Dana
pensiun
dapat
1
seluruhny
dibiayai,
sebagian
didanai
atau tidak
didanai.
Sepenuhn
ya
didanai
rencana
memiliki
kas yang
cukup
atau
investasi
untuk
memenuh
kewajiba
n dana
untuk
anggota.
Sebalikn
ya,
2
rencana
didanai
tidak
memiliki
uang
tunai atau
investasi
untuk
menutupi
potensi
pembayar
an di
bawah
rencana.
Sejauh
yang
jumlah
yang
diselengg
arakan di
percaya
dan yang
dibayarka
n ke dana
pensiun
3
tidak
cukup
untuk
memenuh
kewajiba
berdasark
an
program
saat
mereka
jatuh
tempo,
dana
pensiun
adalah
kekurang
an dana.
Karena
dana
pensiun
adalah
badan
hukum
4
yang
terpisah,
mungkin
akan
dianggap
bahwa
komitme
n tidak
didanai,
rencana
bukan
merupaka
kewajiba
n dari
sebuah
perusaha
an atasan
yang
membaya
r ke dana
pensiun.
Namun,
bisa
dikatakan
5
bahwa
perusaha
an
memiliki
kewajiba
n yang
adil
untuk
memenuh
komitme
n tidak
didanai
dan
karenany
a,
memiliki
kewajiba
n. Untuk
menduku
ng
argumen
ini,
Whittred,
Zimmer
6
dan
Taylor
menawar
kan
contoh
sebuah
perusaha
an yang
memung
kinkan
superann
uation
disponsor
i default
dana dan
menderit
kehilanga
n reputasi
dalam
Tenaga
Kerja dan
pasar lain
sebagai
konsekue
7
nsinya,
sehingga
menimbu
lkan
suatu
pengorba
nan
manfaat
ekonomi.
Meskipu
beberapa
perusaha
an
tradisiona
l belum
mengakui
komitme
n didanai
sebagai
kewajiba
n, dalam
kerangka
dan IAS
37/AASB
8
137 sulit
untuk
berpenda
pat
bahwa
mereka
bukan
merupaka
kewajiba
n.
Masalah
lainnya
berkaitan
dengan
kapan
harus
mengakui
kewajiba
n untuk
pensiun
(tabunga
n hari
tua)
pembayar
9
an.
Apakah :
Sebag
ai
jasa
karya
wan
yang
mem
buat?
gagas
an
adala
bahw
pemb
ayara
adala
bentu
komp
ensasi
10
yang
diteri
ma
oleh
karya
wan
pada
saat
pemb
erian
jasa.
Namu
n,
dibay
arkan
di
masa
depan
setela
pensi
un.
Ketik
11
karya
wan
pensi
un?
Bila
dana
yang
dibut
uhkan
untuk
mem
buat
pemb
ayara
berda
sarka
progr
am
pensi
un?
Dana
pensiun
12
dapat
dianggap
sebagai
janji oleh
entitas
untuk
memberi
kan
pensiun
kepada
karyawan
sebagai
imbalan
jasa masa
lalu dan
saat ini.
manfaat
pensiun
adalah
bentuk
kompens
asi
ditanggu
hkan
ditawarka
13
n oleh
perusaha
an dalam
pertukara
n untuk
pelayana
n oleh
karyawan
yang
telah
memilih,
baik
implisit
maupun
eksplisit,
untuk
menerim
kompens
asi yang
lebih
rendah
saat di
kembali
untuk
14
pembayar
an
pensiun
di masa
depan.
Ini
manfaat
pensiun
yang
diterima
oleh
karyawan
, dan
biaya
mereka
mencatat
selama
bertahun-
tahun
jasa
diberikan
. Acara
lalu kritis
adalah
jasa oleh
15
karyawan
dan, oleh
karena
itu,
kewajiba
n muncul
bagi
mereka
manfaat
pensiun
yang
belum
didanai.
Studi
kasus 8.2
mengang
gap
masalah
yang
berhubun
gan
dengan
akuntansi
pensiun
(pensiun)
16
di
kerajaan
bersatu
dan
Australia
dengan
fokus
pada
pensiun
(pensiun)
kewajiba
n dari
sejumlah
perusaha
an yang
terdaftar
besar.
Ketentua
n dan
kontinje
nsi
Ketentua
n dan
kontinjen
17
si terjadi
di mana
ada kabur
batas
antara
kewajiba
sekarang
dan masa
depan.
IAS
37/AASB
137
Diestima
si,
Kewajiba
Kontinje
nsi dan
Aset
Kontinje
nsi
mengakui
tumpang
tindih
18
definisi
dalam
ayat 12,
ketika
menyatak
an bahwa
semua
ketentuan
yang
kontinge
n karena
mereka
tidak
yakin
dalam
waktu
atau
jumlah.
Mencoba
untuk
membeda
kan
antara
sekarang,
masa
19
depan
dan
potensi
(atau
kontinjen
kewajiba
n tidak
sesederha
na
mungkin
muncul.
Perbedaa
tergantun
g derajat
besar
pada sifat
dari
'peristiwa
masa
lalu'
IAS
37/AASB
137 ayat
20
10
mendefin
isikan
kewajiba
kontinjen
si
sebagai:
a)
kewaji
ban
kemun
gkinan
yang
timbul
dari
peristi
wa
masa
lalu
dan
yang
kebera
daann
ya
21
akan
dikonf
irmasi
hanya
denga
terjadi
nya
atau
tidak
terjadi
nya
satu
atau
lebih
peristi
wa
masa
depan
pasti
tidak
sepen
uhnya
dalam
kendal
22
i
entitas
, atau
kewaji
ban
kini
yang
timbul
dari
peristi
wa
masa
lalu
tetapi
tidak
diakui
karena
o Hal
ini
tida
mu
ngk
in
23
ters
ebu
me
nga
kib
atk
an
aru
kel
uar
ata
su
mb
er
day
yan
me
mil
iki
ma
24
nfa
at
eko
no
mi
yan
dib
utu
hka
unt
uk
me
nye
lesa
ika
ke
waj
iba
ters
ebu
t;
25
ata
o Ju
mla
ke
waj
iba
tida
dap
at
diu
kur
den
gan
kea
nda
lan
yan
cuk
up.
Kriteria
26
IAS
37/AASB
137 ayat
pengakua
n 14
untuk
ketentuan
ketentuan
sesuai
dengan
kriteria
Kerangka
pengakua
kewajiba
n.
Dengan
demikian
kewajiba
n dan
ketentuan
diijinkan
menjadi
27
diakui
hanya
jika ada
kewajiba
n kini,
besar
kemungk
inan
bahwa
suatu
arus
keluar
sumber
daya
yang
memiliki
manfaat
ekonomi
yang
dibutuhk
an untuk
menyeles
aikan
kewajiba
n, dan
28
jumlah
kewajiba
n tersebut
dapat
diukur
secara
andal.
Kewajiba
kontinjen
si tidak
memenuh
i kriteria
tersebut
(sama
seperti
aktiva
kontinjen
si tidak
memenuh
i kriteria
untuk
diakui
sebagai
aset).
29
Oleh
karena
itu, ayat
27 dari
IAS
37/AASB
137
kategoris
menyatak
an bahwa
kewajiba
kontinjen
si yang
tidak
diakui
dalam
laporan
keuangan
. PSAK
37 saat
ini
sedang
dikaji
oleh
30
IASB
sebagai
bagian
dari
proyek
Kewajiba
n. Salah
satu
proposal
adalah
untuk
menghila
ngkan
'ketentua
n' syarat
dan
'kewajiba
kontinjen
si'
menggant
inya
dengan
'non-
keuangan
31
.
Proposal
bertujuan
untuk
memperl
uas dan
memperj
elas
penerapa
n IAS 37,
namun,
seperti
biasa,
proposal
telah
menerim
tanggapa
beragam
dari
stakehold
er.
Pengaruh
IAS 37
32
adalah
untuk
membata
si
pengguna
an
ketentuan
. Sebagai
contoh,
sebuah
perusaha
an dapat
memperti
mbangka
bijaksana
untuk
membuat
penyisiha
kerugian
yang
tidak
diasurans
ikan
33
(yaitu
proses
self-
mengasur
ansikan),
Namun,
kewajiba
n tidak
dapat
diakui
berdasark
an PSAK
37
sampai
terjadiny
a suatu
peristiwa
yang
memerlu
kan
pengorba
nan aset
oleh
pelaporan
entitas.
34
Contoh
lain
berkaitan
'penyisih
an
kerugian'
atau
sebuah
'penyisih
an untuk
restruktur
isasi'
yang
dapat
dibuat
sebagai
berikut
kinerja
yang
buruk.
Karena
tidak ada
kewajiba
n yang
ada
35
kepada
pihak
eksternal
(misalnya
komitme
n untuk
mentrans
fer
sumber
daya dari
entitas ke
pihak
eksternal
yang
tidak
dapat
dihindari)
ketentuan
tersebut
tidak
akan
diizinkan
dalam
Kerangka
atau
36
standar
saat ini.
Tentu
saja, ada
keadaan
ketika
pengguna
informasi
keuangan
ingin
tahu
tentang
potensi
kerugian
atau
pengeluar
an.
PSAK 37
menyatak
an bahwa
dalam
beberapa
keadaan
catatan
ke
37
rekening
diperluka
n karena
pengetah
uan
tentang
kewajiba
n yang
relevan
bagi
pengguna
laporan
keuangan
dalam
membuat
dan
mengeval
uasi
keputusa
mengenai
alokasi
sumber
daya
yang
38
langka.
Artinya,
penyelesa
ian masa
depan
mungkin
diperluka
n, tetapi
diperkira
kan
kemungk
inan
tidak
cukup
tinggi
untuk
menjami
pengakua
n formal.
Tes
probabilit
as
subyektif
memberi
39
kan
kesempat
an bagi
perusaha
an untuk
mengecu
alikan
kewajiba
n dari
laporan
keuangan
mereka.
Namun,
kewajiba
n tetap
harus
diungkap
kan
ketika
pengetah
uan dari
mereka
cenderun
mempeng
40
aruhi
pengambi
lan
keputusa
pengguna
. Teori
dalam
aksi 8.3
memberi
kan
contoh
dari
catatan
kewajiba
kontinjen
si dari
Public
Transport
Authority
of
Western
Australia
(badan
41
sektor
publik).
Ini
adalah
latihan
yang
berguna
untuk
memperti
mbangka
n tingkat
pengungk
apan
termasuk
dalam
catatan
dan
alasan
yang
telah
disediaka
n.
Pemili
42
ek
ui
ta
ekuitas
Pemilik
'adalah
ketiga
dari
konsep-
konsep
dasar
akuntansi
ditangkap
dalam
persamaa
akuntansi
. Ini
merupaka
n aktiva
bersih
(aktiva
dikurangi
kewajiba
43
n) dari
entitas (P
= AL).
demikian
, pemilik
ekuitas
(atau
usaha)
menangk
ap
pemilik
'klaim
terhadap
aktiva
bersih
entitas,
entitas
yang
tidak
memiliki
kewajiba
n lancar
membaya
r. Ini
mewakili
44
kepenting
an
pemilik
'atau
modal
dalam
perusaha
an.
ekuitas
Pemilik
'(bunga
sisa)
adalah
sebuah
klaim
atau
kanan ke
aktiva
bersih
entitas.
Kerangka
mendefin
isikan
ekuitas
dalam
45
ayat 49
(C)
sebagai
berikut:
Ekuitas
'adalah
kepenting
an sisa
dalam
aset
perusaha
an
setelah
dikurangi
semua
kewajiba
nnya.
Oleh
karena
itu,
ekuitas
pemilik
'tidak
kewajiba
n untuk
46
pengaliha
n aset,
namun
klaim
sisa.
Selanjutn
ya, hal
itu tidak
dapat
didefinisi
kan
secara
terpisah
dari
aktiva
dan
kewajiba
n.
Dengan
demikian
, definisi
aset dan
kewajiba
n yang
harus
47
disepakat
i sebelum
definisi
ekuitas
dapat
diselesaik
an dan
diterapka
n dalam
arti
teoritis
atau
praktis
suara.
Sebagai
hasil dari
sifat
residu,
jumlah
yang
ditampilk
an dalam
neraca
sebagai
mewakili
48
ekuitas
tergantun
g pada
tidak
hanya
aset dan
kewajiba
n yang
diakui
tetapi
juga
bagaiman
a mereka
diukur.
Sebagai
contoh,
asumsika
n sebuah
Perusaha
an A
melakuka
revaluasi
atas
aktiva
49
sesuai
IAS
16/AASB
116
Aktiva
Tetap
tetapi
Perusaha
an B,
yang
memegan
g aset
identik,
tidak.
Perusaha
an A akan
melapork
an aset
yang
lebih
tinggi
dan
ekuitas
dari
Kantor B.
50
Perta
nyaan
mendasar
yang
harus
ditangani
dalam
mencapai
jumlah
ekuitas
adalah
apakah
item
merupaka
kewajiba
n atau
ekuitas
entitas.
Ada dua
fitur
penting
yang
dapat
membant
51
u kita
untuk
membeda
kan
antara
kewajiba
n dan
ekuitas
pemilik.
Mereka
adalah:
Hak
para
pihak
Substansi
ekonomi
pengatura
Hak
hukum
adalah
pertimba
ngan
yang
52
sangat
penting.
Namun,
mereka
tidak
boleh
menjadi
dasar
satunya
perbedaa
n antara
kreditur
dan
pemilik.
Setelah
semua,
definisi
kewajiba
termasuk
kewajiba
konstrukt
if dan
adil serta
53
kewajiba
n hukum.
Alasan
lain
adalah
bahwa
sudut
pandang
hukum
terlalu
sempit
fokus
yang
akan
berguna
dalam
mencapai
tujuan
keputusa
kegunaan
akuntansi
. Oleh
karena
itu,
54
substansi
ekonomi
juga
harus
dipelajari
ak
pa
ra
pi
ha
satu fitur
dari hak
yang
diberikan
kepada
para
pihak
baik oleh
hukum
atau oleh
kebijakan
perusaha
55
an
berkaitan
dengan
prioritas
hak
untuk
(kembali)
dibayar
dalam hal
badan
tersebut
ditutup.
Secara
hukum,
untuk
kepemili
kan
tunggal
atau
kemitraa
n,
kreditur
mempun
yai klaim
pada
56
pemilik
(s) dan,
untuk
korporasi
, tuntutan
terhadap
perusaha
an.
Namun,
dalam
teori
akuntansi
, tidak
peduli
apa
bentuk
hukum
organisas
i, entitas
diakui
sebagai
unit
akuntabil
itas.
Oleh
57
karena
itu,
kreditur
mempun
yai klaim
atas
entitas
dan
dengan
demikian
terhadap
aset.
Kreditor
memiliki
hak-hak
berikut:
Penyele
saian
klaim
mereka
dengan
tanggal
tertentu
melalui
58
pengali
han
aset
(barang
atau
jasa)
Priorita
s dari
pemilik
dalam
penyele
saian
klaim
mereka
dalam
likuidas
erhatikan
bahwa
klaim
kreditur
terbatas
pada
jumlah
59
tertentu
(yang
mungkin
berbeda
dari
waktu ke
waktu
sesuai
dengan
persyarat
an
perjanjia
n).
Sebalikn
ya,
pemilik
memiliki
kepenting
an sisa
saja,
walaupun
dengan
pengatura
n kontrak
kelas
60
yang
berbeda
dari
pemilik
mungkin
memiliki
prioritas
yang
berbeda
dalam
pengemb
alian
modal.
spek lain
dari hak
kreditur
dan
pemilik
berkaitan
dengan
pengguna
an aset
atau ke
operasi
61
bisnis.
Kreditor
tidak
memiliki
hak
untuk
menggun
akan aset
dari
perusaha
an lain
selain
yang
dirinci
dalam
kontrak.
Kecuali
secara
tidak
langsung
dalam
beberapa
kasus,
mereka
tidak
62
memiliki
hak
dalam
proses
pengambi
lan
keputusa
n dalam
operasi
bisnis.
Dalam
cara yang
terbatas,
dengan
kontrak,
mereka
mungkin
menggan
ggu
operasi
dengan
mensyara
tkan
bahwa
saldo
63
laba
dibatasi,
atau
bahwa
aset
diberikan
tidak
akan
dijual
tanpa
persetuju
an
mereka.
Di sisi
lain,
pemilik
mempun
yai hak
atau
wewenan
g untuk
menjalan
kan
usahanya
64
S
bs
ta
ns
Baik
kewajiba
n dan
ekuitas
pemilik
'mewakili
klaim
terhadap
entitas.
Semua
pengadu
terhadap
65
entitas
menangg
ung
risiko
kerugian,
tetapi
karena
klaim
sebelumn
ya
kreditur,
risiko
mereka
lebih
rendah
dari
pemilik.
Pemilik
harus
menangg
ung
kerugian
yang
berasal
dari
66
kegiatan
perusaha
an.
Mereka
membaw
a beban
risiko
dalam
bisnis.
Dalam
setiap
perusaha
an,
tingkat
risiko
kreditur
dan
pemilik
tergantun
g pada
hak-hak
mereka.
Dengan
demikian
67
perbedaa
n utama
antara
hak
kreditur
dan
pemilik
adalah
bahwa
kreditor
memiliki
hak
untuk
pemukim
an,
sedangka
n pemilik
memiliki
hak
untuk
berpartisi
pasi
dalam
keuntung
an
68
(residual)
Perbedaa
n ini
mencerm
inkan
risiko
ekonomi
dan fitur
pengemb
alian dua
jenis
klaim:
kreditor
menangg
ung
risiko
kurang
dan
mendapat
kan
imbalan
yang
relatif
tetap
69
(bunga
dan
pelunasa
n pokok),
sedangka
n pemilik
menangg
ung
risiko
yang
lebih
besar dan
karenany
mendapat
kan
variabel
(dan
sering
lebih
tinggi)
tingkat
pengemb
alian
melalui
70
partisipas
i mereka
dalam
keuntung
an.
Memberi
kan
represent
asi
diagram
hubungan
antara
substansi
ekonomi
dan hak.
ns
ep
da
Akuntans
i ekuitas
71
dipengar
uhi oleh
resep
hukum.
Sebagai
contoh,
di Inggris
Raya dan
hukum
perusaha
an
Australia
termasuk
undang-
undang
yang
berkaitan
dengan
akuntansi
untuk
modal.
Terpentin
g adalah
kebutuha
72
'pemeliha
raan
modal',
yang
menuntut
bahwa
perusaha
an
mempert
ahankan
utuh awal
mereka
(dan
berikutny
a) basis
modal.
Kerangka
mengakui
bahwa
baik atau
tidak
perusaha
an
mempert
ahankan
73
modal
yang
utuh
merupaka
n fungsi
tidak
hanya
dari
definisi
ekuitas
sebagai
suatu
kepenting
an sisa
dalam
suatu
entitas,
tetapi
juga
konsep
modal.
Modal
dapat
dikonsept
ualisasika
74
n sebagai
uang
ditemuka
n atau
ditemuka
n daya
beli
(modal
keuangan
) atau
sebagai
kapasitas
produktif
dari
entitas
(modal
fisik).
Selanjutn
ya, modal
dapat
diukur di
kedua
satu dolar
nominal
atau daya
75
beli
('nyata')
skala.
Berbagai
kombinas
i dari
konsep
modal
dan skala
pengukur
an yang
digunaka
n dalam
model
yang
berbeda
yang
menghasi
lkan
ukuran
yang
berbeda
dari
modal
dalam
76
keadaan
yang
identik.
Kerangka
tidak
memberi
kan
panduan
tentang
model
mana
yang
paling
sesuai,
tetapi
tidak
mengakui
dalam
paragraf
108 dan
109
bahwa
perusaha
an akan
membutu
77
hkan
jumlah
yang
berbeda
untuk
mempert
ahankan
sumber
daya
untuk
mempert
ahankan
konsep
yang
berbeda
dan
ukuran
modal.
ujuan
lain
persyarat
an
perawata
n modal
78
adalah
untuk
melindun
gi
kreditur
dengan
memberi
kan
sebuah
'bantal'
atau
'buffer'.
Misalnya
, suatu
entitas
memiliki
tidak
lebih dari
ibukota
Leal
sebesar $
10.000.
jika
jumlah
aktiva
79
adalah $
100.000,
ini berarti
bahwa
jumlah
kewajiba
n kepada
$ 90,000.
ini
adalah:
=L+P
100.000
= $
90.000 +
$ 10.000
Jika
entitas itu
harus
dilikuidas
i dan
nilai
tercatat
aktiva
80
menyadar
i hanya $
80.000,
ada akan
cukup
untuk
membaya
r kreditur.
Hal ini
dimungki
nkan
karena
adanya
modal
sebesar $
10.000.
tanpa itu,
kreditur
tidak
akan.
Dibayar
lunas.
Modal
bukan
jaminan
81
untuk
perlindun
gan
kreditur,
tetapi
tidak
menawar
kan
keamana
beberapa.
Pentingn
ya
cadangan
modal
disorot
dalam
krisis
perbanka
n dan
likuiditas
2007-
2008.
la
82
si
fi
ka
si
da
Perbedaa
n antara
kontribus
i dan
mempero
leh
modal
adalah
salah satu
yang
akuntan
menemuk
an
berguna.
Alasanny
a adalah
untuk
83
menjaga
memisah
kan nilai
investasi
dari
jumlah
yang
diinvesta
sikan
kembali.
Yang
pertama
adalah
karena
transaksi
pembiaya
an,
sedangka
n surat
ini
berasal
dari
aktivitas
laba-
diarahkan
84
. Saldo
laba, atau
laba
dicadang
kan,
membent
uk modal
diperoleh
Saldo
laba
dapat
disesuaik
an untuk
tujuan
tertentu.
Ingat
bahwa
saldo
aktiva
produktif
tidak
dalam
diri
85
mereka
sendiri
dan oleh
karena
itu
alokasi
dana
cadangan
ke
rekening
cadangan
khusus
tidak
merupaka
n aktiva
tertentu.
Pada
tahun
1950,
sebuah
komite
khusus
dari
American
Associati
86
on
Akuntans
menjelas
kan
bahwa
alokasi
berasal
dari tiga
jenis:
er
ek
ya
di
ra
nc
an
nt
87
k
en
je
la
sk
an
ke
bi
ja
ka
an
aj
er
ia
te
nt
an
re
in
ve
88
st
as
ke
nt
ga
er
ek
ya
di
ak
su
ka
89
nt
ba
ta
si
di
vi
de
se
ba
ga
an
di
sy
ar
at
ka
90
n
ol
eh
at
au
nt
ra
er
ek
ya
91
be
ri
ka
ke
ru
gi
an
di
an
tis
ip
as
i.
Komite
ini
menyatak
an
sebagai
berikut :
Je
ni
pe
rt
92
a
ti
da
ef
ek
tif
en
ca
pa
tu
ju
an
da
ak
an
en
ja
di
93
ya
te
rb
ai
di
je
la
sk
an
da
la
be
nt
na
ra
si
di
te
94
pa
la
in
nt
ti
pe
ke
ua
pa
ni
ti
di
ya
ki
ni
ca
ta
95
ta
ke
re
ke
ni
ak
an
le
bi
ba
ik
pa
da
su
at
pe
ga
lo
ka
96
si
an
nt
ti
pe
ke
ti
ga
it
er
as
ap
ro
pr
ia
97
si
ad
al
ah
ti
da
pe
rl
da
se
ri
en
ye
sa
tk
an
ca
ta
ta
98
n
ak
an
le
bi
co
co
k.
it
in
en
ek
an
ka
ba
99
a
al
ka
si
ti
da
ol
eh
pe
ga
ru
hi
pe
ne
nt
ua
ke
100
u
nt
ga
n.
da
se
di
ki
ya
bi
sa
di
ca
pa
de
ga
101
al
ka
si.
eb
er
ap
pe
ru
sa
ha
an
di
tu
en
na
102
ka
al
ka
si
se
ba
ga
ca
ra
nt
en
ur
an
gi
ju
la
103
h
ya
te
rs
ed
ia
nt
di
vi
de
n,
be
rh
ar
ap
de
ik
ia
104
u
nt
en
ur
an
gi
ke
lu
ha
ol
eh
pe
eg
an
sa
ha
te
105
nt
an
ti
ka
di
vi
de
ya
di
ba
ya
rk
an
ar
106
en
te
rs
eb
ut
en
ga
su
si
ka
ba
an
aj
er
pe
rc
ay
107
pe
eg
an
sa
ha
na
if.
ar
ka
si
an
ta
ra
nt
ri
us
108
i
da
pe
ro
le
da
ti
da
da
pa
di
ja
ga
ke
ta
109
t
ka
re
na
tr
an
sa
ks
ya
ti
da
ja
tu
ra
pi
ke
da
la
ka
110
te
or
in
i.
eb
ag
ai
co
nt
h,
sa
ha
di
vi
de
(d
iv
id
en
111
ya
it
ya
'D
is
et
or
'
da
la
be
nt
al
ka
si
sa
ha
112
)
er
pa
ka
pe
ru
ba
ha
da
la
kl
as
ifi
ka
si
da
ri
ya
113
di
pe
ro
le
en
ja
di
da
be
ri
ka
nt
ri
114
us
i.
er
ut
ui
115
ta
Berda
sarkan
kriteria
definisi
dan
pengakua
n dibahas
dalam
bab ini,
kita dapat
setuju
bahwa
saham
yang
dikeluark
an untuk
membent
uk bagian
investor
dari
ekuitas
dan
pinjaman
116
dari
kreditur
merupaka
kewajiba
n.
Namun,
pertanyaa
diajukan
tentang
instrume
n hibrida
yang
memiliki
karakteris
tik dari
kedua
hutang
dan
ekuitas.
Sebagai
contoh,
saham
preferens
117
i secara
tradisiona
dianggap
sebagai
modal
dan,
karena
itu,
sebagai
bagian
dari
ekuitas
pemilik ',
tetapi
mereka
memiliki
karakteris
tik yang
juga
menyelar
askan
mereka
dengan
kewajiba
118
n, seperti
berikut:
Merek
adalah
tetap
klaim
- Mereka
mung
kin
tidak
berpar
tisipas
dalam
divide
n lain
dari
pada
tingka
t pra-
tertent
(mirip
119
denga
bunga
- Mereka
memil
iki
priorit
as atas
saham
biasa
dalam
penge
mbalia
modal
(sepert
halnya
kewaji
ban)
- Mereka
umum
nya
melak
120
ukan
tidak
memil
iki hak
suara
Mesk
ipun
mereka
adalah
saham
disebut,
kemungk
inan
bahwa
mereka
kadang-
kadang
memenuh
i definisi
kewajiba
n, dan
harus
diklasifik
asikan
sebagai
121
kewajiba
n.
Klasifika
si
instrume
keuangan
sebagai
kewajiba
n atau
ekuitas
memiliki
efek luar
neraca
sejak
klasifikas
menentuk
an
apakah
bunga,
dividen,
kerugian
atau
keuntung
122
an yang
berhubun
gan
dengan
instrume
n yang
diakui
sebagai
pendapat
an atau
beban
dalam
menghitu
ng laba
bersih,
atau
apakah
mereka
diperlaku
kan
sebagai
distribusi
dari
keuntung
an
123
dihitung.
Distribusi
bunga,
dividen,
kerugian
dan
keuntung
an yang
terkait
dengan
instrume
keuangan
atau
kompone
n dari
instrume
keuangan
yang
kewajiba
n diakui
sebagai
pendapat
an atau
124
beban.
Sebalikn
ya,
distribusi
kepada
pemegan
instrume
n ekuitas
diperlaku
kan
sebagai
pembagia
keuntung
an
setelah
mereka
telah
dihitung.
Tujua
membeda
kan
antara
125
pemilik
modal
dan
kewajiba
n adalah
untuk
meningka
tkan
manfaat
informasi
bagi
pengambi
lan
keputusa
n.
pertanyaa
menarik
yang
diajukan
tentang
bagaiman
a investor
melihat
efek
126
hibrida
yang
disebut,
yang
menggab
ungkan
kedua
fitur
hutang
dan
ekuitas
seperti
catatan
konversi,
saham
preferens
i ditebus
dan
hutang
subordina
si. IASB
mengingi
nkan
perbedaa
n yang
127
lebih
baik
antara
instrume
n ekuitas
dan non-
ekuitas.
Titik
awalnya
adalah
gagasan
bahwa
semua
instrume
n abadi
adalah
modal.
Selain
itu,
instrume
dipertuka
rkan
sesuai
dengan
128
pilihan
penerbit
akan
ekuitas.
Sebalikn
ya,
kewajiba
n adalah
wajib
diuangka
n pada
tanggal
tertentu
atau
tanggal
atau pasti
terjadi.
Peny
elesaian
utang
Utang
mungkin
diselesaik
an
dengan
129
cara lain
selain
dengan
pembayar
an
langsung
atau jasa
kepada
kreditur.
Situasi
itu
berhubun
gan
dengan
disebut
sebagai
'off-set
dan
pelunasa
n utang'
atau 'di-
substansi
peniadaa
memung
130
kinkan
debitur
untuk
menghap
us hutang
dari
neraca
dan
melapork
an aset
finansial
bersih
atau
kewajiba
n hanya
jika
entitas
memiliki
hak t
kekuatan
hukum
tetap saat
berangkat
jumlah
yang
131
diakui,
dan
bermaksu
d baik
untuk (a)
menyeles
aikan
secara
bersih
atau (b)
merealisa
sikan
aktiva
dan
menyeles
aikan
kewajiba
n secara
bersamaa
n.
Misal
nya
Perusaha
an A
memiliki
132
hutang
obligasi
dari $
10.000.0
00 dijual
awalnya
setara
dengan
tingkat
bunga
yang
ditetapka
n sebesar
8 persen
dan 10
tahun
sisa
hidup.
Saat ini,
karena
suku
bunga
yang
lebih
tinggi,
133
nilai
pasar
obligasi
lebih
rendah
dari nilai
jatuh
tempo
mereka.
Sebuah
perusaha
an akan
membeli
obligasi
pemerint
ah
dengan
nilai
nominal
sebesar $
10.000.0
00 suku
bunga
yang
ditetapka
134
n sebesar
8 persen
dan 10
tahun
sisa
hidup,
untuk $
7.500.00
0. Ini
akan
ditempat
kan
dalam
sebuah
kepercay
aan tidak
dapat
dibatalka
n untuk
tujuan
melunasi
obligasi
perusaha
an
hutang.
135
Investasi
dalam
Obligasi
Pemerint
ah
$
7.500.00
0
K
as
$
7.500.00
0
Hutang
Obligasi
$
10.000.0
00
In
vestasi
dalam
Surat
Utang
$
7.500.00
0
K
euntunga
n Hutang
Obligasi
136
$
2.500.00
0
Keuntung
an bagi
perusaha
an adalah
Hutan
dihapu
s dan,
oleh
karena
itu,
utang
perusa
haan
terhad
ap
ekuita
137
menin
gkatka
n Laba
tahun
berjala
menin
gkat
denga
jumla
keuntu
ngan
yang
Untuk
keperl
uan
pajak,
keuntu
ngan
terseb
ut
tidak
diakui
138
karena
perusa
haan
masih
secara
huku
diwaji
bkan
untuk
memb
ayar
obliga
si.
- Untuk
tujuan
pajak,
bunga
dari
obliga
si
pemer
intah
akan
diperh
139
itungk
an
denga
beban
bunga
obliga
si
perusa
haan
Penca
butan
izin
perusa
haan
untuk
menge
lola
sisi
kewaji
ban
dalam
neraca
karena
140
akan
surat
berhar
ga
pada
sisi
aktiva
Definisi
kerangka
kewajiba
menyirat
kan
bahwa itu
diselesaik
an pada
saat
aktiva
atau jasa
telah
dialihkan
ke entitas
lain.
Karyawa
141
n saham
(pembay
aran
saham-
based)
ASB
telah
memutus
kan
untuk
mengobat
remunera
si saham
berdasark
an
sebagai
beban.
IFRS
2/AASB
Pembaya
ran
Saham
142
berbasis
membeda
kan
antara
pembayar
an saham
berbasis
yang
cash-
diselesaik
an dan
mereka
yang
ekuitas-
diselesaik
an.
Ketika
barang
dan jasa
yang
diterima
atau
diperoleh
dalam
transaksi
143
pembayar
an
berbasis
saham,
entitas
mencatat
kejadian
ketika
mendapat
kan
barang
barang
atau jasa
tersebut
diterima.
Jika
barang
atau jasa
yang
diterima
dalam
transaksi
pembayar
an
diselesaik
144
an
saham-
saham
berbasis,
sisi kredit
masuk
adalah
ekuitas
pemilik.
Sebalikn
ya, jika
barang
atau jasa
yang
diterima
dalam
transaksi
yang
akan
diselesaik
an secara
tunai,
kredit
entri
yang
145
sesuai
adalah
kewajiba
n.
MATE
RI IX
KONS
EP
PEND
APATA
N DAN
BEBA
N
Kompete
nsi
Dasar
a. Mam
pu
146
menje
laska
tentan
konse
penda
patan,
pengu
kuran
dan
penga
kuan
penda
patan
b. Mam
pu
menje
laska
tentan
konse
147
biaya
c. Mam
pu
menje
laska
konse
prinsi
match
ing
PENDA
PATAN
(REVEN
UE)
Sifat
Pendap
atan
Definisi
pendapat
an yang
lebih
tradisiona
148
l adalah
bahwa
pendapat
an
merupaka
n arus
masuk
aktiva
atau
aktiva
bersih ke
dalam
perusaha
an
sebagai
hasil
penjualan
barang
atau jasa.
Inilah
pendekat
an FASB
Statemen
t of
Financial
149
Accounti
ng
Concept
No.3
(SFAC
3).
Konsep
dasar
pendapat
an adalah
bahwa
pendapat
an
merupaka
n proses
arus,
yaitu
penciptaa
n barang
dan jasa
oleh
perusaha
an
selama
jarak
150
waktu
tertentu.
Apaka
h yang
seharus
nya
termas
uk
dalam
pendap
atan
Dalam
Statemen
t No.4.
APB
menyajik
an
pandanga
n yang
kompreh
ensif
mengenai
pendapat
an. Selain
penjualan
151
dan jasa,
dalam
pendapat
an
dimaksud
kan
penjualan
sumber-
sumber
daya
selan
produk
perusaha
an,
seperti
pabrik,
peralatan
dan
investasi.
Di dalam
FASB
SFAC
No.3,
dijelaska
n definisi
152
pendapat
an yang
lebih
sempit
sebagai
produk
atau jasa
perusaha
an
sebagai
berikut:
pendapa
tan
terjadi
(dari)
operasi
utama
atau
operasi
pusat
perusaha
an yang
bersinam
bung
selama
153
satu
periode.
Jadi
dalam
definisi
ini,
pendapat
an tidak
mencaku
keuntung
an. Paton
dan
Littleton
mengutar
akan juga
pandanga
n ini
dengan
mengakui
arus
penyelesa
ian
sebagai
sumber
154
utama
pendapat
an.
Penguk
uran
pendap
atan
Nilai
tukar
produk
atau jasa
perusaha
an
merupaka
n ukuran
terbaik
bagi
pendapat
an. Nilai
tukar ini
menunju
kkan
ekivalen
kas atau
155
nilai
sekarang
dari
pendisko
ntoan
tagihan
uang
yang
akhirnya
akan
diterima
dari
transaksi
pendapat
an.
Saat
pelapor
an
pendap
atan
Suatu
alternativ
pelaporan
156
pendapat
an pada
waktu
penyelesa
ian
kegiatan
utama
ekonomi
k adalah
konsep
pelaporan
pendapat
an
berdasark
an
kejadian
kritis.
Pencatata
pendapat
an di
dalam
laporan
akuntansi
harus
157
berdasark
an
krtiteria
berikut:
(1) nilai
ekonomi
k harus
sudah
ditambah
kan
perusaha
an pada
produkny
a, (2)
jumlah
pendapat
an harus
dapat
diukur,
(3)
pengukur
an harus
dapat
dibutuhk
an dan
158
secara
relative
bebas
dari bias,
(4) beban
yang
berkaitan
harus
dapat
ditaksir
dengan
tingkat
ketepatan
yang
layak.
Pada
umumny
a, laporan
akuntansi
akan
lebih
baik jika
pendapat
an
dilaporka
159
n sedini
mungkin
sesudah
pertamba
han nilai
dapat
diukur.
Akan
tetapi
pengukur
an
pendapat
an
dengan
menggun
akan
probabilit
as akan
lebih
baik
daripada
hanya
melapork
an
jumlah
160
pendatan
berniali
tunggal
yang
menggam
barkan
ekivalen
kepastian
Saat Pelaporan
Selama produksi
Pada saat penyelesaian
produksi
Pada saat penjualan
Pada saat penagihan kas
161
BEBAN
(EXPEN
SES)
Seperti
istilah
pendapat
an, istilah
beban
juga
merupaka
n konsep
arus,
yang
menggam
barkan
perubaha
n yang
tidak
mengunt
ungkan
162
dalam
sumber
daya
perusaha
an. Tetapi
tidak
semua
perusaha
an yang
tidak
mengunt
ungkan
itu
termasuk
beban.
Definisin
ya yang
lebih
tepat,
beban
adalah
pengguna
an atau
pemakaia
n barang
163
dan jasa
di dalam
proses
mendapat
kan
pendapat
an.
Aspek
yang
tidak
mengunt
ungkan
dari
kegiatan
menghasi
lkan
pendapat
aan
cenderun
mengura
ngi
kekayaan
pemegan
g saha di
164
dalam
perusaha
an.
Beban
sering
didefinisi
kan
dalam
konteks
ini. Biaya
sering
didefinisi
kan
dalam
arti biaya
yang
habis
terpakai
atau
alokasi
biaya.
Definisi
ini tidak
mencerm
inkan
165
observasi
dunia
nyata.
Penilaian
beban
tidak
sama
dengan
pendefini
sian
beban.
pakah
yang
seharus
nya
termas
uk di
dalam
beban?
Perhimpu
nan
Akuntans
166
Amerika
(AAA)
pada tahu
1948
mendefin
isikan
bahwa
beban
terdiri
dari
biaya
operasi
dan
kerugian.
Dengan
kata lain,
FASB
SFAC
No.3
dengan
jelas
membeda
kan
antara
beban
167
dan
kerugian.
Hanya
beban
berkaitan
dengan
operasi
utama
dan
operasi
perusaha
an
berkaitan
dengan
atau
incidental
bagi
kegiatan
perusaha
an.
Perbedaa
n ini akan
diteuskan
di dalam
penamba
168
han
berikut
untuk
mempert
ahankan
kejelasan
penamba
han
agaima
nakah
beban
seharus
nya
diukur
Menurut
mereka
yang
mendefin
isikan
beban
sebagai
penuruna
169
n dalam
aktiva
bersih
perusaha
an, suatu
alat ukur
yang
logis
adalah
nilai
barang
dan jasa
pada
waktu
digunaka
n dalam
operasi
perusaha
an.
Pengukur
an biaya
yang
paling
umum
adalah:
170
(1) biaya
historis,
(2) nilai
berjalan,
seperti
biaya
pengganti
, dan (3)
biaya
oportunit
as atau
ekivalen
kas pada
saat
berjalan.
aat
pengak
uan
beban
Menurut
difinisi,
beban
terjadi
171
apabila
barang
atau jasa
dikonsum
si atau
dilakukan
dengan
mencatat
kegiatan
di dalam
perkiraan
atau
memasuk
kannya di
dalam
laporan
keuangan
Pelapora
n beban
dapat
terjadi
bersamaa
n dengan
kegiatan
172
menggun
akan
barang
atau jasa;
atau
boleh
dilakukan
sesudah
kegiatan
itu; atau
dalam
keadaan
yang
tidak
biasa,
boleh
mendahul
ui
kegiatan
itu.
Definisi
laba
sebagai
perubaha
n dalam
173
nilai
umumny
menyaran
kan
bahwa
beban
harus
dilaporka
n kapan
saja
terjadi
penuruna
n nilai
atau jika
tidak
terdapat
manfaat
atau nilai
nyata
yang
akan
diterima
pada
masa
174
yang
akan
datang
dari
pengguna
an barang
atau jasa.
Konsep
laba yang
menekan
kan arus
kas
menyimp
ulkan
beban
bahwa
beban
harus
dilaporka
n sedekat
mungkin
dengan
saat
pengeluar
an kas
175
yang
sebenarn
ya.
Akuntans
i akrual
yang
tradisiona
l yang
agaknya
berada
diantara
kedua
ekstrem
ini, tetapi
bersandar
pada
konsep
nilai
yang
menyaran
kan
bahwa
harga
masukan
(biaya)
176
harus
ditahan
sampai
pertamba
han nilai
dilaporka
n dengan
pengganti
nya, yaitu
harga
keluar
(penjuala
n).
Artinya,
beban
harus
diakui
pada
periode
dimana
pendapat
an yang
berkaitan
diakui.
177
KEUNT
UNGAN
DAN
KERUG
IAN
Keuntung
an dan
kerugian
merupaka
kejadian
yang
mengunt
ungkan
dan tidak
mengunt
ungkan,
yang
tidak
berkaitan
langsung
dengan
kegiatan
normal
perusaha
178
an yang
menghasi
lkan
pendapat
an.
Definisi
keuntung
an dan
kerugian
yang
disajikan
dalam
FASB
SFAC
No.3
konsisten
dengan
definisi
di atas.
Keuntun
gan
Pemberia
n kepada
perusaha
179
an dapat
diklasifik
asikan
sebagai
modal
atau laba,
tergantun
g pada
maksud
pemberia
n dan
keadaan
yang
melatarbe
lakangi
pemberia
tersebut.
Pemberia
n harus
diukur
seperti
pendapat
an yaitu
menurut
180
nilai
berjalan
dari
aktiva
yang
diterima.
Sebagian
besar
keuntung
an
lainnya
berasal
dari
pertukara
n,
sehingga
diperluka
penandin
gan di
antara
aspek-
aspek
yang
mengunt
181
ungkan
dan tidak
mengunt
ungkan.
Saat
pengakua
keuntung
an sama
dengan
pengakua
pendapat,
kecuali
bahwa
umumny
a para
akuntan
berpegan
g lebih
erat pada
konsep
realisasi.
Artinya,
keuntung
182
an
umumny
a tidak
diakui
sampai
pertukara
n atau
penjualan
terjadi.
Kerugia
Istilah
kerugian
yang
digunaka
n oleh
akuntan
untuk
memaksu
dkan
kelebihan
beban
atas
pendapat
an suatu
183
periode
yaitu
kebalikan
laba
bersih.
Tetapi
istilah
kerugian
digunaka
n di sini
sebagai
kebalikan
dari
keuntung
an yang
berkaitan
dengan
hasil
bersih
peristiwa
yang
tidak
mengunt
ungkan
yang
184
tidak
timbul
dari
kegiatan
normal
yang
menghasi
lkan
pendapat
an.
Pengukur
an
kerugian
serupa
dengan
pengukur
an beban
kecuali
bahwa
hasilnya
langsung
diofset
untuk
mencerm
inkan
185
jumlah
bersih.
Sebagima
na halnya
dengan
beban,
kelihatnn
ya lebih
disukai
untuk
merumus
kan
kerugian
sebagai
habisnya
nilai dan
bukannya
sebagai
alokasi
biaya.
Sebagaim
ana
halnya
dengan
beban,
186
harga
perolehan
merupaka
pengukur
an yang
dapat
diverifika
si dan
nilai
tukar
aktiva
pada saat
diperoleh
Criteria
pengakua
kerugian
sama
dengan
criteria
pengakua
n beban
periode.
187
Kerugian
tidak
dapat
ditanding
kan
dengan
pendapat
an,
sehingga
harus
diakui
pada
periode
dimana
kerugian
itu cukup
pasti
bahwa
aktiva
tertentu
akan
memberi
kan
manfaat
yang
188
lebih
sedikit
bagi
perusaha
an
dibandin
gkan
dengan
yang
dinyataka
n oleh
nilai
yang
tercatat.
MATE
189
RI X
KONS
EP
LABA
Kompete
nsi
Dasar
Mampu
menjelas
kan
tentang
konsep
laba,
karakteris
tik
pengakua
n,
pengukur
an,
penilaian,
dan
penyajian
KONSE
190
P LABA
DALAM
PELAP
ORAN
KEUAN
GAN
Laba
merupaka
n suatu
pos dasar
dan
penting
dari
ikhtisar
keuangan
yang
merniliki
berbagai
kegunaan
dalam
berbagai
konteks.
Laba
pada
umumny
191
a
dipandan
g sebagai
suatu
dasar
bagi
perpajaka
n,
determin
an pada
kebijakan
pembayar
an
dividen,
pedoman
investasi,
dan
pengambi
lan
keputusa
n, dan
unsur
prediksi
(Belkaoui
,1993)
192
Dalam
SFAC no.
menyebut
kan
bahwa
informasi
laba
merupaka
kompone
n laporan
keuangan
yang
disediaka
n dengan
tujuan
membant
menyedia
kan
informasi
untuk
menilai
kinerja
193
manajem
en,
mengesti
masi
kemampu
an laba
yang
represent
ative
dalam
jangka
panjang
dan
menaksir
resiko
dalam
investasi
atau
kredit.
Pengertia
n laba
secara
konvensi
onal
adalah
194
nilai
maksimu
m yang
dapat
dibagi
atau di
konsumsi
selama
satu
periode
akuntansi
dimana
keadaan
pada
akhir
periode
masih
sama
seperti
pada
awal
periode.
Laba
dalam
teori
195
akuntansi
biasanya
lebih
menunju
k pada
konsep
yang oleh
FASB
disebut
dengan
laba
kompreh
ensif.
Laba
kompreh
ensif
dimaknai
sebagai
kenaikan
aset
bersih
selain
yang
berasal
dari
196
transaksi
dengan
pemilik.
Sedangka
n earning
adalah
laba yang
diakumul
asikan
selama
beberapa
periode
atau
kenaikan
ekuitas
atau
aktiva
neto
suatu
perusaha
an yang
disebabk
an karena
aktivitas
operasi
197
maupun
aktivitas
di luar
usaha
selama
periode
tertentu.
Earning
merupaka
n konsep
yang
paling
sempit
sedang
comprehe
nsive
income
merupaka
n konsep
paling
luas
(Muqodi
m,
2005:110
).
198
Di dalam
laba
akuntansi
terdapat
berbagai
kompone
n yaitu
kombinas
beberapa
kompone
n pokok
seperti
laba
kotor ,
laba
usaha,
laba
sebelum
pajak dan
laba
sesudah
pajak
(Muqodi
m,
199
2005:131
).
Sehingga
dalam
menentuk
an
besarnya
laba
akuntansi
investor
dapat
melihat
dari
perhitung
an laba
setelah
pajak.
SFAC
No. 1
dalam
Belkaoui
(2000:33
2)
mengasu
msikan
200
bahwa
laba
akuntansi
merupaka
n ukuran
yang baik
dari
kinerja
suatu
perusaha
an dan
bahwa
laba
akuntansi
dapat
digunaka
n untuk
meramal
kan arus
kas masa
depan.
Penulis
lain
mengasu
msikan
201
bahwa
laba
akuntansi
adalah
relevan
dengan
cara yang
biasa
untuk
model-
model
keputusa
n dari
investor
dan
kreditor.
Laba
akuntansi
dengan
berbagai
interpreta
sinya
diharapka
n dapat
digunaka
202
n antara
lain
sebagai
(Suwardj
ono,
2005:
456) :
a. Ind
ikat
or
efis
ien
si
pen
ggu
naa
dan
yan
tert
ana
dal
203
am
per
usa
haa
yan
diw
uju
dka
dal
am
ting
kat
ke
mb
alia
atas
inv
esta
si
(ra
te
204
of
ret
un
on
inu
est
ed
cap
ital
).
b. Pen
guk
ur
pre
stas
ata
kin
erja
bad
an
usa
ha
dan
205
ma
naj
em
en.
c. Das
ar
pen
ent
uan
bes
arn
ya
pen
gen
aan
paj
ak.
d. Ala
pen
gen
dali
an
alo
kas
206
i
su
mb
er
day
eko
no
mik
sua
tu
neg
ara.
e. Das
ar
pen
ent
uan
dan
pen
ilai
an
kel
aya
kan
207
tari
dal
am
per
usa
haa
pub
lic.
f. Ala
pen
gen
dali
an
terh
ada
deb
itor
dal
am
kon
trak
208
uta
ng.
g. Das
ar
ko
mp
ens
asi
dan
pe
mb
agi
an
bon
us.
h. Ala
mot
iva
si
ma
naj
em
en
dal
209
am
pen
gen
dali
an
per
usa
haa
n.
i. Das
ar
pe
mb
agi
an
divi
den
Bila
dilihat
secara
mendala
m, laba
akuntansi
bukanlah
210
definisi
yang
sesunggu
hnya dari
laba
melainka
n hanya
merupaka
penjelasa
mengenai
cara
untuk
menghitu
ng laba.
Karakteri
stik dari
pengertia
n laba
akuntansi
semacam
itu
mengand
ung
211
beberapa
keunggul
an.
Beberapa
keunggul
an laba
akuntansi
yang
dikemuka
kan oleh
Muqodim
(2005 :
114)
adalah:
a. T
er
kt
te
ru
ji
se
pa
212
nj
an
se
ja
ra
ba
la
ba
ak
nt
an
si
be
an
fa
at
ba
213
gi
pa
ra
pe
ak
ai
ya
da
la
pe
ga
bi
la
ke
ut
us
an
ek
214
o
i.
b. L
ab
ak
nt
an
si
te
la
di
ur
da
di
la
215
or
ka
se
ca
ra
ye
kt
if
da
pa
di
uj
ke
be
na
ra
ya
se
ba
216
b
di
da
sa
rk
an
pa
da
tr
an
sa
ks
ya
ta
ya
di
217
g
ol
eh
kt
i.
c. B
er
da
sa
rk
an
pr
in
si
re
al
is
as
da
la
218
m
en
ga
ui
pe
da
pa
ta
la
ba
ak
nt
an
si
en
hi
da
219
sa
ns
er
va
tis
e.
d. L
ab
ak
nt
an
si
be
an
fa
at
220
nt
tu
ju
an
pe
ge
da
li
an
te
ru
ta
be
rk
ai
ta
de
221
ga
pe
rt
an
gj
ab
an
an
aj
en
TUJUA
PELAP
222
ORAN
LABA
Salah
satu
tujuan
pelaporan
keuangan
adalah
memberi
kan
informasi
keuangan
yang
dapat
menunju
kan
prestasi
perusaha
an dalam
menghasi
lkan laba
(earning
per
share).
Dengan
223
konsep
yang
selama
ini
digunaka
diharapka
n para
pemakai
laporan
dapat
mengamb
il
keputusa
ekonomi
yang
tepat
sesuai
dengan
kepenting
annya.
Meskipu
n konsep
laba yang
224
digunaka
diharapka
n mampu
memenuh
kebutuha
n para
pemakai,
namun
adanya
berbagai
konsep
dan
tujuan
laba,
mengakib
atkan
konsep
laba
tunggal
tidak
dapat
memenuh
i semua
225
kebutuha
n pihak
pemakai
laporan.
Atas
dasar
kenyataa
n ini ada
dua
alternativ
e yang
dapat
digunaka
n yaitu
memform
ulasikan
konsep
laba
tunggal
untuk
memenuh
berbagai
tujuan
secara
226
umum
atau
menggun
akan
berbagai
konsep
laba dan
menyajik
an secara
jelas
konsep
laba
tersebut
secara
khusus.
Tanpa
memperh
atikan
masalah
yang
muncul,
informasi
laba
sebenarn
ya dapat
227
digunaka
n untuk
memnuhi
berbagai
tujuan.
Tujuan
pelaporan
laba
adalah
untuk
meyajika
informasi
yang
bermanfa
at bagi
pihak
yang
berkepent
ingan.
Informasi
tentang
laba
perusaha
an dapat
228
digunaka
n:
1. S
eb
ag
ai
in
di
ca
to
ef
isi
en
si
pe
na
an
da
na
ya
229
n
te
rt
an
da
la
pe
ru
sa
ha
an
ya
di
uj
ka
230
da
la
ti
ka
ke
ba
li
an
(r
at
of
re
tu
rn
in
ve
st
231
ed
ca
pi
ta
l)
2. S
eb
ag
ai
pe
ur
pr
es
ta
si
an
aj
en
232
3. S
eb
ag
ai
da
sa
pe
ne
nt
ua
be
sa
rn
ya
pe
ge
na
an
pa
ja
4. S
233
eb
ag
ai
al
at
pe
ge
da
li
an
al
ka
si
su
be
da
ya
ek
234
o
su
at
eg
ar
5. S
eb
ag
ai
da
sa
pe
ns
as
da
235
n
pe
ba
gi
an
us
6. S
eb
ag
ai
al
at
ot
iv
as
an
aj
236
m
en
da
la
pe
ge
da
li
an
pe
ru
sa
ha
an
7. S
eb
ag
ai
da
sa
237
nt
ke
na
ik
an
ke
ak
ur
an
8. S
eb
ag
ai
da
sa
pe
ba
gi
an
238
de
vi
de
KUALIT
AS
INFOR
MASI
LABA
M. Yusuf,
dkk
(2002)
menyebut
kan
bahwa
informasi
laba
harus
dilihat
dalam
kaitannya
dengan
persepsi
pengambi
239
lan
keputusa
n. Karena
kualitas
informasi
laba
ditentuka
n oleh
kemampu
annya
memotiv
asi
tindakan
individu
dan
membant
pengambi
lan
keputusa
n yang
efektif.
Hal ini
didukung
oleh
240
FASB
yang
menerbit
kan
SFAC
No. 1
yang
mengang
gap
bahwa
laba
akuntansi
merupaka
pengukur
an yang
baik atas
prestasi
perusaha
an dan
oleh
karena
itu laba
akuntansi
hendakny
241
a dapat
digunaka
n dalam
prediksi
arus kas
dan laba
di masa
yang
akan
datang.
Berdasar
kan latar
belakang
tersebut,
Hendriks
en dalam
bukunya
Accounti
ng
Theory
edisi
kelima
(1992:33
8)
menetapk
242
an tiga
konsep
dalam
usaha
mendefin
isikan
dan
menguku
r laba
menuju
tingkatan
bahasa.
Adapun
konsep-
konsep
tersebut
meliputi:
a.
Konsep
Laba
pada
Tingkat
Sintaksis
243
(Struktur
al)
Pada
tingkat
sintaksis
konsep
income
dihubung
kan
dengan
konvensi
(kebiasaa
n) dan
aturan
logis
serta
konsisten
dengan
mendasar
kan pada
premis
dan
konsep
yang
telah
244
berkemba
ng dari
praktik
akuntansi
yang ada.
Terdapat
dua
pendekat
an
pengukur
an laba
(income
measure
ment)
pada
tingkat
sintaksis,
yaitu:
Pendekat
an
Transaksi
dan
Pendekat
an
Aktiva.
245
b.
Konsep
Laba
pada
Tingkat
Sematik
(Interpre
tatif)
Pada
konsep
ini
income
ditelaah
hubungan
nya
dengan
realita
ekonomi.
Dalam
usahanya
memberi
kan
makna
interpreta
246
tif dari
konsep
laba
akuntansi
(accounti
ng
income),
para
akuntan
seringkali
merujuk
pada dua
konsep
ekonomi.
Kedua
konsep
ekonomi
tersebut
adalah
Konsep
Pemeliha
raan
Modal
dan Laba
sebagai
247
Alat
Ukur
Efisiensi.
c.
Konsep
Laba
pada
Tingkat
Pragmati
(Perilak
u)
Pada
tingkat
pragmatis
(perilaku)
konsep
income
dikaitkan
dengan
pengguna
laporan
keuangan
terhadap
248
informasi
yang
tersirat
dari laba
perusaha
an.
Beberapa
reaksi
usaha
users
dapat
ditunjukk
an
dengan
proses
pengambi
lan
keputusa
n dari
investor
dan
kreditor,
reaksi
harga
surat
249
terhadap
pelaporan
income
atau
reaksi
umpan
balik
(feedback
) dari
manajem
en dan
akuntan
terhadap
income
yang
dilaporka
n.
Konsep
income
ini paling
tidak
harus
memberi
kan
implikasi
250
income
sebagai
bahan
pengambi
lan
keputusa
manajem
en.
PENGU
KURAN
&
PENGA
KUAN
LABA
Pengukur
an
terhadap
laba
merupaka
penentua
n jumlah
rupiah
251
laba yang
dicatat
dan
disajikan
dalam
laporan
keuangan
Pengukur
an
besarnya
laba
sangat
tergantun
g pada
besarnya
pendapat
an dan
biaya.
Karena
laba
adalah
bagian
dari
pendapat
252
an, maka
konsep
penghim
punan an
realisasi
pendapat
an juga
berlaku
untuk
laba.
Dengan
demikian
perlakuan
akuntansi
terhadap
laba tidak
akan
menyimp
ang dari
perlakuan
akuntansi
terhadap
pendapat
an.
Oleh
253
karena
laba
merupaka
n selisih
antara
pendapat
an dan
biaya,
secara
umum
laba
diakui
sejalan
dengan
pengakua
pendapat
an dan
biaya.
Dalam
Konsep
Dasar
Penyusun
an dan
Penyajian
254
Laporan
Keuanga
n, IAI
(1994)
menyebut
kan
bahwa:
penghasil
an
(income)
akan
diakui
apabila
kenaikan
manfaat
ekonomi
di masa
mendatan
g yang
berkaitan
dengan
peningkat
an aktiva
atau
penuruna
255
n
kewajiba
n telah
terjadi
dan
jumlahny
a dapat
diukur
dengan
andal.
(paragrap
92)
Secara
konseptu
al ada
tiga
pendekat
an yang
dapat
digunaka
n untuk
menguku
r laba.
Pendekat
an
256
tersebut
adalah
pendekat
an
transaksi,
pendekat
an
kegiatan
dan
pendekat
an
mempert
ahankan
capital/ke
makmura
n (capital
maintene
nce)
A.
Pendeka
tan
Transaks
Pendekat
257
an
transaksi
mengang
gap
bahwa
perubaha
n aktiva /
hutang
(laba)
terjadi
hanya
karena
transaksi,
baik
internal
maupun
eksternal.
Transaksi
eksternal
timbul
karena
adanya
transaksi
yang
melibatka
258
n
perubaha
aktiva
/hutang
dengan
pihak
luar
perusaha
an.
Transaksi
internal
timbul
dari
pemakaia
n atau
konversi
aktiva
dalam
perusaha
an.
Pada saat
transaksi
eksternal
terjadi,
259
nilai
pasar
dapat
dijadikan
dasar
untuk
mengakui
pendapat
an.
Transaksi
internal
berasal
dari
perubaha
n nilai,
yaitu
perubaha
n nilai
dari
pemakaia
n atau
konversi
aktiva.
Apabila
konversi
260
telah
terjadi,
maka
nilai
aktiva
lama
akan
diubah
menjadi
aktiva
baru.kons
ep atau
pendekat
an ini
sama
dengan
konsep
realisasi
pendapat
an.
Pendekat
an ini
memiliki
beberapa
kebaikan
261
yaitu :
1. K
ne
la
ba
da
pa
da
pa
di
kl
as
ifi
ka
si
ka
da
262
la
be
rb
ag
ai
ca
ra
is
al
ya
at
as
da
sa
r,
pr
263
/k
ns
en
2. L
ab
pe
ra
si
da
pa
di
pi
sa
ka
da
ri
264
la
ba
pe
ra
si.
3. D
ap
at
di
ja
di
ka
da
sa
da
la
pe
ne
265
nt
ua
ti
pe
da
ua
nt
it
as
ak
ti
va
da
ut
an
ya
ad
266
a
pa
da
ak
hi
pe
ri
de
4. Ef
isi
en
si
us
ah
er
lu
ka
267
pe
nc
at
at
an
tr
an
sa
ks
ex
te
rn
al
nt
be
rb
ag
ai
tu
ju
an
268
.
5. B
er
ba
ga
la
or
an
da
pa
di
ua
da
di
ka
it
ka
an
269
ta
ra
la
or
an
ya
sa
tu
de
ga
ya
la
in
ya
B.
270
Pendeka
tan
Kegiatan
Laba
dianggap
timbul
bila
kegiatan
tertentu
telah
dilaksana
kan. Jadi
laba bisa
timbul
pada
tahap
perencan
aan,
pembelia
n,
produksi,
penjualan
dan
pengump
ulan kas.
271
Dalam
penerapa
nnya,
pendekat
an ini
merupaka
perluasan
dari
pendekat
an
transaksi.
Hal ini
disebabk
an
pendekat
an
kegiatan
dimulai
dengan
transaksi
sebagai
dasar
pengukur
an.
272
Perbedaa
nnya
adalah
bahwa
pendekat
an
transaksi
didasarka
n pada
proses
pelaporan
yang
menguku
transaksi
dengan
pihak
luar.
Sementar
pendekat
an
kegiatan
didasarka
n pada
273
konsep
peristiwa/
kegiatan
dalam
arti luas,
tidak
dibatasi
pada
kegiatan
dengan
pihak
luar.
Meskipu
demikian
keduanya
gagal
menunju
kan
pengukur
an laba
dalam
dunia
nyata.
Hal ini
274
disebabk
an dua
pendekat
an
tersebut
di
dasarkan
pada
hubungan
struktural
yang
sama
yang
tidak ada
dalam
dunia
nyata.
Kebaikan
pendekat
an
kegiatan
adalah :
1. L
ab
275
ya
be
ra
sa
da
ri
pr
ks
da
pe
nj
ua
la
ba
ra
276
g
er
lu
ka
je
ni
os
ev
al
ua
si
da
pr
ed
ik
si
ya
be
277
rb
ed
di
ba
di
ka
la
ba
ya
be
ra
sa
da
ri
pe
be
278
li
an
da
pe
nj
ua
la
su
ra
be
rh
ar
ga
ya
di
tu
ka
pa
da
279
us
ah
pe
ro
le
ca
pi
ta
ga
in
2. Ef
fi
si
en
si
an
aj
280
e
en
da
pa
di
ur
de
ga
le
bi
ba
ik
bi
la
la
ba
di
kl
281
as
ifi
ka
si
ka
en
ur
ut
je
ni
ke
gi
at
an
ya
en
ja
di
ta
282
n
ja
ab
an
aj
en
3. M
ki
ka
283
n
pr
ed
ik
si
ya
le
bi
ba
ik
ka
re
na
ad
an
ya
pe
rb
ed
aa
284
ol
pe
ril
ak
da
ri
je
ni
ke
gi
at
an
ya
be
rb
ed
a.
C.
Pendeka
285
tan
Memper
tahanka
Kemakm
uran
(Capital
Mainten
ance
Concept)
Atas
dasar
pendekat
an ini,
laba
diukur
dan
diakui
setelah
kapital
awal
dapat
dipertaha
nkan.
Sebelum
286
membaha
pengukur
an laba
atas dasar
konsep
mempert
ahankan
kemakmu
ran/kapit
al, akan
dibicarak
an lebih
dahulu
mengenai
konsep
laba dan
kapital.
Dalam
konsep
mempert
ahankan
kemakmu
ran,
kapital
287
(capital)
artian
luas dan
dalam
berbagai
bentukny
a. Jadi
kapital
diartikan
sebagai
sekelomp
ok
kekayaan
tanpa
memperh
atikan
siapa
yang
memiliki
kekayaan
tersebut.
Kam
(1990)
mendefin
isikan
288
laba
sebagai
berikut :
Laba
(income)
adalah
perubaha
n dalam
kapital
perusaha
an
diantara
dua titik
waktu
yang
berbeda
(awal dan
akhir),
diluar
perubaha
n karena
investasi
oleh
pemilik
dan
289
distribusi
kepada
pemilik,
dimana
kapital
dinyataka
n dalam
bentuk
nilai
(value)
dan
didasarka
n pada
skala
pengukur
an
tertentu
(p. 194)
Sementar
Hendriks
on (1989)
mengarti
kan
kapital
290
laba
sebagai
berikut :
Laba
adalah
aliran
jasa
sepanjan
gperiode
waktu.
Kapital
adalah
persediaa
kemakmu
ran (the
embodim
ent of
future
services),
dan laba
merupaka
n aliran
kemakmu
ran yang
291
dapat
dinikmati
selama
satu
periode
tertentu
(p. 142)
Dari
pengertia
n di atas,
dapat
dirumusk
an bahwa
atas dasar
konsep
kapital
sebagai
tingkat
kemakmu
ran, maka
laba
merupaka
n aliran
kemakmu
ran yang
292
dapat di
konsumsi
kan
(dinikmat
i) selama
satu
periode,
tanpa
mengura
ngi
tingkat
kemakmu
ran
sebelumn
ya.
Dengan
demikian
laba
dapat
diukur
dari
selisih
antara
tingkat
kemakmu
293
ran pada
akhir
periode
dengan
tingkat
kemakmu
ran pada
awal
periode
[ Laba =
total
aktiva
neto
(akhir
periode)-
kapital
yang
diinvesta
sikan
(awal
periode)].
Konsep
pengukur
an laba
ini
294
disebut
dengan
konsep
mempert
ahankan
kapital/ke
makmura
n (wealth
or
capital
maintena
nce
concept).
Kapital
yang
digunaka
n dalam
konsep
ini adalah
kapital
neto
(net-
worth)
atau
aktiva
295
neto.
Kapital
dinyataka
n dalam
bentuk
nilai
ekonomi
pada
skala
pengukur
an
tertentu.
pengukur
an
terhadap
sangat
dipengar
uhi oleh
nilai (unit
pengukur
), jenis
kapital,
dan skala
pengukur
an.
296
Perbedaa
terhadap
ketiga
faktor
tersebut
akan
mengakib
atkan
perbedaa
besarnya
laba yang
diperoleh
LABA
(INCOM
E)
Laba
adalah
tambahan
kemampu
an
ekonomi
297
k yang
ditandai
dengan
kenaikan
kapital
dalam
suatu
perioda
yang
berasal
dari
kegiatan
produktif
dalam
arti luas
yang
dapat
dikonsum
si atau
ditarik
oleh
entitas
penguasa
/pemilik
kapital
298
tanpa
mengura
ngi
kemampu
an
ekonomi
k kapital
paa awal
perioda.
Dalam
teori
akuntansi
sendiri,
laba
diartikan
sebagai
laba
kompreh
ensif
yaitu
kenaikan
asset
bersih
selain
yang
299
berasal
dari
transaksi
dengan
pemilik.
Apabila
dilihat
menggun
akan
PABU,
laba
adalah
selisih
pendapat
an dan
biaya
yang
diukur
dan
disajikan
atas dasar
prinsip
akuntansi
berterima
umum
300
(PABU).
Tujuan
Pelapora
n Laba
Berdasar
kan
pengertia
n dan
cara
pengukur
an, laba
akuntansi
diharapka
n dapat
digunaka
sebagai:
pengukur
efisiensi,
pengukur
kinerja
entitas
dan
manajem
301
en, dasar
penentua
n pajak,
sarana
alokasi
sumber
ekonomi
k,
penentua
n tarif
jasa
publik,
optimalis
asi
kontrak
utang-
piutang,
basis
kompens
asi,
motivator
, dasar
pembagia
dividen.
302
Konsep
Laba
Konvens
ional
Laba
akuntansi
menurut
konsep
konvensi
onal
memiliki
beberapa
kelemaha
n, yaitu:
tidak
bermakna
semantik,
berfokus
pemegan
g saham,
PABU
memberi
peluang
perbedaa
303
antarentit
as,
berbasis
kos
histories,
dan
hanya
sebagian
masukan
informasi
bagi
investor.
Konsep
Laba
Dalam
Tataran
Semanti
konsep
laba
dalam
tataran
semantik
berkaitan
304
dengan
masalah
makna
yang
harus
dilekatka
n oleh
perekaya
sa
pelaporan
pada
simbol
atau
elemen
biaya
sehingga
laba
bermanfa
t dan
bermakna
sebagai
informasi
Penguku
305
r
Kinerja
Laba
dapat
diinterpre
tasikan
sebagai
pengukur
keefisien
an bila
dihubung
kan
dengan
tingkat
investasi
karena
efisiensi
secara
konseptu
al
merupaka
n suatu
hubungan
. Dalam
pengukur
306
an
kinerja,
laba
dapat
mempres
antikan
kinerja
efisiensi
karena
laba
menentuk
an ROI,
ROA,
dan ROL
sebagai
pengukur
efisiensi.
Konfirm
asi
Harapan
Investor
Informasi
yang
tersedia
307
dalam
pelaporan
keuangan
akan
mempres
entasikan
informasi
privat
mengenai
perusaha
an atau
laba bila
dirujuk
secara
lebih
spesifik.
Kondisi
pasar
yang
efisien
ataupun
yang
tidak
efisien
akan
308
sangat
mempeng
aruhi
prediksi /
harapan
investor
mengenai
laba yang
akan
diperoleh
sehingga
akan
mempeng
aruhi
keputusa
n yang
akan
diambil
investor
dalam
melakuka
n sebuah
investasi.
Jadi
informasi
309
mengenai
laba
dapat
diinterpre
tasikan
sebagai
sarana
untuk
mengkorf
irmasi
harapan/
prediksi
mengenai
keputusa
investasi
yang
akan
dilakukan
Estimato
r Laba
Ekonomi
310
Laba
ekonomi
k adalah
laba dari
kaca
mata
investor
karena
laba
digunaka
n untuk
menilai
investasi.
Penilaian
laba
ekonomi
k harus
menggun
kan
informasi
yang
tersaji
dalam
pelaporan
laba
311
secara
akuntansi
sehingga
dharapka
n laba
akuntansi
dapat
digunaka
n sebagai
estimator
/prediktor
laba
ekonomi
k. Maka
akuntansi
cukup
menyedia
kan
informasi
laba dan
aliran kas
yang
layak dan
menyerah
312
kan
analisis
dan
perhitung
an laba
ekonomi
k kepada
investor,
walaupun
persepsi
dari
masing-
masing
investorla
h yang
aakn
memegan
g peranan
yang
lebih
besar
dalam
penilaian/
estimasi
mengenai
313
laba
ekonomi
suatu
entitas.
Makna
Laba
diartikan
sebagai
kemakmu
ran yang
dicapai,
hal ini
dapat
dilihat
dengan
kenaikan
kemakmu
ran yang
dikuasai
suatu
entitas,
prubahan
kemakmu
ran yang
314
dilihat
dari
selisih
kemakmu
ran awal
dan akhir
dari suatu
perioda,
dan
perubaha
kemakmu
ran harus
dapat
didistribu
sikan ,
dinkmati
atau
ditari
oleh
entitas
yang
menguas
ai
kemakmu
315
ran
tersebut.
Laba
dan
kapital
Kapital
adalah
sediaan
atau
potensi
jasa,
maka
laba bila
dilihat
dari
pespektif
kapital
merupaka
kemakmu
aran yang
bisa
diraih ari
aliran
316
petensi
jasa yang
dapat
dinikmati
dalam
suatu
periode
tanpa
mengura
ngi
tingkat
potensi
jasa pada
awal
perioda.
Konsep
Pemerta
hanan
Kapital
Berdasar
kan
konsep
ini laba
diartikan
317
sebagai
harapan
supaya
kapital
atau
investasi
yang
tertanam
akan
terus dan
selalu
berkemba
ng.
Konsep
Laba
Dalam
Sintatik
Makna
semantik
laba yang
dikemban
gkan
pada
318
akhirnya
harus
dapat
dijabarka
n dalam
tataran
sintaktik.
Salah
satu
bentuk
penjabara
nnya
adalah
mendefin
isi laba
sebagai
selisih
pengukur
an dan
penandin
gan
antara
pendapat
an dan
biaya.
319
Konsep
laba
dalam
tataran
sintatik
membaha
mengenai
bagaiman
a laba
diukur,
diakui,
dan
disajikan.
Terdapat
beberapa
criteria
atau
pendekat
an dalam
konsep
ini, yaitu
pendekat
an
transaksi,
320
pendekat
an
kegiatan,
dan
pendekat
an
pemertah
anan
kapital.
Pendeka
tan
transaksi
Berdasar
kan
pendekat
an
transaksi
laba
diukur
dan
diakui
pada saat
terjadiny
321
transaksi
yang
kemudian
terakumu
lasi
sampai
akhir
perioda.
Pengukur
an dan
pengakua
n laba
akan
paralel
dengan
kriteria
pengakua
pendapat
an dan
biaya
Pendeka
tan
Kegiatan
322
Laba
dianggap
timbul
bersamaa
n dengan
berlangsu
ngnya
kegiatan
atau
kejadian
bukan
sebagai
hasil
suatu
transaksi
pada saat
tertentu.
Pendeka
tan
Pemerta
hanan
Kapital
Entitas
berhak
323
mendapat
kan
imbalan
dan
menikma
tinya
setelah
kapital
dipertaha
nkan
keutuhan
nya atau
pulih
seperti
seperti
awal,
pada
pendekat
an ini
imbalan
atau laba
didefinisi
kan
sebagai
konsekua
324
nsi dari
pengukur
an kapital
pada dua
titik
waktu
yang
berbeda.
Elemen
statemen
keuangan
diukur
atas dasar
pendekat
an aset-
kewajiba
n.
Penguku
ran atau
Penilaia
Kapital
325
Jenis
Kapital
Kapital
finansial
adalah
klaim
dari
jumlah
rupah
atau nilai
yang
melekat
pada aset
total
badan
usaha
tanpa
memanda
ng jenis
atau
kompone
n aset.
Laba
akan
timbul
326
bila
jumlah
rupiah
aset pada
akhir
perioda
lebih
banyak
dari
jumlah
rupiah
pada
awal
perioda.
Kapital
fisis,
dimaknai
sebagai
kapasitas
produksi
fisis, jadi
laba akan
dinilai
dengan
melihat
327
kelebihan
antara
produksi
fisis di
akhir
perioda
dengan
awal
perioda.
Skala
Penguku
ran
Skala
nominal
adalah
satuan
rupiah
yang
seperti
terjadi
tanpa
memperh
atikan
perubaha
328
n daya
beli
dengan
berjalann
ya waktu
akibat
perubaha
n kondisi
ekonomi
k, skala
nominal
lebih
menitikb
eratkan
pada
jumlah
unuit
rupiah
daripada
jumlah
unit daya
beli.
Skala
Daya
Beli
329
adalah
skala
untuk
mengatas
kelemaha
n skala
rupiah
normal
atas dasar
harga
indeks
tertentu.
Dasar
atau
Atribut
Penguku
ran
Kos
historis
adalah
jumlah
rupiah
sepakatan
330
atau
harga
pertukara
n yang
telah
tercatat
dalam
system
pembuku
an),
Kos
sekarang
adalah
jumlah
rupiah
harga
pertukara
n atau
kesepakat
an yang
diperluka
sekarang
oleh unit
usaha
331
untuk
mempero
leh asset
yang
sama
jenis dan
kondisiny
a atau
pengganti
nya yang
setara.
Penguku
ran
Laba
dengan
Memper
tahanka
Kapital
Mengga
mbarkan
laba
secara
umum
sebagai
332
perubaha
n kapital
atas dasar
konsep
pemertah
anan
kapital.
Pendekat
an
penilaian
dan
implikasi
nya
terhadap
penentua
n laba :
Kapitalis
asi aliran
kas
harapan,
Penilaian
pasar atas
perusaha
an, Setara
kas
333
sekarang,
Harga
masukan
historis,
Harga
masukan
sekarang,
Pemertah
anan
daya beli.
Konsep
Laba
dalam
tataran
Pragmat
ik
Tataran
pragmati
k dalam
teori
komunik
asi
berkepent
ingan
334
untuk
menentuk
an
apakah
pesan
sampai
kepada
penerima
dan
mempeng
aruhi
perilaku
sebagaim
ana
diarah,
sedangka
n dalam
teori
akuntansi
tataran
pragmati
membaha
mengenai
335
apakah
informasi
laba
bermanfa
at atau
apakah
informasi
laba
nyatanya
digunaka
n.
Predikto
r Aliran
Kas ke
Investor
Laba
disisni
bertujuan
membant
investor
dan
kreditor
dalam
336
mengemb
angkan
model
untuk
mempred
iksi
aliran kas
ke
mereka
guna
menilai
investasi
atau
kapitalny
Laba
dan
Harga
Saham
Laba
merupaka
prediktor
aliran kas
337
masa
depan ke
investor
digunaka
n untuk
menentuk
an apa
yang
disebut
nilai
intrinsik
sekuritas
atau
saham,
dan nilai
intrinsik
inilah
yang
akan
memnent
ukan
harga
saham di
pasar
modal
338
pada saat
tertentu.
Perkontr
akan
Efisien
Kontrak
yang
efisien
adalah
kontrak
yang
tidak
banyak
menimbu
lkan
persengk
etaan dan
mendoro
ng pihak
yang
berkontra
melaksan
akan
339
yang
diperjanji
kan.
Pengend
alian
Manaje
men
Dalam
tataran
pragmati
k, laba
juga
dapat
digunaka
n sebagai
pengenda
lian
manajem
en, yaitu
sebagai
pengukur
340
kinerja
divisi
atau
manajern
ya.
Perilaku
manajer
dikendali
kan
melalui
laba
dengan
cara
mengaitk
an
kompens
asi
dengan
laba
sebagai
pengukur
kinerja.
Teori
Pasar
341
Efisien
Pasar
modal
dikatakan
efisien
terhadap
suatu
informasi
bila harga
saham
merefleks
i secara
penuh
informasi
tersebut,
atau, bila
harga
sekuritas
merefleks
i secara
cepat dan
penuh
semua
informasi
yang
342
tersedia
dalam
suatu
sistem
pelaporan
keuangan
Bentuk
Efisiensi
Pasar
Laba
Sebagai
Signal :
Bentuk
lemah,
jika harga
sekuritas
merefleks
i secara
penuh
informasi
harga dan
volume
sekuritas
343
masa
lalu,
Bentuk
semi-kuat
,jika
harga
sekuritas
merefleks
i secara
penuh
semua
informasi
yang
tersedia
secara
public
termasuk
data
statemen
keuangan
), Bentuk
kuat ,
jika harga
sekuritas
merefleks
344
i secara
penuh
semua
informasi
termasuk
informasi
privat
atau
dalam
yang
tidak
dipublika
sikan).
Pengujia
Kandun
gan
Informas
i Laba
Terdapat
dua
bentuk
pengujian
345
terhadap
kandunga
informasi
laba yaitu
pengujian
peristiwa
dan
pengujian
asosiasi
(nilai
relevan
laba),
Pengujia
peristiwa
adalah
pengujian
yang
berfokus
pada
peristiwa
pengumu
man laba.
Pengujia
346
n asosiasi
dilihat
dari
kepekaan
return
saham
terhadap
setiap
rupiah
laba atau
laba
kejutan.
Laba
dan
Teori
Entitas
Membah
as
berbagai
konsep
entitas
selain
kesatuan
347
usaha
dan
implikasi
nya
terhadap
pengertia
n dan
penyajian
laba.
Karena
berkaitan
dengan
siapa
yang
berhak
atas laba,
teori
entitas
(kesatuan
) sering
disebut
pula
dengan
teori
ekuitas.
348
Terdapat
beberapa
teori
entitas
atau teori
ekuitas
yang
banyak
dibahas
dalam
literatur
teori
akutansi,
yaitu
entitas
usaha
bersama,
entitas
usaha
atau
bisnis,
entitas
investor,
entitas
pemilik,
349
entitas
pemilik
residual,
entitas
pengenda
li, dan
entitas
dana.
Teori
entitas
selalu
dikaitkan
dengan
partisipan
dalam
kegiatan
ekonomi
k.
Partispan
tersebut
merupaka
n pihak
yang
akhirnya
meneima
350
manfaat
dari nilai
tambahan
yang
timbul
akibat
kegiatan
ekonomi
k. Teori
kesatuan
juga
mempun
yai
implikasi
tentang
tujuan
pelaporan
keuangan
dan
bentuk
atau
susunan
statemen
laba-rugi.
351
Penyajia
n Laba
Penyajian
laba
berdasark
an
masalah
konseptu
al adalah
pemisaha
pelaporan
pos pos
transaksi
dengan
pemilik.
Pos-pos
operasi
dalam
arti luas
dilaporka
n melalui
statemen
laba-rugi
sedangka
352
n pos-pos
yang
jelas
merupaka
transaksi
modal
dilaporka
n melalui
statemen
laba
ditahan
atau
statemen
perubaha
n ekuitas
MATE
353
RI XI
POSIT
IVE
ACCO
UNTIN
G
THEO
RY
Kompete
nsi
Dasar
a. Menj
elask
an
prakti
akunt
ansi
yang
berla
ku
saat
ini
b. Mene
rangk
354
an
kebija
kan
yang
akan
diam
bil
oleh
perus
ahaan
c. Menj
elask
an
penila
ian
terha
dap
perus
ahaan
berda
sarka
kontr
ak-
kontr
355
ak
yang
telah
dibua
Teori
Positive
eori
ekonomi
positif
menjelas
kan
fenomena
ekonomi
dan
bisnis
melalui
spesifikas
i variabel
yang
saling
terkait.
Teori
356
yang
dikemuka
kan
Friedman
(1953)
ini
merupaka
sekumpul
an
proposisi
(penjelas
an sifat
dan
realita)
yang
terdiri
dari
konstruk
yang
didefinisi
kan
secara
luas dan
menghub
357
ungkan
berbagai
unsur
yang
terdapat
dalam
proposisi
tersebut.
Teori
ekonomi
positif,
menurut
Friedman
(1953),
pada
hakekatn
ya
terbebas
dari
ikatan
berbagai
aspek
etika,
sebagaim
ana
358
dikemuka
kan
Keynes.
Dia lebih
mengacu
ke istilah
apa
adanya
(what it
is)
daripada
ke istilah
seharusn
ya
demikian
(it
should
be).
engan
demikian
fungsinya
harus
dinilai
359
berdasark
an
ketepatan
(precisio
n),
bidang
kajian
(scope),
dan
kesesuaia
peramala
berdasark
an pada
pengalam
an.
Ringkasn
ya,
ekonomi
positif
adalah,
atau
dapat
dikategor
360
ikan
sebagai
ilmu
pengetah
uan yang
objektif
(objectiv
science),
seperti
halnya
ilmu
fisika.
eori
akuntansi
positif
merupaka
n varian
dari teori
ekonomi
positif.
Teori ini
berkemba
ng
361
seiring
dengan
kebutuha
n untuk
menjelas
kan dan
mempred
iksi
realitas
praktik-
praktik
akuntansi
yang ada
di
masyarak
at, what
it is
(Watts
dan
Zimmer
man,
1986).
Teori ini
memiliki
pijakan
362
yang
berbeda
dibandin
gkan
dengan
akuntansi
normatif,
yang
lebih
menjelas
kan
praktik-
praktik
akuntansi
yang
seharusn
ya
berlaku,
it should
be. Teori
ini
bertujuan
menjelas
kan
meramal
363
kan, dan
memberi
jawaban
atas
praktik
akuntansi
. Di
samping
itu, teori
ini juga
meramal
kan
berbagai
fenomena
akuntansi
dan
menggam
barkan
bagaiman
interaksi
antar-
variabel
akuntansi
dalam
364
dunia
nyata.
Validitas
teori
akuntansi
positif
dinilai
atas dasar
kesesuaia
n teori
dengan
fakta atau
apa yang
nyatanya
terjadi
(what it
is).
ntuk
lebih
mudah
dipahami
contoh
teori
akuntansi
365
positif
adalah
praktik
akuntansi
yang saat
ini sering
kita
dengar
antara
lain
creative
accountin
g,
earning
managem
ent, big
bath, dan
income
smoothin
g. Pada
dasarnya
praktik
akuntansi
ini sudah
dilakukan
366
cukup
lama,
tetapi
praktik
ini
semakin
mencuat
diantaran
ya pada
kasus
ENRON,
dan
Worldco
m yang
terjadi
pada
tahun
2000.
Kasus ini
mengakib
atkan
krisis
kepercay
aan
publik
367
terhadap
auditor.
Kasus ini
telah
meruntuh
kan KAP
Arthur
Andersen
, tidak
saja
keluar
dari The
big five,
bahkan
sampai
pencabut
an ijin
usaha.
Kasus
inilah
yang
menjadi
titik tolak
bagi para
auditor
368
dan
lembagan
ya untuk
meningka
tkan
kembali
jaminan
terhadap
hasil
audit
mereka.
edangkan
akuntansi
normatif
adalah
praktik
akuntansi
yang
dilaksana
kan
sesuai
dengan
aturan
yang
369
telah
ditetapka
n. Aturan
tersebut
dikenal
dengan
nama
Praktik
Akuntans
Berterim
a Umum
(PABU)
atau
GAAP.
Salah
satu
bagian
kecil dari
PABU
adalah
SAK atau
standar
akuntansi
Keuanga
370
n.
AK yang
ada
sekarang
dikeluark
an oleh
IAI
melalui
suatu
organ
yang kita
kenal
dengan
Dewan
Standar
Akuntans
Keuanga
(DSAK).
Dewan
ini
bertugas
untuk
371
menyusu
n draft
standar
akuntansi
keuangan
yang
akan
diberlaku
kan.
Draft
tersebut
terlebih
dahulu
didiskusi
kan
dengan
Dewan
Konsultat
if Standar
Akuntans
Keuanga
(DKSAK
) untuk
372
kemudian
dikeluark
an draft-
nya. Bila
telah
diperoleh
masukan,
dilakukan
sosialisas
i (public
hearing)
untuk
mempero
leh
masukan
lebih
banyak
lagi dari
masyarak
at luas
(pemakai
laporan
keuangan
).
Selanjutn
373
ya, bila
tidak ada
masalah
lagi,
maka IAI
akan
mengesa
hkan
standar
tersebut
dan
diberlaku
kan
secara
efektif.
Berbeda
dengan di
Indonesia
, Amerika
Serikat
mendirik
an badan
penyusun
standar
akuntansi
374
yang
berada di
luar
asosiasi
profesi.
Badan ini
adalah
Financial
Accounti
ng
Standards
Board
(FASB)
yang
tidak
berada di
bawah
AICPA
melainka
n di
bawah
Financial
Accounti
ng
Foundati
375
on (FAF).
Badan ini
berwenan
g penuh
dalam
menentuk
an
standar
akuntansi
yang
akan
ditetapka
n.
untunan
atas
adanya
suatu
pendekat
an positif
terhadap
akuntansi
terjadi
ketika
Jensen
376
menyatak
an bahwa
penelitia
n dalam
akuntansi
(dengan
satu atau
dua
pengecua
lian yang
dapat di
catat)
tidak
bersifat
ilmiah..
karena
fokus
penelitian
ini telah
sangat
normatif
dan
terdefinis
i. Jensen
selanjutn
377
ya
meminta
akan
adanya
perkemb
angan
suatu
teori
akuntansi
positif
yang
akan
menjelas
kan
mengapa
akuntansi
seperti
apa
adanya
ia,
mengapa
akuntan
melakuka
n apa
yang
378
mereka
lakukan,
dan apa
pengaruh
yang
dimiliki
fenomena
terhadap
pengguna
an orang
dan
sumber
daya.
esan
mendasar
yang
kemudian
dikenal
sebagai
Kelomp
ok
Akuntans
Rocheste
379
r adalah
bahwa
hampir
semua
teori
akuntansi
tidak
bersifat
ilmiah
karena
mereka
bersifat
normatif
dan
seharusn
ya
diganti
dengan
teori
positif
yang
menjelas
kan
praktek
akuntansi
380
aktual
dilihat
dari segi
pilihan
manajem
en secara
sukarela
terhadap
prosedur
akuntansi
dan
bagaiman
a standar
peraturan
telah
berubah
dari
waktu ke
waktu.
orongan
terbesar
dari
pendekat
an positif
381
dalam
akuntansi
adalah
untuk
menjelas
kan dan
meramal
kan
pilihan
standar
manajem
en
melalui
analisis
atas
biaya dan
manfaat
dari
pengungk
apan
keuangan
tertentu
dalam
hubungan
nya
382
dengan
berbagai
individu
dan
pengalok
asian
sumber
daya
ekonomi.
eori
positif
didasarka
n pada
adanya
dalil
bahwa
manajer,
pemegan
g saham,
dan
aparat
pengatur/
polisi
adalah
383
rasional
dan
bahwa
mereka
berusaha
untuk
memaksi
malkan
kegunaan
mereka
yang
secara
langsung
berhubun
gan
dengan
kompens
asi
mereka,
dan oleh
karena
itu
kesejahte
raan
mereka
384
pula.
Pilihan
atas suatu
kebijakan
akuntansi
oleh
beberapa
kelompo
k tersebut
bergantu
ng pada
perbandi
ngan
relatif
biaya dan
manfaat
dari
prosedur
akuntansi
alternatif
dengan
cara
demikian
untuk
memaksi
385
malkan
kegunaan
mereka.
Ide
utama
dari
pendekat
an positif
adalah
untuk
mengemb
angkan
hipotesis
atau
faktor-
faktor
yang
mempeng
aruhi
dunia
praktek
akuntansi
dan
untuk
menguji
386
validitas
dari
hipotesis
ini secara
empiris:
1. U
nt
ni
at
al
387
a
ar
er
al
er
as
ar
at
as
388
g
at
er
at
se
ra
ai
389
a
nt
si
se
ja
la
at
390
n
er
di
te
rb
ai
at
391
u
or
al
ol
aj
n.
2. U
nt
ur
392
n
ti
at
et
id
as
ti
di
393
as
il
ar
fl
kt
as
394
at
se
ar
ur
ri
si
395
o
si
st
at
is
396
ur
ar
ia
al
ia
er
397
u
sa
al
ia
as
ar
398
.
Tidak
seperti
hipotesis
perataan
laba,
teori
positif
dalam
akuntansi
berasums
i bahwa
harga
saham
bergantu
ng pada
arus kas
dan
bukannya
laba yang
dilaporka
n. Lebih
jauh lagi
pada
pasar
399
yang
efisien
dua
perusaha
an
dengan
distribusi
arus kas
yang
sama
akan
dinilai
sama
tanpa
memperh
atikan
perbedaa
pengguna
an
prosedur
akuntansi
. Masalah
utama
dalam
400
teori
positif
adalah
untuk
menentuk
an
bagaiman
prosedur
akuntansi
mempeng
aruhi
arus kas,
dan
kemudian
fungsi
kegunaan
manajem
en untuk
mempero
leh suatu
wawasan
atas
faktor
yang
mempeng
401
aruhi
pilihan
manajer
terhadap
prosedur
akuntansi
. Resolusi
dari
masalah
ini di
pandu
oleh
asumsi-
asumsi
teoritis
berikut
ini:
1. T
or
402
si
er
al
403
a
nt
ra
ar
el
ti
ul
404
di
nt
ar
er
ai
pi
or
ni
sa
si
se
405
ai
at
ol
si
ef
is
ie
te
rh
406
nf
li
nt
in
te
rs
ut
or
in
407
er
nj
di
at
at
as
408
p
er
sa
se
ai
at
409
u
(n
s)
nt
ra
el
al
ui
er
at
410
n
Je
se
kl
in
at
411
n
er
sa
al
er
it
fi
412
si
le
al
er
fu
si
se
ai
413
b
at
as
se
ra
ai
nt
414
ra
nt
ar
in
di
vi
u.
ar
er
lu
as
415
d
nt
ra
in
416
d
ai
as
ar
al
417
a
as
nt
te
er
ja
aj
er
418
ia
l.
2. D
er
kt
if
419
g
nt
ra
te
rh
er
sa
420
a
in
i,
te
or
bi
nt
ra
el
ih
at
er
in
421
fo
as
nt
si
se
ai
at
422
a
at
as
nt
ra
k-
nt
ra
in
nt
423
u
ur
bi
si
ar
424
nf
li
nt
in
te
rt
nt
u.
at
nf
li
425
y
ki
ul
al
nf
li
426
k
nt
in
nt
ar
bl
ig
as
427
i
sa
ar
er
sa
428
a
te
rh
ut
a.
al
ej
429
a
di
se
er
ti
in
ut
sa
430
u
nt
sa
ti
kl
431
h
ar
se
la
lu
ut
sa
te
rb
ai
432
gi
nt
in
bl
ig
as
i.
al
433
in
ki
in
ta
er
ja
nj
ia
er
ia
434
n
pi
nj
nt
ef
in
is
ik
at
ur
435
p
er
hi
tu
hi
tu
a-
436
a
nt
si
tu
ju
er
ja
437
nj
ia
te
rb
at
as
Sejauh
mana
pilihan
akuntansi
mempeng
aruhi
kesejahte
raan
kontrak
bergantu
ng pada
besaran
relatif
438
dari
biaya
kontrak.
Biaya
kontrak
ini
mencaku
p:
1. Bi
tr
sa
si
(c
nt
bi
439
y
is
er
nt
ar
a)
2. Bi
si
(c
nt
440
o
bi
nt
n,
bi
bl
ig
as
i,
441
a
er
gi
si
sa
ki
at
ut
sa
442
di
sf
si
al
3. Bi
in
fo
as
(c
nt
443
bi
nt
er
ol
in
fo
as
i)
4. Bi
444
a
si
as
ul
is
al
bi
445
n
ul
is
al
nt
ra
et
446
ik
nt
ra
di
te
la
ti
se
ai
447
d
er
er
is
ti
ti
448
a
at
di
er
ki
ra
n)
5. Bi
ai
lit
449
(c
nt
bi
nt
ai
lit
450
n
bi
ut
sa
di
sf
si
451
o
al
Pilihan
akuntansi
tergantun
g pada
variabel-
variabel
yang
mencerm
inkan
intensif
manajem
en dalam
memilih
metode
akuntansi
berdasark
an
rencana
bonus,
kontrak
utang,
452
dan
proses
politik.
Sebagai
hasilnya
ada tiga
hipotesis
yang
dihasilka
n;
hipotesis
rencana
bonus,
hipotesis
modal
hutang,
dan
hipotesis
biaya
politis.
Hipotesis
ini secara
umum
dinyataka
n dalam
453
bentuk
perilaku
oportunis
tis dari
para
manajer.
Hipotesis
tersebut
adalah
sebagai
berikut:
1. H
ip
ot
es
is
re
454
u
er
at
aj
er
er
sa
455
h
re
456
n
ki
es
ar
et
457
a
nt
si
ni
at
la
or
458
n
la
er
io
di
er
io
er
ja
la
n.
as
ar
459
m
ik
ir
al
ti
460
se
er
ti
it
ki
ni
at
461
n
er
se
nt
as
ni
la
ji
ti
te
rd
462
p
at
es
ai
te
rh
et
te
rp
ili
463
h.
2. H
ip
ot
es
is
ui
ta
ut
er
at
464
a
se
ki
ti
gi
ut
g/
ui
ta
er
465
u
sa
ai
tu
sa
se
ki
466
k
at
(s
ki
et
at
a)
er
sa
467
te
rh
at
as
n-
at
as
te
rd
at
468
di
al
er
ja
nj
ia
ut
se
ki
469
es
ar
es
at
at
as
el
ar
er
ja
nj
470
ia
te
rj
di
bi
al
te
471
k
ni
s,
se
ki
es
ar
ki
472
b
ar
aj
er
473
et
e-
et
nt
si
ni
474
k
at
la
a.
3. H
ip
ot
es
is
bi
ol
iti
er
475
n
at
er
sa
es
ar
476
u
er
sa
ci
477
ki
es
ar
ili
nt
si
nt
478
u
ur
la
or
la
a.
Pesan
dasar
yang
selanjutn
ya
menjadi
479
dikenal
sebagai
Kelomp
ok
Akuntans
Rocheste
r adalah
hampir
semua
teori
akuntansi
tidak
bersifat
keilmuan
karena ia
bersifat
normatif
dan
harus
diganti
dengan
teori
positif
yang
480
menjelas
kan
praktek
akuntansi
aktual
dalam
bentuk
pilihan
bebas
manajem
en
terhadap
prosedur
akuntansi
dan
bagaiman
a standar
peraturan
telah
berubah
dari
waktu ke
waktu.
Evaluasi
481
Pendeka
tan
Positif
Pendekat
an positif
melihat
pada
mengap
praktek
akuntansi
dan/atau
teori
akuntansi
berkemba
ng
sebagaim
ana
adanya
dengan
tujuan
untuk
menjelas
kan
dan/atau
482
meramal
kan
peristiwa
akuntansi
Karenany
pendekat
an positif
berusaha
untuk
menentuk
an
berbagai
faktor
yang
mungkin
mempeng
aruhi
faktor
rasional
dalam
bidang
akuntansi
. Pada
483
dasarnya
ia
berusaha
untuk
menentuk
an suatu
teori
yang
menjelas
kan
fenomena
yang
diamati.
Pendekat
an positif
secara
umum
dibedaka
n dari
pendekat
an
normatif
yang
berusaha
untuk
484
menentuk
an suatu
teori
yang
menjelas
kan apa
yang
seharusn
ya dan
bukannya
apa
yang
ada.
Pendekat
an positif
sepertiny
menimbu
lkan rasa
optimism
e yang
cukup
besar di
antara
para
485
pendukun
gnya.
Rasa
optimism
e ini
tidak
dimiliki
secara
hal
alamiah
oleh
semua
orang.
Satu
kritik
keras
terhadap
pendekat
an positif
didasarka
n pada
empat hal
pokok:
1. P
er
486
n
at
ar
el
es
te
487
h
je
ni
el
iti
si
ti
er
488
e
la
nj
di
at
pr
as
ar
at
489
gi
te
or
nt
si
or
at
if
er
as
ar
490
p
at
bi
ar
il
491
a
fe
al
di
ti
at
ti
at
492
b
er
(a
ui
ta
nt
si
er
di
493
g
nt
n)
te
la
sa
la
h.
2. K
se
or
494
i
si
ti
er
as
al
ar
at
fi
lo
of
il
ia
495
h
sa
al
al
496
a
er
at
is
til
497
ur
se
ai
ar
te
or
il
pi
ri
ti
498
d
at
er
at
si
ti
at
as
499
a
3. W
al
at
te
or
500
ki
di
nt
er
al
501
n
es
ki
te
la
di
et
ui
sa
la
h,
at
te
or
502
nj
el
as
at
as
je
ni
di
ar
ol
el
503
p
es
te
at
te
or
bi
as
di
504
a
ai
nt
uj
pr
sa
or
at
if
se
505
h
ar
di
et
ui
ti
sa
la
h.
506
et
al
is
is
as
ar
ik
ir
507
a
er
as
al
ar
fe
hi
pr
is
508
a
di
te
ri
at
as
as
ar
kt
in
509
n
al
et
se
ai
nt
510
m
te
or
nj
el
as
n.
4. B
er
to
la
el
511
k
et
pi
ri
512
e
nt
el
sa
513
g
gi
gi
nt
al
te
or
514
m
nj
di
k,
el
es
te
515
m
er
al
ar
se
516
a
ai
al
as
gi
al
te
or
er
517
a.
Satu titik
lainnya
berdasar
pada
pendapat
bahwa
teori
positif
atau
empiris
adalah
juga
normatif
dan
bernilai
karena
teori
tersebut
biasanya
menandai
suatu
ideologi
konservat
if dalam
518
dampak
kebijakan
akuntansi
mereka.
Kritik
yang
terkeras
atas teori
akuntansi
positif
(positive
accountin
g theory-
PAT)
berasal
dari
Sterling
dengan
komentar
nya
bahwa:
1. D
pi
519
la
ar
st
di
as
ni
la
pr
kt
520
k
nt
si
al
al
ti
er
si
fa
521
t
st
nt
if
2. P
522
a
il
ar
te
or
al
sa
la
3. H
as
il
523
c
ai
ni
hi
Sterling
juga
membuat
kesimpul
an yang
patut
untuk
tidak kita
lewatkan,
ia
menyatak
an
bahwa:
524
saya
merekom
endasika
n para
akuntan
untuk
menerap
kan
pisau
bedah
milik
sterling
yang
lemah
dan
secara
memaluk
an
tercuri,
dimana
konsep
akuntans
i apapun
yang
tidak
memiliki
inti
logika
umum
yang
dapat
Anda
jelaskan
pada diri
Anda
seharusn
ya
dilupaka
n. Saya
percaya
bahwa
suatu
penerapa
n yang
baik atas
kriteria
tersebut
dalam
akuntans
525
i akan
membuat
PAT
menjadi
suatu
industri
penginap
an dan
menggan
tinya
sebagai
gaya
dominan
masa ini,
sekaligus
memberi
kan
perlindu
ngan
terhadap
gaya
mendata
ng.
MATE
R
I
X
II
AKUN
T
A
N
S
I
I
N
F
526
L
A
S
I
(
P
E
R
U
B
A
H
A
N
H
A
R
G
A
)
Kompete
nsi
Dasar
a. Menj
elask
an
527
beber
apa
alasa
yang
mend
ukun
masih
ditera
pkann
ya
histor
ical
cost
b. Menj
elask
an
beber
apa
penda
pat
tentan
penga
528
ruh
akunt
ansi
perila
ku
c. Menj
elask
an
pener
apan
teori
Effici
ency
Mark
et
Hyph
otesis
dalam
Pasar
Moda
d. Menj
elask
an
konse
529
p
meng
enai
indek
harga
PENDA
HULUA
kuntansi
keuangan
merupaka
n media
informasi
yang
disusun
oleh
manajem
en selaku
pengelola
bisnis
untuk
kepenting
530
an publik
khususny
a investor
dan
kreditor.
Laporan
keuangan
memberi
kan
informasi
yang
disajikan
oleh
akuntansi
keuangan
dalam
rangka
menilai
kinerja
perusaha
an.
Informasi
yang
disajikan
pada
531
laporan
keuangan
ini
disusun
berdasark
an
standar
yang
sudah
ditetapka
n dan
prinsip-
prinsip
yang
sudah
baku.
In
flasi
adalah
kenaikan
tingkat
harga
umum
atas
semua
532
barang
dan jasa
di dalam
suatu
perekono
mian.Tek
anan
inflasi
merupaka
n suatu
peristiwa
moneter
yang
dapat
dijumpai
pada
hampir
semua
negara-
negara di
dunia
yang
sedang
melaksan
akan
533
proses
pembang
unan.
Sebagai
negara
berkemba
ng yang
masih
terus
menjalan
kan
pembang
unan,
Indonesia
mengala
mi inflasi
dari
tahun ke
tahun.
anyak
study
mengenai
inflasi di
negara-
534
negara
berkemba
ng,
menunju
kan
bahwa
inflasi
bukan
semata-
mata
merupaka
fenomena
moneter,
tetapi
juga
merupaka
fenomena
struktural
atau cost
push
inflation.
Hal ini
disebabk
535
an karena
struktur
ekonomi
negara-
negara
berkemba
ng pada
umumny
a yang
masih
bercorak
agraris.
Sehingga
goncanga
ekonomi
yang
bersumbe
r dari
dalam
negeri,
misalnya
gagal
panen
536
(akibat
faktor
eksternal
pergantia
n musim
yang
terlalu
cepat,
bencana
alam, dan
sebagain
ya), atau
hal-hal
yang
memiliki
kaitan
dengan
hubungan
luar
negeri,
misalnya
memburu
knya
term of
trade,
537
utang
luar
negeri ,
dan kurs
valuta
asing,
dapat
menimbu
lkan
fluktuasi
harga di
pasar
domestik.
engukura
n yang
selama
ini
digunaka
n dalam
akuntansi
adalah
metode
Historical
Cost.
538
Historical
Cost
adalah
menurut
pendapat
ini cost
principle
atau
disebut
juga
acquisitio
n cost
adalah
dasar
penilaian
yang
tepat
untuk
mencatat
perolehan
barang ,
jasa ,
biaya ,
harga
pokok,
539
dan
ekuitas.
Dengan
perkataan
lain,
setiap
perkiraan
dinilai
berdasark
an harga
pertukara
nnya
pada
tanggal
perolehan
(Sofyan
Syafri
Harahap:
2011).
etode
historical
cost ini
menunju
kkan
540
bahwa
laporan
keuangan
bersifat
historis,y
aitu
merupaka
n laporan
keuangan
atas
kejadian
yang telat
lewat.
Akuntans
i juga
disusun
berdasark
an
prinsip
unit
moneter,
hal ini
berarti
akuntansi
hanya
541
memberi
kan data
kuantitati
f dan
moneter.
Akuntans
i hanya
memberi
kan data
yang
sifatnya
material.
Sedangka
n inflasi
yang
terjadi
merupaka
n suatu
kejadian
yang
akan
datang,
yang di
pengaruh
i dari
542
kejadian
sebelumn
ya.
In
flasi yang
terjadi di
suatu
negara
akan
membaw
a dampak
terhadap
laporan
keuangan
yang
disajikan
karena
informasi
yang ada
menjadi
tidak
relevan
dan tidak
sesuai
dengan
543
keadaan
pasar
yang
sesunggu
hnya.
Serta
prinsip
stable
monetary
unit yaitu
kesatuan
moneter
dianggap
stabil.
Hal ini
tidak
berlaku
pada
kenyataa
nnya
karena
kita
ketahui
bahwa
dimana
544
saja di
dunia ini
tingkat
inflasi
nya akan
berubah.
Di
Indonesia
pada
tahun
1956
tingkat
inflasi
tertinggi
sampai
650%,
pada
tahun
1999 saja
tingkat
inflasinya
mencapai
9,35%.
(Sofyan
Syafri
545
Harahap:
2011)
ermasala
han-
permasal
ahan
inilah,
yang
memicu
banyakny
a kritik
terhadap
kegunaan
laporan
keungan
sebagai
pemberi
informasi
khusunya
pada
masa
inflasi.
Pada saat
inflasi,
546
informasi
informasi
yang
disajiakn
pada
laporan
keuangan
hanya
sia-sia
saja
karena
informasi
yang
disajikan
tidak
sesuai
dengan
apa yang
ada pada
kenyataa
nnya. Hal
ini juga
yang
memicu
547
munculn
ya
akuntansi
inflasi.
kuntansi
inflasi
adalah
akuntansi
yang
berupaya
untuk
menyusu
n laporan
keuangan
yang
memuat
dampak
dari
inflasi
atau
penuruna
n nilai
beli uang
pada
548
laporan
keuangan
sehingga
laporan
keuangan
menunju
kkan
satuan
mata
uang
pada
tingkat
harga
yang
berlaku
saat itu
bukan
lagi harga
historis.
Pengerti
an
Inflasi
dan
Tingkata
549
n Inflasi
alam
ilmu
ekonomi,
inflasi
adalah
suatu
proses
meningka
tnya
harga-
harga
secara
umum
dan
terus-
menerus
(kontinu)
berkaitan
dengan
mekanis
me pasar
yang
dapat
550
disebabk
an oleh
berbagai
faktor,
antara
lain,
konsumsi
masyarak
at yang
meningka
t,
berlebihn
ya
likuiditas
di pasar
yang
memicu
konsumsi
atau
bahkan
spekulasi
, sampai
termasuk
juga
akibat
551
adanya
ketidakla
ncaran
distribusi
barang.
enurut
para
pakar
beberapa
pengertia
mengenai
inflasi:
1. Menur
ut
Nopiri
(1987:
25)
adalah
`Prose
kenaik
an
552
harga-
harga
umum
barang
barang
secara
terus
mener
us
selam
peride
tertent
u.
2. Menur
ut
Samue
lson
dan
Nordh
aus
(1998:
578-
603)
553
Inflasi
dinyat
akan
sebaga
kenaik
an
harga
secara
umum
Jadi
tingkat
inflasi
adalah
tingkat
perubaha
n harga
secara
umum
yang
dapat
dinyataka
n dengan
rumus
554
sebagai
berikut:
Rate of
inflation
(year t) =
Price
level
(year t)-
price
level
(year t-
l) :Price
level
(year t-l)
Kondisi
inflasi
menurut
Samuelso
(1998:58
1),
berdasark
an
sifatnya
inflasi
dibagi
555
menjadi
tiga
bagian
yaitu:
a.
Merayap
{Creepin
Inflation
Laju
inflasi
yang
rendah
(kuran
g dari
10%
pertah
un),
kenaik
an
harga
berjala
556
n
lambat
denga
persen
tase
yang
kecil
serta
dalam
jangka
waktu
yang
relatif
lama.
b. Inflas
mene
ngah
{Gall
oping
Inflat
ion)
Ditand
ai
557
denga
kenaik
an
harga
yang
cukup
besar
dan
kadan
g-
kadan
berjala
dalam
waktu
yang
relatif
pende
k serta
memp
unyai
sifat
aksele
558
rasi
yang
arriny
harga-
harga
mingg
u/bula
n ini
lebih
tinggi
dari
mingg
u/bula
n lalu
dan
seteru
snya.
c. Inflas
Ting
gi
{Hyp
er
Inflat
559
ion)
Inflasi
yang
paling
parah
denga
dtanda
denga
kenaik
an
harga
sampa
i 5
atau 6
kali
dan
nilai
uang
meros
ot
denga
560
tajam.
Biasan
ya
keada
an ini
timbul
apabil
pemer
intah
menga
lami
defisit
anggar
an
belanj
a.
Metode
Penguku
ran
Inflasi
Suatu
kenaiikan
harga
561
dalam
inflasi
dapat
diukur
dengan
menggun
akan
indeks
harga.
Ada
beberapa
indeks
harga
yang
dapat
digunaka
n untuk
menguku
r laju
inflasi
(Nopirin,
1987:25)
antara
lain:
a)
562
Consum
erPriceI
ndex
(CPI)
Indeks
yang
digunaka
n untuk
menguku
r biaya
atau
pengeluar
an rumah
tangga
dalam
membeli
sejumlah
barang
bagi
keperluan
kebuthan
hidup:
CPI=
(Cost of
marketba
563
sket
ingiven
year :
Cost of
marketba
sket in
base
year) x
100%
b)
Produse
PriceInd
ex
dikenal
dengan
Whosale
Price
Index
Index
yang
menitikb
eratkan
pada
564
perdagan
gan besar
seperti
harga
bahan
mentah
(raw
material),
bahan
baku atau
barang
setengah
jadi.
Indeks
PPI ini
sejalan
dengan
indeks
CPI.
c) GNP
Deflator
GNP
deflator
ini
565
merupaka
n jenis
indeks
yang
berbeda
dengan
indeks
CPI dan
PPI,
dimana
indeks ini
mencang
kup
jumlah
barang
dan jasa
yang
termasuk
dalam
hitungan
GNP,
sehingga
jumlahny
a lebih
banyak
566
dibandin
g dengan
kedua
indeks
diatas:
GNP
Deflator
= (GNP
Nominal
: GNP
Riil) x
100%
Faktor -
faktor
yang
mempen
garuhi
Inflasi
Menurut
Samuelso
n dan
Nordhaus
(1998:58
7), ada
567
beberapa
faktor
yang
menyeba
bkan
timbulny
a inflasi:
a.
Demand
Pull
Inflation
Timbul
apabila
perminta
an
agregat
meningka
t lebih
cepat
dibandin
gkan
dengan
potensi
produktif
perekono
568
mian,
menarik
harga ke
atas
untuk
menyeim
bangkan
penawara
n dan
pennintaa
n agregat.
b. Cost
Push
Inflation
or
Supply
Shock
Inflation
Inflasi
yang
diakibatk
an oleh
peningkat
an biaya
569
selama
periode
pengangg
uran
tinggi
dan
pengguna
an
sumber
daya
yang
kurang
efektif.
Sedangka
n faktor-
faktor
yang
menyeba
bkan
timbulny
a inflasi
tidak
hanya
dipengar
570
uhi oleh
Demand
Pull
Inflation
dan Cost
Push
Inflation
tetapi
juga
dipengar
uhi oleh :
a) Dome
stic
Inflati
on
Tingk
at
inflasi
yang
terjadi
karena
diseba
bkan
oleh
kenaik
571
an
harga
barang
secara
umum
di
dalam
negeri.
b) Impor
ted
Inflati
on
Tingkat inflasi
yang
terjadi
karena
diseba
bkan
oleh
kenaik
an
harga-
harga
barang
Akuntan
572
si Inflasi
Metode
yang
digunaka
n dalam
akuntansi
inflasi
sama
dengan
metode
penentua
n laba.
Penekana
penentua
n laba
adalah
pada nilai
laba yang
lebih
relevan
yang
digambar
kan oleh
laporan
573
keuangan
sedangka
n inflasi
nilai
semua
item
yang
terdapat
dalam
laporan
keuangan
. Dalam
menyusu
n laporan
keuangan
pada
masa
inflasi
juga
diperluka
metode-
metode.
Menurut
574
Johnson,
metode
pengukur
an aktiva
dan
kewajiba
n dapat
dibagi :
1. The
Entry
Value
Syste
dari
harga
umu
yang
terdir
dari :
a.
Histor
ical
cost
575
b.
Gener
al
price
level
c.
Repla
cemen
t cost
d.
Repro
ductio
n cost
The Exit
Value
System
harga
pasar
atau
current
market
value
yang
terdiri
dari :
576
a. net
realiz
able
value
b.
selling
price
c.
expect
ed
value
Pada
akuntansi
inflasi
,metode
metode
di atas
digunaka
n dalam
menyusu
n laporan
keuangan
pada saat
inflasi
577
adalah :
a.
General
Price
Livel
Keuntung
an
General
Price
Level
Adjustme
nt
(GPLA)
adalah :
1. Dapat
menje
laska
penga
ruh
inflas
i pada
perus
ahaan
578
2. Meni
ngkat
kan
kegun
aan
perba
nding
an
lapor
an
antar
perio
de
3. Mem
bantu
pema
kai
lapor
an
menil
ai
arus
kas di
masa
yang
579
akan
datan
secar
lebih
baik
4. Mem
perba
iki
tingk
at
keper
cayaa
rasio
lapor
an
keuan
gan
yang
dihitu
ng
dari
angka
580
-
angka
lapor
an
keuan
gan
yang
sudah
dises
uaika
Kelemah
annya
adalah :
1. Inflas
i itu
terjad
i pada
baran
yang
berbe
da
dan
581
perus
ahaan
yang
berbe
da
jadi
tidak
bisa
disam
akan
2. GPL
tidak
berm
akna
bagi
perus
ahaan
3. Angk
yang
dises
uaika
tidak
582
meng
gamb
arkan
arus
kas
4. Rasio
itu
adala
indik
ator
menta
b.
Current
Cost
Accounti
ng
Menurut
Edgar
Edward
dan
Philip
Bell
583
(1961),
yang
dibutuhk
an oleh
manajer
adalah
bagaiman
a mereka
mengalok
asiakan
sumber-
sumber
ekonomi
yang ada
untuk
memaksi
malkan
laba.
Manajer
biasanya
menghad
api
masalag
apakah
ingin
584
mempert
ahankan
suatu
aktiva
atau
utang
atau
menjual
atau
membaya
rnya dan
bagaiman
menggun
akan atau
mendanai
kegiatan
perusaha
an. Untuk
menjawa
b ini
mereka
mengusul
kan
perhitung
585
an
business
profit,
yang
memliki
dua
kompone
n.
1.
Current
Operatin
g Profit
Laba
dari
curren
operat
ing
adalah
kelebi
han
nilai
sekara
ng
586
dari
barang
atau
jasa
yang
dijual
denga
harga
pokok
nya.
2.
Realizabl
e Cost
Saving
( Holdin
g Gain)
Kenaikan
harga
pokok
dari suatu
aktiva
yang
masih
dilmiliki
587
sekarang
( dengan
harga
sekarang)
Beberapa
bentuk
Current
Cost :
a.
Replace
ment
Cost
nilai
yang
diukur
saat ini
(current
cost)
untuk
mendapat
kan
aktiva
baru atau
menggant
588
inya
dengan
kapasitas
produksi
nya yang
sama.
Dalam
praktik
nilai
ganti ini
hanya
diterapka
n pada
aktiva
nonmone
ter,
sepertiny
persediaa
n, aktiva
tetap.
Aktiva
tetap
disajiaka
589
menurut
nilai
gantinya,
nilai
bersih
setelah
digambar
kan nilai
yang
sudah
dipakai.
Penyusut
an
dihitung
berdasark
an pada
nilai
ganti itu.
Pada
masa
inflasi
sering
terjadi
backlog
depreciati
590
on atau
penyusut
an yang
bersaldo
negatif.
Pada
masa
inflasi
nilai dari
replacem
et value
ini lebih
besar dari
general
price
level.
Metode
ini
dikritik
dalam hal
bj
ek
591
ti
vi
ta
pe
ni
la
ia
at
au
ta
ks
ir
an
ha
rg
an
ya
se
hi
ga
an
592
g
ka
an
ka
ya
ti
ul
ti
da
di
da
sa
rk
an
pa
da
tr
an
593
sa
ks
ya
se
be
na
rn
ya
al
ha
ha
rg
su
at
ak
594
ti
va
en
ur
ak
pe
ur
na
it
ak
an
en
595
ul
ka
pe
be
ba
na
ke
la
ba
ru
gi
is
al
ya
pe
us
ut
596
an
da
ha
rg
pr
ks
i)
le
bi
re
da
da
597
ri
be
ba
pa
da
hi
st
or
ic
al
co
st.
hi
rn
ya
in
co
ak
an
le
598
bi
ti
gi
da
ri
hi
st
or
ic
al
co
st.
er
ba
ha
ha
rg
599
m
ti
da
te
rg
ba
da
la
et
de
re
pl
ac
en
600
t
co
st
in
i,
ka
re
na
ha
ya
nt
ak
ti
va
te
rt
en
tu
le
601
h
ka
re
na
ya
et
de
re
pl
ac
en
co
st
in
di
an
ga
602
p
ka
er
pa
ka
et
de
ak
nt
an
si
in
fl
as
603
u
ka
el
ak
ka
pe
rb
an
di
ga
an
ta
pe
ru
sa
ha
an
ya
604
n
sa
li
be
rb
ed
a.
Walaupu
n ada
kritik ini,
sebagai
pihak
mengang
gap
bahwa
metode
ini paling
mudah
diterapka
n dalam
akuntansi
inflasi.
605
b.
Reprodu
ction
cost
harga itu
diukur
berdasark
an harga
sekarang
jika
aktiva itu
dibuat
atau
diduplika
si seperti
barang
yang
dimiliki
itu tanpa
melihat
perubaha
teknologi
yang
606
mungkin
mempeng
aruhi
aktiva
yang
dibuat
itu.
Secara
umum
apa yang
berlaku
pada
metode
replacem
ent cost
berlaku
juga pada
metode
reproduct
ion cost.
c. Net
Realizabl
e Value
merupaka
607
n harga
jual
dikurangi
taksiran
biaya
penjulan.
Pada
masa
inflasi
nilai dari
net
relizable
value ini
lebih
besar dari
replacem
ent cost
karena
manajem
en tidak
mungkin
menjual
barangny
a tanpa
menghara
608
pkan laba
marjin
general
price
level.
Penyusut
an dalam
metode
ini
dihitung
berdasark
an
perbedaa
n antara
harga jual
aktiva itu
pada
awal
dibandin
gkan
dengan
pada
akhir
periode.
609
d. selling
Price
Di sini
nilai
yang
dipakai
adalah
harga jual
tanpa
dikurangi
biaya
penjualan
sehingga
laporan
keuangan
yang
disusun
menurut
selling
price ini
akan
lebih
besar
daripada
net
610
realizable
value dan
metode
lain yang
disebut
sebelumn
ya.
e.
Expected
Value
Metode
ini sangat
tergantun
g pada
penghara
pan
seseorang
jadi bisa
lebih
besar
atau lebih
kecil
dibandin
g dengan
611
metode
lain
karena
expected
value ini
merupaka
gambaran
dari
present
value kas
di masa
yang
akan
datang.
3.
Monetar
y Non-
Monetar
y Items
Monetary
Item
adalah
aktiva
612
atau
kewajiba
n yang
dinilai
atau
disajikan
dalam
unit uang
yang
tetap
misalnya
kas,
piutang,
hutang
atau
kewajiba
n lainnya
yang
angka
dan
jumlah
nilai
uangnya
yang
tetap
613
itulah
yang
akan
ditagih,
dibayar
di masa
yang
akan
datang
tanpa ada
perubaha
n. Nilai
ini adalah
nilai
historis
dan nanti
nilai net
realizable
value-
nyalah
yang
akan
direalisas
i. Karena
nilainya
614
itu juga
menggam
barkan
nilai
sekarang
(current
value)
untuk
aktiva
jenis ini
tidak
perlu
disesuaik
an
kecuali
untuk
mengetah
ui present
value
dari nilai
yang
diharapka
n ditagih
(expected
value) di
615
masa
yang
akan
datang.
Contohny
a :
deposito ,
valuta
asing ,
atau
klaim
valuta
asing,
dan alin-
lain.
Non-
monetary
items
adalah
nilai
dimana
jumlah
uangnya
tidak
ditetapka
616
n
menurut
kontrak
perjanjia
n. Dalam
metode
historical
cost ini
digambar
kan
sebagai
old cost
bukan
nilai
sekarang.
Misalnya
aktiva
tetap,laha
n. Dalam
metode
current
value
harga
baru itu
yang
617
dicoba
digambar
kan
dengan
harga
sekarang.
contohny
a adalah
biaya
dibayar
dimuka.
4. Model
Akuntan
si
Ada
delapan
model
akuntansi
dalam
penilaian
aktiva
dan
penentua
n laba
618
yaitu:
1.
penguku
ran
menurut
unit
uang :
a.
Historical
Cost
Accounti
ng
b.
Replace
ment
Cost
Accounti
ng
c. Net
Realizabl
e Value
Accounti
ng
d.
Present
619
Value
Accounti
ng
2.
Penguku
ran
menurut
Uint
Tenaga
Beli
(GPL)
a.
GPL
Histor
ical
Cost
Accou
nting
b.
GPL
Repla
cemen
t Cost
Accou
nting
620
c.
GPL
Net
Realiz
able
Value
Accou
nting
d.
GPL
Presen
Value
Accou
nting
Namun
yang
akan
dibahas
pada
paper ini
hanya
tiga
model
akuntansi
621
saja,
yaitu :
a.
Historical
Cost
Accounti
ng
b.
Replace
ment
Cost
Accounti
ng
c. Net
Realizabl
e Value
Accounti
ng
1.
Atribut
yang
akan
dinilai
a. D
al
622
a
de
ist
or
ic
al
os
cc
nt
in
g,
tri
ut
623
ya
di
ni
la
ad
al
ah
ju
la
ua
at
au
ka
at
au
se
je
624
ni
sn
ya
ya
di
ba
ya
nt
en
da
pa
tk
an
ak
ti
va
at
au
625
m
ba
ya
se
ju
la
ut
an
ya
di
be
ba
ka
da
626
la
ni
ua
ya
ti
ul
da
ri
pe
ro
le
ha
ak
ti
va
627
it
u.
b. D
al
de
ep
la
ce
en
os
cc
nt
628
in
g,
at
ri
ut
ya
di
ba
ya
ad
al
ah
ua
ka
at
au
se
je
629
ni
sn
ya
ya
ak
an
di
ba
ya
nt
pe
ro
le
ak
ti
630
va
ya
sa
da
se
je
ni
sa
at
se
ka
ra
at
au
ju
la
631
h
ut
an
ya
ak
an
di
be
ba
ka
nt
pe
ro
632
la
ak
ti
va
te
rs
eb
ut
c. D
al
de
et
ea
li
za
bl
633
e,
at
ri
ut
ya
di
ni
la
ad
al
ah
ju
la
ua
ka
at
634
au
se
ji
ns
ya
ya
ak
an
di
pe
ro
le
de
ga
en
ju
al
ak
635
ti
va
se
ka
ra
at
au
ju
la
ua
ya
ha
ru
di
ba
ya
636
r
nt
en
eb
us
ke
aj
ib
an
it
se
ka
ra
g.
d. D
al
637
m
de
Pr
es
en
al
ue
at
au
ap
it
al
iz
ed
al
ue
at
ri
638
b
ut
ya
di
ni
la
ad
al
ah
ar
us
ka
as
be
rs
ih
ya
639
g
di
ha
ra
ka
ak
an
di
te
ri
da
ri
pe
na
an
ak
ti
640
va
at
au
ar
us
ka
ke
lu
ar
ne
ya
di
ha
ra
ka
ak
an
di
ba
641
ya
nt
ba
ya
ke
ba
li
ut
an
g.
Atribut
itu dapat
kita
golongka
n dalam
642
tiga cara
sebagai
berikut :
us
pe
ni
la
ia
da
pa
be
ru
pa
as
la
lu
(h
ist
643
or
ic
al
co
st
),
as
ki
ni
(r
ep
la
ce
en
co
st
da
ne
re
644
al
iz
ab
le
va
lu
e)
da
as
ya
ak
an
da
ta
(p
re
se
645
nt
va
lu
e)
Je
ni
tr
an
sa
ks
i :
hi
st
or
ic
al
co
st
da
re
pl
ac
646
e
en
co
st
er
pa
ka
tr
an
sa
ks
pe
ro
le
ha
at
au
pe
647
m
be
ba
na
ut
an
g,
ne
re
al
iz
ab
le
va
lu
da
pr
es
en
648
va
lu
en
ya
ut
pe
nj
ua
la
as
et
da
pe
ba
ya
ra
649
h
ut
an
g.
Si
fa
ke
ja
di
an
al
ya
hi
st
or
ic
al
co
st
di
650
da
sa
rk
an
pa
da
ke
ja
di
an
ya
se
be
na
rn
ya
pr
es
en
va
lu
651
e
be
rd
as
ar
ka
ke
ja
di
an
ya
di
ha
ra
ka
n,
da
re
pl
ac
652
e
en
co
st
da
ne
re
al
iz
ab
le
va
lu
di
da
sa
rk
an
pa
da
653
ke
ja
di
an
ya
si
fa
tn
ya
hi
ot
es
is
(a
ga
pa
n)
Unit Of
Measure
654
Ada
dua jenis
unit
ukuran
yang
dipakai,
yaitu
sebagai
berikut :
Unit
Monet
er
(Uang
Dal
am
mode
l ini
yang
menja
di
unit
pengu
kuran
adala
655
h unit
uang.
2.
Unit
Da
ya
Bel
(Pu
rch
asi
ng
Po
wer
Dal
am
mo
del
ini
yan
me
nja
di
656
alat
uku
ada
lah
day
beli
uan
gny
yan
tent
ber
bed
apa
bila
wa
ktu
nya
ber
bed
657
a.
3.
Penilaia
n dan
Perbandi
ngan
terhadap
Model
Akuntan
si
Dalam
menila
i dan
memb
anding
kan
model
penilai
an
akunta
nsi
terseb
ut,
model
Prese
658
nt
Value
sengaj
a tidak
diikut
kan
karena
bebera
pa
kelem
ahan
sebaga
beriku
t.
Sukar
nya
menak
sir
peneri
maan
kas di
masa
yang
akan
659
datang
Pemili
han
tingka
diskon
to
yang
sangat
bervar
iasi
Aloka
si
arbitre
r dari
taksor
an
arus
kas
dalam
menila
i aset
Aloka
si
660
arbitre
r dan
taksira
n arus
kas
dari
masin
g-
masin
aktiva
secara
indivi
dual
Dalam
menilai
dan
memband
ingkan
model-
model ini
maka
yang
menjadi
661
dasar
penilaian
adalah.
1. K
es
al
ti
ul
ki
at
as
al
662
a
kt
(ti
in
er
ro
r)
Ti
in
er
ro
ti
bu
ak
663
ib
at
pe
ru
ba
ha
ni
lai
ya
ng
te
rj
ad
da
la
su
at
pe
ri
od
664
te
rt
en
tu
tet
ap
di
ca
tat
di
pe
rh
it
un
gk
an
da
di
la
po
665
rk
an
pa
da
pe
ri
od
ya
ng
lai
n.
an
se
ba
ik
ny
ad
al
ah
ba
666
w
se
tia
ke
ja
di
an
da
la
pe
ri
od
it
di
ca
tat
da
di
la
667
po
rk
an
se
su
ai
pa
da
pe
ri
od
it
u.
2. K
es
al
ki
at
668
al
at
ea
su
ri
ni
er
ro
rs
es
al
ah
an
669
ak
ib
at
al
at
uk
ur
in
te
rj
ad
ap
ab
ila
la
po
ra
ke
ua
ng
an
ti
670
da
di
sa
ji
ka
de
ng
an
en
gg
un
ak
an
da
pe
rti
ba
671
ng
ka
te
na
ga
be
li
da
ri
at
ua
ng
te
rs
eb
ut
Id
ea
ln
ya
te
672
na
ga
be
li
ua
ng
ha
ru
ik
ut
en
ja
di
ba
ha
pe
rti
ba
ng
an
da
673
la
en
yu
su
la
po
ra
ke
ua
ng
an
3. K
es
ul
it
al
674
m
af
si
ra
(i
nt
er
re
ta
bi
lit
y)
ap
or
an
ke
ua
ng
an
675
ha
ru
di
pa
ha
ta
np
sa
la
pe
ng
er
tia
n.
al
en
676
af
sir
ka
la
po
ra
ke
ua
ng
an
ki
ta
ha
ru
ah
677
as
al
ah
pe
ng
er
tia
da
pe
ng
gu
na
an
ya
en
ga
pe
rk
at
aa
678
n
lai
n,
ag
ar
od
el
ak
un
ta
ns
da
pa
di
pa
ha
ak
ki
679
ta
ha
ru
en
gg
un
ak
an
ru
us
680
681
682
m
683
n
684
r
685
a
686
m
687
e
688
n
689
e
690
i
691
n
692
i
693
O
694
t
695
c
696
a
697
m
698
h
699
n
700
C
701
d
702
a
703
r
704
(
4. R
el
ev
ns
In
fo
as
ak
un
ta
ns
ha
ru
705
s
re
le
va
ar
ti
ny
ha
ru
be
an
fa
at
ba
gi
pe
ak
ai
ny
706
a
kh
us
us
ny
un
tu
di
gu
na
ka
da
la
pr
os
es
pe
ng
bi
707
la
ke
pu
tu
sa
n.
un
ka
re
na
od
el
ak
un
ta
ns
ya
ng
708
ad
as
ih
ili
ki
ak
na
ya
ng
as
ih
ka
bu
se
pe
rti
709
as
al
ah
da
ta
di
su
lit
ba
gi
pe
ba
ca
en
ja
710
di
ka
in
fo
as
ak
un
ta
ns
it
re
le
va
ta
np
en
711
gu
as
ai
il
ak
un
ta
ns
le
bi
en
da
la
Metode
Pengukur
an Harga
Wajar
712
( Fair
Value )
Metode
pengukur
an harga
wajar
telah
berlaku
di
Amerika
sesuai
dengan
statement
NO. 157
tentang
Fair
Value
Measure
ment.
Stateme
nt ini
mendifini
sikan fair
value ,
menentap
713
kan
kerangka
untuk
menguku
r nilai
yang
wajar
( fair
value)
sesuai
dengan
prinsip
akuntansi
yang
berterima
umum,
dan
memperl
uas
pengungk
apan
tentang
pengukur
na fair
value.
714
Statemen
t ini
diterapka
n dalam
kerangka
dasar
akuntansi
yang
membutu
hkan atau
mengizin
kan
pengukur
an fair
value.
Dewan
standar
sebelumn
ya telah
memutus
kan
melalui
pengumu
man
bahwa
715
fair value
adalah
metode
pengukur
an yang
relevan.
Oleh
karena
itu,
statement
ini tidak
meemerl
ukan
metode
pengukur
an fair
vale yang
baru.
Namun,
untuk
sebagian
entitas
penerapa
n fair
value ini
716
akan
menguba
h praktik
yang
berlaku
sekarang.
Ilustrasi
Beberap
Alternati
f Model
Akuntan
si
Untuk
memberi
kan
gambaran
yang
jelas
antara
beberapa
alternativ
e model
akuntansi
717
ini kita
misalkan
PT
Sipangko
Jaya
yang
didirikan
pada
tanggal
21 Maret
2005
akan
memasar
kan
produk
baru
yang
disebut
ESTIMA
. Modal
berjumla
h Rp
30.000,-,
utangnya
Rp
718
30.000,-,
dengan
bunga 10
%. Pada
tanggal 1
Januari
PT
Sipangko
Jaya
memulai
kegiatann
ya
dengan
membeli
6.000
unit
ESTIMA
dengan
harga Rp
10,- per
unit.
Pada
tanggal 1
Mei
perusaha
719
an
menjual
5.000
unit
dengan
harga Rp
15,- per
unit.
Sementar
a itu,
perubaha
n tingkat
harga
selama
tahun
2005
adalah
sebagai
berikut:
720
Alternati
f dengan
Melihat
Sudut
Unit of
Money
Alternatif
yang kita
bahas
disini
adalah
menyang
kut
kesalahan
yang
timbul
karena
waktu.
Untuk
itu,
model
yang
akan kita
bahas
721
adalah:
1. H
ist
or
ic
al
os
cc
nt
in
2. R
ep
la
ce
en
os
722
t
cc
nt
in
3. N
et
ea
li
za
bl
al
ue
cc
nt
in
723
g
Laporan
Laba
Rugi
Laporan
laba rugi
untuk
ketiga
model itu
adalah
sebagai
berikut:
PT
Sipangko
Jaya
Laporan
Laba Rugi
Untuk
tahun
yang
berakhir
pada
tanggal 31
Desember
2005
Historical
Replacem
ent
Net
Realizable
724
75.000
92.000
Harga Poko Penjualan
50.000
60.000
73.000
25.000
15.000
19.000
3.000
3.000
3.000
22.000
12.000
16.000
Realisasi holding gain and
loss sudah
termasuk
725
10.000
10.000
Holding gain and loss
yang tidak
dihitung
3.000
3.000
Tidak direalisasi
General Price level gain
tidak
dihitung
tidak
dihitung
tidak
dihitung
22.000
25.000
29.000
PT
Sipangk
o Jaya
Neraca
31
Desembe
r 2005
Historical
726
Reolace
ment
Net
Realizabl
e
Value
Value
72.000
72.000
72.000
10.000
13.000
17.000
82.000
85.000
89.000
30.000
30.000
727
30.000
Modal Saham
30.000
30.000
30.000
Laba ditahan
22.000
22.000
22.000
Belum realisasi
3.000
7.000
Total laba ditahan
22.000
25.000
29.000
Total Modal Setor
52.000
728
55.000
59.000
Total Utang & Modal
82.000
85.000
89.000
Analisis perbedaan
akibat
waktu
Total Laba
29.000
2.
Alter
natif
Denga
Meng
gunak
an
Model
Akunt
729
ansi
yang
Diuku
Denga
n Unit
Tenag
a Beli
Umu
Dalam
model ini
yang kita
bahas
adalah:
1. G
en
er
al
Pr
ic
ev
el
730
A
dj
us
te
ist
or
ic
al
cc
nt
in
2. G
en
er
al
Pr
ic
731
ev
el
dj
us
te
ep
la
ce
en
os
cc
nt
in
3. G
732
en
er
al
Pr
ic
ev
el
dj
us
te
et
ea
li
za
bl
al
ue
733
A
cc
nt
in
PT
Sipangko
Jaya
Laporan
Laba Rugi
Untuk
tahun
yang
berakhir
pada 31
Desember
2005
PT
Sipangk
o Jaya
Neraca
Menurut
General
Price
Level
Per 31
734
desembe
r 2005
Keterangan
Persediaan
Total Aktiva
Laba Ditahan:
Unrealized
Laba/Rugi GPL
Total Pasiva
Analisis
Tipe
Kesalaha
n
Masing-
masing
Model
No Accounting Model
1 Historical-cost accounting
2 Replacement-cost
3 Net-realizable-value accounting
735
General Price-level-adjusted
5
replacement-cost accounting
MATE
RI
XIII
AKUN
TANSI
: ILMU
DAN
PARA
DIGM
A
Kompete
nsi dasar
a. Menj
elask
an
apa
yang
dima
ksud
denga
736
n
konse
parad
igma
b. Menj
elask
an
tentan
pende
katan
deskri
ptif
induk
tif
dalam
dalam
penyu
sunan
teori
akunt
ansi
dan
keyak
737
inan
nilai
dari
prakti
akunt
ansi
c. Menj
elask
an
tentan
altern
atif
siste
akunt
ansi
biay
histor
is
d. Menj
elask
an
hubu
738
ngan
pema
kaian
infor
masi
akunt
ansi
dan
infor
masi
akunt
ansi
yang
releva
denga
konse
pemb
uatan
keput
usan
akunt
ansi
739
Perubah
an
Re
vol
usi
one
Teo
ri,
da
Pa
rad
ig
ma
Pu
nct
uat
ed
Eq
uili
bri
um
Bagai
740
mana
ilmu
pengetah
uan
berubah?
Pertanyaa
n ini
telah
menjadi
perdebata
n cukup
lama.
Para
pengikut
Darwin
dengan
gagasann
ya
tentang
pertumbu
han
(increme
ntal)
menyatak
an bahwa
741
perubaha
kumulatif
masih
jauh dari
memadai
untuk
menjelas
kan
perubaha
n dalam
bidang
ilmu dan
pertumbu
han
dalam
bidang
pengetah
uan.
Sejarawa
mengajuk
an
sebuah
gagasan
742
yang
berbeda
dari
evolusi
yang
dikenal
sebagai
punctuat
ed
equilibri
um:
sebuah
altematif
di antara
periode-p
eriode
yang
panjang
dengan
infrastruk
tur yang
stabil dan
meningka
tnya
penyesua
743
ian serta
peringkas
an
periode
revolusio
ner yang
bergolak
(Niles
Eldredge
dan
Stephen
Gould).
Pada
dasamya,
"garis
keturuna
n muncul
dalam
bentuk
equilibri
um
seperti
bentuk-b
entuk
terdahulu
744
dan
spesies
baru
muncul
dengan
tiba-tiba,
melalui
perubaha
n yang
secara
tiba-tiba
menyela
(punc-
tuation)
proses
yang ada
(seperti
dalam
model
Darwin -
seleksi
alam
yang
akan
menselek
745
si
kemampu
an varian
baru
tersebut)"
Untuk
masing-
masing
teori,
punctuat
ed
equilibri
um
menawar
kan tiga
kompone
n pokok
yaitu:
st
ru
kt
ur
ya
746
g
en
da
la
pe
ri
de
ke
se
ba
ga
n,
da
pe
ri
de
747
re
ol
us
io
ne
r.
http://ww
w.b
log
ger.
co
m/p
ost-
edit
.g?
blo
gID
=27
052
650
648
930
610
5&
748
pos
tID
=43
401
768
875
582
449
91
Teori
mu
Ku
hn
ten
tan
Re
vol
usi
Ilm
iah
749
eori
tentang
revolusi
pengetah
uan
menekan
kan pada
pengemb
angan
pengetah
uan dan
motivasi
sejumlah
pengemb
angan
tersebut.
Usaha
Thomas
Kuhn
menekan
kan pada
pengemb
angan
pengetah
uan
750
dalam
bidang
sain
normal
tertentu.
Tesis
utama
revolusi
pengetah
uan ini
berdasark
an
konsep
paradigm
a. Setelah
munculn
ya
sejumlah
kritik
tentang
perbedaa
n dan
ketidak
konsisten
an
751
pemakaia
n istilah
paradigm
a, Kuhn
memperb
aikinya
dalam
bukunya
edisi
kedua:
alam
banyak
buku,
istilah
paradigm
digunaka
n dalam
dua
pengertia
berbeda.
Di satu
sisi,
752
paradigm
a terdiri
dari
keseluruh
an
konstelas
keyakina
n, nilai,
dan
teknik
yang
dibagikan
pada
anggota
suatu
komunita
s. Di sisi
lain,
paradigm
menunju
kkan satu
bentuk
elemen
753
dalam
konstelas
i, yaitu
solusi
kongkrit
atas
kebingun
gan yang
dapat
dimanfaa
tkan
sebagai
model
atau
contoh,
dan dapat
menggant
ikan
aturan
yang ada
sebagai
suatu
dasar
solusi
bagi
754
kebingun
gan
berikutny
a dalam
sain
normal.
Paradigm
a-paradig
ma ini
tidak
selamany
mendomi
nasi.
Untuk
pertama
kali
dijumpai
adanya
sejumlah
anomali
(kelainan
/keganjila
n).
755
Anomali
ini tidak
dapat
diperbaik
i. Suatu
periode
ketidak
nyamana
n dan
krisis
terjadi
dengan
adanya
perselisih
an antara
pihak
yang
melihat
anomali
sebagai
suatu
contoh
pembandi
ng, dan
pihak
756
lain yang
tidak
mengang
gapnya:
Sain
normal
berulang
kali
mengala
mi salah
langkah.
Saat itu
terjadi-ya
itu saat
profesi
tidak lagi
dapat
menghin
dari
anomali
sebagai
penyebab
tumbang
nya
tradisi
757
praktik
ilmu
pengetah
uan yang
ada-maka
penyelidi
kan
tambahan
dimulai
untuk
mengajak
para
anggota
profesi
agar
membuat
komitme
n baru,
sebagai
dasar
yang
baru
untuk
praktik
ilmu
758
pengetah
uan.
risis
berlanjut
dengan
munculn
ya
sekumpul
an
alternatif
ide dan
identifika
si cabang
pemikira
n baru.
Apa yang
sesunggu
hnya
terjadi
selama
periode
krisis,
tidak
banyak
759
yang
tahu.
H.Gilma
McCann
mengusul
kan
tingkat
karakteris
tik
teoretis
dan
kuantitati
f dari
tugas-tug
as yang
berhubun
gan
dengan
periode
awal dan
akhir dr
sain
normal:
760
Tingk
at
usaha
teoret
is
akan
meni
ngkat
selam
penge
mban
gan
revol
usi.
Penin
gkata
n ini
terdiri
dari;
nai
dia
761
o
Perges
eran
ke
paradi
gma
baru
akan
segera
muncu
l dari
sejuml
ah
tulisan
teoreti
diband
ingkan
tulisan
yang
lain.
Tingk
762
at
usaha
kuanti
tatif
akan
menin
gkat
selam
penge
mbang
an
revolu
si.
Penin
gkatan
ini
terdiri
dari
763
o
Perges
eran
ke
paradi
gma
baru
akan
segera
muncu
l dari
sejuml
ah
tulisan
kuanti
tatif
diband
ingkan
tulisan
yang
lain.
Penin
gkatan
usaha
764
kuanfi
tatif
akan
sangat
ditega
skan
di
antara
tulisan
teoreti
k.
o Akan
terjadi
pening
katan
jml
penuli
selam
penge
mbang
an
revolu
si.
765
o Akan
terjadi
pening
katan
produ
ktivita
penuli
selam
penge
mba-
ngan
revolu
si.
Perges
eran
ke
paradi
gma
baru
akan
segera
766
muncu
l dari
sejumi
ah
tulisan
penuli
muda
daripa
da
penuli
s yang
lebih
tua.
Pendu
kung
paradi
gma
baru
umum
nya
lebih
muda
daripa
767
da
pendu
kung
paradi
gma
lama.
o Akan
ada
sejuml
ah
tulisan
yang
bersifa
netral.
o Porsi
pengh
arpan
terhad
ap
penuli
s yang
mendu
kung
paradi
768
gma
baru
akan
menin
gkat
selam
revolu
si.
Seluruh
hukum
dan
proposisi
merupaka
n subjek
kesaksian
empirk.
Penolaka
n suatu
paradigm
terhadap
paradigm
a lain
bagaiman
769
apun
tidak
berdasark
an
eksklusifi
tas bukti
empirik.
Faktor-fa
ktor yang
tidak
logik
termasuk
pandanga
metafisik
keduduka
filosofik,
etnosentri
sme,
nasionali
sme, dan
karakter
sosial
770
dari
komunita
s ilmiah,
mungkin
menjadi
beban
keputusa
n.
Pengakua
paradigm
a oleh
para
pendukun
gnya
yang
lebih dari
sekadar
uang atau
kekuasaa
n, akan
menjadi
faktor
pendoron
g bagi
771
para
peneliti
maupun
komunita
s ilmiah
tertentu.
Intinya,
para
peneliti
akan
menukar
kan
pengakua
n sosial
terhadap
informasi
Walaupu
n sulit
untuk
sependap
at bahwa
pengakua
merupaka
772
n
motivasi
utama
bagi
penelitian
dalam
setiap
bidang
ilmu,
namun
ada
argumen
menarik
bahwa
dorongan
utama
penelitian
adalah
kepuasan
yang
diperoleh
apabila
melakuka
sesuatuny
773
a dengan
baik.
Namun
demikian
kecurigaa
n tentang
kebenara
n secara
psikologi
menyeli
muti
proses
pengakua
n dalam
ilmu
pengetah
uan.
Setiap
pengharg
aan yang
bersifat
intrinsik
seperti
774
popularit
as, uang,
posisi,
secara
moral
bersifat
mendua
dan
berpotens
i untuk
merusak
nilai
kepuasan
secara
alami:
seperti
reward
berbentu
pemberia
hukuman
, akan
menggant
ikan
775
keduduka
motivasi
yang
sesunggu
hnya:
perhatian
terhadap
pengakua
n akan
menggant
ikan
perhatian
terhadap
keunggul
an
pengetah
uan.
PANDA
NG
AN
RIT
ZER
TEN
776
TAN
BER
BA
GAI
PAR
ADI
GM
Fokus
perhatika
n teori
revolusi
pengetah
uan
adalah
pendefini
sian yang
tepat
tentang
konsep
paradigm
a. Kuhn
menggun
akan
777
istilah
tersebut
secara
salah dan
tidak
konsisten
. Definisi
paling
mendekat
i yang
tersaji
pada
bagian
akhir
bukunya
edisi
kedua
juga tetap
tidak
jelas.
Definisi
tersebut
tidak
mengura
ngi kritik
778
utama
terhadap
perubaha
pandanga
n Kuhn,
dari
pandanga
n bahwa
kemuncul
an dan
kegagala
n suatu
paradigm
merupaka
n akibat
faktor
politik,
ke
pandanga
n baru
bahwa
suatu
paradigm
779
a lebih
unggul
dari
pandanga
n lainnya
dengan
suatu
alasan,
meliputi
"keakurat
an,
cakupan,
kemudah
an,
manfaat,
dan
kesamaan
nya".
Kompone
n dasar
suatu
paradigm
menurut
definisi
780
Ritzer
adalah:
1.
Co
nto
(ex
em
pla
r),
ata
pot
ong
an
akfi
vita
yan
ber
fun
gsi
seb
aga
781
i
mo
del
bag
indi
vid
yan
bek
eda
me
ngg
una
kan
sua
tu
par
adi
gm
a;
2.
ga
mb
782
ara
(im
age
s)
dari
pok
ok
per
soa
lan;
3.
teor
i-te
ori
(th
eor
ies)
dan
4.
met
ode
dan
inst
783
ru
me
n.
Saat nilai
prediksi
suatu
teori bagi
para
pengguna
nya
digunaka
n, nilai
tersebut
tidak
semata-m
ata
menentuk
an
kesukses
an suatu
paradigm
a.
Disebabk
an biaya
kesalahan
784
dan
impleme
ntasinya
bervariasi
sejumlah
teori
tentang
fenomena
dapat
bertahan
secara
bersamaa
n untuk
tujuan
prediktif.
Bagaima
napun,
hanya
satu
fenomena
yang
secara
umum
akan
785
dapat
diterima
para
teoritikus
. Dalam
menerim
a suatu
teori,
teoritikus
akan
dipengar
uhi oleh
pertimba
ngan
intuitif
dari
penjelasa
n teori
suatu
fenomena
dan
jangkaua
n suatu
fenomena
, yang
786
dapat
menjelas
kan dan
mempred
iksi
sebaik
manfaat
prediksi
bagi para
pengguna
PARADI
GM
DAL
AM
AK
UNT
ANS
Paradig
ma
An
tro
787
pol
ogi
kal
Ind
ukt
if
Gambar
an
Pokok
Masalah
Bagi
pengguna
paradigm
anthropo
logical/
inductive
, pokok
persoalan
yang ada
adalah:
o Pr
ak
ti
788
k-
pr
ak
ti
ak
nt
an
si
ya
ad
a,
da
o Si
ka
an
aj
789
en
te
rh
ad
ap
pr
ak
ti
k-
pr
ak
ti
te
rs
eb
ut
Para
pendukun
pandanga
n ini
berpenda
pat
790
bahwa
pada
umumny
teknik-te
knik
mungkin
diturunka
n dan
dipertimb
angkan
dengan
berdasark
an
pengujian
terhadap
manfaatn
ya atau
bahwa
manajem
en
memegan
g peranan
utama
dalam
791
menentuk
an
teknik-te
knik
yang
akan
diimplem
entasikan
Konseku
ensinya,
tujuan
penelitian
akuntansi
yang
berhubun
gan
dengan
paradigm
anthropo
logical/
inductive
adalah
untuk
792
memaha
mi,
menjelas
kan, dan
mempred
iksi
praktik-p
raktik
akuntansi
yang ada.
Contoh,
Ijiri
memanda
ng misi
pendekat
an
paradigm
a ini
sebagai
berikut:
Bentuk
penalaran
induktif
untuk
mempero
793
leh
tujuan
yang
secara
implisit
terkandu
ng dalam
perilaku
sistem
yang ada,
tidak
ditujukan
untuk
menjami
kelangsu
ngan
sistem
yang
sudah
ada.
Tujuan
sejumlah
pengujian
adalah
794
untuk
menyorot
i di mana
perubaha
diperluka
n dan di
mana
sebaikny
dilakukan
Perubaha
n yang
disaranka
sejumlah
penelitian
memiliki
lebih
banyak
kesempat
an yang
secara
aktual
795
dapat
diimplem
entasikan
Teori-teo
ri
Emp
at teori
dapat
dipertimb
angkan
sebagai
bagian
dari
paradigm
anthropo
logikal/
inductif
o In
fo
as
796
i
ek
is
o M
de
an
al
iti
s/
ag
en
si
o H
ip
ot
es
is
in
797
o
ot
hi
g/
in
nt
798
;
da
o T
eo
ri
ak
nt
an
si
os
iti
f.
Metode-
metode
Para
pengguna
paradigm
anthropo
logical/
inductive
799
cenderun
g untuk
menggun
akan
salah satu
dari tiga
teknik
berikut
ini:
o Teknik-
te
ni
ya
di
na
ka
da
la
800
m
pe
ne
lit
ia
in
ot
hi
g;
o Teknik-
te
ni
ya
801
n
di
na
ka
da
la
pe
ne
lit
ia
in
802
a
nt
da
o Teknik-
te
ni
ya
di
na
ka
da
la
803
m
pe
ne
lit
ia
te
or
os
iti
f.
Paradig
ma
True
Inco
me /
Ded
ukti
ve
Gambar
an
Pokok
804
Masalah
Siapa
saja yang
mengado
psi
paradigm
true- inco
me/deduc
tive,
pokok
persoalan
nya
adalah:
Penyu
sunan
teori
akunta
nsi
denga
mengg
unaka
805
dasar
logika,
alasan
norma
tif,
serta
konse
p yang
baku
dan
Konse
incom
e yang
ideal
berdas
arkan
sejuml
ah
metod
e lain
selain
metod
e his-
806
torical
cost.
MacNeal
berpenda
pat
bahwa
konsep
income
yang
ideal
adalah
sebagai
berikut:
Ada satu
definisi
profit
yang
benar
dalam
istilah
akuntansi
. Profit
merupaka
peningkat
807
an bersih
dalam
tingkat
kesejahte
raan.
"Loss"
merupaka
penuruna
n bersih
dalam
tingkat
kesejahte
raan.
Definisi-
definisi
tersebut
merupaka
n definisi
para
ekonom.
Definisi
ini
singkat
dan tepat,
808
jelas,
serta
dapat
diukur
secara
matemati
s.
Alexande
r,
berpenda
pat
tentang
konsep
income
yang
ideal,
menyatak
an:
Kita
harus
menemuk
an
apakah
income
ekonomi
809
k yang
ideal
berbeda
dengan
income
akuntansi
hanya
dalam
tingkatan
bahwa
yang
ideal itu
sulit
dicapal,
atau
apakah
income
ekonomis
sudah
cukup
memadai
apabila
pengukur
annya
mudah
810
dilakukan
Teori-teo
ri
Teori
yang
muncul
dari
paradigm
a true
income/
deductive
menyajik
an
altematif
terhadap
sistem
akuntansi
biaya
historis.
Secara
umum,
lima teori
atau
811
cabang
pemikira
n dapat
diidentifi
kasi:
ri
e-
le
el
dj
st
(a
ta
rr
812
nt-
ur
si
g-
er
nt
in
g.
813
pl
nt-
st
nt
in
g.
ri
814
al-
al
nt
in
(L
ik
ui
da
si
).
nt
in
815
o
sl
nt
ry
(n
et-
-r
al
iz
bl
e-
al
816
u
e)
nt
in
g.
re
se
nt-
al
nt
817
in
g.
Masing-
masing
teori
menyajik
an
altematif
metode
penilaian
assets
dan
penentua
n income
yang
dapat
mengatas
akuntansi
biaya
historis.
Metode-
metode
Para
pengguna
818
paradigm
true- inco
me/deduc
tive
umumny
menggun
akan
alasan
analitis
untuk
membena
rkan
penyusun
an teori
akuntansi
atau
untuk
mempert
ahankan
keunggul
an suatu
model
tertentu
819
dalam
penilaian
assets/pe
nentuan
income,
selain
akuntansi
biaya-hist
orik. Para
pendukun
paradigm
a ini
umumny
mengawa
li tujuan
dan
postulat
lingkung
an ke
metode
yang
spesifik.
820
Paradig
ma
De
cisi
on-
Us
efu
lne
ss /
Sec
isio
n -
Mo
del
Gambar
an
Pakok
Masalah
Bagi para
pengguna
paradigm
decision-
usefulnes
s/
821
decision-
model,
pokok
persoalan
dasamya
adalah
manfaat
informasi
akuntansi
dalam
model
keputusa
n.
Informasi
yang
relevan
dengan
model
atau
kriteria
keputusa
ditentuka
n dan
diterapka
822
n dengan
memilih
altematif
akuntansi
terbaik.
Kemanfa
atan
dalam
model
keputusa
n sama
dengan
model
keputusa
n yang
relevan.
Sebagai
contoh,
Sterling
menyatak
an:
Apabila
suatu
properti
dapat
823
ditentuka
n oleh
sebuah
model
pembuata
keputusa
n, maka
pengukur
an
terhadap
properti
tersebut
dikatakan
relevan
(dengan
model
keputusa
tersebut).
Apabila
suatu
properti
tidak
dapat
824
ditentuka
n oleh
sebuah
model
pembuata
keputusa
n, maka
pengukur
an
terhadap
properti
tersebut
dikatakan
tidak
relevan
(dengan
model
keputusa
tersebut).
"
Teori-teo
ri
825
Dua
bentuk
teori
dapat
dimasukk
an
sebagai
bagian
paradigm
decision-
usefulnes
s/
decision-
model
yaitu;
en
tu
pe
rt
826
be
rh
ga
de
ga
pe
rb
ed
aa
be
nt
de
827
ke
ut
us
an
ya
be
rh
ga
de
ga
pe
ua
ta
828
n
ke
ut
us
an
bi
sn
is
(s
ep
er
ti
T,
li
ne
ar
pr
829
o
gr
in
g,
pe
ga
ga
ra
da
l,
be
li
vs
se
830
be
li
[l
ea
se
],
ua
at
au
be
li
da
se
ba
ga
in
831
ya
).
In
fo
as
ya
di
pe
rl
ka
ol
eh
se
ba
gi
an
be
sa
832
r
de
in
de
ga
da
da
pa
di
te
nt
ka
n.
833
en
tu
ke
ua
be
rh
ga
de
ga
pe
rb
ed
aa
ke
ja
834
di
an
ek
is
ya
ki
da
pa
pe
835
ga
ru
hi
oi
(s
ep
er
ti
ke
ba
kr
ut
an
836
pe
ga
bi
l-
al
ih
an
er
ge
r,
pe
ri
ka
bl
ig
as
i,
837
da
se
ba
ga
in
ya
).
eo
ri
ya
en
ka
838
in
fo
as
ak
nt
an
si
de
ga
ke
ja
di
an-
-k
ej
ad
ia
te
839
rs
eb
ut
ba
ya
ya
ti
da
da
pa
di
ke
ta
ui
en
ge
840
m
ba
ga
se
ju
ia
te
or
er
pa
ka
tu
ju
an
ut
841
a
ak
ti
vi
ta
ts
da
la
pa
ra
di
ci
si
n-
se
842
fu
ln
es
s/
ci
si
n-
el
Metode-
motode
Para
pengguna
paradigm
cenderun
g untuk
tergantun
843
g pada
teknik-te
knik
empirik
dalam
menentuk
an
kemampu
an
prediktif
dari
elemen-el
emen
informasi
yang
terpilih.
Pendekat
an yang
umumny
digunaka
n dalam
analisis
diskrimin
an untuk
844
mengelo
mpokkan
nya
dalam
satu
bentuk
kelompo
k dari
sejumlah
kelompo
k yang
ada
sebelumn
ya,
tergantun
g pada
karakteris
tik
keuangan
perusaha
an secara
individua
l.
Paradig
845
ma
De
cisi
on-
Us
efu
lln
ess/
De
cisi
on-
Ma
ker
/Ag
reg
at-
Ma
rke
t-
Be
ha
vio
Gambar
an
846
Pokok
Masalah
Bagi para
pengguna
paradigm
decision-
usefulnes
s/
decision
maker/
agregat-
market-b
ehavior,
pokok
masalah
sesunggu
hnya
adalah
respons
pasar
secara
keseluruh
an
terhadap
847
variabel-
variabel
akuntansi
. Para
penulis di
atas
sependap
at bahwa
manfaat
keputusa
n secara
umum
dalam
variabel
akuntansi
dapat
diperoleh
dari
perilaku
pasar
secara
keseluruh
an, atau
seperti
yang
848
disajikan
oleh
Gonedes
dan
Dopuch,
hanya
pengaruh
prosedur
akuntansi
altematif
atau
spekulasi
yang
dapat
diniial
dari
perilaku
pasar
secara
keseluruh
an.
Menurut
Gonedes
dan
Dopuch,
849
pemiliha
n sistem
informasi
akuntansi
ditentuka
n oleh
perilaku
pasar
secara
keseluruh
an.
Teori-teo
ri
Hubunga
n antara
perilaku
pasar
secara
keseluruh
an
dengan
variabel
akuntansi
didasarka
850
n pada
teori
efisiensi
pasar
modal.
Menurut
teori ini,
pasar
akan
dikatakan
efisien
jika;
ha
rg
pa
sa
en
ce
in
ka
851
n
se
ca
ra
pe
(f
ul
ly
re
fl
ct
se
lu
ru
in
fo
as
852
i
ya
te
rs
ed
ia
nt
da
dr
su
ut
853
pl
ik
as
in
ya
ba
a,
ha
rg
pa
sa
ti
da
bi
as
da
er
es
854
p
se
ca
ra
ce
pa
se
lu
ru
in
fo
as
ba
ru
Teori ini
secara
jelas
855
menyatak
an bahwa
umumny
a dalam
kondisi
pasar
efisien,
abnorma
l retum
yang
dapat
diperoleh
dari
pemanfaa
tan
informasi
yang
lebih luas
dalam
hubungan
nya
dengan
setiap
pola
perdagan
856
gan
adalah
nol.
Perubaha
n dalam
kumpula
informasi
yang
tersedia
secara
otomatis
akan
menyeba
bkan
keseimba
ngan
harga
yang
baru.
Pada
kenyataa
nnya
teori
yang
857
menegas
kan
perilaku
pasar
meliputi:
th
ef
fi
ci
nt
rk
et
el
th
ef
fi
858
ci
nt
rk
et
ot
es
is
th
pi
ta
ss
et
859
p
ri
ci
el
th
bi
tr
ri
ci
th
860
e
ry
th
ui
li
ri
th
ry
of
pt
io
ri
861
ci
g.
Metode-
motode
Para
pengguna
paradigm
a ini akan
mengikut
i metode:
th
rk
et
el
th
862
e
et
es
ti
at
io
el
th
nt
st
863
m
et
ol
y;
th
hl
n'
al
at
io
864
d
el
,.
"
th
ri
le
el
al
et
865
al
at
io
el
th
in
fo
at
io
nt
nt
of
866
e
in
el
s,
th
el
of
th
re
la
ti
867
n
et
in
re
tu
Paradig
ma
De
cisi
868
on-
Us
efu
lln
ess
De
cisi
on
Ma
ker
Ind
ivi
du
al -
Us
er
Gambar
an
Pokok
Masalah
Bagi para
pengguna
paradigm
869
a
decision-
usefullne
ss/
decision-
maker/
individua
l- user,
pokok
masalahn
ya adalah
respon
pengguna
individu
terhadap
variabel-
variabel
akuntansi
. Para
pendukun
paradigm
a ini
berpenda
pat
870
bahwa
secara
umum
manfaat
variabel
akuntansi
terhadap
pembuata
keputusa
n dapat
dilihat
dari
sudut
perilaku
manusia.
Dengan
kata lain,
akuntansi
dipandan
g sebagai
proses
keperilak
uan.
Tujuan
871
penelitian
akuntansi
keperilak
uan
adalah
untuk
memaha
mi,
mengurai
kan, dan
mempred
iksi
perilaku
manusia
dalam
hubungan
nya
dengan
akuntansi
Paradigm
a ini
berhubun
gan
dengan
872
kepenting
an
pengguna
akuntansi
secara
intemal,
prosedur
dan
penilai
informasi
, serta
masyarak
at umum
atau
perwakila
nnya.
Teori-teo
ri
Sebagian
besar
penelitian
yang
berhubun
gan
873
dengan
paradigm
decision-
usefulnes
s/
decision-
maker/
individua
l- user
tidak
dikaitkan
dengan
manfaatn
ya dalam
pembentu
kan teori
secara
jelas.
Secara
umum,
altematif
untuk
mengemb
angkan
874
teori
akuntansi
keperilak
uan yang
memadai
meminja
m, dari
disiplin
ilmu
yang lain.
Sebagian
besar
teori
tersebut
cukup
memadai
untuk
menjelas
kan dan
mempred
iksi
perilaku
manusia
dalam
hubungan
875
nya
dengan
akuntansi
Teori-teo
ri
pinjaman
ini di
antaranya
re
la
ti
vi
ni
tif
(k
es
ad
876
ar
an
da
la
ak
nt
an
si;
re
la
ti
vi
da
ya
da
la
877
ak
nt
an
si;
pe
ga
ru
ke
pe
ril
ak
ua
da
ri
in
fo
as
ak
878
u
nt
an
si;
re
la
ti
vi
li
ui
sti
da
la
ak
nt
an
si;
879
hi
ot
es
is
fi
ks
as
fu
gs
io
na
da
fi
ks
as
da
ta
hi
880
p
ot
es
is
in
fo
at
io
in
ct
e;
hi
ot
es
is
sl
881
a
or
ga
ni
sa
si
na
da
pe
ga
ga
ra
n;
pe
de
ka
882
ta
nt
in
je
ns
da
la
pe
us
na
si
st
ak
883
nt
an
si;
pe
ga
ga
ra
pa
rti
si
pa
tif
da
ki
ne
rj
a;
de
884
l
pe
ro
se
sa
in
fo
as
ya
be
rh
ga
de
885
n
ga
an
us
ia
el
ip
ut
i:
th
le
el
,.
th
886
pr
bi
li
st
ic
ju
nt
el
th
pr
887
ci
al
vi
al
el
th
ni
ti
888
v
st
yl
pr
h.
Model-m
odel
Para
pengguna
paradigm
a ini
cenderun
g untuk
menggun
akan
seluruh
metode
889
yang
disukai
oleh para
ahli
keperilak
uan-tekni
pengamat
an,
wawanca
ra, dan
kuesioner
serta
eksperim
en
merupaka
n metode
yang
banyak
digunaka
n. Hal ini
juga
merupaka
n awal
yang baik
890
untuk
suatu
proses
pengakua
n.
Paradig
ma
Inf
or
ma
tio
n /
Ec
on
om
ics
Gambar
an
Pokok
Masalah
Pokok
masalah
yang
dihadapi
891
para
pengguna
paradigm
informati
on/
economic
s, adalah
sebagai
berikut:
Informasi
merupaka
n suatu
komodita
ekonomis
, dan
Peroleha
sejumlah
informasi
dalam
masalah
892
pemiliha
ekonomis
Nilai
informasi
dipandan
g dari
sudut
kriteria
cost- ben
efit
dalam
struktur
formal
teori
pembuata
keputusa
n dan
teori
ekonomi.
Hal ini
dinyataka
n dengan
893
cara
sebagai
berikut:
...
argumen
yang
mengatas
namakan
accrual
accountin
mengacu
pada
dasar
pemikira
n bahwa
pe
la
or
an
in
894
e
be
rb
as
is
cr
al
nt
in
en
ya
pa
ik
an
895
le
bi
ba
ya
in
fo
as
da
ri
pa
da
si
st
ak
nt
an
896
si
ya
be
ro
ri
en
ta
si
h-
fl
w,
cr
al
897
o
nt
in
er
pa
ka
ca
ra
ya
pa
li
ef
isi
en
nt
898
u
en
ya
pa
ik
an
in
fo
as
ta
ba
ha
in
i,
da
ak
899
ib
at-
-a
ki
ba
ya
di
ti
ul
ka
ya
ni
la
ya
900
di
ha
sil
ka
ol
eh
in
fo
as
ta
ba
ha
in
el
eb
ih
901
c
st
nt
pr
ks
in
ya
Informasi
akuntansi
dievaluas
i dalam
hubungan
nya
dengan
902
kemampu
an untuk
meningka
tkan
kualitas
pemiliha
n secara
optimal
dalam
masalah
pemiliha
n yang
harus
diselesaik
an oleh
seorang
individu
atau
sejumlah
individu
dalam
sekelomp
ok
individu
yang
903
heterogen
. Seorang
individu
harus
memilih
di antara
sejumlah
tindakan
yang juga
memiliki
probabilit
as hasil
berbeda.
Asumsik
an secara
konsisten
bahwa
perilaku
pemiliha
n yang
rasional
akan
diarahkan
oleh
expected
904
utility
hypothesi
s, maka
tindakan
dengan
expected
payoff
(atau
utility)
terbesar
akan
lebih
disukai
individu.
Dalam
kaitannya
dengan
hal ini,
informasi
diperluka
n untuk
revisi
probabilit
as
outcomes
905
sesunggu
hnya.
Jadi
individu
akan
mengaha
dapi dua
tahap
proses:
ta
ha
pe
rt
a,
sa
at
si
st
in
fo
906
r
as
en
ha
sil
ka
si
ya
l-
si
ya
ya
be
rb
ed
907
a;
da
ta
ha
ke
ua
sa
at
ke
ta
at
an
si
ya
en
ha
sil
908
ka
re
vi
si
pr
ba
bi
lit
as
da
pe
ili
ha
di
si
de
909
ga
ti
da
ka
te
rb
ai
Sistem
informasi
dengan
expected
utility
terbesar
lebih
disukai.
Informasi
yang
diperluka
n dalam
analisis
revisi
910
probabilit
as secara
sistematis
(Bayesia
n-version
) pada
giliranny
memudah
kan
analisis
informasi
dengan
dasar
yang
bersifat
subjektif
yaitu
aturan
maksimal
isasi
expected
utility.
Teori-teo
911
ri
Paradigm
informati
on/econo
mic
memberi
kan
gambaran
mendala
tentang
"theory
of
teams",
yang
dikemban
gkan oleh
Marschak
dan
Radner,
pada
teori
keputusa
n secara
912
statistik,
dan pada
teori
ekonomi
pemiliha
n. Apa
yang
dihasilka
n adalah
teori
normatif
dari
penilaian
informasi
untuk
analisis
sistematis
terhadap
altematif-
altematif
informasi
. Fokus
paradigm
informati
913
on/
economic
adalah
asumsi
ekonomi
tradisiona
l yang
konsisten
, yaitu
perilaku
pemiliha
n yang
rasional.
Metode-
metode
Para
pengguna
paradigm
a ini
umumny
memanfa
atkan
alasan
914
analitis
dengan
dasar
teori
keputusa
n secara
statistik
dan teori
ekonomis
proses
pemiliha
n.
Pendekat
an ini
memisah
kan
hubungan-
-hubunga
n yang
bersifat
umum
dan
pengaruh
rencana
altematif,
915
kemudian
menerapk
an
Boyesian-
-revision
analysis
dan
kriteria
cost- ben
efit untuk
menganal
isis
pertanyaa
n-pertany
aan
tentang
kebijakan
akuntansi
. Asumsi
utama
pendekat
an ini
adalah
rasionalit
as.
916
ILMU
AK
UNT
ANS
Situasi
dalam
penelitian
akuntansi
telah
meningka
t secara
drastis
dalam
beberapa
tahun.
Tidak ada
gunanya
mengatak
an bahwa
situasi
telah
berubah
untuk
917
menduku
ng
agenda
penelitian
yang
dinamis,
seperti
adanya
bukti
transform
asi
akuntansi
ke dalam
ilmu
yang
benar-be
nar
secara
penuh
diakui
sebagai
ilmu
normal
dengan
paradigm
918
a-paradig
ma
bersaing
yang
berusaha
menegak
kan
dominasi.
Penelitia
akuntansi
didasarka
n pada
sekumpul
an
asumsi
umum
tentang
ilmu dan
masyarak
at sosial,
dan telah
menghasi
lkan
perdebata
919
n yang
sehat
tentang
bagaiman
memperk
aya dan
mengemb
angkan
pemaham
an kita
tentang
praktik
akuntansi
. Aliran
utama
penelitian
akuntansi
memanda
ng secara
sejajar
antara
ilmu
fisik,
sosial,
920
dan
akuntansi
justifikasi
dalam
proses
penghitu
ngan
hypotheti
c- deducti
ve dari
penjelasa
n secara
ilmiah
dan
perlunya
konfirma
si
terhadap
hipotesis
tersebut.
DEKON
TRU
KSI
921
Berbagai
tulisan
akuntansi
tentang
paradigm
a atau
teori
akuntansi
tertentu
menyatak
an bahwa
paradigm
a dan
teori
tersebut
seharusn
ya
memiliki
hak-hak
istimewa
dibandin
gkan
bentuk-b
entuk
pengetah
922
uan atau
tulisan
akuntansi
lainnya.
Tulisan
tersebut
digunaka
n untuk
menjami
kewenan
gan
(hegemo
ny) suatu
paradigm
a dan
kepenting
an
tertentu,
sebagai
pengham
bat
produksi
pengetah
uan
923
lainnya.
Dekonstr
uksi
dalam
penelitian
akuntansi
mengund
ang
banyak
upaya
untuk
mengung
kap
asumsi
tersembu
nyi
dalam
tulisan
akuntansi
Diasumsi
kan
bahwa
seluruh
924
wacana
ilmiah
bidang
akuntansi
termasuk
uraian
historis,
pada
dasamya
retoris.
Para
penganut
dekonstru
ksi
akuntansi
akan
mengkriti
k tulisan
akuntansi
melalui
berbagai
teknik
termasuk
demythol
925
ogizing,
deceinon
izing,
dephallic
izing,
atau
defaming
926