Anda di halaman 1dari 8

LEMBAR PENGESAHAN

RANCANG BANGUN SISTEM KENDALI ON-LOAD TAP CHANGER


(OLTC) PADA TRAFO DISTRIBUSI TEGANGAN RENDAH BERBASIS
MIKROKONTROLLER ATMEGA16

Oleh :

EIKJUN FAISAL S HARRY PUTRA SIREGAR


NIM. 1205032072 NIM. 1205031022

MARIO S SIREGAR TANIA SUNDARIKA TARIGAN


NIM. 1205032088 NIM. 1205031050

Proposal Pengajuan Proyek Tugas Akhir ini diketahui dan disetujui oleh :

Medan, April 2015

Kepala Prodi Teknik Listrik Dosen Pembimbing

Ir. GUNORO, MT Ir.JULI IRIANI, MT


NIP. 19620903 198903 1 004 NIP. 19620709 198803 2 002

1
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................... 1


DAFTAR ISI ........................................................................................................... 2
I. Latar Belakang Masalah................................................................................... 3
II. Batasan Masalah .............................................................................................. 4
III. Maksud dan Tujuan.......................................................................................... 4
IV. Manfaat ............................................................................................................ 4
V. Metodologi ....................................................................................................... 4
VI. Blok Diagram ................................................................................................... 5
VII. Cara Kerja Rangkaian ...................................................................................... 6
VIII.ANGGARAN DANA ..................................................................................... 7

2
I. Latar Belakang Masalah
Tap changer adalah alat perubah perbandingan transformasi untuk
mendapatkan tegangan operasi sekunder yang lebih baik (diinginkan) dari
tegangan jaringan / primer yang berubah-ubah. Perkembangan sistem kelistrikan
saat ini telah mengarah pada peningkatan efisiensi dan mutu tegangan dalam
penyaluran energi listrik. Peningkatan efisiensi dan mutu tersebut dapat dimulai
dari pembangkitan, transmisi dan distribusi. Pada sisi distribusi, peningkatan
efisiensi dapat dilakukan dengan cara mengurangi terjadinya jatuh tegangan pada
saluran dan memberikan tingkat tegangan yang aman bagi peralatan pelanggan
karena kondisi tegangan yang tidak stabil dan diluar batas toleransi dapat
mengakibatkan kerusakan peralatan listrik. Kejadian ketidakstabilan tegangan
sering terjadi di sekitar kita bahkan di rumah kita sendiri. Tegangan sumber dari
PLN kadang naik kadang turun, bahkan akibat fluktuasi tegangan ini kadang
untuk menghidupkan lampu saja tegangan tidak cukup atau kurang tegangan
sehingga efeknya adalah umur lampu yang semakin singkat. Ketidakstabilan
tegangan ini juga menjadi penyebab rusaknya barang-barang elektronik yang
sensitif seperti komputer Apa yang menyebabkan fluktuasi tegangan pada beban
tersebut? Penyebab naik turunnya tegangan listrik tersebut diak lain dikarenakan
incoming voltage trafo distribusi mengalami penurunan tegangan dan dikarenakan
panjang saluran dari gardu distribusi ke pelanggan terlalu jauh sehingga banyak
drop tegangan di sepanjang saluran transmisi. Salah satu cara untuk memperbaiki
jatuh tegangan adalah menggunakan metode On Load Tap Changer yang terdapat
pada trafo distribusi tegangan rendah. Menaikkan dan menurunkan tegangan dapat
dilakukan dengan menambah atau mengurangi jumlah tap yang terdapat pada
trafo distribusi. Adapun tujuan pengendalian tegangan sistem dengan
menggunakan On Load Tap Changer adalah agar penggunaan daya dan tegangan
menjadi lebih ekonomis yaitu tegangan yang digunakan sesuai dengan tegangan
yang didesain dari peralatan yang dipakai, sampai pada suatu batas tertentu (Set
Point). Set Point inilah yang kita gunakan sebagai acuan untuk menjaga kestabilan
tegangan pada beban sehingga naik turunnya tegangan tidak melewati batas
toleransi dari kebutuhan tegangan peralatan, sehingga umur peralatan elektronik
lebih panjang.

3
II. Batasan Masalah
Dalam pembuatan tugas akhir ini, pengendalian OLTC dilakukan dengan
menggunakan mikrokontroller ATMEGA16 dengan memiliki batasan sebagai
berikut:

Tidak membahas intruksi-intruksi program mikrokontroller secara


keseluruhan
Tidak membahas beban dan karakteristik beban yang disuplai oleh
transformator dengan OLTC
Pengujian dilakukan pada trafo isolasi 220v/220v satu fasa.
Tidak membahas intruksi progaran Visual BASIC dan BASCOM-AVR
secara menyeluruh

III. Maksud dan Tujuan


Adapun tujuan pembuatan tugas akhir ini kami buat adalah :

a. Merancang sistem pengendalian otomatis OLTC dengan tegangan


sekunder trafo sebagai set point.
b. Membuat miniatur trafo isolasi 220v/220v sebagai simulator trafo
distribusi tegangan rendah 20kv/400v

IV. Manfaat
Adapun manfaat dari tugas akhir ini adalah:
1. Menjaga Kestabilan tegangan pada sisi sekunder trafo
2. Sebgai proteksi dari naik atau jatuh tegangan yg membuat umur
barang-barang elektronik berkurang.

V. Metodologi
Dalam penyusunan laporan proyek kerja tugas akhir ini dalam
memperoleh data, penulis menggunakan beberapa metode, diantaranya :

4
1. Metode Observasi
Suatu metode dimana penulis menggunakan pengamatan langsung
pada obyek untuk memperoleh data kuantitatif serta gambaran secara jelas
terhadap permasalahan yang terjadi.
2. Metode Study Literatur
Suatu metode yang dilakukan dengan melalui buku-buku literatur,
data referensi maupun manual book yang diperoleh. Hal ini diperlukan
sebagai bahan penyusunan laporan Tugas Akhir.

3. Analisa Data
Melakukan pencarian data dengan melakukan observasi yang mempunyai
sumber data yang akan digunakan sebagai factor penentu dalam perancangan
pengendalian OLTC.

VI. Blok Diagram


Secara garis besar sistem kerja alat ini ditunjukkan oleh diagram blok
dalam gambar 1.

SEKUNDER
SUMBER PLN PRIMER TRAFO BEBAN
TRAFO

MOTOR SENSOR ARUS

MIKROKONTR
OLLER

Gambar 1. Blok Diagram

5
VII. Cara Kerja Rangkaian

SENSOR

L1 R

SERVO MOTOR

MIKRO KONTROL

Gambar 2. Diagram Rangkaian


Sensor arus ditempatkan di sekunder trafo. Sensor arus diatur untuk
membuat acuan tegangan yang diinginkan di sekunder trafo/tegangan
beban. Saat terjadi penurunan tegangan di beban, sensor akan memberikan
feedback terhadap mikrokontroller untuk menggerakkan motor servo. Saat
tegangan pada beban naik, motor servo akan menggerakkan ujung L1 ke
arah lilitan primer trafo yang lebih kecil dan sebaliknya berlaku juga jika
tegangan pada beban naik maka motor servo menggerakkan ujung L1 ke
lilitan primter trafo yang lebih banyak.

6
VIII. ANGGARAN DANA

Jumlah
Nama Barang / Total Harga
No @(Rp)
Komponen Komponen (Rp)
1 Trafo - motor Dc 1 200.000 200.000
2 Modul mikrokontroler 1 paket 500.000 500.000
3 Trafo pt (sensor ) 2 80.000 160.000
Regulator tegangan 12
4 1 50.000 50.000
volt
5 Modul IC driver motor 1 60.000 60.000
6 Relay 220 1 100.00 100.000
7 MCB 1 85.000 85.000
8 kabel 50.000 50.000
9
10
11
12
13
Jumlah = Rp. 1.205.000

Biaya Pembuatan Mekanik


Biaya Pembuatan Box Rp. 250.000

Biaya Lain Lain Rp. 1.000.000

+
Total Biaya Rp. 2.455.000

7
IX. TIME SCHEDULE

Waktu/Minggu
No JenisPekerjaan
6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1
Pengajuaan Proposal
2
Desain rangkaian sistem
3
Survey komponen
4
Membeli komponen
5
Desain PCB dan pemasangan komponen
7
Pengujian modul
8
Membuat program
9
Penggabungan system dengan mekanik
10
Pengujian system dan analisa system
11
Membuat laporan realisasi
12
Persentase sidang

Anda mungkin juga menyukai