Anda di halaman 1dari 3

Klorokuin dan derivatnya

Klorokuin ( 7- kloro-4-( 4 dietilamino-1-metil-butilamino) kuinolin adalah turunan 4-

aminokuinolin.

Amodiakuin dan hidroksiklorokuin merupakan turunan klorokuin yang sifatnya mirip

klorokuin. Walaupun in vitro dan in vivo amodiakuin lebih aktif terhadap P. falciparum

yang mulai resisten terhadap klorokuin, obat ini tidak digunakan rutin karena efek

samping agranulositosis yang fatal dan toksik pada hati.

Farmakodinamik

Mekanisme kerja : menghambat aktivitas polimerase heme plasmodia. Polimerase heme

plasmodia berperanan mendetoksifikasi heme ferriprotoporphyrin IX menjadi bentuk

homozoin yang tidak toksik. Heme ini merupakan senyawa yang bersifat membranolitik

dan terbentuk dari pemecahan haemoglobin di vakuol makanan parasit. Peningkatan

heme di dalam parasit menimbulkan lisis membran parasit.

Farmakokinetik

Absorpsi absorpsi klorokuin setelah pemberian oral terjadi lengkap dan cepat, dan

makanan mempercepat absorpsi ini. Sedangkan kaolin dan antasid yang mengandung

kalsium dan magnesium dapat mengganggu absorpsi klorokuin. Sehingga, obat ini

sebaiknya jangan diberikan bersama-sama dengan klorokuin.

Kadar puncak dalam plasma dicapai setelah 3-5 jam.


Distribusi 55% dari jumlah obat dalam plasma akan terikat pada non-diffusible plasma

constituent. Klorokuin lebih banyak diikat di jaringan , pada hewan coba ditemukan

klorokuin di hati, limpa, ginjal, paru, dan jaringan bermelanin sebanyak 200-700 kali

kadarnya dalam plasma. Sebaliknya, otak dan medulla spinalis hanya mengandung

klorokuin 10-30 kali kadarnya dalam plasma.

Metabolisme metabolisme klorokuin dalam tubuh berlangsung lambat sekali. Waktu

paruh terminalnya (T ) berkisar 30-60 hari.

Ekskresi metabolit klorokuin, monodesetilklorokuin dan bisdesetilklorokuin, diekskresi

melalui urin. Metabolit utamanya, monodesetilklorokuin, juga mempunyai aktivitas anti

malaria. Kadarnya sekitar 20-35% dari senyawa induknya. Asidifikasi akan mempercepat

ekskresi klorokuin.

Indikasi : fase eritrositer dan parasitemia serangan akut

Kontraindikasi : penyakit hati, gangguan saluran cerna, gangguan neurologic, gangguan

darah seperti G6PD, gangguan kulit berat seperti porfiria kutanea tanda dan psoriasis.

Efek samping

Dosis untuk malaria : headache, gangguan pencernaan, gangguan penglihatan,

pruritus

Pemakaian kronik : headache, gangguan penglihatan, erupsi kulit likenoid, rambut

putih, kelainan gelombang EKG

Dosis tinggi oral : ototoksik, retinopati menetap


Dosis tinggi parenteral : kardiotoksik

Interaksi obat

+ meflokuin menyebabkan kejang

+ antikonvulsan antikonvulsan <<

+ amiodaron/halofantrin aritmia jantung

Resistensi : sudah banyak terjadi terutama Plasmodium falciparum, banyak mekanisme

tetapi belum ada yang pasti.

Anda mungkin juga menyukai