Tetanus
Pengobatan Kusta
Mati rasa
atau kebas. Kehilangan sensasi merasakan rasa sakit yang
bisa membuat orang berisiko cidera tanpa menyadari dan
rentan terhadap infeksi.
Kerusaka
n saraf permanen.
Otot
melemah.
Cacat
progresif. Contohnya kehilangan alis, cacat pada jari kaki,
tangan dan hidung.
3. Frabeisea
Pengobatan dapat
dilakukan dengan
penyuntikan
antibiotika
penicillin seperti
benzatin penisilin
dosis tunggal 2,4
juta Intra
muscular, pada
anak-anak
diberikan setengah
dosis dewasa. Jika
tidak tahan
penisillin dapat
diberikan 20-50
mg/kg BB selama
2-4 minggu
4. Leptospirosis merupakan penyakit zoonosis yang
disebabkan oleh mikroorganisme spirochaeta, genus
leptospira. Secara sederhana, genus leptospira terdiri atas
dua spesies yaitu Leptospira interrogans yang patogen dan
Leptospira biflexa yang non-patogen atau saprofit. Namun,
dalam klinis dan epidemiologi, L.interrogans dibagi
menjadi beberapa serogrup berdasarkan perbedaan
serologis. Berdasarkan beberapa penelitian,
L.icterohaemorrhagica, L.canicola, dan L.pomona
merupakan serovar L.interrogans tersering yang
menginfeksi manusia. Leptospirosis tersebar di seluruh
dunia ,kecuali benua Antartika, dengan kejadian terbanyak
di daerah tropis. Daerah tropis mendukung pertumbuhan
leptospira dengan memberikan lingkungan optimal berupa
suhu hangat dan lembab, serta pH tanah dan air yang
netral. Menurut International Leptospirosis Society,
Indonesia menduduki peringkat ketiga di dunia untuk
mortalitas. Leptospirosis dapat dijumpai di Lampung,
Riau, Bengkulu, Sumatera Utara, Sumatera Barat, DKI
Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, NTB,
Bali, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Kalimantan Barat,
dan Kalimantan Timur.1
5. Pengobatan
6. Pengobatan suportif dapat dilakukan dengan observasi
ketat untuk mendeteksi dan mengatasi keadaan dehidrasi,
hipotensi, perdarahan, dan gagal ginjal seperti menjaga
keseimbangan cairan tubuh.1 Beberapa pasien
membutuhkan dialisis (akibat gagal ginjal) dan EKG
(akibat aritmia). Terapi antibiotik diberikan sebaiknya
sebelum hari ke-5 sejak gejala muncul karena terbukti
efikasi obat akan menurun drastis. Sampai saat ini,
penisilin masih menjadi pilihan utama. Pasien yang alergi
penisilin dapat menggunakan eritromisin.4 Pada 4-6 jam
pasca pemberian penisilin intravena, dapat muncul reaksi
Jarisch-Herxherimer, yaitu peningkatan gejala yang diduga
akibat pengeluaran toksin dari mikroorganisme yang mati.
Kemudian, pada kasus yang berat dapat diberikan
antibiotik berupa intravena benzil penisilin dan perawatan
di rumah sakit.1,4
7.
8. Tabel 2. Pengobatan dan kemoprofilaksis leptospirosis1
Indikas Regi Do
i men sis
Leptosp Doksi 2
irosis siklin 10
ringan 0
mg
Ampi 4x
silin 50
0-
75
0
mg
Amok 4
sisikli 50
n 0
mg
Leptosp Penisi 1,5
irosis lin G jut
sedang/ a
berat uni
t/6
ja
m
(IV
)
Ampi 1
silin gra
m/
6
ja
m
(IV
)
Amok 1
sisilin gra
m/
6
ja
m
(IV
)
Kemop Doksi 20
rofilaks siklin 0
is mg
/
mi
ng
gu
9.
10. Banyaknya hospes perantara dan jenis serotipe
menyulitkan pencegahan leptospirosis. Namun, bagi yang
berisiko tinggi, dapat menggunakan pakaian khusus yang
dapat melindungi dari kontak dari bahan yang
terkontaminasi. Dengan kata lain, hindari pajanan air
(khususnya di daerah endemik) dan hewan. Mengurangi
pajanan terhadap hewan piaraan dengan meletakkan
kandang di luar serta membersihkan cairan tubuh hewan
dengan disinfeksi. Selain itu, kemoprofilaksis juga
bermanfaat dalam mengurangi serangan leptospirosis. 1,3,4
11.
12.