3 SKS
DEFINISI PAJAK
Pajak adalah iuran rakyat pada kas negara
berdasarkan undang-undang (yang dapat
dipaksakan) dengan tidak mendapat jasa
timbal (kontraprestasi) yang langsung dapat
ditunjukkan dan yang digunakan untuk
membayar pengeluaran umum (Prof. Dr.
Rochmat Soemitro, S.H)
DEFINISI PAJAK
Pajak adalah peralihan kekayaan dari pihak
rakyat kepada kas negara untuk membiayai
pengeluaran rutin dan surplusnya digunakan
untuk public saving yang merupakan
sumber utama untuk membiayai public
investment (pemyempurnaan )
DEFINISI PAJAK
Pajak adalah suatu kewajiban menyerahkan
sebagian dari kekayaan ke kas negara yang
disebabkan oleh suatu keadaan, kejadian, dan
perbuatan yang memberikan kedudukan
tertentu, tetapi bukan sebagai hukuman,
menurut peraturan pemerintah serta dapat
dipaksakan, tetapi tidak ada jasa timbal balik dari
negara secara langsung untuk memelihara
kesejahteraan umum.
(S.I. Djajadiningrat)
UNSUR-UNSUR PAJAK
1. Iuran dari rakyat kepada negara
2. Berdasarkan undang-undang
3. Tanpa jasa timbal yang secara langsung
dapat ditunjuk
4. Digunakan untuk membiayai rumah tangga
negara
FUNGSI PAJAK
1. FUNGSI BUDGETAIR--Pajak sebagai sumber
dana bagi pemerintah untuk membiayai
pengeluaran-pengeluarannya.
2. FUNGSI REGULEREND--Pajak berfungsi
sebagai alat untuk mengatur atau
melaksanakan kebijakan pemerintah dalam
bidang sosial dan ekonomi.
SYARAT-SYARAT
PEMUNGUTAN PAJAK
Syarat keadilan
Syarat yuridis
Syarat ekonomis
Syarat finansial
Sistem pemungutan harus sederhana
TEORI PEMUNGUTAN PAJAK
1. TEORI ASURANSI
2. TEORI KEPENTINGAN
3. TEORI DAYA PIKUL
4. TEORI BAKTI
5. TEORI ASAS DAYA BELI
1. Teori Asuransi
Negara bertugas untuk melindungi orang dan
segala kepentingannya, meliputi keselamatan
dan keamanan jiwa dan juga harta bendanya.
Hubungan negara dengan rakyatnya : pajak
dianggap sebagai premi yang sewaktu-waktu
harus dibayar oleh masing-masing individu.
2. Teori Kepentingan
Memperhatikan pembagian beban pajak yang
harus dipungut dari seluruh penduduk yang
didasrkan atas kepentingan masing-masing
orang dalam tugas pemerintah termasuk
perlindungan jiwa orang-orang beserta harta
bendanya. Biaya yang dikeluarkan oleh negara
dibebankan pada mereka.
4. Teori kewajiban pajak mutlak/ Teori bakti
Pajak
Pajak Pajak
Subyektif Obyektif
PPh
MENURUT PEMUNGUTANNYA
Negara Daerah
PPH : UU. No. 7 Th. 1983 Dasar hukum Pajak Daerah & Retribusi:
diubah UU. No. 36Th 2008 UU No. 18 Th. 1997
diubah UU. No. 34 Th. 2000
PPN dan PPnBM: UU. No. 8 Th. 1983
diubah UU. No. 42 Th. 2009 PBB: UU. No. 12 Th. 1985
diubah UU. No. 12 Th 1994
Pajak Penghasilan
PAJAK PUSAT Pajak Pertambahan Nilai & PPn BM
Bea Meterai
WP FISKUS
SKP-KB,
PENDAFTARAN N, KBT PEMERIKSAAN
NPWP
KEBERATAN
PENETAPAN
PEMBUKUAN
SSP
PEMBAYARAN
KEP KEBERATAN
BANDING
SPT BPP
KEP BANDING
PELAPORAN
MA
Ilustrasi Hukum Formal:
Surat Administratif
20
Perlawanan Pajak
PASIF
Struktur Ekonomi
Sistem Pemungutan
Moral dan Intelektual AKTIF
penduduk
Tax Avoidance
Tax Evasion
HUKUM PAJAK
WP FISKUS
SKP-KB,
PENDAFTARAN N, KBT PEMERIKSAAN
NPWP
KEBERATAN
PENETAPAN
PEMBUKUAN
SSP
PEMBAYARAN
KEP KEBERATAN
BANDING
SPT BPP
KEP BANDING
PELAPORAN
MA
Kewajiban dan Hak Wajib Pajak
Kewajiban Hak
Mendaftar Mencabut pendaftaran
Potong/pungut Menunda penyampaian SPT
Membetulkan SPT
Setor
Menunda penyetoran
Lapor Pengajuan keberatan dan
Pembukuan banding
27
TATA CARA PEMUNGUTAN PAJAK
Stesel Pajak.
Asas Pemungutan Pajak.
Sistem Pemungutan Pajak.
STELSEL PAJAK
1) Stelsel nyata pengenaan pajak berdasarkan penghasilan
yang sebenarnya diterima sehingga pemungutannya baru
dapat dilakukan pada akhir tahun pajak, yaitu setelah
penghasilan sesungguhnya diketahui.
2) Stelsel anggapan pengenaan pajak didasarkan pada suatu
anggapan yang diatur oleh undang-undang. Misalnya:
penghasilan suatu tahun dianggap sama dengantahun
sebelumnya, sehingga pada awal tahun sudah dapat
ditentukan besarnya pajak terutang untuk tahun berjalan
3) Stelsel campuran awal tahun dihitung berdasar anggapan ,
akhir tahun disesuaikan dengan penghasilan sesungguhnya
diterima. Apabila kurang, WP harus menambah atau apabila
lebih dikembalikan.
CARA(STELSEL) PEMUNGUTAN PAJAK
Stelsel
Fiktif PPh ps 25
Riil PPh ps 21, 23
Campuran PPh ps 29
ASAS PEMUNGUTAN PAJAK
1. ASAS DOMISILInegara berhak mengenakan pajak
atas seluruh penghasilan WP yang bertempat
tinggal dlm wilayahnya, baik yang berasal dari
dalam maupun luar negeri. Asas ini berlakubagi WP
dalam negeri.
2. ASAS SUMBER negara berhak mengenakan pajak
terhadap penghasilan yang bersumber dari
wilayahnya tanpa memperhatikan tempat tinggal
WP.
3. ASAS KEBANGSAAN pengenaan pajak didasarkan
pada kebangsaan atau kewarganegaraan
seseorang.
Azas pajak
EQUALITY Pajak CONVINIENCE tidak
adil dan merata menyulitkan, Pay as you
earn, ex:withholding
Adil secara vertikal
system
Adik horisontal
ECONOMY
efisien ex:self
assesment
CERTAINTY tidak
sewenang-wenang,
berdasarkan undang-undang Adam Smith dalam An
Inquiri into the nature
yang dilaksanakan and cause of the
wealth of nations
SISTEM PEMUNGUTAN PAJAK
Kewajiban
Beban Pajak
Arus kas
44
Ilustrasi Pajak Perusahaan
LABA RUGI
Laba sebelum pajak xxx
Pajak kini (current tax) (xxx)
Pajak tangguhan (deferred tax) xxx
Laba tahun bjln dari operasi dilanjutkan xxx
Kerugian/pendapan operasi dihentikan xxx
Laba tahun berjalan xxx
Pendapatan komprehensif xxx
Pajak penghasilan terkait (xxx)
Total laba komprehensif xxx
Laba yang dapat diatribusikan kepada:
Pemilik entitas induk xxx
Kepentingan non pengendali xxx
NERACA
Aktiva Pajak Tangguhan xxx atau
Kewajiban Pajak Tangguhan xxx
45
Pajak Perusahaan
Dipotong
PPh 23 atas Badan
penghasilan jasa
Memotong
PPh 21
atas gaji
PPN atas
PBB penyerahan
Penghasilan Meterai barang/jasa
BPHTB
Beban yang dapat dikurangkan Pajak Daerah
Penghasilan kena pajak
X tarif pajak
Pajak terutang 1thn fiskal Lapor
Kredit pajak KPP
Angsuran pajak (PPh25)
Dipotong pihak lain (22,23) Setor
Pajak luar negeri (24) Kas negara
Pajak kurang/lebih bayar (29/28
PAJAK dalam Perusahaan
Pajak atas Penghasilan Perusahaan
Dibayar langsung oleh perusahaan :
Angsuran pajak (PPh 25)
Pembayaran pajak akhir tahun (PPh 28/29)
Dipotong oleh pihak lain (final, tidak final, 22, 23)
Laporan laba rugi akan mempengaruhi jumlah beban pajak dan di Neraca utang
pajak / pajak dibayar dimuka
Kewajiban memotong pajak pihak lain (with holding tax)
Pajak atas penghasilan yang diterima pihak lain (21, 23, 26)
PPN pajak atas penyerahan barang / jasa kena pajak
Tidak muncul dalam laporan laba rugi, tetapi di Neraca sebagai utang atau pajak
dibayar dimuka
Pajak Lainnya
PBB, pajak daerah, PPnBM beban
Pajak atas pengalihan hak atas tanah dan bangunan (BPHTP)
Pajak Daerah
Bea Materai
47
PAJAK untuk Individu
Pajak atas Penghasilan Perusahaan
Dibayar langsung oleh perusahaan :
Angsuran pajak (PPh 25)
Pembayaran pajak akhir tahun (PPh 28/29)
Dipotong oleh pihak lain (final, tidak final, 22, 23)
Kewajiban memotong pajak pihak lain (with holding tax)
Orang pribadi sebagai pengusaha atau yang mempekerjakan pihak lain
Pajak atas transaksi PPN
Pajak Lainnya
PBB, pajak daerah, PPnBM beban
Pajak atas pengalihan hak atas tanah dan bangunan (BPHTP)
Pajak Daerah
Bea Materai
48
Akuntansi pajak penghasilan
PSAK Undang-Undang
AKUNTANSI PAJAK
PERBEDAAN
Permanen Temporer
51
TERIMA KASIH