Oleh:
Kelompok 9
Kelas : 2016B
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah yang berjudul kelenjar endokrin ini dapat diselesaikan tepat waktu. Tidak
lupa kami mengucapkan terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya, terutama Prof. Dr.K
Puja, MKes. selaku dosen mata kuliah Histologi Veteriner II yang telah memberikan
pengalaman bagi para pembaca, agar untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi, dan guna memenuhi
masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.
Hormat saya,
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul........................................................................................................ i
KATA PENGANTAR .......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii
Bab I Pendahuluan
1.1. Dasar Teori ............................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah .................................................................................... 2
1.3. Tujuan ....................................................................................................... 2
Bab II Pembahasan
2.1. Kelenjar Pituitari ..................................................................................... 4
2.2. Kelenjar Pineal ....................................................................................... 9
2.3. Kelenjar Thyroid...................................................................................... 10
2.4. Kelenjar Parathyroid ................................................................................ 13
2.5. Kelenjar Pankreas .................................................................................... 16
2.6. Kelenjar Adrenalis ..................................................................................... 18
2.7. Kelenjar Testis ........................................................................................... 26
2.8. Kelenjar Ovari ........................................................................................... 28
Bab III Penutup
4.1. Kesimpulan .............................................................................................. 30
4.2. Saran .......................................................................................................... 31
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 32
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
yang dinamakan hormon. Sekret yang dihasilkan tanpa melalui saluran kelenjar,
dari berbagai organ endokrin membentuk sistem organ. Setiap organ endokrin
akan menghasilkan satu macam hormon yang di sebut dengan istilah hormon
tunggal. Tetapi ada juga yang menhasilkan lebih dari satu hormon yang disebut
hormon ganda. Hormon ganda ini diasanya terbentuk untuk pengatur kinerja
2. Kelenjar Pineal
3. Kelenjar Tiroid
4. Kelenjar Paratiroid
5. Kelenjar Pankreas
6. Kelenjar Adrenalis
7. Kelenjar Testis
1
8. Kelenjar Ovarium
Adapun hal-hal yang akan dibahas didalam paper ini adalah sebagai berikut:
3. Apa fungsi dan hormone apa yang dihasilkan masing-masing kelenjar yang
1.3. Tujuan
2
2. Mengetahui struktur histologis kelenjar-kelenjar endokrin.
kelenjar.
3
BAB II
PEMBAHASAN
sangat terlindungi baik yaitu terletak pada sella turcica ossis sphenoidalis.
Disebut master endocrine gland karena hormon yang dihasilkan kelenjar ini
b. Pars intermedia
Struktur Histologi:
1. Infundibular stalk
2. Pars Distalis
3. Pars Intermedia
4. Pars Nervosa
4
A. Adenohypofisis
1. Pars distalis
meliputi 75% dari seluruh kelenjar. Dengan sedian yang diberi pewarnaan HE
ukuran selnya kecil. Sel ini biasanya berkelompok dibagian tengah dari
lempengan sel chromofil sehingga ada dugaan bahwa sel ini merupakan
sel yang sedang tidak aktif dan nantinya dapat beruba menjadi sel acidofil
b. Sel kromofil
Sel Acidophil
5
Ukuranya lebih besar dengan batas yang jelas dan dengan
GH
Sel ini bereaksi baik terhapat cat azocarmin. Jumlah sel ini
Sel Basophil
Sel ini memiliki inti lebih besar dari sel acidiphil dan dengan
macam sel :
macam:
6
b. Sel gonadotropin type 2: sel ini menghasilkan LH
hormone ( MSH)
2. Pars intermedia
tersusun dari suatu lapisan sel tipis yang berupa lempengan lempengan yang
tidak teratur dan gelembung yang berisi koloid. Pada hewan diduga
kerja sel melanocyte untuk membentuk pigmen lebih banyak. Tetapi hal ini
B. Neurohypophyse
7
Terdiri dari 2 macam struktur :
a. Sabut saraf tak bermyelin yang berasal dari neuro secretory cell
b. Sel pituicyte : sel ini menyerupai neuroglia yaitu selnya kecil dan
Ciri khas yang terdapat dalam neurohipophyse ini adalah adanya suatu struktur
cell dari hypotalamus yang kemudian dialirkan melalui axon dan ditimbun dalam
neuro hypophyse sebagai granul. Hormon hormon yang dihasilkan oleh bagian
Disebut pula epifisis serebri dan berasal dari neuroektoderm di bagian atap
diensefalon. Kelenjar ini berbentuk menyerupai biji pinus, berat 150 g, dan terletak
didekat ventrikel 3. Ciri khas dari kelenjar ini adalah adanya corpora arenaceca yang
8
Gambar 2.4 sel corpora arancea
a. Pinealosit
9
2.3 Kelenjar Thyroid
dan terdiri atas sepasang lobus di sisi kiri dan kanan. Lobus kiri dan kanan
dihubungkan oleh ismus. Kelenjar ini tersusun dari zat hasil sekresi bernama
koloid yang tersimpan dalam folikel tertutup yang dibatasi oleh sel epitel kuboid
sederhana (Trihadi, N. 2014). Koloid ini tersusun atas tiroglobulin yang akan
dipecah menjadi hormon tiroid (T3 dan T4) oleh enzim endopeptidase.
10
Mekanisme sekresi hormon tiroid sendiri diatur oleh suatu axis
Kelenjar tiroid tersusun dari banyak kantung kosong yang berbentuk bulat
yang disebut folikel tiroid (thyroid follicles). Pada setiap folikel terlihat sel
sel yang mengelilingi. Pada dasarnya sel yang mengelilingi tiap folikel adalah
sel epitel kuboid sederhana (Wick, Sherri. 1997). Folikel-folikel pada tiroid
terisi oleh hormon yang terikat dengan glikoprotein, hormone ini disebut
thyronine (T3) dan thyroxine(T4), yang terbuat dari glikoprotein yang disebut
thyroglobulin, yang dihasilkan oleh sel epitel dan berikatan dengan iodine
11
Gambar 2.7 struktur histologi kelenjar tiroid
Selain folikel dan sel epitel pada kelenjar tiroid terdapat sel fungsional
lainnya. Sel ini disebut parafollicular cell yang sering terlihat sebagai sebuah
sel pada barisan epitel yang mengelilingi follikel atau pada jaringan ikat
diantara folikel Parafollikular sel ini juga disebut clear cells, biasanya sel ini
ditemukan sebagai sel yang berukuran relative besar dan tidak berwarna
karena sel ini tidak menyerap zat warna hematoxylin dan eosin. Parafolikular
sel ini mensekresi hormone calcitonin, yaitu hormone yang dapat menurunkan
kadar calcium dalam darah. Sekresi dari calcitonin di regulasi lngsung oleh
yang dihasilkan, yang dibuat dengan cara mengekstrak iodine dari darah
12
Thyroid menghasilkan tiga jenis hormone yaitu, Tri-iodo thyronine (T3),
seperti berapa banyak kalsium dalam tulang dan berapa banyak kalsium dalam
darah. Calsium merupakan mineral yang penting dalam tubuh, maka dari itu
medial kelenjar thyroid. Kelenjar ini berukuran kecil dan pada setiap lobus tiroid
disuplai oleh banyak pembluh darah karena fungsinya untuk meregulsi kadar
13
A. Struktur histologi kelenjar paratiroid
kelenjar tiroid. Normalnya ada dua buah kelenjar pada satu lobus thyroid,
lapisi oleh jaringan ikat dan mengandung banyak sel sekretori yan
memiliki capsula yang terdiri dari jaringan ikat yang tipis dan banyak
ditemukan vaskularisasi pada kelenjar ini. Parathyroid terdiri dari dua sel
utama, yaitu sel oxiphil dan sel chief. Sel chief merupakan sel yang
diketahui fungsinya dan diyakini bahwa tidak memiliki fungsi dalam sistem
endokrin (Razani, Brahman. 2014) Pada individu yang lebih tua juga
14
B. Hormon kelenjar parathyroid
PTH dapat menaikan kadar kalsium dalam darah dengan cara sebagai berikut:
makanan.
dalam urine.
kalsium dalam darah kembali normal.Ketika kadar kalsium dalam darah tinggi
a. Kelenjar pancreas
15
untuk mengendalikan level gula darah sepanjang hari. Pancreas memanjang
darah dan saraf. Struktur uung kelenjarnya mirip dengan kelenjar parotis.
16
c. Terdapat pulu pulau Langerhans yang terdiri dari 4 sel.
Sel sel pada pulau Langerhans pakreas terdiri dari 4 sel yang
berbeda yaitu sel alpha, sel beta, sel delta dan sel gamma. Setiap sel
memiliki fungus endokrinnya sendiri, sel alpha akan mensekresi
hormone glucagon, sel beta akan mensekresi hormone insulin, sel
delta akan mensekresi somatosin dan sel gamma mensekresikan
polypeptida
proses glugenolysis.
17
b. Sel beta, mensekresi insulin. Insulin berfungsi dalam mengubah
glukogenesis.
dalam regulasi nafsu makan dan digu memiliki peran penting dalam
obesitas.
hormon penting yang dilepaskan kelenjar adrenal adalah kortisol dan adrenalin.
18
terletak di atas ginjal yang terdiri atas dua bagian yaitu medula dalam (inner
medulla) dan korteks luar (outer cortex). Medula dalam menghasilkan epinefrin
B. Fungsi Kortisol
keseimbangan tubuh selama periode stres. Oleh sebab itu, kortisol disebut juga
sebagai hormon stres. Kortisol bersifat antagonis terhadap insulin dan bertugas
berat badan untuk dua alasan. Pertama, kortisol memindahkan lemak dari hati ke
C. Fungsi Adrenalin
karbohidrat. Ketika sistem saraf pusat melihat adanya situasi berbahaya atau
19
Kelenjar supraneralis jumlahnya ada 2, terdapat pada bagian atas dari ginjal
kiri dan kanan. Ukurannya berbeda-beda, beratnya rata-rata 5-9 gram. Fungsi
1. Medula Adrenal
dengan panjang 4-5cm dan lebar 1-2 cm. Berat keduanya adalah 8 gram.
Tiap kelenjar ditutup oleh kapsula jaringan ikat padat dan berisi stroma
20
langsung ke dalam sel-sel pada medulla adrenal aka menyebabkan
glukosa darah.
b. Korteks Adrenal
a. Zona glomerulosa
mineralokortikoid.
Hormon Mineralokortikoid
21
dipengaruhi ACTH. Hormon ini terutama disekresikan sebagai
b. Zona fasikulata
Zona fasikulata merupakan sel yang lebih tebal, terdiri atas sel
glukokortikoid.
Hormon Glukokortikoid
22
mengurangi pelepasan glukokortikoid dari korteks adrenal.
nitrogen negatif.
c. Zona Retikularis
23
berlebihan, maskulinisasi dapat terjadi seperti terlihat pada
Beberapa hormon penting yang dikeluarkan oleh kelenjar adrenal adalah sebagai
berikut:
1. Hormon Aldosteron
korteks adrenal. Fungsi utama hormon ini adalah untuk mengatur jumlah
aldosterone system (RAAS). Ini adalah sistem hormon yang mengatur tekanan
darah dan keseimbangan cairan dalam tubuh. Umumnya renin diproduksi oleh
ginjal saat tubuh kehilangan banyak garam dan air dari tubuh. Renin pada
darah juga merangsang sekresi aldosteron. Jadi, bersama dengan sistem renin
24
Kortikosteroid dilepaskan dari daerah korteks kelenjar adrenal.
3. Androgenik Steroid
(lapisan terdalam) dari korteks adrenal. Androgen adalah hormon seks pria
yaitu medula adrenal dan biasanya dikenal pula sebagai adrenalin. Epinefrin
kondisi stres fisik atau mental. Epinefrin, juga dikenal sebagai adrenalin,
25
ini juga diperlukan oleh tubuh untuk kelancaran arus darah ke otak dan otot.
melemaskan otot polos paru-paru. Selain itu, hormon ini juga memicu
A. Testis
endokrin berupa sel interstisiel leyding dan sel sertoli. Testosterone dihasilkan
oleh sel sel leydig. Ditestis juga dihasilkan sedikit estrogen yang dihasilkan
Struktur Histologis :
Testis dibungkus oleh kapsula disebut tunika albugenea yang tersusun dari
jaringan ikat padat putih fibrous (JIPPF) dan selanjutnya tunika ini
26
Sel intertisiel leyding bentuk polihidral, nukleusnya bulat dan besar dengan
lumennya.
Selain itu juga terdapat sel sertoli yang berfungsi sebagai pelindung
atau segitiga dengan inti oval terletak di basal, batas sel ini dengan sel
fisik pada laki laki. Yang merupakan bahan utama untuk menstimulasi
27
perkembangan tubuh selama pubertas. Fungsi testosterone tidak terbatas pada
Produksi sperma
Struktur histologist:
28
Pada medula: tersusun dari jaringan ikat longgar, vasa darah.
progenteron.
29
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
2. Kelenjar Pineal
3. Kelenjar Tiroid
4. Kelenjar Paratiroid
5. Kelenjar Pankreas
6. Kelenjar Adrenalis
7. Kelenjar Testis
8. Kelenjar Ovarium
berfungsi untuk:
30
3. Mengatur metabolisme, oksidasi, meningkatkan absorpsi glukosa pada
usus halus.
3.2 Saran
kelenjar endokrin.
berkembangnya zaman.
31
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2010. Kenali Fungsi Kelenjar Adrenalin, Hormon Adrenalin, Dan Kostisol.
Jakarta: http://www.amazine.co/9969/kenali-fungsi-kelenjar-adrenal-
hormon-adrenalin-kortisol/. Diakses pada tanggal 21 April 2017 jam 15.00.
32
Suwiti, NK. 2017. Buku Ajar Sistem Pencernaan. Fakultas Kedokteran Hewan
Udayana.
Nasi, LS., Kairupan, CF., Lintong, PM. 2015. EFEK DAUN SIRIH MERAH (Piper
Crocatum) TERHADAP KADAR GULA DARAH DAN GAMBARAN
MORFOLOGI ENDOKRIN PANKREAS TIKUS WISTAR (Rattus
Norvegicus). Jurnal e-Biomedik (eBm). Volume 3, Nomor 3
33