Laporan Kasus HT DR Zul Angga
Laporan Kasus HT DR Zul Angga
Disusun Oleh :
Pembimbing :
Pembimbing
BAB I
LAPORAN KASUS
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. W
Umur : 61 tahun
Agama : Islam
Alamat : Cumi-cumi III Rt 05/IV Bandarharso, Semarang
Pekerjaan : Tidak bekerja
Pendidikan : SMP
Status : Menikah
Suku : Jawa
No. CM : 54XXXX
Tanggal Masuk : 26 agustus 2017
II. ANAMNESIS
Autoanamnesis dilakukan pada tanggal 28 Agustus 2017 jam 15.00 WIB di
Bangsal Dahlia 2.
A. Keluhan utama: nyeri kepala
B. Riwayat Penyakit Sekarang :
Sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit, pasien mengeluh nyeri kepala. Nyeri
kepala dirasakan cekot-cekot di seluruh bagian kepala, Nyeri kepala dirasakan hilang
timbul, semakin berat jika beraktifitas, berkurang jika istirahat atau berbaring. Pasien
mengaku mempunyai hipertensi sejak berumur 40 tahun rutin minum obat captopril
dan amlodipin, namun sejak 3 bulan terakhir pasien mengaku jarang kontrol dan
minum obat. Pasien mengeluh nyeri kepala terkadang disertai rasa seperti berputar
dan kadang terasa ringan atau seperti melayang, kepala seperti berputar timbul saat
kelelahan dan setiap ingin bangun dari posisi tiduran dan pasien mempunyai masalah
gangguan pendengan pada telinga sebelah kanan. Pasien juga mengatakan bahwa
badannya semakin gemuk karena pasien sering makan, tidak terdapat mual, muntah,
nyeri dada, sesak nafas, batuk, dada berdebar-debar, pandangan kabur, badan lemas,
bengkak di kaki, kelemahan anggota gerak, BAB dan BAK normal seperti biasa.
C. Riwayat Penyakit Dahulu:
Darah tinggi : diakui sejak 20 th yang lalu, 3 bulan
terakhir tidan rutin kontrol dan berobat
Stroke : disangkal
Kencing manis : disangkal
Penyakit jantung : disangkal
Kolesterol : disangkal
Alergi makanan dan obat : disangkal
Sakit kuning : disangkal
Penyakit ginjal : disangkal
Operasi : disangkal
D. Riwayat Penyakit Keluarga:
Sakit serupa : disangkal
Darah tinggi : diakui
Kencing manis : disangkal
Penyakit ginjal : disangkal
Penyakit jantung : disangkal
E. Riwayat Pribadi
Pasien makan 3 kali sehari, suka mengonsumsi makanan yang asin, bersantan
manis dan berlemak. Pasien mempunyai kebiasaan merokok 1 bungkus setiap hari
sejak usia 20 tahun dan berhenti sejak umur 40 tahun. Konsumsi alkohol (-) sejak.
Pasien jarang berolahraga.
F. Riwayat Sosial Ekonomi:
Pasien dirumah tinggal dengan istri dan sudah tidak bekerja. Pembayaran
dengan BPJS non PBI. Kesan ekonomi kurang
Kursi
30
Pemakaian infus intravena / heparin Ya 20 20
Tidak 0
Cara berjalan Normal, tidak dapat berjalan 0 0
Lemah
Terganggu 10
20
Status mental Menyadari kelemahannya 0 0
Dextra Sinistra
Depan
1. Inspeksi
Bentuk dada AP < L AP< L
Hemithorak Simetris Simetris
Retraksi ICS - -
Penggunaan otot - -
bantuan nafas
2. Palpasi
Stem fremitus Dextra = sinistra Dextra = sinistra
Nyeri tekan (-) (-)
Pelebaran ICS (-) (-)
3. Perkusi sonor diseluruh lapang sonor di seluruh lapang
paru paru
4. Auskultasi
Suara dasar Vesikuler Vesikuler
Suara tambahan (-) (-)
Belakang
1. Inspeksi
Bentuk dada Dalam batas normal Dalam batas normal
Hemithorak Simetris Simetris
2. Palpasi
Stem fremitus Dextra = sinistra Dextra = sinistra
Nyeritekan (-) (-)
Pelebaran ICS (-) (-)
3. Perkusi
Suara lapang paru Sonor di seluruh lapang Sonor di seluruh
paru lapang paru
4. Auskultasi
Suaradasar Vesikuler Vesikuler
Suara tambahan (-) (-)
2. Cor
Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
Palpasi :ictus cordis teraba 2 cm lateral di ICS 5 linea midclavikula sinistra, pulsus
parasternal (-), pulsus epigastrium (-)
Perkusi :
Batas kanan bawah jantung : ICS V linea sternalis dextra
Batas atas jatung :ICS II linea parasternal sinistra
Batas pinggang jantung : ICS III linea parasternal sinistra
Batas kiri bawah jantung :ICS V linea midclavicularis sinistra
konfigurasi jantung : kesan dalam batas normal
1. Auskultasi : reguler
Suara jantung murni: SI,SII (normal) reguler.
Suara jantung tambahan gallop (-), murmur (-)
H. Abdomen
Inspeksi : Perut cembung, kulit seperti warna sekitar,
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Perkusi :
Timpani seluruh regio abdomen
Acites : pekak sisi (+), pekak alih (-).
1. Palpasi :
Nyeri tekan (-) pada seluruh lapang abdomen
Hepar : tidak teraba dan sulit dinilai
Limpa : tidak teraba dan sulit dinilai
Ginjal : tidak teraba, nyeri ketok ginjal (-)
I. Ekstremitas
Superior Inferior
Akral hangat +/+ +/+
Oedem -/- +/+
Sianosis -/- -/-
CRT < 2 detik < 2 detik
J. Pemeriksaan Neurologis
27 Agustus 2017
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal
Kimia Klinik (SERUM B)
SGOT 24 U/L 0-35
SGPT 25 U/L 0-35
Ureum 32,7 Mg/dl 10-50
Kreatinin 0,71 Mg/dl 0,70-1,10
GDS 95 mg/dL <125
VI. RESUME
Sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit, pasien mengeluh nyeri kepala. Nyeri kepala
dirasakan cekot-cekot di seluruh bagian kepala, Nyeri kepala dirasakan hilang timbul,
semakin berat jika beraktifitas, berkurang jika istirahat atau berbaring. Pasien
mengaku mempunyai hipertensi sejak berumur 40 tahun rutin minum obat captopril
dan amlodipin, namun sejak 3 bulan terakhir pasien mengaku jarang kontrol dan
minum obat. Pasien mengeluh nyeri kepala terkadang disertai rasa seperti berputar
dan kadang terasa ringan atau seperti melayang, kepala seperti berputar timbul saat
kelelahan dan setiap ingin bangun dari posisi tiduran dan pasien mempunyai masalah
gangguan pendengan pada telinga sebelah kanan.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 190/96 mmHg, Nadi 88x/menit,
RR 21x/menit, pasien tampak lemas. IMT 25,39 kg/m2 (overweight). Tes koordinasi
romberg test (+).
Pada pemeriksaan penunjang darah lengkap didapatkan eosinofil 0,30 (L), netrofil
84,40 (H), limfosit 12,30 (L).
31 agustus 2017
Ketidakpatuhan
Usia61 tahun minum obat
Riwayat hipertensi hipertensi
sejak umur 40
tahun
Riwayat hipertensi sejak
20 tahun yang lalu:
Critical level atau
kenaikan dan
jarang minum obat dan
peningkatan
kontrol Overweight : 25,39
resistensi
vascular secara kg/m2
cepat
Merokok dan
Kebiasaan Kerusakan
makan asin endotel
berlemak, manis
dan bersantan
Permeabilitas
endotel
Iskemik
jaringan
Kerusakan organ
target
Insufusiensi Infark
Renal miokard
Kerangka Konsep Masalah Pasien
BIOLOGIS
Usia : Usia pasien 61 tahun ; Setelah umur 45 tahun,
dinding arteri akan mengalami penebalan oleh karena
adanya penumpukan zat kolagen pada lapisan otot,
sehingga pembuluh darah akan berangsur-angsur
menyempit dan menjadi kaku.
Status gizi : Overweight dengan IMT 25,39 kg/m2.
Prevalensi tekanan darah tinggi pada orang dengan
Indeks Massa Tubuh (IMT) >30 (obesitas) adalah 38%
untuk pria.
Genetik : 70-80% kasus hipertensi esensial dengan
riwayat hipertensi dalam keluarga
PERILAKU LINGKUNGAN
Diet tinggi garam Stress
Jarang berolahraga
HIPERTENSI
Diet tinggi lemak
Merokok
Dari hasil anamnesis Pasien berumur 61 tahun memiliki riwayat hipertensi sejak
berumur 40 tahun minum obat captopril dan amlodipin namun 3 bulan terakhir pasien jarang
kontrol dan minum obat. Hal ini bisa mengakibatkan kegagalan mekanisme autoregulasi
dimana autoregulasi merupakan penyesuaian fisiologis organ tubuh terhadap kebutuhan dan
pasokan darah dengan mengadakan perubahan pada resistensi terhadap aliran darah dengan
berbagai tingkatan perubahan kontraksi/dilatasi pembuluh darah. Bila tekanan darah turun
maka akan terjadi vasodilatasi dan jika tekanan darah naik akan terjadi vasokonstriksi.
Kegagalan mekanisme autoregulasi menyebabkan resistensi peningkatan vaskular secara
cepat terjadi kerusakan endotel, permeabilitas meningkat, deposit platelet dan fibrin, nekrosis
fibrinoid, terjadi iskemik pada organ target terbentuklah infark miokard.
Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan makan makanan yang asin, berlemak,
bersantan dan kebiasaan merokok serta alkohol. Makanan asin mengandung natrium yang
bersifat menarik cairan ke intravaskuler sehingga volume intravaskuler meningkat akibatnya
tekanan darah bisa naik. Makanan berlemak dan kandungan nikotin dalam rokok dapat
menyebabkan kerusakan endotel. Timbunan lemak pada dinding pembuluh darah
megakibatkan plak arterosklerosis terjadi penyempitan pembuuh darah dan pasokan oksigen
berkurang akibatnya terjadi peningkatan tekanan darah sebagai kompensasinya. Organ
sasaran utama adalah jantung, otak, ginjal, dan mata. Pada ginjal,arteriosklerosis akibat
hipertensi lama menyebabkan nefrosklerosis. Gangguan ini merupakan akibat langsung
iskemia karena penyempitan lumen pembuluh darah intrarenal. Penyumbatan arteri dan
arteriol akan menyebabkan kerusakan glomerulus dan atrofi tubulus, sehingga seluruh nefron
rusak.
Daftar Pustaka
1. Nafrialdi. Bab 6: Antihipertensi, dalam Buku Farmakologi dan Terapi, edisi 5, editor
2. William and Price. Bab VI: hipertensi dalam Buku Patoofisiologi, Edisi 5, Editor
3. Roesma J. Bab 175: krisis hipertensi, dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, edisi 5,