SAP 2
Riset Konsumen dan Segmentasi Pasar
Dosen Pengampu: Ni Made Rastini. S.E., M.M.
Oleh
Kelompok
UNIVERSITAS UDAYANA
2017
2.1. Hubungan Riset Konsumen Dengan Riset Pemasaran
Riset konsumen dikembangkan sebagai perluasan bidang riset pemasaran yang
memfokuskan perhatiannya pada perilaku konsumen bukan aspek lain dalam proses
pemasaran. Riset pemasaran merupakan suatu penyelidikan yang sistematis dengan
tujuan untuk memperoleh informasi yang akan digunakan untuk pengambilan
keputusan di bidang pemasaran.
Sebagaimana dinyatakan dalam konsep pemasaran, memahami perilaku
konsumen yang menjadi pasar sasaran dan memenuhi kebutuhan dan keinginannya
secara lebih baik dibandingkan pesaing adalah kunci keberhasilan bisnis. Pemasar
menganggap jika mereka mengetahui segala sesuatu mengenai proses pengambilan
keputusan konsumen, maka mereka dapat merancang strategi pemasaran dan pesan-
pesan promosi yang dapat mempengaruhi konsumen. Agar dapat merancang strategi
yang tepat, pemasar terlebih dahulu harus memahami semua aspeknyang berkaitan
dengan perilaku konsumen dan pasar sasarannya. Pemahaman dan informasi lengkap
aspek tersebut hanya dapat diperoleh melalui riset konsumen.
Riset konsumen merupakan sebuah penyelidikan sistematis dengan tujuan
memperoleh informasi tentang konsumen yang akan digunaknan untuk pengambilan
keputusan di bidang pemasaran bagi pasar sasaran yang dituju. Pengertian riset
pemasaran mengandung tiga hal. Pertama, riset konsumen bersifat sistematis artinya
bahwa setiap tahap dalam proses riset harus direncanakan terlebih dulu dan
menggunakan metode yang tepat. Kedua, riset konsumen berupaya menyediakan
informasi yang akurat dan mencerminkan keadaan yang sebenarnya. Maka dari itu
riset harus dilakukan secara obyektif. Ketiga, riset konsumen mencakup indentifikasi,
pengumpulan, analisis, dan penggunaan informasi. Informasi yang diperoleh melalui
riset konsumen adalah seperti Apa yang dipikirkan oleh konsumen tentang produk
kita dan produk pesaing?, Apa yang menurut mereka perlu diperbaiki dari produk
kita?, Bagaimana mereka menggunakan produk kita?, Bagaimana sikap mereka
menggunakan produk kita?, Bagaimana peran mereka dalam keluarga?, Apa harapan
dan mimpi mereka dalam keluarga? Dan sebagainya.
2.5. Informasi Hasil Riset Konsumen Dengan Basis Segmentasi Pasar Dan Contohnya
Schiffman dan Kanuk (2008 : 37) mendefinisikan segmentasi pasar sebagai
proses membagi pasar menjadi irisan-irisan konsumen yang khas yang mempunyai
kebutuhan atau sifat yang sama dan kemudian memilih satu atau lebih segmen yang akan
dijadikan sasaran bauran pemasaran yang berbeda. Segmentasi faktanya telah digunakan
pada tujuan pemasaran berkembang, hal ini dikarenakan segmentasi mengidentifikasikan
sub kelompok penting dalam populasi sebagai target pemasaran yang lebih efisien dari
yang lain. Penelitian segmentasi yang telah dilakukan oleh para ahli mengelompokkan
konsumen berdasarkan kelas sosial dan gaya hidup (Plummer, 1974) maupun variabel-
variabel demografi seperti umur, jenis kelamin, pendapatan, dan variabel demografi
lainnya. Tujuan segmentasi adalah melayani konsumen lebih baik dan memperbaiki
kompetitif perusahaan. Dibalik tujuan utama ini tentu ada tujuan-tujuan lain yang lebih
sempit, seperti meningkatkan penjualan (dalam unit dan rupiah), memperbaiki pangsa
pasar (market share), melakukan komunikasi dan promosi yang lebih baik, dan
memperkuat citra. Maka dari hal tersebut riset konsumen berbasis segmentasi pasar
sangatlah penting dan bermanfaat bagi pemasar.
Pasar, khususnya pasar konsumen dapat disegmentasi berdasarkan empat
kelompok besar variabel, yaitu : variabel geografis, demografis, psikografis, dan perilaku.
Pemasar harus menggunakan kombinasi dari keempat variabel tersebut untuk
memperoleh cara segmentasi yang terbaik (Suprapti, 2010 : 39).
Sebagai contoh jika seseorang peneliti diberitahu bahwa tujuan studi adalah untuk
mengembangkan strategi pasar Starbuck market, dalam memasuki sebuah lingkungan
pasar baru maka manajer pemasar Starbuck melakukan riset terhadap gaya hidup
masyarakat sekitar. pertama-tama dia dapat mengumpulkan data-data sekunder, seperti
statistic populasi (jumlah penduduk,rata-rata penghasilan penduduk, minat masyarakat
terhadap kopi, dll). Kemudian, bersama-sama dengan manajer pemasaran, peneliti akan
menentukan berbagai parameter dari populasi yang akan dipelajari (misalnya,laki-laki dan
perempuan sudah nikah yang berlatar belakang pendidikan perguruan tinggi berumur
antara 25-60 yang tinggal atau bekerja di daerah kota Denpasar). Studi kuantitatif dapat
dijalankan pertama-tama dengan mengumpulkan iformasi mengenai sikap dan perhatian
target populasi mengenai cara menemukan orang-orang yang memiliki kecendrungan
minum kopi. Tahap riset ini harus mengahasilkan generalisasi sementara mengenai
kelompok-kelompok tertentu kepada sasaran dan pelayanan yang harus diberikan.
Kemudian manajer pemasaran dapat menginstruksikan peneliti untuk
menyelenggarakan studi kuantitatif guna menegaskan dan mencantumkan jumlah pasti
(presentase) pada temuan-temuan yang muncul dari kelomopok-kelompok fokus. Studi
tahap pertama harus memberikan pengertian yang cukup untuk mengembangkan
rancangan riset dan secara langsung dapat melancarkan survey berskala besar. Tetapi, jika
masih ada keraguan mengenai suatu unsur rancangan riset, seperti susunan kata-kata dan
format, mereka dapat memutuskan untuk melakukan studi penyelidikan berskala kecil.
Analis harus mengelompokkan calon konsumen ke dalam segmen-segmen yang
didasarkan pada ciri-ciri social buadaya atau gaya hidup yang relevan dan berdasarkan
kebiasaan, sikap, persepsi, dan ciri-ciri geodemografis
REFERENSI
Suprapti, Ni Wayan Sri. 2010. Perilaku Konsumen: Pemahaman Dasar dan
Aplikasinya dalam Strategi Pemsaran. Denpasar: Udayana University Press
Munandar, Dadang. 2005. Analisis Penentuan Segmen, Target, Dan Posisi Pasar
Home Care Di Rumah Sakit Al-Islam Bandung. Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.6, No. 2.
Penetapan Pasar Sasaran Dan Penentuan Posisi Pasar.
http://elainelainey.blogspot.com/2016/07/penetapan-pasar-sasaran-dan-penentuan.html
(diakses September 2017)