Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang selalu melimpahkan rahmat dan karunia-
Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat
waktu. Makalah yang membahas tentang Kapasitor ini disusun dalam rangka
memenuhi tugas mata kuliah Bahan-Bahan Listrik.

Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yng telah membantu
kami dalam penyelsaian makalah ini yang namanya tidak dapat kami cantumkan satu
persatu. Kami menyadari makalh ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu
saran dan kritik yang membangun akan kami terima dengan tangan terbuka.

Semoga makalah ini dapat berguna bagi kami maupun bagi pembaca dalam
menambah pengetahuan dan wawasan khususnya tentang dunia kelistrikan.

Penulis

1
DAFTAR ISI
Kata pengantar . 1
Daftar Isi . 2
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang 3
1.2 Rumusan Masalah 3
1.3 Tujuan .. 3
Bab II Pembahasan
2.1 Pengertian Kapasitor . 4
2.2 Cara Kerja, Prinsip Kapasitor dan Besaran Kapasitansi . 5
2. 3 Fungsi Kapasitor .. 6

2.4 Jenis dan Macam- Macam Kapasitor 7


2.7 Tipe- Tipe Kapasitor 9
2.8 Karakteristik Dan Kode 10
Bab II Penutup
3. 1 Kesimpulan 11
3.2 Saran . 11

Daftar Pustaka 12

2
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Teknologi pada masa ini mengalami kemajuan yang sangat signifikan sehingga
banyak berpengaruh pada berbagai bidang terutama kelistrikan. Setiap alat
kelistrikan berkembang pesat dan sangat menunjang kemajuan teknologi. Masing-
masing alat kelistrikan didukung oleh komponen-komponen yang melengkapi fungsi
komponen lainnya.
Salah satu komponen yang amat dibutuhkan yaitu kapasitor. Komponen ini
berperan penting dalam suatu rangkaian listrik. Kapasitor berfungsi sebagai untuk
penyaring atau filtrasi tegangan yang masuk kedalam rangkaian.
Dalam dunia elektronika tentunya tidak terlepas juga dari hal yang namanya
kapasitor. Komponen ini sangat penting dalam dunia elektronika itu sendiri. Dalam
pemasangannya terdapat berbagai macam type rangkaian dan satu sama lain bisa
dikombinasikan. Contoh yang sering kita lihat adalah pada keyboard yaitu kapasitor
dengan plat sejajar. Selain itu juga kapasitor banyak terdapat pada elektronik yang
lain.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu kapasitor?
2. Bagaimana cara kerja kapasitor?
3. Apa sajakah prinsip pembentukan kapasitor?
4. Apa fungsi kapasitor?
5. Apa sajakah jenis- jenis kapasitor?
6. Apa kegunaan kapasitor?
7. Apa sajakah tipe- tipe kapasitor?
8. Apa saja karateristik dan kode kapasitor?
1. 3 Tujuan
1. Mendefenisikan kapasitor.
2. Menjelaskan cara kerja kapasitor.
3. Menjelaskan prinsip pembentukan kapasitor.
4. Menyebutkan fungsi kapasitor.
5. Menyebutkan jenis- jenis kapasitor.
6. Menyebutkan kegunaan kapasitor.
7. Menjelaskan tipe- tipe kapasitor.
8. Menjelaskan karateristik dank kode kapasitor.

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian kapasitor

Kapasitor atau kondensator oleh ditemukan oleh Michael Faraday (1791-


1867)pada hakikatnya adalah suatu alat yang dapat menyimpan energi/muatan listrik
di dalam medan listrik, dengan cara mengumpulkan ketidakseimbangan internal dari
muatan listrik atau komponen listrik yang mampu menyimpan muatan listrik yang
dibentuk oleh permukaan (piringan atau kepingan) yang berhubungan yang
dipisahkan oleh suatu penyekat.
Ketika kapasitor dihubungkan pada sebuah sumber tegangan maka piringan
atau kepingan terisi elektron. Bila elektron berpisah dari satu plat ke plat lain maka
muatan elektron akan terdapat diantara kedua kepingan. Muatan ini disebabkan
oleh muatan positif pada plat yang kehilangan elektron dan muatan negatif pada plat
yang memperoleh elektron.
Kapasitor adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk menyimpan
muatan listrik, selain itu kapasitor juga dapat digunakan sebagai penyaring frekuensi.
Kapasitas untuk menyimpan kemampuan kapasitor dalam muatan listrik disebut
Farad (F) sedangkan simbol dari kapasitor adalah C (kapasitor).
Sebuah kapasitor pada umumnya terbuat dari dua buah lempengan logam
yang saling sejajar satu sama lain dan diantara kedua logam tersebut terdapat bahan
isolator yang sering disebut dielektrik. Dielektrik adalah bahan yang dapat
mempengaruhi nila dari kapasitansi fungsi kapasitor. Adapun bahan dielektrik yang
paling sering di gunakan adalah keramik, kertas, udara, metal film, gelas, vakum dan
lain-lain sebagainya. Kapasitor sering disebut sebagai kondensator. Kapasitor
memiliki berbagai macam bentuk dan ukuran, tergantung dari kapasitas, tegangan
kerja, dan lain sebagainya.
Kapasitansi didefenisikan sebagai kemampuan dari suatu kapasitor untuk
dapat menampung muatan elektron. Coulombs pada abad 18 menghitung bahwa 1
coulomb = 6.25 x 1018 elektron. Kemudian Michael Faraday membuat postulat
bahwa sebuah kapasitor akan memiliki kapasitansi sebesar 1 farad jika dengan
tegangan 1 volt dapat memuat muatan elektron sebanyak 1 coulombs.
Dengan rumus dapat ditulis : Q = CV Dimana : Q = muatan elektron dalam C
(coulombs) C = nilai kapasitansi dalam F (farads) V = besar tegangan dalam V (volt)
Dalam praktek pembuatan kapasitor, kapasitansi dihitung dengan mengetahui luas

4
area plat metal (A), jarak (t) antara kedua plat metal (tebal dielektrik) dan konstanta
(k) bahan dielektrik. Dengan rumusan dapat ditulis sebagai berikut : C = (8.85 x 10-
12) (k A/t) Berikut adalah tabel contoh konstanta (k) dari beberapa bahan dielektrik
yang disederhanakan Udara vakum k = 1 Aluminium oksida k = 8 Keramik k = 100
1000 Gelas k = 8 Polyethylene k = 3

2.2 Cara kerja, prinsip kapasitor dan besaran kapasitansi

a. cara kerja kapasitor

Cara kerja kapasitor dalam sebuah rangkaian adalah dengan mengalirkan


elektron menuju kapasitor. Pada saat kapasitor sudah di penuhi dengan elektron,
tegangan akan mengalami perubahan. Selanjutnya, elektron akan keluar dari sebuah
kapasitor dan mengalir menuju rangkaian yang membutuhkannya. Dengan begitu,
kapasitor akan membangkitkan reaktif suatu rangkaian.
Namun tidak kita pungkiri, meski suatu komponen kapasitor memiliki bentuk
dan ukuran yang berbeda, tetapi fungsi kapasitor tetap sangat di perlukan dalam
suatu komponen elektronika atau bahkan rangkaian elektronika.
Adapun kedua keping atau piringan pada kapasitor dipisahkan oleh suatu
insolator, pada dasarnya tidak ada elektron yang dapat menyeberang celah di antara
kedua keping. Pada saat baterai belum terhubung, kedua keping akan bersifat netral
(belum temuati). Saat baterai terhubung, titik dimana kawat pada ujung kutub
negatif dihubungkan akan menolak elektron, sedangkan titik dimana kutub positif
terhubungkan menarik elektron. Elektron-elektron tersebut akan tersebar ke seluruh
keping kapasitor.
Sesaat, elektron mengalir ke dalam keping sebelah kanan dan elektron
mengalir keluar dari keping sebelah kiri; pada kondisi ini arus mengalir melalui
kapasitor walaupun sebenamya tidak ada elektron yang mengalir melalui celah
kedua keping tersebut.
Setelah bagian luar dari keping termuati, berangsur-angsur akan menolak
muatan baru dari baterai. Karenanya arus pada keping tersebut akan menurun
besarnya terhadap waktu sampai kedua keping tersebut berada pada tegangan yang
dimiliki baterai. Keping sebelah kanan akan memiliki kelebihan elektron yang terukur
dengan muatan -Q dan pada keping sebelah kiri termuati sebesar +Q.

5
b. prinsip pembentukan kapasitor

1) Jika dua buah plat atau lebih yang berhadapan dan dibatasi oleh isolasi,
kemudian plat tersebut dialiri listrik maka akan terbentuk kondensator (isolasi
yang menjadi batas kedua plat tersebut dinamakan dielektrikum).

2) Bahan dielektrikum yang digunakan berbeda-beda sehingga penamaan


kapasitor berdasarkan bahan dielektrikum. Luas plat yang berhadapan bahan
dielektrikum dan jarak kedua plat mempengaruhi nilai kapasitansinya.

3) Pada suatu rangkaian yang tidak terjadi kapasitor liar. Sifat yang
demikian itu disebutkan kapasitansi parasitic. Penyebabnya adalah adanya
komponen-komponen yang berdekatan pada jalur penghantar listrik yang
berdekatan dan gulungan-gulungan kawat yang berdekatan.

Gambar diatas menunjukan bahwa ada dua buah plat yang dibatasi udara.
Jarak kedua plat dinyatakan sebagai d dan tegangan listrik yang masuk.

c. Besaran Kapasitansi

Kapasitas dari sebuah kapasitor adalah perbandingan antara banyaknya


muatan listrik dengan tegangan kapasitor. C = Q / V Jika dihitung dengan rumus C=
0,0885 D/d. Maka kapasitasnya dalam satuan piko farad D = luas bidang plat yang
saling berhadapan dan saling mempengaruhi dalam satuan cm2. d = jarak antara plat
dalam satuan cm. Bila tegangan antara plat 1 volt dan besarnya muatan listrik pada
plat 1 coulomb, maka kemampuan menyimpan listriknya disebut 1 farad. Dalam
kenyataannya kapasitor dibuat dengan satuan dibawah 1 farad. Kebanyakan
kapasitor elektrolit dibuat mulai dari 1 mikrofarad sampai beberapa milifarad.

2. 3 Fungsi Kapasitor

Fungsi Kapasitor sendiri terbagi atas 2 kelompok yaitu kapasitor yang memiliki
kapasitas yang tetap dan kapasitor yang memiliki kapasitas yang dapat diubah-ubah
atau dengan kata lain kapasitor variabel.
Sifat dasar dalam sebuah kapasitor adalah dapat menyimpan muatan listrik,
dan juga memiliki sifat yang tidak dapat dilalui arus DC (direct Current) dan dapat
dilalui arus AC (alternating current) dan juga dapat berfungsi sebagai impedansi
(resistansi yang nilainya tergantung dari frekuensi yang diberikan).

6
Fungsi kapasitor pada suatu rangkaian juga mempunyai maksud dan tujuan di
antaranya, sebagai, penghubung (coupling) yang menghubungkan masing-masing
bagian dalam suatu rangkaian, memisahkan arus bolak-balik dari arus searah,
sebagai filter yang dipakai pada rangkaian catu daya, sebagai pembangkit frekuensi
dalam rangkaian pemancar dan untuk menghemat daya listrik dalam rangkaian
lampu TL.

2.4 Jenis dan macam- macam kapasitor

Jenis-Jenis Kapasitor dalam komponen elektronika bermacam-macam di


antaranya adalah kapasitor bipolar/ non polar dan capasitor polar (memiliki kutub -
/+), walaupun kapasitor ini sama-sama di gunakan untuk menyimpan muatan listrik,
tapi banyak perbedaan diantara dua macam capasitor ini, baik dari bahan yang
digunakan untuk membuat capasitor tersebut maupun dalam kegunaannya.

a. Kapasitor Berdasarkan Bahan Penyekat Konduktor ( Dielektrikum ):

1. Kapasitor keramik

Kapasitor keramik adalah kapasitor yang dibuat dengan bahan dasar keramik
yang di gunakan untuk media penyimpan arus. Cara memasangnya adalah di letakan
diantara dua pin kaki kapasitor tersebut sedemikian rupa sehingga dapat menyimpan
arus listrik. Di bawah ini adalah gambar kapasitor dan jenis-jenis kapasitor :

2. Kapasitor tantalum

Kapaitor tantalum merupakan jenis-jenis kapasitor elektrolit yang


elektrodanya terbuat dari material tantalum. Komponen ini memiliki polaritas, cara
membedakannya dengan mencari tanda atau tanda lainya yang ada pada bodi
kapasitor, tanda ini menyatakan bahwa pin dibawahnya memiliki polaritas positif.\

3. Kapasitor Multilayer

Kapasitor multilayer terbuat dari bahan material, kapasitor ini sama dengan
kapasitor keramik, bedanya hanya terdapat pada jumlah lapisan yang menyusun
dielektriknya. Pada jenis ini dielektriknya disusun dengan banyak lapisan atau
biasanya disebut dengan layer dengan ketebalan 10 sampai dengan 20 m dan pelat
elektrodanya dibuat dari logam yang murni. Selain itu ukurannya kecil dan memiliki
karakteristik suhu yang lebih bagus daripada kapasitor keramik.

7
b. Jenis Kapasitor Berdasarkan Polaritasnya

1. Kapasitor Nonpolaritas

Kapasitor ini tidak mempunyai kaki positif dan negatif sehingga cara
pemasangan pada rangkaian elektronika boleh bolak-balik. Yang termasuk kapasitor
ini adalah kapasitor mika, kapasitor keramik,kapasitor kertas, dan kapasitor milar.

2. Kapasitor Polaritas

Kapasitor ini mempunyai kaki positif dan negatif, sehingga cara pemasangan
pada rangkaian elektronika tidak boleh terbalik.

Kapasitor juga dapat digolongkan sebagai berikut:

1. Menurut bentuknya, dikenal beberapa kapasitor yaitu kapasitor silindris, kapasitor


bola sepusat, kapasitor keping sejajar, kapasitor balok, kapasitor botol leiden, dan
kapasitor variable.

2. Menurut bentuk dielektriknya, dikenal kapasitor keramik, kapasitor kertas,


kapasitor mika, kapasitor gas, kapasitor vakum,dan kapasitor elektrolit(eco)

3. Menurut kegunaannya, dibedakan atas kapasitor tetap dan kapasitor yang dapat
diatur (disetel)

4. Menurut pemasangannya dalam rangkaian listrik dibagi menjadi:

a. Kapasitor berpolar, mempunyai kutub + dan kutub -, misalnya elco yang dipasang
pada rangkaian arus searah(DC)

b. Kapasitor nonpolar, tidak mempuyai kutub, bila dipasang pada rangkaian arus
bolak balik (AC).

2.5 Kegunaan Kapasitor

Kegunaan kapasitor dalam berbagai rangkaian listrik adalah:

1. Mencegah loncatan bunga api listrik pada rangkaian yang mengandung


kumparan, bila tiba-tiba arus listrik diputuskan dan dinyalakan
2. Menyimpan muatan atau energi listrik dalam rangkaian penyala elektronik
3. Memilih panjang gelombang pada radio penerima
4. Sebagai filter dalam catu daya (power supply).

8
2.6 Bentuk Kapasitor

Bentuk kapasitor:

1. Kapasitor Kertas (besar kapasitas 0,1 F)


2. kapasitor elektrolit (besar kapasitas 105 pF)
3. kapasitor variabel (besar kapasitas bisa di ubah-ubah dengan nilai kapasitas
maksimum 500 pF

2.7 Tipe- tipe kapasitor

1. Variabel Condensator (varco)

Kondensator ini dipakai untuk tuning atau mencari gelombang radio. Jenis ini
mempunyai udara sebagai dielektrikum.Kapasitor variabel mempunyai pelat-pelat
yang stasioner (stator) dan pelat-pelat yang digerakkan (rotor ), biasanya terbuat dari
alumunium. Dengan memutar tombol, luas plat yang berhadapan dapat diatur
sehingga kapasitas kapasitor dapat diubah-obah. Dengan mengubah kapasitor
frekuensi dapat distel.

2. Kapasitor Keramik

Kapasitor ini menpunyai dielektrikum keramik. Kapasitor ini mempunyai


oksida logam dan dielektrikumnya terdiri atas campuran titanium-oksida dan oksida
lain. Kekuatan dielektrikumnya tinggi dan mempunyai kapasitas besar sekali dalam
ukuran kecil.

3. Kapasitor Kertas

Kapasitor ini mempunyai dielektrikum kertas dengan lapisan kertas setebal


0,05-0,02 mm antara dua lembar kertas alumunium.Kertasnya diresapi dengan
minyak mineral untuk memperbesar kapasitas dan kekuatan dielektrikumnya.

4. Kapasitor Mika

Kapasitor ini mempunyai elektroida logam dan lapisan dielektrikum dari polysteryne
mylar dan teflon setebal 0,0064 mm. Digunakan untuk koreksi faktor daya. Seperti uji
visi nuklir

9
5. Electrolit Condensator (Elco)

Kapasitor ini mempunyai dielektrik oksida alumunium dan sebuah elektrolit


sebagai elektroda negatif. Elektroda postif terbuat dari logam seperti alumunium dan
tantalum tetapi sebuah elektroda negatif terbuat dari elektrolit. Tebal lapisan
oksidanya adalah 0,0001. Dalam rangkaian elektronika sebagai perata denyut arus
listrik.

2.8 Karakteristik Dan Kode

Kapasitor memiliki karakteristik yang nantinya penting dalam


memberitahukan besar tegangan maksimum yang dapat diberikan di antara plat
kapasitor tanpa memutuskan dielektris lewat penyekat. Karakteristik kapasitor
berjalan searah dengan kata lain dpat menggunakan tegangan 200 volt DC. Suhu pun
dapat mempengaruhi kiherja kapasitor.

Untuk kapasitor nilai kapasitansinya bisa diketahui berdasarkan warna seperti


pada resistor. Warna warna merupakan kode angka yang nantinya melambangkan
nilai dari kapasitor dan toleransi kapasitor.

10
BAB III

PENUTUP
3. 1 Kesimpulan

Kapasitor adalah komponen elektronika yang digunakan untuk menyimpan


muatan listrik yang terdiri dari dua konduktor dan di pisahkan oleh bahan penyekat
(bahan dielektrik) tiap konduktor di sebut keping. Kapasitor atau yang sering disebut
kondensator merupakan komponen listrik yang dibuat sedemikian rupa sehingga
mampu menyimpan muatan listrik. Prinsip sebuah kapasitor pada umumnya sama
galnya dengan resistor yang juga termasuk dalam kelompok komponen pasif, yaitu
jenis komponen yang bekerja tanpa memerlukan arus panjar. Kapasitor terdiri atas
dua konduktor (lempeng logam) yang dipisahkan oleh bahan penyekat (isolator).
Isolator penyekat ini sering disebut sebagai bahan (zat) dielektrik.

Zat dielektrik yang digunakan untuk menyekat kedua penghantar komponen


tersebut dapat digunakan untuk membedakan jenis kapasitor. Beberapa pengertian
kapasitor yang menggunakan bahan dielektrik antara lain berupa kertas, mika, plastik
cairan dan lain sebagainya. Kegunaan kapasitor dalam rangkaian elektronika sangat
di perlukan terutama untuk mencegah loncatan bunga api listrik pada rangkaian yang
mengandung kumparan, menyimpan muatan atau energi listrik dalam rangkaian,
memilih panjang gelombang pada radio penerima dan sebagai filter dalam catu daya
(power supply). Fungsi Kapasitor adalah sebagai penyimpan arus/tegangan listrik.
Untuk arus DC kapasitor berfungsi sebagai isulator/penahan arus listrik, sedangkan
untuk arus AC Kapasitor berfungsi sebagai konduktor/melewatkan arus listrik.

Dalam penerapannya kapasitor digunakan sebagai filter/penyaring, perata


tegangan DC yang di gunakan untuk mengubah tengangan AC ke DC,pembangkit
gelombang ac atau oscilator dan sebagainya.

3.2 Saran

Kapasitor merupakan perbaikan factor daya. Sehingga pemasangan kapasitor


dapat diadakan pada setiap konsumen, baik gedung, maupun perindustrian. Ini di
karenakan mencegah rugi-rugi daya yang berlebihan, dan mengurangi kerusakan
akibat kelistrikan oleh alat-alat listrik.

11
DAFTAR PUSTAKA

http://komponenelektronika.net/fungsi-kapasitor.htm

http://liveisflow.blogspot.com/2012/03/makalah-kapasitor.html

http://komponenelektronika.net/jenis-jenis-kapasitor.htm

http://id.shvoong.com/exact-sciences/physics/2118366-macam-macam-
kapasitor/#ixzz294hoGXfo

http://juwitakomalasari.blogspot.com/

http://elektronika-dasar.com/teori-elektronika/definisi-kapasitor/

http://rahdy-blogger.blogspot.com/2012/06/kapasitor.html

http://ariatmancool.blogspot.com/2012/06/makalah-tentang-kapasitor-pada-
jaringan.html

12

Anda mungkin juga menyukai