Anda di halaman 1dari 21

KEWIRAUSAHAAN

PELUANG USAHA
SAP 12

OLEH :

Anak Agung Istri Mas Vedanthi Putri (1506205024)

Kadek Sri Agustin (1506205026)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

2017

0
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur ke hadiran Tuhan Yang Maha Esa, berkat karunia-
Nya penulis dapat menyelesaikan paper ini. Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan
paper ini masih jauh dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun
demikian, penulis telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki
sehingga dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya, penulis akan dengan terbuka
menerima kritik, saran, dan usulan guna penyempurnaan paper ini. Penulis berharap semoga
paper ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan mohon maaf sebesar-besarnya
apabila dalam paper ini terdapat hal-hal yang kurang berkenan.

Jimbaran, 7 Mei 2017

Penulis

1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar....................................................................................................................1

Daftar Isi...............................................................................................................................2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ................................................................................................................3

1.1. Rumusan Masalah............................................................................................................4

1.2. Tujuan..............................................................................................................................4

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Peluang Usaha................................................................................................5

2.2. Mengenali Hingga Memilih Peluang Usaha.....................................................................5

2.3. Pemanfaatan Peluang Usaha............................................................................................11

2.4. Memulai Peluang Usaha..................................................................................................15

2.5. Contoh Peluang Usaha.....................................................................................................18

2.6. Analisis SWOT Peluang Usaha.......................................................................................19

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan......................................................................................................................21

Daftar Pustaka.........................................................................................................................22

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Peluang usaha adalah sebuah kesempatan untuk kita dalam mengembangkan


usaha dengan melihat hal-hal positif yang ada untuk dapat dimanfaatkan dalam
pengembangan usaha yang dimiliki. Dengan adanya peluang berarti adanya hal-hal
positif yang mengarah pada kemajuan atau perkembangan suatu usaha yang sedang di
bangun atau yang baru mulai di bangun dengan melihat prospek ke depan usaha
nantinya akan menjadi lebih baik dan meningkatnya pendapatan usaha tersebut.

Sebagai seorang pengusaha memiliki kemampuan mengenali peluang usaha


bisnis yang sangat penting untuk proses wirausaha, begitu pula dengan
mengembangkan bisnis. Peluang usaha bisnis mewakili kemungkinan seorang
pengusaha untuk berhasil memenuhi kebutuhan yang tidak terpuaskan, yang dapat
menghasilkan penjualan dan keuntungan cukup besar. Suatu riset signifikan mengenai
proses pengenalan peluang telah dilakukan dan beberapa model dalam menganalisis
peluang usaha sudah dikembangkan. Pengenalan peluang usaha sering kali berasal dari
pengetahuan dan pengalaman serta bisnis pengusaha . pengetahuan sebelumnya
meruapakan hasil dari kombinasi pendidikan dan pengalaman, serta pengalaman yang
relevan dapat berhubungan dengan pekerjaan atau berasal dari beragam pengalaman
pribadi atau peristiwa. Pengusaha tersebut harus sadar akan pengetahuan maupun
pengalaman ini, serta memiliki keinginan untuk memahami dan menggunakannya.
Faktor-faktor penting lainnya dalam proses ini adalah kewaspadaan pengusaha dan
jaringan kerja usahanya. Terdapat suatu pengaruh interaksi antara kewaspadaan
pengusaha serta pengetahuan pengusaha yang sebelumnya tentang pasar dan masalah
konsumen. Para pengusaha yang memiliki kemampuan untuk mengenali peluang bisnis
yang berarti berada dalam posisi strategis untuk menyelesaikan perencanaan produk
dan proses perkembangan serta memulai perusahaan baru secara berhasil.

3
1.2. RUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan masalah dari paper ini adalah sebagai berikut :

1.2.1. Apa pengertian peluang usaha?

1.2.2. Bagaimana cara mengenali hingga memilih peluang usaha yang tepat?

1.2.3. Bagaimana cara memanfaatkan peluang bisnis?

1.2.4. Bagaimana cara memulai bisnis?

1.2.5. Apa contoh usaha yang memiliki peluang saat ini?

1.2.6. Bagaimana kelayakan dari peluang usaha tersebut melalui analisis SWOT?

1.3. TUJUAN

Adapun tujuan dari penulisan paper ini adalah sebagai berikut :

1.3.1. Mampu memahami pengertian peluang usaha.

1.3.2. Mampu mengenali hingga memilih peluang usaha yang tepat.

1.3.3. Mampu memanfaatkan peluang bisnis yang ada.

1.3.4. Mampu memahami cara memulai bisnis.

1.3.5. Mampu memahami contoh usaha yang memiliki peluang saat ini.

1.3.6. Mampu menganalisis kelayakan peluang usaha melalui analisis SWOT.

BAB II

4
PEMBAHASAN

2.1. PENGERTIAN PELUANG USAHA

Peluang usaha adalah sebuah kesempatan untuk kita dalam mengembangkan


usaha dengan melihat hal-hal positif yang ada untuk dapat dimanfaatkan dalam
pengmbangan usaha yang dimiliki. Dengan adanya peluang berarti adanya hal-hal
positif yang mengarah pada kemajuan atau perkembangan suatu usaha yang sedang di
bangun atau yang baru mulai di bangun dengan melihat prospek ke depan usaha
nantinya akan menjadi lebih baik dan meningkatnya pendapatan usaha tersebut.

Ciri-ciri peluang usaha yang baik :


1) Peluang itu orisinil dan tidak meniru.
2) Peluang itu harus dapat mengantisipasi perubahan, persaingan, dan kebutuhan
pasar dimasa yang akan datang.
3) Benar-benar sesuai dengan keinginan agar peluang bisa bertahan lama.
4) Tingkat visibilitas (kelayakkan usaha) benar-benar teruji untuk dilakukan riset dan
trial.
5) Bersifat ide kreatif dan inovatif bukan tiruan dari orang lain.
6) Ada keyakinan untuk mewujudkannya.
7) Ada rasa senang dalam menjalankannya.

2.2. MENGENALI HINGGA MEMILIH PELUANG USAHA

Untuk memilih usaha yang sesuai dengan kondisi kita sebenarnya juga tidak
terlalu sulit. Kita dapat memilih usaha yang sesuai dengan kondisi di sekitar lingkungan
kita sendiri. Seperti di lingkungan keluarga, di lingkungan kantor, atau di lingkungan
kompleks perumahan, di kampus, atau dimana pun kita berada.

Kita tidak perlu harus membuat usaha yang muluk muluk tetapi cukup
sederhana dan memilihi prospek. Salah satu alat ukur untuk mengukur semua hal yang
mungkin dan tidak mungkin dilakukan oleh usahawan yaitu menggunakan analisis
terhadap kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman (streghs, weakness, opportunities,
and threats). Berikut adalah cara sederhana yang dapat dilakukan dalam menerapkan
analisis SWOT :

5
1. Melihat kekuatan yang dimiliki seperti lokasi, sumber-sumber bahan baku
yang mudah didapat, mudah dijangkau oleh konsumen atau pelanggan, dan
kekuatan lainnya yang dapat dimanfaatkan.

2. Melihat kelemahan yang dimiliki agarkita tidak memaksakan diri melakukan


usaa yang sebenarnya tidak dapat dilakukan karena kita memiliki kekurangan
tertentu.
3. Melihat peluang yang dapat dimangfaatkan dan memberikan keuntungan.
4. Melihat ancaman terhadap usaha-usaha yang beresiko tinggi, memiliki siklus
hidup yang pendek, dan tidak terukur.
Kita harus melihat setiap peluang yang mucul di sekitar kita dan tidak perlu
bingung mencari ide untuk dijadikan peluang, karena ide atau gagasan ada dimanapun.
Di bawah ini adalah daftar sumber ide yang dapat memberikan gagasan awal atau
pemikiran awal untuk menentukan usaha apa yang hendak dijalankan:
a. Lihat barangg-barang disekiling kita dan yang sedang kita gunakan
b. Rasakan apa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh diri
c. Browsing internet yang menyediakan informasi bisnis
d. Baca buku yang berkaitan dengan kewirausahaan
e. Baca Koran, majalah, atau tabloid yang berisikan peluang usaha
f. Baca di perpustakaan umum, perpustakaan seklah atau kampus
g. Kunjungi teman, kenalan dan sahabat
h. Kunjungi bursa efek, amati tren capital dan peluang lainnya
i. Ikuti kusus kewirausahaan
j. Dapatkan informasi dan buku buku dari kedutaan besar
k. Kunjungi pusat-pusat incubator bisnis
l. Kunjungi pusat-pusat perbelanjaan restoran atau waralaba
m. Kunjungi penemuan baru, pameran dagang, dan pameran pameran lainnya
n. Kunjungi perusahaan pesaing
o. Kenali konsumen atau pelanggan potensial
p. Kenali agen, distributor, atau pedagang besar
q. Lakukan hobi dan wiasata
r. Kenali broker paten dan jasa informasi produk lisensi
s. Kunjungi lembaga penelitian dan universitas
t. Ikuti seminar, lokakarya, forum diskusi atau symposium
u. Kunjungi asosiasi dagang dan bisnis
v. Masuk sebagai anggota partai tertentu
w. Ikuti pertemuan alumni
x. Ikuti kebijakan dan keadaan ekonomi Negara
y. Dan masih banyak lagi
Banyak cara untuk melihat peluang yang terjadi di sekitar kita. Selama masih
ada kebutuhan dan keinginan, selama itu pula masih terdapat peluang yang dapat kita
manfaatkan, misal :
1. Mengenali kebutuhan pasar. Usaha berkembang karena adanya permintaan,
dan banyak bisnis kecil yang muncul karena adanya kebutuhan pasar yang

6
belum terpenuhi. Seperti membidik pasar kaum-kaum muda atau ABG,
misalnya kosmetik, telepon genggam dengan fitur-fitur yag menarik dan pulsa
yang murah, factory outlet atau membidik pasar dimana konsumen yang sibuk
dan sangat menghemat waktu jika hanya sekedar berbelanja dengan membuat
situs perdagangan secara online atau layanan antar barang.
2. Mengembangkan produk yang telah ada di pasaran. Ide dari peluang ini
adalah bukan yang pertama tetapi menjadi yang terbaik. Dulu ada Pisang
Pontia, saat ini sudah ada produk turunannya seperti P-man; atau produk yang
melengkapi dari produk yang terlebih dahulu ada seperti jasa catering dan
antar jemput di lembaga pendidikan, jasa penitipan anak I perkantoran dan
sebagainya.
3. Memaduka bisnis-bisnis yang ada. Usaha ini merupakan usaha yang
terintegrasi seperti usaha kos yang dipadukan dengan usaha penatu dan
catering; usaha pemasaran terpadu yang meliputi media cetak, televise, dan
radio dan sebainya.
4. Mengenali kecenderungan (tren) yang terjadi. Produk-produk seperti kamera
digital, telepon genggam, computer serta produk-produk fesyen dan tat arias
model rambut, dimana produk-produk tersebut berkembang dengan pesat di
pasar, baik karena didorong oleh perkembangan teknologi maupun karena
selera pelanggan yang berubah-ubah.
5. Mewaspadai segala kemungkinan yang awalnya terlihat sepele, yang
ternayata setelah ditekuni dapat menjadi bisnis yang luar biasa. Contohnya
adalah produk Sony yang inovatif dikembangkan dari ide gula-gula yang
terbuad dari agar-agar, yang dipandang bukan hanya sebagai makanan manis
untuk anak-anak tetapi menjadi inspirasi dalam mendesain pemutar musik
digital Walkman.
6. Menggunakan asumsi-asumsi yang baru (tidak baku). Contohnya adalah
banyak tempat-tempat seperti hotel atau restoran yang sebelumnya tidak
menyediakan playground, tetapi apabila kemudian disediakan, maka
pengunjung akan menjadi lebih banyak karena tidak hanya berasal dari kaum
tua dan muda namun juga balita.

Melihat sumber ide bisnis yang sangat banyak , tidak mungkin kita dapat
melaksanakan seluruhnya. Beberapa langkah untuk mengenali dan memilih peluang
bisnis yang tepat antara lain :

7
1. Tentukan Tujuan Besar yang Hendak Dicapai
Menentukan tujuan binsis dan arah bisnis sangat diperlukan bagi
wirausahawan baru, sebab setelah itu harus segera melakukan tindakan-
tindakan nyata dengan penuh motivasi untuk merealisasikan tujuan yang telah
ditetapkan tersebut. Oeleh sebab itu, setiap wirausahawan baru baru harus
mampu menetapkan niat tersebut baik dalam hati, pikiran, maupun yang
terbaik tentunya dalam bentuk tulisan.
2. Buat Daftar Ide Usaha
Membuat ide sebanyak0banyaknya yang menarik pikiran Anda. Kita
dapat menggunakan pikiran kita untuk membantu menggambarkan apa saja
yang memungkinkan kita untuk selalu mengingatnya. Pikiran membanttu otak
kita dalam memudahkan menemukan gagasan dan menyimpannya dengan
baik.
3. Nilai Kemampuan Pribadi
Pikirkanlah tentang segala kemampuan, kekuatan, karakteristik yang
diperlukan untuk mencapai sukses dalambisnis yang anda lakukan. Telusuri
dan munculkan semua kelebihan-kelebian Anda dan jangan sekali-kali
mengingat atau memikirkan kelemahan yang anda miliki. Kadang-kadang
banyak orang yang memiliki ide yang cemerlang tetapi tidak dapat
direalisisasikan secara tepat dan cepat dikareakan mereka sediri tidak tahu cara
apa yang mereka inginkan untuk mewujudkan ide cemerlang tersebut.

Untuk mempermudah mewujudkan idea tau gagasan, buatlah daftar


mengenai langkah apa yang anda inginkan untuk mewujudkan idea tau
gagasan tersebut. Jika anda mengalami kesulitan dan memulainya, gunakan
pertanyaan berikut ini untuk mendapatkan alur ide anda :

a. Apa yang benar-benar anda inginkan dalam hidup anda?


b. Apa yang hamoir dan pernah terlewatkan dlam hidup anda?
c. Pada situasi apa dalam hidup, yang Anda rasakan paling
menyenangkan dan mengesankan?
d. Apa cita-cita dan ambisi Anda?
e. Dan sebagainya

Dengan menjawab pertanyaan tersebut maka Anda akan lebih focus


untuk memilih bisnis yang terbaik yang yang terbaik yang terbaik dan sesuai
bagi anda. Perbesar mottivasi anda untuk maju, berikan penilaian yang sangat
tinggi terhadap kemampuan diri Anda.

8
4. Pilih Kriteria
Buatlah tabel kreteria bisnis yang diperlukan, misalnya berisi jumlah
modal yang diperlukan, kebutuhan penghasilan tahunan, sector bisnis yang
disukai, jangka waktu pengendalian modal dan sebagainya. Lalu berikan
penilaian tingkat kepentingan menurut anda dari setiap pertanyaan tadi yang
telah Anda jawab. Kesukaan pribadi ini adalah factor yang menentukan untuk
memilih bisnis yang tepat bagi Anda. Selanjutnya, beri peringkat factor
pemilihan bisnis menurut skala kepentingannya.
5. Perbandingan
Membandingkan dan dapatkan saran dari pengusaha, konsultan atau
mentor. Langkah ini dilakukan sebagai upaya untuk memperoleh sara serta
masukan dari pengalaman-pengalaman mereka, sehingga kita tidak memilih
ide usaha hanya sekedar keinginan semata dan meminumalisasi kesalahan
akibat coba (trial and eror) dalam menjalankan bisnis nantinya. Dari sa4ran
penasehat maupun mentor dapat digunakan untuk mengetahui baagaimana
mereka memgawali karir rya atau memulai usahanya, menemukan idenya,
mengatasi permodalan, motivasi, mengelola sumber daya manusia, pemasaran
dan lain lain.
6. Nilai Keadaan Bisnis Saat Ini dan Masa Datang melalui Riset
Penilaian berikutnya apakah bisnis tersebut dapat bertahan, salah satu
pendekatannya yang dilakukan adalah dengan riset lapangan. Macam-macam
factor dapat dianalisis dan digunkana sebagai landasan berpijak dalam
meakukan bisnis sesungguhnya, seperti kemampuan menghasilkan laba, pola
pertumbuhan, dan alas an opemilik memilih bidang usaha tersebut. Riset ini
dapat dilakukan lebih mudah di luar wilayah geografi Anda untuk menghindari
keseganan pesaing.
7. Tetapkan Pilihan
Pada bagian ini, Anda harus memilih salah satu dari ide yang sudah
Ana buatkan daftarnya dan tentunya memiliih berdasarkan kemungkinan
tingkat keberhasilan terbesar dan resiko kegagalan terkecil. Dimulai dengan
menyeleksi dan meringkas pilihan menjadi lebih sedikit, dan Anda dapat
mempertimbangkan beberapa hal yang telah dibahas pada langkah-langkah
sebelumnya, antara lain :
a. Ketahui keahlian yang dimiliki dan ilmu yang dikuasai
b. Pilih yang memiliki ketertarikan tertinggi

9
c. Pilih yang memiliki keunikan atau memiliki perbedaan dengan bisnis
yang sudah ada, sehingga pelanggan menemukan sesuatu yang
berbeda dan menarik perhatiannya.
d. Lihat tren yang berkembang, gaya hidup, dan perilaku pelanggan yang
potensial agar siklus hidup produk dapat bertahan lama dan tetap
berada pada masa pertumbuhan sehingga menghindari masa
penurunan atau kejenuhan dan selalu melakukan inovasi.
e. Kemudahan akses menjadi hal yang dapat dipertimbangkan, jangan
sampai ide terbuang begitu saja dan hanya dalam mimpi.
f. Pilih yang tidak melibatkan Anda secara penuh dalam pelaksanaannya
nanti, Harus diingat bahwa Anda seorang wirausahawan, Anda tidak
akan mengerjakan sendiri semua kegiatan, Anda harus terus berpikir
dan melakukan kegiatan untuk membesarkan dan mengembangkan
usaha yang juga memerlukan waktu dalam persiapannya.
g. Jangan terlalu boros untuk menginvestasikan modal
h. Lakukan simulasi kecil sebelum bisnis dijalankan, agar mengatahui
segala kemungkinan yang terjadi dan akan mudah mempersiapkan
segala sesuatunya serta mempercepat mengatasi permasalahan.
i. Jangan lupa setelah segala sesuatunya dapat tergambar jelas dan
sangat layak untuk dilakukan, Anda harus berani untuk melakukan
semuanya. Seseorang yang ingin mahir bersepeda, maka ia harus
menaiki sepeda itu, meski pertama-tama memerlukan roda pembantu,
kemudian akan bisa dengan dua roda, walaupun dalam kenyataannya
pasti menemui berbagai kesulitan dan merasakan pula jatuh dijalan
atau menabrak pohon.

2.3. PEMANFAATAN PELUANG USAHA

Jika anda ingin menjadi seorang pengusaha sukses,maka jangan sekali-sekali


mengabaikan peluang usaha yang ada yang sebenarnya banyak disekitar kita. Namun
sayangnya peluang itu sering kali kita abaikan karena kita serasa bingung untuk
memanfaatkannya,serta harus dimulai dari mana padahal peluang itu hanya datang satu
kali saja.bisa saja jika kita melewatkan peluang tersebut yang menurut kita itu peluang
usaha yang niche atau bagus lantas keburu diambil oleh orang lain.

Memang tidak lah mudah bagi seseorang untuk bisa memanfaatkan peluang
usaha dengan cara memanfaatkannya atau mempraktekannya dalam dunia wirausaha

10
yang sesungguhnya.Ini akan terasa berat karena selain membutuhkan ketekunan, tenaga
juga modal yang jumlahnya relatif. Banyak peluang usaha yang tersia-siakan,sehingga
berlalu begitu saja hal itu terjadi karena tidak semua orang atau manusia dapat melihat
peluang dan jika mereka melihatpun belum tentu berani untuk memanfaatkan peluang
tersebut. hanya seorang wirausahawan yang bisa berfikir kreatif serta berani dalam
mengambil risiko dengan tanggap dan cepat untuk memanfaatkan peluang itu.

Peluang usaha yang telah di ambil tentu akan terdapat konsekuensi oleh
pengambil keputusan itu. namun jika berhasil dapat dikatakan mendapat keuntungan,
dan jika gagal maka itu adalah bagian dari risiko yang harus dihadapi, meskipun
demikian, hal itu dapat dijadikan pengalaman yang berharga bagi seorang
wirausahawan agar dapat bekerja lebih baik sehingga mendapatkan keuntungan dari
hasil kerja dan peluang yang telah ia manfaatkan tersebut.

Peluang berarti juga pasar. Jika seseorang ingin berhasil, apalagi berhasil
sebagai entrepreneur, dia harus bisa secara cerdik menangkap dan memanfaatkan
peluang, kemudian mengambil keputusan yang tepat agar memenangkan persaingan di
pasar. Dengan kreativitas berarti seseorang bisa secara bersama-sama menciptakan atau
menangkap peluang dan memaksimalkan resources lain yang bisa mendukung agar
peluang-peluang dan kreativitas itu menjadi berhasil.Dan agar peluang-peluang dan
kreativitas itu berhasil dibutuhkan komunikasi yang baik. Bagi seorang entrepreneur,
keterampilan berkomunikasi itu sangat penting. Segala ide dan kreativitas yang ada
pada diri seorang entrepreneur harus bisa dikomunikasikan dengan baik ke pasar.

Seorang entrepreneur harus rajin pergi ke mana saja, untuk


mengkomunikasikan ide dan kreativitasnya. Dengan komunikasi yang baik, seorang
entrepreneur harus punya keyakinan bahwa ide dan kreativitasnya itu bisa diterima
pasar,Memang tidak lah mudah bagi seseorang untuk bisa memanfaatkan peluang usaha
dengan cara memanfaatkannya atau mempraktekannya dalam dunia wirausaha yang
sesungguhnya.Ini akan terasa berat karena selain membutuhkan ketekunan, tenaga juga
modal yang jumlahnya relatif. Berikut tips cara memanfaatkan peluang usaha :

1. Mempersiapkan dan menyusun rencana


2. Patuh terhadap aturan
3. Strategi Pemasaran yang tepat sasaran
4. Melakukan riset pasar

11
Jika ke empat poin dasar diatas sudah kita lakukan, maka hal yang paling
penting adalah mempraktekannya. Anda harus berani memulai wirausaha atas ide-ide
anda sehingga anda akan tahu peluang usaha yang sedang dijalankan adalah peluang
usaha yang benar-benar bagus. , kita harus yakin menentukan jenis usaha yang akan
kita tekuni. Jika kita merasa tidak yakin dengan jenis usaha yang kita dapatkan, cobalah
temukan jenis usaha yang lain. Lebih baik Anda membuat jurnal atau sekedar membuat
coret-coretan untuk membandingkan jenis-jenis usaha. Dan juga kita harus melihat
peluang pasar dalam pemanfaatan peluang usaha.
Membaca Peluang pasar merupakan hal yang esensial yang wajib hukumnya
bagi seorang entrepreneur. Membaca peluang pasar tidak hanya dilakukan untuk bagi
seorang entrepreneur yang ingin memulai usahanya, namun sebagai pondasi saat kita
bergelut di dunia bisnis. Karena kelihaian kita dalam membaca peluang pasar tidak
hanya dilakukan untuk memulai suatu usaha, namun keahlian dalam membaca peluang
usaha ini juga harus dimiliki kita kita ingin mengembangkan usaha kita, melakukan
segmentasi pasar, maupun pada saat melakukan perluasan usaha. Kemampuan
membaca peluang pasar ini seringkali tidak pas sasaran, sehingga apa yang telah
menjadi ekspektasi pada saat kita memulai usaha seringkali tidak tercapai. Pertama-
tama kita harus teliti dahulu konsep dari melihat peluang usaha. Apa yang kita
inginkan dari melihat peluang usaha atau peluang bisnis? Jenis bisnis atau usaha untuk
kita tekuni, benar. Apa yang kita cari dari usaha atau bisnis yang kita tekuni?
1. Melihat
Membaca peluang pasar diibaratkan seperti seorang anak yang ingin membaca,
namun sebelum ia bisa membaca ia harus bisa melihat hal apa saja yang harus ia
baca. Dalam konteks membaca peluang pasar, maksud dari melihat disini adalah
kita melihat apa yang menjadi masalah dari fenomena-fenomena yang ada di
sekitar kita dan siapa yang mengalami masalah tersebut, yang kemudian kita cari
celah agar kita dapat menembus peluang di dalam celah-celah kecil tersebut.
2. Mendengar
Mendengar dalam hal ini maksudnya adalah bagaimana kita mengetahui
secara langsung tentang kebenaran masalah yang terjadi di pasar. Mendengar
disini juga memiliki tujuan agar kita mengenal lebih dekat dengan konsumen,
sehingga masalah yang didapatkan lebih tepat sasaran.
3. Membaca
Setelah kita melihat dan mendengar mengenai masalah yang terjadi, kemudian
semuanya kita baca perlahan tentang apa yang telah kita lihat dan dengar. Penting
untuk diingat, kita membaca bukan untuk menghafal, tetapi untuk memahami.
12
Demikian juga yang terjadi pada tahap membaca berikut ini, usaha kita tidak akan
pernah sukses apabila kita terpatok pada teori. Sebaliknya apabila kita memahami
apa yang telah kita lihat dan dengar, hasilnya akan lebih baik daripada kita
menghafal. Selain itu juga dalam tahap membaca ini, perlu diingat bahwa jangan
ada satupun poin yang terlewatkan untuk dibaca, dipahami, dan dianalisis. Karena
seberapa kecilpun poin yang telah dihasilkan, akan memiliki peranan yang cukup
dapat diperhitungkan dalam kesimpulan akhir yang dibuat.
4. Menulis
Menulis adalah tahap terakhir dari keempat hal yang dilakukan oleh seorang
anak kecil kita ia akan mempelajari hal baru. Setelah kita melihat, mendengar, dan
membaca , kita perlu untuk menuangkan semua analisis yang telah diambil dalam
tahap membaca. Semua poin harus tertuang baik-baik di dalam sebuah tulisan
yang kemudian akan menjadi tolak-ukur atau pegangan yang akan menuntun kita
saat kita benar-benar terjun dalam mengaplikasikan semua itu.
Sebelum anda memulai usaha, anda juga harus mempertimbangkan hal
penting dalam memulai usaha. Seperti :
Jenis Usaha. sebagai wirausahawan kita harus mempunyai Visi dan Misi. Jika
usaha bersifat tren, usaha itu tidak akan berlangsung lama setelah bergantinya tren
jaman, namun usaha itu akan mempunyai prospek saat tren itu menjadi top topik
jaman itu. Jika usaha bersifat intuisi, atau dengan kata lain adalah obsesi, cita-cita,
sebaiknya pikirkan ulang dan buat suatu hal yang unik dan berbeda, juga
kembangkan bisnis panggilan jiwa (intuisi) tersebut.
1) Produk .Teliti dan kaji baik-baik, karena itu akan mendapatkan keuntungan hanya
dari produk yang terjual. Apakah produk tersebut cepat habis, sehingga pelanggan
mempunyai traffic atau perputaran omzet yang banyak? Apakah produk
tersebut lama habisnya tetapi keuntungan besar ketika produk terjual?
2) Target Pasar. Produk bisa terjual jika terdapat pasar yang mana produk tersebut
akan terjual di dalamnya. Tentukan pasar, atau tempat entah itu kota lain, pulau
lain, bahkan ekspor ke negara lain jika perlu agar produk tersebut terjual.
3) Usaha Di Sekitar kita. Jika kita sudah menemukan jenis usaha, kita harus melihat
satu aspek lagi, yaitu melihat usaha di sekitar. Banyaknya pesaing mengakibatkan
produk kurang terjual, bahkan yang mengerikan adalah tidak terjualnya produk
kita. Kita harus melihat para pesaing dan kita harus yakin kita akan berhasil,
terlebih kita harus mencobanya! Jangan takut mencoba, karena kita tahu
bahwa langkah yang jauh dimulai dari langkah pertama.

Pemanfaatan peluang secara kreatif dan inovatif sebagai berikut :


13
1) Make Modification ( melakukan beberapa perubahan)
2) Make it Better (membuat lebih baik)
3) Make it First (menjadi yang pertama)
4) Make it Special Product (membuat produk khusus)
5) Clonning (meniru tapi merk berbeda)
6) Substitute (menjadi produk pengganti)

2.4. CARA MEMULAI BISNIS

Banyak kisah kisah sukses para wirausahawan dimulai dengan keberanian,


kesabaran, ketekunan, dan kemampuan dalam mengelola usahanya secara bertahap
sampai mencapai kesuksesan. Dari cerita yang menyenangkan sampai menedihkan,
karena mereka selalu menghadapi berbagai resiko. Beberapa penyebab mereka menjadi
pengusaha dan wirausahawan pun sangat beragam karena desakan ekonomi,
dikeluarkan dari tempat kerja, ingin kerja sampingan, ingin coba-coba, atau dukungan
keluarga, gengsi dan sebagainya.

Cara cara yang dapat dilakukan oleh seseorang untuk memulai bisnis
(usaha), baik itu dilakukannya sendiri maupun bersama teman-teman, adalah sebagai
berikut :

1. Memulai Bisnis Baru


Merintis usaha baru atau bisnis baru yaitu membentuk dan mendirikan usaha
dengan menggunakan modal, ide, organisasi dan manajemen yang dirancang
sendiri. Terdapat tiga bentuk usaha yang bisa dirintis oleh anda, yaitu :
a. Perusahaan milik sendiri (sole proprietorship), yaitu bentuk usaha yang
dimiliki dan dikelola sendiri.
b. Persekutuan (partnership), yaitu kerja sama antara dua orang atau lebih.
c. Perushaan berbadan hukum (corporation), yaitu perusahaan yang
didirikan atas dasar badan usaha dengan modal berupa saham.

2. Membeli Bisnis yang Sudah Ada


Alternatif lain uamg dapat dipilih adalah dengan membeli usha yang sudah
ada. Hal ini menawarkan keuntungan dari pelanggan yang sudah ada tanpa
menambah kompetisi. Penghasilan diperoleh lebuh cepat dan pembiayaan lebih
mudah, tetapi Anda harus membayar lebuh untuk membel usaha yang telah ada.

3. Mengembangkan Bisnis yang Sudah Ada

14
Pilihan ini terjadi karena pengusaha atau wirausahawan tersebut melakukan
pengembangan usaha yang sudah ada sebelumnya, baik berupa unit baru atau
berupa cabang maupun penambahan kapasitas usaha lebih besar. Biasanya pilihan
ini terjadi pada perusahaan perusahaan milik keluarga.

4. Memilih usaha franchise


Waralaba (franhise) adalah sutau bentuk usaha kerja sama antara pemilik
waralaba atau pewaralaba (franchisor) dengan penerima waralaba atau terwaralaba
(franchisee) dalam mengadakan persetujuan jual beli hak monopoli untuk
menyelenggarakan usaha (waralaba). Kerja sama ini biasanya dengan dukungan
awal seperti pemilihan tempat, rencana bangunan, pembelian peralatan, pola arus
kerja, pemelihan karyawan, pembukuan, pencatatan dan akutansi, konsultasu,
standarisasi, promosi, pengendalian kualitas, riset, nasihat hukum, dan sumber-
sumber permodalan.
Beberapa keunggulan dari bisnis waralaba dibandingkan dengan memiliki atau
memulai usaha sendiri adalah proses belajar yang lebih singkat, menggunakan
nama usaha yang terkenal, dan bagi hasil dari omcet penjualan. Pada umumnya
waralaba yang cukup mahal bagi calon investor adalah jenis waralaba yang telah
memiliki jaringan yang sangat banyak dan terbukti sukses di mana mana. Hal ini
wajar karena secara matematis resiko kegagalan akan lebih kecil. Pewaralaba juga
akan turun tangan secara langsung dan menerjunkan orang terbaiknya untuk
membantu penerima usaha waralaba, sehingga outlet waralaba tersebut berjalan
dengan baik dan sukses. Pewaralaba akan merasa tercoreng namanya apabila
gerainya ternyata mengalami kegagalan dan harus menutup gerai tersebut.
Di bawah ini beberapa kiat memilih bisnis waralaba :
1. Kumpulkan seluruh informasi mengenai bisnis waralaba yang ada saat ini.
Informasi tersebut dapat diperoleh melalui majalah ekonomi dan bisnis,
buku direktorat khusus waralaba dan asosiasi-asosiasi yang ada.
2. Pilihlah jenis udaha waralaba yang memiliki potensi pertumbuhan tinggi
dan terbukti sukses di mana mana informasi ini dapat diperoleh dari
beberapa majalah ekonomi.
3. Sebaiknya memilih bisnis waralaba disesuaikan dengan kemampuan
keuangan, minat, dan bakat kita.
4. Pastikan proses usaha waralaba tersebut dapat dialihkan dengan baik
kepada terwaralaba.
5. Jangan cepat percaya dengan angka-angka keuntungan yang disodorkan
oleh pewaralaba. Perhatikan asumsi-asumsi yang mendasari perhitungan
15
tersebut, khususnya mengenai asumsi jumlah pelanggan dan pertumbuhan
penjualan.
6. Lakukan pengamatan dan penyelidikan di lapangan terhadap gerai-gerai
yang akan menjadi pilihan kita.
7. Bagi para peminat waralaba yang bermodal terbatas, sekarang banyak
waralaba local yang masih berskala kecil atau bahkan belum menerapkan
system waralaba. Untuk bisnis waralaba yang berskala kecil atau baru
memulai bisnis waralaba, biasanya persyaratannya akan lebih ringan.
8. Bagi kita yang jeli dan memiliki naluri bisnis yang tajam, sebenarnya
banyak potensi usaha yang dapat dikembangkan secara waralaba. Kita
dapat membujuk wirausahawan yang sudah berhasil dan berjalan dengan
baik serta memiliki prospek usaha yang cerah.
Sebuah mimpi akan tetap menjadi mimpi jika tidak ada tindakan untuk
mewujudkannya. Mimpi boleh saja besar, tetapi Anda harus memulainya sekarang
dengan skala yang kecil. Dari tindakan kecil ini, Anda bisa mendapatkan pelajaran
berharga yang bisa kita gunakan untuk memperbaiki tindakan yang berikutnya,
sehingga akhirnya seluruh mimpi bisa terwujud. Mulailah sekarang dan mulai dari
skala kecil jika Anda memang masih memiliki beberapa keterbatasan.
Berikut ini adalah beberapa contoh bidang usaha yang menjadi pilihan para
pemula atau wirausahawan baru adalah :
1. Usaha di bidang makanan atau kuliner. Contoh : makanan pokok, ringan,
minuman ringan dan sebagainya.
2. Usaha pakian atau perhiasan. Contoh : baju, celana, sepatu, sandal.
3. Usaha yang terkait dengan tempat tinggal. Contoh : jual beli rumah
4. Usaha pendidikan. Contoh : buku, kaset, VCD
5. Usaha yang terkait dengan rekreasi. Cohtoh : usaha sewa kendaraan,
penyewaan perlengkapan perkawinan dan hiburan.
6. Usaha pendukung atau mempermudah orang lain menjalankan usaha.
Contoh : menjual mesin dan alat-alat petani.

Apabila kita ingin mendirikan suatu unit bisnis, maka kita akan memilih
bentuk yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan yang dimiliki.
Beberapa pertimbangan yang harus dilakukan sebelum mendirikan organisasi bisnis
adalah :

1. Kebutuhan modal, seberapa banyak jumlah dana yang dibutuhkan untuk


mendirikan sebuah usaha
2. Risiko, memperhitungkan ririko yang akan terjadi, semua diarahkan untuk
mendukung kegiata bisnis.
16
3. Pengawasan, kemampuan pemilik usaha dalam melakukan pengawasan
aktivitas bisnisnya
4. Kemampuan manajerial, keahlian yang harus dimiliki untuk merncanakan,
mengendalikan dan mengawasi usaha
5. Kebutuhan waktu: memiliki cukup waktu untuk mengoperasikan usaha
dan mengarahkan para karyawannya
6. Pajak: pembayaran pajak yang harus dipenuhi sebagai konsekuensi
menjalankan suatu kegiatan bisnis

2.5. CONTOH PELUANG USAHA

Saat ini di Kota Denpasar sangat sulit untuk mencari tenaga kerja yang dapat
dipercaya untuk mengasuh anak. Walaupan ada tenaga pengasuh (baby sitter), biaya
yang harus dikeluarkan oleh orang tua relatif tinggi, baby Sitter itu pun belum tentu
dapat mengasuh anak secara baik dan benar, hal ini dikuatkan dengan pernyataan dari
DR. Soemiarti Patmonodewo yang mengatakan bahwa baby sitter bukanlah teman yang
edukatif dan kreatif bagi anak-anak, sehingga lebih baik orang tua menitipkan anak
mereka di TPA.

Layanan Tempat Penitipan Anak (TPA) merupakan sebuah gagasan ideal yang
muncul sebagai problem solving pada permasalahan yang terjadi. Departemen Sosial
RI menyatakan dalam usaha mengantisipasi masalah kesenjangan pengasuh seorang
anak akibat bekerjanya orang tua di luar rumah tangga maka perlu adanya lembaga
penitipan anak atau yang lebih dikenal dengan Tempat Penitipan Anak (Depsos,
1992:1). Tempat Penitipan Anak (TPA), merupakan suatu bentuk layanan sosial
masyarakat yang ditujukan untuk anak yang orangtuanya memiliki kesibukan dalam
bekerja dan tidak sempat untuk mengurus ataupun mengasuh anak mereka sehingga
anak mereka harus dititipkan. Layanan tempat penitipan anak ini memberikan
pelayanan dalam bentuk pengasuhan, perawatan dan bimbingan sosial. Pelayanan
Tempat Penitipan Anak ini sangat efisien dalam segi biaya dan mudah terjangkau oleh
masyarakat pada umumnya. Dengan ini anak akan terjamin kesejahteraanya tanpa
membuat orang tua terganggu dalam melakukan pekerjaan

2.6. ANALISIS SWOT PELUANG USAHA

Faktor Internal

a. Kekuatan (strength)

17
Memberikan jasa dan pelayanan terbaik kepada konsumen dengan service
playground, makanan sehat, pendidikan karakter dan berbagai pelayanan
lainnya.
Jasa ini akan membantu masalah orang tua yang tidak bisa menjaga anaknya
sendiri saat sibuk.
Dalam memilih tenaga kerja yang terampil, berkompeten, dan pengelaman
dalam pengasuhan dan perawatan bayi melalui proses seleksi yang benar.
Amora day care menyediakan sarana dan prasarana yang memadai demi
kenyamanan bayi , dan kepuasan orang tua bayi.
Fasilitas Lengkap. Amora menyediakan fasilitas yang baik dan lengkap untuk
memanjakan bayi seperti playground yang menyenangkan, mainan-mainan
anak-anak, keperluan keperluan bayi , dan desain interior yang menarik bagi
anak-anak

b. Kelemahan (weakness)
Amora memiliki kelemahan berupa belum banyak pengalaman, dikarenakan
merupakan pendatang baru dalam ranah bisnis ini.
Bisnis ini sulit dan memerlukan proses yang lama dalam mendapatkan
kepercayaan konsumen.
Sulitnya mendapatakan tenaga kerja yang kompeten dan sesuai kreteria usaha
ini.
Biaya-biaya yang dibutuhkan dalam bisnis cukup besar terutama dalam bidang
pengadaan fasilitasnya seperti playground, mainan anak anak, perlengkapan
day care, tempat usaha dan lain-lain.

Faktor Eksternal
a. Peluang (opportunity)
Banyaknya konsumen. di Indonesia dan di Bali khususnya semakin banyak
orang tua yang sibuk dengan pekerjaannya sehingga membutuhkan jasa
penitipan bayi yang terpercaya untuk mengurus bayi mereka selama mereka
sibuk bekerja
Terdapat sedikit usaha sejenis di Bali sehingga perusahaan daya care ini akan
mudah berkembang
b. Ancaman (threat)
Banyak orang tua yang menitipkan anak pada pembantu.
Masih banyak orang tua yang menganggap bahwa day care tidak penting dan
menganggapnya sebagai pemborosan biaya saja.

18
BAB III

PENUTUP

3.1. KESIMPULAN

Peluang usaha adalah sebuah kesempatan untuk kita dalam mengembangkan


usaha dengan melihat hal-hal positif yang ada untuk dapat dimanfaatkan dalam
pengembangan usaha yang dimiliki. Dengan adanya peluang berarti adanya hal-hal
positif yang mengarah pada kemajuan atau perkembangan suatu usaha. Membaca
Peluang pasar merupakan hal yang esensial yang wajib hukumnya bagi seorang
entrepreneur. Mulai dari melihat, mendengar, membaca, dan menulis peluang usaha
dilakukan untuk tidak hanya menentukan pilihan usaha apa yang dijalani namun juga
untuk mengemembangkan usaha bisnis itu sendiri untuk jangka panjang. Peluang usaha
harus dimanfaatkan secara kreatif dan inovatif akan mengahasilkan sesuatu yang
menarik bagi masyarakat. Dalam memulai suatu bisnis ada beberapa cara yang dapat
dilakukan yaitu membuat bisnis baru, membeli bisnis yang sudah ada, mengembangkan

19
bisnis yang sudah ada, atau membuatu bisnis waralaba. Dalam memulai suatu bisnis
juga terdapat beberapa hal yang harus dipertimbangkan yaitu (1) Jenis usaha, (2) Jenis
produk, (3) Target konsumen, (4) Lingkungan, (5) Legalitas, (6) Beresiko kecil, dan
(7)Modal. Tujuh pertimbangan ini dapat diketahui melalui analisi studi kelayakan bisnis
atau analisis SWOT dimana nantinya akan diidentifikasi kekuatan/kelemahan dari
lingkungan intenal bisnis serta peluang/ancaman dari lingkungan eksternal bisnis.

3.2. SARAN

Memang tidak lah mudah bagi seseorang untuk bisa memanfaatkan peluang
usaha dengan cara memanfaatkannya atau mempraktekannya dalam dunia wirausaha
yang sesungguhnya. Namun dengan adanya karya tulis ini semoga dapat memberi
manfaat dan membuka pikiran semua orang untuk menjadi wirausaha.

DAFTAR PUSTAKA

Saiman, Leonardus. 2009. Kewirausahaan: Teori, Praktik, dan Kasus-kasus. Jakarta:


Salemba Empat.

Suharyadi, Arissetyanto Nugroho, Purwanto S. K., Maman Faturohman. 2007.


Kewirausahaan: Membangun Usaha Sejak Usia Muda. Jakarta: Salemba Empat.

https://wisuda.unud.ac.id/pdf/1204205021-2-BAB%20I.pdf (diakses pada tanggal,


7 Mei 2017)

20

Anda mungkin juga menyukai