Anda di halaman 1dari 36

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Olahraga merupakan aktivitas fisik yang sangat penting


hubungannya dengan manusia. Dengan melakukan olahraga
secara teratur, maka manusia akan mendapatkan tingkat
kebugaran jasmani yang dapat menunjang kegiatan dan
aktivitas sehari hari. Selain itu kebugaran jasmani juga
membantu manusia untuk terhindar dari berbagai macam
penyakit. Bahkan ada beberapa juga berfungsi untuk
penyembuhan penyakit. Ada beberapa macam aktivitas fisik
yang dapat dilakukan untuk mencapai kebugaran jasmani
yang baik. Dari olahraga yang bersifat santai seperti jalan
kaki, jogging, bersepeda hingga olahraga permainan seperti
futsal, bola voli, bola basket, bulutangkis. Namun gaya hidup
manusia sekarang merubah pola hidup sehat mereka sehingga
sistem kekebalan tubuh mudah terserang dan melemah yang
berakibat timbul berbagai ancaman penyakit dan gangguan
fisik lainnya.

Pola hidup manusia kini sering mengabaikan untuk


meluangkan sedikit waktu untuk berolahraga. Padahal tubuh
membutuhkan aktivitas seperti olahraga untuk menjaga
kesehatan dan aktivitas-aktivitas organ tubuh manusia itu
sendiri. Sehingga tubuh jadi mudah terserang berbagai
penyakit sebagai akibat dari penumpukan lemak yang tak
terpakai sebagai energi dalam menjalankan aktivitas sehari-
hari.

Selain tekanan darah, kadar gula dalam darahyang tak


teratur juga dapat menimbulkan gangguan kesehatan. Karena
kadar gula dalam darah yang terlalu besar, maka terjadilah

1
penimbunan kolesterol dalam darah sehingga menyebabkan
penyakit jantung. Sehingga diperlukan pengobatan untuk
penyembuhannya. Sebelum mengarah ke obat-obatan, ada
baiknya fokus kepada evaluasi aktivitas sehari-hari. Disini
peran olahraga diperlukan kembali untuk pengontrol tekanan
darah dan kadar kolesterol dalam darah sehingga penyakit
jantung pun dapat disembuhkan. Memulai dengan aktivitas
sehat, menyenangkan, murah dan mudah yaitu bersepeda
dapat digunakan sebagai alternatif pilihan untuk berolahraga
demi kesehatan tubuh.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang ingin penulis utarakan


untuk pembahasan dalam karya tulis ilmiah ini adalah
sebagai berikut :

(1) Apa pengertian, jenis dan manfaat dari aktivitas


aerobik?

(2) Apa pengertian dan manfaat olahraga bersepeda bagi


kesehatan tubuh?

(3) Apa pengertian tekanan darah dan kolesterol dalam


darah manusia?

(4) Apa pengertian dan jenis penyakit jantung?

(5) Bagaimana prinsip bersepeda dalam proses


penyembuhan bagi penderita penyakit jantung?

1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan dari karya tulis ilmiahini


adalah sebagai berikut :

2
(1) Mengetahui secara mendalam segala sesuatu tentang
aktivitas aerobic terutama tentang bersepeda

(2) Mengetahui dan memahami segala aspek mengenai


penyakit jantung

(3) Mengetahui proses penyembuhan penyakit jantung


dengan olahraga bersepeda

1.4 Manfaat Penulisan


Adapun manfaat penulisan karya tulis ilmiah ini adalah :
(1) Untuk menyelesaikan tugas akhir semester untuk
mata kuliah pendidikan jasmani
(2) Untuk mengetahui berbagai macam aktivitas aerobik
(3) Untuk mengetahui manfaat dari aktivitas aerobic
khususnya bersepeda
(4) Untuk memahami penyakit jantung
(5) Untuk informasi penyembuhan penyakit jantung
dengan cara beolahraga yaitu bersepeda

3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Aktivitas Aerobik

Dalam arti harfiah aerobic berarti oksigen. Yakni


penggunaan oksigen dalam energi seperti yang dilakukan
oleh otot otot. Aktivitas aerobik merupakan aktivitas yang
bergantung terhadap ketersediaan oksigen untuk membantu
proses pembakaran sumber energi sehingga juga akan
bergantung terhadap kerja optimal dari organ-organ tubuh
seperti jantung, paru-paru dan juga pembuluh darah untuk
dapat mengangkut oksigen agar proses pembakaran sumber
energi dapat berjalan dengan sempurna. Aktivitas ini biasanya
merupakan aktivitas olahraga dengan intensitas rendah
sedang yang dapat dilakukan secara kontinu dalam waktu
yang cukup lama.

Aktivitas aerobik secara teratur sangat penting untuk


menjaga kesehatan dan well being dari semua individu tanpa
dibatasi usia. Bahkan pada individu yang lemah maupun
lanjut usia, mobilitas dan fungsi fisik dapat ditingkatkan
melalui aktivitas aerobik. Individu dengan penyakit khronis
dapat dicegah dan ditingkatkan kesehatannya melalui
aktivitas aerobik.

Aktivitas aerobik terbukti mengurangi resiko kena


penyakit jantung, diabetes, kanker colon, dan tekanan darah
tinggi.

2.2 Bersepeda

Seperti ditulis Ensiklopedia Columbia, nenek moyang


sepeda diperkirakan berasal dari Perancis. Menurut kabar
sejarah, negeri itu sudah sejak awal abad ke-18 mengenal alat
4
transportasi roda dua yang dinamai velocipede. Bertahun-
tahun, velocipede menjadi satu-satunya istilah yang merujuk
hasil rancang bangun kendaraan dua roda.

Komponen-komponen dari sepeda pun tidak secara


langsung ditemukan, namun melalui proses panjang yang
melibatkan beberapa para ilmuwan dari berbagai negara.
Sehingga penemuan-penemuannya saling melengkapi dan
membuat kemajuan dari penemuan awalnya.
Alasan terpenting bagi kebanyakan orang untuk
memulai melakukan olahraga bersepeda ialah perbaikan
kesehatan.Karena bersepeda memiliki berbagai pengaruh
terhadap kesehatan dan terhadap jasmani manusia.

2.3 Tekanan Darah pada Manusia

Tekanan darah merujuk kepada tekanan yang dialami


darah pada pembuluh arteri darah ketika darah di pompa
oleh jantung ke seluruh anggota tubuh manusia. Tekanan
darah dibuat dengan mengambil dua ukuran dan biasanya
diukur seperti berikut - 120 /80 mmHg. Nomor atas (120)
menunjukkan tekanan ke atas pembuluh arteri akibat
denyutan jantung, dan disebut tekanan sistole. Nomor bawah
(80) menunjukkan tekanan saat jantung beristirahat di antara
pemompaan, dan disebut tekanan diastole. Saat yang paling
baik untuk mengukur tekanan darah adalah saat Anda
istirahat dan dalam keadaan duduk atau berbaring.

Tekanan darah dalam kehidupan seseorang bervariasi


secara alami. Bayi dan anak-anak secara normal memiliki
tekanan darah yang jauh lebih rendah daripada dewasa.
Tekanan darah juga dipengaruhi oleh aktivitas fisik, dimana
akan lebih tinggi pada saat melakukan aktivitas dan lebih
rendah ketika beristirahat. Tekanan darah dalam satu hari
5
juga berbeda; paling tinggi di waktu pagi hari dan paling
rendah pada saat tidur malam hari.

Bila tekanan darah diketahui lebih tinggi dari biasanya


secara berkelanjutan, orang itu dikatakan mengalami masalah
darah tinggi. Penderita darah tinggi mesti sekurang-
kurangnya mempunyai tiga bacaan tekanan darah yang
melebihi 140/90 mmHg saat istirahat.

2.4 Kadar Kolesterol dalam Darah Manusia

Kolesterol adalah metabolit yang mengandung lemak


sterol (bahasa Inggris: waxy steroid) yang ditemukan pada
membran sel dan disirkulasikan dalam plasma darah.
Merupakan sejenis lipid yang merupakan molekul lemak atau
yang menyerupainya. Kolesterol ialah jenis khusus lipid yang
disebut steroid. Steroid ialah lipid yang memiliki struktur
kimia khusus. Struktur ini terdiri atas 4 cincin atom karbon.

Steroid lain termasuk steroid hormon seperti kortisol,


estrogen, dan testosteron. Nyatanya, semua hormon steroid
terbuat dari perubahan struktur dasar kimia kolesterol. Saat
tentang membuat sebuah molekul dari pengubahan molekul
yang lebih mudah, para ilmuwan menyebutnya sintesis.

Hiperkolesterolemia berarti bahwa kadar kolesterol


terlalu tinggi dalam darah. Tingginya kadar kolestrol dalam
tubuh menjadi pemicu munculnya berbagai penyakit. Pola
makan sehat merupakan faktor utama untuk mengghindari
hal ini. Akan tetapi, tidak semua kolestrol berdampak buruk
bagi tubuh. Hanya kolestrol yang termasuk kategori LDL saja
yang berakibat buruk sedangkan jenis kolestrol [HDL]
merupakan kolestrol yang dapat melarutkan kolestrol jahat
dalam tubuh. Batas normal kolesterol dalam tubuh adalah
160-200 mg.

6
2.5 Penyakit Jantung

Penyakit jantung adalah sebuah kondisi yang


menyebabkan jantung tidak dapat melaksanakan tugasnya
dengan baik. Hal-hal tersebut antara lain otot jantung yang
lemah (kelainan bawaan sejak lahir) dan atau adanya celah
antara serambi kanan dan serambi kiri, oleh karena tidak
sempurnanya pembentukan lapisan yang memisahkan antara
kedua serambi saat penderita masih didalam kandungan. Hal
ini menyebabkan darah bersih dan darah kotor tercampur.

Penyakit jantung dapat menyerang siapa saja, entah


itu orang tua, anak kecil, pria maupun wanita. Dari semua
golongan manusia dapat terserang penyakit jantung. Pada
umumnya penyakit jantung timbul karena pola hidup kurang
sehat sehingga memicu timbulnya penyakit inii, selain itu ada
juga beberapa penyakit yang dapat berdampak pada
kesehatan jantung pula.

7
BAB III
METODOLOGI

3.1 Metode Penulisan

Dalam penulisan karya tulis ilmiah ini, untuk


memperoleh data dan referensi yang dibutuhkan penulis
menggunakan beberapa metode penulisan sebagai berikut :

1) Studi Kepustakaan

Yaitu penulis membaca berbagai buku yang berkaitan


dengan penelitian ini. Untuk melakukan studi
kepustakaan, perpustakaan merupakan suatu tempat
yang tepat guna memperoleh bahan-bahan dan
informasi yang relevan untuk dikumpulkan, dibaca dan
dikaji, dicatat dan dimanfaatkan. Untuk mendapatkan
informasi yang diperlukan peneliti mengetahui sumber-
sumber informasi tersebut, misalnya kartu katalog,
referensi umum dan khusus, buku-buku pedoman,
buku petunjuk, laporan-laporan penelitian, tesis,
disertasi, jurnal, ensiklopedi, dan bahan-bahan khusus
lain. Dengan demikian penulis akan memperoleh
informasi dan sumber yang tepat dalam waktu yang
singkat. Peranan studi kepustakaan sebelum penelitian
sangat penting sebab dengan melakukan kegiatan ini
hubungan antara masalah, penelitian- penelitian yang
relevan dan teori akan menjadi lebih jelas. Selain itu hal-
hal yang berkaitan dengan penulisan karya ilmiah ini
akan lebih ditunjang, baik oleh teori-teori yang sudah
ada maupun oleh bukti nyata,yaitu hasil-hasil
penelitian,kesimpulan dan saran.

8
2) Studi Internet

Yaitu penulis melakukan browsing melalui situs-situs


internet sesuai dengan materi penelitian ini. Peranan
dari studi internet sangat banyak, karena dengan kita
browsing di internet, maka apapun yang kita butuhkan
dapat terpenuhi. Selain itu informasi yang kita dapatkan
akan lebih lengkap dan sumber lebih luas.

9
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Aktivitas Aerobik

A. Definisi Aktivitas Aerobik

Dalam arti harfiah, "aerobic" berarti "dengan oksigen".


Yakni penggunaan oksigen dalam pembuatan energi seperti
yang dilakukan oleh otot-otot.

Olahraga aerobik adalah setiap jenis kegiatan fisik yang


dilakukan pada tingkat intensitas sedang untuk jangka waktu
tertentu. Dalam hal ini, oksigen digunakan untuk "membakar"
lemak dan gula untuk menghasilkan adenosin trifosfat yang
merupakan pembawa dasar dari energi di tingkat sel.

Agar lemak dapat terbakar sempurna selama latihan


fisik, perlu oksigen. Moderasi yang diperlukan dalam sebuah
latihan aerobik memungkinkan sel otot untuk terus disuplai
dengan oksigen yang cukup.

Aerobik adalah istilah umum yang digunakan untuk


latihan yang menggabungkan beberapa elemen olahraga
aerobik, peregangan, dan pelatihan kekuatan dengan tujuan
utama meningkatkan kemampuan (fleksibilitas, kebugaran
kardiovaskular, dan kekuatan otot) seseorang.

Aerobik adalah olahraga yang bertujuan untuk


meningkatkan denyut jantung untuk jangka waktu tertentu.
Dengan begitu tubuh akan memiliki asupan oksigen yang
lebih tinggi yang baik untuk sirkulasi darah, penurunan berat
badan, pembakaran kalori dan lemak yang lebih cepat.

Olahraga demikian disebut aerobic karena membuat


otot otot tubuh yang besar bekerja, terutama otot otot dari
10
tungkai.Olahraga atau latihan demikian dapat juga dilakukan
terusmenerus, diulangulang dan dengan intensitas yang
cukup tinggi dengan menggunakan oksigen dan energi.

B. Jenis Aktivitas Aerobik

Aktivitas fisik yang bisa dianggap sebagai latihan


aerobik, seperti senam aerobik, berjalan, berlari, jogging,
bersepeda dan berenang.

C. Manfaat Aktivitas Aerobik

Aktivitas aerobik memiliki banyak kegunaan dan


manfaat bagi kesehatan tubuh manusia, seperti kesehatan
jantung, kekuatan otot, daya tahan otot, kelenturan tubuh,
komposisi tubuh.

Selain bermanfaat bagi kesehatan tubuh, aktivitas


aerobik dapat pula membantu mengurangi resiko terhindar
dari berbagai penyakit yang dapat menggangu aktivitas
seharihari. Mulai dari penyakit intensitas biasa sampai yang
berbahaya.

(1) Mencegah Masuk Angin dan Flu

(2) Kesehatan Jantung

(3) Mengurangi Resiko Obesitas

(4) Memperbaiki Kesehatan Jiwa

4.2 Bersepeda
A. SejarahBersepeda

Seperti ditulis Ensiklopedia Columbia, nenek moyang


sepeda diperkirakan berasal dari Perancis. Menurut kabar
sejarah, negeri itu sudah sejak awal abad ke-18 mengenal alat
transportasi roda dua yang dinamai velocipede. Bertahun-
11
tahun, velocipede menjadi satu-satunya istilah yang merujuk
hasil rancang bangun kendaraan dua roda.

Yang pasti, konstruksinya belum mengenal besi.


Modelnya pun masih sangat "primitif". Ada yang bilang tanpa
pedal tongkat itu (tatocipede) bisa bergerak tapi bagaimana?
Rick Boneshaker akan menjawabnya. Katanya "Oh,ini
jawabannya. Dua orang harus memutar engkol di sisi kanan
dan kiri sepeda "primitif" tersebut dengan pedoman
kecepatan mendekati 109 km/jam. Setelah itu, tatocipede akan
bergerak sesuai kecepatan engkol berputar dengan urutan
sebagai berikut : kiri, kanan, berputar, atas, depan, bawah,
belakang, barat laut. Tidak sulit kan?

Adalah seorang Jerman bernama Baron Karls Drais von


Sauerbronn yang pantas dicatat sebagai salah seorang
penyempurna velocipede. Tahun 1818, von Sauerbronn
membuat alat transportasi roda dua untuk menunjang
efisiensi kerjanya. Sebagai kepala pengawas hutan Baden, ia
memang butuh sarana transportasi bermobilitas tinggi. Tapi,
model yang dikembangkan tampaknya masih mendua, antara
sepeda dan kereta kuda. Sehingga masyarakat menjuluki
ciptaan sang Baron sebagai dandy horse.

Baru pada 1839, Kirkpatrick MacMillan, pandai besi


kelahiran Skotlandia, membuatkan pedal khusus untuk
sepeda. Tentu bukan mesin seperti yang dimiliki sepeda
motor, tapi lebih mirip pendorong yang diaktifkan engkol,
lewat gerakan turun-naik kaki mengayuh pedal. MacMillan
pun sudah "berani" menghubungkan engkol tadi dengan
tongkat kemudi (setang sederhana).

Sedangkan ensiklopedia Britannica.com mencatat


upaya penyempurnaan penemu Perancis, Ernest Michaux
pada 1855, dengan membuat pemberat engkol, hingga laju

12
sepeda lebih stabil. Makin sempurna setelah orang Perancis
lainnya, Pierre Lallement (1865) memperkuat roda dengan
menambahkan lingkaran besi di sekelilingnya (sekarang
dikenal sebagai pelek atau velg). Lallement juga yang
memperkenalkan sepeda dengan roda depan lebih besar
daripada roda belakang.

Namun kemajuan paling signifikan terjadi saat


teknologi pembuatan baja berlubang ditemukan, menyusul
kian bagusnya teknik penyambungan besi, serta penemuan
karet sebagai bahan baku ban. Namun, faktor safety dan
kenyamanan tetap belum terpecahkan. Karena teknologi
suspensi (per dan sebagainya) belum ditemukan, goyangan
dan guncangan sering membuat penunggangnya sakit
pinggang. Setengah bercanda, masyarakat menjuluki sepeda
Lallement sebagai boneshaker (penggoyang tulang).

Sehingga tidak heran jika di era 1880-an, sepeda tiga


roda yang dianggap lebih aman buat wanita dan laki-laki
yang kakinya terlalu pendek untuk mengayuh sepeda
konvensional menjadi begitu populer. Trend sepeda roda dua
kembali mendunia setelah berdirinya pabrik sepeda pertama
di Coventry, Inggris pada 1885. Pabrik yang didirikan James
Starley ini makin menemukan momentum setelah tahun 1888
John Dunlop menemukan teknologi ban angin. Laju sepeda
pun tak lagi berguncang.

Penemuan lainnya, seperti rem, perbandingan gigi yang


bisa diganti-ganti, rantai, setang yang bisa digerakkan, dan
masih banyak lagi makin menambah daya tarik sepeda. Sejak
itu, berjuta-juta orang mulai menjadikan sepeda sebagai alat
transportasi, dengan Amerika dan Eropa sebagai pionirnya.
Meski lambat laun, perannya mulai disingkirkan mobil dan
sepeda motor, sepeda tetap punya pemerhati. Bahkan
penggemarnya dikenal sangat fanatik.
13
B. Definisi Bersepeda

Bersepeda adalah sebuah kegiatan rekreasi atau


olahraga, serta merupakan salah satu moda transportasi darat
yang menggunakan sepeda. Banyak penggemar bersepeda
yang melakukan kegiatan tersebut di berbagai macam medan,
misalnya bukit-bukit, medan yang terjal maupun hanya
sekedar berlomba kecepatan saja.Bersepeda ideal untuk
meningkatkan dan mempertahanan kesehatan secara
keseluruhan.

C. Bersepeda dan Kesehatan

Aktivitas bersepeda merupakan kegiatan yang


menyenangkan sebagai olahraga ringan dan banyak
manfaatnya. Berbagai manfaat bersepeda bisa secara
maksimal bila dilakukan dipagi hari dengan udara yang sehat
dan segar. Bersepeda menjadi salah satu aktivitas olahraga
dan rekreasi yang banyak kegunaannya bagi setiap
penggunanya terutama untuk kesehatan tubuh. Bersepeda
baik dilakukan secara rutin, untuk menjaga kesehatan
diantaranya, menjaga saluran pernapasan, dapat melatih otot
lutut, baik untuk menjaga tekanan darah dan menjaga agar
jumlah kolesterol dalam tubuh tidak berlebihan. Demikian
eratnya hubungan antara olahraga bersepeda dengan
kesehatan tubuh.

D. Manfaat Bersepeda Bagi Kesehatan

Mengurangi berat badan

Bersepeda bila dilakukan secara teratur baik untuk


mengontrol berat badan yang ideal. Bersepeda
meningkatkan tubuh untuk membakar kalori serta
meningkatkan tingkat metabolisme tubuh, yang pada

14
akhirnya dapat membantu untuk menurunkan berat
badan.

Kontrol tekanan darah lebih baik

Bersepeda mengontrol tekanan darah hingga 10/8


mmHg pada pasien dengan hipertensi (Journal of
Cardiovascular Pharmacology, 1995).

Menurunkan ritme denyut jantung

Denyut jantung dengan ritme yang tinggi telah


dikaitkan dengan peningkatan kematian akibat
penyakit kardiovaskular, dan peningkatan risiko
kematian mendadak setelah serangan jantung pada
orang yang sehat.

Meningkatkan HDL (kolesterol baik) dan


menurunkan LDL (kolesterol jahat)

Jika perbandingan LDL lebih tinggi dari HDL, berarti


darah Anda sarat dengan kolesterol jahat dan semakin
sulit bagi HDL untuk menghapusnya, yang berarti
kelebihan kolesterol akan menumpuk pada jaringan
dan arteri. Akhirnya terjadi pengerasan arteri
(aterosklerosis), yang dapat menyebabkan sebagian
besar serangan jantung.

Mencegah penyakit jantung.

Bersepeda secara rutin dapat memperkecil


kemungkinan menderita penyakit jantung, salah satu
dari penyakit yang mematikan no 3 didunia. Sebuah
studi melaporkan penurunan 50% resiko penyakit
jantung fatal dan non-fatal pada pegawai yang
bersepeda lebih dari 20 mil / minggu.

15
Kesehatan jantung.

Bersepeda juga mengurangi risiko stroke dan penyakit


jantung koroner. Dalam sebuah penelitian, olahraga
teratur pada static cycle machine pada pasien dengan
gagal jantung dapat meningkatkan fungsi jantung
(Lancet, 1990).

Mengurangi resiko diabetes

Olahraga telah terbukti untuk menurunkanan tingkat


resiko terhadap penyakit diabetes mellitus. Pada
pasien dengan diabetes mellitus, olahraga teratur akan
mengakibatkan peningkatan kontrol gula darah .

Mengurangi resiko kanker

Aktivitas fisik telah terbukti berhubungan dengan


kecepatan penurunan kanker (misalnya: kanker usus,
dan mungkin juga kanker payudara) (European
Journal of Epidemiology, 2000).

Meningkatkan kekuatan otot.

Bersepeda adalah kegiatan yang bukan merupakan


angkat beban, namun bersepeda bisa
menyebabkan kekuatan otot yang semakin
meningkat dan peningkatan mobilitas dan
koordinasi (Allot & Lomax and Policy Studies
Institute, 1998).

Mengurangi tingkat kecemasan, depresi dan stres


(Preventive Medicine, 1988).

Melatih otot-otot pernapasan (Laporan dari Royal


College of Physicians, London, 1991)

16
E. Pengaruh Bersepeda Terhadap Tubuh

Olahraga dapat memperkuat otot dalam tubuh anda


yang bekeja paling keras, jantung. Olahraga teratur yang
memacu tubuh anda mencapai detak jantung optimal60
sampai 70 persen dari detak jantung maksimaldapat
membuat jantung anda berdetak secara lebih efisien,
memperkuat pembuluh arteri dan melancarkan sirkualsi
darah (untuk menghitung target detak jantung anda, kurangi
umur anda dari 220, kemudian kalikan dengan 0,7). Penelitian
menunjukkan bahwa aktivitas fisik yang dilakukan secara
teratur mampu mengurangi resiko terkena penyakit jantung
sebanyak 50 persen, menurunkan tekanan darah, menurunkan
kadar kolesterol total dan meningkatkan kadar HDL, si
kolesterol baik yang membantu menyingkirkan LDL, si
kolesterol jahat dari tubuh anda.

Sebuah penelitian yang dilakukan tahun 1996 di


University of Washington, Seattle, juga menunjukkan bahwa
olahraga teratur menyebabkan perubahan kimia pada darah
yang dapat membantu melindungi dari serangan jantung.
Tapi harus diingat, bila anda telah menderita penyakit
jantung, anda harus lebih berhati-hati dalam melakukan
aktivitas fisik, jangan melakukan aktivitas yang berat-berat,
karena otot jantung anda sudah tak sekuat normal lagi.

Mengendalikan berat badan. Peraturannya sederhana


saja: untuk mengurangi berat badan, anda harus membakar
lebih banyak kalori daripada yang anda konsumsi. Dan
aktivitas apakah yang mampu membakar kalori? Tentunya
aktivitas fisik. Selain itu, olahraga teratur juga menurunkan
selera makan dan meningkatkan metabolisme, sehingga tubuh
anda akan membakar kalori secara lebih efisien. Digabung
dengan manfaat lainnya yaitu meningkatkan tonus dan
kepadatan otot, olahraga menjadi kunci sukses program
17
penurunan berat badan manapun. Penurunan berat badan
memiliki konsekuensi medis yang cukup penting, mengingat
kegemukan merupakan faktor resiko bagi sejumlah penyakit
seperti penyakit jantung, diabetes dan kanker.

4.3 Tekanan Darah Pada Manusia

Tekanan darah antara orang yang satu dengan lainnya


tentunya berbeda sama halnya dengan tekanan darah orang
dewasa dengan anak-anak yang tentunya berbeda pula,
tekanan darah bayi dan anak-anak lebih rendah dibanding
dewasa. Hal yang mempengaruhi tekanan darah seseorang
adalah aktivitas keseharian yang dilakukannnya, pola makan,
gaya hidup, lingkungan dan faktor psikologis seseorang.

Tekanan darah akan mengalami peningkatan saat


melakukan aktivitas dan akan menurun saat beristirahat,
tekanan darah umunnya akan naik atau tinggi pada pagi hari
dan menurun atau rendah pada saat tidur malam hari.

Tekanan sistolik merupakan tekanan darah yang terjadi


pada saat kontraksi otot jantung.Istilah ini secara khusus
digunakan untuk membaca pada tekanan arterial
maksimum saat terjadinya kontraksi pada lobus
ventrikular kiri dari jantung. Rentang waktu terjadinya
kontraksi disebut systole.

Pada format penulisan angka tekanan darah, umumnya,


tekanan sistolik merupakan angka pertama. Sebagai
contoh, tekanan darah pada angka 120/80 menunjukkan
tekanan sistolik pada nilai 120 mmHg.

Tekanan diastolik merupakan tekanan darah dimana


ketika jantung tidak sedang berkontraksi atau bekerja
lebih atau dengan kata lain sedang beristirahat. Contoh

18
tekanan darah 120/80 mmHg, yang menunjukkan
tekanan diastolik adalah 80 mmHg.

Tekanan darah normal orang dewasa biasanya


mencapai rata-rata 120/80 (100/60) sampai 140/85 mm Hg,
hal ini biasanya tidak terlalu berarti. Namun, jika tekanan
bawah atau diastole lebih dari 100, maka biasnaya
memerlukan pengobatan. Pada orang dewasa, tekanan darah
rendah mencapai 90/60 sampai 110/70 itu berarti orang ini
normal dan usia hidup seorang wanita akan menjadi lebih
panjang. Dan juga jarang mengalami suatu gangguan jantung.

Klasifikasi tekanan darah pada orang dewasa:

120 mmHg Dan 80 mmHg


Nomal
Pre-Hipertensi 121-139 Atau 0-89 mmHg
mmHg

Hipertensi 140-159 Atau 90-99 mmHg


Ringan mmHg

Hipertensi 160-179 Atau 100-110 mmHg


Sedang mmHg

Hipertensi = 180 mmHg Atau = 111 mmHg


Berat

4.4 Penyakit Jantung


A. Definisi Penyakit Jantung

Penggunaan istilah penyakit jantung dan


kardiovaskuler acap kali digunakan saling bergantian.
Adapun penyakit jantung pada dasarnya mengacu pada

19
kondisi jantung itu sendiri, seperti infeksi dan kondisi yang
berdampak pada otot, katup, dan irama denyut jantung.
Sedangkan istilah kardiovaskuler dipakai pada kondisi yang
melibatkan penyempitan dan penyumbatan pembuluh darah
yang nantinya dapat menyebabkan serangan jantung (heart
attack), nyeri dada (angina pectoris) ataupun stroke.

Pengertian penyakit jantung dan serangan jantung


adalah berbeda. Kalau serangan jantung adalah sebuah
kondisi yang menyebabkan jantung sama sekali tidak
berfungsi. Kondisi ini biasanya terjadi mendadak, dan sering
disebut gagal jantung. Penyebab gagal jantung bervariasi,
namun penyebab utamanya biasanya adalah terhambatnya
suplai darah ke otot-otot jantung, oleh karena pembuluh-
pembuluh darah yang biasanya mengalirkan darah ke otot-
otot jantung tersebut tersumbat atau mengeras, entah oleh
karena lemak dan kolesterol, ataupun oleh karena zat-zat
kimia seperti penggunaan obat yang berlebihan yang
mengandung Phenol Propano Alanin (ppa) yang banyak
ditemui dalam obat-obat seperti Decolgen, dan nikotin.

B. Klasifikasi atau Jenis-Jenis Penyakit Jantung

Penyakit jantung koroner : penyakit pembuluh


darah yang menyuplai jantung.

Penyakit serebrovaskuler : penyakit pembuluh


darah yang menyupali otak.

Penyakit arteri perifer : penyakit pembuluh darah


yang menyuplai tangan dan kaki.

Penyakit jantung rematik : gangguan pada otot


jantung dan katup jantung akibat demam rematik,
yang disebabkan oleh bakteri streptokokus.

20
Penyakit jantung bawaan : kelainan struktur
jantung yang sudah ada saat lahir.

Deep vein thrombosis danpulmonary embolism:


bekuan darah di pembuluh darah kaki, yang dapat
bergerak ke jantung dan paru-paru.

C. Penyebab Timbulnya Penyakit Jantung

Serangan jantung dan stroke biasanya trjadi akut dan


terutama disebabkan oleh penyumbatan yang mencegah
darah mengalir ke jantung atau otak. Alasan yang paling
umum adalah terjadinya penumpukan deposit lemak pada
dinding dalam pembuluh darah. Stroke dapat disebabkan
oleh pendarahan dari pembuluh darah di otak atau oleh
karena adanya bekuan darah.

Penyakit jantung koroner

Hal ini disebabkan karena adanya penyumbatan


pembuluh darah yang memasok darah beroksigen ke
miokardium. Penyumbatan ini terutama disebabkan oleh
plak ateromatosa yang melapisi dinding bagian dalam
pembuluh darah.

Penyakit otot jantung (kardiomiopati)

Hal ini disebabkan karena penurunan fungsi miokardium


atau otot jantung

Kardiovaskuler

Penyakit jantung yang merujuk pada penyakit tertentu


yang mempengaruhi sistem pembuluh darah yang
kompleks. Penelitian mengungkapkan bahwa sementara
sebagian besar wanita menderita penyakit jantung yang

21
mempengaruhi sistem pembuluh darah, sedangkan pria
menderita implikasi dalam otot jantung.

Penyakit Jantung Iskemik

Tanda-tanda dan gejala termasuk nyeri didaerah dada


tengah dan lengan kiri, dada mengencang, berkeringat
dan penebalan tendon achilles.

Gagal jantung

Gejalanya meliputi sesak napas, pembengkakan jantung


dan kelainan dalam fungsi jantung.

Penyakit katup jantung

Gejalanya termasuk kelelahan, jantung berdebar, nyeri


dada, batuk, sesak napas dan kaki bengkak.

D. Gejala Penyakit Jantung

Penyakit jantung koroner

Gejalanya meliputi nyeri dada, pembakaran di dalam


rongga dada, bahu kiri terasa tidak enak termasuk
lengan dan punggung, sesak napas, keringat dingin,
gangguan pencernaan, mual, dan detak jantung tidak
teratur. Pada wanita biasanya akan terasa terbakar di
perut bagian atas dan dirasakan bersama dengan tanda-
tanda lain.

Penyakit otot jantung (kardiomiopati)

Gejalanya mencakup sesak napas, jantung berdebar-


debar, pusing, mudah lelah, irama jantung yang tidak
normal, pembengkakan pada kaki, aritmia. Berbagai
jenis termasuk kardiomiopati alkohol, penyakit jantung

22
bawaan, kardiomiopati iskemik, hipertensi
kardiomiopati, kardiomiopati hipertrofik.

Kardiovaskuler

Gejala berupa nyeri pada bagian dada tengah, nyeri


pada bahu atau lengan, berkeringat, mual, tiba-tiba
kehilangan penglihatan, sakit kepala parah.

Penyakit jantung iskemik

Penyakit ini dikarenakan pasokan oksigen yang kurang.

Penyakit katup jantung

Mempengaruhi katup jantung, trikuspid, pulmonic,


mitral dan aorta.

Gagal jantung

Pada gagal jantung kongesif, kerusakan disebabkan


karena gangguan fungsional jantung. Gagal jantung
bisa berupa sistolik atau diastolik.

Penyakit jantung hipertensi

Hali ini disebabkan oleh peningkatan tekanan darah


yang terlokalisasi, terkait dengan penyakit jantung
koroner, kardiomiopati hipertensi dan aritmia jantung.

Penyakit jantung inflamasi

Hali ini disebabkan karena peradangan peda otot


jantung atau jaringan disekitarnya. Penyakit ini
menyebabkan peradangan ondocardium dan katup
jantung, dan peradangan pada otot jantung.

23
4.4 Proses Penyembuhan Penyakit Jantung dengan
Bersepeda

A. Manfaat Olahraga bagi Penderita Jantung

Dalam proses penyembuhan penderita penyakit


jantung terdapat berbagai tahap atau cara yaitu
edukasi, perencanaan dan pola makanan, olahraga dan
obat-obatan. Disini peran olahraga untuk membakar
kalori tubuh, sehingga deposit lemak terpakai untuk
energi, sehingga dapat mengontrol tekanan darah dan
kadar kolesterol dalam darah.

Dengan berolahraga para penderita dapat hidup


seperti orang-orang sehat tanpa obat. Jika dengan
berolahraga dapat menyembuhkan secara alamiah,
dapat menurunkan gula darah, konsumsi obatnya pun
dapat diminimalisir. Karena obat baru diberikan
apabila penurunan kadarkolesterol dalam darah sukar
sehingga dikhawatirkan timbul berbagai komplikasi.

Penderita penyakit jantung dengan berolahraga


dapat menurunkan kadarkolesterol dalam darahnya
sehingga tidak terjadi penyumbatan dalam pembulu
darh yang menuju ke jantung. Bahkan si penderita
dapat mengkonsumsi berbagai makanan, asalkan
besoknya dia harus segera berolahraga untu membakar
kalori yang telah masuk.

Bahkan dengan berolahraga dapat menurunkan


resiko terkena penyakit atau komplikasi pada jantung.
Karena resiko mengalami arterosklerosis (penyempitan
pembuluh darah) dapat berkurang akibat timbunan
kolestrol dalam darah juga akan dikurangi melalui
olahraga.

24
B. Peran Bersepeda Bagi Penderita Penyakit Jantung

Jenis olahraga bagi penderita penyakit jantung


dipilih dengan memiliki nilai aerobik tinggi, semacam
jalan cepat, jogging, lari, senam aerobic, renang dan
bersepeda.Jenis olahraga lainnya adalah tenis meja,
bahkan sepakbola boleh dilakukan asal dengan
perhatian ekstra. Jadi olahraga tersebut berperan dalam
proses penyembuhan penyakit jantung dan menjaga
kesehtan jantung. Salah satu alternatif olahraganya
adalah bersepeda.

Pada dasarnya bersepeda bermanfaat bagi semua


orang tak terkeculi penderita Penyakit Jantung. Namun
sebelum melakukan olahraga bersepeda, FID
(Frekuensi, intensitas dan durasi) perlu diperhatikan,
walau pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan yang
diterapkan dengan orang sehat.

C.Prinsip Bersepeda bagi Penderita Penyakit Jantung

Sebelum melakukan olahraga bersepeda ada


baiknya mengikuti rangkaian prinsip bersepeda bagi
penderita penyakit jantung agar kesehatan dan
keseimbangan tubuh dapat tetap terjaga, serta tetap
memperhatikan hal-hal yang akan berakibat terhadap
tubuh kita. Berikut prinsip bersepeda bagi penderita
penyakit jantung yang perlu diperhatikan :

(1) Bersepeda dan Teknik Latihan

Tips Bersepeda Lebih Baik dan Lebih Cepat


Latihan Ketahanan Kardiovaskular

25
Pesepeda jarak jauh sangat membutuhkan latihan
ketahanan kardio karena berkaitan dengan
kemampuan menjaga energi dan performa otot
selama berjam-jam bersepeda. Beberapa jenis
latihan yang dimaksud adalah Long Slow Distance
Training, Pace/Tempo Training, Interval Training,
Circuit Training, dan Fartlek Training.

Latihan Kekuatan Sprint

Anda pasti sering melihat para atlet sepeda


memacu sepeda dengan kecepatan tinggi saat
menjelang finish padahal sebelumnya kecepatan
mereka sedang. Kemampuan tersebut memerlukan
program latihan yang menghentak otot (Explosive
exercise) untuk meningkatkan tenaga saat sprint
mendadak. Jenis latihan yang disarankan adalah
Squat dan Stair running (naik turun tangga).

Karbohidrat Kompleks Dan Minuman Isotonik


Sebelum pertandingan, para atlet sepeda
profesional mengkonsumsi karbohidrat kompleks
yang lepas berkala untuk menjaga energi mereka
tetap stabil dan menkonsumsi minuman
berisotonik saat pertandingan untuk mensuplai
cairan tubuh yang hilang akibat banyak
berkeringat.

Tingkatkan Tenaga & Stamina Serta Cegah


Tubuh Anda Dari Dehidrasi

Pastikan Jenis Sepeda Anda Sudah Tepat

Memilih sepeda yang cocok bagi Anda sangat


penting untuk kenyamanan dan efisiensi
bersepeda. Jika Anda merasakan sakit leher,
punggung, lutut, atau mati rasa pada tangan atau
26
kaki, maka bisa jadi sepeda atau komponen sepeda
tidak cocok bagi Anda. Memilih sepeda yang tepat
dapat meningkatkan efisiensi mengayuh dan
aerodinamika sehingga membuat Anda mampu
bersepeda lebih cepat.

Jangan Lupakan Peregangan

Bersepeda melibatkan pergerakan berulang yang


membutuhkan kelenturan dan keseimbangan otot
yang prima. Karena itu peregangan otot sebelum
bersepeda sangatlah penting. Pesepeda umumnya
mengalami tegang otot hamstrings, hip flexors dan
chest jika tidak melakukan peregangan
sebelumnya.

Latih Keterampilan Mengendalikan Bersepeda


Para atlet sepeda sangat ahli dalam mengendalikan
sepedanya. Mereka bisa melaju dengan halus di
tikungan, stabil saat turunan, dan selalu waspada
akan berbagai kondisi jalan. Mereka bersepeda
dengan perkiraan dan patuh terhadap aturan di
jalan.

Istirahat Yang Cukup

Seorang atlet sepeda profesional sekalipun akan


bersitirahat yang cukup untuk pemulihan kembali
kondisi tubuh. Peregangan, pemijatan, dan tidur
adalah bagian penting untuk pemulihan tubuh.
Perhatikan tanda-tanda awal tubuh Anda dan
segeralah beristirahat sebelum overtraining.

Cross Training Saat Off Season

Latihan yang sama setiap hari dapat menyebabkan


kondisi letih, stagnan, dan bosan. Jika bersepeda

27
adalah olahraga utama Anda, melakukan berbagai
jenis olahraga dan latihan lain saat off season
sangatlah penting untuk menjaga kelenturan dan
kelenturan otot, serta mencegah berulangnya
cedera.

(2) Bersepeda dan Program Latihan

Program latihan yang dianjurkan bagi penderita DM


untuk meningkatkan kesegaran jasmani adalah sebagai
berikut :

Latihan bersepeda dibagi dalam beberapa macam


zona, dari intensitas terendah sampai dengan tertinggi.
Setiap zona mewakili jenis latihan yang meminta anda
untuk mengendarai sepeda selama jangka waktu
tertentu dalam kisaran presentase tertentu dari denyut
jantung maksimal anda. Dalam setiap zona, latihan
pertama adalah yang paling ringan, dan latihan terakhir
adalah yang paling berat. Meskipun zona-zona dan
latihan-latihan tersebut tingkat kesulitannya semakin
meningkat, menu ini tidak didisain untuk membawa
anda dari satu zona ke yang lain seiring dengan
kebugaran anda yang meningkat. Menu ini lebih
merupakan variasi latihan bersepeda yang akan
menghilangkan kejenuhan, program latihan yang kaku.

Karena intensitas setiap latihan didasarkan pada


presentase detak jantung maksimum anda yang
berlangsung dalam periode walam waktu tertentu.
Zona intensitas rendah menghendaki pengendaraan
sepeda dalam waktu singkat, relatif mudah dan pada
medan yang sebagian besar datar. Sedang zona
intensitas tinggi memperkenalkan pendakian tanjakan,

28
bersepeda cepat, dan latihan interval (suatu cara
meningkatkan kebugaran anda secara lebihh cepat
dengan bersepeda secara intensif dalam waktu yang
singkat. Beristirahat. Kemudian mengulangi latihan.

Setiap latihan mengandung paparan yang lengkap


tentang bagaimana harus memulai, termasuk
pemanasan, peregangan otot-otot, jenis medan yang
harus dilalui, seberapa kuat dan sering kayuhan pedal
dalam RPM (putaran per menit), jarak, dan jumlah
kalori yang anda habiskan. Namun, hal terpenting yang
terkandung dalam setiap latihan adalah presentase
kecepatan denyut jantung maksimal yang perlu
dipertahankan.

Kecepatan denyut jantung tidak lepas dari jarak


tempuh, waktu yang digunakan atau muatan kerja fisik
menunjukkan muatan pada sistem kardiovaskuler
anda. Artinya denyut jantung memberikan informasi
fisiologis secara terpadu dan menunjukkan kondisi
anda secara global dengan angka yang jelas.

(3) Bersepeda dan Porsi Latihan

Porsi latihan harus ditentukan supaya maksud dan


tujuan latihan oleh penderita penyakit jantung
memberikan manfaat yang baik. Latihan yang
berlebihan akanmerugikan kesehatan, begitu pula
latihan yang terlalu sedikit juga tidak memberikan hasil
yang maksimal. Karena tidak semua penderita penyakit
jantung mengerti susunan program latihan yang tepat.
Kita harus pada setiap waktu sadar akan batas-batas
kemampuan kita, keadaan cuaca, kesibukan sehari-hari,
keadaan kesehatan, semuanya menentukan porsi
29
latihannya. Terutama penderita harus memperhatikan
kadarkolesterol dalam darah pada tubuhnya.

(3.a) Intensitas Latihan

Intensitas latihan dapat dinilai melalui :

Target nadi
Penderita dapat menghitung denyut nadi
maksimal yang harus dicapai selama latihan.
Meskipun perhitungan ini agak kasar tapi dapat
digunakan rumus denyut nadi maksimal= 220
umur penderita.Denyut nadi yang harus dicapai
antara 60 - 79 % adalah target nadi/zone latihan
yang diperbolehkan. Bila lebih dari 79 %, maka
dapat membahayakan kesehatan penderita,
apabila nadi tidak mencapai target atau kurang
dari 60 % kurang bermanfaat. Area latihan adalah
interval nadi yang ditargetkan dicapai selama
latihan/segera setelah latihan maksimum, yaitu
antara 60 sampai 79 % dari denyut nadi
maksimal. Sebagai contoh penderita DM tidak
tergantung insulin umur 40 tahun, interval nadi
yang diperbolehkan adalah 60 % kali (220 40)
dan 79 % kali (220 - 40) dan hasilnya interval nadi
antara 108 sampai dengan 142 permenit.Jadi area
latihan antara 108 142 denyut nadi permenit.

Kadar gula darah

Sesudah latihan jasmani kadar gula darah 140


180 mg% pada usia lanjut dianggap cukup baik,
sedang usia muda sampai 140 mg%.

Tekanan darah sebelum dan sesudah latihan

30
Sebelum latihan tekanan tidak melebihi 140
mmHg dan setelah latihan maksimal tidak lebih
dari 180 mmHg.

(3.b) Durasi

Oleh karena latihan ini dianjurkan untuk


penderita penyakit jantung, maka durasinya pun
tidak bisa dipaksakan. Yang melakukan lah yang
mengetahui bagaimana kondisi tubuhnya,
seberapa kemampuan yang ia miliki untuk
melakukan aktivitas bersepeda.

(3.c) Frekuensi

Frekuensi olahraga berkaitan erat dengan


intensitas dan lamanya berolahraga. Menurut
hasil penelitian, ternyata yang paling baik adalah
5 kali seminggu. Tiga kali seminngu sudah cukup
baik, dengan catatan lama latihan harus
diperpanjang 5 sampai 10 menit lagi. Jangan
sampai 7 kali seminggu, karena tidak ada hari
untuk istirahat, karena itu justru kurang baik
untuk metabolisme tubuh.

Kriteria yang menentukan tempo,


lamanya, serta frekuensi atau berapa kali kita
harus bersepeda adalah :

- Waktu yang terserdia dalam sehari atau


seminggu

- Terlatih atau belum

- Usia

- Kondisi fisik
31
Kalau kita mulai bersepeda, kita harus selalu
mempertahankan bagaimana tubuh kita bereaksi.

F. Bersepeda dan Cedera

Selain teknik, program dan porsi latihan cedera


pada penderita penyakit jantung juga perlu
diperhatikan untuk antisipasi hal-hal yang tidak
diinginkan. Dalam hal pencegahan cidera perlu
dilakukan langkah-langkah berikut ini :

- Pakaian yang tepat dan cukup

- Ingat akan pemanasan serta pemulihan suhu setelah


selesai

- Program bersepeda harus disusun bertahap

- Ikuti selalu tempo kita sendiri, dan jangan


menganggap tempo orang lain sebagai yang
diharuskan

- Lakukan control medis sebelum mulai, dan kemudian


ulangi pada waktu-waktu tertentu

- Perhatikan pola makanan yang baik

G. Nasihat Singkat Tentang Bersepeda bagi Penderita


Penyakit Jantung

Program bersepeda hendaknya disusun secara


bertahap. Dengan tempoyang baik yaitu yang
memungkinkan anda untuk bernapas dengan
tenang dan disesuaikan dengan denyut jantung.

Latihan yang disisipkan dalam program bersepeda


tidak boleh dilaksanakn dengan paksa.

32
Control secara teratur denyut nadi Anda

Pengendara harus minum air dam mineral ketika


bersepeda dan sesudahnya. Untuk mengganti kalori
yang dikeluarkan.

Latihan dilakukan secara bertahap, intensif dan


teratur. Disesuaikan dengan kondisi daya tahan
tubuh. Tidak melakukan latihan yang bersifat
berlebihan, overdossis yang mengakibatkan
kelelahan yang sangat.

Jarak tempuh yang disarankan untuk olahraga yang


bersifat kebugaran adalah dibawah 20 kilometer,
dianjurkan untuk latihan rutin untuk menjaga
stamina sejauh 15 km saja dan dilakukan tidak lebih
dari 3 kali seminggu

Pemanasan mutlak dilakukan sebelum melakukan


aktivitas bersepeda.

Jarak tempuh yang dilakukan untuk berolah raga


yang ideal antara 40 km sekali jalan. Untuk mereka
yang berusia 40 tahun ke atas, jarak tersebut
idealnya ditempuh dengan kecepatan antara 22 - 27
km/jam. Bagi yg muda bisa lebih cepat lagi.

Kondisi tubuh harus dalam keadaan fit saat


bersepeda, tidur yg cukup sebelumnya.

Posisi sadel harus lebih tinggi diatas kemudi


sehingga ketika lengan memegang kemudi, otot
tidak terlalu tegang dan bisa bergerak dengan
leluasa.

Kaki bisa direntangkan lurus, sehingga telapak kaki


menyentuh pedal dalam posisi rata.

33
Gunakan ujung kaki sebagai tumpuan untuk
mendapatkan tenaga yang maksimum.

Kepala harus tegak ke depan sehingga dapat melihat


ke arah depan dengan baik.

Gunakan alat alat pengaman pada saat berkendara


seperti helm dan lain-lain.

34
BAB V
PENUTUP

5.1 SIMPULAN

Berdasarkan pengolahan dan analisis data pada


pembahasan pada bab sebelumnya, maka penulis dapat
menarik kesimpulan bahwa bersepeda sebagai aktivitas
aerobik memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh
manusia. Selain untuk memelihara kebugaran jasamani,
aktivitas ini juga dapat menyembuhkan berbagai macam
penyakit salah satunya jantung.

Penyakit jantung adalah penyakit yang diakibatkan


kadar kolesterol dalam darah yang tidak seimbang antara
HDL dan LDL. Sehingga terjadi penimbunan kolesterol dalam
darah yang dapat mengakibatkan penyempitan dan
penyumbatan pembuluh darah yang menuju ke jantung.
Disini peran bersepeda untuk mengontrol tekanan darah dan
kadar kolesterol dalam darah untuk penyembuhan penyakit
jantung.

5.2 SARAN

Dari gambaran hasil pembahasan dan kesimpulan yang


telah diungkapkan, maka penulis menyarankan agar
penderita penyakit jantung memperhatikan prinsip bersepeda
bagi penderita sebelum melakukan olahraga bersepeda.
Dalam prinsipnya ada berbagai hal yang perlu diperhatikan
dalam melakukan latihan-latihan bersepeda untuk
penyembuhan ini. Prinsip ini melalui teknik latihan, program
latihan, serta porsi latihan yang terdiri dari intensitas, durasi
dan frekuensi latihan. Selain aspek-aspek tersebut pencegahan
cidera serta nasihat-nasihat sebelum melakukan olahraga
bersepeda juga perlu diperhatikan untuk kelancaran olahraga
dalam proses penyembuhan penyakit jantung.
35
DAFTAR PUSTAKA

Brick, lynne. 2002. Bugar dengan senam aerobic. Jakarta: PT Raja


Grafindo

Dr. Giam, CK. Dr. KC Teh. 1993. Ilmu Kedokteran Olahraga.


Jakarta: Binarupa Aksara

Drs. Hairy, junusul MS. 1989. fisiologi olahraga jilid 1. Jakarta:


Departemen Pendidikan danKebudayaan Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pengembangan
Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan

Dr. Panil, Zulbadar. 2004. Memahami Teori dan Praktik Biokimia

Dasar Medis. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC

http://aeerobik.blogspot.com/2011/11/definisi-aerobik.html
[online]

http://carapedia.com/pengertian_definisi_olahraga_info2059
.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Olahraga

http://www.keluargasehat.com/polaolahragaisi.php?news_i
d=173

http://olaharagabagikesehatanjasmani.blogspot.com/2013/0
6/pengertian-olahraga-secaraumum-dan.html

Sumosardjuno, sadoso.1994. Pengetahuan Praktis kesehatan


dalam olahraga 2.Jakarta: PT Gramedia

Sumosardjuno, sadoso. 1996. Sehat & bugar gerak praktis


berolahraga yang benar. Jakarta: PT Gramedia 1996

36

Anda mungkin juga menyukai