Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM

KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI

ROCK FARMING MINERAL

Disusun Oleh :

Bunga Dahlia

F1D315016

PRODI TEKNIK GEOFISIKA

JURUSAN TEKNIK KEBUMIAN

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS JAMBI

2016
I. DASAR TEORI
1.1 Definisi rock farming mineral
Rock forming mineral adalah mineral mineral yang menyusun suatu batuan
dengan kata lain batuan itu berarti terdiri dari berbagai macam mineral. Akan tetapi,
ada juga batuan yang hanya terdiri dari satu mineral saja, seperti dunit yang hanya
terdiri dari satu mineral yaitu olivine. (Asikin, 1978)
Dalam proses pendinginan magma dimana, magma tersebut tidaklah langsung
semuanya membeku, tetapi mengalami penurunan temperature secara perlahan
bahkan mungkin cepat. Penurunan ini di sertai mulainya pembentukan dan
pengendapan mineral-mineral tertentu yang sesuai dengan temperaturenya .
pembentukan mineral dalam magma karena penurunan temperature telah disusun
oleh bowem yaitu deret reaksi bowen.
1.2 Deret reaksi bowen
Reaksi bowen adalah suatu bagan yang menunjukan susunan mineral
mineral pembentuk batuan beku yang terdiri dari 2 bagian. Mineral tersebut dapat
digolongkan menjadi 2 bagian besar yaitu mineralmafik (berwarna gelap) pada
bagian kiri dan mineral Felsik (berwarna terang) pada bagian kanan. (Mondadori,
1977)
1. Discontinous Series
Pada bagian sebelah kiri adalah Deret Discontinous dimana deret ini terbentuk
dari mineral Ferromagnesian Silikat. Mineral yang terbentuk pada suhu tertinggi
adalah Olivine, tetapi pada magma yang jenuh oleh SiO2 maka mineral Pyroxyne lah
yang akan terbentuk terlebih dahulu. Olivine dan Pyroxyne ini disebut pasangan
Ingcongruent melting dimana Olivine akan bereaksi dengan larutan sisa dan
membentuk Pyroxyne. Temperatur menurun terus dan pembentukan mineral berjalan
sesuai dengan temperaturnya. Mineral yang terakhir terbentuk adalah Biotit yang
berarti semua besi dan magnesium dalam larutan magma telah habis dipergunakan
untuk membentuk mineral.
2. Continous Series
Mineral sebelah kanan terdiri dari mineral mineral kelompok Plagioklas.
Maksud dari continuous series adalah mineral awal akan turut serta dalam
pembentukan mineral selanjutnya. Reaksi berubahnya komposisi Plagioklas ini
dinamakan Solid Solution yang artinya kristalisasi Plagioklas Ca-Plagioklas Na,
jika reaksi setimbang akan berjalan menerus. Saat mineral kehilangan Ca maka Na
akan menggantikan tempat Ca sehingga semakin kebawah semakin sedikit Ca dan
semakin banyak Na, begitu juga sebaliknya semakin keatas maka semakin kaya Ca
semakin miskin Na. Dalam hal ini Anorthite adalah jenis Plagioklas yang kaya
Casedangkan Albit adalah Plagioklas kaya Na. (Chatib, 1992)
Mineral sebelah kanan dan sebelah kiri bertemu pada mineral Potasium
Feldspar ke mineral Muscovit dan yang terakhir mineral Kwarsa, maka mineral
Kwarsa merupakan mineral yang paling stabil diantara seluruh mineral Felsik atau
mineral Mafik, dan sebaliknya mineral yang terbentuk pertama kali adalah mineral
yang sangat tidak stabil dan mudah sekali terubah menjadi mineral lain. (Graha,
1987)
Sehingga dengan memperhatikan reakasi bowen, kita dapat memperoleh
berbagai kemungkinan himpunan mineral utama di dalam batuan beku diantaranya :
1. Kelompok batuan ultra basa dan basa, mineralnya yaitu :
- Olivine
- Olivine Plagioklas
- Piroksen
- Olivine Piroksen
- Olivin Plagioklas Piroksen
- Piroksen Plagioklas
2. Kelompok batuan intermediet, mineralnya antara lain :
- Piroksen hornblende plagioklas
- Hornbledde plagioklas
- Hornblende plagioklas biotit kuarsa
3. Kelompok batuan asam, mineralnya yaitu :
- Hornblende plagioklas biotit ortoklas
- Hornblende plagioklas biotit muscovite
- Muscovite biotit ortoklas
a. Mineral utama
Mineral ini yaitu mineral yang terbentuk langsung dari kristalisasi magma
seperti yang telah dibahas sebelumnya yaitu yang deret reaksi bowen. Berdasarkan
warna mineral, , dapat dikelompokkan duan mineral yaitu :
1. Felsic mineral : tersusun dari mineral-mineral yang berwarna terang dan cerah
serta mempunyai berat jeinis kecil atau ringan. Contoh, kuarsa, feldspar, dan
feldspatoid
2. Mafic mineral : tersusun dari mineral mineral yang berwarna gelap dan
mempunyai berat jenis besar atau berat. Contoh, olive, amphibole dan
piroksin.
b. Mineral tambahan adalah mineral yang terbentuk dari kistalisasi magma, terdapat
dalam jumlah yang sedikit (kurang dari 5 %) kehadirannya tidak menentukan
nama batuan. Contoh, zircon, magnesit, hemati, pyrite, rutile, apatit, garnet.
c. Mineral sekunder : mineral mineral ubahan dari mineral utama, dari hasil
pelapukan, reaksi hidrotermal, maupun hasil dari metamorfisme terhadap mineral
utama. Contoh, kalsit, kalkopirit, pyrite, klorit. (Badgley, 1959)
II. TUJUAN
1. Mempelajari mineral mineral pembentuk batuan
2. Mempelajari tentang deret reaksi bowen
III. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Diberikan batuan kepada praktikan
2. Difoto batuan tersebut
3. Diamati batuan terrsebut
4. Dideskripsikan mineral yang terdapat pada batuan tersebut
VI. ANALISIS
Dalam praktikum kristalografi dan mineralogy ini yaitu tepatnya pada hari
senin 14 november 2016 yang mengenai mineral pembentuk batuan atau rock
farming mineral. Dimana, dalam praktikum ini praktikan mendeskripsikan mineral
mineral yang terdapat pada batuan.
Berdasarkan data atau hasil dari praktikum dapat di analisis bahwa pada
batuan pertama yang praktikan analisis atau deskripsikan sifat sifat fisik mineralnya
yaitu mineral tersebut berwarna putih bening, memiliki kilap kaca, perawakan
mineral yang membata, dengan belahan yang sempurna, pecahannya uneven,
memiliki daya tahan yang brittle, goresnya tidak berwarna, memiliki sifat magnet
yang diamagnetic hal itu berarti tidak dapat magnet di dalam mineral ini, serta
mineral terebut memiliki derajat ketransparan yang transparan dan kekerasan mineral
tersebut adalah 3. Jadi, berdasarkan pendeskripsian sifat fisik mineral tersebut
menurut praktikan mineral tersebut bernama kalsit dengan rumus kimianya 3.
Dimana, mineral kalsit ini merupakan mineral utama pembentuk batu kapur atau batu
gamping, ataupun batu marmer.
Selanjutnya, praktikan melakukan pendeskripsian mineral pada batuan yang
kedua. Pada batuan ini sifat fisik yang sangat menonjol yaitu warna dari mineral
tersebut yang terlihat seperti warna bata, dengan perawakan mineral yang membutir,
goresnya putih, dengan daya tahan yang brittle, mineral ini juga memiliki belahan
yang cukup sempurna, serta memiliki kilap tanah,pecahan yang hackly, mineral ini
derajat ketransparannya tidak tembus sama sekali oleh cahaya atau opaque dan
mineral ini memiliki kekerasan 3,5. Jaadi, berdasarkan pendeskripsian sifat fisik
mineral pda batuan tersebut mineral ini bernama hematite. Mineral hematite ini
biasanya mineral pembentuk batuan beku, batuan sedimen dan juga batuan metamorf.
Pada pendeskripsian mineral pada batuan yang ketiga yaitu batuan terakhir
yang praktikan identifikasi. Dimana, didalam batuan tersebut terdapat dua jenis yang
berbeda yaitu mineral biotit dan kuarsa. Pada batuan tersebut jika dilihat batuan
tersebut terdapat bintik bintik hitam dan juga putih. Untuk pendeskripsian sifat fisik
mineral yang pertama yaitu dimana, mineral ini berwarna hitam keabu abuan,
memiliki belahan yang sempurna, pecahan yang tidak rata, memiliki gores putih,
Perawakan mineralnya massif hingga lempeng, dengn daya tahan mineralnya brittle
hingga flexible, juga elastic. Mineral tersebut adalah biotit. Setelah itu,
pendeskripsian mineral yang keduan pada batuan ketiga ini. Dimana mineral ini
berwarna putih serta goresnya juga berwarna putih, mineral ini juga memiliki kilap
kaca, dengan derajat ketransparan yang tembus oleh cahaca atau transparan, dan
mineral ini memiliki kekerasan yang cukup keras yaitu 7. Jadi, berdasarkan
pendeskripsian sifat fisik mineral tersebut mineral kedua yang terdapat pada batuan
tersebut adalah kuarsa.
Mineral kuarsa ni jika dilihat dari urrutannya pada deret reaksi bowen,
mineral ini terdapat pada urutan yang terakhir kali. Dimana, pada urutan tersebut
kandungan silica oksida atau 2nya sangat lah tinggi.
VII. KESIMPULAN
1. Rock forming mineral adalah mineral mineral yang menyusun suatu batuan
dengan kata lain batuan itu berarti terdiri dari berbagai macam mineral. Akan
tetapi, ada juga batuan yang hanya terdiri dari satu mineral saja, seperti dunit
yang hanya terdiri dari satu mineral yaitu olivine.
2. Reaksi bowen adalah suatu bagan yang menunjukan susunan mineral mineral
pembentuk batuan beku yang terdiri dari 2 bagian. Mineral tersebut dapat
digolongkan menjadi 2 bagian besar yaitu mineralmafik (berwarna gelap) pada
bagian kiri dan mineral Felsik (berwarna terang) pada bagian kanan, pada deret
reaksi bowen series
DAFTAR PUSTAKA

Asikin, Sukendar. 1978. Dasar-dasar Geologi Struktur. Bandung : Departemen


Teknik Geologi ITB.

Badgley, P.C. 1959. Structural Methot For The Exploration Geologist. Oxford Book
Company. New Delhi.

Ir. Chatib, Mustar. 1992. Ikhtisar mineralogy dan kristalografi. Palembang : Fakultas
Teknik Industri.

Mondadori, Arlondo. 1977. Guide to rocks and Minerals. Milan : Simons and
Schusters

Graha, Doddy Setya. 1987. Batuan dan Mineral. Jakarta : Erlangga .

Anda mungkin juga menyukai