Anda di halaman 1dari 926

Kewajiban Tidak Lancar

Pinjaman jangka panjang


Sewa pembiayaan
Kewajiban imbalan pasca kerja
imbalan
Pajak tangguhan
Ketentuan jangka panjang
Kewajiban lancar
Hutang usaha
Derivatif
Pinjaman jangka pendek
Bagian jangka pendek dari
hutang jangka panjang
Kewajiban keuangan lainnya

Hutang pajak kini


Jangka pendek ketentuan

Dana

pensiun

dapat

1
seluruhny

dibiayai,

sebagian

didanai

atau tidak

didanai.

Sepenuhn

ya

didanai

rencana

memiliki

kas yang

cukup

atau

investasi

untuk

memenuh

kewajiba

n dana

untuk

anggota.

Sebalikn

ya,

2
rencana

didanai

tidak

memiliki

uang

tunai atau

investasi

untuk

menutupi

potensi

pembayar

an di

bawah

rencana.

Sejauh

yang

jumlah

yang

diselengg

arakan di

percaya

dan yang

dibayarka

n ke dana

pensiun

3
tidak

cukup

untuk

memenuh

kewajiba

berdasark

an

program

saat

mereka

jatuh

tempo,

dana

pensiun

adalah

kekurang

an dana.

Karena

dana

pensiun

adalah

badan

hukum

4
yang

terpisah,

mungkin

akan

dianggap

bahwa

komitme

n tidak

didanai,

rencana

bukan

merupaka

kewajiba

n dari

sebuah

perusaha

an atasan

yang

membaya

r ke dana

pensiun.

Namun,

bisa

dikatakan

5
bahwa

perusaha

an

memiliki

kewajiba

n yang

adil

untuk

memenuh

komitme

n tidak

didanai

dan

karenany

a,

memiliki

kewajiba

n. Untuk

menduku

ng

argumen

ini,

Whittred,

Zimmer

6
dan

Taylor

menawar

kan

contoh

sebuah

perusaha

an yang

memung

kinkan

superann

uation

disponsor

i default

dana dan

menderit

kehilanga

n reputasi

dalam

Tenaga

Kerja dan

pasar lain

sebagai

konsekue

7
nsinya,

sehingga

menimbu

lkan

suatu

pengorba

nan

manfaat

ekonomi.

Meskipu

beberapa

perusaha

an

tradisiona

l belum

mengakui

komitme

n didanai

sebagai

kewajiba

n, dalam

kerangka

dan IAS

37/AASB

8
137 sulit

untuk

berpenda

pat

bahwa

mereka

bukan

merupaka

kewajiba

n.

Masalah

lainnya

berkaitan

dengan

kapan

harus

mengakui

kewajiba

n untuk

pensiun

(tabunga

n hari

tua)

pembayar

9
an.

Apakah :

Sebag

ai

jasa

karya

wan

yang

mem

buat?

gagas

an

adala

bahw

pemb

ayara

adala

bentu

komp

ensasi

10
yang

diteri

ma

oleh

karya

wan

pada

saat

pemb

erian

jasa.

Namu

n,

dibay

arkan

di

masa

depan

setela

pensi

un.

Ketik

11
karya

wan

pensi

un?

Bila

dana

yang

dibut

uhkan

untuk

mem

buat

pemb

ayara

berda

sarka

progr

am

pensi

un?

Dana

pensiun

12
dapat

dianggap

sebagai

janji oleh

entitas

untuk

memberi

kan

pensiun

kepada

karyawan

sebagai

imbalan

jasa masa

lalu dan

saat ini.

manfaat

pensiun

adalah

bentuk

kompens

asi

ditanggu

hkan

ditawarka

13
n oleh

perusaha

an dalam

pertukara

n untuk

pelayana

n oleh

karyawan

yang

telah

memilih,

baik

implisit

maupun

eksplisit,

untuk

menerim

kompens

asi yang

lebih

rendah

saat di

kembali

untuk

14
pembayar

an

pensiun

di masa

depan.

Ini

manfaat

pensiun

yang

diterima

oleh

karyawan

, dan

biaya

mereka

mencatat

selama

bertahun-

tahun

jasa

diberikan

. Acara

lalu kritis

adalah

jasa oleh

15
karyawan

dan, oleh

karena

itu,

kewajiba

n muncul

bagi

mereka

manfaat

pensiun

yang

belum

didanai.

Studi

kasus 8.2

mengang

gap

masalah

yang

berhubun

gan

dengan

akuntansi

pensiun

(pensiun)

16
di

kerajaan

bersatu

dan

Australia

dengan

fokus

pada

pensiun

(pensiun)

kewajiba

n dari

sejumlah

perusaha

an yang

terdaftar

besar.

Ketentua

n dan

kontinje

nsi

Ketentua

n dan

kontinjen

17
si terjadi

di mana

ada kabur

batas

antara

kewajiba

sekarang

dan masa

depan.

IAS

37/AASB

137

Diestima

si,

Kewajiba

Kontinje

nsi dan

Aset

Kontinje

nsi

mengakui

tumpang

tindih

18
definisi

dalam

ayat 12,

ketika

menyatak

an bahwa

semua

ketentuan

yang

kontinge

n karena

mereka

tidak

yakin

dalam

waktu

atau

jumlah.

Mencoba

untuk

membeda

kan

antara

sekarang,

masa

19
depan

dan

potensi

(atau

kontinjen

kewajiba

n tidak

sesederha

na

mungkin

muncul.

Perbedaa

tergantun

g derajat

besar

pada sifat

dari

'peristiwa

masa

lalu'

IAS

37/AASB

137 ayat

20
10

mendefin

isikan

kewajiba

kontinjen

si

sebagai:

a)

kewaji

ban

kemun

gkinan

yang

timbul

dari

peristi

wa

masa

lalu

dan

yang

kebera

daann

ya

21
akan

dikonf

irmasi

hanya

denga

terjadi

nya

atau

tidak

terjadi

nya

satu

atau

lebih

peristi

wa

masa

depan

pasti

tidak

sepen

uhnya

dalam

kendal

22
i

entitas

, atau

kewaji

ban

kini

yang

timbul

dari

peristi

wa

masa

lalu

tetapi

tidak

diakui

karena

o Hal

ini

tida

mu

ngk

in

23
ters

ebu

me

nga

kib

atk

an

aru

kel

uar

ata

su

mb

er

day

yan

me

mil

iki

ma

24
nfa

at

eko

no

mi

yan

dib

utu

hka

unt

uk

me

nye

lesa

ika

ke

waj

iba

ters

ebu

t;

25
ata

o Ju

mla

ke

waj

iba

tida

dap

at

diu

kur

den

gan

kea

nda

lan

yan

cuk

up.

Kriteria

26
IAS

37/AASB

137 ayat

pengakua

n 14

untuk

ketentuan

ketentuan

sesuai

dengan

kriteria

Kerangka

pengakua

kewajiba

n.

Dengan

demikian

kewajiba

n dan

ketentuan

diijinkan

menjadi

27
diakui

hanya

jika ada

kewajiba

n kini,

besar

kemungk

inan

bahwa

suatu

arus

keluar

sumber

daya

yang

memiliki

manfaat

ekonomi

yang

dibutuhk

an untuk

menyeles

aikan

kewajiba

n, dan

28
jumlah

kewajiba

n tersebut

dapat

diukur

secara

andal.

Kewajiba

kontinjen

si tidak

memenuh

i kriteria

tersebut

(sama

seperti

aktiva

kontinjen

si tidak

memenuh

i kriteria

untuk

diakui

sebagai

aset).

29
Oleh

karena

itu, ayat

27 dari

IAS

37/AASB

137

kategoris

menyatak

an bahwa

kewajiba

kontinjen

si yang

tidak

diakui

dalam

laporan

keuangan

. PSAK

37 saat

ini

sedang

dikaji

oleh

30
IASB

sebagai

bagian

dari

proyek

Kewajiba

n. Salah

satu

proposal

adalah

untuk

menghila

ngkan

'ketentua

n' syarat

dan

'kewajiba

kontinjen

si'

menggant

inya

dengan

'non-

keuangan

31
.

Proposal

bertujuan

untuk

memperl

uas dan

memperj

elas

penerapa

n IAS 37,

namun,

seperti

biasa,

proposal

telah

menerim

tanggapa

beragam

dari

stakehold

er.

Pengaruh

IAS 37

32
adalah

untuk

membata

si

pengguna

an

ketentuan

. Sebagai

contoh,

sebuah

perusaha

an dapat

memperti

mbangka

bijaksana

untuk

membuat

penyisiha

kerugian

yang

tidak

diasurans

ikan

33
(yaitu

proses

self-

mengasur

ansikan),

Namun,

kewajiba

n tidak

dapat

diakui

berdasark

an PSAK

37

sampai

terjadiny

a suatu

peristiwa

yang

memerlu

kan

pengorba

nan aset

oleh

pelaporan

entitas.

34
Contoh

lain

berkaitan

'penyisih

an

kerugian'

atau

sebuah

'penyisih

an untuk

restruktur

isasi'

yang

dapat

dibuat

sebagai

berikut

kinerja

yang

buruk.

Karena

tidak ada

kewajiba

n yang

ada

35
kepada

pihak

eksternal

(misalnya

komitme

n untuk

mentrans

fer

sumber

daya dari

entitas ke

pihak

eksternal

yang

tidak

dapat

dihindari)

ketentuan

tersebut

tidak

akan

diizinkan

dalam

Kerangka

atau

36
standar

saat ini.

Tentu

saja, ada

keadaan

ketika

pengguna

informasi

keuangan

ingin

tahu

tentang

potensi

kerugian

atau

pengeluar

an.

PSAK 37

menyatak

an bahwa

dalam

beberapa

keadaan

catatan

ke

37
rekening

diperluka

n karena

pengetah

uan

tentang

kewajiba

n yang

relevan

bagi

pengguna

laporan

keuangan

dalam

membuat

dan

mengeval

uasi

keputusa

mengenai

alokasi

sumber

daya

yang

38
langka.

Artinya,

penyelesa

ian masa

depan

mungkin

diperluka

n, tetapi

diperkira

kan

kemungk

inan

tidak

cukup

tinggi

untuk

menjami

pengakua

n formal.

Tes

probabilit

as

subyektif

memberi

39
kan

kesempat

an bagi

perusaha

an untuk

mengecu

alikan

kewajiba

n dari

laporan

keuangan

mereka.

Namun,

kewajiba

n tetap

harus

diungkap

kan

ketika

pengetah

uan dari

mereka

cenderun

mempeng

40
aruhi

pengambi

lan

keputusa

pengguna

. Teori

dalam

aksi 8.3

memberi

kan

contoh

dari

catatan

kewajiba

kontinjen

si dari

Public

Transport

Authority

of

Western

Australia

(badan

41
sektor

publik).

Ini

adalah

latihan

yang

berguna

untuk

memperti

mbangka

n tingkat

pengungk

apan

termasuk

dalam

catatan

dan

alasan

yang

telah

disediaka

n.

Pemili

42
ek

ui

ta

ekuitas

Pemilik

'adalah

ketiga

dari

konsep-

konsep

dasar

akuntansi

ditangkap

dalam

persamaa

akuntansi

. Ini

merupaka

n aktiva

bersih

(aktiva

dikurangi

kewajiba

43
n) dari

entitas (P

= AL).

demikian

, pemilik

ekuitas

(atau

usaha)

menangk

ap

pemilik

'klaim

terhadap

aktiva

bersih

entitas,

entitas

yang

tidak

memiliki

kewajiba

n lancar

membaya

r. Ini

mewakili

44
kepenting

an

pemilik

'atau

modal

dalam

perusaha

an.

ekuitas

Pemilik

'(bunga

sisa)

adalah

sebuah

klaim

atau

kanan ke

aktiva

bersih

entitas.

Kerangka

mendefin

isikan

ekuitas

dalam

45
ayat 49

(C)

sebagai

berikut:

Ekuitas

'adalah

kepenting

an sisa

dalam

aset

perusaha

an

setelah

dikurangi

semua

kewajiba

nnya.

Oleh

karena

itu,

ekuitas

pemilik

'tidak

kewajiba

n untuk

46
pengaliha

n aset,

namun

klaim

sisa.

Selanjutn

ya, hal

itu tidak

dapat

didefinisi

kan

secara

terpisah

dari

aktiva

dan

kewajiba

n.

Dengan

demikian

, definisi

aset dan

kewajiba

n yang

harus

47
disepakat

i sebelum

definisi

ekuitas

dapat

diselesaik

an dan

diterapka

n dalam

arti

teoritis

atau

praktis

suara.

Sebagai

hasil dari

sifat

residu,

jumlah

yang

ditampilk

an dalam

neraca

sebagai

mewakili

48
ekuitas

tergantun

g pada

tidak

hanya

aset dan

kewajiba

n yang

diakui

tetapi

juga

bagaiman

a mereka

diukur.

Sebagai

contoh,

asumsika

n sebuah

Perusaha

an A

melakuka

revaluasi

atas

aktiva

49
sesuai

IAS

16/AASB

116

Aktiva

Tetap

tetapi

Perusaha

an B,

yang

memegan

g aset

identik,

tidak.

Perusaha

an A akan

melapork

an aset

yang

lebih

tinggi

dan

ekuitas

dari

Kantor B.

50
Perta

nyaan

mendasar

yang

harus

ditangani

dalam

mencapai

jumlah

ekuitas

adalah

apakah

item

merupaka

kewajiba

n atau

ekuitas

entitas.

Ada dua

fitur

penting

yang

dapat

membant

51
u kita

untuk

membeda

kan

antara

kewajiba

n dan

ekuitas

pemilik.

Mereka

adalah:

Hak

para

pihak

Substansi

ekonomi

pengatura

Hak

hukum

adalah

pertimba

ngan

yang

52
sangat

penting.

Namun,

mereka

tidak

boleh

menjadi

dasar

satunya

perbedaa

n antara

kreditur

dan

pemilik.

Setelah

semua,

definisi

kewajiba

termasuk

kewajiba

konstrukt

if dan

adil serta

53
kewajiba

n hukum.

Alasan

lain

adalah

bahwa

sudut

pandang

hukum

terlalu

sempit

fokus

yang

akan

berguna

dalam

mencapai

tujuan

keputusa

kegunaan

akuntansi

. Oleh

karena

itu,

54
substansi

ekonomi

juga

harus

dipelajari

ak

pa

ra

pi

ha

satu fitur

dari hak

yang

diberikan

kepada

para

pihak

baik oleh

hukum

atau oleh

kebijakan

perusaha

55
an

berkaitan

dengan

prioritas

hak

untuk

(kembali)

dibayar

dalam hal

badan

tersebut

ditutup.

Secara

hukum,

untuk

kepemili

kan

tunggal

atau

kemitraa

n,

kreditur

mempun

yai klaim

pada

56
pemilik

(s) dan,

untuk

korporasi

, tuntutan

terhadap

perusaha

an.

Namun,

dalam

teori

akuntansi

, tidak

peduli

apa

bentuk

hukum

organisas

i, entitas

diakui

sebagai

unit

akuntabil

itas.

Oleh

57
karena

itu,

kreditur

mempun

yai klaim

atas

entitas

dan

dengan

demikian

terhadap

aset.

Kreditor

memiliki

hak-hak

berikut:

Penyele

saian

klaim

mereka

dengan

tanggal

tertentu

melalui

58
pengali

han

aset

(barang

atau

jasa)

Priorita

s dari

pemilik

dalam

penyele

saian

klaim

mereka

dalam

likuidas

erhatikan

bahwa

klaim

kreditur

terbatas

pada

jumlah

59
tertentu

(yang

mungkin

berbeda

dari

waktu ke

waktu

sesuai

dengan

persyarat

an

perjanjia

n).

Sebalikn

ya,

pemilik

memiliki

kepenting

an sisa

saja,

walaupun

dengan

pengatura

n kontrak

kelas

60
yang

berbeda

dari

pemilik

mungkin

memiliki

prioritas

yang

berbeda

dalam

pengemb

alian

modal.

spek lain

dari hak

kreditur

dan

pemilik

berkaitan

dengan

pengguna

an aset

atau ke

operasi

61
bisnis.

Kreditor

tidak

memiliki

hak

untuk

menggun

akan aset

dari

perusaha

an lain

selain

yang

dirinci

dalam

kontrak.

Kecuali

secara

tidak

langsung

dalam

beberapa

kasus,

mereka

tidak

62
memiliki

hak

dalam

proses

pengambi

lan

keputusa

n dalam

operasi

bisnis.

Dalam

cara yang

terbatas,

dengan

kontrak,

mereka

mungkin

menggan

ggu

operasi

dengan

mensyara

tkan

bahwa

saldo

63
laba

dibatasi,

atau

bahwa

aset

diberikan

tidak

akan

dijual

tanpa

persetuju

an

mereka.

Di sisi

lain,

pemilik

mempun

yai hak

atau

wewenan

g untuk

menjalan

kan

usahanya

64
S

bs

ta

ns

Baik

kewajiba

n dan

ekuitas

pemilik

'mewakili

klaim

terhadap

entitas.

Semua

pengadu

terhadap

65
entitas

menangg

ung

risiko

kerugian,

tetapi

karena

klaim

sebelumn

ya

kreditur,

risiko

mereka

lebih

rendah

dari

pemilik.

Pemilik

harus

menangg

ung

kerugian

yang

berasal

dari

66
kegiatan

perusaha

an.

Mereka

membaw

a beban

risiko

dalam

bisnis.

Dalam

setiap

perusaha

an,

tingkat

risiko

kreditur

dan

pemilik

tergantun

g pada

hak-hak

mereka.

Dengan

demikian

67
perbedaa

n utama

antara

hak

kreditur

dan

pemilik

adalah

bahwa

kreditor

memiliki

hak

untuk

pemukim

an,

sedangka

n pemilik

memiliki

hak

untuk

berpartisi

pasi

dalam

keuntung

an

68
(residual)

Perbedaa

n ini

mencerm

inkan

risiko

ekonomi

dan fitur

pengemb

alian dua

jenis

klaim:

kreditor

menangg

ung

risiko

kurang

dan

mendapat

kan

imbalan

yang

relatif

tetap

69
(bunga

dan

pelunasa

n pokok),

sedangka

n pemilik

menangg

ung

risiko

yang

lebih

besar dan

karenany

mendapat

kan

variabel

(dan

sering

lebih

tinggi)

tingkat

pengemb

alian

melalui

70
partisipas

i mereka

dalam

keuntung

an.

Memberi

kan

represent

asi

diagram

hubungan

antara

substansi

ekonomi

dan hak.

ns

ep

da

Akuntans

i ekuitas

71
dipengar

uhi oleh

resep

hukum.

Sebagai

contoh,

di Inggris

Raya dan

hukum

perusaha

an

Australia

termasuk

undang-

undang

yang

berkaitan

dengan

akuntansi

untuk

modal.

Terpentin

g adalah

kebutuha

72
'pemeliha

raan

modal',

yang

menuntut

bahwa

perusaha

an

mempert

ahankan

utuh awal

mereka

(dan

berikutny

a) basis

modal.

Kerangka

mengakui

bahwa

baik atau

tidak

perusaha

an

mempert

ahankan

73
modal

yang

utuh

merupaka

n fungsi

tidak

hanya

dari

definisi

ekuitas

sebagai

suatu

kepenting

an sisa

dalam

suatu

entitas,

tetapi

juga

konsep

modal.

Modal

dapat

dikonsept

ualisasika

74
n sebagai

uang

ditemuka

n atau

ditemuka

n daya

beli

(modal

keuangan

) atau

sebagai

kapasitas

produktif

dari

entitas

(modal

fisik).

Selanjutn

ya, modal

dapat

diukur di

kedua

satu dolar

nominal

atau daya

75
beli

('nyata')

skala.

Berbagai

kombinas

i dari

konsep

modal

dan skala

pengukur

an yang

digunaka

n dalam

model

yang

berbeda

yang

menghasi

lkan

ukuran

yang

berbeda

dari

modal

dalam

76
keadaan

yang

identik.

Kerangka

tidak

memberi

kan

panduan

tentang

model

mana

yang

paling

sesuai,

tetapi

tidak

mengakui

dalam

paragraf

108 dan

109

bahwa

perusaha

an akan

membutu

77
hkan

jumlah

yang

berbeda

untuk

mempert

ahankan

sumber

daya

untuk

mempert

ahankan

konsep

yang

berbeda

dan

ukuran

modal.

ujuan

lain

persyarat

an

perawata

n modal

78
adalah

untuk

melindun

gi

kreditur

dengan

memberi

kan

sebuah

'bantal'

atau

'buffer'.

Misalnya

, suatu

entitas

memiliki

tidak

lebih dari

ibukota

Leal

sebesar $

10.000.

jika

jumlah

aktiva

79
adalah $

100.000,

ini berarti

bahwa

jumlah

kewajiba

n kepada

$ 90,000.

ini

adalah:

=L+P

100.000

= $

90.000 +

$ 10.000

Jika

entitas itu

harus

dilikuidas

i dan

nilai

tercatat

aktiva

80
menyadar

i hanya $

80.000,

ada akan

cukup

untuk

membaya

r kreditur.

Hal ini

dimungki

nkan

karena

adanya

modal

sebesar $

10.000.

tanpa itu,

kreditur

tidak

akan.

Dibayar

lunas.

Modal

bukan

jaminan

81
untuk

perlindun

gan

kreditur,

tetapi

tidak

menawar

kan

keamana

beberapa.

Pentingn

ya

cadangan

modal

disorot

dalam

krisis

perbanka

n dan

likuiditas

2007-

2008.

la

82
si

fi

ka

si

da

Perbedaa

n antara

kontribus

i dan

mempero

leh

modal

adalah

salah satu

yang

akuntan

menemuk

an

berguna.

Alasanny

a adalah

untuk

83
menjaga

memisah

kan nilai

investasi

dari

jumlah

yang

diinvesta

sikan

kembali.

Yang

pertama

adalah

karena

transaksi

pembiaya

an,

sedangka

n surat

ini

berasal

dari

aktivitas

laba-

diarahkan

84
. Saldo

laba, atau

laba

dicadang

kan,

membent

uk modal

diperoleh

Saldo

laba

dapat

disesuaik

an untuk

tujuan

tertentu.

Ingat

bahwa

saldo

aktiva

produktif

tidak

dalam

diri

85
mereka

sendiri

dan oleh

karena

itu

alokasi

dana

cadangan

ke

rekening

cadangan

khusus

tidak

merupaka

n aktiva

tertentu.

Pada

tahun

1950,

sebuah

komite

khusus

dari

American

Associati

86
on

Akuntans

menjelas

kan

bahwa

alokasi

berasal

dari tiga

jenis:

er

ek

ya

di

ra

nc

an

nt

87
k

en

je

la

sk

an

ke

bi

ja

ka

an

aj

er

ia

te

nt

an

re

in

ve

88
st

as

ke

nt

ga

er

ek

ya

di

ak

su

ka

89
nt

ba

ta

si

di

vi

de

se

ba

ga

an

di

sy

ar

at

ka

90
n

ol

eh

at

au

nt

ra

er

ek

ya

91
be

ri

ka

ke

ru

gi

an

di

an

tis

ip

as

i.

Komite

ini

menyatak

an

sebagai

berikut :

Je

ni

pe

rt

92
a

ti

da

ef

ek

tif

en

ca

pa

tu

ju

an

da

ak

an

en

ja

di

93
ya

te

rb

ai

di

je

la

sk

an

da

la

be

nt

na

ra

si

di

te

94
pa

la

in

nt

ti

pe

ke

ua

pa

ni

ti

di

ya

ki

ni

ca

ta

95
ta

ke

re

ke

ni

ak

an

le

bi

ba

ik

pa

da

su

at

pe

ga

lo

ka

96
si

an

nt

ti

pe

ke

ti

ga

it

er

as

ap

ro

pr

ia

97
si

ad

al

ah

ti

da

pe

rl

da

se

ri

en

ye

sa

tk

an

ca

ta

ta

98
n

ak

an

le

bi

co

co

k.

it

in

en

ek

an

ka

ba

99
a

al

ka

si

ti

da

ol

eh

pe

ga

ru

hi

pe

ne

nt

ua

ke

100
u

nt

ga

n.

da

se

di

ki

ya

bi

sa

di

ca

pa

de

ga

101
al

ka

si.

eb

er

ap

pe

ru

sa

ha

an

di

tu

en

na

102
ka

al

ka

si

se

ba

ga

ca

ra

nt

en

ur

an

gi

ju

la

103
h

ya

te

rs

ed

ia

nt

di

vi

de

n,

be

rh

ar

ap

de

ik

ia

104
u

nt

en

ur

an

gi

ke

lu

ha

ol

eh

pe

eg

an

sa

ha

te

105
nt

an

ti

ka

di

vi

de

ya

di

ba

ya

rk

an

ar

106
en

te

rs

eb

ut

en

ga

su

si

ka

ba

an

aj

er

pe

rc

ay

107
pe

eg

an

sa

ha

na

if.

ar

ka

si

an

ta

ra

nt

ri

us

108
i

da

pe

ro

le

da

ti

da

da

pa

di

ja

ga

ke

ta

109
t

ka

re

na

tr

an

sa

ks

ya

ti

da

ja

tu

ra

pi

ke

da

la

ka

110
te

or

in

i.

eb

ag

ai

co

nt

h,

sa

ha

di

vi

de

(d

iv

id

en

111
ya

it

ya

'D

is

et

or

'

da

la

be

nt

al

ka

si

sa

ha

112
)

er

pa

ka

pe

ru

ba

ha

da

la

kl

as

ifi

ka

si

da

ri

ya

113
di

pe

ro

le

en

ja

di

da

be

ri

ka

nt

ri

114
us

i.

er

ut

ui

115
ta

Berda

sarkan

kriteria

definisi

dan

pengakua

n dibahas

dalam

bab ini,

kita dapat

setuju

bahwa

saham

yang

dikeluark

an untuk

membent

uk bagian

investor

dari

ekuitas

dan

pinjaman

116
dari

kreditur

merupaka

kewajiba

n.

Namun,

pertanyaa

diajukan

tentang

instrume

n hibrida

yang

memiliki

karakteris

tik dari

kedua

hutang

dan

ekuitas.

Sebagai

contoh,

saham

preferens

117
i secara

tradisiona

dianggap

sebagai

modal

dan,

karena

itu,

sebagai

bagian

dari

ekuitas

pemilik ',

tetapi

mereka

memiliki

karakteris

tik yang

juga

menyelar

askan

mereka

dengan

kewajiba

118
n, seperti

berikut:

Merek

adalah

tetap

klaim

- Mereka

mung

kin

tidak

berpar

tisipas

dalam

divide

n lain

dari

pada

tingka

t pra-

tertent

(mirip

119
denga

bunga

- Mereka

memil

iki

priorit

as atas

saham

biasa

dalam

penge

mbalia

modal

(sepert

halnya

kewaji

ban)

- Mereka

umum

nya

melak

120
ukan

tidak

memil

iki hak

suara

Mesk

ipun

mereka

adalah

saham

disebut,

kemungk

inan

bahwa

mereka

kadang-

kadang

memenuh

i definisi

kewajiba

n, dan

harus

diklasifik

asikan

sebagai

121
kewajiba

n.

Klasifika

si

instrume

keuangan

sebagai

kewajiba

n atau

ekuitas

memiliki

efek luar

neraca

sejak

klasifikas

menentuk

an

apakah

bunga,

dividen,

kerugian

atau

keuntung

122
an yang

berhubun

gan

dengan

instrume

n yang

diakui

sebagai

pendapat

an atau

beban

dalam

menghitu

ng laba

bersih,

atau

apakah

mereka

diperlaku

kan

sebagai

distribusi

dari

keuntung

an

123
dihitung.

Distribusi

bunga,

dividen,

kerugian

dan

keuntung

an yang

terkait

dengan

instrume

keuangan

atau

kompone

n dari

instrume

keuangan

yang

kewajiba

n diakui

sebagai

pendapat

an atau

124
beban.

Sebalikn

ya,

distribusi

kepada

pemegan

instrume

n ekuitas

diperlaku

kan

sebagai

pembagia

keuntung

an

setelah

mereka

telah

dihitung.

Tujua

membeda

kan

antara

125
pemilik

modal

dan

kewajiba

n adalah

untuk

meningka

tkan

manfaat

informasi

bagi

pengambi

lan

keputusa

n.

pertanyaa

menarik

yang

diajukan

tentang

bagaiman

a investor

melihat

efek

126
hibrida

yang

disebut,

yang

menggab

ungkan

kedua

fitur

hutang

dan

ekuitas

seperti

catatan

konversi,

saham

preferens

i ditebus

dan

hutang

subordina

si. IASB

mengingi

nkan

perbedaa

n yang

127
lebih

baik

antara

instrume

n ekuitas

dan non-

ekuitas.

Titik

awalnya

adalah

gagasan

bahwa

semua

instrume

n abadi

adalah

modal.

Selain

itu,

instrume

dipertuka

rkan

sesuai

dengan

128
pilihan

penerbit

akan

ekuitas.

Sebalikn

ya,

kewajiba

n adalah

wajib

diuangka

n pada

tanggal

tertentu

atau

tanggal

atau pasti

terjadi.

Peny

elesaian

utang

Utang

mungkin

diselesaik

an

dengan

129
cara lain

selain

dengan

pembayar

an

langsung

atau jasa

kepada

kreditur.

Situasi

itu

berhubun

gan

dengan

disebut

sebagai

'off-set

dan

pelunasa

n utang'

atau 'di-

substansi

peniadaa

n'. Hal ini

memung

130
kinkan

debitur

untuk

menghap

us hutang

dari

neraca

dan

melapork

an aset

finansial

bersih

atau

kewajiba

n hanya

jika

entitas

memiliki

hak t

kekuatan

hukum

tetap saat

berangkat

jumlah

yang

131
diakui,

dan

bermaksu

d baik

untuk (a)

menyeles

aikan

secara

bersih

atau (b)

merealisa

sikan

aktiva

dan

menyeles

aikan

kewajiba

n secara

bersamaa

n.

Misal

nya

Perusaha

an A

memiliki

132
hutang

obligasi

dari $

10.000.0

00 dijual

awalnya

setara

dengan

tingkat

bunga

yang

ditetapka

n sebesar

8 persen

dan 10

tahun

sisa

hidup.

Saat ini,

karena

suku

bunga

yang

lebih

tinggi,

133
nilai

pasar

obligasi

lebih

rendah

dari nilai

jatuh

tempo

mereka.

Sebuah

perusaha

an akan

membeli

obligasi

pemerint

ah

dengan

nilai

nominal

sebesar $

10.000.0

00 suku

bunga

yang

ditetapka

134
n sebesar

8 persen

dan 10

tahun

sisa

hidup,

untuk $

7.500.00

0. Ini

akan

ditempat

kan

dalam

sebuah

kepercay

aan tidak

dapat

dibatalka

n untuk

tujuan

melunasi

obligasi

perusaha

an

hutang.

135
Investasi
dalam
Obligasi
Pemerint
ah

$
7.500.00
0
K
as

$
7.500.00
0

Hutang
Obligasi

$
10.000.0
00
In
vestasi
dalam
Surat
Utang

$
7.500.00
0
K
euntunga
n Hutang
Obligasi

136
$
2.500.00
0

Keuntung

an bagi

perusaha

an adalah

Hutan

dihapu

s dan,

oleh

karena

itu,

utang

perusa

haan

terhad

ap

ekuita

137
menin

gkatka

n Laba

tahun

berjala

menin

gkat

denga

jumla

keuntu

ngan

yang

Untuk

keperl

uan

pajak,

keuntu

ngan

terseb

ut

tidak

diakui

138
karena

perusa

haan

masih

secara

huku

diwaji

bkan

untuk

memb

ayar

obliga

si.

- Untuk

tujuan

pajak,

bunga

dari

obliga

si

pemer

intah

akan

diperh

139
itungk

an

denga

beban

bunga

obliga

si

perusa

haan

Penca

butan

izin

perusa

haan

untuk

menge

lola

sisi

kewaji

ban

dalam

neraca

karena

140
akan

surat

berhar

ga

pada

sisi

aktiva

Definisi

kerangka

kewajiba

menyirat

kan

bahwa itu

diselesaik

an pada

saat

aktiva

atau jasa

telah

dialihkan

ke entitas

lain.

Karyawa

141
n saham

(pembay

aran

saham-

based)

ASB

telah

memutus

kan

untuk

mengobat

remunera

si saham

berdasark

an

sebagai

beban.

IFRS

2/AASB

Pembaya

ran

Saham

142
berbasis

membeda

kan

antara

pembayar

an saham

berbasis

yang

cash-

diselesaik

an dan

mereka

yang

ekuitas-

diselesaik

an.

Ketika

barang

dan jasa

yang

diterima

atau

diperoleh

dalam

transaksi

143
pembayar

an

berbasis

saham,

entitas

mencatat

kejadian

ketika

mendapat

kan

barang

barang

atau jasa

tersebut

diterima.

Jika

barang

atau jasa

yang

diterima

dalam

transaksi

pembayar

an

diselesaik

144
an

saham-

saham

berbasis,

sisi kredit

masuk

adalah

ekuitas

pemilik.

Sebalikn

ya, jika

barang

atau jasa

yang

diterima

dalam

transaksi

yang

akan

diselesaik

an secara

tunai,

kredit

entri

yang

145
sesuai

adalah

kewajiba

n.

MATE
RI IX
KONS
EP
PEND
APATA
N DAN
BEBA
N

Kompete

nsi

Dasar

a. Mam

pu

146
menje

laska

tentan

konse

penda

patan,

pengu

kuran

dan

penga

kuan

penda

patan

b. Mam

pu

menje

laska

tentan

konse

147
biaya

c. Mam

pu

menje

laska

konse

prinsi

match

ing

PENDA

PATAN

(REVEN

UE)

Sifat

Pendap

atan

Definisi

pendapat

an yang

lebih

tradisiona

148
l adalah

bahwa

pendapat

an

merupaka

n arus

masuk

aktiva

atau

aktiva

bersih ke

dalam

perusaha

an

sebagai

hasil

penjualan

barang

atau jasa.

Inilah

pendekat

an FASB

Statemen

t of

Financial

149
Accounti

ng

Concept

No.3

(SFAC

3).

Konsep

dasar

pendapat

an adalah

bahwa

pendapat

an

merupaka

n proses

arus,

yaitu

penciptaa

n barang

dan jasa

oleh

perusaha

an

selama

jarak

150
waktu

tertentu.

Apaka

h yang

seharus

nya

termas

uk

dalam

pendap

atan

Dalam

Statemen

t No.4.

APB

menyajik

an

pandanga

n yang

kompreh

ensif

mengenai

pendapat

an. Selain

penjualan

151
dan jasa,

dalam

pendapat

an

dimaksud

kan

penjualan

sumber-

sumber

daya

selan

produk

perusaha

an,

seperti

pabrik,

peralatan

dan

investasi.

Di dalam

FASB

SFAC

No.3,

dijelaska

n definisi

152
pendapat

an yang

lebih

sempit

sebagai

produk

atau jasa

perusaha

an

sebagai

berikut:

pendapa

tan

terjadi

(dari)

operasi

utama

atau

operasi

pusat

perusaha

an yang

bersinam

bung

selama

153
satu

periode.

Jadi

dalam

definisi

ini,

pendapat

an tidak

mencaku

keuntung

an. Paton

dan

Littleton

mengutar

akan juga

pandanga

n ini

dengan

mengakui

arus

penyelesa

ian

sebagai

sumber

154
utama

pendapat

an.

Penguk

uran

pendap

atan

Nilai

tukar

produk

atau jasa

perusaha

an

merupaka

n ukuran

terbaik

bagi

pendapat

an. Nilai

tukar ini

menunju

kkan

ekivalen

kas atau

155
nilai

sekarang

dari

pendisko

ntoan

tagihan

uang

yang

akhirnya

akan

diterima

dari

transaksi

pendapat

an.

Saat

pelapor

an

pendap

atan

Suatu

alternativ

pelaporan

156
pendapat

an pada

waktu

penyelesa

ian

kegiatan

utama

ekonomi

k adalah

konsep

pelaporan

pendapat

an

berdasark

an

kejadian

kritis.

Pencatata

pendapat

an di

dalam

laporan

akuntansi

harus

157
berdasark

an

krtiteria

berikut:

(1) nilai

ekonomi

k harus

sudah

ditambah

kan

perusaha

an pada

produkny

a, (2)

jumlah

pendapat

an harus

dapat

diukur,

(3)

pengukur

an harus

dapat

dibutuhk

an dan

158
secara

relative

bebas

dari bias,

(4) beban

yang

berkaitan

harus

dapat

ditaksir

dengan

tingkat

ketepatan

yang

layak.

Pada

umumny

a, laporan

akuntansi

akan

lebih

baik jika

pendapat

an

dilaporka

159
n sedini

mungkin

sesudah

pertamba

han nilai

dapat

diukur.

Akan

tetapi

pengukur

an

pendapat

an

dengan

menggun

akan

probabilit

as akan

lebih

baik

daripada

hanya

melapork

an

jumlah

160
pendatan

berniali

tunggal

yang

menggam

barkan

ekivalen

kepastian

Saat Pelaporan
Selama produksi
Pada saat penyelesaian
produksi
Pada saat penjualan
Pada saat penagihan kas

161
BEBAN

(EXPEN

SES)

Seperti

istilah

pendapat

an, istilah

beban

juga

merupaka

n konsep

arus,

yang

menggam

barkan

perubaha

n yang

tidak

mengunt

ungkan

162
dalam

sumber

daya

perusaha

an. Tetapi

tidak

semua

perusaha

an yang

tidak

mengunt

ungkan

itu

termasuk

beban.

Definisin

ya yang

lebih

tepat,

beban

adalah

pengguna

an atau

pemakaia

n barang

163
dan jasa

di dalam

proses

mendapat

kan

pendapat

an.

Aspek

yang

tidak

mengunt

ungkan

dari

kegiatan

menghasi

lkan

pendapat

aan

cenderun

mengura

ngi

kekayaan

pemegan

g saha di

164
dalam

perusaha

an.

Beban

sering

didefinisi

kan

dalam

konteks

ini. Biaya

sering

didefinisi

kan

dalam

arti biaya

yang

habis

terpakai

atau

alokasi

biaya.

Definisi

ini tidak

mencerm

inkan

165
observasi

dunia

nyata.

Penilaian

beban

tidak

sama

dengan

pendefini

sian

beban.

pakah

yang

seharus

nya

termas

uk di

dalam

beban?

Perhimpu

nan

Akuntans

166
Amerika

(AAA)

pada tahu

1948

mendefin

isikan

bahwa

beban

terdiri

dari

biaya

operasi

dan

kerugian.

Dengan

kata lain,

FASB

SFAC

No.3

dengan

jelas

membeda

kan

antara

beban

167
dan

kerugian.

Hanya

beban

berkaitan

dengan

operasi

utama

dan

operasi

perusaha

an

berkaitan

dengan

atau

incidental

bagi

kegiatan

perusaha

an.

Perbedaa

n ini akan

diteuskan

di dalam

penamba

168
han

berikut

untuk

mempert

ahankan

kejelasan

penamba

han

agaima

nakah

beban

seharus

nya

diukur

Menurut

mereka

yang

mendefin

isikan

beban

sebagai

penuruna

169
n dalam

aktiva

bersih

perusaha

an, suatu

alat ukur

yang

logis

adalah

nilai

barang

dan jasa

pada

waktu

digunaka

n dalam

operasi

perusaha

an.

Pengukur

an biaya

yang

paling

umum

adalah:

170
(1) biaya

historis,

(2) nilai

berjalan,

seperti

biaya

pengganti

, dan (3)

biaya

oportunit

as atau

ekivalen

kas pada

saat

berjalan.

aat

pengak

uan

beban

Menurut

difinisi,

beban

terjadi

171
apabila

barang

atau jasa

dikonsum

si atau

dilakukan

dengan

mencatat

kegiatan

di dalam

perkiraan

atau

memasuk

kannya di

dalam

laporan

keuangan

Pelapora

n beban

dapat

terjadi

bersamaa

n dengan

kegiatan

172
menggun

akan

barang

atau jasa;

atau

boleh

dilakukan

sesudah

kegiatan

itu; atau

dalam

keadaan

yang

tidak

biasa,

boleh

mendahul

ui

kegiatan

itu.

Definisi

laba

sebagai

perubaha

n dalam

173
nilai

umumny

menyaran

kan

bahwa

beban

harus

dilaporka

n kapan

saja

terjadi

penuruna

n nilai

atau jika

tidak

terdapat

manfaat

atau nilai

nyata

yang

akan

diterima

pada

masa

174
yang

akan

datang

dari

pengguna

an barang

atau jasa.

Konsep

laba yang

menekan

kan arus

kas

menyimp

ulkan

beban

bahwa

beban

harus

dilaporka

n sedekat

mungkin

dengan

saat

pengeluar

an kas

175
yang

sebenarn

ya.

Akuntans

i akrual

yang

tradisiona

l yang

agaknya

berada

diantara

kedua

ekstrem

ini, tetapi

bersandar

pada

konsep

nilai

yang

menyaran

kan

bahwa

harga

masukan

(biaya)

176
harus

ditahan

sampai

pertamba

han nilai

dilaporka

n dengan

pengganti

nya, yaitu

harga

keluar

(penjuala

n).

Artinya,

beban

harus

diakui

pada

periode

dimana

pendapat

an yang

berkaitan

diakui.

177
KEUNT

UNGAN

DAN

KERUG

IAN

Keuntung

an dan

kerugian

merupaka

kejadian

yang

mengunt

ungkan

dan tidak

mengunt

ungkan,

yang

tidak

berkaitan

langsung

dengan

kegiatan

normal

perusaha

178
an yang

menghasi

lkan

pendapat

an.

Definisi

keuntung

an dan

kerugian

yang

disajikan

dalam

FASB

SFAC

No.3

konsisten

dengan

definisi

di atas.

Keuntun

gan

Pemberia

n kepada

perusaha

179
an dapat

diklasifik

asikan

sebagai

modal

atau laba,

tergantun

g pada

maksud

pemberia

n dan

keadaan

yang

melatarbe

lakangi

pemberia

tersebut.

Pemberia

n harus

diukur

seperti

pendapat

an yaitu

menurut

180
nilai

berjalan

dari

aktiva

yang

diterima.

Sebagian

besar

keuntung

an

lainnya

berasal

dari

pertukara

n,

sehingga

diperluka

penandin

gan di

antara

aspek-

aspek

yang

mengunt

181
ungkan

dan tidak

mengunt

ungkan.

Saat

pengakua

keuntung

an sama

dengan

pengakua

pendapat,

kecuali

bahwa

umumny

a para

akuntan

berpegan

g lebih

erat pada

konsep

realisasi.

Artinya,

keuntung

182
an

umumny

a tidak

diakui

sampai

pertukara

n atau

penjualan

terjadi.

Kerugia

Istilah

kerugian

yang

digunaka

n oleh

akuntan

untuk

memaksu

dkan

kelebihan

beban

atas

pendapat

an suatu

183
periode

yaitu

kebalikan

laba

bersih.

Tetapi

istilah

kerugian

digunaka

n di sini

sebagai

kebalikan

dari

keuntung

an yang

berkaitan

dengan

hasil

bersih

peristiwa

yang

tidak

mengunt

ungkan

yang

184
tidak

timbul

dari

kegiatan

normal

yang

menghasi

lkan

pendapat

an.

Pengukur

an

kerugian

serupa

dengan

pengukur

an beban

kecuali

bahwa

hasilnya

langsung

diofset

untuk

mencerm

inkan

185
jumlah

bersih.

Sebagima

na halnya

dengan

beban,

kelihatnn

ya lebih

disukai

untuk

merumus

kan

kerugian

sebagai

habisnya

nilai dan

bukannya

sebagai

alokasi

biaya.

Sebagaim

ana

halnya

dengan

beban,

186
harga

perolehan

merupaka

pengukur

an yang

dapat

diverifika

si dan

nilai

tukar

aktiva

pada saat

diperoleh

Criteria

pengakua

kerugian

sama

dengan

criteria

pengakua

n beban

periode.

187
Kerugian

tidak

dapat

ditanding

kan

dengan

pendapat

an,

sehingga

harus

diakui

pada

periode

dimana

kerugian

itu cukup

pasti

bahwa

aktiva

tertentu

akan

memberi

kan

manfaat

yang

188
lebih

sedikit

bagi

perusaha

an

dibandin

gkan

dengan

yang

dinyataka

n oleh

nilai

yang

tercatat.

MATE

189
RI X
KONS
EP
LABA

Kompete

nsi

Dasar

Mampu

menjelas

kan

tentang

konsep

laba,

karakteris

tik

pengakua

n,

pengukur

an,

penilaian,

dan

penyajian

KONSE

190
P LABA

DALAM

PELAP

ORAN

KEUAN

GAN

Laba

merupaka

n suatu

pos dasar

dan

penting

dari

ikhtisar

keuangan

yang

merniliki

berbagai

kegunaan

dalam

berbagai

konteks.

Laba

pada

umumny

191
a

dipandan

g sebagai

suatu

dasar

bagi

perpajaka

n,

determin

an pada

kebijakan

pembayar

an

dividen,

pedoman

investasi,

dan

pengambi

lan

keputusa

n, dan

unsur

prediksi

(Belkaoui

,1993)

192
Dalam

SFAC no.

menyebut

kan

bahwa

informasi

laba

merupaka

kompone

n laporan

keuangan

yang

disediaka

n dengan

tujuan

membant

menyedia

kan

informasi

untuk

menilai

kinerja

193
manajem

en,

mengesti

masi

kemampu

an laba

yang

represent

ative

dalam

jangka

panjang

dan

menaksir

resiko

dalam

investasi

atau

kredit.

Pengertia

n laba

secara

konvensi

onal

adalah

194
nilai

maksimu

m yang

dapat

dibagi

atau di

konsumsi

selama

satu

periode

akuntansi

dimana

keadaan

pada

akhir

periode

masih

sama

seperti

pada

awal

periode.

Laba

dalam

teori

195
akuntansi

biasanya

lebih

menunju

k pada

konsep

yang oleh

FASB

disebut

dengan

laba

kompreh

ensif.

Laba

kompreh

ensif

dimaknai

sebagai

kenaikan

aset

bersih

selain

yang

berasal

dari

196
transaksi

dengan

pemilik.

Sedangka

n earning

adalah

laba yang

diakumul

asikan

selama

beberapa

periode

atau

kenaikan

ekuitas

atau

aktiva

neto

suatu

perusaha

an yang

disebabk

an karena

aktivitas

operasi

197
maupun

aktivitas

di luar

usaha

selama

periode

tertentu.

Earning

merupaka

n konsep

yang

paling

sempit

sedang

comprehe

nsive

income

merupaka

n konsep

paling

luas

(Muqodi

m,

2005:110

).

198
Di dalam

laba

akuntansi

terdapat

berbagai

kompone

n yaitu

kombinas

beberapa

kompone

n pokok

seperti

laba

kotor ,

laba

usaha,

laba

sebelum

pajak dan

laba

sesudah

pajak

(Muqodi

m,

199
2005:131

).

Sehingga

dalam

menentuk

an

besarnya

laba

akuntansi

investor

dapat

melihat

dari

perhitung

an laba

setelah

pajak.

SFAC

No. 1

dalam

Belkaoui

(2000:33

2)

mengasu

msikan

200
bahwa

laba

akuntansi

merupaka

n ukuran

yang baik

dari

kinerja

suatu

perusaha

an dan

bahwa

laba

akuntansi

dapat

digunaka

n untuk

meramal

kan arus

kas masa

depan.

Penulis

lain

mengasu

msikan

201
bahwa

laba

akuntansi

adalah

relevan

dengan

cara yang

biasa

untuk

model-

model

keputusa

n dari

investor

dan

kreditor.

Laba

akuntansi

dengan

berbagai

interpreta

sinya

diharapka

n dapat

digunaka

202
n antara

lain

sebagai

(Suwardj

ono,

2005:

456) :

a. Ind

ikat

or

efis

ien

si

pen

ggu

naa

dan

yan

tert

ana

dal

203
am

per

usa

haa

yan

diw

uju

dka

dal

am

ting

kat

ke

mb

alia

atas

inv

esta

si

(ra

te

204
of

ret

un

on

inu

est

ed

cap

ital

).

b. Pen

guk

ur

pre

stas

ata

kin

erja

bad

an

usa

ha

dan

205
ma

naj

em

en.

c. Das

ar

pen

ent

uan

bes

arn

ya

pen

gen

aan

paj

ak.

d. Ala

pen

gen

dali

an

alo

kas

206
i

su

mb

er

day

eko

no

mik

sua

tu

neg

ara.

e. Das

ar

pen

ent

uan

dan

pen

ilai

an

kel

aya

kan

207
tari

dal

am

per

usa

haa

pub

lic.

f. Ala

pen

gen

dali

an

terh

ada

deb

itor

dal

am

kon

trak

208
uta

ng.

g. Das

ar

ko

mp

ens

asi

dan

pe

mb

agi

an

bon

us.

h. Ala

mot

iva

si

ma

naj

em

en

dal

209
am

pen

gen

dali

an

per

usa

haa

n.

i. Das

ar

pe

mb

agi

an

divi

den

Bila

dilihat

secara

mendala

m, laba

akuntansi

bukanlah

210
definisi

yang

sesunggu

hnya dari

laba

melainka

n hanya

merupaka

penjelasa

mengenai

cara

untuk

menghitu

ng laba.

Karakteri

stik dari

pengertia

n laba

akuntansi

semacam

itu

mengand

ung

211
beberapa

keunggul

an.

Beberapa

keunggul

an laba

akuntansi

yang

dikemuka

kan oleh

Muqodim

(2005 :

114)

adalah:

a. T

er

kt

te

ru

ji

se

pa

212
nj

an

se

ja

ra

ba

la

ba

ak

nt

an

si

be

an

fa

at

ba

213
gi

pa

ra

pe

ak

ai

ya

da

la

pe

ga

bi

la

ke

ut

us

an

ek

214
o

i.

b. L

ab

ak

nt

an

si

te

la

di

ur

da

di

la

215
or

ka

se

ca

ra

ye

kt

if

da

pa

di

uj

ke

be

na

ra

ya

se

ba

216
b

di

da

sa

rk

an

pa

da

tr

an

sa

ks

ya

ta

ya

di

217
g

ol

eh

kt

i.

c. B

er

da

sa

rk

an

pr

in

si

re

al

is

as

da

la

218
m

en

ga

ui

pe

da

pa

ta

la

ba

ak

nt

an

si

en

hi

da

219
sa

ns

er

va

tis

e.

d. L

ab

ak

nt

an

si

be

an

fa

at

220
nt

tu

ju

an

pe

ge

da

li

an

te

ru

ta

be

rk

ai

ta

de

221
ga

pe

rt

an

gj

ab

an

an

aj

en

TUJUA

PELAP

222
ORAN

LABA

Salah

satu

tujuan

pelaporan

keuangan

adalah

memberi

kan

informasi

keuangan

yang

dapat

menunju

kan

prestasi

perusaha

an dalam

menghasi

lkan laba

(earning

per

share).

Dengan

223
konsep

yang

selama

ini

digunaka

diharapka

n para

pemakai

laporan

dapat

mengamb

il

keputusa

ekonomi

yang

tepat

sesuai

dengan

kepenting

annya.

Meskipu

n konsep

laba yang

224
digunaka

diharapka

n mampu

memenuh

kebutuha

n para

pemakai,

namun

adanya

berbagai

konsep

dan

tujuan

laba,

mengakib

atkan

konsep

laba

tunggal

tidak

dapat

memenuh

i semua

225
kebutuha

n pihak

pemakai

laporan.

Atas

dasar

kenyataa

n ini ada

dua

alternativ

e yang

dapat

digunaka

n yaitu

memform

ulasikan

konsep

laba

tunggal

untuk

memenuh

berbagai

tujuan

secara

226
umum

atau

menggun

akan

berbagai

konsep

laba dan

menyajik

an secara

jelas

konsep

laba

tersebut

secara

khusus.

Tanpa

memperh

atikan

masalah

yang

muncul,

informasi

laba

sebenarn

ya dapat

227
digunaka

n untuk

memnuhi

berbagai

tujuan.

Tujuan

pelaporan

laba

adalah

untuk

meyajika

informasi

yang

bermanfa

at bagi

pihak

yang

berkepent

ingan.

Informasi

tentang

laba

perusaha

an dapat

228
digunaka

n:

1. S

eb

ag

ai

in

di

ca

to

ef

isi

en

si

pe

na

an

da

na

ya

229
n

te

rt

an

da

la

pe

ru

sa

ha

an

ya

di

uj

ka

230
da

la

ti

ka

ke

ba

li

an

(r

at

of

re

tu

rn

in

ve

st

231
ed

ca

pi

ta

l)

2. S

eb

ag

ai

pe

ur

pr

es

ta

si

an

aj

en

232
3. S

eb

ag

ai

da

sa

pe

ne

nt

ua

be

sa

rn

ya

pe

ge

na

an

pa

ja

4. S

233
eb

ag

ai

al

at

pe

ge

da

li

an

al

ka

si

su

be

da

ya

ek

234
o

su

at

eg

ar

5. S

eb

ag

ai

da

sa

pe

ns

as

da

235
n

pe

ba

gi

an

us

6. S

eb

ag

ai

al

at

ot

iv

as

an

aj

236
m

en

da

la

pe

ge

da

li

an

pe

ru

sa

ha

an

7. S

eb

ag

ai

da

sa

237
nt

ke

na

ik

an

ke

ak

ur

an

8. S

eb

ag

ai

da

sa

pe

ba

gi

an

238
de

vi

de

KUALIT

AS

INFOR

MASI

LABA

M. Yusuf,

dkk

(2002)

menyebut

kan

bahwa

informasi

laba

harus

dilihat

dalam

kaitannya

dengan

persepsi

pengambi

239
lan

keputusa

n. Karena

kualitas

informasi

laba

ditentuka

n oleh

kemampu

annya

memotiv

asi

tindakan

individu

dan

membant

pengambi

lan

keputusa

n yang

efektif.

Hal ini

didukung

oleh

240
FASB

yang

menerbit

kan

SFAC

No. 1

yang

mengang

gap

bahwa

laba

akuntansi

merupaka

pengukur

an yang

baik atas

prestasi

perusaha

an dan

oleh

karena

itu laba

akuntansi

hendakny

241
a dapat

digunaka

n dalam

prediksi

arus kas

dan laba

di masa

yang

akan

datang.

Berdasar

kan latar

belakang

tersebut,

Hendriks

en dalam

bukunya

Accounti

ng

Theory

edisi

kelima

(1992:33

8)

menetapk

242
an tiga

konsep

dalam

usaha

mendefin

isikan

dan

menguku

r laba

menuju

tingkatan

bahasa.

Adapun

konsep-

konsep

tersebut

meliputi:

a.

Konsep

Laba

pada

Tingkat

Sintaksis

243
(Struktur

al)

Pada

tingkat

sintaksis

konsep

income

dihubung

kan

dengan

konvensi

(kebiasaa

n) dan

aturan

logis

serta

konsisten

dengan

mendasar

kan pada

premis

dan

konsep

yang

telah

244
berkemba

ng dari

praktik

akuntansi

yang ada.

Terdapat

dua

pendekat

an

pengukur

an laba

(income

measure

ment)

pada

tingkat

sintaksis,

yaitu:

Pendekat

an

Transaksi

dan

Pendekat

an

Aktiva.

245
b.

Konsep

Laba

pada

Tingkat

Sematik

(Interpre

tatif)

Pada

konsep

ini

income

ditelaah

hubungan

nya

dengan

realita

ekonomi.

Dalam

usahanya

memberi

kan

makna

interpreta

246
tif dari

konsep

laba

akuntansi

(accounti

ng

income),

para

akuntan

seringkali

merujuk

pada dua

konsep

ekonomi.

Kedua

konsep

ekonomi

tersebut

adalah

Konsep

Pemeliha

raan

Modal

dan Laba

sebagai

247
Alat

Ukur

Efisiensi.

c.

Konsep

Laba

pada

Tingkat

Pragmati

(Perilak

u)

Pada

tingkat

pragmatis

(perilaku)

konsep

income

dikaitkan

dengan

pengguna

laporan

keuangan

terhadap

248
informasi

yang

tersirat

dari laba

perusaha

an.

Beberapa

reaksi

usaha

users

dapat

ditunjukk

an

dengan

proses

pengambi

lan

keputusa

n dari

investor

dan

kreditor,

reaksi

harga

surat

249
terhadap

pelaporan

income

atau

reaksi

umpan

balik

(feedback

) dari

manajem

en dan

akuntan

terhadap

income

yang

dilaporka

n.

Konsep

income

ini paling

tidak

harus

memberi

kan

implikasi

250
income

sebagai

bahan

pengambi

lan

keputusa

manajem

en.

PENGU

KURAN

&

PENGA

KUAN

LABA

Pengukur

an

terhadap

laba

merupaka

penentua

n jumlah

rupiah

251
laba yang

dicatat

dan

disajikan

dalam

laporan

keuangan

Pengukur

an

besarnya

laba

sangat

tergantun

g pada

besarnya

pendapat

an dan

biaya.

Karena

laba

adalah

bagian

dari

pendapat

252
an, maka

konsep

penghim

punan an

realisasi

pendapat

an juga

berlaku

untuk

laba.

Dengan

demikian

perlakuan

akuntansi

terhadap

laba tidak

akan

menyimp

ang dari

perlakuan

akuntansi

terhadap

pendapat

an.

Oleh

253
karena

laba

merupaka

n selisih

antara

pendapat

an dan

biaya,

secara

umum

laba

diakui

sejalan

dengan

pengakua

pendapat

an dan

biaya.

Dalam

Konsep

Dasar

Penyusun

an dan

Penyajian

254
Laporan

Keuanga

n, IAI

(1994)

menyebut

kan

bahwa:

penghasil

an

(income)

akan

diakui

apabila

kenaikan

manfaat

ekonomi

di masa

mendatan

g yang

berkaitan

dengan

peningkat

an aktiva

atau

penuruna

255
n

kewajiba

n telah

terjadi

dan

jumlahny

a dapat

diukur

dengan

andal.

(paragrap

92)

Secara

konseptu

al ada

tiga

pendekat

an yang

dapat

digunaka

n untuk

menguku

r laba.

Pendekat

an

256
tersebut

adalah

pendekat

an

transaksi,

pendekat

an

kegiatan

dan

pendekat

an

mempert

ahankan

capital/ke

makmura

n (capital

maintene

nce)

A.

Pendeka

tan

Transaks

Pendekat

257
an

transaksi

mengang

gap

bahwa

perubaha

n aktiva /

hutang

(laba)

terjadi

hanya

karena

transaksi,

baik

internal

maupun

eksternal.

Transaksi

eksternal

timbul

karena

adanya

transaksi

yang

melibatka

258
n

perubaha

aktiva

/hutang

dengan

pihak

luar

perusaha

an.

Transaksi

internal

timbul

dari

pemakaia

n atau

konversi

aktiva

dalam

perusaha

an.

Pada saat

transaksi

eksternal

terjadi,

259
nilai

pasar

dapat

dijadikan

dasar

untuk

mengakui

pendapat

an.

Transaksi

internal

berasal

dari

perubaha

n nilai,

yaitu

perubaha

n nilai

dari

pemakaia

n atau

konversi

aktiva.

Apabila

konversi

260
telah

terjadi,

maka

nilai

aktiva

lama

akan

diubah

menjadi

aktiva

baru.kons

ep atau

pendekat

an ini

sama

dengan

konsep

realisasi

pendapat

an.

Pendekat

an ini

memiliki

beberapa

kebaikan

261
yaitu :

1. K

ne

la

ba

da

pa

da

pa

di

kl

as

ifi

ka

si

ka

da

262
la

be

rb

ag

ai

ca

ra

is

al

ya

at

as

da

sa

r,

pr

263
/k

ns

en

2. L

ab

pe

ra

si

da

pa

di

pi

sa

ka

da

ri

264
la

ba

pe

ra

si.

3. D

ap

at

di

ja

di

ka

da

sa

da

la

pe

ne

265
nt

ua

ti

pe

da

ua

nt

it

as

ak

ti

va

da

ut

an

ya

ad

266
a

pa

da

ak

hi

pe

ri

de

4. Ef

isi

en

si

us

ah

er

lu

ka

267
pe

nc

at

at

an

tr

an

sa

ks

ex

te

rn

al

nt

be

rb

ag

ai

tu

ju

an

268
.

5. B

er

ba

ga

la

or

an

da

pa

di

ua

da

di

ka

it

ka

an

269
ta

ra

la

or

an

ya

sa

tu

de

ga

ya

la

in

ya

B.

270
Pendeka

tan

Kegiatan

Laba

dianggap

timbul

bila

kegiatan

tertentu

telah

dilaksana

kan. Jadi

laba bisa

timbul

pada

tahap

perencan

aan,

pembelia

n,

produksi,

penjualan

dan

pengump

ulan kas.

271
Dalam

penerapa

nnya,

pendekat

an ini

merupaka

perluasan

dari

pendekat

an

transaksi.

Hal ini

disebabk

an

pendekat

an

kegiatan

dimulai

dengan

transaksi

sebagai

dasar

pengukur

an.

272
Perbedaa

nnya

adalah

bahwa

pendekat

an

transaksi

didasarka

n pada

proses

pelaporan

yang

menguku

transaksi

dengan

pihak

luar.

Sementar

pendekat

an

kegiatan

didasarka

n pada

273
konsep

peristiwa/

kegiatan

dalam

arti luas,

tidak

dibatasi

pada

kegiatan

dengan

pihak

luar.

Meskipu

demikian

keduanya

gagal

menunju

kan

pengukur

an laba

dalam

dunia

nyata.

Hal ini

274
disebabk

an dua

pendekat

an

tersebut

di

dasarkan

pada

hubungan

struktural

yang

sama

yang

tidak ada

dalam

dunia

nyata.

Kebaikan

pendekat

an

kegiatan

adalah :

1. L

ab

275
ya

be

ra

sa

da

ri

pr

ks

da

pe

nj

ua

la

ba

ra

276
g

er

lu

ka

je

ni

os

ev

al

ua

si

da

pr

ed

ik

si

ya

be

277
rb

ed

di

ba

di

ka

la

ba

ya

be

ra

sa

da

ri

pe

be

278
li

an

da

pe

nj

ua

la

su

ra

be

rh

ar

ga

ya

di

tu

ka

pa

da

279
us

ah

pe

ro

le

ca

pi

ta

ga

in

2. Ef

fi

si

en

si

an

aj

280
e

en

da

pa

di

ur

de

ga

le

bi

ba

ik

bi

la

la

ba

di

kl

281
as

ifi

ka

si

ka

en

ur

ut

je

ni

ke

gi

at

an

ya

en

ja

di

ta

282
n

ja

ab

an

aj

en

3. M

ki

ka

283
n

pr

ed

ik

si

ya

le

bi

ba

ik

ka

re

na

ad

an

ya

pe

rb

ed

aa

284
ol

pe

ril

ak

da

ri

je

ni

ke

gi

at

an

ya

be

rb

ed

a.

C.

Pendeka

285
tan

Memper

tahanka

Kemakm

uran

(Capital

Mainten

ance

Concept)

Atas

dasar

pendekat

an ini,

laba

diukur

dan

diakui

setelah

kapital

awal

dapat

dipertaha

nkan.

Sebelum

286
membaha

pengukur

an laba

atas dasar

konsep

mempert

ahankan

kemakmu

ran/kapit

al, akan

dibicarak

an lebih

dahulu

mengenai

konsep

laba dan

kapital.

Dalam

konsep

mempert

ahankan

kemakmu

ran,

kapital

287
(capital)

artian

luas dan

dalam

berbagai

bentukny

a. Jadi

kapital

diartikan

sebagai

sekelomp

ok

kekayaan

tanpa

memperh

atikan

siapa

yang

memiliki

kekayaan

tersebut.

Kam

(1990)

mendefin

isikan

288
laba

sebagai

berikut :

Laba

(income)

adalah

perubaha

n dalam

kapital

perusaha

an

diantara

dua titik

waktu

yang

berbeda

(awal dan

akhir),

diluar

perubaha

n karena

investasi

oleh

pemilik

dan

289
distribusi

kepada

pemilik,

dimana

kapital

dinyataka

n dalam

bentuk

nilai

(value)

dan

didasarka

n pada

skala

pengukur

an

tertentu

(p. 194)

Sementar

Hendriks

on (1989)

mengarti

kan

kapital

290
laba

sebagai

berikut :

Laba

adalah

aliran

jasa

sepanjan

gperiode

waktu.

Kapital

adalah

persediaa

kemakmu

ran (the

embodim

ent of

future

services),

dan laba

merupaka

n aliran

kemakmu

ran yang

291
dapat

dinikmati

selama

satu

periode

tertentu

(p. 142)

Dari

pengertia

n di atas,

dapat

dirumusk

an bahwa

atas dasar

konsep

kapital

sebagai

tingkat

kemakmu

ran, maka

laba

merupaka

n aliran

kemakmu

ran yang

292
dapat di

konsumsi

kan

(dinikmat

i) selama

satu

periode,

tanpa

mengura

ngi

tingkat

kemakmu

ran

sebelumn

ya.

Dengan

demikian

laba

dapat

diukur

dari

selisih

antara

tingkat

kemakmu

293
ran pada

akhir

periode

dengan

tingkat

kemakmu

ran pada

awal

periode

[ Laba =

total

aktiva

neto

(akhir

periode)-

kapital

yang

diinvesta

sikan

(awal

periode)].

Konsep

pengukur

an laba

ini

294
disebut

dengan

konsep

mempert

ahankan

kapital/ke

makmura

n (wealth

or

capital

maintena

nce

concept).

Kapital

yang

digunaka

n dalam

konsep

ini adalah

kapital

neto

(net-

worth)

atau

aktiva

295
neto.

Kapital

dinyataka

n dalam

bentuk

nilai

ekonomi

pada

skala

pengukur

an

tertentu.

pengukur

an

terhadap

sangat

dipengar

uhi oleh

nilai (unit

pengukur

), jenis

kapital,

dan skala

pengukur

an.

296
Perbedaa

terhadap

ketiga

faktor

tersebut

akan

mengakib

atkan

perbedaa

besarnya

laba yang

diperoleh

LABA

(INCOM

E)

Laba

adalah

tambahan

kemampu

an

ekonomi

297
k yang

ditandai

dengan

kenaikan

kapital

dalam

suatu

perioda

yang

berasal

dari

kegiatan

produktif

dalam

arti luas

yang

dapat

dikonsum

si atau

ditarik

oleh

entitas

penguasa

/pemilik

kapital

298
tanpa

mengura

ngi

kemampu

an

ekonomi

k kapital

paa awal

perioda.

Dalam

teori

akuntansi

sendiri,

laba

diartikan

sebagai

laba

kompreh

ensif

yaitu

kenaikan

asset

bersih

selain

yang

299
berasal

dari

transaksi

dengan

pemilik.

Apabila

dilihat

menggun

akan

PABU,

laba

adalah

selisih

pendapat

an dan

biaya

yang

diukur

dan

disajikan

atas dasar

prinsip

akuntansi

berterima

umum

300
(PABU).

Tujuan

Pelapora

n Laba

Berdasar

kan

pengertia

n dan

cara

pengukur

an, laba

akuntansi

diharapka

n dapat

digunaka

sebagai:

pengukur

efisiensi,

pengukur

kinerja

entitas

dan

manajem

301
en, dasar

penentua

n pajak,

sarana

alokasi

sumber

ekonomi

k,

penentua

n tarif

jasa

publik,

optimalis

asi

kontrak

utang-

piutang,

basis

kompens

asi,

motivator

, dasar

pembagia

dividen.

302
Konsep

Laba

Konvens

ional

Laba

akuntansi

menurut

konsep

konvensi

onal

memiliki

beberapa

kelemaha

n, yaitu:

tidak

bermakna

semantik,

berfokus

pemegan

g saham,

PABU

memberi

peluang

perbedaa

303
antarentit

as,

berbasis

kos

histories,

dan

hanya

sebagian

masukan

informasi

bagi

investor.

Konsep

Laba

Dalam

Tataran

Semanti

konsep

laba

dalam

tataran

semantik

berkaitan

304
dengan

masalah

makna

yang

harus

dilekatka

n oleh

perekaya

sa

pelaporan

pada

simbol

atau

elemen

biaya

sehingga

laba

bermanfa

t dan

bermakna

sebagai

informasi

Penguku

305
r

Kinerja

Laba

dapat

diinterpre

tasikan

sebagai

pengukur

keefisien

an bila

dihubung

kan

dengan

tingkat

investasi

karena

efisiensi

secara

konseptu

al

merupaka

n suatu

hubungan

. Dalam

pengukur

306
an

kinerja,

laba

dapat

mempres

antikan

kinerja

efisiensi

karena

laba

menentuk

an ROI,

ROA,

dan ROL

sebagai

pengukur

efisiensi.

Konfirm

asi

Harapan

Investor

Informasi

yang

tersedia

307
dalam

pelaporan

keuangan

akan

mempres

entasikan

informasi

privat

mengenai

perusaha

an atau

laba bila

dirujuk

secara

lebih

spesifik.

Kondisi

pasar

yang

efisien

ataupun

yang

tidak

efisien

akan

308
sangat

mempeng

aruhi

prediksi /

harapan

investor

mengenai

laba yang

akan

diperoleh

sehingga

akan

mempeng

aruhi

keputusa

n yang

akan

diambil

investor

dalam

melakuka

n sebuah

investasi.

Jadi

informasi

309
mengenai

laba

dapat

diinterpre

tasikan

sebagai

sarana

untuk

mengkorf

irmasi

harapan/

prediksi

mengenai

keputusa

investasi

yang

akan

dilakukan

Estimato

r Laba

Ekonomi

310
Laba

ekonomi

k adalah

laba dari

kaca

mata

investor

karena

laba

digunaka

n untuk

menilai

investasi.

Penilaian

laba

ekonomi

k harus

menggun

kan

informasi

yang

tersaji

dalam

pelaporan

laba

311
secara

akuntansi

sehingga

dharapka

n laba

akuntansi

dapat

digunaka

n sebagai

estimator

/prediktor

laba

ekonomi

k. Maka

akuntansi

cukup

menyedia

kan

informasi

laba dan

aliran kas

yang

layak dan

menyerah

312
kan

analisis

dan

perhitung

an laba

ekonomi

k kepada

investor,

walaupun

persepsi

dari

masing-

masing

investorla

h yang

aakn

memegan

g peranan

yang

lebih

besar

dalam

penilaian/

estimasi

mengenai

313
laba

ekonomi

suatu

entitas.

Makna

Laba

diartikan

sebagai

kemakmu

ran yang

dicapai,

hal ini

dapat

dilihat

dengan

kenaikan

kemakmu

ran yang

dikuasai

suatu

entitas,

prubahan

kemakmu

ran yang

314
dilihat

dari

selisih

kemakmu

ran awal

dan akhir

dari suatu

perioda,

dan

perubaha

kemakmu

ran harus

dapat

didistribu

sikan ,

dinkmati

atau

ditari

oleh

entitas

yang

menguas

ai

kemakmu

315
ran

tersebut.

Laba

dan

kapital

Kapital

adalah

sediaan

atau

potensi

jasa,

maka

laba bila

dilihat

dari

pespektif

kapital

merupaka

kemakmu

aran yang

bisa

diraih ari

aliran

316
petensi

jasa yang

dapat

dinikmati

dalam

suatu

periode

tanpa

mengura

ngi

tingkat

potensi

jasa pada

awal

perioda.

Konsep

Pemerta

hanan

Kapital

Berdasar

kan

konsep

ini laba

diartikan

317
sebagai

harapan

supaya

kapital

atau

investasi

yang

tertanam

akan

terus dan

selalu

berkemba

ng.

Konsep

Laba

Dalam

Sintatik

Makna

semantik

laba yang

dikemban

gkan

pada

318
akhirnya

harus

dapat

dijabarka

n dalam

tataran

sintaktik.

Salah

satu

bentuk

penjabara

nnya

adalah

mendefin

isi laba

sebagai

selisih

pengukur

an dan

penandin

gan

antara

pendapat

an dan

biaya.

319
Konsep

laba

dalam

tataran

sintatik

membaha

mengenai

bagaiman

a laba

diukur,

diakui,

dan

disajikan.

Terdapat

beberapa

criteria

atau

pendekat

an dalam

konsep

ini, yaitu

pendekat

an

transaksi,

320
pendekat

an

kegiatan,

dan

pendekat

an

pemertah

anan

kapital.

Pendeka

tan

transaksi

Berdasar

kan

pendekat

an

transaksi

laba

diukur

dan

diakui

pada saat

terjadiny

321
transaksi

yang

kemudian

terakumu

lasi

sampai

akhir

perioda.

Pengukur

an dan

pengakua

n laba

akan

paralel

dengan

kriteria

pengakua

pendapat

an dan

biaya

Pendeka

tan

Kegiatan

322
Laba

dianggap

timbul

bersamaa

n dengan

berlangsu

ngnya

kegiatan

atau

kejadian

bukan

sebagai

hasil

suatu

transaksi

pada saat

tertentu.

Pendeka

tan

Pemerta

hanan

Kapital

Entitas

berhak

323
mendapat

kan

imbalan

dan

menikma

tinya

setelah

kapital

dipertaha

nkan

keutuhan

nya atau

pulih

seperti

seperti

awal,

pada

pendekat

an ini

imbalan

atau laba

didefinisi

kan

sebagai

konsekua

324
nsi dari

pengukur

an kapital

pada dua

titik

waktu

yang

berbeda.

Elemen

statemen

keuangan

diukur

atas dasar

pendekat

an aset-

kewajiba

n.

Penguku

ran atau

Penilaia

Kapital

325
Jenis

Kapital

Kapital

finansial

adalah

klaim

dari

jumlah

rupah

atau nilai

yang

melekat

pada aset

total

badan

usaha

tanpa

memanda

ng jenis

atau

kompone

n aset.

Laba

akan

timbul

326
bila

jumlah

rupiah

aset pada

akhir

perioda

lebih

banyak

dari

jumlah

rupiah

pada

awal

perioda.

Kapital

fisis,

dimaknai

sebagai

kapasitas

produksi

fisis, jadi

laba akan

dinilai

dengan

melihat

327
kelebihan

antara

produksi

fisis di

akhir

perioda

dengan

awal

perioda.

Skala

Penguku

ran

Skala

nominal

adalah

satuan

rupiah

yang

seperti

terjadi

tanpa

memperh

atikan

perubaha

328
n daya

beli

dengan

berjalann

ya waktu

akibat

perubaha

n kondisi

ekonomi

k, skala

nominal

lebih

menitikb

eratkan

pada

jumlah

unuit

rupiah

daripada

jumlah

unit daya

beli.

Skala

Daya

Beli

329
adalah

skala

untuk

mengatas

kelemaha

n skala

rupiah

normal

atas dasar

harga

indeks

tertentu.

Dasar

atau

Atribut

Penguku

ran

Kos

historis

adalah

jumlah

rupiah

sepakatan

330
atau

harga

pertukara

n yang

telah

tercatat

dalam

system

pembuku

an),

Kos

sekarang

adalah

jumlah

rupiah

harga

pertukara

n atau

kesepakat

an yang

diperluka

sekarang

oleh unit

usaha

331
untuk

mempero

leh asset

yang

sama

jenis dan

kondisiny

a atau

pengganti

nya yang

setara.

Penguku

ran

Laba

dengan

Memper

tahanka

Kapital

Mengga

mbarkan

laba

secara

umum

sebagai

332
perubaha

n kapital

atas dasar

konsep

pemertah

anan

kapital.

Pendekat

an

penilaian

dan

implikasi

nya

terhadap

penentua

n laba :

Kapitalis

asi aliran

kas

harapan,

Penilaian

pasar atas

perusaha

an, Setara

kas

333
sekarang,

Harga

masukan

historis,

Harga

masukan

sekarang,

Pemertah

anan

daya beli.

Konsep

Laba

dalam

tataran

Pragmat

ik

Tataran

pragmati

k dalam

teori

komunik

asi

berkepent

ingan

334
untuk

menentuk

an

apakah

pesan

sampai

kepada

penerima

dan

mempeng

aruhi

perilaku

sebagaim

ana

diarah,

sedangka

n dalam

teori

akuntansi

tataran

pragmati

membaha

mengenai

335
apakah

informasi

laba

bermanfa

at atau

apakah

informasi

laba

nyatanya

digunaka

n.

Predikto

r Aliran

Kas ke

Investor

Laba

disisni

bertujuan

membant

investor

dan

kreditor

dalam

336
mengemb

angkan

model

untuk

mempred

iksi

aliran kas

ke

mereka

guna

menilai

investasi

atau

kapitalny

Laba

dan

Harga

Saham

Laba

merupaka

prediktor

aliran kas

337
masa

depan ke

investor

digunaka

n untuk

menentuk

an apa

yang

disebut

nilai

intrinsik

sekuritas

atau

saham,

dan nilai

intrinsik

inilah

yang

akan

memnent

ukan

harga

saham di

pasar

modal

338
pada saat

tertentu.

Perkontr

akan

Efisien

Kontrak

yang

efisien

adalah

kontrak

yang

tidak

banyak

menimbu

lkan

persengk

etaan dan

mendoro

ng pihak

yang

berkontra

melaksan

akan

339
yang

diperjanji

kan.

Pengend

alian

Manaje

men

Dalam

tataran

pragmati

k, laba

juga

dapat

digunaka

n sebagai

pengenda

lian

manajem

en, yaitu

sebagai

pengukur

340
kinerja

divisi

atau

manajern

ya.

Perilaku

manajer

dikendali

kan

melalui

laba

dengan

cara

mengaitk

an

kompens

asi

dengan

laba

sebagai

pengukur

kinerja.

Teori

Pasar

341
Efisien

Pasar

modal

dikatakan

efisien

terhadap

suatu

informasi

bila harga

saham

merefleks

i secara

penuh

informasi

tersebut,

atau, bila

harga

sekuritas

merefleks

i secara

cepat dan

penuh

semua

informasi

yang

342
tersedia

dalam

suatu

sistem

pelaporan

keuangan

Bentuk

Efisiensi

Pasar

Laba

Sebagai

Signal :

Bentuk

lemah,

jika harga

sekuritas

merefleks

i secara

penuh

informasi

harga dan

volume

sekuritas

343
masa

lalu,

Bentuk

semi-kuat

,jika

harga

sekuritas

merefleks

i secara

penuh

semua

informasi

yang

tersedia

secara

public

termasuk

data

statemen

keuangan

), Bentuk

kuat ,

jika harga

sekuritas

merefleks

344
i secara

penuh

semua

informasi

termasuk

informasi

privat

atau

dalam

yang

tidak

dipublika

sikan).

Pengujia

Kandun

gan

Informas

i Laba

Terdapat

dua

bentuk

pengujian

345
terhadap

kandunga

informasi

laba yaitu

pengujian

peristiwa

dan

pengujian

asosiasi

(nilai

relevan

laba),

Pengujia

peristiwa

adalah

pengujian

yang

berfokus

pada

peristiwa

pengumu

man laba.

Pengujia

346
n asosiasi

dilihat

dari

kepekaan

return

saham

terhadap

setiap

rupiah

laba atau

laba

kejutan.

Laba

dan

Teori

Entitas

Membah

as

berbagai

konsep

entitas

selain

kesatuan

347
usaha

dan

implikasi

nya

terhadap

pengertia

n dan

penyajian

laba.

Karena

berkaitan

dengan

siapa

yang

berhak

atas laba,

teori

entitas

(kesatuan

) sering

disebut

pula

dengan

teori

ekuitas.

348
Terdapat

beberapa

teori

entitas

atau teori

ekuitas

yang

banyak

dibahas

dalam

literatur

teori

akutansi,

yaitu

entitas

usaha

bersama,

entitas

usaha

atau

bisnis,

entitas

investor,

entitas

pemilik,

349
entitas

pemilik

residual,

entitas

pengenda

li, dan

entitas

dana.

Teori

entitas

selalu

dikaitkan

dengan

partisipan

dalam

kegiatan

ekonomi

k.

Partispan

tersebut

merupaka

n pihak

yang

akhirnya

meneima

350
manfaat

dari nilai

tambahan

yang

timbul

akibat

kegiatan

ekonomi

k. Teori

kesatuan

juga

mempun

yai

implikasi

tentang

tujuan

pelaporan

keuangan

dan

bentuk

atau

susunan

statemen

laba-rugi.

351
Penyajia

n Laba

Penyajian

laba

berdasark

an

masalah

konseptu

al adalah

pemisaha

pelaporan

pos pos

transaksi

dengan

pemilik.

Pos-pos

operasi

dalam

arti luas

dilaporka

n melalui

statemen

laba-rugi

sedangka

352
n pos-pos

yang

jelas

merupaka

transaksi

modal

dilaporka

n melalui

statemen

laba

ditahan

atau

statemen

perubaha

n ekuitas

MATE

353
RI XI
POSIT
IVE
ACCO
UNTIN
G
THEO
RY

Kompete

nsi

Dasar

a. Menj

elask

an

prakti

akunt

ansi

yang

berla

ku

saat

ini

b. Mene

rangk

354
an

kebija

kan

yang

akan

diam

bil

oleh

perus

ahaan

c. Menj

elask

an

penila

ian

terha

dap

perus

ahaan

berda

sarka

kontr

ak-

kontr

355
ak

yang

telah

dibua

Teori

Positive

eori

ekonomi

positif

menjelas

kan

fenomena

ekonomi

dan

bisnis

melalui

spesifikas

i variabel

yang

saling

terkait.

Teori

356
yang

dikemuka

kan

Friedman

(1953)

ini

merupaka

sekumpul

an

proposisi

(penjelas

an sifat

dan

realita)

yang

terdiri

dari

konstruk

yang

didefinisi

kan

secara

luas dan

menghub

357
ungkan

berbagai

unsur

yang

terdapat

dalam

proposisi

tersebut.

Teori

ekonomi

positif,

menurut

Friedman

(1953),

pada

hakekatn

ya

terbebas

dari

ikatan

berbagai

aspek

etika,

sebagaim

ana

358
dikemuka

kan

Keynes.

Dia lebih

mengacu

ke istilah

apa

adanya

(what it

is)

daripada

ke istilah

seharusn

ya

demikian

(it

should

be).

engan

demikian

fungsinya

harus

dinilai

359
berdasark

an

ketepatan

(precisio

n),

bidang

kajian

(scope),

dan

kesesuaia

peramala

berdasark

an pada

pengalam

an.

Ringkasn

ya,

ekonomi

positif

adalah,

atau

dapat

dikategor

360
ikan

sebagai

ilmu

pengetah

uan yang

objektif

(objectiv

science),

seperti

halnya

ilmu

fisika.

eori

akuntansi

positif

merupaka

n varian

dari teori

ekonomi

positif.

Teori ini

berkemba

ng

361
seiring

dengan

kebutuha

n untuk

menjelas

kan dan

mempred

iksi

realitas

praktik-

praktik

akuntansi

yang ada

di

masyarak

at, what

it is

(Watts

dan

Zimmer

man,

1986).

Teori ini

memiliki

pijakan

362
yang

berbeda

dibandin

gkan

dengan

akuntansi

normatif,

yang

lebih

menjelas

kan

praktik-

praktik

akuntansi

yang

seharusn

ya

berlaku,

it should

be. Teori

ini

bertujuan

menjelas

kan

meramal

363
kan, dan

memberi

jawaban

atas

praktik

akuntansi

. Di

samping

itu, teori

ini juga

meramal

kan

berbagai

fenomena

akuntansi

dan

menggam

barkan

bagaiman

interaksi

antar-

variabel

akuntansi

dalam

364
dunia

nyata.

Validitas

teori

akuntansi

positif

dinilai

atas dasar

kesesuaia

n teori

dengan

fakta atau

apa yang

nyatanya

terjadi

(what it

is).

ntuk

lebih

mudah

dipahami

contoh

teori

akuntansi

365
positif

adalah

praktik

akuntansi

yang saat

ini sering

kita

dengar

antara

lain

creative

accountin

g,

earning

managem

ent, big

bath, dan

income

smoothin

g. Pada

dasarnya

praktik

akuntansi

ini sudah

dilakukan

366
cukup

lama,

tetapi

praktik

ini

semakin

mencuat

diantaran

ya pada

kasus

ENRON,

dan

Worldco

m yang

terjadi

pada

tahun

2000.

Kasus ini

mengakib

atkan

krisis

kepercay

aan

publik

367
terhadap

auditor.

Kasus ini

telah

meruntuh

kan KAP

Arthur

Andersen

, tidak

saja

keluar

dari The

big five,

bahkan

sampai

pencabut

an ijin

usaha.

Kasus

inilah

yang

menjadi

titik tolak

bagi para

auditor

368
dan

lembagan

ya untuk

meningka

tkan

kembali

jaminan

terhadap

hasil

audit

mereka.

edangkan

akuntansi

normatif

adalah

praktik

akuntansi

yang

dilaksana

kan

sesuai

dengan

aturan

yang

369
telah

ditetapka

n. Aturan

tersebut

dikenal

dengan

nama

Praktik

Akuntans

Berterim

a Umum

(PABU)

atau

GAAP.

Salah

satu

bagian

kecil dari

PABU

adalah

SAK atau

standar

akuntansi

Keuanga

370
n.

AK yang

ada

sekarang

dikeluark

an oleh

IAI

melalui

suatu

organ

yang kita

kenal

dengan

Dewan

Standar

Akuntans

Keuanga

(DSAK).

Dewan

ini

bertugas

untuk

371
menyusu

n draft

standar

akuntansi

keuangan

yang

akan

diberlaku

kan.

Draft

tersebut

terlebih

dahulu

didiskusi

kan

dengan

Dewan

Konsultat

if Standar

Akuntans

Keuanga

(DKSAK

) untuk

372
kemudian

dikeluark

an draft-

nya. Bila

telah

diperoleh

masukan,

dilakukan

sosialisas

i (public

hearing)

untuk

mempero

leh

masukan

lebih

banyak

lagi dari

masyarak

at luas

(pemakai

laporan

keuangan

).

Selanjutn

373
ya, bila

tidak ada

masalah

lagi,

maka IAI

akan

mengesa

hkan

standar

tersebut

dan

diberlaku

kan

secara

efektif.

Berbeda

dengan di

Indonesia

, Amerika

Serikat

mendirik

an badan

penyusun

standar

akuntansi

374
yang

berada di

luar

asosiasi

profesi.

Badan ini

adalah

Financial

Accounti

ng

Standards

Board

(FASB)

yang

tidak

berada di

bawah

AICPA

melainka

n di

bawah

Financial

Accounti

ng

Foundati

375
on (FAF).

Badan ini

berwenan

g penuh

dalam

menentuk

an

standar

akuntansi

yang

akan

ditetapka

n.

untunan

atas

adanya

suatu

pendekat

an positif

terhadap

akuntansi

terjadi

ketika

Jensen

376
menyatak

an bahwa

penelitia

n dalam

akuntansi

(dengan

satu atau

dua

pengecua

lian yang

dapat di

catat)

tidak

bersifat

ilmiah..

karena

fokus

penelitian

ini telah

sangat

normatif

dan

terdefinis

i. Jensen

selanjutn

377
ya

meminta

akan

adanya

perkemb

angan

suatu

teori

akuntansi

positif

yang

akan

menjelas

kan

mengapa

akuntansi

seperti

apa

adanya

ia,

mengapa

akuntan

melakuka

n apa

yang

378
mereka

lakukan,

dan apa

pengaruh

yang

dimiliki

fenomena

terhadap

pengguna

an orang

dan

sumber

daya.

esan

mendasar

yang

kemudian

dikenal

sebagai

Kelomp

ok

Akuntans

Rocheste

379
r adalah

bahwa

hampir

semua

teori

akuntansi

tidak

bersifat

ilmiah

karena

mereka

bersifat

normatif

dan

seharusn

ya

diganti

dengan

teori

positif

yang

menjelas

kan

praktek

akuntansi

380
aktual

dilihat

dari segi

pilihan

manajem

en secara

sukarela

terhadap

prosedur

akuntansi

dan

bagaiman

a standar

peraturan

telah

berubah

dari

waktu ke

waktu.

orongan

terbesar

dari

pendekat

an positif

381
dalam

akuntansi

adalah

untuk

menjelas

kan dan

meramal

kan

pilihan

standar

manajem

en

melalui

analisis

atas

biaya dan

manfaat

dari

pengungk

apan

keuangan

tertentu

dalam

hubungan

nya

382
dengan

berbagai

individu

dan

pengalok

asian

sumber

daya

ekonomi.

eori

positif

didasarka

n pada

adanya

dalil

bahwa

manajer,

pemegan

g saham,

dan

aparat

pengatur/

polisi

adalah

383
rasional

dan

bahwa

mereka

berusaha

untuk

memaksi

malkan

kegunaan

mereka

yang

secara

langsung

berhubun

gan

dengan

kompens

asi

mereka,

dan oleh

karena

itu

kesejahte

raan

mereka

384
pula.

Pilihan

atas suatu

kebijakan

akuntansi

oleh

beberapa

kelompo

k tersebut

bergantu

ng pada

perbandi

ngan

relatif

biaya dan

manfaat

dari

prosedur

akuntansi

alternatif

dengan

cara

demikian

untuk

memaksi

385
malkan

kegunaan

mereka.

Ide

utama

dari

pendekat

an positif

adalah

untuk

mengemb

angkan

hipotesis

atau

faktor-

faktor

yang

mempeng

aruhi

dunia

praktek

akuntansi

dan

untuk

menguji

386
validitas

dari

hipotesis

ini secara

empiris:

1. U

nt

ni

at

al

387
a

ar

er

al

er

as

ar

at

as

388
g

at

er

at

se

ra

ai

389
a

nt

si

se

ja

la

at

390
n

er

di

te

rb

ai

at

391
u

or

al

ol

aj

n.

2. U

nt

ur

392
n

ti

at

et

id

as

ti

di

393
as

il

ar

fl

kt

as

394
at

se

ar

ur

ri

si

395
o

si

st

at

is

396
ur

ar

ia

al

ia

er

397
u

sa

al

ia

as

ar

398
.

Tidak

seperti

hipotesis

perataan

laba,

teori

positif

dalam

akuntansi

berasums

i bahwa

harga

saham

bergantu

ng pada

arus kas

dan

bukannya

laba yang

dilaporka

n. Lebih

jauh lagi

pada

pasar

399
yang

efisien

dua

perusaha

an

dengan

distribusi

arus kas

yang

sama

akan

dinilai

sama

tanpa

memperh

atikan

perbedaa

pengguna

an

prosedur

akuntansi

. Masalah

utama

dalam

400
teori

positif

adalah

untuk

menentuk

an

bagaiman

prosedur

akuntansi

mempeng

aruhi

arus kas,

dan

kemudian

fungsi

kegunaan

manajem

en untuk

mempero

leh suatu

wawasan

atas

faktor

yang

mempeng

401
aruhi

pilihan

manajer

terhadap

prosedur

akuntansi

. Resolusi

dari

masalah

ini di

pandu

oleh

asumsi-

asumsi

teoritis

berikut

ini:

1. T

or

402
si

er

al

403
a

nt

ra

ar

el

ti

ul

404
di

nt

ar

er

ai

pi

or

ni

sa

si

se

405
ai

at

ol

si

ef

is

ie

te

rh

406
nf

li

nt

in

te

rs

ut

or

in

407
er

nj

di

at

at

as

408
p

er

sa

se

ai

at

409
u

(n

s)

nt

ra

el

al

ui

er

at

410
n

Je

se

kl

in

at

411
n

er

sa

al

er

it

fi

412
si

le

al

er

fu

si

se

ai

413
b

at

as

se

ra

ai

nt

414
ra

nt

ar

in

di

vi

u.

ar

er

lu

as

415
d

nt

ra

in

416
d

ai

as

ar

al

417
a

as

nt

te

er

ja

aj

er

418
ia

l.

2. D

er

kt

if

419
g

nt

ra

te

rh

er

sa

420
a

in

i,

te

or

bi

nt

ra

el

ih

at

er

in

421
fo

as

nt

si

se

ai

at

422
a

at

as

nt

ra

k-

nt

ra

in

nt

423
u

ur

bi

si

ar

424
nf

li

nt

in

te

rt

nt

u.

at

nf

li

425
y

ki

ul

al

nf

li

426
k

nt

in

nt

ar

bl

ig

as

427
i

sa

ar

er

sa

428
a

te

rh

ut

a.

al

ej

429
a

di

se

er

ti

in

ut

sa

430
u

nt

sa

ti

kl

431
h

ar

se

la

lu

ut

sa

te

rb

ai

432
gi

nt

in

bl

ig

as

i.

al

433
in

ki

in

ta

er

ja

nj

ia

er

ia

434
n

pi

nj

nt

ef

in

is

ik

at

ur

435
p

er

hi

tu

hi

tu

a-

436
a

nt

si

tu

ju

er

ja

437
nj

ia

te

rb

at

as

Sejauh

mana

pilihan

akuntansi

mempeng

aruhi

kesejahte

raan

kontrak

bergantu

ng pada

besaran

relatif

438
dari

biaya

kontrak.

Biaya

kontrak

ini

mencaku

p:

1. Bi

tr

sa

si

(c

nt

bi

439
y

is

er

nt

ar

a)

2. Bi

si

(c

nt

440
o

bi

nt

n,

bi

bl

ig

as

i,

441
a

er

gi

si

sa

ki

at

ut

sa

442
di

sf

si

al

3. Bi

in

fo

as

(c

nt

443
bi

nt

er

ol

in

fo

as

i)

4. Bi

444
a

si

as

ul

is

al

bi

445
n

ul

is

al

nt

ra

et

446
ik

nt

ra

di

te

la

ti

se

ai

447
d

er

er

is

ti

ti

448
a

at

di

er

ki

ra

n)

5. Bi

ai

lit

449
(c

nt

bi

nt

ai

lit

450
n

bi

ut

sa

di

sf

si

451
o

al

Pilihan

akuntansi

tergantun

g pada

variabel-

variabel

yang

mencerm

inkan

intensif

manajem

en dalam

memilih

metode

akuntansi

berdasark

an

rencana

bonus,

kontrak

utang,

452
dan

proses

politik.

Sebagai

hasilnya

ada tiga

hipotesis

yang

dihasilka

n;

hipotesis

rencana

bonus,

hipotesis

modal

hutang,

dan

hipotesis

biaya

politis.

Hipotesis

ini secara

umum

dinyataka

n dalam

453
bentuk

perilaku

oportunis

tis dari

para

manajer.

Hipotesis

tersebut

adalah

sebagai

berikut:

1. H

ip

ot

es

is

re

454
u

er

at

aj

er

er

sa

455
h

re

456
n

ki

es

ar

et

457
a

nt

si

ni

at

la

or

458
n

la

er

io

di

er

io

er

ja

la

n.

as

ar

459
m

ik

ir

al

ti

460
se

er

ti

it

ki

ni

at

461
n

er

se

nt

as

ni

la

ji

ti

te

rd

462
p

at

es

ai

te

rh

et

te

rp

ili

463
h.

2. H

ip

ot

es

is

ui

ta

ut

er

at

464
a

se

ki

ti

gi

ut

g/

ui

ta

er

465
u

sa

ai

tu

sa

se

ki

466
k

at

(s

ki

et

at

a)

er

sa

467
te

rh

at

as

n-

at

as

te

rd

at

468
di

al

er

ja

nj

ia

ut

se

ki

469
es

ar

es

at

at

as

el

ar

er

ja

nj

470
ia

te

rj

di

bi

al

te

471
k

ni

s,

se

ki

es

ar

ki

472
b

ar

aj

er

473
et

e-

et

nt

si

ni

474
k

at

la

a.

3. H

ip

ot

es

is

bi

ol

iti

er

475
n

at

er

sa

es

ar

476
u

er

sa

ci

477
ki

es

ar

ili

nt

si

nt

478
u

ur

la

or

la

a.

Pesan

dasar

yang

selanjutn

ya

menjadi

479
dikenal

sebagai

Kelomp

ok

Akuntans

Rocheste

r adalah

hampir

semua

teori

akuntansi

tidak

bersifat

keilmuan

karena ia

bersifat

normatif

dan

harus

diganti

dengan

teori

positif

yang

480
menjelas

kan

praktek

akuntansi

aktual

dalam

bentuk

pilihan

bebas

manajem

en

terhadap

prosedur

akuntansi

dan

bagaiman

a standar

peraturan

telah

berubah

dari

waktu ke

waktu.

Evaluasi

481
Pendeka

tan

Positif

Pendekat

an positif

melihat

pada

mengap

praktek

akuntansi

dan/atau

teori

akuntansi

berkemba

ng

sebagaim

ana

adanya

dengan

tujuan

untuk

menjelas

kan

dan/atau

482
meramal

kan

peristiwa

akuntansi

Karenany

pendekat

an positif

berusaha

untuk

menentuk

an

berbagai

faktor

yang

mungkin

mempeng

aruhi

faktor

rasional

dalam

bidang

akuntansi

. Pada

483
dasarnya

ia

berusaha

untuk

menentuk

an suatu

teori

yang

menjelas

kan

fenomena

yang

diamati.

Pendekat

an positif

secara

umum

dibedaka

n dari

pendekat

an

normatif

yang

berusaha

untuk

484
menentuk

an suatu

teori

yang

menjelas

kan apa

yang

seharusn

ya dan

bukannya

apa

yang

ada.

Pendekat

an positif

sepertiny

menimbu

lkan rasa

optimism

e yang

cukup

besar di

antara

para

485
pendukun

gnya.

Rasa

optimism

e ini

tidak

dimiliki

secara

hal

alamiah

oleh

semua

orang.

Satu

kritik

keras

terhadap

pendekat

an positif

didasarka

n pada

empat hal

pokok:

1. P

er

486
n

at

ar

el

es

te

487
h

je

ni

el

iti

si

ti

er

488
e

la

nj

di

at

pr

as

ar

at

489
gi

te

or

nt

si

or

at

if

er

as

ar

490
p

at

bi

ar

il

491
a

fe

al

di

ti

at

ti

at

492
b

er

(a

ui

ta

nt

si

er

di

493
g

nt

n)

te

la

sa

la

h.

2. K

se

or

494
i

si

ti

er

as

al

ar

at

fi

lo

of

il

ia

495
h

sa

al

al

496
a

er

at

is

til

497
ur

se

ai

ar

te

or

il

pi

ri

ti

498
d

at

er

at

si

ti

at

as

499
a

3. W

al

at

te

or

500
ki

di

nt

er

al

501
n

es

ki

te

la

di

et

ui

sa

la

h,

at

te

or

502
nj

el

as

at

as

je

ni

di

ar

ol

el

503
p

es

te

at

te

or

bi

as

di

504
a

ai

nt

uj

pr

sa

or

at

if

se

505
h

ar

di

et

ui

ti

sa

la

h.

506
et

al

is

is

as

ar

ik

ir

507
a

er

as

al

ar

fe

hi

pr

is

508
a

di

te

ri

at

as

as

ar

kt

in

509
n

al

et

se

ai

nt

510
m

te

or

nj

el

as

n.

4. B

er

to

la

el

511
k

et

pi

ri

512
e

nt

el

sa

513
g

gi

gi

nt

al

te

or

514
m

nj

di

k,

el

es

te

515
m

er

al

ar

se

516
a

ai

al

as

gi

al

te

or

er

517
a.

Satu titik

lainnya

berdasar

pada

pendapat

bahwa

teori

positif

atau

empiris

adalah

juga

normatif

dan

bernilai

karena

teori

tersebut

biasanya

menandai

suatu

ideologi

konservat

if dalam

518
dampak

kebijakan

akuntansi

mereka.

Kritik

yang

terkeras

atas teori

akuntansi

positif

(positive

accountin

g theory-

PAT)

berasal

dari

Sterling

dengan

komentar

nya

bahwa:

1. D

pi

519
la

ar

st

di

as

ni

la

pr

kt

520
k

nt

si

al

al

ti

er

si

fa

521
t

st

nt

if

2. P

522
a

il

ar

te

or

al

sa

la

3. H

as

il

523
c

ai

ni

hi

Sterling

juga

membuat

kesimpul

an yang

patut

untuk

tidak kita

lewatkan,

ia

menyatak

an

bahwa:

524
saya
merekom
endasika
n para
akuntan
untuk
menerap
kan
pisau
bedah
milik
sterling
yang
lemah
dan
secara
memaluk
an
tercuri,
dimana
konsep
akuntans
i apapun
yang
tidak
memiliki
inti
logika
umum
yang
dapat
Anda
jelaskan
pada diri
Anda
seharusn
ya
dilupaka
n. Saya
percaya
bahwa
suatu
penerapa
n yang
baik atas
kriteria
tersebut
dalam
akuntans

525
i akan
membuat
PAT
menjadi
suatu
industri
penginap
an dan
menggan
tinya
sebagai
gaya
dominan
masa ini,
sekaligus
memberi
kan
perlindu
ngan
terhadap
gaya
mendata
ng.

MATE
R
I
X
II
AKUN
T
A
N
S
I
I
N
F

526
L
A
S
I
(
P
E
R
U
B
A
H
A
N
H
A
R
G
A
)

Kompete

nsi

Dasar

a. Menj

elask

an

527
beber

apa

alasa

yang

mend

ukun

masih

ditera

pkann

ya

histor

ical

cost

b. Menj

elask

an

beber

apa

penda

pat

tentan

penga

528
ruh

akunt

ansi

perila

ku

c. Menj

elask

an

pener

apan

teori

Effici

ency

Mark

et

Hyph

otesis

dalam

Pasar

Moda

d. Menj

elask

an

konse

529
p

meng

enai

indek

harga

PENDA

HULUA

kuntansi

keuangan

merupaka

n media

informasi

yang

disusun

oleh

manajem

en selaku

pengelola

bisnis

untuk

kepenting

530
an publik

khususny

a investor

dan

kreditor.

Laporan

keuangan

memberi

kan

informasi

yang

disajikan

oleh

akuntansi

keuangan

dalam

rangka

menilai

kinerja

perusaha

an.

Informasi

yang

disajikan

pada

531
laporan

keuangan

ini

disusun

berdasark

an

standar

yang

sudah

ditetapka

n dan

prinsip-

prinsip

yang

sudah

baku.

In

flasi

adalah

kenaikan

tingkat

harga

umum

atas

semua

532
barang

dan jasa

di dalam

suatu

perekono

mian.Tek

anan

inflasi

merupaka

n suatu

peristiwa

moneter

yang

dapat

dijumpai

pada

hampir

semua

negara-

negara di

dunia

yang

sedang

melaksan

akan

533
proses

pembang

unan.

Sebagai

negara

berkemba

ng yang

masih

terus

menjalan

kan

pembang

unan,

Indonesia

mengala

mi inflasi

dari

tahun ke

tahun.

anyak

study

mengenai

inflasi di

negara-

534
negara

berkemba

ng,

menunju

kan

bahwa

inflasi

bukan

semata-

mata

merupaka

fenomena

moneter,

tetapi

juga

merupaka

fenomena

struktural

atau cost

push

inflation.

Hal ini

disebabk

535
an karena

struktur

ekonomi

negara-

negara

berkemba

ng pada

umumny

a yang

masih

bercorak

agraris.

Sehingga

goncanga

ekonomi

yang

bersumbe

r dari

dalam

negeri,

misalnya

gagal

panen

536
(akibat

faktor

eksternal

pergantia

n musim

yang

terlalu

cepat,

bencana

alam, dan

sebagain

ya), atau

hal-hal

yang

memiliki

kaitan

dengan

hubungan

luar

negeri,

misalnya

memburu

knya

term of

trade,

537
utang

luar

negeri ,

dan kurs

valuta

asing,

dapat

menimbu

lkan

fluktuasi

harga di

pasar

domestik.

engukura

n yang

selama

ini

digunaka

n dalam

akuntansi

adalah

metode

Historical

Cost.

538
Historical

Cost

adalah

menurut

pendapat

ini cost

principle

atau

disebut

juga

acquisitio

n cost

adalah

dasar

penilaian

yang

tepat

untuk

mencatat

perolehan

barang ,

jasa ,

biaya ,

harga

pokok,

539
dan

ekuitas.

Dengan

perkataan

lain,

setiap

perkiraan

dinilai

berdasark

an harga

pertukara

nnya

pada

tanggal

perolehan

(Sofyan

Syafri

Harahap:

2011).

etode

historical

cost ini

menunju

kkan

540
bahwa

laporan

keuangan

bersifat

historis,y

aitu

merupaka

n laporan

keuangan

atas

kejadian

yang telat

lewat.

Akuntans

i juga

disusun

berdasark

an

prinsip

unit

moneter,

hal ini

berarti

akuntansi

hanya

541
memberi

kan data

kuantitati

f dan

moneter.

Akuntans

i hanya

memberi

kan data

yang

sifatnya

material.

Sedangka

n inflasi

yang

terjadi

merupaka

n suatu

kejadian

yang

akan

datang,

yang di

pengaruh

i dari

542
kejadian

sebelumn

ya.

In

flasi yang

terjadi di

suatu

negara

akan

membaw

a dampak

terhadap

laporan

keuangan

yang

disajikan

karena

informasi

yang ada

menjadi

tidak

relevan

dan tidak

sesuai

dengan

543
keadaan

pasar

yang

sesunggu

hnya.

Serta

prinsip

stable

monetary

unit yaitu

kesatuan

moneter

dianggap

stabil.

Hal ini

tidak

berlaku

pada

kenyataa

nnya

karena

kita

ketahui

bahwa

dimana

544
saja di

dunia ini

tingkat

inflasi

nya akan

berubah.

Di

Indonesia

pada

tahun

1956

tingkat

inflasi

tertinggi

sampai

650%,

pada

tahun

1999 saja

tingkat

inflasinya

mencapai

9,35%.

(Sofyan

Syafri

545
Harahap:

2011)

ermasala

han-

permasal

ahan

inilah,

yang

memicu

banyakny

a kritik

terhadap

kegunaan

laporan

keungan

sebagai

pemberi

informasi

khusunya

pada

masa

inflasi.

Pada saat

inflasi,

546
informasi

informasi

yang

disajiakn

pada

laporan

keuangan

hanya

sia-sia

saja

karena

informasi

yang

disajikan

tidak

sesuai

dengan

apa yang

ada pada

kenyataa

nnya. Hal

ini juga

yang

memicu

547
munculn

ya

akuntansi

inflasi.

kuntansi

inflasi

adalah

akuntansi

yang

berupaya

untuk

menyusu

n laporan

keuangan

yang

memuat

dampak

dari

inflasi

atau

penuruna

n nilai

beli uang

pada

548
laporan

keuangan

sehingga

laporan

keuangan

menunju

kkan

satuan

mata

uang

pada

tingkat

harga

yang

berlaku

saat itu

bukan

lagi harga

historis.

Pengerti

an

Inflasi

dan

Tingkata

549
n Inflasi

alam

ilmu

ekonomi,

inflasi

adalah

suatu

proses

meningka

tnya

harga-

harga

secara

umum

dan

terus-

menerus

(kontinu)

berkaitan

dengan

mekanis

me pasar

yang

dapat

550
disebabk

an oleh

berbagai

faktor,

antara

lain,

konsumsi

masyarak

at yang

meningka

t,

berlebihn

ya

likuiditas

di pasar

yang

memicu

konsumsi

atau

bahkan

spekulasi

, sampai

termasuk

juga

akibat

551
adanya

ketidakla

ncaran

distribusi

barang.

enurut

para

pakar

beberapa

pengertia

mengenai

inflasi:

1. Menur

ut

Nopiri

(1987:

25)

adalah

`Prose

kenaik

an

552
harga-

harga

umum

barang

barang

secara

terus

mener

us

selam

peride

tertent

u.

2. Menur

ut

Samue

lson

dan

Nordh

aus

(1998:

578-

603)

553
Inflasi

dinyat

akan

sebaga

kenaik

an

harga

secara

umum

Jadi

tingkat

inflasi

adalah

tingkat

perubaha

n harga

secara

umum

yang

dapat

dinyataka

n dengan

rumus

554
sebagai

berikut:

Rate of

inflation

(year t) =

Price

level

(year t)-

price

level

(year t-

l) :Price

level

(year t-l)

Kondisi

inflasi

menurut

Samuelso

(1998:58

1),

berdasark

an

sifatnya

inflasi

dibagi

555
menjadi

tiga

bagian

yaitu:

a.

Merayap

{Creepin

Inflation

Laju

inflasi

yang

rendah

(kuran

g dari

10%

pertah

un),

kenaik

an

harga

berjala

556
n

lambat

denga

persen

tase

yang

kecil

serta

dalam

jangka

waktu

yang

relatif

lama.

b. Inflas

mene

ngah

{Gall

oping

Inflat

ion)

Ditand

ai

557
denga

kenaik

an

harga

yang

cukup

besar

dan

kadan

g-

kadan

berjala

dalam

waktu

yang

relatif

pende

k serta

memp

unyai

sifat

aksele

558
rasi

yang

arriny

harga-

harga

mingg

u/bula

n ini

lebih

tinggi

dari

mingg

u/bula

n lalu

dan

seteru

snya.

c. Inflas

Ting

gi

{Hyp

er

Inflat

559
ion)

Inflasi

yang

paling

parah

denga

dtanda

denga

kenaik

an

harga

sampa

i 5

atau 6

kali

dan

nilai

uang

meros

ot

denga

560
tajam.

Biasan

ya

keada

an ini

timbul

apabil

pemer

intah

menga

lami

defisit

anggar

an

belanj

a.

Metode

Penguku

ran

Inflasi

Suatu

kenaiikan

harga

561
dalam

inflasi

dapat

diukur

dengan

menggun

akan

indeks

harga.

Ada

beberapa

indeks

harga

yang

dapat

digunaka

n untuk

menguku

r laju

inflasi

(Nopirin,

1987:25)

antara

lain:

a)

562
Consum

erPriceI

ndex

(CPI)

Indeks

yang

digunaka

n untuk

menguku

r biaya

atau

pengeluar

an rumah

tangga

dalam

membeli

sejumlah

barang

bagi

keperluan

kebuthan

hidup:

CPI=

(Cost of

marketba

563
sket

ingiven

year :

Cost of

marketba

sket in

base

year) x

100%

b)

Produse

PriceInd

ex

dikenal

dengan

Whosale

Price

Index

Index

yang

menitikb

eratkan

pada

564
perdagan

gan besar

seperti

harga

bahan

mentah

(raw

material),

bahan

baku atau

barang

setengah

jadi.

Indeks

PPI ini

sejalan

dengan

indeks

CPI.

c) GNP

Deflator

GNP

deflator

ini

565
merupaka

n jenis

indeks

yang

berbeda

dengan

indeks

CPI dan

PPI,

dimana

indeks ini

mencang

kup

jumlah

barang

dan jasa

yang

termasuk

dalam

hitungan

GNP,

sehingga

jumlahny

a lebih

banyak

566
dibandin

g dengan

kedua

indeks

diatas:

GNP

Deflator

= (GNP

Nominal

: GNP

Riil) x

100%

Faktor -

faktor

yang

mempen

garuhi

Inflasi

Menurut

Samuelso

n dan

Nordhaus

(1998:58

7), ada

567
beberapa

faktor

yang

menyeba

bkan

timbulny

a inflasi:

a.

Demand

Pull

Inflation

Timbul

apabila

perminta

an

agregat

meningka

t lebih

cepat

dibandin

gkan

dengan

potensi

produktif

perekono

568
mian,

menarik

harga ke

atas

untuk

menyeim

bangkan

penawara

n dan

pennintaa

n agregat.

b. Cost

Push

Inflation

or

Supply

Shock

Inflation

Inflasi

yang

diakibatk

an oleh

peningkat

an biaya

569
selama

periode

pengangg

uran

tinggi

dan

pengguna

an

sumber

daya

yang

kurang

efektif.

Sedangka

n faktor-

faktor

yang

menyeba

bkan

timbulny

a inflasi

tidak

hanya

dipengar

570
uhi oleh

Demand

Pull

Inflation

dan Cost

Push

Inflation

tetapi

juga

dipengar

uhi oleh :

a) Dome

stic

Inflati

on

Tingk

at

inflasi

yang

terjadi

karena

diseba

bkan

oleh

kenaik

571
an

harga

barang

secara

umum

di

dalam

negeri.

b) Impor

ted

Inflati

on

Tingkat inflasi

yang

terjadi

karena

diseba

bkan

oleh

kenaik

an

harga-

harga

barang

Akuntan

572
si Inflasi

Metode

yang

digunaka

n dalam

akuntansi

inflasi

sama

dengan

metode

penentua

n laba.

Penekana

penentua

n laba

adalah

pada nilai

laba yang

lebih

relevan

yang

digambar

kan oleh

laporan

573
keuangan

sedangka

n inflasi

nilai

semua

item

yang

terdapat

dalam

laporan

keuangan

. Dalam

menyusu

n laporan

keuangan

pada

masa

inflasi

juga

diperluka

metode-

metode.

Menurut

574
Johnson,

metode

pengukur

an aktiva

dan

kewajiba

n dapat

dibagi :

1. The

Entry

Value

Syste

dari

harga

umu

yang

terdir

dari :

a.

Histor

ical

cost

575
b.

Gener

al

price

level

c.

Repla

cemen

t cost

d.

Repro

ductio

n cost

The Exit

Value

System

harga

pasar

atau

current

market

value

yang

terdiri

dari :

576
a. net

realiz

able

value

b.

selling

price

c.

expect

ed

value

Pada

akuntansi

inflasi

,metode

metode

di atas

digunaka

n dalam

menyusu

n laporan

keuangan

pada saat

inflasi

577
adalah :

a.

General

Price

Livel

Keuntung

an

General

Price

Level

Adjustme

nt

(GPLA)

adalah :

1. Dapat

menje

laska

penga

ruh

inflas

i pada

perus

ahaan

578
2. Meni

ngkat

kan

kegun

aan

perba

nding

an

lapor

an

antar

perio

de

3. Mem

bantu

pema

kai

lapor

an

menil

ai

arus

kas di

masa

yang

579
akan

datan

secar

lebih

baik

4. Mem

perba

iki

tingk

at

keper

cayaa

rasio

lapor

an

keuan

gan

yang

dihitu

ng

dari

angka

580
-

angka

lapor

an

keuan

gan

yang

sudah

dises

uaika

Kelemah

annya

adalah :

1. Inflas

i itu

terjad

i pada

baran

yang

berbe

da

dan

581
perus

ahaan

yang

berbe

da

jadi

tidak

bisa

disam

akan

2. GPL

tidak

berm

akna

bagi

perus

ahaan

3. Angk

yang

dises

uaika

tidak

582
meng

gamb

arkan

arus

kas

4. Rasio

itu

adala

indik

ator

menta

b.

Current

Cost

Accounti

ng

Menurut

Edgar

Edward

dan

Philip

Bell

583
(1961),

yang

dibutuhk

an oleh

manajer

adalah

bagaiman

a mereka

mengalok

asiakan

sumber-

sumber

ekonomi

yang ada

untuk

memaksi

malkan

laba.

Manajer

biasanya

menghad

api

masalag

apakah

ingin

584
mempert

ahankan

suatu

aktiva

atau

utang

atau

menjual

atau

membaya

rnya dan

bagaiman

menggun

akan atau

mendanai

kegiatan

perusaha

an. Untuk

menjawa

b ini

mereka

mengusul

kan

perhitung

585
an

business

profit,

yang

memliki

dua

kompone

n.

1.

Current

Operatin

g Profit

Laba

dari

curren

operat

ing

adalah

kelebi

han

nilai

sekara

ng

586
dari

barang

atau

jasa

yang

dijual

denga

harga

pokok

nya.

2.

Realizabl

e Cost

Saving

( Holdin

g Gain)

Kenaikan

harga

pokok

dari suatu

aktiva

yang

masih

dilmiliki

587
sekarang

( dengan

harga

sekarang)

Beberapa

bentuk

Current

Cost :

a.

Replace

ment

Cost

nilai

yang

diukur

saat ini

(current

cost)

untuk

mendapat

kan

aktiva

baru atau

menggant

588
inya

dengan

kapasitas

produksi

nya yang

sama.

Dalam

praktik

nilai

ganti ini

hanya

diterapka

n pada

aktiva

nonmone

ter,

sepertiny

persediaa

n, aktiva

tetap.

Aktiva

tetap

disajiaka

589
menurut

nilai

gantinya,

nilai

bersih

setelah

digambar

kan nilai

yang

sudah

dipakai.

Penyusut

an

dihitung

berdasark

an pada

nilai

ganti itu.

Pada

masa

inflasi

sering

terjadi

backlog

depreciati

590
on atau

penyusut

an yang

bersaldo

negatif.

Pada

masa

inflasi

nilai dari

replacem

et value

ini lebih

besar dari

general

price

level.

Metode

ini

dikritik

dalam hal

bj

ek

591
ti

vi

ta

pe

ni

la

ia

at

au

ta

ks

ir

an

ha

rg

an

ya

se

hi

ga

an

592
g

ka

an

ka

ya

ti

ul

ti

da

di

da

sa

rk

an

pa

da

tr

an

593
sa

ks

ya

se

be

na

rn

ya

al

ha

ha

rg

su

at

ak

594
ti

va

en

ur

ak

pe

ur

na

it

ak

an

en

595
ul

ka

pe

be

ba

na

ke

la

ba

ru

gi

is

al

ya

pe

us

ut

596
an

da

ha

rg

pr

ks

i)

le

bi

re

da

da

597
ri

be

ba

pa

da

hi

st

or

ic

al

co

st.

hi

rn

ya

in

co

ak

an

le

598
bi

ti

gi

da

ri

hi

st

or

ic

al

co

st.

er

ba

ha

ha

rg

599
m

ti

da

te

rg

ba

da

la

et

de

re

pl

ac

en

600
t

co

st

in

i,

ka

re

na

ha

ya

nt

ak

ti

va

te

rt

en

tu

le

601
h

ka

re

na

ya

et

de

re

pl

ac

en

co

st

in

di

an

ga

602
p

ka

er

pa

ka

et

de

ak

nt

an

si

in

fl

as

603
u

ka

el

ak

ka

pe

rb

an

di

ga

an

ta

pe

ru

sa

ha

an

ya

604
n

sa

li

be

rb

ed

a.

Walaupu

n ada

kritik ini,

sebagai

pihak

mengang

gap

bahwa

metode

ini paling

mudah

diterapka

n dalam

akuntansi

inflasi.

605
b.

Reprodu

ction

cost

harga itu

diukur

berdasark

an harga

sekarang

jika

aktiva itu

dibuat

atau

diduplika

si seperti

barang

yang

dimiliki

itu tanpa

melihat

perubaha

teknologi

yang

606
mungkin

mempeng

aruhi

aktiva

yang

dibuat

itu.

Secara

umum

apa yang

berlaku

pada

metode

replacem

ent cost

berlaku

juga pada

metode

reproduct

ion cost.

c. Net

Realizabl

e Value

merupaka

607
n harga

jual

dikurangi

taksiran

biaya

penjulan.

Pada

masa

inflasi

nilai dari

net

relizable

value ini

lebih

besar dari

replacem

ent cost

karena

manajem

en tidak

mungkin

menjual

barangny

a tanpa

menghara

608
pkan laba

marjin

general

price

level.

Penyusut

an dalam

metode

ini

dihitung

berdasark

an

perbedaa

n antara

harga jual

aktiva itu

pada

awal

dibandin

gkan

dengan

pada

akhir

periode.

609
d. selling

Price

Di sini

nilai

yang

dipakai

adalah

harga jual

tanpa

dikurangi

biaya

penjualan

sehingga

laporan

keuangan

yang

disusun

menurut

selling

price ini

akan

lebih

besar

daripada

net

610
realizable

value dan

metode

lain yang

disebut

sebelumn

ya.

e.

Expected

Value

Metode

ini sangat

tergantun

g pada

penghara

pan

seseorang

jadi bisa

lebih

besar

atau lebih

kecil

dibandin

g dengan

611
metode

lain

karena

expected

value ini

merupaka

gambaran

dari

present

value kas

di masa

yang

akan

datang.

3.

Monetar

y Non-

Monetar

y Items

Monetary

Item

adalah

aktiva

612
atau

kewajiba

n yang

dinilai

atau

disajikan

dalam

unit uang

yang

tetap

misalnya

kas,

piutang,

hutang

atau

kewajiba

n lainnya

yang

angka

dan

jumlah

nilai

uangnya

yang

tetap

613
itulah

yang

akan

ditagih,

dibayar

di masa

yang

akan

datang

tanpa ada

perubaha

n. Nilai

ini adalah

nilai

historis

dan nanti

nilai net

realizable

value-

nyalah

yang

akan

direalisas

i. Karena

nilainya

614
itu juga

menggam

barkan

nilai

sekarang

(current

value)

untuk

aktiva

jenis ini

tidak

perlu

disesuaik

an

kecuali

untuk

mengetah

ui present

value

dari nilai

yang

diharapka

n ditagih

(expected

value) di

615
masa

yang

akan

datang.

Contohny

a :

deposito ,

valuta

asing ,

atau

klaim

valuta

asing,

dan alin-

lain.

Non-

monetary

items

adalah

nilai

dimana

jumlah

uangnya

tidak

ditetapka

616
n

menurut

kontrak

perjanjia

n. Dalam

metode

historical

cost ini

digambar

kan

sebagai

old cost

bukan

nilai

sekarang.

Misalnya

aktiva

tetap,laha

n. Dalam

metode

current

value

harga

baru itu

yang

617
dicoba

digambar

kan

dengan

harga

sekarang.

contohny

a adalah

biaya

dibayar

dimuka.

4. Model

Akuntan

si

Ada

delapan

model

akuntansi

dalam

penilaian

aktiva

dan

penentua

n laba

618
yaitu:

1.

penguku

ran

menurut

unit

uang :

a.

Historical

Cost

Accounti

ng

b.

Replace

ment

Cost

Accounti

ng

c. Net

Realizabl

e Value

Accounti

ng

d.

Present

619
Value

Accounti

ng

2.

Penguku

ran

menurut

Uint

Tenaga

Beli

(GPL)

a.

GPL

Histor

ical

Cost

Accou

nting

b.

GPL

Repla

cemen

t Cost

Accou

nting

620
c.

GPL

Net

Realiz

able

Value

Accou

nting

d.

GPL

Presen

Value

Accou

nting

Namun

yang

akan

dibahas

pada

paper ini

hanya

tiga

model

akuntansi

621
saja,

yaitu :

a.

Historical

Cost

Accounti

ng

b.

Replace

ment

Cost

Accounti

ng

c. Net

Realizabl

e Value

Accounti

ng

1.

Atribut

yang

akan

dinilai

a. D

al

622
a

de

ist

or

ic

al

os

cc

nt

in

g,

tri

ut

623
ya

di

ni

la

ad

al

ah

ju

la

ua

at

au

ka

at

au

se

je

624
ni

sn

ya

ya

di

ba

ya

nt

en

da

pa

tk

an

ak

ti

va

at

au

625
m

ba

ya

se

ju

la

ut

an

ya

di

be

ba

ka

da

626
la

ni

ua

ya

ti

ul

da

ri

pe

ro

le

ha

ak

ti

va

627
it

u.

b. D

al

de

ep

la

ce

en

os

cc

nt

628
in

g,

at

ri

ut

ya

di

ba

ya

ad

al

ah

ua

ka

at

au

se

je

629
ni

sn

ya

ya

ak

an

di

ba

ya

nt

pe

ro

le

ak

ti

630
va

ya

sa

da

se

je

ni

sa

at

se

ka

ra

at

au

ju

la

631
h

ut

an

ya

ak

an

di

be

ba

ka

nt

pe

ro

632
la

ak

ti

va

te

rs

eb

ut

c. D

al

de

et

ea

li

za

bl

633
e,

at

ri

ut

ya

di

ni

la

ad

al

ah

ju

la

ua

ka

at

634
au

se

ji

ns

ya

ya

ak

an

di

pe

ro

le

de

ga

en

ju

al

ak

635
ti

va

se

ka

ra

at

au

ju

la

ua

ya

ha

ru

di

ba

ya

636
r

nt

en

eb

us

ke

aj

ib

an

it

se

ka

ra

g.

d. D

al

637
m

de

Pr

es

en

al

ue

at

au

ap

it

al

iz

ed

al

ue

at

ri

638
b

ut

ya

di

ni

la

ad

al

ah

ar

us

ka

as

be

rs

ih

ya

639
g

di

ha

ra

ka

ak

an

di

te

ri

da

ri

pe

na

an

ak

ti

640
va

at

au

ar

us

ka

ke

lu

ar

ne

ya

di

ha

ra

ka

ak

an

di

ba

641
ya

nt

ba

ya

ke

ba

li

ut

an

g.

Atribut

itu dapat

kita

golongka

n dalam

642
tiga cara

sebagai

berikut :

us

pe

ni

la

ia

da

pa

be

ru

pa

as

la

lu

(h

ist

643
or

ic

al

co

st

),

as

ki

ni

(r

ep

la

ce

en

co

st

da

ne

re

644
al

iz

ab

le

va

lu

e)

da

as

ya

ak

an

da

ta

(p

re

se

645
nt

va

lu

e)

Je

ni

tr

an

sa

ks

i :

hi

st

or

ic

al

co

st

da

re

pl

ac

646
e

en

co

st

er

pa

ka

tr

an

sa

ks

pe

ro

le

ha

at

au

pe

647
m

be

ba

na

ut

an

g,

ne

re

al

iz

ab

le

va

lu

da

pr

es

en

648
va

lu

en

ya

ut

pe

nj

ua

la

as

et

da

pe

ba

ya

ra

649
h

ut

an

g.

Si

fa

ke

ja

di

an

al

ya

hi

st

or

ic

al

co

st

di

650
da

sa

rk

an

pa

da

ke

ja

di

an

ya

se

be

na

rn

ya

pr

es

en

va

lu

651
e

be

rd

as

ar

ka

ke

ja

di

an

ya

di

ha

ra

ka

n,

da

re

pl

ac

652
e

en

co

st

da

ne

re

al

iz

ab

le

va

lu

di

da

sa

rk

an

pa

da

653
ke

ja

di

an

ya

si

fa

tn

ya

hi

ot

es

is

(a

ga

pa

n)

Unit Of

Measure

654
Ada

dua jenis

unit

ukuran

yang

dipakai,

yaitu

sebagai

berikut :

Unit

Monet

er

(Uang

Dal

am

mode

l ini

yang

menja

di

unit

pengu

kuran

adala

655
h unit

uang.

2.

Unit

Da

ya

Bel

(Pu

rch

asi

ng

Po

wer

Dal

am

mo

del

ini

yan

me

nja

di

656
alat

uku

ada

lah

day

beli

uan

gny

yan

tent

ber

bed

apa

bila

wa

ktu

nya

ber

bed

657
a.

3.

Penilaia

n dan

Perbandi

ngan

terhadap

Model

Akuntan

si

Dalam

menila

i dan

memb

anding

kan

model

penilai

an

akunta

nsi

terseb

ut,

model

Prese

658
nt

Value

sengaj

a tidak

diikut

kan

karena

bebera

pa

kelem

ahan

sebaga

beriku

t.

Sukar

nya

menak

sir

peneri

maan

kas di

masa

yang

akan

659
datang

Pemili

han

tingka

diskon

to

yang

sangat

bervar

iasi

Aloka

si

arbitre

r dari

taksor

an

arus

kas

dalam

menila

i aset

Aloka

si

660
arbitre

r dan

taksira

n arus

kas

dari

masin

g-

masin

aktiva

secara

indivi

dual

Dalam

menilai

dan

memband

ingkan

model-

model ini

maka

yang

menjadi

661
dasar

penilaian

adalah.

1. K

es

al

ti

ul

ki

at

as

al

662
a

kt

(ti

in

er

ro

r)

Ti

in

er

ro

ti

bu

ak

663
ib

at

pe

ru

ba

ha

ni

lai

ya

ng

te

rj

ad

da

la

su

at

pe

ri

od

664
te

rt

en

tu

tet

ap

di

ca

tat

di

pe

rh

it

un

gk

an

da

di

la

po

665
rk

an

pa

da

pe

ri

od

ya

ng

lai

n.

an

se

ba

ik

ny

ad

al

ah

ba

666
w

se

tia

ke

ja

di

an

da

la

pe

ri

od

it

di

ca

tat

da

di

la

667
po

rk

an

se

su

ai

pa

da

pe

ri

od

it

u.

2. K

es

al

ki

at

668
al

at

ea

su

ri

ni

er

ro

rs

es

al

ah

an

669
ak

ib

at

al

at

uk

ur

in

te

rj

ad

ap

ab

ila

la

po

ra

ke

ua

ng

an

ti

670
da

di

sa

ji

ka

de

ng

an

en

gg

un

ak

an

da

pe

rti

ba

671
ng

ka

te

na

ga

be

li

da

ri

at

ua

ng

te

rs

eb

ut

Id

ea

ln

ya

te

672
na

ga

be

li

ua

ng

ha

ru

ik

ut

en

ja

di

ba

ha

pe

rti

ba

ng

an

da

673
la

en

yu

su

la

po

ra

ke

ua

ng

an

3. K

es

ul

it

al

674
m

af

si

ra

(i

nt

er

re

ta

bi

lit

y)

ap

or

an

ke

ua

ng

an

675
ha

ru

di

pa

ha

ta

np

sa

la

pe

ng

er

tia

n.

al

en

676
af

sir

ka

la

po

ra

ke

ua

ng

an

ki

ta

ha

ru

ah

677
as

al

ah

pe

ng

er

tia

da

pe

ng

gu

na

an

ya

en

ga

pe

rk

at

aa

678
n

lai

n,

ag

ar

od

el

ak

un

ta

ns

da

pa

di

pa

ha

ak

ki

679
ta

ha

ru

en

gg

un

ak

an

ru

us

680

681

682
m

683
n

684
r

685
a

686
m

687
e

688
n

689
e

690
i

691
n

692
i

693
O

694
t

695
c

696
a

697
m

698
h

699
n

700
C

701
d

702
a

703
r

704
(

4. R

el

ev

ns

In

fo

as

ak

un

ta

ns

ha

ru

705
s

re

le

va

ar

ti

ny

ha

ru

be

an

fa

at

ba

gi

pe

ak

ai

ny

706
a

kh

us

us

ny

un

tu

di

gu

na

ka

da

la

pr

os

es

pe

ng

bi

707
la

ke

pu

tu

sa

n.

un

ka

re

na

od

el

ak

un

ta

ns

ya

ng

708
ad

as

ih

ili

ki

ak

na

ya

ng

as

ih

ka

bu

se

pe

rti

709
as

al

ah

da

ta

di

su

lit

ba

gi

pe

ba

ca

en

ja

710
di

ka

in

fo

as

ak

un

ta

ns

it

re

le

va

ta

np

en

711
gu

as

ai

il

ak

un

ta

ns

le

bi

en

da

la

Metode

Pengukur

an Harga

Wajar

712
( Fair

Value )

Metode

pengukur

an harga

wajar

telah

berlaku

di

Amerika

sesuai

dengan

statement

NO. 157

tentang

Fair

Value

Measure

ment.

Stateme

nt ini

mendifini

sikan fair

value ,

menentap

713
kan

kerangka

untuk

menguku

r nilai

yang

wajar

( fair

value)

sesuai

dengan

prinsip

akuntansi

yang

berterima

umum,

dan

memperl

uas

pengungk

apan

tentang

pengukur

na fair

value.

714
Statemen

t ini

diterapka

n dalam

kerangka

dasar

akuntansi

yang

membutu

hkan atau

mengizin

kan

pengukur

an fair

value.

Dewan

standar

sebelumn

ya telah

memutus

kan

melalui

pengumu

man

bahwa

715
fair value

adalah

metode

pengukur

an yang

relevan.

Oleh

karena

itu,

statement

ini tidak

meemerl

ukan

metode

pengukur

an fair

vale yang

baru.

Namun,

untuk

sebagian

entitas

penerapa

n fair

value ini

716
akan

menguba

h praktik

yang

berlaku

sekarang.

Ilustrasi

Beberap

Alternati

f Model

Akuntan

si

Untuk

memberi

kan

gambaran

yang

jelas

antara

beberapa

alternativ

e model

akuntansi

717
ini kita

misalkan

PT

Sipangko

Jaya

yang

didirikan

pada

tanggal

21 Maret

2005

akan

memasar

kan

produk

baru

yang

disebut

ESTIMA

. Modal

berjumla

h Rp

30.000,-,

utangnya

Rp

718
30.000,-,

dengan

bunga 10

%. Pada

tanggal 1

Januari

PT

Sipangko

Jaya

memulai

kegiatann

ya

dengan

membeli

6.000

unit

ESTIMA

dengan

harga Rp

10,- per

unit.

Pada

tanggal 1

Mei

perusaha

719
an

menjual

5.000

unit

dengan

harga Rp

15,- per

unit.

Sementar

a itu,

perubaha

n tingkat

harga

selama

tahun

2005

adalah

sebagai

berikut:

Januari 1 Mei 1 Desember 1


Replacement Cost 10 12 13
Net Realizable Value - 15 17
General Price Level Index 100 130 156

720
Alternati

f dengan

Melihat

Sudut

Unit of

Money

Alternatif

yang kita

bahas

disini

adalah

menyang

kut

kesalahan

yang

timbul

karena

waktu.

Untuk

itu,

model

yang

akan kita

bahas

721
adalah:

1. H

ist

or

ic

al

os

cc

nt

in

2. R

ep

la

ce

en

os

722
t

cc

nt

in

3. N

et

ea

li

za

bl

al

ue

cc

nt

in

723
g

Laporan

Laba

Rugi

Laporan

laba rugi

untuk

ketiga

model itu

adalah

sebagai

berikut:

PT
Sipangko
Jaya
Laporan
Laba Rugi
Untuk
tahun
yang
berakhir
pada
tanggal 31
Desember
2005

Historical

Replacem
ent
Net
Realizable

724
75.000

92.000
Harga Poko Penjualan

50.000

60.000

73.000

25.000

15.000

19.000

3.000

3.000

3.000

22.000

12.000

16.000
Realisasi holding gain and
loss sudah
termasuk

725
10.000

10.000
Holding gain and loss
yang tidak
dihitung

3.000

3.000
Tidak direalisasi
General Price level gain

tidak
dihitung

tidak
dihitung

tidak
dihitung

22.000

25.000

29.000

PT
Sipangk
o Jaya
Neraca
31
Desembe
r 2005

Historical

726
Reolace
ment
Net
Realizabl
e

Value
Value

72.000

72.000

72.000

10.000

13.000

17.000

82.000

85.000

89.000

Utang & Modal

30.000

30.000

727
30.000

Modal Saham

30.000

30.000

30.000
Laba ditahan

22.000

22.000

22.000
Belum realisasi

3.000

7.000
Total laba ditahan

22.000

25.000

29.000
Total Modal Setor

52.000

728
55.000

59.000
Total Utang & Modal

82.000

85.000

89.000

Analisis perbedaan
akibat
waktu
Total Laba

29.000

2.

Alter

natif

Denga

Meng

gunak

an

Model

Akunt

729
ansi

yang

Diuku

Denga

n Unit

Tenag

a Beli

Umu

Dalam

model ini

yang kita

bahas

adalah:

1. G

en

er

al

Pr

ic

ev

el

730
A

dj

us

te

ist

or

ic

al

cc

nt

in

2. G

en

er

al

Pr

ic

731
ev

el

dj

us

te

ep

la

ce

en

os

cc

nt

in

3. G

732
en

er

al

Pr

ic

ev

el

dj

us

te

et

ea

li

za

bl

al

ue

733
A

cc

nt

in

PT
Sipangko
Jaya
Laporan
Laba Rugi
Untuk
tahun
yang
berakhir
pada 31
Desember
2005

Harga Pokok Penjualan

Real Realized Holding Gain and Loss


Real Unrealized Holding Gain and Loss
General Price Level Gain and Loss

PT
Sipangk
o Jaya
Neraca
Menurut
General
Price
Level
Per 31

734
desembe
r 2005

Keterangan

Persediaan
Total Aktiva

Laba Ditahan:

Unrealized
Laba/Rugi GPL
Total Pasiva

Analisis
Tipe
Kesalaha
n
Masing-
masing
Model

No Accounting Model

1 Historical-cost accounting

2 Replacement-cost

3 Net-realizable-value accounting

General price-level-adjusted historical


4
cost accounting

735
General Price-level-adjusted
5
replacement-cost accounting

General Price-level-adjusted net-


6
realizable-value accounting

MATE
RI
XIII
AKUN
TANSI
: ILMU
DAN
PARA
DIGM
A

Kompete

nsi dasar

a. Menj

elask

an

apa

yang

dima

ksud

denga

736
n

konse

parad

igma

b. Menj

elask

an

tentan

pende

katan

deskri

ptif

induk

tif

dalam

dalam

penyu

sunan

teori

akunt

ansi

dan

keyak

737
inan

nilai

dari

prakti

akunt

ansi

c. Menj

elask

an

tentan

altern

atif

siste

akunt

ansi

biay

histor

is

d. Menj

elask

an

hubu

738
ngan

pema

kaian

infor

masi

akunt

ansi

dan

infor

masi

akunt

ansi

yang

releva

denga

konse

pemb

uatan

keput

usan

akunt

ansi

739
Perubah

an

Re

vol

usi

one

Teo

ri,

da

Pa

rad

ig

ma

Pu

nct

uat

ed

Eq

uili

bri

um

Bagai

740
mana

ilmu

pengetah

uan

berubah?

Pertanyaa

n ini

telah

menjadi

perdebata

n cukup

lama.

Para

pengikut

Darwin

dengan

gagasann

ya

tentang

pertumbu

han

(increme

ntal)

menyatak

an bahwa

741
perubaha

kumulatif

masih

jauh dari

memadai

untuk

menjelas

kan

perubaha

n dalam

bidang

ilmu dan

pertumbu

han

dalam

bidang

pengetah

uan.

Sejarawa

mengajuk

an

sebuah

gagasan

742
yang

berbeda

dari

evolusi

yang

dikenal

sebagai

punctuat

ed

equilibri

um:

sebuah

altematif

di antara

periode-p

eriode

yang

panjang

dengan

infrastruk

tur yang

stabil dan

meningka

tnya

penyesua

743
ian serta

peringkas

an

periode

revolusio

ner yang

bergolak

(Niles

Eldredge

dan

Stephen

Gould).

Pada

dasamya,

"garis

keturuna

n muncul

dalam

bentuk

equilibri

um

seperti

bentuk-b

entuk

terdahulu

744
dan

spesies

baru

muncul

dengan

tiba-tiba,

melalui

perubaha

n yang

secara

tiba-tiba

menyela

(punc-

tuation)

proses

yang ada

(seperti

dalam

model

Darwin -

seleksi

alam

yang

akan

menselek

745
si

kemampu

an varian

baru

tersebut)"

Untuk

masing-

masing

teori,

punctuat

ed

equilibri

um

menawar

kan tiga

kompone

n pokok

yaitu:

st

ru

kt

ur

ya

746
g

en

da

la

pe

ri

de

ke

se

ba

ga

n,

da

pe

ri

de

747
re

ol

us

io

ne

r.

http://ww

w.b

log

ger.

co

m/p

ost-

edit

.g?

blo

gID

=27

052

650

648

930

610

5&

748
pos

tID

=43

401

768

875

582

449

91

Teori

mu

Ku

hn

ten

tan

Re

vol

usi

Ilm

iah

749
eori

tentang

revolusi

pengetah

uan

menekan

kan pada

pengemb

angan

pengetah

uan dan

motivasi

sejumlah

pengemb

angan

tersebut.

Usaha

Thomas

Kuhn

menekan

kan pada

pengemb

angan

pengetah

uan

750
dalam

bidang

sain

normal

tertentu.

Tesis

utama

revolusi

pengetah

uan ini

berdasark

an

konsep

paradigm

a. Setelah

munculn

ya

sejumlah

kritik

tentang

perbedaa

n dan

ketidak

konsisten

an

751
pemakaia

n istilah

paradigm

a, Kuhn

memperb

aikinya

dalam

bukunya

edisi

kedua:

alam

banyak

buku,

istilah

paradigm

digunaka

n dalam

dua

pengertia

berbeda.

Di satu

sisi,

752
paradigm

a terdiri

dari

keseluruh

an

konstelas

keyakina

n, nilai,

dan

teknik

yang

dibagikan

pada

anggota

suatu

komunita

s. Di sisi

lain,

paradigm

menunju

kkan satu

bentuk

elemen

753
dalam

konstelas

i, yaitu

solusi

kongkrit

atas

kebingun

gan yang

dapat

dimanfaa

tkan

sebagai

model

atau

contoh,

dan dapat

menggant

ikan

aturan

yang ada

sebagai

suatu

dasar

solusi

bagi

754
kebingun

gan

berikutny

a dalam

sain

normal.

Paradigm

a-paradig

ma ini

tidak

selamany

mendomi

nasi.

Untuk

pertama

kali

dijumpai

adanya

sejumlah

anomali

(kelainan

/keganjila

n).

755
Anomali

ini tidak

dapat

diperbaik

i. Suatu

periode

ketidak

nyamana

n dan

krisis

terjadi

dengan

adanya

perselisih

an antara

pihak

yang

melihat

anomali

sebagai

suatu

contoh

pembandi

ng, dan

pihak

756
lain yang

tidak

mengang

gapnya:

Sain

normal

berulang

kali

mengala

mi salah

langkah.

Saat itu

terjadi-ya

itu saat

profesi

tidak lagi

dapat

menghin

dari

anomali

sebagai

penyebab

tumbang

nya

tradisi

757
praktik

ilmu

pengetah

uan yang

ada-maka

penyelidi

kan

tambahan

dimulai

untuk

mengajak

para

anggota

profesi

agar

membuat

komitme

n baru,

sebagai

dasar

yang

baru

untuk

praktik

ilmu

758
pengetah

uan.

risis

berlanjut

dengan

munculn

ya

sekumpul

an

alternatif

ide dan

identifika

si cabang

pemikira

n baru.

Apa yang

sesunggu

hnya

terjadi

selama

periode

krisis,

tidak

banyak

759
yang

tahu.

H.Gilma

McCann

mengusul

kan

tingkat

karakteris

tik

teoretis

dan

kuantitati

f dari

tugas-tug

as yang

berhubun

gan

dengan

periode

awal dan

akhir dr

sain

normal:

760
Tingk

at

usaha

teoret

is

akan

meni

ngkat

selam

penge

mban

gan

revol

usi.

Penin

gkata

n ini

terdiri

dari;

nai

dia

761
o

Perges

eran

ke

paradi

gma

baru

akan

segera

muncu

l dari

sejuml

ah

tulisan

teoreti

diband

ingkan

tulisan

yang

lain.

Tingk

762
at

usaha

kuanti

tatif

akan

menin

gkat

selam

penge

mbang

an

revolu

si.

Penin

gkatan

ini

terdiri

dari

763
o

Perges

eran

ke

paradi

gma

baru

akan

segera

muncu

l dari

sejuml

ah

tulisan

kuanti

tatif

diband

ingkan

tulisan

yang

lain.

Penin

gkatan

usaha

764
kuanfi

tatif

akan

sangat

ditega

skan

di

antara

tulisan

teoreti

k.

o Akan

terjadi

pening

katan

jml

penuli

selam

penge

mbang

an

revolu

si.

765
o Akan

terjadi

pening

katan

produ

ktivita

penuli

selam

penge

mba-

ngan

revolu

si.

Perges

eran

ke

paradi

gma

baru

akan

segera

766
muncu

l dari

sejumi

ah

tulisan

penuli

muda

daripa

da

penuli

s yang

lebih

tua.

Pendu

kung

paradi

gma

baru

umum

nya

lebih

muda

daripa

767
da

pendu

kung

paradi

gma

lama.

o Akan

ada

sejuml

ah

tulisan

yang

bersifa

netral.

o Porsi

pengh

arpan

terhad

ap

penuli

s yang

mendu

kung

paradi

768
gma

baru

akan

menin

gkat

selam

revolu

si.

Seluruh

hukum

dan

proposisi

merupaka

n subjek

kesaksian

empirk.

Penolaka

n suatu

paradigm

terhadap

paradigm

a lain

bagaiman

769
apun

tidak

berdasark

an

eksklusifi

tas bukti

empirik.

Faktor-fa

ktor yang

tidak

logik

termasuk

pandanga

metafisik

keduduka

filosofik,

etnosentri

sme,

nasionali

sme, dan

karakter

sosial

770
dari

komunita

s ilmiah,

mungkin

menjadi

beban

keputusa

n.

Pengakua

paradigm

a oleh

para

pendukun

gnya

yang

lebih dari

sekadar

uang atau

kekuasaa

n, akan

menjadi

faktor

pendoron

g bagi

771
para

peneliti

maupun

komunita

s ilmiah

tertentu.

Intinya,

para

peneliti

akan

menukar

kan

pengakua

n sosial

terhadap

informasi

Walaupu

n sulit

untuk

sependap

at bahwa

pengakua

merupaka

772
n

motivasi

utama

bagi

penelitian

dalam

setiap

bidang

ilmu,

namun

ada

argumen

menarik

bahwa

dorongan

utama

penelitian

adalah

kepuasan

yang

diperoleh

apabila

melakuka

sesuatuny

773
a dengan

baik.

Namun

demikian

kecurigaa

n tentang

kebenara

n secara

psikologi

menyeli

muti

proses

pengakua

n dalam

ilmu

pengetah

uan.

Setiap

pengharg

aan yang

bersifat

intrinsik

seperti

774
popularit

as, uang,

posisi,

secara

moral

bersifat

mendua

dan

berpotens

i untuk

merusak

nilai

kepuasan

secara

alami:

seperti

reward

berbentu

pemberia

hukuman

, akan

menggant

ikan

775
keduduka

motivasi

yang

sesunggu

hnya:

perhatian

terhadap

pengakua

n akan

menggant

ikan

perhatian

terhadap

keunggul

an

pengetah

uan.

PANDA

NG

AN

RIT

ZER

TEN

776
TAN

BER

BA

GAI

PAR

ADI

GM

Fokus

perhatika

n teori

revolusi

pengetah

uan

adalah

pendefini

sian yang

tepat

tentang

konsep

paradigm

a. Kuhn

menggun

akan

777
istilah

tersebut

secara

salah dan

tidak

konsisten

. Definisi

paling

mendekat

i yang

tersaji

pada

bagian

akhir

bukunya

edisi

kedua

juga tetap

tidak

jelas.

Definisi

tersebut

tidak

mengura

ngi kritik

778
utama

terhadap

perubaha

pandanga

n Kuhn,

dari

pandanga

n bahwa

kemuncul

an dan

kegagala

n suatu

paradigm

merupaka

n akibat

faktor

politik,

ke

pandanga

n baru

bahwa

suatu

paradigm

779
a lebih

unggul

dari

pandanga

n lainnya

dengan

suatu

alasan,

meliputi

"keakurat

an,

cakupan,

kemudah

an,

manfaat,

dan

kesamaan

nya".

Kompone

n dasar

suatu

paradigm

menurut

definisi

780
Ritzer

adalah:

1.

Co

nto

(ex

em

pla

r),

ata

pot

ong

an

akfi

vita

yan

ber

fun

gsi

seb

aga

781
i

mo

del

bag

indi

vid

yan

bek

eda

me

ngg

una

kan

sua

tu

par

adi

gm

a;

2.

ga

mb

782
ara

(im

age

s)

dari

pok

ok

per

soa

lan;

3.

teor

i-te

ori

(th

eor

ies)

dan

4.

met

ode

dan

inst

783
ru

me

n.

Saat nilai

prediksi

suatu

teori bagi

para

pengguna

nya

digunaka

n, nilai

tersebut

tidak

semata-m

ata

menentuk

an

kesukses

an suatu

paradigm

a.

Disebabk

an biaya

kesalahan

784
dan

impleme

ntasinya

bervariasi

sejumlah

teori

tentang

fenomena

dapat

bertahan

secara

bersamaa

n untuk

tujuan

prediktif.

Bagaima

napun,

hanya

satu

fenomena

yang

secara

umum

akan

785
dapat

diterima

para

teoritikus

. Dalam

menerim

a suatu

teori,

teoritikus

akan

dipengar

uhi oleh

pertimba

ngan

intuitif

dari

penjelasa

n teori

suatu

fenomena

dan

jangkaua

n suatu

fenomena

, yang

786
dapat

menjelas

kan dan

mempred

iksi

sebaik

manfaat

prediksi

bagi para

pengguna

PARADI

GM

DAL

AM

AK

UNT

ANS

Paradig

ma

An

tro

787
pol

ogi

kal

Ind

ukt

if

Gambar

an

Pokok

Masalah

Bagi

pengguna

paradigm

anthropo

logical/

inductive

, pokok

persoalan

yang ada

adalah:

o Pr

ak

ti

788
k-

pr

ak

ti

ak

nt

an

si

ya

ad

a,

da

o Si

ka

an

aj

789
en

te

rh

ad

ap

pr

ak

ti

k-

pr

ak

ti

te

rs

eb

ut

Para

pendukun

pandanga

n ini

berpenda

pat

790
bahwa

pada

umumny

teknik-te

knik

mungkin

diturunka

n dan

dipertimb

angkan

dengan

berdasark

an

pengujian

terhadap

manfaatn

ya atau

bahwa

manajem

en

memegan

g peranan

utama

dalam

791
menentuk

an

teknik-te

knik

yang

akan

diimplem

entasikan

Konseku

ensinya,

tujuan

penelitian

akuntansi

yang

berhubun

gan

dengan

paradigm

anthropo

logical/

inductive

adalah

untuk

792
memaha

mi,

menjelas

kan, dan

mempred

iksi

praktik-p

raktik

akuntansi

yang ada.

Contoh,

Ijiri

memanda

ng misi

pendekat

an

paradigm

a ini

sebagai

berikut:

Bentuk

penalaran

induktif

untuk

mempero

793
leh

tujuan

yang

secara

implisit

terkandu

ng dalam

perilaku

sistem

yang ada,

tidak

ditujukan

untuk

menjami

kelangsu

ngan

sistem

yang

sudah

ada.

Tujuan

sejumlah

pengujian

adalah

794
untuk

menyorot

i di mana

perubaha

diperluka

n dan di

mana

sebaikny

dilakukan

Perubaha

n yang

disaranka

sejumlah

penelitian

memiliki

lebih

banyak

kesempat

an yang

secara

aktual

795
dapat

diimplem

entasikan

Teori-teo

ri

Emp

at teori

dapat

dipertimb

angkan

sebagai

bagian

dari

paradigm

anthropo

logikal/

inductif

o In

fo

as

796
i

ek

is

o M

de

an

al

iti

s/

ag

en

si

o H

ip

ot

es

is

in

797
o

ot

hi

g/

in

nt

798
;

da

o T

eo

ri

ak

nt

an

si

os

iti

f.

Metode-

metode

Para

pengguna

paradigm

anthropo

logical/

inductive

799
cenderun

g untuk

menggun

akan

salah satu

dari tiga

teknik

berikut

ini:

o Teknik-

te

ni

ya

di

na

ka

da

la

800
m

pe

ne

lit

ia

in

ot

hi

g;

o Teknik-

te

ni

ya

801
n

di

na

ka

da

la

pe

ne

lit

ia

in

802
a

nt

da

o Teknik-

te

ni

ya

di

na

ka

da

la

803
m

pe

ne

lit

ia

te

or

os

iti

f.

Paradig

ma

True

Inco

me /

Ded

ukti

ve

Gambar

an

Pokok

804
Masalah

Siapa

saja yang

mengado

psi

paradigm

true- inco

me/deduc

tive,

pokok

persoalan

nya

adalah:

Penyu

sunan

teori

akunta

nsi

denga

mengg

unaka

805
dasar

logika,

alasan

norma

tif,

serta

konse

p yang

baku

dan

Konse

incom

e yang

ideal

berdas

arkan

sejuml

ah

metod

e lain

selain

metod

e his-

806
torical

cost.

MacNeal

berpenda

pat

bahwa

konsep

income

yang

ideal

adalah

sebagai

berikut:

Ada satu

definisi

profit

yang

benar

dalam

istilah

akuntansi

. Profit

merupaka

peningkat

807
an bersih

dalam

tingkat

kesejahte

raan.

"Loss"

merupaka

penuruna

n bersih

dalam

tingkat

kesejahte

raan.

Definisi-

definisi

tersebut

merupaka

n definisi

para

ekonom.

Definisi

ini

singkat

dan tepat,

808
jelas,

serta

dapat

diukur

secara

matemati

s.

Alexande

r,

berpenda

pat

tentang

konsep

income

yang

ideal,

menyatak

an:

Kita

harus

menemuk

an

apakah

income

ekonomi

809
k yang

ideal

berbeda

dengan

income

akuntansi

hanya

dalam

tingkatan

bahwa

yang

ideal itu

sulit

dicapal,

atau

apakah

income

ekonomis

sudah

cukup

memadai

apabila

pengukur

annya

mudah

810
dilakukan

Teori-teo

ri

Teori

yang

muncul

dari

paradigm

a true

income/

deductive

menyajik

an

altematif

terhadap

sistem

akuntansi

biaya

historis.

Secara

umum,

lima teori

atau

811
cabang

pemikira

n dapat

diidentifi

kasi:

ri

e-

le

el

dj

st

(a

ta

rr

812
nt-

ur

si

g-

er

nt

in

g.

813
pl

nt-

st

nt

in

g.

ri

814
al-

al

nt

in

(L

ik

ui

da

si

).

nt

in

815
o

sl

nt

ry

(n

et-

-r

al

iz

bl

e-

al

816
u

e)

nt

in

g.

re

se

nt-

al

nt

817
in

g.

Masing-

masing

teori

menyajik

an

altematif

metode

penilaian

assets

dan

penentua

n income

yang

dapat

mengatas

akuntansi

biaya

historis.

Metode-

metode

Para

pengguna

818
paradigm

true- inco

me/deduc

tive

umumny

menggun

akan

alasan

analitis

untuk

membena

rkan

penyusun

an teori

akuntansi

atau

untuk

mempert

ahankan

keunggul

an suatu

model

tertentu

819
dalam

penilaian

assets/pe

nentuan

income,

selain

akuntansi

biaya-hist

orik. Para

pendukun

paradigm

a ini

umumny

mengawa

li tujuan

dan

postulat

lingkung

an ke

metode

yang

spesifik.

820
Paradig

ma

De

cisi

on-

Us

efu

lne

ss /

Sec

isio

n -

Mo

del

Gambar

an

Pakok

Masalah

Bagi para

pengguna

paradigm

decision-

usefulnes

s/

821
decision-

model,

pokok

persoalan

dasamya

adalah

manfaat

informasi

akuntansi

dalam

model

keputusa

n.

Informasi

yang

relevan

dengan

model

atau

kriteria

keputusa

ditentuka

n dan

diterapka

822
n dengan

memilih

altematif

akuntansi

terbaik.

Kemanfa

atan

dalam

model

keputusa

n sama

dengan

model

keputusa

n yang

relevan.

Sebagai

contoh,

Sterling

menyatak

an:

Apabila

suatu

properti

dapat

823
ditentuka

n oleh

sebuah

model

pembuata

keputusa

n, maka

pengukur

an

terhadap

properti

tersebut

dikatakan

relevan

(dengan

model

keputusa

tersebut).

Apabila

suatu

properti

tidak

dapat

824
ditentuka

n oleh

sebuah

model

pembuata

keputusa

n, maka

pengukur

an

terhadap

properti

tersebut

dikatakan

tidak

relevan

(dengan

model

keputusa

tersebut).

"

Teori-teo

ri

825
Dua

bentuk

teori

dapat

dimasukk

an

sebagai

bagian

paradigm

decision-

usefulnes

s/

decision-

model

yaitu;

en

tu

pe

rt

826
be

rh

ga

de

ga

pe

rb

ed

aa

be

nt

de

827
ke

ut

us

an

ya

be

rh

ga

de

ga

pe

ua

ta

828
n

ke

ut

us

an

bi

sn

is

(s

ep

er

ti

T,

li

ne

ar

pr

829
o

gr

in

g,

pe

ga

ga

ra

da

l,

be

li

vs

se

830
be

li

[l

ea

se

],

ua

at

au

be

li

da

se

ba

ga

in

831
ya

).

In

fo

as

ya

di

pe

rl

ka

ol

eh

se

ba

gi

an

be

sa

832
r

de

in

de

ga

da

da

pa

di

te

nt

ka

n.

833
en

tu

ke

ua

be

rh

ga

de

ga

pe

rb

ed

aa

ke

ja

834
di

an

ek

is

ya

ki

da

pa

pe

835
ga

ru

hi

oi

(s

ep

er

ti

ke

ba

kr

ut

an

836
pe

ga

bi

l-

al

ih

an

er

ge

r,

pe

ri

ka

bl

ig

as

i,

837
da

se

ba

ga

in

ya

).

eo

ri

ya

en

ka

838
in

fo

as

ak

nt

an

si

de

ga

ke

ja

di

an-

-k

ej

ad

ia

te

839
rs

eb

ut

ba

ya

ya

ti

da

da

pa

di

ke

ta

ui

en

ge

840
m

ba

ga

se

ju

ia

te

or

er

pa

ka

tu

ju

an

ut

841
a

ak

ti

vi

ta

ts

da

la

pa

ra

di

ci

si

n-

se

842
fu

ln

es

s/

ci

si

n-

el

Metode-

motode

Para

pengguna

paradigm

cenderun

g untuk

tergantun

843
g pada

teknik-te

knik

empirik

dalam

menentuk

an

kemampu

an

prediktif

dari

elemen-el

emen

informasi

yang

terpilih.

Pendekat

an yang

umumny

digunaka

n dalam

analisis

diskrimin

an untuk

844
mengelo

mpokkan

nya

dalam

satu

bentuk

kelompo

k dari

sejumlah

kelompo

k yang

ada

sebelumn

ya,

tergantun

g pada

karakteris

tik

keuangan

perusaha

an secara

individua

l.

Paradig

845
ma

De

cisi

on-

Us

efu

lln

ess/

De

cisi

on-

Ma

ker

/Ag

reg

at-

Ma

rke

t-

Be

ha

vio

Gambar

an

846
Pokok

Masalah

Bagi para

pengguna

paradigm

decision-

usefulnes

s/

decision

maker/

agregat-

market-b

ehavior,

pokok

masalah

sesunggu

hnya

adalah

respons

pasar

secara

keseluruh

an

terhadap

847
variabel-

variabel

akuntansi

. Para

penulis di

atas

sependap

at bahwa

manfaat

keputusa

n secara

umum

dalam

variabel

akuntansi

dapat

diperoleh

dari

perilaku

pasar

secara

keseluruh

an, atau

seperti

yang

848
disajikan

oleh

Gonedes

dan

Dopuch,

hanya

pengaruh

prosedur

akuntansi

altematif

atau

spekulasi

yang

dapat

diniial

dari

perilaku

pasar

secara

keseluruh

an.

Menurut

Gonedes

dan

Dopuch,

849
pemiliha

n sistem

informasi

akuntansi

ditentuka

n oleh

perilaku

pasar

secara

keseluruh

an.

Teori-teo

ri

Hubunga

n antara

perilaku

pasar

secara

keseluruh

an

dengan

variabel

akuntansi

didasarka

850
n pada

teori

efisiensi

pasar

modal.

Menurut

teori ini,

pasar

akan

dikatakan

efisien

jika;

ha

rg

pa

sa

en

ce

in

ka

851
n

se

ca

ra

pe

(f

ul

ly

re

fl

ct

se

lu

ru

in

fo

as

852
i

ya

te

rs

ed

ia

nt

da

dr

su

ut

853
pl

ik

as

in

ya

ba

a,

ha

rg

pa

sa

ti

da

bi

as

da

er

es

854
p

se

ca

ra

ce

pa

se

lu

ru

in

fo

as

ba

ru

Teori ini

secara

jelas

855
menyatak

an bahwa

umumny

a dalam

kondisi

pasar

efisien,

abnorma

l retum

yang

dapat

diperoleh

dari

pemanfaa

tan

informasi

yang

lebih luas

dalam

hubungan

nya

dengan

setiap

pola

perdagan

856
gan

adalah

nol.

Perubaha

n dalam

kumpula

informasi

yang

tersedia

secara

otomatis

akan

menyeba

bkan

keseimba

ngan

harga

yang

baru.

Pada

kenyataa

nnya

teori

yang

857
menegas

kan

perilaku

pasar

meliputi:

th

ef

fi

ci

nt

rk

et

el

th

ef

fi

858
ci

nt

rk

et

ot

es

is

th

pi

ta

ss

et

859
p

ri

ci

el

th

bi

tr

ri

ci

th

860
e

ry

th

ui

li

ri

th

ry

of

pt

io

ri

861
ci

g.

Metode-

motode

Para

pengguna

paradigm

a ini akan

mengikut

i metode:

th

rk

et

el

th

862
e

et

es

ti

at

io

el

th

nt

st

863
m

et

ol

y;

th

hl

n'

al

at

io

864
d

el

,.

"

th

ri

le

el

al

et

865
al

at

io

el

th

in

fo

at

io

nt

nt

of

866
e

in

el

s,

th

el

of

th

re

la

ti

867
n

et

in

re

tu

Paradig

ma

De

cisi

868
on-

Us

efu

lln

ess

De

cisi

on

Ma

ker

Ind

ivi

du

al -

Us

er

Gambar

an

Pokok

Masalah

Bagi para

pengguna

paradigm

869
a

decision-

usefullne

ss/

decision-

maker/

individua

l- user,

pokok

masalahn

ya adalah

respon

pengguna

individu

terhadap

variabel-

variabel

akuntansi

. Para

pendukun

paradigm

a ini

berpenda

pat

870
bahwa

secara

umum

manfaat

variabel

akuntansi

terhadap

pembuata

keputusa

n dapat

dilihat

dari

sudut

perilaku

manusia.

Dengan

kata lain,

akuntansi

dipandan

g sebagai

proses

keperilak

uan.

Tujuan

871
penelitian

akuntansi

keperilak

uan

adalah

untuk

memaha

mi,

mengurai

kan, dan

mempred

iksi

perilaku

manusia

dalam

hubungan

nya

dengan

akuntansi

Paradigm

a ini

berhubun

gan

dengan

872
kepenting

an

pengguna

akuntansi

secara

intemal,

prosedur

dan

penilai

informasi

, serta

masyarak

at umum

atau

perwakila

nnya.

Teori-teo

ri

Sebagian

besar

penelitian

yang

berhubun

gan

873
dengan

paradigm

decision-

usefulnes

s/

decision-

maker/

individua

l- user

tidak

dikaitkan

dengan

manfaatn

ya dalam

pembentu

kan teori

secara

jelas.

Secara

umum,

altematif

untuk

mengemb

angkan

874
teori

akuntansi

keperilak

uan yang

memadai

meminja

m, dari

disiplin

ilmu

yang lain.

Sebagian

besar

teori

tersebut

cukup

memadai

untuk

menjelas

kan dan

mempred

iksi

perilaku

manusia

dalam

hubungan

875
nya

dengan

akuntansi

Teori-teo

ri

pinjaman

ini di

antaranya

re

la

ti

vi

ni

tif

(k

es

ad

876
ar

an

da

la

ak

nt

an

si;

re

la

ti

vi

da

ya

da

la

877
ak

nt

an

si;

pe

ga

ru

ke

pe

ril

ak

ua

da

ri

in

fo

as

ak

878
u

nt

an

si;

re

la

ti

vi

li

ui

sti

da

la

ak

nt

an

si;

879
hi

ot

es

is

fi

ks

as

fu

gs

io

na

da

fi

ks

as

da

ta

hi

880
p

ot

es

is

in

fo

at

io

in

ct

e;

hi

ot

es

is

sl

881
a

or

ga

ni

sa

si

na

da

pe

ga

ga

ra

n;

pe

de

ka

882
ta

nt

in

je

ns

da

la

pe

us

na

si

st

ak

883
nt

an

si;

pe

ga

ga

ra

pa

rti

si

pa

tif

da

ki

ne

rj

a;

de

884
l

pe

ro

se

sa

in

fo

as

ya

be

rh

ga

de

885
n

ga

an

us

ia

el

ip

ut

i:

th

le

el

,.

th

886
pr

bi

li

st

ic

ju

nt

el

th

pr

887
ci

al

vi

al

el

th

ni

ti

888
v

st

yl

pr

h.

Model-m

odel

Para

pengguna

paradigm

a ini

cenderun

g untuk

menggun

akan

seluruh

metode

889
yang

disukai

oleh para

ahli

keperilak

uan-tekni

pengamat

an,

wawanca

ra, dan

kuesioner

serta

eksperim

en

merupaka

n metode

yang

banyak

digunaka

n. Hal ini

juga

merupaka

n awal

yang baik

890
untuk

suatu

proses

pengakua

n.

Paradig

ma

Inf

or

ma

tio

n /

Ec

on

om

ics

Gambar

an

Pokok

Masalah

Pokok

masalah

yang

dihadapi

891
para

pengguna

paradigm

informati

on/

economic

s, adalah

sebagai

berikut:

Informasi

merupaka

n suatu

komodita

ekonomis

, dan

Peroleha

sejumlah

informasi

dalam

masalah

892
pemiliha

ekonomis

Nilai

informasi

dipandan

g dari

sudut

kriteria

cost- ben

efit

dalam

struktur

formal

teori

pembuata

keputusa

n dan

teori

ekonomi.

Hal ini

dinyataka

n dengan

893
cara

sebagai

berikut:

...

argumen

yang

mengatas

namakan

accrual

accountin

mengacu

pada

dasar

pemikira

n bahwa

pe

la

or

an

in

894
e

be

rb

as

is

cr

al

nt

in

en

ya

pa

ik

an

895
le

bi

ba

ya

in

fo

as

da

ri

pa

da

si

st

ak

nt

an

896
si

ya

be

ro

ri

en

ta

si

h-

fl

w,

cr

al

897
o

nt

in

er

pa

ka

ca

ra

ya

pa

li

ef

isi

en

nt

898
u

en

ya

pa

ik

an

in

fo

as

ta

ba

ha

in

i,

da

ak

899
ib

at-

-a

ki

ba

ya

di

ti

ul

ka

ya

ni

la

ya

900
di

ha

sil

ka

ol

eh

in

fo

as

ta

ba

ha

in

el

eb

ih

901
c

st

nt

pr

ks

in

ya

Informasi

akuntansi

dievaluas

i dalam

hubungan

nya

dengan

902
kemampu

an untuk

meningka

tkan

kualitas

pemiliha

n secara

optimal

dalam

masalah

pemiliha

n yang

harus

diselesaik

an oleh

seorang

individu

atau

sejumlah

individu

dalam

sekelomp

ok

individu

yang

903
heterogen

. Seorang

individu

harus

memilih

di antara

sejumlah

tindakan

yang juga

memiliki

probabilit

as hasil

berbeda.

Asumsik

an secara

konsisten

bahwa

perilaku

pemiliha

n yang

rasional

akan

diarahkan

oleh

expected

904
utility

hypothesi

s, maka

tindakan

dengan

expected

payoff

(atau

utility)

terbesar

akan

lebih

disukai

individu.

Dalam

kaitannya

dengan

hal ini,

informasi

diperluka

n untuk

revisi

probabilit

as

outcomes

905
sesunggu

hnya.

Jadi

individu

akan

mengaha

dapi dua

tahap

proses:

ta

ha

pe

rt

a,

sa

at

si

st

in

fo

906
r

as

en

ha

sil

ka

si

ya

l-

si

ya

ya

be

rb

ed

907
a;

da

ta

ha

ke

ua

sa

at

ke

ta

at

an

si

ya

en

ha

sil

908
ka

re

vi

si

pr

ba

bi

lit

as

da

pe

ili

ha

di

si

de

909
ga

ti

da

ka

te

rb

ai

Sistem

informasi

dengan

expected

utility

terbesar

lebih

disukai.

Informasi

yang

diperluka

n dalam

analisis

revisi

910
probabilit

as secara

sistematis

(Bayesia

n-version

) pada

giliranny

memudah

kan

analisis

informasi

dengan

dasar

yang

bersifat

subjektif

yaitu

aturan

maksimal

isasi

expected

utility.

Teori-teo

911
ri

Paradigm

informati

on/econo

mic

memberi

kan

gambaran

mendala

tentang

"theory

of

teams",

yang

dikemban

gkan oleh

Marschak

dan

Radner,

pada

teori

keputusa

n secara

912
statistik,

dan pada

teori

ekonomi

pemiliha

n. Apa

yang

dihasilka

n adalah

teori

normatif

dari

penilaian

informasi

untuk

analisis

sistematis

terhadap

altematif-

altematif

informasi

. Fokus

paradigm

informati

913
on/

economic

adalah

asumsi

ekonomi

tradisiona

l yang

konsisten

, yaitu

perilaku

pemiliha

n yang

rasional.

Metode-

metode

Para

pengguna

paradigm

a ini

umumny

memanfa

atkan

alasan

914
analitis

dengan

dasar

teori

keputusa

n secara

statistik

dan teori

ekonomis

proses

pemiliha

n.

Pendekat

an ini

memisah

kan

hubungan-

-hubunga

n yang

bersifat

umum

dan

pengaruh

rencana

altematif,

915
kemudian

menerapk

an

Boyesian-

-revision

analysis

dan

kriteria

cost- ben

efit untuk

menganal

isis

pertanyaa

n-pertany

aan

tentang

kebijakan

akuntansi

. Asumsi

utama

pendekat

an ini

adalah

rasionalit

as.

916
ILMU

AK

UNT

ANS

Situasi

dalam

penelitian

akuntansi

telah

meningka

t secara

drastis

dalam

beberapa

tahun.

Tidak ada

gunanya

mengatak

an bahwa

situasi

telah

berubah

untuk

917
menduku

ng

agenda

penelitian

yang

dinamis,

seperti

adanya

bukti

transform

asi

akuntansi

ke dalam

ilmu

yang

benar-be

nar

secara

penuh

diakui

sebagai

ilmu

normal

dengan

paradigm

918
a-paradig

ma

bersaing

yang

berusaha

menegak

kan

dominasi.

Penelitia

akuntansi

didasarka

n pada

sekumpul

an

asumsi

umum

tentang

ilmu dan

masyarak

at sosial,

dan telah

menghasi

lkan

perdebata

919
n yang

sehat

tentang

bagaiman

memperk

aya dan

mengemb

angkan

pemaham

an kita

tentang

praktik

akuntansi

. Aliran

utama

penelitian

akuntansi

memanda

ng secara

sejajar

antara

ilmu

fisik,

sosial,

920
dan

akuntansi

justifikasi

dalam

proses

penghitu

ngan

hypotheti

c- deducti

ve dari

penjelasa

n secara

ilmiah

dan

perlunya

konfirma

si

terhadap

hipotesis

tersebut.

DEKON

TRU

KSI

921
Berbagai

tulisan

akuntansi

tentang

paradigm

a atau

teori

akuntansi

tertentu

menyatak

an bahwa

paradigm

a dan

teori

tersebut

seharusn

ya

memiliki

hak-hak

istimewa

dibandin

gkan

bentuk-b

entuk

pengetah

922
uan atau

tulisan

akuntansi

lainnya.

Tulisan

tersebut

digunaka

n untuk

menjami

kewenan

gan

(hegemo

ny) suatu

paradigm

a dan

kepenting

an

tertentu,

sebagai

pengham

bat

produksi

pengetah

uan

923
lainnya.

Dekonstr

uksi

dalam

penelitian

akuntansi

mengund

ang

banyak

upaya

untuk

mengung

kap

asumsi

tersembu

nyi

dalam

tulisan

akuntansi

Diasumsi

kan

bahwa

seluruh

924
wacana

ilmiah

bidang

akuntansi

termasuk

uraian

historis,

pada

dasamya

retoris.

Para

penganut

dekonstru

ksi

akuntansi

akan

mengkriti

k tulisan

akuntansi

melalui

berbagai

teknik

termasuk

demythol

925
ogizing,

deceinon

izing,

dephallic

izing,

atau

defaming

926

Anda mungkin juga menyukai