Anda di halaman 1dari 4

SAP 1

1. Definisi Pariwisata
Sebelum menggunakan kata Pariwisata, masyarakat Indonesia menggunakan kata
Turisme, yang merupakan serapan dari Bahasa Belanda yaitu Tourisme. Sejak tahun
1958, resmilah kata Pariwisata digunakan sebagai padanan tourisme (Bahasa Belanda) atau
tourism (Bahasa Inggris).
Terdapat beberapa definisi dari beberapa ahli dan menurut Undang-Undang:
a. Menurut Mill (2000), pariwisata adalah aktivitas yang terjadi apabila seseorang
wisatawan melakukan perjalanan, mencakup segala sesuatu mulai dari perencanaan
perjalanan itu sendiri, perjalanan ke tempat tertentu, tinggal di tempat itu, kembali dan
kenangan yang didapat sesudahnya. Aktivitas perjalanan meliputi pembelian-pembelian
yang dilakukan serta interaksi yang terjadi antara pihak tuan rumah dan tamunya.
b. Menurut Suwantoro (1997) istilah pariwisata berhubungan erat dengan pengertian
perjalanan wisata, yaitu sebagai suatu perubahan tempat tinggal sementara seseorang di
luar tempat tinggalnya karena suatu alasan bukan untuk melakukan kegiatan yang
menghasilkan upah.
c. Dalam UU No. 9 Tahun 1990 bahwa Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan
dengan wisata, termasuk di dalamnya pengusahaan objek dan daya tarik wisata serta
usaha-usaha yang terkait di bidang tersebut.
d. Dalam UU No. 10 Tahun 2009, Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan
didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha,
pemerintah, dan pemerintah daerah.
Jadi dapat disimpulkan, pariwisata adalah berbagai macam aktivitas yang terjadi
apabila seseorang melakukan perjalanan (mencakup segala sesuatu mulai dari perencanaan
perjalanan, tinggal untuk sementara waktu, hingga kembali beserta kenangan yang didapat)
dengan tujuan-tujuan tertentu akibat adanya daya tarik wisata dari daerah tujuan wisata
tersebut yang didukung dengan fasilitas penunjang lainnya.

2. Definisi Industri Pariwisata


Ada beberapa pengertian tentang industri pariwisata, antara lainnya sebagai kumpulan
dari macam-macam perusahaan yang secara bersama menghasilkan barang-barang dan jasa-
jasa (goods and services) yang dibutuhkan para wisatawan pada khususnya dan traveler pada
umumnya, selama dalam perjalanannya (Yoeti, 1985). Pengertian tentang industri pariwisata
yang lainnya adalah suatu susunan organisasi, baik pemerintah maupun swasta yang terkait
dalam pengembangan, produksi dan pemasaran produk suatu layanan yang memenuhi
kebutuhan dari orang yang sedang bepergian (Kusudianto, 1996). Jadi dapat disimpulkan,
industri pariwisata adalah suatu kumpulan berbagai perusahaan yang berkecimpung dalam
satu sektor, yaitu sektor pariwisata, yang menawarkan produk sejenis dan atau saling
menunjang satu sama lainnya kepada para wisatawan atau konsumen objek wisata.

3. Sumber sumber Pariwisata


Modal atau sumber pariwisata dapat dikelompokkan menjadi 3, yaitu:

a. Potensi Alam, terdiri dari potensi fisik, flora dan fauna. Ketiga potensi alam tersebut
dapat menjadi atraksi wisata yang berperan sama, tetapi salah satu atraksi dapat lebih
menonjol. Pada umumnya, wisatawan lebih tertarik pada alam terbuka seperti
pegunungan, hutan, dan pantai.
b. Potensi Kebudayaan, yaitu kebudayaan dalam arti luas, tidak hanya meliputi
kebudayaan tinggi, tetapi juga meliputi adat istiadat dan segala kegiatan yang hidup di
tengah-tengah masyarakat.
c. Potensi Manusia, yaitu kemampuan yang ada dalam diri manusia yang dapat
dimanfaatkan bagi kepentingan pariwisata.

4. Jenis jenis Pariwisata


Menurut Pendit (2002:38-43) jenis pariwisata dibagi menjadi 15, yaitu:

a. Wisata Budaya. Suatu jenis pariwisata yang dilakukan atas dasar keinginan dengan
tujuan untuk memperluas pandangan hidup seseorang dengan cara mengadakan
kunjungan atau peninjauan ke tempat lain atau ke luar negeri, mempelajari keadaan
rakyat setempat, kebiasaan dan adat istiadat mereka, cara hidup dan budaya serta
kesenian dari daerah tersebut.
b. Wisata Kesehatan. Suatu jenis pariwisata yang dilakukan oleh wisatawan dengan
tujuan untuk menukar keadaandan lingkungan tempat sehari-hari, dimana ia tinggal
demi kepentingan beristirahat secara jasmani dan rohani dengan mengunjungi tempat
peristirahatan yang sesuai. Misalnya,mengunjungi tempat wisata kebun raya bedugul
guna memperoleh udara yang segar.
c. Wisata Olahraga. Suatu jenis pariwisata yang dilakukan oleh wisatawan dengan
tujuan untuk berolahraga atau memang sengaja bermaksud mengambil bagian aktif
dalam pesta olah raga di suatu tempat atau negara, misalnya Asian Games, Olimpiade,
dan lain-lain.
d. Wisata Komersial. Suatu jenis pariwisata yang dilakukan oleh wisatawan dengan
tujuan untuk mengunjungi pameran-pameran dan pekan raya yang bersifat komersil,
seperti pameran industri, pameran dagang dan sebagainya.
e. Wisata Industri. Suatu jenis pariwisata yang dilakukan oleh sekumpulan pelajar atau
mahasiswa dan orang-orang awam ke suatu kompleks atau daerah perindustrian
dimana terdapat pabrik-pabrik dengan tujuan untuk mengadakan peninjauan atau
penelitian.
f. Wisata Politik. Suatu jenis pariwisata yang dilakukan untuk mengunjungi atau
mengambil bagian secara aktif dalam peristiwa kegiatan politik. Misalnya, peringatan
Hari Kemerdekaan suatu Negara.
g. Wisata Konvensi. Suatu jenis pariwisata ke suatu tempat yang semula disediakan
oleh pemerintah setempat sebagai fasilitas untuk melakukan sidang bagi peserta
konferensi, musyawarah, konvensi atau pertemuan lainnya baik yang bersifat nasional
maupun internasional. Misalnya, Balai Sidang Senayan di Jakarta.
h. Wisata Sosial. Suatu jenis pariwisata yang menawarkan suatu paket perjalanan yang
relatif lebih murah serta mudah untuk memberi kesempatan kepada golongan
masyarakat ekonomi lemah untuk mengadakan perjalanan seperti misalnya bagi kaum
buruh, pemuda, pelajar atau mahasiswa, petani dan sebagainya.
i. Wisata Pertanian. Seperti halnya wisata industri, wisata pertanian adalah
pengorganisasian perjalanan yang dilakukan proyek proyek pertanian, perkebunan,
ladang pembibitan dan sebagainya dimana wisatawan rombongan dapat mengadakan
kunjunganan peninjauan untuk tujuan studi maupun melihat-lihat di sekitar areal
pertanian.
j. Wisata Maritim (Marina) atau Bahari. Suatu jenis pariwisata yang dikaitkan
dengan kegiatan olahraga air, seperti memancing, berlayar, menyelam sambil
melakukan pemotretan, kompetisi berselancar dan lain-lain.
k. Wisata Cagar Alam. Suatu jenis pariwisata yang diselenggarakan oleh agen atau biro
perjalanan yang mengkhususkan usaha-usahanya dengan jalan mengatur wisata ke
tempat atau daerah cagar alam, taman lindung, hutan daerah pegunungan dan
sebagainya yang kelestariannya dilindungi oleh undang-undang.
l. Wisata Buru. Suatu jenis pariwisata yang banyak dilakukan di negeri-negeri yang
memiliki daerah atau hutan tempat berburu yang dibenarkan oleh pemerintah dan
ditawarkan oleh berbagai agen atau biro perjalanan.
m. Wisata Pilgrim. Suatu jenis pariwisata yang dikaitkan dengan agama, sejarah, adat
istiadat dan kepercayaan umat atau kelompok dalam masyarakat. Wisata pilgrim
banyak dilakukan oleh perorangan atau rombongan ke tempat-tempat suci, ke makam-
makam orang besar atau pemimpin yang diagungkan.
n. Wisata Bulan Madu. Suatu jenis pariwisata yang menyelenggarakan perjalanan bagi
pasangan pengantin baru, yang sedang berbulan madu dengan fasilitas-fasilitas khusus
dan tersendiri demi kenikmatan perjalanan dan kunjungan mereka, seperti kamar
pengantin di hotel dengan dekorasi yang istimewa.
o. Wisata Petualangan. Suatu jenis pariwisata yang menyediakan kegiatan wisata yang
menantang dan memacu adrenalin, seperti masuk hutan belantara yang belum pernah
dijelajahi dan penuh dengan binatang buas, mendaki tebing teramat terjal, dan lain-
lain.

Anda mungkin juga menyukai