena investor lebih mampu untuk menaksir kinerja
perusahaan dimasa ajan mendatang berdasarkan kinerja saat ini. Sebagai satu masalah
praktis, pengukuran kualitas pendapatan kurang begitu jelas, ketika kemungkinan sistem
informasi tidak secara langsung bisa diamati. Salah satu pendekatan yang dibahas pada bab 3
adalah dengan menaksir kualitas pendaptan dengan besarnya perubahan estimasi pendapatan
yang dikemukan oleh para analis setelah diumukannya pendapatan.
Persistensii, kita akan memperkirakan bahwa ERC akan lebih tinggi jika kabar baik atau
buruk pendapatan tahun berjalan diharapkan semakin lama bertahan (persistensi) dimasa akan
dating. Karena itu jika GN yang sedang berjalan disebabkan kesuksesan peluncuran produk
atau karena pemangkasan biaya-biaya besar-besaran oleh manajemen, maka respon pasar
seharusnya lebih tinggi daripada jika GN tersebut disebabkan oleh misalanya keuntungan tak
terduga dari pelepasan pabrik dan peralatan.
Kesempatan untuk pertumbuhan, GN atau BN dalam pendapatan tahun berjalan dapat
menunjukkan prospek pertumbuhan perusahaan tersebut dimasa yang akan dating, karenanya
juga ERC lebih tinggi. Kita dapat menganggap bahwa pendapatan bersih berbasis harga
historis tidak berarti apa-apa dalam hubungannya dengan pertumbuhan perusahaan di masa
yang akan dating. Diasumsikan bahwa pendapatan bersih sekarang menampakkan
profitabilitas tinggi yang tidak terduga bagi beberapa proyek investasi baru perusahaan. Hal
ini bisa mengidikasikan kepada pasar bahwa perusahaan akan menikmati pertumbuhan yang
kuat di waktu mendatang. Salah satu alasannya adalah bahwa agar profitabilitas yang tinggi
tetap berlangsung, profit di masa mendatang akan meningkatkan aset perusahaan. Selain itu,
keberhasilan didalam proyek saat ini dapat mendorong kepada pasar dimana perusahaan ini
juga mampu mengidentifikasi dan mengimplementasikan proyek tambahan yang berhasil di
waktu kedepan, sehingga dapatr dinamakan sebagai perusahaan yang tengah tumbuh.
Perusahaan tersebut dapat dengan mudah menarik modal dan hal ini merupakan sumber
tambahan bagi pertumbuhan, dengan demikian, jika kabar baik dalam pendapatan
menunjukkan kesempatan untuk pertumbuhan, maka ERC-nya akan tinggi.

17
Kemiripan harapan investor, investor yang berbeda-beda akan memiliki harapan yang
berbeda-beda pula terhadap pendapatan perusahaan untuk periode selanjutnya, tergantung
pada informasi awal yang mereka terima dan sampai dimana kemampuan mereka
mengevaluasi informasi dalam laporan keuangan. Meskipun demikian, perbedaan akan
berkurang jika mereka mendapatkan informasu dari sumber yang sama, seperti estimasi
consensus dari para analis, ketika menyusun harapan mereka. Misalnya pengumuman
pendapatan tahun berhalan perusahaan, Tergantung pada harapan mereka, beberapa investor
akan menganggap ini sebagai GN, sementara investor-investor lainnya mungkin menganggap
sebagai BN, maka beberapa di antara mereka akan terdorong untuk melakukan pembelian,
sementara yang lainnya untuk melakukan penjualan. Namun jika harapan-harapan
pendapatan investor cukup dekat maka mereka akan menafsirkan kabar pengumuman
tersebut dengan cara yang sama. Contohnya, jika sebagian investor mendasarkan harapan
mereka terhadap pendaptan pada estimasi consensus para analis, dan pendapatan yang
diumumkan ternyata lebih rendah daripada estimasinya, maka mereka semua akan
menganggapnya sebagai BN dan karenanya akan terdorong untuk melakukan penjualan.
Kemampuan harga memberi informasi, Harga pasar itu sendiri secara parsial merupakan
informasi tentang nilai perusahaan di waktu mendatang. Alasannya adalah bahwa agregat
harga pasar semuanya secara publik mengetahui informasi tentang perusahaan, bukan sekedar
informasi akuntansinya saja Sebagai akibatnya, harga yang semakin informative akan
mengakibatkan semakin kecilnya kandungan informasi atas pendapatan akuntansi berjalan.
Indikator untuk daya informasi dari suatu harga adalah ukuran perusahaan, karena semakin
besar perusahaan maka akan semakin banyak berita. Namun demikian, Easton dan Zmijewski
(1989) menemukan bahwa ukuran perusahaan bukanlah variabel penjelas yang signifikan
bagi ERC, alasannya adalah ukuran perusahaan juga dapat mewakili untuk karakteristik
perusahaan lain, seperti resiko dan pertumbuhan, selain mewakili kemampuan harga saham
dalam memberikan informasi. Ketika faktor-faktor ini dikontrol, maka beberapa pengaruh
ukuran signifikan terhadap ERC nampaknya akan menghilang. Collins dan Kothari (1989)
menyoroti ukuran dengan mengubah wide window dimana hasil sekuritas diukur lebih awal
untuk perusahaan besar. Hal ini secara substansial memperbaiki hubungan antara perubahan
didalam pendapatan dengan return sekuritas, argumen menunjukkan bahwa pasar
mengantisipasi perubahan dalam earning power lebih cepat untuk perusahaan besar. Ketika
hal ini dilakukan, ukuran kemudian tidak memiliki kekuatan penjelas bagi ERC.

18
5.4.2 Implication of ERC Research
Pada intinya, alasan mengapa para akuntan harus merasa tertarik pada respon pasar
terhadap informasi keuangan yaitu karena pemahaman lebih baik terhadap respon pasar akan
menunjukkan bagaimana mereka dapat lebih meningkatkan manfaat laporan keuangan bagi
pengambilan keputusan. Sebagai contoh, semakin rendah kemampuan harga memberikan
informasi bagi perusahaan-perusahaan kecil menyiratkan bahwa perluasan pengungkapan
bagi perusahaan-perusahaan ini akan bermanfaat bagi investor. Demikina pula, temuan
bahwa ERC lebih rendah untuk perusahaan-perusahaan dengan leverage tinggi mendukung
argument untuk memperluas pengungkapan sifat dan besarnya instrument-instrumen
keuangan, termasuk yang tidak ada dalam neraca. Jika ukuran relative dari kewajiban
perusahaan mempengaruhi respon pasar terhadap pendapatan bersih, maka diinginkan agar
seluruh kewajiban diungkapkan.

5.4.3 Measuring Investors Earning Expectations


Para peneliti harus mendapatkan pengganti atau proksi untuk pendapatan-pendapatan
yang diharapkan, karena pasar yang efisien hanya akan bereaksi terhadap bagian
pengumuman pendapatan yang tidak mereka harapkan. Jika tidak diperoleh proksi yang
masuk akal maka peneliti bisa gagal mengiidentifikasi rekasi pasar jika ada yang terjadi, atau
mungkin keliru menyimpulkan. Dalam kondisi idela pendapatan yang diharapkan hanyalah
merupakan diskonto terhadap nilai perusahaan pada awal pembukaan. Namun, jika kondisi
tidak ideal, harapan-harapan pendapatan pun menjadi lebih kompleks. Salah satu pendekatan
adalah memproyeksikan rangakaian waktu yang dibentuk oleh pendapatan-pendapatan
bersih yang dilaporkan oleh perusahaan tersebut di masa lalu.

5.5 A Caveat About The Best Accounting Policy


Kita telah menyatakan bahwa akuntan dapat diarahkan oleh reaksi pasar sekuritas
dalam menentukan kegunaan informasi akuntansi keuangan. Hal ini menarik kesimpulan
bahwa kebijakan akuntansi terbaik adalah salah satu yang menghasilkan respon harga pasar
terbesar. Investor kemungkinan akan menganggap informasi skuntansi sebagai sesuatu yang
berguna meskipun dari sudut pandang masyarakat biaya dari informasi ini lebih banyak
daripada manfaat kepada investor atau pasar modal.
SFAS 33 mewajibkan perusahaan AS untuk melaporkan informasi biaya tambahan,
akan tetapi tahun 1986 hal tersebut tidak dilanjutkan. Alasannya, tidak ditemukan reaksi
pasar saham incremental terhadap informasi biaya secara langsung disamping ini informasi

19
pendapatan bersih dengan biaya historis (studi Beaver dan Landsman, 1983). Artinya adalah
sangat sulit untuk tidak menyetujui keputusan menghentikan SFAS 33 dimana tidak ada
satupun diketahui manfaatnya.

5.6 The Information Content of Other Financial Statement Information


Magliolo (1986) meneliti kemampuan teoritis RRA. Ia membandingkan nilai yang
tidak dikurangi dari cadangan bersih yang dilaporkan dalam RRA untuk suatu estimasi
valuasi pasar dari cadangannya. Magliolo juga menguji kemampuan elemen-elemen laporan
laba rugi berdasar RRA. Dan secara keseluruhan ditemukan bahwa RRA tidak mengukur
nilai pasar dari cadangan minyak dan gas sebagaimana diprediksikan dalam teori.
Doran, Collins, dan Dhaliwal (1998) juga meneliti isi informasi RRA. Dengan
menggunakan nalisis regresi, Doran, Collins, dan Dhaliwal menunjukkan bahwa selama
1979-1981 baik informas biaya maupun RRA memiliki kekuatan penjelas yang signifikan.
Sebagai konsekuensinya, investor akan secara khusus berkepentingan dengan informasi
tentang cadangan dan melakukan ekspektasi harga pasar selama periode 1979-1981.
Harris dan Ohlson (1987) menguji kemampuan informasi RRA untuk menjelaskan
nilai pasar aset minyak dan gas dari perusahaan produsen. Mereka menemukan bahwa niali
buku aset minyak dan gas memiliki kekuatan penjelas yang signifikan bagi nilai pasar dari
aset-aset ini. Selain itu Harris dan Ohlson juga menguji nilai manfaat dari informasi kuantitas
cadangan. Mereka menemukan bahwa informasi kuantitas tidak memiliki kekuatan penjelas
incremental malampaui RRA.
Ghicas dan Pastena (1989) menguji kandungan informasi incremental dari RRA. Mereka
menemukan bahwa ketika informasi analisis adalah merupakan beberapa kemampuan yang
tersedia, dimana RRA harus menjelaskan nilai perusahaan minyak menjadi tidak ada.
Beberapa kelemahan dari RRA:
1. Berkaitan dengan reliabilitas.
2. Penelitian menghadapi kesulitan metodologis yang lebih rumit daripada yang ditemukan
dalam reaksi pasar terhadap pendapatan bersih.
3. Informasi yang berbasis biaya historis tentang cadangan minyak dan gas bisa lebih
memiliki nilai relevan daripada yang diimplikasikan dalam pembahasan yang kami
kemukakan diatas.

20
DAFTAR PUSTAKA

Scott, William R. (2012). Financial Accounting Theory. 6th edition. Prentice Hall.

21

Anda mungkin juga menyukai