Anda di halaman 1dari 9

UJIAN TENGAH SEMESTER MATA KULIAH

PENGEMBANGAN DAN PERUBAHAN ORGANISASI PELAYANAN


KESEHATAN

PERUBAHAN STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS


KESEHATAN KABUPATEN BANJARNEGARA

OLEH:
AYU PRASETYOWATI
NIM 101614453017

UNIVERSITAS AIRLANGGA
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
PROGRAM MAGISTER
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI DAN KEBIJAKAN KESEHATAN
MINAT MANAJEMEN KESEHATAN
SURABAYA
2017
PERUBAHAN STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS
KESEHATAN KABUPATEN BANJARNEGARA

Undang-undang nomor 23 tahun 2014 tentang pemerintah daerah menyatakan


bahwa kesehatan merupakan urusan pemerintahan wajib yaitu urusan pemerintahan
yang wajib diselenggarakan oleh semua daerah. Selain itu aksesibilitas pelayanan dasar
kesehatan menjadi parameter kemampuan penyelenggaraan suatu pemerintahan. Dinas
Kesehatan merupakan unsur pelaksana otonomi daerah yang dipimpin oleh seorang
Kepala Dinas dan berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala
Daerah yang mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan Pemerintahan Daerah di
bidang kesehatan yang menjadi kewenangan daerah. Menurut Permenkes Nomor 75
tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
adalah satuan kerja pemerintahan daerah kabupaten/kota yang bertanggung jawab
menyelenggarakan urusan pemerintahan dalam bidang kesehatan di kabupaten/kota.
Terjadi perubahan yang signifikan terhadap pembentukan Perangkat Daerah
sebagai imbas diterbitkannya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah, terutama pada prinsip tepat fungsi dan tepat ukuran (rightsizing)
berdasarkan beban kerja yang sesuai dengan kondisi nyata di masing-masing Daerah.
Hal ini bertujuan untuk mewujudkan pembentukan Perangkat Daerah yang sesuai
dengan prinsip desain organisasi, pembentukan Perangkat Daerah yang berdasarkan
pada asas efisiensi, efektivitas, pembagian habis tugas, rentang kendali, tata kerja yang
jelas, fleksibilitas, Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah, dan
intensitas Urusan Pemerintahan dan potensi Daerah. Hal ini juga sejalan dengan prinsip
penataan organisasi Perangkat Daerah yang rasional, proporsional, efektif, dan efisien.
Guna mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat dan untuk efisiensi
dan efektivitas penyelenggaraan pemerintahan maka sesuai dengan peraturan
pemerintah nomor 18 tahun 2016, perangkat daerah terbagi atas tipologi berdasarkan
hasil pemetaan urusan pemerintahan, maka diperlukan pembentukan dan penyusunan
perangkat daerah berdasarkan kriteria tipologi. Sesuai dengan Peraturan Daerah
Kabupaten Banjarnegara nomor 2 tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan
Perangkat Daerah Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara masuk dalam Tipe B
sehingga berpengaruh terhadap perubahan Struktur Organisasi dan Tata Kerja Dinas
Kesehatan Kabupaten Banjarnegara.

2
Pada Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara nomor 16 tahun 2008 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Banjarnegara, Dinas Kesehatan
Kabupaten Banjarnegara merupakan unsur pelaksana otonomi daerah yang dipimpin
oleh seorang Kepala Dinas yang terdiri dari:
1. Sekretariat yang terbagi menjadi sub bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan,
sub bagian Keuangan, dan sub bagian Umum dan Kepegawaian;
2. Bidang Pelayanan Kesehatan yang terbagi menjadi seksi Kesehatan Dasar dan
Institusi, seksi Bina Sarana Pelayanan Kesehatan dan seksi Farmasi, Makanan dan
Minuman;
3. Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan yang terbagi menjadi
seksi Pencegahan Penyakit, seksi Pengendalian Penyakit dan Penanggulangan
Kejadian Luar Biasa serta seksi Penyehatan Lingkungan;
4. Bidang Pemberdayaan, Kemitraan dan Promosi Kesehatan yang terbagi menjadi
seksi Pengembangan Promosi Kesehatan, seksi Pemberdayaan Masyarakat dan
Kemitraan, dan seksi Jaminan Pemeliharaan Kesehatan dan Pembiayaan Kesehatan
Masyarakat;
5. Bidang Kesehatan Keluarga yang terbagi menjadi seksi Gizi Masyarakat, seksi
Kesehatan Ibu dan Anak; dan seksi Kesehatan Remaja dan Usia Lanjut;
6. Kelompok Jabatan Fungsional;
7. Unit Pelaksana Teknis Dinas.
Sedangkan menurut peraturan daerah Kabupaten Banjarnegara nomor 2 tahun
2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah dan Peraturan Bupati
Banjarnegara nomor 63 tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas
Dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara menjelaskan
bahwa Dinas Kesehatan merupakan unsur pelaksana urusan pemerintahan bidang
kesehatan yang dipimpin oleh Kepala Dinas dan mempunyai susunan organisasi
sebagai berikut:
1. Kepala Dinas
2. Sekretariat yang terdiri dari sub bagian Program dan Informasi serta sub bagian
Keuangan, Umum dan Kepegawaian
3. Bidang Kesehatan Masyarakat yang terdiri dari seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi,
seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olahraga serta seksi Promosi
dan Pemberdayaan Kesehatan.

3
4. Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit yang terdiri dari seksi Surveilans
dan Imunisasi, seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular serta seksi
Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa.
5. Bidang Pelayanan dan Sumber Daya Kesehatan yang terdiri dari seksi Pelayanan
Kesehatan, seksi Kefarmasian dan Alat Kesehatan serta seksi Sumber Daya
Manusia Kesehatan.
6. UPTD
7. Kelompok Jabatan Fungsional
Perubahan organisasi perangkat daerah ini berdasarkan pengelompokan
organisasi Perangkat Daerah yang didasarkan pada konsepsi pembentukan organisasi
yang terdiri atas 5 (lima) elemen, yaitu kepala Daerah (strategic apex), sekretaris
Daerah (middle line), dinas Daerah (operating core), badan/fungsi penunjang
(technostructure), dan staf pendukung (supporting staff). Dinas Daerah merupakan
pelaksana fungsi inti (operating core) yang melaksanakan tugas dan fungsi sebagai
pembantu kepala Daerah dalam melaksanakan fungsi mengatur dan mengurus sesuai
bidang Urusan Pemerintahan yang diserahkan kepada Daerah, baik urusan wajib
maupun urusan pilihan. Perubahan ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja perangkat
daerah termasuk didalamnya kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara.
Perubahan organisasi dapat direncanakan dan diterapkan melalui intervensi
terkendali yang berujung pada pencapaian hasil yang jelas, yang telah ditentukan
sebelumnya. Perubahan struktur organisasi dan tata kerja Dinas Kesehatan Kabupaten
Banjarnegara ini termasuk dalam perubahan terencana karena menyesuaikan dengan
perubahan peraturan tentang organisasi perangkat daerah. Dalam melakukan perubahan
terencana (Planned Change), memperkenalkan tiga pendekatan yang bisa dipakai oleh
organisasi, yaitu:
1. Pendekatan perilaku, dalam pendekatan ini memperbaiki komunikasi, perilaku
kelompok, perilaku antar kelompok, keahlian kepemimpinan dan hubungan
kekuasaan melalui perubahan pengetahuan, keahlian interaksi dan sikap karyawan
yang lebih baik dalam budaya organisasi.
2. Pendekatan struktural yaitu melalui perubahan struktur dan strategi organisasi.
Pendekatan ini lebih memfokuskan pada mendesain kembali struktur agar sesuai
dengan strategi organisasi serta situasi kerja dan pekerjaan.
3. Pendekatan Teknologi, pendekatan ini merubah peralatan, metode-metode, bahan
baku ataupun teknik yang digunakan dalam proses pelaksanaan pekerjaan.

4
Misalnya : mendesain ulang standar prosedur operasional pada suatu kegiatan yang
mendukung organisasi. Dan apabila sebuah organisasi memutuskan untuk berubah
dengan menggunakan pendekatan tersebut diatas maka perubahan yang dilakukan
harus menyeluruh dalam segenap unsur organisasi yang bersangkutan.
Sedangkan menurut Daft (2010) mengidentifikasikan 4 tipe perubahan yang
saling bergantung dalam perubahan organisasi karena dengan merubah strategi dan
struktur bisa mengakibatkan perubahan dalam teknologi orang dan budaya, keempat
tipe perubahan tersebut, yaitu:
1. Perubahan produk dan jasa dengan cara memodifikasi dan memperbaiki produk
serta mengembangkan produk.
2. Perubahan strategi dan struktur yaitu dengan mendesain kembali organisasi strategi
dan tugas dan fungsi organisasi.
3. Perubahan budaya dan orang dengan cara merubah dan memperbaiki nilai pekerja,
tingkah laku, harapan-harapan, kepercayaan dan perilaku individu maupun
kelompok.
4. Perubahan teknologi dengan merubah proses produksi, metode termasuk
pengetahuan dan keahlian dasar.
Perubahan Organisasi merupakan suatu proses dalam organisasi untuk
berpindah dari keadaannya yang sekarang menuju ke masa depan yang diinginkan
untuk meningkatkan efektifitas organisasinya Perubahan struktur organisasi dan tata
kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara termasuk perubahan radikal dan
merupakan perubahan strategi dan struktur karena Dinas Kesehatan Kabupaten
Banjarnegara mendesain kembali organisasi strategi, tugas dan fungsi organisasinya
menyesuaikan dengan perubahan peraturan yang mengatur tentang susunan organisasi
perangkat daerah.
Menurut Daft (2010) perubahan radikal mentransformasi seluruh bagian
institusi serta mengubah referensi, arah, dan kebijakan organisasi. Perubahan struktur
organisasi mempunyai dampak yang luas dan membawa konsekuensi berubahnya
perilaku dan nilai karakteristik orang-orang yang berada dalam struktur organisasi.
Dengan mendesain organisasi mempunyai arti menyeleksi kombinasi struktur
organisasi dan sistem pengawasan yang mengarahkan organisasi untuk menerapkan
strategi secara efektif yang akan menciptakan organisasi yang berdasarkan pada asas
efisiensi, efektivitas, pembagian habis tugas, rentang kendali, tata kerja yang jelas, dan
fleksibel. Struktur organisasi mempunyai peranan utama yang terdiri dari dua, yaitu:

5
1. Mengkoordinasi kegiatan anggota organisasi dan untuk memotivasi anggota
organisasi.
2. Mengontrol dan membentuk sikap serta perilaku anggota organisasi.
Menurut Cummings dan Worley (2008), pengembangan organisasi merupakan
suatu sistem aplikasi yang luas dan mentransfer pengetahuan ilmu perilaku untuk
pengembangan direncanakan, perbaikan, penguatan strategi, struktur, dan proses yang
mengarah pada efektivitas organisasi. Sedangkan menurut Robbins (2012 (Daft,
2010)), perubahan organisasi adalah semua perubahan yang dilakukan mengarah pada
peningkatan efektivitas organisasi dengan tujuan mengupayakan perbaikan
kemampuan organisasi dalam menyesuaikan diri terhadap perubahan lingkungan serta
perubahan perilaku anggota organisasi.
Terdapat tiga kategori dalam melakukan strategi perubahan, antara lain:
1. Perubahan Antisipatif, merupakan perubahan yang dilakukan sebelum terjadi
segala sesuatu, perubahan ini biasanya digunakan pemimpin pasar untuk mendikte
dan menguasai pasar;
2. Perubahan Reaktif, merupakan perubahan yang sering digunakan organisasi dan
merupakan reaksi organisasi terhadap setiap kejadian atau merespon hal yang baru
terjadi;
3. Perubahan Krisis, merupakan perubahan yang dilakukan karena terjadi sesuatu
yang kacau pada hal yang rutin terjadi, tidak ada keteraturan dan koordinasi pada
perubahan ini, sehingga dibutuhkan pemimpin yang berani mengambil kesempatan
dan tindakan untuk mengembalikan krisis (Black dan Gregersen, 2003).
Perubahan struktur organisasi dan tata kerja Dinas Kesehatan Kabupaten
Banjarnegara, menurut teori Black dan Gregersen (2003) termasuk dalam kategori
perubahan reaktif karena perubahan struktur Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara
merupakan reaksi atau respon dari perubahan peraturan tentang perangkat daerah yang
mempunyai tujuan untuk mewujudkan pembentukan Perangkat Daerah yang sesuai
dengan prinsip desain organisasi, pembentukan Perangkat Daerah yang berdasarkan
pada asas efisiensi, efektivitas, pembagian habis tugas, rentang kendali, tata kerja yang
jelas, fleksibilitas, Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah, dan
intensitas Urusan Pemerintahan dan potensi Daerah.
Sedangkan menurut teori Reddin, terdapat 4 hal yang perlu dilakukan sebelum
melakukan perubahan, antara lain:
1. Terdapat perubahan yang dilakukan

6
Perubahan yang dilakukan pada Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara
adalah perubahan struktur organisasi dan tata kerja. Perubahan ini dilakukan karena
terdapat perubahan peraturan yang mengatur perangkat daerah, sehingga perlu
dilakukan perubahan untuk menyesuaikan peraturan tersebut. Selain itu perubahan
struktur organisasi dan tata kerja bertujuan untuk meningkatkan kinerja Dinas
Kesehatan Kabupaten Banjarnegara yang tentunya berpengaruh pada kinerja Daerah.
2. Keputusan yang dibuat dan alasan keputusan dibuat
Keputusan yang dibuat antara lain menetapkan perubahan struktur organisasi
dan tata kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara sesuai dengan Peraturan
Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 2 Tahun 2016 dan Peraturan Bupati
Banjarnegara Nomor 63 Tahun 2016. Keputusan ini dibuat untuk melaksanakan
ketentuan Pasal 3 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang
Perangkat Daerah, sehingga perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang Pembentukan
dan Susunan Perangkat Daerah, serta untuk melaksanakan ketentuan dalam Pasal 2 ayat
(3) huruf d angka 2 dan Pasal 3 Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 2
Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah, perlu menetapkan
Peraturan Bupati tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata
Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara. Perubahan ini juga bertujuan untuk
menciptakan penataan organisasi Perangkat Daerah yang rasional, proporsional, efektif
dan efisien.
3. Implementasi keputusan
Perubahan struktur organisasi dilaksanakan dengan merujuk pada Peraturan
Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 16 Tahun 2008 Dinas Kesehatan terdiri dari
Sekretariat, 4 Bidang, UPTD dan Kelompok Jabatan Fungsional, namun pada Peraturan
Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 2 Tahun 2016 dan Peraturan Bupati
Banjarnegara nomor 63 Tahun 2016 menyebutkan Dinas Kesehatan Kabupaten
Banjarnegara merupakan Dinas Kesehatan Tipe yang terdiri dari Sekretariat, 3 Bidang,
UPTD dan Kelompok Jabatan Fungsional.
Mengikuti perubahan struktur organisasi tersebut, maka terdapat pula
perubahan nomenkelatur struktur organisasi, perubahan pejabat struktural begitu juga
dengan perubahan staf Dinas Kesehatan karena menyesuaiakan dengan kebutuhan
organisasi.
4. Kelanjutan pelaksanaannya
a. Penerapan struktur organisasi baru;

7
b. Penataan pejabat struktural dan staf
c. Perubahan tugas pokok dan fungsi masing-masing sekretariat, bidang maupun
seksi.
d. Penataan arsip, karena menyesuaikan dengan struktur organisasi baru.
e. Penataan sistem pelaporan.
f. Peningkatan efektifitas dan efisiensi organisasi
g. Peningkatan pelayanan guna meningkatkan derajat kesehatan di wilayah kerja
Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara.
Berdasarkan pembahasan diatas sebuah organisasi harus terus berkembang dan
tumbuh untuk memenuhi perubahan dan kebutuhan lingkungan dan masyarakat.
Perubahan organisasi yang dilakukan merupakan konsekuensi atas terjadinya
perubahan dan tuntutan globalisasi. Begitu juga dengan Dinas Kesehatan yang
merupakan penyelenggara pemerintahan di bidang kesehatan harus terus berkembang
mengikuti kebutuhan masyarakat akan kesehatan, menuju organisasi yang rasional,
proporsional, efektif dan efisien.

8
DAFTAR PUSTAKA

Bibliography
Black, J S; Gregersen, HB, 2003. Leading Strategic Change Breaking Through The
Brain Barnier. New York: Prentice Hall.
Cummings, T G; Worley, C G, 2008. Organizational Development. 9th ed. Ohio: South
Western Cengage Learning.
Daft, R. L., 2010. Organization Theory and Design. 10th ed. Ohio: South-Western
Cengage Learning.
Robbins, Stephen P; Judge, T A, 2012. Organizational Behavior. 15th ed. New Jersey:
Prentice Hall.

Anda mungkin juga menyukai