Anda di halaman 1dari 2

Syok Hipovolemik adalah suatu kondisi kegagalan sirkulasi akibat volume darah yang rendah

sehingga jantung tidak dapat memompanya ke seluruh bagian tubuh. Kegagalan beredarnya
darah bukan karena masalah pada jantung melainkan karena volume darah yang sedikit
(hipovolemia) sehingga tidak mencukupi kebutuhan organ-organ dan bagian tubuh yang vital.
Kondisi ini terjadi paling sering akibat perdarahan, seperti perdarahan bagian luar tubuh ketika
mengalami cedera atau perdarahan organ dalam ketika disebabkan oleh berbagai penyakit dalam
seperti infeksi, kehamilan ektopik, dan lain-lain. Maka dari itu, syok hipovolemik disebut juga
sebagai syok hemoragik atau syok perdarahan. penyakit syok hipovolemik Penyebab Terjadinya
Syok Hipovomlemik Kita tahu bahwa setiap harinya jantung bekerja mengedarkan darah yang
kaya oksigen dan nutrisi untuk disebarkan ke seluruh tubuh, oksigen dan nutrisi ini diperlukan
oleh sel-sel tubuh kita sebagai sumber energi dan metabolisme. Jika terjadi pendarahan hebat,
maka otomatis pasokan darah yang dipompa oleh jantung akan berkurang, dengan demikian
organ-organ dan bagian tubuh lainnya tidak mendapat pergantian asupan nutrisi dan oksigen
untuk bertahan hidup dan berfungsi normal. Kondisi inilah yang disebut sebagai syok
hipovolemik dengan gejala utama berupa penurunan tekanan darah, pucat dan lemah, suhu tubuh
rendah dan lain-lain. Kondisi ini dapat menyebabkan kegagalan multi organ sehingga bisa
menyebabkan kematian jika tidak segera mendapat pertolongan. Kehilangan banyak darah dapat
terjadi karena: Pendarahan dari luka serius atau cedera Pendarahan dari luka traumatis tumpul
akibat kecelakaan Perdarahan dari organ-organ perut atau kehamilan ektopik yang pecah
Perdarahan dari saluran pencernaan Perdarahan vagina yang signifikan Ada penyebab syok
hipovolemik selain pendarahan, pada kasus-kasus penyakit yang menyebabkan kehilangan
banyak cairan seperti diare, muntah-muntah, keringat berlebihan, dan luka bakar juga bisa
menyebabkan penurunan jumlah darah yang diedarkan di dalam tubuh. Kenali Gejala Syok
Hemoragik Gejala-gejala syok hipovolemik bervariasi tergantung tingkat keparahan dari
kehilangan cairan atau darah. Namun, semua gejala syok bersifat mengancam nyawa dan
membutuhkan perawatan medis darurat. Gejala perdarahan internal mungkin sulit untuk dikenali
sampai gejala shock muncul, lain halnya dengan perdarahan eksternal yang dapat terlihat jelas.
Gejala syok hemoragik mungkin tidak segera muncul, bahkan bisa jadi seseorang tidak
mengalami gejala-gejala tersebut sampai syok berlangsung secara signifikan. Tanda utama syok
hipovolemik adalah penurunan tekanan darah dan suhu tubuh secara drastis. # Gejala syok
hipovolemik ringan sakit kepala kelelahan mual berkeringat banyak pusing # Gejala syok
hipovolemik berat Gejala berat berikut ini harus ditangani secara serius dengan penanganan
medis darura: kulit dingin atau lembab kulit pucat pernapasan dangkal dan cepat denyut jantung
cepat sedikit atau tidak ada urin yang dihasilkan kebingungan kelemahan nadi lemah bibir biru
dan kuku rasa melayang hilang kesadaran Jika terjadi pendarahan internal, maka akan disertai
dengan gejala berikut: sakit perut darah dalam tinja BAB warna hitam (melena) darah dalam urin
muntah darah sakit dada perut membesar Meskipun gejala seperti sakit perut memiliki banyak
penyebab, namun Anda harus memperhatikan gejala-gejala lain dari syok hipovolemik seperti di
atas. Apabila Anda mengalaminya, maka segeralah mencari bantuan medis darurat, karena
semakin lama menunggu akan semakin banyak organ-organ yang rusak dan ini dapat berakibat
fatal. Menegakkan Diagnosis Bagaimana memastikan bahwa seseorang mengalami syok
hipovolemik? Jika ada yang mengalami perdarahan hebat disertai dengan gejala-gejala di atas,
maka hal ini bisa menyebabkan sesorang jatuh ke dalam syok, maka dari itu segeralah bawa ke
dokter atau rumah sakit terdekat. Dokter akan memeriksa pasien, meskipun biasanya pasien yang
sudah mengalami syok hipovolemik akan sulit merespons ketika ditanya atau diajak komunikasi.
Namun untungnya, syok hipovolemik dapat ditentukan dengan pemeriksaan sederhana seperti
pemeriksaan tekanan darah dan suhu tubuh tanpa harus bertanya ini itu kepada pasien. Lebih
lanjut, untuk membantu menegakkan diagnosis dan menilai kondisi pasien, dokter bisa
menggunakan beberapa pemeriksaan khusus lainnya. Beberapa pemeriksaan yang dimaksud di
antaranya: tes darah untuk memeriksa ketidakseimbangan elektrolit, ginjal, dan fungsi hati
Pemeriksaan USG jantung Memeriksa fungsi dan struktur jantung dengan menggunakan
gelombang suara (ekokardiogram). elektrokardiogram untuk menilai irama jantung Pemindaian
(X-ray, USG, dan CT scan). Endoskopi untuk memeriksa kerongkongan dan organ-organ
pencernaan lainnya Kolonoskopi untuk memeriksa saluran cerna bagian bawah Kateterisasi
jantung kanan untuk memeriksa seberapa efektif jantung memompa Kateter kemih untuk
mengukur jumlah urin dalam kandung kemih Langkah Penanganan # Pertolongan pertama pada
syok hipovolemik Kita sepakat bahwa setiap syok hipovolemik adalah kondisi gawat darurat
yang harus segera mendapatkan pertolongan. Sementara pasien menunggu sampai ke rumah sakit
ada beberapa pertolongan awal yang dapat diterapkan: Posisikan pasien berbaring dengan kaki
ditinggikan sekitar 12 inci (lebih tinggi dari dada). Jangan gerakkan kepala dan bagian leher
apabila dicurigai terdapat cedera pada kepala, leher, atau punggung. Menyelimuti pasien untuk
menjaga kehangatan agar terhindar dari hipotermia. Dan jaga selalu agar tetap nyaman. Jangan
memberikan pasien cairan melalui mulut. Dikhawatirkan dengan kesadaran yang sudah menurun
pasien bisa tersedak. Jika ada pisau, pecahan kaca, panah, atau benda tajam lainnya yang
tertancap jangan mencoba untuk mecabutnya. Dikhawatirkan akan menyebabkan pendarahan
yang hebat. Apabila terlihat ada luka berdarah, maka tutuplah dengan kain bersih dan tekan,
pertahankan untuk mengurangi perdarahan. Hindari membubuhkan serbuk kopi atau lainnya
pada luka, ini malah akan membuat luka menjadi kotor dan menyulitkan dokter dalam
penanganan selanjutnya. # Penanganan syok hipovolemik di Rumah Sakit Setelah di rumah sakit,
seseorang yang diduga mengalami syok hipovolemik akan menerima cairan atau transfusi darah
melalui jalur intravena, untuk mengisi darah yang hilang dan meningkatkan sirkulasi. Prinsip
pengobatan syok hipovolemik adalah mengendalikan kehilangan cairan dan darah, mengganti
yang telah hilang, dan menstabilkan kerusakan yang disebabkan oleh syok hipovolemik. Hal ini
juga meliputi penanganan cedera atau sakit yang menyebabkan syok, jika memungkinkan.
Adapun tindakan untuk menstabilkan volume darah diantaranya: transfusi plasma darah transfusi
trombosit transfusi sel darah merah cairan kristaloid intravena (infus) Dokter juga mungkin
memberikan obat-obatan untuk meningkatkan kekuatan pemompaan jantung guna meningkatkan
sirkulasi dan darah, diantaranya:
Bersumber dari: Syok Hipovolemik : Gejala, Penyebab, dan Pengobatan - Mediskus

Anda mungkin juga menyukai