Anda di halaman 1dari 10

UJI PERFORMANSI MESIN PENEPUNG TIPE DISC (DISC MILL) UNTUK PENEPUNGAN JUWAWUT (Setaria italica ( L.) P.

Beauvois)

Oleh : KALTIKA SETYAUTAMI SUMARIANA F14103057

2008 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

UJI PERFORMANSI MESIN PENEPUNG TIPE DISC (DISC MILL) UNTUK PENEPUNGAN JUWAWUT (Setaria italica (L.) P. Beauvois)

SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN pada Departemen Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor

Oleh : KALTIKA SETYAUTAMI SUMARIANA F14103057

2008 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

INSTITUT PERTANIAN BOGOR FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UJI PERFORMANSI MESIN PENEPUNG TIPE DISC (DISC MILL) UNTUK PENEPUNGAN JUWAWUT (Setaria italic(L.) P. Beauvois)
SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN pada Departemen Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor Oleh : KALTIKA SETYAUTAMI SUMARIANA F14103057 Dilahirkan pada tanggal 2 Januari 1985 Di Malang Tanggal lulus : Menyetujui Bogor, Maret 2008 Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Ir. Parlaungan A. Rangkuti, M.Si. NIP. 131 564 497 Mengetahui,

Dr. Ir. Rokhani Hasbullah, M.Si. NIP. 131 841 746

Dr. Ir. Wawan Hermawan, M.S Ketua Departemen Teknik Pertanian

Kaltika Setyautami Sumariana. F14103057. Uji Performansi Mesin Penepung Tipe Disc (Disc Mill) Untuk Penepungan Juwawut (Setaria italica (L.) P. Beauvois). Di bawah bimbingan Ir. Parlaungan Adil Rangkuti, MSi. 2008.

RINGKASAN Pangan merupakan kebutuhan dasar manusia. Ketersediaan pangan bagi masyarakat suatu negara harus terjamin. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.68 Tahun 2002 tentang Ketahanan Pangan sebagai peraturan pelaksanaan UU No.7 tahun 1996 menegaskan bahwa untuk memenuhi kebutuhan konsumsi yang terus berkembang dari waktu ke waktu, upaya penyediaan pangan dilakukan dengan mengembangkan sistem produksi pangan yang berbasis pada sumber daya, kelembagaan dan budaya lokal, mengembangkan efisiensi sistem usaha pangan, mengembangkan teknologi produksi pangan, mengembangkan sarana dan prasarana produksi pangan dan mempertahankan serta mengembangkan lahan produktif. Dari Peraturan Pemerintah tersebut dapat disimpulkan bahwa untuk meningkatkan ketahanan pangan perlu dilakukan diversifikasi pangan dengan memperhatikan sumberdaya, kelembagaan dan budaya lokal melalui peningkatan teknologi pengolahan dan produk pangan serta peningkatan kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi aneka ragam pangan dengan gizi seimbang. Penelitian ini bertujuan untuk pengkajian uji performansi mesin penepung tipe disc (disc mill) menggunakan bahan baku juwawut sehingga dapat diketahui besarnya kapasitas penepungan, rendemen mesin penepung dan susut tercecer mesin penepung serta kualitas penepungan. Penelitian ini dilakukan mulai dari bulan November 2007 sampai Januari 2008 bertempat di bengkel Departemen Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian IPB Leuwikopo. Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah biji juwawut (Setaria italica (L.) P. Beauvois) sebanyak 24 kg butir biji tersosoh, pulley ukuran 3,6,10, dan 12 tipe A, saringan 80 mesh dan 100 mesh. Proses penepungan dilakukan pada kondisi rpm yang berbeda-beda yaitu 1425 rpm, 2850 rpm, 4750 rpm dan 5700 rpm dengan perbandingan ukuran puli sebagai indikator peningkatan rpm. Ukuran puli yang digunakan pada motor penggerak (puli II) adalah 3 inchi, 6 inchi, 10 inchi dan 12 inchi, sedangkan ukuran puli pada mesin (puli I) tetap yaitu puli ukuran 3 inchi. Berat bahan yang ditepungkan adalah 1000 gram (1 kg). Ukuran mesh yang digunakan yaitu mesh 80 dan mesh 100. Juwawut termasuk dalam spesies Setaria italica (L.) P. Beauvois dengan nama Indonesia adalah Juwawut (Jawa) dan Jawawut (Sunda). Juwawut telah diketahui sebagai tanaman sereal sejak lama (5000 SM di Negeri China dan 3000 SM di Eropa) dan juga dikenal sebagai pakan burung perkutut. Juwawut termasuk jenis rumput tahunan yang mempunyai tinggi tanaman 60-120 cm, diameter biji rata-rata biji juwawut adalah 2.43 mm x 1.91 mm x 1.35 mm dan berat bii rataratanya adalah 3.68 mg. Massa jenis rata-rata biji juwawut adalah 0.674 g/ml, dengan massa dan volume rata-rata sebanyak 674 g dan 1000 ml. Juwawut dapat dipanen pada umur 3-4 bulan. Kandungan gizi juwawut menurut Wu Leung, dkk, (1972) dalam Grubben, (1996)yaitu mengandung karbohidrat 84.2 gram, protein 10.7 gram, lemak 3.3 gram, dan mengandung serat 1.4 gram. Manfaat juwawut

sangat banyak, baik sebagai pakan burung (di Indonesia) maupun makanan manusia (di Eropa bagian tenggara, Afrika Utara, Cina bagian utara, dan India). Kegiatan pasca panen juwawut meliputi pemanenan, pengeringan malai, perontokan, pengeringan, pembersihan, penyosohan, penepungan, pengemasan, dan penyimpanan. Proses penepungan merupakan proses pengecilan ukuran (size reduction) suatu bahan padat secara mekanis tanpa diikuti dengan perubahan sifat kimia dari bahan yang digiling. Mengingat sifat biji bijian yang keras, maka terdapat 2 (dua) cara yang dikenal dalam proses penepungan, yaitu penepungan cara basah dan cara kering. Penepungan cara kering (dry prosess) didefinisikan sebagai bahan yang ditepungkan melibatkan perlakuan fisik dan mekanik untuk membebaskan komponenkomponennya dari sifat aslinya. Sedangkan penepungan cara basah (wet prosess) adalah bahan yang digiling melibatkan perlakuan fisikokimia dan mekanik untuk memisahkan fraksifraksi yang diinginkan. Kedua cara tersebut pada prinsipnya berusaha memisahkan lembaga dari bagian tepungnya. Tepung yang dihasilkan dapat dikategorikan menjadi dua yaitu tepung yang mengandung lemak dan tidak mengandung lemak. Hal ini tergantung dari jenis bahan dasarnya Disc mill merupakan suatu alat penepung yang berfungsi untuk menggiling bahan serelia menjadi tepung, namun lebih banyak digunakan untuk menepungkan bahan yang sedikit mengandung serat dan juga suatu alat penepung yang memperkecil bahan dengan tekanan dan gesekan antara dua piringan yang satu berputar dan yang lainnya tetap. Mesin penepung tipe disc yang digunakan pada penelitian ini memiliki 6 (enam) bagian utama yaitu 1) hopper, 2) rumah penepungan yang didalamnya terdapat pisau penepung, penutup pisau penepung dan saringan mesh, 3) sistem transmisi dan dudukannya yang terdiri dari poros, puli, sabuk v-belt, penutup sabuk v-belt dan puli, rangka dudukan bearing dan bearing, 4) saluran pengeluaran tepung hasil penepungan, 5) motor penggerak dan 6) rangka penyangga. Mesin ini menggunakan sumber tenaga penggerak berupa motor listirk 3 fase dengan daya maksimum 2.2 kW dan tegangan yang digunakan adalah 380 volt serta mempunyai kecepatan putar poros sebesar 1425 rpm dengan transmisi pulley-belt. Proses penepungan dilakukan setelah biji juwawut mengalami proses peyosohan terlebih dahulu. Kadar air juwawut sebelum disosoh adalah 12.03%, kadar air setelah disosoh adalah 14.23% (bb) dan kadar air tepung juwawut hasil dari proses penepungan adalah sekitar 5-7 %. Dalam kondisi operasional, mesin penepung tipe disc (disc mill) apabila menggunakan rpm 5700 saringan mesh 80 menghasilkan kapasitas terbesar yaitu sebanyak 20.43 kg/jam, rendemen penepungan tertinggi yaitu sebanyak 91.6%, susut tercecer terendah yaitu sebanyak 1.77%. Kualitas penepungan terbaik (99.10%) didapatkan apabila mengoperasikan mesin penepung tersebut menggunakan rpm 5700 dan saringan mesh 100.

DAFTAR RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Malang, Jawa Timur pada tanggal 2 Januari 1985 sebagai anak pertama dari pasangan Sumarwan dan Yusmiani Setyaningsih. Penulis menyelesaikan pendidikan sekolah dasar di SD Negeri Tunjung Sekar I Malang pada tahun 1997. Penulis lalu melanjutkan pendidikan menengah di SLTP Negeri 3 Malang lalu pindah pada tahun ke-2 ke SLTP Negeri 1 Bojonegoro, Jawa Timur dan tamat pada tahun 2000. setelah itu, penulis melanjutkan pendidikan tingkat atas di SMU Negeri 1 Bojonegoro, Jawa Timur dan tamat pada tahun 2003. Pada tahun yang sama, penulis melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI) diterima di Departemen Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor dan memilih Laboratorium Ergonomika dan Elektronika (Ergotron). Selama menjadi mahasiswi di Institut Pertanian Bogor, penulis aktif dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEM KM) Institut Pertanian Bogor masuk di Departemen Pendidikan pada tahun kepengurusan 2003-2004. Selain itu, penulis pernah menjadi anggota PASKIBRA IPB tahun 2003. Di periode tahun 2005-2006, penulis mendapat kepercayaan lagi untuk menjadi pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEM KM) IPB divisi Kebijaksanaan Daerah (Jakda). Di tahun yang sama, penulis menjabat sebagai bendahara umum di Forum Mahasiswa Jawa Timur (FKMJ). Pada tahun 2007-2008, penulis tergabung dalam kepengurusan UKM Music IPB MAX!! (Music Agriculture X-pression!!) divisi Event Organizer (EO). Penulis pernah menjadi Asisten Dosen Mata Kuliah Pengukuran Wilayah pada tahun 2005 dan Asisten Dosen Mata Kuliah Gambar Teknik pada tahun 2007. Penulis telah melaksanakan kegiatan Praktek Lapangan di PTPN 12 Kebun Teh Wonosari Malang, Jawa Timur pada tahun 2006 dengan judul Aspek Keteknikan Pertanian pada Proses Pengolahan Teh Hitam di PTPN 12 Kebun Teh Wonosari, Malang, Jawa Timur dan pada tahun 2008, penulis melakukan penelitian sebagai syarat skripsi untuk menjadi sarjana teknologi pertanian dengan judul Uji Performansi Mesin PenepungTipe Disc (Disc Mill) untuk Penepungan Juwawut (Searia italica (L.) P. Beauvouis).

KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir yang berupa skripsi dengan judul Uji Performansi Mesin Penepung Tipe Disc (Disc Mill) Untuk Penepungan Juwawut (Setaria italica (L) P. Beauvois). Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Ir. Parlaungan Adil Rangkuti, MSi selaku Dosen Pembimbing Akademik I atas bimbingan dan bantuannya selama penelitian dalam penyusunan skripsi ini. 2. Dr. Ir. Rokhani Hasbullah, MSi selaku Dosen Pembimbing Akademik II atas bimbingannya dalam pembuatan skripsi ini sampai selesai. 3. Dr. Ir. Sam Herodian, MS selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan dalam menyelesaikan skripsi ini. 4. Orang tua penulis, Bapak Sumarwan dan Ibu Yusmiani serta adik adik tercinta (Galih, Alm. M. Shoddiq dan Suryoseno) yang selalu memberikan dorongan dan motivasi selama penulis menyelesaikan skripsi ini. 5. Rekan satu tim penelitian Juwawut, Siska Andriani, Ratna Nuryati dan Moch. Yandra Darajat. 6. Rekan-rekan civitas akademika Jurusan Teknik Pertanian angkatan 2003 dan 2004, Jurusan Teknologi Pertanian angkatan 2003 dan 2004 serta Jurusan Pangan dan Gizi angkatan 2003 dan 2004. 7. Bapak Parma di bengkel Leuwikopo, Bu Antin di Laboratorium L2 TPG, Bpak Ujang dan Bapak Hendra di AP4, Bapak Junaedi Seafast serta Mas Jo di Cibeureum. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat. Atas segala kekurangan yang ada di dalamnya, penulis menyampaikan permohonan maaf sekaligus mengharap kritik dan saran demi perbaikan. Bogor, Februari 2008

Penulis

DAFTAR ISI

Halaman KATA PENGANTAR ...................................................................................... i DAFTAR ISI .................................................................................................... ii DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... iv DAFTAR TABEL ............................................................................................ v DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... vi RINGKASAN ................................................................................................. vii I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG ........................................................................... 1 B. TUJUAN ................................................................................................ 2 II. TINJUAN PUSTAKA A. TANAMAN JUWAWUT ..................................................................... 3 B. PENANGANAN PASCA PANEN JUWAWUT .................................. 7 C. MESIN PENEPUNG ............................................................................. 22 III. METODOLOGI PENELITIAN A. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN ............................................. 30 B. BAHAN ................................................................................................. 30 C. ALAT DAN MESIN ........................................................................... 30 D. METODOLOGI 1. Pengukuran Kadar Air Biji Juwawut ................................................. 32 2. Uji Performansi a) Kapasitas Produksi Mesin Penepung ........................................... 33 b) Rendemen Mesin Penepung ......................................................... 34 c) Susut Tercecer Mesin Penepung .................................................. 34 d) Kualitas Penepungan .................................................................... 35 e) Kebutuhan Daya Motor Listrik .................................................... 36 f) Efisiensi Tenaga Motor Listrik ..................................................... 36 IV. MESIN PENEPUNG TIPE DISC (DISC MILL) A.PRINSIP KERJA MESIN ...................................................................... 37 B. MEKANISME KERJA MESIN ............................................................ 38

C. KONSTRUKSI MESIN 1. Desain fungsional .............................................................................. 39 2. Desain struktural ............................................................................... 43 V.HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Pengukuran Kadar Air Biji Juwawut ...................................................... 45 2. Uji Performansi Mesin Penepung Tipe Disc (Disc Mill) a) Kapasitas Produksi Mesin Penepung ................................................. 46 b) Rendemen Mesin Penepung ............................................................. 48 c) Susut Tercecer Mesin Penepung ....................................................... 49 d) Kebutuhan Daya dan Efisiensi Mesin .............................................. 51 e) Kualitas Penepungan 1) Ukuran Partikel Tepung Juwawut ................................................ 55 2) Derajat Kehalusan (Fineness Modulus) ....................................... 57 VI.KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................... 60 DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 62 LAMPIRAN ..................................................................................................... 64

DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1. Anatomi Tanaman Juwawut (Setaria italica (L) P. Beauvois).......... 4 Gambar 2. Bagan Alir Penanganan Pasca Panen Juwawut ................................. 8 Gambar 3. Proses Penepungan Beras Cara Kering ............................................. 16 Gambar 4. Proses Penepungan Sorgum Cara Kering .......................................... 18 Gambar 5. Porses Penepungan Sorgum Cara Basah .......................................... 19 Gambar 6. Penampang Mesin Penepung Tipe Palu (Hammer Mill) ................... 24 Gambar 7. Attrition Mill ..................................................................................... 25 Gambar 8. (a) Single Disc Mill, (b) Double Disc Mill ....................................... 26 Gambar 9. Buhr Mill .......................................................................................... 27 Gambar 10. Mesin Penepung Tipe Silinder (Roller mill) .................................. 28 Gambar 11. Tahapan Penelitian ......................................................................... 33 Gambar 12. Mesin Penepung Tipe Disc (Disc Mill) .......................................... 37 Gambar 13. Mekanisme Kerja Mesin ................................................................. 38 Gambar 14. Pisau Penepung ............................................................................... 40 Gambar 15. Penutup Pisau Penepung ................................................................. 40 Gambar 16. Saringan .......................................................................................... 41 Gambar 17. Puli (a) Puli 3, (b) Puli 6, (c) Puli 10, (d) Puli 12 .................... 42 Gambar 18. Hubungan Kapasitas Penepungan Pada Berbagai rpm ................... 47 Gambar 19. Rendemen Mesin Penepung Pada Beberapa rpm ........................... 49 Gambar 20. Hubungan SusutTercecer Mesin Penepung Pada Beberapa rpm .... 50 Gambar 21. Hubungan Daya Yang Dibutuhkan Motor Pada Beberapa rpm ..... 52 Gambar 22. Hubungan Efisiensi Yang Dibutuhkan Motor Listrik Pada Beberapa rpm .................................................................................. 54 Gambar 23. Hubungan Ukuran Partikel Tepung Juwawut Pada Beberapa rpm 56

Anda mungkin juga menyukai