2015
Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program Studi PTS i
KATA PENGANTAR
Sejak tanggal 10 Agustus 2012 telah dilakukan pembaharuan dan strategi pembangunan
pendidikan tinggi melalui penerbitan Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 Tentang
Pendidikan Tinggi (UU Dikti). Untuk menyiapkan peraturan pelaksanaan UU Dikti tersebut, sejak 1
September 2012 pendirian Perguruan Tinggi Swasta (PTS) dan Penyelenggaraan Program Studi
PTS, kecuali jenis pendidikan vokasi, telah dihentikan sementara (moratorium) selama 2
(dua) tahun. Sementara proposal pendirian PTS dan penyelenggaraan Program Studi yang telah
diterima sebelum moratorium, tetap diproses dan diberi izin sejauh memenuhi persyaratan.
Untuk melaksanakan UU Dikti, pada tanggal 18 September 2014 telah diterbitkan peraturan
pelaksanaan berupa Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) No. 95 Tahun
2014 Tentang Pendirian, Perubahan, Dan Pembubaran Perguruan Tinggi Negeri Serta Pendirian,
Perubahan, dan Pencabutan Izin Perguruan Tinggi Swasta.
Pendirian, Perubahan, dan Pencabutan Izin Perguruan Tinggi Swasta berdasarkan
Permendikbud No. 95 Tahun 2014 akan dilakukan secara digital atau daring (online),
sehingga selain dapat mengurangi waktu, biaya, dan tenaga, juga diharapkan dapat
meningkatkan pelayanan yang bersih dan efisien.
Berdasarkan uraian di atas, diterbitkan buku Prosedur Pendirian Perguruan Tinggi Swasta dan
Penyelenggaraan Program Studi Perguruan Tinggi Swasta yang substansinya diuraikan pada Bab-
Bab di bawah ini.
Terhitung sejak Buku ini diterbitkan, pendirian PTS dan penyelenggaraan Program Studi di PTS
dilakukan sesuai dengan prosedur yang diuraikan dalam Buku ini.
Atas bantuan dan kerja keras semua pihak dalam penerbitan Buku ini, saya menyampaikan
penghargaan dan terima kasih.
Ttd
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR...................................................................................................................................i
DAFTAR ISI ...............................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................................. 1
1. Latar Belakang..................................................................................................................................1
2. Standar Nasional Pendidikan Tinggi ................................................................................................2
3. Pendirian, Perubahan, dan Pencabutan Izin Perguruan Tinggi Swasta ...........................................3
BAB II PENDIRIAN PERGURUAN TINGGI SWASTA.................................................................................4
1. Pengertian........................................................................................................................................4
2. Persyaratan ......................................................................................................................................5
3. Prosedur........................................................................................................................................... 5
4. Jadwal...............................................................................................................................................8
BAB III PENYELENGGARAAN PROGRAM STUDI PERGURUAN TINGGI SWASTA............................9
1. Pengertian........................................................................................................................................9
2. Persyaratan ......................................................................................................................................9
3. Prosedur.........................................................................................................................................10
4. Jadwal.............................................................................................................................................11
LAMPIRAN ...............................................................................................................................................12
Lampiran 1 - Usul pendirian PTS ...........................................................................................................12
Lampiran 2 - Legalitas Badan Penyelenggara........................................................................................13
Lampiran 3 - Ketersediaan Lahan Calon Kampus Perguruan Tinggi .....................................................16
Lampiran 4 - Rancangan Rencana Strategis ..........................................................................................17
Lampiran 5 - Rancangan Statuta ...........................................................................................................18
Lampiran 6 - Rancangan Sistem Penjaminan Mutu Internal ................................................................19
Lampiran 7 - Studi Kelayakan ................................................................................................................21
Lampiran 8 - Laporan Keuangan Badan Penyelenggara .......................................................................35
Lampiran 9 - Proposal Program Studi ...................................................................................................36
********
Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program Studi PTS 1
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
UU Dikti pada tanggal 10 Agustus 2012 telah menetapkan pola baru dalam perizinan
pendirian PTS dan Penyelenggaraan Prodi PTS.
Sebelum UU Dikti ditetapkan, baik izin pendirian PTS maupun izin pembukaan Prodi PTS
diterbitkan terlebih dahulu oleh Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, kemudian dalam kurun
waktu tertentu sebagaimana ditetapkan dalam Surat Keputusan Izin tersebut, PTS wajib
untuk meminta akreditasi kepada Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT).
Setelah UU Dikti ditetapkan, izin pendirian PTS akan diterbitkan apabila proposal
pendirian PTS telah memenuhi syarat minimal akreditasi institusi sebagaimana ditetapkan oleh
BAN-PT. Demikian pula, izin Penyelenggaraan Prodi pada PTS akan diterbitkan apabila
proposal Penyelenggaraan Prodi pada PTS telah memenuhi syarat minimal akreditasi Prodi
sebagaimana ditetapkan oleh Lembaga Akreditasi Mandiri (LAM) dari Prodi yang
bersangkutan.
Dengan demikian, di dalam surat Keputusan Izin Pendirian PTS maupun Izin
Penyelenggaraan Prodi pada PTS akan tercantum status akreditasi minimum dari PTS
dan/atau Prodi pada PTS yang bersangkutan.
Pengaturan pendirian PTS dapat ditemukan dalam Pasal 60 ayat (2) dan ayat (4) UU Dikti
yang menetapkan sebagai berikut:
Ayat (2): PTS didirikan oleh Masyarakat dengan membentuk badan penyelenggara
berbadan hukum yang berprinsip nirlaba dan wajib memperoleh izin Menteri.
Ayat (4): Perguruan Tinggi yang didirikan harus memenuhi standar minimum
akreditasi.
Sedangkan pengaturan penyelenggaraan Prodi pada PTS dapat ditemukan dalam Pasal 33 ayat
(3) dan ayat (5) UU Dikti yang menetapkan sebagai berikut:
Ayat (3): Program Studi diselenggarakan atas izin Menteri setelah memenuhi
persyaratan minimum akreditasi.
Ayat (5): Program Studi mendapatkan akreditasi pada saat memperoleh izin
penyelenggaraan.
Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program Studi PTS 2
Sebelum UU Dikti, penerbitan izin pendirian PTS dan/atau penyelenggaraan Prodi pada PTS
didasarkan pada standar yang diatur dalam Kepmendiknas No. 234/U/2000 Tentang Pedoman
Pendirian Perguruan Tinggi.
Setelah UU Dikti diterbitkan, Standar Pendidikan Tinggi (Standar Dikti) terdiri atas:
Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN Dikti) sebagaimana diatur dalam
Permendikbud No. 49 Tahun 2104 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi,
sebagai standar minimum akreditasi perguruan tinggi (institusi) dan program studi. Dengan
demikian, izin pendirian PTS dan izin penyelenggaraan Prodi pada PTS yang disyaratkan
harus memenuhi standar/syarat minimum akreditasi berarti harus memenuhi SN Dikti;
Standar Pendidikan Tinggi yang ditetapkan oleh perguruan tinggi, yang terdiri atas
Standar Bidang Akademik dan Standar Bidang Non Akademik. Standar ini harus
melampaui SN Dikti untuk menentukan peringkat akreditasi di atas peringkat
akreditasi minimum. Standar ini dapat dipenuhi ketika PTS atau Prodi pada PTS akan
meminta reakreditasi di kemudian hari.
Pengaturan mengenai Standar Dikti sebagaimana dikemukakan di atas, dapat
ditemukan dalam Pasal 54 UU Dikti sebagai berikut:
(1) Standar Pendidikan Tinggi terdiri atas:
a. Standar Nasional Pendidikan Tinggi yang ditetapkan oleh Menteri atas usul suatu badan
yang bertugas menyusun dan mengembangkan Standar Nasional Pendidikan
Tinggi; dan
b. Standar Pendidikan Tinggi yang ditetapkan oleh setiap Perguruan Tinggi dengan
mengacu pada Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
(2) Standar Nasional Pendidikan Tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
merupakan satuan standar yang meliputi standar nasional pendidikan, ditambah dengan
standar penelitian, dan standar pengabdian kepada masyarakat.
(4) Standar Pendidikan Tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri atas
sejumlah standar dalam bidang akademik dan nonakademik yang melampaui
Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program Studi PTS 3
Permendikbud No. 95 Tahun 2014 ini merupakan dasar hukum Pemerintah untuk
menetapkan Prosedur Pendirian PTS dan penyelenggaraan Prodi pada PTS yang
dilakukan secara digital atau daring (online).
********
Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program Studi PTS 4
BAB II
PENDIRIAN PERGURUAN TINGGI SWASTA
1. Pengertian
2. Persyaratan
Berdasarkan uraian di atas, dokumen yang harus diserahkan untuk memenuhi syarat
pendirian PTS terdiri atas:
a. Usul Pendirian PTS;
b. Legalitas Badan Penyelenggara;
c. Ketersediaan Lahan untuk Kampus Perguruan Tinggi;
Selain persyaratan di atas, untuk memenuhi persyaratan akreditasi minimum, PTS yang
didirikan harus memenuhi Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN Dikti) sebagaimana
dibuktikan melalui dokumen:
d. Studi Kelayakan;
e. Rancangan Statuta;
f. Rancangan Program Akademik dalam bentuk Proposal Program Studi 1 (satu) Proposal per
Prodi;
g. Rancangan Rencana Strategis;
h. Rancangan Sistem Penjaminan Mutu Internal;
i. Laporan Keuangan Badan Penyelenggara; dan
j. Rekomendasi Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (L2 Dikti) di wilayah PTS akan didirikan,
atau L2 Dikti di wilayah Badan Penyelenggara berdomisili.
Format dokumen pendirian PTS sebagaimana dimaksud pada huruf a sampai dengan huruf h
dapat dilihat dalam Lampiran.
3. Prosedur
8 Studi Kelayakan 7
Badan Penyelenggara bertanggungjawab atas kebenaran data dan informasi yang dimuat
dalam semua Dokumen di atas. Dalam hal Badan Penyelenggara memberikan data dan
informasi yang tidak benar, Badan Penyelenggara dapat dikenakan sanksi pidana
berdasarkan Pasal 242 ayat (1) juncto ayat (3) Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.
c. Direktur Jenderal melakukan penilaian dan verifikasi usul pendirian PTS dengan
menugaskan Tim Penilai, yang terdiri atas Sub Tim Penilai Bidang Kelembagaan dan Sub
Tim Penilai Bidang Program Studi, melalui tahap sebagai berikut:
1) Tahap Penilaian
Penilaian dokumen dalam bentuk digital oleh Tim Penilai:
Dokumen No. 1 sd. Dokumen No. 9 oleh Sub Tim Penilai Bidang Kelembagaan;
Dokumen No. 10 oleh Sub Tim Penilai Bidang Program Studi.
Tim Penilai akan memberikan rekomendasi kelayakan untuk masuk pada Tahap
Verifikasi.
Apabila Tim Penilai tidak memberikan rekomendasi kelayakan, maka 10 dokumen usul
pendirian PTS dikembalikan secara digital, dan dapat diajukan kembali pada Periode
berikutnya setelah disempurnakan.
Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program Studi PTS 7
2) Tahap Verifikasi
Tahap ini akan diselenggarakan apabila usul pendirian PTS telah diberi
rekomendasi layak pada Tahap Penilaian. Tahap Verifikasi terdiri atas:
Presentasi usul pendirian PTS dilakukan oleh Ketua Pengurus Badan
Penyelenggara (tidak dapat diwakilkan) didampingi oleh anggota Pengurus
lainnya di hadapan Tim Penilai, dengan susunan acara sebagai berikut:
o Pembukaan oleh Tim Penilai;
o Presentasi ringkasan Studi Kelayakan oleh Ketua Pengurus Badan
Penyelenggara disajikan dalam bentuk slide presentasi:
o Diskusi dan tanya jawab dengan Tim Penilai.
Tim Penilai akan memberikan rekomendasi kepada pengusul pendirian PTS yang
memenuhi persyaratan dan prosedur untuk dilakukan visitasi, kepada Direktur
Jenderal pada akhir semua presentasi. Pemberitahuan visitasi kepada Pengusul
dilakukan secara daring (online).
Visitasi ke lokasi rencana kampus PTS oleh Tim Penilai didampingi oleh wakil dari L2
Dikti setempat, diterima oleh Ketua Pengurus Badan Penyelenggara (tidak dapat
diwakilkan) serta anggota Pengurus lainnya, dengan susunan acara sebagai berikut:
o Pembukaan oleh Ketua Pengurus Badan Penyelenggara;
o Verifikasi data dan informasi yang dicantumkan dalam 10 Dokumen dengan fakta
lapangan, antara lain:
calon dosen dan calon tenaga kependidikan;
prasarana dan sarana;
penerimaan lingkungan masyarakat setempat;
Tim Penilai akan memberikan rekomendasi kepada Direktur Jenderal pada akhir
visitasi.
Perhatian: Visitasi oleh Tim Penilai tidak berarti izin pendirian PTS pasti
diterbitkan.
d. Setelah menerima Rekomendasi kelayakan pendirian PTS dari Tim Penilai, Direktur
Jenderal mengajukan usul pendirian PTS kepada Menteri. Menteri dapat menolak usul
pendirian yang diajukan Direktur Jenderal.
e. Dalam hal Menteri menyetujui usul Direktur Jenderal, Menteri menetapkan pendirian PTS
yang berbentuk universitas, institut, sekolah tinggi, politeknik, atau akademi.
Setelah penetapan Menteri sebagaimana dimaksud pada huruf e, PTS baru tersebut dapat
menyelenggarakan pendidikan tinggi.
Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program Studi PTS 8
4. Jadwal
Dalam 1 (satu) tahun takwim diselenggarakan 1 (satu) periode pengusulan pendirian PTS,
dengan jadwal sebagai berikut:
No Kegiatan Waktu
6 Sosialisasi atau Bimbingan Teknis Prosedur Pendirian PTS September sd. Desember
Bagi Pengusul baru Periode berikut atau Pengusul ulang
********
Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program Studi PTS 9
BAB III
PENYELENGGARAAN PROGRAM STUDI
PERGURUAN TINGGI SWASTA
1. Pengertian
Program Studi adalah kesatuan kegiatan pendidikan dan pembelajaran yang memiliki
kurikulum dan metode pembelajaran tertentu dalam satu jenis pendidikan akademik,
pendidikan profesi, dan/atau pendidikan vokasi.
Penyelenggaraan Program Studi pada PTS dapat terdiri atas:
Pembukaan Program Studi, yaitu pembentukan Program Studi bersamaan dengan
pendirian PTS baru;
Penambahan Program Studi, yaitu pembentukan Program Studi pada PTS yang telah
memiliki izin pendirian PTS.
Pada Bab ini hanya akan diuraikan persyaratan dan prosedur Pembukaan dan Penambahan
Prodi di PTS yang belum dan telah memiliki izin pendirian.
2. Persyaratan
Berdasarkan uraian di atas, dokumen yang harus diserahkan untuk memenuhi syarat
pembukaan dan penambahan Prodi di PTS terdiri atas:
a. Usul Pembukaan/Penambahan Prodi;
b. Rekomendasi Senat Perguruan Tinggi atas Pembukaan/Penambahan Prodi;
c. Keputusan Menteri Tentang Izin Pendirian PTS yang akan membuka/menambah Prodi.
Selain persyaratan di atas, untuk memenuhi persyaratan akreditasi minimum,
penambahan Prodi harus memenuhi SN Dikti, sebagaimana dibuktikan melalui
dokumen:
d. Rencana Strategis PTS yang akan menambah Prodi;
e. Rancangan Program Akademik dalam bentuk Proposal Program Studi 1 (satu)
Proposal per Prodi;
f. Rekomendasi L2 Dikti di wilayah PTS yang akan membuka/menambah Prodi.
Format dokumen Pembukaan/Penambahan Prodi sebagaimana dimaksud pada huruf a dan e
dapat dilihat dalam Lampiran.
Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program Studi PTS 10
3. Prosedur
Pemimpin PTS bertanggungjawab atas kebenaran data dan informasi yang dimuat dalam
semua Dokumen di atas. Dalam hal Pemimpin PTS memberikan data dan informasi
yang tidak benar, Pemimpin PTS dapat dikenakan sanksi pidana berdasarkan
Pasal 242 ayat (1) juncto ayat (3) Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.
c. Direktorat Jenderal melakukan penilaian Proposal Program Studi dengan
menugaskan Sub Tim Penilai Bidang Program Studi dibantu oleh asosiasi profesi
Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program Studi PTS 11
4. Jadwal
No Kegiatan Waktu
********
Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program Studi PTS 12
LAMPIRAN
Nomor : 73/YSN/08/2015
Hal : Usul pendirian Perguruan Tinggi Swasta
Lampiran : 9 (sembilan) dokumen.
Dengan hormat,
Melalui surat ini perkenankan kami, Yayasan/Perkumpulan/Badan Hukum Nirlaba...........
mengusulkan pendirian Universitas/Institut/Sekolah Tinggi/Politeknik/Akademi ............., dengan
program studi sebagai berikut:
1. Program Studi .................................................................................................................
2. Program Studi .................................................................................................................
3. Program Studi .................................................................................................................
4. Program Studi .................................................................................................................
5. dst.
Bersama ini kami sampaikan 9 (sembilan) dokumen sebagai berikut: 1. Legalitas Badan
Penyelenggara; 2. Ketersediaan Lahan untuk Kampus Perguruan Tinggi; 3. Rekomendasi L2
Dikti di wilayah PTS yang akan didirikan; 4. Rancangan Rencana Strategis; 5. Rancangan
Statuta; 6. Rancangan Sistem Penjaminan Mutu Internal; 7. Studi Kelayakan; 8. Laporan
Keuangan Badan Penyelenggara; 9. ....(..............................................) buah Proposal Program
Studi.
Prof.Dr.H.R.Notobotosongo,ST.,Empt
Lampiran 2 Legalitas Badan Penyelenggara
BAB ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I Pendahuluan
Bab II Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran PTS
1. Visi PTS
2. Misi PTS
3. Tujuan PTS
4. Sasaran PTS
Bab Penutup
V
Lampiran
Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program Studi PTS 18
BAB ISI
Pembukaan
Bab VII Susunan Organisasi dan Pembagian Tugas dan Wewenang Setiap Organ PTS
BAB ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel (jika ada)
Daftar Gambar (jika ada)
Bab I Pendahuluan
Bab II Kebijakan SPMI
1. Visi, Misi, Tujuan PTS
2. Latar Belakang PTS menjalankan SPMI.
3. Luas lingkup Kebijakan SPMI (misal: akademik & nonakademik).
4. Daftar dan Definisi Istilah dalam dokumen SPMI.
5. Garis besar kebijakan SPMI pada PTS antara lain:
a. Tujuan dan Strategi SPMI
b. Prinsip atau Azas Pelaksanaan SPMI
c. Manajemen SPMI (PPEPP)
d. Unit atau pejabat khusus penanggungjawab SPMI (termasuk struktur organisasi, dan tata
kelola SPMI)
e. Jumlah dan nama semua Standar Dikti dalam SPMI.
6. Informasi singkat tentang dokumen SPMI lain yaitu Manual SPMI, Standar SPMI, dan Formulir
SPMI.
7. Hubungan Kebijakan SPMI dengan berbagai Dokumenlain di PTS (misal: Statuta,
Renstra).
BAB ISI
Dapat dipastikan bahwa setiap Standar Dikti membutuhkan berbagai macam formulir
sebagai alat untuk mengendalikan Pelaksanaan Standar Dikti, dan merekam mutu hasil
pelaksanaan Standar Dikti.
Bab VI Rencana Implementasi SPMI PTS
Lampiran
Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program Studi PTS 21
BAB ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I Pendahuluan
2. Institut
a. Menyelenggarakan pendidikan akademik dan dapat menyelenggarakan
pendidikan vokasi dalam sejumlah rumpun Ilmu Pengetahuan dan/atau
Teknologi tertentu dan jika memenuhi syarat, institut dapat menyelenggarakan
pendidikan profesi;
b. Dapat menyelenggarakan Program D I, D II, D III, D IV, S1, S2, dan S3 serta
Pendidikan Profesi;
c. Jumlah Program Diploma tidak lebih setengah dari jumlah Program Sarjana;
d. Memiliki minimal 6 (enam) program studi program sarjana, yang terdiri atas 3 (tiga)
kelompok disiplin ilmu, teknologi dan/atau kesenian yang berbeda.
3. Sekolah Tinggi
a. Menyelenggarakan pendidikan akademik dan dapat menyelenggarakan
pendidikan vokasi dalam satu rumpun Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi
tertentu dan jika memenuhi syarat, sekolah tinggi dapat menyelenggarakan
pendidikan profesi;
b. Dapat menyelenggarakan Program D I, D II, D III, D IV, S1, S2, dan S3 serta
Pendidikan Profesi;
c. Memiliki 1 (satu) program studi program sarjana dan 1 (satu) program studi
program diploma atau lebih.
4. Politeknik
a. Menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam berbagai rumpun Ilmu Pengetahuan
dan/atau Teknologi dan jika memenuhi syarat, politeknik dapat
menyelenggarakan pendidikan profesi;
b. Dapat menyelenggarakan Program D I, D II, D III, D IV, S2 Terapan, dan S3
Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program Studi PTS 22
Bab VI Prospek Minat dan Daya Tampung Mahasiswa Setiap Program Studi
Bab VII Kebutuhan Dunia Kerja Terhadap Lulusan Setiap Program Studi
Bab X Kesimpulan
Beberapa prinsip dasar pengelolaan keuangan Perguruan Tinggi dan penyusunan Proyeksi Arus
Kas:
arus kas tahun pertama. Sebelum gedung dan sarana prasarana selesai
dibangun/diadakan maka Badan Penyelenggara harus menyewa gedung dan sarana
prasarana dengan konsekuensi harus membayar uang sewa. Jika Badan Penyelenggara
belumdapat menyediakan gedung dan sarana prasarana pendidikan pada tahun-tahun
pertama penyelenggaraan, maka diharapkan gedung dan sarana prasarana milik sendiri sudah
tersedia pada tahun ke 6. Untuk itu investasi pembangunan dan pengadaan gedung dan
sarana prasarana sudah harus disiapkan pada tahun keempat dari penyelenggaraan.
Rencana pembangunan gedung harus didukung dengan dokumen-dokumen gambar dan
spesifikasi bangunan, IMB, dan RAB, yang dibuat oleh kontraktor/ konsultan.
9. Buku-buku juga dapat disediakan setelah izin keluar. Untuk itu Badan Penyelenggara harus
membuat daftar judul buku yang direncanakanakan diadakan berikut harganya dan jumlah
pembelian. Dana yang disediakan untuk perpustakaan menjadi bagian dari Proyeksi Arus Kas.
10. Badan Penyelenggara diminta untuk memberikan foto copy kepemilikan dana dalam jumlah
yang mencukupi sesuai dengan perhitungan pada Proyeksi Arus Kas pada komponen
Subsidi Badan Penyelenggara. Kepemilikan dana dapat berupa foto copy rekening koran,
tabungan, sertifikat deposito dan surat berharga lainnya atas nama Badan Penyelenggara.
Sesuai dengan namanya, bukti kepemilikan dana bukan garansi bank atau surat jaminan bank.
11. Jika bukti kepemilikan dana Badan Penyelenggara lebih besar dari kekayaan awal Badan
Penyelenggara, maka Badan Penyelenggara diminta menjelaskan perbedaan tersebut. Jika
sumber perbedaan berasal dari kegiatan operasional lainnya, maka Badan
Penyelenggara diminta untuk menyampaikan Laporan Keuangan yang disusun sesuai dengan
standar akuntansi yang berlaku, yaitu PSAK 45 revisi. Jika perbedaan bersumber dari hibah,
maka hibah tersebut harus didukung oleh akta hibah yang dibuat di hadapan notaris. Jika hibah
yang diperoleh lebih dari Rp. 500 juta, maka Badan Penyelenggara wajib untuk membuat dan
menyampaikan Laporan Keuangan yang diaudit oleh Kantor Akuntan Publik.
********
Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program Studi PTS 35
II Laporan Aktivitas
BAB ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel (jika ada)
Bab I Pendahuluan
Bab II Kurikulum Program Studi
Bab III Sumberdaya
Bab IV Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Bab V Pendanaan
Bab VI Manajemen Akademik Program Studi
Bab VII Sistem Penjaminan Mutu Internal
Bab VIII Kesimpulan
Lampiran:
a. Dosen Yang Akan Ditugaskan Pada Program Studi
b. Laboran Yang Akan Ditugaskan Pada Program Studi
c. Teknisi Yang Akan Ditugaskan Pada Program Studi
d. Pustakawan Yang Akan Ditugaskan Pada Program Studi
e. Tenaga Administrasi Yang Akan Ditugaskan Pada Program studi
f. Daftar Prasarana (Lahan) Untuk Keseluruhan Perguruan Tinggi
g. Daftar Ruang Kuliah Untuk Keseluruhan Perguruan Tinggi
h. Daftar Ruang Auditorium/Seminar Dengan Perangkat Multi Media Untuk Keseluruhan
Perguruan Tinggi
i. Daftar Ruang Laboratorium Untuk Keseluruhan Perguruan Tinggi
j. Daftar Ruang Perpustakaan Untuk Keseluruhan Perguruan Tinggi
k. Daftar Tanah/Bangunan/Gedung/Ruang/Laboratorium untuk prodi baru yang tersedia
saat ini atau akan disediakan sebelum Keputusan Penyelenggaraan Prodi diterbitkan
Direktorat Jenderal
l. Daftar Alat Pembelajaran/seminar/rapat yang tersedia saat ini atau akan disediakan sebelum
Keputusan Penyelenggaraan diterbitkan Direktorat Jenderal
m. Daftar Alat praktikum/penelitian yang tersedia saat ini atau akan disediakan sebelum
Keputusan Penyelenggaraan Prodi diterbitkan Direktur Jenderal
n. Data Keuangan 5 (lma) tahun terakhir tanpa program studi baru (dalam jutaan rupiah)
o. Data Keuangan 5 (lima) tahun terakhir dengan program studi baru (dalam jutaan rupiah)
p. Kepustakaan Sesuai Dengan Kurikulum Prodi - Daftar Pustaka/Buku Teks Wajib yang tersedia
saat ini atau akan disediakan sebelum Keputusan Penyelenggaraan diterbitkan Direktor
Jenderal
q. Kepustakaan Sesuai Dengan Kurikulum Prodi - Daftar Jurnal Yang Tersedia Saat Ini Atau
Akan Disediakan Sebelum Keputusan Penyelenggaraan Diterbitkan Direktur Jenderal
r. Kepustakaan Sesuai Dengan Kurikulum Prodi - Daftar Pustaka/Buku Teks Elektronik (eBook)
yang tersedia saat ini atau akan disediakan sebelum Keputusan Penyelenggaraan
diterbitkan Direktur Jenderal
s. Kepustakaan Sesuai Dengan Kurikulum Prodi - Daftar e-Jurnal yang tersedia saat ini atau
akan disediakan sebelum Keputusan Penyelenggaraan diterbitkan Direktur Jenderal
Daftar Riwayat Hidup Dosen dan Tenaga Kependidikan disertai Foto Copy Ijazah yang telah
dilegallisasi.
Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program Studi PTS 37
Contoh
PROPOSAL
PROGRAM STUDI
............................................................... (nama
program studi)
......................................................
(nama PTS)
...................
Logo Perguruan Tinggi
...............................................
nama kota, bulan dan tahun
Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program Studi PTS 38
DAFTAR ISI
Hal
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar (jika ada)
Daftar Lampiran
I. PENDAHULUAN
1.1 Analisis Situasi
1.1.1 Misi, Tujuan, Dan Cara Pencapaian Tujuan
1.1.2 Manfaat Program Studi
1.1.3 Kemampuan Dan Potensi Perguruan Tinggi
1.1.4 Analisis Kekuatan, Kelemahan, Peluang Dan Ancaman
1.2 Aspek Spesifikasi
1.2.1 Nomeklatur Dan Jenjang Program Studi
1.2.2 Posisi Program Studi
1.2.3 Keunggulan Dan Karakteristik Program Studi
1.2.4 Hubungan Program Studi Yang Diusulkan Terhadap Program Studi Lain Pada
Institusi Pengusul
II. KURIKULUM
2.1 Rumpun Keilmuan
2.1.1 Bidang Ilmu/Kajian Yang Menjadi Pokok Program Studi Dan
Konstelasinya Dengan Bidang Ilmu Lainnya
2.1.2 Perkembangan Bidang Ilmu/Kajian
2.1.3 Perkembangan rancangan keahlian (khusus prodi vokasi)
2.2 Rancangan Kurikulum
2.2.1 Profil Dan Profesi Lulusan Program Studi
2.2.2 Analisis Profil
2.2.3 Capaian Pembelajaran Program Studi
2.2.4 Matriks Bahan Kajian Yang Diturunkan Dari Capaian Pembelajaran
2.2.5 Mata Kuliah Yang Mengait Pada Bahan Kajian
2.2.6 Susunan Mata Kuliah Per Semester Berikut Bobotnya
2.3 Sistem Pembelajaran
2.3.1 Metode Dan Bentuk Pembelajaran Yang Diadopsi
2.3.2 Cara Mengembangkan Suasana Dan Interaksi Akademik Dan Perilaku
Kecendekiawanan
2.3.3 Rancangan Proses Pembelajaran Yang Terkait Dengan Penelitian
Mahasiswa Pada Tugas Akhir
2.3.4 Rancangan Proses Pembelajaran Yang Terkait Dengan Pengabdian Kepada
Masyarakat
2.3.5 Sistem/Pola Pembelajaran Yang Dapat Mengantarkan Lulusan Mampu
Membuat Karya Ilmiah/Nyata Layak Publikasi
2.3.6 Sistem Pembobotan Dan Beban Belajar
2.3.7 Sistem Penilaian Pembelajaran Dan Tata Cara Pelaporan Penilaian
Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program Studi PTS 39
III. SUMBERDAYA
3.1 Sumberdaya Manusia
3.1.1 Ketersediaan Jumlah Dan Kualifikasi Seluruh Dosen
3.1.2 Ketersediaan Jumlah Dan Kualifikasi Tenaga Kependidikan
3.1.3 Perencanaan Pengembangan Dosen Dan Tenaga Kependidikan
3.1.4 Kebutuhan Dan Mekanisme Pemenuhan Kebutuhan Dan Rencana
Pengembangannya
3.1.5 Kebijakan Tentang Value And Reward System Untuk Sumberdaya
Manusia
3.2 Sarana dan Prasarana
3.2.1 Kesiapan Sarana Dan Prasarana Pembelajaran
3.2.2 Kebutuhan Dan Mekanisme Pemenuhan Kebutuhan, Dan Perencanaan
Pengembangan Sarana Dan Prasarana
V. PENDANAAN
5.1 Manajemen Finansial
5.1.1 Kebijakan, Regulasi, Panduan, Dan SOP Dari Manajemen Keuangan Di
Institusi Pengusul
5.1.2 Kebijakan Untuk Mencegah Korupsi
5.1.3 Kebijakan Untuk Memastikan Terjadinya Efektivitas Dan Efisiensi
Menajemen Keunagn Di Insititusi Pengusul
5.1.4 Kebijakan Tentang Aid And Affordability
5.1.5 Keterlibatan Aktif Pengelola Program Studi Dalam Proses Pengelolaan Dana
5.1.6 Cash Flow Selama Lima Tahun Pertama Penyelenggaraan Program Studi
5.1.7 Cara Penggalangan Sumber Dana Untuk Operasional Pendidikan, Riset,
Pengabdian Kepada Masyarakat, Dan Dana Investasi
5.2 Aspek Keberlanjutan
5.2.1 Jumlah Dan Kebutuhan Lulusan Dengan Profil Dan Kompetensi Seperti Lulusan
Program Studi
5.2.2 Jumlah Dan Lulusan Yang Dihasilkan Dibandingkan Dengan Kebutuhan Pasar
Dalam Menyerap Lulusan
5.2.3 Keberadaan Sumber Peserta Didik
5.2.4 Jumlah Mahasiswa Yang Akan Direkrut
5.2.5 Dukungan Kerjasama
5.2.6 Penggalangan Beasiswa Untuk Mahasiswa Yang Tidak Mampu Secara
Ekonomi
Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program Studi PTS 40
VIII. KESIMPULAN
LAMPIRAN
Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program Studi PTS 41
Contoh
Pengusul yang telah memperoleh Surat Rekomendasi dari Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (L2 Dikti) di
wilayah PTS yang akan membuka program studi dapat mengajukan Proposal Program Studi dengan format
terlampir.
Penyusunan Proposal Program Studi ini merujuk kepada peraturan yang telah ada dan telah
disesuaikan untuk kebutuhan evaluasi daring (on-line). Pengusul harus mengikuti format yang telah
disediakan dan memberikan keterangan ringkas dan jelas disertai dengan data dari sumber yang sah.
Format Proposal Program Studi mengacu pada Ketentuan dan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku,
terdiri atas:
Pada setiap bagian atau sub bagian, pengusul perlu menyajikan informasi dan analisis yang berkaitan dengan
aspek-aspek yang diminta sesuai dengan halaman maksimum yang ditentukan, pada kertas berukuran A4,
Font 11-Calibri, margin kiri, kanan, atas, bawah imasing-masing 2cm. Pengusul juga wajib memberikan data
yang mendukung terhadap analisis atau pernyataan pada aspek kualitatif terkait. Olahan atau analisis data
dimasukkan ke dalam badan dokumen sedangkan data yang relevan dapat disampaikan dalam Lampiran
apabila halaman tidak mencukupi.
Program studi : ..
Program studi lain yang diusulkan pada saat bersamaan, apabila ada, yaitu:
1. Program (misalnya Program Sarjana)
2. Program (misalnya Program Diploma Tiga) 3.
dan seterusnya bila lebih dari dua.
Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program Studi PTS 42
I. PENDAHULUAN
II. KURIKULUM
CATATAN : Analisis yang diberikan harus didukung oleh data yang mendukung pernyataan tersebut
diatas.
III. SUMBERDAYA
CATATAN : Uraian yang diberikan di atas harus didukung oleh data-data yang mendukung
pernyataan tersebut diatas.
Catatan : Lengkapi uraian di atas dengan data berdasarkan jumlah, spesifikasi, dan fungsi sehingga
sesuai dengan program pembelajaran yang direncanakan.
Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program Studi PTS 45
Sajikan tabel daftar publikasi tiga tahun terakhir seluruh dosen yang mengampu program studi yang
diusulkan (nama, judul artikel, nama jurnal, volume nomor halaman, tahun) atau makalah yang
dipresentasikan pada pertemuan ilmiah. Artikel tersebut dapat dilacak keberadaannya melalui internet.
V. PENDANAAN
6. Cash flow selama lima tahun pertama penyelenggaraan program studi secara
komprehensif yang menyangkut:
Dana operasional
Sumber dana investasi
Sumber dana yang berkelanjutan bukan SPP
Kontribusi peserta didik (dapat berupa SPP)
Sumber dana lainnya
7. Cara penggalangan sumber dana untuk dana operasional pendidikan, riset, pengabdian
masyarakat, dan dana invesitasi untuk menunjang penyelenggaraan Program Studi yang
diusulkan sesuai dengan cash flow yang direncanakan pada butir 6.
CATATAN : Penjelasan yang diberikan diatas harus didukung oleh dokumen pendukung yang
relevan.
Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program Studi PTS 47
1. Uraikan Sistim Penjaminan Mutu Internal (SPMI) yang dapat menjamin terselenggaranya proses
pembelajaran pada Program studi yang diusulkan sehingga dapat dicapai Capaian Pembelajaran
(Learning Outcomes) yang telah ditetapkan
2. Jelaskan dan gambarkan dalam bentuk bagan pengorganisasian Sistem Penjaminan Mutu Internal
(lembaga/unit kerja, personil, ruang lingkup tugas, prosedur kerja dsb)
3. Jelaskan informasi tentang Kebijakan SPMI, Manual SPMI, Standar SPMI, dan Formulir SPMI
yang sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan Tinggi (Peraturan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan Nomor 49 Tahun 2014 dan Surat Edaran Direktur Jendral Pendidikan Tinggi
Nomor 152/ET/2012).
4. Jelaskan implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal pengusul
5. Jelaskan sistem monitoring dan evaluasi penjaminan mutu internal pengusul dan tindak
lanjutnya.
VIII. KESIMPULAN
Berikan kesimpulan berupa analisis yang ringkas namun komprehensif minimal berisi
penjelasan bagaimana program studi yang diusulkan akan memenuhi kebutuhannya.
Sesuaikan dengan data dan analisis sebelumnya, sehingga kesimpulan mencerminkan bahwa
program studi yang diusulkan layak dibuka dan dapat terselenggara secara berkelanjutan.
Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program Studi PTS 48
Baris pada tabel ini dapat ditambah/dikurangi disesuaikan dengan kebutuhan. Kolom pada tabel ini tidak diperkenankan ditambah/dikurangi
Baris pada tabel ini dapat ditambah/dikurangi disesuaikan dengan kebutuhan. Kolom pada tabel ini tidak diperkenankan ditambah/dikurangi
Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program Studi PTS 49
Baris pada tabel ini dapat ditambah/dikurangi disesuaikan dengan kebutuhan. Kolom pada tabel ini tidak diperkenankan ditambah/dikurangi
Baris pada tabel ini dapat ditambah/dikurangi disesuaikan dengan kebutuhan. Kolom pada tabel ini tidak diperkenankan ditambah/dikurangi
Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program Studi PTS 50
Baris pada tabel ini dapat ditambah/dikurangi disesuaikan dengan kebutuhan. Kolom pada tabel ini tidak diperkenankan ditambah/dikurangi
Lampiran h - Daftar Ruang Auditorium/Seminar Dengan Perangkat Multi Media Untuk Keseluruhan Perguruan Tinggi
Lampiran k - Daftar Tanah/Bangunan/Gedung/Ruang/Laboratorium untuk prodi baru yang tersedia saat ini atau akan disediakan sebelum Keputusan
Penyelenggaraan Prodi diterbitkan Direktorat Jenderal
Ruang
Kuliah
Umum
Ruang
seminar
dengan multi
media
Ruang Rapat
kaprodi dan
dosen
Ruang Kerja
Dosen
Labora-
torium
Baris pada tabel ini dapat ditambah/dikurangi disesuaikan dengan kebutuhan. Kolom pada tabel ini tidak diperkenankan ditambah/dikurangi
Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program Studi PTS 54
Lampiran l - Daftar Alat Pembelajaran/ seminar/rapat yang tersedia saat ini atau akan disediakan sebelum Keputusan Penyelenggaraan diterbitkan Direktorat Jenderal
Baris pada tabel ini dapat ditambah/dikurangi disesuaikan dengan kebutuhan. Kolom pada tabel ini tidak diperkenankan ditambah/dikurangi
Lampiran m - Daftar Alat praktikum/penelitian yang tersedia saat ini atau akan disediakan sebelum Keputusan Penyelenggaraan Prodi diterbitkan Direktur
Jenderal
Lampiran n - Data Keuangan 5 (lma) tahun terakhir tanpa program studi baru (dalam jutaan rupiah)
Tahun Pertama Tahun Kedua Tahun Ketiga Tahun Keempat Yahun Kelima
Jumlah perolehan dana total
Sumber pendanaan
Belanja investasi
Belanja operasional
Gaji dan upah
Pelaksanaan Pendidikan/pembelajaran
Pelaksanaan Penelitian dan Pengabdian
kepada masyarakat
Administrasi
Lain-lain
Biaya pemeliharaan
Jumlah fakultas yang dibiayai
Jumlah program studi yang dibiayai
Lampiran o - Data Keuangan 5 (lima) tahun terakhir dengan program studi baru (dalam jutaan rupiah)
Tahun Pertama Tahun Kedua Tahun Ketiga Tahun Keempat Tahun Kelima
(Proyeksi Th-1) (Proyeksi Th-2) (Proyeksi Th-3) (Proyeksi Th-4) (Proyeksi Th-5)
Tambahan Belanja investasi
Tambahan Belanja pemeliharaan
Tambahan Belanja operasional
Sumber pendanaan tambahan
Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program Studi PTS 56
Daftar Pustaka/Buku Teks Wajib yang tersedia saat ini atau akan disediakan sebelum Keputusan Penyelenggaraan diterbitkan Direktor Jenderal
Tersedia
Mata Tersedia Akan
No Judul Buku ISBN/Penerbit Pengarang Jumlah Mata Kuliah Resouce
Kuliah khusus disediakan
Sharing
Mata 1
Kuliah 1 2
3
4
5
Mata 6
Kuliah 2 7
8
9
10
Baris pada tabel ini dapat ditambah/dikurangi disesuaikan dengan kebutuhan. Kolom pada tabel ini tidak diperkenankan ditambah/dikurangi
Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program Studi PTS 57
Daftar Jurnal yang tersedia saat ini atau akan disediakan sebelum Keputusan Penyelenggaraan diterbitkan Direktur Jenderal
Daftar Pustaka/Buku Teks Elektronik (eBook) yang tersedia saat ini atau akan disediakan sebelum Keputusan Penyelenggaraan diterbitkan Direktur Jenderal
Nomor : 109/YSN/02/2017
Hal : Usul penambahan Program Studi
Lampiran : 1(satu) dokumen.
Dengan hormat,
Melalui surat ini perkenankan kami, Universitas/Institut/Sekolah Tinggi/Politeknik/Akademi
....................., mengusulkan penambahan Program Studi baru di Yayasan/Perkumpulan/Badan Hukum
Nirlaba ....................., yaitu program studi sebagai berikut:
1. Program Studi ..................................... Program ........................(mis: Program Sarjana)
2. Program Studi ..................................... Program ........................(mis: Program Diploma Tiga)
3. Program Studi ..................................... Program .........................
4. Program Studi ..................................... Program .........................
5. dst.
Bersama ini kami sampaikan ..... (...........) buah Proposal Program Studi.
SANKSI
a. Untuk menegakkan Kode Etik tersebut di atas, Direktur Jenderal membentuk Komisi Etik yang
terdiri atas 5 (lima) orang yang berwenang mengevaluasi dan memberi rekomendasi kepada
Direktur Jenderal tentang penjatuhan sanksi, apabila terjadi pelanggaran Kode Etik tersebut.
b. Anggota tim Penilai yang melanggar Kode Etik di atas akan dievaluasi dan dijatuhi sanksi oleh
Direktur Jenderal setelah mempertimbangkan rekomendasi Komisi Etik.
Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program Studi PTS 62
SANKSI
Pelanggaran Kode Etik di atas menyebabkan usul Pendirian PTS dan/atau Penyelenggaran Prodi PTS tidak
diproses dan dikembalikan kepada Pengusul.