Anda di halaman 1dari 10

Kelompok 4

Anisa
Fati Sarani Siagian
Yuliana Roju Leko
Asuhan Pada Ibu Bersalin Kala IV
Dan Pemantauan Selama Kala
IV
A. Memberikan asuhan pada ibu
bersalin kala IV
a. Fisiologi kala IV

Kala IV adalah kala pengawasan dari 1 – 2 jam


setelah bayi dan plasentalahir. Hal – hal yang
perlu diperhatikan adalah kontraksi uterus
sampai uterus kembali dalam bentuk normal.
Hal ini dapat dilakukan dengan rangsangan taktil
(masase) untuk merangsang uterus berkontraksi
baik dan kuat.
b. Diagnose kala IV

2 jam pertama setelah persalinan


merupakan waktu yang kritis bagi ibu
dan bayi. Keduanya baru saja mengalami
perubahan fisik yang luar biasa. Ibu
melahirkan bayi dari perutnya dan bayi
menyesuaikan diri dari dalam perut ke
dunia luar.
c. Evaluasi uterus, konsistensi dan atonia.

Setelah kelahiran plasenta periksa kelengkapan dari


plasenta dan selaput ketuban. Jika masih ada sisa
plasenta dan selaput ketuban yang tertinggal dalam
uterus akan mengganggu kontraksi uterus sehingga
menyebabkan perdarahan.

d. Pemantauan dan evaluasi lanjut


Tanda – tanda vital
Kontraksi uterus
e. Perkiraan darah yang hilang

Perkiraan darah yang hilang sangat penting


untuk keselamatan ibu namun untuk
menentukan banyaknya darah yang hilang
sangatlah sulit karena sering kali bercampur
cairan ketuban atau urin dan mungkin
terserap kain, handuk atau sarung.
Cara yang baik untuk memperkirakan
kehilangan darah adalah dengan menyiapkan
botol 500 ml yang digunakan untuk
menampung darah dan dinilai berapa botol
darah yang telah digunakan.
B. Pemantauan selama kala IV
a. Keadaan umum dan kesadaran
Karena alasan ini sangatlah penting untuk
memantau ibu secara ketat segera setelah
persalinan
b. Tanda – tanda vital
Pemantauan tekanan darah pada ibu
pasca persalinan digunakan untuk
memastikan bahwa ibu tidak mengalami
syok akibat banyak mengeluarkan darah
c. Tonus uterus dan TFU
Pemantauan adanya kontraksi uterus
sangatlah penting dalam asuhan persalinan
kala IV dan perlu evaluasi lanjut setelah
placenta lahir yang berguna untuk
memantau terjadinya perdarahan.

d. Kandung kemih

Yakinkan bahwa kandung kencing kosong.


Hal ini untuk membantu involusio
uteri. Jika kandung kemih penuh maka
bantu ibu untuk mengosongkan kandung
kemihnya dan ibu dianjurkan untuk selalu
mengosongkannya jika diperlukan
 e. Perdarahan atau hematoma
Jumlah perdarahan vagina harus minimal jika rahim
dikontraksi dengan baik. Jika kontraksi buruk maka
perdarahan akan cenderung sedang, dan banyak yang
menyebabkan perdarahan yang berlebihan. Amati
perineum setiap peningkatan perdarahan atau
pengeluaran bekuan darah ketika dilakukan masase
uterus.

 Hematoma
Hematoma adalah sekelompok sel darah yang telah
mengalami ekstravasasi. Biasanya menggumpal, baik
didalam organ, interstitium, jaringan dan otak.
Hematoma yang berbahaya adalah yang terjadi didalam
tengkorak. Karena tengkorak adalah kotak yang
tertutup, segala yang mengambil ruang meningkatkan
tekanan didalam otak dan berpotensi mengganggu
kemampuan otak untuk berfungsi.
Trimakasih

Anda mungkin juga menyukai