Kti Andi Ahmes Lestari f.14.007
Kti Andi Ahmes Lestari f.14.007
Diajukan Oleh:
Kepada
PROGRAM STUDI DIPLOMA III FARMASI
AKADEMI FARMASI BINA HUSADA
KENDARI
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan
rahmat dan karuniah-Nya, sehingga penulis karya tulis ilmiah ini dapat
dalam penulisan karya ilmiah ini, namun atas dorongan dan kemauan yang keras
terutama adanya bantuan dari berbagai pihak sehingga penulisan karya ilmiah ini
terimakasih yang tak terhingga kepada kedua orang tua, penulis yakni Ayahanda
Latanra S.Pd dan Ibunda Harwati yang telah merawat penulis dari lahir hingga
Untuk itu penulis menyampaikan ucapan terimakasih dari lubuk hati yang
Bapak Parawansah, M.Kes., Apt selaku pembimbing I dan Bapak Muh. Syaiful
Saehu, ST., M.Si selaku pembimbng II yang baik hati telah banyak meluangkan
Tulis Ilmiah ini. Semoga dengan ini penulis dapat menjadi kebanggaan orang tua
2. Bapak Muh. Syaiful Saehu, ST., M.Si selaku Direktur Akademi Farmasi
3. Ibu Nirwati Rusli, S.Si., M.Sc., Apt. selaku Ketua Program Studi Akademi
4. Bapak Muh. Ilyas Yusuf, S.Farm., M.Imun., Apt selaku Wakil Direktur I
Rafiuddin,S.Farm
dan Ibu Hanari, Ak., SP.M.Kes selaku Kepala Laboratorium serta Pegawai
9. Adik saya tercinta Andi Arsandi, Andi Abrar Hidayat dan Andi Anisa
Haryono, Ahlul Fath, Aswan, Ardiansyah, dan Achnis Akbar Jum, dan
untuk teman-teman kelas yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu
Penulis sadar bahwa dalam penulisan karya tulis ilmiah ini masih
itu, pendapat, saran dan kritik sangat diharapkan dari semua pihak demi
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL................................................................................. i
HALAMAN SAMPUL ............................................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN................................................................... iii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN............................................ iv
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI.......................................... v
KATA PENGANTAR.............................................................................. vi
DAFTAR ISI.............................................................................................. ix
DAFTAR TABEL...................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR................................................................................. xii
DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................. xiii
INTISARI.................................................................................................. xiv
ABSTRACT............................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................... 1
A. Latar Belakang......................................................................... 1
B. Rumusan masalah..................................................................... 3
C. Tujuan penelitian.................................................................. 4
D. Manfaat Penelitian.................................................................... 4
Tabel Halaman
Gambar Halaman
Lampiran Halaman
Penyakit hati adalah jenis penyakit yang berbahaya dan masih tergolong
tinggi di Indonesia. Salah satu cara untuk mengetahui kerusakan hati dengan
mengukur aktivitas enzim SGOT dan SGPT. Salah satu bahan alam yang
berpotensi memiliki efek hepatoprotektor adalah tumbuhan Pare (Momordica
charantia L.) dan telah dilakukan penelitian bahwa tumbuhan Pare mengandung
senyawa flavonoid yang berpotensi sebagai antioksidan. Tujuan penelitian adalah
untuk mengetahui efek hepatoprotektor dan dosis yang efektif dari ekstrak etanol
buah pare (Momordica charantia L.) pada mencit yang diinduksi aspirin dosis
toksik.
Jenis penelitian adalah eksperimental laboratorium, dengan desain
Rancangan Acak Lengkap (RAL) dan menggunakan 25 mencit yang dibagi dalam
5 kelompok perlakuan dengan lima kali pengulangan yang diinduksi dengan
aspirin dosis toksik setelah pemberian ekstrak.
Berdasarkan data hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak
buah pare (Momordica charantia L.) 500 mg/kg BB memberikan efek
hepatoprotektor dan mencegah peningkatan kadar SGOT dan SGPT. Pada taraf
nyata 0,05 dengan (P-value) = 0,000293 dan 6.7E-06 yang menunjukkan
pengaruh yang signifikan dari keduanya.
PENDAHULUAN
besar, karena itu kerusakan sel hati secara klinis baru dapat diketahui jika sudah
lanjut. Kerusakan pada sel hati yang sedang berlangsung dapat diketahui dengan
mengukur parameter fungsi berupa zat dalam peredaran darah yang dibentuk oleh
Kerusakan hati dapat berupa nekrosis hati. Selain itu kerusakan pada hati
juga ditandai dengan peningkatan jaringan peroksidasi lipid dan penurunan dari
Pare dikenal dengan rasa pahitnya. Rasa pahit pare tidak mengurangi
(Momordica charantia L.) dapat digunakan sebagai obat penurun panas atau
antipiretik. Selain itu, pare dapat digunakan untuk menyembuhkan diare pada
bayi, membersihkan darah bagi wanita yang baru melahirkan, mengeluarkan
digunakan sebagai pencahar dan obat cacing. Daging buah pare mengandung
yang diberikan per oral dapat menurunkan kadar insulin serum pada kelinci
(Winarno, 2011)
(Robinson, 1991).
antioksidan dan mempunyai bioaktifitas sebagai obat (Waji & Sugrani, 2009).
berkurang.
Aspirin merupakan obat yang efektif sebagai antiinflmasi, meskipun
aspirin mungkin lebih efektif sebagai analgesik. Aspirin diabsorbsi begitu saja dan
cepat dihidrolisis menjadi asam asetat dan salisilat oleh esterase dalam jaringan
dan darah. Salisilat terikat pada albumin, tetapi ikatan dan metabolisme salisilat
dapat menjadi jenuh sehingga fraksi yang tidak terikat meningkat seiring dengan
hepar dan jaringan lainnya, dengan cara berkompetisi dengan koenzim nukleotida
uraian latar belakang diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan
B. Rumusan Masalah
(Mus musculus) ?
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
2. Sebagai informasi dan bahan referensi bagi peneliti lain mengenai efek
TINJAUAN PUSTAKA
A. Rujukan Penelitian
2. Elly Fauziah, (2010) Efek Antipiretik Ekstrak Daun Pare pada Tikus
peningkatan kadar ALT pada tikus jantan galur Wistar yang diinduksi
dengan parasetamol.
dosis yang efektif adalah dosis 500 mg/kg BB, dengan lama pemberian
dua arah dimana nilai signifikansi untuk aktivitas SGPT dan SGOT (p<
0,05). Hal ini berarti pemberian ekstrak daun dengan lama waktu
a. Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Cucurbitales
Famili : Cucurbitaceae
Genus :Momordica
b. Morfologi
d. Kandungan
2. Ekstraksi
ditetapkan.
bagian tanaman, hewan, dan beberapa jenis ikan termasuk biota laut.
1. Ekstraksi dingin
a. Maserasi
b. Perkolasi
2000).
2. Ekstraksi panas
a. Refluks
2000).
b. Soxhlet
3. Etanol
1986).
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Rodentia
Famili : Muridae
Genus : Mus
warna perut sedikit lebih pucat. Mata berwarna hitam dan kulit
liar dewasa dapat mencapai 30-40 gram pada umur enam bulan
tanpa batas (ad libitum). Air minum dapat diberikan dengan botol-
botol gelas atau plastik dan Mus musculus dapat minum air dari
namun juga dapat terus hidup dalam suhu rendah. Mus musculus
dan biasanya tidak tertutup oleh rambut. Testis dapat ditarik masuk
kelenjar susu dan puting susu sedang pada Mus musculus jantan
(n-1) (t-1) 15
(n-1) (5-1) 15
(n-1) (4) 15
4n 4+15
n=
n = 4,75 = 5
a. Pengertian
cadangan yang besar, karena itu kerusakan sel hati secara klinis
baru dapat diketahui jika sudah lanjut. Kerusakan pada sel hati
oleh sel hati yang rusak atau mengalami nekrosis (Widman, 1995).
b. Kerusakan Hati
a. Hepatoprotektor
b. Hepatotoksin
2005).
pada jaringan terutama jantung, otot rangka, ginjal dan otak (Cahyono,
2009).
sedikit yang diketahui. Nilai normal kadar SGOT < 35 U/L dan SGPT
< 41 U/L.
8. Penginduksi Hepatoprotektor
a. Aspirin
dan salisilat oleh esterase dalam jaringan dan darah. Salisilat terikat
dan toksisitas berat terjadi pada dosis 300 500 mg/kg BB.
9. Sediaan Hepatoprotektor
dekok rimpang temulawak dengan dosis 2,6 g/kgBB dan 5,2 g/kgBB
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
B. Desain Penelitian
Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri atas lima perlakuan dan
lima pengulangan.
Kendari.
D. Objek Penelitian
kabupaten Konawe.
E. Kerangka Konseptual
Efek
Hepatoprotektor
Konsentrasi pada hewan uji
Ekstrak Buah mencit yang
Pare diinduksi
aspirin
: Variabel bebas
aspirin.
G. Hipotesis
H. Prosedur Penelitian
2. Cara Kerja
b. Penyiapan sampel
berulang-ulang diaduk
a. Kelompok Kontrol
ke-8 sampai hari ke-13 dengan takaran 400 mg/kg BB, dan
SGPT akhir.
b. Kelompok Perlakuan
yaitu diberi ektrak tanaman pare dengan dosis 125 mg/BB, 250
sehari) pada hari ke-8 sampai hari ke-13 dengan takaran 400
c. Kelompok Pembanding
aspirin (1 kali sehari) pada hari ke-8 sampai hari ke-13 dengan
a. Data
i. Jenis data
yaitu data yang diperoleh langsung dari hasil penelitian dan data
penelitian.
terhadap mencit.
2. Data sekunder yaitu data yang berasal dari buku, literatur yang
b. Pengumpulan Data
uji mencit.
c. Pengolahan Data
plasma awal, kadar SGOT dan SGPT setelah pemberian ekstrak dan
d. Penyajian Data
Data hasil pengujian SGOT dan SGPT , setelah pemberian ekstrak buah
pare (Momordica charantia L.), dan setelah diinduksi dengan aspirin (Acidum
Tabel 1. Rata rata hasil pengukuran kadar SGOT dan SGPT darah mencit,
setelah pemberian ekstrak buah pare dan setelah pemberian Aspirin
SGOT maupun SGPT pada hewan uji mencit setelah pemberian ekstak
memiliki kadar yang normal (SGOT normal pada darah mencit yaitu 23,2-
48,4 /l dan kadar SGPT normal yaitu 2,1-23,8 /l), dimana rata-rata kadar
SGOT pada darah mencit setelah pemberian ekstrak etanol buah pare 125
mg/kg BB, 250 mg/kg BB, 500 mg/kg BB, yaitu secara berturut-turut 27,4
/l, 27,2 /l, dan 27,2 /l. Demikian juga dengan ratarata kadar SGPT pada
darah mencit setelah pemberian ekstrak etanol buah pare 125 mg/kg BB, 250
mg/kg BB, 500 mg/kg BB yaitu secara berturut-turut 20 /l, 19,4 /l, dan
20,2 /l. Untuk kelompok kontrol positif kadar SGOT dan SGPT juga dalam
keadaan normal bila dibandingkan dengan kontrol negatif yang dimana kadar
aspirin dosis toksik untuk ekstrak 125 mg/kg BB dan 250 mg/kg BB dan
ekstrak 500 mg/kg BB hanya mengalami kenaikan yang sedikit tetapi masih
dalam kadar normalnya, sedangkan untuk kadar SGPT pada darah mencit
setelah pemberian aspirin dosis toksik untuk ekstrak 125 mg/kg BB dan
ekstrak 250 mg/kg BB mengalami kenaikan yang sedikit dari kadar normal,
dari keadaan normal. Untuk kelompok kontrol positif terjadi penurunan kadar
SGOT maupun SGPT bila dibandingkan dengan kontrol negatif yang kadar
SGOT dan SGPT mengalami kenaikan setelah pemberian aspirin dosis toksik.
140 130.8
120
100
Kadar SGOT
sebelum
80 perlakuan
60 42.6
40 27.4 27.232.8 27.227.6 27 25.6 25.4 setelah
perlakuan
20
0
Buah 125 mg Buah 250 mg Buah 500 mg Kontrol (+) Kontrol (-)
Perlakuan
Gambar 1. Diagram Enzim SGOT (/l) mencit setelah pemberian ekstrak dan setelah
pemberian Aspirin
Grafik SGPT sebelum & sesudah perlakuan
140
119
120
100
Kadar SGPT
80 sebelum
perlakuan
60
37.6
40 29.6 sesudah
26 23.8
20 19.4 20.2 16.6 19.2 perlakuan
20
0
Buah 125 mg Buah 250 mg Buah 500 mg Kontrol (+) Kontrol (-)
Perlakuan
Gambar 2. Diagram Enzim SGPT (/l) mencit setelah pemberian ekstrak dan setelah
pemberian aspirin
Dari kedua gambar diagram diatas dapat disimpulkan dari ketiga variasi
SGPT pada mencit, dan efek tersebut dapat dilihat dengan penurunan kadar
ekstrak buah pare dapat melindungi hati dari paparan aspirin. Untuk
memperoleh ekstrak buah pare, sampel dicuci dengan air mengalir hingga
bersih dengan tujuan untuk menghilangkan atau mengurangi tanah atau debu
digunakan berupa buah yang bersifat lunak, selain itu metodenya sederhana,
dan juga baik untuk sampel yang tidak tahan terhadap pemanasan. Pelarut
yang digunakan adalah etanol 96% karena menurut Grubben (2014) etanol
96% sangat baik dalam menarik senyawa flavonoid yang terdapat pada
tanaman, selain itu bersifat universal, tidak bersifat toksik, dan tidak mudah
mengurai senyawa zat aktif dari tanaman tersebut. Ekstrak cair yang
evaporator.
dipuasakan selama 6-8 jam, tujuannya agar kondisi hewan uji sama dan
yang diberikan. Setelah itu dilakukan penimbangan berat badan hewan uji
coba.
dan SGPT setelah pemberian ekstrak etanol buah pare (Momordica charantia
L.) hanya menunjukkan sedikit kenaikan kadar enzim SGOT dan SGPT dari
kenaikan yang sangat tinggi, kecuali dengan kontrol positif yang tidak
mengalami kenaikan kadar enzim SGOT dan SGPT. Hal ini berarti bahwa
ekstrak etanol buah pare (Momordica charantia L.) dapat memperbaiki dan
mempercepat selsel hati yang rusak. Dari Tabel rata-rata kadar juga dapat
dilihat bahwa semakin tinggi dosis praperlakuan ekstrak etanol maka semakin
besar daya hambat kerusakan sel hati yang ditandai dengan penurunan kadar
SGPT dan SGOT dalam darah mencit seiring dengan peningkatan dosis yang
pare dan buah pare kukus etil asetat dan juga ekstrak etil asetat mempunyai
aktivitas antioksidan sebesar 50 g/mL, 100 g/mL, 150 g/mL dan 200
g/mL . Dalam hal ini, aktivitas antioksidan tersebut terjadi karena adanya
kelompok mencit yang diberi ekstrak buah pare kemudian dipapar aspirin
tidak setinggi kelompok mencit yang tidak diberi ekstrak buah pare. Oleh
karena itu pemberian ekstrak buah pare terbukti secara signifikan melalui
Dari hasil analisis statistik yang telah diperoleh untuk uji kadar SGOT
menunujukkan efek ekstrak buah pare setelah didinduksi dengan aspirin dosis
hasil yang signifikan dimana ekstrak yang diberikan memiliki efek pada
berarti jika Fhitung lebih besar dari Ftabel0.05 maka perlakuan yang diuji
berpengaruh secara signifikan dan juga diperoleh hasil P-value dengan nilai
0,000293 dimana lebih kecil dibandingkan dengan nilai Ftabel0.05 2.866 maka
perlakuan yang diuji menolak H0 atau dengan kata lain perlakuan yang diuji
efek yang signifikan dari kelima perlakuan. Dari hasil uji LSD/BNT (Beda
Nyata Terkecil) diperoleh hasil yang tidak berbeda secara signifikan dari
hasil yang signifikan juga dimana ekstrak yang diberikan memiliki efek pada
hewan uji setelah diinduksi dengan aspirin dosis toksik, sehingga dilakukan
hasil yang signifikan dimana ekstrak yang diberikan memiliki efek pada
berarti perlakuan yang diuji berpengaruh secara signifikan dan juga diperoleh
hasil P-value dengan nilai 6.7E-06 yang berarti perlakuan yang diuji menolak
H0 atau dengan kata lain perlakuan yang diuji berpengaruh secara signifikan
dengan tujuan untuk mengetahui perbedaan efek yang signifikan dari kelima
perlakuan. Dari hasil uji LSD/BNT (Beda Nyata Terkecil) diperoleh hasil
yang tidak berbeda secara signifikan dari ketiga dosis yang diberikan
pengujian kadar SGOT dan SGPT, dimana ekstrak buah pare memiliki efek
terhadap kadar SGOT tetapi efeknya tidak sama dengan kontrol positif
sedangkan untuk kadar SGPT dosis 500 mg/kg BB dapat memberikan efek
yang hampir sama dengan kontrol positif dalam penurunan kadar SGPT.
Tetapi kita kembali kepada enzim itu sendiri, dimana enzim GOT tidak
spesifik terhadap kerusakan sel hati karena enzim GOT juga terdapat pada
otot jantung, otot tubuh, ginjal dan pankreas, sedangkan enzim GPT sangat
spesifik terhadap sel-sel hati. Dimana penentuan aktivitas ALT atau SGPT
tinggi apabila terdapat nekrosis jaringan yang lebih hebat. Jadi, apabila
ekstrak buah pare dapat menurunkan kadar SGPT sudah dikatakan bersifat
sebagai hepatoprotektor.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
efek hepatoprotektor pada mencit yang diinduksi aspirin pada taraf nyata
2. Kadar SGOT dan SGPT ekstrak buah pare (Momordica charantia L.) 500
B. Saran
menyarankan:
1. Perlu adanya penelitian lebih lanjut dengan konsentrasi ekstrak buah pare
lain.
DAFTAR PUSTAKA
Murray RK, Granner DK, Rodwel VW. 2009, Biokimia Harper. Ed ke-27.
penerjemah Wulandari N., Terjemahan dari: Harpers Illustrated
Biochemistry. EGC. Jakarta.
Novi Arista. 2009, Pengaruh Ekstrak Pegagan (Centella asiatica) Terhadap Kadar
SGPT Mencit (Mus musculus) yang Diinduksi Paracetamol.USMS,
Surakarta.
Oktavia Sri Dkk. 2015, Uji Aktifitas Hepatoprotektor Ekstrak Daun Sukun
(Artocarpus Altilis (Parkinson) fosberg) Terhadap Kerusakan Hati yang
Diinduksi (CCl4). STIFARM, Padang.
Orbayinah S., Kartyanto A., 2008, Efikasi Binahong (Anredera cordifolia (ten)
steenis) Terhadap Kadar Alkalin Posphatase. Mutiara Medika. Vol.21
No.3
Robinson T. 1991, Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi. Edisi 6. Bandung
Penerbit ITB, pp : 191-193.
Sasminto. 2013, Uji Efek Ekstrak Etanol 70% Daun Binahong (Anredera
cordifolia (Tenore.) Steen) Terhadap Kadar ALT (Alanin
Aminotransferase) Pada Tikus Jantan Galur wista (Rattus Norvegicus)
yang Diinduksi Paracetamol. UMS, Surakarta..
Sirait RRU, Windarti I, Fiana DN. Effect of Oral Route Rhizome Temulawak
(Curcuma xanthorriza Roxb.) on Liver Damage of White Male Rats
(Rattus Norvegicus) Sprague Dawley Strain Induced by Aspirin. Majority.
2014. 3(4): 129-137
Sudarsono D.G., Subagus W. 2002, Tumbuhan Obat II. Hasil Penelitian , Sifat -
Sifat dan Penggunaan. Yogyakarta : Penerbit PSOT UGM, pp : 114-116
= x 20,56 g
= x 1 mL
= 0,68 mL
= x 20,77 g
= x 1 mL
= 0,69 mL
3. Ekstrak 500 mg (P3)
= x 20,11 g
= x 1 mL
= 0,67 mL
= 0,0026 x 20 mg/kg BB
= 0,052 mg/kg BB
= 0,2548 g
Volume pemberian = x volume pemberian
= x 1 mL
= 0,77 mL
= x 1 mL = 0,76 mL
Perhitungan Dosis Aspirin
= x 20,56 g
= x 20,77 g
3. Aspirin 400 mg
= x 20,11 g
= x 23,17 g
= x 22,93 g
Replikasi
Perlaku Standar
I II III IV V Mean
an Deviasi
(mm) (mm) (mm) (mm) (mm)
Buah 48 40 41 43 41 213 42.6 3
125 mg
Buah 29 35 31 33 36 164 32.8 3
250 mg
Buah 26 26 27 29 30 138 27.6 2
500 mg
Kontrol 29 28 22 23 26 128 25.6 3
(+)
Kontrol 254 105 95 58 142 654 130.8 75
(-)
TOTAL 386 234 216 186 275 1297
FK = (Perlakuan^2 ) / r.t
= 1297^2 / 25 = 67288.36
Derajat Bebas (DB)
DB Total = r.t 1 = 25 1 = 24
DB Perlakuan = t-1 = 5 1 =4
BNT0.05 = (t0.05,DBgalat) *
= 2.086 * 21.296
= 44.42
Tabel BNT
Buah 125 Buah 250 Buah 500 Kontrol (+) Kontrol (-)
mg mg mg
42.6 32.8 27.6 25.6 130.8
Buah
0 9.8 15 17 88.2**
125 mg
Buah
0 5.2 7.2 98**
250 mg
Buah
0 2 103.2**
500 mg
Kontrol
0 105.2**
(+)
Kontrol
0
(-)
Keterangan :
100
80
Kadar
sebelum
60 perlakuan
42.6
40 32.8 setelah
27.4 27.2 27.227.6 2725.6 25.4 perlakuan
20
0
Buah 125 mg Buah 250 mg Buah 500 mg Kontrol (+) Kontrol (-)
Perlakuan
Tabel Kadar SGPT Setelah Perlakuan
Replikasi
Standar
Perlakuan I II III IV V Mean
Deviasi
(mm) (mm) (mm) (mm) (mm)
Buah 125 35 39 33 40 41 188 37.6 3.44
mg
Buah 250 27 30 27 30 34 148 29.6 2.88
mg
Buah 500 25 29 25 24 27 130 26 2.00
mg
Kontrol 27 27 24 20 21 119 23.8 3.27
(+)
Kontrol 198 98 81 76 142 595 119 51.24
(-)
TOTAL 312 223 190 190 265 1180
FK = (Perlakuan^2 ) / r.t
= 1180^2 / 25 = 55696
Derajat Bebas (DB)
DB Total = r.t 1 = 25 1 = 24
DB Perlakuan = t-1 = 5 1 =4
BNT0.05 = (t0.05,DBgalat) *
= 2.086 * 14.59
= 30.434
Tabel BNT
Buah 125 Buah 250 Buah 500 Kontrol (+) Kontrol (-)
mg mg mg
37.6 29.6 26 23.8 119
Buah
0 -8 -11.6 -13.8 81.4**
125 mg
Buah
0 -3.6 -5.8 89.4**
250 mg
Buah
0 -2.2 93**
500 mg
Kontrol
0 95.2**
(+)
Kontrol
0
(-)
Keterangan :
60
37.6 sesudah
40 29.6
20 19.4 20.226 23.8
16.6 19.2 perlakuan
20
0
Buah 125 Buah 250 Buah 500 Kontrol (+) Kontrol (-)
mg mg mg
Perlakuan
Lampiran 3. Dokumentasi Penelitian
a. b. c.
d. e. f.
g. h. i.
m. n.