Anda di halaman 1dari 5

Asuhan Keperawatan

A. Pengkajian
1.) Pengumpulan Data
a. Identitas Klien
Nama : Ny. W
Umur : 65 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan : Tidak terkaji
Pekerjaan : Tidak terkaji
Agama : Tidak terkaji
Suku : Tidak terkaji
Status Perkawinan : Tidak terkaji
Diagnosa Medis : Asthma Bronchial
Alamat : Tidak terkaji
Tanggal masuk RS : Tidak terkaji
Tanggal pengkajian : 22 Agustus 2017
2.) Keluhan Utama
Klien datang ke UGD RS dengan keluhan batuk persisten, nafas sesak dan
pendek, wheezing, nyeri dada pada bagian depan namun tidak menyebar.
3.) Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan Sekarang
b. Riwayat Kesehatan Dahulu
6 bulan yang lalu klien dinyatakan mengidap penyakit Asthma Bronchial
dan mendapatkan terapi ventolin.
c. Riwayat Kesehatan Keluarga
Tidak terkaji
4.) Data Biologis
a. Pola persepsi terhadap kesehatan
Klien datang ke UGD RS, setelah merasakan batuk persisten, nafas sesak,
wheezing, dan nyeri dada bagian depan.
b. Pola aktivitas dan latihan
Skor aktivitasnya 0 = mandiri, karena masih bisa melakukan aktivitas
membersihkan debu dirumahnya, dan mengikuti jamuan dengan teman
temannya.
c. Pola istirahat dan tidur
Pada pukul 3 pagi klien mengalami sesak dan batuk persisten.
d. Pola nutrisi dan metabolik
Tidak terkaji
e. Pola eliminasi
Tidak terkaji
f. Pola kognitif perceptual
Tidak terkaji
g. Pola konsep diri
Tidak terkaji
h. Pola koping
Tidak terkaji
i. Pola seksualitas dan reproduksi
Tidak terkaji
j. Pola peran hubungan
Mampu bersosialisasi dengan teman temannya.
5.) Pemeriksaan fisik
a. Tingkat kesadaran
b. Penampilan umum : Tidak terkaji
c. Berat badan : 68kg
d. Tinggi badan : 158cm
e. TTV
Tekanan Darah : 140/100 mmHg
Nadi : 120x/menit
Respiratory Rate : 37x/menit
Suhu tubuh : 37 Celcius
6.) Pemeriksaan Laboratorium
Klien baru akan dijadwalkan untuk monitoring AGD
7.) Terapi yang dilanjutkan
Klien diputuskan untuk mendapatkan terapi nebulizer dengan obat 5ml
airomir + 2,5 ml normal salin. Klien juga dipasangkan IVFD dextrose 500ml,
solumedrol 105mg IV. O2 3 5 ml NC, disarankan untuk bedrest dan
dijadwalkan monitoring AGD.

B. Analisa Data
MASALAH
No DATA ETIOLOGI
KEPERAWATAN
Ds : Pasien mengeluhkan batuk Peningkatan Ketidakefektifan
persisten produksi mukus bersihan jalan
Do : Wheezing napas b.d
1 peningkatan
produksi mucus d.d
klien mengeluhkan
batuk.
Ds : Klien mengeluh nyeri dada Bronkospasme Ketidakefektifan
Do : RR 37x/menit dan pola napas b.d
dilakukan pemeriksaan dengan bronkospasme d.d
2 posisi fowler klien mengeluh
nyeri dada bagian
depan dan RR
37x/menit.
Ds : Batuk persisten Gangguan suplai Gangguan
3
Do : terapi nebulizer O2 pertukaran gas b.d
gangguan suplai O2
d.d batuk peristen
dan terapi
nebulizer.

C. Diagnosa Keperawatan
a.) Ketidakefektifan bersihan jalan napas b.d peningkatan produksi sekret.
b.) Ketidakefektifan pola napas b.d bronkospasme.
c.) Gangguan pertukaran gas b.d gangguan suplai O2

D. Intervensi Keperawatan
a.) Ketidakefektifan bersihan jalan napas
Tujuan : Jalan napas menjadi efektif
Kriteria hasil
a. Jalan napas bersih
b. Sesak berkurang
c. Batuk efektif
d. Mengeluarkan sekret
Intervensi :
a. Kaji TTV dan auskultasi bunyi napas
Rasional : beberapa derajat spasme bronkus terjadi dengan obstruksi
jalan napas.
b. Arahkan pasien untuk mendapatkan posisi yang nyaman
Rasional : Meninggikan bagian atas tempat tidur atau menambah
bantalan penyangga untuk mempermudah fungsi pernapasan.
c. Tingkatkan masuknya cairan dengan pemberian air hangat
Rasional : membantu mempermudah pengeluaran sekret.
d. Bantu latihan napas dalam dan batuk efektif
Rasional : memberikan cara untuk mengatasi dan mengontrol dyspnea
dan mengeluarkan sekret
e. Kolaborasi : Pemberian obat dan huumidifikasi seperti nebulizer
Rasional : menurunkan kekentalan sekret dan mengeluarkan sekret

b.) Ketidakefektifan pola napas


Tujuan : Pola napas kembali efektif
Kriteria hasil :
a. Pola napas efektif
b. Bunyi napas kembali normal
c. Batuk berkurang
Intervensi :
a. Kaji frekuensi pernapasan dan ekspansi dada
Rasional : kecepatan biasnaya mencapai kedalaman pernapasan
b. Auskultasi bunyi napas
Rasional : wheezing dan mengi mcnyatai obstruksi jalan napas
c. Observasi pengembangan dada dan posisi trakea
d. Tinggikan kepala dan mengatur posisi menjadi fowler/semi fowler
Rasional : memudahkan dalam ekspansi paru dan pernapasan
e. Ajarkan klien napas dalam
f. Kolaborasi pemberian O2
Rasional : memaksimalkan bernapas dan menurunkan kerja napas

Anda mungkin juga menyukai