BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
2. Kebudayaan
Kebudayaan juga mempunyai pengaruh dalam perkembangan teori-teori keperawatan
diantaranya dengan adanya pandangan bahwa dalam memberikan pelayanan keperawatan
akan lebih baik dilakukan oleh wanita karena wanita mempunyai jiwa yang sesuai
dengan kebutuhan perawat, akan tetapi perubahan identitas dalam proses telah
berubah seiring dengan perkembangan keperawatan sebagai profesi yang mandiri,
demikian juga yang dahulu budaya perawat dibawah pengawasan langsung dokter, dengan
berjalannya dan diakuinya keperawatan sebagai profesi mandiri, maka hak dan otonomi
keperawatan telah ada sehingga peran perawat dan dokter bukan di bawah pengawasan
langsung akan tetapi sebagai mitra kerja yang sejajar dalam menjalankan tugas
sebagai tim kesehatan.
3. Sistem Pendidikan
Pada sistem pendidikan telah terjadi perubahan besar dalam perkembangan teori
keperawatan. Dahulu pendidikan keperawatan belum mempunyai sistem dan kurikulum
keperawatan yang jelas, akan tetapi sekarang keperawatan telah memiliki sistem
pendidikan keperawatan yang terarah sesuai dengan kebutuhan rumah sakit sehingga
teori-teori keperawatan juga berkembang dengan orientasi pada pelayanan
keperawatan.
2.3 Pandangan Beberapa Ahli tentang Teori dan Model Konsep Keperawatan
2.3.1 TEORI NIGHTINGALE (1860)
Teori Nicghtingale ini memposisikan lingkungan sebagai fokus asuhan keperawatan,
dan perawat tidak perlu memahami seluruh proses penyakit model konsep ini dalam
upaya memisahkan antara profesi keperawatan dan kedokteran. Orientasi pemberian
asuhan keperawatan atau tindakan keperawatan lebihketenangan, dan nutrisi yang
adequate, dengan dimulai dari pengumpulan data dibandingkan dengan tindakan
pengobatan semata, upaya teori tersebut dalam rangka perawat mampu menjalankan
praktek keperawatan mandiri tanpa tergantung dengan profesi lain.
Nightingale tidak memandang perawat secara sempit hanya sibuk dengan masalah
pemberian obat dan pengobatan, tetapi lebih berorientasi pada pemberian udara,
lampu, kenyamanan lingkungan, kebersiahn, ketenangan, dan nutrisi yang adekuat
(Ninghtingale, 1860; Torres, 1986).
Torres (1986) mencatat bahan nightangle memberikan konsep dan penawaran yang dapat
divalidasi dan digunakan untuk menjalankan praktik keperawatan.
3.1 Kesimpulan
Dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
Teori dan model keperawatan adalah suatu usaha untuk
menguraikan dan menjelaskan berbagai fenomena dalam keperawatan serta berperan
dalam membedakan keperawatan dengan disiplin ilmu lain dan bertujuan untuk
menggambarkan, menjelaskan, memperkirakan dan mengontrol hasil asuhan atau
pelayanan keperawatan yang dilakukan
Karakteristik dasar teori dan model keperawatan, yaitu: Teori
keperawatan mengidentifikasi dan didefinisikan sebagai hubungan yang spesifik dari
konsep keperawatan, harus bersifat alamiah, bersifat sederhana dan umum, sebagai
pedoman, serta berperan dalam memperbaiki kualitas praktek keperawatan
Faktor yang mempengaruh teori dan model keperawatan, yaitu:
Filosofi Florence Nightingale, kebudayaan, sistem pendidikan, dan pengembangan ilmu
keperawatan
Teori dan model keperawatan menurut beberapa ahli, yaitu:
teori Nightingale, teori Peplau, teori Henderson, teori Abdellah, teori orlando,
teori levina, teori Johnson, teori Rogers, teori Orem, teori King, teori Neuman,
teori Roy, teori Watson.
3.2 Saran
Adapun saran penulis terhadap pembaca, yaitu:
Sebaiknya teori dan konsep yang telah diketahui oleh seorang perawat dapat
diaplikasikan dalam kehidupan sehari-harinya.
Metode Deskriptif Menurut Whitney (1960), metode deskriptif adalah pencarian fakta
dengan interpretasi yang tepat. Penelitian deskriptif mempelajari masalah-masalah
dalam masyarakat, serta tata cara yang berlaku salam masyarakat serta situasi-
situasi tertentu, termasuk tentang hubungan kegiatan, sikap, pandangan, serta
proses-proses yang sedang berlangsung dan pengaruh dari suatu fenomena. Penelitian
deskriptif adalah metode penelitian yang berusaha menggambarkan objek atau subjek
yang diteliti sesuai dengan apa adanya (Best, 1982:119). b.
Metode Komparatif Metode Komparatif adalah metode yang digunakan dalam penelitian
yang diarahkan untuk mengetahui apakah antara dua variabel ada perbedaan dalam
suatu aspek yang diteliti. Dalam penelitian ini tidak ada manipulasi dari peneliti.
Penelitian dilakukan secara alami, dengan mengumpulkan data dengan suatu
instrument. Hasilnya dianalisis secara statistik untuk mencari perbedaan variabel
yang diteliti. c.
Metode Korelasi Metode Korelasi adalah suatu penelitian yang dilakukan untuk
menggambarkan dua atau lebih fakta-fakta dan sifat-sifat objek yang di teliti.
Penelitian dilakukan untuk membandingkan persamaan dan perbedaan dua atau lebih
fakta tersebut berdasarkan kerangka pemikiran tertentu.
d.
Metode Survei Menurut Zikmund (1997), metode penelitian survei adalah satu bentuk
teknik penelitian di mana informasi dikumpulkan dari sejumlah sampel berupa orang,
melalui pertanyaan-
pertanyaan, menurut Gay & Diehl (1992) metode penelitian survei
merupakan metode yang digunakan sebagai kategori umum penelitian yang menggunakan
kuesioner dan wawancara. e.
Metode Quasi Experiment Bentuk desain eksperimen ini merupakan pengembangan dari
true experimental design
, yang sulit dilaksanakan. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak
dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang
mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. h.