JUDUL PROGRAM
EKSTRAKSI TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT SEBAGAI ZAT
WARNA ALAMI TEKSTIL
BIDANG KEGIATAN :
PKM PENELITIAN
Diusulkan Oleh:
i
PENGESAHAN PKM-PENELITIAN
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah....1
1.2 Perumusan Masalah...1
1.3 Tujuan Program.1
1.4 Luaran yang Diharapkan2
1.5 Manfaat......2
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tandan kosong kelapa sawit .2
2.2 Tanin..2
2.3 Pewarna Tekstil..3
2.4 Ekstraksi.3
BAB III. METODE PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat.4
3.2 Bahan dan Alat Penelitian......4
3.3 Desain Penelitian....4
3.4 Tahap Penelitian.....5
3.5 Analisis Data..5
BAB IV. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya.6
4.2 Jadwal Kegiatan.6
LAMPIRAN
1. Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pembimbing
2. Lampiran 2. Justifikasi Anggaran
3. Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas
4. Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Anggaran Biaya...6
Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan..6
iii
RINGKASAN
Indonesia memiliki lahan perkebunan sawit seluas 11,8 juta ha. Setiap
pengolahan kelapa sawit menghasilkan 23 % limbah berupa Tandan Kosong
kelapa sawit (TKKS) dari tandan buah segar (TBS) yang penggunaannya belum
maksimal. Tandan kosong kelapa sawit dapat dimanfaatkan sebagai sumber zat
warna alami untuk pewarna kain karena menghasilkan pigmen berwarna coklat
yang disebut tanin. Pemanfaatan Tandan Kosong Kelapa Sawit bertujuan untuk
menggali sumber daya alam limbah perkebunan yang belum termanfaatkan dan
mencoba bahan baku baru untuk pewarna alami sekaligus pengurangan
penggunaan pewarna sintetis yang dapat berpotensi mencemari lingkungan dan
berbahaya bagi kesehatan.
Tanin dari TKKS diambil menggunakan ekstraksi secara batch dalam skala
laboratorium dengan menggunakan rangkaian alat ekstraksi labu leher tiga.
Percobaan skala laboratorium menggunakan variasi pH 3, 5, 7, dan 9, serta variasi
jenis pelarut, yaitu air dan etanol.
Zat warna tersebut diaplikasikan pada kain katun dengan variasi jumlah
pencelupan 5 kali, 10 kali, 15 kali dan 20 kali, variasi jenis mordant yaitu, tawas,
kapur, tunjung, dan tanpa mordant, serta variasi konsentrasi mordant. Kain katun
yang telah dicelupkan ke dalam zat warna dan telah dimordanting kemudian diuji
tahan luntur warnanya terhadap cucian dengan alat launderometer dan terhadap
gosokan dengan crockmeter.
iv