L ( 37 Tahun )
DENGAN MASALAH UTAMA ISOLASI SOSIAL
DI PANTI PERSINGGAHAN SOSIAL MARGO WIDODO
SEMARANG III
Disusun oleh :
Nama : Ny. L
Umur : 38 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Katolik
Pendidikan :-
Pekerjaan :-
Alamat : Bongsari, Pamularsih Semarang
Tgl. Masuk RS : 19 Mei 2016
Tgl. Pengkajian : 3 Mei 2017
No. CM : 00112003
Dx. Medis : Skizofrenia
B. ALASAN MASUK
PM dibawa ke Panti Rehabilitasi Sosial Margo Widodo Semarang
oleh Pemkot Semarang yang ketika itu melakukan razia. PM berkeliaran di
jalan. PM lebih suka menyendiri dan tidak mau berinteraksi dengan teman-
teman dipanti. Saat diajak bicara PM hanya diam dan tidak mau melakukan
kontak mata.
C. FAKTOR PREDISPOSISI
1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu
Menurut pengasuh panti dan catatan medis Ny. L belum pernah
mengalami gangguan jiwa dan keluarga juga tidak memiliki riwayat
gangguan jiwa.
2. Pengobatan sebelumnya
Menurut pengasuh panti, Ny. L tidak mendapatkan pengobatan
gangguan jiwa karena Ny. L belum pernah mengalami gangguan jiwa
sebelumnya.
3. Trauma
Menurut pengasuh, Ny. L mempunyai pengalaman yang kurang baik
terhadap anggota keluarganya. Ny. L dulu bekerja menjadi seorang
SPG dan bekerja di diskotik. Ny. L sebagai pengganggu suami orang.
Rumah Ny. L dibakar oleh tetangganya karena Ny. L telah merebut
suami orang. Ny.L mempunyai dua anak dan telah bercerai dengan
suaminya. Ketika ditanya, Ny. P hanya menjawab Rumahnya
dibakar.
4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa
Menurut catatan medis dan pernyataan Ny. P, tidak ada anggota
keluarga yang mengalami gangguan jiwa ataupun yang masuk rumah
sakit jiwa.
5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
Menurut pengasuh, Ny. L mempunyai pengalaman yang kurang baik
terhadap anggota keluarganya. Ny. L dulu bekerja menjadi seorang
SPG dan bekerja di diskotik. Ny. L sebagai pengganggu suami orang.
Rumah Ny. L dibakar oleh tetangganya karena Ny. L telah merebut
suami orang. Ny.L mempunyai dua anak dan telah bercerai dengan
suaminya. Ketika ditanya, Ny. L hanya menjawab Rumahnya
dibakar.
D. FISIK
1. Kesadaran Ny. L tampak Composmentis
2. Tanda vital
- Tekanan Darah : 130/80 mmHg
- Nadi : 62 kali/menit
- Suhu : 36,5 0C
- Pernafasan : 24 kali/menit
- TB : 163 cm
- BB : 54 kg
3. Riwayat makan/ minum di rumah
Ny. L mengatakan makan 3 kali sehari, dengan mengkonsumsi
makanan yang diberikan dari panti. Ny. L minum dalam satu hari
sebanyak 4-5 gelas/hari air putih dan teh. .
4. Tanda-tanda dehidrasi
Tidak tampak tanda-tanda dehidrasi pada Ny. L
5. Riwayat penyakit fisik
Menurut catatan medis selama berada di panti Ny. L pernah
mengalami batuk, pilek, demam.
E. PSIKOSOSIAL dan SPIRITUAL
1. Genogram
Genogram Ny. P
Ny. L
An. S An. H
Keterangan:
: Laki-laki
: Perempuan
: Ny. L
Penjelasan :
b. Identitas diri
Ny. L tidak menjawab pertanyaan yang diajukan. Ny. L
hanya melakukan kontak mata sekilas dan menjawab Mbuh,
sambil menggelengkan kepala kemudian menundukkan kepala.
c. Peran
Ny. L tidak menjawab pertanyaan yang diajukan. Ny. L
hanya melakukan kontak mata sekilas dan menjawab Mbuh,
sambil menggelengkan kepala kemudian menundukkan kepala.
d. Ideal diri
Ny. L tidak menjawab pertanyaan yang diajukan. Ny. L
hanya melakukan kontak mata sekilas dan menjawab Mbuh,
sambil menggelengkan kepala kemudian menundukkan kepala.
e. Harga diri
Menurut Ny. L, hubungan dengan PM lain di panti baik.
Namun pada saat dikaji Ny. L lebih senang menyendiri, Ny. L
hanya mengenal sedikit nama teman- temannya, dan Ny. L jarang
kumpul bersama dengan teman-temannya. Menurut pernyataan
teman sebangsal, Ny. L jarang berkomunikasi dan lebih suka
menyendiri atau banyak tidur.
3. Hubungan sosial
a. Orang dekat
Ny. L jarang kumpul bersama dengan teman-temannya.
Menurut pernyataan teman sebangsal, Ny. L jarang berkomunikasi
dan lebih suka menyendiri atau banyak tidur. Ny. L hanya dekat
dengan Ny. F dan Ny. S
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/ masyarakat di rumah dan di
RS
Menurut observasi di panti, Ny. L sering terlihat menyendiri,
pasif, tidak mau berkomunikasi dengan orang lain jika tidak diajak
bicara terlebih dahulu, dan menjawab pertanyaan seperlunya
setelah diulang lebih dari dua kali.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain yaitu
dalam hal komunikasi, Karena Ny. L lebih suka menyendiri.
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
Ny. L mengatakan bahwa beragama Katolik, dan Ny. L
berkata pengen sembuh saat ditanya tentang keyakinan akan
sakit yang dialaminya.
b. Kegiatan ibadah
Ny. L mengatakan berdoa setiap jam 15.00 bersama petugas
F. STATUS MENTAL
1. Penampilan
Ny. L tampak bersih, penampilan dalam berpakaian rapi, rambut rapi.
2. Pembicaraan
Ny. L lebih suka diam dan senyum saat diajak berkomunikasi. Menjawab
sangat singkat dengan suara yang sangat pelan.
3. Aktifitas motorik
Ny. P jarang melakukan kontak mata dengan orang lain saat diajak
bicara. Ny. P lebih suka menunduk dan memegangi lututnya.
4. Alam perasaan
Ny. L hanya mengingat peristiwa saat rumahnya rusak, Ny. L tampak
murung dan terlihat bingung.
5. Afek
Ny. L diam saja meskipun suasana sedang ramai.
6. Interaksi
Ny. L tidak mau melakukan kontak mata dengan lawan bicara dan hanya
menunduk. Ketika diminta menatap, Ny. L hanya melakukannya sekilas
dengan pandangan kosong. Ny. L tidak banyak berinteraksi dengan PM
lain dipanti.
7. Persepsi
Pendengaran Ny. L baik, penglihatan baik, perabaan baik, penciuman
baik, dan pengecapan baik. Ny. L tidak mengalami halusinasi.
8. Proses Pikir
a. Arus Pikir
Ketika merespon pertanyaan, Ny. L masih lambat dan jawaban yang
diberikan sangat singkat. Saat diberikan pertanyaan oleh penanya Ny.
L diam sejenak dan tidak langsung menjawab.
b. Isi Pikir
Ny. L lebih suka sendiri dan tidak suka berbicara dengan orang lain.
Ny. L mengatakan malas berkumpul dengan orang lain.
9. Tingkat kesadaran
Ny. L mampu berorientasi terhadap tempat dengan baik. Klien tahu
nama tempat dan sekarang berada dimana.
10. Memori
Memori Ny. L kurang baik, Ny. L hanya mampu mengingat nama,
umur, asal tempat tinggal, nama anak, riwayat pekerjaan. Ny. L tidak
mengingat peristiwa apa yang terjadi hingga Ny. L seperti ini. Saat
ditanya Ny. L kesulitan untuk mengingat nama mahasiswa.
11. Kemampuan penilaian
Ny. P mampu mengambil keputusan sederhana secara mandiri seperti
mandi dulu, ganti pakaian, Menyapu, makan dulu sebelum mandi,
mengambil minum setelah mandi. Berkumpul jika ada kegiatan
bersama
12. Daya tilik diri
Ny. P tidak menyadari tentang gangguan jiwa yang dialami. Hal ini
ditunjukkan dari Ny. P tidak dapat menjawab pertanyaan dan hanya
mengatakan Mbuh,.
13. Tingkat Konsentrasi atau berhitung
Waktu disuruh menyebutkan angka 110, Ny. P tidak mau
menyebutkan. Tingkat konsentrasi Ny. P kurang baik, karena tidak bisa
focus dan harus mengulang pertanyaan untuk mendapatkan jawaban
dari Ny. P.
H. MEKANISME KOPING
Mekanisme koping maladaptif, Ny. P masih sering menghindar dari
orang lain, tidak mau mengungkapkan perasaannya. Ny. P lebih banyak
diam dan menyendiri.
M. Diagnosa Keperawatan
1. Isolasi Sosial
SP 2
1. Memberikan kesempatan kepada pasien untuk mereveiw
pertemuan sebelumnya.
2. Melatih dan menjelaskan klien cara berkenalan dengan
orang lain dan mempraktekan cara berkenalan dengan
satu orang.
3. Melatih klien berkenalan dengan 2 3 ornag atau lebih.
4. Membantu pasien memasukan latihan berkenalan
dengan orang lain ke dalam jadwa kegaiatan harian.
SP 3
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien.
2. Melatih dan menjelaskan klien cara bercakap cakap
saat melakukan kegiatan sehari hari dan
mempraktekannya dengan perawat atau teman
sebayanya.
3. Menganjurkan pasien memasukan dalam jadwal
kegiatan harian
SP 4
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien.
2. Melatih dan menjelaskan klien cara berbicara kegiatan
sosial seperti senam lansia dipagi hari dan
mempraktekannya dengan perawat atau teman
sebayanya.
4. Menganjurkan pasien memasukan dalam jadwal
kegiatan harian
2 Koping Setelah dilakukan tindakan 1. Bina hubungan saling percaya Kusuma
dan
Individu Tidak keperawatan Ny. P diharapkan : 2. Kaji status koping yang digunakan klien
Elissa
Efektif 1. Klien mampu mengenal koping 3. Beri dukungan jika klien mengungkapkan perasaannya
individu tidak efektif 4. Motivasi untuk melakukan evaluasi perilaku dirinya
2. Klien mampu mengatasi koping sendiri
individu tidak efektif 5. Bantu klien untuk memecahkan masalah dengan cara
3. Klien mampu memperagakan konstruktif
dan menggunakan koping yang 6. Ajarkan alternatif koping yang konstruktif
konstruktif untuk mengatasi
masalahnya
O. IMPLEMENTASI
3. Membantu pasien mengenal dan mengidentifikasi S : Ny. P berkata, Saya lebih suka sendiri, saya dikamar diam
tanda dan gejala isolasi sosial saja.
O: Ny. P terlihat diam dan berbicara sangat pelan setiap
ditanya.
5. Membantu mengenal dan mengidentifikasi akibat S : Ny. P berkata, Saya tidak tahu.
isolasi sosial. O : Ny. P tidak ada kontak mata dengan lawan bicara.
6. Membantu mengenal keuntungan memiliki teman S : Ny. P berkata, Saya tidak kenal dengan teman satu kamar
dan kerugian tidak memiliki teman. atau yang lain. Saya tidak tahu keuntungan dan kerugiannya
kenal dengan orang lain
O : Ny. P menunduk.
7. Mengajarkan pasien berkenalan dengan satu orang
Klien tampak malu dan tidak mau ketika diminta untuk
berkenalan.
8. Membuat kontrak pertemuan berikutnya untuk
berlatih berkenalan. S : Ny. P berkata, Iya.
O : Klien tampak bersedia melakukan kegaiatan harian
2. Melatih dan menjelaskan klien cara berkenalan S : Ny. P berkata, Nama saya Parwati, dari Semarang.
dengan orang lain dan mempraktekkan cara O : Ny. P tampak berkenalan dengan merunduk dan malu,
berkenalan dnegan satu orang. dengan nada pelan saat memperkenalkan diri. Ny. P juga
belum berani meminta orang lain untuk berkenalan
dengannya.
3. Melatih berkenalan dengan 2 3 orang atau lebih. S : Ny P berkata, Tidak kenal dengan teman yang mau diajak
nganjurkan klien untuk berbincang-bincang dengan berkenalan.
teman lain
O : Ny. P masih merunduk dan belum berani untuk meminta
kenalan dengan orang lain. Namun setiap orang lain mengajak
4. Membantu klien memasukkan latihan berkenalan berkenalan ia menjawab nama dan asalnya.
dengan orang lain ke dalam jadwal kegiatan harian. S : Ny. P berkata, Iya
O : Ny. P merunduk
2. Melatih berkenalan dengan 2 3 orang atau lebih. S : Ny. P memperkenalkan diri dengan menyebutkan nama
nganjurkan klien untuk berbincang-bincang dengan dan asal dengan lawan bicara saya Parwati dari Semarang.
teman lain O : Ny. P menggunakan kontak mata dengan lawan bicara
3. Melatih dan menjelaskan cara bercakap cakap saat S : Ny. P berkata, Saya tidak tahu
melakukan kegiatan sehari hari dan O : Ny. P terlihat bingung dan tidak tau bagaimana
mempraktekkannya dengan perawat atau teman membicarakan topik tersebut, atau topik lain
sebayanya. Seperti membicarakan topik senam di
pagi hari.
2. Mengkaji status koping yang digunakan klien S : Ny. P berkata Iya senang di panti
O : Ny. P tampak menunduk.
S : Ny. P tampak Lebih suka diam.
O : Ny. P menjawab dengan nada pelan.
3. Memberi dukungan jika klien mengungkapkan S : Ny. P berkata Saya tidak tahu
perasaannya O : Klien tampak menunduk.
4. Mendorong klien untuk evaluasi perilaku dirinya S : Ny. P berkata, Mbuh, Saya tidak tahu
sendiri. O : Ny. P tidak ada kontak mata dengan lawan bicara.
2. Mengajarkan klien memecahkan masalah dengan S: Ny. P berkata, Saya lupa, belum mencoba
cara yang konstruktif seperti mengobrol dengan O : Ny. P menjawab pertanyaan dengan dengan melihat
teman atau perawat. kontak mata lawan bicara
S : Ny. P berkata, Iya mau mencoba
O : Ny. P masih kesulitan dan bingung untuk memulai
pembicaraan sehingga masih dibimbing mahasiswa.
P. EVALUASI