Abstrak
3. METODOLOGI
Praktikum Rangkaian Elektrik yang pertama ini merupakan
pengenalan instrumentasi laboratorium agar tahu bagaimana cara 3.1 KOMPONEN DAN ALAT YANG DIGUNAKAN
mengoperasokan dan memperlancar menggunakannya pada
percobaan berikutnya. Dalam percobaan kali ini, dilakukan 1. Multimeter Analog (1)
pengukuran besaran arus listrik, tegangan, resistansi, frekuensi, beda 2. Multimeter Digital Genggam (1)
fasa, periode, dan faktor penguatan. Pada pengukuran arus listrik,
tegangan dan resistansi kami menggunakan multimeter analog dan 3. Multimeter Digital Benchtop (1)
multimeter digital. Pada rangkaian AC, dalam penukuran 4. Power Supply DC (1)
frekuensi, beda fasa periode, dan faktor penguatan dalam praktikum
ini tidak menggunakan multimeter tetapi menggunakan osiloskop. 5. Generator Sinyal (1)
Pada saat ini sudah banyak sekali peralatan elektronik di 9. Kit Box Osilator (1)
sekitar kita. Alat-alat elektronik tersebut sudah pasti 10. Resistor 0,1 (1)
menggunakan rangkaian listrik entah itu sederhana atau
rumit. Sebagai generasi muda, kita dituntut untuk 11. Kabel 4mm 4mm (5)
mengembangkan teknologi yang ada saat ini. Oleh 12. Kabel BNC 4mm (3)
karena itu diperlukan pengetahuan yang sangat
mendasar yaitu cara pengukuran menggunakan alat 13. Kabel BCN BNC (1)
ukur tertentu. Hal ini perlu dipelajari pada praktikum 14. Kabel konektor T BNC (1)
pertama karena dengan memahami sejak awal,
kesalahan penggunaan alat yang berpotensi mengancam Nama Alat Tipe Spesifikasi
keselamatan dan menyebabkan kerusakan alat dapat
diminimalkan. Selain itu, praktikan juga mempelajari Multimeter SANWA AMM - Sensitivitas
bahwa setiap alat ukur memiliki keterbatasan- Analog YX360TRF 20k/V DC,
keterbatasan tertentu. 9k/V DC
(250V),
2. STUDI PUSTAKA 9k/V AC
- Batas
2.1 DIRECT CURRENT Tegangan
CAT II 1000
Arus listrik DC (Direct current) merupakan arus listrik DCV / 750
searah. Pada awalnya aliran arus pada listrik DC ACV, CAT III
dikatakan mengalir dari ujung positif menuju ujung 600V
negatif. Semakin kesini pengamatan-pengamatan yang
dilakukan oleh para ahli menunjukkan bahwa pada arus Multimeter Sanwa DMM - Sensitivitas
searah merupakan arus yang alirannya dari negatif Digital CD800a 10M -
(elektron) menuju kutub positif [1]. 100M DCV
& ACV
Dalam percobaan ini arus DC diukur menggunakan 3.2.3.2 VARIASI BENTUK GELOMBANG
multimeter SANWA AMM YX360TRF, Sanwa DMM
CD800a, dan Rigol DMM 3058 dengan ketentuan Vs= 6V
dan R1=R2= 120, 1,5K , dan 1,5M . Susun rangkaian seri dengan R1=R2=1,5K
Atur power supply dengan multimeter ukur Vab dengan bentuk gelombang
sehingga menghasilkan tegangan 6V sinusoid, segituga, dan segiempat
ukur arus yang mengalir pada
rangkaian dengan menggunakan 3 Gambar 3-3.2 Diagram pengukur tagangan AC variasi
multimeter yang berbeda bentuk gelombang
Pada percobaan ini tegangan DC dari power supply Hubungkan keluaran power supply
akan diukur menggunakan osiloskop. dengan kit osilator lalu hubungkan ke
osiloskop
Atur tegangan pada power supply sebesar
ukur frekuensi dengan cara langsung
2V dengan mutimeter
dan Lissajous
Ukur besar tegangan dengan Lakukan langkah di atas untuk f1, f2,
osiloskop dan f3 pada kit osilator
Gambar 3-6 Diagram pengukuran tegangan searah dengan Gambar 3-9 Diagram pengukuran tegangan DC denan osiloskop
osiloskop
Gambar 3-7 Diagram pengukuran tegangan bolak-balik dengan Gambar 3-10 Diagram pengukuran factor penguatan
osiloskop
4.2 MENGUKUR TEGANGAN SEARAH 50 3,8 2,8 2,95 2,93 2,94 2,99
Harga Skala
Segiempat 4,65 4,5 4,5 4,5 4,074 4,075 Hasil Pengukuran
Kalibrator Pembacaan
kana
Frek
Dari data di atas menunjukkan bahwa setiap diberikan l Tega Frek Vert. Hors. Tega
Perio uens
bentuk gelombang yang berbeda, maka besar tegangan ngan uensi (V/d (s/di ngan
da (s) i
(V) (Hz) iv) v) (V)
yang didapat juga akan berbeda. (Hz)
Coklat
Tegangan Terukur (V)
Hijau
R2 = 1,5 5 1,5 1,8 1,559 1,59
Multimeter Osiloskop Ch1 Osiloskop Ch2
Emas
Emas 2,05 2 2
Coklat
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa
Hijau pengukuran oleh osiloskop dan multimeter sudah sesuai.
R3 = 10 5 7 10,1 9,893 9,925
Hijau
Emas
4.7 MENGUKUR TEGANGAN BOLAK-BALIK
DENGAN OSILOSKOP
Jingga 1 24k 33,21 33,27 33,3
Berikut merupakan hasil pengukuran tegangan bolak-
k 5k k
R4 = Jingga balik menggunakan osiloskop.
33k Jingga Tabel 4-7 Pengukuran Tegangan Bolak-Balik dengan Osiloskop
Coklat
Amplituda Tegangan Terukur
Frekuensi
Merah 5 1,7k 2,173 2,176 2,177
(Hz) Multimeter Osiloskop Osiloskop
k k k
R5 = Merah Vrms (V) Ch1 Vp (V) Ch2 Vp (V)
2,2k Merah
100 2,038 2,9 2,8
Emas
1k 2,012 2,9 2,8
0,1
10k 2,2 2,9 2,9
Dari data tersebut didapatkan secara umum besar
resistansi yang diukur menggunakan alat ukur tidak Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa tagangan yang
berbeda jauh dengan yang tertulis. Namun pada terukur pada osiloskop lebih besar dibandingkan yang
pengukuran menggunakan multimeter analog terdapat terukur pada multimater. Hal teersebut dikarenakan
perbedaan resistansi yang cukup jauh. Hal tersebut tegangan yang dibaca oleh osiloskop merupakan
dikarenakan kelalaian praktikan serta penempatan kabel tegangan maksimum. Sedangkan yang dibaca oleh
yang kurang tepat. multimeter adalah tegangan efektif.
Cara
Vinput Cara Dual Trace
Langsung
2 1 2 4 2
5. KESIMPULAN
Pada praktikum modul 01 ini telah dilakukan
pengukuran dengan 2 jenis alat. Multimeter dan
osiloskop. Percobaan yang dilakukan menggunakan
multimeter yaitu mengukur arus dan tegangan DC,
tegangan AC, dan mengukur resistansi. Pengukuran
arus menggunakan multimeter menghasilkan nilai yang
berbeda-beda tiap resistansi dan arus berbanding
terbalik dengan resistasii yang diberikan. Pengukuran
tegangan DC pada R2 dengan nilai R yang berbeda-beda
menghasilkan tegangan yang sama sesuai dengan
Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro STEI ITB 6