PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
terhadap sampel dari suatu perilaku. Tujuan dari tes psikologi sendiri adalah untuk
mengukur perbedaan antar individu atau juga mengukur reaksi individu yang
Penggunaan tes psikologi saat ini menjadi suatu bagian yang sangat
penting dalam pengukuran terhadap individu. Tes psikologi berperan sebagai alat
untuk menggali atribut psikologi individu. Terdapat tujuh jenis tes psikologi yang
mengukur kemampuan individu dalam cakupan umum. Kedua, tes bakat untuk
mengetahui bakat atau potensi khusus seseorang. Ketiga, tes kreativitas untuk
mengukur kapasitas individu untuk menemukan solusi yang tidak biasa dan tidak
terduga khususnya dalam memecahkan masalah yang masih samar. Keempat, tes
keputusan. Informasi individu yang digali melalui suatu tes psikologi dapat
menjadi prediktor yang meramalkan performa individu dalam suatu tugas. Oleh
karena itu tes psikologi yang akan dipergunakan harus memenuhi kualitas
psikometri yang baik agar dapat diterapkan dalam mengukur suatu atribut
atau sekolah serta dalam konteks klinis. Dalam konteks industri organisasi tes
perekrutan dan seleksi karyawan. Tes psikologi yang digunakan diantaranya tes
kemampuan kognitif, tes situasional, serta tes kepribadian objektif dan proyektif.
atau IQ, prestasi akademik, kepribadian, minat serta bakat. Dalam konteks klinis
peran tes sebagai alat untuk memeriksa orang-orang yang mengalami masalah
1997).
individu dalam cakupan umum. Dalam konteks industri organisasi tes intelegensi
Para psikolog yang tertarik dalam bidang perilaku karir juga berpendapat
bahwa kepribadian berhubungan dengan jenis karir yag dipilih seseorang dan
karakteristik tertentu akan memilih pekerjaan tertentu dan akan berfungsi dengan
lebih baik dalam beberapa pekerjaan dibandingkan pekerjaan yang lain (De Fruyt
& Salgado, dalam Pervin, 2005). Dalam konseling sekolah tes kepribadian
dinamis dari sistem psiko-fisik indvidu yang menentukan tingkah laku dan
pemikiran indvidu secara khas (Barrick & Ryan, dalam Pervin, 2005). Banyak
luas dan menyeluruh. Salah satu pendekatan dalam kepribadian yang diketahui
dapat melihat perbedaan individual secara luas ialah Big Five Factor. Big Five
Factor mengorganisir perbedaan individu dalam lima dimensi yang luas dan
bipolar (John & Srivastava, 1999; McCrae & Costa, 2006). Kelima dimensinya
berupa unit dasar kepribadian atau trait, yang merupakan kecenderungan umum
Sifat atau trait diperlakukan sebagai sesuatu yang benar-benar eksis dalam
teori Big Five Factor, yaitu tiap faktor dipandang sebagai struktur psikologi yang
dimiliki oleh tiap orang dalam tingkatan yang bervariasi. Sifat tersebut dianggap
Selama dua dekade terakhir, perkembangan Big Five Factor telah menjadi
Berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa banyak hal yang mampu diprediksi
dan digambarkan oleh trait-trait dalam kepribadian Big Five Factor. Salah satu
tinggi akan memilih dan lebih baik pada pekerjaan sosial dan hiburan
Contoh lainnya dalam penggunaan model Big Five Factor ialah dalam
yang berbeda akan berfungsi lebih baik atau lebih buruk dalam pekerjaan yang
berbeda, maka individu juga bisa lebih banyak atau lebih sedikit mendapatkan
keuntungan dari bentuk perawatan psikologi yang berbeda (Costa & McCrae,
penggunaan kuisionernya.
Persona, Sandra Dwi Anita, M.Psi. Sandra mengungkapkan tes kepribadian yang
biasa digunakan ialah EPPS, Papi Kostick dan tes grafis seperti Wartegg, DAP,
disertai wawancara dan observasi untuk melihat kesesuaian dan konsistensi hasil
tes dengan hasil wawancara. Observasi dan wawancara juga dapat digunakan
sebagai antisipasi kecurangan akibat banyaknya alat tes yang bocor dan beredar
14.00)
Alat ukur kepribadian Big Five yang digunakan di Indonesia adalah NEO
PI-R yang dikonstruksikan pada tahun 1992 oleh Costa dan McCrae. Terdiri dari
contoh: Saya benar-benar seperti orang yang kebanyakan saya temui. Dan
mengobservasi peringkat pada orang ketiga, contoh: Dia memiliki imajinasi yang
sangat aktif. Aitem-aitemnya dievaluasi dengan lima poin skala mulai dari sangat
alatnya masih belum begitu populer di Indonesia. Penelitian alat ukur kepribadian
Big Five secara psikometri juga belum banyak dilakukan (Mastuti, 2005). Melihat
fenomena tersebut, adaptasi inventori yang memenuhi syarat kedalam bahasa dan
kepribadian di Indonesia.
pada website internet yang dikenal dengan International Personality Item Pool
IPIP berisi versi pengganti dari inventori yang luas digunakan. Sebagai
contoh, sebuah versi IPIP dari NEO PI-R tersedia. Asosiasi antara versi hak milik
(asli) dan IPIP telah dicatat dan hasilnya bentuk pendek dari IPIP NEO dengan
NEO PI-R yang asli rentang korelasinya 0,70 - 0,82. Namun tingginya korelasi
tersebut tidak berarti bahwa versi IPIP dengan versi aslinya benar-benar setara
(Costa & McCrae, dalam Gow, 2005). Selain berisi berbagai versi dari tes Big
IPIP yang dikenal dengan Big Five Factor Marker yaitu suatu tes untuk mengukur
Closedness.
Big Five Factor Marker terdiri dari 50-100 aitem yang berupa pernyataan-
oleh Goldberg ini terdiri dari 100 unipolar Big Five Factor Markers yang berisi
bahwa kata sifat dapat diperbaiki untuk menciptakan aitem-aitem kuesioner yang
menyediakan informasi yang lebih kontekstual daripada kata tunggal, tapi tetap
masih lebih singkat daripada aitem dalam inventori kebanyakan lainnya (Gow,
2005).
secara luas lebih mudah diterjemahkan dalam bahasa yang berbeda di dunia
daripada kata sifat tunggal atau trait-descriptive (Mlacic & Goldberg, 2007).
Selain itu aitem yang disajikan juga sederhana sehingga mudah dipahami oleh
mereka pada lima tingkatan, yaitu sangat sesuai, sesuai, netral, tidak
pengembangan alat ukur. Big Five Factor Marker memiliki aitem yang sedikit,
responden. Kesemua aitem singkat dalam Big Five Factor Marker mampu
mengukur lima faktor kepribadian Big Five, yaitu Surgency atau Extraversion,
kepribadian. Teori Big Five yang mampu menggambarkan kepribadian secara luas
melihat beberapa dimensi kepribadian tertentu. Ini disebabkan oleh satu tes
yang bertujuan untuk mengadaptasi Big Five Factor Marker dari IPIP kedalam
versi indonesia.
B. Rumusan Masalah
Apakah Big Five Factor Marker yang telah diadaptasi kedalam versi
C. Tujuan Penelitian
Mengadaptasi Big Five Factor Marker (IPIP) kedalam versi Indonesia dan
D. Manfaat Penelitian
berikut:
1. Manfaat teoritis
2. Manfaat praktis
berdasarkan teori Big Five Factor yaitu Big Five Factor Marker yang telah
diadaptasi dalam versi Indonesia dan memiliki karakteristik psikometri yang baik.
E. Sistematika Penulisan
Bab I Pendahuluan
Big Five hingga perumusan masalah, tujuan dan manfaat yang diharapkan dari
penelitian.
Berisi teori Big Five serta tipe-tipe kepribadian Big Five, penjelasan
mengenai Big Five Factor Marker serta IPIP, teori mengenai adaptasi alat ukur
serta tata cara pengadaptasian, serta teori mengenai karakteristik psikometri yaitu
adaptasi.
serta teknik pengambilan sampelnya. Juga berisi proses pengadaptasian Big Five
Factor Marker serta penjelasan tentang teknik dan prosedur yang dilaksanakan
Berisi rangkuman dari hasil penelitian dan beberapa saran yang diajukan