PENDAHULUAN
berinterfrensi satu sama lain. Kita dapat ketahui bahwa cahaya sebagai gelombang,
yang tetap.
Bila Cahaya melintas dari suatu sumber melalui sebuah celah pada layar, dan
cahaya yang keluar dari celah tersebut digunakan untuk menerangi dua celah
bersebelahan pada layar kedua. Bila cahaya diteruskan dari kedua celah tersebut dan
jatuh pada layar ketiga, maka akan terbentuk sederet pita interferensi yang sejajar. Ini
interfrensi yang dibahas diatas merupakan hasil dari cahaya yang berdifraksi.
Difraksi adalah penyebaran atau pembelokan gelombang pada saat gelombang ini
dan pelemahan. Difraksi juga berlangsung pada aliran partikel.Dengan kata lain,
Difraksi adalah peristiwa dimana berkas cahaya akan dilenturkan pada saat melewati
celah sempit. Difraksi juga menggambarkan suatu deviasi dari cahaya dengan pola
lurus ketika melewati lubang lensa atau disekeliling benda. Menurut Huygens bahwa
1
setiap bagian celah akan menjadi suatu sumber gelombang (cahaya) biru.
Celah sempit tersebut disebut dengan kisi difraksi. Kisi difraksi adalah
kepingan kaca yang digores sejajar dan berjumlah sangat banyak dan memiliki jarak
yang sama (biasanya dalam ordo 1000 per mm). Cahaya terdifraksi, setelah
maksimum pada = 0 dan berkurang sampai minimum (intensitas = nol) pada sudut
Untuk melewati pola difraksi cahaya, cahaya dilewatkan melalui suatu celah
tunggal dan mengamati cahaya yang diteruskan oleh celah pada suatu film. Difraksi
pada celah tunggal akan menghasilkan pola garis terang dan gelap pada layar. Celah
tunggal dapat dianggap terdiri atas beberapa celah sempit yang dibatasi titik-titik dan
setiap celah itu merupakan sumber cahaya sehingga satu sama lainnya dapat
berinterferensi.
Kemudian difraksi cahaya terjadi pula pada cahaya yang melalui banyak
celah sempit, dengan jarak celah sama. Celah sempit yang demikian disebu dengan
kisi difraksi. Semakin banyak celah, semakin tajam pola difraksi yang dihasilkan
pada layar. Untuk memahami lebih lanjut mengenai difraksi dan interfernsi, maka
Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu syarat melulusi mata kuliah
2
Adapun tujuan dibuatnya makalah ini adalah sebagai berikut:
berikut:
3
BAB II
PEMBAHASAN
Interferensi terjadi jika dua (atau lebih) gelombang dipadukan. Di bagian ini
kita akan mempelajari interferensi antar dua gelombang. Interferensi dapat bersifat
membangun dan merusak. Bersifat membangun jika beda fase kedua gelombag sama
sehingga gelombang baru yang terbentuk adalah penjumlahan dari kedua gelombang
tersebut.
membentuk muka gelombang datar. Sebuah papan penghalang yang terdapat celah
kecil digunakan untuk menahan gelombang air menyebabkan hanya sebagian kecil
saja dari air yang ditransmisikan. Pola gelombang dari air yang ditransmisikan
tersebut berbentuk lingkaran, pola semacam ini dapat dipahami dengan prinsip
4
Huygens. Karena air terus menerus mengalir maka gelombang-gelombang tersebut
saling mengalami interferensi satu sama lain. Interferensi disebabkan oleh adanya
juga berbeda menghasilkan pola muka gelombang yang lebih besar dan pola muka
kemudian dipecah menjadi dua atau lebih dan diset sedemikian rupa sehingga
Dua berkas cahaya disebut kohern jika kedua cahaya itu memeiliki beda fase
terjadi jika kedua gelombang cahaya sefase atau beda fasenya nol. Interferensi
destruktif maupun interferensi konstruktif dapat diamati pada pola interferensi yang
terjadi.
merupakan gejala penyebaran arah yang dialami oleh seberkas gelombang cahaya
gelombangnya. Jika pada difraksi tersebut berkas gelombangnya melewati dua celah
5
sempit maka ketika dua gelombang atau lebih tersebut bertemu atau berpadu dalam
prinsip superposisi.
sama) dan dengan panjang gelombangnya diketahui juga, maka dapat ditentukan
jarak yang sangat pendek serta sifat medium optiknya akan mudah teramati.
merupakan alat yang dapat digunakan untuk memantau dan mengendalikan variabel
proses tersebut. Dari hasil pemantulan maka dapat diketahui apakah sistem berjalan
sesuai dengan yang dikehendaki atau tidak. Bila terjadi penyimpangan, maka
diperlukan tindakan kontrol sehingga proses dapat berjalan sesuai dengan yang
diharapkan.
interferensi. Interferensi adalah suatu kejadian dimana dua gelombang atau lebih
berjalan melalui bagian yang sama dari suatu ruangan pada waktu yang bersamaan.
6
kecepatan partikel, temperatur dan sebagainya. Pengukuran berlangsung tanpa
kontak mekanik sehingga tidak membebani obyek yang diukur. Disamping itu
kepekaannya sangat tinggi: simpangan dengan orde kurang dari panjang gelombang
Jika cahayanya tidak berupa berkas sinar, maka interferensinya sulit diamati.
sangat singkat.
air atau gelombang bunyi. Interferensi terjadi jika terpenuhi dua syarat berikut ini:
1) Kedua gelombang cahaya harus koheren, dalam arti bahwa kedua gelombang
cahaya harus memiliki beda fase yang selalu tetap, oleh sebab itu keduanya
Gambar 1.2.
7
Gambar 1.2. (a) tidak terjadi interferensi, (b) terjadi interferensi
1) Sinari dua (atau lebih) celah sempit dengan cahaya yang berasal dari celah
pemantulan saja. Hal ini dilakukian oleh Fresnel. Hal ini juga terjadi pada
3) Gunakan sinar laser sebagai penghasil sinar laser sebagai penghasil cahaya
kohern.
sebuah sumber cahaya S, Fresnell memperoleh dua sumber cahaya S1 dan S2 yang
kohoren dari hasil pemantulan dua cermin. Sinar monokromatis yang dipancarkan
oleh sumber S, dipantulkan oleh cermin I dan cermin II yang seolah-olah berfungsi
8
sebagai sumber S1 dan S2. Sesungguhnya, S1 dan S2 merupakan bayangan oleh
dua penghalang, yang pertama memiliki satu lubang kecil dan yang kedua dilengkapi
dengan dua lubang kecil. Dengan cara tersebut, Young memperoleh dua sumber
monokromatis (Gambar 2.5). Pada layar tampak pola garis-garis terang dann gelap.
Pola garis-garis terang dan gelap inilah bukti bahwa cahaya dapat berinterferensi.
Interferensi cahaya terjadi karena adanya beda fase cahaya dari kedua celah tersebut.
Pola interferensi yang dihasilkan oleh kedua percobaan tersebut adalah garis-
garis terang dan garis-garis gelap pada layar yang silih berganti. Garis terang terjadi
9
jika kedua sumber cahaya mengalami interferensi yang saling menguatkan atau
interferensi maksimum. Adapun garis gelap terjadi jika kedua sumber cahaya
kedua sumber cahaya memiliki amplitudo yang sama, maka pada tempat-tempat
terjadinya interferensi minimum, akan terbentuk titik gelap sama sekali. Untuk
mengetahui lebih rinci tentang pola yang terbentuk dari interferensi dua celah,
kilauan warna dari bulu burung, bila pada air yang tenang kemudian kita
memasukkan jari kita maka akan terbentuk muka gelombang berupa lingkaran-
yaitu:
terjadi jika selisih lintasan sumber (S) sama dengan nol atau kelipatan genap
fase yang sama (sefase). Dua gelombang memiliki fase yang sama apabila
selisih lintasannya sama dengan nol atau bilangan bulat kali panjang
d sin = m. ; m = 0, 1, 2, 3.......
10
Bilangan m disebut orde atau nomor terang. Untuk m = 0 disebut
maksimum orde ke nol (terang pusat), untuk m = 1 disebut terang ke-1, dan
seterusnya. Karena 1>d, maka sudut sangat kecil. Jadi, dapat digunakan
Pd=m
terjadi jika selisih lintasan sumber (S) sama dengan kelipatan ganjil dari
Pada tahun 1804 seorang fisikawan bernama Thomas Young (1773- 1829)
(sinar-sinarnya sefase dan frekuensi sama) melalui dua celah sempit yang dikenal
dengan celah ganda. Perhatikan Gambar (a), dua berkas cahaya koheren dilewatkan
pada celah ganda kemudian dapat mengenai layar. Pada layar itulah tampak pola
garisgaris terang seperti padaGa mba r(b). Pola garisgaris terang dan gelap inilah
Interferensi cahaya terjadi karena adanya beda fase cahaya dari kedua celah
tersebut. Berkas cahaya dari S1 dan S2 yang sampai pada layar terlihat berbeda
menimbulkan fase antara dua berkas cahaya tersebut berbeda. Interferensi akan
11
saling menguatkan jika berkas cahaya sefase dan saling melemahkan jika berlawanan
fase. Sefase berarti berbeda sudut fase = 0, 2, 4,..... Sedangkan berlawanan fase
berarti berbeda sudut fase = , 3, 5, ... . Syarat ini dapat dituliskan dengan beda
Keterangan :
Untuk sudut kecil ( 12o) akan berlaku: sin tg berarti selisih lintasannya
lpdd=sin
Kalian tentu pernah main air sabun yang ditiup sehingga terjadi gelembung.
Kemudian saat terkena sinar matahari akan terlihat warna-warni. Cahaya warna-
warni inilah bukti adanya peristiwa interferensi cahaya pada lapisan tipis air sabun.
Interferensi ini terjadi pada sinar yang dipantulkan langsung dan sinar yang
berikut:
12
Keterangan :
m = 0, 1, 2,3, 4,......
Pada Gambar 1.5, tampak bahwa lensa kolimator menghasilkan berkas sejajar.
Kemudian, berkas cahaya tersebut melewati penghalang yang memiliki celah ganda
Setelah keluar dari S1 dan S2, kedua cahaya digambarkan menuju sebuah titik A
pada layar. Selisih jarak yang ditempuhnya (S2A S1A) disebut beda lintasan.
.................................(1.1)
Jika jarak S1A dan S2A sangat besar dibandingkan jarak S1 ke S2, dengan
S1S2 = d, sinar S1A dan S2A dapat dianggap sejajar dan selisih jaraknya S = S2B.
13
Untuk sudut-sudut kecil akan didapatkan . Untuk kecil,
berarti p/l kecil atau p<<l sehingga selisih kecepatan yang ditempuh oleh cahaya dari
..........................................(1.2)
Interferensi maksimum akan terjadi jika kedua gelombang yang tiba di titik A sefase.
Dua gelombang memiliki fase sama bila beda lintasannya merupakan kelipatan
S = m............................................................................(1.3)
..................................................................................(1.4)
Dengan:
mengenai suatu penghalang disebut sebagai difraksi. Peristiwa difraksi yang sangat
mudah Anda jumpai adalah difraksi sinar matahari oleh pintu rumah atau jendela.
Jika Anda perhatikan, di lantai atau dinding akan jumpai wilayah yang terang dan
14
agak gelap. Wilayah yang terang disebabkan oleh sinar matahri yang masuk
sedangkan wilayah yang agak gelap karena sinar matahari tidak dapat menjangkau
wilayah tersebut. Terlihat bahwa seolah-olah terdapat garis miring yang memisahkan
kedua wilayah tersebut. Garis batas tersebut menunjukkan bahwa cahaya matahari
dibelokkan oleh daun pintu atau jendela. Itu merupakan salah satu contoh peristiwa
difraksi.
pertama kali ilakukan oleh Leonardo da Vinci, si pelukis terkenal yang hidup antara
14521519. Studi yang lebih ekstensif dilakukan oleh Grimaldi yang hasil
pengamatannya kemudian dibukukan dan resmi dipublikasikan pada tahun 1665, dua
Baru setelah pada tahun 1818 Fresnel menunjukkan bahwa fenomena difraksi
dapat dijelaskan dengan merujuk pada teori Huygens digabung dengan konsep
interferensi. Hasil kerja keras Fresnel ditindaklanjuti oleh Kirchhoff yang pada tahun
1882 mencetuskan cara pandang baru dalam memahami fenomena difraksi. Teorema
15
Krchhoff ini terimplementasi dalam suatu persamaan yang disebut sebagai integral
bahwa rambatan gelombang cahaya dari suatu muka gelombang dihasilkan dari
terkenal sebagai salah satu bidang optik yang sarat dengan matematika yang rumit
penjelas fenomena difraksi pada saat itu tidak ada satupun yang dianggap paling
ampuh. Hingga pada tahun 1896 Sommerfeld berhasil membuat formulasi yang
investigasi terhadap fenomena difraksi yang terjadi pada gelombang bidang yang
Gambar 2.1 Pola difraksi yang dihasilkan dari cahaya yang dilewatkan pada celah tunggal.
dan kualitatif fenomena difraksi. Dari model-model yang telah diuji, model
16
pendekatan Huygens dan Fresnel adalah yang paling banyak digemari para ilmuwan
karena disamping sederhan, metode tersebut juga cukup ampuh untuk digunakan
difraksi dapat diamati pada layar yang diletakkan sejauh L dari celah.
Berkas cahaya dibelokkan oleh celah sebesar relatif terhadap arah rambat
cahaya datang. Untuk celah dengan d yang sangat kecil maka cahaya akan
dibelokkan dalam sudut yang sangat kecil pula. Jika layar diletakkan pada jarak
yang cukup jauh sehingga L >> d maka sudut pembelokan akan sangat kecil.
Dalam keadaan seperti itu, cahaya yang melalui celah dapat dianggap sejajar
dengan arah rambat gelombang cahaya datang. Difraksi semacam ini disebut sebagai
difraksi Franhoufer. Pola difraksi yang tampak pada layar adalah seperti pada
Gambar 2.2.
Gambar 2.2 Pola difraksi yang tampak pada layar jika layar diletakkan pada jarak yang
cukup jauh dari celah. Difraksi semacam ini disebut dengan difraksi Franhoufer. Secara
matematis, difraksi Franhoufer cenderung lebih mudah ditangani dibanding difraksi Fresnel,
yang sebentar lagi kita bahas.
17
Jika layar semakin didekatkan dengan celah maka pola difraksi akan
Gambar 2.3. Pola difraksi mengalami perubahan ketika jarak semakin didekatkan dengan celah.
Pola difraksi yang ditunjukkan pada Gambar 2.3 dihasilkan ketika jarak
layar L cukup dekat terhadap celah. Yang dimaksud dengan dekat di sini adalah jika
sudut penyimpangan cahaya cukup besar sehingga kita tidak bisa menggunakan
pendekatan tan . Perhatikan bahwa pada jarak L pola yang teramati pada layar
adalah pola difraksi Franhoufer. Ketika layar didekatkan menjadi L pola difraksi
berubah, terlihat bahwa pada layar berbentuk 2 puncak gelombang dimana puncak
pola terang. Ketika layar didekatkan sehingga jaraknya menjadi L, pola difraksi
Jika layar didekatkan lagi ke celah dimana cahaya dibelokkan, maka pola
difraksi yang terlihat pada layar menunjukkan pola yang semakin rumit, lihat
Gambar 2.3. Difraksi semacam ini, dimana jarak layar terhadap celah cukup dekat
sehingga kita tidak dapat menganggap cahaya yang didifraksikan sejajar, disebut
18
Gambar 2.4 Difraksi Fresnel
19
2.2.1.1 Difraksi Franhoufer Celah Tunggal
Difraksi dapat dihasilkan dari sumber cahaya koheren yang dilewatkan pada
sebuah celah kecil. Seperti yang telah kita lihat pada contoh pada Gambar 1.1,
ilustrasi gelombang air telah menunjukkan bahwa gelombang yang melalui sebuah
Franhoufer dimana konsep dasar difraksi tersebut adalah pembentukan difraksi oleh
cahaya yang dibelokkan dalam arah yang hampir sejajar dengan arah rambat
gelombang datang. Jika lebar celah ditambah sehingga lebih besar dibanding dengan
panjang gelombang cahaya maka tentu saja cahaya yang masuk melalui celah
tersebut mau tidak mau akan dibelokkan dengan sudut tertentu. Seperti terlihat pada
Gambar 2.7, seberkas cahaya dilewatkan pada celah dimana lebar celah tersebut
melewatinya.
20
Sistem difraksi yang digunakan adalah difraksi Franhoufer. Perhatikan bahwa
ketika fokus pada berkas cahaya yang dibelokkan di sekitar celah, kita lihat bahwa
berkas cahaya tersebut dibelokkan dalam sudut tertentu, dalam gambar di atas cahaya
dibelokkan sebesar . Ketika berkas cahaya jatuh pada layar, berkas cahaya tersebut
dianggap menempuh lintasan yang sama, ingat kembali konsep difraksi Franhoufer.
Perhatikan segmen F, kita ambil tiga berkas gelombang cahaya yaitu berkas
cahaya (1), (2), dan (3). Pada batas lintasan op,berkas cahaya (1), cahaya menempuh
lintasan sejauh pq. Kita misalkan lintasan pq sebanding dengan .Pada segmen
oq berkas cahaya (2) menempuh lintasan rt dimana berkas cahaya yang melampui
lintasan itu sebanding dengan . Mengacu pada segitiga opq, nilai sin dapat kita
tentukan yaitu:
..........................................................................(1.1)
Beda fase antara berkas cahaya (1) dan (2) adalah 180O dan ini berarti berkas
cahaya tersebut mengalami interferensi destruktif, pola difraksi yang tampak pada
titik A adalah gelap. Berdasarkan persamaan (1.1), kita dapat membuat generalisasi
destruktif pada difraksi Franhoufer celah tunggal diberikan oleh persamaan berikut:
...................................................(1.2)
Yang mana:
21
Perhatikan Gambar 2.7, semakin kecil perbandingan /d maka semakin kecil
penyimpangan lintasan cahaya. Dalam ungkapan yang berbeda, semakin besar lebar
celah maka semakin kecil penyimpangan lintasan dan akibatnya pola difraksi yang
tampak pada layar hanya menghasilkan satu pola terang saja. Hal ini menjadi logis
karena untuk nilai n= 0, cahaya yang ditransmisikan dari celah ke layar sejajar
menghasilkan pola terang. Pola terang ini biasa disebut sebagai terang pusat. Pola
interferensi maksimum pada tempat lain di layar dapat ditentukan dengan persamaan
berikut:
......................................................... (1.3)
Pola difraksi yang terjadi pada difraksi Franhoufer dapat dilihat pada Gambar 2.8
Gambar 2.8 Pola difraksi Franhoufer celah tunggal yang tampak pada layar.
Pola gelap terang hasil interferensi yang tampak pada layar merepresentasikan energi
tingkat kecerahan cahaya. Pada titik dimana terdapat terang pusat, disitulah intensitas
cahaya paling besar. Dalam konteks energi elektromagnetik, pada titik itu pula energi
22
2.2.1.2 Intensitas Cahaya pada Difraksi Franhoufer Celah Tunggal
Intensitas cahaya pada difraksi celah tunggal Franhoufer diberikan oleh persamaan:
............................................................................(1.4)
Yang mana:
seperti pada Gambar 2.9. Pada saat intensitas yang terlihat pada layar adalah
hampir terlokalisir pada satu titik yaitu pada terang pusat. Mengacu pada persamaan
23
(1.4) intensitas yang terukur pada saat = 0 adalah juga maksimum. Perhatikan
dalam satuan radian. Hasil perhitungan nol/nol menghasilkan angka yang tidak tentu.
Persamaan (*) dan (**) adalah koheren dimana syarat terjadinya interferensi
destruktif dapat dipenuhi juga dengan persamaan (*), disamping persamaan (**).
Pada pembahasan sebelumnya telah kita tunjukkan bahwa lebar celah yang
digunakan untuk difraksi cahaya mempengaruhi pola difraksi yang terbentuk pada
satu titik yaitu pada saat sudut = 0. Namun demikian, di sekitar terang maksimum
24
Dalam aplikasinya, munculnya pola terang di sekitar terang pusat
menunjukkan keterbatasan suatu alat optik untuk memisahkan objek. Yang dimaksud
dengan memisahkan objek adalah melihat objek dengan jelas. Tingkat akurasi alat
optik yang digunakan untuk melihat objek dengan jelas/melihat jelas dua atau lebih
objek yang berdekatan disebut resolusi. Contoh sederhana yang dapat kita gunakan
sebagai ilustrasi adalah melihat lampu sebuah mobil yang berada pada jarak yang
sangat jauh. Jika kita berada dekat dengan mobil, mata kita dapat dengan mudah
membedakan dan mendeteksi bahwa kedua lampu mobil tersebut terpisah. Namun
jika kita berada pada jarak yang sangat jauh, lampu mobil seolah-olah menjadi satu.
Mata kita memiliki keterbatasan dalam melihat dua benda atau atau lebih yang
terpisah.
fenomena difraksi pada cahaya yang dilewatkan pada celah berbentuk lingkaran.
......................................................................................(1.5)
Gambar 2.10 Pola terang pusat pada gambar di samping disebut disk Airy. Sekitar 85% dari
seluruh intensitas cahaya terkonsentrasi pada area disk Airy tersebut.
25
Yang mana D adalah diameter celah yang digunakan sebagai celah difraksi.
Pola difraksi yang diamati oleh Geroge Airy dapat dilihat pada Gambar 2.10.
Konsep Airy tidak dapat diterapkan untuk menganalisis objek yang saling
berdekatan karena difraksi Airy menghasilkan pola interferensi tunggal saja. Agar
dua objek terpisah dapat dikenali sebagai dua objek yang terpisah, bukan objek yang
menyatu, maka difraksi dari objek pertama harus saling tumpang tindih dalam
Keadaan tersebut dipenuhi jika sudut pisah antara dua objek minimum adalah
min, lihat persamaan (1.5). Untuk dua objek yang terpisah sejauh S berada pada
jarak L dari suatu alat optik yang berdiameter D maka syarat agar dua objek tersebut
..............................................................................(1.6)
Yang mana Sminimum menyatakan jarak pisah minimum dua objek yang
diamati. Dari persamaan (1.6) kita bisa menentukan jarak maksimum dari suatu
Jika cahaya dilewatkan pada sebuah celah maka cahaya tersebut akan
dengan adanya pola gelap-terang yang terlihat pada layar. Pada dasarnya setiap
gelombang cahaya yang melalui suatu penghalang akan mengalami pembelokan arah
rambat. Berdasarkan eksperimen yang dilakukan para ilmuwan, difraksi dapat juga
26
diamati jika cahaya dilewatkan pada banyak celah. Mengenai interferensi dan
difraksi pada celah tunggal dan ganda. Dari dua konfigurasi tersebut selalu diperoleh
Suatu penghalang yang terdiri dari banyak sekali celah dimana jarak antara
celah tersebut seragam (jarak antar celah sama dan teratur) disebut dengan kisi
difraksi. Jumlah celah dalam suatu kisi dapat mencapai orde ribuan celah tiap cm.
Kisi difraksi memiliki beberapa kelebihan dibanding celah tunggal atau ganda.
Ketika cahaya melalui kisi, setiap celah pada kisi tersebut dapat dianggap sebagai
sumber gelombang cahaya. Setiap cahaya dibelokkan dengan besar sudut tertentu
sehingga cahaya-cahaya tersebut memiliki lintasan yang berbeda satu dengan yang
lainnya.
Gambar 2.11 Cahaya datang pada kisi difraksi. Pada layar terbentuk pola gelap terang.
Jika demikian maka cahaya yang mengalami interferensi akan lebih banyak
dibanding interferensi yang terjadi pada celah ganda dan tunggal. Jumlah interferensi
yang lebih banyak ini menghasilkan pola gelap terang yang lebih kuat (intensitasnya
27
lebih kuat) pada layar sehingga pengukuran dan identifikasi terhadap pola-pola
Gambar 2.12 Difraksi cahaya pada salah satu segmen kisi difraksi.
bahwa difraksi yang dibahas ini adalah difraksi Franhoufer. Perhatikan satu segmen
pada kisi tersebut, lihat Gambar 2.12. Pola seperti tampak pada Gambar 2.12
pernah kita jumpai ketika membahas interferensi dan difraksi pada sub bab
sebelumnya. Beda lintasan antara berkas cahaya (1) dan (2) adalah L dimana L =
.............................................................(1.7)
Mengacu pada segitiga pada Gambar 2.10 beda lintasan L dapat dinyatakan
sebagai:
.....................................................................................(1.8)
.....................................................(1.9)
28
persamaan (1.9) adalah syarat yang harus dipenuhi agar dihasilkan interferensi
maksimum pada layar. Pola gelap dipenuhi jika beda fase antara gelombang cahaya
tersebut 1800. Beda fase tersebut sebanding dengan beda lintasan . Untuk
Sembarang posisi pada layar, pola gelap teramati pada beda fase dan kelipatan
bilangan bulat.
................................................(1.10)
gelombang elektromagnetik yang dibawa oleh cahaya adalah kekal. Cahaya hanya
intensitas cahaya yang dibawa oleh berkas cahaya yang melewati sebuah celah pada
suatu kisi maka intensitas total cahaya yang jatuh pada layar adalah Itotal = NI0
dengan N menyatakan jumlah celah pada kisi yang digunakan. Intensitas rata-rata
Pada layar terbentuk pola gelap terang sehingga intensitas cahaya tersebar
tidak tepat pada seluruh permukaan layar melainkan terkonsentrasi pada titik-titik
dimana terjadi interferensi maksimum saja. Dengan demikian intensitas pada setiap
titik maksimum tentu lebih besar dari NI0. Intensitas cahaya sebanding dengan
kuadrat medan listrik. Jika setiap celah menghasilkan intensitas rata-rata I0 maka
intensitas cahaya pada daerah terang pusat (maksimum pusat), dan juga pada daerah
29
= 2 0 .............................................................................(2.1)
terang maksimum yang lebih kuat jika jumlah celah semakin besar. Pada kisi
Intensitas cahaya yang dihasilkan adalah nol jika beda lintasan antara celah ke (1)
Semakin banyak jumlah celah pada kisi maka semakin kecil nilai sin gelap. Sudut
gelap tidak lain adalah merepresentasikan lebar pola gelap pada layar.
..................................................(2.2)
Pola intensitas yang dihasilkan pada difraksi celah banyak diberikan oleh persamaan
berikut:
menyatakan jumlah total celah, d adalah jarak antara celah (m), sedangkan
Suatu alat yang digunakan untuk difraksi memiliki tingkat akurasi yang dipengaruhi
oleh dua faktor yaitu dispersi angular dan resolusi. Suatu alat yang baik harus
30
mampu membedakan spektrum panjang gelombang cahaya yang memiliki nilai
berdekatan.
Dispersi Angular
...............................................................(2.4)
31
Persamaan (2.4) menyatakan dispersi angular dari suatu alat optik. Semakin
besar nilai dispersi angular maka hasil yang diperoleh semakin bagus karena
spektrum panjang gelombang dapat dipisahkan dengan jelas. Nilai dispersi dapat
diperoleh dalam orde yang besar jika d kecil, dengan kata lain dalam kisi yang sama
Resolusi
Walaupun dispersi angular merupakan salah satu faktor penentu kualitas alat
namun informasi tersebut belum menceritakan apapun terkait dengan daya pisah alat
tersebut. Daya pisah kisi difraksi didefinisikan sebagai perbandingan antara panjang
gelombang () yang diukur dan selisih panjang gelombang terkecil () yang dapat
.........................................................................................(2.5)
Untuk kisi difraksi yang terdiri dari N celah daya pisah optik dapat
dinyatakan dengan:
........................................................................................(2.6)
Jadi perbedaanya, jika interferensi adalah superposisi dua buah gelombang atau
lebih. Sedangkan
Difraksi adalah devisi dari perambatan cahaya atau pembelokan arah rambat cahaya.
32
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian makalah di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa:
Interferensi adalah suatu perpaduan dari dua buah gelombang atau lebih
yang datang bersamaan.
Difraksi adalah pembelokan arah gelombang yang disebabkan oleh
adanya penghalang berupa celah.
Perbedaannya adalah interferensi merupakan superposisi dua buah
33
DAFTAR PUSTAKA
Serway, R.A and Faughn, J.S., 1999. College Physics, 7th Edition, USA: Harcourt Brace
College Publisher.
Dick, Greg, et.al. 2001. Physics 11, 1st Edition. Canada: McGraw-Hill Ryerson.
Dick, Greg, et.al. 2001. Physics 12, 1st Edition. Canada: McGraw-Hill Ryerson.
Fishbane, P.M., et.al. 2005. Physics for Scientists and Engineers with Modern Physics, 3rd
Edition. New Jersey: Prentice Hall, Inc.
Huggins, E.R. 2000. Physics 2000. Moose Mountain Digital Press. Etna, New Hampshire
03750.
34