BIPI

INCREASING VALUE
TOWARDS SUSTAINABLE
GROWTH
LAPORAN TAHUNAN 2009 ANNUAL REPORT
DAFTAR ISI
CONTENTS
Sekilas Benakat Petroleum Energy
Benakat Petroleum Energy at a Glance
Tonggak Sejarah Perusahaan
Company Milestones
Peristiwa Penting 2009
2009 Signifcant Events
Visi dan Misi Kami
Our Vision and Mission
Penghargaan
Awards
Ikhtisar Keuangan
Financial Highlights
Komposisi Pemegang Saham
Composition of Shareholders
1
PROFIL KAMI
OUR PROFILE
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Tanggung Jawab Pelaporan Tahunan
Responsibility of Annual Reporting
Laporan Keuangan Konsolidasi
Consolidated Financial Statements
Profl Dewan Komisaris
Profle of the Board of Commissioners
Profl Direksi
Profle of the Board of Directors
Laporan Presiden Komisaris
President Commissioners Report
Laporan Presiden Direktur
President Directors Report
Perencanaan & Prospek Bisnis
Planning & Business Prospects
Kondisi Makroekonomi
Macroeconomic Condition
Batubara
Coal
Engineering, Procurement & Construction (EPC)
Engineering, Procurement & Construction (EPC)
Mangan
Manganese
Minyak & Gas
Oil & Gas
Data Perusahaan
Corporate Data
58
DATA PERUSAHAAN
CORPORATE DATA
61
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
8
LAPORAN DEWAN
THE BOARDS REPORT
19
TINJAUAN BISNIS KAMI
OUR BUSINESS REVIEW
Kinerja Keuangan
Financial Performance
33
ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN
MANAGEMENT DISCUSSION & ANALYSIS
Sumber Daya Manusia
Human Resource
40
SUMBER DAYA MANUSIA
HUMAN RESOURCE
Tata Kelola Perusahaan
Corporate Governance
Manajemen Risiko
Risk Management
43
TATA KELOLA KAMI
OUR GOVERNANCE
52
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
1 Annual Report 2009 PT. Benakat Petroleum Energy, Tbk
Sebagai elemen penting dalam kehidupan, permintaan akan energi terus meningkat setiap tahunnya.
Indonesia, salah satu negara kepulauan terbesar, dianugerahi kekayaan alam berlimpah, yang dapat
memenuhi kebutuhan dunia yang terus meningkat akan energi.
Benakat Petroleum Energy adalah perusahaan energi terintegrasi, yang memiliki cakupan luas di sektor
sumber energi di Indonesia, termasuk minyak dan gas, batubara dan mangan, didukung dengan
kemampuan rekayasa industri yang sinergis. Semuanya untuk memastikan pengembangan secara
berkesinambungan dari proses-proses peningkatan nilai dalam setiap aspek di sektor sumber energi.
As an essential necessity of life, the global demand for energy increase every year. Indonesia, one of the
worlds largest archipelagos, is blessed with an abundance of natural resources to serve this increasing
global demand for energy. Benakat Petroleum Energy is an integrated energy company, with comprehensive
coverage in the Indonesian energy resources sector, including oil and gas, coal and manganese,
complemented with synergistic engineering capabilities to ensure a continuous development of innovative
value enhancement processes on all fronts of the energy resources sector.
SEKILAS BENAKAT PETROLEUM ENERGY
BENAKAT PETROLEUM ENERGY AT A GLANCE
2 Laporan Tahunan 2009 PT. Benakat Petroleum Energy, Tbk
PENINGKATAN
NILAI MENUJU
PERTUMBUHAN
BERKELANJUTAN
INCREASING
VALUE TOWARDS
SUSTAINABLE
GROWTH
Sebagai perusahaan energi terintegrasi PT Benakat
Petroleum Energy Tbk (BIPI) telah memposisikan diri
sebagai perusahaan yang dinamis di sektor energi. Hal
itu terbukti dengan tiga lini bisnis yang dikembangkan
Perseroan yakni minyak dan gas, batubara dan mangan
didukung kemampuan rekayasa industri yang sinergis.
Ke depan, seiring dengan visi dan misi Perseroan akan
mengoptimalkan nilai-nilai sumber daya alam dengan
strategi manajerial yang inovatif untuk mempraktikkan
good mining practice. Bagi Perseroan, strategi bisnis yang
dijalankan tidak hanya mengupayakan proftabilitas tetapi
memberi nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan.
As an integrated energy company, PT Benakat
Petroleum Energy Tbk (BIPI) has positioned itself
as a dynamic company in the energy sector. This is
evidenced in the three business lines the Company
has developed, which are oil and gas, coal and
manganese, supported by synergistic engineering
capabilities. Looking ahead, the company will
optimize the value of natural resources with
innovative managerial strategies in line with the
Companys vision and mission and good mining
practices. For the Company, business strategy is
not only about proftability, but also striving to
deliver value to all stakeholders.
VISI DAN MISI KAMI
OUR VISION AND MISSION
PENGHARGAAN
AWARDS
VISI
VISION
MISI
MISSION
Sebagai perusahaan yang dinamis dan
terus berpikir ke depan sehingga mampu
mengoptimalkan nilai sumber-sumber daya
alam melalui pengusahaan yang bertanggung
jawab, rekayasa revolusioner dan proses-
proses peningkatan nilai secara inovatif, serta
memberikan kontribusi dengan mewujudkan
Konservasi Energi dan Kesadaran akan
Kelestarian Alam.
Mengembangkan & membentuk nilai jual
dari proses dan rekayasa yang inovatif.
Mengoptimalkan nilai pemegang saham
melalui sinergi aset-aset strategis.
Memaksimalkan hasil dari setiap investasi
melalui ide-ide cemerlang dan inovatif.
Melestarikan keberlangsungan sumber daya
alam dan lingkungan hidup melalui proses
produksi yang efektif dan efsien.
Meningkatkan kesejahteraan masyarakat
melalui kerja sama dengan publik.
To be a dynamic and sustainable forward
thinking company that optimizes the value
of natural resources through responsible
extraction, revolutionary engineering and
innovative value enhancement processes,
while contributing toward the realization
of Energy Conservation and Environmental
Consciousness.
Develop and commercialize innovative
engineering and processes.
Optimize value for shareholders by
synergyizing strategic assets.
Maximize the return from every investment
through innovative and breakthrough ideas.
Preserve the life of natural resources and the
environment through the most efective and
efcient production process.
Enhance community welfare through public
partnerships.
WORLD WIDE QUALITY ASSURANCE
(WQA)
Pada 13 Agustus 2009, anak perusahaan
Benakat Petroleum Energy, PT Suluh Ardhi
Engineering memperoleh 2 penghargaan
akreditasi kelas dunia dari Worldwide
Quality Assurance (WQA)
On August 13, 2009, Benakat Petroleum
Energy subsidiary, PT Suluh Ardhi
Engineering was awarded two world-class
accreditation certifcates from Worldwide
Quality Assurance (WQA)
WOR
(WQ
Pada
Bena
Engin
akred
Qual
On A
Energ
OHSAS 18001:2007
Pada 1 Maret 2010, Benakat Petroleum
Energy melalui anak perusahaannya
PT Benakat Barat Petroleum
memperoleh sertifkasi OHSAS
18001:2007 dalam produksi dan
eksplorasi minyak dan gas
On March 1, 2010, Benakat Petroleum
Energy subsidiary PT Benakat Barat
Petroleum was awarded the OHSAS
18001:2007 certifcate for exploration
gas and oil
ISO 9001:2008
Energy melalui anak perusahaannya
PT Benakat Barat Petroleum memperoleh
sertifkasi ISO 9001:2008 dalam produksi
dan eksplorasi minyak dan gas
Petroleum was awarded the ISO 9001:2008
certifcate for exploration in gas and oil
ISO 14001:2004
Energy melalui anak perusahaannya PT
Benakat Barat Petroleum memperoleh
sertifkasi ISO 14001:2004 dalam
produksi dan eksplorasi minyak dan gas
Petroleum was awarded the ISO
14001:2004 certifcate for exploration in
gas and oil
TONGGAK SEJARAH PERUSAHAAN
COMPANY MILESTONES
Januari
Mendapatkan Surat Keterangan
Ijin Peninjauan (SKIP) Batubara dan
ijin Survei Umum Batubara untuk
area seluas 9.450 hektar dan ijin
Eksplorasi Batubara untuk area
seluas 9.384 di Nyuatan, Kalimantan
Timur.
April
Benakat Petroleum Energy resmi
berdiri di Jakarta, Indonesia dengan
nama PT Macau Oil Engineering and
Technology, tepatnya pada tanggal
19 April 2007.
Juni
Mendapatkan ijin Jasa Konstruksi
Nasional dari Pemerintah Daerah
Jakarta.
Mendapatkan ijin Eksploitasi
Mangan untuk area seluas 199,7
hektar di Reo, Manggarai, Nusa
Tenggara Timur.
April
Memulai eksplorasi batubara
pertama dengan melakukan
kegiatan pengeboran di Nyuatan,
Kalimantan Timur.
Juli
Mendapatkan Surat Keterangan
Terdaftar (SKT) dari Direktorat
Jenderal Minyak dan Gas untuk
bisnis EPC.
Mei
Terdaftar sebagai anggota Kamar
Dagang dan Industri Indonesia
(KADIN) dan Gabungan Pelaksana
Konstruksi Nasional Indonesia
(GAPENSI) untuk bisnis EPC.
Mendapatkan ijin Explorasi Mangan
untuk area seluas 3.503 hektar di Reo,
Manggarai, Nusa Tengggara Timur.
Agustus
Memulai eksplorasi mangan
secara detil di Blok Reo Selatan
dengan teknologi geo-electric dan
pengeboran.
January
Granted Notifcation Letter of
License Evaluation (SKIP) for the
Coal and Coal General Survey
license for 9,450 hectares and
a Coal Exploration license for
9,384 hectares in Nyuatan, East
Kalimantan.
June
Obtained a permit for National
Construction Services from the
Jakarta Regional Government.

Was awarded a Manganese
Exploitation license for 199.7
hectares in the Reo area, Manggarai,
East Nusa Tenggara.
April
Commenced drilling activities for
coal exploration in at Nyuatan, East
Kalimantan.
May
Registered as member of the
Indonesian Chamber of Commerce
and Industry (KADIN) and the
Association of National Construction
Players (GAPENSI) for its EPC
business.
Obtained a Manganese Exploration
license for 3,503 hectares in the
Reo area, Manggarai, East Nusa
Tenggara.
April
Benakat Petroleum Energy was
ofcially established in Jakarta,
Indonesia on April 19, 2007, under
the name PT Macau Oil Engineering
and Technology.
July
Obtained a Registered Notifcation
Letter (SKT) from the Indonesian
Directorate General of Oil and Gas
for its EPC business.
August
Commenced detailed exploration
for manganese in the Southern
Block of Reo by geo-electric and
drilling.
2007 2008
PERISTIWA PENTING 2009
2009 SIGNIFICANT EVENTS
16 MARET 2009 16 OKTOBER 2009 24 NOVEMBER 2009
PT Benakat Barat Petroleum, anak perusahaan,
mendapatkan Kontrak Kerjasama Operasi
(KSO) dengan PT Pertamina EP untuk lapangan
minyak Benakat Barat untuk periode konsensi
15 tahun.
PT Delta Samudera, anak perusahaan,
memperoleh ijin usaha pertambangan
operasi produksi batubara di Kabupaten Kutai
Barat, Kalimantan Timur untuk jangka waktu
22 tahun.
PT Benakat Petroleum Energy Tbk
menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang
Saham Luar Biasa (RUPS-LB) untuk
penggantian jajaran Direksi.
PT Benakat Barat Petroleum (BBP), a subsidiary,
signed a Joint Operation Contract (KSO) with
PT Pertamina EP for a 15-year concession at
the West Benakat Barat oil feld.
PT Delta Samudera, a subsidiary, obtained a
business license for production of coal mining
operations in West Kutai, East Kalimantan for a
period of 22 years.
PT Benakat Petroleum Energy Tbk held an
Extraordinary General Meeting of Shareholders
to discuss changes to the composition of the
Board of Directors.
Maret
Menandatangani Kontrak Kerjasama
Operasi (KSO) dengan PT Pertamina
EP untuk Lapangan Minyak Benakat
Barat untuk periode konsesi 15
tahun. Tingkat produksi minyak
pada saat itu adalah sebesar 1.408
bopd.
September
Membuktikan kemampuan untuk
meningkatkan tingkat produksi
minyak di Benakat Barat menjadi
lebih dari 1.900 bopd dalam waktu
kurang lebih 6 bulan.
Oktober
Mendapatkan Ijin Usaha
Penambangan Operasi Produksi
(IUP Operasi Produksi) untuk area
9.384 hektar di Nyuatan, Kalimantan
Timur selama 22 tahun, yang terdiri
dari 2 tahun untuk konstruksi dan 20
tahun untuk produksi.
March
Signed a 15-year concession Joint
Operational Scheme (KSO) Contract
with PT Pertamina EP for Benakat
Benakat Oil Field. The oil felds
production rate at the time was
1,408 bopd.
January
Awarded an extended Coal
Exploration license for the second
year for 9,384 hectares in Nyuatan,
East Kalimantan.
Agustus
Menerima sertifikasi ISO 9001:2008
dan OHSAS 18001:2007 dan
Sertifikasi Registrasi Pabean dari
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Indonesia.
Januari
Mendapatkan perpanjangan ijin
Eksplorasi Batubara untuk tahun
kedua pada area seluas 9.384 hektar
di Nyuatan, Kalimantan Timur.
September
Proved its ability to increase oil
production at the Benakat Barat
Oil Field to over 1,900 bopd within
approximately 6 months.
October
Awarded a Mining Business License
for Production Operation (IUP
Operasi Produksi) for 9,384 hectares
in Nyuatan, East Kalimantan for
22 years, comprising 2 years for
infrastructure construction and
another 20 years for production.
August
Received an ISO 9001:2008 and
OHSAS 18001:2007 and Customs
Registration Certifcate (SRP) from
the Indonesian Directorate General
of Customs and Excise.
2009
27 JANUARI 2010 11 FEBRUARI 2010
PT Benakat Petroleum Energy Tbk mengadakan
Paparan Umum dan Due Dilligence Meeting
dalam rangka rencana Penawaran Umum
Saham Perdana.
PT Benakat Petroleum Energy Tbk.
mencatatkan sahamnya di Bursa Efek
Indonesia dengan kode perdagangan BIPI.
PT Benakat Petroleum Energy Tbk held a
Public Expose and Due Diligence Meeting for
its Initial Public Ofering.
PT Benakat Petroleum Energy Tbk. listed its
shares on the Indonesia Stock Exchange with
trading code BIPI.
IKHTISAR KEUANGAN
FINANCIAL HIGHLIGHTS
Keterangan/Remarks
Untuk akhir Tahun 31 Desember/Year Ended 31 December
Pendapatan Usaha/Revenue
Laba Kotor/Gross Profit
2008 *
98
16
2007 *
45
14
2009
158.192
48.167
Jumlah Belanja Modal/Capex
- 25.723 49.914
Laba Operasi terhadap Pendapatan Usaha/
Operating Profit Margin
Laba Bersih terhadap Pendapatan Usaha/
Net Profit Margin
Laba terhadap Total Aktiva/Return on Assets
Laba terhadap Ekuitas/Return on Equity
Rasio Lancar/Current Ratio
Rasio Total Kewajiban terhadap Total Ekuitas
Total Liabilities to Total Equities
Jumlah Saham yang Beredar
Number of Shares
Laba Bersih per Saham (dalam Rp Penuh)
Earnings per Share (in full amount of Rp)
9,74 %
-8.328,47 %
-12,01 %
80,84 %
133 %
-773 %
5.000
(3.248.105)
23,89%
-4.831,75 %
-3,34 %
112,99 %
243 %
-3480 %
5.000
(869.175)
158.192
48.167
49.914
Laba (Rugi) Usaha/Incomes (loses) from Operation
Laba Sebelum Beban PPh/Incomes Before Tax
10
(8.119)
11
(2.173)
(765)
24.177
EBITDA/EBITDA (8.119) (2.173) 67.303
Laba Sebelum Hak Minoritas/
Incomes (Loses) before Minority Interest
(8.120) (2.174) 7.297
Laba Bersih/Net Income
Total Aktiva/Total Asset
(8.120)
67.612
(2.174)
65.044
6.929
1.978.940
Total Kewajiban/Total Liabilities 77.657 66.969 62.544
Total Equitas/Total Equities
Modal Kerja Bersih/Working Capital (Net)
(10.045)
268
(1.924)
259
1.867.785
80.828
-0,48 %
4,38%
0,35 %
0,37 %
336 %
3,35 %
72.000.000
1.119
Rasio Profitabilitas (dalam %)/Profitability Ratio (in %)
Rasio Operasional (dalam %)/Operational Ratio (in %)
Dalam Jutaan Rupiah
In Million of Rupiah
* Tidak dikonsolidasi
* Unconsolidated
KOMPOSISI PEMEGANG SAHAM
COMPOSITION OF SHAREHOLDERS
Modal Dasar / Authorized Capital
Jumlah Saham dalam Portepel /
Total Number of Shares in Portepel
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh / Issued and Paid-up Capital
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh /
Total Issued and Paid-up Capital
72.000.000.000
53.424.256.000
18.575.744.000
7.200.000.000.000
5.342.425.600.000
1.857.574.400.000
Keterangan/ Remarks
Nilai Nominal Rp 100,- per saham/ Nominal Value Rp 100 per share
Jumlah Nilai Nominal (Rp) / Total Nominal Value % Saham/ Share
PT Indotambang Perkasa
PT Inti Permata Nusantara
16.712.138.000
1.863.606.000
1.671.213.800.000
186.360.600.000
89,97
10,03
Keterangan/ Remarks
Sebelum IPO/ Pre IPO Sesudah IPO / Post IPO
Jumlah Nilai Nominal (Rp) /
Total Nominal Value
% % Saham/ Share
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh / Issued and Paid-up Capital
Masyarakat / Public
Total Shares in Portepel
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh /
53.424.256.000 41.924.256.000
18.575.744.000 30.075.744.000
5.342.425.600.000 4.192.425.600.000
1.857.574.400.000 3.007.574.400.000
72.000.000.000 7.200.000.000.000
16.712.138.000
1.863.606.000
11.500.000.000
Saham/ Share
72.000.000.000
16.712.138.000
1.863.606.000
-
1.671.213.800.000
186.360.600.000
1.150.000.000.000
Total Nominal Value
7.200.000.000.000
1.671.213.800.000
186.360.600.000
-
89,97 55,57
10,03
-
6,20
38,24
Keterangan/ Remarks
Sebelum pelaksanaan Waran/ Pre Warrant Execution Sesudah pelaksanaan Waran / Post Warrant Execution
Total Nominal Value
% % Saham/ Share
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh / Issued and Paid in Capital
Masyarakat / Public
Masyarakat - Waran / Public - Warrant
Total Shares in Portepel
Jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh /
53.424.256.000 35.424.256.000
18.575.744.000 36.575.744.000
5.342.425.600.000 3.542.425.600.000
1.857.574.400.000 3.657.574.400.000
72.000.000.000 7.200.000.000.000
16.712.138.000 16.712.138.000
1.863.606.000 1.863.606.000
11.500.000.000
6.500.000.000
11.500.000.000
-
Saham/ Share
72.000.000.000
1.671.213.800.000 1.671.213.800.000
186.360.600.000 186.360.600.000
1.150.000.000.000
650.000.000.000
1.150.000.000.000
-
Total Nominal Value
7.200.000.000.000
45,69 55,57
5,10 6,20
31,44
17,77
38,24
-
LAPORAN
PRESIDEN
KOMISARIS
PRESIDENT
COMMISSIONERS
REPORT
Wismoyo Arismunandar
Presiden Komisaris
President Commissioner
Tahun 2009 merupakan periode
dimana Benakat Petroleum Energy
memantapkan bisnisnya di seluruh
lini untuk menjadi sebuah Perusahaan
Publik.
2009 was a year in which Benakat Petroleum
Energy solidifed its business on all fronts in
preparation to become a Public Company.
i Wi Wismoyo AAriiismuna dd ndar
Pemegang Saham yang terhormat
Dalam pandangan kami, tahun 2009 adalah tahun yang
sarat dengan tantangan, namun tetap memberikan
peluang untuk seluruh perusahaan energi yang ada di
Indonesia dan negara lain, terutama sebagai dampak dari
berlanjutnya kerawanan harga minyak dan goncangan
pasar. Penurunan terlihat dalam menurunnya investasi
yang diperoleh sektor energi dan sumber daya mineral
yang turun menjadi US 19.3 miliar dolar di tahun 2009
dari US 19.9 miliar dolar di tahun 2008. Penurunan yang
sama juga terlihat pada sub sektor minyak dan gas dari
US 13.5 miliar dolar menjadi US 12.2 miliar dolar.
Di tengah situasi tersebut, kami sangat terkesan
dengan kinerja dan kemajuan yang dicapai Benakat
Petroleum Energy selama tahun 2009. Dalam periode
tersebut, Perseroan masih dapat menangkap beberapa
faktor-faktor positif yang terdapat dalam sektor energi.
Pertama, walaupun sebagian besar komoditas di sektor
mineral mengalami tekanan, harga jual untuk komoditas
energi lain, seperti minyak dan batubara, relatif tidak
terlalu terpuruk. Kedua, strategi Pemerintah untuk
mendukung sektor energi menjadi salah satu dari 7
kelompok utama dalam fokus reformasi mikroekonomi
menjelang persiapan Masyarakat Ekonomi ASEAN
2015. Ketiga, pendekatan Perseroan untuk lebih
mengkapitalisasikan bisnis Engineering, Procurement
dan Construction (EPC) untuk klien domestik dan
internasional sehingga mendapatkan cukup banyak
proyek yang menciptakan nilai. Sejak awal pendiriannya,
Perseroan dapat membangun fundamental yang
kokoh dan berhasil dalam mengkonsolidasikan sumber
daya yang dimiliki untuk menjadi suatu perusahaan
energi terintegrasi. Dengan penerapan strategi secara
cepat, namun tetap berhati-hati, Perseroan mengambil
inisiatif untuk melangkah lebih maju agar dapat lebih
menunjukkan akuntabilitas dan memperluas akses. Hal
ini dilakukan dengan menjadi Perusahaan Terbuka yang
direalisasikan pada awal 2010. Kami sangat menghargai
niat Perseroan untuk membuka akses kepada publik
menjadi bagian dari suatu perusahaan, yang dilihat
dari bidang usahanya, tidak banyak perusahaan sejenis
tercatat dalam pasar modal Indonesia. Saya yakin
langkah tersebut akan lebih memacu kegiatan di pasar
modal dan daya saing dalam industri.
Saya juga ingin menggarisbawahi hasil operasional
dan keuangan Benakat Petroleum Energy di tahun
2009. Kinerja yang membuktikan kesuksesan Benakat
Petroleum Energy dalam menjalankan strategi. Hanya
dalam dua tahun setelah pendiriannya, Perseroan
dapat membukukan laba bersih sebesar Rp 6,93 miliar,
sehingga menghasilkan laba bersih per saham sebesar
Rp 373. Dengan pertumbuhan pendapatan yang cukup
tinggi, kami optimis dengan prospek Perseroan di tahun
mendatang. Untuk pencapaian ini, saya ingin memberikan
penghargaan untuk komitmen Direksi dalam menjalankan
strategi yang tepat dan target yang ditetapkan untuk tahun
2009.
Dear Shareholders
2009 was a year full of challenges, however,
opportunities for energy companies both in Indonesia and
other countries were abundant, especially with the
continued volatility of oil prices and market turbulence.
The slowdown was seen in the lower investments
generated by the energy and mineral resources sector
which dropped to US$ 19.3 billion in 2009 from US$
19.9 billion in 2008. A similar decline was also witnessed
in the oil and gas sub-sector from US$ 13.5 billion to
US$ 12.2 billion.
Against the backdrop, we are particularly impressed
with the performance and progresses Benakat
Petroleum Energy made in 2009. This year, Benakat
was able to take a number of positive steps in the
energy sector. First, even though most commodities
in the mineral sector came under pressure, the selling
prices for other energy commodities, such as oil and
coal, were not severely afected. Second, the energy
sector is one of the governments seven main strategic
areas microeconomic reform in preparation for the
2015 ASEAN Economic Group. Third, the Companys
approaches to further capitalize its Engineering,
Procurement and Construction (EPC) business both
for domestic and international clients to secure many
value-creation projects. Since its establishment, the
Company has built a solid fundamental and has been
successful in consolidating its resouces to become an
integrated energy company. With such a rapid, yet
prudent, implementation of its strategy, the Company
commenced an initiative to become a Company that is
more accountable and accessible. That is, to be a publicly
listed company, which was realized in beginning 2010.
We highly appreciate that the Company opened access
to the public to be part of a company, which is rare
among its peers in the Indonesian capital market. I
believe that it will further stimulate the market activities
and competitiveness in the industry.

I would also like to highlight Benakat Petroleum Energys
operating and fnancial results in 2009. Its performance
demonstrates the success of Benakat Petroleum
Energys strategic execution. In just two years since its
establishment, the Company has managed to book net
income of Rp 6.93 billion, thus creating net income of
Rp 373 per share. With considerable growth in revenues,
we are optimistic about the Companys prospect in the
years to come. For these achievements, I would like
to commend the Board of Directors commitment in
setting the right strategies and targets for 2009.
Sebagai perusahaan yang baru menjadi perusahaan
publik, Perseroan berkomitmen untuk terus menerapkan
tata kelola perusahaan yang baik sebagai bagian yang
tak terpisahkan dari bisnis. Selama tahun 2009, kami
melihat bahwa segala upaya dalam menciptakan tata
kelola yang baik dalam grup Benakat Petroleum Energy
telah dijalankan secara semestinya. Hal ini mencakup
penyusunan kerangka tata kelola, di mana Perseroan
telah mencapai tahap pembentukan Komite Audit
yang akan membantu menegakkan pengawasan dalam
operasi Perseroan.
Catatan positif lainnya adalah tekad Perseroan yang
semakin kuat untuk menjalankan bisnis secara
menguntungkan, profesional, dan lebih penting lagi,
dengan meningkatkan tanggung jawabnya. Perseroan
telah mulai mewujudkan partisipasi dalam menciptakan
komunitas yang lebih baik dan bangsa yang lebih
sejahtera, serta dalam kelestarian lingkungan.
Berdasarkan hal di atas, kami melihat bahwa Direksi
Benakat Petroleum Energy beserta segenap karyawan
telah memberikan kinerja yang optimal dalam
menjalankan tugas berdasarkan panduan sekaligus
mencapai hasil optimal walaupun di tengah tantangan
ekonomi dalam dan luar negeri.
Memasuki tahun 2010, kami menaruh harapan yang
lebih besar terhadap Perseroan sehingga mampu
mencetak lebih banyak nilai bagi pemegang saham
baru di publik serta seluruh pemangku kepentingan.
Harapan ini didasarkan pada pandangan positif untuk
perekonomian Indonesia yang diprediksi tumbuh lebih
cepat. Di tingkat global, Lembaga Keuangan Dunia IMF
telah memproyeksikan bahwa perekonomian akan
berangsur pulih dari resesi tahun lalu. Terutama untuk
sektor energi, kami berharap bahwa Pemerintah akan
menerapkan terobosan kebijakan dan memastikan
iklim investasi yang lebih positif di industri. Dengan
prospek yang cerah tersebut dan potensi dari Benakat
Petroleum Energy, kami Dewan Komisaris, memberikan
dukungan secara penuh untuk rencana strategi
Perseroan membeli 37,5% saham PT Elnusa Tbk., sebuah
perusahaan jasa migas ternama pada pertengahan
2010. Kami berharap rencana transaksi tersebut akan
menempatkan Perseroan untuk semakin berkiprah
dalam sektor energi.
Mari kita semuanya mempersiapkan diri menghadapi
masa-masa yang akan lebih menyenangkan di
tahun 2010. Untuk setiap pihak yang telah menaruh
kepercayaan dan dukungan kepada Benakat Petroleum
Energy, saya ingin menyampaikan penghargaan dan
terima kasih yang sebesar-besarnya. Dan khusus untuk
Direksi, saya ingin menghaturkan terima kasih untuk
komitmen, dedikasi dan upaya dalam memimpin
Perseroan selama 2009.
As a newly listed company, the Company is committed
to increasing good corporate governance (GCG) as an
integral part of our business. Throughout 2009, we
noted that the steps establish Good Corporte Governance
(GCG) in Benakat Petroleum Energys Group have been
properly implemented. The proper implementation
included mapping of the governance framework,
for which the Company has been in the process of
establishing an Audit Committee that will help uphold
the control in the Companys operations.
Another positive note is the Companys strengthened
willingness to run its business in a proftable,
professional and most important, responsible manner.
It has started to realize its involvement in creating
better communities and a more prosperous nation,
as well as upholding environmental preservation. In
view of the above, we fnd that the Benakat Petroleum
Energys Board of Directors and all employees have
delivered their utmost performance in performing their
duties based on the guidelines and have reached the
optimum results in light of local and global economic
challenges.

Entering 2010, we put greater expectations on the
Company to create more values for its new public
shareholders and all stakeholders. This is based on the
more positive outlook for the Indonesian economy
which is predicted to grow faster. Globally, the
International Monetary Fund (IMF) has projected that the
economy will gradually recover from last years recession.
Especially in the energy sector, we are hopeful that
the government will implement breakthrough policies
that will further drive the energy sector and ensure a
more favorable investment climate in the industry. With
such encouraging prospects and potential for Benakat
Petroleum Energy, we the Board of Commissioners,
fully support its strategy to acquire 37.5% shares of
PT Elnusa Tbk., a well-known oil service company
in the frst half of 2010. We hope that the planned
transaction will position the Company to excel in
the energy sector.
Let us all prepare ourselves for a more exciting period
in 2010. For everyone who has put your trust in Benakat
Petroleum Energy and supported, I would like to extend
my deepest appreciation and gratitude. And especially
for the Board of Directors, I would like to thank them for
all their commitment, dedication and efort in leading
the Company throughout 2009.
Presiden Komisaris
DEWAN KOMISARIS
BOARD OF COMMISSIONERS
1
2 3
Warga Negara Indonesia. Lahir di Bandung,
Jawa Barat pada tanggal 18 September 1955.
Memperoleh gelar sarjana di bidang akunting
dari Universitas Indonesia pada tahun 1981.
Bapak Erry merupakan salah satu tokoh penting
di pasar modal Indonesia, menjadi Presiden
Direktur PT Bursa Efek Indonesia dari tahun
2002 sampai 2009. Memiliki pengalaman
lebih dari 20 tahun, termasuk 11 tahun
terakhir di pasar modal dan beliau adalah
Komisaris Independen Perusahaan. Selain
itu, beliau juga menjabat sebagai Komisaris
Independen PT Unilever Indonesia Tbk (2009),
Presiden Komisaris Kustodian SEI (2009) dan
Komisaris PT Perusahaan Pengelola Aset
(2009). Sebelumnya beliau juga memegang
berbagai jabatan penting, diantaranya,
Presiden Direktur PT Bursa Efek Indonesia
(2002- 2009), Presiden Direktur PT Kustodian
Sentral Efek Indonesia (1998-2002), Executive
Director PT Lippo Land Development
(1995-1998), Senior Vice President Lippo Group
(1991-1992) dan Finance Director Lippo
Group (1990-1991).
Indonesian national born in Bandung, West
Java on September 18, 1955. He obtained
an accounting degree from the University
of Indonesia in 1981. Mr. Erry is one of the
most important fgures in the Indonesian
capital market serving as President Director
of PT Bursa Efek Indonesia from 2002 to
2009. He has more than 20 years experience,
including the last 11 years in the capital
market and currently is serves as Independent
Commissioner of PT Unilever Indonesia Tbk
(2009), President Commissioner of KSEI (2009)
and Commissioner of PT Perusahaan Pengelola
Asset (2009). His previous experience includes:
President Director of PT Bursa Efek Indonesia
(2002-2009), President Director of PT Kustodian
Sentral Efek Indonesia (1998-2002), Executive
Director of PT Lippo Land Development (1995-
1998), Senior Vice President of Lippo Group
(1991-1992) and Finance Director of Lippo
Group (1990-1991).
Warga Negara Indonesia. Lahir Di Bondowoso,
Jawa Timur pada tanggal 10 Februari 1940.
Pada tahun 1963 menyelesaikan pendidikan
di Akademi Militer Nasional. Bapak Wismoyo
adalah tokoh penting dengan kualitas
kepemimpinan yang teruji selama beberapa
periode dalam penugasan militernya. Beliau
menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat
Republik Indonesia di tahun 2002 dan menerima
berbagai piagam penghargaan tidak hanya
di Indonesia, tetapi juga dari negara lain. Di
luar bidang kemiliteran, beliau juga pernah
menjabat sebagai Ketua Umum KONI Pusat
(1995-1999-2003) dan Presiden Komisaris
PT Dipasena Citra Darmaja (2002). Saat ini,
selain menjabat sebagai Presiden Komisaris
Perseroan, beliau juga menjabat sebagai
Honorary President SEA GAMES Federation.
Warga Negara Indonesia. Lahir di Makassar,
Sulawesi Selatan pada tanggal 10 Maret 1971.
Beliau meraih gelar Bachelor dari University
of Washington, Seattle, Amerika Serikat.
Beliau memiliki pengalaman lebih dari 10
tahun di bidang keuangan dan menjabat
berbagai posisi strategis, diantaranya
Associate Corporate Finance di Union Bank of
Switzerland (1997-1998), Auditor Senior pada
Katz & Varon, CPAs (1999-2001), Manager
Corporate Finance PT Lippo Securities Tbk
(2002-2004), Vice President Strategic Planning
PT Central Proteinaprima Tbk (2005-2007).
1 2 3
Indonesian national born in Ujung Pandang,
South Sulawesi on March 10, 1971.
She attained her Bachelors Degree from the
University of Washington, Seattle, the United
States. She has more than 10 years experience
in fnance and has held various positions,
including Associate Corporate Finance in
Union Bank of Switzerland (1997-1998),
Senior Auditor at Katz & Varon, CPAs (1999-
2001), Manager Corporate Finance at PT Lippo
Securities Tbk (2002-2004), Vice President
Strategic Planning at PT Central Proteinaprima
Tbk (2005-2007).
Indonesian national born in Bondowoso,
East Java on February 10, 1940. In 1963,
he graduated from the National Military
Academy. Mr. Wismoyo is an important
military fgure with strong leadership
abilities that have been proven through
years of experience in his military service.
He was Chief of Staf for the Republic of
Indonesia Army in 2002 and has received
numerous medals of honor from Indonesia
and other countries. Aside from his military
career, he was Chairman of Indonesian
Sports Committee (KONI) (1995, 1993-2002),
and President Commissioner of PT Dipasena
Citra Darmaja (2002). Currently, aside from
being the Company President Commissioner,
he is also the Honorary President of the SEA
GAMES Federation.
Erry Firmansyah
Komisaris Independen
Independent Commissioner
Honny Kandany
Komisaris Independen
Independent Commissioner
Presiden Komisaris
LAPORAN
PRESIDEN
DIREKTUR
PRESIDENT
DIRECTORS
REPORT
Arifn Wiguna
Presiden Direktur
President Director
Melihat pencapaian Perseroan di tahun
2009, kami optimis untuk membukukan
hasil yang lebih signifkan lagi di tahun
mendatang, terutama dengan status
baru kami sebagai Perusahaan Publik.
Looking at the Companys achievements in
2009, we are optimistic to book even more
significant results in the coming year, especially
with our new status as a Public Company.
Arif ifn i Wiguna
Pemegang Saham yang terhormat,
Tahun 2009 merupakan tahun yang membentuk
fundamental yang kokoh bagi PT Benakat Petroleum
Energy Tbk. Periode di mana Perseroan telah memiliki
persiapan matang untuk memasuki suatu babak baru,
yaitu menjadi sebuah Perusahaan Terbuka. Kami sangat
gembira melihat sambutan yang begitu antusias
terhadap Penawaran Saham Perdana (IPO) Perseroan
pada awal tahun 2010. Sepanjang tahun 2009 kami
mempersiapkan diri dalam setiap aspek bisnis kami,
sehingga kami dapat memiliki kualitas dan standar
sebagai perusahaan publik.
Strategi Pertumbuhan yang Berhasil
Segala kesuksesan kami merupakan buah dari
nilai-nilai utama usaha kami, di mana kami terus
berupaya meningkatkan usaha dan operasi kami dengan
berpegang pada prinsip-prinsip yang mengarahkan
Benakat Petroleum Energy sejak pembentukannya.
Sejak awal pendirian, untuk memperkuat pertumbuhan
inorganik, kami memperluas usaha melalui akuisisi
bisnis-bisnis baru di sektor energi. Karenanya,
pada tahun-tahun mendatang kami akan terus
mengupayakan akuisisi yang bersifat transformatif
dan strategis yang dapat membuka peluang untuk
pertumbuhan berkelanjutan. Pada saat yang sama,
kami juga akan mendorong pertumbuhan organik
dengan menerapkan ekstrasi sumber daya yang
bertanggungjawab, rekayasa revolusioner dan proses
peningkatan nilai secara inovatif. Upaya mencakup
segenap alur bisnis, mulai dari mengembangkan proses
produksi yang lebih efisien sampai menciptakan nilai
yang memampukan kami untuk memasuki unit usaha
baru atau mempertajam kekuatan kami dalam unit
yang telah ada.
Keunggulan dari pendekatan ini terlihat jelas dalam
hasil keuangan kami pada tahun 2009. Tahun pertama
kalinya kami membukukan laba bersih, yaitu sebesar
Rp 6,93 miliar. Ini merupakan pencapaian yang luar
biasa, terlebih lagi karena Perseroan baru berdiri di tahun
2007. Selain itu, Perseroan membuktikan kapabilitasnya
untuk meningkatkan pendapatannya beberapa kali
lipat dari Rp 97.5 juta di tahun 2008 menjadi Rp 158.2
miliar pada tahun 2009. Sumber utama pendapatan
adalah penjualan batubara, minyak dan jasa konstruksi.
Hal ini membuktikan potensi Perseroan untuk meraih
pendapatan melalui bisnis utamanya.
Namun, kami tidak akan pernah berhenti untuk
memburu peluang untuk mengkapitalisasikan sumber
daya yang dimiliki. Pada tahun 2009, dengan kapabilitas
yang telah teruji dalam mengoptimalkan produksi
minyak, salah satu anak perusahaan kami Benakat
Barat Petroleum (BBP) mendapatkan kepercayaan serta
menandatangani kontrak Kerja Sama Operasi (KSO)
dengan PT Pertamina EP. Dengan kontrak tersebut
BBP mempunyai hak untuk mengoperasikan lapangan
minyak Benakat di Sumatera Selatan selama 15 tahun.
Dear Shareholders,
2009 was a year that shaped strong fundamentals for
PT Benakat Petroleum Energy Tbk. A year in which
the Company was well prepared to embark on a new
chapter as a public company. We are very pleased to see
that our IPO in early 2010 was received enthusiastically.
During 2009, we prepared ourselves on all fronts of our
business, allowing us to have the quality and standards
to be a public company.
Successful Growth Strategy
We owe all the successes to the core value of our
business, in which we always strive to enhance our
business and operations, adhering to the principles
that have guided Benakat Petroleum Energy since its
inception. As we have done since our establishment,
to fortify our inorganic growth, we will expand through
acquisition ofnew businesses in the energy sector.
Therefore, in the years to come we continue to look
for transformative and strategic acquisitions that will
provide opportunities for sustainable growth. At the
same time, we will continue to fuel organic growth by
implementing responsible extraction, revolutionary
engineering and innovative value enhancement
processes. These can include everything from
developing a more efcient production process to
creating returns that enable us to enter new ventures
or reinforce our advantage in existing ones.
The advantages of this approach are clearly evident
in our fnancial results for 2009. It was the frst year
we booked a net income of Rp 6.93 billion. This was
a remarkable achievement, more so since Benakat
Petroleum Energy was just established in 2007. The
Company has also proved its capability to signifcantly
increase its revenues from Rp 97,5 million in 2008 to
158,2 billion in 2009. The main sources generating
the revenues are coal and oil sales and construction
services. This indicates the Companys potential to earn
on its core businesses.
Nonetheless, we have never rested on our laurels
when seeking new opportunities to capitalize on our
resources. In 2009, thanks to our proven capabilities
in optimizing oil production, Benakat Barat Petroleum
(BBP) one of our subsidiaries obtained the trust and
signed a Joint Operational Cooperation contract with
PT Pertamina EP, which gives BBP the right to operate the
Benakat oil feld in South Sumatra for 15 years. Another
subsidiary, DELTA, acquired a coal concession for a 22
year period in August 2009. To top of this success, in
Sedangkan anak perusahaan lainnya, DELTA, pada bulan
Agustus 2009 juga mendapatkan konsesi batubara
untuk periode 22 tahun. PT Suluh Ardhi Engineering
(SAE) semakin menyempurnakan kesuksesan kami
melalui bisnis EPC nya. SAE berhasil memenangkan
berbagai kontrak penting untuk proyek berskala besar,
baik di Indonesia maupun luar negeri.
Berkembang dengan Fundamental yang Kokoh
Seluruh pencapaian di atas menunjukkan bahwa
Benakat Petroleum Energy memiliki berbagai kekuatan
yang fundamental. Dengan kekuatan tersebut, kami
mampu untuk terus melangkah bahkan dalam kondisi
yang menantang sekalipun. Tahun 2009 adalah tahun
yang cukup berat, karena masih terasanya dampak
dari krisis keuangan global, yang juga dirasakan di
sektor energi dan pertambangan. Banyak investor yang
menunda investasi mereka dalam sektor pertambangan,
terutama pada usaha eksplorasi yang dianggap berisiko
tinggi.
Namun demikian, kami tetap memegang komitmen
untuk strategi pertumbuhan berdasarkan perencanaan
yang penuh kehati-hatian dan langkah penuh
perhitungan demi tujuan jangka panjang kami.
Selama tahun tersebut, kami secara aktif mencari
berbagai peluang baru untuk melengkapi posisi kami
sebagai perusahaan energi terintegrasi. Pendekatan
kami adalah mempelajari dan melakukan negosiasi
untuk akuisisi yang akan mendukung inisiatif
pertumbuhan organik sekaligus meningkatkan
hubungan dengan mitra dan pelanggan kami. Kami
juga melakukan investasi dalam beragam terobosan
serta berupaya mencapai profitabilitas melalui efisiensi
biaya dalam keseluruhan bisnis kami.
Untuk mencapai tujuan tersebut, kami beruntung
memiliki tim manajemen yang memiliki visi dan misi
yang sama. Seluruh Direksi di tahun 2009 terdiri dari
anggota-anggota baru, yang telah memiliki kapabilitas
dan kemampuan di bidang masing-masing. Dengan
demikian, kami secara cepat dapat membentuk
koordinasi dan sinergi untuk mengangkat Perseroan ke
tingkatan yang lebih tinggi.
Memperkuat Komitmen Kami
Sebagai perusahaan yang baru berdiri, kami masih terus
berupaya mencapai tujuan bersama dalam banyak
bidang, di mana seluruh dari kami dituntut bertahan
secara solid dan fokus.
Walaupun kami telah mencapai berbagai kemajuan di
bidang Tata Kelola Perusahaan, berbagai tugas masih
tetap menanti untuk dapat menjadi warga negara
korporasi yang lebih profesional, bertanggung jawab
dan berjiwa sosial. Perseroan membutuhkan komitmen
dan integritas dari seluruh pihak untuk cita-cita
the EPC business, PT Suluh Ardhi Engineering (SAE) has
also won a number of major contracts for large scale
projects, both in Indonesia and overseas.

Expanding on Strong Fundamental
All the achievements signify that Benakat Petroleum
Energy possesses a number of fundamental strengths
that will enable us to move forward, even in this
challenging period. 2009 was rather a tough time,
bearing the impact of the global fnancial crisis,
especially in the energy and mining sector. Many
investors withheld investments in the mining sectors,
especially in the exploration business, which is
considered high-risk.
However, we remain committed to our growth strategy
based on the prudent planning and calculated steps for
our long-term objectives.
During the year, we actively sought new viable
opportunities to complete our positioning as an
integrated energy company. Our approach was to
sound out and negotiate acquisitions that will support
organic growth initiatives and strengthen relationships
with channel partners and customers. We also invested
in breakthrough initiatives and targeted proftability
through increased cost efciency throughout our
business.
In pursuing these goals, we have the beneft of a
management team that has the same vision and mission.
The entire Board of Directors of Benakat Petroleum
Energy in 2009 comprised of new people, with our
proven capabilities and expertise in the respective area
of responsibility. Thus, we were quickly able to create
coordination and synergy to steer the Company to new
heights.
Strengthening Our Commitment
As a newly established company, we still have to
pursue common goals in many areas of our operations
which requires all of us in the Company to stay solid
and focused.
While we have attained a number of developments in
our Corporate Governance, we still have many tasks
ahead to become a more professional, accountable
and sociable corporate citizen. The Company needs the
commitment and integrity of all its members to achieve
that. Since we are now a public company, we also bring
tersebut. Karena saat ini kami telah menjadi Perusahaan
Publik, kami juga memperkuat komitmen kami untuk
menjangkau target yang lebih luas. Mereka terdiri dari
para pemegang saham baru, pelanggan, karyawan,
mitra bisnis, komunitas dan pemangku kepentingan
lainnya. Melihat karakteristik bisnis kami, Benakat
Petroleum Energy juga memberikan perhatian besar
terhadap pemanfaatan sumber daya dan lingkungan
yang bertanggung jawab.
Rencana Masa Depan dan Apresiasi
Kami ingin menyampaikan terima kasih kepada
pemegang saham baru. Terima kasih untuk
kepercayaan anda terhadap Perseroan. Ijinkan kami
untuk meyakinkan anda, bahwa hasil kami yang
positif di tahun 2009, terutama dalam laba bersih,
digabungkan dengan neraca yang sehat dan akses
modal, akan mempersiapkan kami untuk melangkah
ke tahun 2010 dengan lebih optimis. Di tahun tersebut,
kami akan melanjutkan pertumbuhan bisnis secara
organik dan inorganik karena kami melihat harapan
akan perekonomian Indonesia yang lebih baik serta
perbaikan perekonomian dunia. Kami berharap
untuk dapat membukukan hasil yang lebih kuat dari
peningkatan permintaan akan produk dan jasa kami.
Sesuai dengan strategi bisnis dan sebagai bagian
dari keterbukaan informasi yang berimbang, dengan
gembira kami mengumumkan bahwa ketika kami
sedang mempersiapkan Laporan Tahunan ini, kami
menandatangani Conditional Share Sale and Purchase
Agreement (CSSPA) dengan Tridaya Esta pada tanggal
10 Februari 2010. Transaksi pembelian 37,5% saham
PT Elnusa tersebut akan diselesaikan secara bertahap
yang telah dimulai pada bulan Maret 2010.
Atas nama Direksi, kami mengucapkan terima kasih
kepada Dewan Komisaris atas dukungan yang di
berikan kepada kami secara terus menerus. Kami juga
menyampaikan rasa hormat yang sebesar-besarnya
kepada seluruh pemegang saham dan mitra kerja serta
seluruh karyawan Perusahaan. Saya sangat menantikan
pertumbuhan yang kuat di tahun 2010 dan masa
mendatang.
our commitment to the next level to reach a broader
target, comprising our new shareholders, customers,
employees, business partners, communities and other
stakeholders. Realizing the nature of our business,
Benakat Petroleum Energy also pays close attention to
the responsible ulitization of natural resources and the
environment.
Our Future Plans and Appreciation
We would like to extend our gratitude to our new
shareholders, for the confdence you have placed in
our company. We want to assure you that our positive
results in 2009, especially in our bottomline, combined
with our strong balance sheet and access to capital, will
prepare us well to enter a more optimistic 2010. It is the
year that we continue with our organic and inorganic
business growth, as we are hopeful for a more robust
domestic economy and global economic recovery. We
are expecting to book stronger results from increasing
demand for our products.
Conforming with the business strategy and as part of
fair disclosure, we are pleased to announce that during
the process of preparing this Annual Report, we signed
a Conditional Share Sale and Purchase Agreement
(CSSPA) with Tridaya Esta on February 10, 2010. The
transaction to acquire 37.5% of PT Elnusa shares will be
completed in phases starting in March 2010.
On behalf of the Board of Directors, we would like to
thank the Board of Commissioners for their continuous
support. We also would like to extend our respect
to our shareholders, business partners and all of our
employees. I look forward to continued strongth
growth in 2010 and beyond.
Arifn Wiguna
Presiden Direktur
President Director
DIREKSI
BOARD OF DIRECTORS
1 2 3
Arifn Wiguna
Presiden Direktur
President Director
Warga Negara Indonesia. Lahir di Jakarta pada
tanggal 25 April 1966. Beliau memperoleh
Certificate in International Business and
Professional Program in Direct Marketing dari
University San Diego, Amerika Serikat pada
tahun 1993. Latar belakang pendidikan lain
adalah Chartered Life Underwriters Program,
Sifornia, 1993 serta Akademi Asuransi Trisakti,
1989. Dengan pengalaman yang luas di bidang
EPC dan energi, beliau saat ini juga menjabat
sebagai Presiden Direktur PT Indelberg
Indonesia, PT Benakat Barat Petroleum dan
PT Trisurya Lintas Energi. Sebelumnya beliau
juga menjabat sebagai Presiden Direktur
PT Truba Alam Manuggal Engineering, Tbk
(2006-2008), Direktur PT Manunggal Power
(2006-2008), Direktur PT Indika Inti Energi
(2006-2008) dan Deputy Managing Direktur di
Indika Multimedia Group.
Indonesian national born in Jakarta on April 25,
1966. He obtained an International Business
and Professional Program certifcate in Direct
Marketing from the University San Diego,
the United States in 1993. He also attended
the Chartered Life Underwriters Program,
Sifornia, and the Insurance Academy at Trisakti.
With a wealth of experience in the feld of
engineering, procurement and construction,
as well as energy, Mr. Arifn is the President
Director of PT Benakat Petroleum Energy Tbk.
He also holds the position of President Director
of PT Indelberg Indonesia, PT Benakat Barat
Petroleum and PT Trisurya Lintas Energi. His
previous experience includes: President Director
of PT Truba Alam Manunggal Engineering, Tbk,
(2006-2008) Director of PT Manunggal Power
(2006-2008), Director of PT Indika Inti Energi
(2006-2008) and Deputy Managing Director of
Indika Multimedia Group.
M. Suluhuddin Noor
Wakil Presiden Direktur
Vice President Director
Warga Negara Indonesia. Lahir di Kelua,
Kalimantan Selatan pada tanggal 24 Oktober
1942. Beliau meraih gelar sarjana dari Institut
Teknologi Bandung pada tahun 1969 jurusan
Petroleum/Gas Engineering. Bapak Noor
merupakan figur ternama dalam industri minyak
dan gas di Indonesia yang memiliki pengalaman
lebih dari 40 tahun di berbagai perusahaan
papan atas. Saat ini beliau juga menjabat sebagai
Direktur Patina Group Ltd. Sebelumnya beliau
juga pernah menjabat sebagai General Manager
di KSO Patina Group (2007-2008), President
& General Manager EMP Kangean Limited
(2004-2005), Chief Operating Officer PT Energi
Mega Persada Tbk, Chief Operating Officer
PT Energi Timur Jauh (2003-2005), Vice President
& General Manager Kondur Petroleum S.A.
(1995-2003), Maintance Manager, Operations
Manager, Production Manager (1977-1987) dan
VP VICO Indonesia (1987-1995), Engineering
Manager and Prduction Manager of PT Stanvac
Indonesia (1969-1977).
Indonesian national born in Kelua, South
Kalimantan on October 24, 1942. He graduated
from the Bandung Institute of Technology (ITB)
with a major in Petroleum/Gas Engineering
in 1969. Mr. Noor is a prominent fgure in the
oil and gas industry in Indonesia with more
than 40 years experience with a number of
prestigious companies. Currently, he is also
Director of Patina Group Ltd. His previous
experience includes: General Manager of KSO
Patina Group (2001-2008), President & General
Manager of EMP Kangean Limited (2004-2005),
Chief Operating Ofcer in PT Energi Mega
Persada Tbk, Chief Operating Ofcer of PT
Energi Timur Jauh (2003-2005), Vice President
& General Manager of Kondur Petroleum S.A.
(1995-2003), Maintenance Manager, Operations
Manager, Production Manager (1977-1987), and
VP of VICO Indonesia (1987-1995) , Engineering
Manager and Production Manager of PT Stanvac
Indonesia (1969-1977).
Ferdy Yustianto
Direktur
Director
17 Oktober 1973. Memperoleh gelar Master
of Finance dari California State University,
Amerika Serikat pada tahun 1999, beliau
memiliki pengalaman lebih dari 10 tahun di
sektor pertambangan dan finansial. Selain
menjabat Direktur Perseroan, Bapak Yustianto
juga menjabat sebagai Direktur PT Inti Permata
Nusantara dan Direktur Keuangan PT Benakat
Barat Petroleum. Sebelumnya, beliau pernah
menjabat sebagai Kepala Divisi PT Geoservices
(Ltd) (2002-2008), Marketing Relationship
Officer PT Bank Indonesia Dai-Ichi Kangyo
(2000) dan Asisten Pengembangan di Mich
Development (1999).
Indonesian national born in Jakarta on October
17, 1973. Graduated from California State
University, USA with a Master of Finance in
1999, he has more than 10 years experience
in the mining and fnancial sectors. Other
than holding the position of the Companys
Director, Mr Yustianto is also Director of PT
Inti Permata Nusantara and Finance Director
at PT Benakat Barat Petroleum. His previous
experience includes: Division Head of PT
Geoservices (Ltd) (2002-2008), Marketing
Relationship Ofcer of PT Bank Indonesia
Dai-Ichi Kangyo (2000) and Development
Assistant of Mich Development (1999).
1 2 3
4 5 6
Andreas Kastono Ahadi
Direktur
Director
tanggal 17 September 1970. Memperoleh
gelar Bachelor of Science bidang Management
jurusan Strategic Marketing dari Binghamton
University, State University of New York,
Amerika Serikat, beliau memiliki pengalaman
lebih dari 12 tahun di bidang Investment
Banking, dengan spesialisasi dalam Structured
Finance (termasuk project finance, securitization,
aircraft finance dan debt restructuring). Saat ini,
beliau juga berprofesi independent financial
advisor di berbagai proyek. Pengalaman beliau
sebelumnya antara lain, Direktur PT Darma
Henwa Tbk, Assistant Vice President Sumitomo
Mitsui Banking Corporation, Assistant Vice
President Tokyo-Mitsubishi International
(Singapura) Ltd dan Corporate Loan Officer
Union Bank of California.
Indonesian national born in Jakarta on
September 17, 1970. With a Bachelor of
Science in Management, majoring in Strategic
Marketing, from Binghamton University, State
University of New York, the United States, he
has 12 years experience in Investment Banking,
specializing in Structured Finance (including
project fnance, securitization, aircraft fnance
and debt restructuring). Currently, Mr. Andreas is
also working as an independent fnancial advisor
on various projects. His previous experience
includes: Director of PT Darma Henwa Tbk,
Assistant Vice President of Sumitomo Mitsui
Banking Corporation, Assistant Vice President
of Tokyo-Mitsubishi International (Singapore)
Ltd. and Corporate Loan Ofcer, Union Bank of
California.
Fahrizi
Direktur
Director
tanggal 4 Juni 1967. Beliau meraih gelar Master
of Science bidang Mechanical Engineering
dari Ecole Nationale de Mechanique et
d'Aerotechnique Poltiers, dan BSc di bidang
Mechanical Engineering dari Universit e Paul
Sabatier, Toulouse, Perancis. Bapak Fahrizi telah
meniti karir dalam industri minyak dan gas
serta energi lebih dari 12 tahun, dan saat ini
beliau juga menjabat sebagai Direktur Operasi
PT Benakat Barat Petroleum. Pengalaman
dan posisi beliau sebelum meliputi Presiden
Direktur PT Trisurya Lintas Energi (2008-2009),
Head of Strategic Business Unit PT Truba Alam
Manunggal Engineering Tbk (2007-2008), Head
of Drilling and Workover Engineering, PT Medco
Energi E&P Indonesia (2004-2007) dan Drilling
Services Manager Schlumberger International
(Eastern Venezuela).
Indonesian national born in Jakarta on June
4, 1967. He obtained his Master of Science in
Mechanical Engineering from Ecole Nationale
de Mechanique et dAerotechnique Poltiers,
France and a BSc in Mechanical Engineering
from Universite Paul Sabatier, Toulouse, France.
Mr. Fahrizi has been in the oil and gas and
engineering industries for more than 12 years,
and currently is also the Operational Director
of PT Benakat Barat Petroleum. His previous
experience includes: President Director of
PT Trisurya Lintas Energi (2008-2009), Head
of Strategic Business Unit of PT Truba Alam
Manunggal Engineering Tbk (2007-2008), Head
of Drilling and Workover Engineering, PT Medco
Energi E&P Indonesia (2004-2007) and Drilling
Services Manager, Schlumberger International
(Eastern Venezuela).
4 5 6
Michael Rusli
Direktur
Director
Warga Negara Indonesia. Lahir di Jakarta
pada tanggal 2 November 1975. Memperoleh
gelar Master of Commerce, Banking and
Finance dari Monash University, Melbourne,
Australia. Berpengalaman kurang lebih 11
tahun di bidang Corporate and Investment
Banking di Asia Pasifik (termasuk Project &
Structured Finance, Asset Based Finance &
Private Equity), beliau telah bekerja di berbagai
institusi keuangan dan perbankan ternama.
Pengalaman sebelumnya meliputi: Presiden
Direktur PT ABN AMRO Finance Indonesia,
Senior Advisor Fleming Family & Partners
(Singapura) Pte. Ltd dan berbagai posisi di
beberapa perusahaan internasional, yaitu TXU
Australia, ANZ Investment Bank dan Westpac
Banking Corporation.
Indonesian national born in Jakarta on
November 2, 1975. He obtained his Master of
Commerce, Banking and Finance from Monash
University, Melbourne, Australia. With 11 years
experience in Corporate and Investment
Banking in Asia Pacifc (including Project &
Structured Finance, Asset Based Finance &
Private Equity), he has worked with a number
of leading fnancial and banking institutions.
His previous experience includes: President
Director of PT ABN AMRO Finance Indonesia,
Senior Advisor of Fleming Family & Partners
(Singapore) Pte. Ltd. and other positions
in international companies, including TXU
Australia, ANZ Investment Bank and Westpac
Banking Corporation.
Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang
memiliki kekayaan alam berlimpah. Diperkirakan
Indonesia memiliki cadangan minyak sebanyak 3.8
miliar barrel, 2.6 triliun kubik/meter cadangan gas
alami, serta 5.4 miliar cadangan batubara dengan
tambahan cadangan batubara sebesar 6.3 miliar ton,
dimana hal tersebut memberikan kesempatan yang
seluas-luasnya bagi perkembangan dan pendaya
gunaan.
Adalah harapan saya agar Indonesia dapat
memanfaatkan anugerah Tuhan yang berlimpah
tersebut demi kepentingan mayarakat dan bangsa
ini. Saya sangat percaya bahwa PT Benakat Petroleum
Energy Tbk akan menjadi salah satu perusahaan yang
unggul di bidang energi terintegrasi di Indonesia, yang
akan memakai sumber daya alam secara optimal dan
mengembangkannya secara bertanggung jawab dan
juga memberi keuntungan bagi Perusahaan.
Indonesia is one of the countries in the world which
are blessed with abundant natural resources. Indonesia
is estimated to have 3,8 billion barrels of proven oil
reserves, 2,6 trillion cubic meters of natural gas reserves,
and 5,4 billion proven coal reserves, with an additional
6,3 billion tons of probable coal reserves, leaving the
door open for further development and utilization.

It is my sincere hope that Indonesia can make the most
of these abundant God-given gifts for the beneft of
this great nation and it's people. My strong belief is that
PT Benakat Petroleum Energy Tbk will become one of
the leading integrated energy companies in Indonesia
which can make optimal use of these natural resources,
develop them in a responsible manner and beneft to
the Company.
Andi Achmad Dara
Penasehat
Advisor
OUR BUSINESS REVIEW
Integrasi bisnis pada sektor yang sesuai yaitu, energi, adalah keputusan yang
paling tepat yang diambil Perseroan. Masing-masing unit bisnis mendapat
dukungan dalam mengerahkan kekuatan mereka, membentuk alur yang kokoh
untuk kelancaran menjalankan strategi.
Business integration in the right sector, energy, is the best decision taken by the
Company. Each and every business unit is facilitated to enhance their strengths,
through solid and seamless strategy execution.
Pada awal pendiriannya di tahun 2007, fokus pertama dari
Benakat Petroleum Energy adalah pada pengembangan
dan produksi minyak hulu dan gas. Melihat kapasitas
yang dimiliki untuk lebih mengoptimalkan kekayaan
alam Indonesia yang berlimpah, di tahun 2009
Perseroan memperluas bisnis utamanya. Pada saat ini
bisnis utama perusahaan mencakup:
Pengembangan dan produksi hulu minyak dan 1.
gas
Pertambangan batubara 2.
Pertambangan mineral (mangan) 3.
Bisnis EPC 4.
Tujuan utama Perseroan adalah senantiasa
menyempurnakan proses bisnisnya untuk semakin
meningkatkan penciptaan nilai dari produk dan jasa
yang ditawarkan, baik untuk Perseroan sendiri maupun
para pelanggannya.
Sejalan dengan strategi bisnis, Perseroan juga bertujuan
untuk tumbuh secara inorganik melalui akuisisi sebuah
perusahaan EPC dan beberapa perusahaan tambang
yang potensial.
Di pasar modal sendiri, Benakat Petroleum Energy telah
meningkatkan keberadaannya dengan secara resmi
mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia
pada 11 Februari 2010. Langkah ini diharapkan akan
turut meramaikan sektor energi dalam pasar modal di
Indonesia.
Bab ini akan menyajikan keterangan dan perkembangan
dari setiap konsentrasi usaha Perseroan.
When frst established in 2007, the initial focus of
Benakat Petroleum Energy was on the development
and production of upstream oil and gas. Realizing its
capacities to further optimize the richness of Indonesian
energy resources, in 2009 the Company expanded its
core business to covers the following:
Upstream oil and gas development and production 1.
Coal mining 2.
Mineral mining (manganese) 3.
EPC 4.
The aim of the Company is to continue to enhance its
business process to create more value for the Company
and its clients through its products and services .

In line with its business strategy, the Company is also
pursuing inorganic growth through the acquisition of
an EPC company and potential mining companies.

On another note, in the capital market Benakat
Petroleum Energy has strengthened its position in
the Capital Market by ofcially listing its share on the
Indonesia Stock Exchange on February 11, 2010. This is
expected to futher stimulate the energy sector in the
Indonesian capital market.
This chapter will present the explanation and progress
of each of the Companys each business concentration.
OUR BUSINESS REVIEW
Eksplorasi Minyak dan Gas
Kiprah Perseroan di bidang ini dilakukan
melalui anak-anak perusahaan, yaitu PT
Indelberg Indonesia (II) dan PT Benakat Barat
Petroleum (BBP) yang secara aktif ikut serta
dalam pengoperasian Lapangan Minyak
Benakat Barat.
BBP bersama dengan PT Pertamina EP
merupakan pemegang dari kontrak Kerja
Sama Operasi (KSO) untuk eksplorasi minyak
dan gas di Lapangan Minyak Benakat Barat di
Sumatera di atas area konsesi seluas 73 km
2
Kerja sama ini telah mulai sejak bulan Maret
2009 untuk jangka waktu 15 tahun.
Jenis minyak yang diproduksi adalah Sumatra
Light Crude (SLC), yang berada pada kategori
baik.
Jumlah estimasi cadangan minyak di
Lapangan Minyak Benakat: 25.233 MMSTB,
sesuai dengan GCA report.
Oil and Gas Exploration
Involvement in this area through its
subsidiaries PT Indelberg Indonesia (II)
and PT Benakat Barat Petroleum (BBP)
which have an active interest in West
Benakat Oil Field.
BBP together with PT Pertamina EP is the
holder of a Joint Operational Cooperation
(KSO) contract for oil and gas exploration
in Benakat Barat Oil Field in Sumatera
with a total concession area of 73 km2 .
The cooperation started in March 2009
for a 15 year period.
Type of oil produced in the concession
area is good quality Sumatra Light Crude
(SLC).
Estimated reserves in the Benakat Barat
Oil Field: 25,233 MMSTB, based on GCA
report.
Pertambangan Batubara
Konsentrasi dalam bidang batubara
dilakukan melalui salah satu anak
perusahaan BIPI, yaitu PT Delta Samudera
(DELTA). Perseroan telah mendapatkan
konsesi batubara di bulan Agustus 2009.
Area konsesi berlokasi di Desa Lingau,
Kutai Barat, Kalimantan Timur seluas
9.384 hektar.
Pada bulan Oktober 2009, pemerintah
daerah memberikan hak kepada DELTA
untuk mengembangkan area konsesi
tersebut dengan jangka waktu 22
tahun.
Jenis cadangan batubara adalah lower
typical calorific dengan spesifikasi 5.011-
5.932 Kcal/kg mengandung sulfur dan
debu, sangat cocok untuk bahan bakar
pembangkit tenaga listrik uap.
Total perkiraan cadangan batubara di
daerah konsesi sebesar 73.220.387 MT.
Bisnis Engineering, Procurement &
Construction (EPC)
Benakat Petroleum Energy melalui
anak perusahaannya, PT Suluh Ardhi
Engineering (SAE) menawarkan
beragam solusi di bidang Enjinering,
Pengadaan dan Konstruksi (EPC).
SAE merupakan perusahaan dengan
spesialisasi di industri petrokimia
dan minyak dan gas, yang keduanya
menuntut standar tertinggi dari
kompetensi di bisnis EPC. SAE juga
mempunyai kapabilitas untuk industri
pembangkit listrik.
Di tahun 2009, SAE meraih sertifikasi
internasional ISO 9001:2008 dan OHSAS
18001:2007.
Coal Mining
The interest in coal mining is pursued
through one of BIPIs subsidiaries,
namely PT Delta Samudera (DELTA). The
Company acquired a coal concession in
August 2009.
The concession is 9,384 ha and located
in Desa Lingau, West Kutai, East
Kalimatan.
In October 2009, DELTA was awarded
the right to develop this area from the
local government with a concession
period of 22 years.
Type of coal reserve is lower
typical calorifc value ranging from
5,011-5,932 Kcal/kg with sulfur and ash,
very suitable for steaming coal to fuel
power plants.
Estimated grand total reserves in
the concession areas amount to
73,220,387 MT.
Engineering Procurement & Construction
Business (EPC)
BIPI, through its subsidiary, PT Suluh
Ardhi Engineering (SAE), provides a full
range of solutions.
SAE is an EPC company specialized in the
petrochemical, and oil and gas industry,
two industries that require the highest
standard in EPC competency. SAE
also has the capability to provide EPC
services for the power plant industry.
In 2009, SAE was awarded the
international ISO 9001:2008 and OHSAS
18001:2007 certifcations.
Pertambangan Mineral (Mangan)
Benakat Petroleum Energy bergerak
dalam bidang ini melalui anak
perusahaannya, PT Nusa Energy Raya
(NER). NER akan melakukan eksplorasi,
produksi dan pengembangan sumber
daya metal, terutama di Indonesia
bagian Timur.
Area konsensi NER berada di Manggarai,
Nusa Tenggara Timur seluas 3.702
hektar.
Bulan Mei 2008 NER mendapatkan
ijin eksplorasi di area tersebut, yang
berlaku selama 5 tahun dan dapat
diperpanjang.
Jenis cadangan mangan yang ada
adalah average quality (39%).
Cadangan diperkirakan sebesar 900.000
ton.
Mineral Mining (Manganese)
BIPI has enteres the manganese mining
sector, through its subsidiary, PT Nusa
Energy Raya (NER). NER is aimed at
exploring, producing and developing
metal resources especially in Eastern
Indonesia.
NERs 3,702 ha concession is located in
Manggarai, East Nusa Tenggara.
In May 2008, NER was awarded the
exploration license for the area, which is
valid for 5 years and can be extended.
The manganese reserve is of average
quality (39%).
Reserves are estimated at around
900,000 tonnes.
Kondisi Makroekonomi
Dengan tekanan dampak dari krisis ekonomi global
yang mencapai puncaknya di kuartal keempat 2008,
perekonomian Indonesia masih merasakan tekanan
krisis sampai kuartal pertama 2009. Pada periode
tersebut, perekonomian menyiratkan penurunan yang
menyebabkan kekuatiran akan turunnya pertumbuhan
positif di Indonesia selama beberapa tahun sebelumnya.
Dalam menghadapi tantangan tersebut, Pemerintah
telah mengambil beberapa pendekatan untuk menjaga
kestabilan makroekonomi melalui kebijakan moneter
dan keuangan yang mendukung sebagai kelanjutan
dari kebijakan yang dilakukan pada akhir kuartal
terakhir 2008. Faktor pendukung lain bagi kestabilan
situasi ekonomi di tahun 2009 adalah pemilihan
presiden yang umumnya berlangsung secara damai.
Kebijakan Pemerintah dan dukungan positif dari
pemilihan presiden telah berhasil menciptakan
kestabilan makroekonomi dan sistem keuangan.
Pertumbuhan ekonomi kembali terangkat sejak kuartal
kedua 2009. Secara menyeluruh, Indonesia mencatat
pertumbuhan yang cukup mengesankan, walaupun
lebih rendah dari tahun sebelumnya, sebesar 4,5%.
Hal ini merupakan pencapaian yang signifikan,
mengingat hanya sedikit negara di dunia yang berhasil
membukukan angka pertumbuhan.
Pertumbuhan juga terlihat pada Produk Domestik
Bruto (PDB), yang mencapai Rp 2.177 triliun pada
tahun 2009, atau meningkat dari Rp 2.082 triliun di
tahun sebelumnya. Sementara berdasarkan harga yang
berlaku, PDB Indonesia tumbuh Rp 662 triliun, dari Rp
4.951 triliun di tahun 2008 menjadi Rp 5.613 triliun di
2009.
Indikator ekonomi lain, seperti Currency Default Swap
(CDS), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), hasil
pengembalian obligasi pemerintah dan nilai tukar juga
menigkat. Sementara tingkat inflasi mencapai rekor
terendah dalam satu dekade terakhir yaitu 2,78%.
Dalam sektor energi, walaupun terjadi penurunan
investasi di sektor ini, kinerja keseluruhan masih
menunjukkan hasil-hasil yang positif. Hal ini
dikarenakan komoditas energi merupakan kebutuhan
yang sangat mendasar dalam kehidupan.
Dalam sektor pertambangan, Pemerintah telah
melakukan perubahan mendasarkan dalam peraturan
mengenai penyediaan dan ijin pertambangan yang
memperhitungkan faktor geografis, dukungan
kapasitas lingkungan dan otonomi daerah. Perhatian
dari Pemerintah ini turut menyumbang dampak positif
bagi sektor energi.
Untuk periode mendatang, walaupun diprediksi bahwa
ekonomi akan semakin menguat di 2010, beberapa
tantangan masih akan dirasakan. Dalam tingkat global,
polarisasi perdagangan dunia dan ketidakseimbangan
Macroeconomic Conditions
Still bearing the impact of the global economic crisis,
which reached its peak in the fourth quarter of 2008,
the Indonesian economy still felt the pinch of the crisis
up to the frst quarter 2009. At the time, the economy
signalled a downturn which created fears that it would
lower the positive performance booked by country
in the past few years. In the face of these challenges,
the government has taken a number of approaches
to maintain the macroeconomic stability through
the monetary and financial stimulus policies that
support the policies undertaken by the government
in the last quarter 2008. Another contributing factor
for the relatively stable economic standing in 2009
was the presidential election that was caried outs in a
relatively amicable manner.
The government policies and positive contribution
of the presidential election have been successful
in helping mantain macroenomic stability and the
fnancial system. The economic growth started to pick
up since the second quarter 2009. Overall, Indonesian
has recorded quite impressive growth, albeit lower
than the previous year, at 4.5%. This is a remarkable
achievement since only a few countries managed to
book growth.

The growth was also experienced in the GDP, which
reached Rp 2,177 trillion in 2009, increasing from
Rp 2,082 trillion in the previous year. Meanwhile, based
on the current price, the Indonesian GDP surged by Rp
662 trillion, from Rp 4,951 trillion in 2008 to Rp 5,613
trillion in 2009.

Other economic indicators, such as the Currency Default
Swap (CDS), Composite Shares Index Price (IHSG),
the governments bond yield and exchange rate, also
improved. In addition, the infation rate hit a record
low in the last decade at 2.78%.
The energy sector, though there was lower investment
in this sector, demonstrated positive results in its overall
performance. This is attributable to the fact that energy
commodities are indispensable to human life.

In the mining sector, the government has undertaken
a fundamental change in regulations on the provision
of licenses by taking into account geographical,
environmental support capacity and regional
autonomy. Thereby, the energy sector is still positively
impacted by the governments concern for the sector.
Going forward, even though it is predicted that
the economy will further strengthen in 2010, some
challenges are likely to remain visible. Atthe global
level, the polarization of world trading and imbalances
dalam perekonomian dunia dapat menimbulkan
dampak yang kurang menguntungkan bagi Indonesia.
Sementara, dalam tingkat domestik, tantangan terkait
menggelembungnya harga aset di pasar keuangan,
pasar keuangan yang masih rawan dan berbagai
masalah struktural dalam sektor riil diperkirakan masih
terasa.
Catatan yang positif adalah ekspor yang membaik
akan berjalan seiring dengan gambaran positif untuk
perekonomian global, termasuk di negara-negara maju.
Peningkatan permintaan dari luar dan dalam negeri
diharapkan akan menstimulasi sektor bisnis untuk mulai
meningkatkan produksinya. Sementara, tekanan inflasi
diperkirakan masih terkendali dan berada pada angka
5%. Berdasarkan pandangan tersebut, pertumbuhan
ekonomi di tahun 2010 diperkirakan mencapai 5,5%-6%
dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Kami juga melihat positif akan kebijakan pemerintah
di tahun 2010 yang tetap mendukung sektor riil.
Selama lima tahun terakhir, konsumsi energi di
Indonesia tumbuh secara signifikan, terutama untuk
sektor industri dan rumah tangga. Peningkatan ini
diharapkan untuk tetap berjalan pada tahun-tahun
mendatang ketika perekonomian mulai stabil sehingga
menciptakan pertumbuhan investasi dan industri.
Untuk sumber daya energi, minyak merupakan sumber
daya utama dengan total pemakaian sebesar 52,20%,
sementara batubara dan gas sebesar 20,30% dan
13,30%.
MINYAK DAN GAS
Tinjauan Umum
Di tahun 2009, Indonesia yang merupakan penghasil
minyak terbesar di Asia Tenggara, gagal memenuhi
target investasi di bidang minyak dan gas karena
pengaruh perlambatan ekonomi. Selama tahun
tersebut, harga minyak mentah turun dan permintaan
energi juga menurun. Hal ini membuat sebagian besar
kontraktor memutuskan untuk menunda aktivitas
pengeboran dan memangkas pengeluaran. Seperti
dilaporkan pihak regulator, investasi di sektor minyak
dan gas turun menjadi US 10.87 miliar dollar, atau
hanya mencapai 72% dari target US 15.11 miliar dolar.
Penurunan ini juga tercermin dari hasil minyak, yang
dilaporkan sebesar 948.580 bopd di tahun 2009, tidak
mencapai target sebesar 960.000 bopd.
Namun, situasi di atas bukan merupakan gambaran
keseluruhan industri. Produksi gas, contohnya, masih
menghasilkan 7.9 triliun kaki kubik (scfd), menembus
target 7.5 triliun (scfd). Minyak dan gas masih meraih
pendapatan sebesar US 19.7 miliar dolar dibandingkan
target US 18.8 miliar dolar. Jika diposisikan pada
pasar penawaran dan permintaan, minyak dan gas
masih memegang 80% dari total konsumsi energi.
Dengan demikian, industri ini di Indonesia masih
menawarkan peluang yang prospektif untuk
in the global economy may have an unfavorable
impact on Indonesia. Meanwhile, at the domestic
level, challenges related with bubbling asset prices in
the fnancial market, a shallow fnancial market and
various structural problems in the real sector may still
be present.
On a positive note, the recovery of exports will go
hand in hand with the positive outlook for the global
economy, including developed countries. The increase
in external demands and strengthening of domestic of
demand are expected to stimulate the business sector
and increase production capacity. Meanwhile, the
pressure on infation will likely remain under control
and stay on target at around 5%. With this background,
economic growth in 2010 is estimated to reach 5.5%-6%
compared to same period in the previous year. We are
also positive about the governments policies for 2010
which remain favorable for the real sector.
During the last fve years, energy consumption in
Indonesia has increased signifcantly, mainly for the
industry and household sectors. The increase in energy
consumption is expected to continue in the coming
years, as the economy has become more stable and
allows for more growth in investment and industry.
Among energy resources, oil is still the most dominant
resource with 52.20% of total usage, while coal and gas
follow with 20.30% and 13.30%.
OIL AND GAS
General Overview
In 2009, Indonesia the biggest oil producer in the
Southeast Asia failed to meet its investment target
for the oil and gas sector as result of the economic
slowdown. During the year, the price of crude oil crashed
and demand for energy also lowered. This made most
of the contractors decide to halt their drilling activities
and cut spending. As reported by the regulator, the
investments in the oil and gas sector dropped to US$
10,87 billion, or just 72% of the US$ 15,11 billion target.
The slowdown was also seen in the oil output, which
was reported at 948,580 bopd in 2009, short of the
960,000 bopd.
The above situation is not necessarily an overall bleak
picture for the industry. Gas production, for instance,
still yielded 7,9 trillion standard cubic feet a day (scfd),
beating the goal of 7,5 trillion (scfd). The oil and gas
sector had revenue of US$ 19,7 billion compared
with the targeted USD 18,8 billion, and oil and gas
currently still account for around 80% of total energy
consumption. Hence, the industry in Indonesia
continues to offer tremendous opportunites in the
coming years for those with financial capability and
mereka yang memiliki kapabilitas finansial dan
keahlian di bidang ini.
Kegiatan Operasional
Untuk Benakat Petroleum Energy, tahun 2009 menandai
suatu tonggak pencapaian dalam bisnis minyak dan gas.
Di tahun tersebut, anak perusahaan PT Benakat Barat
Petroleum (BBP) menandatangani kontrak Kerja Sama
Operasi (KSO) dengan PT Pertamina EP. Kontrak tersebut
memberikan hak kepada BBP untuk mengoperasikan
Lapangan Minyak Benakat Barat untuk periode 15 tahun yang
dimulai sejak Maret 2009. Berdasarkan kontrak tersebut, BBP
diwajibkan untuk menyelesaikan program kontrak kerja tiga
tahun dengan komitmen senilai total US 57.193.600 dolar.
Selain itu, BBP juga harus memenuhi produksi minimum
kepada PT Pertamina EP. Produksi dasar pertama ditetapkan
pada 1.738,5 bopd yang akan terus menurun dalam
jangka waktu 15 tahun menjadi 189,2 bopd.
Skema kontrak KSO digambarkan dalam diagram di
bawah:
Hanya dalam jangka waktu enam bulan sejak penunjukan
BBP sebagai operator lapangan minyak, perusahaan tersebut
telah menunjukkan kemampuannya untuk mengkapitalisasi
expertise in this field.

Review of Operations

For Benakat Petroleum Energy, 2009 marked a milestone
in its oil and gas business. This year, its subsidiary PT
Benakat Barat Petroleum (BBP) signed a Joint Operational
Cooperation (KSO) Contract with PT Pertamina EP. With
the contract, BBP was given the right to operate the
Benakat Barat Oil Field for a 15-year term starting in
March 2009. Under the contract, BBP shall complete a
three years working program with a total commitment of
US$ 57,193,600. The contract also requires BBP to deliver
a certain baseline production to PT Pertamina EP. The
frst baseline production is set at 1,738,5 bopd which will
decline throughout the 15-year term to 189.2 bopd.
The scheme of the KSO Contract is illlustrated in the
below diagram:
In just six months following BBPs assignment as the
operator for the oil feld, the Company has shown its
capability to capitalize on its resources. BBP managed to
sumber daya. BBP berhasil secara nyata meningkatkan
produksi minyak dari 77 sumur minyak yang ada, yang
sebelumnya sebesar 1.500 bopd menjadi lebih dari 1.900
bopd. Diagram diatas menunjukan perkembangan produksi
Lapangan Minyak Benakat Berat sejak Maret 2009.
substantially increase the oil production of its existing 77
producing wells, from less than 1,500 bopd to more than
1,900 bopd. The above chart shows the production trend
of the Benakat Barat Oil Field since March 2009.

TOTAL
PRODUCTION
TOTAL PRODUKSI

BASE
PRODUCTION
PRODUKSI DASAR
PERTAMINA
DMO

INCREMENTAL
PRODUCTION
PRODUKSI
INCREMENTAL
BP MIGAS' PORTION
PORSI BP MIGAS
PERTAMINA BBP PORTION
BAGIAN PERTAMINA-BBP
PERTAMINA 'S
PORTION
PORSI PERTAMINA
BBP'S PORTION
PORSI BBP
BBP'S PORTION
BEFORE TAX
Bagian yang diterima
BBP sebelum pajak
100%
32.7731 % 67.2269%
24.5098 % 42.7171 %
25 %
DMO Fee 25 % ICP
KSO SCHEME
daya. BBP berhasil seca
TAX
PAJAK
BBP'S PORTION
AFTER TAX
Bagian yang diterima
BBP sesudah pajak
SKEMA KSO

Pemasaran
Saat ini, seluruh hasil minyak BBP di wilayah operasi KSO
dijual kepada Pertamina. Minyak mentah dikumpulkan
di stasiun pengumpul utama yang terhubung dengan
jaringan pipa minyak milik Pertamina di Sumatera,
sebelum didistribusikan melalui jalur pipa ke titik
penjualan minyak di Pengabuan.
Rencana Masa Mendatang
Dalam Rencana Pengembangan (POD), BBP
memperkirakan perolehan lebih dari 15 juta barel
minyak selama 15 tahun mendatang. Konsep POD
yang diajukan BBP dirancang untuk meningkatkan
tingkat produksi minyak saat ini dari 1.900 bopd
menjadi lebih dari 6.000 bopd pada akhir tahun
2011. Perusahaan bermaksud untuk mencapai target
ini melalui optimalisasi dan pengerjaan atas sumur-
sumur minyak yang ada, reaktivisasi dari sumur-sumur
yang berhenti operasi (21 sumur dalam tiga tahun),
pengeboran sumur dangkal baru (14 sumur dalam tiga
tahun) serta pengeboran sumur dalam baru (20 sumur
dalam tiga tahun). Untuk semakin meningkatkan
dan mempertahankan tekanan dalam reservoir, BBP
berencana untuk meningkatkan dan mengintensifkan
waterflooding dari lapangan minyak.
Untuk mencapai pertumbuhan strategis dalam bisnis
minyak dan gas, Benakat Petroleum Energy akan terus
memperkuat portofolio aset minyak dan gasnya melalui
akuisisi langsung secara strategis dari blok minyak baru
dan membentuk partnership dengan perusahaan lain
yang memiliki kepentingan yang sama.
Marketing
Currently, all of the oil produced by BBP in the KSO
operational area is sold to Pertamina. The crude oil
will be pooled in the main assembly station, which is
connected to the oil pipeline owned by Pertamina in
Sumatra, before being distributed through the pipeline
to the oil selling point in Pengabuan.
Future Plan
Under its current Plan of Development (POD), BBP
estimates a recovery of more than 15 million barrels
over the next 15 years. The conceptual POD proposed by
BBP is designed to increase the current feld production
rate from the current level of about 1,900 bopd to over
6,000 bopd by the end of 2011. The company intends
to achieve this target through the optimization and
workover of the existing wells, reactivation of some
of the suspended wells (21 wells over the next three
years), drilling of new shallow wells (14 wells over the
next three years), and drilling of new deep wells (20
wells over the next three years). To further improve and
maintain pressure in the reservoir, BBP plans to improve
and intensify the existing waterfooding of the feld.

For the strategic growth in the oil and gas business,
Benakat Petroleum Energy will continue to strengthen
its portfolio of oil and gas assets through selective
direct acquisition of new oil blocks and establishment
partnerships with other companies that have similar
interests.
Tren Produksi Lapangan Minyak Benakat Barat sebelum KSO BBP
The Production Trend of West Benakat Oil Field before KSO BBP
Tren Produksi Lapangan Minyak Benakat Barat setelah KSO BBP
The Production Trend of West Benakat Oil Field after KSO BBP
2.000
1.900
1.800
1.700
1.600
1.500
1.400
1.300
1.200
March April May June July August Sept Oct Nov Dec
1.630
1.728
1.814 1.808
1.788
1.950
1.949
1.953
1.993
1.989
Daily Production
(BOPD)
2.000
1.900
1.800
1.700
1.600
1.500
1.400
1.300
1.200
1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008
1.869
1.694
1.581
1.394
1.405
1.273
1.219
1.424
2.092
2.119
1.815
Daily Production
(BOPD)
(JOB-SRT)
(JOB-SRT)
(JOB-SRT)
(JOB-SRT)
(JOB-SRT)
(JOB-SRT)
(JOB-SRT)
(JOB-II)
(JOB-II)
(JOB-II/UBPEP)
(UBPEP)
(BBP)
(BBP)
(BBP)
(BBP)
(BBP)
(BBP)
(BBP) (BBP)
(BBP)
(BBP)
2009
Tahun/ Year
BATUBARA
Tinjauan Umum
Batubara masih terus menjadi sumber energi utama,
dikarenakan harganya yang terjangkau, persediaan
yang cukup melimpah dan penyimpanan yang mudah.
Saat ini batubara mengalami peningkatan permintaan
dari pasar global dan domestik. Di tingkat domestik
sendiri, kebutuhan batubara untuk pembangkit
diprediksi akan mengalami peningkatan menyusul
selesainya proyek percepatan listrik 10.000 MW.
Melihat peluang di sektor ini, Benakat Petroleum
Energy melalui anak perusahaan DELTA, merealisasikan
usahanya dengan mengakuisisi konsesi batubara di
bulan Agustus 2009. Konsesi ini berlokasi di Desa
Lingau, Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur
di area seluas 9.384 hektar. Bulan Oktober 2009,
DELTA diberikan hak oleh pemerintah daerah untuk
mengembangkan area tersebut dengan periode
konsesi selama 22 tahun.
Saat ini, Perusahaan belum memulai produksi secara
komersial di area tersebut dan baru menyelesaikan
tahap eksplorasi untuk menentukan cadangan
batubara dan jenisnya. Berdasarkan eksplorasi geologi
tersebut, ditemukan cadangan sampai 73.220.387 ton
seperti diperinci dalam tabel di atas.
Pemasaran
Perseroan, melalui anak perusahaan bernama
PT Java Mitra Sentosa (JAVA), akan melakukan kegiatan
pemasaran dan penjualan batubara. Fokus sekarang
ini adalah untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Namun tidak tertutup kemungkinan untuk juga
melayani kebutuhan di pasar internasional. Rencananya,
batubara akan dipasarkan untuk pembangkit listrik
yang terdapat di Indonesia.
COAL
General Overview
Coal has continued to be a main energy source, owing
to the fact that it is more afordable, abundantly
available and easy to store. Presenty, coal has
experienced increasing demand from both the global
and domestic markets. On the domestic level, the need
of coal for power plants is predicted to further increase
following the completion of the 10,000 MW electricity
acceleration project.
Operational Review
Seeing the opportunities in this sector, Benakat
Petroleum Energy, through its subsidiary DELTA, entered
the sector by acquiring a coal concession in August
2009. DELTAs coal concession is located at Desa Lingau,
Kutai Barat District, East Kalimantan over an area of
9,384 ha. In October 2009, DELTA was granted the right
from the local government to develop the area with a
concession period of 22 years.

Currently, the Company has yet to commence its
commercial production on the area as it has just fnished
the exploration stage to assess the coal deposit and
characteristics. Based on the geological exploration,
it has found reserves of up to 73,220,387 tonnes as
detailed in the above table.
Marketing
The Company, through its subsidiary PT Java Mitra
Sentosa (JAVA), will carry out the marketing and sales
activities for coal. The present focus is on meeting the
domestic demands. However, it may also cater to the
demands of the international market. The plan is to
market the coal for the steam power plant located in
Indonesia.
Jumlah/Total
48.938.175 Terukur/Measured
Terindikasi/Indicated
Diduga/Inferred
12.856.106
11.426.106
-
Cadangan Geologi/Geological Resouces
Jumlah/Total
73.220.387
Konsumsi batubara diperkirakan akan melonjak
untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar di sektor
tenaga listrik dan industri. Di Indonesia, pertumbuhan
signifikan diharapkan terjadi pada sektor tenaga listrik.
Sejalan dengan prediksi tersebut, DELTA berencana
untuk memulai produksi komersialnya pada tahun
2010. Tingkat produksi akan terus ditingkatkan sampai
pada puncaknya di tahun 2017 dan kemudian menjadi
stabil.
Untuk memulai produksi komersialnya, Perseroan telah
menganggarkan belanja modal sejumlah Rp 323 miliar
untuk tahun 2009 dan 2010 yang akan dialokasi untuk
bangunan kantor, alat berat, infrastruktur, laboratorium
dan peralatan, pembebasan lahan dan biaya perijinan.
MANGAN
Tinjauan Umum
Mangan (Mn) merupakan elemen kimia yang ditemukan
sebagai elemen bebas di alam (sering bercampur
dengan besi), dan dalam mineral lainnya. Mangan
adalah metal penting bagi industri pengguna metal
alloy, terutama stainless steel. Sejauh ini belum ada
materi pengganti yang memadai untuk mangan dalam
fungsi penggunaan yang utama, yang terkait dengan
penggunaan alloy metalurgi. Mangan penting untuk
produksi besi dan baja. Permintaan mangan terutama
untuk produksi baja, termasuk besi, yang berkisar 85%-
90% dari permintaan total. Termasuk dari berbagai
kegunaan mangan adalah sebagai bahan utama untuk
formulasi stainless steel berbiaya rendah.
Di masa terdahulu, industri baja berkembang di
negara-negara Eropa Barat dan Amerika Serikat diikuti
oleh Uni Soviet, Eropa Timur dan Jepang. Namun dalam
perkembangannya, setelah satu abad konsumsi baja
di negara maju telah mencapai tingkat stabil, dan
perhatian sekarang berpindah di negara berkembang.
Masa kejayaan baja di negara Barat telah lewat.
Sementara, di negara berkembang, komoditas ini mulai
bersinar bahkan beberapa pada tahap awal. Dari tahun
1998 sampai 2007, produksi baja mentah meningkat
sebesar 6,3% CAGR per tahun, dari 777,3 juta ton di
tahun 1998 menjadi 1.351,3 juta ton di 2007.
Sementara di wilayah Asia, produksi baja mentah pada
periode 1998-2007 tumbuh 11% CAGR per tahun.
Terlebih lagi, Cina sebagai produsen terbesar di dunia
dengan produksi sebesar 36,2% dari produksi dunia
pada tahun 2007. Menurut World Steel Association, total
produksi baja mentah sebesar 1.326,5 juta ton di tahun
2008, turun dari 1.351,3 juta ton di tahun 2007, yang
diperkirakan sebagai imbas dari resesi ekonomi global.
Diharapkan produksi baja akan terus meningkatkan
sejalan dengan perbaikan ekonomi. Dengan demikian,
permintaan untuk mangan juga akan meningkat.
Future Plan
Coal consumption is likely to surge for fueling both
electric power and industrial sectors. In Indonesia, the
signifcant growth is expected in the electric power
sector. In line with this projection, DELTA plans to
commence its commercial production in 2010. The
production level is projected to gradually increase to
its peak in 2017 and then stabilized.
To start commercial production, the Company has
budgeted capital expenditures of Rp 323 billion for 2009
and 2010, which will be allocated to the ofce building,
heavy equipment, infrastructure, laboratorium and
equipment, land clearing and license fees.

MANGANESE
General Overview
Manganese (Mn) is a chemical element found as a free
element in nature (often in combination with iron),
and in many minerals. Manganese is a metal with
important industrial metal alloy users, particularly
in stainless steels. Manganese has no satisfactory
substitute in its major applications, which are related
to metallurgical alloy use. Manganese is essential for
iron and steel production. Steelmaking, including
its iron making component, has accounted for most
manganese demand, presently in the range of 85%-
90% of the total demand. Among a variety of other use,
manganese is a key component of low-cost stainless
steel formulations.
In the past, the steel industry developed in Western
Europe and the USA followed by the Soviet
Union, Eastern Europe and Japan. However, steel
consumption in developed countries has reached
a high stable level, after being under spotlight for
more than a century, attention has now shifted to
developing countries. In the West, steel is referred
to as the sunset industry. In developing countries,
the sun is still rising; for most it is only dawn. From
1998-2007, crude steel production increased at a CAGR
of 6.3% per annum, from 777,3 million tonnes in 1998
to 1,351,3 million tonnes in 2007.

From 1998-2007, crude steel production in the Asian
region grew at a CAGR 11%. China is the biggest crude
steel producer in the world accounting for 36.62% of
global crude steel production in 2007. According to
the World Steel Association, total world crude steel
production was 1,326.5 million tonnes in 2008, down
from 1,351.3 million tonnes in 2007, which is likely
attributed to the global economic recession. It is
expected that steel production will continue to increase
in the future in line with the economic recovery.
Hence, demand for manganese will also increase.
Indonesia yang memiliki lokasi strategis serta memiliki
cadangan mineral yang melimpah. Sejauh ini,
konsentrasi eksplorasi mineral hanya berpusat wilayah
bagian barat Indonesia. Sementara, wilayah bagian
timur belum dilakukan eksplorasi secara optimal.
Dengan mempertimbangkan keadaan di atas dan
prospek dari mangan yang cukup baik, Perusahaan
melalui anak usahanya PT Nusa Energy Raya (NER) akan
memanfaatkan peluang ini. Tujuan NER adalah untuk
mengeksplorasi, memproduksi dan mengembangkan
sumber daya metal, terutama di bagian timur
Indonesia.
Area konsesi NER berada di Kabupaten Manggarai, Nusa
Tenggara Timur di atas lahan seluas 2.891 hektar. Konsesi
ini akan berlaku selama 5 tahun, dengan kemungkinan
dapat diperpanjang. Berdasarkan eksplorasi awal di atas
lahan seluas 200 hektar, NER memperkirakan cadangan
sebesar 900.000 ton. Sementara itu, sisa lahan sebesar
2.691 hektar belum dieksplorasi, namun akan dilakukan
secara progresif dalam beberapa tahapan.
Berdasarkan studi oleh PT Mintek Dendrill Indonesia,
kualitas mangan NER berada dalam kisaran 33,1% dan
44,49% dengan rata-rata kualitas 39%.
Pemasaran
Saat ini, langkah pemasaran oleh NER adalah
dengan membidik pasar internasional, terutama ke
negara-negara seperti Cina, Korea, Jepang dan India
yang merupakan konsumen baja terbesar.
NER berencana untuk memulai produksi komersialnya
pada tahun 2010. Tingkat produksi diperkirakan mencapai
puncaknya pada tahun 2014 dan setelahnya menjadi
stabil.
ENGINEERING, PROCUREMENT & CONSTRUCTION
(EPC)
Tinjauan Umum
Di Indonesia, bisnis EPC pada saat ini terutama
berfokus untuk mendukung kegiatan pertambangan.
Sebenarnya, masih terdapat potensi yang demikian
besar di bidang industri petrokimia. Di tahun 2009,
tingkat utilisasi industri petrokimia hulu seperti pabrik
plastik untuk bahan pengemasan turun menjadi 70%
dari 90% di tahun 2008. Kekurangan ini berasal dari
kurangnya kapasitas di industri hulu dalam negeri.
Dibandingkan negara lain di Asia Tenggara, Indonesia
memiliki kapasitas produksi paling rendah sebesar 2.6
juta ton dibandingkan Malaysia, Singapura dan Thailand
yang masing-masing sebesar 4, 9.8 dan 12.1 juta. Situasi
ini diakibatkan oleh rendahnya investasi sejak lama.
Operational Review
Indonesia is strategically located and has an abundant
reserves of minerals. Mineral exploration has been
concentrated in the the western part of the country,
while the eastern part of Indonesia has yet to be fully
explored.
Considering the above fact and good prospect for
manganese, the Company through its subsidiary PT
Nusa Energy Raya (NER) will grab this opportunity.
NERs purpose is to explore, produce and develop metal
resources, especially in eastern Indonesia.

NERs concession area is located in Manggarai District,
East Nusa Tenggara with a concession area of 2,891 ha.
The concession will last 5 years, with the possibility of
extension. Based on an initial exploration of less than
200 hectares, NER s estimated reserves are around
900,000 tonnes. The remaining 2,691 ha have yet to be
explored, but this will be done in progressive stages.
Based on a study by PT Mintek Dendrill Indonesia, NERs
manganese quality ranges between 33.1% and 44.49%
with average quality at 39%.
Marketing
Presently, NERs marketing approach targets the
international market, especially countries like China,
Korea, Japan and India which are among the largest
steel consumers.
Future Plan
NER plans to start commercial production in 2010. The
production level is projected to gradually increase to its
peak in 2014 and will become stable onward.
ENGINEERING PROCUREMENT & CONSTRUCTION
(EPC)
General Overview
In Indonesia, the EPC business has so far been focused on
supporting mining activities. There is ample potentials
in the petrochemical industry. In 2009, the utilization
rate of the petrochemical downstream industry, such
as plastic plants for packaging feedstock dropped to
around 70% from 90% in 2008. This shortage was due to
a capacity shortage in the domestic upstream industry.

Compared to other countries in Southeast Asia, Indonesia
has the lowest production capacity of only 2,6 million
tonnes, compared to Malaysia, Singapore and Thailand
which produced at 4, 9,8 and 12,1 million respectively.
This is due to many years of underinvestment. Given
Mengingat besarnya populasi, Indonesia seharusnya
memiliki kapasitas yang lebih besar. Dengan demikian,
peningkatan kapasitas di industri hulu petrokimia
dibutuhkan untuk mendukung industri hulu karena
kebutuhan plastik dari industri makanan dan minuman
serta farmasi terus berkembang.
Anak perusahaan Benakat Petroleum Energy, PT Suluh
Ardhi Engineering (SAE) memberikan berbagai solusi
di bidang rekayasa Industri, pengadaan dan konstruksi
atau yang dikenal dengan Engineering, Procurement,
Construction (EPC). SAE sendiri merupakan perusahaan
EPC dengan spesialisasi di bidang petrokimia serta
minyak dan gas. Keduanya merupakan industri yang
membutuhkan standar kompetensi tertinggi di bidang
EPC.
Dengan tingginya tuntutan akan standar di industri
minyak dan gas serta petrokimia, SAE merupakan
salah satu dari sedikit perusahaan EPC yang memiliki
kemampuan untuk mengerjakan proyek di bidang
tersebut.
Berbagai layanan yang ditawarkan SAE, yaitu Front
End Engineering Design (FEED), Project Management,
Basic and Detail Design Engineering, pengadaan
(pembelian, pengapalan dan transportasi), konstruksi,
commissioning, operasi dan pemeliharaaan (Q&M), dan
lainnya.
Walaupun belum lama berdiri (Februari 2008), SAE
memiliki profesional yang memiliki keahlian tinggi
dalam EPC dan pengalaman luas di bidangnya. Sebagai
perusahaan EPC yang profesional, SAE senantiasa
meningkatkan diri untuk mempertahankan dan
menjaga pemenuhan terhadap standar di tingkat
nasional dan internasional serta sertifikasi seperti ISO,
OHSAS dan SMK3.
Pada tahun 2009, SAE semakin memperluaskan basis
proyek, baik dalam skala dan kuantitas, yang tidak lepas
dari kepiawaian operasi dan jasa dalam menyelesaikan
pekerjaan dari para pelanggan. Beberapa dari proyek
besar yang didapatkan SAE di tahun 2009:
Kontrak jasa teknis untuk jasa rekayasa industri
Depriwangga untuk BP Berau LTD/ LNG Tangguh
Papua.
Kontrak Perjanjian/PO untuk Proyek Ethylene
Vaporizer Project of PT Titan Petrokimia Nusantara.
Kontrak jasa teknis Saipem/Snamprogetty untuk
LNG Aljazair.
Konfirmasi pemesanan untuk Proyek Modifikasi
Sistem Perlindungan Kebakaran untuk PT Titan
Petrokimia Nusantara.
its huge of population, Indonesia should have a
bigger capacity. Thus, the capacity expansion in the
petrochemical upstream industry is urgently needed to
support the downstream industry, as plastic demand
from food and beverage and pharmacy industry
continues to growing.
Operational Review
Benakat Petroleum Energys subsidiary, PT Suluh Ardhi
Engineering (SAE), provide a full range of solutions in
Engineering, Procurement and Construction (EPC). SAE
is an EPC company that specializes in the petrochemical,
and oil and gas industry, two industries that require the
highest standards in EPC competency. SAE also has
the ability to provide EPC services for the power plant
industry.
Given the high standards in the oil and gas and
petrochemical industries, SAE is among the few EPC
companies with the capability to do projects in these
areas of expertise.
As an EPC company, SAE provides a wide range
of services such as feasibilities studies, Front End
Engineering Design (FEED), project management,
basic and detailed design engineering, procurement
(purchasing, expiditing and transportation),
construction, commissioning, operation and
maintenance (O&M), and may more.
Despite its recent establishment (established in
February 2008), SAE consists of professionals with a
strong command of EPC capabilities and extensive
experience in this industry. As a professional EPC
company, SAE continuously seeks to improve itself to
secure and maintain full compliance with national and
international standards and certifcations such as ISO,
OHSAS and SMK3.
In 2009, SAE further expanded its project base, both
in scale and quantity, thanks to its operationals and
service excellence in delivering assigned work to clients.
Some key project credentials secured by the Company
in 2009 include:
Technical services contract for engineering
services of Depriwangga for BP Berau LTD/ LNG
Tangguh Papua.
Contract agreement/PO for the Ethylene Vaporizer
Project of PT Titan Petrokimia Nusantara.
Engineering Services Contract for Saipem/
Snamprogetty for LNG Algiers.
Order confrmation for a Fire Protection System
Modifcation Project with PT Titan Petrokimia
Nusantara.
Konfirmasi pemesanan untuk proyek Reroute Line
C2VAP PT Titan Petrokimia Nusantara.
Pemasaran
Aktivitas pemasaran yang dilakukan adalah dengan
mengikuti berbagai tender dan penawaran pekerjaan
untuk mendapatkan kontrak. Kontrak-kontrak dapat
dijalankan pada tahun yang sama atau selama beberapa
tahun ke depan. Kontrak bisa diperoleh melalui tender,
penunjukan langsung atau kontrak kepemilikan proyek.
Bisnis EPC kami akan terus menyempurnakan strategi
dengan mengasah kompetensi kunci, membangun
sumber daya berkualitas, membuat segmentasi pasar,
prioritas proyek dan memilih partner strategis.
Secara umum, kami melihat prospek di sektor EPC cukup
menjanjikan. Hal ini didukung juga oleh Pemerintah
Indonesia yang terus menggerakkan pengembangan
infrastruktur di seluruh negeri.
Sejalan dengan pandangan positif tersebut, SAE
akan terus mengembangkan sistem manajemennya
sehingga dapat mengikuti perkembangan industri
dan teknologi terkini. Sistem manajemen tersebut
meliputi Sistem Manajemen Mutu; Sistem Manajemen
Kesehatan, Keamanan dan Lingkungan, serta Sistem
Manajemen Informasi dan Teknologi.
Order confrmation for a Reroute Line C2VAP
Project of PT Titan Petrokimia Nusantara.
Marketing
Marketing activities are carried out through participation
in various tenders and work ofers in a bid to secure
work contracts. The contracts can be executed in the
same year or over a number of years. The contracts
can be obtained through tenders, direct appointments
or project ownership contracts. Our EPC business will
continue to enhance its marketing strategy by refning
its core competencies, building top resources, mapping
the market segmentation and project priorities and
selecting strategic partner.
Future Plan
In general, we feel that the future prospects in the EPC
industry remain promising. This is not separate from the
support by the Indonesian government to stimulate
infrastructure developments throughout the country.
In line with this positive outlook, SAE will continue
to develop its management systems with the latest
development in technology and industry trends. The
management system consists of a Quality Management
System; Health, Safety and Environment System; and a
Information Technology System.
Oil and gas are highly essential commodities in the
world in line with the growth in industries that require
large amounts of energy. On the other hand, oil and
gas are becoming increasingly scarce given that they
are non-renewable resources. Based on this fact, the
Company does not feel it will encounter any difficulties
in finding buyers now or in the future.
Benakat Petroleum Energy also sees tremendous
opportunities and business prospects, not only in the
oil and gas industry but also within the energy sector
and its supporting services. Therefore, the Company has
had supporting units in the coal, EPC and steel mineral
sectors. Each is considered to have excellent prospect
for further growth.
In the coming year, Benakat Petroleum Energy intends
to grow its business through the following strategies:
OIL AND GAS
Increasing oil production in the operational area of KSO
Pertamina EP-Benakat Barat to reach 4,000 bopd by the
end of 2010.
This is part of an oil recovery program that is expected
to tap 15 million barrels in the next 15 years. BBP seeks
to reach this target through:
Optimalization of current wells, and land
production facilities.
Reparation and intensification of current
waterflooding.
Well stimulation which is expected to raise
production by 20-25 bopd by the end of each
stimulation program. A total of 40 stimulation
programs are planned up to the end of 2011.
Well workover, which is expected to raise
production by 30 bopd in each program. A total of
13 programs have been planned up to the end of
2011.
Well reactivation which is expected to raise
production by 30 bopd in each program. A total
21 programs have been planned up to the end of
2011.
PERENCANAAN & PROSPEK BISNIS
PLANNING & BUSINESS PROSPECTS
Minyak dan gas merupakan komoditas yang sangat
dibutuhkan dunia seiring dengan pertumbuhan industri
yang membutuhkan energi sedemikian besarnya.
Di sisi lain, kelangkaan minyak dan gas terus terjadi
disebabkan keduanya merupakan sumber daya yang
tidak dapat diperbaharui. Dengan melihat keadaan
tersebut, Perseroan tidak melihat adanya kesulitan
untuk mencari pembeli, di saat kini atau mendatang.
Benakat Petroleum Energy juga melihat peluang
dan prospek bisnis yang luar biasa besar, tidak hanya
terdapat pada industri minyak dan gas, tetapi pada
keseluruhan sektor energi dan jasa penunjang
lainnya. Karenanya, Perseroan telah memiliki unit-unit
pendukung dalam bisnis batubara, EPC dan bahan
tambang mineral. Menurut pandangan kami, masing-
masing memiliki prospek yang sangat baik untuk terus
bertumbuh.
Di tahun mendatang, Benakat Petroleum Energy akan
meneruskan penerapan strategi pertumbuhan yang
telah ditetapkan dalam rencana bisnis sebagai berikut:
MINYAK DAN GAS BUMI
Memacu produksi minyak dalam area operasional KSO
Pertamina EP-Benakat Barat untuk mencapai target
4.000 bopd pada akhir 2010.
Ini merupakan bagian dari program pembaharuan
minyak yang diharapkan mencapai 15 juta barel
dalam waktu 15 tahun mendatang. Upaya BBP untuk
mencapai target tersebut :
Optimalisasi sumur-sumur minyak yang ada, dan
mengoptimalkan fasilitas produksi.
Perbaikan dan intensifikasi dari waterflooding yang
ada saat ini.
Memacu produksi sumur-sumur, yang diharapkan
dapat meningkatkan produksi sebesar 20-25 bopd
pada setiap akhir program stimulasi. Program
stimulasi yang direncanakan sampai akhir tahun
2011 berjumlah 40 program.
Workover sumur yang diharapkan akan
meningkatkan produksi sebesar 30 bopd pada
setiap akhir program, dimana telah direncanakan
sebanyak 13 program sampai akhir tahun 2011.
Reaktivasi sumur, yang diharapkan akan
menghasilkan peningkatan sebanyak 30 bopd
dalam setiap program. Direncanakan sebanyak 21
program sampai akhir tahun 2011.
Drilling of new shallow wells, which is expected to
raise production by 60 bopd in each program. A
total of 14 programs have been planned up to end
of 2011.
Drilling of new deep wells, which is expected to
raise production by 100 bopd in each program. A
total of 20 programs have been planned up to end
of 2011.
KSO PATINA
The Company plans to acquire the Operational Area
of Pertamina EP KSO in Bangkudulis, East Kalimantan
through the purchase of bonds with conversion rights
to be issued by Patina Group Ltd. Funda will be set aside
from the IPO proceeds. Patina Group Ltd. is a partner
of Pertamina in the joint operational cooperation
agreement to manage an oilfield in Bangkudulis based
on the KSO contract dated April 25, 2007 for a period of
up to 15 years.
The Operational Area of Pertamina EP-Patina
Bangkudulis is located in Bangkudulis Besar Island,
Tana Tidung District, East Kalimantan. The total area is
18.62km2 with up to 19,786 MSTB in oil reserves and is
expected to produce 1,225 bopd at the end of 2010.

COAL BUSINESS
The Compant plans to commerce the production of coal
mines in Kutai Barat in 2011. Production is targeted at
300,000 MT in 2011 and 600,000 MT in 2012.
Pengeboran sumur dangkal baru, yang diharapkan
meningkatkan produksi sebesar 60 bopd pada
akhir setiap program. Sampai akhir tahun 2011
direncanakan akan ada 14 program.
Pengeboran sumur dalam baru, yang diharapkan
akan menghasilkan peningkatan sebanyak 100
bopd dalam setiap program. Sampai akhir tahun
2011 direncanakan akan ada 20 program.
KSO PATINA
Perusahaan berencana mengakuisisi Area Operasi dari
KSO Pertamina EP di Bangkudulis, Kalimantan Timur
melalui pembelian surat hutang dengan hak konversi
yang akan diterbitkan oleh Patina Group Ltd. Dana
tersebut akan diambil dari sebagian hasil penawaran
saham perdana. Patina Group Ltd. merupakan mitra
Pertamina untuk kerjasama operasi untuk pengelolaan
lapangan minyak di Bangkudulis berdasarkan kontrak
KSO tanggal 25 April 2007 untuk periode 15 tahun.
Area operasional dari Pertamina EP-Patina Bangkudulis
berlokasi di Pulau Bangkudulis, Kabupaten Tana
Tidung, Kalimantan Timur. Total area adalah 18,62km
2

dengan cadangan minyak sebesar 19.786 MSTB dan
diharapkan untuk mencapai produksi 1.225 bopd pada
akhir tahun 2010.
BISNIS BATUBARA
Perusahaan berencana memulai produksi tambang
batubara di Kutai Barat pada tahun 2011. Produksi
pada tahun tersebut ditargetkan sebesar 300.000 MT
dan selanjutnya 600.000 MT pada tahun 2012.
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
MANAGEMENT DISCUSSION
AND ANALYSIS
Dari sudut finansial, Perusahaan berhasil mengangkat laba ke dalam
posisi positif di tahun 2009. Sukses ini akan semakin memperkuat
upaya di bidang operasional di tahun-tahun mendatang.
Financially, the Company was able to turn its bottomline to a positive
position in 2009. The success will further energize its operational
eforts in the years to come.
Revenue
Revenue increased signifcantly, at 1,622 times
compared to the previous year. This increase was
attributed to the implementation of a consolidation
method in 2009 and the managements performance
in managing Rp 83 billion in coal sales, Rp 46 billion
in engineering service and Rp 29 billion in oil sales
through its joint operational cooperation (KSO) with
Pertamina.

Coal
The coal business segment is a mining business that
run by PT Benakat Mining, one of the Companys
Subsidiaries. These businesses have just been
established in 2009.
Engineering, Procurement & Construction Service
(EPC)
The Engineering, Procurement & Construction (EPC)
service is served through PT Suluh Ardhi Engineering,
one of the Companys subsidiaries, which is owned
indirectly through the acquisition of PT Benakat Mining
in August 2009.
PT Suluh Ardhi Engineering had net losses of
Rp 13 billion when the Company acquired PT Benakat
Mining. To fulfll its commitment to optimizing
operations and increasing the Companys proft, the
management is focusing on the operational activities
of PT Suluh Ardhi Engineering to increase the proft of
its subsidiary.
In 2009, the subsidiary was assigned several construction
contracts, resulting in service revenues of Rp 46 billion.
This service revenue increased from Rp 3 billion in 2008.
Thus, the Company was capable to increase the net
proft.

As a result, the managements strategy to focus
on the operations of PT Suluh Ardhi Engineering
has increased the bottomline performance of the
subsidiary from a net loss of Rp 20.7 billion in 2008 to
a net proft of Rp 23 billion in 2009.
Oil and Gas
The oil and gas sector is the focus of the Companys
subsidiary PT Benakat Oil. In accordance with the
Joint Operational Cooperation contract between PT
Pendapatan Usaha
Pendapatan usaha mengalami peningkatan yang
signifikan sekitar 1.622 kali pendapatan usaha
pada tahun sebelumnya.Hal ini disebabkan dari
implementasi metode konsolidasi yang dilakukan
pada tahun 2009 dan kinerja manajemen
dalam mengelola penjualan batubara sebesar
Rp 83 miliar, jasa konstruksi sebesar Rp 46
miliar dan penjualan minyak bumi atas dasar
KSO Pertamina sebesar Rp 29 miliar.
Batubara
Segmen batubara merupakan segmen bisnis
pertambangan yang dijalankan oleh PT Benakat
Mining, anak Perusahaan. Segmen bisnis ini baru
dibentuk pada tahun 2009.
Jasa Engineering, Procurement & Construction (EPC)
Jasa EPC merupakan segmen bisnis utama dari PT Suluh
Ardhi Engineering, anak Perusahaan, yang dimiliki
secara tidak langsung melalui akuisisi PT Benakat
Mining pada bulan Agustus 2009.

PT Suluh Ardhi Engineering berada dalam kondisi
rugi bersih sebesar Rp 13 miliar pada saat diakuisisi
oleh Perusahaan melalui PT Benakat Mining. Untuk
dapat memenuhi komitmen dalam mengoptimalkan
operasional dan meningkatkan laba Perusahaan,
manajemen memfokuskan terhadap operasional
PT Suluh Ardhi Engineering untuk mengangkat laba
anak Perusahaan.
Selama tahun 2009, anak Perusahaan memperoleh
beberapa kontrak atas jasa konstruksi yang
menghasilkan pendapatan jasa sebesar Rp 46 miliar.
Pendapatan jasa ini meningkatkan pendapatan jasa
sebelumnya sebesar Rp 3 miliar di tahun 2008, yang
mengakibatkan peningkatan potensi perusahaan
memperoleh peningkatan laba bersih.
Sebagai hasilnya, strategi manajemen untuk
memfokuskan terhadap operasional PT Suluh Ardhi
Engineering telah meningkatkan laba anak Perusahaan
dari rugi bersih sebesar Rp 20,7 miliar di tahun 2008
menjadi laba bersih sebesar Rp 23 miliar di tahun
2009.
Minyak Bumi dan Gas
Sektor minyak bumi dan gas berasal dari anak
Perusahaan melalui PT Benakat Oil. Atas perjanjian
kerjasama operasi antara PT Pertamina EP dengan PT
KINERJA KEUANGAN
FINANCIAL PERFORMANCE
Laporan Laba Rugi/Income Statement
Per akhir 31 Desember/As of 31 December
Dalam Satuan Penuh Rupiah/In Full Amount of Rupiah
Pendapatan Usaha/Revenue
Beban Pokok Pendapatan/Cost of Revenue
Beban Usaha/Operating Expenses
Penghasilan (Beban) Lain-lain Bersih/
Other Incomes (Charges) - Net
Laba Kotor/Gross Profit
Laba (Rugi) Usaha/ Incomes (Losses) from Operations
2009
48.166.621.504
(764.743.099)
158.192.402.458
110.025.780.954
48.931.364.603
24.941.773.024
2008
Beban Pajak/Tax Expenses
Laba (Rugi) sebelum Pajak/ Incomes (losses) before Tax
Laba sebelum Hak Minoritas/
Incomes (Losses) before Minority Interest
24.177.029.925
7.297.390.432
16.879.639.493
Bagian Hak Minoritas/Minority Interest Portion (368.860.494) -
Laba (Rugi) Bersih/Net Profit (losses)
6.928.529.938
Laba (Rugi) per Saham Dasar/
Basic Earning per Share
1.119
97.500.000
81.500.000
16.000.000
9.500.000
6.500.000
(8.128.811.381)
(8.119.311.381)
(8.120.261.381)
950.000
(8.120.261.381)
(3.248.105)
Benakat Barat Petroleum (BBP), anak perusahaan yang
dimiliki secara tidak langsung melalui akuisisi atas
PT Benakat Oil, BBP telah melakukan kegiatan oil lifting
dan menghasilkan produksi minyak bumi sebanyak
514.071 barrel yang dijual dan diakui pendapatannya
pada KM Plaju. Atas penjualan ini, anak perusahaan
berhasil memperoleh pendapatan Rp 29 miliar.
Beban Pokok Pendapatan
Beban pokok pendapatan mengalami peningkatan
1.350 kali dengan beban pokok pendapatan tahun
2008 seiring dengan pendapatan yang mengalami
peningkatan yang signifikan. Peningkatan ini
disebabkan oleh penerapan metode konsolidasi
Perusahaan pada tahun 2009 dan peningkatan volume
transaksi Perusahaan pada tahun 2009, termasuk
peningkatan kontrak jasa konstruksi; kegiatan jual
beli batubara; dan dimulainya produksi dan penjualan
minyak bumi sejak 16 Maret 2009.
Beban Usaha
Beban usaha mengalami peningkatan 7.527 kali
dibandingkan dengan beban usaha tahun sebelumnya.
Peningkatan ini selain dari penerapan metode
konsolidasi di tahun 2009, juga disebabkan dengan
biaya karyawan atas pengerjaan kegiatan oil lifting
pada tahun 2009. Biaya tersebut cukup signifikan dan
tidak diimbangi dengan tingkat produksi minyak bumi
yang baru saja dimulai pada tahun 2009. Akibatnya,
peningkatan biaya ini mengakibatkan kerugian usaha
pada tahun 2009 sebesar Rp 765 juta, sementara pada
tahun 2008, Perusahaan memperoleh keuntungan
operasional sebesar Rp 9.5 juta.
Pertamina EP and PT Benakat Barat Petroleum (BBP), a
subsidiary owned indirectly through the acquisition of
PT Benakat Oil, BBP has performed oil lifting activities
to produce 514,071 barrels of oil. The oil was then
sold and the revenue was recognized in KM Plaju, for
Rp 29 billion.
Cost of Revenue
Cost of revenues increased 1,350 times from the
cost of revenues in 2008, in line with the signifcant
increase of revenue. The increase was attributed to the
implementation of consolidation method in 2009 and
the increase of transaction volume in 2009, including
increases in engineering services; coal trading activities;
and the production and sales of oil started on March
16, 2009.
Operating Expenses
Operating expenses increased 7,527 times from the
previous year. In addition to the implementation of
the consolidation method in 2009, this increase was
also impacted by employee expenses for oil lifting
activities in 2009. The expenses were signifcant and
our oil production was not sufcient to cover these
expenses, given that production only started in 2009.
The increase in expenses resulted in operating losses
of Rp 765 million, while in 2008, the Company booked
operating income of Rp 9,5 million.
* tidak dikonsolidasi
* unconsolidated
Penghasilan (Beban) Lain Lain
Penghasilan/(beban) lain-lain mengalami peningkatan
dari beban lain-lain sebesar Rp 8 miliar pada tahun
2008, sementara pada tahun 2009 menjadi pendapatan
lain-lain sebesar Rp 25 miliar. Selama tahun 2008,
beban tersebut merupakan rugi atas investasi saham
dari 25,97% saham kepemilikan PT Benakat Oil. Pada
tahun tersebut, Perusahaan menerapkan metode
ekuitas sesuai PSAK dimana hanya melakukan
absorbsi laba/rugi bersih perusahaan asosiasi sesuai
dengan porsi kepemilikan saham. Pada tahun 2009,
perusahaan melakukan akuisisi yang mengakibatkan
80% kepemilikan saham atau melebihi dari 50% dan
Perusahan tidak lagi mengakui absorbsi laba/rugi
bersih anak perusahaan (PT Benakat Oil) dan melakukan
pelaporan konsolidasi. Pendapatan lain-lain sebesar
Rp 24 miliar diperoleh sebagai efek bersih dari penjualan
participating interest atas blok Lemang sebesar
Rp 72 miliar dan beban amortisasi goodwill sebesar
Rp 38 miliar. Penjualan blok Lemang dilakukan
Perusahaan mengingat blok Lemang masih dalam
tahap eksplorasi sedangkan Perusahaan saat ini lebih
memfokuskan pada blok dalam tahap eksploitasi
dimana risiko usaha lebih terukur. Beban amortisasi
goodwill merupakan beban atas saldo goodwill yang
timbul dari transaksi akuisisi yang signifikan selama
tahun 2009.
Laba Bersih
Seiring dengan peningkatan transaksi Perusahaan dan
anak perusahaan, laba bersih Perusahaan meningkat 185%
dari rugi bersih Rp 8 miliar pada tahun 2008 menjadi laba bersih
Rp 6,9 miliar pada tahun 2009.
Other Income (Expenses)
Other income (expenses) improved from the previous
year. In 2008 the Company bore other expenses of
Rp 8 billion, while in 2009 it generated other
income of Rp 25 billion. In 2008, the other expenses
represented a loss of investment in 25.97% shares of
PT Benakat Oil. In that year, the Company implemented
the equity method based on the SFAS, through which
the Company had to absorb a portion of net loss
from associated companies. In 2009, the Company
increased its investment to 80% of shares or more
than 50% of ownership. Therefore, the Company no
longer has to absorb the income/loss of investment
in stocks and has presented the consolidated fnancial
report for PT Benakat Oil. The other income in 2009,
amounting to Rp 24 billion resulted from the net efect
of selling participating interest in the Lemang oil feld
for Rp 72 billion and amortization of goodwill for
Rp 38 billion. The sale of the Lemang oil feld was done
by the Company because the Lemang oil feld is still in
exploration phase, contrary to the Company focusses on
exploitation phase oil feld which have measurable risk.
Amortization expenses of goodwill are the expenses
of the outstanding goodwill arose from the signifcant
acquisition transaction in 2009.

Net Income
In line with the increase of transaction in the Company
and its subsidiaries, the net proft of the Company
increased 185% from a net loss of Rp 8 billion in 2008 to
a net proft of Rp 6.9 billion in 2009.
Neraca / Balance Sheet
Per 31 Desember / As of 31 December
Aset Lancar / Current Assets
Kas dan Setara Kas/ Cash and Cash Equivalents
Piutang Usaha/ Account Receivables
Piutang Lain lain/ Other Receivables
Uang Muka/ Advanced Payment
Pajak dibayar di muka/ Prepaid Taxes
Persediaan/ Inventories
Jumlah Aset Lancar/ Total Current Assets
2009 (A)
45.003
( A : B ) 2008 (B)
180 250
55.066 6.883 8
701 - -
1.568 - -
3.882 324 12
7.718 - -
115.144 426 270
Biaya dibayar di muka/ Prepaid Expenses 1.205 - -
* Dalam Jutaan Rupiah
* In Million Rupiah
Laba Bersih per Saham
Laba bersih yang digunakan dalam menghitung laba
bersih per saham dasar untuk tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2009 adalah Rp 6.9 miliar.
Jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar yang
digunakan sebagai denominator untuk menghitung
laba bersih per saham dasar untuk tahun yang berakhir
31 Desember 2009 adalah sebesar 6.191.915 lembar.
Laba bersih per saham yang dicapai Perseroan mencapai
Rp 1.119 yang meningkat dibandingkan dengan rugi
per saham sebesar Rp 3.248.105 pada tahun 2008.
Aktiva
Total aktiva mengalami peningkatan sebesar 29 kali dari
aktiva pada tahun sebelumnya. Hal tersebut disebabkan
dari penerapan metode konsolidasi atas kepemilikan
Perusahaan terhadap beberapa anak perusahaan yang
di atas 50% kepemilikan.
Kewajiban
Kewajiban lancar mengalami peningkatan sebesar
17.159 kali dari kewajiban lancar sebelumnya.
Peningkatan ini disebabkan dari pengaruh metode
konsolidasi atas kewajiban anak-anak Perusahaan.
Kewajiban lancar tersebut didominasi oleh hutang
usaha kepada vendor atas transaksi operasional anak-
anak Perusahaan. Kewajiban tidak lancar Perusahaan
mengalami penurunan sebesar 64% dibandingkan
dengan kewajiban tidak lancar tahun sebelumnya.
Pada tahun 2008, kewajiban tidak lancar berupa wesel
bayar diperoleh Perusahaan dari pemegang saham
sebagai modal kerja perusahaan sebesar Rp 77 miliar.
Wesel bayar tersebut telah dilunasi pada tahun 2009
dengan melakukan konversi wesel bayar dengan saham
kepemilikan Perusahaan.

Earnings per Share
The net proft used to calculate basic earnings per share
for the year ending on December 31, 2009 is Rp 6,9
billion. The total weighted average number of ordinary
shares used as the denominator for the computation of
basic earnings per share for the year ending December
31, 2009 is 6.191.915 shares. The earnings per share of
the Company in 2009 is Rp 1.119 which was higher than
the loss per share at Rp 3,248,105 in 2008.

Assets
Total assets increased at 29 times from the outstanding
assets in the previous year. This resulted from the
implementation of the consolidation method for the
ownership of the Company to its subsidiaries which is
more than 50% ownership.
Current Liabilities
Current liabilities increased 17,159 times from the
previous years current liabilities. This increase was due
to the efect of consolidation method of liabilities from
subsidiaries. The current liabilities were dominated by
the accounts payable to vendors related to operational
transactions with the subsidiaries. Non-current liabilities
of the Companies decreased by 64%, compared to the
outstanding liabilities in the previous year. In 2008, the
convertible notes were received by the Company from
the shareholders for working capital amounting to Rp
77 billion. The notes had been paid by converting the
convertible notes with the shares ownership of the
Company in 2009.
Per akhir 31 Desember / As of 31 December
Aktiva Tidak Lancar / Non Current Assets
Piutang Kepada Hubungan Istimewa/
Accounts Receivables for Related Parties
26.565 0,5 51.932
Investasi Jangka Panjang/ Long Term Investment
Aktiva Tetap/ Fixed Assets
Aktiva Pajak Tangguhan/ Deferred Taxes Assets
Total Aktiva Tidak Lancar/ Total Non Current Assets
Goodwill/ Goodwill
Total Aktiva/ Total Assets
- 0 15.410
31.167 - -
1.863.797 28 67.342
9.483 - -
1.714.133 - -
1.978.940 29 67.612
Aktiva Lain-Lain/ Other Assets 82.449 - -
2009 (A) ( A : B ) 2008 (B)
Neraca / Balance Sheet
* In Million Rupiah
* In Million of Rupiah
Hutang Usaha/Account Payables 11.705 - -
Hutang Lain-lain/Other Payables
Hutang Pajak/Tax Payables
Biaya yang Masih Harus dibayar/Accrued Expenses
Pendapatan diterima di muka/Unearned Revenues
Jumlah Kewajiban Lancar/ Total Current Liabilities
8.664 - -
5.248 - -
7.172 3.586 2
128 - -
34.317 17.159 2
Hutang Jangka Panjang yang Jatuh Tempo dalam Waktu
1 Tahun/ Current Portion for Long Term Liabilities
1.400 - -
2009 (A) ( A : B ) 2008 (B)
Neraca Konsolidasi/Consolidated Balance Sheet
Kewajiban Lancar/Current Liabilities
Hutang Jangka Panjang/ Long Term Liabilities 568 - -
Hutang kepada pihak hubungan istimewa/
Liabilities to related parties
22.412 - -
Penyisihan Imbalan Kerja Karyawan/
Estimated Liabilities for Employee Benefit
Wesel Bayar/ Convertible Notes
Jumlah Kewajiban Tidak Lancar/
Total Non Current Liabilities
Total Kewajiban dan Ekuitas/
Total Liabilities and Equities
- 0 77.655
5.248 - -
28.228 0.36 77.655
1.978.940 29 67.612
Hak Minoritas/ Minority Interests
Ekuitas / Equities
48.610
1.867.785
-
-
-
(10.045)
Kewajiban Tidak Lancar/ Non Current Liabilities
Equities
The equities increased signifcantly from a defcit of
Rp 10 billion in 2008 to Rp 1,9 trillion in 2009. This
increase was attributed to the capital injection provided
in 2009 and the 185% increase in net proft from the
previous year.
Ekuitas
Ekuitas Perusahaan meningkat dari defisit sebesar
Rp 10 miliar pada tahun 2008 menjadi sebesar Rp 1.9
triliun pada tahun 2009. Peningkatan ini disebabkan
oleh injeksi kapital yang dilakukan selama tahun 2009
dan peningkatan laba bersih sebesar 185% dari tahun
sebelumnya.
Rasio Keuangan/Financial Ratio
Profitabilitas (%)/Profitability (%)
2009 2008*
Laba Operasi terhadap Penjualan/
Operating profit margin
- 0,48 9,74
Laba Bersih terhadap Penjualan/
Net profit margin
4,38 - 8328,47
Laba Bersih terhadap Aktiva/Return on Assets
Laba bersih terhadap Ekuitas/Return on Equity
0,35
0,37
- 12,01
- 80,84
- 4000
Likuiditas (%)/Liquidity (%)
2009 2008*
EBITDA terhadap Beban Bunga/
EBITDA to Interest Expenses
Rasio Lancar/Current Ratio 3,36 133
* Dalam satuan penuh Rupiah
* In full amount of IDR
Solvabilitas (%)/Solvency (%)
2009 2008*
Total Kewajiban terhadap Total Aktiva/
Total liabilities to Total Equities
Total Kewajiban terhadap total Ekuitas/
Total liabilities to Total Equities
3,16
3,35
115
-773
SUMBER DAYA MANUSIA
HUMAN RESOURCES
Insan Benakat adalah para profesional yang memiliki semangat, komitmen dan
kapabilitas tinggi. Kami siap berupaya lebih giat untuk mendukung tujuan
Perseroan.
People at Benakat are professionals with a high level of spirit, commitment and
capabilities. We are prepared to go the extra mile to support the Companys
goals.
At Benakat Petroleum Energy, our key priority in
human resources development is to create a condusive
working environment and provide employees with
fair opportunities for professional and personal
advancement. We seek to achieve this through
developing a strong, merit-based performance culture,
clear principles for leadership, including an efective
management and control system.
The main focus area at present is to consolidate the
organization by completing the integration process,
targeting recruitment and rightsizing, and pursuing
the strategic objective of being a value-based and
performance-driven organization.
As of the end of December 2009, the total number of
employees in the Company and its subsidiaries was
180. The composition of human resources, based on
level, education and age in 2009, is as follows:
Di Benakat Petroleum Energy, prioritas pengembangan
sumber daya manusia adalah untuk menciptakan
lingkungan kerja yang mendukung dan memberikan
kesempatan yang sama kepada karyawan untuk
pengembangan profesional dan pribadi. Cara kami
mencapai hal ini adalah dengan mengembangkan
kultur kinerja yang kuat dengan berdasarkan
pencapaian serta prinsip-prinsip yang jelas untuk
kepemimpinan, yang mencakup sistem manajemen
dan pengendalian yang efektif.
Bidang fokus utama kami saat ini adalah
mengkonsolidasikan organisasi dengan menyelesaikan
proses integrasi, target rekrutmen dan kualitas yang
tepat, serta mencapai tujuan strategis menjadi suatu
organisasi yang berlandaskan nilai dan dipacu oleh
kinerja.
Pada akhir Desember 2009, jumlah karyawan di
Perseroran dan anak-anak perusahaan adalah sebanyak
180. Komposisi sumber daya manusia berdasarkan
level, pendidikan dan usia di tahun 2009 adalah sebagai
berikut:
INSAN BENAKAT PETROLEUM ENERGY

BENAKAT PETROLEUM ENERGYS PEOPLE
Komposisi Sumber Daya Manusia Berdasarkan Level Di Tahun 2009
The Composition Of Human Resources Based On The Level In 2009
Berdasarkan Level/Based on The Level
Manajemen Puncak/Top Management
Non Staf/Non Staff
Manajemen Madya/Middle Management
Manajemen Lini Pertama/Middle Line Management
Staf/Staff
Jumlah/Total
17
18
19
117
9
180
Inisiatif Pengembangan
Sadar akan semakin tingginya tantangan dan dinamisnya
industri, Perseroan terus meningkatkan ketrampilan
dan kemampuan karyawan melalui on-the-job training
serta pelatihan khusus atau program pengembangan.
Untuk memastikan bahwa program pelatihan sesuai
dengan kebutuhan profesional masing-masing
karyawan, Perseroan secara periodik mengadakan sesi
antara karyawan tersebut dengan managernya untuk
mendiskusikan kebutuhan karyawan akan pelatihan
dan pengembangan.
Development Innitiatives
Realizing the increasing challenges and dynamism
in the industry, the Company continues to upgrade
its employees skills and capabilities through on-the-
job training and specialized training or development
programmes. To ensure that the training programmes
match employees professional needs, the Company
holds periodic session between the employee and their
manager to discuss training needs and the development
program.
Berdasarkan Pendidikan/Based on The Education
Sarjana / Graduate
Diploma / Diploma
Sekolah Lanjutan / High School
Jumlah / Total
109
45
26
180
Komposisi Sumber Daya Manusia Berdasarkan Usia Dan Pendidikan Di Tahun 2009
The Composition Of Human Resources Based On Age And Education In 2009
Berdasarkan Usia/Based on Age
50 tahun ke atas / 50 years old and above
20-29 tahun / 20-29 years old
Jumlah / Total
47
12
77
44
180
Pengembangan Karir
Benakat Petroleum Energy memberikan kesempatan
yang luas bagi karyawan untuk mengembangkan
secara progresif karir mereka berdasarkan kompetensi
dan kinerja. Perseroan sedang merancang suatu sistem
yang paling sesuai untuk mengukur dan menilai kinerja
dari para karyawan.
Rencana 2010
Perseroan terus memantau penerapan strategi sumber
daya dari waktu ke waktu. Setelah menelaah kinerja
sumber daya manusianya di tahun lalu, Benakat
Petroleum Energy membuat strategi dan program
untuk tahun mendatang. Di tahun 2010, kami akan
berfokus untuk:
Mengkonsolidasi strategi sumber daya manusia di
seluruh grup perseroan.
Meneruskan penerapan aktivitas sumber daya
manusia berdasarkan standar yang ada dalam
seluruh grup perseroan.
Menjaga komposisi karyawan yang tepat untuk
membantu Perseroan mencapai efisiensi dan
profitabilitas yang optimal.
Menjaga hubungan dengan karyawan melalui
strategi komunikasi korporat untuk menjangkau
seluruh karyawan di Perseroan dan anak-anak
perusahaan.
Menerapkan dan meningkatkan keselamatan,
kesehatan karyawan serta lingkungan kerja.
Menciptakan lingkungan yang memacu kreativitas,
inovasi dan efisiensi karyawan.
Career Development
Benakat Petroleum Energy provides a wide range
of opportunities for its employees to progressively
enhance their careers based on competence and
performance. The Company is in the process of devising
the most appropriate system to measure and appraise
the performance of its employees.
2010 Plan
The Company continously monitors the implementation
of its human capital strategy. After studying the
previous years human resource performance, Benakat
Petroleum Energy devises the strategy and programs
for the coming year. In 2010, our focus will be on the
following:
Consolidating human resource strategies
throughout the Companys Group.
Continuing the implementation of standardized
human resource activities throughout the
Companys Group.
Maintaining the right composition of employees to
help the Company achieve optimal efciency and
proftability.
Maintaining human capital relations by improving
internal corporate communications to reach all
employees in the Company and its subsidiaries.
Implementing and enhancing workers safety,
health and environment.
Creating an environment that stimulates employees
creativity, innovation and efciency.
TATA KELOLA KAMI
OUR GOVERNANCE
Menjadi perusahaan publik adalah momentum yang sangat tepat untuk
membangun fundamental yang kokoh dari sejak awal dan menentukan
pendekatan yang paling tepat dalam tata kelola kami.
Going public provides the perfect momentum to establish strong fundamentals
right from the start and defne the most appropriate approaches in our
governance.
Salah satu tujuan dari Benakat Petroleum Energy adalah
memberikan nilai jangka panjang dan berkelanjutan
untuk pemegang saham dan pemangku kepentingan
melalui kegiatan kami dalam usaha-usaha utama
kami. Untuk tujuan tersebut, kami memiliki komitmen
menjaga tata kelola tertinggi serta berupaya
menanamkan kultur profesional dan etika yang
menghargai perilaku yang dapat dijadikan panutan,
kesadaran akan lingkungan serta integritas personal
dan korporat.
Paham kami adalah bahwa tata kelola perusahaan
yang baik/Good Corporate Governance (GCG) bukan
sekadar langkah kepatuhan dan ada ikatan kuat antara
praktik tata kelola berkualitas dengan penciptaan nilai.
Karenanya, walaupun kami belum menjadi perusahaan
publik di tahun 2009, kami telah mengambil langkah-
langkah untuk memastikan bahwa telah terdapat
fundamental yang solid dalam Perseroan untuk
menerapkan prinsip-prinsip GCG yaitu: transparansi,
akuntabilitas, tanggung jawab, independensi serta
kewajaran ketika kami telah secara resmi menjadi
perusahaan publik.
Struktur Tata Kelola
Anggaran Dasar Perusahaan serta peraturan Badan
Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan
(Bapepam-LK) merupakan landasan untuk struktur dan
praktik-praktik tata kelola di Benakat Petroleum Energy.
Komponen utama dari struktur GCG adalah Rapat
Umum Pemegang Saham, Dewan Komisaris, Komite
Audit, Direksi, Sekretaris Perusahaan, Divisi Internal
Audit, dan Auditor Eksternal/Independen.
Sehubungan dengan rencana untuk menjadi
perusahaan publik di tahun 2010, Benakat Petroleum
Energy telah mulai memulai langkah membentuk
struktur yang dipersyaratkan dan sedang dalam tahap
untuk melengkapi seluruh komponen agar mereka
dapat menjalankan fungsi dan tanggung jawab
masing.
Rapat Umum Pemegang Saham
Berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan, Rapat Umum
Pemegang Saham memegang kekuasaan tertinggi
dalam Perseroan.
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST)
merupakan forum tahunan di mana para Direksi
dan Komisaris melaporkan kinerja mereka kepada
pemegang saham. Agenda RUPST meliputi:
One of the objectives of Benakat Petroleum Energy
is to create long-term and sustainable value for our
shareholders and stakeholders through our activities in
our core businesses. To pursuing this objective, we are
committed to mainting the highest level of governance
and cultivating a professional and ethical culture
that rewards exemplary behaviours, respect for the
environment and personal and corporate integrity.
We believe that Good Corporate Governance (GCG) is
more than just an exercise in compliance and that there
is a close tie between high quality governance practices
and value creation. Thus, even though in 2009 we have
not been a public company, we took steps to ensure
that there were solid fundamentals in the Company
to implement the GCG principles of transparency,
accountability, responsibility, independency and
fairness upon being publicly listed.
Corporate Governance Structure
The Companys Articles of Association and the Capital
Market and Financial Institutions Supervisory Agency
(Bapepam-LK) regulations provide the basis for Benakat
Petroleum Energys GCG structure and practices. The
key components of the Companys GCG structure
are General Meeting of Shareholders, the Board of
Commissioners (BOC), the Audit Committee, the Board
of Directors (BOD), the Corporate Secretary, the Internal
Audit Division, and the Independent/External Auditor.
With its plan to become a public company in 2010, the
Company has started to establish the required structure
and been in process of completing all the performance
components of its functions and responsibilities.

General Meeting of Shareholders
Based on the Companys Articles of Association, the
General Meeting of Shareholders (GMS) constitutes the
highest authority of the Company
The Annual General Meeting of Shareholders (AGMS)
is an annually-held forum where the Directors
and Commissioners report their performance
to shareholders. The AGMS agenda includes the
following:
TATA KELOLA PERUSAHAAN
CORPORATE GOVERNANCE
Strategi, kebijakan, kinerja keuangan, hasil operasi
dan masalah penting lainnya yang disampaikan
Direksi dan Dewan Komisaris.
Persetujuan terhadap penunjukan dan
pengunduran diri Komisaris dan Direktur.
Meminta persetujuan atas keputusan atas
kebijakan dan langkah penting Perseroan seperti
penunjukan Auditor Eksternal dan penggunaan
laba.
Pengambilan suara atas hal-hal yang membutuhkan
persetujuan di tingkat Rapat Umum Pemegang
Saham.
Perseroan akan mengadakan RUPST pertama di tahun
2010, ketika telah resmi menjadi Perusahaan Publik.
Disamping RUPST, Perseroan dapat juga mengadakan
Rapat Umum Pemegang Saham Lur Biasa (RUPSLB)
ketika dianggap penting.
Pada tanggal 24 November 2009, Perusahaan
mengadakan RUPSLB sehubungan dengan perubahan
dalam komposisi Direksi.
Strategy, policies, fnancial performance, operating
results and other important issues presented
by the Board of Directors and the Board of
Commissioners.
Approval of the appointments and resignations of
Commissioner and Director.
Request for approval on important Company
policies and actions, such as the appointment of
externalauditors and the use of net profts
Voting on other issues requiring resolution at the
GMS level.

The Company will be holding its frst AGMS in 2010
once it becomes a Public Company.
Besides the AGMS, the Company may also convene an
Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS)
when necessary.
On November 24, 2009 the Company held an EGMS to
address changes to the BOD composition.
Dewan Komisaris
Tanggung jawab utama Dewan Komisaris adalah
untuk melakukan pengawasan terhadap Direksi
dan memberikan masukan kepada Direksi terkait
pelaksanaan strategi perusahaan.
Penunjukan, penunjukan ulang dan pemberhentian
anggota Dewan Komisaris harus mendapatkan
persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham.
Sebagai langkah awal untuk memenuhi kepatuhan
terhadap peraturan pasar modal yang mensyaratkan
30% dari total anggota Dewan Komisaris harus
merupakan pihak independen, maka Perseroan telah
menunjuk 2 Komisaris Independen dari 3 orang
anggota Dewan Komisaris.
Pada tahun 2009, anggota Dewan Komisaris bekerja
sama dengan erat dan mengadakan diskusi terkait
dengan arah strategi Perseroan. Dewan Komisaris juga
secara intensif memberikan nasihat kepada Direksi
sehubungan dengan rencana Perseroan menjadi
perusahaan publik.
Latar belakang profesional dan kualifikasi detil dari
masing-masing Komisaris disajikan dalam profil Dewan
Komisaris di halaman 11 Laporan Tahunan.
Direksi
Direksi menjalankan tugas berdasarkan Anggaran
Dasar Perseroan dan ketentuan hukum yang berlaku,
termasuk Undang-Undang Perseroan, Pasar Modal
dan peraturan yang berlaku di Indonesia mengenai
Perseroan serta prinsip-prinsip GCG.
Pada akhir 2009, Direksi Benakat Petroleum Energy
terdiri dari enam orang dengan area penugasan sebagai
Board of Commissioners (BOC)
The main responsibility of the BOC is to supervise the
BOD and provide advice to the BOD pertaining to the
execution of corporate strategy.
The appointment, re-appointment and dismissal
of BOC members must be approved in the GMS.

As an initial step to comply with the Capital Market
regulation requiring minimum of 30% of independent
members on the BOC, the Company has appointed
two Independent Commissioners of the three total
Commissioners.
In 2009, the BOC members worked together closely
and held discussions on the Companys strategic
direction. The BOC also intensively advised the BOD,
especially concerning the Company's plan to be a
public company.
Details of the professional background and qualifcations
of each Commissioner are presented in the profle of
BOC on page 11 of this Annual Report.
Board of Directors (BOD)
The BOD undertakes its duties on the basis of the
Companys Articles of Association and prevailing laws,
including the Company's Law and amendment, capital
market laws and Indonesian regulations on companies,
as well as GCG principles.
At the end of 2009, Benakat Petroleum Energys BOD
consisted of six members whose area of assignment are
berikut:
Presiden Direktur
Wakil Presiden Direktur
Direktur Operasional
Direktur Pengembangan Pertambangan
Direktur Keuangan
Direktur Non Afiliasi
Keterangan mengenai latar belakang dan kualifikasi
profesional dari masing-masing Direktur disajikan pada
halaman 16-17 Laporan Tahunan ini.
Anggota Direksi merupakan eksekutif bisnis profesional
dengan keahlian yang dan pengalaman luas dalam
industri yang relevan. Perseroan juga selalu memastikan
bahwa Direksi selalu mendapatkan informasi mengenai
peraturan baru dan perkembangan terakhir di bidang
ekonomi, industri, teknologi energi dan hal-hal penting
lainnya.
Perseroan juga berencana untuk mengirimkan secara
regular anggota Direksi untuk menghadiri seminar,
konferensi dan program pengembangan sesuai bidang
masing-masing, baik di dalam dan luar negeri.
Sepanjang 2009, antar anggota Direksi mengadakan
koordinasi secara intensif dan erat terkait dengan
pelaksanaan peran Perseroan sebagai perusahaan
energi terintegrasi dan rencana untuk go public.
Kompetensi Dewan Komisaris dan Direksi
Berbisnis dalam industri yang dinamis dan semakin
tingginya tuntutan sebagai perusahaan publik
nantinya, Dewan Komisaris dan Direksi kami harus
memiliki kapasitas tinggi dalam menghadapi tuntutan
tugas mereka. Untuk itu, anggota Dewan Komisaris
dan Direksi diberikan kesempatan untuk secara
regular menghadiri berbagai program pelatihan dan
seminar. Jika diperlukan, mereka dapat meminta saran
dari profesional independen.
Sekretaris Perusahaan secara pro-aktif memberikan
informasi kepada Dewan Komisaris dan Direksi
mengenai perundang-undangan, peraturan dan
perkembangan terbaru terkait dengan GCG.
Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi
Jumlah remunerasi Dewan Komisaris ditentukan dalam
Rapat Umum Pemegang Saham, sedangkan remunerasi
untuk Direksi ditentukan oleh Dewan Komisaris. Untuk
memastikan bahwa remunerasi telah sesuai dengan
pencapaian individu dan perusahaan, maka remunerasi
juga akan dievaluasi oleh Komite Audit yang sedang
dalam proses pembentukan.
Komite Audit
Benakat Petroleum Energy saat ini sedang berada
dalam proses pembentukan Komite Audit. Hal ini
sesuai dengan Keputusan Ketua BAPEPAM-LK No.KEP-
as follows :
President Director
Vice President Director
Operational Director
Mining Development Director
Financial Director
Non-Afliated Director
Details of the professional background and
qualifcations of each director are presented in the
profle of BOD on page 16-17 of this Annual Report.
The BOD members are professional business
executives with extensive expertise and numerous
years experience in their industries. The Company also
ensures that the directors are kept updated on new
regulations, developments in the economy, industry,
energy technology and any other related issues.
The Company also plans to send its BOD members
regularly to attend national and international seminars,
conferences and development programs on their
related area of responsiblity.
Throughout 2009, there were close and intensive
coordination among the BOD members pertaining
to the execution of Companys role as an integrated
energy company, as well as its plan to go public.
The Competency of BOC and BOD
Dealing with a dynamic industry and increasing
demand in our position as a public company, our BOC
and BOD are required to have an excellent capacity
to cope with the demands of their responsibilities.
Therefore, the members of BOC and BOD will be
given regular opportunities to attend various training
programs and seminars. When needed, they may also
seek advice from independent professionals to assist
them in executing their duties.
The Corporate Secretary pro-actively keeps the boards
informed of relevant laws and regulations and updated
on matters of corporate governance.
Remuneration of the BOC and BOD
The total remuneration for the BOC is determined at
the General Meeting of Shareholders and the total
remuneration for the BOD is determined by the BOC.
To ensure that the remuneration is commensurate with
individual and company achievements, it will be also
subject to evaluation by the Audit Committee which is
currently being established.
Audit Committee
Benakat Petroleum Energy is currently in the process
of setting up an Audit Committee. This is in line with
BAPEPAM-LK Chairman Decree No.KEP-29/PM/2004,
29/PM/2004, Peraturan No.IX 1.5 dan diarahkan untuk
terciptanya sistem pemantauan internal yang efektif.
Peraturan tersebut mewajibkan seorang Komisaris
Independen, yang telah dipenuhi Perseroan melalui
penunjukan komisaris-komisaris independen dalam
jajaran Dewan Komisaris.
Komite Audit akan membantu Dewan Komisaris dalam
melakukan kontrol internal secara efektif, pelaksanaan
GCG dan kepatuhan pada peraturan terkait.
Sistem Kontrol Internal
Perseroan sedang berada dalam tahap membangun
kerangka dari kontrol internal yang komprehensif
sebagai bagian untuk mengembangkan bisnis yang
berbasis profitabilitas, integritas dan profesionalisme.
Auditor Eksternal
Benakat Petroleum Energy telah menunjuk Akuntan
Publik Bismar, Muntalib & Yunus untuk menjalankan
fungsi eksternal audit di Perseroan. Penunjukan
ini berdasarkan kemampuan, profesionalisme dan
pengajuan proposal oleh akuntan publik yang ditunjuk.
Akuntan Publik tersebut telah melakukan audit atas
laporan keuangan Perseroan tahun 2007, 2008 dan
2009.
Pedoman Perilaku
Komitmen untuk menerapkan GCG harus didukung oleh
setiap orang dalam organisasi. Karenanya, Perusahaan
sedang menyusun serangkaian Pedoman Perilaku yang
memberikan standar etika untuk seluruh karyawan.
Dengan pemberlakuan Pedoman Perilaku ini,
diharapkan Perseroan akan memiliki kultur dan
nilai-nilai korporat yang kokoh. Dalam prakteknya,
Pedoman Perilaku adalah panduan standar dalam
bertindak untuk karyawan dan seluruh anggota
organisasi.
Sekretaris Perusahaan
Sebagai persiapan untuk menjadi perusahaan publik,
Benakat Petroleum Energy telah menunjuk seorang
Sekretaris Perusahaan di tahun 2009. Tugas utama
dari Sekretaris Perusahaan adalah membantu Direksi
menjalin hubungan baik dengan otoritas terkait,
investor, publik dan pemangku kepentingan lainnya.
Sekretaris Perusahaan juga bertanggung jawab untuk
memberikan informasi mengenai perkembangan dan
kinerja Perseroan kepada pihak terkait.
Rincian tugas dan tanggung jawab dari Sekretaris
Perusahaan adalah sebagai berikut:
Memantau perkembangan di pasar modal,
terutama mengenai peraturan-peraturan yang
berlaku.
Menanggapi pertanyaan publik dan memberikan
informasi mengenai keadaan Perseroan sebagai
emiten dan perusahaan publik.
Regulation No.IX 1.5 and aimed at establishing an
efective internal monitoring system. The stipulation
requires that the Audit Committee is chaired by an
independent commissioner, which has been met by the
Company through the appointment of independent
commissioners in its BOC.
The Audit Committee will assist the BOC in the
efective implementation of internal controls, GCG and
compliance with prevailing regulations.
Internal Control System
The Company is in the process of setting the framework
for comprehensive internal controls to grow its
business on the basis of proftability, integrity and
professionalism.
External Auditor
Benakat Petroleum Energy has appointed public
accountant Bismar, Muntalib & Yunus to exercise the
external audit function in the Company. This appointment
was based on the frms capabilities, professionalism and
work proposal. The public accountant has performed
audits on the Companys fnancial statements for 2007,
2008 and 2009.
Code of Conduct
The commitment to implement GCG should be
supported by everyone in the organization. Therefore,
the Company is preparing a complete Code of Conduct,
which provides the ethical standards for all employees.

With the implementation of the Code of Conduct, it is
expected that the Company will have a strong corporate
culture and values. In practice, it will serve as a guideline
for the behavorial standards of our employees and the
entire organization.

Corporate Secretary
In preparation to be a public company, Benakat
Petroleum Energy appointed a Corporate Secretary
in 2009. The main duty of Corporate Secretary is to
assist the BOD in establishing good ties with related
authorities, investors, public and other stakeholders.
The Corporate Secretary is also responsible for providing
updates on the Companys condition and performance
to relevant parties.
The detailed duties and responsibilities of the Corporate
Secretary are as follows:
Monitoring developments in the capital market,
especially concerning prevailing regulations.
Attending public inquiries and providing
information related with the Companys condition
as a share issuer and a public company.
Providing input to the BOD on the Companys
compliance with capital market laws and
regulations.
Acting as an intermediary between the Company
and the Capital Market Supervisory Agency
(Bapepam-LK) and between the Company and the
public.
Cooperating with the securities administration
agency to provide the list of shareholders, including
share ownership equivalent to or above 5% and
reporting it to the relevant authorities.
Attending the BOD meetings and preparing the
minutes of meetings.
Assisting in organizing the Companys GMS.

Currently, the position of Corporate Secretary is held
by Ferdinand Dion. The biodata of our Corporate
Secretary is presented below:
Ferdinand Dion has been the Corporate Secretary of the
Company since November 2009. With an educational
background in economics, Dion has in-depth
experience in the area of Corporate Afairs, Investor
Relations and Communications. Prior to joining Benakat
Petroleum Energy, he assisted a number of companies
in various industries to prepare their corporate actions
and maintain relationships with shareholders and other
stakeholders, such as capital market authorities, the
media and the public. Currently he also handles the
Companys Investor Relations.
Dissemination of Information
Adhering to the principle of transparency, Benakat
Petroleum Energy is committed to regularly updating
the Companys performance and progress to its
shareholders and public. Channels of communication
to external parties include public exposes, press
conferences and press releases. Information on the
Company is also accessible on our website: www.
benakat.co.id.
In compliance with prevailing regulations for a public
company, the Company will also submit its annual
reports and other regular reports to the relevant
authorities.
Engaging the Support of Other Stakeholders
In line with our vision and mission, we understand
the importance of the role and support of all our
stakeholders in upholding the GCG principles. Our
stakeholders include our employees, shareholders and
business partners, such as the Companys customers,
vendors, bankers and the public.
The Company will include rules for maintaining
relationships with its stakeholders in the code of
conduct, which is being prepared.
Memberikan masukan kepada Direksi mengenai
kepatuhan Perseroan kepada undang-undang dan
peraturan pasar modal.
Sebagai penghubung antara Perseroan dan
Bapepam-LK serta antara Perseroan dengan
publik.
Bekerja sama dengan Biro Administrasi Efek untuk
memberikan daftar pemegang saham, termasuk
kepemilikan saham sebesar atau lebih besar dari
5% dan melaporkannya kepada otoritas terkait.
Hadir dalam rapat-rapat Direksi dan membuat
notulen rapat.
Membantu penyelenggaraan Rapat Umum
Pemegang Saham.

Saat ini, position Sekretaris Perusahaan dijabat oleh
Ferdinand Dion. Biodata Sekretaris Perusahaan
disajikan di bawah ini:
Ferdinand Dion menjabat Sekretaris Perusahaan
Benakat Petroleum Energy sejak November 2009.
Dengan latar belakang pendidikan di bidang ekonomi,
Dion telah memiliki pengalaman luas dalam bidang
Corporate Affairs, Investor Relations dan Komunikasi.
Sebelum bergabung dengan Benakat Petroleum Energy,
Dion telah membantu banyak perusahaan di berbagai
industri dalam mempersiapkan aksi perusahaan dan
menjalin hubungan dengan para pemegang saham
serta pemangku kepentingan lain seperti otoritas pasar
modal, media dan publik. Saat ini, beliau juga menjabat
Investor Relations Perseroan.
Penyebaran Informasi
Berpegang kepada prinsip transparansi/keterbukaan,
Benakat Petroleum Energy berkomitmen untuk secara
reguler memberikan informasi terkini mengenai kinerja
dan perkembangan Perseroan kepada para pemegang
saham dan publik. Saluran informasi kepada pihak
eskternal terdiri dari acara public expose, konferensi
pers dan press release. Informasi mengenai perusahaan
dapat juga diakses melalui website kami: www.benakat.
co.id.
Untuk memenuhi kepatuhan terhadap peraturan yang
berlaku untuk perusahaan publik, Perseroan juga akan
memberikan laporan tahunan dan laporan reguler
lainnya kepada otoritas terkait.
Merangkul Para Pemangku Kepentingan
Sejalan dengan visi dan misi kami, kami memahami
pentingnya peran dan dukungan dari segenap
pemangku kepentingan agar kami menegakkan
prinsip-prinsip GCG. Para pemangku kepentingan kami
terdiri dari karyawan, pemegang saham, dan mitra
bisnis, seperti pelanggan, pemasok, bankir dan publik.
Perseroan akan memasukkan ketentuan dalam menjalin
hubungan dengan pemangku kepentingan ke dalam
Pedoman Perilaku yang sedang dipersiapkan.
MANAJEMEN RISIKO
RISK MANAGEMENT
Risiko terdapat dalam setiap usaha. Dalam
menjalankan usahanya, Perseroan dan anak-anak
perusahaan menghadapi berbagai risiko yang dapat
mempengaruhi hasil usaha, terutama jika risiko tersebut
tidak diantisipasi dan langkah-langkah mitigasi tidak
disiapkan.
Di bawah ini adalah klasifikasi risiko-risiko yang dapat
mempengaruhi usaha Perseroan dan anak-anak
perusahaannya:
Risiko Operasional
Penghentian dan Tidak Diperpanjangnya KSO
Risiko yang timbul dari tidak diperpanjangnya kontrak
KSO dengan PT Pertamina EP sebagai wakil dari
Pemerintah Republik Indonesia. Jika dalam periode
kontrak, Perseroan tidak mampu atau bahkan gagal
memenuhi persyaratan yang ditentukan, Perseroan
menghadapi kemungkinan dihentikannya kontrak
dan/ atau tidak diperpanjangnya kontrak.
Kelangkaan Cadangan Minyak dan Gas
Minyak dan gas merupakan sumber daya alam yang
tidak dapat diperbaharui. Dengan demikian, risiko
yang muncul dari kelangkaan minyak dan gas dihadapi
oleh setiap perusahaan yang bergerak di industri
minyak dan gas. Selain itu, dalam mengembangkan
pengeboran sumur baru, Perseroan juga dihadapkan
pada kemungkinan mendapatkan sumur yang telah
kering.
Bahaya Kebakaran
Bahaya kebakaran adalah risiko yang harus
diperhitungkan dalam eksplorasi dan produksi minyak
dan gas. Hal ini mengingat bahwa produk tersebut
sangat mudah terbakar.
Gangguan dalam Jaringan Pipa Pertamina
Perseroan bergantung kepada kelancaran operasi
jaringan distribusi pipa Pertamina sebagai satu-satunya
jaringan distribusi. Dengan ini, setiap gangguan akan
mempengaruhi operasi dari Perseroan.
Sengketa Hukum
Kontrol operasi dalam wilayah kerja minyak di bawah
KSO Pertamina EP Benakat Barat Petroleum (BBP)
sepenuhnya dilakukan oleh BBP berdasarkan kontrak
KSO. Sebagai operator penuh, BBP selalu berhubungan
dengan banyak pihak ketiga yang dapat berakibat pada
sengketa atau masalah hukum.
Persaingan
Terdapat cukup banyak perusahaan nasional dan
internasional yang melakukan eksplorasi dan produksi
There are risks in every business. In running its business,
the Company and its subsidiaries face a number of risks
that may impact their returns, especially when they
are not anticipated and mitigation steps are not well
prepared.
The risks that may afect the business of the Company
and its subsidiaries can be classifed as follows:
Operational Risks
Termination and Absence of Joint Operational
Cooperation(KSO) Contract Renewal
Risks could arise from the absence of KSO contract
renewal with PT Pertamina EP as the representative of
the Government of the Republic Indonesia. If during
the contract period the Company is not able, or fails
to meet the prerequisites, the Company may face the
contract termination and/or the absence of contract
renewal.
Scarcity of Oil and Gas Reserves
Oil and gas is unrenewable natural resources. As such,
risks arising from the scarcity of oil and gas are presents
for any company dealing in the oil and gas industry. In
the development of new well drilling, the Company
also faces risks of dry wells.

Fire Hazards
Fire hazards are risks should be considered in the
exploration and production of oil and gas, bearing into
mind that the product is highly fammable.
Disruptions to Pertaminas Pipeline
The Company relies on the smooth operations of
Pertaminas pipeline distribution network, as the single
distribution network. Thus, any disruption will afect
the operations of the Company.
Legal Disputes
The control of operation in the oil working area under
KSO Pertamina EP - Benakat Barat Petroleum (BBP)
is completely undertaken by BBP based on the KSO
contract. As a full operator, BBP always relates with
third parties, which has the potential to lead to legal
disputes or cases.
Competition
A considerable number of national and international
companies run similar oil or natural gas exploration
and production activities in Indonesia as the Company
does. The competition risks are most visible in the
acquisition or take-over process of potential oil and gas
blocks ofered by thegovernment.
Fluctuation in Oil and Gas Price
Benakat Petroleum Energys revenue is highly exposed
to the volatility of the oil and gas price. The domestic
oil and gas price directly corelates with the condition
in the global oil and gas industry, which is afected by
the demand and supply in the international market,
as well as the global economic and political condition.
Therefore, the value of the Companys oil and gas
reserves, revenues, income and other fnancial indicators
are signifcantly afected by the the fuctuation in oil
and gas price. Between the two commodities, the
Company and its subsidiaries have a lower risk level of
risk from gas price fuctuations compared to oil price
fuctuations. This is due to the fact that the joint sale
gas contracts of the Company and its subsidiaries have
longer working periods.
Exchange Rates
Some subsidiaries, such as PT Indelberg Indonesia
and PT Benakat Barat Petroleum, earn their revenues
in foreign exchange. Thus, the Company has risks of
exchange rates in presenting its fnancial statements, in
which the consolidated net income serves as a basis for
dividend distribution.
Political and Government Risks
Various policies and regulations may be enacted,
revoked or revised by the government that afect the
Companys business. In the Companys view, the most
signifcant one is if the government limits exploration
activities and oil and natural gas business by private
corporations in the future. Others include uncertainties
regarding the implementation of the regional autonomy
law, taxation, fnancial and foreign exchange policies
and political conditions. All these external conditions
may bring about direct and indirect impacts to the
Companys business and fnancial results.

minyak dan gas di Indonesia seperti yang dilakukan
Perseroan. Risiko persaingan merupakan risiko yang
paling tinggi dalam proses akuisisi dan pengambilalihan
dari blok minyak dan gas yang ditawarkan Pemerintah.

Fluktuasi Harga Minyak dan Gas
Pendapatan Benakat Petroleum Energy terpapar risiko
turun naiknya harga minyak dan gas. Harga minyak
dan gas di dalam negeri secara langsung berkolerasi
dengan harga minyak dan gas dunia yang dipengaruhi
permintaan dan penawaran di pasar internasional, juga
kondisi perekonominan dan politik global. Dengan
demikian, nilai dari cadangan minyak dan gas Perseroan,
pendapatan, laba dan indikator finansial lainnya sangat
dipengaruhi oleh turun naiknya harga minyak dan
gas. Antara dua komoditas tersebut, Perseroan dan
anak-anak perusahaan memiliki tingkat risiko yang lebih
rendah terhadap kenaikan harga gas dibandingkan
terhadap kenaikan harga minyak. Hal ini dikarenakan
kontrak kerja sama penjualan gas di Perseroan dan
anak-anak perusahaan memiliki periode yang lebih
lama.
Nilai Tukar
Beberapa anak perusahaan, seperti PT Indelberg
Indonesia dan PT Benakat Barat Petroleum,
menghasilkan pendapatan dalam mata uang asing.
Dengan demikian, Perseroan memiliki risiko nilai tukar
dalam menyajikan laporan keuangan, di mana laba
bersih konsolidasi menjadi dasar pembagian dIviden.
Risiko Politik dan Pemerintahan
Berbagai kebijakan dan peraturan dapat ditetapkan,
dibatalkan atau dirubah oleh Pemerintah, di mana
hal tersebut dapat mempengaruhi usaha Perseroan.
Dalam pandangan Perseroan, risiko yang paling besar
adalah jika di masa depan Pemerintah membatasi
kegiatan eksplorasi dan bisnis minyak dan gas oleh
perusahaan swasta. Hal lain mencakup ketidakpastian
dari penerapan undang-undang otonomi daerah,
perpajakan, keuangan dan mata uang asing dan kondisi
politik. Seluruh kondisi ini dapat membawa dampak
langsung dan tidak langsung terhadap bisnis dan hasil
keuangan Perseroan.

Social and Evironmental Risk
Relations with local communities in the areas where
the Company operates
In undertaking activities, the Company has paid
attention on the needs of surrounding communities
in its working areas, and taken necessary steps to
minimize the negative impacts caused by its business
activities. However, in the implementation there may
be unavoidable problems from the activities, including
problems arising from land clearing, housing relocation
or others. The problems can trigger demonstration,
roads blockage and demands from third parties that
can hamper the activities of the Company. Should such
things take place for a considerable period of time, they
can bring about material and negative impacts on the
fnancial condition and operations of the Company.

Environmental Hazards
The Companys business is involved in the exploration,
development and production of mining or mineral
materials. The disposal of such materials as well as other
mining activities may potentially pollute the air, land
and water. The environmental hazards can deteriorate
the Companys relationships with external parties,
which may result in compensation claims against the
Company.
In view of the above risks, the Company continues
to identify, evaluate and mitigate these risks. For the
Company, risk management is an ongoing process, and
that it strives to improve the risk management model
and develop new methodologies, to ensure potential
risks can be optimally monitored, controlled and
anticipated.
Before becoming a public company, Benakat Petroleum
Energy had already started to instill a strong corporate
culture throughout the holding and subsidiary
companies. Presently, it is also building capabilities
in risk management. All these eforts will help the
Company monitor and mitigate risks on all fronts of
its operations, that will subsequently safeguard and
enhance value creation.
Risiko Sosial dan Lingkungan Hidup
Hubungan dengan komunitas lokal di mana Perseroan
beroperasi
Dalam melakukan aktivitasnya, Perseroan menaruh
perhatian pada kepentingan komunitas di sekitar
wilayah kerja, serta mengambil langkah-langkah
yang diperlukan untuk menekan dampak negatif
yang disebabkan aktifitas usaha. Namun dalam
pelaksanaannya, dapat timbul masalah-masalah yang
tidak dapat dihindari, seperti masalah yang timbul dari
pembersihan lahan, relokasi perumahan, pemblokiran
jalan dan tuntutan dari pihak ketiga yang dapat
menghambat aktifitas Perseroan. Jika hal tersebut
dapat terjadi untuk jangka waktu yang lama dan terus
menerus, maka dapat memberikan pengaruh yang
material dan negatif terhadap keuangan dan operasi
Perusahaan.
Kerusakan Lingkungan
Bisnis perseroan terkait dengan eksplorasi,
pengembangan dan produksi bahan tambang dan
mineral. Pembuangan material tersebut dan juga
kegiatan penambangan dapat menimbulkan polusi
udara, tanah dan air. Kerusakan lingkungan dapat
mengganggu hubungan dengan pihak eksternal yang
dapat mengakibat Perseroan menghadapi tuntutan
kompensasi.
Dengan mempertimbangkan risiko di atas, Perseroan
senantiasa mengindentifikasi, mengevaluasi
serta menyiapkan langkah-langkah mitigasi. Bagi
Perseroan, manajemen risiko merupakan proses yang
terus berjalan sehingga Perseroan selalu berupaya
menyempurnakan model manajemen risiko dan
mengembangkan metodologi baru. Hal ini untuk
memastikan bahwa risiko-risiko dapat secara optimal
dipantau, dikendalikan serta diantisipasi.
Menjelang go public, Benakat Petroleum Energy telah
mulai untuk menanamkan kultur korporat untuk
keseluruhan Perseroan dan anak-anak perusahaan.
Saat ini, Perseroan juga telah membentuk kapabilitas
manajemen risiko. Seluruh upaya ini akan membantu
Perseroan untuk memonitor dan melakukan mitigasi
risiko di seluruh aspek operasi, yang selanjutnya akan
menjaga dan meningkatkan penciptaan nilai.
TANGGUNG JAWAB SOSIAL
PERUSAHAAN
CORPORATE SOCIAL
RESPONSIBILITY
Kesadaran dan langkah nyata tanpa henti diperlukan untuk memastikan
terciptanya nilai menuju kesinambungan. Bersamaan dengan pertumbuhan
Perseroan, Benakat Petroleum Energy terus memperluas ruang lingkup CSR-nya.
Continuous awareness and actions are essential to ensure value creation
towards sustainable growth. Along with this growth, Benakat Petroleum Energy
continues to expand its CSR scope.
Our present approach in realizing Coorporate Social
Responsibility (CSR) is through programs relevant to our
business. By doing that, we hope that our expertise can
be optimized to yield real, measurable and sustainable
results for the Company and our CSR targets.
Health, Safety and Environment (HSE)
Operations in a safe and healthy environment are our
key priority, since accidents pose a major threat to
our people and our business. We work systematically
to understand and mitigate risks critical to operating
safety and reliably, and continuous improvement
for better safety results has high attention in all our
business.
In order to meet our goal of improving safety results in
all our business aspects, we plan to continue our safe
behaviour program and implement additional training
on safety and compliance with our safety standards. We
have been preparing a series of policies in HSE area that
are applicable for both the holding and the subsidiary
companies. They comprise the following:

Leadership that refects the role model in HSE. The
compliance with HSE laws and standards. Eforts
to minimize waste, to have clean production and
efciency in energy utilization.
Training programs for all workers and employees.
Internalization of HSE aspects into the performance
assessment of all workers. Responsiveness in
handling the operational issues and fnding
efective and efcient solutions.
Creating harmonized relationship among the
employees, workers, partners, related institutions
and communities where the company operates.
As one of concrete step in implementing HSE, Benakat
Barat Petroleum, one of the Companys subsidiaries
that runs mining activities has formally appointed a
HSE Coordinator.
Pendekatan kami dalam mewujudkan tanggung jawab
sosial perusahaan (CSR) adalah melalui program yang
relevan dengan bisnis kami. Dengan pendekatan
seperti itu kami berharap dapat mengoptimalkan
keahlian yang dimiliki untuk memperoleh hasil yang
nyata, terukur dan berkesinambungan untuk Perseroan
dan target CSR kami.
Kesehatan, Keselamatan dan Lingkungan Hidup
(HSE)
Kegiatan operasi dalam lingkungan yang aman dan
sehat adalah prioritas utama kami karena kecelakaan
kerja merupakan ancaman bagi personel dan bisnis
kami. Kami bekerja dengan sistematis dan melakukan
mitigasi resiko yang rawan bagi keselamatan dan
keandalan operasi, dan kami sangat memperhatikan
peningkatan secara kontinyu untuk menciptakan
keamanan kerja
Sebagai upaya untuk mencapai tujuan meningkatkan
keamanan di setiap aspek usaha, kami berencana
untuk terus melakukan program keselamatan kerja
dan melakukan pelatihan mengenai keselamatan dan
kepatuhan terhadap standar keselamatan. Kami telah
mempersiapkan serangkaian kebijakan di bidang HSE
yang dapat diaplikasikan pada perusahaan induk dan
anak perusahaan. Kebijakan tersebut meliputi:
Kepemimpinan yang dapat dijadikan panutan
dalam HSE. Kepatuhan terhadap Undang-Undang
dan standar keselamatan kerja. Upaya untuk
meminimalkan limbah, produksi yang tidak
menimbulkan pencemaran dan efisien dalam
penggunaan energi.
Program pelatihan untuk seluruh pekerja dan
karyawan.
Internalisasi aspek-aspek HSE ke dalam penilaian
kinerja. Sikap tanggap dalam menangani masalah
operasional dan menemukan solusi yang efektif
dan efisien.
Menciptakan hubungan harmonis di antara
karyawan, pekerja, mitra, institusi terkait dan
komunitas tempat kami beroperasi.
Sebagai langkah nyata dalam menjalankan HSE,
Benakat Barat Petroleum (BBP), salah satu anak
perusahaan yang melakukan kegiatan penambangan
telah secara formal menunjuk Koordinator HSE di
perusahaan.
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR)
Environmental
Benakat Barat Petroleum (BBP) realizes the importance
of environmental preservation, both for sustainable
communities and business. We feel that there is
an integral correlation between the business and
environment, especially for an integrated energy
company that directly manages natural resources.
In line with our present business activities, we have
mapped and executed plan to be an environmental-
friendly corporation. Especially for our oil and gas
operations,which have been underway through BBP,
we have launched a program to obtain Proper Biru by
2010. The predicate is the third highest ranked in seven
categories for environmental management by mining
companies. BBP has been preparing the improvement
towards attaining the predicate with the help of ISO
consultants who are on stand-by on location to produce
Standard Operating Procedures (SOP), Key Performance
Indicator (KPI) and its workfow.
The criteria for assessment are focused on the
Companys eforts in water and air pollution control, the
management of harmful and toxic materials and other
obligations concerning the environmental impact
analysis (AMDAL). There are few phases to undergo
to obtainthe predicate. Below are some activities
undertaken by the Company to realize its commitment
to attain Proper Biru:
Ofcial assignment of a HSE Coordinator in
BBP, BBP has complied with and always renews
its certifcation as required by the prevailing
regulation, including those stipulated by the
Directorate General of Oil and Gas. Up to now, BBP
has obtained the following certifcation:
ISO 14001:2004 on Environmental
Management System (SML). This certifcation
is a main management system standard
recognized internationally which is specialized
on the prerequisites for formulation and
maintenance of Environmental Management
System.
Lingkungan Hidup
Benakat Barat Petroleum (BBP) menyadari pentingnya
kelestarian lingkungan hidup bagi komunitas dan
usaha yang berkesinambungan. Kami merasakan satu
kesatuan antara usaha dan lingkungan hidup, terutama
bagi sebuah perusahaan energi terintegrasi yang secara
langsung mengelola sumber daya alam.
Sejalan dengan aktifitas usaha kami saat ini, kami telah
menyusun dan menjalankan rencana untuk menjadi
perusahaan yang ramah lingkungan. Terutama untuk
kegiatan penambangan minyak dan gas yang telah
dilakukan melalui BBP, kami telah mencanangkan
program untuk meraih predikat Proper Biru di
tahun 2010. Proper Biru merupakan peringkat ketiga
tertinggi untuk pengelolaan lingkungan hidup oleh
perusahaan penambangan. BBP telah mempersiapkan
draft perbaikan dalam rangka meraih predikat tersebut
dengan bantuan konsultan ISO yang berada di lokasi
untuk membuat Prosedur Standar Operasi (SOP),
Indikator Kinerja Utama (KPI) serta alur kerjanya.
Kriteria penilaian difokuskan pada upaya Perusahaan
dalam mengendalikan polusi air dan udara dan
penangangan bahan berbahaya dan beracun dan
kewajiban lain terkait Analisis Dampak Lingkungan
(AMDAL). Terdapat beberapa tahap yang dijalankan
untuk mendapatkan predikat tersebut. Berikut adalah
aktivitas perusahaan yang telah dilaksanakan untuk
mencapai Proper Biru:
Penunjukan resmi Koordinator HSE di BBP, BBP
telah memenuhi kepatuhan dan akan selalu
memperbaharui program sertifikasi yang
disyaratkan oleh peraturan, termasuk yang
dikeluarkan oleh Dirjen Migas. Sampai saat ini, BBP
telah mendapatkan sertifikasi:
ISO 14001:2004 mengenai Sistem Manajemen
Lingkungan (SML). Sertifikasi ini perubahan
sistem manajemen utama yang diakui
secara internasional yang dikhususkan
pada persyaratan untuk rancangan
dan pemeliharaan Sistem Manajemen
Lingkungan.
ISO 9001:2008 on Quality Management Target
s(SMM) is an international standard used
for obtaining certifcation that provides the
framework and a set of basic principles with
real management approach in the Companys
routine activities.
OHSAS 18001:2007 on Work Safety and Health
Management Systems. This is an international
standard on integrated work safety and health
through production results.
The monitoring, evaluation and management
of environment in cooperation with Sriwijaya
University in Palembang, Central Governments
Ministry of Environment, South Sumatra and Muara
Enim Government Environment Institutions to
perform revitalization and revegetation activities.
Specifcally, BBP was appointed as the coordinator
for this program in South Sumatera.
For pollution control in produced water, Pertamina
EP-BBP has adopted a zero discharge principle. The
process injects all produced water into resevoirs
through injection wells. To improve the quality
of produced water before being injected into
the reservoirs, the Company uses the following
equipments: wash tank, heater treater and API
separator, aeration polls, and monitoring tools (PH
Meter, Soil PH Meter and Salt Meter)
In the revegetation program, BBP planted 200
premium stakes of palm oil which was completed
in December 2009. The program will be continued
with the revegetation of 800 stakes in the frst
semester of 2010.
As the coordinator of Tier-1 of the Prevention of
Oil Land Spilling Program among the Pertamina
EP partners in South Sumatera should there be
an oil spill in operational locations. The program
is supported by the Central BP MIGAS and
representatives of Southern Sumatera.
ISO 9001:2008 mengenai Sasaran
Manajemen Mutu (SMM) adalah standar
internasional yang diakui untuk sertifikasi
SMM yang menyediakan kerangka
kerja bagi perusahaan dan seperangkat
prinsip-prinsip dasar dengan pendekatan
manajemen secara nyata dalam aktifitas rutin
perusahaan.
OHSAS 18001:2007 mengenai sistem
manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(SMK3) adalah standar internasional mengenai
integrasi keselamatan dan kesehatan kerja
terhadap hasil produksi.
Pemantauan, evaluasi dan pengelolaan lingkungan
hidup bekerjasama dengan Universitas Sriwijaya,
Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) Pusat,
Badan Lingkungan Hidup (BLH), Provinsi Sumatera
Selatan dan BLH Muara Enim dalam kegiatan
Revitalisasi dan Revegetasi. Secara khusus, BBP
ditunjuk sebagai koordinator untuk program ini di
wilayah Sumatera Selatan.
Pengendalian pencemaran air produksi ikutan
(produced water), KSO Pertamina EP-BBP juga
telah melakukan prinsip zero discharge. Proses ini
menginjeksikan kembali semua air produksi ikutan
ke dalam reservoir melalui sumur-sumur injeksi.
Untuk memperbaiki kualitas air ikutan terproduksi
sebelum diinjeksikan kembali ke dalam reservoir,
perusahaan mengoperasikan peralatan berikut:
wash tank, heater treater dan API Separator, aerasi
polls, monitoring tools (PH Meter, Soil PH Meter serta
Salty Meter).
Dalam program vegetasi, BBP telah melakukan
penanaman 200 batang sawit unggul di bulan
Desember 2009. Program ini akan dilanjutkan
dengan revegetasi 800 batang bibit sawit unggul
pada semester pertama tahun 2010.
Sebagai koordinator Tier-1 program Pencegahan
Tumpahan Minyak di Darat (PTMD) para mitra
Pertamina-EP di wilayah Sumatera Selatan jika
terjadi insiden tumpahan minyak di lokasi operasi
minyak dan gas didukung oleh BP MIGAS pusat
dan perwakilan Sumatera bagian selatan.
Safety Induction for workers & visitors and routine
meetings on HSE for workers and contractors. One
million accident-free working hours. Currently the
Company has achieved 1,918,000 working hours.
This achievement is also attributed to the training
programs held by Pertamina EP-BBP for workers
and contractors.
Waste Management Program, in which BBP has its
own waste management system for oil and its sub
products, to absorb and manage waste properly
and accurately.
Broad Social Involvement
Accessing, developing and processing resources
depends on the Companys ability to create enduring and
mutually benefcial relationships with key stakeholders
in the communities where it operates. These
stakeholders include the government, communities,
business partners, contractors and suppliers, employees,
customers and investors.
It is Benakat Petroleum Energys responsibility to
create value for its stakeholders. This is not only an
ethical imperative or charitable act; living up to these
responsibilities is required to support long-term business
sustainability in complex environments. We are therefore
committed to contributing to sustainable development
based on our core acitivities. Embracing sustainability
is more than a commitment to meeting regulatory
requirements or business objectives. The Company
tries to balance environmental, social and economic
needs to create value for our customers, employees,
communities, investors and other stakeholders. One of
our primary operating strategies is incorporating the
principle of sustainability when making decisions that
afect all aspects of the business.

Broadly speaking, the Company and its subsidiaries play
an active role in embracing communities, especially
those around the mining sites, to improve their quality
of life and standards together. The below activities are
example of initiatives to achieve this purpose:
Clean water program for the community in Benakat
Minyak village, including the provision of a water
flter plant and conservation of water sources.
Pengenalan keselamatan kerja bagi pekerja dan
tamu serta pertemuan rutin mengenai HSE untuk
pekerja dan kontraktor. Program 1 juta jam kerja
tanpa kecelakaan, yang saat ini telah mencapai
1.918.000 jam kerja. Keberhasilan program ini tidak
terlepas dari program pelatihan yang dilakukan oleh
Pertamina EP-BBP untuk para pekerja dan kontraktor.
Program pengelolaan limbah di mana BBP
mempunyai sistem pengelolaan limbah Minyak
Bumi beserta hasil turunannya agar dapat menyerap
dan mengelola limbah secara baik dan benar.
Keterlibatan Sosial Yang Luas
Menilai, mengembangkan dan mengelola sumber daya
bergantung kepada kemampuan grup usaha untuk
menciptakan hubungan yang saling menguntungkan
dan bertahan dengan para pemangku kepentingan
kunci dalam komunitas di mana perusahaan beroperasi.
Pemangku kepentingan yang dimaksud mencakup
pemerintah, komunitas, mitra bisnis, kontraktor dan
pemasok, karyawan, pelanggan serta investor.
Adalah kewajiban Perseroan untuk menghasilkan
nilai bagi pemangku kepentingan. Hal ini bukan
merupakan kewajiban etika atau kegiatan amal;
mengamalkan tanggung jawab tersebut dibutuhkan
untuk mendukung terciptanya keberlangsungan usaha
dalam lingkungan yang kompleks. Sehingga kami
berkomitmen untuk berperan dalam pengembangan
berkelanjutan berdasarkan kegiatan utama kami.
Keterlibatan kami dalam hal kesinambungan lebih
daripada sekadar untuk memenuhi persyaratan atau
mencapai tujuan bisnis. Perusahaan berupaya untuk
menyeimbangkan kebutuhan dalam lingkungan hidup,
sosial dan ekonomi dengan tujuan untuk membentuk
nilai bagi pelanggan, karyawan, komunitas, investor
dan pemangku kepentingan lainnya. Salah satu strategi
operasional kami dalam mengikutsertakan prinsip
kebersinambungan ke setiap aspek usaha kami.
Secara luas, Perseroan beserta anak perusahaan
memainkan peran aktif dalam merangkul komunitas,
untuk bersama meningkatkan kualitas dan taraf hidup.
Aktifitas berikut adalah contoh inisiatif kami untuk
mencapai tujuan tersebut:
P rogram air bersih untuk masyarakat Desa Benakat
Minyak, termasuk penyediaan water filter plant dan
konservasi mata air.
Program ketahanan pangan masyarakat Desa
Benakat Minyak dan Sungai Baung dalam bentuk
pengembangan sawah dan percobaan bibit padi
varietas tahan air asin. Percobaan ini merupakan
kerja sama Universitas Sriwijaya dengan BPLHD
Muara Enim di Benakat Minyak.
Program kesehatan masyarakat Desa Benakat
Minyak dan Sungai Baung, berupa Rencana
pembuatan klinik Tanggap Darurat dan Tanggap
Bencana di area KSO-BBP. Partisipasi dalam
pembangunan jalan raya dan jembatan di daerah
Sungai Baung. Program yang bekerjasama dengan
dua perusahaan tambang lainnya tidak hanya
membuka akses kepada masyarakat sekitar, tetapi
juga membuka lapangan kerja bagi kontraktor dan
penduduk di sekitar area.
Pemberdayaan ekonomi masyarakat Benakat
Minyak dengan memberikan modal awal sebesar
Rp 500 juta kepada Koperasi Benakat Mulya.
Perusahaan juga memberikan kesempatan
koperasi mengikuti beberapa tender yang dibuka
perusahaan.
Program-program CSR lain yang dilakukan Perseroan di
tahun 2009 antara lain:
Program Pendidikan dan Pemberdayaan
Masyarakat Desa.
Bantuan untuk pembangunan dan perbaikan
rumah ibadah.
Bantuan dan partisipasi untuk masyarakat di sekitar
lokasi operasi Perseroan dalam rangka merayakan
hari raya.
Rencana Mendatang
Bersama dengan pertumbuhan bisnis yang telah
diproyeksikan, Perseroan akan terus mengarahkan
realisasi CSR ke tingkat yang lebih tinggi dengan
meningkatkan jumlah kegiatan, keterlibatan Perseroan
serta kontribusi finansial.
Fokus khusus pada lingkungan hidup akan semakin
dimantapkan. Saat ini, Perseroan telah memiliki rencana
untuk melakukan terobosan di tahun 2010, yaitu dengan
menggunakan badan audit internasional Bureau Veritas
(BVQI) untuk melakukan sertikasi dan audit program
CSR dari Benakat Barat Petroleum. Kegiatan ini pertama
kalinya dilakukan untuk perusahaan di sektor minyak dan
gas di Indonesia dan dijadwalkan pada bulan Juli 2010.
Food defence program for the communities in
Benakat Minyak and Sungai Baung villages, through
padi feld development and experiment with padi
seeds that can adapt to salt water in Benakat
Minyak (in conjunction with Sriwijaya University
and the local environmental authorities).
Public Health Program in Benakat Minyak and
Sungai Baung villages, through a plan to build a
clinic for emergency and disaster anticipation in the
KSO-BBP area. Participation in constructing roads
and bridges in Sungai Baung area. This program
has been carried out in cooperation with other
two mining companies, and has not only eased
trasportation access for the communities, but also
provided job opportunities for local contractors
and people.
Empowerment of local economies by providing
Rp 500 million in start-up capital to the Benakat
Mulya cooperative. The Company also invited
the cooperative to participate in a number of its
tenders.
Other CSR activities held by the Company in 2009 are
as follows:
Education and Village Community Empowerment
Programs.
Assistance for construction and renovation of
places of worship.
Assistance and participation for communities
around the operational areas of the Company for
them to celebrate holy days.
Future Plan
Along with the projected business growth, the
Company will bring its CSR programs into the next level
by intensifying of the range of activities, its involvement
as well as its fnancial contributions.

Special focus on the environment will continously be
strengthened. Presently, the Company has planned to
take a breakthrough initiative in 2010, by having the the
international auditing institution Bureau Veritas (BVQI)
to certify and audit Benakat Barat Petroleum's CSR
programs. These activities are scheduled for July 2010,
and will make the Company the frst in the Indonesian
oil and gas sector to have this kind of assessment.
DATA PERUSAHAAN
CORPORATE DATA
PT BENAKAT PETROLEUM ENERGY Tbk.
Kegiatan Usaha :
Eksplorasi dan produksi minyak dan gas bumi, energi
dan jasa terkait baik secara langsung maupun melalui
anak perusahaan.
Berkedudukan di Jakarta, Indonesia
Kantor Pusat :
Sentral Senayan II, lt 27
Jl. Asia Afrika No 8 Gelora Bung Karno
Jakarta Pusat 10270, Indonesia
Telepon +62-21 5797 4420
Fax +62-21 5797 4411
Email corsec@benakat.co.id
www. benakat.co.id
KANTOR AKUNTAN PUBLIK
Bismar Muntalib & Yunus
Jl. Kaji No 9
Jakarta Pusat 10130
Telepon +62-21 638 66 210
KONSULTAN HUKUM
Hadiputranto, Hadinoto & Partners
Gedung Bursa Efek Indonesia Tower II Lt. 21
Jl. Jenderal Sudirman Kav. 52-53 Jakarta
Telepon (021) 515 5090
Fax (021) 515 4840
PENILAI PUBLIK
Nirboyo A., Dewi A. & Rekan
Jl. Pejompongan V Dalam No. 2
Jakarta 10210
Telepon +62-21 570 8540, +62-21 571 2696
Fax: +62-21 570 8537
BIRO ADMINISTRASI EFEK
PT Ficomindo Buana Registrar
Mayapada Tower Lt.10 Suite 2b
Jl. Jenderal Sudirman Kav.28
Jakarta 12920
Telepon (021) 521 2316/17
Fax (021) 521 2320
Business Activity :
Exploration and production of oil and gas, energy as
well as other related services directly or through its
subsidiaries.
Headquartered in Jakarta, Indonesia
Head Ofce :
Sentral Senayan II, 27 Fl
Jl. Asia Afrika No 8 Gelora Bung Karno
Phone +62-21 5797 4420
Fax +62-21 5797 4411
www. benakat.co.id
PUBLIC ACCOUNTANT
Bismar Muntalib & Yunus
Jl. Kaji No 9
Jakarta Pusat 10130
Phone +62-21 638 66 210
LEGAL CONSULTANT
Hadiputranto, Hadinoto & Partners
Indonesia Stock Exchange Building Tower II. 21 Fl.
Jl. Jenderal Sudirman Kav. 52-53 Jakarta
Phone (021) 515 5090
Fax (021) 515 4840
INDEPENDENT APPRAISERS
Nirboyo A., Dewi A. & Rekan
Jl. Pejompongan V Dalam No. 2
Jakarta 10210
Phone +62-21 570 8540, +62-21 571 2696
Fax +62-21 570 8537
SECURITIES ADMINISTRATION BUREAU
PT Ficomindo Buana Registrar
Mayapada Tower Lt.10 Suite 2b
Jl. Jenderal Sudirman Kav.28
Jakarta 12920
Phone (021) 521 2316/17
Fax (021) 521 2320
DATA PERUSAHAAN
CORPORATE DATA
TANGGUNG JAWAB PELAPORAN TAHUNAN
RESPONSIBILITY FOR ANNUAL REPORTING
Laporan Tahunan ini, berikut laporan keuangan
dan informasi keuangan lain yang terkait lainnya,
merupakan tanggung jawab Manajemen
PT Benakat Petroleum Energy Tbk dan dijamin
kebenarannya oleh seluruh anggota Dewan Komisaris
dan Direksi dengan membubuhkan tanda tangannya
masing-masing di bawah ini.
Annual Report and the accompanying fnancial
statements and related fnancial information, are
the responsibility of the Management of PT Benakat
Petroleum Energy Tbk and have been approved
by members of the Board of Commissioners
and the Board of Directors whose signatures appear
below.
Dewan Komisaris / Board of Commissioners
Direksi / Board of Directors
Presiden Komisaris / President Commissioner
President Direktur / President Director
Arifn Wiguna
Komisaris independen / Independent Commissioner Komisaris independen / Independent Commissioner
Erry Firmansyah Honny Kandany
Wakil Presiden Direktur/ Vice President Director Direktur / Director
M. Suluhuddin Noor Andreas Kastono Ahadi
Fahrizi
Direksi / Director Direksi / Director Direksi / Director
Michael Rusli
Ferdy Yustianto
LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
PT. BENAKAT PETROLEUM ENERGY Tbk (dahulu/formerly PT. BENAKAT PETROLEUM)
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND ITS SUBSIDIARY
DAFTAR ISI/TABLE OF CONTENTS

Halaman/
Page

SURAT PERNYATAAN DIREKSI/DIRECTORS STATEMENT LETTER

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN/INDEPENDENT AUDITORS REPORT

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 untuk tahun-
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut/
CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2008 and 2007 and for the years
then ended

Neraca Konsolidasi/Consolidated Balance Sheets 2

Laporan Laba Rugi Konsolidasi/Consolidated Statements of Income 4

Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi/Consolidated Statements of Changes in Equity 5

Laporan Arus Kas Konsolidasi/Consolidated Statements of Cash Flows 6

Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi/Consolidated Notes to Financial Statements 7

PT. BENAKAT PETROLEUM ENERGY Tbk PT. BENAKAT PETROLEUM ENERGY Tbk
(dahulu PT. BENAKAT PETROLEUM) (formerly PT. BENAKAT PETROLEUM)
DAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIES
NERACA KONSOLIDASI CONSOLIDATED BALANCE SHEETS
31 DESEMBER 2009 DAN 2008 DECEMBER 31, 2009 AND 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Presented in Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan/
Notes 2009 2008
(*)
ASET ASSETS
ASET LANCAR CURRENT ASSETS
Kas dan setara kas 2c,2f,3 45.003.074.555 250.000.000 Cash and cash equivalents
Piutang usaha kepada pihak ketiga 2g,4 55.066.386.926 8.125.000 Accounts receivable from third parties
Piutang lainnya - setelah dikurangi Other receivable - net of allowance
penyisihan piutang ragu-ragu sejumlah for doubtful accounts of IDR 567,919,800
Rp 567.919.800 pada 31 Desember 2009 2g,5 3.882.720.982 12.125.000 as of December 31, 2009
Persediaan 2h 7.718.067.400 - Inventories - net
Uang muka 700.834.237 - Advances payment
Biaya dibayar dimuka 2i 1.205.102.258 - Prepaid expenses
Pajak dibayar dimuka 2o,6 1.567.897.785 - Prepaid taxes
Jumlah Aset Lancar 115.144.084.143 270.250.000 Total Current Assets
ASET TIDAK LANCAR NONCURRENT ASSETS
Piutang kepada pihak hubungan
istimewa 2d,2g,7,28 26.564.954.737 51.932.047.560 Accounts receivable from related parties
Penyertaan saham 2b,8 - 15.409.900.041 Investment in shares
Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi Property and equipment - net of accumulated
penyusutan sebesar Rp 6.497.333.492 depreciation of IDR 6,497,333,492 as of
pada 31 Desember 2009 2j,9 9.482.628.242 - December 31, 2009
Aset pajak tangguhan 2o,15 31.166.882.608 - Deferred tax assets
Goodwill 2b,10 1.714.132.604.959 - Goodwill
Aset lain-lain 2m,11 82.448.654.437 - Other assets
Jumlah Aset Tidak Lancar 1.863.795.724.983 67.341.947.601 Total Noncurrent Assets
JUMLAH ASET 1.978.939.809.126 67.612.197.601 TOTAL ASSETS
*) tidak dikonsolidasi *) The balance sheets were unconsolidated
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian See accompaying notes to consolidated financial statements
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan which are an integral part of the consolidated financial statements
- 2 -
NERACA KONSOLIDASI CONSOLIDATED BALANCE SHEETS
31 DESEMBER 2009 DAN 2008 DECEMBER 31, 2009 AND 2008
Catatan/
Notes 2009 2008
(*)
KEWAJIBAN DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY
KEWAJIBAN LANCAR CURRENT LIABILITIES
Hutang usaha kepada pihak ketiga 2c,12 11.704.528.725 - Account payables to third parties
Hutang lain-lain kepada pihak ketiga 13 8.664.054.498 - Other payables to third parties
Hutang pajak 2o,15 7.172.157.566 2.025.000 Taxes payable
Biaya yang masih harus dibayar 14 5.247.758.785 - Accrued expenses
Pendapatan diterima dimuka 127.875.061 - Unearned revenues
Hutang jangka panjang yang jatuh tempo Current maturities of long-term
dalam waktu satu tahun liabilities
Bank 16 1.007.553.451 - Bank loans
Kewajiban sewa pembiayaan 2k,17 139.265.340 - Obligation under financing lease
Lain-lain 18 253.209.361 - Others
Jumlah Kewajiban Lancar 34.316.402.787 2.025.000 Total Current Liabilities
KEWAJIBAN TIDAK LANCAR NONCURRENT LIABILITIES
Hutang jangka panjang - setelah dikurangi bagian Long-term loans - net of current
yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun maturities
Bank 16 429.991.858 - Bank loans
Kewajiban sewa pembiayaan 2k,17 55.678.905 - Obligation under financing lease
Lain-lain 18 82.068.551 - Others
Hutang kepada pihak hubungan istimewa 2d,19, 28 22.412.385.992 - Account payables to related parties
Penyisihan imbalan kerja karyawan 2n,21 5.247.820.797 - Provision for post employment benefits
Wesel bayar 2d,20,28 - 77.654.722.560 Notes payable
Jumlah Kewajiban Tidak Lancar 28.227.946.103 77.654.722.560 Total Noncurrent Liabilities
HAK MINORITAS ATAS ASET BERSIH MINORITY INTEREST IN NET ASSETS
ANAK PERUSAHAAN 2b 48.609.964.671 - OF SUBSIDIARIES
EKUITAS EQUITY
Modal saham - nilai nominal Rp 100.000 per saham Capital stock - Rp 100,000 par value per share
Modal dasar - 72.000.000 saham pada Authorized - 72,000,000 shares as of
tanggal 31 Desember 2009 dan 5.000 December 31, 2009 and 5.000 shares of
saham masing-masing pada tanggal each as of Desember 31, 2008
31 Desember 2008
Modal ditempatkan dan disetor - 18.575.744
saham pada tanggal 31 Desember 2009 dan Issued and fully paid - 18,575,744 shares
2.500 saham pada tanggal as of December 31, 2009 and 2,500
31 Desember 2008 22 1.857.574.400.000 250.000.000 shares as of December 31, 2008
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan 2b 13.577.115.586 - Difference arising from foreign currency translation
Defisit (3.366.020.021) (10.294.549.959) Deficit
Jumlah Ekuitas 1.867.785.495.565 (10.044.549.959) Total Equity
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 1.978.939.809.126 67.612.197.601 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
*) tidak dikonsolidasi *) The balance sheets were unconsolidated
-3-
LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI CONSOLIDATED STATEMENTS OF INCOME
UNTUK TAHUN - TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2009 AND 2008
Catatan 2009 2008
(*)
PENDAPATAN USAHA 2l,23 158.192.402.458 97.500.000 REVENUES
BEBAN POKOK PENDAPATAN 2l,24 110.025.780.954 81.500.000 COST OF REVENUES
Laba Kotor 48.166.621.504 16.000.000 Gross Profit
BEBAN USAHA 2l,25 48.931.364.603 6.500.000 OPERATING EXPENSES
Laba (Rugi) Usaha (764.743.099) 9.500.000 Income (Loss) From Operations
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN OTHER INCOME (EXPENSES)
Pendapatan bunga dan jasa giro 502.564.914 - Interest income and current accounts
Keuntungan atas penjualan blok lemang 26 72.222.315.641 - Gain on sale of lemang block
Beban administrasi dan provisi bank (1.634.097.797) - Administration expenses and banks provision
Amortisasi goodwill 2b (38.055.995.508) - Amortization of goodwill
Amortisasi beban eksplorasi dan beban Amortization of exploration and
pengembangan tangguhan 2m (2.327.144.876) - deferred development expenses
Kerugian kurs mata uang asing - bersih 2c (6.736.473.997) - Loss on foreign exchange - net
Ekuitas dari rugi perusahaan asosiasi 2b,8 - (8.128.811.381) Equity in net loss from subsidiaries company
Lain-Lain - bersih 970.604.647 - Miscellaneous - net
Penghasilan (Beban) lain-lain bersih 24.941.773.024 (8.128.811.381) Other income (expenses) - net
LABA (RUGI) SEBELUM BEBAN PAJAK
PENGHASILAN 24.177.029.925 (8.119.311.381) INCOME (LOSS) BEFORE TAX
MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN 2o,15 INCOME TAX BENEFIT (EXPENSE)
Tahun berjalan - (950.000) Current
Tangguhan (16.319.195.314) - Deferred
Final (560.444.179) - Final
Manfaat (Beban) pajak penghasilan - bersih (16.879.639.493) (950.000) Income Tax Benefit (Expense) - net
LABA (RUGI) SETELAH BEBAN PAJAK
PENGHASILAN SEBELUM BAGIAN INCOME (LOSS) AFTER TAX EXPENSE
HAK MINORITAS 7.297.390.432 (8.120.261.381) BEFORE MINORITY INTEREST
BAGIAN HAK MINORITAS (368.860.494) - MINORITY INTEREST
LABA (RUGI) BERSIH 6.928.529.938 (8.120.261.381) NET INCOME (LOSS)
LABA (RUGI) USAHA PER SAHAM 2q (41) 3.800 EARNINGS (LOSS) PER SHARE
LABA (RUGI) BERSIH PER SAHAM 2q 373 (3.248.105) NET EARNINGS (LOSS) PER SHARE
*) tidak dikonsolidasi *) the 2008 statement of income was unconsolidated
- 4 -
P
T
.

B
E
N
A
K
A
T

P
E
T
R
O
L
E
U
M

E
N
E
R
G
Y

T
b
k

P
T
.

B
E
N
A
K
A
T

P
E
T
R
O
L
E
U
M

E
N
E
R
G
Y

T
b
k

(
d
a
h
u
l
u

P
T
.

B
E
N
A
K
A
T

P
E
T
R
O
L
E
U
M
)

(
f
o
r
m
e
r
l
y

P
T
.

B
E
N
A
K
A
T

P
E
T
R
O
L
E
U
M
)

D
A
N

A
N
A
K

P
E
R
U
S
A
H
A
A
N
A
N
D

I
T
S

S
U
B
S
I
D
I
A
R
I
E
S
L
A
P
O
R
A
N

P
E
R
U
B
A
H
A
N

E
K
U
I
T
A
S

K
O
N
S
O
L
I
D
A
S
I
C
O
N
S
O
L
I
D
A
T
E
D

S
T
A
T
E
M
E
N
T
S

O
F

C
H
A
N
G
E
S

I
N

E
Q
U
I
T
Y
U
N
T
U
K

T
A
H
U
N

-

T
A
H
U
N

Y
A
N
G

B
E
R
A
K
H
I
R

3
1

D
E
S
E
M
B
E
R

2
0
0
9

D
A
N

2
0
0
8
F
O
R

T
H
E

Y
E
A
R
S

E
N
D
E
D

D
E
C
E
M
B
E
R

3
1
,

2
0
0
9

A
N
D

2
0
0
8
(
D
i
s
a
j
i
k
a
n

d
a
l
a
m

R
u
p
i
a
h
,

k
e
c
u
a
l
i

d
i
n
y
a
t
a
k
a
n

l
a
i
n
)
(
P
r
e
s
e
n
t
e
d

i
n

R
u
p
i
a
h
,

u
n
l
e
s
s

o
t
h
e
r
w
i
s
e

s
t
a
t
e
d
)
M
o
d
a
l

S
e
l
i
s
i
h

K
u
r
s
D
i
t
e
m
p
a
t
k
a
n
K
a
r
e
n
a

P
e
n
j
a
b
a
r
a
n
d
a
n

D
i
s
e
t
o
r
L
a
p
o
r
a
n

K
e
u
a
n
g
a
n
/
J
u
m
l
a
h
I
s
s
u
e
d
D
i
f
f
e
r
e
n
c
e

a
r
i
s
i
n
g

f
r
o
m

E
k
u
i
t
a
s
/
C
a
t
a
t
a
n
/
a
n
d

F
u
l
l
y

P
a
i
d
-
i
n
f
o
r
e
i
g
n

c
u
r
r
e
n
c
y

(
D
e
f
i
s
i
t
)
/
T
o
t
a
l
N
o
t
e
s
C
a
p
i
t
a
l
t
r
a
n
s
l
a
t
i
o
n
(
D
e
f
i
c
i
t
)
E
q
u
i
t
y
S
a
l
d
o

p
e
r

3
1

D
e
s
e
m
b
e
r

2
0
0
7
2
5
0
.
0
0
0
.
0
0
0

-

(
2
.
1
7
4
.
2
8
8
.
5
7
8
)

(
1
.
9
2
4
.
2
8
8
.
5
7
8
)

B
a
l
a
n
c
e

a
s

o
f

D
e
c
e
m
b
e
r

3
1
,

2
0
0
7
R
u
g
i

b
e
r
s
i
h

t
a
h
u
n

b
e
r
j
a
l
a
n
-

-

(
8
.
1
2
0
.
2
6
1
.
3
8
1
)

(
8
.
1
2
0
.
2
6
1
.
3
8
1
)

N
e
t

l
o
s
s

f
o
r

t
h
e

y
e
a
r
S
a
l
d
o

p
e
r

3
1

D
e
s
e
m
b
e
r

2
0
0
8
2
5
0
.
0
0
0
.
0
0
0

-
(
1
0
.
2
9
4
.
5
4
9
.
9
5
9
)

(
1
0
.
0
4
4
.
5
4
9
.
9
5
9
)

B
a
l
a
n
c
e

a
s

o
f

D
e
c
e
m
b
e
r

3
1
,

2
0
0
8
P
e
n
a
m
b
a
h
a
n

m
o
d
a
l

d
i
s
e
t
o
r
2
2
1
.
8
5
7
.
3
2
4
.
4
0
0
.
0
0
0

-
-
1
.
8
5
7
.
3
2
4
.
4
0
0
.
0
0
0

I
n
c
r
e
a
s
e

p
a
i
d
-
i
n

c
a
p
i
t
a
l
S
e
l
i
s
i
h

k
u
r
s

k
a
r
e
n
a

p
e
n
j
a
b
a
r
a
n
D
i
f
f
e
r
e
n
c
e

a
r
i
s
i
n
g

f
r
o
m

f
o
r
e
i
g
n

c
u
r
r
e
n

l
a
p
o
r
a
n

k
e
u
a
n
g
a
n
2
b
-
1
3
.
5
7
7
.
1
1
5
.
5
8
6

-
1
3
.
5
7
7
.
1
1
5
.
5
8
6

t
r
a
n
s
l
a
t
i
o
n
L
a
b
a

b
e
r
s
i
h

t
a
h
u
n

b
e
r
j
a
l
a
n
-
-
6
.
9
2
8
.
5
2
9
.
9
3
8

6
.
9
2
8
.
5
2
9
.
9
3
8

N
e
t

i
n
c
o
m
e

f
o
r

t
h
e

y
e
a
r
S
a
l
d
o

p
e
r

3
1

D
e
s
e
m
b
e
r

2
0
0
9
1
.
8
5
7
.
5
7
4
.
4
0
0
.
0
0
0

1
3
.
5
7
7
.
1
1
5
.
5
8
6

(
3
.
3
6
6
.
0
2
0
.
0
2
1
)

1
.
8
6
7
.
7
8
5
.
4
9
5
.
5
6
5

B
a
l
a
n
c
e

a
s

o
f

D
e
c
e
m
b
e
r

3
1
,

2
0
0
9
L
i
h
a
t

c
a
t
a
t
a
n

a
t
a
s

l
a
p
o
r
a
n

k
e
u
a
n
g
a
n

k
o
n
s
o
l
i
d
a
s
i

y
a
n
g

m
e
r
u
p
a
k
a
n

b
a
g
i
a
n
S
e
e

a
c
c
o
m
p
a
y
i
n
g

n
o
t
e
s

t
o

c
o
n
s
o
l
i
d
a
t
e
d

f
i
n
a
n
c
i
a
l

s
t
a
t
e
m
e
n
t
s
y
a
n
g

t
i
d
a
k

t
e
r
p
i
s
a
h
k
a
n

d
a
r
i

l
a
p
o
r
a
n

k
e
u
a
n
g
a
n

k
o
n
s
o
l
i
d
a
s
i

s
e
c
a
r
a

k
e
s
e
l
u
r
u
h
a
n
w
h
i
c
h

a
r
e

a
n

i
n
t
e
g
r
a
l

p
a
r
t

o
f

t
h
e

c
o
n
s
o
l
i
d
a
t
e
d

f
i
n
a
n
c
i
a
l

s
t
a
t
e
m
e
n
t
s
-

5

-
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS
UNTUK TAHUN - TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2009 AND 2008
2009 2008 (*)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI CASH FLOW FROM OPERATING ACTIVITIES
Penerimaan kas dari pelanggan 103.134.140.532 97.625.000 Cash receipt from customers
Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan (180.753.087.853) (88.000.000) Cash paid to suppliers and employees
Kas diperoleh dari (digunakan untuk) operasi (77.618.947.321) 9.625.000 Cash provided (used in) by operations
Pembayaran beban keuangan dan pajak (1.854.090.479) - Payments of financial charges and taxes
Pembayaran aktivitas operasi lainnya (3.870.595.982) (9.625.000) Payments of other operating activities
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Operasi (83.343.633.782) - Net Cash Used in Operating activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES
Hasil penjualan blok lemang 72.863.000.000 - Proceeds from sale of lemang block
Penerimaan bunga 502.564.914 - Interest income
Hasil penjualan aset tetap 342.000.000 - Proceeds from sale of property, plant, and equipment
Pembelian anak perusahaan - bersih (49.767.267.772) - Acquisition of subsidiaries - net
Perolehan aset tetap (146.997.500) - Acquisition of property and equipment
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Investasi 23.793.299.642 - Net Cash Provided by Investing Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES
Kenaikan wesel bayar 108.455.977.440 10.687.125.435 Proceeds of notes payable
Kenaikan hutang pihak hubungan istimewa 22.412.385.992 - Proceeds of account payables from related parties
Kenaikan piutang pihak hubungan istimewa (26.564.954.737) (10.687.125.435) Proceeds of account receivables from related parties
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan 104.303.408.695 - Net Cash Provided by Financing Activities
KENAIKAN BERSIH KAS DAN BANK 44.753.074.555 - NET INCREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN BANK AWAL TAHUN 250.000.000 250.000.000 CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR
KAS DAN BANK AKHIR TAHUN 45.003.074.555 250.000.000 CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR
Aktivitas pendanaan yang tidak mempengaruhi kas: Noncash Financing activities:
Setoran modal yang berasal dari inbreng berupa Paid - up capital derived from asset shares swap such as
saham dan cessie piutang serta konversi hutang 1.671.213.700.000 - shares and receivables in cessie and convertible liabilities
Setoran modal yang berasal dari konversi wesel bayar 186.110.700.000 - Paid - up capital derived from convertible notes payable
*) tidak dikonsolidasi *) the statement of cash flows were unconsolidated
See accompaying notes to consolidated financial statements
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian which are an integral part of the consolidated financial statements
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan
- -
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI
- 6 -
PT. BENAKAT PETROLEUM ENERGY Tbk (dahulu
PT. BENAKAT PETROLEUM) DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 DESEMBER 2009 DAN 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT. BENAKAT PETROLEUM ENERGY Tbk (formerly
PT. BENAKAT PETROLEUM) AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2009 AND 2008
(Presented in Rupiah, unless otherwise stated)

- 7 -

1. UMUM 1. GENERAL

a. Pendirian dan Informasi Umum

PT. Benakat Petroleum Energy Tbk
(dahulu PT. Benakat Petroleum)
(Perusahaan) didirikan berdasarkan akta
notaris Elvie Sahdalena, SH, MH. No.
4 tanggal 19 April2007. Akta pendirian ini
disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia dalam
Surat Keputusan No. W 8-01763 HT.01.01-
TH.2007 yang ditetapkan tanggal 25 Juni
2007. Anggaran dasar Perusahaan telah
mengalami beberapa kali perubahan, terakhir
kali berdasarkan akta notaris Humberg Lie,
SH, SE, MKn. No. 137 tanggal 29 Agustus
2009, yang memutuskan antara lain
peningkatan modal dasar, ditempatkan dan
disetor penuh Perusahaan (lihat Catatan 22).
Perubahan anggaran dasar tersebut telah
disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia melalui surat
keputusan No. AHU- 42449.AH.01.02.Tahun
2009 yang ditetapkan tanggal 31 Agustus 2009.

a. Establishment and General Information

PT. Benakat Petroleum Energy Tbk (formerly
PT. Benakat Petroleum) (the Company) was
established based on notarial deed No. 4 of
Elvie Sahdalena, SH, MH, dated April 19,
2007. The deed of establishment was
approved by the Minister of Law and Human
Rights of the Republic of Indonesia in its
Decision Letter No. W8-01763 HT.01.01-
TH.2007 dated June 25, 2007. The Companys
articles of association have been amended
several times, most recently by notarial deed
No. 137 of Humberg Lie, SH, SE, MKn, dated
August 29, 2009, which includes among others
the decision to increase the issued and paid-in
capital of the Company (see Note 22). Such
amendments were approved by the Minister of
Law and Human Rights of the Republic of
Indonesia in its Decision Letter No. AHU-
42449.AH.01.02.09 dated August 31, 2009.

Perusahaan berdomisili di Jakarta dan
berkedudukan di Sentral Senayan II, Lt. 27, Jl.
Asia Afrika No. 8, Gelora Bung Karno, Jakarta
Pusat 10270.

The Company is domiciled in Jakarta and
located at Sentral Senayan II, 27
th
Floor, Jl.
Asia Afrika No. 8, Gelora Bung Karno, Jakarta
Pusat 10270.

Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar
Perusahaan, ruang lingkup kegiatan
Perusahaan adalah bergerak di bidang
perdagangan dan jasa. Perusahaan mulai
beroperasi pada tahun 2007. Perusahaan dan
anak perusahaan memiliki karyawan pada
tanggal 31 Desember 2009 sebanyak 158
orang (tidak diaudit).

In accordance with article 3 of the Companys
articles of association, the scope of its
activities are trading and services. The
Company started its operations in 2007. The
Company and its subsidiaries had total
number of employees of 158 as of
December 31, 2009 (unaudited).

Susunan dewan komisaris dan direksi
Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2009
dan 2008 adalah sebagai berikut:

The Companys management as of
December 31, 2009 and 2008 consisted of the
following:

31 Desember 2009/ 31 Desember 2008/
December 31, 2009 December 31, 2008
Komisaris Utama Wismoyo Arismunandar - President Commissioner
Komisaris Independen Erry Firmansyah Dionisius Indri Priyobodo Independent Commissioners
Honny Kandany -
Direktur Utama Arifin Wiguna - President Director
Wakil Direktur Utama Muhammad Suluhuddin Noor - Vice President Director
Direktur Tidak Terafiliasi Andreas Kastono Ahadi - Unaffiliated Director
Direktur Ferdy Yustianto Adhi Utomo Jusman Director
Fahrizi -
Michael Rusli -


- 8 -

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

b. Kuasa Penambangan

PT Delta Samudra, anak perusahaan
memperoleh ijin usaha pertambangan operasi
produksi batubara dengan No. 545/K.835/2009
seluas 9.384 ha di Desa Lingau Kecamatan
Nyuatan Kabupaten Kutai Barat, Kalimatan
Timur untuk jangka waktu 22 tahun.

b. Mining Authority

PT. Delta Samudra, a subsidiary obtained a
business license No. 545/K.835/2009 with the
production of coal mining operations with an
area of 9,384 hectares in the Village District
Lingau Nyuatan Kabupaten Kutai Barat,
Kalimatan Timur for a period of twenty-two
years.

PT Nusa Energy Raya, anak perusahaan
memiliki ijin eksploitasi bahan galian mangan
pada tanggal 14 Mei 2008 sesuai dengan
KP No. HK/142/2008 seluas 199,7 ha di
Daerah Wae Limar dan sekitarnya Desa Bajak
Kecamatan Reok, Kabupaten Manggarai,
Nusa Tenggara Timur untuk jangka waktu
5 tahun.

PT Nusa Energy Raya, a subsidiary has an
exploration license dated May 14, 2008 based
on KP No. HK/142/2008 with an area of 199.7
hectares in the Wae Limar Area and
surrounding area Desa Bajak Kecamatan
Reok, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara
Timur for a period of 5 years.

memiliki ijin eksploitasi bahan galian mangan
pada tanggal 25 Agustus 2008 sesuai
dengan KP No. HK/222/2008 seluas 173,1 ha
di Desa Watu Tango dan sekitarnya
5 tahun.

exploration license dated August 25, 2008
based on KP No. HK/222/2008 with an area of
173.1 hectares in Desa Watu Tango and
surrounding areas Kecamatan Reok,
Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur
for a period of 5 years.

memiliki ijin eksplorasi bahan galian mangan
pada tanggal 07 Juli 2009 sesuai dengan KP
No. HK/163/2009 seluas 1.503 ha di Daerah
Wae Beci dan sekitarnya Kecamatan Reok,
Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur
untuk jangka waktu 1 tahun.

exploration license dated July 7, 2009 based
on KP No. HK/163/2009 with an area of 1,503
hectares in Daerah Wae Beci and surrounding
area Kecamatan Reok, Kabupaten Manggarai,
Nusa Tenggara Timur for a period of 1 year.

memiliki ijin eksplorasi bahan galian mangan
pada tanggal 01 Oktober 2009 sesuai
dengan KP No. HK/217/2009 seluas 1.015 ha
di Daerah Ngancar dan sekitarnya Desa Bajak,
1 tahun.

exploration license dated October 1, 2009
based on KP No. HK/217/2009 with an area of
1,015 hectares in Daerah Ngancar and
surrounding areas Desa Bajak, Kecamatan
Reok, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara
Timur for a period of one year.

PT Benakat Barat Petroleum, anak
perusahaan memiliki perjanjian kerjasama
dengan PT. Pertamina EP pada tanggal
16 Maret 2009 sehubungan dengan operasi
penanganan produksi minyak mentah dan gas
bumi di wilayah produksi Benakat Barat. Masa
berlaku perjanjian ini adalah 15 tahun sejak
ditandatanganinya perjanjian dimana ijin lokasi
dimiliki oleh Pemerintah yang diwakili oleh
PT. Pertamina EP, jumlah cadangan terbukti
14.594.000 barrel, akumulasi jumlah produksi
dari periode 16 Maret sampai dengan
31 Desember 2009 sebesar 514.071 barrel.

PT Benakat Barat Petroleum, a subsidiary has
a cooperation agreement with PT. Pertamina
EP dated March 16, 2009 in connection with
the crude oil and gas production operations in
the production area Benakat Barat. The
agreement has a term of 15 years from the
date of signing of the agreement wherein since
such signing the license on the location is
owned by the Government and represented by
PT. Pertamina EP, with a proven reserve of
14,594,000 barrels, and the total accumulated
production from March 16 until December 31,
2009 amounted to 514,071 barrels.


- 9 -


c. Anak Perusahaan

Perusahaan memiliki baik langsung maupun
tidak langsung, lebih dari 50% saham anak
perusahaan pada tanggal 31 Desember 2009
adalah sebagai berikut:

c. Subsidiaries

The Company has direct or indirect, ownership
interest of more than 50% in the following
subsidiaries as of December 31, 2009:

Persentase
Pemilikan
Efektif
Jumlah Aset Sebelum
Eliminasi
Kegiatan Usaha/ 2009/ 31 Desember 2009/
Percentage of
ownership
Total assets before
elimination as of
Nature of Business 2009 December 31, 2009
1 PT. Benakat Oil Jakarta 2007 Eksplorasi dan Produksi Minyak dan Gas Bumi/ 80,00% 333.707.632.235
Exploration and Oil and Gas Production
1,1 PT. Indelberg Indonesia Jakarta 2005 Eksplorasi dan Produksi Minyak dan Gas Bumi/ 78,30% 153.910.853.000
1.1.1 PT. Benakat Barat Petroleum Jakarta 2008 Eksplorasi dan Produksi Minyak dan Gas Bumi/ 73,60% 116.706.301.600
2 PT. Benakat Mining Jakarta 2009 Pertambangan dan Jasa Pendukung/ 99,96% 1.588.589.207.677
Mining and Support Services
2,1 PT. Java Mitra Sentosa Jakarta 2008 Produksi dan Pertambangan Batubara/ 91,34% 8.370.338.472
Coal Mining Production
2.1.1 PT. Black Diamond Resources Jakarta 2009 Produksi dan Pertambangan Batubara/ 88,19% 8.364.029.722
2.1.1.1PT. Delta Samudra Jakarta 2008 Produksi dan pertambangan Batubara/ 75,14% 8.331.498.875
2,2 PT. Suluh Ardhi Engineering Jakarta 2008 Jasa Kontraktor EPC/ 94,91% 66.018.356.856
EPC Constructor Service
2,3 PT. Nusa Energy Raya Jakarta 2008 Produksi dan Perdagangan Mineral Logam/ 79,92% 11.160.056.714
Production and Trading of Minerals
2,4 PT. Benakat Energy Kreasi Jakarta 2009 Energi dan Pemanfaatan Sumber Daya Alam/ 99,80% 500.000.000
Energy and Natural Resources
3 PT. Benakat Power Jakarta 2008 Energi Jasa Pendukung/ 99,80% 500.000.000
Energy Support Services
Mulai
Beroperasi
Komersial/
Tempat
Kedudukan/ Anak perusahaan/
Subsidiaries Domicile
Start of
commercial
operations

Akuisisi PT. Benakat Oil (BO) (dahulu PT.
Sarana Utama Makmur (SUM))

Perusahaan mengakuisisi SUM sebanyak
25.722.675 saham atau sebesar 25,97%
dengan cara konversi hutang SUM menjadi
setoran saham sebagaimana yang tercantum
dalam akta notaris Humberg Lie S.H. No. 110
pada tanggal 31 Juli 2007.

PT. Benakat Oil (BO) (formerly PT. Sarana
Utama Makmur (SUM))

The Company acquired SUMs shares totaling
25,722,675 shares or equivalent to 25.97% by
way of conversion of SUMs debt to equity as
described in notarial deed No. 110 of Humberg
Lie S.H. dated July 31,2007.

Selanjutnya, Perusahaan juga mengakuisisi
SUM sebanyak 53.525.325 saham atau
sebesar 54,03% melalui pembelian saham
SUM yang dimiliki oleh Ghofir (sebanyak
300.000 saham), Lihardo Girsang (sebanyak
300.000 saham), PT. Tianjin Computer and
Instrument System Engineering (sebanyak
15.826.675 saham) dan PT. Mulia Andi Roso
(sebanyak 37.108.650 saham) sebagaimana
yang tercantum dalam akta notaris Humberg
Lie S.H. No. 100 pada tanggal 27 Mei 2009,
sehingga persentase kepemilikan Perusahaan
dalam SUM berubah dari semula 25,97%
menjadi 80,00%.

Furthermore, the Company also acquired
SUMs shares totaling 53,525,325 shares or
equivalent to 54.03% through a purchase of
SUMs shares owned by Ghofir (totaling
300,000 shares), Lihardo Girsang (totaling
300,000 shares), PT. Tianjin Computer and
Instrument System Enginering (totaling
15,826,675 shares) and PT. Mulia Andi Roso
(totaling 37,108,650 shares) as described in
notarial deed of Humberg Lie S.H. No. 100
dated May 27, 2009, accordingly the
percentage of ownership fo the Company in
SUM changed from 25.97% to 80.00%.


- 10 -


c. Anak Perusahaan (lanjutan) c. Subsidiaries (continued)

Akuisisi PT. Benakat Mining (BM) (dahulu
PT. Kartika Segara Logistik (KSL))

Perusahaan mengakuisisi KSL sebanyak
2.499 saham atau sebesar 99,96% yang dibeli
dari PT. Indotambang Perkasa sebagaimana
yang tercantum dalam akta notaris Humberg
Lie S.H. No. 134 pada tanggal 29 Agustus
2009.

PT. Benakat Mining (BM) (formerly
PT. Kartika Segara Logistik (KSL))

The Company also acquired the shares of
KSL totaling 2,499 shares or equivalent to
99.96% which was purchased from
PT. Indotambang Perkasa as described in
notarial deed No. 134 of Humberg Lie
S.H. dated August 29, 2009.

Akuisisi PT. Benakat Power (BP) (dahulu
PT. Benakat Mining (BM))

Perusahaan mengakuisisi BM sebanyak 250
saham atau sebesar 50% yang dibeli dari Aldi
Prasetyo Nugroho sebagaimana yang
tercantum dalam akta notaris Humberg Lie
S.H. No. 126 pada tanggal 28 Agustus 2009.

PT. Benakat Power (BP) (formerly PT.
Benakat Mining (BM))

The Company acquired BM totaling 250
shares or equivalent to 50% which was
purchased from Aldi Prasetyo Nugroho as
Lie S.H. dated August 28, 2009.

Selanjutnya, Perusahaan juga mengakuisisi
BM sebanyak 249 saham atau sebesar
49,80% dari Shenny Aluna Baldi yang
tercantum dalam akta notaris Humberg Lie
S.H. No. 128 pada tanggal 28 Agustus 2009,
sehingga persentase kepemilikan Perusahaan
dalam BP berubah dari semula 50% menjadi
99,80%.

Furthermore, the Company also acquired BMs
shares totaling 249 shares or equivalent to
49.80% from Shenny Aluna Baldi Nugroho as
Lie S.H. dated August 28, 2009, accordingly,
the percentage of ownership of the Company
in BP increased from 50% to 99.80%.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI

a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan
Konsolidasi

Laporan keuangan konsolidasi disusun sesuai
dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum
di Indonesia yaitu berdasarkan Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang
telah diterbitkan oleh Institut Akuntan Publik
Indonesia dan Peraturan Badan Pengawas
Pasar Modal (Bapepam) No. VIII.G.7 (Revisi
2000) tentang Pedoman Penyajian Laporan
Keuangan dan Surat Edaran Ketua Bapepam
No. SE-02/BL/2008 tentang Pedoman
Penyajian dan Pengungkapan Laporan
Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik,
khususnya industri minyak dan gas bumi.

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES

a. Consolidated Financial Statement
Presentation

The consolidated financial statements have
been prepared using accounting principles and
reporting practices generally accepted in
Indonesia based on Statements of Financial
Accounting Standards (PSAK) who have been
published by Indonesian Institute of Certified
Public Accountants and the Capital Market
Supervisory Agency (Bapepam) No. VIII.G.7
(Revised 2000) about Guidance on Financial
Statement Disclosures and Circular Letter
from the Chief of Bapepam No. SE-
02/BL/2008 concerning the guidance on
Presentation and Disclosure of Publicly Listed
Companies, primarily on Oil and Gas Industry.

Dasar penyusunan laporan keuangan
konsolidasi, kecuali untuk laporan arus kas,
adalah dasar akrual. Mata uang pelaporan
yang digunakan untuk penyusunan laporan
keuangan konsolidasi adalah mata uang
Rupiah (Rp), dan laporan keuangan
konsolidasi tersebut disusun berdasarkan nilai
historis, kecuali beberapa akun tertentu
disusun berdasarkan pengukuran lain
sebagaimana diuraikan dalam kebijakan
akuntansi masing-masing akun tersebut.
The consolidated financial statements, except
for the consolidated statements of cash flows,
are prepared under the accrual basis of
accounting. The reporting currency used in the
preparation of the consolidated financial
statements is the Indonesian Rupiah (IDR),
while the measurement basis used is the
historical cost, except for certain accounts
which are measured on the bases described in
the related accounting policies.


- 11 -

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

POLICIES (continued)

a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan
Konsolidasi (lanjutan)
a. Consolidated Financial Statement
Presentation (continued)

Laporan arus kas konsolidasi menyajikan
informasi penerimaan dan pengeluaran kas
dan bank yang dikelompokkan menjadi
aktivitas operasi, investasi dan pendanaan
dengan menggunakan metode langsung.

The consolidated statements of cash flows
present receipts and payments of cash and
cash equivalents with classifications of cash
flows into operating, investing and financing
activities which is prepared using the direct
method.

b. Prinsip-prinsip Konsolidasi

Laporan keuangan konsolidasi
menggabungkan laporan keuangan
Perusahaan dan entitas yang dikendalikan
oleh Perusahaan. Pengendalian dianggap ada
apabila Perusahaan mempunyai hak untuk
mengatur dan menentukan kebijakan finansial
dan operasional dari investee untuk
memperoleh manfaat dari aktivitasnya.
Pengendalian juga dianggap ada apabila induk
perusahaan memiliki baik secara langsung
atau tidak langsung melalui anak perusahaan
lebih dari 50% hak suara. Anak perusahaan
dikonsolidasi sejak tanggal pengendalian telah
secara efektif beralih kepada Perusahaan dan
tidak dikonsolidasi sejak tanggal pelepasan.

b. Principles of Consolidation

The consolidated financial statements include
the financial statements of the Company and
entities controlled by the Company and its
subsidiaries. Control is achieved when the
Company has the power to govern the
financial and operating policies of the investee
entity to obtain benefits from its activities.
Control is presumed to exist when the parent
company owns directly or indirectly through
subsidiaries, more than 50% of the voting
rights. The subsidiary is consolidated from the
effective date the control is transferred to the
Company and also is no longer consolidated
from the date of disposal.

Pada saat akuisisi, aset dan kewajiban anak
perusahaan diukur sebesar nilai wajarnya
pada tanggal akuisisi. Selisih lebih antara
biaya perolehan dan bagian Perusahaan atas
nilai wajar aset dan kewajiban yang dapat
diidentifikasi diakui sebagai goodwill. Jika
biaya perolehan lebih rendah dari bagian
Perusahaan atas nilai wajar aset dan
kewajiban yang dapat diidentifikasi yang diakui
pada tanggal transaksi, maka nilai wajar aset
non-moneter yang diakuisisi harus diturunkan
secara proporsional, sampai seluruh selisih
tersebut tereliminasi. Sisa selisih lebih setelah
penurunan nilai wajar aset dan kewajiban non
moneter tersebut diakui sebagai goodwill
negatif. Perusahaan dan anak perusahaan
telah melakukan perhitungan goodwill
sebagaimana didefinisikan dalam PSAK No.
22, Akuntansi Penggabungan Usaha.

On acquisition, the assets and liabilities of a
subsidiariy are measured at fair values at the
date of acquisition. Any excess of the cost of
acquisition over the fair values of the
identifiable net assets acquired is recognized
as goodwill. When the cost of acquisition is
less than the interest in the fair values of the
identifiable assets and liabilities acquired as at
the date of acquisition, the fair values of the
acquired non-monetary assets are reduced
proportionately until all the excess is
eliminated. The remaining excess after
reducing the fair values of the non monetary
assets and liabilities is accounted for as
negative goodwill. The Company and its
subsidiaries has calculated goodwill as defined
in PSAK No. 22, Accounting for Business
Combinations.

Selisih lebih yang tidak dapat diidentifikasikan
antara biaya perolehan investasi dengan
proporsi pemilikan atas nilai wajar aset bersih
(dan / atau) sebaliknya anak perusahaan,
diamortisasi dengan menggunakan metode
garis lurus berkisar antara 5 (lima) sampai 20
(dua puluh) tahun adalah wajar mengingat
prospek masa mendatang yang baik dari anak
perusahaan yang diakuisisi.

The excess which is not unidentifiable
between the acquisition cost and the
proportionate share on the net fair values
(and/or) vice versa on the subsidiary is
amortised on a straight line basis for a period
of 5 to 20 years which is considered
reasonable because of the good future
prospect of the acquired subsidiary.


- 12 -



b. Prinsip-prinsip Konsolidasi (lanjutan)

b. Principles of Consolidation (continued)

Hak pemegang saham minoritas dinyatakan
sebesar bagian minoritas dari biaya perolehan
historis aset bersih. Hak minoritas akan
disesuaikan untuk bagian minoritas dari
perubahan ekuitas. Kerugian yang menjadi
bagian minoritas melebihi hak minoritas
dialokasikan kepada bagian induk perusahaan.

The interest of the minority shareholders is at
the minoritys proportion of the historical cost
of the net assets. The minority interest is
subsequently adjust for the minoritys share of
movements in equity. Any losses applicable to
the minority interest in excess of the minority
interest are allocated against the interest of the
parent.

Seluruh transaksi dan saldo signifikan antar
perusahaan yang dikonsolidasi telah
dieliminasi.

All significant transactions and balances intra-
group are eliminated on consolidation.

Penyertaan saham dengan persentase
pemilikan perusahaan dibawah 20% disajikan
sebesar biaya perolehan (cost method).

Investment in shares with percentage of
ownership of less than 205 is accounted for
under the cost method.

Investasi saham pada perusahaan yang hak
suaranya dimiliki Perusahaan antara 20% dan
50% dan atasnya Perusahaan memiliki
pengaruh signifikan, tetapi tidak dapat
mengendalikan, diakui dengan metode
ekuitas. Dengan metode ini, investasi
dinyatakan sebesar biaya perolehannya dan
ditambah atau dikurangi dengan bagian
Perusahaan atas laba (rugi) bersih
perusahaan asosiasi sejak tanggal perolehan,
dikurangi dividen yang diterima. Selisih antara
biaya perolehan investasi dan porsi pemilikan
Perusahaan atas nilai wajar aset bersih
perusahaan asosiasi pada tanggal perolehan
(goodwill), diamortisasi dengan metode garis
lurus.

Investments in shares of entities where the
voting rights of the Company is between 20%
dan 50% and the Company has significant
influence but not control, is accounted for
under the equity method. Under this method,
the investment is presented at cost adjusted
for the share in the net assets of the associate
from acquisition date and reduced by the
dividends received. The difference between
the acquisition cost and the Companys share
in the fair value of the net assets of the
associate is accounted for as goodwill and is
amortized on a straight line basis.

Pembukuan PT. Indelberg Indonesia dan anak
perusahaan, diselenggarakan sesuai mata
uang fungsionalnya yaitu Dolar Amerika
Serikat. Untuk tujuan penyajian laporan
keuangan konsolidasi, aset dan kewajiban
anak perusahaan pada tanggal neraca
dijabarkan masing-masing dengan
menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal
tersebut, sedangkan pendapatan dan beban
dijabarkan dengan menggunakan kurs rata-
rata. Selisih kurs yang terjadi disajikan sebagai
bagian dari ekuitas pada akun Selisih kurs
karena penjabaran laporan keuangan.

The books of accounts of PT. Indelberg
Indonesia and subsidiaries are in its functional
currency, the US Dollars. For consolidation
purposes, the assets and liabilities of the
subsidiary as of balance sheet dates are
translated using the prevailing exchange rates
on those dates, while income and expenses
are translated using the average exchange
rates. The exchage difference is presented in
equity under the account Exchange
Difference due to Translation of Financial
Statements.


- 13 -



c. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang
Asing

Transaksi-transaksi selama tahun berjalan
dalam mata uang asing dicatat dengan kurs
yang berlaku pada saat terjadinya transaksi.
Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban
moneter dalam mata uang asing disesuaikan
ke dalam Rupiah untuk mencerminkan rata-
rata nilai kurs seperti yang dipublikasikan oleh
Bank Indonesia pada hari terakhir transaksi
perbankan pada periode tersebut. Keuntungan
atau kerugian selisih kurs yang timbul
dikreditkan atau dibebankan dalam laporan
laba rugi konsolidasi tahun yang
bersangkutan.

c. Foreign Currency Transactions and
Balances

Transactions during the year involving foreign
currencies are recorded at the rates of
exchange prevailing at the time the
transactions are made. At balance sheet date,
monetary assets and liabilities denominated in
foreign curriencies are adjust into Rupiah to
using the rates published by Bank Indonesia
on the last banking day of such financial
reporting period. The resulting gains or losses
any excees are credited or charged to
consolidated current years operations.

Nilai tukar mata uang asing terhadap Rupiah
pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
masing-masing sebesar Rp 9.400 dan Rp
10.950 untuk 1 Dolar Amerika Serikat serta
Rp 6.699 dan Rp 7.607 untuk 1 Dolar
Singapura.

The exchange rate of foreign currency against
Rupiah on December 31, 2009 dan 2008 was
respectively Rp 9.400 and Rp 10.950 for 1
United States Dolar as well as Rp 6.699 and
Rp 7.607 for 1 Singapore Dolar.

d. Transaksi dengan Pihak-Pihak yang
Mempunyai Hubungan Istimewa

Perusahaan dan anak perusahaan melakukan
transaksi dengan pihak-pihak yang
mempunyai hubungan istimewa sebagaimana
didefinisikan dalam PSAK No. 7,
Pengungkapan Pihak-pihak yang
Mempunyai Hubungan Istimewa.

d. Transactions With Related Parties

The company and Subsidiary have
transactions with entities which are regarded
as having special relationships as defined
under PSAK No. 7, Related Party
Disclosures.

Seluruh transaksi signifikan dengan pihak-
pihak yang mempunyai hubungan istimewa,
baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan
persyaratan dan kondisi yang sama
sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga,
telah diungkapkan dalam laporan keuangan
konsolidasi.

All significant transaction with related parties,
whether conducted with or without the terms
and condition similar with those of the third
parties has been disclosed in the consolidated
financial statements.

e. Investasi pada Efek Hutang dan Ekuitas

Investasi pada efek ekuitas dan efek hutang
yang nilai wajarnya tidak tersedia diakui pada
harga perolehan dan penyisihan penurunan
nilai investasi dilakukan apabila manajemen
menyimpulkan bahwa nilai investasi telah
mengalami penurunan yang signifikan atau
permanen.

e. Investments in Debt and Equity Securities

Investments in equity securities and debt
securities whose fair values are unavailable
are accounted for at acquisition cost less
impairment whenever managemetn believes
that such investment is significantly or
permanently impaired.

Investasi pada efek ekuitas dan efek hutang
yang nilai wajarnya tersedia, pihak manajemen
menentukan klasifikasi yang tepat untuk
investasi tersebut pada saat perolehan dan
mengevaluasi ulang klasifikasi tersebut pada
setiap tanggal neraca.

For investments in equity securities and debt
securities whose fair values are available,
management classifies those investments at
the acquisition date and reevaluates such
classfication at each reporting date


- 14 -



e. Investasi pada Efek Hutang dan Ekuitas
(lanjutan)
e. Investments in Debt and Equity Securities
(continued)

Efek hutang diklasifikasi sebagai dimiliki
hingga jatuh tempo apabila Perusahaan
bermaksud dan mampu memiliki efek tersebut
hingga jatuh tempo. Efek tersebut diakui pada
harga perolehan setelah dikurangi diskonto
atau ditambah premium yang belum
diamortisasi.

Debt securities classified as held to maturity
whenever the Company believes that it has the
ability to retain ownership of such investment
until maturity. Such securities are accounted
for at acquisition cost less unamortized
discount or plus unamortized premium.

Efek hutang dan ekuitas yang dibeli dan
dimiliki untuk diperdagangkan dalam waktu
dekat diklasifikasi sebagai efek yang
diperdagangkan dan diakui sebesar nilai
wajarnya, dengan keuntungan dan kerugian
yang belum direalisasi diakui pada laporan
laba rugi konsolidasi.

Debt and equity securities which are
purchased for trading are classified as trading
securities and are accounted for at fair value,
with unrealized profits or losses included in
current years profit or loss.

Efek hutang dan ekuitas yang tidak
diklasifikasi sebagai dimiliki hingga jatuh tempo
atau sebagai efek yang diperdagangkan
diklasifikasikan sebagai efek yang tersedia
untuk dijual dan diakui sebesar nilai wajarnya,
dengan keuntungan dan kerugian yang belum
direalisasi disajikan secara terpisah sebagai
komponen ekuitas.

Debt and equity securities whcih are not
classified as either held to maturity or trading
are classified as available for sale and are
accounted for at fair values, with unrealized
profit or losses included as a separate
component of equity.

f. Setara Kas

Call deposit dan deposito berjangka serta
investasi jangka pendek lainnya dengan
jangka waktu tiga (3) bulan atau kurang sejak
tanggal investasi atau pembelian dan tidak
digunakan sebagai jaminan atas pinjaman dan
hutang lainnya diklasifikasikan sebagai Setara
Kas.

f. Cash Equivalents

Call deposit and all unrestricted investments
with maturities of three (3) months or less from
the date of investment or placement and not
used as collateral for loans and other debts is
classification cash equivalents.

g. Piutang

Piutang dinyatakan sebesar nilai bersih
setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-
ragu, yang diestimasi berdasarkan penelaahan
terhadap kolektibilitas masing-masing akun
piutang pada akhir tahun. Piutang dihapuskan
pada saat piutang tersebut dipastikan tidak
akan tertagih.

g. Account Receivables

Receivables are stated at net of allowance for
doubtful accounts, which is estimated based
on a review of the collectibility of each account
receivable at the end of the year. Receivables
are written off when the receivables are
certainty not collected.

h. Persediaan

Sebelum tanggal 1 Januari 2009, persediaan
dicatat berdasarkan PSAK No. 14 yang
dikeluarkan pada tahun 1994. Efektif tanggal 1
Januari 2009, Perusahaan dan Anak
perusahaan menerapkan PSAK No. 14 (Revisi
2008), Persediaan, yang menggantikan
PSAK No. 14 (1994), Persediaan. Penerapan
PSAK revisi ini tidak menimbulkan dampak
yang signifikan terhadap laporan keuangan
konsolidasi.

h. Inventories

Prior to January 1, 2009, inventories are
accounted for using PSAK No. 14 issued in
1994. Effective starting January 1, 2009, the
Company and its subsidiary adopted PSAK
No. 14 (Revised 2008), Inventories which
replaced PSAK No. 14 (1994), Inventories.
The implementation of the revised PSAK did
not have a significant effect on the
consolidated financial statements.


- 15 -



h. Persediaan (lanjutan)

h. Inventories (continued)

Persediaan diakui sebesar nilai yang terendah
antara biaya perolehan dan nilai bersih yang
dapat direalisasikan (the lower of cost or net
realizable value). Biaya perolehan persediaan
dihitung dengan metode masuk pertama
keluar pertama (first In first out method).
Penyisihan untuk persediaan usang ditentukan
berdasarkan estimasi penggunaan masing-
masing jenis persediaan pada masa
mendatang.
Inventories are accounted for at the lower of
cost or net realizable value. Cost is determined
using the first in first out method. Allowance for
obsolete inventories are established based on
the usefulness of each type of inventory in the
future.

i. Biaya Dibayar di Muka

Biaya dibayar di muka diamortisasi
berdasarkan masa manfaatnya dengan
menggunakan metode garis lurus (straight-line
method).

i. Prepaid Expenses

Prepaid expenses are amortized over their
beneficial periods using the straight-line
method.

j. Aset Tetap dan Penyusutan

Sebelum tanggal 1 Januari 2008, aset tetap
dinyatakan sebesar biaya perolehan setelah
dikurangi akumulasi penyusutan (kecuali tanah
yang tidak disusutkan).
j. Property, Equipment and Depreciation

Prior to January 1, 2009, fixed assets are
stated at cost less accumulated depreciation
(except land which is not depreciated).

Efektif tanggal 1 Januari 2008, Perusahaan
dan anak perusahaan menerapkan PSAK No.
16 (Revisi 2007), Aset Tetap, yang
menggantikan PSAK No. 16 (1994), Aset
Tetap dan Aset Lain-lain dan PSAK No. 17
(1994), Akuntansi Penyusutan.
Berdasarkan PSAK No. 16 (Revisi 2007),
suatu entitas harus memilih metode biaya (cost
model) atau model revaluasi (revaluation
model) sebagai kebijakan akuntansi
pengukuran atas aset tetap. Perusahaan dan
anak perusahaan telah memilih untuk
menggunakan model biaya sebagai kebijakan
akuntansi pengukuran aset tetapnya.
Penerapan PSAK revisi ini tidak menimbulkan
dampak yang signifikan terhadap laporan
keuangan konsolidasi.

Effective starting January 1, 2009, the
Company and its subsidiary implemented
PSAK No. 16 (Revised 2007), Property and
Equipment, which replaced PSAK No. 16
(1994), Fixed Assets and Other Assets
dan PSAK No. 17 (1994), Accounting for
Depreciation. Based on PSAK No. 16
(Revised 2007), an entity should choose
between the cost mode) or revaluation model
in the subsequent measure of its fixed assets.
The Company and its subsidiaries adopted the
cost model in measuring its fixed assets. The
adoption of this PSAK did not have a
significant impact on the consolidated financial
statements.

Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan
dikurangi akumulasi penyusutan.

Fixed assets are stated at acquisition cost less
accumulated depreciation.

Penyusutan dihitung dengan menggunakan
metode garis lurus (straight-line method)
berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis
aset tetap sebagai berikut:

Depreciation is computed using the straight-
line method based on the estimated useful
lives of the assets as follows:

Tahun/Year

Peralatan kantor 4 Office Equipments
Perlengkapan kantor 4 Office supplies
Komputer 4 Computers
Kendaraan 4 - 8 Vehicles


- 16 -



j. Aset Tetap dan Penyusutan (lanjutan)

j. Property, Equipment and Depreciation
(continued)

Biaya pemeliharaan dan perbaikan diakui
sebagai beban pada saat terjadinya.
The cost of repairs and maintenance is
charged as incurred.

Perbaikan yang menambah masa manfaat
atau meningkatkan manfaat ekonomis aset
tetap dikapitalisasi ke harga perolehan aset
terkait dan disusutkan sesuai dengan tingkat
penyusutan aset yang bersangkutan. Apabila
aset tetap tidak digunakan lagi atau dijual,
maka nilai tercatat dan akumulasi
penyusutannya dikeluarkan dari laporan
keuangan konsolidasi. Keuntungan dan
kerugian penjualan aset tetap diakui sebagai
laba rugi konsolidasi tahun berjalan.
Repairs which increases the economic
benefits or life of the assets are capitalized to
the related acquisition cost of asset and are
depreciated using the relevant depreciation
rates. When assets are retired or otherwise
disposed of, their carrying values and the
related accumulated depreciation and any
impairment loss are removed from the
accounts and any resulting gain or loss is
reflected in the current operations.

k. Sewa

Pada tahun 2007, Institut Akuntan Publik
Indonesia menerbitkan PSAK No. 30 (Revisi
2007), Sewa. PSAK ini berlaku efektif untuk
penyusunan laporan keuangan yang dimulai
pada atau setelah tanggal 1 Januari 2008.
Penerapan PSAK No. 30 (Revisi 2007)
mengubah pedoman yang harus digunakan
oleh Perusahaan dalam mengklasifikasikan
sewa sebagai sewa operasi atau sewa
pembiayaan. Sesuai dengan PSAK No. 30
(Revisi 2007), klasifikasi sewa didasarkan atas
sejauh mana risiko dan manfaat yang terkait
dengan kepemilikan aset sewaan berada pada
lessor atau lessee. Di tahun 2008, Dewan
Standar Akuntansi Keuangan menerbitkan
Interpretasi Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (ISAK) No. 8.Penentuan Apakah
Suatu Perjanjian Mengandung Suatu Sewa
dan Pembahasan Lebih Lanjut Ketentuan
Transisi PSAK No. 30 (Revisi 2007).
Interpretasi tersebut memberikan pedoman
untuk menentukan apakah suatu perjanjian
adalah perjanjian sewa atau perjanjian yang
mengandung suatu sewa sehingga harus
diperlakukan sesuai dengan PSAK No. 30
(Revisi 2007). Penerapan PSAK No. 30
(Revisi 2007) dan ISAK No. 8 oleh
perusahaan dan anak perusahaan tidak
berdampak kepada laporan keuangan
konsolidasi yang dilaporkan.

k. Lease

In 2007, the Indonesian Institute of Certified
Public Accountants issue PSAK No. 30
(Revised 2007), Leases. Such PSAK is
effective for financial reporting period starting
1 January 2008. The implementation PSAK
No. 30 (Revised 2007) modifies the policies
which is used by the Company in classifying its
lease transaction as operating lease or finance
lease. In accordance with PSAK No. 30
(Revised 2007), the lease classification is
based on the substantial transfer of risk and
rewards related on whether the ownership of
the aset is with lessor or lessee. In 2008, the
members of the Financial Accounting
Standards Board issued ISAK No.
8.Establishing on whether an arrangement
contain a lease dan transition guidance on
PSAK No. 30 (Revised 2007). Such
interpreation provides guidance in establishing
whether an arrangement is an operating lease
or contains a lease arrangement which should
be accounted for using PSAK No. 30
(Revised 2007). The implementation of PSAK
No. 30 (Revised 2007) and ISAK No. 8 by the
Company and its subsidiaries did not have a
significant effect on the consolidated financial
statements.


- 17 -



l. Pengakuan Pendapatan dan Beban

Pendapatan dari penjualan minyak mentah
dan/atau gas bumi diakui berdasarkan basis
kepemilikan perusahaan pada lapangan yang
telah berproduksi (entitlement method) pada
saat minyak mentah dan/ atau gas dikirim ke
pelanggan. Pendapatan yang diperoleh dari
Kerja Sama Operasi (KSO) diakui berdasarkan
bagian bersih yang menjadi hak anak
perusahaan sesuai dengan kesepakatan
dalam KSO.

l. Revenue and Expenses Recognition

Revenues from sale of crude oil/gas is
recognized based on the ownership of the
Company on the productive areas (entitlement
method) at the time the crude oil/gas are sent
to the customers. Revenues derived from
Kerja Sama Operasi (KSO) are recognized
based on the rights over the net share of the
subsidiary based on the KSO agreements.

Penjualan diakui pada saat barang dan jasa
diserahkan dan kepemilikan telah berpindah
kepada pelanggan.

Sales is recognized when at the time the
goods are delivered and services are
performed and the ownership has transferred
to the customers.

Beban dan biaya produksi diakui sesuai
dengan pada saat terjadinya. Biaya produksi
meliputi biaya sehubungan dengan kegiatan
pengangkatan minyak dan gas bumi
kepermukaan bumi (lifting), pemisahan,
pemrosesan dan penyimpanan minyak dan
gas bumi sampai dengan pengiriman.

Expenses and Costs of revenue are
recognized when incurred. Production costs
consist of expenses relation to the exploration
of oil and (lifting), separtion, processing and
storage of oil and gas until delivery.

Beban diakui sesuai manfaatnya pada periode
yang bersangkutan (accrual basis).

Expenses are recognized in the period
incurred (accrual basis).

m. Biaya Eksplorasi dan Pengembangan
Tangguhan

Biaya eksplorasi dan pengembangan
diakumulasi untuk setiap area of interest dan
ditangguhkan pembebanannya sebagai aset
bila biaya-biaya tersebut diharapkan akan
dapat diperoleh kembali melalui eksploitasi
atau penjualan, atau apabila kegiatan tersebut
belum mencapai tahap yang memungkinkan
untuk memastikan apakah kegiatan tersebut
akan dapat menghasilkan cadangan yang
secara ekonomis terbukti serta kegiatan yang
signifikan dalam area of interest terkait masih
berlangsung.

m. Exploration and Deferred Development
Expenses

Exploration costs and development are
accumulated for each area of interest and
deferred as an asset whenever those costs are
expected to be recovered through exploration
or sale or whenever those costs have not yet
reached a phase to ensure that those activities
will result to a reserve which is significantly
and economically proven on such related area
of interest

Setiap area of interest ditelaah pada setiap
akhir periode akuntansi dan apabila
diperlukan, penyesuaian dibuat untuk
menghapuskan biaya eksplorasi tangguhan
sebesar nilai yang tidak bisa diharapkan untuk
dipulihkan di masa yang akan datang. Biaya
eksplorasi dari area of interest yang telah
berada pada tahap produksi diamortisasi
berdasarkan unit produksi selama periode
berjalan.

Each area of interest is reviewed at the end of
each reporting period and whenever needed
adjustments are made to write off those
exploration costs which have been deferred
and will not be recovered in the future.
Exploration costs from each area of interest
that are in the production stage are amortized
based on the units of production method.


- 18 -



m. Biaya Eksplorasi dan Pengembangan
Tangguhan (lanjutan)

m. Exploration and Deferred Development
Expenses (continue)

Biaya pengembangan dikapitalisasi termasuk
biaya-biaya untuk mengembangkan area of
interest sebelum dimulainya kegiatan operasi
dalam area of interest yang bersangkutan.
Biaya pengembangan diamortisasi selama
masa produksi yang diharapkan atau
berdasarkan estimasi umur tambang atau
periode kuasa penambangan, yang mana
yang lebih pendek. Biaya yang tidak
diamortisasi dihapuskan pada saat
Perusahaan menentukan bahwa tidak ada lagi
nilai yang dapat diharapkan dari area of
interest yang bersangkutan di masa
mendatang. Biaya eksplorasi dan
pengembangan tangguhan diamortisasi
dengan menggunakan metode unit produksi
yang dihitung sejak tanggal dimulainya
produksi komersial dari setiap area of interest
yang bersangkutan.

Exploration costs capitalized includes costs to
develop the area of interest prior to the start of
activities on the related area of interest.
Deferred development cost is amortized on the
production period or based on the age of the
mine or the period of the license, whichever is
shorter. Unamortized costs are written of at the
time the Company determines that there are
no longer future benefits on the area of
interest. Exploration and development costs
are amortized using the units of production
method which is calculated from the start of
commercial production of each area of
interest.

n. Imbalan Kerja Karyawan

Anak perusahaan mengakui kewajiban imbalan
kerja karyawan berdasarkan Undang-Undang
Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25
Maret 2003 (Undang-Undang) dan PSAK No.
24 (Revisi 2004) Imbalan Kerja.
n. Provision For Post Employee Benefits

The Subsidiary recognizes post employment
benefits based on Labor Law No. 13/2003
dated March 25, 2003 (Law) and PSAK No.
24 (Revised 2004) Employee Benefits.

Sesuai dengan PSAK No. 24 (Revisi 2004),
Imbalan Kerja, beban imbalan kerja
karyawan berdasarkan Undang-Undang
dihitung dengan menggunakan metode
penilaian aktuaris projected-unit-credit.
Keuntungan dan kerugian aktuarial diakui
sebagai penghasilan atau beban apabila
akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial
bersih yang belum diakui dari masing-masing
program pada akhir tahun pelaporan
sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini
kewajiban imbalan pasti pada tanggal tersebut.
Keuntungan atau kerugian diakui secara
merata selama rata-rata taksiran sisa masa
kerja dari para pekerja.

In accordance with PSAK No. 24 (Revised
2004), Employee Benefits, the post
employment benefits of the employees is
calculated based on the Labor Law and uses
the projected-unit-credit method. The actuarial
gains and losses are recognized as income
and expense whenever the unrecognized
accumulated losses or gains at the end of the
year exceeds 10% of the present value of the
obligation.Gains or losses are recognized
proportionately based on estimated remaining
service periods of the employees.

Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila
imbalan tersebut telah menjadi hak (vested),
dan sebaliknya akan diamortisasi dengan
metode garis lurus selama periode rata-rata
sampai imbalan tersebut menjadi hak
karyawan.

Past service cost is recognized immediately to
the extent that the benefits are already vested,
and otherwise is amortized on straight-line
basis over the average period until the benefits
become vested.


- 19 -



o. Pajak Penghasilan

Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba
kena pajak dalam periode yang bersangkutan
dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.

o. Income Tax

Current tax expense is determined based on
the taxable income for the year computed
using prevailing tax rates.

Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui
atas konsekuensi pajak periode mendatang
yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat
aset dan kewajiban menurut laporan keuangan
dengan dasar pengenaan pajak aset dan
kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui
untuk semua perbedaan temporer kena pajak
dan aset pajak tangguhan diakui untuk
perbedaan temporer yang boleh dikurangkan,
sepanjang besar kemungkinan dapat
dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena
pajak pada masa datang.

Deferred tax assets and liabilities are
recognized for the future tax consequences
attributable to differences between the
financial statements carrying amounts of
assets and liabilities and their respective tax
bases. Deferred tax liabilities are recognized
for all taxable temporary defferences and
deferred tax assets are recognized for
deductible temporary differences to the extent
that it is probable that taxable income will be
available in future periods against which the
deductible temporary differences can be
utilized.

Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan
tarif pajak yang berlaku atau secara
substansial telah berlaku pada tanggal neraca
konsolidasi. Pajak tangguhan dibebankan atau
dikreditkan dalam laporan laba rugi
konsolidasi, kecuali pajak tangguhan yang
dibebankan atau dikreditkan langsung ke
ekuitas.

Deferred tax is calculated at the tax rates that
have been enacted or substantively enacted
as of the balance sheet date. Deferred tax is
charged or credited in the consolidated
statement of income, except when it relates to
item charged or credited directly to equity.

Pada bulan Juli 2008, Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia No. 140 Tahun 2008
tentang Pajak Penghasilan Atas Penghasilan
Dari Usaha Konstruksi telah direvisi dengan
Peraturan Pemeritah Republik Indonesia
Nomor 51 Tahun 2008. Perubahan tersebut
mencakup perubahan tarif pajak penghasilan
atas usaha jasa konstruksi yang bersifat
progresif menjadi bersifat final dan berlaku
efektif sejak 1 Januari 2008.
In July 2008, the Government of the Republic
of Indonesia Regulation No. 140 Year 2008 on
Income Tax on Revenues from Construction
Business was revised by Government of the
Republic of Indonesia Regulation No. 51 Year
2008. Such change covers amendments in the
tax rates on construction business which was
previously using progressive rates to final
rates effective January 1, 2008.

Aset dan kewajiban pajak tangguhan disajikan
secara bersih di neraca konsolidasi, kecuali
aset dan kewajiban pajak tangguhan untuk
entitas yang berbeda, atas dasar kompensasi
sesuai dengan penyajian aset dan kewajiban
pajak kini.

Deferred tax assets and liabilities are offset in
the consolidated balance sheets, except if
these are for different legal entities, in the
same manner the current tax assets and
liabilities are presented.

p. Informasi Segmen

Informasi segmen disusun sesuai dengan
kebijakan akuntansi yang digunakan dalam
penyusunan dan penyajian laporan keuangan
konsolidasi. Bentuk primer pelaporan segmen
adalah segmen usaha sedangkan segmen
sekunder adalah segmen geografis.

p. Segment Information

Segment information is prepared using the
accounting policies adopted for preparing and
presenting the consolidated financial
statements. The primary format in reporting
segment information is based on business
segment, while secondary segment
information is based on geographical segment.

Segmen usaha adalah komponen perusahaan
yang dapat dibedakan dalam menghasilkan
produk dan jasa (baik produk atau jasa
individual maupun kelompok produk atau jasa
terkait) dan komponen itu memiliki risiko dan
imbalan yang berbeda dengan risiko dan
A business segment is a distinguishable
component of an enterprise that is engaged in
providing an individual product or service or a
group of related products or services and that
is subject to risk and return that are defferent
from those of other business segmnets.

- 20 -

imbalan segmen lain.


p. Informasi Segmen p. Segment Information

Segmen geografis adalah komponen
perusahaan yang dapat dibedakan dalam
menghasilkan produk atau jasa pada
lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan
komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang
berbeda dengan risiko dan imbalan pada
komponen yang beroperasi pada lingkungan
(wilayah) ekonomi lain.

A Geographical segment is a distinguishable
component of an entreprise that is engaged in
providing products or services within a
particular economic environmnet and that is
subject to risks and returns that are different
from those components operating in other
economics environmnets.

Aset dan kewajiban yang digunakan bersama
dalam satu segmen atau lebih dialokasikan
kepada setiap segmen jika, dan hanya jika,
pendapatan dan beban yang terkait dengan
aset tersebut juga dialokasikan kepada
segmen-segmen tersebut.

Assets and liabilities that relate jointly to two or
more segments are allocated to their
respective segments, if and only if, their
related revenues and expense also are
allocated to those segments and the relative
autonomy of that segments.

q. Laba per Saham

Sesuai dengan PSAK No. 56, Laba Per
Saham, laba usaha dan laba bersih per
saham dasar dihitung dengan membagi
masing-masing laba usaha dan laba bersih
dengan jumlah rata-rata tertimbang saham
yang beredar selama tahun yang
bersangkutan.

q. Earnings Per Share

In accordance with PSAK No. 56, Earnings
per Share, operating income and net
earnings per share is computed by dividing the
operating income and net earnings by the
weighted average number of shares
outstanding during the year.

r. Penggunaan Estimasi

Penyusunan laporan keuangan konsolidasi
sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku
umum mengharuskan manajemen membuat
estimasi dan asumsi yang mempengaruhi
jumlah aset dan kewajiban yang dilaporkan
dan pengungkapan aset dan kewajiban
kontinjensi pada tanggal laporan keuangan
konsolidasi serta jumlah pendapatan dan
beban selama periode pelaporan. Hasil yang
sebenarnya mungkin berbeda dari jumlah yang
diestimasi.
r. Use of Estimates

The preparation of consolidated financial
statements in comformity with accounting
principles generally accepted in Indonesia
requires management to make estimates and
assumptions that affect the reported amounts
of assets and liabilities and disclosure of
contingent assets and liabilities at the date of
the consolidated financial statements and the
reported amounts or revenues and expense
during the reporting period. Actual results
could be different from these estimates.


- 21 -

3. KAS DAN SETARA KAS

3. CASH AND CASH EQUIVALENTS

2009 2008
Kas Cash on hand
Rupiah 1.032.298.711 250.000.000 Indonesian Rupiah
Dolar Singapura 17.390.000 - Singapore Dolar
Dolar Amerika Serikat 1.864.105 - U.S. Dolar
Bank Cash in banks
Rupiah Indonesian Rupiah
PT. Bank Capital Indonesia Tbk 970.647.683 - PT. Bank Capital Indonesia Tbk
PT. Bank Mega Tbk 449.764.176 - PT. Bank Mega Tbk
PT. Bank Mandiri (Persero)Tbk 419.284.560 - PT. Bank Mandiri (Persero)Tbk
CIMB Niaga Tbk (d/h Bank Niaga) 170.792.938 - CIMB Niaga Tbk (formerly Bank Niaga)
PT. Bank Artha Graha Tbk 19.603.219 - PT. Bank Artha Graha Tbk
PT. Bank OCBC NISP Tbk 10.424.682 - PT. Bank OCBC NISP Tbk
PT. Bank Lampung 2.425.000 - PT. Bank Lampung
PT. Bank Pan Indonesia Tbk 430.033 - PT. Bank Pan Indonesia Tbk
Dolar Amerika Serikat U.S. Dolar
PT. Bank Capital Indonesia Tbk 2.598.154.830 - PT. Bank Capital Indonesia Tbk
CIMB Niaga Tbk (d/h Bank Niaga) 1.877.510.788 - CIMB Niaga Tbk (formerly Bank Niaga)
PT. Bank Mandiri (Persero)Tbk 1.659.974.576 - PT. Bank Mandiri (Persero)Tbk
PT. Bank Mega Tbk 933.045.316 - PT. Bank Mega Tbk
PT. Bank DBS Indonesia 296.100.000 - PT. Bank DBS Indonesia
PT. Bank Artha Graha Tbk 18.849.538 - PT. Bank Artha Graha Tbk
Deposito berjangka - PT. Bank Capital Time deposits - PT. Bank Capital
Indonesia Tbk Indonesia Tbk
Rupiah 11.475.000.000 - Indonesian Rupiah
Dolar Amerika Serikat 23.049.514.400 - U.S. Dolar
Jumlah 45.003.074.555 250.000.000 Total cash and cash equivalents
Tingkat suku bunga deposito per tahun Interest rates of time deposits per annum
Rupiah 9,75% - Indonesian Rupiah
Dolar Amerika Serikat 1,00% - U.S. Dolar

4. PIUTANG USAHA KEPADA PIHAK KETIGA

4. ACCOUNT RECEIVABLES FROM THIRD
PARTIES

2009 2008
a. Berdasarkan pelanggan a. By Customers
Pihak ketiga Third parties
PT. Batam Dwi Karya 30.240.000.000 - PT. Batam Dwi Karya
Pertamina 23.182.186.000 - Pertamina
PT. Branita Sandhini 1.038.992.078 - PT. Branita Sandhini
Lain-lain (masing-masing dibawah Others (below Rp 500 million
Rp 500 juta) 605.208.848 8.125.000 each)
Jumlah 55.066.386.926 8.125.000 Total


- 22 -

4. PIUTANG USAHA KEPADA PIHAK KETIGA
(lanjutan)
4. TRADE ACCOUNTS RECEIVABLE FROM THIRD
PARTIES (continued)

2009 2008
b. Berdasarkan umur (hari) b. By Age category:
Belum jatuh tempo 16.511.533.490 8.125.000 Not past due
Sudah jatuh tempo Past due
1 s/d 30 hari 31.795.138.360 - 1 s/d 30 days
31 s/d 60 hari 80.277.476 - 31 s/d 60 days
> 120 hari 6.679.437.600 - > 120 days
Jumlah 55.066.386.926 8.125.000 Total
c. Berdasarkan Mata Uang c. By Currency
Dolar Amerika Serikat 23.540.394.620 - U.S. Dolar
Dolar Singapura 10.434.816 - Singapore Dolar
Jumlah 55.066.386.926 - Total

Berdasarkan hasil pengkajian ulang keadaan akun
piutang masing-masing pelanggan pada tanggal
31 Desember 2009 dan 2008, Manajemen
Perusahaan dan anak perusahaan berpendapat
bahwa seluruh saldo piutang usaha dapat ditagih
sehingga tidak membentuk penyisihan piutang tak
tertagih.

Based on the review of the condition of each
receivable at the end of December 31, 2009 and
2009, the Management of the Company and its
subsidiaries believes that all of the receivables
balances are collectible hence no allowance for
doubtful accounts were provided.

5. PIUTANG LAIN LAIN

5. OTHER RECEIVABLES

2009 2008
MSN Tara Ltd 518.062.200 - MSN Tara Ltd
JOB PII 247.492.600 - JOB PII
Lain-lain 3.685.085.982 12.125.000 Others
Jumlah 4.450.640.782 12.125.000 Total
Penyisihan piutang ragu-ragu (567.919.800) - Allowances for doubtful accounts
Bersih 3.882.720.982 12.125.000 Net
Berdasarkan mata uang By Currency
Rupiah 4.450.640.782 12.125.000 Indonesian Rupiah
Penyisihan piutang ragu-ragu (567.919.800) - Allowances for doubtful accounts
Bersih 3.882.720.982 12.125.000 Net

piutang lain-lain masing-masing pada tanggal
31 Desember 2009 dan 2008, Manajemen
bahwa jumlah penyisihan piutang ragu-ragu
tersebut diatas cukup untuk menutupi kerugian
yang mungkin timbul atas tidak tertagihnya piutang
lain-lain.

Based on review of the status of the other accounts
receivable as of December 2009 and 2008
respectively, the Management of the Company and
its subsidiaries believes that allowance for doubtful
accounts on other accounts receivable is adequate
to cover possible losses on uncollectible other
accounts receivable.


- 23 -

6. PAJAK DIBAYAR DIMUKA

6. PREPAID TAXES

2009 2008
Pajak penghasilan Income taxes
Pasal 22 25.579.000 - Article 22
Pasal 23 168.148.989 - Article 23
Pasal 4 ayat 2 1.260.000.000 - Article 4 (2)
Fiskal 2.000.000 - Exit tax
Pajak pertambahan nilai 112.169.796 - Value added taxes

Jumlah 1.567.897.785 - Total

7. PIUTANG KEPADA PIHAK HUBUNGAN
ISTIMEWA

7. ACCOUNT RECEIVABLES FROM RELATED
PARTIES

2009 2008
Patina Group Ltd 24.616.511.132 Patina Group Ltd
Karyawan 1.198.443.605 - Employees
Yoseph Sipa 450.000.000 - Yoseph Sipa
PT. Bintang Sukses Nasional 250.000.000 - PT. Bintang Sukses Nasional
Harry Sohar 50.000.000 - Harry Sohar
PT. Benakat Oil (dahulu PT. Sarana PT. Benakat Oil (formerly PT. Sarana
Utama Makmur) - 51.932.047.560 Utama Makmur)

Jumlah 26.564.954.737 51.932.047.560 Total

Piutang kepada Patina group Ltd merupakan
fasilitas pinjaman yang diberikan oleh Perusahaan
dengan maximum USD 4.000.000, jangka waktu
pinjaman 4 tahun (48 bulan) dari setiap pencairan
dana oleh Patina Group Ltd. Pada tanggal 31
Desember 2009, saldo piutang ini sebesar USD
2.618.778 termasuk bunga yang belum dibayar
sebesar USD 18.778 (Catatan 27).

The receivable from Patina Group Ltd represents
credit facility given by the Company with a
maximum credit of USD 4,000,000 with a term of 4
years (48 months) from the date of drawdown by
Patina Group Ltd. As of Dece,ber 31, 2009, the
outstanding balance of USD 2,618,778 includes
unpaid interest amounting to USD 18,778 (Note
27).

Piutang kepada PT. Sarana Utama Makmur
merupakan Mandatory Convertible Note
Subscription Agreement yang dibuat tanggal 1
Oktober 2007 antara PT. Sarana Utama Makmur
(Issuer) dan Perusahaan (Subscriber) dimana
Subscriber harus membayar kepada Issuer atas
penerbitan Convertible Note sebesar
Rp 41.244.922.125, dengan tanggal jatuh tempo
adalah satu tahun sejak tanggal penerbitan.
Convertible Note ini tidak dikenakan bunga. Pada
tanggal jatuh tempo, pemegang Convertible Note
harus meng-konversi jumlah pokok dari Note
tersebut menjadi sejumlah saham (Conversion
Shares) dimana jumlah pokok tersebut dibagi
dengan Conversion Price (Rp 100 per saham).
Pernyataan untuk meng-konversikan jumlah
Convertible Note menjadi sejumlah saham
dituangkan dalam Conversion Notice.

The receivable from PT. Sarana Utama Makmur
represents Mandatory Convertible Note
Subscription Agreement executed on October 1,
2009 between PT. Sarana Utama Makmur (Issuer)
and the Company (Subscriber) wherein the
subscribed is required to pay the Issuer on the
issuance of the Convertible Note amounting to
Rp 41,244,922,125 with a due date of one year
from the date of issuance. The Convertible Note is
non-interest bearing. On due date , the holders of
the Convertible Note is required to convert the
principal in certain number of shares wherein the
principal is divided by the Conversion Price (Rp
100 per share). The statement to convert the
Convertible Notes to shares are stated in the
Conversion Notice.


- 24 -

7. PIUTANG KEPADA PIHAK HUBUNGAN
ISTIMEWA (lanjutan)

7. ACCOUNT RECEIVABLES FROM RELATED
PARTIES (continued)

Selanjutnya, pada tanggal 30 Januari 2008,
Perusahaan membuat Perjanjian Pemberian
Pinjaman dengan PT. Sarana Utama Makmur
mengenai pemberian pinjaman Perusahaan
kepada SUM berupa uang tunai sebesar
Rp 10.687.125.435 untuk tambahan modal kerja
dan melakukan investasi. Para pihak sepakat
untuk melunasi pinjaman dengan meng-konversi
hutang menjadi saham pada Perusahaan
selambat-lambatnya pada tanggal 31 Maret 2009.
Dengan adanya perjanjian ini maka saldo piutang
SUM sebesar Rp 51.932.047.560.

Furthermore, on January 30, 2008, the Company
executed a Credit Arrangement with PT. Sarana
Utama Makmur to provide a loan to SUM in the
form of cash amounting to IDR 10,687,125,435 for
working capital and investment. Both parties
agreed to settle the liabilities through conversion of
loans to shares in the Company the latest on
March 31, 2009. With such agreement, the
receivable from SUM amounted to
Rp 51,932,047,560.

Pada tanggal 30 September 2008, Perusahaan
membuat perpanjangan dari Mandatory
Convertible Note Subscription Agreement yang
tercantum dalam Amendment of Mandatory
Convertible Note Subscription Agreement yang
mengatur PT. Sarana Utama Makmur (Issuer) dan
Perusahaan (Subscriber) dimana Subscriber
harus membayar kepada Issuer atas penerbitan
Convertible Note sebesar Rp 41.244.922.125,
dengan tanggal jatuh tempo adalah satu tahun
sejak tanggal penerbitan. Convertible Note ini
tidak dikenakan bunga. Pada tanggal jatuh tempo,
pemegang Convertible Note harus meng-konversi
jumlah pokok dari Note tersebut menjadi sejumlah
saham (Conversion Shares) dimana jumlah pokok
tersebut dibagi dengan Conversion Price (Rp 100
per saham).

On September 30, 2008, the Company provided
the extension for the Mandatory Convertible Note
Subscription Agreement as described in the
Amendment of Mandatory Convertible Note
Subscription Agreement which requires PT. Sarana
Utama Makmur (Issuer) and the Company
(Subscriber) wherein the Subscriber is required to
pay to the Issuer on the issuance of the Convertible
Note amounting to IDR 41,244,922,125, with a due
date of one year from the issuance date. The
Convertible Note does not bear interest. On due
date, the holder of the Convertible Note should
convert the principal of such Note to shares
(Conversion Shares) wherein the principal is
divided with Conversion Price (Rp 100 per share).

piutang kepada pihak hubungan istimewa pada
tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, Manajemen
bahwa seluruh saldo piutang kepada pihak
hubungan istimewa dapat ditagih sehingga tidak
membentuk penyisihan piutang tak tertagih.

Based on the review of the condition of the
receivables from related parties as of
31 December 2009 and 2008, the Management of
the Company and its subsidiaries believes that
outstanding balance the receivables from related
parties are collectible hence there are no allowance
for doubtful accounts provided.


- 25 -

8. PENYERTAAN SAHAM

8. INVESTMENT

Perusahaan mempunyai penyertaan saham
langsung pada PT. Sarana Utama Makmur
sebesar 25,97% pada tanggal 31 Desember 2008,
dengan rincian mutasi sebagai berikut:

The Company has direct ownership in PT. Sarana
Utama Makmur equivalent to 25.97% on
December 31, 2008, with details as follows:

2008
Saldo awal 23.538.711.422 Beginning balance
Penambahan - Addition
Pengurangan (8.128.811.381) Deduction

Saldo akhir - Ending balance

Pada tanggal 27 Mei 2009, Perusahaan
mengakuisisi 54,03% saham PT. Sarana Utama
Makmur sehingga kepemilikan saham berubah
menjadi 80%, dimana telah diaktakan dengan akta
notaris Humberg Lie, S.H. No.100. Dengan
demikian, maka laporan keuangan PT Sarana
Utama Makmur dikonsolidasikan dalam laporan
keuangan Perusahaan untuk tahun yang berakhir
31 Desember 2009.

On May 27, 2009, the Company acquired 54.03%
ownership in PT. Sarana Utama Makmur hence the
ownership interest become 80%, which has been
notarized with notarial deed No. 100 of Humberg
Lie, S.H. Accordingly, the financial statements of
PT Sarana Utama Makmur is consolidated into
financial statements of the Company for the year
ended December 31, 2009.

9. ASET TETAP

9. PROPERTY AND EQUIPMENT

1 Januari Penambahan/ Pengurangan/ 31 Desember
2009 Reklasifikasi Reklasifikasi 2009
January 1, Additions/ Deduction/ December 31,
2009 Reclassifications Reclassifications 2009
Biaya perolehan: Cost:
Pemilikan langsung Direct acquisition
Peralatan kantor - 1.836.736.033 60.491.942 1.776.244.091 Office equipments
Perlengkapan kantor - 7.559.358.740 - 7.559.358.740 Office supplies
Komputer - 70.043.903 - 70.043.903 Computers
Kendaraan - 7.478.873.127 1.393.358.127 6.085.515.000 Vehicles
Aset sewa pembiayaan - Leased assets
Kendaraan - 488.800.000 - 488.800.000 Vehicles
Jumlah - 17.433.811.803 1.453.850.069 15.979.961.734 Total
Akumulasi penyusutan: Accumulated depreciation:
Pemilikan langsung Direct acquisition
Peralatan kantor - 1.604.063.416 39.967.386 1.564.096.030 Office equipments
Perlengkapan kantor - 3.233.548.577 - 3.233.548.577 Office supplies
Komputer - 29.766.708 - 29.766.708 Computers
Kendaraan - 2.272.472.547 703.100.370 1.569.372.177 Vehicles
Aset sewa pembiayaan Leased assets
Kendaraan - 100.550.000 - 100.550.000 Vehicles
Jumlah - 7.240.401.248 743.067.756 6.497.333.492 Total
Jumlah tercatat - 9.482.628.242 Net book value


- 26 -

9. ASET TETAP 9. PROPERTY AND EQUIPMENT

Penyusutan yang dibebankan pada laporan laba
rugi konsolidasi adalah sebesar Rp 1.108.637.649
pada tahun 2009. Dalam penambahan aset tetap
tahun 2009, termasuk aset tetap anak perusahaan
yang diakuisisi yang terdiri dari biaya perolehan
sebesar Rp 17.433.811.803 dan akumulasi
penyusutan sebesar Rp 6.131.763.599.

Depreciation expense charged to profit or loss
amounted to Rp 1,108,637,649 in 2009. The
increase in fixed assets in 2009, includes fixed
assets of the subsidiary acquired which consists of
cost of Rp 17,433,811,803 and accumulated
depreciation of Rp 6,131,763,599.

Pada tanggal 31 Desember 2009, aset tetap
berupa kendaraan yang telah diasuransikan
terhadap resiko kebakaran dan resiko lainnya
kepada PT. Asuransi Multi Artha Guna, PT.
Asuransi Raksa Phatirawa, PT. ABDA Insurance,
PT. Jasaraharja Putera, PT. Asuransi Allianz
Utama Indonesia, PT. Asuransi Indrapura,
PT Asuransi Jaya Proteksi, PT Asuransi Astra dan
PT. Asuransi Jasa Indonesia, berdasarkan suatu
paket polis tertentu dengan jumlah pertanggungan
sebesar Rp 6.451.210.000. Manajemen anak
perusahaan berpendapat bahwa nilai
pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi
kemungkinan kerugian atas aset yang
dipertanggungkan.

As December 31, 2009, fixed assets represents
vehicles which are insured against fire and other
risks with PT. Asuransi Multi Artha Guna, PT.
Asuransi Raksa Phatirawa, PT. ABDA Insurance,
PT. Jasaraharja Putera, PT. Asuransi Allianz
Utama Indonesia, PT. Asuransi Indrapura,
PT Asuransi Jaya Proteksi, PT Asuransi Astra and
PT. Asuransi Jasa Indonesia, based on the policies
with a total insurance coverage of
Rp 6,451,210,000. The subsidiaries management
believes that the insurance coverage is adequate
to cover risks from possible losses on those assets
insured.

10. GOODWILL

10. GOODWILL

Akun ini merupakan selisih antara biaya akuisisi
perusahaan dan anak perusahaan dengan nilai
wajar aset bersih yang diperoleh dengan rincian
sebagai berikut:

This account represents the difference between
acquisition cost of subsidiaries and fair value of
net assets acquired as follows:

2009
Harga Perolehan Acquisition cost
Perusahaan 48.274.480.021 The Company
Anak perusahaan Subsidiaries
Utama Makmur) 193.026.209.367 Utama Makmur)
PT. Benakat Mining (dahulu PT. Kartika PT. Benakat Mining (formerly PT. Kartika
Segara Logistik) 1.529.603.303.284 Segara Logistik)
Jumlah 1.770.903.992.672 Total
Akumulasi amortisasi Accumulated amortization
Perusahaan 1.877.340.890 The Company
Utama Makmur) 27.614.263.053 Utama Makmur)
PT. Benakat Mining (dahulu PT. Kartika PT. Benakat Mining (formerly PT. Kartika
Segara Logistik) 27.279.783.770 Segara Logistik)
Jumlah 56.771.387.713 Total
Bersih 1.714.132.604.959 Net


- 27 -

10. GOODWILL (lanjutan)

10. GOODWILL (continued)

Pada tanggal 31 Juli 2007, Perusahaan
mengakuisisi 25,97% saham PT. Sarana Utama
Makmur, dimana telah diaktakan dengan akta
notaris Humberg Lie S.H. No. 110.

On July 31 2007, the Company acquired 25.97%
ownership in PT. Sarana Utama Makmur, which
has been notarized with notarial deed no. 110 of
Humberg Lie S.H.

Selanjutnya, pada tanggal 27 Mei 2009,
Perusahaan mengakuisisi 54,03% saham SUM
sehingga kepemilikan saham berubah menjadi
80%, dimana telah diaktakan dengan akta notaris
Humberg Lie, S.H. No. 100.

Furthermore, on May 27, 2009, the Company
acquired 54.03% ownership in SUM hence the
ownership interest became 80%, which has been
notarized with notarial deed no. 100 of Humberg
Lie, S.H. No. 100.

Pada tanggal 29 Mei 2007, PT. Sarana Utama
Makmur, anak perusahaan, mengakuisisi 47,00%
saham PT. Indelberg Indonesia, dimana transaksi
jual beli ini diaktakan dengan akta notaris Robert
Purba S.H. No. 33 dan 34.

On May 29, 2007, PT. Sarana Utama Makmur, the
subsidiary, acquired 47% ownership in
PT. Indelberg Indonesia, wherein the sale and
purchase transaction has been notarized with
notarial deed no. 33 and 34 of Robert Purba S.H.

Pada tanggal 7 Agustus 2007, PT. Sarana Utama
Makmur, anak perusahaan, menambahkan
penyetoran modal ke PT. Indelberg Indonesia
sebesar Rp 90.000.000.000 sebagai bagian dari
peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh
PT. Indelberg Indonesia dari semula
Rp 12.500.000.000 menjadi Rp 102.500.000.000,
sehingga persentase kepemilikan SUM berubah
dari semula 47,00% menjadi 93,54%. Peningkatan
modal ditempatkan dan disetor penuh ini telah
diaktakan dengan akta notaris Humberg Lie S.H.
No. 9.

On August 7, 2007, PT. Sarana Utama Makmur,
the subsidiary, increased the investment in PT.
Indelberg Indonesia amounting to IDR
90,000,000,000 as part of the increase in the paid
up capital of PT. Indelberg Indonesia from
IDR 12,500,000,000 to IDR 102,500,000,000,
hence the percentage of ownership of SUM
changed from 47% to 93.54%. The increase in
paid up capital has been notarized with notarial
deed no. 9 of Humberg Lie S.H. No. 9.

Pada tanggal 21 Januari 2008, PT. Sarana Utama
Makmur, anak perusahaan, mengakuisisi 4,33%
saham PT. Indelberg Indonesia sehingga
kepemilikan saham berubah menjadi 97,87%,
dimana telah diaktakan dengan akta notaris Tanti
Lena S.H. No. 02.

On 21 January 2008, PT. Sarana Utama Makmur,
a subsidiary, acquired 4.33% of the shares of
PT. Indelberg Indonesia hence the ownership
changed to 97.87%, which has been notarized
with notarial deed no. 02 of Tanti Lena S.H.

Pada tanggal 26 Agustus 2009, PT. Kartika
Segara Logistik, anak perusahaan, mengakuisisi
95% saham PT. Suluh Ardhi Engineering, dimana
transaksi jual beli ini diaktakan dengan akta
notaris Humberg Lie S.H. No. 106 dan 108.

On August 26, 2009, PT. Kartika Segara Logistik,
a subsidiary, acquired 95% of shares of PT. Suluh
Ardhi Engineering, wherein the sale and purchase
transaction has been notarized by notarial deed
no. 106 and 108 of Humberg Lie S.H.

80% saham PT. Nusa Energy Raya, dimana
notaris Humberg Lie S.H. No. 110 dan 112.

a subsidiary, acquired 80% of shares of PT. Nusa
Energy Raya, wherein the sale and purchase
transaction has been notarized with notarial deed
no. 110 and 112 of Humberg Lie S.H.

91,43% saham PT. Java Mitra Sentosa, dimana
notaris Humberg Lie S.H. No. 136.

a subsidiary, acquired 91.43% of shares of PT.
Java Mitra Sentosa, wherein the sale and
purchase transaction has been notarized by
notarial deed no. 136 of Humberg Lie S.H.


- 28 -

10. GOODWILL (lanjutan) 10. GOODWILL (continued)

Berikut ini adalah laporan penilai independen yang
menunjukkan nilai pasar wajar saham dari
masing-masing perusahaan pada saat diakuisisi
yaitu:
The following is the independent appraisal report
to show the fair value of the shares of each
acquired entity:

1 PT. Java Mitra Sentosa PT. Black Diamond Resources Benny, Desmar & Rekan 1.719.659.991.712
2 PT. Kartika Segara Logistik PT. Java Mitra Benny, Desmar & Rekan 1.653.961.371.308
3 PT. Kartika Segara Logistik PT. Nusa Energy Raya Benny, Desmar & Rekan 35.455.477.003
4 PT. Kartika Segara Logistik PT. Suluh Ardhi Engineering Benny, Desmar & Rekan 6.099.539.959
5 PT. Sarana Utama Makmur PT. Indelberg Indonesia PT. Laksa Laksana 354.078.000.000
6 PT. Benakat Petroleum PT. Sarana Utama Makmur Nirboyo A, Dewi A & 663.801.000.000
No
Nama Perusahaan yang
mengakuisisi/ Nama Perusahaan yang diakuisisi/ Penilai Independen/
Nilai Pasar Wajar
Saham Berdasarkan
Penilai Independen (Rp)/
Acquired Company Acquirer Independent Appraisal Fair value based on
independent appraisal
(Rp)

Harga perolehan akuisisi dibayar secara tunai,
arus kas keluar bersih pada saat akuisisi sebesar
Rp 49.767.267.772 (harga perolehan Rp
54.024.325.000 dikurangi kas yang diperoleh
sebesar Rp 4.257.057.228).
The acquisition cost was paid in cash and the net
cash inflow on acquisition amounted
IDR 49,767,267,772 (cash acquired of
IDR 4,257,057,228 less acquisition cost of
IDR 54,024,325,000).

Berikut ini merupakan selisih antara biaya
perolehan Perusahaan dan anak perusahaan baik
secara langsung maupun tidak langsung dengan
nilai wajar aset bersih yang diperoleh sebagai
berikut :

The following shows the difference between the
acquisition cost of the Company and the
subsidiaries, both directly and indirectly with the
fair value of the net asets acquired:

No
mengakuisisi/
diakuisisi/
Biaya Perolehan
(Rp)/
Nilai wajar aset
bersih yang
diakuisisi (Rp)/ Goodwill (Rp)
Acquired Company Acquirer
Acquisition Cost
(IDR)
Fai r val ue of Net
assets
acquisition (IDR) Goodwil l (IDR)
1 PT. Benakat Petroleum PT. Sarana Utama Makmur 79.248.000.000 30,973,519,979 48.274.480.021
2 PT. Sarana Utama Makmur PT. Indelberg Indonesia 253.375.000.000 60,348,790,633 193.026.209.367
3 PT. Kartika Segara Logistik PT. Java Mitra Sentosa 1.500.000.000.000 6,400,000,000 1.493.600.000.000
4 PT. Kartika Segara Logistik PT. Nusa Energy Raya 3.600.000.000 2,097,879,648 1.502.120.352
5 PT. Kartika Segara Logistik PT. Suluh Ardhi Engineering 2.375.000.000 (32,078,347,921) 34.453.347.921
6 PT. Java Mitra Sentosa PT. Black Diamond Resources 7.000.000.000 6,952,164,989 47.835.011

Manajemen Perusahaan dan anak perusahaan
berkeyakinan bahwa Goodwill yang timbul akibat
akuisisi mencerminkan pembayaran yang
dilakukan oleh Perusahaan dan anak perusahaan
untuk mengantisipasi manfaat ekonomi yang akan
diperoleh di masa mendatang.

The Management of the Company and its
subsidiaries determined that the goodwill arising
from the acquisition transaction reflects the
payment made by the Company and the
subsidiaries to anticipate the economic benefits in
the future.


- 29 -


Pada tanggal akuisisi Perusahaan
mengakui/mencatat nilai wajar yang diakuisisi
pada PT. Sarana Utama Makmur sebagai berikut:

At the acquisition date, the Company recognized
fair value acquired on PT. Sarana Utama Makmur
as follows:

Nilai buku
Nilai sebelum
wajar/ diakuisisi/
Fair Book value prior
value to acquisition
Rp Rp
Aset Assets
Kendaraan dan Peralatan kantor - bersih 1.440.166.272 1.440.166.272 Vehicles and office equipment - net
Aset tidak lancar lain-lain 208.359.387.645 208.359.387.645 Other noncurrent assets
Piutang usaha 15.983.448.168 15.983.448.168 Account receivables
Biaya dibayar dimuka dan aset lancar Prepaid expenses and other current
lain-lain 1.195.212.775 1.195.212.775 assets
Kas 2.564.328.315 2.564.328.315 Cash on hand
Jumlah 229.542.543.175 229.542.543.175 Total
Kewajiban Liabilities
Hutang bank 809.900.541 809.900.541 Bank loans
Hutang usaha 9.751.452.240 9.751.452.240 Account payables
Kewajiban lain-lain 188.007.670.415 188.007.670.415 Other liabilities
Jumlah 198.569.023.196 198.569.023.196 Total
Nilai wajar yang diakuisisi 30.973.519.979 30.973.519.979 Fair value acquired
Goodwill pada saat akuisisi 48.274.480.021 Goodwill on acquisition
Biaya perolehan akuisisi 79.248.000.000 Acquisition cost


- 30 -


Pada tanggal akuisisi PT. Sarana Utama
Makmur mengakui/mencatat nilai wajar yang
diakuisisi pada PT. Indelberg Indonesia
sebagai berikut:

At the acquisition date, PT. Sarana Utama Makmur
recognized fair value acquired on PT. Indelberg
Indonesia as follows:

Nilai buku
Nilai sebelum
wajar/ diakuisisi/
Rp Rp
Aset Assets
Kendaraan dan Peralatan kantor - bersih 585.783.231 585.783.231 Vehicle and office equipment - net
Biaya dibayar dimuka dan aset lancar Prepaid expenses and other current
lain-lain 629.141.630 629.141.630 assets
Kas 22.370.804.680 22.370.804.680 Cash on hand
Jumlah 108.798.962.393 108.798.962.393 Total
Hutang bank 187.093.702 187.093.702 Bank loans
Biaya yang masih harus dibayar 24.392.596.989 24.392.596.989 Accrued expenses
Jumlah 48.450.171.760 48.450.171.760 Total


- 31 -


Pada tanggal akuisisi PT. Kartika Segara Logistik
pada PT. Java Mitra Sentosa sebagai berikut:

At the acquisition date, PT. Kartika Segara
Logistik recognized fair value acquired on
PT. Java Mitra Sentosa as follows:

Nilai buku
Nilai sebelum
wajar/ diakuisisi/
Rp Rp
Aset Assets
Kas 19.179.560 19.179.560 Cash on hand
Jumlah 6.660.942.116 6.660.942.116 Total
Kewajiban Kewajiban
Kewajiban lain-lain 260.942.116 260.942.116 Other liabilities
Jumlah 260.942.116 260.942.116 Total
Goodwill pada saat akuisisi 1.493.600.000.000 Goodwill on acquisition
Biaya perolehan akuisisi 1.500.000.000.000 Acquisition cost

pada PT. Nusa Energy Raya sebagai berikut:

At acquisition date, PT. Kartika Segara Logistik
recognized fair value acquired on PT. Nusa
Energy Raya as follows:

Nilai buku
Nilai sebelum
wajar/ diakuisisi/
Rp Rp
Aset Assets
Kendaraan dan Peralatan kantor - bersih 183.324.212 183.324.212 Vehicles and office equipments - net
Aset tidak lancar lain-lain 11.558.922.255 11.558.922.255 Noncurrent assets
Biaya dibayar dimuka dan aset lancar Prepaid expenses and Other current
lain-lain 20.477.811 20.477.811 assets
Kas 17.091.953 17.091.953 Cash on hand
Jumlah 11.779.816.231 11.779.816.231 Total
Jumlah 9.681.936.583 9.681.936.583 Total


- 32 -


pada PT. Suluh Ardhi Engineering sebagai berikut:

At acquisition date, PT. Kartika Segara Logistik
recognized fair value acquired on PT. Suluh Ardhi
Engineering as follows:

Nilai buku
Nilai sebelum
wajar/ diakuisisi/
Rp Rp
Aset Assets
Kendaraan dan Peralatan kantor - bersih 9.268.810.694 9.268.810.694 Vehicles and Office equipments - net
Aset tidak lancar lain-lain 10.250.156.541 10.250.156.541 Noncurrent Assets
Biaya dibayar dimuka dan aset lancar Prepaid expenses and Other Current
lain-lain 3.419.462.278 3.419.462.278 assets
Kas 1.136.203.802 1.136.203.802 Cash on hand
Jumlah 26.001.649.648 26.001.649.648 Total
Hutang bank 1.614.196.900 1.614.196.900 Bank loan
Kewajiban sewa pembiayaan 228.939.181 228.939.181 Financing lease obligation
Jumlah 58.079.997.569 58.079.997.569 Total
Nilai wajar yang diakuisisi (32.078.347.921) (32.078.347.921) Fair value acquired


- 33 -


Pada tanggal akuisisi PT. Java Mitra Sentosa
pada PT. Black Diamond Resources
sebagai berikut:

At the acquisition date, PT. Java Mitra Sentosa
recognized fair value acquired on PT. Black
Diamond Resources as follows:

Nilai buku
Nilai sebelum
wajar/ diakuisisi/
Rp Rp
Aset Assets
Aset tidak lancar lain-lain 6.967.634.891 6.967.634.891 Noncurrent Assets
Kas 20.253.598 20.253.598 Cash on hand
Jumlah 6.987.888.489 6.987.888.489 Total
Kewajiban lain-lain 35.723.500 35.723.500 Other liabilities
Jumlah 35.723.500 35.723.500 Total
Goodwill pada saat akuisisi 47.835.011 Goodwill on acquisition

Perusahaan mempertimbangkan untuk
menyajikan informasi laporan keuangan
konsolidasi proforma untuk tanggal 31 Desember
2009 dan 2008 serta untuk tahun-tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan
2008 sebagai berikut:

The Company presented the consolidated
financial information on a proforma bais as of 31
December 2009 and 2008 and for the years ended
December 31, 2009 and 2008 as follows:

December 31, 2009 (*) December 31, 2008
(Rp) (Rp)
(Unaudited) (Unaudited)
1 Aset Lancar 109.475.028.743 38.838.061.228 Current Assets
2 Aset Tidak Lancar 1.835.232.378.957 214.326.251.531 Noncurrent assets
Jumlah Aset 1.944.707.407.700 253.164.312.759 Total Assets
3 Kewajiban Lancar 34.316.402.788 9.600.014.091 Current Liabilities
4 Kewajiban Tidak Lancar 28.227.946.103 261.974.789.287 Noncurrent Liabilities
23.179.953.678 13.147.737.509
6 Ekuitas (Def isiensi Modal) 1.858.983.105.131 (31.558.228.128) Equity (Capital Deficiency)
1.944.707.407.700 253.164.312.759
7 Pendapatan Usaha 173.263.632.538 97.500.000 Revenue
8 Beban Pokok Pendapatan (135.569.226.120) (81.500.000) Cost of Revenue
9 Rugi Bersih (1.873.860.496) (25,035,192,314) Net Loss
Minority Interest in Net Assets of
Subsidiaries
Total Li abi l i ti es and Equi ty
(Capi tal Defi ci ency)
Account name No Nama Akun
5 Hak Minoritas atas Aset Bersih
Perusahaan
Jumlah Kewajiban dan Ekuitas
(Defisiensi Modal)

(*) Laporan keuangan konsolidasi proforma untuk
tanggal 31 Desember 2009 dan untuk tahun
yang berakhir pada tanggal tersebut dibuat
seolah-olah Perusahaan sudah mengakuisisi
PT. Kartika Segara Logistik, anak perusahaan,
sejak awal tahun 2009.
(*) The consolidated financial statements on a
proforma basis as of and for the year ended 31
December 2009 is made as if the Company
has acquired PT. Kartika Segara Logistik, a
subsidiary, since the beginning of 2009.


- 34 -

11. ASET LAIN-LAIN

11. OTHER ASSETS

2009 2008
Beban eksplorasi dan beban Exploration and deferred development
pengembangan tangguhan - bersih 78.935.791.840 - expenses - net
Jaminan 1.341.183.278 - Securities
Lain-lain 2.171.679.319 - Others

Jumlah 82.448.654.437 - Total

Rincian beban eksplorasi dan beban
pengembangan tangguhan sebagai berikut:

Details of exploration and deferred development
expenses are as follows:

2009 2008
Tahap eksplorasi dan pengembangan Exploration and development stage
PT. Benakat Barat Petroleum 64.625.000.000 - PT. Benakat Barat Petroleum
PT. Nusa Energy Raya 9.545.096.964 - PT. Nusa Energy Raya
PT. Delta Samudra 7.946.227.280 - PT. Delta Samudra

Jumlah 82.116.324.244 - Total
Akumulasi amortisasi Accumulated amortization
PT. Benakat Barat Petroleum (3.180.532.404) - PT. Benakat Barat Petroleum
PT. Nusa Energy Raya - - PT. Nusa Energy Raya
PT. Delta Samudra - - PT. Delta Samudra
Jumlah (3.180.532.404) - Total
Bersih 78.935.791.840 - Net

12. HUTANG USAHA KEPADA PIHAK KETIGA

12. TRADE ACCOUNTS PAYABLE TO THIRD
PARTIES

2009 2008
a. Berdasarkan pelanggan a. By Creditors
PT. Bakrie Pipe Industries 2.056.579.000 - PT. Bakrie Pipe Industries
PT. Sinar Surya Graha Persada 1.594.954.400 - PT. Sinar Surya Graha Persada
PT. Dhiva Inter Sarana 1.356.739.600 - PT. Dhiva Inter Sarana
PT. Mudking Asia Pasifik Raya 1.130.566.200 - PT. Mudking Asia Pasifik Raya
PT. Ariesta Pratama 1.019.787.200 - PT. Ariesta Pratama
PT. Rajawali Permata Sakti 936.428.000 - PT. Rajawali Permata Sakti
PT. Bumi Mega Pratama 692.751.800 - PT. Bumi Mega Pratama
PT. Prasada Samya Mukti 552.724.709 - PT. Prasada Samya Mukti
Lain-lain (masing-masing Others ( below Rp 500,000,0000
dibawah Rp 500 juta) 2.363.997.816 - each)
Jumlah 11.704.528.725 - Total
b. Berdasarkan mata uang b. By Currency
Dolar Amerika Serikat 5.350.094.036 - US Dollar
Jumlah 11.704.528.725 - Total


- 35 -

13. HUTANG LAIN-LAIN KEPADA PIHAK KETIGA

13. OTHER ACCOUNTS PAYABLE TO THIRD
PARTIES

2009 2008
PT. Trisurya Reka Kapital (dahulu PT. Trisurya Reka Kapital (formerly
PT. Tenera Sawit Sejati) 5.000.000.000 - PT. Tenera Sawit Sejati)
PT. Trisurya Lintas Energi 3.004.623.391 - PT. Trisurya Lintas Energi
PT. Energi Surya Persada 257.988.440 - PT. Energi Surya Persada
Lain-lain 401.442.667 - Others

Jumlah 8.664.054.498 - Total

14. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR

14. ACCRUED EXPENSES

2009 2008
Listrik 2.822.068.000 - Electricity
Jamsostek 816.787.072 - Social security system
Lain-lain 1.608.903.713 - Others

Jumlah 5.247.758.785 - Total

15. PERPAJAKAN

15. TAXATION

Hutang pajak terdiri dari:

Tax payables consists of:

2009 2008
Pajak Penghasilan Income Taxes
Pasal 4 ayat 2 342.476.497 - Article 4 (2)
Pasal 21 1.099.558.409 - Article 21
Pasal 23 811.276.660 - Article 23
Pasal 25 1.800.000 2.025.000 Article 25
Pajak Pertambahan Nilai 4.917.046.000 - Value added taxes

Jumlah 7.172.157.566 2.025.000 Total


- 36 -

15. PERPAJAKAN (lanjutan) 15. TAXATION (continued)

Rekonsiliasi antara laba (rugi) sebelum beban
pajak penghasilan seperti yang tercantum dalam
laporan laba rugi konsolidasi untuk tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan
2008 sebagai berikut:
A reconciliation between income before tax per
consolidated statements of income and taxable
income for the years ended December 31, 2009
and 2008 are as follows:

2009 2008
Rugi sebelum beban pajak penghasilan Loss before income taxes per consolidated
per laporan laba rugi konsolidasi 24.177.029.925 (8.119.311.381) statements of income
Laba anak perusahaan sebelum pajak
penghasilan - bersih (17.252.778.489) - Income before taxes of subsidiaries
Ekuitas dari (laba) rugi bersih anak Equity in net loss from subsidiaries
perusahaan dan perusahaan asosiasi (11.005.331.756) 8.128.811.381 and associates
(Rugi) laba sebelum beban pajak Income (Loss) before tax -
penghasilan - Perusahaan (4.081.080.320) 9.500.000 the Company
Perbedaan tetap: Permanent differences:
Amortisasi goodwill 1.877.340.890 - Amortization of goodwill
Ekuitas dari laba bersih anak Equity in nett loss
perusahaan 8.280.745 from subsidiaries
Penghasilan jasa giro 13.644.736 - Interest income
Lain-lain 40.000.000 - Others
Taksiran penghasilan kena pajak Accumulated fiscal loss -
(Rugi fiskal) - Perusahaan (2.141.813.949) 9.500.000 The Company
Beban pajak penghasilan - tahun berjalan Income tax expense - current year
Perusahaan The Company
Progresif - 950.000 Progressive
Final 560.444.179 - Final

Pajak Tangguhan

Pada tanggal 31 Desember 2009, aset
(kewajiban) pajak tangguhan berasal dari anak
perusahaan dengan rincian sebagai berikut:

Deferred Tax

As of December 31, 2009, details of deferred tax
assets (liabilities) from subsidiaries are as follows:

2009
Rugi fiskal 29.753.151.073 Accumulated fiscal loss
1.437.617.973 Provision post employee benefit
Penyusutan aset tetap 25.137.500 Depreciation of property and equipment
Pembayaran sewa 1.529.603.303.284 (49.023.938) Leased liabilities payment

Bersih 1.529.603.303.284 31.166.882.608 Net

Imbalan kerja karyawan


- 37 -

16. HUTANG BANK

16. LONG-TERM BANK LOANS

2009 2008
PT. Bank OCBC NISP Tbk 819.154.407 - PT. Bank OCBC NISP Tbk
PT. Bank Pan Indonesia Tbk 558.823.102 - PT. Bank Pan Indonesia Tbk
PT. Bank Jasa Jakarta 59.567.800 - PT. Bank Jasa Jakarta

Jumlah 1.437.545.309 - Total
Bagian yang jatuh tempo dalam
satu tahun 1.007.553.451 - Current maturities
Hutang bank jangka panjang 429.991.858 - Long-term bank loans

Seluruh transaksi hutang bank dilakukan dalam
mata uang Rupiah.

All bank loan transactions are in Indonesian
Rupiah.

Pinjaman dari PT. Bank OCBC NISP Tbk dan PT.
Bank Pan Indonesia Tbk merupakan fasilitas
kredit berupa Kredit Pemilikan Mobil (KPM) yang
diperoleh PT. Suluh Ardhi Engineering, anak
perusahaan, dengan tingkat bunga sebesar 6-8%
per tahun.

Pinjaman dari PT. Bank Jasa Jakarta merupakan
fasilitas kredit berupa Kredit Pemilikan Mobil
(KPM) yang diperoleh PT. Indelberg Indonesia,
anak perusahaan, dengan tingkat bunga sebesar
6% per tahun.

Loan from PT. Bank OCBC NISP Tbk and PT.
Bank Pan Indonesia Tbk represents loan facility
obtained Car Loan Facility obtained from PT.
Suluh Ardhi Engineering, the subsidiary, with
interest rate 6-8% per annum.

Loan from PT. Bank Jasa Jakarta repserents loan
facility obtained Car Loan Facility obtained from
PT. Indelberg Indonesia, the subsidiary, with
interest rate 6% per annum.

17. KEWAJIBAN SEWA PEMBIAYAAN

17. FINANCE LEASE OBLIGATION

2009 2008
a. Berdasarkan jatuh tempo a. By Due Date
Pembayaran yang jatuh tempo pada tahun Due in
2010 148.933.713 - 2010
2011 61.567.038 - 2011
Jumlah pembayaran minimum
kewajiban pembiayaan 210.500.751 - Minimum lease payment
Bunga 15.556.506 - Interest
Nilai tunai pembayaran minimum - Present value of minimum
kewajiban pembiayaan 194.944.245 - lease payments
Bagian yang jatuh tempo dalam satu
tahun 139.265.340 - Current maturities
Kewajiban sewa pembiayaan jangka
panjang - bersih 55.678.905 - Long-term lease liabilities - net
b. Berdasarkan lessor b. By lessor
PT. Mitsui Leasing Capital Indonesia 194.944.245 - PT. Mitsui Leasing Capital Indonesia

Manajemen PT. Suluh Ardhi Engineering, anak
perusahaan menetapkan kebijakan untuk membeli
kendaraan melalui sewa pembiayaan. Jangka
waktu sewa antara 2009 sampai 2011 dengan
tingkat suku bunga efektif sebesar 6% dan 8%
per tahun.

PT. Suluh Ardhi Engineering management, a
subsidiary established a policy to purchase
vehicles through finance lease. The leases have
terms between 2009 to 2011 with effective interest
rate 6% and 8% per annum.


- 38 -

18. HUTANG LAIN-LAIN

18. OTHERS

2009 2008
PT. Saseka Gelora Finance 203.386.239 - PT. Saseka Gelora Finance
PT. Tunas Financindo 131.891.673 - PT. Tunas Financindo
-
Jumlah 335.277.912 - Total
-
Bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun 253.209.361 - Current maturities
Hutang jangka panjang - bersih 82.068.551 - Long term loan - net

Hutang kepada PT. Saseka Gelora Finance
merupakan pinjaman PT. Suluh Ardhi
Engineering, anak Perusahaan atas pinjaman
pembelian 1 unit kendaraan sebesar
Rp 440.000.000. Pinjaman ini berjangka waktu 3
tahun sejak tahun 2008 dengan tingkat suku
bunga tetap 6,48% per tahun.

Payable to PT. Saseka Gelora Finance represents
PT. Suluh Ardhi Engineering, a subsidiary for the
purchase of 1 unit vehicle amounting to
Rp 440.000.000. The term of loan is 3 years since
2008 with interest rate of 6.48% per annum.

Hutang kepada PT. Tunas Financindo merupakan
pinjaman PT. Suluh Ardhi Engineering, anak
Perusahaan atas pinjaman pembelian 1 unit
kendaraan sebesar Rp 399.000.000. Pinjaman ini
berjangka waktu 3 tahun sejak tahun 2008 dengan
tingkat suku bunga tetap 7% per tahun.

Payable to PT. Tunas Financindo represents PT.
Suluh Ardhi Engineering, a subsidiary for the
purchase of 1 unit vehicle amounting to
Rp 399.000.000. The term of loan is 3 years since
2008 with interest rate of 7% per annum.

19. HUTANG KEPADA PIHAK HUBUNGAN
ISTIMEWA

19. ACCOUNT PAYABLES TO RELATED PARTIES

2009 2008
PT. Indotambang Perkasa 13.016.725.000 - PT. Indotambang Perkasa
PT. Inti Permata Nusantara 8.823.733.000 - PT. Inti Permata Nusantara
Dennes Hasiholan Lumban Toruan 571.927.992 - Dennes Hasiholan Lumban Toruan

Total 22.412.385.992 - Total

Hutang kepada PT. Indotambang Perkasa
merupakan pinjaman modal kerja yang diterima
oleh Perusahaan dengan maximum sebesar Rp
120.000.000.000. Jangka waktu pinjaman sejak
1 April 2009 sampai dengan tanggal 31 Desember
2010 dan tidak dikenakan bunga.

Payable to PT. Indotambang Perkasa represents
working capital loan received by the Company
with a maximum credit of Rp 120,000,000,000.
The period of the loan is from 1 April 2009 up to
31 December 2010 and does not bear interest.

Hutang kepada PT. Inti Permata Nusantara dan
Dennes Hasiholan Lumban Toruan terutama
merupakan biaya yang dibayarkan terlebih dahulu
oleh pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
Seluruh hutang ini dilakukan tanpa bunga, jaminan
dan jangka waktu pengembalian yang pasti.

Payables to PT. Inti Permata Nusantara and
Dennes Hasiholan Lumban Toruan represent
mainly advance payments of expenses. These
accounts payable are not subject to interest and
have no definite terms of repayment.


- 39 -

20. WESEL BAYAR

20. NOTES PAYABLE

2009
PT. Inti Permata Nusantara 77.654.722.560 PT. Inti Permata Nusantara
Jumlah 77.654.722.560 Total

Perjanjian Pemberian Pinjaman antara PT. Inti
Permata Nusantara (IPN) dan Perusahaan pada
tanggal 21 Mei 2007 mengenai pemberian
pinjaman IPN kepada Perusahaan berupa uang
tunai sebesar Rp 66.967.597.125 untuk tambahan
modal kerja dan melakukan investasi. Para pihak
sepakat untuk melunasi pinjaman dengan meng-
konversi hutang menjadi saham pada Perusahaan
selambat-lambatnya pada tanggal 21 Mei 2009.

The Credit Agreement was made between PT. Inti
Permata Nusantara (IPN) and the Company on
May 21, 2007 concerning the loan from IPN to the
Company in the form of cash amounting to
IDR 66,967,597,125 for working capital and
investment. Both parties agreed to settle the loan
by converting the loan to shares of the Company
the latest by 21 May 2009.

Amandemen Perjanjian Pemberian Pinjaman
antara PT. Inti Permata Nusantara (IPN) dan
Perusahaan pada tanggal 30 Januari 2008
mengenai tambahan pemberian pinjaman IPN
kepada Perusahaan berupa uang tunai sebesar
Rp 10.687.125.435 untuk tambahan modal kerja
dan melakukan investasi. Dengan adanya
Amandemen ini, maka jumlah pinjaman
Perusahaan kepada IPN menjadi
Rp 77.654.722.560. Para pihak sepakat untuk
melunasi pinjaman dengan meng-konversi hutang
menjadi saham pada Perusahaan selambat-
lambatnya pada tanggal 21 Mei 2009.

The Amendment on the Credit Agreement
between PT. Inti Permata Nusantara (IPN) and the
Company dated January 30, 2008 on the increase
in the loans of IPN to the Company in the form of
cash amounting to IDR 10,687,125,435 for
working capital and investment. Through this
investment the loan to IPN became
IDR 77,654,722,560. Both parties agreed to settle
the loan by converting the loans to share of the
Company the latest by May 21, 2009.

Selama tahun 2009, Perusahaan menerima
tambahan pinjaman dari IPN sebesar Rp
108.455.977.440 sehingga total pinjaman menjadi
sebesar Rp 186.110.700.000 yang kemudian di
konversi menjadi modal oleh IPN (Catatan 22).

In 2009, the Company received an additional loan
from IPN amounting to IDR 108,455,977,440
accordingly the total loan became
IDR 186,110,700,000 which is later on convertible
to shares by IPN (Note 22).

21. PENYISIHAN IMBALAN KERJA KARYAWAN

21. PROVISION FOR POST - EMPLOYMENT
BENEFIT

Anak perusahaan telah membentuk penyisihan
untuk imbalan kerja karyawan sesuai dengan
Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13 tahun
2003. Penyisihan imbalan kerja karyawan (terdiri
dari biaya jasa kini dan amortisasi biaya jasa lalu)
yang dibebankan secara langsung ke beban
usaha adalah sejumlah Rp 2.514.916.941 pada
tanggal 31 Desember 2009. Sedangkan, saldo
kewajiban yang timbul adalah sejumlah Rp
5.247.820.797 pada tanggal 31 Desember 2009,
yang disajikan pada akun Penyisihan Imbalan
Kerja karyawan di neraca konsolidasi.

The subsidiary has established the provision for
post - employment benefit in accordance with the
Labor Law No. 13 Year 2003. Provision for
employee benefit (consisting of current service
cost and amortization of past service costs) are
charged directly to operating expenses amounting
to Rp 2.514.916.941 as of December 31, 2009.
Meanwhile, the balance of liabilities arising from
this transaction amounting to Rp 5.247.820.797 as
of December 31, 2009, which are presented in
"Provision For Post Employee Benefit" in the
consolidated balance sheet.

Jumlah penyisihan untuk pesangon, penghargaan
masa kerja dan penggantian hak sebagaimana
disebutkan diatas diperoleh dari perhitungan
aktuaria yang dibuat oleh PT. Prima Bhaksana
Lestari, aktuaris independen, dengan
menggunakan metode projected unit credit
berdasarkan laporan aktuaria tertanggal 25
Pebruari 2010.
The amount of allowance for severance, gratuity
and the replacement of tenure rights, as
mentioned above are obtained from actuarial
calculations made by PT. Prima Bhaksana Lestari,
independent actuary, using the "projected unit
credit" method as stated in its report dated
February 25, 2010 for the year ended December
31, 2009.

- 40 -

21. PENYISIHAN IMBALAN KERJA KARYAWAN
(lanjutan)
21. PROVISION FOR POST - EMPLOYMENT
BENEFIT (continued)

Asumsi utama yang digunakan untuk perhitungan
aktuaris tersebut pada tanggal 31 Desember 2009
adalah sebagai berikut :

The cost of providing post-employment benefits
was calculated by an independent actuary, using
the following key assumptions:
Tingkat mortalita : CSO-80 Mortality rate
Umur pensiun : 55 tahun/years Pension age
Tingkat kenaikan gaji tahunan : 10% Salary incremental rate per annum
Tingkat diskonto : 11% Discount rate

22. MODAL SAHAM

22. CAPITAL STOCK

Rincian pemegang saham Perusahaan dan
persentase pemilikannya pada tanggal 31
Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:

The breakdown of the Companys shareholders
and their ownership percentage as per
December 31, 2009 and 2008 are as follows:

Jumlah Persentase Jumlah
saham/ kepemilikan/ Modal disetor/
Nama Pemegang Saham Number of Percentage of Paid-up
Name of shareholders shares ownership capital stock
PT. Indotambang Perkasa 16.712.138 89,97% 1.671.213.800.000
PT. Inti Permata Nusantara 1.863.606 10,03% 186.360.600.000

Jumlah/Total 18.575.744 100,00% 1.857.574.400.000
31 Desember/December 31, 2009
Jumlah Persentase Jumlah
saham/ kepemilikan/ Modal disetor/
Nama Pemegang Saham Number of Percentage of Paid-up
Name of shareholders shares ownership capital stock
PT. Inti Permata Nusantara 2.499 99,96% 249.900.000
Johnny Widjaja 1 0,04% 100.000

Jumlah/Total 2.500 100,00% 250.000.000
31 Desember/December 31, 2008

Berdasarkan akta No. 137 tanggal 29 Agustus
2009 sebagaimana tercantum dalam akta notaris
Humberg Lie, S.H. para pemegang saham antara
lain menyetujui untuk:

Based on Deed of Notary Public Humberg Lie
SH.,SE., Mkn No. 137 dated August 29, 2009 the
shareholders among others agreed to:

x Persetujuan konversi piutang dari PT. Inti
Permata Nusantara sebesar
Rp 186.110.700.000 sebagai setoran saham.

x Convert the receivables from PT. Inti Permata
Nusantara amounting to Rp 186,110,700,000
as capital contribution.

x Persetujuan konversi piutang dari
PT. Indotambang Perkasa sebesar
Rp 111.563.800.000 sebagai setoran saham.

x Convert the receivables from PT. Indotambang
Perkasa amounting to Rp 111,563,800,000 as
capital contribution.


- 41 -

22. MODAL SAHAM (lanjutan)

22. CAPITAL STOCK (continued)

x Menyetujui penjualan saham milik Johnny
Widjaja sebanyak 1 saham kepada
PT. Indotambang Perkasa.

x Approve the sale of shares owned by Johnny
Widjaja equivalent to 1 share to
PT. Indotambang Perkasa.

x Menyetujui peningkatan modal dasar
perusahaan dari semula Rp 500.000.000
menjadi Rp 7.200.000.000.000 dan
peningkatan modal ditempatkan dan disetor
dari semula Rp 250.000.000 menjadi
Rp 1.857.574.400.000 dengan nilai nominal
Rp 100.000 per saham, sehingga susunan
pemegang saham berubah menjadi:

x Approve the increase in authorized capital of
the Company from Rp 500,000,000 to
Rp 7,200,000,000,000 and increase the paid in
capital from Rp 250,000,000 to
Rp 1,857,574,400,000 with a nominal of Rp
100,000 per share hence the shareholder
structure changed to:

- PT. Indotambang Perkasa sebanyak
16.712.138 saham dengan nilai nominal
Rp 1.671.213.800.000.

- PT. Indotambang Perkasa amounting to
16,712,138 shares with a nominal amount
of Rp 1,671,213,800,000.

- PT. Inti Permata Nusantara sebanyak
1.863.606 saham dengan nilai nominal
Rp 186.360.600.000.

- PT. Inti Permata Nusantara amounting to
1,863,606 shares with a nominal amount
of Rp 186,360,600,000.

x Modal ditempatkan sebesar Rp
1.857.574.400.000 disetorkan dengan cara
sebagai berikut:

x Paid up capital of Rp 1,857,574,400,000 which
was contributed as follows:

- Rp 250.000.000 disetorkan secara tunai
berdasarkan akta notaris Elvie Sahdalena,
S.H. No 4 tanggal 19 April 2007.

- Rp 250,000,000 contributed in the form of
cash based on notarial deed of Elvie
Sahdalena, S.H. No 4 dated 19 April
2007.

- Rp 186.110.700.000 disetorkan dengan
meng-konversi piutang dari PT. Inti
Permata Nusantara berdasarkan
Amandemen II Perjanjian Pemberian
Pinjaman yang dibuat tanggal 11 Maret
2009.

- Rp 186,110,700,000 contributed by
converting the receivables from PT. Inti
Permata Nusantara based on the
Amendment II of the Credit Agreement
which was prepared 11 March 2009.

- Rp 111.563.800.000 disetorkan dengan
meng-konversi piutang dari
PT. Indotambang Perkasa berdasarkan
Perjanjian Pinjaman dengan Opsi
Konversi Menjadi Saham yang dibuat
tanggal 1 April 2009.

- Rp 111,563,800,000 contributed by
converting the receivables from
PT. Indotambang Perkasa based on the
Credit Agreement with an option to
convert to shares prepared on 1 April
2009.

- Rp 249.900.000 disetorkan dengan cara
inbreng sejumlah 2.499 saham dengan
nilai nominal Rp 100.000 milik PT.
Indotambang Perkasa dalam PT. Kartika
Segara Logistik.

- Rp 249,900,000 contributed through swap
of 2,499 shares with a nominal amount of
Rp 100,000 owned by PT. Indotambang
Perkasa in PT. Kartika Segara Logistik.

- Rp 1.559.400.000.000 disetorkan dengan
cara inbreng piutang milik
PT. Indotambang Perkasa kepada
PT. Kartika Segara Logistik.

- Rp 1,559,400,000,000 contributed through
swap of receivables of PT. Indotambang
Perkasa from PT. Kartika Segara
Logistik.

Perubahan anggaran dasar tersebut telah disetujui
oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No.
AHU-42449.AH.01.02.Tahun 2009 tanggal
31 Agustus 2009.

The amendment of the Companys article of
association was approved by the Minister of Law
and Human Rights of the Republic of Indonesia in
the Decree No. AHU-42449.AH.01.02.TH 2009
dated August 31, 2009.


- 42 -

22. MODAL SAHAM (lanjutan) 22. CAPITAL STOCK (continued)

Berdasarkan akta notaris Humberg Lie S.H.
No. 196 tanggal 30 Desember 2008 mengenai
persetujuan atas perubahan seluruh anggaran
dasar Perusahaan untuk disesuaikan dengan
Undang-Undang Republik Indonesia No 40 Tahun
2007 tentang Perseroan Terbatas dan persetujuan
atas penjualan saham Perusahaan milik Johnny
Widjaja sebanyak 1.249 saham kepada PT. Inti
Permata Nusantara.

Based on Deed of Notary Public Humberg Lie
S.H. No. 196 dated December 30, 2008
concerning the approval on the amendment to the
articles of association of the Company to conform
with Law no. 40 year 2007 on Limited Liability
Companies and approval on the sale of shared
owned by Johnny Widjaja totalling 1,249 shares to
PT. Inti Permata Nusantara.

Berdasarkan akta Notaris Humberg Lie S.H.
No. 194 tanggal 30 Desember 2008 mengenai
persetujuan atas penjualan saham Perusahaan
milik Adhi Utomo Jusman sebanyak 1.250 saham
kepada PT. Inti Permata Nusantara.

Based on Deed Notary Public Humberg Lie S.H.
No. 194 dated Desember 30, 2008 the
shareholder agreed to transfer the shares in the
Company owned by Adhi Utomo Jusman
consisting of 1.250 shares to PT. Inti Permata
Nusantara.

23. PENDAPATAN USAHA

23. REVENUES

2009 2008
Penjualan batubara 79.614.264.320 - Coal trading
Jasa konstruksi 43.957.293.679 - Construction services
Minyak bumi 32.816.506.345 - Oil
Jasa perekayasaan 1.385.467.209 - Engineering service
Jasa tenaga ahli 418.870.905 - Professional services
Lain-lain - 97.500.000 Others

Jumlah 158.192.402.458 97.500.000 Total

Berikut ini adalah rincian pendapatan yang
melebihi 10% dari jumlah pendapatan masing-
masing pada tahun 2009 dan 2008:

Revenues in 2009 and 2008 include revenue to
the following customers which represent more
than 10% of the net revenue for the respective
years:

2009 2008
Limburg GmbH 79.614.264.320 - Limburg GmbH
Pertamina 32.816.506.345 - Pertamina
PT. Batam Dwi Karya 31.500.000.000 - PT. Batam Dwi Karya
PT. Anam Koto - 97.500.000 PT. Anam Koto
Jumlah 143.930.770.665 97.500.000 Total


- 43 -

24. BEBAN POKOK PENDAPATAN

24. COST OF REVENUE

2009 2008
Peralatan sistem dan material 75.452.083.693 - System and Material Equipment
Pemeliharaan dan pengoperasian sumur 12.272.731.528 - Oil Well Operation & Service
Fasilitas produksi dan proses produksi 6.305.203.374 - Oil Production And Processing Facilities
Penyimpanan dan transportasi 5.330.679.192 - Storage, Handling, Transportation, Delivery
Perbaikan dan pemeliharaan 2.175.938.883 - Maintenance
Konstruksi 2.055.509.786 - Contruction
Intangible Cost Drilling 1.431.518.543 - Intangible Cost Drilling
Intangible cost completion 1.177.799.168 - Intangible cost completion
Operasi pemulihan sumur 1.168.580.620 - Secondary Recovery Operations
Peralatan dan perlengkapan produksi 626.947.095 - Utilities & Auxalaries
Intangible cost preparation & termination 593.406.681 - Intangible cost preparation & termination
Gaji dan kesejahteraan karyawan 442.525.298 - Salary and employee benefit
Perjalanan dinas 335.915.556 - Business trip
Studies - Data Asquition 279.026.163 - Studies - Data Asquition
Asuransi 122.213.072 - Insurance
Perjamuan 79.472.836 - Entertainment
Lain-lain 176.229.466 81.500.000 Others
Jumlah 110.025.780.954 81.500.000 Total

Berikut ini adalah rincian beban pokok pendapatan
yang melebihi 10% dari jumlah pembelian masing-
masing untuk tahun-tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2009 dan 2008:

Cost of revenue from following suppliers represent
more then 10% of the total purchases for the
respective years:

2009 2008
PT. Surya Alam Lestari 71.926.683.217 - PT. Surya Alam Lestari
PT. Bhinneka Inti Sejahtera - 55.670.000 PT. Bhinneka Inti Sejahtera
Jumlah 71.926.683.217 55.670.000 Total

25. BEBAN USAHA

25. OPERATING EXPENSES

2009 2008
Gaji dan kesejahteraan karyawan 25.989.399.966 - Salary and employee benefit
Proyek pengembangan 6.428.814.427 - Project and development
Sewa 3.289.108.869 - Rent
Beban manfaat karyawan (Catatan 21) 2.514.916.941 - Provision post - employment benefit (note 21)
Penyusutan (Catatan 9) 1.108.637.649 - Depreciation (note 9)
Jasa profesional 1.049.681.746 - Professional fees
Beban pajak penghasilan 1.041.848.715 - Income tax expenses
Perlengkapan kantor 879.956.089 - Office equipments
Listrik, air dan telepon 815.768.800 - Electricity, water and telephones
Transportasi 647.741.608 6.500.000 Transportation
Lain - lain 5.165.489.793 - Others

Jumlah 48.931.364.603 6.500.000 Total


- 44 -

26. KEUNTUNGAN PENJUALAN BLOK LEMANG

26. GAIN ON SALE OF LEMANG BLOCK
Akun ini merupakan keuntungan penjualan blok
lemang dimana pada tanggal 1 Oktober 2009, PT
Indelberg Indonesia (II), anak perusahaan,
mengadakan Perjanjian Jual Beli dengan Ramba
Energy Limited, Singapura (Ramba), dimana II
setuju untuk menjual Participating Interest sebesar
41% di Blok Lemang kepada Ramba dengan harga
USD 7.000.000 (tujuh juta dolar Amerika Serikat).

This account represents profits arising from the
sale of Block Lemang on October 1, 2009, PT
Indelberg Indonesia (II), a subsidiary, through a
Sale and Purchase agreement with Ramba Energy
Limited, Singapura (Ramba), wherein II agreed to
sell its Participating Interest equivalent to 41% in
Blok Lemang to Ramba with a price of USD
7,000,000 (seven million US Dollars).

27. PERIKATAN DAN KONTINJENSI

27. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES
1. Pada tanggal 16 Maret 2009, PT. Benakat
Barat Petroleum (BBP), anak perusahaan,
mengadakan Perjanjian Kerjasama Operasi
dengan PT. Pertamina EP yang berisi
perjanjian kerjasama sehubungan dengan
operasi penanganan produksi minyak mentah
dan gas bumi di wilayah produksi Benakat
Barat. Masa berlaku perjanjian ini adalah 15
tahun sejak ditandatanganinya perjanjian.
Sehubungan dengan hasil produksi minyak
bumi di blok Benakat Barat, BBP memiliki hak
atas bagian dari produksi incremental, yaitu
jumlah produksi lebih setelah produksi dasar
yang menjadi hak PT Pertamina EP terpenuhi
sesuai dengan tabel dalam perjanjian.

1. On March 16, 2009, PT. Benakat Barat
Petroleum (BBP), the subsidiary, entered into a
Perjanjian Kerjasama Operasi with PT.
Pertamina EP which contains a cooperation
agrrement in connection with the operations for
crude oil and gas production in Benakat Barat.
The agreement has a term of 15 years from
the date of signing. In connection with
production of crude oil in Benakat Barat block,
BBP has a right on the incremental production,
which is total production in excess of the base
production where PT Pertamina EP has a right
to meet in accordance with the table in the
agreement.

Bagian dari produksi incremental yang menjadi
hak BBP berasal dari jumlah yang tersisa
setelah jumlah produksi incremental dikurangi
dengan komponen pengembalian biaya
operasi (cost recovery) sebesar maksimum
80% dari produksi incremental. Dari jumlah
produksi incremental setelah biaya operasi,
sebesar 32,7731% merupakan bagian milik BP
Migas dan sebesar 67,2269% merupakan
bagian yang akan dibagi antara Pertamina dan
BBP dimana BBP berhak atas 24,5098%. Dari
bagian BBP sebesar 24,5098% tersebut,
sebesar 25% harus dialokasikan untuk
penyediaan kebutuhan pasar dalam negeri
(DMO) dan atas alokasi DMO ini BBP akan
menerima pembayaran pada harga 25% dari
harga minyak mentah Indonesia (ICP).

A portion of the incremental production which
is the right of BBP arising from the total
remaining amount after the total incremental
production less the cost recovery component
amounting to 80% of the incremental
production. From the total incrementa
production after operating costs, totalling
32.7731% representing the share of BP Migas
and totalling 67.2269% representing a portion
to be divided between Pertamina and BBP
wherein BBP has a right of 24.5098%. Out of
the share of BBP totalling 24.5098%, 25%
should be allocated for the needs of the local
market and allocation to BBP will receive
pyment of 25% of the price of crude oil in
Indonesia.

2. PT. Sarana Utama Makmur, anak perusahaan,
menjaminkan 79.248.000 saham yang
dimilikinya dengan jumlah nilai nominal
sebesar Rp. 79.248.000.000 untuk menjamin
pembayaran kembali atas hutang PT. Inti
Permata Nusantara (IPN), pemegang saham
Perusahaan sebanyak 1.863.606.000 saham
dalam Perusahaan yang merepresentasikan
10,03 % dari jumlah modal ditempatkan dan
disetor Perusahaan, kepada PT. Bank Capital
Indonesia Tbk (BCI) berdasarkan Surat
Perjanjian Membuka Kredit No. 045/PA-B/BCI-
KP/IV/2009 yang dibuat antara IPN dan BCI
tanggal 8 April 2009 sebagaimana telah
diamandemen dengan Addendum Perjanjian
Kredit No. 079/PA-T/BCI-KP/ VII/2009 tanggal
2 Juli 2009.

2. PT. Sarana Utama Makmur, the subsidiary,
collateralized 79,248,000 shares with a
nominal amount of Rp. 79,248,000,000 to
securte the payment on the loan of PT. Inti
Permata Nusantara (IPN), shareholder of the
Company totalling 1,863,606,000 shares in the
Company which represents 10.03 % of total
paid in capital of the Company to PT. Bank
Capital Indonesia Tbk (BCI) based on Surat
Perjanjian Membuka Kredit No. 045/PA-B/BCI-
KP/IV/2009 prepared between IPN and BCI
dated on April 8, 2009 as amended with
Addendum Perjanjian Kredit No. 079/PA-
T/BCI-KP/ VII/2009 dated on July 2, 2009.


- 45 -

27. PERIKATAN DAN KONTINJENSI (lanjutan)

(continued)

3. Pada tanggal 31 Agustus 2009, PT. Benakat
mengadakan Perjanjian Penerbitan Garansi
Bank No. 105/BG-B/BCI-KP/VIII/2009 dengan
PT. Bank Capital Indonesia Tbk (BCI), dimana
BCI bersedia memberikan Fasilitas Garansi
Bank kepada BBP maksimal USD 9.944.000
(sembilan juta sembilan ratus empat puluh
empat ribu dolar Amerika Serikat). Perjanjian
ini berlaku untuk jangka waktu 36 (tiga puluh
enam) bulan yaitu sejak tanggal 16 Maret 2009
dan akan berakhir pada tanggal 15 Maret
2012.

3. On August 31, 2009, PT. Benakat Barat
Petroleum (BBP), a subsidiary, entered into a
Bank Guarantee Agreement No. 105/BG-
B/BCI-KP/VIII/2009 with PT. Bank Capital
Indonesia Tbk (BCI), wherein BCI is available
to provide a Bank Guaranty Facility to BBP at
a maximum amount of USD 9,944,000 (nine
million nine hundred forty four US Dollars).The
agreement is effective for a period of 36 (thirty
six) months from March 16, 2009 and will end
on March 15, 2012.

Pada tanggal 14 Oktober 2009, PT Benakat
mengadakan Perjanjian Gadai Deposito No
024/GD/BCI-KP/X/2009 dengan PT Bank
Capital Indonesia Tbk (BCI), dimana BBP
menyatakan untuk menyerahkan dan/atau
menggadaikan hak atas rekening deposito
BBP ke BCI sebesar USD 2.447.141,73 (dua
juta empat ratus empat puluh tujuh ribu
seratus empat puluh satu dollar tujuh puluh
tiga sen Amerika Serikat). Perjanjian Gadai
Deposito ini untuk menjamin agar BBP
membayar kembali dengan tertib dan
sebagaimana mestinya hutang BBP kepada
BCI sebagaimana yang tercantum dalam
Perjanjian Penerbitan Garansi Bank No.
105/BG-B/BCI-KP/VIII/2009.

On October 14, 2009, PT Benakat Barat
Petroleum (BBP), a subsidiary, entered into a
Deposit Collateral Agreement No 024/GD/BCI-
KP/X/2009 with PT Bank Capital Indonesia
Tbk (BCI), wherein BBP mentioned to
transfer/collateralize the rights on the deposit
of BBP with BCI amounting to USD
2,447,141.73 (two million four hundred forty
seven one hundred forty one and seventy
three cents US Dollars). The Deposit Collateral
Agreement is to to secure the repayment by
BBP on the loan of BBP to BCI as described in
the Perjanjian Penerbitan Garansi Bank No.
105/BG-B/BCI-KP/VIII/2009.

4. Pada tanggal 14 Oktober 2009, Perusahaan
menandatangani Surat Hutang dengan Hak
Konversi (Convertible Note) senilai USD
3.810.000 dengan Patina Group Ltd. Surat
Hutang dengan Hak Konversi tersebut dapat
dikonversi menjadi saham di Patina sebesar
40% dari total modal ditempatkan dan disetor
penuh dalam Patina. Surat Hutang dengan
Hak Konversi ini tidak memiliki tingkat bunga
dan pelaksanaan konversi tidak bersifat
mandatory, tapi merupakan opsi dari
pemegang Surat Hutang dengan Hak konversi
dengan memperhatikan persyaratan konversi
yang tertuang dalam perjanjian.

4. On October 14, 2009, the Company signed a
Promissory Note with Conversion Rights
(Convertible Note) amounting to USD
3,810,000 with Patina Group Ltd. The
Promissory Note with Conversion Rights can
be converted into Patina shares equivalent to
40% of the total paid in capital of Patina. The
Promissory Notes with Conversion Rights
does not bear interest and conversion is
mandatory, but the option to convert has to
comply with terms of conversion as mentioned
in the agreement.


- 46 -


(continued)

5. Berdasarkan Akta Perjanjian Jual Beli Saham
No. 96 tanggal 30 Oktober 2009 dari Humberg
Lie, SH, SE, Mkn antara PT. Tesco
International dengan Perusahaan telah
disepakati penjualan 2.187 saham
PT. Indelberg Indonesia dengan persyaratan
sebagai berikut :

5. Based on the Shares Sale and Purchase
Agreement no. 96 dated October 30, 2009 of
Humberg Lie, SH, SE, Mkn between PT.
Tesco International and the Company, both
parties agreed to sell 2,187 shares of
PT. Indelberg Indonesia with the following
terms and conditions:

a. Perusahaan telah menerima pernyataan
efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal
dan Lembaga Keuangan Republik
Indonesia sehubungan dengan rencana
penawaran umum perdana.

a. The Company has received an effective
Statement of Letter from BAPEPAM-LK in
connection with such plan to have the
Intial Public Offering (IPO).

b. Kedua belah pihak menerima seluruh
persetujuan korporasi dan persetujuan-
persetujuan lainnya yang dibutuhkan
berdasarkan anggaran dasar dan
peraturan perundang-undangan yang
berlaku (apabila ada); dan,

b. Both parties have received the corporate
approvals and other approvals necessary
based on the articles of association and
prevailing laws and regulations; and

c. Perusahaan telah menerima secara
penuh dana hasil dari penawaran umum
perdana di rekening yang akan ditentukan
lebih lanjut oleh Perusahaan dan
diinformasikan kepada pihak PT. Tesco
International.

c. The Company has received in full the
funds from the IPO in an account
determined by the Company and informed
to PT. Tesco International.

6. PT. Sapta Prana Jaya sebagai pihak
penggugat mengajukan gugatan hukum
terhadap berbagai pihak, yaitu Indradjaya
Utama Handyawan Sjarif (sebagai Tergugat I),
Para Ahli Waris Alm Iwan Sjarif (sebagai
Tergugat II), PT. Pertamina (sebagai Tergugat
III) dan PT. Bank Niaga (sebagai Tergugat IV)
dalam perkara mengenai pengalihan hak
kepemilikan saham dari Project JOB-PSRT di
Benakat yang terdaftar dengan
No. 805/Pdt.G/2009/PN.JKT.Sel. Dalam hal ini,
ada berbagai pihak yang menjadi pihak yang
turut tergugat, dimana PT. Indelberg Indonesia
(II), yaitu salah satu anak perusahaan,
merupakan salah satu dari 5 pihak yang
menjadi turut tergugat (sebagai Turut Tergugat
V). Sampai dengan tanggal laporan auditor
independen, perkara ini masih dalam proses di
pengadilan negeri Jakarta Selatan.
6. PT. Sapta Prana Jaya as a plaintifr filed a case
againse several parties, Indradjaya Utama
Handyawan Sjarif (as Defendant I), Heirs of
Alm Iwan Sjarif (as Defendant II), PT.
Pertamina (as Defendant III) and PT. Bank
Niaga (as Defendant IV) in a case on the
transfer of rights and shares from the Project
JOB-PSRT in Benakat with
No. 805/Pdt.G/2009/PN.JKT.Sel. Under this
case, there are several parties which have
become defendants wherein PT. Indelberg
Indonesia (II), a subsidiary, became one of the
5 parties (as Defendant V). Up to the date of
the independent auditors report, the case is
still being processed in the national court of
South Jakarta.


- 47 -


(continued)

7. Pada tanggal 5 Nopember 2009, Perusahaan
mengadakan Perjanjian Kerjasama dengan
Patina Group Limited, British Virgin Island,
dimana Perusahaan menyediakan fasilitas
pinjaman senilai USD 4,000,000 untuk
eksplorasi dan produksi sumber minyak yang
berada di Bengkudulis. Patina dan PT.
Pertamina EP telah mengadakan Perjanjian
Kerjasama Operasi sejak 25 April 2007 yang
berada di Bengkudulis. Pinjaman ini berjangka
waktu 4 tahun, dikenakan bunga sebesar 8%
pertahun dan Perusahaan berhak atas Profit
Sharing sebagai berikut:

7. On November 5, 2009, the Company entered
into an agreement with Patina Group Limited,
British Virgin Island, which the Company
provides a loan facility amounting USD
4,000,000 for exploration and oil source
production in Bengkudulis. Patina and PT.
Pertamina EP has entered into a joint
operation from April 25, 2007 in Bengkudulis.
This loan has 4 years, bearing interest 8% per
annum and the Company is entitled to the
following results :

a. 30% untuk 2 tahun pertama sejak
perjanjian kerjasama.
b. 20% untuk tahun ke 3 sampai ke 5.

a. 30% for 2 first years since the cooperation
agreements.
b. 20% for year 3 up to 5.

8. Pada tanggal 13 Nopember 2008, PT.
Indelberg Indonesia (II), anak perusahaan,
sebagai pihak penggugat mengajukan gugatan
hukum terhadap Commerz Asia Jewels Ltd.
(sebagai Tergugat I), Commerz Bank Asset
Management Asia Ltd. (sebagai Tergugat II),
Utaryo Suwanto (sebagai Tergugat III), Eka
Sinto Kasih Tjia (sebagai Tergugat IV) dan
Indelberg International Ltd. (sebagai Turut
Tergugat) di Pengadilan Negeri Jakarta
Selatan yang terdaftar dengan
No. 1658/Pdt.G/2007/PN.Jkt.Sel sehubungan
dengan:

8. On November 13, 2008, PT. Indelberg
Indonesia (II), a subsidiary, as a defendant in
the cash against Commerz Asia Jewels Ltd.
(sebagai Tergugat I), Commerz Bank Asset
Management Asia Ltd. (sebagai Defendant II),
Utaryo Suwanto (as Defendant III), Eka Sinto
Kasih Tjia (as Defendant IV) and Indelberg
International Ltd. (as Defendant) in the
national court of South Jakarta with case
No. 1658/Pdt.G/2007/PN.Jkt.Sel, in connection
with:

- Sengketa gugatan perbuatan melawan
hukum terhadap Tergugat I karena
dianggap tidak cermat dan lalai serta
secara tanpa dasar hukum yang sah
melakukan penagihan hutang terhadap
Penggugat senilai US$ 5.000.000 serta
meminta Penggugat untuk memberikan
kepemilkan saham sebesar 20% dari
jumlah permodalan Penggugat kepada
Tergugat I, dan

- Case against Defendant I because it was
believed that there were weaknesses on
the legal case on the claim against the
defendants for a total value of US$
5,000,000 as well as demanding from the
Defendants to provide share ownership of
20% from the total capital of the of
Defendant 1 and

- Sengketa gugatan perbuatan melawan
hukum atas tindakan Tergugat II dan
Tergugat III yang dianggap telah
melakukan tindakan hukum atas nama II
di luar kapasitas dan kewenangan mereka
sebagai pengurus dari II dengan
memberikan persetujuan bagi II untuk
melakukan pembayaran hutang dari Turut
Tergugat kepada Tergugat I.

- Case against defendants II and III which
was believed to file a case on the nament
of II outside the capacity and authority as
management of II with an approval from II
to carry out payments of the loan of
Defendant to defendant I.


- 48 -


(continued)

PT. Indelberg Indonesia (II) sebagai pihak
penggugat, telah memenangkan perkara ini di
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, dimana
tuntutan II sebagai pihak penggugat telah
dikabulkan sebagian (termasuk bahwa para
Tergugat telah melakukan perbuatan melawan
hukum dan bahwa Penggugat tidak memiliki
hutang dalam bentuk apapun kepada Tergugat
I dan pihak manapun yang memperoleh
wewenang darinya). Sampai dengan tanggal
laporan auditor independen, perkara ini masih
dalam proses banding di Pengadilan Tinggi.
PT. Indelberg Indonesia (II) has won this case
in the National Court of South Jakarta, wherein
defendant II has been asked (including the
Defendant does not owe any loan in whatever
from to Defendant I and which ever party who
receives a right from Defendant I). Up to the
date of the independent auditors report, this
case is still in the appeal process with the
Supreme Court.

28. INFORMASI MENGENAI PIHAK-PIHAK YANG
MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA

28. NATURE OF RELATIONSHIP, BALANCE AND
TRANSACTION WITH RELATED PARTIES

Dalam kegiatan usaha yang normal, Perusahaan
dan anak perusahaan telah melakukan transaksi
dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan
istimewa yang terutama terdiri dari transaksi
keuangan lainnya.

In the normal business activity, the company and
subsidiary have made transactions with related
parties especially consisting other financial
transaction.

a. Sifat hubungan

Rincian dari sifat hubungan pihak-pihak yang
mempunyai hubungan istimewa adalah
sebagai berikut:

x PT. Inti Permata Nusantara dan
PT. Indotambang Perkasa merupakan
pemegang saham perusahaan.
a. Nature of relationship

Details of the nature of the related parties are
as follows:

x PT. Inti Permata Nusantara and
PT. Indotambang Perkasa are
shareholders of the Company.
x Yoseph Sipa merupakan pemegang
saham PT. Nusa Energy Raya, anak
perusahaan.
x Yoseph Sipa is shareholders PT. Nusa
Energy Raya, the subsidiary.
x Dennes H L Toruan merupakan
pemegang saham PT. Nusa Energy Raya,
anak perusahaan.
x Dennes H L Toruan is shareholders
PT. Nusa Energy Raya, the subsidiary.

x PT. Bintang Sukses Nasional merupakan
pemegang saham PT. Benakat Barat
Petroleum, anak perusahaan.

x PT. Bintang Sukses Nasional is
shareholder PT. Benakat Barat
Petroleum, the subsidiary.

x PT. Tianjin Computer System Engineering
merupakan pemegang saham PT. Sarana
Utama Makmur, anak perusahaan.
x PT. Tianjin Computer System Engineering
are shareholders PT. Sarana Utama
Makmur, the subsidiary.
x PT. Mulia Andi Roso merupakan
pemegang saham PT. Sarana Utama
Makmur, anak perusahaan.
x PT. Mulia Andi Roso are shareholders
PT. Sarana Utama Makmur, the
subsidiary.
x Patina Group Ltd memiliki pengurus yang
sama dengan Perusahaan dan anak
perusahaan.

x Patina Group Ltd has same member of
boards with the Company and its
subsidiaries.


- 49 -

MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA

b. Ikhtisar

Berikut ini disajikan saldo aset dan kewajiban
atas transaksi dengan pihak yang mempunyai
hubungan istimewa:

b. Summary

Herein below is the balance of assets and
liabilities for the transaction with related party:

2009 2008
Aset tidak lancar Noncurrent assets
Piutang kepada pihak hubungan Accounts receivable from related
istimewa parties
Patina Group Ltd 24.616.511.132 Patina Group Ltd
Karyawan 1.198.443.605 - Employees
Yoseph Sipa 450.000.000 - Yoseph Sipa
PT. Bintang Sukses Nasional 250.000.000 - PT. Bintang Sukses Nasional
Harry Sohar 50.000.000 - Harry Sohar
PT. Benakat Oil (dahulu PT. Sarana PT. Benakat Oil (formerly
Utama Makmur) - 51.932.047.560 PT. Sarana Utama Makmur)
Jumlah 26.564.954.737 51.932.047.560 Total
Persentase terhadap jumlah aset 1,34% 76,81% Percentage to total assets
Penyertaan Saham Investment
PT. Benakat Oil (dahulu PT. Sarana PT. Benakat Oil (formerly
Utama Makmur) - 15.409.900.041 PT. Sarana Utama Makmur)
Persentase terhadap jumlah aset - 22,79% Percentage to total assets
Kewajiban tidak lancar Noncurrent liabilities
Hutang kepada pihak hubungan
istimewa Payables to related parties
PT. Indotambang Perkasa 13.016.725.000 PT. Indotambang Perkasa
PT. Inti Permata Nusantara 8.823.733.000 - PT. Inti Permata Nusantara
Dennes Hasiholan Lumban Toruan 571.927.992 - Dennes Hasiholan Lumban Toruan
Jumlah 22.412.385.992 - Total

Piutang kepada PT. Sarana Utama Makmur
merupakan Mandatory Convertible Note
Subscription Agreement yang dibuat tanggal 1
Oktober 2007 antara PT. Sarana Utama
Makmur (Issuer) dan Perusahaan (Subscriber)
dimana Subscriber harus membayar kepada
Issuer atas penerbitan Convertible Note
sebesar Rp 41.244.922.125, dengan tanggal
jatuh tempo adalah satu tahun sejak tanggal
penerbitan. Convertible Note ini tidak
dikenakan bunga. Pada tanggal jatuh tempo,
pemegang Convertible Note harus meng-
konversi jumlah pokok dari Note tersebut
menjadi sejumlah saham (Conversion Shares)
dimana jumlah pokok tersebut dibagi dengan
Conversion Price (Rp 100 per saham).
Pernyataan untuk meng-konversikan jumlah
Convertible Note menjadi sejumlah saham
dituangkan dalam Conversion Notice.

The receivable from PT. Sarana Utama
Makmur represents Mandatory Convertible
Note Subscription Agreement executed on
October 1, 2009 between PT. Sarana Utama
Makmur (Issuer) and the Company
(Subscriber) wherein the subscribed is
required to pay the Issuer on the issuance of
the Convertible Note amounting to
IDR 41,244,922,125 with a due date of one
year from the date of issuance. The
Convertible Note is non-interest bearing. On
due date , the holders of the Convertible Note
is required to convert the principal in certain
number of shares wherein the principal is
divided by the Conversion Price (IDR 100 per
share). The statement to convert the
Convertible Notes to shares are stated in the
Conversion Notice.


- 50 -

MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)
(continued)

b. Ikhtisar

b. Summary
Selanjutnya, pada tanggal 30 Januari 2008,
Perusahaan membuat Perjanjian Pemberian
Pinjaman dengan PT. Sarana Utama Makmur
(SUM) mengenai pemberian pinjaman
Perusahaan kepada SUM berupa uang tunai
sebesar Rp 10.687.125.435 untuk tambahan
modal kerja dan melakukan investasi. Para
pihak sepakat untuk melunasi pinjaman
dengan meng-konversi hutang menjadi saham
pada Perusahaan selambat-lambatnya pada
tanggal 31 Maret 2009. Dengan adanya
perjanjian ini maka saldo piutang SUM
sebesar Rp 51.932.047.560.

Furthermore, on January 30, 2008, the
Company executed a Credit Arrangement with
PT. Sarana Utama Makmur to provide a loan
to SUM in the form of cash amounting to
investment. Both parties to settle the liability
through conversion of loans to shares in the
Company the latest on March 31, 2009. With
such agreement, the receivable from SUM
amounted to IDR 51,932,047,560.

Pada tanggal 30 September 2008,
Perusahaan membuat perpanjangan dari
Mandatory Convertible Note Subscription
Agreement yang tercantum dalam Amendment
of Mandatory Convertible Note Subscription
Agreement yang mengatur PT. Sarana Utama
Makmur (Issuer) dan Perusahaan (Subscriber)
dimana Subscriber harus membayar kepada
Issuer atas penerbitan Convertible Note
sebesar Rp 41.244.922.125, dengan tanggal
jatuh tempo adalah satu tahun sejak tanggal
penerbitan. Convertible Note ini tidak
dikenakan bunga. Pada tanggal jatuh tempo,
pemegang Convertible Note harus meng-
konversi jumlah pokok dari Note tersebut
menjadi sejumlah saham (Conversion Shares)
dimana jumlah pokok tersebut dibagi dengan
Conversion Price (Rp 100 per saham).

On September 30, 2008, the Company
entered into a Mandatory Convertible Note
Subscription Agreement as described in the
Amendment of Mandatory Convertible Note
Subscription Agreement which requires
PT. Sarana Utama Makmur (Issuer) and the
Company (Subscriber) wherein the Subscriber
is required to pay to the Issuer on the
issuance of the Convertible Note amounting to
IDR 41,244,922,125, with a due date of one
year from the issuance date. The Convertible
Note does not bear interest. On due date, the
holder of the Convertible Note should convert
the principal of such Note to shares
(Conversion Shares) wherein the principal is
divided with Conversion Price (IDR 100 per
share).

Hutang kepada pihak yang mempunyai
hubungan istimewa terutama merupakan biaya
yang dibayarkan terlebih dahulu oleh pihak
yang mempunyai hubungan istimewa. Seluruh
hutang ini dilakukan tanpa bunga, jaminan dan
jangka waktu pengembalian yang pasti.

The payables to related parties mainly
represent expenses which were paid by the
related parties on behalf of the Company. The
payables are non interest bearing and does
not have any repayment terms.

Perjanjian Pemberian Pinjaman antara PT. Inti
Permata Nusantara (IPN) dan Perusahaan
pada tanggal 21 Mei 2007 mengenai
pemberian pinjaman IPN kepada Perusahaan
berupa uang tunai sebesar Rp 66.967.597.125
untuk tambahan modal kerja dan melakukan
investasi. Para pihak sepakat untuk melunasi
pinjaman dengan meng-konversi hutang
menjadi saham pada Perusahaan selambat-
lambatnya pada tanggal 21 Mei 2009.

The Credit Agreement between PT. Inti
Permata Nusantara (IPN) and the Company
on May 21, 2007 concering the provision of
loan by IPN to the Company in the form of
cash amounting to IDR 66,967,597,125 for
working capital and investment. Both parties
agreed to settle the loan by converting the loan
to shars of the Company the latest by May 21,
2009.


- 51 -

MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)
(continued)

b. Ikhtisar b. Summary

Amandemen Perjanjian Pemberian Pinjaman
antara PT. Inti Permata Nusantara (IPN) dan
Perusahaan pada tanggal 30 Januari 2008
mengenai tambahan pemberian pinjaman IPN
kepada Perusahaan berupa uang tunai
sebesar Rp 10.687.125.435 untuk tambahan
modal kerja dan melakukan investasi. Dengan
adanya Amandemen ini, maka jumlah
pinjaman Perusahaan kepada IPN menjadi
Rp 77.654.722.560. Para pihak sepakat untuk
melunasi pinjaman dengan meng-konversi
hutang menjadi saham pada Perusahaan
selambat-lambatnya pada tanggal 21 Mei
2009.

The Amendment on the Credit Agreement
between PT. Inti Permata Nusantara (IPN) and
the Company dated January 30, 2008 on the
increase in the loans of IPN to the Company in
the form of cash amounting to
investment. Through this amendment the loan
to IPN became IDR 77,654,722,560. Both
parties agreed to settle the loan by converting
the loans to share of the Company the latest
by May 21, 2009.


- 52 -

29. INFORMASI SEGMEN

29. SEGMENT INFORMATION

Segmen Usaha

Segmen usaha Perusahaan dan anak perusahaan
ditetapkan berdasarkan pertimbangan risiko dan
hasil terkait dengan jasa yang diberikan yaitu
minyak bumi, konstruksi, batubara dan lainnya.

Business Segment

The Companys and subsidiarys business segment
is determined based on the risk and result
considerations relating to the service provided
namely oil, construction, coal and others.

Informasi segmen usaha Perusahaan dan anak
perusahaan pada tanggal 31 Desember 2009
adalah sebagai berikut:

The information on the companys and subsidiarys
business segment as of December 31, 2009 are as
follows:

Construction Coal Oil Others Elimination Total
PENDAPATAN REVENUES
Pendapatan eksternal 45.761.631.791 83.404.345.433 28.952.425.234 74.000.000 - 158.192.402.458 External revenues
Pendapatan antar segmen - - - - - - Inter segment revenues
Total rev enue
Jumlah pendapatan per based consolidated
laporan laba rugi konsolidasi 45.761.631.791 83.404.345.433 28.952.425.234 74.000.000 - 158.192.402.458 statements of income
Beban pokok pendapatan (6.678.066.490) (71.926.683.217) (31.361.831.247) (59.200.000) - (110.025.780.954) Cost of revenues
Biay a Operasi (12.892.716.662) - (34.116.878.094) (1.921.769.847) - (48.931.364.603) Operating expenses
Pendapatan bunga 1.740.805 - 310.348.242 190.475.867 - 502.564.914 Interest income
Prov isi 2.152.820 - (1.636.250.617) - - (1.634.097.797) Provision
Penjualan blok lemang - - 72.222.315.641 - - 72.222.315.641 Lemang block selling
Amortisasi goodwill (27.279.783.771) - (8.898.870.848) (1.877.340.889) - (38.055.995.508) Amortization of goodwill
Amortization exploration
Amortisasi beban eksplorasi dan and deferred
beban pengembangan tangguhan - - (2.327.144.876) - - (2.327.144.876) development expenses
Rugi selisih kurs (54.896.372) - (6.198.335.974) (483.241.651) - (6.736.473.997) Loss on foreign exchange
Hak minoritas (162.751.168) - (206.109.327) - - (368.860.495) Minority interest
Deferred income
Manf aat (Beban) pajak penghasilan (1.084.046.253) - (15.795.593.240) - - (16.879.639.493) tax expense
Beban lain-lain (88.286.807) - 1.062.895.254 (4.003.800) - 970.604.647 Other charges
Laba bersih 6.928.529.938 Net income
INFORMASI LAINNYA OTHER INFORMATION
ASET ASSET
Aset segmen 1.588.139.207.677 - 315.648.882.116 1.882.433.144.396 (1.807.281.425.063) 1.978.939.809.126 Segment asset
Jumlah aset konsolidasi 1.978.939.809.126 Total consolidated asset
KEWAJIBAN LIABILITIES
Kewajiban segmen 1.577.313.554.882 - 47.447.559.376 14.147.648.832 (1.576.364.414.200) 62.544.348.890 Segment liabilities
Total consolidated
Jumlah kewajiban konsolidasi 62.544.348.890 liabilities
Desember 31, 2009

Segmen Geografis

Perusahaan dan anak perusahaan berdomisili di
dua area geografis utama yaitu Jakarta dan
Sumatera.

Geographical Segment

The Company and its subsidiaries are domiciled in
two main geographical areas Jakarta and
Sumatera.


- 53 -

30. KEJADIAN SETELAH TANGGAL NERACA

30. SUBSEQUENT EVENT

1. Berdasarkan Akta Notaris Robert Purba SH.,
No. 24 tanggal 05 Januari 2010 mengenai
Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT.
Benakat Petroleum Energy Tbk yang
memutuskan antara lain sebagai berikut:
x Persetujuan untuk merubah maksud
tujuan dan kegiatan usaha Perusahaan,
sehingga merubah ketentuan Pasal 3
Anggaran Dasar Perusahaan.
x Persetujuan untuk merubah Kuorum, Hak
Suara dan Keputusan, sehingga
merubah ketentuan Pasal 11 Anggaran
Dasar Perusahaan.

1. Based on the notarial deed of Robert Purba
SH., No. 24 dated January 5, 2010 concerning
the Decision Statement Letter of PT. Benakat
Petroleum Energy Tbk which decides among
others the following:
x Approval to change the activites and
purpose of the Company, and therefore
amending Article 3 of the Companys
Articles of Association.
x Approval to amend the quorum, voting
rights and decisions and therefore
amending article 11 of the Companys
articles of association.

2. Berdasarkan Akta Notaris Humberg Lie
SH.,SE., Mkn. No. 31 pada tanggal 14 Januari
2010 mengenai Pernyataan Keputusan
Pemegang Saham PT. Benakat Barat
Petroleum, anak perusahaan yang
memutuskan persetujuan untuk merubah
susunan pengurus menjadi sebagai berikut:

2. Based on Deed of Notary Public Humberg Lie
SH.,SE., Mkn. No. 31 dated January 14, 2010
regarding the Declaration of Shareholders
Resolution of PT. Benakat Barat Petroleum, a
subsidiary which approved the composition
management as follows:

Dewan Komisaris Board of Commissioners
Komisari Utama Wismoyo Arismundandar President Commissioner
Komisaris Meidril Masyafril Commissioner
Dewan Direksi Board of Directors
Direktur Utama Arifin Wiguna President Director
Direktur Wong Michael Directors
Ferdy Yustianto
Fahrizi

3. Berdasarkan Akta Notaris Humberg Lie SH.,
SE., M.Kn., No. 32 pada tanggal 14 Januari
Pemegang Saham PT. Indelberg Indonesia,
anak perusahaan yang menyetujui perubahan
susunan pengurus menjadi sebagai berikut:

SH., SE., M.Kn., No. 32 dated January 14,
2010 regarding the Declaration of
Shareholders Resolution of PT. Indelberg
Indonesia, a subsidiary which approved the
composition management as follows:

Komisari Utama Wismoyo Arismundandar President Commissioner
Komisaris Andi M Sadjan Attas Commissioner
Dewan Direksi Board of Directors
Direktur Utama Arifin Wiguna President Director
Direktur Ferdy Yustianto Director


- 54 -

(lanjutan)

30. SUBSEQUENT EVENT (continued)

SH.,SE., Mkn. No. 56 tanggal 15 Januari 2010
mengenai Pernyataan Keputusan Pemegang
Saham PT. Java Mitra Sentosa, anak
perusahaan yang memutuskan antara lain
sebagai berikut:
SH.,SE., Mkn. No. 56 dated January 15, 2010
regarding the Declaration of Shareholders
Resolution of PT. Java Mitra Sentosa, a
subsidiary the shareholders among others
agreed to:

x Persetujuan untuk merubah susunan
pengurus menjadi sebagai berikut:

x Approval to amend the management as
follows:

Komisari Utama Andy Saleh Bratamiharja President Commissioner
Komisaris Harry Sohar Commissioner
Dewan Direksi Board of Director
Direktur Indrawan Mulia Director

x Persetujuan untuk merubah tempat
kedudukan perusahaan menjadi di
Jakarta Pusat.

x Approval to amend the head office of the
Company to become Central Jakarta.

5. Pada tanggal 1 Pebruari 2010, Perusahaan
telah memperoleh pernyataan efektif dari
Bapepam-LK untuk pernyataan pendaftaran
dalam rangka Penawaran Umum Saham
Perdana PT Benakat Petroleum Energy Tbk.
dengan Surat Bapepam-LK nomor: S-
891/BL/2010.

5. On February 1, 2010, the Company obtained
the effective statement of letter from Bapepam-
LK through letter No. S-891/BL/2010 for its
public offering PT. Benakat Petroleum Energy
Tbk.

6. Berdasarkan Akta Notaris Humberg Lie, SH,
SE, Mkn., No. 10 pada tanggal 2 Pebruari
Pemegang Saham PT. Benakat Oil (dahulu
PT. Sarana Utama Makmur), anak perusahaan
yang menyetujui perubahan susunan Dewan
Komisaris, dikarenakan adanya pengunduran
diri dari Tuan Fahrizi, yang kemudian
digantikan oleh Tuan Ir. Muhammad
Suluhuddin Noor.

6. Based on Deed of Notary Public Humberg Lie,
SH, SE, Mkn., No. 10 dated February 2, 2010
regarding Declaration of Shareholders
Resolution of PT. Benakat Oil (formerly PT.
Sarana Utama Makmur), a subsidiary which
approves the change in the board of
commissioners, because of the resignation of
Mr. Fahrizi, which was later on replaced by Mr
Ir. Muhammad Suluhuddin Noor.

7. Pada tanggal 10 Pebruari 2010, perusahaan
menandatangani Conditional Share Sale dan
Purchase Agreement dengan PT. Tridaya Esta
untuk pembelian 2.711.565.890 lembar (atau
ekuivalen dengan 37,15% dari jumlah saham
ditempatkan dan disetor penuh PT. Elnusa
Tbk) dengan harga Rp 330 (atau ekuivalen
dengan Rp 894.816.743.700) yang dibuat
tanggal 10 Pebruari 2010 serta First
Amendment of CSSPA pada tanggal 11 Maret
2010.

7. On February 10, 2010, the Company signed a
Conditional Share Sale and Purchase
Agreement with PT. Tridaya Esta to purchase
2,711,565,890 shares (or equivalent to 37.15%
of total issued shares and paid up of PT.
Elnusa Tbk) at a price of IDR 330 (or
equivalent to IDR 894.816.743.700) dated
February 10, 2010 together with the First
Amendment of CSSPA dated March 11, 2010.


- 55 -

(lanjutan)

SH.,SE., Mkn. No. 54 pada tanggal 25
Pebruari 2010 mengenai Pernyataan
Keputusan Pemegang Saham PT. Indelberg
Indonesia, anak perusahaan yang
memutuskan pengalihan sebanyak 2.187
saham PT. Indelberg Indonesia milik PT.
Tesco International kepada Perusahaan
berdasarkan Akta Perjanjian Jual Beli Saham
No. 96 tanggal 30 Oktober 2009 dari Humberg
Lie, SH, SE, Mkn dengan persyaratan sebagai
berikut :
SH.,SE., Mkn. No. 54 dated February 25, 2010
regarding Declaration of Shareholders
Resolution of PT. Indelberg Indonesia, a
subsidiary which decided to transfer 2,187
shares to PT. Indelberg Indonesia owned by
PT. Tesco International to the Company based
on Share Sale and Purchase Agreement No.
96 dated October 30, 2009 of Humberg Lie,
SH, SE, Mkn with the following terms:

a. Perusahaan telah menerima pernyataan
efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal
dan Lembaga Keuangan Republik
Indonesia sehubungan dengan rencana
penawaran umum perdana.

a. The Company has received an effectivity
letter from BAPEPAM-LK in connection
with such plan to have an IPO.

b. Kedua belah pihak menerima seluruh
persetujuan korporasi dan persetujuan-
persetujuan lainnya yang dibutuhkan
berdasarkan anggaran dasar dan
peraturan perundang-undangan yang
berlaku (apabila ada); dan,

b. Both parties have received the corporate
approvals and other approvals necessary
based on the articles of association and
prevailing laws and regulations; and

c. Perusahaan telah menerima secara
penuh dana hasil dari penawaran umum
perdana di rekening yang akan ditentukan
lebih lanjut oleh Perusahaan dan
diinformasikan kepada pihak PT. Tesco
International.

c. The Company has received in full the
funds from the IPO in an account
determined by the Company and informed
to PT. Tesco International.

Keseluruhan syarat telah dipenuhi sehingga
perusahaan memiliki 2,13% kepemilikan
saham di PT. Indelberg Indonesia, sampai
dengan diterbitkannya laporan auditor
independen surat keputusan Menteri Hukum
dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
masih dalam proses.

All of the terms has been complied with hence
the Company owned 2.13% of the shares in
PT. Indelberg Indonesia, until the issuance
date of the independent auditors report, the
decision letter from the Minister of Law and
Human Rights is still in process.
9. Pada tanggal 11 Maret 2010, PT. Tridaya Esta
menginstruksikan kepada PT. Sinarmas
Sekuritas untuk melakukan penjualan saham
PT. Elnusa Tbk melalui Pasar Negoisasi
dengan harga Rp 330 per lembar saham
sebagai berikut :

9. On March 11, 2010, PT. Tridaya Esta
instructed PT. Sinarmas Sekuritas to carry out
the sale of PT. Elnusa Tbk shares through
Pasar Negoisasi with a price of IDR 330 per
share as follows:

a. Sebanyak 1.795.496.332 saham melalui
C-Best dengan mekanisme RVP (Receive
Versus Payment)/DVP (Delivery Versus
Payment) pada tanggal 12 Maret 2010
(Crossing Tahap I) dan,

b. Sebanyak 916.069.558 saham melalui C-
Best dengan mekanisme RVP (Receive
Versus Payment)/DVP (Delivery Versus
Payment) pada tanggal 12 April 2010
(Crossing Tahap II).

a. 1,795,496,332 shares through C-Best with
RVP mechanism (Receive Versus
Payment)/DVP (Delivery Versus Payment)
on March 12, 2010 (Crossing Phase I)
and,

b. 916,069,558 shares through C-Best with
RVP mechanism (Receive Versus
Payment)/DVP (Delivery Versus Payment)
dated April 12, 2010 (Crossing Phase II).


- 56 -

(lanjutan)

10. Perusahaan menerbitkan Promissory Note
kepada PT. Indotambang Perkasa senilai
Rp 894.816.743.700 pada tanggal 12 Maret
2010 dengan tingkat suku bunga 5,6% per
tahun yang jatuh tempo pada tanggal
12 September 2010 dengan jaminan saham
PT. Elnusa Tbk sebanyak 2.711.565.890
lembar kepada PT.Indotambang Perkasa
dimana Promissory Note tersebut diterbitkan
untuk melunasi pembayaran dalam rangka
pembelian saham PT. Elnusa Tbk dari PT.
Tridaya Esta.
10. The Company issued Promissory Note to
PT. Indotambang Perkasa amounting to
IDR 894,816,743,700 dated March 12, 2010
with interest rate of 5.6% per year with due
date of September 12, 2010 which is
collateralized with PT. Elnusa Tbk shares
totalling 2,711,565,890 shares to
PT.Indotambang Perkasa with Promissory
Note which was issued to settle the payment in
the purchase of PT. Elnusa Tbk shares from
PT. Tridaya Esta.

11. Pada tanggal 12 Maret 2010, Perusahaan
menandatangani Perjanjian Gadai saham
dengan PT. Indotambang Perkasa
sehubungan dengan Note Purchase
Agreement pada tanggal 12 Maret 2010
dimana PT. Indotambang Perkasa sebagai
penerima Gadai telah sepakat untuk
membayar uang kepada Perusahaan sejumlah
Rp 894.816.743.700 atas saham-saham yang
digadaikan.

11. On March 12, 2010, the Company signed the
Global Agreement with PT. Indotambang
Perkasa in connection with the Note Purchase
Agreement dated March 12, 2010 wherein
PT. Indotambang Perkasa as recipient of the
collateral has agreed to pay the Company
totalling IDR 894.816.743.700 on shares used
as collaterail.

31. STANDAR AKUNTANSI BARU

31. PROSPECTIVE ACCOUNTING
PRONOUNCEMENT

Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan
Akuntan Indonesia (DSAK-IAI) telah melakukan
pencabutan atas beberapa standar akuntansi yang
berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2010
sebagai berikut:

Financial Accounting Standard Board of Indonesian
Institute of Accountants (DSAK-IAI) has withdraw
the following accounting standards which will be
effective as of January 1, 2010:

- PPSAK 2: Pencabutan PSAK 41 - Akuntansi
Waran dan PSAK 43 - Akuntansi Anjak
Piutang,
- PPSAK 3: Pencabutan PSAK 54 - Akuntansi
Restrukturisasi Utang Piutang Bermasalah,
- PPSAK 4: Pencabutan PSAK 31 (Revisi 2000)
- Akuntansi Perbankan, PSAK 42 Akuntansi
Perusahaan Efek dan PSAK 49 - Akuntansi
Reksa Dana,
- PPSAK 5: Pencabutan ISAK 06 - Interpretasi
tentang - Instrumen Derivatif Melekat pada
Kontrak dalam Mata Uang Asing.

- PPSAK 2: Withdrawal of SFAS 41 -
Accounting for Warrants and SFAS 43
Accounting for Factoring,
- PPSAK 3: Withdrawal of SFAS 54 -
Accounting for Troubled Debt Restructuring,
- PPSAK 4: Withdrawal of SFAS 31 (Revised
2000) - Accounting for Banking, SFAS 42 -
Accounting for Securities Companies and
SFAS 49 - Accounting for Mutual Funds,
- PPSAK 5: Withdrawal of ISAK 06 Embedded
Derivative Instruments in Foreign Currency
Contracts

DSAK-IAI telah mengeluarkan revisi atas beberapa
standar akuntansi yang berlaku untuk periode
laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah
1 Januari 2010 sebagai berikut:

- PSAK 26 (Revisi 2008) - Biaya Pinjaman

DSAK-IAI has issued revision of the followings
accounting standard which is applicable for
financial statements covering periods beginning on
or after January 1, 2010:

- SFAS 26 (Revised 2008) - Borrowing Cost

Tidak terdapat dampak yang signifikan atas
penarikan dan revisi standar terhadap laporan
keuangan Perusahaan dan anak perusahaan.

There is no significant impact of the withdrawals
and revision of standards on the consolidated
financial statement.


- 57 -

31. STANDAR AKUNTANSI BARU (lanjutan)

31. PROSPECTIVE ACCOUNTING
PRONOUNCEMENT (continued)

Pada tanggal 30 Desember 2008, DSAK-IAI telah
mengumumkan penundaan berlakunya PSAK 50
(Revisi 2006) dan PSAK 55 (Revisi 2006) selama
setahun melalui surat No. 1705/DSAK/IAI/12/-2008
sehingga PSAK 50 (Revisi 2006) dan PSAK 55
(Revisi 2006) akan berlaku untuk periode laporan
keuangan yang dimulai pada atau setelah 1
Januari 2010.
On December 30, 2008, DSAK-IAI has announced
the postponement of SFAS 50 (Revised 2006) and
SFAS 55 (Revised 2006) for a year through its
letter No. 1705/DSAK/IAI/12/-2008. Therefore, both
SFAS 50 (Revised 2006) and SFAS 55 (Revised
2006) will be applicable for financial statements
covering periods beginning on or after January 1,
2010.
- PSAK 50 (Revisi 2006) - Instrumen
Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan
(berlaku untuk periode laporan keuangan
yang dimulai pada atau setelah tanggal 1
Januari 2010).
- PSAK 55 (Revisi 2006) - Instrumen
Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran
(berlaku untuk periode laporan keuangan
yang dimulai pada atau setelah tanggal 1
Januari 2010).

- SFAS 50 (Revised 2006) - Financial
Instruments: Presentation and Disclosures
(applicable for financial statements covering
periods beginning on or after January 1, 2009).

- SFAS 55 (Revised 2006) - Financial
Instruments: Recognition and Measurement
(applicable for financial statements covering
periods beginning on or after January 1, 2009).

DSAK-IAI juga telah mengeluarkan revisi atas
beberapa standar akuntansi yang berlaku untuk
periode laporan keuangan yang dimulai pada atau
setelah 1 Januari 2011 sebagai berikut:

DSAK-IAI has also issued revision of the followings
accounting standards which are applicable for
financial statements covering periods beginning on
or after 1 January 2011;

- PSAK 1 (Revisi 2009) - Penyajian Laporan
Keuangan,
- PSAK 2 (Revisi 2009) - Laporan Arus Kas,
- PSAK 4 (Revisi 2009) - Laporan Keuangan
Konsolidasian dan Laporan Keuangan
Tersendiri,
- PSAK 5 (Revisi 2009) - Segmen Operasi,
- PSAK 12 (Revisi 2009) - Bagian Partisipasi
dalam Ventura Bersama,
- PSAK 15 (Revisi 2009) - Investasi dalam
Entitas Asosiasi,
- PSAK 25 (Revisi 2009) - Kebijakan Akuntansi,
Perubahan Estimasi Akuntansi, dan
Kesalahan,
- PSAK 48 (Revisi 2009) - Penurunan Nilai
Aset,
- PSAK 57 (Revisi 2009) - Provisi, Liabilitas
Kontijensi dan Aset Kontijensi,
- PSAK 58 (Revisi 2009) - Aset Tidak Lancar
yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang
Dihentikan,
- ISAK 7 (Revisi 2009) - Konsolidasi Entitas
Bertujuan Khusus,
- ISAK 9 - Perubahan Atas Liabilitas Purna
Operasi, Liabilitas Restorasi, dan Liabilitas
Serupa,
- ISAK 10 - Program Loyalitas Pelanggan,
- ISAK 11 - Distribusi Aset Nonkas Kepada
Pemilik,
- ISAK 12 - Pengendalian Bersama Entitas:
Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer.

- SFAS 1 (Revised 2009) - Presentation of
Financial Statements,
- SFAS 2 (Revised 2009) - Statements of Cash
flows,
- SFAS 4 (Revised 2009) - Consolidated and
Separate Financial Statements,
- SFAS 5 (Revised 2009) - Operating Segments,
- SFAS 12 (Revised 2009) - Interest in Joint
Ventures,
- SFAS 15 (Revised 2009) - Investment in
Associates,
- SFAS 25 (Revised 2009) - Accounting Policies,
Changes in Accounting Estimates and Errors,
- SFAS 48 (Revised 2009) - Impairment of
Assets,
- SFAS 57 (Revised 2009) - Provisions,
Contigent Liabilities and Contigent Assets,
- SFAS 58 (Revised 2009) - Non Current Assets
Held for Sale and Discountinued Operations,
- Interpretation of SFAS 7 (Revised 2009)
Consolidation of Special Purpose Entities,
- Interpretation of SFAS 9 - Changes in Existing
Decommissioning, Restoration and Similar
Liabilities,
- Interpretation of SFAS 10 - Customer Loyalty
Program,
- Interpretation of SFAS 11 - Distribution of Non-
Cash Assets to Owners,

- Interpretation of SFAS 12 - Jointly Controlled
Entities: Non-monetary Contributions by
Ventures.

Pada tanggal laporan keuangan ini, Perusahaan
dan anak perusahaan masih dalam proses
penilaian atas dampak dan target untuk
menyelesaikan penilaian tersebut sebelum standar
akuntansi tersebut berlaku.
The Company is in the process commencing its
assessment of the impact and targets to complete
the assessment before the effective date of
implementation the prospective accounts
pronouncement.

- 58 -

32. TANGGUNG JAWAB PENYELESAIAN
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

32. APPROVAL OF CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS

Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas
penyusunan laporan keuangan konsolidasi
Perusahaan dan anak perusahaan dan telah
menyetujui untuk menerbitkan laporan keuangan
konsolidasi Perusahaan dan anak perusahaan
untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2009 pada
tanggal 29 Maret 2010.

The management of the Company is responsible
for the preparation of the Companys consolidated
financial statements and approved to issue the
Companys financial statement for the year ended
December 31, 2009 on March 29, 2010.

Sentral Senayan II, lt 27
Jl. Asia Afrika No. 8 Gelora Bung Karno
Tel +62-21 5797 4420
Fax +62-21 5797 4411
www.benakat.co.id

BIPI

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

BIPI

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

INCREASING VALUE

Anda mungkin juga menyukai