23
JURNAL GIGI DAN MULUT VOL.3, NO. 2, September 2016
sampai gelap, diproduksi di dalam kantung madu aktivitas pembersihan bakteri dan bekas
dari berbagai jenis tawon dan dari berbagai
makanan dari mulut, berkurangnya buffer
nectar bunga. Rasa dan harumnya sangat
dipengaruhi oleh jenis bunga dimana nectar kerena perubahan asam mulut, hingga aktivitas
dikumpulkan1. mulut menjadi semakin asam4.
Nilai kalori yang terkandung dalam madu Keasaman dapat diukur dengan satuan
alami, memang sangat tinggi dan yang pH. pH adalah derajat keasaman digunakan
menyebabkan nilai tingginya tersebut adalah untuk meningkatkan tingkat keasaman dan
gula atau rasa manisnya. Tetapi tingginya kebasaan yang dimiliki suatu larutan. pH
kandungan gula di dalam madu alami bukan didenisikan sebagai kologaritma aktivitas ion
berarti mempunyai sifat seperti sukrosa. hydrogen (H+) yang terlarut. Koesienaktivitas
Sukrosa bisa dapat menyebabkan gangguan ion hydrogen tidak dapat diukur secara
kesehatan terutama dapat menyebabkan eksperimental, sehingga nilainya didasarkan
kerusakan pada gigi. Madu adalah disinfektan pada perhitungan teoritis5
ringan sehingga mampu menyembuhkan radang Derajat keasaman pH dan kapasitas
tenggorokan. Cairan manis ini bisa pula buffer saliva ditentukan oleh susunan kuantitatif
meningkatkan produksi saliva atau cairan ludah dan kualitati felektrolit di dalam saliva terutama
yang dapat membantu mengatasi tenggorokan ditentukan oleh susunan bikarbonat, karena
2
yang kering atau teriritasi . susunan bikarbonat sangat konstan dalam saliva
Di samping mempunyai daya anti bakteri, dan berasal dari kelenjar saliva. Derajat
madu juga mengandung zat antibiotik yang keasaman saliva dalam keadaan normal antara
berguna untuk mengalahkan kuman pathogen 5,6 7,0 dengan rata-rata pH 6,7. Beberapa
penyebab penyakit infeksi. Madu menghasilkan faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan
hydrogen peroksida yang merupakan antiseptic pada pH saliva antara lain rata-rata kecepatan
luar biasa. Proses asmosis di dalam madu aliran saliva, mikroorganisme rongga mulut, dan
membasmi bakteri. Kandungan gizi dalam madu kapasitas buffer saliva. Derajat keasaman (pH)
yang terdiri dari asam amino, karbohidrat, protein saliva optimum untuk pertumbuhan bakteri 6,5
serta beberapa jenis vitamin dan mineral adalah 7,5 dan apabila rongga mulut pH-nya rendah
zat gizi yang mudah diserap sel-sel tubuh. Asam antara 4,55,5 akan memudahkan pertumbuhan
amino bebas dalam madu mampu membantu kuman asidogenik seperti Streptococcus mutans
3
penyembuhan penyakit . dan Lactobacillus3
Saliva adalah cairan kompleks yang Asam yang dihasilkan dari fermentasi
diproduksi oleh kelenjar khusus dan disebarkan gula oleh bakteri akan menyebabkan terjadinya
kedalam cavitas oral. Saliva dapat disebut juga demineralisasi lapisan email gigi sehingga
4
ludah atau air liur . Fungsi saliva sebagai pelicin, struktur gigi menjadi rapuh dan mudah
pelindung, buffer, pembersih, dan anti bakteri. berlubang. Plak ini biasanya akan sangat mudah
Jika saliva tidak ada atau jumlahnya menurun menempel pada permukaan kunyah gigi, sela-
drastis dan berhenti melindungi gigi maka akan sela gigi, keretakan pada permukaan gigi, di
terjadi hal yang buruk antara lain berkurangnya sekitar tambalan gigi dan dibatas antara gigi dan
24
Fendang Purnomo, dkk : Gambaran PH Saliva Pada Mahasiswi Yang Mempunyai Kebiasaan Mengkonsumsi Madu....
gusi. Sebagian bakteri yang terdapat dalam plak kebiasaan mengkonsumsi madu, serta
diketahuinya selisih rata-rata pH saliva
bisa mengubah gula atau karbohidrat yang
mahasiswi yang mengkonsumsi madu 1, 2 , 3 dan
berasal dari makanan dan minuman yang kita 4 sendok madu.
minum menjadi asam yang bisa merusak gigi Manfaat teoritis penelitian ini adalah
sebagai bahan masukan dalam peningkatan
dengan cara melarutkan mineral-mineral yang perilaku pelihara diri terhadap kesehatan gigi dan
terdapat pada gigi .
6 mulut dan manfaat praktinya adalah untuk
memperluas wawasan pengetahuan dalam
Asrama Putri Jurusan Keperawatan Gigi bidang pelayanan kesehatan gigi dan mulut pada
adalah asrama Poltekkes Kemenkes Yogyakarta mahasiswi putri asrama Jurusan Keperawatan
Gigi Yogyakarta.
yang terletak di JL. Kyai Mojo No. 56 Pingit,
Yogyakarta. Diketahui bahwa jumlah seluruh JENIS PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah penelitian
mahasiswa yang tinggal di asrama 72 orang, bersifat Deskriptif Kuantitatif yang
dengan rentan usia 17-20 tahun. Berdasarkan menggambarkan ph saliva pada mahasiswi yang
mempunyai kebiasaan mengkonsumsi madu
hasil pengamatan dan wawancara mahasiswi pada Mahasiswi Asrama Jurusan Keperawatan
yang tinggal di asrama sebanyak 72 orang, 50% Gigi. Populasi penelitian ini adalah seluruh
mahasiswi yang tinggal di asrama yaitu sebanyak
rata-rata suka minum madu, setelah perawatan
30 orang, dengan criteria penilaian yaitu
wajah selesai, ada yang minum madu 1 sendok, Mahasiswi Asrama Putri Jurusan Keperawatan
ada juga yang minum madu 2 sendok dan ada Gigi dengan umur 17 - 20 tahun.
juga yang minum madu lebih dari 2 sendok. Madu Sampel yang digunakan penelitian ini
mempunyai derajat keasaman 5,5 yang dapat adalah 30 mahasiswi asrama Jurusan
merangsang pengeluaran saliva yang lebih Keperawatan Gigi. Cara pengambilan sampel
banyak. Sehingga peneliti tertarik untuk meneliti menggunakan teknik rancangan simple random
pH saliva mahasiswi yang suka minum madu, sampling atau acak sederhana8
25
JURNAL GIGI DAN MULUT VOL.3, NO. 2, September 2016
Tabel 4. Tabulasi Silang antara banyaknya madu yang di konsumsi dan derajat keasaman
(pH) saliva.
26
Fendang Purnomo, dkk : Gambaran PH Saliva Pada Mahasiswi Yang Mempunyai Kebiasaan Mengkonsumsi Madu....
pathogen dapat menurunkan jumlah fermentasi, sehingga suasana mulut
bakteri dalam rongga mulut sehingga
menjadi bertambah asam yang dapat
derajat keasaman dapat meningkat dan
menyebabkan pH saliva berubah menjadi mempengaruhi pH salivanya bersifat
asam. asam, sedangkan pH saliva mahasiswi
2. Responden yang memiliki kebiasaan yang berubah menjadi netral karena factor
mengkonsumsi madu 2 sendok terdapat setelah minum madu diikuti minum air putih
10% dengan pH saliva bersifat netral, pH sehingga pada saat di ukur pH saliva
saliva bisa berubah menjadi netral karena menjadi netral. Dalam National Cancer
sesudah mengkonsumsi madu langsung Institute menjelaskan kandungan dari air
diikuti meminum air putih sehingga saat pH yang berupa uorida yang bermanfaat
saliva di ukur berubah menjadi netral. untuk mencegah karies gigi dan berperan
Dalam National Cancer Institute penting dalam pembentukan gigi serta
menjelaskan kandungan dari air yang dapat menjaga kondisi di dalam mulut
berupa uorida yang bermanfaat untuk menjadi netral8.
mencegah karies gigi dan berperan penting
KESIMPULAN
dalam pembentukan gigi serta dapat
Hasil penelitian yang berjudul Gambaran pH
menjaga kondisi di dalam mulut menjadi
Saliva Pada Mahasiswi Yang Mempunyai
netral karena kandungan dari uorida8.
Kebiasaan Mengkonsumsi Madu Pada
3. Responden yang memiliki kebiasaan
Mahasiswi Asrama Putri Jurusan Keperawatan
mengkonsumsi madu 3 sendok terdapat
Gigi Tahun 2016 adalah :
6,7% dengan pH saliva bersifat basa.
1. Responden yang mempunyai kebiasaan
Kondisi ini terjadi karena madu sendiri yang mengkonsumsi madu 1 sendok sebanyak
30% dengan pH saliva bersifat asam.
awalnya asam dapat berpotensi menjadi
2. Responden yang memiliki kebiasaan
basa dikarenakan kandungan mineralnya mengkonsumsi madu 2 sendok sebanyak
yang tinggi sehingga merubah pH saliva 10% dengan pH saliva bersifat netral,
3. Responden yang memiliki kebiasaan
menjadi basa2 dan manfaat madu pada mengkonsumsi 3 sendok sebanyak 6,7%
tubuh manusia dan kesehatan gigi dan dengan pH saliva bersifat basa.
4. Responden yang memiliki kebiasaan
mulut adalah sebagai desinfektan terhadap mengkonsumsi madu 4 sendok sebanyak
rongga mulut, karena kandungan 6,7%dengan pH saliva bersifat asam dan
netral.
mineralnya yang tinggi pada madu alami ini
mempunyai sifat basa.
4. Responden yang memiliki kebiasaan
mengkonsumsi madu 4 sendok terdapat
6,7% dengan pH saliva yang bersifat asam
dan bersifat netral hal ini bisa terjadi karena
karbohidrat di dalam rongga mulut di
biarkan maka bakteri penghasil asam yang
dapat merusak gigi melakukan reaksi
27
JURNAL GIGI DAN MULUT VOL.3, NO. 2, September 2016
dan Pengembangan Teknologi Institut
SARAN
Pertanian Bogor
1. Untuk penulis lebih menambah wawasan
4. Anonim, 2008, Derajad Keasaman Saliva,
pengetahuan dan pengalaman pada
http://respository.Usu.Ac.id/ bitstr
penelitian selanjutnya.
eam//123456789/16857/5/chapter%Pdf
2. Diharapkan bagi pembaca dan para
diakes 20 juni 2012.
mahasiswi asrama Jurusan Keperawatan
5. Mieke. (2008), Pengertian dan Fungsi
Gigi setelah minum madu agar dapat
Saliva.Diunduh pada 31 Desember 2014
minum air mineral atau air putih agar pH
dari(http://m13ke.wordpress.com/2008/11/
saliva kembali netral.
25/pengertian-dan-fungsi-saliva/).
6. Pramesta (2014). Deteksi Derajat pH saliva
DAFTAR PUSTAKA
pada pria perokok dan non perokok
1. Kamaruddin.(2002). Khasiat Madu.
7. Julica, M.P,2009, Tugas Ikgp
Departement of Biochemistry, Faculty
Perencanaan Pramkes Siswa
ofMedicine, Universitas of Malaya,
SMA,http://Mawar PutriJulica,
Kualalumpur. Artikel vision net
jurnal.Com.diakes 25 juni 2012.
2. Rostita. 2007. Berkat Madu Sehat, Cantik 8. Purbaya, J.R.2007.Mengenal dan
Dan Penuh Vitalitas. Bandung: PT. Mizan Memanfaatkan Kasiat Madu Alami.
Bandung: Penerbit Pinonir Jaya
Pustaka.
3. Winarno, PG.( 1981). Madu Teknologi
Khasiat dan Analisa . Pusat Penelitian
28