Anda di halaman 1dari 7

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 latar belakang

Obat tradisional adalah obat-obatan yang diolah secara tradisional, turun-temurun, berdasarkan
resep nenek moyang, adat-istiadat, kepercayaan, atau kebiasaan setempat, baik bersifat magic
maupun pengetahuan tradisional. Menurut penelitian masa kini, obat-obatan tradisional memang
bermanfaat bagi kesehatan, dan kini digencarkan penggunaannya karena lebih mudah dijangkau
masyarakat, baik harga maupun ketersediaannya. Obat tradisional pada saat ini banyak
digunakan karena menurut beberapa penelitian tidak terlalu menyebabkab efek samping, karena
masih bisa dicerna oleh tubuh.

Beberapa perusahaan mengolah obat-obatan tradisional yang dimodifikasi lebih lanjut. Bagian
dari Obat tradisional yang bisa dimanfaatkan adalah akar, rimpang, batang, buah, daun dan
bunga. Bentuk obat tradisional yang banyak dijual dipasar dalam bentuk kapsul, serbuk, cair,
simplisia dan tablet.

CPOB adalah suatu pedoman yang menyangkut seluruh aspek produksi dan pengendalian
mutu, bertujuan untuk menjamin bahwa produk obat dibuat senantiasa memenuhi persyaratan
mutu yang telah ditentukan sesuai dengan tujuan penggunaannya.
ASPEK-ASPEK PADA CPOB
Konsep CPOB yang bersifat dinamis yang memerlukan penyesuaian dari waktu ke waktu
mengikuti perkembangan teknologi di bidang farmasi. Aspek-aspek yang merupakan cakupan
CPOB tahun 2006 meliputi 12 aspek yang dibicarakan, yaitu :
1. Manajemen Mutu
2. Personalia
3. Bangunan dan Sarana Penunjang
4. Peralatan
5. Sanitasi dan Higiene
6. Produksi
7. Pengawasan Mutu
8. Inspeksi Diri dan Audit Mutu
Dengan adanya makalah ini diharapkan kosmetik perawatan tubuh tradisional
khas Indonesia dapat digunakan kembali oleh masyarakat sebagai upaya
pelestarian kebudayaan Indonesia dan upaya untuk membudayakan hidup hemat,
efisien, efektif dan aplikatif. Konsep penggunaan kosmetik perawatan tubuh
tradisional ini dapat diterapkan oleh seluruh kalangan masyarakat Indonesia,
khususnya perempuan Indonesia.

.2 Tujuan
Mengenalkan kepada masyarakat kosmetik perawatan tubuh dengan
teknologi tradisional Indonesia sebagai produk alternatif perawatan tubuh yang
aman, terjangkau dan aplikatif sehingga patut dikembangkan.

1.3 Masalah
Apakah produk kosmetik perawatan tubuh dengan teknologi tradisional
Indonesia patut untuk dikembangkan kembali oleh masyarakat sebagai alternatif
perawatan tubuh yang aman, terjangkau dan aplikatif?

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 pengertian cara pembuatan obat yang baik
Cara pembuatan obat tradisional yang baik (CPOTB) meliputi seluruh aspek yang menyangkut
pembuatan obat tradisional , yang bertujuan untuk menjamin agar produk yang dihasilkan
senantiasa memenuhi persyaratan mutu yang telah ditentukan sesuai dengan tujuan
penggunaannya . mutu produk tergantung dari bahan awal , proses produksi dan pengawasan
mutu , bangunan , peralatan , dan personalia yang menangani .
2.2 kandungan dan manfaat beras dan meniran

a. beras
Beras mengandung berbagai mineral dan vitamin yang bermanfaat bagi kesehatan kulit dan
rambut. Vitamin yang terkandung di dalamnya diantaranya yaitu vitamin C, E, dan B1 yang
mampu membuat pori-pori lebih kecil dan membuat kulit lebih putih. Selain itu, beras juga
mengandung asam ferulic yang berfungsi sebagai antioksidan dan kaya akan alantonin yang
biasa disebut dengan anti-inflamasi. Kandungan beras juga mampu mempercepat proses
pengelupasan sel kulit mati, sehingga proses regenerasi kulit berjalan lancar.

Bahan dasar untuk pemutih yang terkandung dalam kosmetik dimiliki pula oleh beras. Yaitu
vitamin B yang mampu membuat kulit semakin bersinar. Namun anda tidak perlu repot-repot
untuk membeli kosmetik berbiaya mahal yang ada di pasaran. Lakukan sendiri perawatan di
rumah menggunakan masker beras agar biaya yang dikeluarkan dapat ditekan.

b. meniran

Meniran banyak dimanfaatkan sebagai bahan obat alami, karena memiliki kandungan senyawa
aktif yang berlimpah. Diketahui senyawa aktif yang terkandung dalam meniran antara lain lignan
(filantin, hipofilantin, nirantin, lintetratin), flavonoid (quercetin, quercitrin, astragalin, rutin,
kaempferol-4, rhamnopynoside), alkaloid, triterpenoid, tanin, asam lemak (asam ricinoleat, asam
linoleat, asam linolenat, vitamin C, kalium, dan damar.

Namun demikian, meski penelitian masih belum mampu mengetahui secara detail mana di antara
zat-zat ini yang memiliki efek antivirus, beberapa sumber menyebutkan bahwa senyawa yang
paling berperan adalah lignan. Para ahli menyebut, lignan bekerja seperti halnya flavonoid dan
antioksidan yang dapat menghambat efek radikal bebas pada sel dan merangsang sistim
kekebalan tubuh untuk bertahan terhadap serangan virus.(AK)

2.3 bauran pemasaran

Keberhasilan suatu usaha dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan tergantung dari susunan
strategi pemasaran yang ada di perusahaan tersebut, setiap wirausaha menggunakan sejumlah
alat untuk mendapat respon dari konsumen terhadap kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh
wirausaha , salah satu alat yang digunakan perusahaan dalam dalam menyusun strategi
pemasaran adalah dengan menggunakan bauran pemasaran , berikut ini beberapa defenisi
mengenai bauran pemasaran yang di kutip dari parah ahli :

William J Stanton, menyatakan bahwa:


Pemasaran adalah keseluruhan intern yang berhubungan dengan kegiatan-kegiatan usaha yang
bertujuan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan
barang dan jasa yang akan memuaskan kebutuhan pembeli baik pembeli yang ada maupun
pembeli yang potensial.
2. Philip dan Duncan.
Pemasaran meliputi semua langkah yang digunakan atau diperlukan untuk menempatkan barang-
barang berwujud kepada konsumen.
3. American Marketing Association.
Pemasaran meliputi pelaksanaan kegiatan usaha niaga yang diarahkan pada arus aliran barang
dan jasa dari produsen kepada konsumen.

a. Produk ( Product )
Produk adalah apa yang dapat ditawarkan didalam pasar untuk dipertahankan, dimiliki,
digunakan atau dikonsumsi sehingga dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan termasuk
didalamnya adalah objek fisik, jasa, orang, tempat organisasi dan gagasan.
b. Harga ( Price )
Dalam penetapan harga jual, perusahaan harus memperhatikan berbagai pihak antara lain
para konsumen akhir, para penyalur, saingan, para suplier, bahan, dana, tenaga kerja dan para
manager perusahaan yang bersangkutan. Segala keputusan yang berhubungan dengan harga akan
sangat mempengaruhi beberapa aspek kegiatan perusahaan, baik menyangkut kegiatan penjualan
maupun aspek keuntungan yang mau dicapai oleh perusahaan. Dengan demikian semua
keputusan yang berkaitan dengan harga hendaknya harus dipertimbangkan secara sungguh-
sungguh dan mendalam serta memperhatikan aspek intern dan ekstern perusahaan.
Distribusi ( Place )
Setelah barang selesai dibuat dan siap untuk dipasarkan, tahap berikutnya dalam proses
pemasaran adalah menentukan metode dan rute yang akan dipakai untuk menyalurkan barang
tersebut kepasar. Hal ini menyangkut strategi penyaluran dan termasuk didalam pemiilihan
penyaluran distribusi.
Secara singkat saluran distribusi menurut Drs. Basu Swasta (1990) tersebut dapat
didefinisikan sebagai saluran distribusi untuk suatu barang adalah:
Saluran yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan barang tersebut dari produsen
sampai ke konsumen atau pemakai industri

Promosi ( Promotion )
Luas ruang lingkup kegiatan promosi dipengaruhi oleh macam-macam kegiatan yang
dipergunakan. Dan kegiatan promosi dari perusahaan saingan merupakan faktor lain yang perlu
dipertimbangkan oleh perusahaan dalam memasarkan produknya.
Promosi menurut Basu Swaswa Dh Op. Cit (273) adalah:
Arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisai
kepada tindakan untuk menciptakan pertukaran dalam pemasaran.
Philip Kotler Manajemen Pemasaran Analisis (1983 : 177) membagi kegiatan promosi
kedalam beberapa element, antara lain:

2.4 marketing mix bedak dingin beras dan meniran

a. produk

bedak dingin beras dan meniran bermanfaat bagi kulit wajah yaitu untuk mehaluskan kulit ,
mencerahkan wajah , menyamarkan noda hitam dan menghilangkan kerutan wajah .

b . harga

c. Saluran distribusi

d. Promosi
Iklan
Mulut-kemulut
2.5 analisis SWOT bedak dingin dan meniran
a. strenghts (kekuatan)

1. Berasal dari bahan-bahan alami sehingga aman digunakan.


2. Cenderung cocok untuk digunakan segala jenis kulit, tidak mengiritasi kulit.
3. Dapat dibuat sendiri dengan memanfaatkan bahan yang mudah diperoleh dari
lingkungan sekitar sehingga terasa lebih terjangkau.
4. Mengandung pH atau keasaman tepung beras yang relatif netral, sehingga tidak
menimbulkan alergi pada kulit wajah yang sensitive

b. weaknes (kelemahan)
menunjukan hasil sekitar 30 hari
c. threats (ancaman)

masyarakat Indonesia jaman sekarang yang kurang mau menggunakan


produk tradisional sehingga produk sulit dipasarkan,
2. Pembuatan dengan cara dan alat yang sederhana menghasilkan output produk
dalam jumlah yang kurang efektif dan efisien sehingga perlu dimodernisasikan
untuk mendapatkan hasil yang optimal.

e. Opportunities(peluang)
Kedepannya lebih mengembangan produk
DAFTAR PUSTKA

Anonym, 2000, Acuan Sediaan Herbal, Edisi Pertama, Departemen Kesehatan Direktorat
Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan, Jakarta, page. 72-73.
Deni Bown, 2001, The herb Society of America, New Encyclopedia of Herbs & Their Uses,
Dorling Kindersley, London
Lily M Perry, Medicinal Plants of East And Southeast Asia, The MIT Press, England.
Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan. Pedoman Pelaksanaan Uji Klinik Obat
Tradisional. 1st ed. Jakarta: Departemen Kesehatan; 2000.1-12

Anda mungkin juga menyukai