Anda di halaman 1dari 7

alat pengayak

Jenis Alat Pengayak

Berbagai jenis alat pengayak yang digunakan dalam proses sortasi bahan pangan, klasifikasinya dapat
dibagi dalam dua bagian besar yaitu Variable Apertur dan Fixed Aperture.

1. Variable Aperture

Celah yang berubah-ubah (Variable Aperture) terdiri dari pemutar (Roller), kabel kawat atau ban (Belt),
ban dan pemutar, dan baling-baling (Screw).

Variasi tahapan dari celah dalam alat sortasi tipe ini disusun oleh adanya dua tumpukan roller bergerak
yang dialokasikan satu diatas yang lainnya. Sistem sortasi roller danbelt terdiri dari konveyor belt yang
letaknya diinggikan sepanjang lebarnya kearah roller penggerak. Jarak antara tiaproller dan belt diatur
untuk mendapatkan pengkelasan bahan berdasarkan ukuran yang ditentukan. Alat ini merupakan mesin
sortasi dengan kecepatan tinggi yang efektif, tetapi kememaran atau lebam acapkali terutama untuk
buah-buahan yang kurang keras teksturnya (Wirakartakusumah, 1992).

Alat sortasi roller menggunakan prinsip variable pemutar berbentuk bola yang dapat melempar
lemparan bahan pangan yang ada diatas roller tersebut. Prinsip kerja alat ini menjadi hak paten
Grovesend Sovter (Inggris). Alat ini terdiri dari bola-bola pemutar membentuk ban berjalan dimana
susunan jarak antar pemutar diatur dengan kenaikan yang bersifat tetap, mulai dari bagian pemasukan
sampai ujung pengeluaran dari conveyor (Wirakartakusumah, 1992).

Bahan pangan seperti buah-buahan atau sayuran berbentuk akar, akan tetap berada
diatas conveyor sampai menemukan celah antara dua roller dengan jarak yang sesuai dengan ukuran
bahan pangan tersebut. Selanjutnya bahan dikumpulkan dengan menggunakan teknik peluncuran. Alat
pelempar dapat diatur jaraknya sesuai kebutuhan (Wirakartakusumah, 1992).

Pada sistem sortasi dengan tali atau kabel, celah atau lubang dihasilkan kabel dua gerakan naik dari tali
atau kabel tersebut. Kabel-kabel itu dapat digerakan dengan kecepatan yang sama atau berbeda.
Pemisahan mengambil tempat berdasarkan posisi yang paling stabil. Alat sortasi dengan ban
atau belt fungsinya sama dengan sorter sebelumnya, bahan pangan diangkut sepanjang slot yang
berbeda ukurannya dan bersifat kontinyu. Gerakan pengangkutan tersebut dihasilkan oleh gerakan naik
dari belt pada alat ini ada kecenderungan dari bahan pangan untuk bergerak secara miring, menuju ke
proses sortasi yang tidak seimbang. Hal ini dapat dikoreksi misalnya dengan menggunakan belt pada
kecepatan yang berbeda. Sistem sortasi dengan belt ini bila digabungkan dengan sortir bentuk drum dan
gerakan sortir pengayak, akan menghasilkan kerusakan bahan yang minimum. Penggabungan alat
tersebut digunakan secara luas dalam pengemasan buah dimana buah matang ditangani dalam jumlah
banyak (Wirakartakusumah, 1992).

Screw merupakan alat sortasi yang membawa bahan pangan dalam dua bagian helix yang saling
berhubungan; salah satu bagian bersifat kontinyu dan bagian lain terbagi dalam beberapa sesi. Jarak
sortasi anatara sesi-sesi dan helix yang bersifat kontinyu dapat diatur guna mendapatkan tahap-tahap
yang makin menaik berdasarkan ukuran lubangnya. Pemutaran bahan berbentuk spiral akan membawa
bahan pangan tersebut pada posisi dengan dimensi terbaik dan bersifat tetap. Bagian-bagian helix yang
biasanya dilapisi dengan bulu kempa akan berputar relatif lambat (Wirakartakusumah, 1992).

2. Fixed Aperture

Celah atau lubang yang tetap (Fixed Aperture) bersifat seimbang atau tidak berubah (Stasionary),
bergetar (Vibrators), berputar (Rotary dan gyrators), dan timbal balik (Recipro cutting). Penyaring jenis ini
dalam penggunaannya secara umum, yaitu untuk sortasi bahan pangan untuk dua grup : tipe badan
datar (flat) dan tipe drum (Wirakartakusumah, 1992).

Pengayak berbadan datar (flat bed screen) ini bentuknya sangat sederhana, banyak ditemukan di area
pertanian, saat proses sortasi awal dari kentang, wortel, dan lobak. Alat pengayak data ganda digunakan
secara luas dalam proses sortasi berdasarkan ukuran dari bahan baku (seperti biji-bijian dan kacang-
kacangan), juga digunakan dalam proses sortasi selama proses pengolahan dan produk akhir seperti
tepung, gula, garam, bumbu-bumbu masak dan rempah-rempah (Wirakartakusumah, 1992).

Alat pengayak datar secara umum terdiri dari satu atau lebih lembaran pengayak yang dipasang
bersama-sama dalam sebuh kotak yang tertutup rapat, pergerakannya dapat menggunkan berbagai
macam alat. Tetapi biasanya alat tersebut dilengkapi dengan bola-bola runcing dari karet yang keras,
yang diletakkan antara lembaran-lembaran pengayak; maksudnya adalah untuk meminimumkan
kerusakan akibat pergeseran antara lubang-lubang pengayak dengan partikel bahan
yang halus. Alat pengayak datar sangat baik untuk pembersihan
bahan yang halus seperti tepung, rempah-rempah (Wirakartakusumah, 1992).

Jarak antara ujung-ujung saluran bertambah sehingga unit bahan pangan yang tidak dapat menyebrangi
jarak ini akan jatuh sedangkan yang lainnya akan disortasi dengan basis panjang (Wirakartakusumah,
1992).

Pengayak drum banyak digunakan dalam proses sortasi berdasarkan ukuran untuk kacang polong,
buncis, dan kacang lain yang sejenis. Bahan pangan tersbeut akan menahan gerakan jatuh berguling yang
dihasilkan oleh rotasi drum. Alat sortir drum biasanya juga diperlukan untuk memisahan bahan pangan
ke dalam dua atau lebih aliran, karena itu dibutuhkan dua atau lebih tingkatan pengayak. Berdasarkan
tingkatan tersebut, terdapat dua macam susunan alat pengayak yaitu susunan
lingkaran consentris (terpusat) dan susunan consencutive (berurutan) (Wirakartakusumah, 1992).

Selain tipe flat dan drum, terdapat alat pengayakan lain yang bersifat fixed aparature, yaitu alat
berbentuk piringan yang merupakan salah satu contoh dari alat sortasi berdasarkan bentuk. Prinsip
kerjanya yaitu pengumpulan bahan dengan bentuk yang diinginkan didalam lekukan yang terletak diatas
sisi-sisi pemutar dan piringan-piringan vertikal tumpukan beberapa piringan disusun diatas sebuah
penggerak. Sortasi berdasarkan bentuk dipengaruhi oleh pengambilan keberuntungan putaran partikel
yang bergerak menuruni permukaan yang ditinggikan (Wirakartakusumah, 1992).

Jenis alat pengayak diantaranya yaitu :

- Flat Bed Screen

Flat bed screen bentuknya sangat sederhana, banyka ditemukan di areal pertanian, saat proses sortasi
awal dari kentang, wortel dan lobak. Flat bed screen digunakan secara luas dalam proses sortasi
berdasarkan ukuran dari bahan baku (seperti biji-bijian dan kacang-kacangan), juga digunakan dalam
proses sortasi selama proses pengolahan dan produk akhir dari tepung, gula, garam, bumbu-bumbu
masak dan rempah-rempah.

Flat bed screen secara umum terdiri dari satu atau lebih lembaran pengayak yang dipasang bersama-
sama dalam sebuah kotak yang tertutup rapat, pergerakannya dapat menggunakan berbagai macam
alat. Tetapi biasanya alat tersebut dilengkapi dengan bola-bola runcing dari karet yang keras, yang
diletakkan antara lembaran-lembaran pengayak, maksudnya adalah untuk meminimumkan kerusakan
akibat pergesekan antara lubang-lubang pengayak dengan partikel bahan yang halus. Flat bed screen
sangan baik untuk pembersihan bahan yang halus seperti tepung, rempah-rempah (Wirakartakusumah,
1992).

- Drum Screen

Drum screen banyak digunakan pada proses sortasi berdasarkan ukuran untuk kacang polong, buncis,
dan kacang lain yang sejenis. Bahan pangan tersebut akan menahan gerakan jatuh berguling yang
duhasilkan oleh rotasi drum.

Alat sortir drum biasanya juga diperlukan untuk memisahkan bahan pangan kedalam dua atau lebih
aliran, karena itu dibutuhkan dua atau lebih tingkatan pengayak. Berdasarkan tingkatan tersebut,
terdapat dua macam susunan alat pengayak yaitu susunan lingkaran konsentris (terpusat) dan susunan
berurutan (consencutive).

- Roller ScreenRoller sorting menggunakan prinsip variable pemutar berbentuk bola yang dapat
melempar-lemparkan bahan pangan yang diatas roller tersebut. Prinsip kerja alat ini telah menjadi hak
paten grivesend Sorter. Alat ini terdiri dari bola-bola pemutar membentuk ban berjalan dimanan
susunan jarak antar pemutar diatur dengan kenaikan yang bersifat tetap, mulai dari bagian pemasukan
sampai ujung pengeluaran dari konveyor(Wirakartakusumah, 1992).

- Belt Screen

Belt sorting fungsinya sama dengan sorter sebelumnya, bahan pangan diangkut sepanjang slot yang
berbeda ukurannya dan bersifat kontinyu. Gerakan pengangkutan tersebut dihasilkan oleh gerakan naik
dari belt. Pada alat ini ada kecenderungan dari bahan panga untuk bergerak secara miring, menuju ke
proses sortasi yang tidak seimbang. Hal ini dapat dikoreksi, misalnya dengan menggunakan belt pada
kecepatan yang berbeda.

Sistem sortasi dengan belt ini bila digabungkan dengan sortir bentuk drum dan gerakan sortir pengayak,
akan mengahsilkan kerusakan bahan yang minimum. Penggabungan alat tersebut digunakan secara luas
dalam pengemasan buah dimana buah matang ditangani dalam jumlah banyak. Belt sorting
dikembangkan lebih lanjut dan dijasikan hak paten oleh Jansen Fuitsizer. Disini, buah dilewatkan diatas
ujung belt peraba, buah bergerak sepanjang tiap sisi saluran vee.

Dasar dari saluran vee berpotongan lancip kebelakang pada saat kenaikan sudut dari bagian ujung
pemasukan alat sorter. Jadi disini dihasilkan kecenderungan lebar slot bertambah secara kontinyu dari
bagian pemasukan ke bagian keluaran. Belt digerakkan pada kecepatan yang berbeda untuk
menghasilkan penyesuaian diri yang benar tepat dari setiap unit bahan. Setelah melewati bagian
penstabil yang merupakan bagian pendek dari belt untuk saluran vee. Buah bergerak sepanjang vee
pada kedalaman yang konstan, tergantung pada ukuran buah tersebut (Wirakartakusumah,1992).

Gambar 15. Belt Screen

Gambar 16. Rotary Screen


Sizing

Pengayakan (sizing/screening)

Pengayakan merupakan salah satu metode pemisahan partikel sesuai dengan ukuran yang dikehendaki.
Metode ini dimaksudkan untuk memisahkan fraksi-fraksi tertentu sesuai dengan keperluan dari suatu
material yang baru mengalami grinding. Ukuran yang lolos melalui saringan biasanya disebut sebagai
undersize dan partikel yang tertahan disebut oversize.

Beberapa jenis ayakan yang sering digunakan antara lain :


(1) Grizzly, merupakan jenis ayakan statis, dimana material yang akan diayak mengikuti aliran pada posisi
kemiringan tertentu.

(2) Vibrating screen, ayakan dinamis dengan permukaan horizontal dan miring digerakkan pada frekuensi
1000 sampai 7000 Hz. Ayakan jenis ini mempunyai kapasitas tinggi, dengan efisiensi pemisahan yang
baik, yang digunakan untuk range yang luas dari ukuran partikel

(3) Oscillating screen, ayakan dinamis pada frekuensi yang lebih rendah dari vibrating screen (100-400
Hz) dengan waktu yang lebih lama.

Gbr. Oscillating screen

(4) Reciprocating screen, ayakan dinamis dengan gerakan menggoyang, pukulan yang panjang (20-200
Hz). Digunakan untuk pemindahan dengan pemisahan ukuran.
(5) Shifting screen, ayakan dinamis dioprasikan dengan gerakan memutar dalam bidang permukaan
ayakan. Gerakan actual dapat berupa putaran, atau getaran memutar. Digunakan untuk pengayakan
material basah atau kering.
(6) Revolving screen, ayakan dinamis dengan posisi miring, berotasi pada kecepatan rendah (10-20 rpm).
Digunakan untuk pengayakan basah dari material-material yang relatif kasar, tetapi memiliki pemindahan
yang besar dengan vibrating screen.
Gbr. Revolving screen

Diameter partikel dapat diukur dengan berbagai cara. Untuk partikel berukuran besar ( > 5 mm) dapat
diukur secara langsung dengan menggunakan micrometer. Untuk partikel yang sangat halus diukur
dengan menggunakan ukuran ayakan standar. Ukuran ayakan dinyatakan dalam dua cara, dengan angka
ukuran mesh (jumlah lubang dalam inchi persegi ) dan dengan ukuran aktual dari bukaan ayakan dengan
ukuran partikel besar ( dalam mm atau inchi). Ada beberapa perbedaan yang standar dalam
penggunakan ukuran ayakan tetapi yang penting adalah memperoleh standar tertentu dalam penentuan
ukuran partikel yang kita kehendaki. Tabel di bawah ini menunjukan daftar nomor mesh yang
bersesuaian untuk ayakan baku Tyler.

Diameter rata-rata partikel antar ayakan berdasarkan ayakan Tyler, misal partikel yang lolos melalui
ayakan 150 mesh tetapi tertahan pada 200 mesh dilambangkan dengan partikel 150/+200 mesh.
Berikut tabel diameter partikel rata-rata penentuan ayakan Tyler.

Bentuk Bahan yang Diayak dan Permukaan Ayakan


Bentuk bahan yang diayak dan jenis permukaan ayakan memainkan peranan penting. Sering terdapat
bulatan-bulatan halus, batang-batang halus berbentuk sllinder, kerucut kecil, dna sebagainya.
Pengayakan bulatan halus melalui lubang ayakan tidak menimbulkan masalah khusus. Bagaimana cara
bulatan halus sampai di permukaan ayakan tidak membawa perbedaan. Lain halnya dengan batang dan
kerucut halus. Bahan seperti ini dapat melalui permukaan ayakan dalam keadaan tegak. Tetapi tidak
dapat melalui lubang ayakan jika tidur di atas permukaan ayakan. Pada pengayakan sejumlah batang
halus dengan ukurna tepat sama, sebagian bahan akan terayak, sedangkan sebagian lain tidak terayak.
Berhubung dengan gejala ini, selain lubang ayak yang bulat ada juga berbentuk bujur sangkar, segi
panjang atau berbentuk aluran.
Gambar 1. Partikel di atas ayakan.

Permukaan ayak dapat terdiri atas berbagai macam bahan.


(1) Batang Baja
Batang-batang baja berjarak sedikit satu sama lain. Batang ini digunakan untuk mengayak bahan kasar
seperti: batu, batu bara, dll.
(2) Pelat Berlubang
Garis tengah lubang biasanya 1 cm atau lebih. Ukuran tebal pelat meningkat sesuai dengan bertambah
besarnya garis tengah lubang.
(3) Anyaman Kawat
Biasa dipakai kawat baja, karena kuat.
Gambar 3. Anyaman kawat.
(4) Sutera Tenun
Bahan ini digunakan untuk mengayak zat yang sangat halus, seperti bunga dan tepung.

(5) Rol Berputar


Permukaan ayak semacam ini terdiri atas sejumlah rol berusuk yang disusun berdampingan dan
digerakkan dengan kecepatan berlainan. Pengayakan pada permukaan ayak semacam ini adalah sangat
efektif.

Gambar Rol berputar.

Untuk semua instalasi ayak berlaku bahawa, bahan ayak harus tersebar merata di atas permukaan ayak.
Selanjutnya, penting pula untuk mengatur kecepatan takar sesuai dengan kapasitas ayakan. Dengan cara
demikian dapat dicegah pembebanan lebih atau kurang.
Instalasi ayak yang paling banyak dipakai dapat dibagi menjadi empat kelompok utama yaitu:
ayakan statis
ayakan tromol
ayakan kocok
ayakan getar.

Ayakan Peneliti
Ayakan ini tersusun atas beberapa jenis ukuran lubang ayaka yang teliti. Ayakan ini ditempatkan dalam
sebuah aparat getar secara bersusun ke atas. Makin ke atas lubang ayak semakin besar. Di samping diberi
getaran, ayakan ini sering juga diberi ayunan. Denagn cara demikian, diperoleh fraksi-fraksi. Dari fraksi
ayak dapat disimpulkan ukuran bagian-bagian halus suatu produk tertentu dalam batas yang ditetapkan
dan memenuhi spesifikasi.

Gambar Ayakan peneliti

Faktor-faktor yang menentukan PemilihanAyakan


Faktor-faktor berikut sangat penting.
(1) Jumlah
(2) Ukuran
(3) Penyebaran ukuran
(4) Bentuk
(5) Massa jenis (menentukan kekuatan ayakan)
(6) Kekerasan (menentukan kecepatan aus)
(7) Jenis zat (lembab, lengket, dll).

EFEKTIVITAS AYAKAN
Pengayakan adalah satu metode yang mudah dan cepat untuk penentuan ukuran partikel dan
pemisahan. Meskipun demikian, metode ini tidak dapat disebut sebagai metode sangat akurat. Sebab,
pada bentuk partikel tak beratruran, kemudahan lolos dari lubang ayakan tergantung pada arah gerakan
partikel.

Anda mungkin juga menyukai