penyakit yang sama, padahal tidak demikian. Yang disebut anemia bukan penyakit darah rendah,
melainkan penyakit kekurangan darah. Darah merah yang sehat merupakan sel darah yang
mengandung hemoglobin, sehingga darah merah memiliki kandungan oksigen di dalamnya. Pada
kondisi anemia, seseorang tidak memiliki volume darah merah sehat berhemoglobin yang cukup
untuk dialirkan ke seluruh jaringan dan organ. Kekurangan volume darah sehat ini bisa
menyebabkan adanya gangguan kesehatan pada si penderita, dan membuat penderita menjadi
mudah lelah dan sering pusing.
Anemia bisa disebabkan oleh berbagai penyebab, antara lain karena perdarahan hebat,
kecelakaan, persalinan, wasir, sampai pembedahan. "Selain itu anemia bisa juga disebabkan oleh
karena kekurangan berbagai vitamin dalam tubuh," ungkap dr Saptawati Bardosono, spesialis
gizi klinik dan dosen Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia kepada Kompas Female,
beberapa waktu lalu.
Kurangnya beberapa kandungan zat gizi mikro dalam tubuh, seperti vitamin B12, zat besi, asam
folat, sampai yodium, juga bisa menjadi penyebab berkembangnya penyakit anemia. Oleh karena
itu, menurut perempuan yang akrab disapa dr Tati ini, anemia boleh dibilang menjadi pertanda
bahwa Anda menderita kekurangan gizi. Gejala yang ditimbulkan antara lain rasa lelah, mata
berkunang-kunang, pusing, sulit berkonsentrasi, kelopak mata, bibir, dan kulit menjadi pucat.
Anemia yang disebabkan oleh kekurangan gizi harus diatasi secepatnya, karena jika tidak,
semakin lama gizi yang dibutuhkan akan semakin bertambah banyak dan terakumulasi semakin
besar. Akibatnya, penyakit ini akan menjadi penyakit kekurangan gizi akut atau bahkan menjadi
gizi buruk. "Jangan sepelekan anemia, sebaiknya atasi sesegera mungkin sehingga Anda
memiliki status gizi dan kecukupan gizi yang baik," pungkasnya, sambil menyarankan untuk
segera memenuhi asupan vitamin yang dibutuhkan, terutama zat besi, dan asam folat.
Masa remaja merupakan masa yang penuh dengan aktifitas, baik belajar, bermain atau
mengembangkan diri & kemampuan. Terkadang, karena aktifitas mereka yang padat,
membuat mereka kurang memperhatikan kebutuhan dirinya sendiri, baik asupan nutrisi
yang kurang seimbang ataupun istirahat yang tidak cukup. Seperti kisah Donna
dibawah ini.
Aktifitas yang padat & asupan nutrisi yang kurang seimbang penyebab
terjadinya anemia
Muka pucat, badan sering terasa lesu, jantung berdebar-debar, kadang terasa sesak
napas, dan adakalanya telinga berdengung. Itulah yang dialami akhir-akhir ini oleh
Donna, seorang mahasiswi sebuah perguruan tinggi swasta di Jakarta. Jadwal kuliah
yang padat, ditambah dengan aktivitas olahraga dan organisasi yang diikutinya sangat
menyita waktu gadis berusia 20 tahun tersebut.
"Sering ia sampai lupa makan. Malam hari saat pulang ke rumah, karena terlalu capek,
ia sering langsung tertidur begitu saja sehabis mandi. Kemudian, ketika di kampus,
makanan yang dikonsumsi juga tidak diperhatikan, hanya sekedar untuk mengganjal
perut saja, sehingga asupan nutrisinya kurang seimbang, demikian penjelasan dari
ibunda Donna.
Hasil pemeriksaan darah menunjukkan kadar butir darah merah (hemoglobin) Donna
hanya 9 g/100 ml. Padahal kadar hemoglobin yang normal pada wanita adalah antara
11,5 - 16 g/100 ml sedangkan untuk pria antara 13,5 - 18 g/100 ml. Dokter pun
mendiagnosa Donna terkena anemia atau kekurangan sel darah merah.
Anemia, atau kekurangan sel darah merah, seperti yang dialami oleh Donna memang
cukup banyak terjadi di kalangan remaja. Kebanyakan terjadi karena mereka kurang
memperhatikan asupan nutrisi dari makanan sehari-hari sehingga kurang seimbang
atau malah sengaja melakukan diet ketat karena takut badannya menjadi gemuk.
Akibatnya, asupan nutrisi tidak sebanding dengan energi yang harus mereka keluarkan
untuk melakukan berbagai aktifitasnya. Belum lagi pada remaja putri, mereka juga
mengalami menstruasi/haid setiap bulannya yang membuat mereka lebih beresiko
untuk kehilangan sel darah merah lagi. Oleh karena itu bisa dibilang bahwa remaja
sangat rentan untuk
Anemia karena defisiensi zat besi
Anemia atau kekurangan sel darah merah karena defisiensi zat besi adalah anemia
yang umum terjadi pada remaja. Anemia karena defisiensi zat besi ini biasanya terjadi
apabila makanan yang dikonsumsi sehari-hari kurang mengandung zat besi. Zat besi
sendiri merupakan komponen penting dari hemoglobin, yaitu suatu protein didalam
darah yang berfungsi untuk mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Tanpa zat besi
maka hemoglobin tidak dapat mengangkut oksigen secara efektif. Sedangkan oksigen
sendiri dibutuhkan oleh setiap sel di tubuh untuk dapat menjalankan fungsinya masing-
masing.
Kehilangan darah yang banyak, baik karena luka ataupun saat menstruasi
Penyerapan zat besi yang kurang oleh tubuh
Kurangnya kandungan zat besi dalam makanan yang dikonsumsi sehari-hari
Defisiensi zat besi yang dapat memicu timbulnya anemia atau kekurangan sel darah
merah biasanya terjadi pada kurun waktu tertentu secara perlahan-lahan. Anemia atau
kekurangan sel darah merah dapat terjadi jika simpanan zat besi yang ada di tubuh
telah habis. Secara umum, wanita menyimpan zat besi lebih sedikit dibandingkan pria
karena mengalami menstruasi. Oleh karena itu, wanita pun lebih rentan untuk
mengalami anemia atau kekurangan sel darah merah dibandingkan pria.
Bagi orang yang mengalami anemia atau kekurangan sel darah merah, gejala yang
biasa terlihat adalah :
Untuk lebih memastikan diagnosa anemia atau kekurangan sel darah merah, maka
dokter biasanya akan menyarankan untuk melakukan pemeriksaan kadar hemoglobin di
laboratorium.
Penanganan Anemia karena kekurangan zat besi
Bagi yang mengalami anemia atau kekurangan sel darah merah akibat asupan nutrisi
yang kurang seimbang, maka cara penanganannya relatif lebih mudah. Biasanya
dengan perbaikan asupan nutrisi dari makanan yang dikonsumsi serta suplemen
penambah darah, maka anemia atau kekurangan sel darah merah tersebut sudah
dapat diatasi.
Kadar hemoglobin biasanya dapat kembali normal setelah terapi selama 2 bulan, akan
tetapi disarankan untuk tetap mengkonsumsi suplemen penambah darah tersebut
selama 6-12 bulan untuk mengganti cadangan zat besi di tubuh.
Bagi kaum perempuan, hamil dan melahirkan merupakan bagian dari kehidupan normalnya.
Perhatian akan kesehatan terutama kesehatan yang berkaitan dengan proses reproduksi menjadi
sangat penting. Dalam hal ini remaja perempuan harus memperhatikan masalah anemia atau
sering disebut dengan penyakit kurang darah.
Anemia masih banyak diderita oleh perempuan Indonesia. Pada tahun 1995, berdasarkan Survei
Kesehatan Rumah Tangga (SKRT), sekitar 57% anak perempuan (10-14 tahun) dan 39.5%
perempuan (15-45 tahun) diketahui menderita anemia.
Keadaan tersebut nampaknya tidak mengalami banyak perubahan apalagi negara kita sedang
dalam krisis ekonomi. Penelitian yang dilakukan oleh Departemen Kesehatan R.I pada tahun
1998/99 di 2 propinsi yaitu Jawa Tengah dan Jawa Timur yang meliputi 10 Kabupaten
menemukan bahwa sekitar 82% remaja putri mengalami anemia (Hb< 12 gr %) dan sekitar 70%
calon pengantin wanita juga mengalami hal yang sama. Sampel dalam penelitian tersebut adalah
238 remaja putri dan 180 calon pengantin wanita.
Anemia terjadi karena kurangnya zat besi dan asam folat dalam tubuh. Perempuan yang
menderita anemia berpotensi melahirkan bayi dengan berat badan rendah (kurang dari 2.5 kg).
Di samping itu, anemia dapat mengakibatkan kematian baik ibu maupun bayi pada waktu proses
persalinan.
Anemia atau kurang darah tidak sama dengan darah rendah. Secara medis jika kita ingin
mengetahui kalau kita menderita anemia adalah dengan melakukan pemeriksaan haemoglobin
darah (Hb).
mudah lelah,
muka pucat,
tidak bersemangat,
mudah mengantuk,
dan mudah pusing.
Kebutuhan zat besi pada perempuan adalah 3 kali lebih besar daripada pada laki-laki. Perempuan
setiap bulan mengalami menstruasi yang secara otomatis mengeluarkan darah. Itulah sebabnya
perempuan membutuhkan zat besi untuk mengembalikan kondisi tubuhnya kekeadaan semula.
Hal tersebut tidak terjadi pada laki-laki.
Demikian pula pada waktu kehamilan, kebutuhan akan zat besi meningkat 3 kali dibanding
dengan pada waktu sebelum kehamilan. Ini berkaitan dengan kebutuhan perkembangan janin
yang dikandungnya.
Beberapa faktor kebiasaan dan sosial budaya turut memperburuk kondisi anemia di kalangan
perempuan Indonesia, antara lain :
Mengkonsumsi makanan bergizi. Makanan bergizi tidak harus makanan mahal. Mintalah saran
pada petugas kesehatan mengenai makanan yang ada di sekitar tempat tinggal kita yang baik
untuk dikonsumsi agar kita terhindar dari anemia.
Kita juga dapat mengkonsumsi tablet besi atau di banyak tempat dikenal dengan tablet tambah
darah. Perhatikan dosis dan aturan minum yang dianjurkan sehingga tidak berdampak negatif
bagi kesehatan kita.
Anemia pada Remaja Perempuan
Bagi kaum perempuan, hamil dan melahirkan merupakan bagian dari kehidupan normalnya.
Perhatian akan kesehatan terutama kesehatan yang berkaitan dengan proses reproduksi menjadi
sangat penting. Dalam hal ini remaja perempuan harus memperhatikan masalah anemia atau
sering disebut dengan penyakit kurang darah.
Anemia masih banyak diderita oleh perempuan Indonesia. Pada tahun 1995, berdasarkan Survei
Kesehatan Rumah Tangga (SKRT), sekitar 57% anak perempuan (10-14 tahun) dan 39.5%
perempuan (15-45 tahun) diketahui menderita anemia.
Keadaan tersebut nampaknya tidak mengalami banyak perubahan apalagi negara kita sedang
dalam krisis ekonomi. Penelitian yang dilakukan oleh Departemen Kesehatan R.I pada tahun
1998/99 di 2 propinsi yaitu Jawa Tengah dan Jawa Timur yang meliputi 10 Kabupaten
menemukan bahwa sekitar 82% remaja putri mengalami anemia (Hb< 12 gr %) dan sekitar 70%
calon pengantin wanita juga mengalami hal yang sama. Sampel dalam penelitian tersebut adalah
238 remaja putri dan 180 calon pengantin wanita.
Anemia terjadi karena kurangnya zat besi dan asam folat dalam tubuh. Perempuan yang
menderita anemia berpotensi melahirkan bayi dengan berat badan rendah (kurang dari 2.5 kg).
Di samping itu, anemia dapat mengakibatkan kematian baik ibu maupun bayi pada waktu proses
persalinan.
Anemia atau kurang darah tidak sama dengan darah rendah. Secara medis jika kita ingin
mengetahui kalau kita menderita anemia adalah dengan melakukan pemeriksaan haemoglobin
darah (Hb).
mudah lelah,
muka pucat,
tidak bersemangat,
mudah mengantuk,
dan mudah pusing.
Kebutuhan zat besi pada perempuan adalah 3 kali lebih besar daripada pada laki-laki. Perempuan
setiap bulan mengalami menstruasi yang secara otomatis mengeluarkan darah. Itulah sebabnya
perempuan membutuhkan zat besi untuk mengembalikan kondisi tubuhnya kekeadaan semula.
Hal tersebut tidak terjadi pada laki-laki.
Demikian pula pada waktu kehamilan, kebutuhan akan zat besi meningkat 3 kali dibanding
dengan pada waktu sebelum kehamilan. Ini berkaitan dengan kebutuhan perkembangan janin
yang dikandungnya.
Beberapa faktor kebiasaan dan sosial budaya turut memperburuk kondisi anemia di kalangan
perempuan Indonesia, antara lain :
Kita juga dapat mengkonsumsi tablet besi atau di banyak tempat dikenal dengan tablet tambah
darah. Perhatikan dosis dan aturan minum yang dianjurkan sehingga tidak berdampak negatif
bagi kesehatan kita.
ANEMIA
Filed under: ILMU KEDOKTERAN Leave a comment
May 4, 2011
Anemia didefinisikan sebagai pengurangan volum eritrosit atau konsentrasi hemoglobin dibawah
nilai rentang yang terdapat pada orang-orang normal. Anemia dapat disebabkan oleh banyak hal,
antara lain karena adanya penurunan produksi atau hipoproliferasi dari eritrosit, hemolisis, dan
kelainan genetik.1
Anemia yang disebabkan oleh kekurangan zat besi untuk sintesis hemoglobin adalah penyakit
hematologi yang sering dijumpai pada bayi dan anak, diperkirakan terdapat 30% populasi dunia
menderita anemia defisiensi besi terutama di negara-negara berkembang termasuk Indonesia. 1
Prevalensi anemia defisiensi besi juga sering dijumpai pada anak usia sekolah dan remaja. Angka
kejadian anemia defisiensi besi pada anak usia sekolah (5-8 tahun) di kota sekitar 5,5%, anak
pra-remaja 2,6% dan gadis remaja hamil 26%. Di Amerika Serikat sekitar 6% anak berusia 1-2
tahun diketahui kekurangan besi, 3% menderita anemia. Lebih kurang 9% gadis remaja di
Amerika Serikat kekurangan besi dan 2% menderita anemia, sedangkan pada anak laki-laki
sekitar 50% cadangan besinya berkurang saat pubertas.1
Prevalensi anemia defisiensi besi lebih tinggi pada anak kulit hitam dibanding kulit putih,
keadaan ini mungkin berhubungan dengan status sosial ekonomi anak kulit hitam lebih rendah.1
Definisi Anemia
1. Anemia adalah penurunan volum sel darah merah atau konsentrasi hemoglobin dibawah
nilai rentang yang terjadi pada orang sehat. Adapun nilai rujukan nilai normal untuk sel
darah merah wanita dewasa adalah 3,8 4,8 juta/mm3 sedangkan laki-laki dewasa adalah
4,5 5,5 juta/mm3. Nilai rujukan kadar hemoglobin untuk laki-laki dewasa adalah 13,0
17,0 g/dl sedangkan untuk wanita dewasa tidak hamil adalah 12,0 15,0 g/dl.1
2. Anemia secara fungsional adalah ketidakcukupan jumlah sel darah merah yang adequate
untuk membawa oksigen ke jaringan perifer.2
Masa remaja merupakan masa dimana dianggap sebagai masa topan badai dan
stress (Storm and Stress).Karena mereka mereka telah memiliki keinginan bebas
untuk menentukan nasib sendiri, kalau terarah dengan baik maka ia akan menjadi
seorang individu yang memiliki rasa tanggungjawab, tetapi kalau tidak terbimbing
maka bisa menjadi seorang yang tak memiliki masa depan dengan baik.
Menurut (Yulia S. D. Gunarsa dan Singgih D. Gunarsa, 1991) istilah asing yang
sering digunakan untuk menunjukkan masa remaja antara lain :
a. Puberty (bahasa Inggris) berasal dari istilah latin pubertas yang berarti kelaki-
lakian, kedewasaan yang dilandasi oleh sifat dan tanda kelaki-lakian.
Pubescence dari kata pubis (pubic hair) yang berarti rambut (bulu) pada
daerah kemaluan (genetal) maka pubescence berarti perubahan yang dibarengi
dengan tumbuhnya rambut pada daerah kemaluan.
b. Adolescentia berasal dari istilah latin adolescentia yang berarti masa muda yang
terjadi antara 17 30 tahun yang merupakan masa transisi atau peralihan dari
masa kanak-kanak menunju masa dewasa yang ditandai dengan adanya
perubahan aspek fisik, psikis dan psikososial. Proses perkembangan psikis
remaja dimulai antara 12 22 tahun.
Menurut Erikson masa remaja adalah masa yang akan melalui krisis
dimana remaja berusaha untuk mencari identitas diri (Search for self Identity)
(Dariyo, 2004)
Definisi Pubertas
Pubertas adalah masa ketika seorang anak mengalami perubahan fisik, psikis, dan
pematangan fungsi seksual. Masa pubertas dalam kehidupan kita biasanya dimulai saat
berumur delapan hingga sepuluh tahun dan berakhir lebih kurang di usia 15 hingga 16
tahun. Pada masa ini memang pertumbuhan dan perkembangan berlangsung dengan
cepat. Pada cewek pubertas ditandai dengan menstruasi pertama (menarche), sedangkan
pada laki-laki ditandai dengan mimpi basah. Kini, dikenal adanya pubertas dini pada
remaja. Penyebab pubertas dini ialah bahwa bahan kimia DDT sendiri, DDE, mempunyai
efek yang mirip dengan hormon estrogen. Hormon ini diketahui sangat berperan dalam
mengatur perkembangan seks wanita.
Ciri Pubertas
Pada saat seorang anak memasuki masa pubertas yang ditandai dengan menstruasi
pertama pada remaja putri atau pun perubahan suara pada remaja putra, secara biologis
dia mengalami perubahan yang sangat besar. Pubertas menjadikan seorang anak tiba-tiba
memiliki kemampuan untuk ber-reproduksi.
Pada masa pubertas, hormon seseorang menjadi aktif dalam memproduksi dua
jenis hormon (gonadotrophins atau gonadotrophic hormones) yang berhubungan dengan
pertumbuhan, yaitu: 1) Follicle-Stimulating Hormone (FSH); dan 2). Luteinizing
Hormone (LH). Pada anak perempuan, kedua hormon tersebut merangsang pertumbuhan
estrogen dan progesterone: dua jenis hormon kewanitaan. Pada anak lelaki, Luteinizing
Hormone yang juga dinamakan Interstitial-Cell Stimulating Hormone (ICSH)
merangsang pertumbuhan testosterone. Pertumbuhan secara cepat dari hormon-hormon
tersebut di atas merubah sistem biologis seorang anak. Anak perempuan akan mendapat
menstruasi, sebagai pertanda bahwa sistem reproduksinya sudah aktif. Selain itu terjadi
juga perubahan fisik seperti payudara mulai berkembang, dll.
Hemoglobin
Hemoglobin adalah suatu zat di dalam sel darah merah yang berfungsi
mengangkut zat asam dari paru-paru ke seluruh tubuh, selain itu yang memberikan warna
merah sel darah merah. Hemoglobin terdiri dari 4 molekul zat besi (heme), 2 molekul
rantai globin alpha dan 2 molekul rantai globin beta. Rantai globin alpha dan beta adalah
protein yang produksinya disandi oleh gen globin alpha dan beta .
4. Pola hidup remaja putri berubah dari yang semula serba teratur menjadi kurang teratur,
misalnya sering terlambat makan atau kurang tidur.
(Wijanarka, 2007).
Definisi Anemia
Anemia defisiensi besi terjadi sebagai akibat dari gangguan balans zat besi
yang negatif, jumlah zat besi (Fe) yang diabsorbsi tidak mencukupi kebutuhan
tubuh. Pertama -tama balans Fe yang negatif ini oleh tubuh diusahakan untuk
diatasinya dengan cara menggunakan cadangan besi dalam jaringan-jaringan
depot. Pada saat cadangan besi tersebut habis, baru anemia defisiensi besi menjadi
manifest.
Perjalanan keadaan kekurangan zat besi mulai dari terjadinya anemia
sampai dengan timbulnya gejala-gejala yang klasik, melalui beberapa tahap :
Tahap II : Selanjutnya mampu ikat besi total (TIBC) akan meningkat yang
diikuti dengan penurunan besi dalam serum (SI) dan jenuh (saturasi) transferin.
Pada tahap ini mungkin anemia sudah timbul, tetapi masih ringan sekali dan
bersifat normokrom normositik. Dalam tahap ini terjadi eritropoesis yang
kekurangan zat besi (iron deficient erythropoesis).
Tahap III : Jika balans besi tetap negatif maka akan timbul anemia yang
tambah nyata dengan gambaran darah tepi yang bersifat hipokrom mikrositik.
4. Kemampuan berbahasa.
Penanggulangan Anemi
1. Konseling untuk membantu memilih bahan makanan dengan kadar besi yang
cukup secara rutin pada usia remaja.
2. Meningkatkan konsumsi besi dari sumber hewani seperti daging, ikan, unggas,
makanan laut disertai minum sari buah yang mengandung vitamin C (asam
askorbat) untuk meningkatkan absorbsi besi dan menghindari atau
mengurangi minum kopi, teh, teh es, minuman ringan yang mengandung
karbonat dan minum susu pada saat makan.
Pengobatan anemia
inShare
Kecuali yang mendasari menyebabkan anemia, yang mungkin kehilangan darah yang terus-
menerus, hemolisis anemias, besi kekurangan atau peningkatan permintaan negara-negara seperti
kehamilan, dinilai dan dikelola, perawatan tetap tidak lengkap.
Suplemen umum ditentukan adalah besi sulfat. Diambil sebagai pil dua atau tiga kali sehari.
Lisan besi persiapan datang dengan sejumlah efek samping yang mencakup mual, muntah, sakit
perut, mulas, sembelit, diare, bangku hitam dan menghitam gigi, gusi dan lidah.
Mengambil besi sulfat bersama dengan makanan atau tak lama setelah makan membantu untuk
mengurangi efek samping.
Teh, kopi, kalsium, ditemukan di produk-produk susu seperti susu, antasid dll mengurangi
penyerapan besi dari usus dan harus dihindari.
Suplemen vitamin c membantu menyerap besi lebih baik. Pasien mengecek setelah dua sampai
empat minggu untuk melihat apakah ada tanggapan.
Jika ada kurangnya diet vitamin, tablet mungkin diresepkan. Vitamin B12 dapat ditemukan
dalam daging, susu, telur, salmon dll.
Vegetarian atau vegan mungkin perlu suplemen sebagai tablet atau sereal berbenteng atau
produk kedelai.
Folat tablet biasanya diresepkan sepanjang dengan suplemen Vitamin B12. Hal ini karena folic
acid perawatan kadang-kadang dapat meningkatkan gejala yang menutupi kekurangan vitamin
B12 mendasari.
Jika kekurangan vitamin B12 tidak dideteksi dan ditangani pada tahap ini mungkin ada
kerusakan otak, saraf dan sumsum tulang belakang karena kekurangan vitamin B12.
Tidak ada obat untuk anemia sel sabit, tetapi frekuensi dan kualitasnya krisis dan komplikasi
mereka dapat dikurangi. Mereka perlu menyelesaikan vaksinasi melawan flu, pneumococcus
meningitis, Hepatitis B dan penyakit lainnya untuk mencegah infeksi.
Limpa mungkin pembedahan dihapus untuk mencegah sel dari sirkulasi atau menghancurkan
terlalu cepat.
Transplantasi sumsum tulang juga dapat digunakan. Dalam prosedur ini, tulang sumsum sel-sel
yang diambil dari donor yang cocok (biasanya dengan pertandingan genetik misalnya saudara
kandung atau hubungan darah).
Ini kemudian disuntikkan ke dalam vena. Ini kemudian perjalanan melalui aliran darah ke
sumsum tulang dan menghasilkan sel darah baru.
Pencegahan anemia
Pencegahan anemia (4):
Bayi dan anak-anak prasekolah anemia dapat dicegah dengan mendorong eksklusif menyusui
bayi (tanpa tambahan cairan, air, formula atau makanan) selama empat sampai enam bulan
setelah kelahiran.
Selama penyapihan dari payudara padatan sumber tambahan dari besi (sekitar 1 mg per
kilogram per hari dari besi) harus diperkenalkan dalam makanan. Jika bayi tidak
payudara makan, hanya dibentengi besi rumus sebagai pengganti ASI dianjurkan.
Dalam payudara makan bayi yang memiliki besi kekurangan diet 1 mg per kilogram per
hari dari besi tetes yang direkomendasikan jika tidak dilengkapi makanan lain.
Karena susu menghambat penyerapan zat besi dari usus, itu harus menyarankan bahwa
anak-anak berusia satu sampai lima tahun membutuhkan tidak lebih dari 24 oz sapi susu,
kambing, susu dan susu kedelai per hari.
Makanan yang kaya vitamin C (misalnya, buah-buahan, sayuran dan jus) yang
direkomendasikan luar enam bulan untuk meningkatkan penyerapan besi.
Untuk remaja gadis-gadis dan perempuan pencegahan besi kekurangan termasuk diet kaya besi
sehat. Semua gadis-gadis remaja dan perempuan nonpregnant perlu diputar untuk anemia
setiap lima sampai 10 tahun hingga menopause.
Dalam kehamilan dosis rendah lisan (30 mg per hari) suplemen besi dahulu pralahir kunjungan
mungkin mulai untuk mencegah anemia. Wanita hamil dianjurkan untuk makan makanan kaya
besi dan makanan yang meningkatkan penyerapan besi.
Sumber-sumber
1. http://www.NHS.uk/conditions/Anaemia-Iron-Deficiency-/Pages/Treatment.aspx
2. http://www.NHS.uk/conditions/Anaemia-vitamin-B12-and-folate-
Deficiency/Pages/Treatment.aspx
3. http://www.BBC.co.uk/Health/physical_health/conditions/anaemia1.shtml
4. http://www.aafp.org/AFP/1998/1015/p1475.html
5. http://kidshealth.org/Parent/Medical/Heart/anemia.html#
6. http://www.NHS.uk/conditions/Sickle-Cell-anaemia/Pages/Treatment.aspx
Semua orang tuh butuh gizi seimbang, apa lagi kita-kita yang lagi dalam masa pertumbuhan
yang cepat. Kita butuh makanan yang cukup jumlah maupun jenisnya. Tiap makanan
mengandung zat gizi yang berbeda, karena itu makanlah aneka ragam makanan untuk mencapai
gizi seimbang.
Gizi seimbang itu adalah susunan hidangan sehari yang mengandung berbagai zat gizi dalam
jumlah dan kualitas yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, untuk dapat hidup sehat secara
optimal.
Zat gizi yang diperlukan tubuh adalah karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral.
Makanan yang di konsumsi sehari-hari harus mengandung zat tenaga, zat pembangun dan zat
pengatur.
Zat tenaga berasal dari Karbohidrat, yang terdapat pada : nasi, mie, ubi, kentang, sagu, jagung,
dan lain-lain. Lemak juga merupakan penghasil energi cadangan dalam tubuh yang terdapat pada
minyak goreng, mentega, santan dan lain-lain.
Zat pembangun didapat dari protein hewani (seperti : daging sapi, ayam, ikan, telur, susu) dan
protein nabati (contohnya : tahu, tempe dan kacang-kacangan).
Sedangkan zat pengatur berasal dari berbagai vitamin dan mineral yang bersumber dari buah-
buahan dan sayuran.
1 piring nasi atau penukar (roti, jagung, sagu, ubi, mie, dll),
1 potong lauk hewani (ikan, daging, ayam, telur, dll),
1 potong lauk nabati (tahu, tempe),
1 mangkok sayur,
1 potong buah.
Akan lebih baik bila ada makanan selingan diantara waktu makan seperti buah-buahan, snack
(kue, pisang goreng, dll).
Nah untuk tau apa kamu termasuk kurus, normal ato gemuk ada rumusnya lho (seperti
matematika aja ya....)
Caranya dengan menimbang Berat Badan (BB) dan mengukur Tinggi Badan (TB), trus hitung
dech dengan rumus Indeks Masa Tubuh (IMT).
Biasanya sich masalah gizi pada kita-kita yaitu Anemia, Kurang Energi Kronik (KEK) dan Gizi
Lebih (kegemukan / obesitas).
Anemia (kurang darah) adalah keadaan di mana kadar Haemoglobin (Hb) dalam darah kurang
dari normal (< 12 gr %).
Penyebabnya adalah makanan yang kita makan kurang mengandung zat besi. Anemia bisa juga
disebabkan oleh penyakit TBC, malaria dan kecacingan. Haid bulanan pada cewek juga punya
andil untuk terjadinya anemia.
Anemia ditandai dengan 5 L : Letih, Lemah, Lesu, Lelah, Lalai dan sering disertai keluhan
pusing, mata berkunang-kunang, muka dan tangan pucat.
1. Makan makanan yang bergizi dan banyak mengandung zat besi, terutama sumber bahan
makanan hewani dan juga bahan makanan nabati (sayuran hijau tua, kacang-kacangan dan buah-
buahan). Makanlah makanan yang kaya zat besi ini bersama dengan bahan makanan sumber
vitamin C atau buah buahan.
2. Minumlah satu Tablet Tambah Darah (TTD) seminggu sekali dan satu tablet setiap hari
selama haid.
Cewek maupun cowok yang menderita KEK biasanya gampang penyakitan. Cewek KEK kalo
berkeluarga dan kemudian hamil akan berisiko bagi bayi dan dirinya sendiri. Bayi akan lahir
dengan berat badan rendah, mengalami kesakitan hingga kematian.
Kalau gizi lebih (kegemukan) disebabkan karena makan yang berlebihan terutama bahan
makanan sumber energi. IMTnya > 27. Keadaan gizi lebih sama sekali ngga bagus, malah
berisiko menderita penyakit jantung, diabetes melitus (kencing manis) dan hipertensi (tekanan
darah tinggi).
1. Suka makan jajanan seperti goreng-gorengan, coklat, permen dan es krim. Kebiasaan
makan kayak gini salah karena makanannya kurang bergizi dan cuma bikin kenyang doank, jadi
gak seimbang dech gizinya!
2. Sering makan junk food (ex: fried chicken) karena mengandung tinggi lemak dan tinggi
garam. Keseringan makan junk food bisa bikin gemuk dan menderita darah tinggi.
3. Gak makan pagi karena terburu-buru ke sekolah. Kebiasaan ini salah karena kita akan merasa
lapar dan lemas di sekolah sehingga mengganggu konsentrasi belajar. Lagian juga waktu makan
kita jadi gak teratur sehingga bisa sakit maag atau nyeri lambung.
4. Anggapan menghindari makan telur dan susu karena takut gemuk dan berjerawat ini salah
karena makan telur dan susu tidak mengakibatkan kegemukan. Kegemukan disebabkan karena
makan makanan dalam jumlah yang sangat berlebihan. Sebenarnya intinya sih jangan makan
makanan dalam jumlah yang kurang ataupun berlebihan,, es te de aja....
Cara diet ini salah karena mengurangi jumlah dan frekwensi makan secara drastis akan
mengakibatkan pusing, lemas dan keringat dingin. Melangsingkan tubuh dengan obat-obatan dan
bahan penurun BB dapat membahayakan sehingga harus dengan pengawasan dokter.
Kalo kamu mau nanya yang lebih detil lagi tentang status gizi kamu, susunan menu makanan
sehari-hari atau yang lainnya yang berhubungan dengan gizi, kamu bisa kunjungi dan nanya ke
ahli gizi di pojok gizi yang tersedia di puskesmas-puskesmas terdekat.