Anda di halaman 1dari 10

PENANGANAN LINEN KOTOR DI RUANGAN

Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman


00 1 dari1

Tanggal Terbit Ditetapkan oleh


STANDAR Direktur RSI AL-IKHLAS PEMALANG
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Anindya Kusuma Wardani
Direktur Utama

PENGERTIAN Perlakuan linen bekas pakai/kotor di ruangan rawat inap dan kamar
bedah sebelum diserahkan kepada petugas laundry sebagai pengelolah
linen di rumah sakit
Sebagai acuan terhadap penanganan linen bekas pakai pasien di
ruangan untuk meminimalkan resiko kontaminasi infeksi di Rumah
TUJUAN
Sakit
penanganan linen bekas pakai pasien di ruangan untuk meminimalkan
KEBIJAKAN resiko kontaminasi infeksi di Rumah Sakit.

1. Linen sudah dalam keadaan terpisah dari sampah non medis/


medis seperti jarum/kapas sisa penggunaan, gumpalan darah
ataupun barang medis lain untuk menghindari adany cidera/
penyebaran infeksi.
2. Penanganan linen non infeksi
a. Siapkan kantong linen berwarna hitam
b. Pisahkan linen bekas dengan sampah
PROSEDUR c. Hitung dan masukkan linen kotor kedalam kantong
d. Isi kantong bagian kemudian diikat
e. Tempelkan label pada kantong yang berisi informasi jumlah
linen dalam kantong tersebut
3. Penanganan linen infeksi
a. Siapkan kantong linen berwarna kuning
b. Pisahkan linen bekas dengan sampah
c. Hitung dan masukkan linen infeksi kedalam kantong
d. Isi kantong bagian kemudian diikat
e. Tempelkan label pada kantong yang berisi informasi jumlah
linen dalam kantong tersebut
4. Hubungi petugas laundry
5. Linen kotor diangkut ke laundry dengan menggunakan troly, troly
yang digunakan untuk mengangkut linen infeksius dan non
infeksius dibedakan dengan tanda tertentu misalnya dipasang
tulisan infeksius/ non infeksius pada troly bagia depan.
6. Pembersihan troly linen kotor setiap hari dan kereta linen bersih
dibersihkan satu minggu satu kali dengan menggunakan detergen
atau desinfektan untuk troli infeksius.

UNIT TERKAIT 1. Ruang Rawat Inap


2. IGD
3. OK
4. HD
5. VK
6. Unit Loundry
PENANGANAN LINEN KOTOR INFEKSIUS
Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman
00 1 dari1
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh
STANDAR Direktur RSI AL-IKHLAS PEMALANG
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Anindya Kusuma Wardani
Direktur Utama

PENGERTIAN Merupakan suatu proses pencucian untuk membersihkan linen kotor


infeksius yaitu linen yang berasal dari kegiatan medis dari unit
pelayanan medis di Rumah Sakit yang telah terkontaminasi dengan
cairan tubuh, feses, urine atau linen dari pasien dengan penyakit
infeksius atao pasien isolasi.
Untuk mencegah terjadinya infeksi nosokomial dan memenuhi
kebutuhan unit kerja rawat inap serta unit terkait lainnya.
TUJUAN
Pencucian linen dilaksanakan oleh pelaksana laundry ditempat laundry
KEBIJAKAN yang terpisah dari kegiatan pelayanan lainnya, memenuhi persyaratan
dan selalu terjaga kebersihan tempat maupun peralatan.

1. Petugas linen mencuci tangan menggunakan handscrub dan


menggunakan APD (masker, handscoon, clemek dan sepatu boot)
sebelum melakukan kegiatan pencucian linen infeksius.
2. Linen kotor infeksius dalam plastik kuning terpisah dari ruang
perawatan, kemudian dikeluarkan dan disortir berdasarkan jenis
linen.
3. Linen kotor infeksius direndam dengan detergen dan air panas.
PROSEDUR (Menggunakan detergen yang ramah lingkungan agar limbah cair
yang dihasilkan mudah terurai oleh lingkungan dan air panas untuk
pencucian suhu 70C dalam waktu 25 menit atau 95C dalam
waktu 10 menit. Kemudian ditambahkan cairan desinfektan sesuai
dengan takaran yang telah ditentukan.)
4. Petugas linen melakukan proses pencucian menggunakan mesin
cuci.
5. Petugas linen membuang air cucian tersebut kemudian diberi air
besih kembali untuk membilas, pembilasan dilakukan sebanyak
dua kali.
6. Petugas linen membuang air bilasan tersebut kemudian diberi air
bersih dan pewangi, direndam 10 menit.
7. Petuga linen membuang air pewangi tersebut dan memindahkan
linen kemesin pengering.
8. Proses pencucian selesai, mesin dibuka dan cucian dikeluarkan,
mesin cuci dimatikan , heandle listrik di off kan.
9. Linen kemudian dijemur ditempat yang telah tersedia.
10. Setelah selesai petugas linen membersihkan alat dan tempat
pencucian. Pembersihkan dilakukan dua kali sehari yaitu sebelum
dan sesudah melakukan aktivitas laundry.
11. Setelah semua kegiatan pencucian selesai petugas membuang
masker dan alat sekali pakai lainnya ketempat sampah lalu kembali
mencuci tangan dengan handsrub dan mengelapnya dengan
handuk bersih.
UNIT TERKAIT 1. Ruang Rawat Inap
2. IGD
3. OK
4. HD
5. VK
6. Unit Loundry

PENANGANAN LINEN KOTOR NON INFEKSIUS


Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman
00 1 dari1
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh
STANDAR Direktur RSI AL-IKHLAS PEMALANG
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Anindya Kusuma Wardani
Direktur Utama

PENGERTIAN Merupakan suatu proses pencucian untuk membersihkan linen kotor


non infeksius yaitu linen yang berasal dari kegiatan medis dari unit
pelayanan medis di Rumah Sakit yang tidak ternoda oleh cairan tubuh
pasien.
Untuk membersihkan linen dari segala kotoran dan noda serta
membunuh kuman/ bakteri yang menempel sehingga bersih dan dapat
TUJUAN
digunakan kembali untuk memenuhi kebutuhan unit kerja rawat inap
serta unit terkait lainnya.
Pencucian linen dilaksanakan oleh pelaksana laundry ditempat laundry
KEBIJAKAN yang terpisah dari kegiatan pelayanan lainnya, memenuhi persyaratan
dan selalu terjaga kebersihan tempat maupun peralatan.

1. Petugas linen mencuci tangan menggunakan handscrub dan


menggunakan APD (masker, handscoon, clemek dan sepatu boot)
sebelum melakukan kegiatan pencucian linen non infeksius.
2. Linen kotor non infeksius dalam plastik hitam terpisah dari ruang
perawatan, kemudian dikeluarkan dan disortir berdasarkan jenis
linen.
3. Linen kotor non infeksius dicuci dengan detergen dan air bersih.
PROSEDUR (Menggunakan detergen yang ramah lingkungan agar limbah cair
yang dihasilkan mudah terurai oleh lingkungan)
4. Petugas linen melakukan proses pencucian menggunakan mesin
cuci.
5. Petugas linen membuang air cucian tersebut kemudian diberi air
besih kembali untuk membilas, pembilasan dilakukan sebanyak
dua kali.
6. Petugas linen membuang air bilasan tersebut kemudian diberi air
bersih dan pewangi, direndam 10 menit.
7. Petuga linen membuang air pewangi tersebut dan memindahkan
linen kemesin pengering.
8. Proses pencucian selesai, mesin dibuka dan cucian dikeluarkan,
mesin cuci dimatikan , heandle listrik di off kan.
9. Linen kemudian dijemur ditempat yang telah tersedia.
10. Setelah selesai petugas linen membersihkan alat dan tempat
pencucian. Pembersihkan dilakukan dua kali sehari yaitu sebelum
dan sesudah melakukan aktivitas laundry.
11. Setelah semua kegiatan pencucian selesai petugas membuang
masker dan alat sekali pakai lainnya ketempat sampah lalu kembali
mencuci tangan dengan handsrub dan mengelapnya dengan
handuk bersih.
UNIT TERKAIT 1. Ruang Rawat Inap
2. IGD
3. OK
4. HD
5. VK
6. Unit Loundry

PROSEDUR PENGAMBILAN LINEN KOTOR


Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman
00 1 dari1
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh
STANDAR Direktur RSI AL-IKHLAS PEMALANG
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Anindya Kusuma Wardani
Direktur Utama

PENGERTIAN Cara pengambilan linen bekas pakai/kotor di ruangan rawat inap dan
kamar bedah oleh petugas laundry sebelum dilakukan pencucian.

Sebagai acuan terhadap penanganan linen bekas pakai pasien di


ruangan untuk meminimalkan resiko kontaminasi infeksi di Rumah
TUJUAN
Sakit
Penanganan linen bekas pakai pasien di ruangan untuk meminimalkan
KEBIJAKAN resiko kontaminasi infeksi di Rumah Sakit.

1. Petugas linen mencuci tangan menggunakan handscrub dan


menggunakan APD (masker, handscoon) sebelum melakukan
kegiatan pengambilan linen kotor.
2. Petugas mengambil linen ditiap-tiap ruangan yang sudah dalam
keadaan terbungkus plastik sesuai jenisnya (infeksius (kuning)
dan non infeksius (hitam) dan terpisah dari sampah non medis/
medis seperti jarum/kapas sisa penggunaan, gumpalan darah
PROSEDUR ataupun barang medis lain untuk menghindari adany cidera/
penyebaran infeksi.
3. Pada masing-masing kantong telah ditempelkan label yang berisi
informasi jumlah linen dalam kantong tersebut oleh perawat/bidan.
4. Linen kotor diangkut ke laundry dengan menggunakan troly, troly
yang digunakan untuk mengangkut linen infeksius dan non
infeksius dibedakan dengan tanda tertentu misalnya dipasang
tulisan infeksius/ non infeksius pada troly bagia depan.
5. Untuk troli linen kotor memakai jenis troli yang tertutup dan
berbentuk tabung atau balok agar kantung tersebut dapat masuk
dan tertutup sempurna untuk menghuindari penyebaran infeksi.
6. Jalur yang dipakai untuk membawa linen kotor dan bersih harus
berbeda agar kualitas linen bersih tetap terjaga dari tempat
pencucian sampai didistribusikan kemasing-masing ruangan.
7. Linen yang telah sampai ditempat pencucian dicuci sesuai dengan
jenisnya, dipisah antara infeksius dan non infeksius.
8. Pembersihan troly linen kotor setiap hari dan kereta linen bersih
dibersihkan satu minggu satu kali dengan menggunakan detergen
atau desinfektan untuk troli infeksius.

9. Setelah semua kegiatan pencucian selesai petugas membuang


masker dan alat sekali pakai lainnya ketempat sampah lalu kembali
mencuci tangan dengan handsrub dan mengelapnya dengan handuk
bersih.
UNIT TERKAIT 1. Ruang Rawat Inap
2. IGD
3. OK
4. HD
5. VK
6. Unit Loundry

PROSEDUR PENDISTRIBUSIAN LINEN BERSIH


KE MASING-MASING RUANGAN
Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman
00 1 dari1

Tanggal Terbit Ditetapkan oleh


STANDAR Direktur RSI AL-IKHLAS PEMALANG
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Anindya Kusuma Wardani
Direktur Utama

PENGERTIAN Cara pendistribusian linen bersih kemasing-maasing ruangan untuk


memenuhi kebutuhan unit kerja rawat inap serta unit terkait lainnya di
Rumah Sakit.
Sebagai acuan untuk petugas linen dalam pendistribusian linen bersih
kemasing-maasing ruangan untuk memenuhi kebutuhan unit kerja
TUJUAN
rawat inap serta unit terkait lainnya di Rumah Sakit.
Pendistribusian linen bersih kemasing-maasing ruangan untuk
KEBIJAKAN memenuhi kebutuhan unit kerja rawat inap serta unit terkait lainnya di
Rumah Sakit.
1. Petugas linen mencuci tangan menggunakan handscrub dan
menggunakan APD (masker, handscoon) sebelum melakukan
kegiatan pengambilan linen kotor.
2. Petugas mengambil linen bersih yang siap didistribusikan ketiap-
tiap ruangan yang sudah dalam keadaan terlipat rapih dan sesuai
dengan jenisnya (seprai dengan seprai, selimut dengan selimut dll).
3. Petugas menata linen yang siap didistribusikan kedalam troly
PROSEDUR bersih yang telah tersedia. Troli harus dalam keadaan bersih dan
memiliki rak-rak agar kerapihan linen bersih tetap terjaga hingga
sampai dimasing-masing ruangan.
4. Linen bersih diangkut ke ruangan, jalur yang dipakai untuk
membawa linen bersih dan kotor harus berbeda agar kualitas linen
bersih tetap terjaga sampai kemasing-masing ruangan.
5. Linen yang telah sampai diruangan diserahkan pada petugas
diruangan dalam hal ini perawat, bidan atau petugas yang
bersangkutan.
6. Sebelum meninggalkan ruangan petugas linen WAJIB meminta
tanda bukti penerimaan linen oleh petugas yang menerima,
didalamnya harus jelas nama penerima dan yang menyerahkan,
jumlah serta jenis linen yang diserahkan/diterima.
7. Setelah semua kegiatan pendistribusian selesai petugas membuang
masker dan alat sekali pakai lainnya ketempat sampah lalu kembali
mencuci tangan dengan handsrub dan mengelapnya dengan handuk
bersih.

UNIT TERKAIT 8. Ruang Rawat Inap


9. IGD
10. OK
11. HD
12. VK
13. Unit Loundry

Anda mungkin juga menyukai