Anda di halaman 1dari 6

GAMBARAN PH SALIVA PADA MAHASISWI YANG MEMPUNYAI KEBIASAAN

MENGKONSUMSI MADU PADA MAHASISWI ASRAMA PUTRI JURUSAN KEPERAWATAN


GIGI YOGYAKARTA 2016.

Endang Purnomo1), Taadi2), Marjana3)


1,2,3)
Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Yogyakarta,
Jln Kyai mojo No. 56 Pingit Yogyakarta Telp/Fax 0274514306
Email : endangp750@gmail.com

ABSTRACT mengetahui Gambaran pH saliva pada


Honey was acidic with a pH <7, acids greatly mahasiswi yang memiliki kebiasaan minum madu
affect oral health, which was one cause of caries. 1,2,3 dan 4 sendok madu dalam 1 minggu sekali.
While Saliva as a buffer system to maintain Penelitian ini merupakan penelitian Deskriptif
optimal oral pH, which tends to alkaline pH. This kuantitatif . Populasi penelitian ini adalah
study aims to determine the pH of saliva picture mahasiswi asrama putri Jurusan Keperawatan
on the students who have the habit of drinking Gigi, umur 17-20 tahun. Sampel yang digunakan
honey 1,2,3 and 4 tablespoons of honey in 1 penelitian ini adalah 30 mahasiswi asrama putri
week. This research is a quantitative descriptive. J u r u s a n K e p e r a w a t a n G i g i . Te k n i k
The study population was a student dormitory pengambilansampel diambil dengan
daughter of Nursing Department of Dentistry, menggunakan Simple Random Sampling.
aged 17-20 years. The sample used this study is Dianalisis dengan Tabulasi Silang.Hasil
30 student dormitory daughter Dental Nursing penelitian didapat bahwa pH saliva mahasiswi
Department. The sampling technique is taken by yang memiliki kebiasaan minum madu 1 sendok
using simple random sampling. Cross Tabulation 30% responden memiliki pH saliva bersifat
analyzed. The result is that the pH of saliva asam, sedangkan mahasiswi yang memiliki
student who has a habit of drinking honey 1 kebiasaan minum madu 2 sendok 10%
tablespoon 30% of respondents had a pH of responden memiliki pH saliva yang bersifat
saliva is acidic, while a student who has a habit of netral, dan yang memiliki kebiasaan minum madu
drinking honey 2 tablespoons 10% of 3 sendok 6,7% responden memiliki pH saliva
respondents had salivary pH neutral, and who bersifat basa dan yang memiliki kebiasaan
have the habit of drinking honey 3 tablespoons minum madu 4 sendok 6,7% responden memiliki
6.7% of respondents had a pH of saliva is alkaline pH saliva bersifat asam. Ini berarti ada pengaruh
and which has a habit of drinking honey 4 tbsp yang bermakna atau signikan. Dapat
6.7% of respondents had a pH of acidic saliva. disimpulkan bahwa ada pengaruh antara pH
This means that there is a meaningful or saliva responden yang memiliki kebiasaan
signicant inuence. It can be concluded that mengkonsumsi madu 1 sendok 30% dengan pH
there is inuence between salivary pH of saliva bersifat asam, 2 sendok sebanyak 10%
respondents who have a habit of consuming dengan pH saliva bersifat netral, 3 sendok 6,7%
honey 1 teaspoon of 30% with a pH of acidic dengan pH saliva bersifat basa dan 4 sendok
saliva, 2 tablespoons of as much as 10% with 6,7% dengan pH saliva bersifat asam dan netral,
saliva pH is neutral, with a pH of 6.7%3 pada mahasiswi asrama putri jurusan
tablespoons of saliva is alkaline and 4 spoons 6, keperawatan gigi.
7% with a pH of saliva is acidic and neutral, on a Kata kunci: Madu, pH saliva
girls' boarding student majoring in dental nursing.
Keywords: Honey, salivary pH
PENDAHULUAN
ABSTRAK
Madu bersifat asam dengan pH <7, asam sangat Madu merupakan produk yang unik dari
berpengaruh terhadap kesehatan gigi dan mulut serangga, yang mengandung prosentase
yang merupakan salah satu penyebab karies. karbohidrat yang tinggi, praktis tidak ada protein
Sedangkan Saliva sebagai sistem penyangga maupun lemak. Nilai gizi dari madu sangat
untuk menjaga pH optimal mulut, yaitu pH yang tergantung dari kandungan gula-gula sederhana,
cenderung basa. Penelitian ini bertujuan untuk fruktosa dan glukosa. Bahan pangan yang manis
tersebut bersifat kental dengan warna emas

23
JURNAL GIGI DAN MULUT VOL.3, NO. 2, September 2016
sampai gelap, diproduksi di dalam kantung madu aktivitas pembersihan bakteri dan bekas
dari berbagai jenis tawon dan dari berbagai
makanan dari mulut, berkurangnya buffer
nectar bunga. Rasa dan harumnya sangat
dipengaruhi oleh jenis bunga dimana nectar kerena perubahan asam mulut, hingga aktivitas
dikumpulkan1. mulut menjadi semakin asam4.
Nilai kalori yang terkandung dalam madu Keasaman dapat diukur dengan satuan
alami, memang sangat tinggi dan yang pH. pH adalah derajat keasaman digunakan
menyebabkan nilai tingginya tersebut adalah untuk meningkatkan tingkat keasaman dan
gula atau rasa manisnya. Tetapi tingginya kebasaan yang dimiliki suatu larutan. pH
kandungan gula di dalam madu alami bukan didenisikan sebagai kologaritma aktivitas ion
berarti mempunyai sifat seperti sukrosa. hydrogen (H+) yang terlarut. Koesienaktivitas
Sukrosa bisa dapat menyebabkan gangguan ion hydrogen tidak dapat diukur secara
kesehatan terutama dapat menyebabkan eksperimental, sehingga nilainya didasarkan
kerusakan pada gigi. Madu adalah disinfektan pada perhitungan teoritis5
ringan sehingga mampu menyembuhkan radang Derajat keasaman pH dan kapasitas
tenggorokan. Cairan manis ini bisa pula buffer saliva ditentukan oleh susunan kuantitatif
meningkatkan produksi saliva atau cairan ludah dan kualitati felektrolit di dalam saliva terutama
yang dapat membantu mengatasi tenggorokan ditentukan oleh susunan bikarbonat, karena
2
yang kering atau teriritasi . susunan bikarbonat sangat konstan dalam saliva
Di samping mempunyai daya anti bakteri, dan berasal dari kelenjar saliva. Derajat
madu juga mengandung zat antibiotik yang keasaman saliva dalam keadaan normal antara
berguna untuk mengalahkan kuman pathogen 5,6 7,0 dengan rata-rata pH 6,7. Beberapa
penyebab penyakit infeksi. Madu menghasilkan faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan
hydrogen peroksida yang merupakan antiseptic pada pH saliva antara lain rata-rata kecepatan
luar biasa. Proses asmosis di dalam madu aliran saliva, mikroorganisme rongga mulut, dan
membasmi bakteri. Kandungan gizi dalam madu kapasitas buffer saliva. Derajat keasaman (pH)
yang terdiri dari asam amino, karbohidrat, protein saliva optimum untuk pertumbuhan bakteri 6,5
serta beberapa jenis vitamin dan mineral adalah 7,5 dan apabila rongga mulut pH-nya rendah
zat gizi yang mudah diserap sel-sel tubuh. Asam antara 4,55,5 akan memudahkan pertumbuhan
amino bebas dalam madu mampu membantu kuman asidogenik seperti Streptococcus mutans
3
penyembuhan penyakit . dan Lactobacillus3
Saliva adalah cairan kompleks yang Asam yang dihasilkan dari fermentasi
diproduksi oleh kelenjar khusus dan disebarkan gula oleh bakteri akan menyebabkan terjadinya
kedalam cavitas oral. Saliva dapat disebut juga demineralisasi lapisan email gigi sehingga
4
ludah atau air liur . Fungsi saliva sebagai pelicin, struktur gigi menjadi rapuh dan mudah
pelindung, buffer, pembersih, dan anti bakteri. berlubang. Plak ini biasanya akan sangat mudah
Jika saliva tidak ada atau jumlahnya menurun menempel pada permukaan kunyah gigi, sela-
drastis dan berhenti melindungi gigi maka akan sela gigi, keretakan pada permukaan gigi, di
terjadi hal yang buruk antara lain berkurangnya sekitar tambalan gigi dan dibatas antara gigi dan

24
Fendang Purnomo, dkk : Gambaran PH Saliva Pada Mahasiswi Yang Mempunyai Kebiasaan Mengkonsumsi Madu....
gusi. Sebagian bakteri yang terdapat dalam plak kebiasaan mengkonsumsi madu, serta
diketahuinya selisih rata-rata pH saliva
bisa mengubah gula atau karbohidrat yang
mahasiswi yang mengkonsumsi madu 1, 2 , 3 dan
berasal dari makanan dan minuman yang kita 4 sendok madu.
minum menjadi asam yang bisa merusak gigi Manfaat teoritis penelitian ini adalah
sebagai bahan masukan dalam peningkatan
dengan cara melarutkan mineral-mineral yang perilaku pelihara diri terhadap kesehatan gigi dan
terdapat pada gigi .
6 mulut dan manfaat praktinya adalah untuk
memperluas wawasan pengetahuan dalam
Asrama Putri Jurusan Keperawatan Gigi bidang pelayanan kesehatan gigi dan mulut pada
adalah asrama Poltekkes Kemenkes Yogyakarta mahasiswi putri asrama Jurusan Keperawatan
Gigi Yogyakarta.
yang terletak di JL. Kyai Mojo No. 56 Pingit,
Yogyakarta. Diketahui bahwa jumlah seluruh JENIS PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah penelitian
mahasiswa yang tinggal di asrama 72 orang, bersifat Deskriptif Kuantitatif yang
dengan rentan usia 17-20 tahun. Berdasarkan menggambarkan ph saliva pada mahasiswi yang
mempunyai kebiasaan mengkonsumsi madu
hasil pengamatan dan wawancara mahasiswi pada Mahasiswi Asrama Jurusan Keperawatan
yang tinggal di asrama sebanyak 72 orang, 50% Gigi. Populasi penelitian ini adalah seluruh
mahasiswi yang tinggal di asrama yaitu sebanyak
rata-rata suka minum madu, setelah perawatan
30 orang, dengan criteria penilaian yaitu
wajah selesai, ada yang minum madu 1 sendok, Mahasiswi Asrama Putri Jurusan Keperawatan
ada juga yang minum madu 2 sendok dan ada Gigi dengan umur 17 - 20 tahun.

juga yang minum madu lebih dari 2 sendok. Madu Sampel yang digunakan penelitian ini

mempunyai derajat keasaman 5,5 yang dapat adalah 30 mahasiswi asrama Jurusan

merangsang pengeluaran saliva yang lebih Keperawatan Gigi. Cara pengambilan sampel

banyak. Sehingga peneliti tertarik untuk meneliti menggunakan teknik rancangan simple random

pH saliva mahasiswi yang suka minum madu, sampling atau acak sederhana8

madu mengandung epikatekin terhadap pH Waktu pelaksanaan penelitian yaitu


7
saliva . pada Bulan Maret 2016 dan tempat penelitian ini
Tujuan umum penelitian ini adalah dilaksanakan di Asrama Putri Jurusan
diketahuinya gambaran pH saliva pada
Keperawatan Gigi. Aspek yang diteliti , pH saliva
mahasiswi yang mempunyai kebiasaan
mengkonsumsi madu di asrama Jurusan mahasiswi yang mengkonsumsi madu.
Keperawatan Gigi dan tujuan khususnya adalah
diketahuinya pH saliva mahasiswi yang memiliki

HASIL PENELITIAN telah dilaksanakan pada bulan Februari 2016.


Penelitian ini dilakukan pada 30 Mahasiswi
Asrama Jurusan Keperawatan Gigi Tahun 2016
Penelitian tentang Gambaran pH Saliva
dengan rinciaan sebagai berikut:
Pada Mahasiswi Yang Mempunyai Kebiasaan
Mengkonsumsi Madu Pada Mahasiswi Asrama
Putri Jurusan Keperawatan Gigi Tahun 2016

25
JURNAL GIGI DAN MULUT VOL.3, NO. 2, September 2016

Tabel 1. Karakteristik Subjek Penelitian berdasarkan umur


Umur Responden (Tahun) Jumlah (Orang) Prosentase (%)
17 2 6.7
18 15 50.0
19 12 40.0
20 1 3.3
Total 30 100

Tabel 2. Distribusi Responden Berdasarkan pH saliva mahasiswi yang memiliki


kebiasaan mengkonsumsi madu dalam 1 minggu sekali.

Nilai pH saliva Jumlah Responden Prosentase (%)


4,5 -5,5 12 40
5,6 -7,0 12 40
6,5 -7,5 6 20
Total 30 100
Tabel 3. Distribusi Responden Berdasarkan Banyaknya madu yang di konsumsi.

Banyaknya madu yang di konsumsi Jumlah Responden Prosentase (%)


1. Sendok 17 56,7
2.Sendok 4 13,3
3.Sendok 4 13,3
4.Sendok 5 16,7
Total 30 100

Tabel 4. Tabulasi Silang antara banyaknya madu yang di konsumsi dan derajat keasaman
(pH) saliva.

Banyaknya madu pH Saliva Jumlah Prosentase


yang di konsumsi Asam Netral Basa (%)
n % n % n % N
1.Sendok 9 30 6 20 2 6,7 17 56,7
2.Sendok 0 0 3 10 1 3,3 4 13,3
3.Sendok 1 3,3 1 3,3 2 6,7 4 13,3
4.Sendok 2 6,7 2 6,7 1 3,3 5 16,7
Jumlah 12 40 12 40 6 20 30 100
PEMBAHASAN beberapa jenis vitamin dan mineral
Hasil penelitian dengan judul Gambaran pH sehingga mempengaruhi pH
3
saliva pada mahasiswi yang mempunyai saliva.Menurut kecepetan sekresi ludah
kebiasaan mengkonsumsi madu pada langsung mempengaruhi derajat asam pH
mahasiswi asrama putri Jurusan Keperawatan dalam mulut, kecepatan sekresi
Gigi Yogyakarta pada tabel 4 dilakukan dipengaruhi oleh jenis dan sifat
pembahasan sebagai berikut: rangsangan rasa manis dan asam. Madu
1. Responden yang memiliki kebiasaan alami mempunyai rasa yang manis.
mengkonsumsi madu 1 sendok sebanyak Setelah madu masuk ke dalam rongga
30% dengan pH saliva bersifat asam, hal mulut akan bercampur dengan saliva
ini terjadi karena madu mengandung asam dalam rongga mulut dan sifat madu yang
amino, karbohidrat, protein, serta dapat membunuh mikroorganisme

26
Fendang Purnomo, dkk : Gambaran PH Saliva Pada Mahasiswi Yang Mempunyai Kebiasaan Mengkonsumsi Madu....
pathogen dapat menurunkan jumlah fermentasi, sehingga suasana mulut
bakteri dalam rongga mulut sehingga
menjadi bertambah asam yang dapat
derajat keasaman dapat meningkat dan
menyebabkan pH saliva berubah menjadi mempengaruhi pH salivanya bersifat
asam. asam, sedangkan pH saliva mahasiswi
2. Responden yang memiliki kebiasaan yang berubah menjadi netral karena factor
mengkonsumsi madu 2 sendok terdapat setelah minum madu diikuti minum air putih
10% dengan pH saliva bersifat netral, pH sehingga pada saat di ukur pH saliva
saliva bisa berubah menjadi netral karena menjadi netral. Dalam National Cancer
sesudah mengkonsumsi madu langsung Institute menjelaskan kandungan dari air
diikuti meminum air putih sehingga saat pH yang berupa uorida yang bermanfaat
saliva di ukur berubah menjadi netral. untuk mencegah karies gigi dan berperan
Dalam National Cancer Institute penting dalam pembentukan gigi serta
menjelaskan kandungan dari air yang dapat menjaga kondisi di dalam mulut
berupa uorida yang bermanfaat untuk menjadi netral8.
mencegah karies gigi dan berperan penting
KESIMPULAN
dalam pembentukan gigi serta dapat
Hasil penelitian yang berjudul Gambaran pH
menjaga kondisi di dalam mulut menjadi
Saliva Pada Mahasiswi Yang Mempunyai
netral karena kandungan dari uorida8.
Kebiasaan Mengkonsumsi Madu Pada
3. Responden yang memiliki kebiasaan
Mahasiswi Asrama Putri Jurusan Keperawatan
mengkonsumsi madu 3 sendok terdapat
Gigi Tahun 2016 adalah :
6,7% dengan pH saliva bersifat basa.
1. Responden yang mempunyai kebiasaan
Kondisi ini terjadi karena madu sendiri yang mengkonsumsi madu 1 sendok sebanyak
30% dengan pH saliva bersifat asam.
awalnya asam dapat berpotensi menjadi
2. Responden yang memiliki kebiasaan
basa dikarenakan kandungan mineralnya mengkonsumsi madu 2 sendok sebanyak
yang tinggi sehingga merubah pH saliva 10% dengan pH saliva bersifat netral,
3. Responden yang memiliki kebiasaan
menjadi basa2 dan manfaat madu pada mengkonsumsi 3 sendok sebanyak 6,7%
tubuh manusia dan kesehatan gigi dan dengan pH saliva bersifat basa.
4. Responden yang memiliki kebiasaan
mulut adalah sebagai desinfektan terhadap mengkonsumsi madu 4 sendok sebanyak
rongga mulut, karena kandungan 6,7%dengan pH saliva bersifat asam dan
netral.
mineralnya yang tinggi pada madu alami ini
mempunyai sifat basa.
4. Responden yang memiliki kebiasaan
mengkonsumsi madu 4 sendok terdapat
6,7% dengan pH saliva yang bersifat asam
dan bersifat netral hal ini bisa terjadi karena
karbohidrat di dalam rongga mulut di
biarkan maka bakteri penghasil asam yang
dapat merusak gigi melakukan reaksi

27
JURNAL GIGI DAN MULUT VOL.3, NO. 2, September 2016
dan Pengembangan Teknologi Institut
SARAN
Pertanian Bogor
1. Untuk penulis lebih menambah wawasan
4. Anonim, 2008, Derajad Keasaman Saliva,
pengetahuan dan pengalaman pada
http://respository.Usu.Ac.id/ bitstr
penelitian selanjutnya.
eam//123456789/16857/5/chapter%Pdf
2. Diharapkan bagi pembaca dan para
diakes 20 juni 2012.
mahasiswi asrama Jurusan Keperawatan
5. Mieke. (2008), Pengertian dan Fungsi
Gigi setelah minum madu agar dapat
Saliva.Diunduh pada 31 Desember 2014
minum air mineral atau air putih agar pH
dari(http://m13ke.wordpress.com/2008/11/
saliva kembali netral.
25/pengertian-dan-fungsi-saliva/).
6. Pramesta (2014). Deteksi Derajat pH saliva
DAFTAR PUSTAKA
pada pria perokok dan non perokok
1. Kamaruddin.(2002). Khasiat Madu.
7. Julica, M.P,2009, Tugas Ikgp
Departement of Biochemistry, Faculty
Perencanaan Pramkes Siswa
ofMedicine, Universitas of Malaya,
SMA,http://Mawar PutriJulica,
Kualalumpur. Artikel vision net
jurnal.Com.diakes 25 juni 2012.
2. Rostita. 2007. Berkat Madu Sehat, Cantik 8. Purbaya, J.R.2007.Mengenal dan
Dan Penuh Vitalitas. Bandung: PT. Mizan Memanfaatkan Kasiat Madu Alami.
Bandung: Penerbit Pinonir Jaya
Pustaka.
3. Winarno, PG.( 1981). Madu Teknologi
Khasiat dan Analisa . Pusat Penelitian

28

Anda mungkin juga menyukai