Anda di halaman 1dari 1

Latar belakang

Proses pertumbuhan tanaman secara alami dimulai dengan perkecambahan biji, yang
merupakan tahap munculnya radikula pada testa benih (Salisbury, 1995: 197). Rendahnya
perkecambahan biji akan mempengaruhi perbanyakan generatif tanaman. Rendahnya
kemampuan biji untuk berkecambah dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu tingkat
kemasakan benih, ukuran benih, dormansi, penghambat perkecambahan, air, temperatur,
oksigen, dan cahaya (Sutopo 2002: 25). Salah satu faktor yang mempengaruhi rendahnya
perkecambahan yaitu dormansi biji. Dormansi biji dapat disebabkan salah satunya karena
struktur kulit biji yang keras.

Benih asam jawa termasuk benih ortodok, sehingga dapat disimpan dalam jangka
waktu yang cukup lama. Benih ortodok dapat dikeringkan sampai kadar air rendah 5-10 %
dan dapat di simpan pada suhu serta kelembaban penyimpanan yang rendah tanpa
menyebabkan penurunan viabilitas (Mudiana, 2007 :40-41). Umumnya benih ortodok
mengalami masa dormansi, yaitu masa dimana benih tidak dapat berkecambah dengan segera
meskipun berada pada lingkungan yang sesuai bagi perkecambahannya. Dorman pada benih
asam jawa merupakan dormansi fisik. Kulit benih yang impermeabel menjadikan benih sulit
untuk dimasuki oleh air saat proses imbibisi. Oleh karena itu, benih asam jawa membutuhkan
suatu perlakuan pendahuluan untuk mematahkan dormansinya.

Salah satu cara efektif pematahan dormansi adalah dengan menggunakan larutan
kimia. Tujuan utama yang diharapkan adalah memudahkan proses imbibisi, dengan
menjadikan kulit biji menjadi permeabel sehingga mudah dimasuki oleh air saat proses
imbibisi. Berbagai larutan yang biasa dipakai untuk pemecahan dormansi diantaranya adalah
larutan KNO3, H2SO4, HCl, dan larutan lainnya (Sutopo, 2002: 30). Informasi mengenai
perlakuan pematahan dormansi biji asam jawa menggunakan larutann kimia dan waktu
perendaman yang berbeda masih belum banyak diketahui. Oleh karena itu, penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui respons perkecambahan biji asam jawa terhadap faktor
lingkungan, mengetahui laju perkecambahan menurut ketebalan kulit biji dan mengetahui
batas-batas kebutuhan air dalam perkecambahan suatu biji.

Anda mungkin juga menyukai