kemampuan untuk merasa"), secara umum berarti suatu tindakan menghilangkan rasa sakit ketika
melakukan pembedahan dan berbagai prosedur lainnya yang menimbulkan rasa sakit pada tubuh.
Istilah anestesi digunakan pertama kali oleh Oliver Wendel Holmes Sr pada tahun 1846.
Beberapa jenis anestesi menyebabkan hilangnya kesadaran, sedangkan jenis yang lainnya hanya
menghilangkan nyeri dari bagian tubuh tertentu dan pemakainya tetap sadar.
Anestesi dilakukan oleh dokter spesialis anestesi atau anestesiologis. Dokter spesialis anestesiologi
selama pembedahan berperan memantau tanda-tanda vital pasien karena sewaktu-waktu dapat
terjadi perubahan yang memerlukan penanganan secepatnya.
Empat rangkaian kegiatan yang merupakan kegiatan sehari-hari dokter anestesi adalah:
Sebelum tahun 1844, gas eter maupun nitrogen-oksida banyak digunakan untuk pesta mabuk-
mabukan. Mereka menamai zat tersebut "gas tertawa", karena efek dari menghirup gas ini membuat
orang tertawa dan lupa segalanya.
Penggunaan eter atau gas nitrogen-oksida sebagai penghilang sakit dalam dunia kedokteran
sebenarnya sudah dimulai Horace Wells sejak tahun 1844. Sebagai dokter gigi, ia bereksperimen
dengan nitrogen-oksida sebagai penghilang rasa sakit kepada pasiennya saat dicabut giginya.
Sayangnya usahanya mempertontonkan di depan mahasiswa kedokteran John C. Warren di Rumah
Sakit Umum Massachusetts, Boston gagal, bahkan mendapat cemoohan. Usahanya
diteruskan William Thomas Green Morton.
Morton adalah sesama dokter gigi yang sempat buka praktik bersama Horace Wells pada
tahun 1842. Ia lahir di Charlton, Massachusetts, Amerika Serikat pada tanggal 9 Agustus 1819. Pada
usia 17 tahun, ia sudah merantau ke Boston untuk berwirausaha. Beberapa tahun kemudian
mengambil kuliah kedokteran gigi di Baltimore College of Dental Surgery. Morton meneruskan kuliah
di Harvard pada tahun 1844 untuk memperoleh gelar dokter. Namun karena kesulitan biaya, tidak ia
teruskan. Pada tahun yang sama, ia menikah dengan Elizabeth Whitman dan kembali membuka
praktik giginya. Ia berkonsentrasi dalam membuat dan memasang gigi palsu serta cabut gigi. Suatu
pekerjaan yang membutuhkan cara menghilangkan rasa sakit.
Morton berpikir untuk menggunakan gas nitrogen-oksida dalam praktiknya sebagaimana yang
dilakukan Wells. Kemudian ia meminta gas nitrogen-oksida kepada Charles Jackson, seorang ahli
kimia ternama di sekolah kedokteran Harvard. Namun Jackson justru menyarankan eter sebagai
pengganti gas nitrogen-oksida.
Morton menemukan efek bius eter lebih kuat dibanding gas nitrogen-oksida. Bahkan pada
tahun 1846 Morton mendemonstrasikan penggunaan eter dalam pembedahan di rumah sakit umum
Massachusetts. Saat pasien dokter Warren telah siap, Morton mengeluarkan gas eter (atau
disebutnya gas letheon) yang telah dikemas dalam suatu kantong gas yang dipasang suatu alat
seperti masker. Sesaat pasien yang mengidap tumor tersebut hilang kesadaran dan tertidur. Dokter
Warren dengan sigap mengoperasi tumor dan mengeluarkannya dari leher pasien hingga operasi
selesai tanpa hambatan berarti.
Tanggal 16 Oktober 1846 menjadi hari bersejarah bagi dunia kedokteran. Demonstrasi
Morton berhasil dengan baik dan memicu penggunaan eter sebagai anestesi secara besar-besaran.
Revolusipembedahan dimulai dan eter sebagai anestesi dipakai hingga saat ini. Ia bukanlah yang
pertama kali menggunakan anestesia, namun berkat usahanyalah anestesia diakui dunia kedokteran.
Wajar jika Morton masuk dalam 100 orang paling berpengaruh dalam sejarah dunia dalam buku yang
ditulis William H. Hart beberapa tahun yang lalu.
Di balik kesuksesan zat anestesi dalam membius pasien, para penemu dan penggagas zat anestesi
telah terbius ketamakan mereka untuk memiliki dan mendapatkan penghasilan dari patenanestesi
yang telah digunakan seluruh dokter di seluruh bagian dunia.
Terjadilah perseteruan di antara Morton, Wells, dan Jackson. Masing-masing mengklaim zat anestesi
adalah hasil penemuannya. Di tempat berbeda, seorang dokter bernama Crawford W. Longtelah
menggunakan eter sebagai zat anestesi sejak tahun 1842, empat tahun sebelum Morton
memublikasikan ke masyarakat luas. Ia telah menggunakan eter di setiap operasi bedahnya. Sayang,
ia tidak memublikasikannya, hanya mempraktikkan untuk pasien-pasiennya. Sementara ketiga dokter
dan ilmuwan yang awalnya adalah tiga sahabat itu mulai besar kepala, dokter Long tetap
menjalankan profesinya sebagai dokter spesialis bedah.
Wells, Morton, dan Jackson menghabiskan hidupnya demi pengakuan dari dunia bahwa zat anestesi
merupakan hasil temuannya. Morton selama dua puluh tahun menghabiskan waktu dan uangnya
untuk mempromosikan hasil temuannya. Ia mengalami masalah meskipun ia telah mendaftarkan hak
patennya di lembaga paten Amerika Serikat (U.S. Patent No. 4848, November 12,1846). Ketika
tahun 1847 dunia kedokteran mengetahui, zat yang digunakan adalah eter yang telah digunakan
sejak abad 16, Morton tidak memiliki dasar hukum yang kuat untuk mendapat keuntungan dari
patennya. Jackson juga mengklaim, dirinya juga berhak atas penemuan tersebut.
Selama bertahun-tahun Morton menghabiskan waktu dan materi untuk mengklaim patennya. Ia
mulai stres dan tidak memedulikan lagi klinik giginya. Morton meninggal tanggal 15 Juli 1868 di usia
49 tahun di Rumah Sakit St. Luke's, New York. Begitu juga dengan Jackson yang meninggal dalam
keadaan gila dan Wells yang meninggal secara mengenaskan dengan cara bunuh diri.(Dewi
Marthaningtyas:"Terbius Memburu Paten Gas Tertawa", Cakrawala, 2005).
Bermacam obat bius yang digunakan dalam anestesi saat ini seperti:
Alat ini dapat menunjukkan derajat kondisi siuman pasien yang sedang menjalani suatu pembedahan.
Angka "100" menunjukkan pasien dalam keadaan "siuman sepenuhnya". Bila jarum menunjukkan
angka "60" berarti pasien dalam kondisi "siap untuk dioperasi". Angka "0"
menandakan pasien mengalami "koma yang dalam".
Dengan mengamati derajat siuman dari alat ini, dokter anestesi dapat menambahkan obat pembiusan
apabila diperlukan, atau memberikan dosis perawatan kepada pasien yang telah mengalami kondisi
ideal untuk dilakukan operasi. Di samping itu, dokter bedah dapat dengan tenang menyelesaikan
operasinya sesuai rencana yang telah ditetapkan.