Anda di halaman 1dari 8

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Konfigurasi Sistem

Perancangan sistem yang akan dijadikan pada penelitian memiliki


beberapa langkah di dalam penyelesaiannya. Berikut dijelaskan oleh Gambar 3.1

Gambar 3.1. Diagram block sistem

Dari Gambar 3.1. adalah diagram block sistem, pada saat pengisian aki
(charging) dimana waktu pengisian aki jam 06.00 17.00 untuk menjalankan
driver relay untuk melewatkan tegangan panel surya dan mennutup driver relay
lampu. Panel surya 100WP akan mengeluarkan tegangan 12 24 volt dan akan
diturunkan tegangannya oleh rangkaian Bidirectional Konverter pada saat Sepic
sebelum masuk aki 12 volt, sensor tegangan 2 untuk mengetahui apakah konverter
sudah mengeluarkan tegangan untuk pengisian. System kontrol pada saat
menyalakan lampu 24 volt (discharge) dimana waktu penyalaan lampu jam 17.01
05.59 untuk menjalankan driver relay untuk melewatkan tegangan aki 12 volt
dan menutup driver relay panel surya. Aki 12 volt akan dinaikkan tegangannya
oleh rangkaian Bidirectional Konverter pada saat Zeta sebelum masuk lampu 24
volt, sensor tegangan 1 untuk mengetahui apakah konverter sudah mengeluarkan
tegangan untuk menyalakan lampu. Flowchart system kontrol adalah sebagai
berikut :

30
31

Gambar 3.2. Flow Chart sistem kontrol

Gambar 3.2. adalah flowchart sistem kontrol untuk pengisian aki


(charging) dan untuk menyalakan lampu (discharge), dimana untuk pengisian aki
sensor RTC membaca waktu 06.00- 17.00 dan membuat driver relay 1 bekerja dan
driver relay 2 tidak bekerja, dan akan membaca sensor tegangan 2, apabila lebih
besar 14,4 volt tegangan akan diturunkan, apabila lebih kecil 14,4 volt tegangan
akan diturunkan. Sedangkan untuk menyalakan lampu sensor RTC membaca
waktu 17.01- 05.59 dan membuat driver relay 2 bekerja dan driver relay 1 tidak
bekerja, dan akan membaca sensor tegangan 1, apabila lebih besar 24 volt
tegangan akan diturunkan, apabila lebih kecil 24 volt tegangan akan diturunkan
32

3.1.1 Proses Pengisian Aki (Charging)

Gambar 3.3. Diagram Poses Pengisian Aki

Dari Gambar 3.3. adalah diagram block sistem, pada saat pengisian aki
(charging) dimana waktu pengisian aki jam 06.00 17.00 untuk menjalankan
driver relay untuk melewatkan tegangan panel surya. Panel surya 100WP akan
mengeluarkan tegangan 12 24 volt dan akan diturunkan tegangannya oleh
rangkaian Bidirectional Konverter pada saat Sepic sebelum masuk aki 12 volt,
System pengisian aki pada bidirectional konverter bekerja dengan mengatur duty
cycle PWM untuk mengontrol keluaran konverter agar konverter mengeluarkan
tegangan yang sesuai diinginkan, sensor tegangan berfungsi untuk mengetahui
apakah konverter sudah mengeluarkan tegangan sesuai yang diinginkan, tegangan
untuk pengisian aki adalah 120% dari tegangan aki, sehingga 12 volt x 120 % =
14.4 volt.

3.1.2 Proses Menyalakan Lampu 24 Volt (Discharge)

Gambar 3.4. Diagram Proses Menyalakan Lampu 24 Volt


33

Dari Gambar 3.4. adalah system kontrol pada saat menyalakan lampu 24
volt (discharge) dimana RTC mengatur waktu penyalaan lampu jam 17.01
05.59 untuk menjalankan driver relay untuk melewatkan tegangan aki 12 volt.
Aki 12 volt akan dinaikkan tegangannya oleh rangkaian Bidirectional Konverter
pada saat Zeta sebelum masuk lampu 24 volt, System menyalakan lampu pada
bidirectional konverter bekerja dengan mengatur duty cycle PWM untuk
mengotrol keluaran konverter agar konverter mengeluarkan tegangan yang sesuai
diinginkan, sensor tegangan berfungsi untuk mengetahui apakah konverter sudah
mengeluarkan tegangan sesuai yang diinginkan sebesar 24 volt.

3.2 Perencanaan dan Pembuatan Bidirectional Konverter


Dalam pembuatan tugas akhir ini konverter yang biasa digunakan untuk
charging adalah jenis buck converter dimana menurunkan tegangan tidak
membutuhkan arus yang besar, karena apabila menggunakan boost converter
untuk mencharging akan membutuhkan arus yang besar dan membuat komponen
lebih panas karena arus lebih yang mengalir ke komponen, akan tetapi pembuatan
konverter biasanya dipengaruhi dari panel surya yang akan digunakan, pada
pembuatan tugas akhir ini menggunakan bidiretional sepic zeta converter untuk
pengisian aki dan menyalakan lampu. Konverter bidirectional bekerja layaknya
konverter buck boost, dimana dapat menaikkan maupun menurunkan tegangan
DC yang masuk. Perbedaanya, pada bidirectional sepic zeta, merupakan
gabungan dari sepicdan zeta konverter sehingga memiliki effisiensi yang tinggi
dan cara kerjanya tergantung keinginan pemakai karena memiliki 2 buah saklar,
pada pembuatan tugas akhir ini sebelah kanan melakukan sepic sedangkan sebelah
kiri melakukan zeta. Rangkaian bidirectional konverter dapat dilihat seperti pada
Gambar 3.5.
34

Sepic

Zeta

Gambar 3.5.Rangkaian Bidirectional Konverter.


Keterangan :
C1 = Kapasitor 1
C3 = Kapasitor 2
C4 = Kapasitor 3
L1 = Induktor
L4 = Induktor
Mos3 = Mosfet 1
Mos4 = Mosfet 2
Konverter bidirectional bekerja berdasarkan keinginan pemakai, kapan
akan menggunakan sepic konverter atau zeta konverter. Berikut akan saya
jelaskan konverter bidirectional pada saat sepic.

A. Konverter bidirectional saat Sepic


Pada saat sepic, konverter mendapatkan sumber inputan dari PV, dimana
mosfet 2 tidak bekerja dan melakukan charging ke accu berikut adalah Gambar
3.6. dari konverter bidirectional saat melakukan charging.

Gambar 3.6.Bidirectional konverter saat Sepic.


Keterangan :
=
35

C1 = Kapasitor 1
C3 = Kapasitor 2
C4 = Kapasitor 3
D1 = Fast Recovery Dioda 1
L1 = Induktor 1
L4 = Induktor 2
Mos3 = Mosfet 1
Aki = Bateray Aki

Pada Gambar 3.6. konverter bidirectional melakukan charging ke accu,


dimana konverter menurunkan tegangan dari outputan panel surya.

B. Konverter bidirectional saat Zeta


Pada saat zeta, konverter mendapatkan sumber inputan dari Accu 12 volt,
dimana mosfet 1 tidak bekerja dan melakukan boost ke lampu 24 volt, berikut
adalah Gambar 3.7.dari konverter bidirectional saat melakukan zeta.

Lampu

Gambar 3.7. Bidirectional konverter saat Zeta.

Keterangan :
C5 = Kapasitor 1
C6 = Kapasitor 2
C7 = Kapasitor 3
D3 = Fast Recovery Dioda 1
L5 = Induktor 1
L6 = Induktor 2
Mos6 = Mosfet 1
Aki = Bateray Aki
36

Pada Gambar 3.6. konverter bidirectional melakukan boost ke lampu,


dimana konverter menaikkan tegangan dari outputan accu.
Parameter-parameter yang digunakan untuk mendesain bidirectional
konverter saat boost adalah sebagai berikut :
Induktansi induktor berdasarkan arus yang lewat, sedangkan kapasitansi
kapasitor berdasar ripple tegangan yang dikehendaki.

3.3 Perencanaan Kapasitas Baterai


Baterai adalah komponen yang dapat menyimpan energi listrik sehingga
dapat digunakan lagi saat diperlukan. Pada skripsi ini baterai digunakan untuk
supply dari peralatan kontrol sistem dan untuk menyalakan lampu 24 volt 40 watt.
Baterai digunakan saat siang hari danjuga di charger oleh sumber panel surya.
Pada malam hari baterai juga digunakan namun tidak di charger melainkan
discharge sehinggabaterai harus mampu digunakan saat charger mati yaitu sore
harisampai dengan charger hidup kembali yaitu saat pagi hari. Untuk mengetahui
kapasitas baterai maka perlu perencana danmengetahui daya beban.

3.4 Perencanaan Kapasitas Panel Surya


Panel surya pada skripsi ini digunakan untuksumber charger baterai ketika
siang hari dan cuaca cerah.Sebelum memilih daya panel surya yang ingin
digunakan makaperlu perencana agar daya yang dihasilkan panel surya mampu
untuk mencharger baterai.
=
Jika effisiensi buck converter 80 % maka :

=
80%

3.5 Perencanaan PWM (Pulse Width Modulation)


Teknik penyalaan PWM digunakan untuk mengatur besarnya tegangan
keluaran yang dihasilkan oleh penyearah terkendali. Teknik PWM dapat
dibangkitkan dengan cara membandingkan tegangan kontrol yang berupa
tegangan DC dengan tegangan gelombang segitiga pada komparator, seperti
37

terlihat pada gambar 3.8. Dengan menggunakan teknik PWM ini, maka tegangan
keluaran penyearah terkendali dapat diatur sesuai dengan kebutuhan pada beban,
dan dengan menggunakan sistem umpan balik, maka tegangan keluaran penyearah
terkendali akan diatur secara otomatis oleh rangkaian kontrol.

Gambar 3.8. Pulse Width Modulation

Anda mungkin juga menyukai