Anda di halaman 1dari 12

KLASIFIKASI BATUAN METAMORF

Dasar-dasar klasifikasi batuan metamorf adalah:


1. Berdasarkan komposisi kimia
2. Berdasarkan komposisi mineral
3. Berdasarkan assosiasi lapangan
4. Berdasarkan struktur dan tekstur
1. Berdasarkan komposisi kimia, dapat dibagi menjadi:
• Calcic metamorphic rocks: batuan metamorf yang berasal dari
batuan yang kaya akan unsur-unsur Al, misal batulempung, serpih,
contoh : slate dan phyllite
• Quartz feldspathic rocks: batuan metamorf yang berasal dari
batuan yang kaya akan unsur-unsur K dan mineral-mineral kuarsa
dan feldspar, batuan asal dapat dari batupasir, bat. Beku dll.,
contoh : gneiss
• Calcareous metamophic rocks: batuan metamorf yang berasal dari
batugamping dan dolomit, contoh : marmer. Marmer dapat berasal
dari batugamping yang mengalami metamofisma kontak atau
regional
• Basic metamorphic rocks: batuan metamorf yang berasal dari
batuan beku basa –intermediate, termasuk tuff atau batuan
sedimen yang bersifat napalan yang mengandung unsur-unsur K, Al,
Fe, dan Mg yang cukup besar.
• Magnesian metamorphic rocks: batuan metamorf yang berasal dari
batuan yang kaya akan unsur Mg, contoh: serpentinit dan klorit
skiss
Klasifikasi batuan metamorf berdasarkan komposisi kimia (Bard,
1986)
2. Berdasarkan komposisi kimia
 Dalam hal ini berhubungan dengan fasies metamorfosa, sebab
setiap jenis batuan metamorf akan mempunyai komposisi yang
spesifik

3. Berdasarkan struktur dan tekstur


 Struktur batuan metamorf ada dua golongan besar yaitu: foliasi dan
non foliasi

4. Berdasarkan assosiasi lapangan


 Dipakai kriteria lapangan dan assosiasi mineral dan teksturnya,
berhubungan dengan nature dan penyebab tekanan dan temperatur
Klasifikasi bat. metamorf
berdasarkan komposisi
mineral

a. low grade rocks

b. high grade rocks


Pengertian fasies metamorfosis (menurut Penti Eskolah) adalah
kumpulan batuan yang menunjukkan susunan kimia dan mineral yang
berbeda tetapi memperlihatkan assosiasi mineral yang khas dalam
keadaan setimbang pada tekanan dan temperatur tertentu

Berdasarkan mineralnya Penti Eskola membagi fasies metamorfosis


menjadi:
1. Hornfels fasies Pembentukan mineral-mineral tersebut
tergantung dengan susunan kimia batuan asal,
2. Sanidinite fasies
contoh : mineral indeks hiperstene (Mg, Fe
3. Green schist fasies silikat), merupakan fasies tinggi, tetapi jika tidak
4. Almandinite fasies dijumpai hipersten belum tentu bat. Metamorf
5. Eclogite fasies
tersebut tidak berfasies tinggi, tergantung dari
batuan asalnya
Fasies metamorfosis menurut Turner & Verhoogen,
pembagian fasies didasarkan pada :
1. Assosiasi mineral yang setimbang pada P & T
tertentu
2. Ditandai hilangnya mineral-mineral dan timbulnya
mineral-mineral baru.

A E C Munculnya mineral E dan


hilangnya mineral B dan D
B C D A
Turnur dan Verhoogen membagi fasies metamorfosis ini
menjadi dua berdasarkan faktor-faktor yang
mempengaruhinya, yaitu:
1. Fasies metamorfosis regional
2. Fasies metamorfosis termal

FASIES METAMORFOSIS FASIES METAMORFOSIS


REGIONAL: TERMAL:
1. Facies zeolite 1. Facies albite-epidote hornfels
2. Facies greenschist 2. Facies hornblende hornfels
3. Facies glaucophan schist 3. Facies pyroxene hornfels
4. Facies almandine amphibole 4. Facies sanidine
5. Facies granulite
6. Facies eclogite
 Suatu zona dimana terjadi metamorfisma termal akan dibentuk fasies
1 – 4, semakin mendekati tubuh magma fasiesnya semakin tinggi
 Didalam metamorfisma ada dua hal penting yang perlu di perhatikan :
1. Reaksi kimia; 2.proses rekristalisasi (tdk pernah larut)
Cataclastically deformed pyrite with
oriented fractures
(Bakibaba mine) (rectangle shows an
annealed grain).

Anda mungkin juga menyukai