Anda di halaman 1dari 24

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Ny.

L ( 37 Tahun )
DENGAN MASALAH UTAMA ISOLASI SOSIAL
DI PANTI PERSINGGAHAN SOSIAL MARGO WIDODO
SEMARANG III

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Asuhan Keperawatan


Jiwa
Koordinator Mata Kuliah : Ns. Diyan Yuli Wijayanti,M.Kep.
Dosen Pembimbing : Ns. Diyan Yuli Wijayanti,M.Kep.

Disusun oleh :

Dwi Kustiyana 22020113120027

DEPARTEMEN ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2017
A. PENGKAJIAN

Nama : Ny. L
Umur : 38 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Katolik
Pendidikan :-
Pekerjaan :-
Alamat : Bongsari, Pamularsih Semarang
Tgl. Masuk RS : 19 Mei 2016
Tgl. Pengkajian : 3 Mei 2017
No. CM : 00112003
Dx. Medis : Skizofrenia

B. ALASAN MASUK
PM dibawa ke Panti Rehabilitasi Sosial Margo Widodo Semarang
oleh Pemkot Semarang yang ketika itu melakukan razia. PM berkeliaran di
jalan. PM lebih suka menyendiri dan tidak mau berinteraksi dengan teman-
teman dipanti. Saat diajak bicara PM hanya diam dan tidak mau melakukan
kontak mata.

C. FAKTOR PREDISPOSISI
1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu
Menurut pengasuh panti dan catatan medis Ny. L belum pernah
mengalami gangguan jiwa dan keluarga juga tidak memiliki riwayat
gangguan jiwa.
2. Pengobatan sebelumnya
Menurut pengasuh panti, Ny. L tidak mendapatkan pengobatan
gangguan jiwa karena Ny. L belum pernah mengalami gangguan jiwa
sebelumnya.
3. Trauma
Menurut pengasuh, Ny. L mempunyai pengalaman yang kurang baik
terhadap anggota keluarganya. Ny. L dulu bekerja menjadi seorang
SPG dan bekerja di diskotik. Ny. L sebagai pengganggu suami orang.
Rumah Ny. L dibakar oleh tetangganya karena Ny. L telah merebut
suami orang. Ny.L mempunyai dua anak dan telah bercerai dengan
suaminya. Ketika ditanya, Ny. P hanya menjawab Rumahnya
dibakar.
4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa
Menurut catatan medis dan pernyataan Ny. P, tidak ada anggota
keluarga yang mengalami gangguan jiwa ataupun yang masuk rumah
sakit jiwa.
5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
Menurut pengasuh, Ny. L mempunyai pengalaman yang kurang baik
terhadap anggota keluarganya. Ny. L dulu bekerja menjadi seorang
SPG dan bekerja di diskotik. Ny. L sebagai pengganggu suami orang.
Rumah Ny. L dibakar oleh tetangganya karena Ny. L telah merebut
suami orang. Ny.L mempunyai dua anak dan telah bercerai dengan
suaminya. Ketika ditanya, Ny. L hanya menjawab Rumahnya
dibakar.
D. FISIK
1. Kesadaran Ny. L tampak Composmentis
2. Tanda vital
- Tekanan Darah : 130/80 mmHg
- Nadi : 62 kali/menit
- Suhu : 36,5 0C
- Pernafasan : 24 kali/menit
- TB : 163 cm
- BB : 54 kg
3. Riwayat makan/ minum di rumah
Ny. L mengatakan makan 3 kali sehari, dengan mengkonsumsi
makanan yang diberikan dari panti. Ny. L minum dalam satu hari
sebanyak 4-5 gelas/hari air putih dan teh. .
4. Tanda-tanda dehidrasi
Tidak tampak tanda-tanda dehidrasi pada Ny. L
5. Riwayat penyakit fisik
Menurut catatan medis selama berada di panti Ny. L pernah
mengalami batuk, pilek, demam.
E. PSIKOSOSIAL dan SPIRITUAL
1. Genogram

Genogram Ny. P

Ny. L

An. S An. H

Keterangan:

: Laki-laki

: Perempuan

: Ny. L

Penjelasan :

Menurut pengasuh panti, Ny. L masih memiliki keluarga yaitu 2


orang anak yang masing-masing tinggal di Pamularsih Semarang. Ny.
L biasanya diantar petugas untuk menengok anak dan keluarganya
setiap sebulan sekali.
2. Konsep diri
a. Gambaran diri
Ny. L menjawab pertanyaan yang diajukan hanya satu dua
kata. Ny. L hanya melakukan kontak mata sekilas dan menjawab.
Mbuh, Tidak sambil menggelengkan kepala kemudian
menundukkan kepala.

b. Identitas diri
Ny. L tidak menjawab pertanyaan yang diajukan. Ny. L
hanya melakukan kontak mata sekilas dan menjawab Mbuh,
sambil menggelengkan kepala kemudian menundukkan kepala.
c. Peran
Ny. L tidak menjawab pertanyaan yang diajukan. Ny. L
hanya melakukan kontak mata sekilas dan menjawab Mbuh,
sambil menggelengkan kepala kemudian menundukkan kepala.
d. Ideal diri
Ny. L tidak menjawab pertanyaan yang diajukan. Ny. L
hanya melakukan kontak mata sekilas dan menjawab Mbuh,
sambil menggelengkan kepala kemudian menundukkan kepala.
e. Harga diri
Menurut Ny. L, hubungan dengan PM lain di panti baik.
Namun pada saat dikaji Ny. L lebih senang menyendiri, Ny. L
hanya mengenal sedikit nama teman- temannya, dan Ny. L jarang
kumpul bersama dengan teman-temannya. Menurut pernyataan
teman sebangsal, Ny. L jarang berkomunikasi dan lebih suka
menyendiri atau banyak tidur.
3. Hubungan sosial
a. Orang dekat
Ny. L jarang kumpul bersama dengan teman-temannya.
Menurut pernyataan teman sebangsal, Ny. L jarang berkomunikasi
dan lebih suka menyendiri atau banyak tidur. Ny. L hanya dekat
dengan Ny. F dan Ny. S
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/ masyarakat di rumah dan di
RS
Menurut observasi di panti, Ny. L sering terlihat menyendiri,
pasif, tidak mau berkomunikasi dengan orang lain jika tidak diajak
bicara terlebih dahulu, dan menjawab pertanyaan seperlunya
setelah diulang lebih dari dua kali.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain yaitu
dalam hal komunikasi, Karena Ny. L lebih suka menyendiri.
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
Ny. L mengatakan bahwa beragama Katolik, dan Ny. L
berkata pengen sembuh saat ditanya tentang keyakinan akan
sakit yang dialaminya.
b. Kegiatan ibadah
Ny. L mengatakan berdoa setiap jam 15.00 bersama petugas

F. STATUS MENTAL
1. Penampilan
Ny. L tampak bersih, penampilan dalam berpakaian rapi, rambut rapi.
2. Pembicaraan
Ny. L lebih suka diam dan senyum saat diajak berkomunikasi. Menjawab
sangat singkat dengan suara yang sangat pelan.
3. Aktifitas motorik
Ny. P jarang melakukan kontak mata dengan orang lain saat diajak
bicara. Ny. P lebih suka menunduk dan memegangi lututnya.
4. Alam perasaan
Ny. L hanya mengingat peristiwa saat rumahnya rusak, Ny. L tampak
murung dan terlihat bingung.
5. Afek
Ny. L diam saja meskipun suasana sedang ramai.
6. Interaksi
Ny. L tidak mau melakukan kontak mata dengan lawan bicara dan hanya
menunduk. Ketika diminta menatap, Ny. L hanya melakukannya sekilas
dengan pandangan kosong. Ny. L tidak banyak berinteraksi dengan PM
lain dipanti.
7. Persepsi
Pendengaran Ny. L baik, penglihatan baik, perabaan baik, penciuman
baik, dan pengecapan baik. Ny. L tidak mengalami halusinasi.
8. Proses Pikir
a. Arus Pikir
Ketika merespon pertanyaan, Ny. L masih lambat dan jawaban yang
diberikan sangat singkat. Saat diberikan pertanyaan oleh penanya Ny.
L diam sejenak dan tidak langsung menjawab.
b. Isi Pikir
Ny. L lebih suka sendiri dan tidak suka berbicara dengan orang lain.
Ny. L mengatakan malas berkumpul dengan orang lain.
9. Tingkat kesadaran
Ny. L mampu berorientasi terhadap tempat dengan baik. Klien tahu
nama tempat dan sekarang berada dimana.
10. Memori
Memori Ny. L kurang baik, Ny. L hanya mampu mengingat nama,
umur, asal tempat tinggal, nama anak, riwayat pekerjaan. Ny. L tidak
mengingat peristiwa apa yang terjadi hingga Ny. L seperti ini. Saat
ditanya Ny. L kesulitan untuk mengingat nama mahasiswa.
11. Kemampuan penilaian
Ny. P mampu mengambil keputusan sederhana secara mandiri seperti
mandi dulu, ganti pakaian, Menyapu, makan dulu sebelum mandi,
mengambil minum setelah mandi. Berkumpul jika ada kegiatan
bersama
12. Daya tilik diri
Ny. P tidak menyadari tentang gangguan jiwa yang dialami. Hal ini
ditunjukkan dari Ny. P tidak dapat menjawab pertanyaan dan hanya
mengatakan Mbuh,.
13. Tingkat Konsentrasi atau berhitung
Waktu disuruh menyebutkan angka 110, Ny. P tidak mau
menyebutkan. Tingkat konsentrasi Ny. P kurang baik, karena tidak bisa
focus dan harus mengulang pertanyaan untuk mendapatkan jawaban
dari Ny. P.

G. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG


1. Makan
Selama di panti Ny. P makan dan minum secara mandiri, setelah
selesai makan Ny. P langsung meletakkan tempat makannya dan
mengambil minum sendiri.
2. BAB dan BAK
Ny. P mampu untuk BAB/BAK secara mandiri selama di panti.
3. Mandi
Ny. P mengatakan dimandikan oleh pengasuh setiap pagi hari dan
tidak mandi sore harinya. Ny. P tidak memiliki kemauan untuk mandi
sendiri.
4. Berpakaian/Berhias
Ny. P dapat berpakaian secara mandiri, dan Ny. P terlihat rapi saat
berpakaian. Ny. P tidak menyisir rambutnya dan tidak berhias.
5. Istirahat dan tidur
Ny. P tidak bisa menjawab ketika ditanya, Berapa lama waktu
tidurnya?, Ny. P menjawab Mbuh, mboten ngertos. Teman sekamar
Ny. P mengatakan bahwa Ny. P banyak tidur saat di kamar.
6. Aktifitas di dalam rumah
Aktivitas pasien biasanya mandi, sarapan, senam pagi kemudian
duduk-duduk menyendiri.
7. Aktivitas di luar rumah
Teman Ny. P mengatakan dulu Ny. P menjalani pemeriksaan dan
pengobatan rutin di RS Tugurejo.
8. Pemeliharaan Kesehatan
Ny. P masih membutuhkan perawatan lanjutan dan membutuhkan
dukungan dari keluarga, terapis, teman sejawat dan kelompok sosial,
karena Ny. P masih berperilaku menyendiri.

H. MEKANISME KOPING
Mekanisme koping maladaptif, Ny. P masih sering menghindar dari
orang lain, tidak mau mengungkapkan perasaannya. Ny. P lebih banyak
diam dan menyendiri.

I. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN


Ny. P lebih suka sendiri dan diam selama di panti. Ny. P tidak
memiliki teman dekat dan jarang berinteraksi dengan PM lain. Namun Ny.
P mau membagi makanannya dengan teman lain.

J. PENGETAHUAN KURANG TENTANG


Ny. P mengatakan Mboten ngertos, saat ditanya tentang
penyakitnya.
K. ASPEK MEDIK
Diagnosa Medik : -
L. Analisis Data

No. Data Masalah TTD


1. Ds : Isolasi sosial Kusuma dan
- Ny. P mengatakan lebih suka
Elissa
menyendiri dan tidak suka berbicara
dengan orang lain.
- Ny. P mengatakan malas berkumpul
dengan orang lain.
- Teman Ny. P mengatakan, Dia jarang
ngobrol sama yang lain.
- Teman Ny. P mengatakan, Kalau di
kamar sukanya sendiri atau tidur.
Do :
- Ny. P lebih senang menyendiri.
- Ny. P hanya mengenal sedikit nama
teman-temannya.
- Ny. P ikut berkumpul bersama dengan
teman-temannya namun hanya diam
saja.
- Kontak mata klien kurang
- Ny. P terlihat diam dan banyak
menunduk
- Ny. P terlihat tidak memiliki teman
dekat di panti
- Ny. P berbicara dengan nada sangat
pelan
- Pertanyaan yang diajukan hanya
dijawab seperlunya dan sangat singkat.
Ny. P lebih banyak menjawab Mbuh,
2. DS : Koping Individu Kusuma dan
- Ny. P berkata, Tidak tahu setiap diberi
Tidak Efektif Elissa
pertanyaan.
DO :
- Klien masih lambat dalam menjawab
pertanyaan dan jawaban yang diberikan
singkat.
- Klien tampak diam dan tidak
berinteraksi meskipun sedang
berkumpul dengan teman temannya.
- Ny. P sering menghindar dari orang lain.
- Klien tidak mau mengungkapkan
perasaannya.

M. Diagnosa Keperawatan

1. Isolasi Sosial

2. Koping Individu Tidak Efektif


N. Intervensi keperawatan

No Diagnosa Tujuan Dan Kriteria Hasil Intervensi TTD


1. Isolasi sosial Setelah dilakukan tindakan SP 1 Kusuma
dan
keperawatan Ny. P diharapkan : 1. Membina hubungan saling percaya
Elissa
1. Mengenal masalah isolasi sosial 2. Membantu pasien mengenal dan mengidentifikasi tanda
2. Berkenalan dengan perawat dan dan gejala isolasi sosial.
pasien lain 3. Membantu pasien mengenal dan mengidentifikasi
3. Dapat bercakap cakap dalam penyebab isolasi social.
melakukan kegiatan harian 4. Membantu pasien mengenal dan mengidentifikasi akibat
4. Dapat berbicara sosial : meminta isolasi sosial.
sesuatu, berbelanja dan 5. Membantu pasien mengenal keuntungan memiliki
sebagainya. teman dan kerugian tidak memiliki teman.
5. Dapat berinteransi dengan orang 6. Membuat kontrak pertemnuan berikutnya untuk berlatih
lain berkenalan.

SP 2
1. Memberikan kesempatan kepada pasien untuk mereveiw
pertemuan sebelumnya.
2. Melatih dan menjelaskan klien cara berkenalan dengan
orang lain dan mempraktekan cara berkenalan dengan
satu orang.
3. Melatih klien berkenalan dengan 2 3 ornag atau lebih.
4. Membantu pasien memasukan latihan berkenalan
dengan orang lain ke dalam jadwa kegaiatan harian.

SP 3
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien.
2. Melatih dan menjelaskan klien cara bercakap cakap
saat melakukan kegiatan sehari hari dan
mempraktekannya dengan perawat atau teman
sebayanya.
3. Menganjurkan pasien memasukan dalam jadwal
kegiatan harian

SP 4
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien.
2. Melatih dan menjelaskan klien cara berbicara kegiatan
sosial seperti senam lansia dipagi hari dan
mempraktekannya dengan perawat atau teman
sebayanya.
4. Menganjurkan pasien memasukan dalam jadwal
kegiatan harian
2 Koping Setelah dilakukan tindakan 1. Bina hubungan saling percaya Kusuma
dan
Individu Tidak keperawatan Ny. P diharapkan : 2. Kaji status koping yang digunakan klien
Elissa
Efektif 1. Klien mampu mengenal koping 3. Beri dukungan jika klien mengungkapkan perasaannya
individu tidak efektif 4. Motivasi untuk melakukan evaluasi perilaku dirinya
2. Klien mampu mengatasi koping sendiri
individu tidak efektif 5. Bantu klien untuk memecahkan masalah dengan cara
3. Klien mampu memperagakan konstruktif
dan menggunakan koping yang 6. Ajarkan alternatif koping yang konstruktif
konstruktif untuk mengatasi
masalahnya
O. IMPLEMENTASI

Hari/ Tgl Jam Dx. Implementasi Respon Klien


Keperawatan
Selasa, 25 09.00 Isolasi Sosial SP 1
April WIB S : Ny. P berkata, Nama saya Parwati, Saya asalnya dari
2017 1. Membina hubungan saling percaya
Semarang, Banyumanik.
O : Ny. P sekilas ada kontak mata dengan lawan bicara
kemudian merunduk.

2. Menanyakan alasan dibawa ke RSJ S : Ny. P berkata, Mbuh.


O : Klien merunduk.

3. Membantu pasien mengenal dan mengidentifikasi S : Ny. P berkata, Saya lebih suka sendiri, saya dikamar diam
tanda dan gejala isolasi sosial saja.
O: Ny. P terlihat diam dan berbicara sangat pelan setiap
ditanya.

4. Membantu mengenal dan mengidentifikasi S : Ny. P berkata, Mbuh


penyebab isolasi sosial O : Ny. P terlihat menunduk

5. Membantu mengenal dan mengidentifikasi akibat S : Ny. P berkata, Saya tidak tahu.
isolasi sosial. O : Ny. P tidak ada kontak mata dengan lawan bicara.
6. Membantu mengenal keuntungan memiliki teman S : Ny. P berkata, Saya tidak kenal dengan teman satu kamar
dan kerugian tidak memiliki teman. atau yang lain. Saya tidak tahu keuntungan dan kerugiannya
kenal dengan orang lain
O : Ny. P menunduk.
7. Mengajarkan pasien berkenalan dengan satu orang
Klien tampak malu dan tidak mau ketika diminta untuk
berkenalan.
8. Membuat kontrak pertemuan berikutnya untuk
berlatih berkenalan. S : Ny. P berkata, Iya.
O : Klien tampak bersedia melakukan kegaiatan harian

Rabu, 26 09.00 Isolasi Sosial SP 2


April WIB 1. Mengkonfirmasi kontrak dan mereview pertemuan S : Ny. P berkata Iya bersedia.

2017 sebelumnya. O : Ny. P masih jarang menggunakan kontak mata dengan


lawan bcara dan menunduk.

2. Melatih dan menjelaskan klien cara berkenalan S : Ny. P berkata, Nama saya Parwati, dari Semarang.
dengan orang lain dan mempraktekkan cara O : Ny. P tampak berkenalan dengan merunduk dan malu,
berkenalan dnegan satu orang. dengan nada pelan saat memperkenalkan diri. Ny. P juga
belum berani meminta orang lain untuk berkenalan
dengannya.

3. Melatih berkenalan dengan 2 3 orang atau lebih. S : Ny P berkata, Tidak kenal dengan teman yang mau diajak
nganjurkan klien untuk berbincang-bincang dengan berkenalan.
teman lain
O : Ny. P masih merunduk dan belum berani untuk meminta
kenalan dengan orang lain. Namun setiap orang lain mengajak

4. Membantu klien memasukkan latihan berkenalan berkenalan ia menjawab nama dan asalnya.
dengan orang lain ke dalam jadwal kegiatan harian. S : Ny. P berkata, Iya
O : Ny. P merunduk

Kamis, 27 09.00 Isolasi Sosial SP 2 dan 3


April WIB 1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien S: Ny. P mengatakan belum mencoba berkenalan lagi dengan
2017 orang lain, hanya kemarin saja saat didampingi oleh
mahasiswa.
O : Ny. P masih jarang menggunakan kontak mata dengan
lawan bicara.

2. Melatih berkenalan dengan 2 3 orang atau lebih. S : Ny. P memperkenalkan diri dengan menyebutkan nama
nganjurkan klien untuk berbincang-bincang dengan dan asal dengan lawan bicara saya Parwati dari Semarang.
teman lain O : Ny. P menggunakan kontak mata dengan lawan bicara

3. Melatih dan menjelaskan cara bercakap cakap saat S : Ny. P berkata, Saya tidak tahu
melakukan kegiatan sehari hari dan O : Ny. P terlihat bingung dan tidak tau bagaimana
mempraktekkannya dengan perawat atau teman membicarakan topik tersebut, atau topik lain
sebayanya. Seperti membicarakan topik senam di
pagi hari.

4. Membantu klien untuk memasukkan dalam jadwal S: Ny. P berkata, Iya


kegiatan harian dan latihan kembali untuk SP 3 O : Ny. P ada kontak mata dengan lawan bicara.
Selasa, 25 09.30 Koping 1. Membina hubungan saling percaya S : Ny. P berkata, Nama saya Parwati, Saya asalnya dari
April WIB Individu Tidak Semarang, Banyumanik.
2017 Efektif O : Ny. P sekilas ada kontak mata dengan lawan bicara
kemudian merunduk.

2. Mengkaji status koping yang digunakan klien S : Ny. P berkata Iya senang di panti
O : Ny. P tampak menunduk.
S : Ny. P tampak Lebih suka diam.
O : Ny. P menjawab dengan nada pelan.

3. Memberi dukungan jika klien mengungkapkan S : Ny. P berkata Saya tidak tahu
perasaannya O : Klien tampak menunduk.

4. Mendorong klien untuk evaluasi perilaku dirinya S : Ny. P berkata, Mbuh, Saya tidak tahu
sendiri. O : Ny. P tidak ada kontak mata dengan lawan bicara.

5. Membantu klien memecahkan masalah dengan cara S: Ny. P berkata, Ya


yang konstruktif seperti mengobrol dengan teman O: Ny. P menjawab dengan nada pelan
atau perawat
Rabu, 26 09.30 Koping 1. Memberi dukungan jika klien mengungkapkan S : Ny. P berkata, Mbuh, tidak tahu.
April WIB Individu Tidak perasaannya O : Ny. P sekilas ada kontak mata dengan lawan bicara
2017 Efektif kemudian menunduk.
S : Ny. P mengatakan masih jarang mengobrol dengan orang
lain.
2. Mengajarkan klien memecahkan masalah dengan O : Ny. P ada kontak mata saat berbicara dengan lawan
cara yang konstruktif seperti mengobrol dengan bicaranya, kemudian merunduk lagi.
teman atau perawat.
Kamis, 27 09.30 Koping 1. Memberi dukungan jika klien mengungkapkan S : Ny. P berkata, Mbuh, biasa saja.
April WIB Individu Tidak perasaannya O: Ny. P sekilas menggunakan kontak mata dengan lawan
2017 Efektif bicara.

2. Mengajarkan klien memecahkan masalah dengan S: Ny. P berkata, Saya lupa, belum mencoba
cara yang konstruktif seperti mengobrol dengan O : Ny. P menjawab pertanyaan dengan dengan melihat
teman atau perawat. kontak mata lawan bicara
S : Ny. P berkata, Iya mau mencoba
O : Ny. P masih kesulitan dan bingung untuk memulai
pembicaraan sehingga masih dibimbing mahasiswa.
P. EVALUASI

Hari/ Tgl Diagnosa Keperawatan Evaluasi TTD


Selasa, 25 Isolasi Sosial S: Kusuma dan
April 2017 - Klien mengatakan mau saat diajak mengobrol Elissa
- Ny. P berkata, Nama saya Parwati, Saya asalnya dari Semarang, Banyumanik.
O:
- Klien berbicara dengan suara sangat pelan
- Klien menunduk dan kurang fokus
- Klien mau diajak bersalaman
- Klien dapat menyebutkan nama dan alamat asal dengan benar
- Klien menghindari kontak mata dengan lawan bicara
A:
Masalah belum teratasi, klien masih menutup diri, menghindari kontak mata dan
menjawab sangat singkat
P:
Lanjutkan intervensi
1. Mengajarkan klien untuk berkenalan
2. Menganjurkan klien untuk berbincang-bincang dengan temannya
3. Mendorong klien untuk memasukan jadwal kegiatan harian
Rabu, 26 Isolasi Sosial S: Kusuma dan
April 2017 - Klien mengatakan bersedia saat dikontrak waktu Elissa
- Klien mengatakan tidak kenal dengan teman yang mau diajak bicara
O:
- Klien berbicara dengan suara sangat pelan
- Klien menunduk
- Klien belum berani mengajak berkenalan. namun mau menjawab saat diajak
berkenalan teman
- Klien sedikit melakukan kontak mata dengan lawan bicara
A:
Masalah belum teratasi, klien masih menutup diri
P:
Lanjutkan intervensi
1. Menganjurkan klien untuk memiliki teman dekat dan teman ngobrol
2. Mendorong klien memasukan kegiatan harian

Kamis, 27 Isolasi Sosial S: Kusuma dan


April 2017 - Klien mengatakan belum mencoba berkenalan Elissa
- Klien menyebutkan nama dan asal saat diminta berkenalan dengan teman
- Klien mengatakan tidak tahu saat diminta bercakap-cakap
O:
- Klien masih jarang melakukan kontak mata
- Klien terlihat bingung dan tidak tahu bagaimana melakukan percakapan
A:
Masalah belum teratasi
P:
Lanjutkan intervensi
- Menganjurkan pengasuh untuk mendorong klien memiliki teman dekat dan teman
mengobrol
Selasa, 25 Koping Individu Tidak Efektif S: Kusuma dan
April 2017 - Klien mengatakan senang berada di panti Elissa
- Klien mengatakan lebih suka diam
- Klien menjawab "Mbuh," untuk beberapa pertanyaan yang diajukan
- Teman sebangsal klien mengatakan bahwa Ny. P tidak suka ngobrol dengan
temannya, di kamar hanya banyak diam, menyendiri dan tiduran
O:
- Klien tampak menunduk
- Klien menghindari kontak mata dengan lawan bicara
A:
Masalah belum teratasi, klien belum cerita mengenai masalahnya dan sering menjawab
Mbuh.
P:
Lanjutkan intervensi
1. Beri dukungan jika klien mengungkapkan perasaannya
2. Bantu klien memecahkan masalah dengan cara yang konstruktif
Rabu, 26 Koping Individu Tidak Efektif S: Kusuma dan
April 2017 - Klien mengatakan "Mbuh, tidak tahu," saat diminta mengungkapkan perasaannya Elissa
- Klien mengatakan masih jarang mengobrol dengan teman
O:
- Klien mau melakukan kontak mata saat diminta, namun menunduk kembalai
setelahnya
A:
- Masalah belum teratasi, klien masih menutup diri dan belum bisa mengungkapkan
apa yang dialaminya sekarang
P:
- Lanjutkan intervensi
- Mengajarkan alternatif koping yang konstruktif
Kamis, 27 Koping Individu Tidak Efektif S: Kusuma dan
April 2017 - Klien mengatakan "Mbuh biasa saja," saat diminta untuk mengungkapkan Elissa
perasaannya
- Klien mengatakan mau mencoba untuk mengobrol
O:
- Klien melakukan sedikit kontak mata dengan lawan bicara
- Klien masih dibimbing mahasiswa untuk memulai pembicaraan
A:
- Masalah belum teratasi
P:
Lanjutkan intervensi
- Meminta pengasuh untuk selalu memberikan dukungan saat klien mencoba
mengungkapkan perasaannya

Anda mungkin juga menyukai