Anda di halaman 1dari 10

PRAKTIKUM SEDIMENTOLOGI

Laboratorium Sedimentologi, Stratigrafi dan Analisis Basin


Program Studi Teknik Geologi
Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya

8. PEMBAGIAN BATUAN SEDIMEN LAINNYA

8.1 Tujuan
Memberikan kompetensi bagi mahasiswa untuk mampu mengenali dan mengklasifikasi
jenis struktur sedimen pada sukuen batuan sedimen. Pengenalan atas struktur sedimen
memberikan kemampuan untuk menjelaskan energi transportasi sedimen dan
pengendapannya.
8.2 Materi
Batuan sedimen terutama yang diendapkan secara mekanis sangat mudah dikenal.
Perlapisan merupakan salah satu struktur sedimen yang dapat memberikan corak dari
batuan sedimen sehingga dari kejauhan mudah diketahui. Berkenaan dengan materi ini
silahkan merujuk buku Petrology: The study of Igneous, Sedimentary and Metamorphic
Rocks yang ditulis oleh Raymond (1995).
Struktur sediemen dapat dibagi menjadi 4 (empat) kelompok, yakni:
(1) Bentuk formasi dan lapisan (bed/layer),
(2) Struktur permukaan,
(3) Struktur internal,
(4) Struktur lainnya.
Perlapisan adalah karakteristik utama pada kebanyakan batuan sedimen. Adapun struktur
permukaan dan internal membantu membedakan perlapisan batuan, yang mana pengenalan
tersebut dapat didasarkan atas perbedaan warna, tekstur dan komposisi (Raymond, 1995).
Perlapisan (bedding) sangat dikenali pada batuan sedimen dengan berbagai ukuran dan
bentuk dari individual perlapisan dan lapisan tipis lainnya (laminasi) yang merefleksikan
sejarah pengendapan. Ini menunjukkan adanya stratifikasi pada batuan sedimen (Tabel 1).
Tabel 8.1 Klasifikasi Stratifikasi (Raymond, 1995)
Ketebalan Lapisan (Stratum Nama
Thickness)
Bed
> 300 cm (> 3 m) Masif (Massive)
100 300 cm Berlapis sangat tebal (very thickly bedded)
300 100 cm Berlapis tebal (thickly bedded)
10 30 cm Berlapis sedang (mediumly bedded)
3 10 cm Berlapis tipis (thinly bedded)
1 3 cm Berlapis sangat tipis (very thinly bedded)
Lamina
0,3 1 cm Terlaminasi telal (Thickly laminated)
< 0,3 (< 3 mm) Terlaminasi tipis (Thinly laminated)
PRAKTIKUM SEDIMENTOLOGI
Laboratorium Sedimentologi, Stratigrafi dan Analisis Basin
Program Studi Teknik Geologi
Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya

Gambar 8.1 Formaton and bed shape: (a) Plan view of beds, (b) three dimensional views
of formaton, (c) Block diagrams with section of beds showwing internal
features (Raymond, 1995).
PRAKTIKUM SEDIMENTOLOGI
Laboratorium Sedimentologi, Stratigrafi dan Analisis Basin
Program Studi Teknik Geologi
Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya

8.2.1 Perlapisan dan Struktur Internal

Laminasi adalah lapisan yang kurang dari 1 cm ketebalannya, Lapisan yang lebih tebal
diendapkan dengan energi yang tinggi (high-energy) atau arus densitas yang tinggi (high
density current) dengan es, atau dalam waktu yang lama dengan energi yang rendah (low-
energy), kondisi yang stabil.

Laminasi dan lapisan yang berlapis tipis cenderung merefleksikan aliran dalam fase
gelombang (flow in in-phase waves), aliran laminer (air yang mengalir secara planar),
kondisi berfluktuasi atau kondisi energi rendah yang berubah-ubah. Dapat juga destruksi
terjadi pasca pengendapan pada lapisan terlaminasi hingga berlapis tipis melalui proses
bioturbasi berupa aktivitas burrowing (gali-menggali) yang dilakukan organisme, sehingga
terkesan menjadi lapisan tebal.

Lapisan dalam kenampakan bidang datar (plane view) dapat menunjukkan bentuk linear,
circular, lobate (eliptical to parabolic), atau irregular. Sebagian besarnya ditunjukkan
sebagai lapiasan berbentuk tabular (seperti melembar). Secara tiga dimensi, perlapisan dan
laminasi mungkin berbentuk planar (bidang), wavy, lenticular, domal, trough-shape atau
irregular (nodular).

Lapisan berlapis tebal dan laminasi dapat berkombinasi dalam suatu sikuen tertentu dan
dapat dibedakan dari kehadiran struktur internal. Pada struktur cross-beds atau inclined
stratification, maka kelompok lapisan mengandung keteraturan (regular) dan
pemancungan secara lokal, dan dua jenis berupa tabular atau trough (lenticular) cross
bedding. Ada juga convolute beds, yaitu lapisan-lapisan yang bagian internalnya terubah.
Gradded bedding merupakan perlapisan yang mengalami penurunan ukuran butiran dari
bagian bawah ke bagian atas sikuennya menghalus ke atas (fining-up sequence). Kalau
susunannya terbalik, dimana yang kasar itu di atas, itu dikenal sebagai coarsening up
sequence). Beberapa sedimen turbidit menunjukkan unit pengendapan mengendap pada
percampuran air dan sedimen. Pada lingkungan ini batuan sedimen dicirikan kehadiran
sikuen Bouma (Bouma sequence). Dari bottom ke top, maka sikuen Bouma ditunjukkan
dengan kemunculan lapisan dengan ciri a grade to structureless basal bed (Ta), a parallel
laminated bed (Tb), a cross-laminated or convoluted bed (Tc), a second parallel laminated
bed (Td), dan a cap layaer of mudrock (Te).

Perlapisan dan kelompok perlapisan (beds and bed set) dapat membentuk member,
formation, dan lithofacies, ini peristilahan dalam lito-stratigrafi. Member (anggota) itu
bagian dari formation (formasi). Formasi itu satuan dasar dari litostratigrafi. Facies
ditentukan berdasarkan kejelasan dari karakteristik fisika, kimia dan biologi. Lithofasies
berarti menunjukkan kesamaan ciri litologinya.
PRAKTIKUM SEDIMENTOLOGI
Laboratorium Sedimentologi, Stratigrafi dan Analisis Basin
Program Studi Teknik Geologi
Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya

Pada struktur internal, Flame structures menunjukkan deformasi batuan yang lembut yang
menerobos batuan yang mengendap diatasnya. Bioturbation structures menunjukkan
bentuk burrows (galian) berbentuk pipa silindris atau tidak beraturan. Struktur ni biasanya
mengacak-acak struktur laminasi. Struktur internal lainnya adalah concretion, yakni bentuk
irregular, rounded, atau disc shape dari massa keras didalam batuan. Bentuk yang
menunjukkan perbedaan warna menyerupai lingkaran berwarna-warni disebut liesegang
rings.

8.2.2 Struktur Permukaan dan Ciri Lainnya

Struktur ini ditunjukkan pada permukaan bidang perlapisan. Struktur ini memberikan
bentuk impresi pada top dari sedimen dibawahnya dan bottom dari sedimen diatasnya.
Ripple marks menunjukkan permukaan yang bergelombang. Tool marks menunjukkan
bentuk alur (grooves), seperti flute cast yang karena arus turbulen, load cast karen
kompaksi, mudcracks yang karena penyusutan ketika kering, Track and trail stuctures
menunjukkan jejak organisme, dan rain drop karena hujan.

8.2 Prosedur Kerja

Tahapan percobaan sebagai berikut:


(1) persiapkan sedimen dengan berbagai ukuran, yakni sedimen berukuran mud
sampai granule,
(2) persiapkan satu buah gelas,
(3) masukkan sedimen ke dalam gelas transparan hingga terisi sepertiga volume gelas,
(4) isi air secukupnya hingga mencapai dua pertiga volume gelas,
(5) Ambil pengaduk, kemudian aduklah material di dalam gelas dengan putaran yang
tinggi,
(6) Ambil pengaduk dan lakukan observasi
(7) Tulislah hasil observasi pada tabel yang tersedia pada lembar kerja!

.
PRAKTIKUM SEDIMENTOLOGI
Laboratorium Sedimentologi, Stratigrafi dan Analisis Basin
Program Studi Teknik Geologi
Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya

LEMBAR KERJA
KLASIFIKASI BATUAN SEDIMEN LAINNYA

Nama Praktikan :
NIM :
Kelompok :
Nama Asisten :

1. Tabel observasi proses pengendapan hasil percobaan dari pergerakaan air dan sedimen
di dalam gelas transparan.

No. Pengamatan Hasil Pengamatan


1. Jenis pergerakan air

2. Kapan (dalam detik) mulai


terjadi pengendapan setelah
pengadukan dihentikan?
3. Kapan (dalam detik) permukaan
air mulai berhenti bergerak?
Apakah air sudah terlihat jernih?
4. Kapan (dalam detik) air sudah
benar-benar jernih?
5. Gambarkan kolom sedimen
yang diendapankan!

6. Berikan deskripsi kolom


sedimen yang diendapkan
mencakup pengenalan
stratifikasi da ketebalannya!
PRAKTIKUM SEDIMENTOLOGI
Laboratorium Sedimentologi, Stratigrafi dan Analisis Basin
Program Studi Teknik Geologi
Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya

2. Buat esai berkenaan dengan proses pengendapan dari percobaan di atas!


............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
3. Amati sampel! Berikan deskripsi dan interpretasi proses pengendapannya!
No.
Deskripsi Interpretasi Proses
Sampel
PRAKTIKUM SEDIMENTOLOGI
Laboratorium Sedimentologi, Stratigrafi dan Analisis Basin
Program Studi Teknik Geologi
Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya

No.
Deskripsi Interpretasi Proses
Sampel

4. Pengenalan terhadap struktur sedimen. Cari gambar struktur sedimen yang diminta,
kemudian jelaskan proses pengendapannya!
Struktur
No Gambar
Sedimen
1. Flame
Structures

Proses
PRAKTIKUM SEDIMENTOLOGI
Laboratorium Sedimentologi, Stratigrafi dan Analisis Basin
Program Studi Teknik Geologi
Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya

Struktur
No Gambar
Sedimen
2 Load cast

Proses

3 Lenticular
structures

Proses
PRAKTIKUM SEDIMENTOLOGI
Laboratorium Sedimentologi, Stratigrafi dan Analisis Basin
Program Studi Teknik Geologi
Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya

Struktur
No Gambar
Sedimen
4 Hummocky
structures

Proses

5 Ripple marks

Proses
PRAKTIKUM SEDIMENTOLOGI
Laboratorium Sedimentologi, Stratigrafi dan Analisis Basin
Program Studi Teknik Geologi
Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya

Anda mungkin juga menyukai