Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN KEMAJUAN 2

PEMBEKALAN PLPG

Nama Peserta : Hendrik Ade Putra, S.Pd.

NUPTK : 9447763664200042

Nomor Peserta : 17036259810072

Bidang Studi Sertifikasi : Teknik Mekatronika

Sekolah Asal : SMK Negeri 3 Salatiga

Kabupaten/ Kota : Kota Salatiga

Provinsi : Jawa Tengah

RAYON 112

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2017
Pelaporan 2

Batas Waktu Pengumpulan

19-09-2017 12:30:59

Deskripsi

II. LAPORAN KEMAJUAN BELAJAR MANDIRI KEDUA


Sumber Belajar Bidang Studi

A. Ringkasan materi (sepertiga pertama dari keseluruhan materi pada


sumber belajar bidang studi)

B. Materi yang sulit dipahami Uraikan materi yang menurut Anda sulit
dipahami dalam bagian ini

C. Materi esensial apa saja yang tidak ada dalam Sumber Belajar
Uraikan materi yang menurut Anda anggap esensial tetapi tidak
dijelaskan dalam bagian ini

D. Materi apa saja yang tidak esensial namun ada dalam Sumber
Belajar
Uraikan materi yang menurut Anda tidak esensial tetapi dijelaskan
dalam bagian ini

E. Jawaban Latihan Soal Uraian

Referensi

Bab-1
A. RINGKASAN MATERI

BAB I

GAMBAR TEKNIK

Gambar teknik adalah gambar yang dibuat dengan menggunakan cara-cara,


ketentuan-ketentuan, aturan-aturan yang telah disepakati bersama oleh para ahli
teknik.

1. Fungsi gambar teknik:


a. Penyampai informasi dari perancang ke pelaksana lapangan.
b. Pengawetan dan penyimpanan informasi terkait spesifikasi mesin
dapat dituangkan pada gambar.
c. Penuangan gagasan dan pengembangan yang dituangkan dalam
sketsa dan dievaluasi untuk menghasilkan gambar baru sebagai
bentuk pengembangan desain sebelumnya.
2. Memahami alat-alat gambar & cara penggunaannya.
a. Kertas gambar.

Kertas gambar mempunyai ukuran panjang dan lebar yang sudah


terstandar. Sesuai dengan sistem ISO (International Standardization
for Organization) dan NNI (Nederland Normalisatie Instituet),
ukuran kertas gambar ditentukan sebagai berikut dapat dilihat pada
Tabel 1.

Ukuran Ukuran Sisi Kiri C(Constant)


Lebar Panjang
A0 841 mm 1189 mm 20 mm 10 mm
A1 594 mm 841 mm 20 mm 10 mm
A2 420 mm 594 mm 20 mm 10 mm
A3 297 mm 420 mm 20 mm 10 mm
A4 210 mm 297 mm 20 mm 5 mm
A5 148 mm 210 mm 20 mm 5 mm
Tabel 1Daftar ukuran kertas gambar (Giesecke, Frederick E. ,2001)
b. Pensil, Pena atau Rapido dan Penggunaannya

Pensil yang dipakai untuk menggambar ada tiga macam yaitu pensil
biasa, pensil yang dapat diisi kembali, dan pensil mekanik. Tingkat
kekerasan pensil dapat dilihat pada table berikut:

Lunak Sedang Keras


2B B 4H
3B HB 5H
4B F 6H
5B H 7H
6B 2H 8H
7B 3H 9H
Tabel 2 Jenis tingkat kekerasan pensil (Giesecke, Frederick E. ,2001)

Keterangan:

Angka di depan huruf H menunjukkan tingkat kekerasannya


(semakin besar angkanya semakin keras).
Angka di depan huruf B menunjukkan kelunakannya
(semakin lunak, angkanya semakin besar).
c. Penggaris dan cara Penggunaannya

Beberapa jenis penggaris untuk menggambar antara lain :

1) Penggaris segitiga : sepasang segitiga terdiri dari segitiga


siku sama kaki, dan sebuah segitiga siku-siku 600.
2) Penggaris T (teken hak) : sebuah penggaris T terdiri dari
sebuah kepala dan sebuah daun. Penggaris T digunakan
untuk menarik garis-garis horizontal dengan cara
menekankan kepala Teken hak pada tepi kiri dari meja
gambar dan menggesernya ke atas atau ke bawah.
3) Penggaris/mistar skala yaitu mistar untuk mengukur dengan
ukuran skala, misalnya skala 1 : 2, 1 : 3 dan seterusnya.
d. Jangka dan kelengkapannya

Jangka adalah alat yang berfungsi untuk membuat lingkaran atau


busur lingkaran baik dengan ujung pensil atau dengan tinta. Jenis-
jenis Jangka:

1) Jangka besar dipergunakan untuk menggambar lingkaran


dengan diameter 100 mm sampai 200 mm.
2) Jangka sedang dipergunakan untuk menggambar lingkaran
dengan diameter 50 mm sampai dengan 100 mm
3) Jangka kecil (jangka pegas) dipergunakan untuk
menggambar lingkaran dengan diameter 5 mm sampai
dengan 50 mm.
4) Jangka orleon dipergunakan untuk membuat lingkaran yang
tidak dapat dibuat oleh jangka kecil. Jangka orleon ini dapat
dipergunakan menggambar lingkaran dengan diameter 1 mm
sampai dengan 5 mm.
e. Jenis-jenis Mal/Sablon

Mal/sablon yang dipergunakan untuk menggambar teknik terdiri


dari:

1) Mal huruf untuk menggambar huruf.


2) Mal busur (kurva) untuk menggambar bentuk kurva.
3) Mal lingkaran untuk menggambar lingkaran.
4) Mal elips untuk menggambar elips.
5) Mal khusus untuk menggambar bentuk-bentuk khusus.
f. Penghapus dan Pelindung Penghapus

Penghapus dipergunakan untuk menghapus garis pensil yang tidak


berguna. Pelindung penghapus dipergunakan untuk menghilangkan
garis yang berdekatan.
g. Papan gambar dan Meja gambar

Meja gambar merupakan meja yang ukuran papannya disesuaikan


dengan ukuran kertas gambar yang digunakan, sedangkan mesin
gambar adalah alat yang dapat menggantikan alat-alat gambar
lainnya.

3. Gambar Proyeksi

Proyeksi merupakan cara penggambaran suatu benda, titik, garis, bidang,


benda ataupun pandangan suatu benda terhadap suatu bidang gambar. Ada
beberapa jenis proyeksi yaitu: (Marbun, Moyn,1993).

a. Proyeksi Piktorial

Proyeksi piktorial adalah cara penyajian suatu gambar tiga dimensi


terhadap bidang dua dimensi.

1) Proyeksi piktorial isometri (Marbun, Moyn,1993)

Ciri-ciri proyeksi pictorial isometric:

a) Sumbu x dan sumbu y mempunyai sudut 30


terhadap garis mendatar dan sudut antara sumbu satu
dengan sumbu lainnya 120.
b) Panjang gambar pada masing-masing sumbu sama
dengan panjang benda yang digambarnya.
2) Proyeksi Dimetri (Marbun, Moyn,1993)

Ciri proyeksi pictorial dimetri:

a) Sumbu x mempunyai sudut 10, sedangkan pada


sumbu y mempunyai sudut 40.
b) Perbandingan skala ukuran pada sumbu x = 1 : 1, dan
skala pada sumbu y = 1 : 2, sedangkan pada sumbu z
= 1 : 1.
b. Proyeksi Ortogonal
Proyeksi ortogonal merupakan cara pemproyeksian yang bidang
proyeksinya mempunyai sudut tegak lurus terhadap proyektornya.

c. Proyeksi Pandangan
1) Proyeksi Eropa merupakan proyeksi yang letak bidangnya
terbalik dengan arah pandangannya.
2) Proyekasi Amerika merupakan proyeksi yang letak
bidangnya sama dengan arah pandangannya.
BAB II

TEKNIK KERJA BENGKEL

Pengertian Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) secara keilmuan adalah


suatu ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan
terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja. K3 diatur dalam undang-undang
UU No.14 tahun 1969 tentang pokok-pokok mengenai tenaga kerja yang
selanjutnya mengalami perubahan menjadi UU No.12 tahun 2003 tentang ketenaga
kerjaan yang mengatur syarat-syarat keselamatan kerja dimulai dari perencanaan,
pembuatan, pengangkutan, peredaran, perdagangan, pemasangan, pemakaian,
penggunaan, pemeliharaan dan penyimpanan bahan, barang produk tekhnis dan
aparat produksi yang mengandung dan dapat menimbulkan bahaya kecelakaan.

1. Peralatan K3

Peralatan K3 terutama adalah Alat Pelindung Diri (APD) merupakan yang


seperangkat peralatan yang dikenakan sebagai perlindungan sebagian atau
keseluruhan tubuh dari resiko kecelakaan kerja. Penggunaan peralatan
pelindung diri bermanfaat sebagai pelindung tenaga kerja dari berbagai
resiko kecelakaan kerja.

Nama dan fungsi alat pelindung diri dapat diuraikan sebagai berikut:

Safety helmet atau Helm Keselamatan. Untuk melindungi kepala dari


resiko terkena benda jatuh.

Safety google atau kacamata pengaman. Untuk melindungi daerah


mata, agar partikel kecil, sinar yang menyilaukan, radiasi dan debu tidak
mengganggu penglihatan.

Face shield atau perisai muka sebagai perlindungan pada mata dan
wajah. Sehingga terhindar dari paparan bahan kimia yang bisa merusak
mata dan wajah. Alat ini bisa dipasang di helm atau memegangnya
memakai tangan.
Safety belt atau sabuk keselamatan, mirip ikat pinggang yang fungsinya
sebagai perlindungan dari bahaya terjatuh saat bekerja di ketinggian.

Full body hardness atau sabuk pengaman penuh yang mirip dengan
sabuk keselamatan tapi memiliki kelebihan dengan tali pengaman yang
bisa melindungi seluruh tubuh. Jadi tidak hanya bagian pinggang saja,
sehingga sangat nyaman saat dikenakan ketika bekerja di ketinggian
lebih dari 2 meter.

Respirator dan masker sebagai penutup hidung, sehingga bisa


membantu penyaringan udara yang terhirup ketika sedang bekerja.

Penutup dan pelindung telinga melindungi telinga ketika bekerja di


daerah yang sangat bising. Sangat cocok dikenakan pada kawasan
dengan tingkat kebisingan lebih dari 85 dBA. Peralatan ini bisa menekan
intensitas udara yang memasuki telinga.

Sarung tangan material sarung tangan sangat beragam, seperti karet,


kulit dan kain. Fungsinya sebagai pelindung tangan dari goresan benda
tajam, paparan benda dingin atau panas, bahan kimia dan aliran listrik.
Sehingga tangan tidak mudah mengalami cedera atau kerusakan
tertentu.

Rubber boot atau sepatu karet, fungsinya untuk alat pengaman kaki,
ketika sedang bekerja di kawasan yang becek atau berlumpur. Sekaligus
melindungi kaki dari bahaya aliran listrik, cairan kimia, benda panas,
benda tajam dan lain sebagainya.

Safety shoes atau sepatu keselamatan berfungsi mirip sepatu karet, tapi
sepatu ini dilapisi dengan material metal dan sol karet yang kuat serta
tebal. Pada ujung kaki biasanya dilengkapi material anti hantaran listrik
dan baja.
2. Kerja Bangku

Kerja bangku adalah proses pengerjaan yang dilakukan dengan tenaga


manusia. Pekerjaan ini dilakukan dengan perkakas tangan.

a. Macam-Macam Perkakas Tangan


1) Ragum

Ragum digunakan untuk menjepit benda kerja saat


melaksanakan pekerjaan mekanik seperti mengikir,
menggergaji, mengebor, memahat dan lain lain. Tinggi
ragum harus sesuai tinggi pekerja yaitu tinggi mulut ragum
harus sebatas siku dari pekerja pada posisi berdiri sempurna.

Hal-hal yang pelu diperhatikan atau yang perlu dipedomani


dalam penjepitan benda kerja pada ragum adalah sebagai
berikut:

Menggunakan pelapis rahang ragum untuk


mencegah benda kerja agar tidak rusak
permukaannya.
Penjepitan benda kerja harus rata, artinya permukaan
benda kerja yang keluar dari rahang ragum harus
lurus dan sejajar dengan rahang ragum.
Untuk penjepitan benda kerja yang berlubang
seperti pipa yang tipis digunakan bahan tambahan
lain yang dimasukkan ke dalam pipa, sehingga
pipa yang dijepit tidak akan mengalami
kerusakan/berubah bentuk. Untuk penjepitan benda
kerja yang tipis (pelat tipis) gunakan landasan dari
kayu. Landasan tersebut dijepit pada rahang ragum.
2) Kikir

Alat ini digunakan untuk mengurangi sebagian material


dengan jalam memarut sehingga menjadi rata, cekung,
cembung, bulat dan lainnya.

Jenis kikir yang digunakan menurut tingkat kehalusan dibagi


menjadi tiga yaitu:

Kikir Bastard

Merupakan kikir kasar panjang badan 12 inchi, dengan


jumlah gigi 9 gigi/cm, cs = 25, s = 0,01, n = 40 dan
mempunyai tingkat kehalusan N9 s/d N8.

Kikir Half Smooth

Kikir setengah halus panjang badan 10 inchi, dengan


jumlah gigi 12 gigi/cm, cs = 25, s = 0,005, n = 40 dan
tingkat kehalusan N8 s/d N7

Kikir Smooth

Kikir halus memiliki panjang badan 8 inchi dengan


jumlah gigi 12 gigi/cm dengan jumlah gigi 20 gigi/cm,
cs = 25 s = 0,0025 n = 40

3) Penggores

Alat ini digunakan untuk menandai ukuran pada benda kerja


atau bahan yang akan diolah. Ada bermacam-macam jenis
penggores yaitu penggores tangan sedukan, penggores
dengan satu ujung bengkok, penggores dengan satu ujung
dirubah.
4) Penitik

Penitik dapat digunakan untuk menitik bagian benda kerja


yang akan di bor berupa silinder yang dikartel dengan ujung
tirus yang bersudut 250 sampai 300.

5) Mistar Baja

Mistar baja ini berfungsi untuk mengukur benda kerja


yang berukuran pendek.

6) Mistar Siku

Alat ini digunakan untuk menyiku ketelitian dari benda


kerja, ukuran panjangnya 30 cm terbuat dari bahan baja.

7) Palu

Palu adalah alat pemukul. Palu dilengkapi dengan


pemegang/gagang kayu sebagai tangkai pemukul. Ada
beberapa macam palu dilihat dari bentuk kepala pukulnya,
diantaranya palu konde, palu pen melintang, dll.

b. Macam pekerjaan Kerja Bangku


1) Mengikir yaitu kegiatan menyayat benda kerja sehingga
benda tersebut mencapai bentuk dan ukuran yang diinginkan
menggunakan kikir.
2) Memahat merupakan kegiatan mengurangi volume atau
menyayat suatu benda padat secara drastis menggunakan
pahat.
3) Menggergaji adalah kegiatan memotong benda padat.
4) Menggambar adalah kegiatan memberi tanda atau
menggores suatu bentuk pada benda kerja.
c. K3 pada Kerja Bangku

Mengerjakan dengan alat-alat tangan, kecelakaan dapat dicegah


dengan mengikuti beberapa petunjuk (Sumamur P.K. 1981):

1) Menggunakan alat-alat yang kondisinya baik, misalnya


menggunakan obeng dengan tangkai terselubung plastik.
2) Memilih alat-alat dengan kekerasan yang baik, terlalu keras
mudah patah, terlalu lunak mudah tumpul.
3) Kepala dari pahat yang terlalu keras dan akhirnya patah.
Harus digerinda lagi dan pengerasan yang baik harus
dilakukan lagi.
4) Memilih alat yang pegangannya enak digenggam tangan.
5) Bekerja pada bagian listrik, gunakanlah alat-alat yang
terselubung.
6) Tang pemotong dengan tangkai terselubung.
7) Untuk menghindari letusan, gunakan alat-alat yang tidak
menyebabkan letusan.
8) Periksa secara teratur kondisi alat-alat, jika perlu segeralah
diperbaiki.
9) Gunakan alat-alat menurut fungsinya.
10) Jangan meletakkan alat-alat didalam kantong yang terbuat
dari kain.
11) Jangan meletakkan alat-alat dekat dengan bagian mesin yang
berputar.
12) Jangan memotong sesuatu berhadapan dengan bagian-
bagian tubuh dengan pahat tangan.
3. Tata Kelola Bengkel

Manajemen bengkel adalah alat untuk mengatur efektifitas dan efisiensi


bengkel, meliputi: melaksanakan aktivitas produksi dan jasa, memelihara
dan memperbaiki sumber daya bengkel, melatih pengembangan staf,
mengembangkan bengkel, melaksanakan administrasi bengkel.
a. Manajemen Bengkel
Manajemen bengkel yang baik haruslah didukung sistem
administrasi yang baik dan stanfar. Untuk tertib administrasi
diperlukan kartuadministrasi yang antara lain (Ramli, S. 2010) :

1) Kartu pemakaian bengkel

2) Kartu laporan kerusakan

3) Bon pinjam/pengembalian alat

4) Daftar alokasi tugas

5) Daftar kondisi peralatan menurut kondisi

6) Buku inventaris alat/mesin

7) Buku penerimaan barang

8) Buku pengeluaran/pemakaian bahan

9) Kartu perbaikan peralatan

10) Catatan pengembangan staf

b. Pemeliharaan Bengkel
Pemeliharaan adalah semua kegiatan/tindakan yang dilakukan untuk
mempertahankan keadaan suatu fasilitas kembali pada kondisi
operasional secara optimal sehingga sia pemakaian dapat
diperpanjang. Tujuan Pemeliharaan diantaranya adalah:

1) Memperpanjang usia asset

2) Menjamin ketersediaan optimum peralatan yang dipasang


untuk produksi atau jasa dan mendapatkan laba investasi
maksimum yang mungkin.

3) Mendapatkan kesiapan operasional dari seluruh peralatan


yang diperlukan dalam keadaan darurat setiap waktu.
4) Menjamin keselamatan orang yang menggunakan sarana
tersebut

5) Peralatan yang dapat digunakan terus menerus untuk


berproduksi

c. Pengendalian Polusi di Bengkel


1) Polusi Udara
Beberapa cara untuk mencegah polusi udara, antara lain :

a) Ventilasi biasa dibantu kipas angin yang di


tempatkan di tempat-tempa strategis untuk menyedot
udara yang tercemar.

b) Pemakaian pelindung pernafasan (respiratory


protection)

c) Cerobong-cerobong asap dengan/tanpa alat pengisap


(blower) keduanya tanpa pembersih debu/pencemar-
pencemar gas.

2) Polusi Suara

Cara mengurangi polusi suara antara lain:

a) Mengenakan penutup telinga.


b) Memasang peredam suara.

3) Polusi Air

Beberapa cara pencegahan polusi air antara lain:

a) Netralisasi air dengan kapur atau NaOH. Air yang


sudah netral perlu dengan pengenceran dibuang ke
sungai. Endapan yang terbentuk dikumulkan di
halaman dekat pabrik.
b) Menghilangkan minyak oli (oil removal) dengan cara
memasukkan ke dalam bak-bak, kemudian menyapu
permukaan yang terdapat di atas air dan setelah
partikel-partikel (butir-butir) terak turun, air
dipergunakan lagi sebagai pendingin.

B. MATERI YANG SULIT DIPAHAMI

Materi yang terangkum pada modul cukup mudah dipahami.

C. MATERI ESSENSIAL TAPI TIDAK ADA DALAM SUMBER


BELAJAR

Menurut saya untuk materi essensial pada gambar teknik mungkin perlu
ditambahkan tentang macam-macam garis dan fungsinya, mengingat dalam
gambar teknik garis sangat penting fungsinya.

Sedangkan dalam Teknik Kerja Bengkel mungkin perlu ditambahkan


tentang symbol K3 dan standar K3 di industry.

D. MATERI YANG TIDAK ESSENSIAL NAMUN ADA DALAM


SUMBER BELAJAR

Materi yang ada dalam sumber belajar menurut saya semuanya sudah
merupakan pengetahuan yang penting untuk diketahui.
E. LATIHAN SOAL TEKNIK MEKATRONIKA

BAB I GAMBAR TEKNIK

Jawablah pertanyaan berikut ini dengan singkat dan jelas

1. Pada gambar teknik terdapat 3 macam sistem skala yaitu ukuran penuh,
skala pembesaran dan skala pengecilan. Berikan contoh aplikasi masing
masing sistem skala tersebut pada gambar peralatan mekatronika (misalnya
gambar silinder, mesin, dll)
2. Berikan contoh sebuah gambar peralatan mekatronika (misalnya gambar
silinder, mesin, dll) yang digambar proyeksi secara:

a. Proyeksi piktorial

b. Proyeksi ortogonal

c. Proyeksi Pandangan

3. Buat gambar proyeksi dari komponen mekatronika silinder pneumatik,


dengan

a. Proyeksi Eropa

b. Proyeksi Amerika
JAWABAN LATIHAN SOAL TEKNIK MEKATRONIKA

BAB I GAMBAR TEKNIK

1. Contoh aplikasi sistem skala pada mekatronika:


a. Skala penuh : untuk menyajikan ukuran sebenarnya dari sebuah
komponen, misal sebuah silinder pneumatic dengan panjang stroke
100 mm dapat digambar dengan skala penuh untuk menunjukkan
ukuran sebenarnya dari komponen tersebut.
b. Skala pembesaran : untuk menyajikan gambar bagian-bagian yang
berukuran kecil agar jelas terlihat, misal gambar komponen katub
pengendali aliran (one way flow control) yang berukuran kecil
disajikan dengan skala pembesaran agar bagian-bagiannya dapat
jelas terlihat.
c. Skala pengecilan : untuk menyajikan gambar dari komponen atau
mesin yang berukuran besar, misalnya gambar komponen silinder
pada excavator yang berukuran besar disajikan dengan ukuran
gambar yang diperkecil.
2. Contoh gambar peralatan mekatronika:
a. Silinder rotary digambar secara pictorial
b. Gambar katub pneumatic 5/2 single solenoid digambar secara
proyeksi orthogonal

c. Gambar katub pneumatic 5/2 single solenoid digambar secara


proyeksi pandangan
3. Gambar Silinder Pneumatik
a. Proyeksi Eropa
b. Proyeksi Amerika

Anda mungkin juga menyukai