Jurnal
Elektro
Teknik ElektroIndustri
Vol.2, No.2, 2016
PENS Politeknik Elektronika Negeri Surabaya
Abstrak
Penggunaan panel surya pada umumnya masih sebatas untuk penerangan jalan raya atau lampu lalu lintas.
Pada rumah pelanggan, pemasangan panel surya dapat diletakka n di atap rumah, sehingga diharapkan dengan semakin
banyaknya panel surya, akan dapat menyuplai energi listrik untuk beban rumah tangga, tidak terbatas untuk penerangan
saja.
Penggunaan panel surya pada proyek akhir ini digunakan sebagai sumber tegangan zeta konverter yang output
tegangannya digunakan untuk mencharging baterai sehingga mampu menyalakan lampu di malam hari dan
menjalankan pompa air untuk air mancur selama 24 jam.
Pada perancangan proyek akhir ini output tegangan dari panel surya digunakan sebagai sumber tegangan untuk
Zeta konverter dimana digunakan untuk mengisi atau charging pada baterai sehingga baterai sebagai sumber tegangan
yang digunakan untuk menjalankan beban lampu dan pompa air DC, pengkontrolan charging menggunakan arduino
mega 2560.
Panel surya akan menghasilkan tegangan dan Berikut adalah desain dari desain induktor dari
arus saat dibebani. Besar tegangan dan arus akan zeta converter bertujuan untuk mendapatkan ukuran
diukur menggunakan sensor tegangan dan arus, lalu kawat serta jumlah lilitan pada bobin dan inti ferrit
masuk ke kaki ADC mikrokontroler. Sensor cahaya
yang dipilih.
digunakan untuk mendeteksi intensitas cahaya yang
akan dibaca oleh mikrokontroler yang dimana nilai dari
pembacaan itu untuk mengontrol beban lampu LED 12 Arus maksimum (Imax) = 10 A
14,4
volt 7 watt, LCD dipakai untuk memonitoring keluaran 1. = = = 1,725
8,348
zeta converter untuk mengisi atau chargig bateray.
Pompa air DC bekerja selama 24 jam dengan sumber /2 2
2. () = ( )2 +
bateray. Relay digunakan untuk memutuskan 3
tengangan attau outputan dari zeta converter apabila 2 /2 2
3. () = (11)2 + = 11,015
arus pada aki sebesar 0.45 ampere. 3
4. = 0,25 Tesla
5. = 1,65 2
6. = 104 =
.
65,4 10 6 10
x 104 = 15 +
0,25 1,65
(50% x N) 23
11,015
() = = 1,1015
10
1,1015
=
4,5 L = 260 0 = 260
= 0.2447 2 T = 950 260 = 690
Nilai L dan T yang didapat dikonversikan ke waktu
2. Diameter of Wire (dw) sebenarnya. Menjadi, L = 0.26 dan T =0.69 Setelah
nilai L dan T didapat, dimasukan ke rumus-rumus PID
4 untuk Ziegler-Nichols tipe-1. Maka akan didapat. :
=
=1,2/=1,22.6538= 3.1846
=2=20.26 = 0. 52
4
= 0,2447 =0,5=0,50.26= 0. 13
= 0.437 mm Sedangkan untuk rumus PI untuk Ziegler-Nichols tipe-
1. Maka akan didapat. :
Ukuran kawat yang tersedia di pasaran adalah Kp=0.9x(T/L)=0.9x2.6538=2.38842
berdiameter 0,4 mm.Kemudian panjang kawat Ti=L/0.3=0.26/0.3=0.78
maksimal berdiameter 0,4 mm adalah:
3. Hasil
Panjang kawat (l) = [(jumlah lilitan x keliling bobbin x
jumlah split) Pada bagian ini akan dijelaskan hasil dari
+ 40%] pengujian yang telah dilakukan. Pengujian yang
D = 15 mm = 0,015 m dilakukan adalah pengujian integrasi seluruh system
selama 24 jam. Pengujian ini dimulai saat pagi hari
= . . hingga malam hari disaat cuaca cerah untuk
mengetahui sistem kontrol mampu bekerja sesuai yang
+ 40% . .
diharapkan.Pada pengujian ini relay akan bekerja untuk
menghentikan pengisian aki apabila arus pada aki
sebesar 0.45 ampere. Berikut adalah Tabel 3.1.
= [25 3,14 0,015 10] pengisian bateray menggunakan panel surya.
+ 40%[25 3,14 0,015 10]
= 16,475 Tabel 3,1. Tabel Pengisian bateray
mendapatkan tegangan set point 14.4 volt hanya terjadi karena belum mencapai tegangan set point
pada saat jam 12.00 14.00, dan error terjadi saat sebesar 14.4 volt.
tegangan output belum mencapai set point.
Pengujian berikutnya menguji apakah lampu Ucapan Terima Kasih
dapat bekerja disaat malam hari, pengujian ini
Dengan penuh keikhlasan dan kerendahan hati,
dilakukan untuk mengetahui kontrol lampu bekerja
penulis menghaturkan syukur Alhamdulillah kepada
atau tidak dengan set point yang sudah diatur sebesar
ALLAH yang senantiasa memberikan kekuatan,
100, berikut adalah Tabel 3.2. hasil dari pengujian
bimbingan, dan pertolongan. Serta Sholawat dan Salam
lampu.
kami panjatkan kepada Rasulullah Muhammad SAW
sebagai panutan dan sebagai suri tauladan kami. Tidak
Tabel 3.2. Tabel Pengujian Beban Lampu dan Pompa
lupa juga kami ucapkan banyak terima kasih kepada
Air.
berbagai pihak yang telah membantu penulis untuk
Waktu KondisiLampu Nilai Pompa menyelesaikan Proyek Akhir ini, diantaranya adalah:
LDR Air 1. Ibu dan Bapaktercinta yang selalu mendukung
17.00 Padam 560 Bekerja penulis baik lewat doa, materi, motivasi dan juga
17.15 Padam 376 Bekerja kasih sayang yang tak pernah henti. Semoga
ananda selalu menjadi anak yang berbakti kepada
17.30 Padam 256 Bekerja
kalian, terima kasih.
17.45 Padam 152 Bekerja 2. BapakIr. Moh. Zaenal Efendi, MT dan Bapak Ir.
18.00 Nyala 80 Bekerja Hendik Eko Hadi S, MT selaku Dosen
Pembimbing yang telah banyak meluangkan
20.00 Nyala 0 Bekerja
waktu, pikiran, tenaga serta dengan sabar
22.00 Nyala 0 Bekerja memberikan bimbingan serta motivasi kepada
24.00 Nyala 0 Bekerja penulis, sehingga penulis menyelesaikannya
Nyala 0 Bekerja
Proyek Akhir ini dengan baik dan tepat waktu.
2.00
3. Bapak Dr. Zainal Arief, ST, MT selaku Direktur
4.00 Nyala 0 Bekerja Politeknik Elekt ronika Negeri Surabaya, yang
5.00 Nyala 60 Bekerja telah banyak memberi dorongan dan semangat
5.15 Nyala 90 Bekerja
serta fasilitas bagi penulis untuk menyelesaikan
Proyek Akhir ini.
5.30 Padam 257 Bekerja 4. Bapak Indhana Sudiharto, ST, MT, selaku Ketua
5.45 Padam 556 Bekerja Program Studi DIV Teknik Elektro Industri yang
6.00 Padam 674 Bekerja selalu memberikan yang terbaik bagi penulis.
8.00 Padam 990 Bekerja Referensi
10.00 Padam 1000 Bekerja
[1] Falin, J (2010). Design DC/DC converter based on
12.00 Padam 1004 Bekerja ZETA topology. Texas : Texas Instrument Analog
Application journal Q2.
Dari Tabel 3.2. pengujian beban lampu [2]Faranda, Roberto & Sonia Leva (2008). Energy
bekerja sesuai dengan set point dimana lampu bekerja Comparison of MPPT Techniques for PV System.
saat set point lebih kecil 100 dari pembacaan ldr dan Italy : Politecnicio de Milano.
pompa air mampu bekerja selama 24 jam.. [3] Weried, Ciptian (2013). Maximum Power Point
Tracker Photovoltaic Menggunakan Algoritma
Biseksi. Surabaya : Teknik Elektro Industri
4. K esimpulan Politeknik Elektronika Negeri Surabaya.
[4] Hohm, D. P. & M. E. Ropp (2005).Comparative
Berdasarkan hasil perencanaan, pembuatan Study of Maximum Power Point Tracking
Setelah melalui beberapa proses dalam pengerjaan Algorithm. USA : South Dakota State University.
proyek akhir ini secara keseluruhan, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Dalam pembuatan inductor sangat sulit untuk
mencari Q yang bagus, dimana Q
mempengaruhi kualitas dari inductor dimana
mempengaruhi ripple pada output
2. Semakin besar arus semakin panas mosfet
akibar switching.
3. Panas dan terangnya matahari mempengaruhi
output tegangan pada panel surya
4. Besarnya rata rata error saat proses pengisian
bateray sebesar 2.51 persen, dimana error terjadi