SCANNING Terrestrial Laser Scanner • Terrestrial Laser Scanner atau disingkat menjadi TLS adalah instrument yang memanfaatkan teknologi laser untuk akuisisi data survei. TLS merupakan salah satu metode penentuan posisi yang menggunakan teknologi scanning dengan menempatkan alat survey tersebut diatas permukaan bumi.
• Metode TLS ini dapat menghasilkan jutaan titik (dalam system
koordinat tertentu) dalam waktu yang relative singkat dan ketelitian yang tinggi (orde millimeter).
• Hasil Pengukuran TLS adalah awan titik point clouds yang
memiliki koordinat secara 3D. Variasi jangkauan TLS antara lain jangkauan pendek (kurang dari 50m), jangkauan menengah (50m- 350m) dan jangkauan jauh (350m-6KM). • Metode TLS saat ini banyak dikembangkan untuk berbagai aplikasi, diantaranya untuk pemantauan longsor dan aktivitas gunung api, pemodelan kota, pertambangan (desain, monitoring, volume), sipil, arsitekture, dokumentasi situs bangunan sejarah dan Pemetaan 3D. • Pengukuran menggunakan instrumen Terrestrial Laser Scanner juga termasuk klasifikasi survei terestris. Karena objek dari observasi survei nya tetap berada di permukaan bumi dengan pemanfaatan instrumennya pun juga di atas permukaan bumi, bukan Teknik pengukuran TLS dibagi menjadi dua metode yaitu metode statik dan dinamik. • Prinsip dari metode statik adalah menempatkan alat TLS di lokasi yang tetap (tidak bergerak). Keuntungan metode ini adalah ketelitian yang tinggi dan jumlah titik yang lebih banyak. • Prinsip metode dinamik adalah menempatkan alat TLS pada wahana bergerak seperti pesawat terbang, pesawat tanpa awak dan sebagainya. Metode ini membutuhkan komponen tambahan seperti GPS atau INS (Inertial Navigation System) yang menyebabkan Keuntungan TLS Keuntungan TLS dibandingkan metode survey konvensional adalah: • Perolehan hasil yang lebih cepat. • Kualitas hasil yang secara signifikan lebih baik karena resolusi spasial yang tinggi. • Mengurangi adanya ambiguitas dan hasil atau data lebih lengkap. • Tingkat kedetilan atau kerincian yang sangat tinggi. • Cara perolehan data yang lebih aman karena menggunakan prinsip penginderaan jauh (tanpa menyentuh obyek) • Proses perolehan data yang relatif tidak mengganggu proses rutin industri • Hasil berupa awan atau kumpulan titik yang bisa digunakan dan ditinjau kembali oleh pihak lain sehingga terjadi pengelolaan proyek yang lebih efisien Kegunaan TLS Contoh survey yang bisa digunakan untuk proses rekaya engineering diantaranya: a. Survey dan dokumentasi façade bangunan untuk menghasilkan informasi elevasi, rencana lantai dan sebagainya. b. Survey untuk menghitung volume secara akurat, misalnya galian dan timbunan pada perusahaan tambang. c. Survey permukaan tebing untuk melakukan kajian akurat perubahan/deformasi permukaan tebing. d. Survey untuk mengetahui adanya pelanggaran atau kesalahan dalam satu konstruksi bangunan/jalur produksi atau perpipaan/kabel. e. Perhitungan volume Stockpile batu bara di industri pertambangan f. Survey Topografi secara umum. Kegunaan TLS pada Tambang Terbuka • Pengukuran situasi tambang • Perhitungan volume bahan tambang (resourches), tonnage dan monitoring produksi Data 3D dimensi hasil scanning dapat dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan pertambangan seperti:
• Eksplorasi dan evaluasi sumber tambang
• Perancangan dan konstruksi mine plant dan infrastruktur • Penentuan volume bijih, pit dan void untuk perancangan penambangan • Penentuan periodik volume untuk audit keuangan • Penentuan periodik volume stockpile untuk inventarisasi dan tujuan perencanaan lingkungan, monitoring dan pelaporan. Keterangan:
α adalah sudut vertical antara bidang horizontal dengan arah
penembakan laser β adalah sudut horizontal antara arah penembakan laser dengan sumbu x alat d adalah jarak yang didapatkan dari pengukuran waktu tempuh laser
Konsep pengukuran koordinat tiga
dimensi pada pemindai laser range finder (Sumber : Quentero dkk,2008) Dengan melakukan pemindaian berkali-kali, bahkan terkadang hingga ratusan kali, dari berbagai arah dapat diperoleh informasi tentang semua sisi dari objek. Hasil pindai yang banyak ini harus dibawa kedalam suatu sistem referensi umum dengan suatu proses yang disebut registrasi, dimana common point (titik sekutu) pada sesi pindai yang berbeda disatukan sehingga semua awan titik berada dalam satu sistem referensi yang kemudian digabungkan untuk menciptakan suatu model yang lengkap. Workflows