DisusunOleh
Muzakkir
1406104030037
UNIVERSITAS SYAHKUALA
BANDA ACEH
2017
Abstrack
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh permainan kolase terhadap peningkatan
konsentrasi pada anak tunagrahita ringan yang dilakukan pada siswa kelas 4 SDLB-C
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Karena jurnal ini adalah penelitian tentang pengaruh permainan kolase utuk
meningkatkan konsentrasi pada anak tuna grahita ringan penulis dalam latar belakang masalah
nya memulai dengan pemahan tentang konsentarsi
Konsentrasi sangat Konsentrasi sangat penting dalam kehidupan manusia. Hal ini
berkaitan dengan usaha manusia memfokuskan perhatian pada suatu objek sehingga dapat
memahami dan mengerti objek yang diperhatikan.
Proses pembelajaran membutuhkan konsentrasi, oleh karena itu setiap anak dalam
mengikuti proses pembelajaran di sekolah diharapkan dapat berkonsentrasi dengan baik.
Kemampuan anak dalam berkonsentrasi akan mempengaruhi kecepatan dalam menangkap
materi yang diberikan oleh guru.
Namun dalam hal ini berbeda dengan anak tuna grahita mereka membutuhkan watu
relative lebih lama untuk berkonsentasi dalam pelajaran hal ini disebabkan karena anak yang
berkebutuhan khusus satu ini (tuna grahita) memiliki masalah ganguan pada konsentrasi nya hal
terbsebut diakibatkan karena IQ nya yang dibawah rata rata anak normal.
Konsentrasi adalah pemusatan perhatian (pikiran) atau tingkat perhatian yang tinggi
terhadap suatu hal, atau dapat dikatakan juga individu yang memusatkan perhatiannya pada
objek tertentu.
Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh penulisi di lapangan ditemukan masalah yaitu
tidak semua anak tunagrahita dalam proses pembelajaran mengalami gangguan dalam
berkonsentrasi, dimana anak tunagrahita yang mengalami gangguan berkonsentrasi dalam proses
pembelajaran yaitu: ketika belajar perhatian mudah beralih jika mendengar sesuatu hal sehingga
tidak dapat bertahan duduk lama, bolak balik membuka buku, mengambil buku dari tas
kemudian memasukkannya kembali, mengganggu teman dan suka ngobrol. Akibatnya anak tidak
berhasil mengikuti proses pembelajaran.
Tujuan dari peneliti melakukan penelitian ini yaitu untuk mengetahui seberapa besar pengaru
dari permainan permainan kolase terhadap peningkatan konsentrasi anak tunagrahita yang
klasifikasi nya ringan.
BAB II
Oleh
Hasil dari penelitian yang dilakukan oleh Drs. H. Ahmad Mulyadiprana, M. Pd dan
Febriana Rowlina Simanjuntak yaitu terjadinya peningkatan konsentrasi pada anak tuna
grahita ringan, sebelum dilakukan nya perlakuan yaitu permainan kolase dengan sesudah di
lakukan nya permainan kolase. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan 8 sesi tahap
dalam permainan kolase dimana pertahap itu dilakukan sebanyak 15 menit.
Peneliti disini memulai dengan mengumpulkan data kemampuan konsentrasi pada subjek
penelitian yaitu tentang sejauh mana kemampuan konsentrasi subjek. Pengumpulan data
tersebut dilakukan selam 4 sesi per 15 menit.
Setelah peneliti melakukan penelitian nya dilapangan maka diperoleh hasil bahwa subjek
mengalami peningkatan pada tingkat konsentrasinya sebelum dengan sesudah diberikan nya
permainan kolase tersebut. Hasilnya konsentrasi anak tuna grhita ringan mengalami
peningkatan setelah dilakukan nya permainan kolase. Itu dibuktikan dengan data yang
terlihat didalam jurnal ini.
Metode penelitian merupakan strategi umum yang dipakai dalam pengumpulan data yang
diperlukan guna menjawab permasalahan yang di hadapi, penggunaan metode ini
dimaksudkan untuk menemukan dan mengumpulkan data yang valid, akurat, serta signifikan
dengan masalah yang di angkat, sehingga diperlukan sebagai pengungkapan masalah yang
dipakai. Metode penelitian jurnal yang dipergunakan dalam penelitian jurnal ini adalah
penelitian eksperimen dengan menggunakan Single Subject Desain (SSD) atau penelitian
dengan subjek tunggal (Sunanto, 2005:56). Dalam penelitian subjek tunggal penelitian ini
difokuskan pada data individu yang digunakan sebagai sampel penelitian hal ini diungkapkan
Rasnow dan Rosenthal (dalam Sunanto, 2005:56).
Pada penelitian subjek tunggal terdapat dua kondisi berbeda yang dijadikan
perbandingan. Kondisi dalam hal ini adalah kondisi baseline dan kondisi intervensi. Sesuai
observasi yang terlampir disini adalah kondisi/fase baseline. Kondisi baseline adalah kondisi
dimana pengukuran target behavior pada subjek penelitian dilakukan dalam keadaan natural
sebelum diberikan intervensi apapun. Pada penelitian subjek tunggal, selalu dilakukan
perbandingan antara fase baseline dengan sekurang-kurangnya satu fase intervensi
diungkapkan oleh Hasselt dan Harsen (dalam Sunanto, 2005:56).
Penelitian Eksperiemen Single Subject Research dilakukan pada salah satu Siswa
Tunagrahita Ringan siswa kelas 4 SDLB-C
Instrumen pengumpul data melalui observasi. dengan menggunakan metode Single Subject
Research (SSR) yaitu penelitian eksperiemen dengan menggunakan subjek tunggal untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh suatu perlakuan yang diberikan kepada satu subjek.
Perlakuan yang diberikan kepada subjek dalam penelitian ini adalah permainan kolase untuk
meningkatkan konsentrasi anak tunagrhita ringan.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
kesimpulan bahwa:
1. Pada kondisi sebelum diberikan nya permainan kolase subjek menunjukkan perolehan
jumlah frekuensi kemampuan konsentrasi yang rendah yang mengalami penurunan,
walaupun jumlah frekuensi kemampuan konsentrasi subjek tidak stabil atau berubah-ubah.
3. Akhir dari kesimpulan ini menggambarkan bahwa intervensi atau perlakuan dengan
menggunakan media permainan kolase dapat memberikan pengaruh yang positif terhadap
kemampuan konsentrasi, dan menyatakan bahwa media permainan koalse efektif digunakan
untuk meningkatkan kemampuan konsentrasi anak tunagrahita ringan di kelas IV SDLB-C,
sehingga dalam proses pembelajaran anak tunagrahita ringan memperoleh hasil belajar yang
baik.