Anda di halaman 1dari 4

Cerminan Identitas Bangsa melalui Bahasa Indonesia

Artikel untuk memenuhi tugas Bahasa Indonesia

oleh :
1. Imtiyaz Azzah Nugroho 3515100087
2. Baiq Arasya Wulandari 3515100097
3. Griselda Gian Ramadhan 3815100007
4. Dimas Arya Widiatmaja 3815100012
5. Nesia Amelia Prilasari 4415100018
6. Zeffri Irawan 4415100028

Institut Teknologi Sepuluh Nopember


2016
Cerminan Identitias Bangsa melalui Bahasa Indonesia

Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan manusia untuk saling


mengerti apa yang ingin mereka sampaikan. Setiap manusia di muka bumi ini
menggunakan bahasa dalam kehidupan sehari-hari untuk saling berkomunikasi. Bumi
ini terbagi menjadi ribuan negara. Setiap negara terbagi menjadi jutaan daerah. Dan dari
setiap daerah tersebut terdapat bermacam-macam bahasa daerah. Dalam
perkembangannya, bahasa telah mengalami peningkatan dalam hal jumlah kosakata dan
berbagai penyempurnaan lainnya. Bahasa digunakan oleh seluruh lapisan umat di bumi
ini, akan tetapi bahasa yang digunakan bukanlah satu jenis bahasa melainkan jutaan
ragam bahasa.
Indonesia adalah negara yang kaya akan ragam budaya dan daerah. Setiap
daerah memiliki ciri khasnya masing-masing mulai dari suku, tarian, agama, adat
istiadat, dan sebagainya. Bahasa pun tak luput menjadi ciri dari masing-masing daerah.
Keragaman bahasa ini memiliki sisi positif yakni menambah kekayaan budaya bangsa,
akan tetapi di lain sisi, keragaman bahasa ini menimbulkan kesulitan bagi masyarakat
antar daerah untuk berkomunikasi. Maka dari itu, dibentuklah bahasa untuk
mempersatukan masyarakat dari berbagai daerah agar setiap individu dapat
berkomunikasi dengan individu lain dengan bahasa persatuan tersebut. Berdasarkan
hasil kongres pemuda II pada 28 Oktober 1908, para pemuda menetapkan bahwa bahasa
persatuan bangsa Indonesia adalah Bahasa Indonesia.
Sebagai bahasa persatuan, Bahasa Indonesia disebut juga sebagai bahasa ibu.
Mulai dari lahir, kita diajarkan Bahasa Indonesia. Kini, Bahasa Indonesia dijadikan
sebagai bahasa sehari-hari dari masyarakat Indonesia di kota ataupun di daerah. Meski
begitu, bahasa daerah tetap harus dilestarikan. Pengenalan Bahasa Indonesia dimulai
dari lingkungan yang paling kecil, yaitu lingkungan keluarga. Biasanya, di dalam
keluarga akan diajarkan kata-kata yang umum dalam kehidupan sehari-hari seperti
makan, mandi, mama, ibu, dan lain sebagainya. Selain dari dalam keluarga, pendidikan
Bahasa Indonesia juga diselenggarakan oleh lembaga pendidikan mulai dari TK, SD,
SMP, SMA, hingga perguruan tinggi.
Bahasa Indonesia selain sebagai bahasa pemersatu, ia juga menjadi identitas dari
bangsa Indonesia. Secara singkat, identitas adalah sesuatu yang menjadi ciri atau
pembeda suatu hal dengan hal yang lainnya. Sehingga, Bahasa Indonesia lah yang
membedakan bangsa Indonesia dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Apa yang disebut
dalam Bahasa Indonesia tidak mungkin sama dengan bahasa-bahasa lainnya. Namun
dalam tata Bahasa Indonesia, juga tidak menutup kemungkinan bahwa ada beberapa
kata yang menggunakan serapan bahasa asing maupun bahasa daerah. Sehingga dapat
dikatakan bahwa Bahasa Indonesia juga fleksibel terhadap bahasa lain.
Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang hidup di negara kepulauan yang
sangat besar dengan puluhan ribu kebudayaan yang tersebar merata dari Sabang sampai
dengan Merauke. Kebudayaan yang sangat beragam itu yang menjadi pembeda antara
Indonesia dan negara lainnya. Salah satu yang menjadi contohnya adalah kata batik.
Batik merupakan sebuah karya yang hanya dapat ditemui di Indonesia. Arti kata batik
sendiri menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah kain bergambar yang
pembuatannya secara khusus dengan menuliskan atau menerakan malam pada kain itu,
kemudian pengolahannya diproses dengan cara tertentu. Batik merupakan sebuah
benda yang sangat populer di kalangan masyarakat Indonesia. Bahkan batik sudah
menjadi gaya hidup atau tren bagi masyarakat Indonesia, dan beberapa sudah mulai
dipasarkan ke luar negeri. Sebuah kebanggaan dan keistimewaannya adalah batik sudah
ditetapkan oleh UNESCO sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan
Nonbendawi sejak 2 Oktober 2009. Oleh karena kosakata batik ini merupakan asli
dari Indonesia, maka dari itu, kata batik merupakan sebuah cerminan identitas Bangsa
Indonesia.
Namun, kondisi saat ini yang diperparah dengan derasnya arus budaya barat
yang masuk ke Indonesia, menyebabkan permasalahan bagi kelestarian budaya bangsa
Indonesia. Di mana masyarakat umum, khususnya para pemuda semakin tidak percaya
diri untuk memakai batik dalam kehidupan sehari-harinya, dikarenakan cara pandang
tentang batik yang dianggap sebagai warisan tradisional yang sudah tidak sesuai jika
diselaraskan dengan kemajuan zaman yang begitu pesat. Hal inilah yang dapat
dianalogikan dengan menurunnya rasa bangga terhadap kosakata asli bangsa seperti
contohnya kosakata batik itu sendiri. Padahal kosakata yang asli diciptakan oleh bangsa
Indonesia harusnya mampu dilestarikan sebagai identitas yang semakin membedakan
bangsa Indonesia dengan bangsa-bangsa lain di seluruh penjuru dunia.
Dampak yang dapat terjadi dengan adanya penurunan tingkat kebanggaan,
kecintaan, maupun rasa memiliki terhadap batik, entah sebagai bentuk benda atau
pakaian batik maupun dalam hal kosakata batik akan menyebabkan terancamnya
kelestarian batik dengan berbagai keunikan dan ciri khas yang dimilikinya. Nilai-nilai
luhur dan sejarah yang tersimpan pada setiap goresan motif yang dimilikinya hanya
akan menjadi sejarah yang tidak dapat dikenal dan hanya dikenang oleh generasi
mendatang. Terjadinya hal seperti ini mungkin tidak begitu berpengaruh jika terjadi
hanya pada satu kosakata, namun pada kenyataannya jika sebuah kosakata tidak dapat
dipertahankan kelestariannya, maka dapat dipastikan bahwa akan ada kotakata-kosakata
lain yang menyusul kepunahannya.
Di sinilah peran dan langkah strategis dari para stake holder yang diharapkan
mampu mencegah dan tetap menjaga kelestarian berbagai kosakata, khususnya kosakata
asli bangsa Indonesia. Dengan ini diharapkan jumlah kosakata asli bangsa Indonesia
terhindar dari kepunahan dan dengan majunya zaman semakin mampu berkembang
untuk terus melakukan penyempurnaan kosakata yang dimilikinya. Stake holder yang
mempunyai peran penting dalam hal ini dapat berupa pemerintahan yang berkuasa dan
institusi pendidikan untuk mengupayakan adanya kurikulum pendidikan yang sesuai
dengan upaya pelestarian warisan bangsa tersebut. Tidak hanya itu, peran masyarakat
itu sendiri dalam hal ini kesadaran berbudaya sangat diperlukan. Karena hal ini menjadi
dasar bagaimana suatu bahasa tetap memiliki eksistensi . Dimulai dari lingkup yang
paling kecil, yaitu keluarga, hingga menjadi sebuah kebiasaan yang terpatri dalam diri
tiap individu sebagai warga negara Indonesia untuk senantiasa berperilaku dan
menggunakan bahasa secara baik dan benar dengan tidak menghilangkan nilai asli yang
terkandung dalam bahasa tersebut, karena hal itulah yang mencerminkan identitas kita
sebagai Bangsa Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai