Anda di halaman 1dari 10

cover

i
kata pengantar

ii
daftar isi Commented [w1]:

Table of Contents
Type chapter title (level 1) ..................................................................................................................... 1
Type chapter title (level 2) .................................................................................................................. 2
Type chapter title (level 3) .............................................................................................................. 3
Type chapter title (level 1) ..................................................................................................................... 4
Type chapter title (level 2) .................................................................................................................. 5
Type chapter title (level 3) .............................................................................................................. 6

iii
daftar gambar

iv
daftar tabel

v
daftar lamppiran

vi
vii
Bab 1. Pendahuluan

1.1. Latar Belakang

ASI merupakan asupan penting bagi bayi, dan memiliki ribuan manfaat untuk
perkembangan si bayi. ASI memberikan semua energi dan gizi (nutrisi) yang dibutuhkan bayi
selama 6 bulan pertama hidupnya. Pemberian ASI eksklusif mengurangi tingkat kematian
bayi yang disebabkan berbagai penyakit yang umum menimpa anak-anak, seperti diare dan
radang paru-paru, serta mempercepat pemulihan bila sakit dan membantu menjarangkan
kelahiran. (Nurhaeti Yuliarti, 2010)
Namun, seringkali ibu menyusui mengalami masalah terkait jumlah produksi ASI. Masalah
ini disebakan oleh beberapa faktor, yaitu pengaruh pengonsumsian obat tertentu, stres atau
keletihan pasca melahirkan dan ASI yang tidak keluar karena permasalahan klinik.
Salah satu upaya untuk meningkatkan produktivitas ASI adalah dengan mengonsumsi daun katuk.
Daun katuk (Sauropus androgynus) mengandung lactagogum yang berfungsi untuk memperlancar produksi
ASI, mengandung protein, mineral, dan vitamin-vitamin. Komponen protein berkhasiat merangsang
peningkatan air susu, sedangkan steroid dan vitamin A berperan merangsang polifersi epitel alveolus sehingga
akan terbentuk alveolus yang baru, dengan demikian terjadi peningkatan jumlah alveolus dalam kelnjar
ambing. (Sri Hardjanti, 2008) Commented [w2]: untuk menghilangkan spasi yg jaraknya jauh
ketika dikolomkan lewat home -> font -> character spacing ->
Daun katuk banyak ditemui di daerah tropis terutama di Indonesia, khususnya di spasing -> condensed
daerah pedesaan yang banyak ditanam di kebun. Tetapi, saat ini sulit dijumpai sehingga
perlu dibudidayakan untuk meningkatkan jumlahnya di pasaran. Untuk itu, dibutuhkan
suatu sediaan daun katuk agar lebih efisien, terutama bagi masyarakat kota yang tidak
mudah mendapatkan sayuran segar.
(Sulaiman, 2016) (NAim, 2009) Commented [w3]: references -> insert citation -> add new
source
A. Masalah
a. Banyak ibu menyusui yang mempunyai masalah dalam pemberian ASI kepada
anaknya
b. Pemanfaatan daun katuk sebagai pelancar produksi ASI belum optimal
c. Olahan pangan katuk dalam bentuk sayur kurang diminati sehingga dibutuhkan
inovasi agar lebih diminati dan lebih praktis
d. Sulitnya mendapat daun katuk di pasaran

B. Rumusan Masalah
a. Apakah permen daun katuk PEKA dapat menjadi solusi bagi ibu menyusui yang
mempunyai masalah dalam produksi ASI ?
b. Apakah pemanfaatan daun katuk dalam bentuk permen akan diminati oleh
masyarakat ?
c. Apakah dengan memanfaatkan daun katuk menjadi permen dapat meningkatkan
ketersediaan daun katuk di pasaran ?

C. Tujuan
a. Mengatasi permasalahan produksi ASI ibu menyusui dengan mengonsumsi
makanan-makanan pemicu produksi air susu, salah satunya dengan daun katuk
b. Mengoptimalkan pemanfaatan daun katuk sebagai pelancar produksi ASI dengan
dibuat sebuah produk berupa suplemen yang berbentuk permen

1
c. Meningkatkan jumlah katuk di pasaran dengan menjadikannya bahan utama
produk permen katuk PEKA pelancar produksi ASI, sehingga juga menambah
nilai ekonomi dari katuk.
Jumlah daun pada perlakuan yangberbeda ditunjukkan pada tabel berikut :
Tabel 1
Tabel 1. Jumlah daun
Tabel 1. Jumlah daun per perlakuan pada umur 2 SMT dan 4SMT

Commented [w4]: jangan ada garis di tengahnya Cuma bagian


top dan bottom : home -> border

Gambar 1. Buku

Gambar 1. Buku yang diharpkan mampu meningkatkan minat

membaca

2
Bibliography

NAim, S. (2009). Biologi. Surakarta: Nuta Press.

Sulaiman, U. (2016). Haha. Biologi , 20-29.

Install Mendeley buat referensi

TUGAS :

1. PERBAIKI BAB 1 DIKASIH PUSTAKANYA SEBANYAK

BANYAK NYA MIN 3 LEMBAR

2. CARI PUSTAKA SEBANYAK BANYAKNYA

Anda mungkin juga menyukai