Revisi Instrumen
Revisi Instrumen
Kriteria:
Puskesmas ditetapkan jenis-jenis pelayanan yang disediakan bagi masyarakat dan dilakukan kerja sama untuk mengidentifikasi dan merespons kebutuhan dan harap
Pokok Pikiran:
Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama yang menyediakan pelayanan kepada masyarakat. Oleh karena itu perlu ditetapkan jenis-jenis pela
permasalahan kesehatan yang ada di wilayah kerjanya dengan mendapatkan masukan dari masyarakat melalui proses pemberdayaan masyarakat.
Penilaian kebutuhan masyarakat dilakukan dengan melakukan pertemuan dengan tokoh-tokoh masyarakat, sektor terkait, dan kegiatan survei mawas diri, serta me
komunitas (community health analysis) sebagai bahan penyusunan rencana Puskesmas.
Rencana Puskesmas dituangkan dalam bentuk rencana lima tahunan dan rencana tahunan berupa Rencana Usulan Kegiatan untuk anggaran tahun berikut dan Ren
lanjut dalam rencana kegiatan bulanan, baik untuk kegiatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
Dalam penyusunan rencana usulan kegiatan memperhatikan siklus perencanaan yang ada di daerah melalui mekanisme musrenbang desa, kecamatan, kabupaten,
musrenbang.
Bagi Puskesmas yang ditetapkan sebagai PPK-BLUD harus menyusun rencana strategi bisnis dan rencana bisnis anggaran, sesuai dengan ketentuan peraturan per
1
Jenis-jenis pelayanan yang
ada dipuskesmas
diidentifikasi berdasar hasil
analisis kebutuhan
masyarakat akan kesehatan
(community health
analysis). Selanjutnya dalam
proses perencanaan
SK Ka Puskesmas ttg
Ditetapkan jenis-jenis pelayanan yang disediakan puskesmas disepakati jenis-
1 jenis pelayanan yang
berdasarkan prioritas jenis pelayanan yang akan
disediakan.
disediakan sesuai dengan
prioritas hasil analisis
kebutuhan masyarakat,
ditetapkan indicator, target
dan pentahapan pencapaian,
dan program-program
kegiatan yang perlu
dilakukan
2
Tersedia informasi tentang jenis pelayanan dan
2
jadwal pelayanan.
3
Tokoh masyarakat, Ketentuan metoda dan
Ada upaya untuk menjalin komunikasi dengan Kepala Komunikasi Puskesmas dg media untuk menjalin
3
masyarakat. Puskesmas, masyarakat komunikasi dengan
Petugas. masyarakat
4
Survei kebutuhan dan
kepuasan
masyarakat/sasaran/pasien
thd pelayanan puskesmas.
Ada Informasi tentang kebutuhan dan harapan Masyarakat, kader,
4 masyarakat yang dikumpulkan melalui survei atau perwakilan pasien, lintas
kegiatan lainnya. sector, dan pelanggan yang
lain/stakeholders untuk
memberi masukan ttg
kinerja dan pelayanan
puskesmas
5
Penyusunan perencanaan
Puskesmas. Analisis
Kepala kebutuhan masyarakat. RUK dan RPK
Ada perencanaan Puskesmas yang disusun
Puskesmas, Pelaksanaan SMD, MMD, Puskesmas, apakah dlm
berdasarkan analisis kebutuhan masyarakat dengan
pengelola Survei, Pertemuan dg penyusunan
5 melibatkan masyarakat dan sektor terkait yang
program, lintas masyarakat/lintas sector mempertimbangkan
bersifat komprehensif, meliputi promotif, preventif,
sektor, tokoh terkait/sasaran UKM/pasien informasi kebutuhan
kuratif, dan rehabilitatif.
masyarakat untuk memperoleh masukan masyarakat
ttg kebutuhan dan kinerja
puskesmas
6
Kepala
Proses penyusunan
Puskesmas,
Pimpinan Puskesmas, Penanggung jawab, dan perencanaan Puskesmas:
Penanggung jawab
Pelaksana Kegiatan menyelaraskan antara keselarasan antara rencana,
6 Program/Upaya
kebutuhan dan harapan masyarakat dengan visi, kebutuhan dan harapan
Puskesmas,
misi, fungsi dan tugas pokok Puskesmas masyarakat, visi, misi,
pelaksana
tupoksi.
kegiatan.
Kriteria:
pembahasan bersama dengan masyarakat secara proaktif untuk mengetahui dan menanggapi respons masyarakat terhadap mutu dan kinerja pelayanan, untuk meni
dan terhadap sarana prasarana pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas.
Pokok Pikiran:
Mutu dan Kinerja Pelayanan perlu diupayakan untuk ditingkatkan secara berkesinambungan, oleh karena itu umpan balik dari masyarakat dan pengguna pelayana
pelayanan Puskesmas.
dilakukan melalui survey mawas diri (SMD), musyawarah masyarakat desa (MMD), maupun pertemuan-pertemuan konsultatif dengan masyarakat.
7
Upaya untuk memperoleh
umpan balik masyarakat:
melalui survey kebutuhan
Pengguna pelayanan diikutsertakan secara aktif Tokoh masyarakat,
dan kepuasan, atau
untuk memberikan umpan balik tentang mutu, sasaran program,
1 pertemuan mengundang
kinerja pelayanan dan kepuasan terhadap pelayanan pasien/keluarga
tokoh masyarakat, sasaran
Puskesmas pasien
program, pasien, kader,
lintas sector dan pelanggan
lain
Kepala
Hasil survey dan pertemuan
Puskesmas,
dibahas oleh tim perencana
Ada proses identifikasi terhadap tanggapan Penanggung jawab
2 untuk mengidentifikasi dan
masyarakat tentang mutu pelayanan program,
menganalisis umpan balik
pelaksana
masyarakat
kegiatan.
Kepala
Puskesmas, Dari hasil pembahasan
Penanggung jawab terhadap masukan dari
Ada upaya menanggapi harapan masyarakat Program/Upaya masyarakat ditindak lanjuti
3 terhadap mutu pelayanan dalam rangka Puskesmas, dalam bentuk upaya
memberikan kepuasan bagi pengguna pelayanan. pelaksana perbaikan yang
kegiatan, tokoh diinformasikan kepada
masyarakat, masyarakat
pasien.
8
JUMLAH 1.1.2.1 - 1.1.2.3
Kriteria:
Peluang pengembangan dalam penyelenggaraan upaya Puskesmas dan pelayanan diidentifikasi dan ditanggapi secara inovatif
Pokok Pikiran:
Kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan tidak sama antara daerah yang satu dengan daerah yang lain, prioritas masalah kesehatan dapat berbeda antar da
kegiatan Puskesmas, serta peluang perbaikan mutu dan kinerja.
9
Mekanisme kerja dan teknologi diterapkan dalam
Penanggung jawab Perbaikan dalam mekanisme
pelayanan untuk memperbaiki mutu pelayanan
3 program, kerja dan teknologi sebagai
dalam rangka memberikan kepuasan kepada
pelaksana kegiatan hasil inovasi perbaikan
pengguna pelayanan.
10
JUMLAH 1.1.3.1 - 1.1.3.3
Kriteria:
Operasional Puskesmas disusun secara terintegrasi berdasarkan visi, misi, tujuan Puskesmas, dan perencanaan strategis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
Pokok Pikiran:
Berdasarkan hasil analisis kebutuhan masyarakat dan analisis kesehatan masyarakat, Puskesmas bersama dengan sektor terkait dan masyarakat menyusun Rencan
Puskesmas menyusun Rencana Operasional Puskesmas yang dituangkan dalam Rencana Usulan Kegiatan (RUK) untuk periode tahun yang akan datang yang merup
Pelaksanaan Kegiatan (RPK) untuk tahun berjalan berdasarkan anggaran yang tersedia untuk tahun tersebut.
Rencana Usulan Kegiatan (RUK) disusun secara terintegrasi melalui pembentukan tim Perencanaan Ti
musrenbang kecamatan untuk kemudian diusulkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
11
Lokakarya perencanaan
puskesmas yang dihadiri
oleh lintas sector dan lintas
Kepala program baik lokakarya
Puskesmas, penyusunan RUK (biasanya
Penyusunan RUK dan RPK dilakukan secara lintas Penanggung jawab dilakukan pada bulan
3
program dan lintas sektoral. Program/Upaya februari atau maret untuk
Puskesmas dan menyusun RUK tahun
lintas sektor mendatang) maupun
lokakarya penyusunan RPK
(biasanya dilakukan pada
awal tahun anggaran)
12
Kriteria:
Penanggung jawab Upaya Puskesmas wajib memonitor pelaksanaan dan pencapaian pelaksanaan pelayanan dan Upaya Puskesmas dan mengambil langkah tindak l
Pokok Pikiran:
Perubahan rencana operasional dimungkinkan apabila terjadi perubahan kebijakan pemerintah tentang Upaya/Kegiatan Puskesmas maupun dari hasil monitoring
dilakukan dengan alasan yang tepat sebagai upaya pencapaian yang optimal dari kinerja Puskesmas.
Monitoring kinerja
dilakukan antara lain
melalui pertemuan
(lokakarya) pembahasan
kinerja secara periodic
Ada mekanisme monitoring yang dilakukan oleh dengan indicator yang jelas. Ketentuan tentang
Pimpinan Puskesmas dan Penanggung jawab Upaya Monitoring juga dapat mekanisme monitoring
1 Puskesmas untuk menjamin bahwa pelaksana dilakukan dengan cara agar dimuat dalam
melaksanakan kegiatan sesuai dengan perencanaan supervise, maupun kebijakan Kepala
operasional. menelaah laporan kegiatan Puskesmas
(bulanan) untuk tiap-tiap
kegiatan UKM maupun
UKP oleh penanggung
jawab program UKM/UKP
dan Kepala Puskesmas
SK Kepala Puskesmas
Ada indikator yang digunakan untuk monitoring tentang penetapan
2 dan menilai proses pelaksanaan dan pencapaian indikator prioritas untuk
hasil pelayanan. monitoring dan menilai
kinerja
13
Monitoring oleh kepala
Puskesmas antara lain
dilakukan pada pertemuan
Penanggung jawab lokakarya tingkat
Ada mekanisme untuk melaksanakan monitoring
Program/Upaya puskesmas, sedang
penyelenggaraan pelayanan dan tindaklanjutnya
3 Puskesmas, monitoring oleh
baik oleh Pimpinan Puskesmas maupun
pelaksana penanggung jawab
Penanggung jawab Upaya Puskesmas.
kegiatan. dilakukan pada pertemuan-
pertemuan pada masing-
masing unit kerja (lihat EP
1)
Kepala
Puskesmas, Mekanisme (tata cara)
Ada mekanisme untuk melakukan revisi terhadap Revisi rencana dilakukan
Penanggung jawab untuk melakukan revisi
perencanaan operasional jika diperlukan pada saat lokakarya
4 Program/Upaya agar dimuat dalam
berdasarkan hasil monitoring pencapaian kegiatan pembahasan hasil
Puskesmas dan kebijakan kepala
dan bila ada perubahan kebijakan pemerintah. monitoring
Penanggung jawab puskesmas
pelayanan
14
JUMLAH 1.1.5.1 - 1.1.5.4
Standar:
1.2. Akses dan Pelaksanaan Kegiatan
Strategi perbaikan yang berkesinambungan diterapkan agar penyelenggaraan pelayanan tepat waktu, dilakukan secara profesional dan memenuhi kebutuhan dan hara
Kriteria:
1.2.1. Jenis-jenis pelayanan Puskesmas memenuhi kebutuhan dan harapan pengguna pelayanan dan masyarakat
Pokok Pikiran:
Puskesmas sebagai fasiltas kesehatan tingkat pertama wajib menyediakan pelayanan kesehatan sesuai dengan Peraturan Perundangan yang berlaku dan pedoman d
masyarakat. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan perlu diketahui dan dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat, sebagai wujud pemenuhan akses masyarakat t
Sosialisasi pelayanan
Pengguna pelayanan mengetahui jenis-jenis
Sasaran program, puskesmas kepada Sasaran
pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas dan
2 pasien, keluarga program, pasien, keluarga
memanfaatkan jenis-jenis pelayanan yang
pasien pasien: dapat berupa poster,
disediakan tersebut.
leaflet, brosur, dsb
Kriteria:
Puskesmas dan masyarakat memperoleh informasi yang memadai tentang kegiatan-kegiatan Puskesmas sesuai dengan perencanaan yang disusun.
Pokok Pikiran:
15
Pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas perlu diketahui oleh masyarakat sebagai pengguna pelayanan, oleh lintas program, dan sektor terkait untuk meningka
dan upaya lain yang terkait dengan kesehatan untuk mengupayakan pembangunan berwawasan kesehatan
Kriteria:
masyarakat terhadap pengelola dan pelaksana pelayanan dalam pelaksanaan kegiatan memadai dan tepat waktu, serta terjadi komunikasi timbal balik antara pengelo
Pokok Pikiran:
16
Sebagai upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, baik pengelola maupun pelaksana pelayanan harus mudah diakses oleh masyarakat ketika masya
rehabilitatif sesuai dengan kemampuan Puskesmas.
memudahkan akses masyarakat terhadap pelayanan dapat dikembangkan, antara lain melalui papan pengumuman, pemberian arah tanda yang jelas, media cetak, tele
Petugas pelaksana
Evaluasi ketepatan
program,
3 Tersedia pelayanan sesuai jadwal yang ditentukan. pelaksanaan pelayanan
pelayanan di
terhadap jadual
Puskesmas
17
Petugas pelaksana Tindak lanjut terhadap hasil
Teknologi dan mekanisme kerja dalam
program, evaluasi akses dalam bentuk
4 penyelenggaraan pelayanan memudahkan akses
pelayanan di perubahan mekanisme kerja
terhadap masyarakat.
Puskesmas atau penggunaan tehnologi
18
Kriteria:
pelaksanaan pelayanan disepakati bersama dan dilaksanakan tepat waktu sesuai dengan yang direncanakan
Pokok Pikiran:
Kegiatan pelayanan baik di dalam gedung maupun di luar gedung Puskesmas harus dijadwalkan dan dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang direncanakan dalam
Penanggung jawab
Program/Upaya Proses penyusunan dan
2 Jadwal pelaksanaan kegiatan disepakati bersama.
Puskesmas, kesepakatan jadwal
pelaksana kegiatan
19
Evaluasi kesesuaian
Pelaksana program
Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan jadwal dan Pelaksana program dan
3 dan pelayanan di
rencana yang disusun pelayanan di Puskesmas
Puskesmas
dengan jadual
Kriteria:
Penyelenggaraan pelayanan dan Upaya Puskesmas didukung oleh suatu mekanisme kerja agar tercapai kebutuhan dan harapan pengguna pelayanan, dilaksanakan se
pelaksanaan.
Pokok Pikiran:
Kegiatan pelayanan dan upaya Puskesmas perlu dilaksanakan dengan memperhatikan prinsip efektif dan efisien. Perlu ada suatu mekanisme kerja yang terintegra
dan kesalahan dalam pelaksanaan kegiatan.
proses kegiatan perlu diantisipasi, sehingga upaya pencegahan dapat dilakukan sehingga tidak terjadi kesalahan ataupun risiko dalam penyelenggaraan proses kegiat
maupun proaktif perlu mulai diterapkan dalam penyelenggaraan pelayanan Puskesmas.
Koordinasi dalam pelaksanaan kegiatan dilakukan baik dengan komunikasi lisan ma
Puskesmas baik secara lintas program maupun lintas sektoral.
20
SOP/Kerangka acuan
minilokakarya puskesmas
Ada koordinasi dan integrasi dalam
untuk koordinasi dan
penyelenggaraan pelayanan dan Upaya Puskesmas Lintas program, Mini lokakarya Lintas
1 integrasi penyelenggaraan
dengan pihak terkait, sehingga terjadi efisiensi dan lintas sektor. program, lintas sektor.
program dan
menjamin keberlangsungan pelayanan.
penyelenggaraan
pelayanan
21
Kegiatan untuk
Kepala Hasil kajian dan tindak
mengidentifikasi, kajian,
Puskesmas, lanjut thd masalah-
Dilakukan kajian terhadap masalah-masalah yang tindak lanjut masalah-
Penanggung jawab masalah yang potensial
4 potensial terjadi dalam proses penyelenggaraan masalah potensial yang
Program/Upaya terjadi dalam
pelayanan dan dilakukan upaya pencegahan. mungkin terjadi dalam
Puskesmas, penyelenggaran
penyelenggaraan program
pelaksana. pelayanan
dan pelayanan Puskesmas
Bukti pemberian
informasi kepada
Tokoh masyarakat, masyarakat kegiatan
Pemberian informasi ttg
Informasi yang akurat dan konsisten diberikan sasaran program, program dan pelayanan
6 kegiatan program dan
kepada pengguna pelayanan dan pihak terkait. pasien/keluarga Puskesmas. Hasil
pelayanan Puskesmas
pasien evaluasi pemberian
informasi apakah sesuai
kebutuhan dan konsisten.
22
Kegiatan konsultasi kepada
Pelaksana program penanggung jawab oleh
Ada kemudahan bagi pelaksana pelayanan untuk
8 dan pelayanan di pelaksana dalam
memperoleh bantuan konsultatif jika membutuhkan
Puskesmas pelaksanaan program dan
pelayanan
SOP/Kerangka acuan
Pelaksana program pelaksanaan
Ada mekanisme yang mendukung koordinasi dalam
9 dan pelayanan di minilokakarya dalam
pelaksanaan kegiatan pelayanan
Puskesmas upaya koordinasi dalam
pelaksanaan program
23
Kebijakan tentang
kewajiban menjalankan
tertib administrasi dalam
penyelenggaraan
pelayanan dan
administrasi manajemen,
penyelenggaraan
pelayanan, SOP tentang
Penanggung jawab
Ada kejelasan prosedur, kejelasan tertib Dukungan tehnologi tertib administrasi
Program/Upaya
administrasi, dan dukungan tehnologi sehingga informasi untuk tertib (misalnya tertib
10 Puskesmas,
pelaksanaan pelayanan minimal dari kesalahan, administrasi (jika administrasi surat
pelaksana
tidak terjadi penyimpangan maupun keterlambatan. memungkinkan) menyurat, tertib
kegiatan.
adminstrasi keuangan,
tertib adminstrasi
kepegawaian, tertib
administrasi logistic)
ketersediaan, SOP
tentang penyelenggaraan
program, SOP tentang
24
Dukungan kepala Puskemas
dalam pelaksanaan kegiatan
program dan pelayanan di
Penanggung jawab Puskesmas yang
Program/Upaya ditunjukkan dalam
Pelaksana kegiatan mendapat dukungan dari
11 Puskesmas, pemberian motivasi,
pimpinan Puskesmas
pelaksana kesempatan berkonsultasi,
kegiatan. dan pemberian arahan pada
waktu memberikan arahan
pada rapat maupun dalam
pelaksanaan kegiatan
Kriteria:
mekanisme umpan balik dan penanganan keluhan pengguna pelayanan dalam penyelenggaraan pelayanan. Keluhan dan ketidaksesuaian pelaksanaan dimonitor, dib
masalah dan untuk meningkatkan penyelenggaraan pelayanan.
25
Pokok Pikiran:
Mekanisme untuk menerima umpan balik dari pengguna pelayanan diperlukan untuk memperoleh masukan dari pengguna dan masyarakat dalam upaya perbaikan
dapat dipergunakan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki oleh Puskesmas dengan tehnologi informasi yang tersedia.
Respons terhadap keluhan/umpan balik diwuj
Pelaksana program
Ada tindak lanjut sebagai tanggapan terhadap
3 dan pelayanan di
keluhan dan umpan balik.
Puskesmas
Pertemuan evaluasi
Ada evaluasi terhadap tindak lanjut keluhan/umpan
4 terhadap tindak lanjut
balik.
keluhan
26
Standar:
1.3. Evaluasi
Evaluasi dilakukan terhadap efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan pelayanan, apakah sesuai dengan rencana dan dapat memenuhi kebutuhan dan harapan penggu
Kriteria:
1.3.1. Kinerja Puskesmas dan strategi pelayanan dan penyelenggaraan Upaya Puskesmas dianalisis sebagai bahan untuk perbaikan. Hasil evaluasi dibahas dan dit
Pokok Pikiran:
Evaluasi terhadap kinerja dilakukan dengan menggunakan indikator yang jelas sebagai dasar perbaikan penyelenggaraan pelayanan dan perencanaan pada periode
Indikator
disusun, dimonitor dan dianalisis secara periodik sebagai bahan untuk perbaikan.
Kepala
Puskesmas, SK tentang indikator-
Ada indikator yang jelas untuk melakukan penilaian
3 Penanggung jawab indikator yang digunakan
kinerja
Upaya Puskesmas untuk penilaian kinerja
dan pelaksana
27
Penetapan tahapan untuk
mencapai target yang
Pimpinan Puskesmas menetapkan tahapan cakupan ditetapkan yang
Kepala
Upaya Puskesmas untuk mencapai indikator dalam dituangkan dalam
Puskesmas,
4 mengukur kinerja Puskesmas sesuai dengan target rencana puskesmas
Penanggung jawab
yang ditetapkan oleh Dinas Kesehatan rencana lima tahunan
Upaya Puskesmas
Kabupaten/Kota maupun rencana tahuna
dengan pentahapan yang
jelas
Kepala
Monitoring dan Penilaian Kinerja dilakukan secara Puskesmas,
periodik untuk mengetahui kemajuan dan hasil Penanggung jawab Monitoring dan penilaian
5
pelaksanaan penyelenggaraan Upaya Puskesmas Program/Upaya kinerja UKM dan UKP
dan kegiatan pelayanan Puskesmas Puskesmas dan
pelayanan
Kriteria:
Evaluasi meliputi pengumpulan data dan analisis terhadap indikator kinerja Puskesmas.
Pokok Pikiran:
Untuk melakukan evaluasi kinerja perlu disusun ketentuan, prosedur, indikator dan cara pengumpulan data yang jelas, dengan metode evaluasi yang dapat dilakuk
28
Kepala
Puskesmas,
Hasil penilaian kinerja Puskesmas dianalisis dan Analisis hasil penilaian
1 Penanggung jawab
diumpan balikkan pada pihak terkait kinerja
Upaya Puskesmas,
dan pelaksana
Kepala
Hasil penilaian kinerja digunakan untuk Puskesmas, Pemanfaatan hasil penilaian
3 memperbaiki kinerja pelaksanaan kegiatan Penanggung jawab kinerja untuk perbaikan
Puskesmas Upaya Puskesmas, kinerja PDCA)
dan pelaksana
Kepala
Puskesmas, Kepala Puskesmas, Pemanfaatan hasil
Hasil penilaian kinerja digunakan untuk
4 Penanggung jawab Penanggung jawab Upaya penilaian kinerja untuk
perencanaan periode berikutnya
Upaya Puskesmas, Puskesmas, dan pelaksana perencanaan puskesmas
dan pelaksana
29
Hasil penilaian kinerja dan tindak lanjutnya
5 dilaporkan kepada Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota
TOTAL SKOR
TOTAL EP
CAPAIAN
30
Dokumen
Rekam implementasi dan Bentuk
Dokumen lain yang bukti lain yang perlu Catatan Documen Skor Skor Max Sub Total
perlu disiapkan disiapkan t
(PPP)
1.1.
embangan dan peningkatan pelayanan diidentifikasi dan dituangkan dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan.
1.1.1. Di
si dan merespons kebutuhan dan harapan masyarakat akan pelayanan Puskesmas yang dituangkan dalam perencanaan.
na itu perlu ditetapkan jenis-jenis pelayanan yang disediakan bagi masyarakat sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan
ayaan masyarakat.
n kegiatan survei mawas diri, serta memperhatikan data surveilans untuk kemudian dilakukan analisis kesehatan
untuk anggaran tahun berikut dan Rencana Pelaksanaan Kegiatan untuk anggaran tahun berjalan, yang diuraikan lebih
renbang desa, kecamatan, kabupaten, dengan memperhatikan potensi daerah masing-masing dan waktu pelaksanaan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan tentang PPK-BLUD.
31
Bukti hasil analisis kebutuhan
masyarakat akan kesehatan,
Brosur, flyer, papan dan prioritas jenis pelayanan
pemberitahuan, poster. yang perlu disediakan. Bukti
notulen rapat perencanaan
puskesmas
32
Buat
informasi
pelayana
n yang
meliputi
UKM
Informasi
dan UKP
Brosur, flyer, papan pelayana
dengan
pemberitahuan, n hanya
jadual
poster.web, dsb ada untuk
yang jelas
UKP
sesuai
priroitas
kebutuha
n
masyarak
at
33
Upaya
menjalin
komunika
si dngan
masyarak Susun SK
at sudah tentang
dilakukan metoda
melalui dan
kotak media
Rekam kegiatan menjalin
saran, untuk
komunikasi
sms hot- menjalin
line, komunika
tetapi si dengan
belum masyarak
ditetapka at
n dengan
surat
keputusa
n
34
Hasil-hasil identifikasi
kebutuhan dan harapan
masyarakaat yang
dikumpulkan melalui kegiatan
survei dan/atau kegiatan lain
35
Lakukan
analsis
kebutuha
n
masyarak
RUK
at,
2016 dan
Hasil analisis kebutuhan kemudian
RPK
masyarakat: yang meliputi lakukan
2016
analisis kinerja, analisis review
sudah
epidemiologi, analisis thd RPK
disusun
adanya outbreak, analisis hasil yang
tetapi
smd dan mmd, analisis hasil disusun
belum
survey pelanggan, dan analisis dan buat
berdasar
hasil pertemuan dg RUK
analisis
masyarakat dan lintas sector 2017
kebutuha
berdasar
n
analsis
kebutuha
n
masyarak
at
36
Notulen rapat
penyusunan
perencanaan Pada pertemuan perencanaan
Puskesmas: pimp puskesmas menegaskan
keselarasan rencana bahwa perencanaan harus
dengan informasi sesuai dengan paparan visi,
kebutuhan harapan misi, tugas pokok, fungsi dan
masyarakat, serta visi, nilai-nilai
misi, tupoksi
Puskesmas
0 0 #DIV/0!
1.1.2. Dilakukan
tu dan kinerja pelayanan, untuk meningkatkan kepuasan masyarakat terhadap pelayanan, pelaksanaan upaya Puskesmas,
ri masyarakat dan pengguna pelayanan Puskesmas secara aktif diidentifikasi sebagai bahan untuk penyempurnaan
Pembahasan dengan masyarakat dapat
f dengan masyarakat.
37
dilakukan
dan
sudah
dianalisis,
pertemua
n dengan
tokoh Segera
masyarak lakukan
at analisis
pelangga dan
Bukti-bukti adanya umpan n dan tindak
balik masyarakat (survey atau lintas lanjut 0 10
pertemuan) sektor terhadap
sudah umpan
dilakukan balik
survei masayrak
kepuasan ata
sudah
Proses survey, maupun dilakukan
pertemuan untuk tetapi Lakukan
memperoleh masukan belum analisis
dari masyarakat, dan dianalisis
Hasil thd
Hasil identifikasi dan analisis dan
pembahasan belum umpan 0 10
umpan balik masyarakat belum
dituangkan dalam SOP dianalisis balik
identifikasi tanggapan ditindak masayrak
masyarakat ttg lanjuti at
mutu/kinerja pelayanan
Setelah
melakuka
n analisis
segera
Dokumen bukti respons Belum
lakukan
terhadap umpan balik ditanggap 0 10
tanggapa
masyarakat i
n thd
respons
masayrak
at
38
0 30 0.00%
1.1.3.
alah kesehatan dapat berbeda antar daerah, oleh karena itu perlu diidentifikasi peluang pengembangan Upaya dan
39
Hasil-hasil perbaikan inovatif
dapat berupa perubahan dan
atau penggunaan tehnologi 0 10
untuk perbaikan mutu
pelayanan
40
0 30 0.00%
1.1.4. Perencanaan
Kesehatan Kabupaten/Kota
ait dan masyarakat menyusun Rencana Lima Tahunan (rencana strategis). Berdasarkan rencana lima tahunan tersebut,
de tahun yang akan datang yang merupakan usulan ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, dan menyusun Rencana
alui pembentukan tim Perencanaan Tingkat Puskesmas (Tim PTP), yang akan dibahas dalam musrenbang desa dan
SPM Kesehatan
Kabupaten dan rencana
pencapaian SPM
Kabupaten yang
0 10
menjadi dasar
penyusunan rencana
lima tahunan
Puskesmas
Pedoman Perencanaan
Tingkat Puskesmas
(Kementerian 0 10
Kesehatan Republik
Indonesia)
41
Notulen rapat penyusunan
perencanaan Puskesmas:
keselarasan rencana dengan
0 10
informasi kebutuhan harapan
masyarakat, serta visi, misi,
tupoksi Puskesmas
0 50 0.00%
42
1.1.5. Pimpinan Puskesmas dan
smas dan mengambil langkah tindak lanjut untuk revisi/perbaikan rencana bila diperlukan.
esmas maupun dari hasil monitoring dan pencapaian Upaya/Kegiatan Puskesmas. Revisi terhadap rencana harus
Bukti-bukti pelaksanaan
monitoring/supervisi oleh
0 10
pimpinan Puskesmas dan
Penanggung jawab program
43
Bukti pelaksanaan pertemuan
monitoring dan tindak 0 10
lanjutnya
44
0 10 0.00%
nal dan memenuhi kebutuhan dan harapan masyarakat, serta tujuan Puskesmas.
ndangan yang berlaku dan pedoman dari Kementerian Kesehatan dengan memperhatikan kebutuhan dan harapan
wujud pemenuhan akses masyarakat terhadap pelayanan yang dibutuhkan
0 10
Bukti-bukti adanya
pemberitahuan/sosialisasi 0 10
kepada masyarakat/pelanggan
0 20 0.00%
45
m, dan sektor terkait untuk meningkatkan kerjasama, saling memberi dukungan dalam penyelenggaraan upaya kesehatan
0 20 0.00%
1.2.3. Akses
omunikasi timbal balik antara pengelola dan pelaksana pelayanan Puskesmas dengan masyarakat.
46
diakses oleh masyarakat ketika masyarakat membutuhkan baik untuk pelayanan preventif, promotif, kuratif maupun
Berbagai strategi komunikasi untuk
rah tanda yang jelas, media cetak, telepon, sms, media elektronik, ataupun internet.
47
Bukti tindak lanjut dalam
bentuk perbaikan mekanisme
0 10
kerja atau penggunaan
tehnologi
Bukti pelaksanaan
komunikasi dengan
masyarakat untuk 0 10
memfasilitasi kemudahan
akses
0 60 0.00%
48
1.2.4. Penjadwalan
ngan jadwal yang direncanakan dalam rangka mewujudkan efektivitas dan efisiensi dalam penyelenggaraan pelayanan.
Jadwal pelaksanaan
0 10
kegiatan Puskesmas
49
Hasil evaluasi terhadap
pelaksanaan kegiatan apakah 0 10
sesuai dengan jadwal
0 30 0.00%
1.2.5.
pengguna pelayanan, dilaksanakan secara efisien, minimal dari kesalahan dan mencegah terjadinya keterlambatan dalam
uatu mekanisme kerja yang terintegrasi untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi sehingga tidak terjadi keterlambatan
Kesalahan yang mungkin terjadi dalam
dalam penyelenggaraan proses kegiatan. Prinsip-prinsip manajemen risiko yang sederhana, baik yang bersifat reaktif
ukan baik dengan komunikasi lisan maupun tertulis, dan dilakukan koordinasi melalui mekanisme lokakarya mini
50
Bukti pelaksanaan
minilokakarya lintas sector 0 10
dan lintas program
Bukti pendokumentasian
prosedur dan pencatatan 0 10
kegiatan
51
Hasil kajian dan tindak lanjut
thd masalah-masalah yang
0 10
potensial terjadi dalam
penyelenggaran pelayanan
52
Bukti pelaksanaan konsultasi
pelaksana dengan penanggung 0 10
jawab
0 10
53
0 10
54
0 10
0 110 0.00%
1.2.6. Adanya
aksesuaian pelaksanaan dimonitor, dibahas dan ditindaklanjuti oleh penyelenggara pelayanan untuk mencegah terjadinya
55
an masyarakat dalam upaya perbaikan sistem pelayanan dan penyelenggaraan Upaya Puskesmas. Berbagai mekanisme
terhadap keluhan/umpan balik diwujudkan dalam upaya perbaikan dan diinformasikan kepada pengguna pelayanan.
0 0 #DIV/0!
56
menuhi kebutuhan dan harapan pengguna pelayanan.
baikan. Hasil evaluasi dibahas dan ditindaklanjuti.
0 10
57
Rencana lima tahunan, RUK,
dan RPK dengan pentahapan
0 10
pencapaian indicator kinerja
yang jelas
0 50 0.00%
1.3.2.
58
Hasil penilaian kinerja dan
distribusi hasil penilaian
0 10
kinerja pada pihak-pihak
terkait
59
Laporan penilaian
kinerja dan tindak
lanjut kepada Dinas 0 10
Kesehatan
Kabupaten/Kota
0 120 0.00%
530
0.00% 0.00%
60
Telusur
Kegiatan yang perlu dilakukan
No Elemen Penilaian untuk memenuh persyaratan
Sasaran standar akreditasi
Bab II.
Tata kelola sarana Puskesmas
Standar :
2.1. Persyaratan Puskesmas
Puskesmas harus memenuhi persyaratan lokasi, bangunan dan ruang, prasarana, peralatan, dan ketenagaan.
Persyaratan Lokasi
Kriteria :
2.1.1.Lokasi pendirian Puskesmas harus sesuai d
Pokok Pikiran:
Pendirian Puskesmas perlu memperhatikan persyaratan lokasi: dibangun di setiap Kecamatan, memperhatikan kebut
Analisis yang mempertimbangkan tata ruang daerah dan rasio ketersediaan pelayanan kesehatan dan ju
13
Pendirian Puskesmas mempertimbangkan rasio
3 jumlah penduduk dan ketersediaan pelayanan
kesehatan
Pokok Pikiran:
Untuk menghindari gangguan dan dampak keberadaan Puskesmas terhadap lingkungan dan kepedulian terhadap ling
Bangunan Puskesmas memenuhi persyaratan Bangunan fisik Evaluasi kondisi bangunan fisik
3
lingkungan yang sehat. Puskesmas puskesmas
Kriteria:
2.1.3.Bangunan Puskesmas memperh
Pokok Pikiran:
Ketersediaan ruang untuk pelayanan harus sesuai dengan jenis pelayanan kesehatan yang disediakan oleh Puskesmas
Ruangan yang minimal harus tersedia adalah: ruang penda
sesuai kebutuhan pelayanan. P
yang mudah termasuk memberi kemudahan pada orang dengan disabilitas, anak-anak, dan orang usia lanjut, demikian j
14
Pengaturan tata ruang
puaskesmas dengan
Tata ruang memperhatikan akses, keamanan, dan
2 Tata ruang memperhatikan kemudahan
kenyamanan.
akses, keamanan, dan
kenyamanan
Pengaturan ruang
Pengaturan ruang mengakomodasi kepentingan
mengakomodasi kepentingan
3 orang dengan disabilitas, anak-anak, dan orang usia Pengaturan ruang
orang dengan disabilitas, anak,
lanjut
dan usia lanjut
Pokok Pikiran:
Untuk kelancaran dalam memberikan pelayanan dan manjamin kesinambungan pelayanan maka Puskesmas harus di
Prasarana yang dipersyaratkan tersebut meliputi:
pagar, selasar, rumah dinas tenaga kesehatan, dan prasarana lain sesuai dengan kebutuhan.
Kepala Puskesmas,
Dilakukan monitoring terhadap pemeliharaan Monitoring pelaksanaan
3 Pelaksana
prasarana Puskesmas pemeliharaan
pemeliharaan
Kepala Puskesmas,
Dilakukan monitoring terhadap fungsi prasarana Monitoring fungsi prasarana
4 Pelaksana
Puskesmas yang ada yang ada
pemeliharaan
15
Kepala Puskesmas,
5 Dilakukan tindak lanjut terhadap hasil monitoring Pelaksana Tindak lanjut hasil monitoring
pemeliharaan
Pokok Pikiran:
Untuk kelancaran dalam memberikan pelayanan dan manjamin kesinambungan pelayanan maka Puskesmas harus di
Agar pelayanan diberikan dengan aman dan bermutu,
perundangan yang berlaku
Kepala Puskesmas,
Tersedia peralatan medis dan non medis sesuai Evaluasi ketersediaan peralatan
1 penanggung jawab
jenis pelayanan yang disediakan medis
logistik
Kepala Puskesmas,
penanggung jawab Pelaksanaan pemeliharaan
Dilakukan pemeliharaan yang terjadwal terhadap
2 peralatan medis dan peralatan medis dan non medis
peralatan medis dan non medis
penanggung jawab sesuai jadual
peralatan non medis
Kepala Puskesmas,
penanggung jawab
Dilakukan monitoring terhadap pemeliharaan Monitoring pemeliharaan
3 peralatan medis dan
peralatan medis dan non medis peralatan
penanggung jawab
peralatan non medis
Kepala Puskesmas,
penanggung jawab
Dilakukan monitoring terhadap fungsi peralatan Monitoring fungsi peralatan
4 peralatan medis dan
medis dan non medis medis dan non medis
penanggung jawab
peralatan non medis
16
Kepala Puskesmas,
penanggung jawab
5 Dilakukan tindak lanjut terhadap hasil monitoring peralatan medis dan Tindak lanjut hasil monitoring
penanggung jawab
peralatan non medis
Kepala Puskesmas,
penanggung jawab
Dilakukan kalibrasi untuk peralatan medis dan non
6 peralatan medis dan Pelaksanaan kalibraisi
medis yang perlu dikalibrasi
penanggung jawab
peralatan non medis
Penanggung jawab
Peralatan medis dan non medis yang memerlukan Perizinan alat-alat yang
7 peralatan medis dan
izin memiliki izin yang berlaku memerlukan izin
non medis
Ketenagaan Puskesmas
Standar:
2.2 Persyaratan Ketenagaan Puskesma
Puskesmas harus memenuhi jenis dan jumlah ketenagaan yang dipersyaratkan dalam peraturan perundangan.
17
JUMLAH 2.2.1.1 - 2.2.1.4
Kriteria:
2.2.2. Tersedia tenaga medis, tenag
Pokok Pikiran:
Agar Puskesmas dapat memberikan pelayanan yang optimal dan aman bagi pasien dan masyarakat yang dilayani per
Standar:
2.3 Kegiatan Pengelolaan Puskesm
Pengelola Puskesmas menjamin efektivitas dan efisiensi dalam mengelola program dan kegiatan sejalan dengan tata nil
Pengorganisasian Puskesmas
Kriteria:
2.3.1. Struktur organisasi ditetapkan
Pokok Pikiran:
Dalam mengemban tugas pokok dan fungsi, perlu disusun pengorganisasian yang jelas di Puskesmas, sehingga setia
diberikan.
18
Ada struktur organisasi Puskesmas yang ditetapkan
1
oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
Kepala Puskesmas,
Ditetapkan alur komunikasi dan koordinasi pada Penanggung jawab
3
posisi-posisi yang ada pada struktur Program/Upaya
Puskesmas
Kriteria:
2.3.2. Kejelasan tugas, peran, dan tang
Pokok Pikiran:
Dengan adanya uraian tugas, tangggung jawab, dan kewenangan, pimpinan Puskesmas, Penanggung jawab Upaya Pu
19
Ada uraian tugas, tanggung jawab dan kewenangan
1
yang berkait dengan struktur organisasi Puskesmas
Kepala Puskesmas,
Pertemuan untuk melakukan
Dilakukan evaluasi terhadap pelaksanaan uraian Penanggung jawab
3 evaluasi terhadap pelaksanaan
tugas Program/Upaya
uraian tugas
Puskesmas
Kriteria:
2.3.3. Struktur organisasi pengelola
Pokok Pikiran:
Evaluasi terhadap struktur perlu dilakukan secara periodik untuk menyempurnakan struktur yang ada agar sesuai den
20
Pertemuan untuk mereview
Kepala Puskesmas,
(kajian) terhadap struktur
Dilakukan kajian terhadap struktur organisasi Penanggung jawab
1 organisasi puskesmas apakah
Puskesmas secara periodik Program/Upaya
sesuai dengan kebutuhan
Puskesmas
pelayanan
Kepala Puskesmas,
Ada rencana pengembangan pengelola Puskesmas Penanggung jawab
2
dan karyawan sesuai dengan standar kompetensi. Program/Upaya
Puskesmas
21
Ada pemeliharaan catatan/ dokumen sesuai dengan
Pengumpulan kelengkapan file
4 kompetensi, pendidikan, pelatihan, keterampilan
kepegawaian oleh sekretariat
dan pengalaman
Kepala Puskesmas,
Penanggung jawab
Ada dokumen bukti kompetensi dan hasil
5 Program/Upaya
pengembangan pengelola dan pelaksana pelayanan
Puskesmas,
pelaksana
Kepala Puskesmas,
Penanggung jawab Evaluasi penerapan hasil
Ada evaluasi penerapan hasil pelatihan terhadap
6 Program/Upaya pelatihan terhadap karyawan
pengelola dan pelaksana pelayanan
Puskesmas, yang mengikuti pelatihan
pelaksana
Kriteria:
2.3.5. Karyawan baru harus mengikuti ori
untuk menunjang keberhasilan Upaya Puskesmas.
Pokok Pikiran:
Agar memahami tugas, peran, dan tanggung jawab, karyawan baru baik yang diposisikan sebagai Pimpinan Puskesm
Kepala Puskesmas,
Ada kegiatan pelatihan orientasi bagi karyawan
Penanggung jawab
baru baik Pimpinan Puskesmas, Penanggung jawab
2 Program/Upaya Pelaksanaan kegiatan orientasi
Upaya Puskesmas, maupun Pelaksana kegiatan dan
Puskesmas,
tersedia kurikulum pelatihan orientasi.
pelaksana
22
JUMLAH 2.3.5.1 - 2.3.5.3
Pengelolaan Puskesmas
Kriteria :
2.3.6. Pimpinan Puskesmas menetap
masyarakat
Pokok Pikiran:
Kegiatan penyelenggaraan Puskesmas harus dipandu oleh visi, misi, tujuan dan tata nilai yang ditetapkan oleh Pimpi
Setiap karyawan diharapkan memahami visi,
Ada kejelasan visi, misi, tujuan, dan tata nilai Lokakarya mini untuk
Puskesmas yang menjadi acuan dalam membahas/menyepakati visi,
1 Kepala Puskesmas
penyelenggaraan pelayanan, Upaya/Kegiatan misi, tujuan, dan tata nilai
Puskesmas Puskesmas
Kriteria:
2.3.7. Pimpinan Puskesmas menunjukk
sumber daya.
Pokok Pikiran:
Pimpinan mempunyai kewajiban untuk memberikan arahan dan dukungan bagi karyawan dalam melaksanakan tugas
23
Ada mekanisme yang jelas bahwa Pimpinan
Pengarahan kepala puskesmas
Puskesmas mengarahkan dan mendukung
Pelaksana program kepada penanggung jawab,
1 Penanggung jawab Upaya Puskesmas dan
dan kegiatan. pengarahan penanggung jawab
pelaksana dalam menjalankan tugas dan tanggung
kepada pelaksana
jawab mereka.
24
JUMLAH 2.3.7.1 - 2.3.7.4
Kriteria:
2.3.8. Puskesmas memfasilitasi p
evaluasi pelayanan.
Pokok Pikiran:
Memfasilitasi pembangunan yang berwawasan kesehatan dan pemberdayaan masyarakat merupakan fungsi Puskesm
Kriteria:
2.3.9. Pimpinan Puskesmas d
memberikan pengarahan dalam pelaksanaan kegiatan, sesuai dengan tata nilai, visi, misi, tujuan Puskesmas.
25
Pokok Pikiran:
Akuntabilitas merupakan bentuk tanggung jawab pengelola Puskesmas dalam melaksanakan Upaya Puskesmas sesu
Upaya Puskesmas mempunyai kewajiban untuk mempertanggungjawabkan pencapaian kinerja Upaya Puskesmas kepa
Sebagai wujud akuntabilitas, pimpinan dan/atau penanggung jawab up
kepada siapa pendelegasian wewenang itu akan diberikan.
Penanggung jawab
Ada kriteria yang jelas dalam pendelagasian Program/Upaya
wewenang dari Pimpinan dan/atau Penanggung Puskesmas dan
2
jawab Upaya Puskesmas kepada Pelaksana pelayanan dan
Kegiatan apabila meninggalkan tugas. pelaksana kegiatan
program.
Pokok Pikiran:
Upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat tidak dapat dilakukan oleh sektor kesehatan sendiri, program keseh
Mekanisme pembinaan, komunikasi, dan koordinasi per
26
Melalui mekanisme lokakarya
mini dilakukan identifikasi
Pihak-pihak yang terkait dalam penyelenggaraan pihak-pihak yang terkait (lintas
1 Upaya Puskesmas dan kegiatan pelayanan sektor maupun lintas program)
Puskesmas diidentifikasi. dalam kegiatan program UKM
maupun UKP Puskesmas dan
peran masing-masing
Pelaksanaan minilokakarya
sebagai ajang komunikasi dan
koordinasi. Mekanisme lain
Dilakukan pembinaan, komunikasi dan koordinasi Lintas program dan
3 untuk komunikasi dan
dengan pihak-pihak terkait. lintas sektor.
koordinasi dapat dilakukan
dengan memanfaatkan tehnologi
informasi
Kepala Puskesmas,
Evaluasi peran pihak terkait
Penanggung jawab
dalam penyelenggaraan upaya
Dilakukan evaluasi terhadap peran serta pihak Program/Upaya
4 puskesmas (dapat dilakukan
terkait dalam penyelenggaraan Upaya Puskesmas. Puskesmas dan
pada saat rapat evaluasi kinerja
Penanggung jawab
tahunan)
pelayanan.
kerja perlu didokumentasikan dengan baik dan dikendalikan, demikian juga rekaman sebagai bentuk pelaksanaan prose
27
Ada pedoman atau panduan kerja penyelenggaraan
2 untuk tiap Upaya Puskesmas dan kegiatan
pelayanan Puskesmas.
28
Ada prosedur pelaksanaan Upaya Puskesmas dan
3
kegiatan pelayanan Puskesmas sesuai kebutuhan.
Kriteria:
2.3.12.Komunikasi internal antara P
efisien.
Pokok Pikiran:
Untuk melaksanakan Upaya/Kegiatan Puskesmas secara efektif dan efisien, Pimpinan Puskesmas perlu melakukan k
29
Penanggung jawab
Program/Upaya
Komunikasi internal dilakukan untuk koordinasi Puskesmas dan
Pelaksanaan komunikasi
3 dan membahas pelaksanaan dan permasalahan Penanggung jawab
internal.
dalam pelaksanaan Upaya/Kegiatan Puskesmas. pelayanan dan
pelaksana kegiatan
program.
Kriteria:
2.3.13. Lingkungan kerja dikelola u
Pokok Pikiran:
Dalam pelaksanaan Upaya Puskesmas dan kegiatan pelayanan Puskesmas diupayakan agar tidak berdampak negatif
termasuk kondisi fisik, lingkungan dan faktor-faktor lain seperti kebisingan, temperatur, kelembaban, pencahayaan atau
Penanggung jawab
Program/Upaya
Ada ketentuan tertulis tentang pengelolaan risiko Puskesmas dan Pelaksanaan manajemen risiko
2 akibat penyelenggaraan Upaya Puskesmas dan Penanggung jawab dalam penyelenggaraan kegiatan
kegiatan pelayanan Puskesmas. pelayanan dan puskesmas
pelaksana kegiatan
program.
30
Penanggung jawab
Program/Upaya
Ada evaluasi dan tindak lanjut terhadap Pelaksanaan tindak lanjut hasil
Puskesmas dan
3 gangguan/dampak negatif terhadap lingkungan, kajian dampak negatif thd
Penanggung jawab
untuk mencegah terjadinya dampak tersebut. lingkungan.
pelayanan dan
pelaksana kegiatan.
Dilakukan identifikasi jaringan dan jejaring faslitas Identifikasi jaringan dan jejaring
1 pelayanan kesehatan yang ada di wilayah kerja fasilitas pelayanan kesehatan
Puskesmas yang ada di wilayah kerja
Kepala Puskesmas,
Program pembinaan terhadap jaringan dan jejaring Penanggung Upaya
Pelaksanaan pembinaan jaringan
3 fasilitas pelayan kesehatan dilaksanakan sesuai Puskesmas dan
dan jejaring
rencana. Penanggung jawab
pelayanan.
31
Kepala Puskesmas,
Penanggung Upaya Evaluasi terhadap kegiatan
4 Dilakukan tindak lanjut terhadap hasil pembinaan Puskesmas dan pembinaan jaringan dan jejaring
Penanggung jawab dan tindak lanjutnya
pelayanan.
Kriteria:
2.3.15. Pimpinan Puskesmas dan Penanggung jaw
Pokok Pikiran:
Anggaran yang tersedia di Puskesmas baik untuk pelayanan di dalam gedung Puskesmas, maupun untuk pelaksanaan
Minilokakarya perencanaan
untuk penyusunan program dan
anggaran yang diikuti oleh
penanggung jawab dan
pelaksana. Keterlibatan
Kepala Puskesmas, penanggung jawab UKM dan
Pimpinan Puskesmas mengikutsertakan
Penanggung jawab UKP dalam monitoring
Penanggung jawab Upaya Puskesmas dan
Program/Upaya pencapaian kinerja dan
pelaksana dalam pengelolaan anggaran Puskesmas
1 Puskesmas dan penggunaan anggaran untuk
mulai dari perencanaan anggaran, penggunaan
Penanggung jawab pelaksanaan kegiatan (baik
anggaran maupun monitoring penggunaan
pelayanan, dan dalam pertemuan monitoring
anggaran.
pelaksana. maupun pertemuan di masing-
masing unit kerja). Keterlibatan
penanggung jawab UKM dan
UKP dalam evaluasi pencapaian
kinerja dan penggunaan
anggaran
32
Ada kejelasan mekanisme penggunaan anggaran
3 dalam pelaksanaan Upaya Puskesmas dan kegiatan
pelayanan Puskesmas.
Pokok Pikiran:
Untuk menegakkan akuntabilitas keuangan, maka pengelolaan keuangan Puskesmas perlu dilakukan secara transpara
Untuk Puskesmas yang menerapkan PPK BLUD harus mengikuti peraturan perundang
Pelaksanaan pengelolaan
keuangan, dan penyusunan
Pengelolaan keuangan sesuai dengan standar, rencana anggaran Puskesmas.
3 peraturan yang berlaku dan rencana anggaran yang Pengelola keuangan Bukti pemeriksaan /audit oleh
disusun sesuai dengan rencana operasional. Kepala Puskesmas terhadap
pelaksanaan pengelolaan
keuangan
33
Laporan dan Pertanggungjawaban keuangan
4
dilaksanakan sesuai ketentuan yang berlaku.
Dilakukan audit terhadap pengelolaan keuangan Kepala Puskesmas, Audit dan tindak lanjut audit
5
dan hasilnya ditindaklanjuti. pengelola keuangan. keuangan.
Penanggung jawab
Program/Upaya
Penanggung jawab
Puskesmas dan
Tersedia prosedur pengumpulan, penyimpanan, dan Program/Upaya Puskesmas dan
2 Penanggung jawab
retrieving (pencarian kembali) data. Penanggung jawab pelayanan
pelayanan dan
dan pelaksana kegiatan program.
pelaksana kegiatan
program.
Penanggung jawab
Program/Upaya
Puskesmas dan
Tersedia prosedur analisis data untuk diproses
3 Penanggung jawab Analisis data dan informasi.
menjadi informasi.
pelayanan dan
pelaksana kegiatan
program.
34
Penanggung jawab
Program/Upaya
Tersedia prosedur pelaporan dan distribusi Puskesmas dan
Pelaksanaan pelaporan dan
4 informasi kepada pihak-pihak yang membutuhkan Penanggung jawab
distribusi informasi.
dan berhak memperoleh informasi. pelayanan dan
pelaksana kegiatan
program.
Standar:
2.4. Hak dan Kewajiban Pengguna Puskesmas
Adanya kejelasan hak dan kewajiban pengguna Puskesmas
35
Hak dan kewajiban pengguna Puskesmas
Kriteria:
2.4.1. Hak dan kewajiban pengguna Puskesmas d
Pokok Pikiran:
Keberadaan Puskesmas dalam mengemban misi dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat harus berfokus pa
pelaksanaan Upaya/Kegiatan Puskesmas.
Penanggung jawab
Program/Upaya
Ada kebijakan dan prosedur pemyelenggaraan Puskesmas dan
3 Puskesmas mencerminkan pemenuhan terhadap hak Penanggung jawab Sikap dan perilaku pelayanan.
dan kewajiban pengguna. pelayanan dan
pelaksana kegiatan
program.
36
Kepala Puskesmas,
Ada peraturan internal yang disepakati bersama Penanggung jawab
oleh pimpinan Puskesmas, Penanggung jawab Program/Upaya
Pertemuan penyusunan
1 Upaya Puskesmas dan Pelaksana dalam Puskesmas dan
peraturan internal
melaksanakan Upaya Puskesmas dan kegiatan Penanggung jawab
Pelayanan Puskesmas. pelayanan,
pelaksana.
37
Peraturan internal tersebut sesuai dengan visi, misi, Pertemuan penyusunan
2
tata nilai, dan tujuan Puskesmas. peraturan internal
Standar:
2.5. Kontrak Pihak Ketiga
Jika sebagian kegiatan dikontrakkan kepada pihak ketiga, pengelola menjamin bahwa penyelenggaraan oleh pihak ketig
Kriteria :
2.5.1. Adanya dokumen kontrak yang jelas de
Pokok Pikiran:
Jika ada kewenangan pada pengelola Puskesmas untuk mengontrakkan sebagian kegiatan kepada pihak ketiga, maka
dengan rencana dan menaati peraturan perundangan yang berlaku.
Kriteria:
2.5.2. Kinerja pihak ketiga dalam penyelenggara
Pokok Pikiran:
Kinerja pihak ketiga harus dimonitor untuk menilai kesesuaian terhadap Kontrak/Perjanjian Kerja Sama dan rencana
efisien.
38
Ada kejelasan indikator dan standar kinerja pada
1
pihak ketiga dalam melaksanakan kegiatan.
Kepala Puskesmas,
Penanggung jawab
Dilakukan monitoring dan evaluasi oleh pengelola
Program/Upaya
2 pelayanan terhadap pihak ketiga berdasarkan Monitoring kinerja pihak ketiga.
Puskesmas dan
indikator dan standar kinerja.
Penanggung jawab
pelayanan
Standar:
2.6. Pemeliharaan Sarana dan Prasarana
Sarana dan peralatan Puskesmas harus dipelihara agar dapat digunakan sesuai kebutuhan dan sesuai peraturan yang ber
Kriteria:
2.6.1. Pemeliharaan sarana dan peralatan Puskesm
Pokok Pikiran:
Untuk pelaksanaan kegiatan pelayanan maupun penyelenggaraan program dan kegiatan perlu didukung oleh ketersed
Sel
39
Penanggung jawab
Ada tempat penyimpanan/ gudang sarana dan pengelola barang,
5
peralatan yang memenuhi persyaratan. Gudang tempat
penyimpanan.
Penanggung jawab
Pelaksanaan pemeliharaan kendaraan sesuai Pelaksanaan program kerja
9 pemeliharaan
program kerja pemeliharaan kendaraan.
kendaraan.
40
Dokumen
Rekam implementasi dan bukti lain
Dokumen regulasi yang perlu Dokumen lain yang perlu yang perlu disiapkan
disusun disiapkan
kan kebutuhan pelayanan sesuai rasio ketersediaan pelayanan kesehatan dengan jumlah penduduk, mudah diakses, dan mema
atan dan jumlah penduduk dituangkan dalam rencana strategis atau rencana pembangunan Puskesmas
41
Bukti pertimbangan rasio jumlah
penduduk dan ketersediaan
pelayanan
skesmas bersifat permanen dan tidak bergabung dengan tempat tinggal atau unit kerja yang lain. Bangunan harus memenuhi
hadap lingkungan, maka pendirian Puskesmas perlu didirikan di atas bangunan yang permanen dan tidak bergabung dengan t
lain adalah unit kerja yang tidak ada kaitan langsung dengan penyelenggaraan pelayanan kesehatan.
memperhatikan fungsi, keamanan, kenyamanan, dan kemudahan dalam pelayanan kesehatan, dengan ketersediaan ruangan s
Puskesmas.
ang pendaftaran dan ruang tunggu, ruang administrasi, ruang pemeriksaan, ruang konsultasi doker, ruang tindakan, ruang far
Pengaturan ruangan memperhatikan fungsi, keamanan, kenyamanan dan kemudahan dalam pemberian pelayanan un
demikian juga memperhatikan keamanan dan kemudahan bagi petugas dalam memberikan pelayanan.
42
Denah Puskesmas
tersedia, terpelihara, dan berfungsi dengan baik untuk menunjang akses, keamanan, kelancaran dalam memberikan pelayana
43
Bukti tindak lanjut monitoring
an non medis tersedia, terpelihara, dan berfungsi dengan baik untuk menunjang akses, keamanan, kelancaran dalam memberi
s harus dilengkapi dengan peralatan medis dan non medis klinis sesuai dengan jenis pelayanan yang disediakan
bermutu, maka peralatan medis dan non medis tersebut dipelihara dan berfungsi dengan baik, dan dikalibrasi untuk alat-alat
Peralatan yang memerlukan perizinan harus memiliki izin yang berlaku.
44
Bukti tindak lanjut
Puskesmas
45
dis, tenaga kesehatan lain, dan tenaga non kesehatan sesuai dengan kebutuhan dan jenis pelayanan yang disediakan
layani perlu dilakukan analisis kebutuhan tenaga dan diupayakan untuk memenuhi ketersedian tenaga baik jenis dan jumlah d
unyai Surat Tanda Registrasi (STR), dan atau Surat Ijin Praktik (SIP) sesuai ketentuan perundang-undangan.
Puskesmas
an tata nilai, visi, misi, tujuan, tugas pokok dan fungsi Puskesmas
ditetapkan dengan kejelasan tugas dan tanggung jawab, ada alur kewenangan dan komunikasi, kerjasama, dan keterkaitan den
ngga setiap karyawan yang memegang posisi baik pimpinan, penanggung jawab maupun pelaksana akan melakukan tugas ses
46
Stuktur organisasi Puskesmas
yang ditetapkan oleh Kepala
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
Upaya Puskesmas dan pelaksana kegiatan Puskesmas akan dapat melakukan pekerjaan dengan tepat, efektif dan efisien.
47
Uraian tugas Kepala Puskesmas,
Penanggung jawab program dan
pelaksana kegiatan
pengelola dikaji ulang secara reguler dan kalau perlu dilakukan perubahan
48
Bukti kajian terhadap struktur
organisasi Puskesmas
sana Puskesmas memenuhi standar kompetensi yang dipersyaratkan dan ada rencana pengembangan sesuai dengan standar y
gelola, Penanggung jawab program maupun pelaksana kegiatan. Pola Ketenagaan Puskesmas perlu disusun berdasarkan kebu
49
Kelengkapan file kepegawaian
untuk semua pegawai di Puskesmas
yang update
ngikuti orientasi supaya memahami tugas pokok dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Karyawan wajib mengikuti
n Puskesmas, Penanggung jawab Upaya Puskesmas maupun Pelaksana kegiatan harus mengikuti orientasi dan pelatihan yang
50
s menetapkan visi, misi, tujuan, dan tata nilai dalam penyelenggaraan Puskesmas yang dikomunikasikan kepada semua pihak
menunjukkan arah strategi dalam pelaksanaan pelayanan, Upaya/Kegiatan Puskesmas, dan bertanggung jawab terhadap penc
akan tugas dan tanggung jawab. Arahan dan dukungan dapat diberikan dalam bentuk kebijakan lokal, pertemuan-pertemuan,
51
Kebijakan yang mewajibkan
dilaksanakan pengarahan dan SOP
pengarahan oleh Kepala
Puskesmas maupun oleh
Bukti pelaksanaan pengarahan
Penanggung jawab program dalam
pelaksanaan tugas dan tanggung
jawab. Bukti-bukti pelaksanaan
pengarahan.
52
asilitasi pembangunan yang berwawasan kesehatan, dan pemberdayaan masyarakat dalam program kesehatan di wilayah kerj
i Puskesmas dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan di wilayah kerja. Fungsi tersebut tercermin dalam perencanaan da
Pemberdayaan masyaraka
Kebijakan/SOP komunikasi
dengan sasaran program dan Bukti pelaksanaan komunikasi
masyarakat tentang dengan masyarakat dalam
penyelenggaraan program dan penyelenggaraan Upaya Puskesmas
kegiatan Puskesmas.
kesmas dan Penanggung jawab Upaya Puskesmas menunjukkan kepemimpinan untuk melaksanakan strategi, mendelegasik
53
smas sesuai dengan rencana yang disusun. Akuntabilitas ditunjukkan dalam pencapaian kinerja dengan menggunakan indikat
mas kepada Pimpinan Puskesmas dan melakukan tindak lanjut untuk perbaikan.
jawab upaya Puskesmas wajib melakukan pendelegasian wewenang kepada pelaksana kegiatan apabila meninggalkan tugas
n Puskesmas dan Penanggung jawab Upaya Puskesmas membina tata hubungan kerja dengan pihak terkait baik lintas progra
ram kesehatan perlu didukung oleh sektor di luar kesehatan, demikian juga pembangunan berwawasan kesehatan harus dipah
dinasi perlu ditetapkan dengan prosedur yang jelas, misalnya melalui pertemuan/lokakarya lintas sektoral.
54
Hasil lokakarya mini lintas
program dan lintas sektor tentang
identifikasi pihak-pihak terkait
dalam penyelenggaran program dan
kegiatan Puskesmas
sedur penyelenggaraan Program/Upaya Puskesmas dan kegiatan pelayanan Puskesmas disusun, didokumentasikan, dan diken
doman kerja dan prosedur kerja. Pedoman kerja dan prosedur disusun tidak hanya untuk penyelenggaraan Upaya Puskesmas t
55
Pedoman dan panduan kerja
penyelenggaraan untuk masing-
masing Upaya Puskesmas
56
SOP pelaksanaan kegiatan-
kegiatan Upaya Puskesmas
al antara Pimpinan Puskesmas, Penanggung jawab Upaya Puskesmas dan Pelaksana, dilaksanakan agar Upaya Puskesmas da
lakukan komunikasi internal dengan Penanggung jawab dan Pelaksana kegiatan. Komunikasi internal dapat dilakukan dalam
57
Dokumentasi pelaksanaan
komunikasi internal dan bahasan
yang dibahas
Bukti pendokumentasian
pelaksanaan komunikasi internal.
k negatif terhadap lingkungan. Kajian perlu dilakukan untuk menilai sejauh mana dampak negatif mungkin terjadi sehingga d
58
Hasil kajian dan tindak lanjut
terhadap ganggung/dampak negatif
thd lingkungan dan pencegahannya.
n Puskesmas dan jejaring fasilitas pelayanan kesehatan di wilayah kerja dikelola dan dioptimalkan untuk meningkatkan akses
mbinaan terhadap jaringan pelayanan Puskesmas dan jejaring fasilitas pelayanan kesehatan agar jaringan pelayanan dan jejar
liling, bidan di desa, dan jejaring fasilitas pelayanan kesehatan yang ada di wilayah kerja
59
Rekam kegiatan evaluasi dan bukti
tindaklanjut kegiatan
pembinaan jejaring dan jaringan
ggung jawab Upaya Puskesmas menunjukkan profesionalisme dalam mengelola keuangan pelayanan
elaksanaan Upaya Puskesmas dan kegiatan pelayanan Puskesmas perlu dikelola dengan baik untuk akuntabilitas dan efisiensi
60
Pedoman Pengelolaan Keuangan
(sesuai dengan dana yang tersedia
Panduan penggunaan anggaran.
di Puskesmas, misalnya BOK,
Jamkesmas, dsb).
61
Pedoman pengelolaan keuangan
Dokumen laporan dan
program dari Dinas Kesehatan
pertanggungjawaban keuangan.
Kabupaten/Kota.
mas, harus tersedia data dan informasi di Puskesmas yang digunakan untuk pengambilan keputusan baik untuk peningkatan p
ediaan data dan informasi. Data dan informasi tersebut digunakan baik untuk pengambilan keputusan di Puskesmas dalam pe
kan di Dinas Kesehatan.
Data dan informasi tersebut meliputi minimal: data wilayah kerja yang menjadi tanggung jawab, demografi, budaya dan ke
lain yang ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, Dinas Kesehatan Provinsi dan Kementerian Kesehatan. (Sesuai
62
SOP pelaporan dan distribusi
informasi
esmas
63
kesmas ditetapkan dan disosialisasikan kepada masyarakat dan semua pihak yang terkait, dan tercermin dalam kebijakan dan
rfokus pada pelanggan. Pengelola dan Pelaksana Puskesmas perlu memahami dan memperhatikan hak dan kewajiban penggu
elas untuk mengatur perilaku Pimpinan Puskesmas, Penanggung jawab Upaya Puskesmas dan Pelaksana dalam proses pen
ung jawab Upaya Puskesmas dan Pelaksana Upaya/Kegiatan Puskesmas yang sesuai dengan tata nilai, visi, misi, dan tujuan P
64
SK Kepala Puskesmas dan
kesepakatan tentang peraturan
internal yang berisi peraturan bagi
karyawan dalam pelaksanaan
Upaya Puskesmas dan kegiatan
pelayanan di Puskesmas.
65
Dalam notulen rapat dapat dibukti
bahwa dalam pembahasan
peraturan internal karyawan
mempertimbangkan visi, misi, tata
nilai dan tujuan Puskesmas
ng jelas dengan pihak ketiga yang ditandatangani oleh pihak ketiga dan pengelola dengan spesifikasi pekerjaan yang jelas dan
iga, maka proses kontrak harus mengikuti peraturan perundangan yang berlaku, dan menjamin bahwa kegiatan yang dikontra
yelenggaraan pelayanan dimonitor dan dievaluasi berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan dan ditindaklanjuti.
n rencana kegiatan yang ditetapkan dengan menggunakan indikator penilaian yang jelas. Hasil penilaian harus ditindaklanju
66
Kejelasan indikator dan standar
Dokumen kontrak/PKS
kinerja pada dokumen kontrak.
a
yang berlaku
h ketersediaan sarana dan peralatan yang siap pakai dan terpelihara dengan baik.
Seluruh sarana dan peralatan yang ada perlu diinventarisasi dan diperiksa ulang apakah kondisi memenuhi syarat dan j
Daftar inventaris
67
Ketersediaan tempat, dan
Peraturan tentang pengelolaan
pemenuhan persyaratan
barang dan bahan berbahaya.
penyimpanan
TOTAL SKOR
TOTAL EP
CAPAIAN 0.00%
68
Catatan Bentuk Document Skor Skor Max Sub Total
0 10
0 10
69
0 10
0 10
0 40 0.00%
0 10
0 10
0 10
0 30 0.00%
ndakan, ruang farmasi, ruang ASI, kamar mandi dan WC, dan ruang lain
rian pelayanan untuk memudahkan pasien/keluarga pasien untuk akses
0 10
70
0 10
0 10
0 30 0.00%
0 10
0 10
0 10
0 10
71
0 10
0 50 0.00%
kan
asi untuk alat-alat ukur yang digunakan sesuai dengan peraturan
berlaku.
0 10
0 10
0 10
0 10
72
0 10
0 10
0 10
0 10 0.00%
0 10
0 10
0 10
0 10
73
0 40 0.00%
sediakan
0 10
0 10
0 10
0 10
0 10
0 50 0.00%
74
0 10
0 10
0 10
0 30 0.00%
f dan efisien.
75
0 10
0 10
0 10
0 30 0.00%
76
0 10
0 10
0 20 0.00%
0 10
0 10
0 10
77
0 10
0 10
0 10
0 60 0.00%
0 10
0 10
0 10
78
0 30 0.00%
pada semua pihak yang terkait dan kepada pengguna pelayanan dan
0 10
0 10
0 10
0 10
0 40 0.00%
79
0 10
0 10
0 10
0 10
80
0 40 0.00%
0 10
0 10
0 10
0 30 0.00%
81
nggunakan indikator-indikator yang telah ditetapkan. Penanggungjawab
0 10
0 10
0 10
0 30 0.00%
baik lintas program maupun lintas sektoral. Adanya cara yang dilakukan
82
0 10
0 10
0 10
0 10
0 40 0.00%
0 10
83
0 10
84
0 10
0 10
0 10
0 50 0.00%
0 10
0 10
85
0 10
0 10
0 10
0 50 0.00%
0 10
0 10
86
0 10
0 30 0.00%
0 10
0 10
0 10
87
0 10
0 10
0 50 0.00%
0 10
0 10
88
0 10
0 10
0 10
0 10
0 60 0.00%
0 10
0 10
0 10
89
0 10
0 10
0 50 0.00%
0 10
0 10
0 10
90
0 10
0 10
0 50 0.00%
91
am kebijakan dan prosedur penyelenggaraan Puskesmas.
0 10
0 10
0 10
0 30 0.00%
92
0 10
93
0 10
0 20 0.00%
0 10
0 10
0 10
0 30 0.00%
juti.
94
0 10
0 10
0 10
0 30 0.00%
enuhi syarat dan jumlah serta jenis sesuai dengan standar sarana dan
0 10
0 10
0 10
0 10
95
0 10
0 10
0 10
0 10
0 10
0 10
0 100 0.00%
1150
0.00%
96
97
Telusur Dokumen
Kegiatan yang perlu dilakukan
No Elemen Penilaian untuk memenuh persyaratan Dokumen regulasi yang perlu
Sasaran standar akreditasi Dokumen lain yang perlu disiapkan
disusun
Pokok Pikiran:
Supaya mutu dapat dikelola dengan baik maka perlu ditetapkan Penanggung jawab manajemen mutu (wakil manajemen mutu) yang bertugas untuk melakukan koordinasi, monitoring, dan membudayakan
menjamin pelaksanaan kegiatan perbaikan mutu dan kinerja dilakukan secara konsisten dan sistematis.
manajemen mutu tersebut bertanggung jawab dalam menyusun pedoman (manual) mutu dan kinerja bersama dengan Pimpinan Puskesmas yang akan menjadi acuan bagi Pimpinan, Penanggung jawab Upaya
38
Ada Pedoman Peningkatan Mutu dan
Kinerja disusun bersama oleh Kepala Puskesmas,
Lokakarya penyusunan pedoman Pedoman peningkatan mutu dan
3 Penanggung jawab manajemen mutu Penanggung jawab .
peningkatan mutu dan kinerja kinerja puskesmas
dengan Kepala Puskesmas dan Manajemen Mutu.
Penanggung jawab Upaya Puskesmas.
39
Kebijakan mutu dan tata nilai disusun
bersama dan dituangkan dalam pedoman Kepala Puskesmas,
Lokakarya penyusunan kebijakan SK Kepala Puskesmas tentang
4 (manual) mutu/Pedoman Peningkatan Penanggung jawab
mutu dan tata nilai Kebijakan mutu.
Mutu dan Kinerja sesuai dengan visi, misi Manajemen Mutu.
dan tujuan Puskesmas.
Kriteria:
Penanggung jawab Manajemen Mutu, Penanggung jawab Upaya Puskesmas bertanggung jawab menerapkan perbaikan kinerja yang berkesinambungan yang tercermin dalam pengelolaan dan pelaksanaan k
Pokok Pikiran:
Pelaksanaan perbaikan mutu dan kinerja direncanakan dan dimonitor serta ditindaklanjuti. Pimpinan dan Penanggung jawab Manajemen Mutu secara periodik melakukan pertemuan tinjauan manajemen u
hasil penilaian kinerja, perubahan proses penyelenggaraan Upaya Puskesmas dan kegiatan pelayanan Puskesmas, maupun perubahan kebijakan mutu jika diperlukan, serta membahas hasil pertemuan tinjauan
40
Pelaksanaan kegiatan perbaikan
Kegiatan perbaikan mutu dan kinerja mutu dan kinerja sesuai dengan
Puskesmas dilakukan sesuai dengan rencana yang disusun,
rencana kegiatan yang tersusun dan Kepala Puskesmas, terlaksananya upaya perbaikan Bukti-bukti pelaksanaan perbaikan
2 dilakukan pertemuan tinjauan Penanggung jawab mutu di tiap unit pelayanan mutu dan kinerja, notulen tinjauan
manajemen yang membahas kinerja Manajemen Mutu. (Manajemen, UKM dan UKP) manajemen.
pelayanan dan upaya perbaikan yang melalui proses PDCA, dan
perlu dilaksanakan. pelaksanaan pertemuan tinjauan
manajemen
41
JUMLAH 3.1.2.1 - 3.1.2.4
Kriteria:
Puskesmas, Penanggung jawab Upaya Puskesmas, dan Pelaksana Kegiatan bertanggung jawab dan menunjukkan peran serta dalam memperbaiki mutu dan kinerja.
Pokok Pikiran:
Peningkatan mutu dan kinerja Puskesmas memerlukan peran serta aktif baik pimpinan Puskesmas, Penanggung jawab Upaya Puskesmas, pelaksana kegiatan dan pihak-pihak terkait, sehingga perencanaan
pengguna Puskesmas.
1. Pimpinan Puskesmas, Penanggung Sosialisasi kebijakan dan program Kebijakan mutu yang didalamnya
Pimpinan puskesmas,
jawab Upaya Puskesmas dan Pelaksana mutu, dan peran masing-masing memuat kewajiban setiap karyawan
penanggung jawab
1 Kegiatan memahami tugas dan karyawan sehingga terjadi memahami dan berperan aktif
Program/ Upaya
kewajiban mereka untuk meningkatkan Pemahaman peran masing-masing dalam upaya perbaikan mutu dan
Puskesmas, pelaksana.
mutu dan kinerja Puskesmas. dalam peningkatan mutu keselamatan pasien
42
Pembahasan dalam lokakarya
Pimpinan puskesmas,
Pihak-pihak terkait terlibat dan berperan mini untuk mengidentifikasi
Penanggung jawab
2 aktif dalam peningkatan mutu dan kinerja pihak-pihak terkait dan peran .
Program/ Upaya
Puskesmas. dalam peningkatan mutu dan
Puskesmas, pelaksana.
kinerja puskesmas
43
Kriteria:
3.1.4. Pimpinan Puskesmas dan Penanggung jawab Upaya Puskesmas melakukan evaluasi kegiatan perbaikan kinerja melalui audit internal yang dilaksn
Pokok Pikiran:
Upaya perbaikan mutu dan kinerja perlu dievaluasi apakah mencapai sasaran-sasaran/indikator-indikator yang ditetapkan. Hasil temuan audit internal disampaikan kepada Pimpinan Puskesmas, Penanggun
pelaksana kegiatan sebagai dasar untuk melakukan perbaikan.
permasalahan yang ditemukan dalam audit internal tetapi tidak dapat diselesaikan sendiri oleh Pimpinan dan karyawan Puskesmas, maka permasalahan tersebut dapat dirujuk ke Dinas Kesehatan Kabupaten/
44
Tindak lanjut terhadap temuan
dan rekomendasi hasil audit
Tindak lanjut dilakukan terhadap temuan Laporan tindak lanjut temuan audit
4 internal oleh masing-masing unit
dan rekomendasi dari hasil audit internal. internal.
pelayanan, penanggung jawab
mutu, dan kepala puskesmas
45
Kriteria:
3.1.5. Adanya upaya memberdayakan pengguna Puskesmas untuk berperan serta dalam memperbaiki kinerja Puskesmas
Pokok Pikiran:
Sesuai dengan prinsip perbaikan mutu dan kinerja yang berfokus pada pengguna, maka pengguna dan masyarakat diharapkan berperan serta dalam upaya perbaikan mutu dan kinerja Puskesmas. Kegiatan
penyelenggaraan Upaya Puskesmas dan kegiatan pelayanan Puskesmas, tetapi juga terhadap upaya perbaikan mutu. Masyarakat dapat dilibatkan dalam memberikan masukan, ide-ide yang diperoleh dari surv
Puskesmas dalam upaya perbaikan mutu dan kinerja.
Pemberdayaan pengguna dapat dilakukan melalui survei masyarakat desa, musyawarah masyarakat desa atau mekanisme yang lain dal
Bentuk-bentuk pemberdayaan/peran masyaraka
dan melakukan pengawasan, melalui forum-forum pemberdayaan masyarakat yang ada.
46
Kriteria:
3.1.6. Peningkatan kinerja Puskesmas dilakukan secara berkesinambungan. Jika hasil pelayanan atau hasil Upaya/Kegiatan yang tidak mencapai targ
tindakan preventif.
47
Pokok Pikiran:
Sasaran/indikator perbaikan mutu dan kinerja perlu disusun sebagai tolok ukur upaya perbaikan mutu dan kinerja.
Dalam penilaian kinerja Puskesmas, jika terjadi hasil yang tidak sesuai harus ditindaklanjuti dengan koreksi, dan tindakan korektif.
Koreksi merupakan upaya perbaikan atau pembetulan terhadap adanya suatu kejadian atau hasil yang tidak sesuai. Kejadian atau hasil yang tidak sesuai tersebut perlu dianalisi untuk
Tindakan korektif tersebut dilakukan untuk mengatasi penyebab kejadian atau hasil yang tidak sesuai, agar tidak terulang kembali
Upaya preventif dilakukan dengan mengantisipasi kemungkinan terjadinya hasil yang tidak sesuai.
menyusun prosedur tindakan korektif dan prosedur tindakan preventif dalam upaya mencapai hasil yang optimal.
Kepala Puskesmas,
Penanggung jawab
3 Ada prosedur tindakan korektif. SOP tindakan korektif.
Manajemen Mutu,
pelaksana.
48
Kepala Puskesmas,
Penanggung jawab
4 Ada prosedur tindakan preventif. SOP tindakan preventif.
Manajemen Mutu,
pelaksana.
Kriteria:
3.1.7. Dilakukan kegiatan kaji banding (benchmarking) dengan Puskesmas lain tentang kinerja Puskesmas.
Pokok Pikiran:
Bila dimungkinkan kegiatan kaji banding pengelolaan dan pelaksanaan Upaya/Kegiatan Puskesmas dengan Puskesmas lain. Kegiatan kaji banding merupakan kesempatan untuk belajar dari pengelolaan d
belah pihak untuk perbaikan pelaksanaan Upaya/Kegiatan Puskesmas.
Kesehatan Kabupaten/Kota melalui pertemuan kajibanding kinerja antar puskesmas, atau dapat dilakukan atas insiatif beberapa puskesmas untuk bersama-sama melakukan kajibanding kinerja.
Instrumen kajibanding yang disusun untuk membandingkan kinerja dengan puskesmas lain dapat berupa instrumen untuk membandingkan capaian indikator-indikator kinerja atau perbandingan
Kepala Puskesmas,
Kepala Puskesmas bersama dengan Kebijakan, rencana dan SOP
Penanggung jawab
1 Penanggung jawab Upaya Puskesmas Penyusunan rencana kaji banding. kajibanding (kerangka acuan kaji
Program/ Upaya
menyusun rencana kaji banding. banding).
Puskesmas.
49
Kepala Puskesmas bersama dengan Kepala Puskesmas,
Penanggung jawab Upaya Puskesmas dan Penanggung jawab Penyusunan instrumen kaji
2 Instrumen kaji banding.
pelaksana menyusun instrumen kaji Program/Upaya banding kinerja
banding. Puskesmas.
Kepala Puskesmas,
Kegiatan kaji banding dilakukan sesuai Penanggung jawab Pelaksanaan kegiatan kaji banding
3 .
dengan rencana kaji banding. Program/ Upaya kinerja
Puskesmas.
Kepala Puskesmas,
Hasil kaji banding dianalisis untuk Penanggung jawab
4 Analisis hasil kaji banding .
mengidentifikasi peluang perbaikan. Program/ Upaya
Puskesmas, pelaksana.
Kepala Puskesmas,
Disusun rencana tindak lanjut kaji Penanggung jawab Penyusunan rencana tindak lanjut
5 Rencana tindak lanjut kaji banding.
banding. Program/ Upaya kaji banding
Puskesmas, pelaksana.
50
Kepala Puskesmas,
Dilakukan evaluasi terhadap pelaksanaan Pelaksanaan evaluasi terhadap
Penanggung jawab
7 kaji banding, tindak lanjut dan pelaksanaan kegiatan kaji .
Program/ Upaya
manfaatnya. banding.
Puskesmas, pelaksana.
TOTAL SKOR
TOTAL EP
CAPAIAN
51
Rekam implementasi dan bukti lain Bentuk
yang perlu disiapkan Catatan Skor Skor Max Sub Total
Document
ordinasikan, memonitor kegiatan peningkatan mutu dan kinerja Puskesmas dan membudayakan perbaikan
ing, dan membudayakan kegiatan perbaikan mutu dan kinerja secara berkesinambungan dalam upaya
Penanggung jawab
enanggung jawab Upaya Puskesmas dan pelaksana kegiatan Puskesmas.
0 10
0 10
52
Bukti pelaksanaan lokakarya untuk
penyusunan kebijakan mutu,
0 10
pedoman mutu, tata nilai, dan
penggalangan komitmen bersama
53
Sda 0 10
0 50 0.00%
an tinjauan manajemen untuk membahas umpan balik pelanggan, keluhan pelanggan, hasil audit internal,
hasil pertemuan tinjauan manajemen sebelumnya, dan rekomendasi untuk perbaikan.
54
Bukti-bukti pelaksanaan perbaikan
mutu dan kinerja, notulen tinjauan 0 10
manajemen
55
0 40 0.00%
3.1.3. Pimpinan
it, sehingga perencanaan dan pelaksanaan perbaikan mutu dapat terwujud serta memberikan kepuasan pada
56
Bukti pelaksanaan lokakarya mini
untuk mengidentifikasi pihak terkait
dan peran mereka dalam 0 10
peningkatan mutu dan kinerja
puskesmas
0 30 0.00%
57
udit internal yang dilaksnakan secara periodik.
n Puskesmas, Penanggung jawab manajemen mutu, Penanggung jawab Program/ Upaya Puskesmas dan
Jika ada
s Kesehatan Kabupaten/Kota untuk ditindak lanjuti.
58
Bukti pelaksanaan rekomendasi
terhadap hasil temuan dan
0 10
rekomendasi audit internal. Laporan
tindak lanjut temuan audit internal
0 50 0.00%
59
ja Puskesmas. Kegiatan pemberdayaan pengguna dan masyarakat tidak hanya terbatas pada
yang diperoleh dari survei, maupun keterlibatan langsung dalam pertemuan-pertemuan yang dilakukan oleh
mekanisme yang lain dalam upaya perbaikan mutu dan kinerja Puskesmas.
dayaan/peran masyarakat, antara lain adalah: peran serta dalam memberikan pelayanan, melakukan advokasi,
0 30 0.00%
60
ang tidak mencapai target, maka dilakukan upaya perbaikan berupa koreksi, tindakan korektif maupun
61
ut perlu dianalisi untuk menentukan akar penyebab masalah, untuk kemudian dilakukan tindakan korektif.
Puskesmas harus
0 10
62
0 10
0 50 0.00%
elajar dari pengelolaan dan pelaksanaan di Puskesmas yang lain, dan akan memberi manfaat bagi kedua
Kajibanding dapat difasilitasi oleh Dinas
ng kinerja.
nerja atau perbandingan proses pelaksanaan kegiatan (best practices).
0 10
63
0 10
0 10
64
Hasil evaluasi dan tindak lanjut
terhadap pelaksanaan kegiatan kaji 0 10
banding
0 70 0.00%
320
0.00% 0.00%
65
Telusur
No Elemen Penilaian
Sasaran
BAB IV. Up
Standar:
4.1. Kebutuhan akan Upaya Kesehatan Masyarakat dianalisis.
Penanggung jawab UKM Puskesmas mengidentifikasi kegiatan-kegiatan upaya tersebut sesuai dengan kebutuhanan har
Kriteria:
4.1.1. Pimpinan Puskesmas dan Penanggung jawab UKM Puskesmas menetapkan jeni
Pokok Pikiran:
Kegiatan-kegiatan dalam setiap UKM Puskesmas disusun oleh Kepala Puskesmas dan Penanggung jawab UKM Pusk
perlu memperhatikan kebutuhan dan harapan masyarakat terutama sasaran program.
diidentifikasi melalui survei, kotak saran, maupun temu muka dengan tokoh masyarakat.
dilakukan untuk menyampaikan informasi tentang UKM Puskesmas kepada masyarakat, kelompok masyarakat maupun
Komunikasi dan koordi
Kepala Puskesmas,
Dilakukan identifikasi kebutuhan dan
Penanggung jawab UKM
harapan masyarakat, kelompok
1 Puskesmas, Tokoh
masyarakat, dan individu yang merupakan
masyarakat, sasaran
sasaran kegiatan.
kegiatan.
48
Kegiatan-kegiatan tersebut ditetapkan
oleh Kepala Puskesmas bersama dengan
Penanggung jawab UKM Puskesmas Kepala Puskesmas,
4 dengan mengacu pada pedoman dan hasil Penanggung jawab UKM
analisis kebutuhan dan harapan Puskesmas.
masyarakat, kelompok masyarakat, dan
individu sebagai sasaran kegiatan UKM.
Kepala Puskesmas,
Kegiatan-kegiatan tersebut
Penanggung jawab UKM
dikomunikasikan kepada masyarakat,
5 Puskesmas, pelaksana,
kelompok masyarakat, maupun individu
kelompok masyarakat,
yang menjadi sasaran.
sasaran kegiatan.
Kegiatan-kegiatan tersebut
dikomunikasikan dan dikoordinasikan
Lintas program, lintas
6 kepada lintas program dan lintas sektor
sektor.
terkait sesuai dengan pedoman
pelaksanaan kegiatan UKM
Kriteria:
4.1.2. Dalam pelaksanaan kegiatan dilakukan pembahasan konsultatif dengan masyarakat, k
kebutuhan dan harapan sasaran.
Pokok Pikiran:
Untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan sasaran kegiatan diperlukan umpan balik dari masyarakat dan
Umpan balik da
yang ada, misalnya badan penyantun Puskesmas, konsil kesehatan masyarakat dan forum-forum komunikasi yang lain.
49
Kepala Puskesmas dan Penanggung
jawab UKM Puskesmas menyusun
Kepala Puskesmas,
kerangka acuan untuk memperoleh
1 Penanggung jawab UKM
umpan balik dari masyarakat dan sasaran
Puskesmas.
program tentang pelaksanaan kegiatan
UKM Puskesmas.
Kepala Puskesmas,
Hasil identifikasi umpan balik
2 Penanggung jawab UKM
didokumentasikan dan dianalisis.
Puskesmas, pelaksana.
Kriteria:
4.1.3. Penanggung jawab UKM Puskesmas mengidentifikasi dan menanggapi peluang inov
Pokok Pikiran:
Sesuai dengan perkembangan kebutuhan dan harapan masyarakat, perubahan regulasi, perkembangan teknologi, maka
Usulan-usulan inovatif untuk perbai
50
Kepala Puskesmas, Penanggung jawab
UKM Puskesmas, dan Pelaksana
mengidentifikasi permasalahan dalam Kepala Puskesmas,
1 pelaksanaan kegiatan penyelenggaraan Penanggung jawab UKM
UKM Puskesmas, perubahan regulasi, Puskesmas, pelaksana.
pengembangan teknologi, perubahan
pedoman/acuan.
Kepala Puskesmas,
Inovasi dalam pelaksanaan kegiatan
Penanggung jawab UKM
4 UKM Puskesmas direncanakan,
Puskesmas, lintas
dilaksanakan, dan dievaluasi.
program, lintas sektor.
51
Standar:
4.2. Akses masyarakat dan sasaran kegiatan terhadap kegiatan Upaya Kesehatan Masyarakat
Penanggung jawab UKM Puskesmas memastikan Pelaksanaan Kegiatan secara professional dan tepat waktu, tepat sasa
Kriteria:
4.2.1. UKM Puskesmas dilaksanakan dengan memperhatikan kebutuhan dan harapan masy
Pokok Pikiran:
Agar tujuan program tercapai dan pelaksanaan kegiatan UKM Puskesmas dapat memenuhi harapan dan kebutuhan ma
disusun berdasarkan kebutuhan dan harapan masyarakat atau sasaran.
Puskesmas dan Penanggung jawab UKM Puskesmas memastikan jadwal kegiatan, petugas pelaksana yang kompeten u
52
Dilakukan evaluasi, dan tindak lanjut
5
terhadap pelaksanaan kegiatan.
Kriteria:
4.2.2. Masyarakat, kelompok masyarakat, individu yang menjadi sasaran, lintas program,
Pokok Pikiran:
Masyarakat, kelompok masyarakat, individu yang menjadi sasaran perlu mendapatkan informasi tentang kegiatan-keg
sasaran dan tepat waktu. Lintas program d
optimal dalam pencapaian tujuan UKM Puskesmas.
Informasi tentang kegiatan disampaikan
Tokoh masyarakat,
kepada masyarakat, kelompok
1 kelompok masyarakat,
masyarakat, individu yang menjadi
sasaran kegiatan UKM.
sasaran.
Kriteria:
4.2.3. Sasaran Kegiatan UKM Puskesmas memperoleh akses yang mudah untuk tepat wa
Pokok Pikiran:
53
Keberhasilan pelaksanaan kegiatan UKM Puskesmas tergantung pada peran aktif masyarakat, kelompok masyarakat,
maupun untuk berperan aktif dalam pelaksanaan kegiatan, dan memberikan umpan balik tentang pelaksanaan kegiatan.
54
JUMLAH 5.6.2.1 - 5.6.2.5
Kriteria:
4.2.4. Penjadwalan pelaksanaan kegiatan UKM Puskesmas disepakati bersama dengan me
Pokok Pikiran:
Waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan dalam pelaksanaan UKM Puskesmas perlu disepakai bersama oleh Penanggu
pelaksana, sasaran, lintas program dan lintas sektor terkait.
Kepala Puskesmas,
Penanggung jawab UKM Puskesmas dan
5 Penanggung jawab UKM
Pelaksana menindaklanjuti hasil evaluasi.
Puskesmas, pelaksana.
55
Kriteria:
4.2.5. Kepala Puskesmas dan Penanggung jawab UKM Puskesmas melakukan kajian
Pokok Pikiran:
Dalam pelaksanaan kegiatan dapat terjadi ketidaktepatan waktu, ketepatan sasaran, maupun tidak tercapainya target ki
kegiatan, dan melakukan upaya tindak lanjut untuk mengatasi.
Kriteria:
4.2.6. Ada umpan balik dan tindak lanjut terhadap keluhan masyarakat, kelompok mas
Pokok Pikiran:
Umpan balik yang berupa kepuasan maupun ketidakpuasan sasaran yang berupa keluhan diperlukan untuk melakukan
kepada Kepala Puskesmas, Penanggung jawab, atau Pelaksana, ataupun secara aktif dilakukan oleh Puskesmas.
Tata cara untuk memperoleh
56 keluhan masyarakat/sasaran dapat dilakukan dengan meny
secara rasional sesuai dengan ketersediaan sumber daya yang ada di Puskesmas.
Kepala Puskesmas menetapkan media
Penanggung jawab UKM
1 komunikasi untuk menangkap keluhan
Puskesmas dan pelaksana.
masyarakat/sasaran.
Standar:
4.3. Kepala Puskesmas dan Penanggung jawab UKM Pus
Kriteria:
4.3.1. Kinerja UKM Puskesmas dievaluasi dan dianalisis, serta ditindaklanjuti sebagai b
Pokok Pikiran:
Untuk menilai apakah pelaksanaan kegiatan UKM Puskesmas mencapai tujuan yang diharapkan dan apakah sesuai de
Evaluasi dilakukan dengan adan
57
Kepala Puskesmas menetapkan indikator Kepala Puskesmas,
1 dan target pencapaian berdasarkan Penanggung jawab UKM
pedoman/acuan. Puskesmas.
58
Dokumen
Kegiatan yang perlu dilakukan untuk
memenuh persyaratan standar
akreditasi Dokumen regulasi yang perlu disusun Dokumen lain yang perlu disiapkan
asyarakat dianalisis.
paya tersebut sesuai dengan kebutuhanan harapan masyarakat.
ung jawab UKM Puskesmas menetapkan jenis-jenis kegiatan UKM Puskesmas yang disusun berdasarkan analisis kebutuhan
uskesmas dan Penanggung jawab UKM Puskesmas tidak hanya mengacu pada pedoman atau acuan yang sudah ditetapkan ol
program.
h masyarakat.
a masyarakat, kelompok masyarakat maupun individu yang menjadi sasaran.
Komunikasi dan koordinasi perlu juga dilakukan kepada lintas program maupun lintas sektor terkait.
59
Proses penyusunan rencana kegiatan
program berdasar hasil analisis Rencana kegiatan UKM yang Pedoman-pedoman penyelenggaraan
kebutuhan dan pedoman sebagai ditetapkan oleh kepala Puskesmas UKM Puskesmas dari Kemenkes.
acuan.
embahasan konsultatif dengan masyarakat, kelompok masyarakat maupun individu yang menjadi sasaran kegiatan oleh Pena
diperlukan umpan balik dari masyarakat dan sasaran kegiatan untuk melakukan penyesuaian dan perbaikan-perbaikan dalam
Umpan balik dapat diperoleh melalui pembahasan atau pertemuan konsultatif dengan tokoh mas
akat dan forum-forum komunikasi yang lain.
60
Penyusunan kerangka acuan agar
Kerangka acuan untuk memperoleh
dapat memperoleh umpan balik
umpan balik (asupan) pelaksanaan
(asupan) pelaksanaan program
program kegiatan UKM.
kegiatan UKM.
engidentifikasi dan menanggapi peluang inovatif perbaikan penyelenggaraan kegiatan UKM Puskesmas
ahan regulasi, perkembangan teknologi, maka dapat dilakukan upaya-upaya inovatif untuk memperbaiki perencanaan maupun
Usulan-usulan inovatif untuk perbaikan dapat diperoleh melalui masukan dari masyarakat, tokoh masyarakat, forum
61
Dokumen eksternal: Regulasi yang
Identifikasi permasalahan dalam
terkait dengan program, pedoman
pelaksanaan, perubahan regulasi,
penyelenggaraan program dari
dsb.
Kemenkes., dsb.
62
adap kegiatan Upaya Kesehatan Masyarakat
ecara professional dan tepat waktu, tepat sasaran sesuai dengan tujuan kegiatan UKM Puskesmas, kebutuhan dan harapan ma
memperhatikan kebutuhan dan harapan masyarakat, kelompok masyarakat, maupun individu yang menjadi sasaran kegiatan U
s dapat memenuhi harapan dan kebutuhan masyarakat, maka kepala Puskesmas, Penanggung jawab, dan pelaksana kegiatan
egiatan, petugas pelaksana yang kompeten untuk melaksanakan, dan proses pelaksanaan kegiatan sesuai dengan harapan dan
Agar kegiatan dapat dilaksanakan dengan baik, tujuan,
63
Evaluasi pelaksanaan kegiatan tiap-tiap
UKM dan tindak lanjutnya
dividu yang menjadi sasaran, lintas program, dan lintas sektor terkait mendapatkan akses informasi yang jelas tentang kegiata
mendapatkan informasi tentang kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan, tujuan, tahapan dan jadwal pelaksanaan, sehingga
Lintas program dan lintas sektor terkait juga perlu mendapatkan informasi tentang kegiatan UKM
emperoleh akses yang mudah untuk tepat waktu berperan aktif pada saat pelaksanaan kegiatan.
64
ran aktif masyarakat, kelompok masyarakat, individu yang menjadi sasaran. Penanggung jawab UKM Puskesmas dan pelaks
n umpan balik tentang pelaksanaan kegiatan.
65
M Puskesmas disepakati bersama dengan memperhatikan masukan pelanggan dan dilaksanakan tepat waktu sesuai dengan r
smas perlu disepakai bersama oleh Penanggung jawab, pelaksana, sasaran, lintas program, dan lintas sektor terkait untuk men
66
ng jawab UKM Puskesmas melakukan kajian terhadap permasalahan dan hambatan dalam pelaksanaan kegiatan.
n sasaran, maupun tidak tercapainya target kinerja yang diharapkan, oleh karena itu Kepala Puskesmas dan Penanggung jawa
berupa keluhan diperlukan untuk melakukan perbaikan, baik dalam pengelolaan maupun pelaksanaan kegiatan agar sesuai d
Keluhan masyarakat/sasaran dapat d
cara aktif dilakukan oleh Puskesmas.
yarakat/sasaran dapat dilakukan dengan menyediakan media komunikasi
67 untuk menerima keluhan, misalnya melalui sms, kot
smas.
Media komunikasi yang digunakan
untuk menangkap keluhan masyarakat
atau sasaran kegiatan UKM
ditetapkan dalam kebijakan Kepala
Puskesmas
Puskesmas dan Penanggung jawab UKM Puskesmas melakukan evaluasi terhadap kinerja pelaksanaan kegiatan UKM Puske
tujuan yang diharapkan dan apakah sesuai dengan kebutuhan dan harapan masyarakat/sasaran perlu dilakukan evaluasi terhad
Evaluasi dilakukan dengan adanya indikator-indikator serta target-target pencapaian yang jelas.
Hasil evaluasi ditindaklan
Evaluasi meliputi pengumpulan, pengolahan, dan analisis data terhadap indikator kinerja UKM Puskesmas.
68
SK Kepala Puskesmas tentang
Pertemuan untuk menyusun dan Indikator dan target dari Dinas
indikator dan target pencapaian
menyepakati indicator kinerja UKM Kesehatan Kabupaten/Kota.
kinerja UKM.
TOTAL SKOR
TOTAL EP
CAPAIAN
69
Rekam implementasi dan bukti lain Bentuk
yang perlu disiapkan Catatan Skor Skor Max Sub Total
Document
KMBS)
butuhan serta harapan masyarakat yang dituangkan dalam rencana kegiatan program.
apkan oleh Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi, maupun Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, tetapi
Kebutuhan dan harapan masyarakat maupun sasaran dari UKM Puskesmas dapat
Komunikasi perlu
rkait.
0 10
70
0 10
0 10
0 10
0 10
0 70 0.00%
oleh Penanggung jawab UKM Puskesmas dan pelaksana untuk mengetahui dan menanggapi jika ada perubahan
71
0 10
0 50 0.00%
72
Hasil identifikasi masalah, perubahan
0 10
regulasi
0 50 0.00%
73
rapan masyarakat
kegiatan UKM Puskesmas melaksanakan kegiatan sesuai dengan pedoman dan rencana kegiatan yang telah
Kepala
apan dan kebutuhan masyarakat.
, tujuan, langkah-langkah kegiatan, dan jadwal kegiatan perlu diinformasikan kepada masyarakat, kelompok
0 10
0 10
74
Bukti evaluasi dan tindak lanjut. 0 10
0 50 0.00%
sehingga dapat menyesuaikan dengan kebutuhan dan harapan mereka, dan menjamin pelaksanaan kegiatan tepat
atan UKM Puskesmas, tujuan, pentahapan, dan jadwal kegiatan, sehingga dapat memberikan kontribusi yang
0 50 0.00%
75
an pelaksana kegiatan mengupayakan kemudahan bagi sasaran untuk mengakses informasi tentang kegiatan,
76
0 60 0.00%
dengan rencana.
ntuk menjamin program dilakukan tepat sasaran dan tepat waktu, dan tidak terjadi konflik di antara pengelola,
0 10
0 10
0 50 0.00%
77
ung jawab UKM Puskesmas perlu melakukan kajian terhadap permasalahan dan hambatan dalam pelaksanaan
0 10
0 50 0.00%
sms, kotak saran, pertemuan dengan tokoh masyarakat maupun78forum-forum komunikasi dengan masyarakat.
Tindak lanjut dilakukan
0 10
0 10
0 50 0.00%
M Puskesmas dalam mencapai tujuan dan memenuhi kebutuhan dan harapan masyarakat/sasaran.
79
0 10
0 50 0.00%
530
0.00% 0.00%
80
Telusur Kegiatan yang perlu dilakukan untuk Dokumen
No Elemen Penilaian memenuh persyaratan standar
Sasaran akreditasi Dokumen regulasi yang perlu disusun Dokumen lain yang perlu disiapkan
58
Kepala Puskesmas melakukan analisis Analisis kompetensi terhadap
3 kompetensi terhadap Penanggung jawab penanggungjawab UKM puskesmas Hasil analisis kompetensi.
UKM Puskesmas. oleh kepala puskesmas
59
Kegiatan orientasi untuk Penanggung
Kegiatan orientasi penanggung
jawab dan Pelaksana yang baru Penanggung jawab UKM
3 jawab dan pelaksana yang baru SOP pelaksanaan orientasi
ditugaskan dilaksanakan sesuai dengan Puskesmas dan pelaksana.
ditugaskan
kerangka acuan.
Kriteria:
5.1.3. Kepala Puskesmas dan Penanggung jawab UKM Puskesmas menetapkan tujuan dan tata nilai dalam pelaksanaan UKM Puskesmas yang dikomunikasikan kep
Pokok Pikiran:
Agar UKM Puskesmas dapat dilaksanakan sesuai dengan pedoman dan memenuhi kebutuhan dan harapan sasaran, maka Kepala Puskesmas perlu menetapkan tujuan yang mengacu pada pedoman yang a
pelaksanaan UKM Puskesmas perlu disepakati bersama oleh Kepala Puskesmas, Penanggung jawab, dan pelaksana, dengan memperhatikan tata nilai budaya yang berlaku di masyarakat.
Tujuan dan tata nilai dalam pengelolaan dan pelaksanaan dikomunikasikan kepada lintas program dan lintas sektor terkait agar m
sektor terkait yang ikut berperan dalam penyelenggaraan UKM Puskesmas.
60
Pelaksanaan evaluasi penyampaian
informasi.
Dilakukan evaluasi terhadap penyampaian
informasi yang diberikan kepada sasaran, Hasil evaluasi dan tindak lanjut
Penanggung jawab UKM
3 pelaksana, lintas program dan lintas sektor terhadap sosialisasi tujuan, sasaran,
Puskesmas.
terkait untuk memastikan informasi dan tata nilai.
tersebut dipahami dengan baik.
61
Penanggung jawab UKM Puskesmas Pertemuan / mini lokakarya untuk
mengkomunikasikan tujuan, tahapan mengkomunikasikan tujuan, tahapan,
Lintas program, lintas
4 pelaksanaan kegiatan, penjadwalan pelaksanaan kegiatan, penjadwalan Kerangka acuan
sektor.
kepada lintas program dan lintas sektor kepada lintas program dan lintas
terkait. sector terkait
62
Pelaksanaan kegiatan UKM Puskesmas dapat menimbulkan risiko terhadap lingkungan. Risiko terhadap lingkungan perlu diidentifikasi oleh Penanggung jawab dan Pelaksana untuk mengupayakan langk
lingkungan.
adalah: gangguan terhadap kondisi fisik, seperti kebisingan, suhu, kelembaban, pencahayaan, cuaca, bahan beracun/berbahaya, limbah medis, sampah infeksius.
.
Penanggung jawab UKM Puskesmas
Penanggung jawab UKM Puskesmas dan dan pelaksana menyusun Rencana Rencana upaya pencegahan risiko
Penanggung jawab UKM
4 pelaksana melakukan upaya pencegahan upaya pencegahan risiko dan dan minimalisasis risiko dengan
Puskesmas dan pelaksana.
dan minimalisasi risiko. minimalisasis risiko dengan bukti bukti pelaksanaan.
pelaksanaan.
63
Jika terjadi kejadian yang tidak
diharapkan akibat risiko dalam
Penanggung jawab UKM Puskesmas
pelaksanaan kegiatan, dilakukan
Penanggung jawab UKM melaporkan kepada ka.puskesmas
6 minimalisasi akibat risiko, dan kejadian
Puskesmas dan pelaksana. kalau ada Kejadian tidak diharapkan
tersebut dilaporkan oleh Kepala
akibat risiko.
Puskesmas kepada Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
64
Penanggung jawab UKM Puskesmas Rapat penyusunan rencana kerangka
Rencana, kerangka acuan, SOP
2 menyusun rencana, kerangka acuan, dan acuan, dan prosedur pemberdayaan
pemberdayaan masyarakat.
prosedur pemberdayaan masyarakat. masyarakat.
Standar:
UKM Puskesmas
Perencanaan kegiatan UKM Puskesmas disusun berdasarkan perencanaan Puskesmas dan mengacu pada pedoman untuk memenuhi kebutuhan dan harapan masyarakat.
Kriteria:
pelaksanaan UKM Puskesmas terintegrasi dengan rencana pelaksanaan UKM Puskesmas yang lain, dan disusun melalui proses perencanaan Puskesmas dengan indikator kinerja yang jelas, dan mencermin
Pokok Pikiran:
65
Agar pelaksanaan UKM Puskesmas dapat dilaksanakan dengan lancar dan mencapai tujuan, perlu disusun rencana terintegrasi dengan indikator kinerja yang jelas.
dilakukan secara terintegrasi melalui tahapan perencanaan Puskesmas, yaitu penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK) untuk tahun anggaran mendatang, dan Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) unt
memperhatikan waktu pelaksanaan musrenbang desa dan musrenbang kecamatan.
untuk pelaksanaan kegiatan dapat bersumber dari APBN, APBD, peran serta swasta, dan swadaya masyarakat
Kriteria:
pelaksanaan UKM Puskesmas disusun berdasarkan kebutuhan sasaran dan pihak-pihak terkait untuk peningkatan status kesehatan masyarakat.
Pokok Pikiran:
Agar UKM Puskesmas diterima oleh masyarakat dan sesuai dengan kebutuhan sasaran, maka rencana pelaksanaan kegiatan perlu memperhatikan hasil-hasil analisis kebutuhan dan harapan masyarakat d
66
Kepala Puskesmas,
Kajian kebutuhan masyarakat (community Pelaksanaan kajian kebutuhan
1 Penanggung jawab UKM Hasil kajian kebutuhan masyarakat.
health analysis) dilakukan. masyarakat.
Puskesmas, pelaksana.
Kepala Puskesmas,
Kajian kebutuhan dan harapan sasaran Pelaksanaan kajian kebutuhan Hasil kajian kebutuhan dan harapan
2 Penanggung jawab,
dilakukan sasaran. sasaran.
pelaksana.
Jadwal pelaksanaan kegiatan dilaksanakan Rapat membahas jadwal kegiatan, Jadwal pelaksanaan kegiatan apakah
5 dengan memperhatikan usulan masyarakat disesuaikan dengan usulan sesuai dengan usulan
atau sasaran. masyarakat. masyarakat/sasaran.
Kriteria:
dilaksanakan dapat direvisi bila perlu, sesuai dengan perubahan kebijakan pemerintah dan/atau perubahan kebutuhan masyarakat atau sasaran, serta usulan-usulan perbaikan yang rasional. Penanggung jaw
tindak lanjut untuk perbaikan.
67
Pokok Pikiran:
Perubahan rencana kegiatan dimungkinkan apabila terjadi perubahan kebijakan pemerintah dan/atau perubahan kebutuhan masyarakat dan sasaran, maupun hasil monitoring dan pencapaian kinerja.
Perubahan rencana kegiatan dapat memperhatikan usulan-usulan dari pelaksana, lintas program, dan lintas sektor terkait.
dilakukan dengan alasan yang tepat sebagai upaya pencapaian yang optimal dari kinerja.
68
Pembahasan untuk perubahan rencana Kepala Puskesmas,
Pertemuan / rapat membahas
5 kegiatan dilakukan berdasarkan prosedur Penanggung jawab UKM SOP perubahan rencana kegiatan.
perubahan rencana kegiatan.
yang jelas. Puskesmas, pelaksana.
69
JUMLAH 5.2.3.1 - 5.2.3.7
Standar:
Masyarakat
Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab, Penanggung jawab UKM Puskesmas dan pelaksana dipandu dengan uraian tugas dan kewenangan yang jelas.
Kriteria:
UKM Puskesmas, dan Pelaksana ditetapkan oleh Kepala Puskesmas.
Pokok Pikiran:
Agar Penanggung jawab UKM Puskesmas dan Pelaksana dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab dengan baik dalam mencapai tujuan, perlu disusun uraian tugas yang jelas yang ditetapkan oleh K
tugas paling tidak berisi: tugas, tanggung jawab, dan kewenangan, dengan kejelasan tentang tugas pokok dan tugas integrasi.
Uraian tugas disosialisasikan kepada Penanggung jawab dan Pelaksanaan sosialisasi uraian tugas
5
pengemban tugas pelaksana. kepada petugas
70
Penanggung jawab UKM
Uraian tugas disosialisasikan kepada Pelaksanaan sosialisasi uraian tugas
7 Puskesmas dan pelaksana,
lintas program terkait. kepada lintas program terkait
lintas program.
Kriteria:
UKM Puskesmas melaksanakan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan uraian tugas.
Pokok Pikiran:
Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab sesuai uraian tugas akan menjamin pelaksanaan program sesuai dengan pedoman dan mencapai hasil kinerja yang diharapkan.
dengan uraian tugas memberikan jaminan hukum bagi Penanggung jawab dan Pelaksana.
71
Jika terjadi penyimpangan terhadap
pelaksanaan uraian tugas oleh pelaksana,
Penanggung jawab UKM Tindak lanjut hasil monitoring uraian
4 Penanggung jawab UKM Puskesmas
Puskesmas. tugas.
melakukan tindak lanjut terhadap hasil
monitoring.
Kriteria:
reguler dan jika perlu dilakukan perubahan
Pokok Pikiran:
Untuk menyesuaikan dengan perkembangan kebutuhan masyarakat dan/atau sasaran program serta perubahan regulasi, uraian tugas Penanggung jawab dan Pelaksana perlu dikaji ulang secara periodik.
72
Perubahan uraian tugas ditetapkan oleh
Kepala Puskesmas berdasarkan usulan
4 Ketetapan hasil revisi uraian tugas.
dari Penanggung jawab UKM Puskesmas
sesuai hasil kajian.
73
Penanggung jawab UKM Puskesmas
Melakukan Identifkasi peran lintas
bersama dengan lintas sektor Penanggung jawab UKM Uraian peran lintas sektor untuk tiap
3 sector dalam pertemuan lokakakrya
mengidentifikasi peran masing-masing Puskesmas, lintas sektor. program Puskesmas.
mini
lintas sektor terkait.
74
Penanggung jawab UKM Puskesmas dan
Penanggung jawab UKM Melaksanakan koordinasi antara
pelaksana melakukan koordinasi untuk
Puskesmas, pelaksana Penanggung jawab UKM
3 tiap kegiatan dalam pelaksanaan UKM
program, lintas program, Puskesmas, pelaksana program,
Puskesmas kepada lintas program terkait,
lintas sektor. lintas program, lintas sektor.
lintas sektor terkait, dan sasaran.
Kriteria:
acuan, prosedur pengelolaan UKM Puskesmas yang menjadi acuan pengelolaan dan pelaksanaan ditetapkan, dikendalikan dan didokumentasikan.
Pokok Pikiran:
Agar pengelolaan dan pelaksanaan UKM Puskesmas sesuai dengan tujuan dan pentahapan yang direncanakan, maka harus jelas peraturan, kebijakan, kerangka acuan, prosedur yang dijadikan sebagai acu
dan pedoman-pedoman sebagai dokumen eksternal yang digunakan sebagai acuan, kebijakan, kerangka acuan dan prosedur yang ditetapkan oleh Kepala Puskesmas harus didokumentasikan.
digunakan dalam pengelolaan UKM Puskesmas harus ditetapkan.
Kegiatan pengelolaan dan pelaksanaan UKM Puskesmas harus dicatat. Catatan hasil pengelolaan dan pelaksanaan UKM Puskesmas harus dikendalikan.
meliputi: penomoran, tanggal terbit, catatan tentang revisi, pemberlakuan, dan tanda tangan Kepala Puskesmas.
75
Peraturan, kebijakan, prosedur, dan
Panduan Pengendalian dokumen
2 format-format dokumen yang digunakan
Kebijakan dan SOP.
dikendalikan.
76
Catatan atau rekaman yang merupakan SOP dan bukti Penyimpanan dan
4 hasil pelaksanaan kegiatan disimpan dan pengendalian arsip perencanaan dan
dikendalikan. penyelenggaraan UKM Puskesmas.
77
Agar sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dicapai dengan optimal, maka pengelola dan pelaksana perlu mematuhi segala ketentuan yang telah ditetapkan.
yang berlaku perlu dimonitor dan dievaluasi sesuai dengan kebutuhan.
Kebijakan dan prosedur monitoring Evaluasi terhadap kebijakan dan Hasil evaluasi terhadap kebijakan
5 Kepala Puskesmas.
dievaluasi setiap tahun. prosedur monitoring. dan prosedur monitoring.
Kriteria:
kebijakan dan prosedur evaluasi kinerja UKM Puskesmas yang dilaksanakan oleh Penanggung jawab.
Pokok Pikiran:
Agar sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan tercapai secara optimal, maka kepala Puskesmas dan Penanggung jawab UKM Puskesmas perlu melakukan evaluasi kinerja
Ketentuan yang berupa kebijakan dan prosedur penilaian kinerja perlu ditetapkan untuk memperlancar kegiatan penilaian kinerja tiap-tiap UKM Puskesmas
78
Kepala Puskesmas menetapkan kebijakan
1 SK evaluasi kinerja UKM
evaluasi kinerja tiap UKM Puskesmas.
Standar:
pelaksanaan UKM Puskesmas
Kepala Puskesmas dan Penanggung jawab UKM Puskesmas menunjukkan akuntabiltas dalam pengelolaan dan pelaksanaan program
Kriteria:
Penanggung jawab UKM Puskesmas melakukan monitoring terhadap UKM Puskesmas secara periodik
Pokok Pikiran:
Monitoring dalam proses pengelolaan dan pelaksanaan UKM Puskesmas perlu dilakukan secara periodik oleh Kepala Puskesmas dan Penanggung jawab UKM Puskesmas untuk menjaga agar pelaksanaa
dan target yang ditetapkan.
79
Kepala Puskesmas dan Penanggung jawab Kepala Puskesmas, SOP monitoring kesesuaian proses
1 UKM Puskesmas melakukan monitoring Penanggung jawab UKM Pelaksanaan monitoring. pelaksanaan program kegiatan UKM.
sesuai dengan prosedur yang ditetapkan. Puskesmas. Bukti pelaksanaan monitoring
Hasil monitoring ditindaklanjuti untuk Kepala Puskesmas, Hasil monitoring, rencana tindak
2 perbaikan dalam pengelolaan dan Penanggung jawab UKM lanjut dan bukti tindak lanjut hasil
pelaksanaan kegiatan. Puskesmas. monitoring.
Kriteria:
Puskesmas menunjukkan akuntabilitas dalam mengelola dan melaksanakan UKM Puskesmas, dan memberikan pengarahan kepada pelaksana sesuai dengan tata nilai, visi, misi, dan tujuan Puskesmas.
Pokok Pikiran:
Akuntabilitas merupakan bentuk tanggung jawab Penanggung jawab dalam melaksanakan kegiatan, sesuai dengan rencana yang disusun.
Akuntabilitas ditunjukkan dalam pencapaian kinerja dengan menggunakan indikator-indikator yang telah ditetapkan dalam Penilaian Kinerja Puskesmas (PKP). Penanggung jawab mempunyai kewajiban
melakukan tindak lanjut untuk perbaikan.
Penanggungjawab UKM Puskesmas mempunyai kewajiban untuk memberikan arahan pada pelaksana untuk menjamin keberhasilan program.
80
Penanggung jawab UKM Puskesmas
Penanggung jawab UKM Membuar rencana Tindak lanjut hasil
3 bersama pelaksana melakukan tindak
Puskesmas dan pelaksana. penilaian kinerja.
lanjut terhadap hasil penilaian kinerja.
Kepala Puskesmas,
Dilaksanakan pertemuan penilaian kinerja Pertemuan membahas penilaian Kerangka acuan, SOP pertemuan
2 Penanggung jawab UKM
paling sedikit dua kali setahun. kinerja. penilaian kinerja,
Puskesmas.
81
JUMLAH 5.6.3.1 - 5.6.3.3
Standar:
kewajiban sasaran
Ada kejelasan hak dan kewajiban sasaran
Kriteria:
ditetapkan dan disosialisasikan kepada sasaran serta semua pihak yang terkait, dan dilaksanakan dalam pelaksanaan UKM Puskesmas.
Pokok Pikiran:
Upaya Kesehatan Masyarakat dilaksanakan bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui kegiatan-kegiatan yang berfokus pada kebutuhan masyarakat pada umumnya, dan sasaran
Hak dan kewajiban sasaran harus ditetapkan, dan menjadi pertimbangan dalam pengelolaan dan pelaksanaan UKM Puskesmas, sehingga terwujud proses pemberdayaan masyarakat sesuai dengan tujuan
82
Kepala Puskesmas menentukan aturan,
tata nilai dan budaya dalam pelaksanaan Kepala Puskesmas, Pertemuan yang membahas Aturan,
SK aturan, tata nilai, budaya dalam
1 UKM Puskesmas yang disepakati Penanggung jawab UKM tata nilai, budaya dalam pelaksanaan
pelaksanaan UKM Puskesmas.
bersama dengan Penanggung jawab UKM Puskesmas. UKM Puskesmas
Puskesmas dan Pelaksana.
Penanggung jawab UKM Puskesmas dan Penanggung jawab UKM Sosialisasi aturan, tata nilai / budaya
2
Pelaksana memahami aturan tersebut. Puskesmas dan pelaksana. dalam penyelenggaraan UKM
TOTAL SKOR
TOTAL EP
CAPAIAN
83
Bentuk
Rekam implementasi dan bukti lain Catatan Skor Skor Max Sub Total
Document
yang perlu disiapkan
rakat
epat sasaran, dan tepat waktu. Penanggung jawab harus memenuhi persyaratan yang ditetapkan sesuai dengan
0 10
0 10
84
0 10
0 10
0 40 0.00%
Puskesmas yang lain, maupun keterkaitan dengan keseluruhan tugas pokok dan fungsi Puskesmas.
0 10
0 10
85
bukti pelaksanaan orientasi
0 10
(laporan pelaksanaan orientasi).
0 10
0 40 0.00%
ektor terkait agar mereka dapat optimal berperan dalam pelaksanaan kegiatan. Pihak terkait adalah sektor-
0 10
86
0 10
0 30 0.00%
5.1.4. Penanggung jawab UKM Puskesmas bertanggung jawab terhadap pencapaian tujuan, pencapaian
kukan dalam bentuk pembinaan, pendampingan, pertemuan-pertemuan, maupun konsultasi dalam pelaksanaan
87
Rencna/tahapan pelaksanaan, jadwal
kegiatan UKM, dan bukti 0 10
sosialisasi.
0 10
0 30 0.00%
5.1.5.
88
engupayakan langkah-langkah pencegahan dan/atau minimalisasi risiko pelaksanaan kegiatan terhadap
Yang termasuk risiko terhadap lingkungan
0 10
0 10
0 10
0 10
0 10
89
Bukti pelaporan dan tindak lanjut. 0 10
0 30 0.00%
5.1.6. Penanggung jawab UKM
ah satu fungsi Puskesmas. Fungsi tersebut tercermin dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan UKM
arakat, baik leaflet, brosur, lembar balik, dan pertemuan-pertemuan yang dilakukan dengan melibatkan peran
Kegiatan pemberdayaan masyarakat tersebut
0 10
90
0 10
0 10
0 30 0.00%
91
Perencanaan UKM Puskesmas
egiatan (RPK) untuk tahun berjalan. Penyusunan RUK perlu
Anggaran
0 10
0 10
0 10
0 10
0 10
0 30 0.00%
92
0 10
0 10
0 10
0 10
0 10
0 30 0.00%
93
aian kinerja.
Revisi terhadap rencana harus
0 10
94
0 10
95
0 30 0.00%
0 10
0 10
0 10
0 10
96
Bukti pelaksanaan sosialisasi
0 10
urairan tugas pada lintas program.
0 30 0.00%
0 10
0 10
97
Bukti tindak lanjut. 0 10
0 30 0.00%
g secara periodik.
0 10
0 10
98
0 10
0 30 0.00%
5.4. Komunikasi dan Koordinasi
0 10
99
0 10
0 10
0 30 0.00%
5.4.2. Dilakukan komunikasi dan
0 10
100
Bukti pelaksanaan koordinasi. 0 10
0 10
0 30 0.00%
5.5. Kebijakan dan Prosedur
Pengendalian dokumen
0 10
101
0 10
102
0 10
0 40 0.00%
5.5.2. Kepala Puskesmas menetapkan
103
Kepatuhan terhadap ketentuan
0 10
0 10
0 10
0 10
0 10
0 50 0.00%
mas
104
0 10
0 10
0 10
0 10
0 10
0 50 0.00%
ga agar pelaksanaan kegiatan sesuai dengan kerangka acuan dan rencana yang disusun, dan mencapai sasaran
105
0 10
0 30 0.00%
mpunyai kewajiban untuk mempertanggung jawabkan pencapaian kinerja kepada Kepala Puskesmas dan
106
Bukti pelaksanaan tindak lanjut. 0 10
0 10
0 50 0.00%
5.6.3. Kepala Puskesmas dan
0 10
107
0 30 0.00%
5.7. Hak dan
0 10
0 10
0 20 0.00%
n pelaksanaan kegiatan. Aturan tersebut mencerminkan tata nilai, visi, misi, dan tujuan Puskesmas serta tujuan
108
0 10
0 10
0 10
0 40 0.00%
750
0.00% 0.00%
109
Telusur Kegiatan yang perlu dilakukan untuk Dokumen
No Elemen Penilaian memenuh persyaratan standar Dokumen regulasi yang perlu Dokumen lain yang perlu
Sasaran akreditasi disusun disiapkan
74
Pada saat pertemuan penggalangan
komitmen pada tingkat puskesmas
agar juga disepakati tata nilai dalam SK Kepala Puskesmas tentang tata
Kepala Puskesmas menetapkan tata
pengelolaan dan pelaksanaan nilai dalam pengelolaan dan
3 nilai dalam pengelolaan dan
kegiatan baik manajerial, UKM pelaksanaan kegiatan pelayanan
pelaksanaan kegiatan.
maupun UKP sebagai tata nilai yang puskesmas
dibudayakan di puskesmas dalam
pelayanan
75
Pertemuan penyusunan rencana
Penanggung jawab UKM Puskesmas program mutu puskesmas dan Rencana program mutu puskesmas
menyusun rencana perbaikan kinerja Penanggung jawab UKM keselamatan pasien, yang di dan keselamatan pasien, yang
5
yang merupakan bagian terintegrasi Puskesmas dan pelaksana. dalamnya juga memuat rencana didalamnya memuat rencana
dari perencanaan mutu Puskesmas. perbaikan utu/kinerja masing-masing perbaikan mutu/kinerja UKM
UKM
Kriteria:
UKM Puskesmas melaksanakan perbaikan kinerja secara berkesinambungan, tercermin dalam pengelolaan dan pelaksanaan kegiatan
Pokok Pikiran:
Upaya perbaikan kinerja perlu dievaluasi apakah mencapai target dari indikator-indikator yang ditetapkan. Hasil penilaian kinerja disampaikan kepada Kepala Puskesmas dan Penanggung jawab Manajem
Dalam menyusun dan menetapkan indikator digunakan acuan yang jelas, yaitu: Standar Pelayanan Minimal Kabupaten/Kota, Kebijakan/Pedoman dari Kementerian Kesehatan, Kebijakan/Pedoman dari Di
Kabupaten/Kota.
76
Penanggung jawab UKM
Puskesmas dan pelaksana. SK Kepala Puskesmas tentang
Penilaian kinerja dilakukan berdasarkan
indikator yang digunakan untuk
indikator-indikator kinerja yang
penilaian kinerja UKM, dan acuan
ditetapkan untuk masing-masing UKM
Pelaksanaan penilaian kinerja dengan yang digunakan. Kebijakan ini dapat
Puskesmas mengacu kepada Standar
2 menggunakan indicator-indikator disatukan dalam satu kebijakan
Pelayanan Minimal Kabupaten/Kota,
yang ditetapkan dalam kebijakan tentang indicator kinerja pelayanan
dan Kebijakan Dinas Kesehatan
puskesmas yang meliputi kinerja
Kabupaten/Kota.Kesehatan
manajerial, kinerja UKM, dan
Kabupaten/Kota.
kinerja UKP
Kriteria:
UKM Puskesmas dan Pelaksana bertanggung jawab dan menunjukkan peran serta mereka dalam memperbaiki kinerja dengan memberikan pelayanan yang lebih baik kepada sasaran.memberikan pelayanan
Pokok Pikiran:
77
Sesuai dengan prinsip perbaikan mutu dan kinerja yang berfokus pada pelanggan, maka semua pihak diharapkan berperan serta dalam upaya perbaikan kinerja. Kegiatan pemberdayaan pihak terkait tidak
terhadap upaya perbaikan mutu. Pihak terkait dapat dilibatkan dalam memberikan masukan, ide-ide yang diperoleh dari survei, maupun keterlibatan langsung dalam pertemuan-pertemuan yang dilakukan d
perbaikan kinerja.
78
Keterlibatan lintas program dan lintas
sector sesuai dengan peran lintas
Lintas program dan lintas sektor terkait sector dan lintas program yang telah
Lintas program, lintas
4 berperan aktif dalam pelaksanaan diidentifikasi (pada standar
sektor.
perbaikan kinerja. administrasi dan manajemen), dan
hasil kesepakatan pada waktu
penyusunan rencana perbaikan
Kriteria:
memberdayakan sasaran untuk berperan serta dalam memperbaiki kinerja.
Pokok Pikiran:
Sesuai dengan prinsip perbaikan mutu dan kinerja yang berfokus pada pelanggan, maka sasaran dan masyarakat diharapkan berperan serta dalam upaya perbaikan mutu dan kinerja. Kegiatan pemberdayaa
UKM Puskesmas, tetapi juga terhadap upaya perbaikan mutu. Masyarakat dapat dilibatkan dalam memberikan masukan yang diperoleh dari survei, maupun keterlibatan langsung dalam pertemuan-pertemua
79
Pertemuan bersama dengan tokoh
masyarakat, lembaga swadaya
masyarakat, kader, dan/atau sasaran
Dilakukan pertemuan bersama dengan
untuk memberikan masukan
tokoh masyarakat, lembaga swadaya
Tokoh masyarakat, LSM, perbaikan kinerja. (pertemuan ini
2 masyarakat dan/atau sasaran untuk
sasaran kegiatan UKM. tidak dilakukan sendiri-sendiri, tetapi
memberikan masukan perbaikan
sebaikan dilakukan untuk
kinerja.
memperoleh masukan untuk semua
pelayanan yang disediakan
puskesmas baik UKM maupun UKP
80
JUMLAH 6.1.4.1 - 6.1.4.4
Kriteria:
masing-masing UKM Puskesmas didokumentasikan
Pokok Pikiran:
Seluruh rangkaian kegiatan perbaikan kinerja mulai dari monitoring dan penilaian kinerja, analisis kinerja, penyusunan rencana perbaikan, pelaksanaan perbaikan dan evaluasi terhadap kegiatan perbaikan
perbaikan kinerja dan merupakan sarana pembelajaran bagi Penanggung jawab, pelaksana, lintas program dan lintas sektor terkait.
Kriteria:
kaji banding (benchmarking) dengan Puskesmas lain tentang kinerja UKM Puskesmas.
Pokok Pikiran:
Bila dimungkinkan kegiatan kaji banding pengelolaan dan pelaksanaan UKM Puskesmas dengan Puskesmas lain. Kegiatan kaji banding merupakan kesempatan untuk belajar dari pengelolaan dan pelaksan
bagi kedua belah pihak untuk perbaikan.
81
Perenanaan kajibanding (rencana
kajibanding kinerja sebaiknya sudah
dibahas pada waktu minilokakarya
penyusunan RPK, kapan dan
Kepala Puskesmas bersama dengan Kepala Puskesmas, bagaiamana kegiatan kajibanding
Rencana kaji banding pelaksanaan
1 Penanggung jawab UKM Puskesmas Penanggung jawab UKM dengan puskesmas lain akan
UKM Puskesmas.
menyusun rencana kaji banding. Puskesmas, pelaksana. dilaksnakan (kajibanding tidak harus
dilakukan dengan mengunjungi
puskesmas lain, meskipun jika
dilaksanakan dengan mengunjungi
puskesmas lain juga diperbolehkan)
82
Penanggung jawab UKM Puskesmas
Penanggung jawab dan Pelaksanaan perbaikan kinerja
5 bersama dengan Pelaksana melakukan .
pelaksana. berdasarkan hasil kaji banding
perbaikan kinerja.
TOTAL SKOR
TOTAL EP
CAPAIAN
83
Bentuk
Rekam implementasi dan bukti lain Catatan Skor Skor Max Sub Total
Document
yang perlu disiapkan
rakat
kan oleh Kepala Puskesmas, Penanggung jawab UKM Puskesmas dan Pelaksana yang ditunjukkan
secara berkesinambungan, konsisten dengan tata nilai, visi, misi, dan tujuan Puskesmas
dan pelaksanaan perbaikan mutu dapat terwujud dan memberikan kepuasan pada sasaran.
0 10
84
0 10
85
Rekaman kegiatan pertemuan
penyusunan rencana program mutu 0 10
puskesmas dan keselamatan pasien
0 60 0.00%
86
Bukti pengumpulan Indikator
penilaian kinerja dan hasil- 0 10
hasilnya.
0 10
0 50 0.00%
87
yaan pihak terkait tidak hanya terbatas pada pelaksanaan kegiatan UKM Puskesmas, tetapi juga
emuan yang dilakukan dalam upaya perbaikan kinerja, dan ikut berperan dalam pelaksanaan kegiatan
0 10
88
Bukti-bukti keterlibatan dalam
pelaksanaan perbaikan kinerja dan 0 10
pelaksanaan kegiatan UKM
0 40 0.00%
Kegiatan pemberdayaan pengguna dan masyarakat tidak hanya terbatas pada kegiatan pelaksanaan
am pertemuan-pertemuan yang dilakukan dalam upaya perbaikan mutu dan kinerja
89
Bukti pelaksanaan pertemuan
dengan tokoh masyarakat, LSM,
0 10
sasaran kegiatan UKM untuk
memperoleh masukan.
90
0 40 0.00%
6.1.5.Kegiatan perbaikan kinerja
dap kegiatan perbaikan kinerja perlu didokumentasikan untuk menunjukkan kesinambungan proses
0 10
0 30 0.00%
engelolaan dan pelaksanaan UKM Puskesmas di Puskesmas yang lain, dan akan memberi manfaat
91
0 10
0 10
0 10
92
Bukti pelaksanaan perbaikan
kinerja berdasarkan hasil 0 10
kajibanding
0 70 0.00%
290
0.00% 0.00%
93
Telusur Do
Kegiatan yang perlu dilakukan untuk
No Elemen Penilaian memenuh persyaratan standar Dokumen regulasi yang perlu
Sasaran akreditasi disusun
Kriteria :
7.1.1. Prosedur pendaftaran dilaksanakan dengan efektif dan efisien dengan memperhatikan kebutuhan pelangga
Pokok Pikiran:
Kebutuhan pasien perlu diperhatikan, diupayakan dan dipenuhi sesuai dengan misi dan sumber daya yang tersedia di Puskesmas. Keterangan yang didapat tentang kebutuh
rujukan ke fasilitas kesehatan yang lebih tinggi. Keselamatan pasien dan petugas sudah harus diperhatikan sejak pertama pasien kontak dengan Puskesmas, dengan demikia
82
Sosialisasi prosedur pendaftaran
Pelanggan mengetahui dan mengikuti pada pasien.
4 Pasien
alur yang ditetapkan. Penyediaan media
informasi pendaftaran
Kriteria:
7.1.2. Informasi tentang pendaftaran tersedia dan terdokumentasi pada waktu pendaftaran
Pokok Pikiran:
83
Pasien membutuhkan informasi yang jelas di tempat pendaftaran, oleh karena itu informasi pendaftaran harus tersedia dengan jelas yang dapat dengan mudah diakses dan
oleh pasien.
84
Tersedia informasi tentang kerjasama
5 Pasien, petugas pendaftaran
dengan fasilitas rujukan lain
Kriteria:
7.1.3. Hak dan kewajiban pasien, keluarga, dan petugas dipertimbangkan dan diinformasikan pada saat pendafta
Pokok Pikiran:
Pimpinan Puskesmas bertanggung jawab atas kebijakan pemberian pelayanan kepada pasien. Pimpinan Puskesmas harus mengetahui dan mengerti hak dan kewajiban pet
Kemudian pimpinan wajib mengarahkan untuk memastikan agar seluruh petugas bertanggung jawab melindungi hak dan kewajiban tersebut. Untuk melindungi secara efek
hubungannya dengan komunitas yang dilayani, sedangkan petugas yang melayani dijamin akan memperoleh hak dan melaksanakan kewajibannya sebagaimana ditetapkan.
Hak pasien dan keluarga merupakan salah satu elemen dasar dari proses pelayanan di Puskesmas, yang melibatkan petugas, Puskesmas, pasien dan keluarga. Oleh karena
dalam pelayanan pasien memberi respons terhadap hak pasien dan keluarga, ketika mereka melayani pasien. Hak pasien tersebut perlu dipahami baik oleh pasien maupun ol
pasien sejak proses pendaftaran.
85
Sosialisasi hak dan kewajiban pasien
Hak dan kewajiban pasien/keluarga
pada karyawan. Pelaksanaan
2 diperhatikan oleh petugas selama proses Petugas pendaftaran
penyampaian informasi tentang hak
pendaftaran
dan kewajiban pasien
86
Terdapat upaya Puskemas memenuhi hak Bukti sosialisasi hak dan kewajiban
dan kewajiban pasien/keluarga, dan pasien baik kepada pasien (misal
8 Pasien, petugas pendaftaran
petugas dalam proses pemberian brosur, leaflet, poster) maupun
pelayanan di Puskesmas karyawan (misal melalui rapat)
87
Terdapat kerjasama dengan sarana
kesehatan lain untuk menjamin Kerjasama dengan fasilitas kesehatan
4 kelangsungan pelayanan klinis (rujukan Pasien dan petugas klinis lain untuk rujukan klinis, rujukan
klinis, rujukan diagnostik, dan rujuakn diganostik, rujuakn konsultatif)
konsultatif)
88
Petugas pendaftaran dan Pelaksanaan upaya untuk mengatasi
3 Upaya tersebut telah dilaksanakan.
pemberi pelayanan jika hambatan dalam pelayanan
Kriteria:
7.2.1. Proses kajian awal dilakukan secara paripurna, mencakup berbagai kebutuhan dan harapan pasien/keluarg
Pokok Pikiran:
Ketika pasien diterima di Puskesmas untuk memperoleh pelayanan perlu dilakukan kajian awal yang lengkap dalam menetapkan alasan kenapa pasien perlu mendapat pela
informasi, tergantung pada kebutuhan pasien dan jenis pelayanan yang harus diberikan. Kebijakan dan prosedur harus ditetapkan tentang bagaimana proses ini dilaksanakan
Agar kajian kebutuhan pasien konsisten, perlu ditetapkan kebijakan Kepala Puskesmas tentang kajian kebutuhan pasien, yang memuat: isi minimal dari kajian yang harus
profesi, perizinan, undang-undang dan peraturan terkait atau sertifikasi. Hanya mereka yang kompeten dan berwenang yang melaksanakan kajian. Setiap formulir kajian yan
89
Evaluasi kinerja dan kompetensi Persyaratan kompetensi, pola
Proses kajian dilakukan oleh tenaga yang Petugas pemberi pelayanan
2 tenaga klinis yang bekerja di ketenagaan, dan kondisi ketenagaan
kompeten untuk melakukan kajian klinis: dokter dan perawat
puskesmas yang memberikan pelayanan klinis
Pemeriksaan dan diagnosis mengacu Dokter, perawat, rekam Monitoring kepatuhan pada SOP
3
pada standar profesi dan standar asuhan medis klinis/standar asuhan
Kriteria:
7.2.2. Hasil kajian dicatat dalam catatan medis dan mudah diakses oleh petugas yang bertanggung jawab terhad
Pokok Pikiran:
Untuk menjamin kesinambungan pelayanan, maka hasil kajian harus dicatat dalam rekam medis pasien. Informasi yang ada dalam rekam medis harus mudah diakses oleh
pada saat dibutuhkan demi menjamin kesinambungan dan keselamatan pasien. Rekam medis pasien adalah cataran tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan pelayan
90
Temuan pada kajian awal dapat digunakan untuk menegakkan diagnosis dan menetapkan pelayanan/tindakan sesuai kebutuhan serta rencana tindak lanjut dan evaluasinya
Temuan dan kajian awal juga dapat digunakan untuk membuat keputusan perlunya review/kajian ulang pada situasi yang meragukan. Oleh karena itu sangat perlu bahwa k
Hasil kajian ini harus dapat dengan cepat dan mudah ditemukan kembali dalam rekam medis atau dari lokasi lain yang ditentukan standar dan digunakan oleh petugas yang
91
Kriteria :
7.2.3. Pasien dengan kebutuhan darurat, mendesak, atau segera diberikan prioritas untuk asesmen dan pengobata
Pokok Pikiran:
Pasien dengan dengan kebutuhan darurat, mendesak, atau segera emergensi, diidentifikasi dengan proses triase. Bila telah diidentifikasi sebagai keadaan dengan kebutuhan
mendapat asuhan. Pasien-pasien tersebut didahulukan diperiksa dokter sebelum pasien yang lain, mendapat pelayanan diagnostik sesegera mungkin dan diberikan pengobat
Pasien harus distabilkan terlebih dahulu sebelum dirujuk yaitu bila tidak tersedia pelayanan di Puskesmas untuk memenuhi kebutuhan pasien dengan kondisi emergensi da
Pasien diprioritaskan atas dasar urgensi Pasien dan Petugas gawat Prioritas pasien dilakukan sesuai
3
kebutuhan. darurat dengan triase di Unit Gawata Darurat
92
Pasien emergensi diperiksa dan dibuat
Pelaksanaan stabilisasi pasien SOP rujukan pasien emergensi (yang
stabil terlebih dahulu sesuai kemampuan
Pasien dan Petugas gawat sebelum dirujuk. Proses komunikasi memuat proses stabilisasi, dan
4 Puskesmas sebelum dirujuk ke pelayanan
darurat ke fasilitas rujukan yang menjadi memastikan kesiapan tempat
yang mempunyai kemampuan lebih
tujuan rujukan rujukan untuk menerima rujukan)
tinggi
Standar:
7.3. Keputusan Layanan Klinis.
Hasil kajian awal pasien dianalisis oleh petugas kesehatan profesional dan/atau tim kesehatan antar profesi yang digunakan untuk menyusun keputusan layanan klinis.
Kriteria:
7.3.1. Tenaga kesehatan dan/atau tim kesehatan antar profesi yang profesional melakukan kajian awal untuk
Pokok Pikiran:
Kajian hanya boleh dilakukan oleh tenaga professional yang kompeten. Proses kajian tersebut dapat dilakukan secara individual atau jika diperlukan oleh tim kesehatan an
pasien. Kajian awal tersebut memberikan informasi untuk:
- Memahami pelayanan apa yang dicari pasien
- Menetapkan diagnosis awal
- Mengetahui riwayat pasien terhadap pengobatan sebelumnya
- Memahami respons pasien terhadap pengobatan sebelumnya
- Memilih jenis pelayanan/tindakan yang terbaik bagi pasien serta rencana tindak lanjut dan evaluasi
Kajian dilakukan oleh tenaga kesehatan Pelaksanaan kajian oleh tenaga Persyaratan kompetensi pratisi klinis
1 Pasien
yang profesional dan kompeten profesional sesuai persyaratan yang melakukan kajian pasien
93
Dalam SK Ka Puskesmas tentang
kebijakan pelayanan klinis
memuat :jika diperlukan
pananganan secara tim wajib
Tersedia tim kesehatan antar profesi yang dibentuk tim kesehatan antar
Pasien, keluarga pasien,
2 profesional untuk melakukan kajian jika profesi
petugas
diperlukan penanganan secara tim SOP penangan kasus yang
membutuhkan penanganan secara
tim antar profesi bila dibutuhkan
(termasuk pelaksanaan perawatan
kesehatan masyarakat/home care)
Petugas yang diberi kewenangan telah Pelatihan bagi petugas agar dapat Persyaratan pelatihan yang harus
mengikuti pelatihan yang memadai, diberi delegasi wewenang, sesuai diikuti dan pemenuhannya untuk
4
apabila tidak tersedia tenaga kesehatan dengan persyaratan pelatihan yang tenaga profesional yang belum
profesional yang memenuhi persyaratan harus diikuti memenuhi persyaratan kompetensi,
Kriteria:
7.3.2. Terdapat peralatan dan tempat yang memadai untuk melakukan kajian awal pasien
Pokok Pikiran:
Keputusan diagnosis dan rencana layanan/tindakan klinis tergantung pada hasil kajian. Pada pelaksanaan kajian juga harus memperhatikan privasi dari pasien. Oleh karena
peralatan yang sesuai dengan standar Puskesmas, berfungsi dengan baik, mudah dioperasikan, dan memberikan hasil yang akurat.
Jaminan kualitas dilakukan dengan pemeliharaan yang teratur, proses sterilisasi yang benar terhadap alat-alat klinis yang digunakan.
94
Tersedia peralatan dan tempat
pemeriksaan yang memadai untuk Evaluasi kelengkapan peralatan
1
melakukan pengkajian awal pasien secara dibandingkan dengan standar
paripurna
95
Pokok Pikiran:
Rencana layanan ditetapkan berdasarkan hasil kajian yang dinyatakan dalam bentuk diagnosis. Dalam menyusun rencana layanan perlu dipandu oleh kebijakan dan prosed
tergantung dari ketepatan dalam penyusunan rencana layanan yang sesuai dengan kondisi pasien dan standar pelayanan klinis.
96
Dilakukan tindak lanjut jika terjadi
Petugas pemberi pelayanan Pelaksanaan tindak lanjut hasil
4 ketidaksesuaian antara rencana layanan
klinis: dokter dan perawat evaluasi/audit klinis
dengan kebijakan dan prosedur
Kriteria:
7.4.2. Rencana layanan klinis disusun bersama pasien dengan memperhatikan kebutuhan biologis, psikologis
Pokok Pikiran:
Pasien mempunyai hak untuk mengambil keputusan terhadap layanan yang akan diperoleh. Pasien/keluarga diberi peluang untuk bekerjasama dalam menyusun rencana la
psikologis, sosial, spiritual dan memperhatikan nilai-nilai budaya yang dimiliki oleh pasien.
97
Dalam kebijakan pelayanan klinis
memuat bagaimana proses
Penyusunan rencana layanan tersebut Proses penyusunan rencana layanan
penyusunan rencana layanan
mempertimbangkan kebutuhan biologis, Rekam medis, Pasien, mempertimbangkan kebutuhan
3 dilakukan dengan
psikologis, sosial, spiritual dan tata nilai petugas pemberi pelayanan. biologis, psikologis, sosial, spiritual
mempertimbangkan kebutuhan
budaya pasien dan tata nilai budaya pasien
biologis, psikologis, sosial, spiritual
dan tata nilai budaya pasien
Kriteria:
7.4.3. Rencana layanan terpadu disusun secara komprehensif oleh tim kesehatan antar profesi dengan kejelas
Pokok Pikiran:
Pada kondisi tertentu pasien membutuhkan layanan yang melibatkan tim kesehatan. Rencana layanan terpadu meliputi: tujuan layanan yang akan diberikan, pendidikan ke
jawab tiap anggota tim kesehatan dalam melaksanakan layanan.
98
Rencana layanan tersebut disusun Pasien, petugas pemberi Penyusunan layanan terpadu sesuai
2
dengan tahapan waktu yang jelas layanan klinis, rekam medis rencana layanan
Efek samping dan risiko pengobatan Pasien, petugas pemberi Penyampaian informasi tentang efek SOP penyampaian informasi tentang
5
diinformasikan layanan klinis, rekam medis samping dan risiko pengobatan efek samping dan risiko pengobatan
99
JUMLAH 7.4.3.1 - 7.4.3.7
Kriteria :
7.4.4. Persetujuan tindakan medik diminta sebelum pelaksanaan tindakan bagi yang membutuhkan persetujuan tindakan medik.
Pokok Pikiran:
Salah satu cara melibatkan pasien dalam pengambilan keputusan tentang pelayanan yang diterimanya adalah dengan cara memberikan informed consent/informed choice.
pelayanan yang direncanakan, karena diperlukan untuk suatu keputusan persetujuan.
lnformed consent dapat diperoleh pada berbagai titik waktu dalam proses pelayanan. Misalnya, informed consent diperoleh ketika pasien masuk rawat inap dan sebelum su
kebijakan dan prosedur, yang mengacu kepada undang-undang dan peraturan yang berlaku.
Pasien dan keluarga dijelaskan tentang tes/tindakan, prosedur, dan pengobatan mana yang memerlukan persetujuan dan bagaimana mereka dapat memberikan persetujuan
memahami siapa yang dapat memberikan persetujuan selain pasien. Petugas Pelaksana Tindakan yang diberi kewenangan telah terlatih untuk memberikan penjelasan kepad
100
Evaluasi terhadap pelaksanaan
Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut SOP evaluasi informed consent,
5 informed consent dan tindak
terhadap pelaksanaan informed consent. hasil evaluasi, tindak lanjut
lanjutnya
Standar:
7.5. Rencana rujukan.
Rujukan sesuai kebutuhan pasien ke sarana pelayanan lain diatur dengan prosedur yang jelas.
Kriteria:
7.5.1. Terdapat prosedur rujukan yang jelas
Pokok Pikiran:
Jika kebutuhan pasien tidak dapat dipenuhi oleh Puskesmas, maka pasien harus dirujuk ke fasilitas kesehatan yang mampu menyediakan pelayanan yang dibutuhkan oleh
pelayanan yang dibutuhkan di tempat rujukan pada saat yang tepat.
Tersedia prosedur mempersiapkan pasien/ Pasien, petugas pemberi Pelaksanaan prosedur persiapan
3 SOP persiapan pasien rujukan
keluarga pasien untuk dirujuk layanan pasien rujukan
101
JUMLAH 7.5.1.1 - 7.5.1.4
Kriteria:
7.5.2. Rencana rujukan dan kewajiban masing-masing dipahami oleh tenaga kesehatan dan pasien/keluarga p
Pokok Pikiran:
Pasien/keluarga pasien mempunyai hak untuk memperoleh informasi tentang rencana rujukan. Informasi tentang rencana rujukan harus disampaikan dengan cara yang mu
untuk menjamin kesinambungan pelayanan. Informasi yang perlu disampaikan kepada pasien meliputi: alasan rujukan, fasilitas kesehatan yang dituju, termasuk pilihan fas
rujukan harus dilakukan.
102
Informasi klinis pasien atau resume klinis
Pembuatan resume klinis untuk
1 pasien dikirim ke fasilitas kesehatan Pasien, petugas kesehatan SOP rujukan
pasien yang dirujuk
penerima rujukan bersama pasien.
103
Kriteria :
7.5.4. Selama proses rujukan pasien secara langsung, staf yang kompeten terus memonitor kondisi pasien.
Pokok Pikiran:
Merujuk pasien secara langsung ke fasilitas kesehatan lain dapat merupakan proses yang singkat dengan pasien yang sadar dan dapat berbicara, atau merujuk pasien koma
dimonitor, namun kompetensi staf yang melakukan tugas berbeda. Kompetensi staf yang mendampingi selama transfer ditentukan oleh kondisi pasien.
Standar:
7.6. Pelaksanaan layanan
Pelaksanaan layanan dipandu oleh kebijakan, prosedur, dan peraturan yang berlaku.
Kriteria:
7.6.1. Pedoman pelayanan dipakai sebagai dasar untuk melaksanakan layanan klinis
Pokok Pikiran:
Sebelum layanan dilaksanakan, pasien/keluarga perlu memperoleh informasi yang jelas tentang rencana layanan, dan memberikan persetujuan tentang rencana layanan ya
layanan harus dipandu dengan standar pelayanan yang berlaku di Puskesmas, sesuai dengan kemampuan Puskesmas dengan referensi yang jelas, dan bila memungkinkan be
pelayanan, pelaksanaannya harus dicatat dalam rekam medis pasien.
Pelaksanaan pelayanan klinis dilakukan sesuai rencana asuhan dengan menggunakan pedoman atau standar yang berlaku, algoritme, contoh: tata laksana balita sakit denga
104
Tersedia pedoman dan prosedur
1 Pedoman/panduan pelayanan klinis
pelayanan klinis
Layanan diberikan sesuai dengan rencana Pasien, petugas pemberi Proses pelaksanaan layanan sesuai
4
layanan layanan dengan panduan/SOP
105
Jika diperlukan tindakan medis,
pasien/keluarga pasien memperoleh Pemberian informasi pada
informasi sebelum memberikan Pasien, petugas pemberi pasien/keluarga sebelum memberikan
8
persetujuan mengenai tindakan yang akan layanan persetujuan tindakan (informed
dilakukan yang dituangkan dalam consent)
informed consent.
Kriteria:
7.6.2. Pelaksanaan layanan bagi pasien gawat darurat dan/atau berisiko tinggi dipandu oleh kebijakan dan p
Pokok Pikiran:
Kasus-kasus yang termasuk gawat darurat dan/atau berisiko tinggi perlu diidentifikasi, dan ada kejelasan kebijakan dan prosedur dalam pelayanan pasien gawat darurat 24
Penanganan kasus-kasus berisiko tinggi yang memungkinkan terjadinya penularan baik bagi petugas maupun pasien yang lain perlu diperhatikan sesuai dengan panduan d
106
Kebijakan pelayanan klinis
memuat kebijakan tentang
Tersedia kebijakan dan prosedur Pasien, petugas pemberi
3 penanganan pasien berisiko tinggi.
penanganan pasien berisiko tinggi layanan
SOP penanganan
pasien berisiko tinggi
Kriteria:
7.6.3. Penanganan, penggunaan, dan pemberian darah dan produk obat dan/atau cairan intravena dipandu
Pokok Pikiran:
Penggunaan dan pemberian obat dan/atau cairan intravena merupakan kegiatan yang berisiko terhadap terjadinya infeksi, oleh karena itu perlu dipandu dengan kebijakan
107
Penanganan, penggunaan dan pemberian SK Kepala Puskesmas dan SOP
1 obat/cairan intravena diarahkan oleh penggunaan dan pemberian obat
kebijakan dan prosedur yang baku dan/atau cairan intravena
Kriteria:
7.6.4. Hasil pemantauan pelaksanaan layanan digunakan untuk menyesuaikan rencana layanan.
Pokok Pikiran:
Untuk mengetahui mutu layanan yang diberikan perlu dilakukan penilaian. Penilaian tersebut dilakukan dengan pengukuran dan analisis terhadap indikator-indikator klini
mutu pelayanan klinis. Penilaian hasil layanan secara kuantitatif antara lain adalah: indikator klinik, survei kepuasan pasien; sedangkan penilaian secara kualitatif adalah des
108
Tersedia data yang dibutuhkan untuk
3 mengetahui pencapaian tujuan dan hasil
pelaksanaan layanan klinis
Kriteria:
7.6.5. Seluruh petugas kesehatan memperhatikan dan menghargai kebutuhan dan hak pasien selama pelaksa
Pokok Pikiran:
Selama proses pelaksanaan layanan pasien, petugas kesehatan harus memperhatikan dan menghargasi kebutuhan dan hak pasien. Kebutuhan dan keluhan pasien diidentifik
keluhan pasien/keluarga pasien, menindaklanjuti, dan menggunakan informasi tersebut untuk perbaikan.
Tersedia prosedur untuk menangani dan SOP penanganan dan tindak lanjut
2
menindaklanjuti keluhan tersebut keluhan
109
Keluhan pasien/keluarga pasien Pasien, petugas pemberi Pelaksanaan identifikasi dan tindak
3
ditindaklanjuti layanan lanjut terhadap keluhan pasien
Kriteria:
7.6.6. Pelaksanaan layanan dilakukan untuk menjamin kelangsungan dan menghindari pengulangan yang ti
Pokok Pikiran:
Pelayanan klinis harus diberikan dengan efektif dan efisien. Dalam perencanaan maupun pelaksanaannya harus menghindari pengulangan yang tidak perlu. Untuk itu dipe
merencanakan dan melaksanakan layanan klinis bagi pasien.
110
SK Kepala Puskesmas yang
mewajibkan penulisan lengkap
dalam rekam medis: semua
pemeriksaan penunjang diagnostik
tindakan dan pengobatan yang
diberikan pada pasien dan kewajban
perawat dan petugas kesehatan lain
Tersedia kebijakan dan prosedur untuk
untuk mengingatkan pada dokter
1 menghindari pengulangan yang tidak
jika terjadi pengulangan yang tidak
perlu dalam pelaksanaan layanan
perlu. Dalam SOP layanan klinis
memuat jika terjadi pengulangan
pemeriksaan penunjang diagnostik,
tindakan, atau pemberian obat,
petugas kesehatan wajib
memberitahu kepada dokter yang
bersangkutan.
111
Kriteria:
7.6.7. Pasien dan keluarga pasien memperoleh penjelasan tentang hak dan tanggung jawab mereka berhubu
lebih memadai.
Pokok Pikiran:
Pasien atau mereka yang membuat keputusan atas nama pasien, dapat memutuskan untuk tidak melanjutkan pelayanan atau pengobatan yang direncanakan atau meneruska
memadai.
Pemberi pelayanan wajib memberitahukan pasien dan keluarganya tentang hak mereka untuk membuat keputusan, potensi hasil dari keputusan tersebut dan tanggung jawa
pengobatan.
112
Jika ada pasien yang menolak untuk
melanjutkan pengobatan, maka
Petugas pemberi pelayanan
petugas memberikan informasi
memberitahukan pasien dan keluarganya Pasien, petugas pemberi
3 tentang konsekuensi dan tanggung
tentang tanggung jawab mereka berkaitan layanan
jawab terkait dengan keputusan untuk
dengan keputusan tersebut.
menolak dan tidak melanjutkan
pengobatan
Standar:
7.7. Pelayanan anestesi lokal, sedasi dan pembedahan
Tersedia pelayanan anestesi sederhana dan pembedahan minor untuk memenuhi kebutuhan pasien
Kriteria:
7.7.1. Pelayanan anestesi lokal dan sedasi di Puskesmas dilaksanakan memenuhi standar di Puskesmas, stan
Pokok Pikiran:
Dalam pelayanan rawat jalan maupun rawat inap di Puskesmas terutama pelayanan gawat darurat, pelayanan gigi, dan keluarga berencana kadang-kadang memerlukan tin
memenuhi standar dan peraturan yang berlaku, serta kebijakan dan prosedur yang berlaku di Puskesmas.
113
Persyaratan kompetensi:
o Teknik melakukan lokal anestesi dan sedasi
o Monitoring yang tepat
o Respons terhadap komplikasi
o Penggunaan zat-zat reversal
o Bantuan hidup dasar
114
Kriteria:
7.7.2. Pelayanan bedah di Puskesmas direncanakan dan dilaksanakan memenuhi standar di Puskesmas,
Pokok Pikiran:
Dalam pelayanan rawat jalan maupun rawat inap di Puskesmas terutama pelayanan gawat darurat, pelayanan gigi, dan keluarga berencana kadang-kadang memerlukan tin
yang berlaku, serta kebijakan dan prosedur yang berlaku di Puskesmas.
115
Laporan/catatan operasi dituliskan dalam
6 Rekam medis Pencatatan laporan operasi
rekam medis
Standar:
7.8. Penyuluhan/pendidikan kesehatan dan konseling kepada pasien/keluarga.
Penyuluhan kepada pasien/keluarga pasien mendukung peran serta mereka dalam setiap pengambilan keputusan dan pelaksanaan layanan
Kriteria:
7.8.1.Pasien/keluarga memperoleh penyuluhan kesehatan dengan pendekatan yang komunikatif dan baha
Pokok Pikiran:
Untuk meningkatkan luaran klinis yang optimal perlu ada kerjasama antara petugas kesehatan dan pasien/keluarga. Pasien/keluarga perlu mendapatkan penyuluhan keseha
pasien/keluarga perlu dipadukan dalam pelayanan klinis. Pendidikan dan penyuluhan kepada pasien termasuk perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Agar penyuluhan dan
antara pasien dan petugas kesehatan, dan menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh pasien/keluarga.
116
Kebijakan pelayanan klinis memuat
kewajiban untuk penyuluhan dan
Penyusunan dan pelaksanaan layanan Penyusunan dan Pelaksanaan asuhan
Pasien, petugas pemberi pendidikan pasien.
1 mencakup aspek penyuluhan kesehatan termasuk didalamnya penyuluhan
layanan, rekam medis SOP dan bukti pelaksanaan
pasien/keluarga pasien pada pasien dan keluarga
pendidikan/penyuluhan pada pasien
117
Standar:
7.9. Makanan dan Terapi Nutrisi *)
Pemberian makanan dan terapi nutrisi sesuai dengan kebutuhan pasien dan ketentuan yang berlaku
Kriteria:
7.9.1. Pilihan berbagai variasi makanan yang sesuai dengan status gizi pasien dan konsisten dengan asuh
Pokok Pikiran:
Kondisi kesehatan dan proses pemulihan pasien membutuhkan asupan makanan dan nutrisi yang memadai, oleh karena itu makanan perlu disediakan secra regular, sesuai
perencanaan dan seleksi makanan.
Pemesanan dan pemberian makanan atau nutrien yang lain hanya dilakukan oleh tenaga kesehatan yang kompeten.
Keluarga pasien dapat berpartisipasi dalam menyediakan makanan bila sesuai dan konsisten dengan kajian kebutuhan pasien dan rencana asuhan dengan sepengetahuan d
Bila keluarga pasien atau pihak lain menyediakan makanan pasien, mereka diberikan edukasi tentang makanan yang dilarang/kontra indikasi dengan kebutuhan dan rencan
118
Diberikan edukasi pada keluarga tentang
Pasien, keluarga, petugas Edukasi pada keluarga tentang SOP pemberian edukasi bila
5 pembatasan diit pasien, bila keluarga ikut
pemberi nutrisi pembatasan diet pasien keluarga menyediakan makanan
menyediakan makanan bagi pasien.
Kriteria:
7.9.2. Penyiapan, penanganan, penyimpanan dan distribusi makanan dilakukan dengan aman dan memen
Pokok Pikiran:
Penyiapan makanan, penyimpanan dan distribusi makanan, termasuk bahan makanan harus dimonitor untuk memastikan keamanan dan sesuai dengan peraturan perundan
Risiko kontaminasi dan pembusukan diminimalkan dalam penyiapan dan penyimpanan makanan. Makanan didistribusikan kepada pasien pada waktu yang telah ditetapka
khusus pasien.
119
Kriteria :
7.9.3. Pasien yang berisiko nutrisi mendapat terapi gizi.**)
Pokok Pikiran:
Pada asesmen awal, pasien ditapis untuk mengidentifikasi adanya risiko nutrisi. Ahli gizi melakukan kajian untuk mengidentifikasi adanya risiko nutrisi untuk disusun ren
diperlukan keluarga pasien, bekerjasama dalam merencanakan dan memberikan terapi gizi.
Pasien yang pada kajian awal berada Pelaksanaan asuhan gizi pada pasien
1 Pasien, ahli gizi SOP asuhan gizi
pada risiko nutrisi, mendapat terapi gizi. dengan risiko nutrisi
Standar:
7.10. Pemulangan dan tindak lanjut *)
Pemulangan dan/tindak lanjut pasien dilakukan dengan prosedur yang tepat.
Kriteria:
7.10.1. Pemulangan dan/tindak lanjut pasien, baik yang bertujuan untuk kelangsungan layanan, rujukan m
Pokok Pikiran:
120
Untuk menjamin kesinambungan pelayanan, maka perlu ditetapkan kebijakan dan prosedur pemulangan pasien dan tindak lanjut maupun rujukan yang perlu dilakukan pad
kesehatan tersebut. Perlu ditetapkan kebijakan dan prosedur untuk memberikan alternatif dalam mengatasi hal tersebut, jika tindak lanjut yang dibutuhkan tidak dapat dilaks
kemandirian pasien/keluarga
121
Kriteria:
7.10.2. Pasien/ keluarga pasien memperoleh penjelasan yang memadai tentang tindak lanjut layanan saat
Pokok Pikiran:
Informasi yang diberikan kepada pasien/keluarga pada saat pemulangan atau rujukan ke fasilitas kesehatan yang lain diperlukan agar pasien/keluarga memahami tindak lan
Kriteria:
7.10.3. Pelaksanaan rujukan dilakukan atas dasar kebutuhan dan pilihan pasien
Pokok Pikiran:
Jika pasien perlu dirujuk ke fasilitas kesehatan yang lain, wajib diupayakan proses rujukan berjalan sesuai dengan kebutuhan dan pilihan pasien agar pasien memperoleh k
ditetapkan kebijakan dan prosedur pelaksanaan rujukan.
122
Dilakukan identifikasi kebutuhan dan
Identifikasi kebutuhan dan pilihan
pilihan pasien (misalnya kebutuhan SOP identifikasi kebutuhan pasien
Pasien, petugas pemberi pasien selama proses rujukan
1 transportasi, petugas kompeten yang selama proses rujukan, antara lain
layanan meliputi sebagaimana disebut pada
mendampingi, sarana medis dan keluarga tranportasi rujukan
EP 1
yang menemani) selama proses rujukan.
Kriteria rujukan dilakukan sesuai dengan Pelaksanaan rujukan sesuai kriteria SOP rujukan, kriteria pasien-pasien
3 Pasien, dokter, perawat
SOP rujukan rujukan yang perlu/harus dirujuk
Dilakukan persetujuan rujukan dari Pasien, pemberi layanan, SOP rujukan, form persetujuan
4 Pelaksanaan persetujuan rujukan
pasien/keluarga pasien rekam medis rujukan
TOTAL SKOR
TOTAL EP
CAPAIAN
123
Dokumen
Rekam implementasi dan bukti lain Bentuk
yang perlu disiapkan Catatan Skor Skor Max Sub Total
Dokumen lain yang perlu disiapkan Document
kebutuhan pelanggan
apat tentang kebutuhan pasien dapat diperoleh pada saat pendaftaran. Jika kebutuhan pasien tidak dapat dipenuhi, maka dapat dilakukan
mas, dengan demikian prosedur pendaftaran sudah mencerminkan penerapan upaya keselamatan pasien, terutama dalam identifikasi pasien.
0 10
124
Papan alur pasien, brosur, leaflet,
Bukti pelaksanaan sosialisasi 0 10
poster, dsb
0 70 0.00%
125
mudah diakses dan dipahami oleh pasien. Penyediaan informasi kepada pasien memperhatikan latar belakang budaya dan bahasa yang dimiliki
126
Ketersediaan informasi tentang
fasilitas rujukan, MOU dengan 0 10
tempat rujukan
0 60 0.00%
k dan kewajiban petugas, pasien dan keluarganya, serta tanggung jawab Puskesmas sesuai dengan undang-undang dan peraturan yang berlaku.
lindungi secara efektif dan mengedepankan hak pasien, pimpinan bekerja sama dan berusaha memahami tanggung jawab mereka dalam
gaimana ditetapkan.
luarga. Oleh karena itu, kebijakan dan prosedur harus ditetapkan dan dilaksanakan untuk menjamin bahwa petugas Puskesmas yang terkait
eh pasien maupun oleh petugas yang memberikan pelayanan, oleh karena itu pasien perlu mendapatkan informasi tentang hak dan kewajiban
127
Bukti pelaksanaan sosialisasi 0 10
0 10
0 10
128
Bukti sosialisasi hak dan kewajiban
pasien baik kepada pasien (misal
0 10
brosur, leaflet, poster) maupun
karyawan (misal melalui rapat)
0 80 0.00%
gan pelayanan.
Informasi tentang tahapan pelayanan yang ada di Puskesmas perlu diinformasikan kepada pasien untuk menjamin kesinambungan pelayanan.
anan klinis adalah tahapan pelayanan sejak mendaftar, diperiksa sampai dengan meninggalkan tempat pelayanan dan tindak lanjut di rumah jika
129
Perjanjian kerja sama dengan sarana Bukti-bukti pelaksanaan
kesehatan untuk rujukan klinis, rujukan.pelayanan klinis dengan
0 10
rujukan diganostik, dan rujukan fasiltas pelayanan kesehatan yang
konsultatif, bekerjasama
0 40 0.00%
ahakan dikurangi
s, bicara dengan berbagai bahasa dan dialek, budaya yang berbeda atau ada penghalang lainnya yang membuat proses asesmen dan penerimaan
batan tersebut pada saat pendaftaran. Dampak dari rintangan tersebut perlu diminimalkan dalam memberikan pelayanan.
130
Bukti adanya pelaksanaan tindak
lanjut untuk mengatasi jika ada
pasien dengan hambatan bahasa, 0 10
budaya, kebiasaan, dan penghalang
lain dalam pelayanan.
0 30 0.00%
arapan pasien/keluarga.
perlu mendapat pelayanan klinis di Puskesmas. Pada tahap ini, Puskesmas membutuhkan informasi khusus dan prosedur untuk mendapat
oses ini dilaksanakan, informasi apa yang harus dikumpulkan dan didokumentasikan.
ri kajian yang harus dilaksanakan oleh dokter, bidan dan perawat. Kajian dilaksanakan oleh setiap disiplin dalam lingkup praktik,
p formulir kajian yang digunakan mencerminkan kebijakan ini.
0 10
131
Bukti hasil evaluasi/analisis
Proses kajian awal medis dan kajian
kesesuaian tenaga yang ada dengan 0 10
awal keperawatan
persyaratan kompetensi
Hasil
monitoring
kepatuhan
SOP pelayanan medis, SOP asuhan Standar profesi pelayanan medis,
pada SOP 0 10
keperawatan Standar asuhan keperawatan
Klinis/stand
ar asuhan
klinis
0 40 0.00%
mudah diakses oleh petugas yang bertanggung jawab dalam memberikan pelayanan kepada pasien, agar informasi tersebut dapat digunakan
ngan dengan pelayanan medis, penunjang medis dan keperawatan.
132
njut dan evaluasinya.
sangat perlu bahwa kajian medis, kajian penunjang medis, kajian keperawatan dan kajian lain yang berarti, didokumentasikan dengan baik.
n oleh petugas yang melayani pasien.
0 30 0.00%
133
smen dan pengobatan.
an dengan kebutuhan darurat, mendesak, atau segera (seperti infeksi melalui udara/airborne), pasien ini sesegera mungkin diperiksa dan
diberikan pengobatan sesuai dengan kebutuhan.
kondisi emergensi dan pasien memerlukan rujukan ke fasilitas kesehatan yang mempunyai kemampuan lebih tinggi.
0 10
0 10
134
Bukti resume medis pasien yang
dirujuk yang menunjukkan kondisi 0 10
stabil pada saat dirujuk
0 40 0.00%
layanan klinis.
leh tim kesehatan antar profesi yang terdiri dari dokter, dokter gigi, perawat, bidan, dan tenaga kesehatan yang lain sesuai dengan kebutuhan
135
Bukti rekam medis pada kasus yang
0 10
ditangani antar profesi
0 10
0 40 0.00%
i pasien. Oleh karena itu, proses kajian harus dilakukan pada tempat yang memenuhi persyaratan untuk melakukan kajian, menggunakan
136
Daftar inventaris peralatan klinis di
Dokumen eksternal: Standar Bukti evaluasi kelengkapan
0 10
peralatan klinis di Puskesmas peralatan
Puskesmas
0 30 0.00%
s maupun layanan terpadu jika pasien membutuhkan penanganan oleh tim kesehatan yang terkoordinasi.
137
kebijakan dan prosedur yang jelas sesuai dengan kebutuhan pasien dan sesuai dengan standar pelayanan yang ditetapkan. Luaran klinis
0 10
138
SOP penyusunan
rencana layanan
Bukti tindak lanjut terhadap hasil terpadu jika
0 10
evaluasi/audit klinis diperlukan
penanganan
secara tim.
0 50 0.00%
menyusun rencana layanan klinis yang akan dilakukan. Dalam menyusun rencana layanan tersebut harus memperhatikan kebutuhan biologis,
0 10
139
Form kajian kebutuhan biologis, Bukti kajian kebutuhan biologis,
psikologis, social, spiritual, dan tata psikologis, social, spiritual, dan tata 0 10
nilai dalam rekam medis pasien nilai dalam rekam medis pasien
0 10
0 40 0.00%
rikan, pendidikan kesehatan pada pasien dan/atau keluarga pasien, jadwal kegiatan, sumber daya yang akan digunakan, dan kejelasan tanggung
0 10
140
Dokumentasi SOAP dari berbagai
disiplin praktisi klinis yang terkait 0 10
dalam rekam medis
141
0 70 0.00%
nt/informed choice. Untuk menyetujui/memilih tindakan, pasien harus diberi penjelasan/konseling tentang hal yang berhubungan dengan
inap dan sebelum suatu tindakan atau pengobatan tertentu yang berisiko. Proses persetujuan ditetapkan dengan jelas oleh Puskesmas dalam
berikan persetujuan (misalnya, diberikan secara lisan, dengan menandatangani formulir persetujuan, atau dengan cara lain). Pasien dan keluarga
an penjelasan kepada pasien dan mendokumentasikan persetujuan tersebut
0 10
142
Bukti evaluasi dan tindak lanjut
terhadap pelaksanaan informed 0 10
consent
0 50 0.00%
ng dibutuhkan oleh pasien. Proses rujukan harus diatur dengan kebijakan dan prosedur yang jelas sehingga pasien dijamin memperoleh
0 10
0 10
0 10
143
0 40 0.00%
engan cara yang mudah dipahami oleh pasien/keluarga pasien. Informasi tentang rencana rujukan diberikan kepada pasien/keluarga pasien
termasuk pilihan fasilitas kesehatan lainnya, jika ada, sehingga pasien/keluarga dapat memutuskan fasilitas yang mana yang dipilih, serta kapan
0 30 0.00%
an tindakan yang telah dilakukan oleh Puskesmas pada saat mengirim pasien
a fasilitas kesehatan penerima rujukan bersama dengan pasien. Resume tersebut memuat kondisi klinis pasien, prosedur dan pemeriksaan yang
144
Resume klinis pada rekam medis
. 0 10
pasien yang dirujuk
0 10
0 10
0 10
0 40 0.00%
145
tor kondisi pasien.
merujuk pasien koma yang membutuhkan pengawasan keperawatan atau medis yang terus-menerus. Pada kedua kasus tersebut pasien perlu
SOP rujukan
Form monitoring pasien selama 0 10
proses rujukan
0 10
0 20 0.00%
g rencana layanan yang akan diberikan, dan jika diperlukan dituangkan dalam dokumen informed consent/informed choice. Pelaksanaan
la memungkinkan berbasis evidens terkini yang tersedia untuk memperoleh outcome klinis yang optimal. Untuk menjamin kesinambungan
146
Referensi untuk menyusun
0 10
pedoman/panduan pelayanan klinis
0 10
0 10
0 10
0 10
147
Lembar/formulir informed consnet Bukti pelaksanaan informed consent 0 10
0 80 0.00%
0 10
148
0 10
MOU kerjasama 0 10
0 50 0.00%
149
0 10
0 20 0.00%
layanan.
kator-indikator klinis yang ditetapkan. Hasil dan rekomendasi dari penilaian tersebut harus ditindaklanjuti sebagai upaya untuk meningkatkan
kualitatif adalah deskripsi pengalaman pasien/keluarga pasien, pendapat, dan persepsi pasien terhadap pelayanan.
0 10
0 10
150
Data hasil monitoring dan evaluasi 0 10
0 50 0.00%
han pasien diidentifikasi selama proses pelaksanaan layanan. Perlu ditetapkan kebijakan dan prosedur untuk mengidentifikasi kebutuhan dan
0 10
0 10
151
Hasil identifikasi keluhan, analisis Bukti identifikasi keluhan, analisis
0 10
dan tindak lanjut dan tindak lanjut
0 40 0.00%
perlu. Untuk itu diperlukan upaya pendukung yang sesuai dengan kemampuan Puskesmas, dan dipadukan sebagai hasil kajian dalam
152
0 10
0 10
0 10
0 30 0.00%
153
wab mereka berhubungan dengan penolakan atau tidak melanjutkan pengobatan, termasuk penolakan untuk dirujuk ke fasilitas kesehatan yang
akan atau meneruskan pelayanan atau pengobatan setelah kegiatan dimulai, termasuk menolak untuk dirujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih
ut dan tanggung jawab mereka berkenaan dengan keputusan tersebut. Pasien dan keluarganya diberitahu tentang alternatif pelayanan dan
154
Pelaksanaan pemberian informasi
tentang tanggung jawab berkaitan
0 10
dengan keputusan menolak atau
tidak melanjutkan pengobatan
0 40 0.00%
ar di Puskesmas, standar nasional, undang-undang, dan peraturan serta standar profesi sesuai dengan kebutuhan pasien
dang memerlukan tindakan bedah minor yang membutuhkan lokal anestesi dan sedasi. Pelaksanaan lokal anestesi dan sedasi tersebut harus
155
0 10
0 10
0 50 0.00%
156
ndar di Puskesmas, standar nasional, undang-undang, dan peraturan serta standar profesi sesuai dengan kebutuhan pasien
ang memerlukan tindakan bedah minor yang membutuhkan anestesi. Pelaksanaan bedah minor tersebut harus memenuhi standar dan peraturan
0 10
0 10
0 10
0 10
157
0 10
0 70 0.00%
n penyuluhan kesehatan dan edukasi yang terkait dengan penyakit dan kebutuhan klinis pasien, oleh karena itu penyuluhan dan pendidikan
Agar penyuluhan dan pendidikan pasien/keluarga dilaksanakan dengan efektif maka dilakukan dengan pendekatan komunikasi interpersonal
158
Pendidikan/ penyuluhan pada
pasien, catatan pendidikan/
Bukti catatan dalam rekam medis 0 10
penyuluhan pada pasien pada rekam
medis
0 40 0.00%
159
onsisten dengan asuhan klinis tersedia secara reguler.
secra regular, sesuai dengan rencana asuhan, umur, budaya, dan bila dimungkinkan pilihan menu makanan. Pasien berperan serta dalam
0 10
0 10
0 10
160
0 10
0 50 0.00%
0 10
0 10
0 10
0 30 0.00%
161
si untuk disusun rencana terapi gizi. Tingkat kemajuan pasien dimonitor dan dicatat dalam rekam medis. Dokter, perawat dan ahli gizi dan jika
0 10
0 10
0 10
0 40 0.00%
162
g perlu dilakukan pada saat pemulangan. Jika pasien dirujuk ke fasilitas kesehatan yang lain, perlu ada mekanisme umpan balik dari fasilitas
an tidak dapat dilaksanakan. Bentuk layanan tindak lanjut dilakukan dengan memperhatikan lingkaran dinamis proses keperawatan, dan
0 10
0 10
0 10
0 50 0.00%
163
k lanjut layanan saat pemulangan atau saat dirujuk ke sarana kesehatan yang lain.
memahami tindak lanjut yang perlu dilakukan untuk mencapai hasil pelayanan yang optimal.
0 30 0.00%
asien memperoleh kepastian mendapat pelayanan sesuai dengan kebutuhan dan pilihan tersebut dengan konsekuensinya. Untuk itu perlu
164
0 10
0 10
0 10
0 40 0.00%
1510
0.00% 0.00%
165
Telusur Kegiatan yang perlu dilakukan untuk
No Elemen Penilaian memenuh persyaratan standar
Sasaran akreditasi
Bab VII
Pelayanan Laboratorium
Standar:
8.1. Pelayanan laboratorium tersedia tepat waktu untuk memenuhi kebutuhan pengkajian pasien, serta mematuh
Kriteria:
8.1.1. Pemeriksaan laboratorium dilakukan oleh petugas yang kompeten dan berpengalaman untuk melakukan d
Pokok Pikiran:
Petugas laboratorium yang melaksanakan dipastikan mendapat pelatihan secara baik dan adekuat, berpengalaman, punya
Jumlah dan jenis petugas untuk melaksanakan tes laboratorium cukup dan tersedia selama jam pelayanan dan untuk gawa
Pokok Pikiran:
Agar pelaksanaan pelayanan laboratorium dapat menghasilkan hasil pemeriksaan yang tepat, maka perlu ditetapkan kebi
penyampaian hasil pemeriksaan kepada pihak yang membutuhkan, serta pengelolaan limbah medis dan bahan berbahaya d
104
Tersedian prosedur pemeriksaan
2 Petugas laboratorium
laboratorium
Kepala Puskesmas,
Monitoring kepatuhan terhadap
Dilakukan pemantauan secara berkala penanggung
3 prosedur pemeriksaan lab
terhadap pelaksanaan prosedur tersebut jawab/koordinator layanan
(compliance rate)
klinis
Kepala Puskesmas,
Lakukan evaluasi terhadap ketepatan Evaluasi dan tindak lanjut
penanggung
4 waktu penyerahan hasil pemeriksaan pemantauan ketepatan waktu
jawab/koordinator layanan
laboratorium penyerahan hasil laboratorium
klinis
105
Kriteria:
8.1.3. Hasil pemeriksaan laboratorium selesai dan tersedia dalam waktu sesuai dengan ketentuan yang ditetapk
Pokok Pikiran:
Pimpinan Puskesmas perlu menetapkan jangka waktu yang dibutuhkan untuk melaporkan hasil tes laboratorium. Hasil d
darurat dan di luar jam kerja serta pada akhir minggu termasuk dalam ketentuan ini. Hasil pemeriksaan yang urgen, sepert
juga harus tepat waktu sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan atau yang tercantum dalam kontrak
Proses ini dikembangkan untuk pengelolaan hasil kritis dari tes diagnostik untuk menyediakan pedoman bagi para prakti
siapa dan kepada siapa hasil tes kritis harus dilaporkan, dan menetapkan metode monitoring yang memenuhi ketentuan.
106
Prosedur tersebut menetapkan oleh siapa
Dokter, perawat, petugas
3 dan kepada siapa hasil yang kritis dari
laboratorium
pemeriksaan diagnostik harus dilaporkan
Kepala puskesmas,
Proses dimonitor untuk memenuhi Monitoring pelaksanaan prosedur
penanggung
5 ketentuan dan dimodifikasi berdasarkan penyampaian hasil laboratorium yang
jawab/koordinator layanan
hasil monitoring kritis
klinis
107
JUMLAH 8.1.5.1 - 8.1.5.5
Kriteria:
8.1.6. Ditetapkan nilai normal dan rentang nilai yang digunakan untuk interpretasi dan pelaporan hasil laborato
Pokok Pikiran:
Sesuai dengan peralatan dan prosedur yang dilaksanakan di laboratorium, perlu ditetapkan nilai/rentang nilai rujukan no
baru dari nilai-nilai yang ditetapkan kepala laboratorium. Rentang nilai harus dilengkapi bila pemeriksaan dilaksanakan la
Rentang nilai dievaluasi dan direvisi Dokter, petugas Pelaksanaan evaluasi terhadap
4
berkala seperlunya laboratorium rentang nilai
108
Terdapat bukti dokumentasi dilakukannya
3
kalibrasi atau validasi, dan masih berlaku
109
Program ini adalah bagian dari program
2 Sda
keselamatan di Puskesmas
110
Untuk memenuhi kebutuhan pasien, harus ditetapkan jenis obat yang harus tersedia untuk diresepkan dan dipesan oleh p
(formularium) dari semua obat yang ada di stok atau sudah tersedia, dari sumber luar. Dalam beberapa kasus, undang-und
baik kebutuhan dan keselamatan pasien maupun kondisi ekonomisnya. Kadang-kadang terjadi kehabisan obat karena terla
para dokter/dokter gigi tentang kekurangan obat tersebut dan saran untuk penggantinya.
111
Pokok Pikiran:
Pemberian obat untuk mengobati seorang pasien membutuhkan pengetahuan dan pengalaman yang spesifik. Puskesmas
undang-undang atau peraturan untuk pemberian obat. Dalam situasi emergensi, perlu diidentifikasi petugas tambahan yan
dan diterapkan kebijakan pengelolaan obat mulai dari proses analisis kebutuhan, pemesanan, pengadaan, pendistribusian,
Untuk Puskesmas rawat inap penggunaan obat oleh pasien/pengobatan sendiri, baik yang dibawa ke Puskesmas atau yan
sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku
112
Terdapat ketentuan siapa yang berhak
menuliskan resep untuk obat-obat
7 Petugas Farmasi
tertentu (misal psikotropika dan
narkotika)
Penggunaan obat-obatan
psikotropika/narkotika dan obat-obatan
9 Petugas Farmasi
lain yang berbahaya diawasi dan
dikendalikan secara ketat
113
Pelaksanaan pemberian informasi
Petugas memberikan penjelasan tentang Pasien, petugas farmasi
penggunaan obat tentang efek
5 kemungkinan terjadi efek samping obat (lakukan juga observasi
samping dan efek yang tidak
atau efek yang tidak diharapkan dalam pemberian informasi)
diharapkan
Pokok Pikiran:
Pasien, dokternya, perawat dan petugas kesehatan yang lain bekerja bersama untuk memantau pasien yang mendapat oba
Diharapkan (KTD).
Berdasarkan pemantauan, dosis atau jenis obat bila perlu dapat disesuaikan. Sudah seharusnya dilakukan pemantauan se
diantisipasi maupun reaksi alergik, interaksi obat yang tidak diantisipasi, untuk mencegah risiko bagi pasien. Memantau e
Perlu disusun kebijakan tentang identifikasi, pencatatan dan pelaporan semua KTD yang terkait dengan penggunaan oba
114
Tersedia kebijakan dan prosedur untuk
mencatat, memantau, dan melaporkan
3 bila terjadi efek samping penggunaan Petugas farmasi
obat dan KTD, termasuk kesalahan
pemberian obat
Pokok Pikiran:
Puskesmas mempunyai proses untuk mengidentifikasi dan melaporkan kesalahan obat dan near miss-Kejadian Nyaris Ce
pentingnya pelaporan. Definisi-definisi dan proses-proses dikembangkan melalui proses kerjasama yang mengikutsertakan
Perbaikan dalam proses pengobatan dan pelatihan staf digunakan untuk mencegah kesalahan di kemudian hari.
Pokok Pikiran:
Bila terjadi kegawatdaruratan pasien, akses cepat terhadap obat emergensi yang tepat adalah sangat penting. Perlu ditetap
bilamana diperlukan, perlu tersedia prosedur untuk mencegah penyalahgunaan, pencurian atau kehilangan terhadap obat d
penyimpanan obat emergensi perlu dipenuhi.
115
Obat emergensi tersedia pada unit-unit
dimana akan diperlukan atau dapat Dokter, Perawat, Petugas Penyediaan obat emergensi di unit
1
terakses segera untuk memenuhi Farmasi pelayanan
kebutuhan yang bersifat emergensi
Kriteria:
8.3.1. Pelayanan radiodiagnostik disediakan untuk memenuhi kebutuhan pasien, dan memenuhi standar nasiona
Pokok Pikiran:
Untuk memenuhi kebutuhan pelayanan pada masyarakat di wilayah kerja, dan kebutuhan pemberi pelayanan klinis, dapa
Pelayanan radiodiagnostik tersebut harus dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundangan yang berlaku
116
Kriteria:
8.3.2. Ada program pengamanan radiasi, dilaksanakan dan didokumentasi
Pokok Pikiran:
Puskesmas memiliki suatu program aktif dalam keamanan radiasi yang meliputi semua komponen pelayanan radiodiagn
untuk petugas radiologi karyawan lain, dan pasien. Program ini dikoordinasi dengan program keselamatan Puskesmas.
Kebijakan dan prosedur tertulis yang Kepala Puskesmas, Pelaksanaan kebijakan dan SOP
4 mengatur penanganan dan pembuangan penanggung jawab pembuangan bahan infeksius dan
bahan infeksius dan berbahaya. pelayanan radiodiagnostik berbahaya.
117
Petugas pemberi pelayanan Pelaksanaan program pendidikan jika
7 radiodiagnostik mendapat pendidikan Petugas Radiodiagnostik ada prosedur baru ataupun bahan
untuk prosedur baru dan bahan berbahaya berbahaya
118
Kepala Puskesmas menetapkan tentang
1 harapan waktu pelaporan hasil
pemeriksaan.
Pokok Pikiran:
Petugas radiologi bekerja untuk menjamin bahwa semua peralatan berfungsi dengan baik pada tingkatan yang dapat dite
o Identifikasi dan inventarisasi peralatan.
o Asesmen penggunaan peralatan melalui inspeksi, testing, kalibrasi, perawatan.
o Monitoring dan bertindak terhadap laporan peralatan bila ada peringatan bahaya, penarikan kembali, laporan insiden, ma
o Mendokumentasi program pengelolaan
Frekuensi testing, perawatan, dan kalibrasi berhubungan dengan pemakaian peralatan dan riwayat pelayanannya didoku
119
Ada dokumentasi yang adekuat untuk
6 semua testing, perawatan dan kalibrasi
peralatan
Semua perbekalan disimpan dan distribusi sesuai prosedur yang ditetapkan yang memasukkan juga rekomendasi perusah
120
Tanggung jawab pimpinan radiologi termasuk:
o Mengembangkan, melaksanakan, mempertahankan kebijakan dan prosedur.
o Pengawasan administrasi.
o Mempertahankan (maintaining) setiap program kontrol mutu yang perlu.
o Memberikan rekomendasi pelayanan radiologi dan diagnostik imajing di luar.
o Memonitor dan me-review semua pelayanan radiologi yang tersedia.
Pokok Pikiran:
Sistem kontrol mutu yang baik adalah penting untuk dapat memberikan pelayanan radiodiagnostik yang unggul.
121
Prosedur kontrol mutu termasuk:
o Validasi metode tes yang digunakan untuk akurasi dan presisi
o Pengawasan harian hasil pemeriksaan imajing oleh staf radiologi yang kompeten
o Langkah perbaikan cepat bila ditemukan kekurangan (deficiency) teridentifikasi..
o Pendokumentasian hasil dan langkah-langkah perbaikan.
Kriteria:
8.4.1. Ada pembakuan kode klasifikasi diagnosis, kode prosedur, simbol, dan istilah yang dipakai
Pokok Pikiran:
Standarisasi terminologi, definisi, kosakata dan penamaan memfasilitasi pembandingan data dan informasi di dalam mau
Singkatan dan simbol juga distandarisasi dan termasuk daftar yang tidak boleh digunakan. Standarisasi tersebut konsis
122
Dilakukan pembakuan singkatan-
singkatan yang digunakan dalam Pembakuan singkatan yang
3
pelayanan sesuai dengan standar nasional digunakan
atau lokal
Pokok Pikiran:
Berkas rekam medis pasien adalah suatu sumber informasi utama mengenai proses asuhan dan perkembangan pasien, se
asuhan pasien dan setiap saat dibutuhkan, serta dijaga selalu diperbaharui (up to date).
Catatan medis keperawatan dan catatan pelayanan pasien lainnya tersedia untuk semua praktisi kesehatan pasien tersebu
pasien.
123
Puskesmas menetapkan dan melaksanakan suatu kebijakan yang menjadi pedoman retensi berkas rekam medis pasien da
peraturan dan perundang-undangan yang berlaku guna mendukung asuhan pasien, manajemen, dokumentasi yang sah sec
ditetapkan terpenuhi, maka berkas rekam medis klinis pasien dan catatan lain pasien, data serta informasi dapat dimusnahk
Privasi dan kerahasiaan data serta informasi wajib dijaga, terutama data dan informasi yang sensitif. Keseimbangan anta
(misalnya: rekam medis pasien, data riset dan lainnya).
124
JUMLAH 8.4.4.1 - 8.4.4.3
Manajemen Keamanan Lingkungan
Standar :
8.5. Lingkungan pelayanan mematuhi persyaratan hukum, regulasi dan perizinan yang berlaku.
Kriteria:
8.5.1. Lingkungan fisik Puskesmas, instalasi listrik, air, ventilasi, gas dan sistim lain yang dipersyaratkan d
Pokok Pikiran:
Untuk menjamin keamanan pasien/keluarga yang berkunjung ke Puskesmas, perlu dilakukan monitoring secara rutin, pe
pemeliharaan, dan perbaikan dipandu oleh kebijakan dan prosedur, dan dilakukan oleh petugas yang kompeten.
Pokok Pikiran:
125
Bahan dan limbah berbahaya perlu diidentifikasi dan dikendalikan secara aman, yang meliputi bahan kimia, bahan, gas d
o inventarisasi bahan dan limbah berbahaya;
o penanganan, penyimpanan dan penggunaan bahan berbahaya;
o pelaporan dan investigasi dari tumpahan, paparan (exposure) dan insiden lainnya;
o pembuangan limbah berbahaya yang benar;
o peralatan dan prosedur perlindungan yang benar pada saat penggunaan, ada tumpahan (spill) atau paparan (exposure);
o pendokumentasian, meliputi setiap izin dan perizinan/lisensi atau ketentuan persyaratan lainnya;
o pemasangan label yang benar pada bahan dan limbah berbahaya.
126
Rencana tersebut didokumentasikan dan di up-date yang merefleksikan keadaan-keadaan terkini dalam lingkungan Pus
127
Ditetapkan kebijakan dan prosedur untuk Pelaksanaan pembersihan dan
memisahkan alat yang bersih dan alat sterilisasi alat mulai dari pemilahan
yang kotor, alat yang memerlukan alat yang bersih dan kotor, disinfeksi,
1 sterilisasi, alat yang membutuhkan Petugas pengelola instrumen pencucian, sterilisasi, perawatan
perawatan lebih lanjut (tidak siap pakai), khusus untuk alat-alat tertentu,
serta alat-alat yang membutuhkan penyimpanan/peletakan alat yang
persyaratan khusus untuk peletakannya membutuhakn persyaratan khusus
Pemeliharaan alat dilakukan oleh petugas yang kompeten yang ditetapkan oleh Kepala Puskesmas. Peralatan diperiksa d
pemeliharaan, dan kalibrasi didokumentasikan.
128
Ditetapkan Penanggung jawab pengelola
alat ukur dan dilakukan kalibrasi atau
2
yang sejenis secara teratur, dan ada
buktinya
Ada sistem untuk kontrol peralatan, Penanggung jawab Pengendalian dan monitoring
3
testing, dan perawatan secara rutin pengelolaan peralatan peralatan, uji fungsi, dan perawatan
Kepala Puskesmas,
Dilakukan proses kredensial yang
3 penanggung jawab Pelaksanaan kredensial tenaga klinis
mencakup sertifikasi dan lisensi
pelayanan klinis
129
Ada upaya untuk meningkatkan Kepala Puskesmas,
Peningkatan kompetensi petugas
4 kompetensi tenaga klinis agar sesuai penanggung jawab
pemberi pelayanan klinis
persyaratan dan kualifikasi pelayanan klinis
Pokok Pikiran:
Dalam upaya peningkatan kompetensi dari tenaga kesehatan yang memberikan asuhan klinis, perlu direncanakan, dan di
130
Dilakukan pendokumentasian
Pendokumentasian pelaksanaan
pelaksanaan kegiatan pendidikan dan
4 pendidikan dan pelatihan baik diklat
pelatihan yang dilakukan oleh tenaga
internal maupun eksternal
kesehatan.
131
Dokumen
Dokumen regulasi yang perlu Rekam implementasi dan bukti lain
Dokumen lain yang perlu disiapkan yang perlu disiapkan
disusun
punya keterampilan dan diorientasikan pada pekerjaannya. Petugas analis laboratorium/penunjang diagnostik diberikan tuga
gawat darurat. Perlu ditetapkan jenis pelayanan laboratorium/penunjang diagnostik yang tersedia di Puskesmas.
an kebijakan dan prosedur pelayanan laboratorium mulai dari permintaan, penerimaaan, pengambilan dan penyimpanan spesi
ahaya dan beracun (B3).
132
SOP pemeriksaan laboratorium
SOP penilaian ketepatan waktu Hasil evaluasi dan tindak lanjut hasil
penyerahan hasil evaluasi
133
itetapkan
Hasil dilaporkan dalam kerangka waktu berdasarkan kebutuhan pasien, pelayanan yang ditawarkan, dan kebutuhan petugas p
seperti dari unit gawat darurat diberikan perhatian khusus. Sebagai tambahan, bila pelayanan laboratorium dilakukan bekerja
ecara signifikan di luar batas nilai normal dapat memberi indikasi risiko tinggi atau kondisi yang mengancam kehidupan pasie
dai hasil kritis dari tes diagnostik dan bagaimana staf mendokumentasikan komunikasi ini.
praktisi untuk meminta dan menerima hasil tes pada keadaan gawat darurat. Prosedur ini meliputi juga penetapan tes kritis d
uan.
134
SPO pelaporan hasil pemeriksaan
laboratorium yang kritis, yang Bukti pelaksanaan pelaporan hasil
memuat siapa dan kepada siapa hasil lab kritis dan pelaksanaan TBK
kritis dilaporkan
asi dan ditetapkan. Suatu proses yang efektif untuk pemesanan atau menjamin ketersediaan reagensia esensial dan bahan lain
presisi hasil pemeriksaan. Pedoman tertulis memastikan pemberian label yang lengkap dan akurat untuk reagensia dan larutan
135
boratorium
kan normal untuk setiap tes yang dilaksanakan. Rentang nilai harus tercantum dalam catatan klinis, sebagai bagian dari lapora
akan laboratorium luar. Rujukan nilai ini disesuaikan harus dievaluasi dan direvisi apabila metode pemeriksaan berubah.
atorium
ksternal di Puskesmas. Pengendalian mutu dilakukan sesuai dengan jenis dan ketersediaan peralatan laboratorium yang digun
136
Bukti-bukti pelaksanaan kalibrasi
atau validasi
ya dalam laboratorium. Program ini mengatur praktik keamanan dan langkah-langkah pencegahan bagi staf laboratorium, sta
137
Program mutu puskesmas dan
Keselamatan Pasien di Puskesmas
didalamnya memuat program
keselamatan/keamanan laboratorium
138
oleh praktisi pelayanan kesehatan. Keputusan ini didasarkan pada misi Puskesmas, kebutuhan pasien, dan jenis pelayanan ya
ng-undang atau peraturan bisa menentukan obat dalam daftar atau sumber obat tersebut. Pemilihan obat adalah suatu proses k
na terlambatnya pengiriman, kurangnya stok nasional atau sebab lain yang tidak diantisipasi dalam pengendalian inventaris y
Kebijakan/Panduan pelayanan
farmasi, yang didalamnya memuat
metoda untuk menilai,
mengendalikan penyediaan dan Metode penilaian, pengendalian,
penggunaan obat. penyediaan dan penggunaan obat
SPO penilaian dan
pengendalian penyediaan dan
penggunaan obat.
Formularium obat
139
esmas bertanggung jawab untuk mengidentifikasi petugas dengan pengetahuan dan pengalaman sesuai persyaratan dan yang
an yang diizinkan untuk memberikan obat. Untuk menjamin agar obat tersedia dengan cukup dan dalam kondisi baik, tidak ru
usian, pelayanan peresepan, pencatatan dan pelaporan
au yang diresepkan atau dipesan di Puskesmas, diketahui dan dicatat dalam status pasien. Harus dilaksanakan pengawasan pe
140
Kebijakan pelayanan faramasi
yang didalamnya memuat ketentuan
yang berhak meresepkan obat-obat
psikotropika dan narkotika.
SPO
peresepan psikotropika dan
narkotika
kan mulai dari proses pengadaan, penyimpanan, pendistribusian, dan penyampaian obat kepada pasien serta penatalaksanaan
naan obat, dan efek samping yang mungkin terjadi
141
SPO pemberian informasi tentang
penggunaan obat memuat tentang
pemberian informasi efek samping
obat atau efek yang tidak diharapkan
pat obat. Tujuan pemantauan adalah untuk mengevaluasi efek pengobatan terhadap gejala pasien atau penyakitnya dan untuk
uan secara ketat respons pasien terhadap dosis pertama obat yang baru diberikan kepada pasien. Pemantauan dimaksudkan un
ntau efek obat termasuk mengobservasi dan mendokumentasikan setiap KTD.
an obat, misalnya sindroma Stephen Johnson, KIPI dan lainnya. Puskesmas membangun suatu mekanisme pelaporan dari KT
142
Kebijakan pelayanan farmasi yang
didalamnya memuat ketentuan
tentang pencatatan, pemantauan,
pelaporan efek samping obat, dan
KTD.
SPO pencatatan, pemantauan,
pelaporan efek samping obat, KTD.
aris Cedera (KNC). Proses termasuk mendefinisikan suatu kesalahan obat dan KNC, menggunakan format pelaporan yang d
ertakan semua yang terlibat di berbagai langkah dalam manajemen obat. Proses pelaporan adalah bagian dari program mutu d
ditetapkan lokasi penyimpanan obat emergensi di tempat pelayanan dan obat-obat emergensi yang harus disuplai ke lokasi te
obat dimaksud. Prosedur ini memastikan bahwa obat diganti bilamana digunakan, rusak atau kedaluwarsa. Keseimbangan an
143
Kebijakan pelayanan farmasi
didalamnya memuat ketentuan
tentang penyediaan obat emergensi
Bukti penyediaan obat emergensi di
SPO penyediaan obat-obat tempat pelayanan
emergensi di unit kerja
Daftar obat emergensi di unit
pelayanan
s, dapat disediakan pelayanan radiodiagnostik sebagai upaya untuk meningkatkan ketepatan dalam menetapkan diagnosis.
berlaku untuk menjaga keselamatan pasien, masyarakat dan petugas.
Kebijakan pelayanan
Kelengkapan berkas perijinan yang Dokumen eksternal:Peraturan
radiodiagnostik (yang didalamnya
diminta oleh peraturan perundangan. perundangan tentang pelayanan
memuat juga tentang jenis-jenis
radiodiagnostik
pelayanan yang disediakan)
144
odiagnostik. Program keamanan radiologi mencerminkan antisipasi risiko dan bahaya yang dihadapi. Program mengatur prak
mas.
berlaku.
unakan.
Kebijakan pelayanan
radiodiagnostik dan Dokumen eksternal: Peraturan
SPO pelayanan perundangan tentang pelayanan
radiodiagnostik yang sesuai dengan radiodiagnostik
peraturan perundangan yang berlaku
Kebijakan dan
SPO penangan dan
pembuangan bahan infeksius dan
berbahaya
145
SOP pendidikan untuk prosedur Bukti pelaksanaan, evaluasi, dan
baru dan bahan berbahaya. tindak lanjut
agnostik, siapa yang kompeten menginterpretasi hasil atau memverifikasi dan membuat laporan hasil.
angka waktu didasarkan pada kebutuhan pasien, pelayanan yang ditawarkan, dan kebutuhan pemberi pelayanan klinis. Kebu
gukuran mutu. Hasil pemeriksaan radiodiagnostik yang dilaksanakan dengan kontrak pelayanan oleh pihak di luar Puskesma
146
SK tentang kerangka waktu
pelaporan hasil pemeriksaan
, dirawat dan dikalibrasi secara teratur, dan disertai catatan memadai yang dipelihara dengan baik.
at diterima dan aman bagi para operator. Program pengelolaan peralatan radiologi meliputi:
didokumentasi /dicatat.
147
Dokumen hasil testing, perawatan,
dan kalibrasi peralatan
berikan sesuai kebutuhan dan tepat waktu. Proses untuk memesan atau menjamin tersedianya film, reagensia dan perbekalan
perusahaan pembuat. Evaluasi periodik dari reagen sesuai rekomendasi pembuat menjamin akurasi dan presisi hasil pemeriks
Pedoman dan
Bukti monitoring penyimpanan dan
SPO penyimpanan dan
distribusi sesuai dengan SOP
distribusi perbekalan
Kebijakan pelayanan
radiodiagnostik di dalamnya Pemberian label pada semua
memuat ketentuan tentang pelabelan perbekalan
hasil pemeriksaan radiodiagnostik
han yang terdokumentasi, keahlian, dan pengalaman, sesuai undang-undang dan peraturan yang berlaku. Individu ini secara p
kin seorang spesialis radiologi. Pelaksanaan pelayanan radiologi dilakukan oleh petugas radiografer yang kompeten
148
Kebijakan pelayanan
radiodiagnostik didalamnya memuat
persyaratan penanggung jawab
pelayanan radiodiagnostik tentang Kesesuai terhadap persyaratan
persyaratan SK penetapan
penanggung jawab pelayanan
radiodiagnostik.
149
Rencana program pengendalian Bukti pelaksanaan program control
mutu radiodiagnostik mutu/pengendalian mutu
s.d.a s.d.a
s.d.a s.d.a
s.d.a s.d.a
s.d.a s.d.a
m maupun di luar Puskesmas (fasilitas kesehatan rujukan). Keseragaman penggunaan kode diagnosa dan kode prosedur/tind
150
Keputusan tentang pembakuan Dokumen eksternal: Standar
singkatan pelayanan rekam medis
ien, sehingga merupakan alat komunikasi yang penting. Agar informasi ini berguna dan mendukung asuhan pasien keberlanju
ersebut. Kebijakan Puskesmas mengidentifikasi praktisi kesehatan mana saja yang mempunyai akses ke berkas rekam medis
151
sien dan data serta informasi lainnya. Berkas rekam medis klinis pasien, serta data dan informasi lainnya disimpan (retensi) u
ah secara hukum, riset dan pendidikan. Kebijakan tentang penyimpanan (retensi) konsisten dengan kerahasiaan dan keamana
usnahkan dengan semestinya.
ns pasien terhadap asuhan yang diberikan. Puskesmas menetapkan kebijakan dan prosedur kelengkapan rekam medis.
n antara berbagi (sharing) data dan kerahasiaan data perlu diatur. Perlu ditetapkan tingkat privasi dan kerahasiaan yang harus
152
atkan diperiksa secara rutin, dipelihara, dan diperbaiki bila perlu
tin, pemeliharaan, dan perbaikan bila terjadi kerusakan pada fisik bangunan Puskesmas termasuk di dalamnya instalasi listrik
153
n, gas dan uap berbahaya serta limbah medis dan infeksius lain sesuai ketentuan. Harus disusun rencana pengendalian bahan d
ure);
n pengoperasian.
154
an Puskesmas. Ada proses untuk me-review dan meng-update
netapkan ketentuan dan prosedur kebersihan dan sterilisasi alat-alat yang perlu disterilkan, dan menempatkan alat yang siap p
155
Kebijakan pengelolaan alat yang
habis digunakan, yang didalamnya
berisi ketentuan tentang pemilahan
alat yang bersih dan kotor, sterilisasi
alat, peralatan yang membutuhkan
penanganan lanjut dan penempatan
alat.
Bukti pelaksanaan pengelolaan
SPO memisahkan alat yang
peralatan yang habis digunakan.
bersih dan alat yang kotor, SPO
sterilisasi, SPO penanganan alat
yang membutuhkan perawatan
khusus.
SPO penyimpanan alat
yang membutuhkan persyaratan
khusus
riksa dan diuji coba sejak masih baru dan seterusnya, sesuai umur dan penggunaan peralatan tersebut atau sesuai instruksi pa
156
SK penanggung jawab pengelolaan
peralatan dan kalibrasi
ang baku
g efektif
osedur kredensial yang meliputi penilaian kompetensi petugas klinis, termasuk persyaratan sertifikasi, lisensi dari petugas klin
157
Pemetaan kompetensi, rencana Bukti pelaksanaan diklat untuk
SPO peningkatan kompetensi
peningkatan kompetensi, meningkatkan kompetensi klinis
an kebutuhan pasien
oleh tenaga klinis yang kompeten sesuai dengan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan. Puskesmas perlu melakuka
linis mempunyai kewajiban untuk ikut berperan serta dalam meningkatkan kinerja tenaga kesehatan dan mutu pelayanan klin
dan diberi kesempatan bagi tenaga klinis untuk meningkatkan kompetensi melalui pendidikan dan/atau pelatihan.
158
Foto copy Sertifikat Bukti-bukti dokumen pelaksanaan
pelatihan/pendidikan pendidikan dan pelatihan
pelaksanaan asuhan
san tugas dan wewenang untuk tiap tenaga kesehatan yang memberikan asuhan klinis di Puskesmas. Dalam kondisi tertentu,
klinis tertentu oleh pejabat yang berwenang.
TOTAL SKOR
TOTAL EP
CAPAIAN
159
Bentuk
Catatan Skor Skor Max Sub Total
Document
Panduan
pemeriksaan 0 10
laboratorium
0 10
0 10
0 10
0 40 0.00%
0 10
160
0 10
0 10
0 10
0 10
0 10
0 10
0 10
0 10
0 10
0 10
0 110 0.00%
161
an petugas pemberi pelayanan klinis. Pemeriksaan pada gawat
ukan bekerja sama dengan pihak luar, laporan hasil pemeriksaan
0 10
0 10
0 10
0 30 0.00%
an tes kritis dan ambang nilai kritis bagi setiap tipe tes, oleh
0 10
0 10
162
0 10
0 10
0 10
0 50 0.00%
0 10
0 10
0 10
0 10
0 10
163
0 50 0.00%
0 10
0 10
0 10
0 10
0 40 0.00%
0 10
0 10
164
0 10
0 10
0 10
0 10
0 10
0 70 0.00%
0 10
165
0 10
0 10
0 10
0 10
0 10
0 10
0 70 0.00%
166
pelayanan yang disiapkan. Perlu disusun suatu daftar
uatu proses kerja sama/kolaboratif yang mempertimbangkan
inventaris yang normal. Ada suatu proses untuk mengingatkan
0 10
0 10
0 10
0 10
0 10
0 10
0 10
0 10
0 80 0.00%
167
an dan yang juga diizinkan berdasarkan lisensi, sertifikasi,
baik, tidak rusak, dan tidak kedaluwarsa, maka perlu ditetapkan
0 10
0 10
0 10
0 10
0 10
0 10
168
0 10
0 10
0 10
0 90 0.00%
0 10
0 10
0 10
0 10
169
0 10
0 10
0 10
0 10
0 80 0.00%
0 10
0 10
170
0 10
0 10
0 40 0.00%
0 10
0 10
0 10
0 10
0 40 0.00%
171
0 10
0 10
0 10
0 30 0.00%
diagnosis.
0 10
0 10
0 20 0.00%
172
mengatur praktik yang aman dan langkah pencegahan bahaya
0 10
0 10
0 10
0 10
0 10
0 10
173
0 10
0 70 0.00%
0 10
0 10
0 10
0 10
0 10
0 50 0.00%
174
0 10
0 10
0 10
0 30 0.00%
0 10
0 10
0 10
0 10
0 10
175
0 10
0 60 0.00%
asil pemeriksaan.
0 10
0 10
0 10
0 10
0 10
0 50 0.00%
ten
176
0 10
0 10
0 10
0 10
0 10
0 10
0 60 0.00%
177
0 10
0 10
0 10
0 10
0 10
0 50 0.00%
0 10
0 10
178
0 10
0 30 0.00%
0 10
0 10
0 10
0 10
0 40 0.00%
179
an (retensi) untuk suatu jangka waktu yang cukup dan mematuhi
dan keamanan informasi tersebut. Ketika periode retensi yang
0 10
0 10
0 10
0 30 0.00%
edis.
0 10
0 10
0 10
180
0 30 0.00%
0 10
0 10
0 10
0 10
0 10
0 10
0 60 0.00%
181
alian bahan dan limbah berbahaya dan ditetapkan proses untuk:
0 10
0 10
0 10
0 10
0 40 0.00%
182
0 10
0 10
0 10
0 10
0 40 0.00%
t yang siap pakai pada tempat yang tepat sesuai persyaratan dan
183
0 10
0 10
0 10
0 10
0 40 0.00%
0 10
184
0 10
0 10
0 10
0 10
0 50 0.00%
0 10
0 10
0 10
185
0 10
0 40 0.00%
0 10
0 10
0 10
0 30 0.00%
n.
0 10
0 10
0 10
186
0 10
0 40 0.00%
0 10
0 10
0 10
0 10
0 40 0.00%
1720
0.00% 0.00%
187
Telusur Kegiatan yang perlu dilakukan untuk
No Elemen Penilaian memenuh persyaratan standar
Sasaran akreditasi
Bab IX PENING
STANDAR, KRITERIA,
Kejadian Nyaris Cedera (KNC) terjadi jika hampir saja dilakukan kesalahan dalam penanganan kinis, tetapi kesalahan
Keadaan-keadaan tertentu dalam pelayanan klinis, misalnya tempat tidur yang tidak dilengkapi dengan pengaman, lant
Ka Puskesmas,
Penanggung jawab
Dilakukan pengumpulan data, analisis, Pengumpulan data, analisis,
pelayanan klinis,
3 dan pelaporan mutu klinis dilakukan pelaporan pencapaian indikator mutu
Penanggung jawab
secara berkala. klinis
manajemen mutu
klinis Puskesmas
130
Ka Puskesmas,
Pimpinan Puskesmas bersama tenaga Penanggung jawab Pertemuan/lokakarya untuk
klinis melakukan evaluasi dan tindak pelayanan klinis, membahas evaluasi dan tindak lanjut
4
lanjut terhadap hasil monitoring dan Penanggung jawab terhadap hasil monitoring dan
penilaian mutu klinis. manajemen mutu penilaian mutu/kinerja klinis
klinis Puskesmas
Ka Puskesmas,
Dilakukan identifikasi dan dokumentasi Pelaporan terjadinya insiden
Penanggung jawab
terhadap Kejadian Tidak Diharapkan keselamatan pasien dan tindak
pelayanan klinis,
5 (KTD), Kejadian Tidak Cedera (KTC), lanjutnya baik dalam bentuk RCA
Penanggung jawab
Kondisi Potensial Cedera (KPC), maupun atau investigasi sederhana sesuai
manajemen mutu
Kejadian Nyaris Cedera (KNC). dengan tingkat risiko dari kejadian
klinis Puskesmas
Kepala Puskesmas,
Penanggung jawab
Jika terjadi KTD, KTC, dan KNC pelayanan klinis, Analisis dan Tindak lanjut jika terjadi
7
dilakukan analisis dan tindak lanjut. Penanggung jawab KTD, KPC, KNC
manajemen mutu
Puskesmas
Ka Puskesmas,
Penanggung jawab
Dilakukan analisis risiko dan upaya-
pelayanan klinis, Analisis risiko dan upaya
9 upaya untuk meminimalkan risiko
Penanggung jawab meminimalkan risiko
pelayanan klinis
manajemen mutu
klinis Puskesmas
Ka Puskesmas,
Berdasarkan hasil analisis risiko, adanya
Penanggung jawab
kejadian KTD, KTC, KPC, dan KNC,
pelayanan klinis, Tindak lanjut terhadap insiden
10 upaya peningkatan keselamatan pasien
Penanggung jawab keselamatan pasien
direncanakan, dilaksanakan, dievaluasi,
manajemen mutu
dan ditindaklanjuti
klinis Puskesmas
131
JUMLAH 9.1.1.1 - 9.1.1.10
KRITERIA, Pokok
Kriteria:
9.1.2. Tenaga klinis berperan penting dalam memperbaiki perilaku dalam pemb
Pokok Pikiran:
Mutu layanan klinis tidak hanya ditentukan oleh sistem pelayanan yang ada, tetapi juga perilaku dalam pemberian pela
perilaku pelayanan yang mencerminkan budaya keselamatan, dan budaya perbaikan pelayanan klinis yang berkelanjutan
Ka Puskesmas,
Penanggung jawab
pelayanan klinis,
Budaya mutu dan keselamatan pasien Penanggung jawab Pertemuan membahas tata nilai
2
diterapkan dalam pelayanan klinis manajemen mutu budaya mutu dan keselamatan pasien
klinis Puskesmas
pemberi pelayanan
klinis
Ka Puskesmas,
Ada keterlibatan tenaga klinis dalam Penanggung jawab
kegiatan peningkatan mutu yang pelayanan klinis, Penyusunan indicator perilaku
3 ditunjukkan dalam penyusunan indikator Penanggung jawab dilakukan bersama tenaga klinis yang
untuk menilai perilaku dalam pemberian peningkatan mutu ada
pelayanan klinis dan ide-ide perbaikan klinis, dokter,
perawat
Kriteria:
9.1.3. Sumber daya untuk peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pa
Pokok Pikiran:
Mutu layanan klinis dapat ditingkatkan jika ada komitmen dari pihak pengelola Puskesmas dan tenaga klinis yang mem
perbaikan mutu layanan klinis dan upaya keselamatan pasien sesuai dengan ketersediaan anggaran dan sumber daya yan
132
Ka Puskesmas,
Penanggung jawab Pertemuan pembahan program mutu
Dialokasikan sumber daya yang cukup
pelayanan klinis, dan keselamatan pasien dan rencana
1 untuk kegiatan perbaikan mutu layanan
penangung jawab anggaran dan rencana penyediaan
klinis dan upaya keselamatan pasien.
peningkatan mutu sumber daya
pelayanan klinis
Ka Puskesmas,
Ada program/kegiatan peningkatan mutu Penanggung jawab
Perencanaan program peningkatan
layanan klinis dan keselamatan pasien pelayanan klinis,
2 mutu klinis dan keselamatan pasien
yang disusun dan direncanakan oleh Penanggung jawab
yang melibatkan praktisi klinis
tenaga klinis. peningkatan mutu
pelayanan klinis
Ka Puskesmas,
Penanggung jawab
Program/kegiatan tersebut dilaksanakan Pelaksanaan, evaluasi, tindak lanjut
pelayanan klinis,
3 sesuai rencana, dievaluasi, dan ditindak program peningkatan mutu klinis
Penanggung jawab
lanjuti dan keselamatan pasien
peningkatan mutu
pelayanan klinis
133
STANDAR, KRITERIA,
Ka Puskesmas,
Pertemuan melibatkan praktisi klinis
Dilakukan identifikasi fungsi dan proses Penanggung jawab
untuk menentukan area priritas
1 pelayanan yang prioritas untuk diperbaiki peningkatan mutu
pelayanan klinis untuk perbaikan
dengan kriteria yang ditetapkan klinis dan
mutu dan keselamatan pasien
keselamatan pasien
Penanggung jawab
pelayanan klinis,
Terdapat dokumentasi tentang komitmen
Penanggung jawab
dan pemahaman terhadap peningkatan Penggalangan komitmen dan
peningkatan mutu
2 mutu dan keselamatan secara sosialisasi mutu klinis dan
klinis dan
berkesinambungan ditingkatkan dalam keselamatan pasien
keselamatan pasien,
organisasi
petugas pemberi
pelayanan
Ka Puskesmas,
Kepala Puskesmas bersama dengan Penanggung jawab
4 tenaga klinis menetapkan pelayanan pelayanan klinis, Pertemuan pemilihan area prirotias
prioritas yang akan diperbaiki petugas pemberi
layanan klinis
Ka Puskesmas,
Kepala Puskesmas bersama dengan
Penanggung jawab Pertemuan/lokakarya penyusun
tenaga klinis menyusun rencana
5 pelayanan klinis, program perbaikan mutu klinis dan
perbaikan pelayanan prioritas yang
petugas pemberi keselamatan pasien
ditetapkan dengan sasaran yang jelas
layanan klinis
134
Ka Puskesmas,
Kepala Puskesmas bersama dengan Pelaksanaan perbaikan pelayanan
Penanggung jawab
tenaga klinis melaksanakan kegiatan klinis sesuai dengan program yang
6 layanan klinis, dan
perbaikan pelayanan klinis sesuai dengan disusun dan kegiatan PDCA di tiap-
petugas pemberi
rencana tiap unit pelayanan
layanan klinis
Ka Puskesmas,
Pertemuan Evaluasi terhadap
Penanggung jawab
program mutu klinis dan keselamatan
Dilakukan evaluasi terhadap pelaksanaan pelayanan klinis,
7 pasien, dan evaluasi terhadap
kegiatan perbaikan pelayanan klinis Penanggung jawab
pelaksanaan PDCA di tiap unit
peningkatan mutu
pelayanan
pelayanan klinis
Kriteria:
9.2.2. Ada pembakuan standar layanan klinis yang disusun berdasarkan acuan y
Pokok Pikiran:
Agar pelayanan klinis dapat dikendalikan dengan baik, maka perlu dilakukan pembakuan standar dan prosedur layanan
ilmiah terkini dan yang terbaik (the best available evidence).
Ka Puskesmas,
Standar/prosedur layanan klinis disusun Penanggung jawab Penyusunan SOP layanan klinis
1 dan dibakukan didasarkan atas prioritas layanan klinis, (medis, keperawatan, kebidanan,
fungsi dan proses pelayanan pemberi layanan farmasi, gizi, dsb)
klinis
Ka Puskesmas,
Penanggung jawab
Standar tersebut disusun berdasarkan
2 layanan klinis,
acuan yang jelas
pemberi layanan
klinis
Ka Puskesmas,
Penanggung jawab
Ditetapkan prosedur penyusunan
4 layanan klinis,
standar/prosedur layanan klinis
pemberi layanan
klinis
135
Ka Puskesmas,
Penanggung jawab Proses penyusunan standar dan SOP
Penyusunan standar/prosedur layanan
5 layanan klinis, layanan klinis, mengacu pada
klinis sesuai dengan prosedur
pemberi layanan prosedur penyusunan
klinis
136
Pokok Pikiran:
Dalam upaya peningkatan mutu layanan klinis perlu ditetapkan ukuran-ukuran mutu layanan klinis yang menjadi sasar
pengukuran keselamatan pasien meliputi: tidak terjadinya kesalahan identifikasi pasien, tidak terjadinya kesalahan pemb
jatuh.
Ka Puskesmas,
Disusun dan ditetapkan indikator mutu Penanggung jawab
Penyusunan indiaktor mutu layanan
1 layanan klinis yang telah disepakati layanan klinis,
klinis dalam forum minilokakarya
bersama pemberi layanan
klinis
Ka Puskesmas,
Ditetapkan sasaran-sasaran keselamatan Penanggung jawab
2 pasien sebagaimana tertulis dalam Pokok layanan klinis,
Pikiran. pemberi layanan
klinis
Ka Puskesmas,
Dilakukan pengukuran terhadap
Penanggung jawab Pelaksanaan pengukuran sasaran
indikator-indikator keselamatan pasien
4 layanan klinis, keselamatan pasien, monitoring, dan
sebagaimana tertulis dalam Pokok
pemberi layanan tindak lanjut
Pikiran
klinis
Kriteria :
9.3.2. Target mutu layanan klinis dan sasaran keselamatan pasien ditetapkan de
Pokok Pikiran:
Untuk mengetahui nilai keberhasilan pencapaian mutu layanan klinis dan keselamatan pasien, maka perlu ditetapkan ta
Ka Puskesmas,
Penanggung jawab
layanan klinis,
Ada penetapan target mutu layanan klinis
Penanggung jawab
1 dan keselamatan pasien yang akan
peningkatan mutu
dicapai
layanan klinis,
pemberi layanan
klinis
137
Ka Puskesmas,
Penanggung jawab
Target tersebut ditetapkan dengan
layanan klinis,
mempertimbangkan pencapaian mutu (Adanya) Proses penetapan target
Penanggung jawab
2 klinis sebelumnya, pencapaian optimal yang akan dicapai: pertimbangan
peningkatan mutu
pada sarana kesehatan yang serupa, dan dalam menetapkan target
layanan klinis,
sumber daya yang dimiliki
pemberi layanan
klinis
Ka Puskesmas,
Penanggung jawab
layanan klinis,
Proses penetapan target tersebut Pertemuan untuk memilih indicator
Penanggung jawab
3 melibatkan tenaga profesi kesehatan yang dan penetapan target yang dihadiri
peningkatan mutu
terkait praktisi klinis
layanan klinis,
pemberi layanan
klinis
Kriteria:
9.3.3. Data mutu layanan klinis dan sasaran keselamatan pasien dikumpulkan d
Pokok Pikiran:
Untuk memonitor mutu layanan klinis dan keselamatan pasien, perlu dilakukan pengukuran-pengukuran dengan indika
Pemberi layanan
klinis, Penanggung
Data mutu layanan klinis dan
jawab peningkatan
1 keselamatan pasien dikumpulkan secara
mutu klinis dan
periodik
keselamatan pasien,
dan Ka Puskesmas
Pemberi layanan
klinis, Penanggung
Data mutu layanan klinis dan jawab peningkatan Proses dokumentasi data mutu
2
keselamatan pasien didokumentasikan mutu klinis dan layanan klinis
keselamatan pasien,
dan Ka Puskesmas
138
JUMLAH 9.3.3.1 - 9.3.3.3
139
STANDAR, KRITERIA,
Kriteria:
9.4.1. Upaya peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien didukun
Pokok Pikiran:
Upaya peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien hanya dapat terlaksana jika ada kejelasan siapa yang b
keselamatan pasien di Puskesmas, yang mempunyai program kerja yang jelas
Ka Puskesmas,
Ada kejelasan siapa yang bertanggung Penanggung jawab
1 jawab untuk peningkatan mutu layanan peningkatan mutu
klinis dan keselamatan pasien klinis dan
keselamatan pasien
Tim peningkatan
Terdapat tim peningkatan mutu layanan Pembentukan tim, penyusunan
mutu layanan klinis
2 klinis dan keselamatan pasien yang program kerja, pelakasanaan program
dan keselamatan
berfungsi dengan baik kerja
pasien
Tim peningkatan
Ada kejelasan uraian tugas dan tanggung mutu layanan klinis
3
jawab tim dan keselamatan
pasien
Ada rencana dan program peningkatan Tim peningkatan Pelaksanaan peningkatan mutu
mutu layanan klinis dan keselamatan mutu layanan klinis pelayanan klinis dan keselamatan
4
pasien yang dilaksanakan sesuai dengan dan keselamatan pasien yang mengacu pada rencana
rencana yang disusun pasien yang disusun oleh tim
Kriteria:
9.4.2. Rencana peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan disusun dan d
Pokok Pikiran:
Agar pelaksanaan peningkatan mutu pelayanan klinis dan keselamatan pasien dapat dilakukan secara efektif dan efisien
Data monitoring mutu layanan klinis dan Pengumpulan data indicator mutu
1
keselamatan dikumpulkan secara teratur klinis dan keselamatan pasien
140
Ka PKM
Penanggung jawab
Dilakukan analisis dan diambil Analisis dan pembahsan berkala hasil
layanan klinis,
kesimpulan untuk menetapkan masalah monitoring dan evaluasi program
2 Penanggung jawab
mutu layanan klinis dan masalah peningkatan mutu pelayanan klinis,
mutu layanan klinis
keselamatan pasien kesimpulan dan rekomendasi
dan keselamatan
pasien
Ka Puskesmas,
Penanggung jawab
Pelaksanaan analisis penyebab
layanan klinis,
masalah dan hambatan peningkatan
3 Dilakukan analisis penyebab masalah Penanggung jawab
mutu layanan klinis dan keselamatan
mutu layanan klinis
pasien
dan keselamatan
pasien
Ka Puskesmas,
Penanggung jawab
Ditetapkan program-program perbaikan layanan klinis, Penyusunan program perbaikan mutu
4 mutu yang dituangkan dalam rencana Penanggung jawab layanan klinis dan keselamatan
perbaikan mutu mutu layanan klinis pasien
dan keselamatan
pasien
Ka Puskesmas,
Rencana perbaikan mutu layanan klinis Penanggung jawab
dan keselamatan pasien disusun dengan layanan klinis,
Pertimbangan dalam menyusun
5 mempertimbangkan peluang Penanggung jawab
rencana/program mutu klinis
keberhasilan, dan ketersediaan sumber mutu layanan klinis
daya dan keselamatan
pasien
141
Ka Puskesmas,
Penanggung jawab Tindak lanjut terhadap hasil
Ada tindak lanjut terhadap hasil
pelaksanaan pemantauan pelaksanaan program
8 pemantauan upaya peningkatan mutu
kegiatan, peningkatan mutu klinis dan
layanan klinis dan keselamatan pasien
Penanggung jawab keselamatan pasien
pemantau kegiatan
Kriteria:
9.4.3. Upaya peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien dievalua
Pokok Pikiran:
Agar terjadi perbaikan yang berkesinambungan, maka perlu dilakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan p
dalam pemberian pelayanan.
Ka Puskesmas,
Dilakukan evaluasi terhadap hasil Penanggung jawab
penilaian dengan menggunakan layanan klinis, Pelaksanaan evaluasi dengan
2 indikator-indikator mutu layanan klinis Penanggung jawab menggunakan indikator mutu layanan
dan keselamatan pasien untuk menilai mutu layanan klinis klinis dan keselamatan pasien
adanya perbaikan dan keselamatan
pasien
Ka Puskesmas,
Penanggung jawab
layanan klinis,
Hasil perbaikan ditindak lanjuti untuk Tindak lanjut perbaikan dan
3 Penanggung jawab
perubahan standar/prosedur pelayanan. perubahan SOP
mutu layanan klinis
dan keselamatan
pasien
142
Kriteria:
9.4.4. Hasil evaluasi upaya peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan p
Pokok Pikiran:
Hasil evaluasi terhadap upaya peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien perlu dikomunikasikan untuk m
Ka Puskesmas,
Proses dan hasil kegiatan peningkatan
Penanggung jawab
mutu layanan klinis dan keselamatan
layanan klinis, Sosialisasi dan komunikasi hasil-hasil
pasien disosialisasikan dan
2 Penanggung jawab peningkatan mutu layanan klinis dan
dikomunikasikan kepada semua petugas
mutu layanan klinis keselamatan pasien
kesehatan yang memberikan pelayanan
dan keselamatan
klinis
pasien
Penanggung jawab
Dilakukan evaluasi terhadap pelaksanaan Pelaksanaan evaluasi sosialisasi dan
3 peningkatan mutu
sosialisasi dan komunikasi tersebut komunikasi
layanan klinis
58
143
Dokumen
Dokumen regulasi yang perlu Rekam implementasi dan bukti lain
Dokumen lain yang perlu disiapkan yang perlu disiapkan
disusun
b IX PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN
dan keselamatan menjadi tanggung jawab tenaga yang bekerja di pelayanan klinis
SK penetapan indicator-indikator
mutu/kinerja klinis
144
Bukti kegiatan analisis dan tindak
lanjut thd hasil monitoring dan
penilaian mutu/kinerja klinis
145
ERIA, Pokok Pikiran, ELEMEN PENILAIAN
pemberian pelayanan. Tenaga klinis perlu melakukan evaluasi terhadap perilaku dalam pemberian pelayanan dan melakukan u
g berkelanjutan.
keselamatan pasien disediakan, upaya peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien tersebut dilaksanakan
linis yang memberikan layanan klinis kepada pasien. Pimpinan Puskesmas perlu memfasilitasi, mengalokasikan dan menyed
mber daya yang ada di Puskesmas.
146
Rencana peningkatan mutu dan
Alokasi dan ketersediaan sumber
keselamatan pasien dengan
daya untuk peningkatan mutu klinis
kejelasan alokasi dan kepastian
dan keselamatan pasien
ketersediaan sumber daya
147
R, KRITERIA, Pokok Pikiran, ELEMEN PENILAIAN
i dan diprioritaskan dalam upaya perbaikan mutu layanan klinis dan menjamin keselamatan.
klinis perlu diprioritaskan. Oleh karena itu tenaga klinis bersama dengan pengelola Puskesmas menetapkan prioritas fungsi d
cenderungan terjadi masalah, atau didasarkan atas penyakit, kelompok sasaran, program prioritas atau pertimbangan lain.
Dokumentasi penggalangan
komitmen, Dokumentasi
pelaksanaan sosialisasi tentang mutu
klinis dan keselamatan pasien yang
dilaksanakan secara periodik
148
Bukti pelaksanaan kegiatan
perbaikan mutu klinis dan
keselamatan pasien sesuai dengan
program yang disusun, dan
pelaksanaan PDCA di tiap-tiap unit
pelayanan
osedur layanan klinis. Standar dan prosedur tersebut perlu disusun berdasarkan acuan yang jelas dan dapat dipertanggungjaw
149
Bukti proses penyusunan
standar/prosedur layanan klinis
ktif untuk mengukur mutu layanan klinis dan sasaran keselamatan pasien
150
menjadi sasaran peningkatan layanan klinis. Untuk meningkatkan keselamatan pasien perlu dilakukan pengukuran terhadap
esalahan pemberian obat, tidak terjadinya kesalahan prosedur tindakan medis dan keperawatan, pengurangan terjadinya risiko
SK tentang sasaran-sasaran
keselamatan pasien
u ditetapkan target (batasan) yang harus dicapai untuk tiap-tiap indikator yang dipilih dengan acuan yang jelas.
151
SK penentapan indicator mutu
dengan target yang jelas
dengan indikator yang telah ditetapkan secara periodik, dianalisis, untuk menentukan strategi dan rencana perbaikan mutu la
152
153
R, KRITERIA, Pokok Pikiran, ELEMEN PENILAIAN
n siapa yang bertanggung jawab dalam upaya tersebut. Penanggung jawab pelaksanaan dapat dilakukan dengan membentuk
ktif dan efisien, maka perlu perencanaan yang matang berdasarkan data monitoring mutu layanan klinis dan sasaran-sasaran
154
Hasil analisis, kesimpulan, dan
rekomendasi hasil monitoring mutu
layanan klinis dan keselamatan
pasien
155
Bukti pelaksanaan, bukti
monitoring, bukti analisis dan tindak
lanjut terhadap monitoring
pelaksanaan program perbaikan
mutu layanan klinis dan keselamatan
pasien
pelaksanaan program peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien. Jika dari hasil evaluasi ternyata menunjukka
156
keselamatan pasien dikomunikasikan
asikan untuk meningkatkan motivasi petugas dan meningkatkan keberlangsungan upaya peningkatan mutu layanan klinis da
Dokumen/laporan kegiatan
peningkatan mutu klinis dan
keselamatan pasien, laporan
Bukti sosialisasi
pemantauan dan evaluasi kegiatan,
dan hasil-hasil kegiatan peningkatan
mutu klinis dan keselamatan pasien
TOTAL SKOR
TOTAL EP
CAPAIAN
157
Bentuk
Catatan Skor Skor Max Sub Total
Document
80% terpenuhi
20% - 79% terpenuhi sebagian
< 20% tidak terpenuhi
0 10
0 10
0 10
158
0 10
0 10
0 10
0 10
0 10
0 10
0 10
159
0 100 0.00%
80% terpenuhi
20% - 79% terpenuhi sebagian
< 20% tidak terpenuhi
0 10
0 10
0 10
0 30 0.00%
80% terpenuhi
20% - 79% terpenuhi sebagian
< 20% tidak terpenuhi
nakan
160
0 10
0 10
0 10
0 30 0.00%
161
80% terpenuhi
20% - 79% terpenuhi sebagian
< 20% tidak terpenuhi
0 10
0 10
0 10
0 10
0 10
162
0 10
0 10
0 70 0.00%
80% terpenuhi
20% - 79% terpenuhi sebagian
< 20% tidak terpenuhi
0 10
0 10
0 10
0 10
163
0 10
0 50 0.00%
80% terpenuhi
20% - 79% terpenuhi sebagian
< 20% tidak terpenuhi
164
ran terhadap sasaran-sasaran keselamatan pasien. Indikator
jadinya risiko infeksi di Puskesmas, dan tidak terjadinya pasien
0 10
0 10
0 10
0 10
0 40 0.00%
80% terpenuhi
20% - 79% terpenuhi sebagian
< 20% tidak terpenuhi
0 10
165
0 10
0 10
0 30 0.00%
80% terpenuhi
20% - 79% terpenuhi sebagian
< 20% tidak terpenuhi
0 10
0 10
0 10
166
0 30 0.00%
167
80% terpenuhi
20% - 79% terpenuhi sebagian
< 20% tidak terpenuhi
0 10
0 10
0 10
0 10
0 40 0.00%
80% terpenuhi
20% - 79% terpenuhi sebagian
< 20% tidak terpenuhi
0 10
168
0 10
0 10
0 10
0 10
0 10
0 10
169
0 10
0 80 0.00%
80% terpenuhi
20% - 79% terpenuhi sebagian
< 20% tidak terpenuhi
0 10
0 10
0 10
0 10
0 40 0.00%
80% terpenuhi
20% - 79% terpenuhi sebagian
< 20% tidak terpenuhi
170
nan klinis dan keselamatan pasien
0 10
0 10
0 10
0 10
0 40 0.00%
580
0.00% 0.00%
171