Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH ASUHAN KEBIDANAN I

DISUSUN OLEH:

1.ELEN DAHNIA

2.YULIANA ROJU LEKO

AKADEMI KEBIDANAN KARTIKA MITRA HUSADA

TAHUN 2017
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahma-Nya yang telah
dilimpahkan kepada kami dapat menyelesaikan makalah Asuhan Kebidanan I.Makalah mata
kuliah Asuhan Kebidanan di kelompok masyarakat dapat kami selesaikan guna memenuhi tugas
yang telah diberikan oleh dosen mata kuliah sebagai salah satu mata kuliah yang sangat kami
perlukan guna untuk menambah pengetahuan kami.Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih
kepada dosen mata kuliah konsep kebidanan yang telah memberikan kesempatan kepada kami
untuk mengumpulkan tugas makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam membuat makalah ini masih jauh dari kesempurnaan .
Oleh karena itu ,kami membutuhkan kritik dan saran yang bersifat membangun agar kedepanya
kami bisa lebih baik .

Jakarta,14 september 2016


BAB I
MENETAPKAN KEBUTUHAN KONSELING HIV/PMS

a. Definisi
Konseling adalah kebutuhan proses pembicaraan dan pembahasan masalah-masalah
antara kita dengan konselor (orang yang dilatih untuk mengatasi masalah PMS).
b. Penyakit Menular seksual (PMS) dan AIDS
Penyakit Menular Seksual (PMS) merupakan penyakit infeksi yang sering ditemukan dan
ditularkan melalui hubungan kelamin. Termasuk dalam kelompok PMS adalah gonorhoe, sifilis,
ulkus, molle, kondiloma akuminata, herpes genital dan HIV/AIDS.
Walaupun PMS dapat disebabkan oleh kuman yang berbeda, namun sering memberikan
keluhan dan gejala yang sama. Sebagai contoh duh (cairan nanah) yang keluar dari saluran
kencing laki- laki atau dari liang senggama perempuan, dan borok pada kelamin, merupakan
keluhan sekaligus gejala PMS yang umum dijumpai.
Dari semua PMS, HIV/AIDS merupakan jenis PMS yang paling berbahaya, karena
belum ditemukan pengobatannya danterakhir dengan kematian bagi penderitanya.
AIDS adalah PMS yang paling sering didengar belakangan ini. Ketakutan orang tentang
AIDS sangat besar, karena sejauh ini belum dapat disembuahkan. Obat-obatan yang dapat
membantu perawatan mereka yang sudah kena AIDS (bukan menyembuhkan) juga sangat mahal.
Semua orang bisa saja terkena AIDS. Di Indonesia sudah ada bayi maupun rang dewasa
yang terkena AIDS. Karena itu, kita mesti waspada terhadap bahaya penularan AIDS.

c. Catatan khusus tentang AIDS


Kita tidak bisa melihat apakah seseorang terkena AIDS (bibit penyakit AIDS) hanya
berdasarkan penampilannya
AIDS tidak bisa dicegah dengan obat-obatan, suntikan atau jamu-jamuan
AIDS belum dapat disembuhkan dan dapat berakibat kematian
AIDS dapat menular dengan cara yang sama dengan PMS yang lain
Penampakan AIDS sama seperti penyakit yang mengenai orang biasa seperti TBC, tumor,
radang paru, infeksi saluran pencernaan dan lain-lain
AIDS dapat dicegah dengan cara hanya berhubungan seks dengan seorang pasangan yang
juga hanya berhubungan seksual dengan kita, atau dengan menggunakan kondom setiap kali
berhubungan seksual

d. Beberapa Hal Penting yang Perlu Diketahui Tentang PMS


1. PMS dapat terjadi pada laki- laki maupun perempuan.
2. Penularan PMS dapat terjadi, walaupun hanya sekali melakukan hubungan seksual tanpa
memakai kondom dengan penderita PMS.
3. Tidak ada seorangpun yang kebal terhadap PMS.
4. Perempuan lebih mudah tertular PMS dari pasangannya dibandingkan sebaliknya, karena
bentuk alat kelaminnya dan luas permukaannya yang terpapar oleh air mani pasangannya.
5. Infeksi atau borok pada alat reproduksi perempuan sering tersembunyi dan tidak mudah
terlihat oleh petugas yang kurang teliti.
6. ISR meningkatkan resiko penularan PMS/ HIV/ AIDS pada perempuan sepuluh kali lebih
besar.
7. Beberpa PMS mungkin tidak menimbulkan gejala yang berarti pada perempuan, tetapi dapat
menularkan penyakit tersebut pada pasangannya.
8. Tanda- tanda dan gejala PMS pada laki- laki biasanya tampak jelas sebagai luka atau duh
tubuh, sehingga pengobatan dapat dilakukan lebih awal.
9. PMS sering tidak diobati dengan benar sehingga mengakibatkan penularan dan penderitaan
yang berkepanjangan. Kebanyakan PMS dapat diobati bila pengobatannya tepat dan pada saat
yang tepat pula.
10. Kombinasi PMS seperti kemandulan dapat dicegah bila PMS segera diobati.
11. Belum ada vaksin atau imunisasi untuk PMS.
12. PMS meningkatkan kemungkinan tertular HIV AIDS sebanyak empat kali.

e. Cara Penularan PMS, Termasuk HIV/ AIDS


1. Hubungan seksual yang tidak terlindung, baik melalui vagina, anus, maupun oral. Cara ini
merupakan cara paling utama (lebih dari 90%).
2. Penularan dari ibu kejanin selama kehamilan (HIV/ AIDS, Herpes, Sifilis), pada persalinan
(HIV/ AIDS, Gonorhoe, Klamidia), sesudah bayi lahir (HIV/ AIDS).
3. Melalui tranfusi darah, suntikan atau kontak langsung dengan cairan darah atau produk darah
(HIV/ AIDS).

f. Cara Pencegahan PMS


1. Melakukan hubungan seksual hanya pada pasangan yang setia.
2. Menggunakan kondom pada saat melakukan hubungan seksual.
3. Bila terinfeksi PMS mencari pengobatan bersama pasangan seksual.
4. Menghindari hubungan seksual bila ada gejala PMS, misalnya borok pada alat kelamin, atau
keluar duh (cairan nanah) dari tubuh.

g. Perilaku yang Beresiko Tinggi Terhadap Penularan PMS, Termasuk HIV/ AIDS
Perilaku yang berisiko tinggi terhadap penularan PMS, termasuk HIV/ AIDS :
1. Sering berganti pasangan seksual atau mempunyai salah satu lebih pasangan seksual baik yang
dikenal atau yang tidak dikenal (misalnya dengan penjaja seksual).
2. Pasangan seksual mempunyai pasangan ganda. Penularan dari ibu ke janin/ bayinya sering
bersumber dari pasangan/ suami seperti ini.
3. Terus melakukan hubungan seksual, walaupun mempunyai keluhan PMS dan tidak
memberitahukan kepada pasangannya tentang hal itu.
4. Tidak kondom saat melakulkan hubungan seksual dengan pasangan yang berisiko memakai.
5. Pemakaian jarum suntik secara bersama- sama secara bergantian, misalnya pada penderita
ketergantungan narkotika atau kelainan petugas kesehatan dalam menjaga sterilitas alat suntik.

h. HIV/ AIDS (Human Immuno- defficiency Virus/ Acquired Immuno- Defficiency


Syndrome)
HIV adalah virus yang menyerang kekebalan tubuh manusia. Virus HIV yang masuk ke
dalam tubuh akan berkembang biak. Virus HIV akan masuk dalam sel darah putih dan
merusaknya, sehingga sel arah putih yang berfungsi sebagai pertahanan terhadap infeksi akan
menurun jumlahnya. Akibatnya sistem kekebalan tubuh menjadi lemah dan penderita mudah
terkena berbagai penyakit. Kondisi ini disebut AIDS.
AIDS adalah kumpulan gejala penyakit yang timbul karena rendahnya daya tahan tubuh.
Pada awalnya penderita HIV positif sering menunjukkan gejala sampai bertahun- tahun (5
tahun). Banyak faktor yang mempengaruhi panjang pendeknya masa tanpa gejala ini, namun
pada masa ini penderita dapat menularkan penyakitnya pada orang lain. Sekitar 89% penderita
HIV akan berkembang menjadi AIDs. Semakin lama penderita akan semakin lemah dan
akhirnya akan berakhir dengan kematian, karena saat ini belum ditemukan obat untuk mencegah
atau menyembuhkan HIV/ AIDS.

i. Hal- Hal yang Perlu Diketahui Tentang HIV/ AIDS


1. Sekali virus HIV masuk kedalam tubuh, virus tersebut akan menetap dalam tubuh untuk
selamanya.
2. Virus HIV hidup dalam darah, air mani, cairan dalam jalan lahir, air liur, air mata, dan cairan
tubuh lainnya.
3. Sebagian besar infeksi HIV ditularkan melalui hubungan seksual, disamping penularan melalu
jarum suntik dan transfusi darah, serta penularan dari ibu kepada janinnya.
4. HIV tidak hanya menular pada kaum homo seksual.
5. Perempuan 5 kali lebih mudah teratur HIV/AIDS dari laki- laki, karena bentuk alat kelamin
perempuan lebih luas permukaannya sehingga mudah terpapar oleh cairan mani tinggal lebih
lama dalam tubuh.
6. Permukaan pada saluran kelamin memudahkan masuknya virus HIV.
7. Hubungan seks melalui anus lebih berisiko dalam penularan dari pada cara hubungan seks
lainnya, karena jaringan anus lebih lembut.
8. Kekerasan seksual, atau hubungan seksual dengan gadis remaja lebih memudahkan terjadinya
penularan.

j. Pencegahan Penularan HIV/ AIDS Pada Dasarnya Sama Dengan Pencegahan PMS
1. Melakukan hubungan seksual hanya dengan satu pasangan yang setia atau menghindari
hubungan- hubungan seksual dengan pasangan yang berganti- ganti.
2. Mempunyai perilaku seksual yang bertanggung jawab dan setia pada pasangan
3. Setiap darah transfusi dicek terhadap HIV dan donor darah kepada sanak saudara lebih sehat
dan aman dibanding donor darah proffesional.
4. Menghindari injeksi, periksa dalam, prosedur pembedahan yang tidak steril dari petugas
kesehatan yang tidak bertanggung jawab.
5. kondom dengan hati- hati, benar dan konsisten.

Anda mungkin juga menyukai