Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keluarga adalah bagian masyarakat yang peranannya sangat penting untuk
membentuk kebudayaan yang sehat. Dari keluarga inilah pendidikan kepada
individu dimulai dan dari keluarga akan tercipta tatanan masyarakat yang baik,
sehingga untuk membangun suatu kebudayaan maka seyogyanya dimulai dari
keluarga (Setiadi, 2008). Keluarga merupakan unit pelayanan kesehatan yang
terdepan dalam meningkatkan derajat kesehatan komunitas. Keluarga sebagai
sistem yang berinteraksi dan merupakan unit utama yang menyangkut kehidupan
masyarakat. Keluarga menempati posisi antara individu dan masyarakat. Apabila
setiap keluarga sehat, akan tercipta komunitas yang sehat.
Salah satu aspek terpenting dalam keperawatan keluarga adalah pemberian
asuhan pada unit keluarga. Keluarga bersama dengan individu, kelompok dan
komunitasadalah klien atau resepien keperawatan. Secara empiris disadari bahwa
kesehatan para anggota keluarga sudah ditanggulangi secara incidental, tetapi
keluarga belum dilihat sebagai klien dari keperawatan. Sebenarnya, keluarga
sebagai unit asuhan keperawatan sangat besar pengaruhnya terhadap individu dan
kelompok.
Oleh karena itu, penetapan keluarga sebagai klien atau sasaran asuhan
keperawatan adalah hal yang tepat. Keluarga dalam hal ini tidak dipandang dari
jumlah anggotanya, tetapi kesatuannya yang unuk dalam menghadapi masalah.
Keunikannya terlihat dari cara berkomikasi, mengambil keputusan, sikap, nilai.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dirumuskan masalah sebagai berikut :
1. Apa definisi konsep keluarga?
2. Apa saja karakteristik keluarga?
3. Apa saja tipe keluarga?
4. Apa saja fungsi keluarga?
5. Apa saja tugas kesehatan keluarga?
6. Apa saja peran keluarga?
7. Bagaimana tugas perkembangan keluarga?
8. Bagaimana bentuk pelayanan kesehatan keluarga?
9. Bagaimana peran perawat dalam memberikan asuhan keperawatan kesehatan
keluarga?

C. Tujuan
Adapun tujuan penulisan laporan ini yaitu untuk :
1. Mengetahui definisi keluarga
2. Mengidentifikasi karakteristik keluarga
3. Mengidentifikasi tipe keluarga
4. Mengidentifikasi fungsi keluarga
5. Mengetahui tugas kesehatan keluarga
6. Mengidentifikasi peran keluarga
7. Mengetahui tugas perkembangan keluarga dan masalah yang sering muncul
8. Mengetahui bentuk pelayanan kesehatan keluarga
9. Mengetahui peran perawat dalam memberikan asuhan keperawatan kesehatan
keluarga
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Keluarga
1. Definisi Keluarga
Keluarga merupakan sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan
perkawinan, adopsi, kelahiran dan mempertahankan budaya yang umum.
Meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional dan sosialdari tiap
anggota (Helvie, 1981 dalam Mubarak dkk, 2012). Menurut Departemen
Kesehatan RI (1998) dalam Susanto (2010) keluarga adalah unit terkecil dari
suatu masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang
berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan
saling ketergantungan.
Friedman menguraikan alasan keluarga sebagai unit asuhan
keperawatan :
a) Keluarga adalah unit dari masyarakat dan merupakan lembaga yang
mempengaruhi kehidupan masyarakat. Dalam masyarakat, hubungan
yang erat antara anggotanya dengan keluarga sangat menonjol sehingga
keluarga sebagai lembaga/unit perlu diperhitungkan.
b) Keluarga sebagai suatu kelompok individu didalam keluarga dapat
menimbulkan, mencegah, mengabaikan, atau memperbaiki masalah
kesehatan dalam kelompoknya sendiri. Hampir setiap masalah kesehatan
individu di dalam keluarga mulai dari awal sampai akhir akan
dipengaruhi oleh keluarga. Keluarga mempunyai peran utama dalam
pemeliharaan kesehatan seluruh anggota keluarganya dan bukan individu
itu sendiri yang mengusahakan tercapainya tingkat kesehatan yang
diinginkan.
c) Masalah kesehatan dalam keluarga saling berkaitan. Penyakit pada salah
satu anggota keluarga akan mempengaruhiseluruh keluarga tersebut.
Peran anggota keluarga akan mengalami perubahan apabila salah satu
anggotanya menderita sakit. Di lain pihak, status kesehatan pasien juga
sebagian besar ditentukan oleh kondisi keluarganya.
d) Dalam perawatan pasien sebagai individu, keluarga berperan sebagai
pengambil keputusan. Bukan hanya anggota keluarga inti saja yang
mengambil keputusan, anggota keluarga yang jauh juga ikut serta dalam
dalam pengambilan keputusan pada keluarga berpenghasilan rendah
karena ketidakmampuannya, biasanya penyakit dalam keluarga di tangani
sendiri oleh keluarga dengan membeli obat diwarung.
e) Keluarga merupakan perantara yang efektif dan efesiensi untuk berbagai
usaha kesehatan masyarakat. Perawat dapat menjangkau masyarakat
hanya melalui keluarga. Kesehatan masyarakat dapat ditingkatkan
terutama melalui peningkatan kesehatan keluarga.

2. Karakteristik Keluarga
Adapun ciri-ciri umum keluarga yang dikemukakan oleh Effendy
(2007) yaitu:
a) Diikat dalam satu perkawinan
b) Ada ikatan batin
c) Ada tanggung jawab masing-masing anggota
d) Ada pengambilan keputusan
e) Kerjasama dalam anggota keluarga
f) Komunikasi interaksi antar anggota keluarga

3. Tipe Keluarga
Menurut Friedman (1986) tipe keluarga seperti berikut:
a) Nuclear family (keluarga inti) : terdiri dari orang tua dan anak yang masih
menjadi tanggungannya dan tinggal dalam satu rumah, terpisah dari
sanak keluarga lainnya.
b) Extended family (keluarga besar) : satu keluarga yang terdiri dari satu
atau dua keluarga inti yang tinggal dalam satu rumah dan saling
menunjang satu sama lain.
c) Single parent family : satu keluarga yang dikepalai oleh satu kepala
keluarga dan hidup bersama dengan anak anak yang masih bergantung
kepadanya.
d) Nuclear dyed : keluarga yang terdiri dari sepasang suami istri tanpa anak,
tinggal dalam satu rumah yang sama.
e) Blended family : suatu keluarga yang terbentuk dari perkawinan
pasangannya, yang masung masing pernah menikah dan membawa
anak hasil perkawinan terdahulu.
f) Three generation family : keluarga bapak yang terdiri dari tiga generasi
yaitu kakek, nenek, bapak, ibudan anak dalam satu rumah.
g) Single adult living alone : bentuk keluarga yang hanya terdiri dai satu
orang dewasa yang hidupdalam rumahnya .
h) Middle age atau elderly couple : keluarga yang terdiri dari sepasang
suami istri paruh baya..

4. Fungsi Keluarga
Fungsi keluarga menurut friedman dan Undang-Undang No. 10 tahun
1992. Friedman membagi fungsi keluarga menjadi 5, yaitu:
a) Fungsi afektif
Berhubungan dengan fungsi internal keluarga yang merupakan dasar
kekuatan keluarga. Fungsi afektif berguna untuk pemenuhan kebutuhan
psikososial. Anggota keluarga mengembangkan gambaran diri yang
positif, peran dijalankan dengan baik, dan penuh rasa kasih sayang.
b) Fungsi Sosialisasi
Proses perkembangan dan perubahan yang dilalui individu menghasilkan
interaksi sosial. Keluarga merupakan tempat individu melaksanakan
sosialisasi dengan anggota keluarga dan belajar disiplin, norma budaya,
dan perilaku melalui interaksi dalam keluarga, sehingga individu mampu
berperan didalam masyarakat.
c) Fungsi Reproduksi
Fungsi untuk meneruskan kelangsungan keturunan dan menambah
sumber daya manusia.
d) Fungsi Ekonomi
Fungsi untuk memenuhi kebutuhan keluarga, seperti makan, pakaian,
perumahan dan lain-lain.
e) Fungsi Perawatan Keluarga
Keluarga menyediakan makanan, pakaian, perlindungan dan asuhan
kesehatan / keperawatan.

5. Tugas Kesehatan Keluarga


Tugas Kesehatan Menurut Friedman (1998), dalam (Murwani, 2007)
yaitu :
a) Mengenal masalah kesehatan.
b) Membuat keputusan tindakan kesehatan yang tepat.
c) Memberi perawatan pada anggota keluarga yang sakit
d) Mempertahankan/menciptakan suasana rumah sehat
e) Mempertahankan hubungan dengan menggunakan fasilitas kesehatan
masyarakat.

6. Peran Keluarga
Dalam (Setiadi, 2008), peranan keluarga menggambarkan seperangkat
perilaku interpersonal, sifat, kegiatan yang berhubungan dengan individu
dalam posisi dan situasi tertentu. Berbagai peranan yang terdapat di dalam
keluarga adalah sebagai berikut :
a) Peranan ayah : ayah sebagai suami dan istri dan anak-anak, berperan
sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman,
sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta
sebagai anggota masyarakat dari lingkunmgan.
b) Peranan ibu : sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai
peranan untuk mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik
anak-anaknya, pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan
sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya,
disamping itu juga ibu dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan
dalam keluarga.
c) Peranan anak : anak-anak melaksanakan peranan psikososial sesuai
dengan tingkat perkembangannya baik fisik, mental, sosial dan spriritual

7. Tugas Perkembangan Keluarga Berhubungan dengan Tahap


Perkembangan Keluarga
Menurut Rodgers cit Friedman (1998), meskipun setiap keluarga
melalui tahapanperkembangan secara unik, namun secara umum seluruh
keluarga mengikuti pola yangsama.Tahap perkembangan keluarga menurut
Duvall dan Milller (Friedman, 1998) adalah sebagai berikut:
1. Tahap I Pasangan Baru/Keluarga Baru (newly established couple (no
children).
Dimulai saat individu laki-laki / perempuan membentuk keluarga melalui
perkawinan. Meninggalkan keluarga mereka masing-masing baik
fisik/psikologis. Tugas perkembangannya :
a. Membina hubungan intim yang memuaskan
b. Membina hubungan dengan keluarga lain, teman, kelompok sosial
c. Mendiskusikan rencana memiliki anak ( KB)
Masalah kesehatan yang muncul : Penyesuaian seksual dan peran
perkawinan, Aspek luas tentang KB, Penyakit kelamin baik
sebelum/sesudah menikah. Konsep perkawinan tradisional : dijodohkan,
hukum adat.
Tugas perawat : membantu setiap keluarga untuk agar saling memahami
satu sama lain.
Diagnosa keperawatan : Koping Individu inefektif, Resiko Infeksi akibat
penyakit kelamin.

2. Tahap II Keluarga Kelahiran Anak Pertama (Chlid-bearing family (


oldest child birth to 2,5 years).
Dimulai dari kelahiran anak pertama hingga bayi berusia 30 bulan (2,5
tahun). Keluarga menanti kelahiran dan mengasuh anak. Tugas
perkembangannya :
a. Persiapan menjadi orang tua
b. Adaptasi dengan perubahan anggota keluarga, peran, interaksi,
hubungan seksual
c. Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan pasangan.
Masalah Kesehatan Keluarga: Pendidikan maternitas fokus keluarga,
perawatan bayi, imunisasi, konseling perkembangan anak, KB, pengenalan
dan penanganan masalah kesehatan fisik secara dini. Inaksesibilitas dan
ketidakadekuatan fasilitas perawatan ibu dan anak.
Diagnosa keperawatan : ketidakefektifan koping keluarga, penurunan
koping keluarga, resiko ganguan hubungan ibu dan janin, resiko gangguan
identitas pribadi, defiist pengetahuan, ansietas, diskontinuitas pemberian
asi.

3. Tahap III Keluarga Anak Usia Prasekolah Family With Preschool


Children (oldest child 2,5 5 years).
Dimulai dengan anak pertama berusia 2,5 5 tahun. Keluarga lebih
majemuk dan berbeda. (Suami Ayah = Istri Ibu = anak laki-laki -
saudara = anak perempuan saudari ). Tugas perkembangannya :
a. Memenuhan kebutuhan anggota keluarga seperti : tempat tinggal,
privasi dan rasa aman, membantu anak untuk sosialisasi.
b. Adaptasi dengan anak yang baru lahir dan kebutuhan anak yang lain
c. Mempertahankan hubungan yang sehat internal atau ekternal keluarga,
bagian tanggung jawab anggota keluarga
d. Stimulasi tumbang anak. Pembagian waktu untuk individu,pasangan
dan anak ( paling repot )
Masalah Kesehatan Keluarga: Masalah kesehatan fisik : penyakit
menular,jatuh,luka bakar,keracunan & kecelakaan, dan lain lain.
Diagnosa keperawatan : resiko jatuh, resiko infeksi.

4. Tahap IV Keluarga Dengan Anak Sekolah atau Family With School


Children (oldest child 6 13 years ).
Keluarga mencapai jumlah anggota yang maksimal,keluarga sangat sibuk.
Aktivitas sekolah,anak punya aktivitas masing-2. Orang tua berjuang
dengan tuntutan ganda : perkemb anak & dirinya. Orang tua belajar
menghadapi/membiarkan anak pergi (dengan teman sebayanya). Orang tua
mulai merasakan tekanan yg besar di komunitas di luar rumah ( sistem
sekolah ). Tugas perkembangannya :
a. Membantu sosialisasi anak : meningkatkan prestasi belajar anak.
b. Mempertahankan hubungan perkawinan yang bahagia.
c. Memenuhi kebutuhant & biaya kehidupan yang semakin meningkat
termasuk biaya kesehatan.
Masalah kesehatan keluarga : jatuh, kecelakaan saat bermain, penyakit
menular.
Diagnosa keperawatan : resiko infeksi, resiko jatuh

5. Tahap V Keluarga Dengan Anak Remaja atau Family With Teenagers


( oldest child 13 -19/20 years).
Dimulai ketika anak pertama melewati umur 13 th,berlangsung 6-7 th.
Tujuan keluarga tahap ini : melonggarkan ikatan yang memungkinkan
tanggungjawab & kebebasan yangg lebih optimal bagi remaja untuk
menjadi dewasa muda. Tugas perkembangannya :
a. Menyeimbangkan kebebasan dengan tanggungjawab ketika remaja
menjadi dewasa dan semakin mandiri
b. Menfokuskan hubungan perkawinan
c. Berkomunikasi secara terbuka antara orang tua dengan anak-anak
Masalah-masalah kesehatan : Masalah kesehatan fisik keluarga biasanya
baik, tapi promosi kesehatan tetap perlu diberikan. Perhatian pada gaya
hidup keluarga yang sehat ; penyakit jantung koroner pada orang tua (usia
35 tahun). Pada remaja : kecelakaan, penggunaan obat-obatan,alkohol,
mulai menggunakan rokok sebagai alat pergaulan,kehamilan tidak
dikehandaki. Konseling dan pendidikan tentang sex education menjadi
sangat penting. Terdapat beda persepsi antara orang tua dengan anak
remaja tenting sex education > konseling harus terpisah antara orang tua
dengan anak. Persepsi remaja tentang sex education : uji kehamilan, AIDS,
alat kontrasepsi dan aborsi
Diagnosa keperawatan : anisietas, defisit pengetahuan, disfungsi sexual,
harga diri rendah situasional, ketidakefektifan koping, penurunan koing
keluarga.

6. Tahap VI Keluarga Melepas Anak Usia Dewasa Muda atau Family As


Launching Center ( oldest child gone to departure of youngest).
Dimulai Anak pertama meninggalkan rumah berakhir sama rumah menjadi
kosong. Tahap ini bisa singkat bisa lama tgant juml anak ( biasa
berlangsung 6 7 th ) > faktor ekonomi menjadi kendala. Tugas
Perkembanganya :
a. Memperluas siklus keluarga dengan memasukan anggota keluarga
baru dari perkawianan anak-anaknya.
b. Melanjutkan untuk memperbaharui & menyesuaikan kembali hubungn
perkawinan
c. Membantu orang tua/ lansia yg sakit-sakitan dari suami maupun istri.
Masalah Kesehatan: Masalah komunikasi anak dengan orang tua (jarak),
perawatan usia lanjut, masalah penyak kronis: Hipertensi,Kolesterol,
Obesitas, Menopause, DM, Dll.
Diagnosa keperawatan : anisetas, ketidakmampuan koping keluarga.

7. Tahap VII Keluarga Orang Tua Usia Pertengahan atau Middle-anged


Family ( emptynest to retirement).
Dimulai anak terakhir keluar dan berakhir sampai pensiun at kematian
pasangan. Biasanya dimulai saat orang tua berusia 45-55th & berakhir saat
masuk pensiun 16-18 th kemudian. Tugas Perkembangannya :
a. Menyediakan lingkungan yang meningkatkan kesehatan
b. Mempertahankan hubungan-hubungan yang memuaskan & penuh arti
dengan para ortu lansia(teman sebaya) & anak-anak
c. Memperkokoh hubungan perkawinan
Masalah Kesehatan: Kebutuhan Promosi Kesehatan : istirahat cukup,
kegiatan waktu luang & tidur, nutrisi, olahraga teratur, BB harus ideal,no
smoking, pemeriksaan berkala. Masalah hubungan perkawinan,komunikasi
dengan anak-anak & teman sebaya,masalah ketergantungan perawatan diri.
Diagnosa keperawatan : defisit pengetahuan, keletihan,

8. Tahap VIII Keluarga Masa Pensiun & Lansia atau Aging Family (
retirement to death of both spouses).
Dimulai salah satu/keduanya pensiun sampai salah satu /keduanya
meninggal. Kehilangan yg lazim pada usia ini : ekonomi dan pekerjaan
(pensiun), perumahan (pindah ikut anak/panti), sosial (kematian pasangan
dan teman-satunya), Kesehatan (penurunan kemampuan fisik). Tugas
Perkembangannya :
a. Mempertahankan pengaturan hidup yang memuaskan
b. Menyesuaikan dengan pendapatan yang menurun
c. Mempertahankan hubungan perkawinan
d. Menyesuaikan diri terhadap kehilangan pasangan
e. Mempertahankan ikatan keluarga antar generasi
f. Meneruskan untuk memahami eksistensi mereka ( penelaahan dan
integrasi hidup)
Masalah kesehtaan : pada keluarga usia lansia masalah kesehatan yang
terjadi mayoritas adalah penyakit degeneratif akibat usia.
Diagnosa keperawatan : hambatan mobilitas fisik, intoleransi aktivitas,
keletihan, ketakutan, penurunann koping keluarga, resiko jatuh, resiko
pelemahan martabat, resiko terserang penyakit degeneratif.

B. Bentuk Pelayanan Kesehatan Keluarga


Menurut Friedman (1998) terdapat 3 tingkatan pelayanan, yaitu :
1) Tingkat I : Keluarga sebagai konteks
Pelayanan keperawatan hanya terpusat kepada individu, sedangkan keluarga
dianggap hanya sebagai lingkungan pendukung sosial semata sehingga
keterlibatannya sangat kecil dalam upaya pelayanan keperawatan
2) Tingkat II : Keluarga sebagai kumpulan dari anggota keluarga
Lebih menekankan pada pelayanan yang tetap diberikan kepada individu
namun dalam lingkup yang lebih banyak
3) Tingkat III : Keluarga sebagai klien
Menekankan bahwa keluarga sebagai suatu sistem yang saling berinteraksi satu
dengan lainnya, sehingga fokusnya pada dinamika dan hubungan internal
keluarga, serta kesalingtergantungan keluarga dengan lingkungan luarnya.
Dengan demikian akan tercipta suatu sinergi yang harmonis antara pelayanan
yang bersifat individual dengan keluarga sebagai pusat pelayanan keperawatan

C. Peran Perawat memberikan Asuhan Keperawatan Kesehatan Keluarga


Dalam (Setiadi, 2008), memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga
ada beberapa peranan yang dapat dilakukan oleh perawat antara lain :
1) Pemberian asuhan keperawatan kepada anggota keluarga
2) Pengenal/pengamat masalah dan kebutuhan kesehatan keluarga
3) Koordinator pelayanan kesehatan dan perawatan kesehatan keluarga
4) Fasilitator menjadikan pelayanan kesehatan itu mudah dijangkau
5) Pendidikan kesehatan, perawat dapat berperan sebagai pendidikan untuk
merubah perilaku keluarga dari perilaku tidak sehat
6) Penyuluh dan konsultan, perawat dapat berperan memberikan petunjuk tentang
Asuhan Keperawatan dasar terhadap keluarga disamping menjadi penasehat
dalam mengatasi masalah-masalah perawatan keluarga
.

DAFTAR PUSTAKA

Effendy, N. (2007). Dasar-dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat. Jakarta : EGC

Friedman, M.M. (1998). Family Nursing Research Theory and Practice. Connecticut :
Aplenton

Mubarak, dkk. (2012). Ilmu Keperawatan Komunitas: Konsep dan Aplikasi. Jakarta:
Salemba Medika

Setiadi. (2008). Konsep dan Keperawatan Keluarga. Yogyakarta : Graha Ilmu

Susanto. 2012. Asuhan Keperawatan Keluarga. Jakarta: Buntara Media,.

Anda mungkin juga menyukai