I. PENDAHULUAN
Tanaman ini awalnya berasal dari benua Asia yaitu India dan Birma. Daerah
Karibia, Malaysia, Afrika Barat, Afrika Tengah, Afrika Timur, dan Amerika
(Firmanto, 2011).
Terung adalah jenis sayuran yang sangat populer dan disukai oleh banyak
orang karena rasanya enak khususnya dijadikan sebagai bahan sayuran atau
lalapan. Selain itu terung juga mengandung gizi yang cukup tinggi, terutama
sayuran bergizi bagi penduduk. Menurut Sunarjono (2013), bahwa setiap 100 gr
solasodin.
Tanaman ini dapat tumbuh sampai ketinggian sekitar 1000 m dpl, tetapi di
dataran rendah tumbuhnya lebih cepat (Rukmana, 2002). Suhu yang paling cocok
untuk tanaman terung adalah 22o-30oC dengan perbedaan sedikit antara suhu
siang dan malam. Tanaman ini tumbuh baik pada tanah-tanah lempung berpasir
dengan drainase yang baik. Terung tidak terlalu memerlukan suhu tinggi selama
pertumbuhannya, namun juga tahan terhadap curah hujan yang tinggi dan tanah
tidak terlalu lembab. Sayuran ini termasuk tanaman yang sedikit tahan terhadap
pasar tani atau pasar tradisional dengan harga yang relatif murah. Akhir-akhir ini
bisnis terung masih memberikan peluang pasar yang cukup baik terutama untuk
terung lokal yang belakangan ini telah berhasil menembus pasaran luar negeri
dipanen guna untuk menjaga kualitas sayur agar tidak rusak atau membusuk.
harus dilakukan pengawetan untuk menambah daya simpan sayuran dan tentunya
Namun fungsi STA tersebut belum seefektif dan seefesien yang diharapkan,
sehingga harga yang diterima petani rendah dan harga yang diterima konsumen
tinggi disebabkan oleh rantai pemasaran yang cukup panjang (Saptana dan
pemasarannya terjamin karena modern market memiliki pemasaran yang jelas dan
permintaannya berkelanjutan serta harga yang diterima petani akan lebih tinggi,
pertanian terutama sayuran maka akan mengurangi resiko sayuran rusak dan
busuk. Selain itu, dengan adanya kemitraan yang dibentuk antara petani dengan
modern market, maka harga yang diterima oleh petani akan lebih tinggi
kegiatan sortasi dan grading yang dilakukan oleh petani sesuai dengan kontrak
Modern market atau pasar modern merupakan pasar yang tergolong cukup
banyak dan cepat berkembang di Indonesia. Terdapat tiga kelas modern market
market memiliki keunggulan ditengah masyarakat yaitu dari segi pelayanan yang
menarik, harga terjangkau dan serba instan. Selain itu, modern market dalam
memasarkan produknya disusun secara teratur dan hygienis, sehingga hal ini
Pangsa modern market telah mencapai lebih 30 persen melonjak tajam dalam
sepuluh tahun terakhir ini (Purwanto, 2012). Modern market mempunyai modal
yang sangat besar dan menjalin hubungan atau bekerjasama langsung dengan
Pemasaran terung ungu yang dilakukan oleh Mitra Tani Parahyangan yaitu ke
modern market, restoran dan pasar tradisional. Pemasaran terung ungu yang
dengan pasar. Kerjasama yang dijalin oleh Mitra Tani Parahyangan terutama
dalam pemasaran terung ungu tidak semuanya yang memiliki kontrak kerjasama
secara tertulis, hanya pemasaran terung ungu ke modern market yang memiliki
1.2. Tujuan
Adapun tujuan penulisan laporan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :
pembangunan. Peranannya bukan hanya nyata sebagai penyerap tenaga kerja dan
memberi peluang baru bagi terbukanya kesempatan berusaha, namun juga sangat
hortikultura merupakan salah satu mata dagang ekspor non migas yang sangat
potensial di pasaran.
Terung ungu termasuk salah satu sayuran buah yang banyak digemari oleh
Indonesia hasil terung ungu rata-rata yaitu 32,64 34,11 kwintal/hektar, padahal
untuk luasan satu hektar dapat dihasilkan 30 ton terung (Rukmana, 2002). Terung
ungu memiliki potensi pasar tidak hanya di pasar dalam negeri saja, tetapi juga
memiliki pasaran yang baik di pasar internasional karena terung ungu telah
Potensi pasar terung ungu juga dapat dilihat dari segi harga yang
lebih besar terhadap serapan pasar dan petani. Permintaan komoditas terung ungu
Terung ungu merupakan jenis terung yang paling terkenal dari jenis
a. Taksonomi
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Sub-divisio : Angiospermae
Kelas : Dycotyledonea
Ordo : Tubiflorae
Family : Solanaceae
Genus : Solanum
b. Morfologi
Batang
Permukaan kulit batang, cabang, ataupun daun tertutup oleh bulu-bulu halus.
Buah
Bentuk buah beragam yaitu silindris, lonjong, oval atau bulat. Warna kulit
ungu hingga ungu mengilap. Terung ungu merupakan buah sejati tunggal,
berdaging tebal, lunak, dan berair. Buah tergantung pada tangkai buah. Dalam
satu tangkai umumnya terdapat satu buah terung ungu, tetapi ada juga yang
memiliki lebih dari satu buah. Biji terdapat dalam jumlah banyak dan tersebar di
dalam daging buah. Daun kelopak melekat pada dasar buah, berwarna hijau atau
keunguan.
Bunga
Bunga terung ungu merupakan bunga banci yaitu berkelamin dua. Dalam
satu bunga terdapat alat kelamin jantan (benang sari) dan alat kelamin betina
(putik). Bunga terung ungu bentuknya mirip bintang, berwarna biru, cerah sampai
sendiri.
Biji
pipih dan berwarna coklat muda. Biji ini merupakan alat reproduksi atau
Akar
yang dapat menembus ke dalam tanah sekitar 80-100 cm. Akar-akar yang tumbuh
mendatar dapat menyebar pada radius 40-80 cm dari pangkal batang tergantung
a. Syarat Iklim
berproduksi baik di dataran tinggi maupun di dataran rendah 1.000 meter dari
permukaan laut. Tanaman ini memerlukan air yang cukup untuk menopang
suhu udara antara 22C-30C, cuaca panas dan iklimnya kering, sehingga cocok
ditanam pada musim kemarau. Pada keadaan cuaca panas akan merangsang dan
tinggi pembungaan dan pembuahan terung ungu akan terganggu yakni bunga dan
Meskipun demikian penanaman terung ungu di daerah yang curah hujannya tinggi
mendapatkan produksi yang tinggi, tempat penanaman terung ungu harus terbuka
b. Syarat Tanah
semua jenis tanah. Keadaan tanah yang paling baik untuk tanaman terung ungu
adalah jenis lempung berpasir, subur, kaya akan bahan organik, aerasi dan
drainasenya baik, serta pada pH antara 6,8-7,3. Pada tanah yang bereaksi asam
(pH kurang dari 5) perlu dilakukan pengapuran. Bahan kapur untuk pertanian
pada umumnya berupa kalsit (CaCO3), dolomit atau kapur (CaO). Jumlah kapur
yang dibutuhkan untuk menaikan pH tanah, tergantung kepada jenis dan derajat
keasaman tanah itu sendiri. Pengapuran biasanya dilakukan sekitar dua minggu
sebelum tanam.
ungu yang baik yaitu bijinya bernas, daya kecambah diatas 85% dan tidak
tercapur dengan benih varietas yang lain. Budidaya terung ungu secara intensif
dimulai dari persiapan media semai. Benih terung ungu yang akan ditanam harus
berasal dari benih hibrida, sehingga hasil yang dicapai lebih optimal.
benih satu persatu ke polibag yang telah berisi campuran tanah dan pupuk
Bibit berumur 15-20 hari di bumbungan atau berdaun empat helai siap
ungu sebaiknya tidak bekas penanaman Solanaceae. Hal ini untuk mencegah
kemungkinan adanya serangan penyakit (patogen) tular tanah. Waktu yang paling
Tata cara pengolahan tanah untuk tanaman terung ungu adalah sebagai
berikut:
berstruktur gembur.
2.2.3. Penanaman
Benih yang telah disemai selama 25 hari setelah semai (HSS) dapat
ditanam pada lubang tanam yang telah disediakan. Ciri dari bibit tanaman terung
ungu yang siap tanam adalah munculnya atau keluar 3 helai daun sempurna atau
mencapai tinggi 7,5 cm. Sebaiknya penanaman dilakukan pada sore hari setelah
Sistem tanam yang digunakan untuk terung ungu adalah sistem single row,
dengan jarak antara tanaman 75 cm. Bibit yang siap tanam dimasukkan ke dalam
lubang tanam yang ditugal sedalam 10-15 cm, kemudian ditekan ke bawah sambil
ditimbun dengan tanah sebatas leher akar (pangkal batang). Untuk menjaga dari
Tanam bibit di lubang tanam secara tegak lalu tanah di sekitar batang
dipadatkan.
2.2.4. Pemeliharaan
1. Penyiraman
Penyiraman dilakukan rutin tiap hari terutama pada fase awal pertumbuhan
dan keadaan cuaca kering. Hal ini terpenting dalam pengairan ini adalah menjaga
tanah tidak kekeringan ataupun terlalu basah. Cara pengairan yaitu disiram
2. Penyulaman
terserang hama dan penyakit atau mati, harus segera diganti dengan tanaman
(bibit) yang baru. Penyulaman ini dilakukan maksimal pada umur 15 hari setelah
pemeliharaan. Cara penyulaman adalah menanam bibit terung ungu yang baru
3. Pemasangan ajir
Fungsi ajir (turus) adalah untuk menopang tanaman terung ungu agar tidak
sistem perakaran tanaman terung ungu. Ajir (turus) ini terbuat dari bilah bambu
setinggi 80-100 cm dan lebar 2-4 cm, ditancapkan secara individu dekat batang
tanaman terung ungu. Batang atau cabang tanaman terung ungu diikatkan pada
ajir tersebut.
waktunya dengan kegiatan pemupukan susulan yaitu pada saat tanaman sudah
dengan alat bantu kored atau cangkul. Hal yang penting untuk perhatikan yaitu
pada waktu melakukan penyiangan dan penggemburan tanah adalah menjaga agar
perakaran tanaman terung tidak rusak atau terluka karena dapat mempermudah
serangan penyakit.
5. Pemupukan Susulan
sebanyak 60-75 hari setelah tanam. Jenis dan dosis pupuk yang digunakan pada
1 : 2 : 1, sebanyak 10 gr /tanaman.
6. Pemangkasan (Perempelan)
Pangkas tunas-tunas liar yang tumbuh mulai dari ketiak daun pertama
hingga bunga pertama juga dirempel untuk merangsang agar tunas-tunas baru dan
pengendalian hama dan penyakit pada terung ungu dilakukan dengan baik, maka
hasil dari produksi terung ungu yang dihasilkan akan maksimal. Berikut ini hama
dan penyakit yang sering menyerang terung ungu serta pengendalian yang dapat
dilakukan.
Ulat Tanah
Hama jenis ini menyerang tanaman pada malam hari, sedangkan pada
siang harinya bersembunyi di dalam tanah atau di balik mulsa PHP. Ulat tanah
lubang tanam.
Ulat Grayak
yang sangat banyak, ulat ini biasanya menyerang di malam hari. Pengendalian
Ulat Buah
Kutu Daun
Kutu daun mengisap cairan tanaman terutama pada daun yang masih
muda, kotoran dari kutu ini berasa manis, sehingga menggundang semut. Daun
Kutu Kebul
putih seperti lilin. Kutu kebul menyerang dan menghisap cairan sel daun,
sehingga sel-sel dan jaringan daun rusak. Pengendalian hama ini dengan cara
Kumbang Kuning
Lalat Buah
telurnya ke dalam buah, kemudian telur berubah menjadi larva, telur-telur ini
yang akhirnya menggerogoti buah terung ungu, sehingga buah menjadi busuk.
kartophidroklorida atau dimehipo dengan dosis sesuai petunjuk yang tertera pada
kemasan.
Rebah Semai
atau dimetomorf dengan dosis 1/2 dari dosis terendah yang tertera pada kemasan.
Layu Bakteri
oleh bakteri. Upaya pengendalian yang dapat dilakukan antara lain dengan
Layu Fusarium
Gejala yang ditimbulkan oleh layu fusarium hampir sama dengan layu
serangan jamur. Upaya pengendalian yang dapat dilakukan antara lain dengan
Busuk Phytopthora
Serangan serius menyebabkan tanaman layu. Daun terung ungu yang terserang
seperti tersiram air panas. Serangan pada buah ditandai dengan bercak kebasah-
basahan yang menjadi coklat kehitaman dan lunak. Pengendalian secara kimiawi
Bercak Daun
terutama pada musim hujan. Serangan ditandai dengan adanya bercak putih dan
bersudut karena dibatasi tulang daun. Bercak berubah menjadi cokelat kelabu
oksitetrasiklin atau dari golongan anorganik seperti tembaga. Dosis sesuai pada
kemasan.
Antraknosa
yang ditandai dengan adanya bercak agak bulat berwarna cokelat muda, lalu
berubah menjadi cokelat tua sampai kehitaman. Semakin lama bercak melebar dan
menyatu akhirnya daun mengering. Gejala lain adalah bercak bulat memanjang
berwarna kuning atau cokelat. Buah yang terserang akan nampak bercak agak
bulat dan berlekuk berwarna cokelat tua, cendawan akan membentuk massa spora
sistemik.
Virus
bercak kuning kebasah-basahan. Penyakit virus sampai saat ini belum ditemukan
penangkalnya. Penyakit ini ditularkan dari satu tanaman ke tanaman lain melalui
vektor atau penular. Beberapa hama yang sangat berpotensi menjadi penular virus
diantaranya adalah kutu kebul, kutu daun, thrips dan tungau. Manusia dapat juga
berperan sebagai penular virus, baik melalui alat-alat pertanian maupun tangan
terutama pada saat perempelan. Beberapa upaya penanganan virus antara lain:
d. Kebersihan alat dan memberi pemahaman kepada tenaga kerja agar tidak
2.2.5. Panen
Buah pertama terung ungu dapat dipetik setelah umur 3-4 bulan tergantung
Ciri-ciri buah siap panen adalah ukurannya telah maksimum dan masih
muda.
Cara panen buah dipetik bersama tangkainya dengan tangan atau alat yang
tajam.
Pemetikan buah berikutnya dilakukan rutin tiap 3-7 hari sekali dengan cara
2.2.6. Pascapanen
kegiatan berikut:
Pewadahan sementara
karung goni atau wadah lain yang praktis untuk dibawa kemana-mana
sewaktu panen.
Pengumpulan
Hasil pemanenan dari kebun segera dikumpulkan pada suatu tempat yang
penyakit.
swalayan.
diinginkan pasar.
Pengemasan
dalam karung goni atau wadah lain yang elastis. Tiap karung goni
Penyimpanan
diangkut ke pasar.
storage).
kerja, pasangan kerja, rekan. Kemitraan adalah suatu strategi bisnis yang
dilakukan oleh dua pihak atau lebih dalam jangka waktu tertentu untuk meraih
Kemitraan merupakan suatu bentuk jalinan kerjasama dari dua atau lebih
pelaku usaha yang saling menguntungkan. Terjadinya kemitraan adalah bila ada
keinginan yang sama untuk saling mendukung dan saling melengkapi dalam
upaya mencapai tujuan bersama. Kemitraan usaha ini dilakukan antara usaha
kecil dengan sektor usaha besar. Dengan adanya kemitraan ini, usaha kecil
(Mathakim).
antara usaha kecil dengan usaha menengah dan atau dengan usaha besar dengan
menguntungkan.
adalah hubungan bisnis usaha pertanian yang melibatkan satu atau sekelompok
dari usaha bisnis yang sama atau saling berkaitan dengan tujuan menjamin
Kemitraan usaha bukanlah penguasaan yang satu atas yang lain, khususnya
yang besar atas yang kecil, melainkan menjamin kemandirian pihak-pihak yang
bermitra. Kemitraan usaha yang inginkan bukan kemitraan yang bebas nilai,
melainkan kemitraan yang tetap dilandasi oleh tanggung jawab moral dan etika
bisnis yang sehat, yang sesuai dengan demokrasi ekonomi. Adapun syarat-syarat
b. Kesetaraan
c. Saling menghargai
f. Saling menguntungkan
memerlukan (Mathakim).
Salah satu maksud dan tujuan dari kemitraan usaha adalah win-win
usaha terutama sekali terhadap hubungan timbal balik, bukan seperti kedudukan
memiliki derajat yang setara bagi masing-masing pihak yang bermitra, maka tidak
ada pihak yang tereksploitasi dan dirugikan, tetapi terciptanya rasa saling percaya
diantara para pihak, sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan keuntungan atau
bekerjasama, maka pasti ada sesuatu nilai tambah yang ingin diraih oleh masing-
masing pihak yang bermitra. Nilai tambah ini selain diwujudkan dalam bentuk
nilai ekonomi seperti peningkatan modal dan keuntungan, perluasan pangsa pasar,
tetapi juga ada nilai tambah yang non ekonomi seperti peningkatan kemampuan
yang dimilikinya, maka dengan bermitra terjadi suatu sinergi antara para pelaku
yang bermitra sehingga nilai tambah yang diterima akan lebih besar. Dengan
demikian terjadi saling isi mengisi atau saling memperkuat dari kekurangan
mencapai target tertentu dengan menggunakan tenaga kerja yang dimiliki oleh
perusahaan yang kecil. Sebaliknya perusahaan yang lebih kecil yang umumnya
relatif lemah dalam hal kemampuan teknologi, permodalan dan sarana produksi
melalui teknologi dan sarana produksi yang dimiliki oleh perusahaan besar.
usaha kecil bertujuan untuk mendorong dan menumbuhkan usaha kecil tangguh
dan modern. Usaha kecil sebagai kekuatan ekonomi rakyat, berakar pada
menengah dan usaha besar sebagai inti membina serta mengembangkan usaha
peningkatan efisiensi dan produktivitas usaha. Dalam hal ini, usaha besar
membina dan mengembangkan usaha kecil menengah sebagai mitra usaha untuk
jangka panjang.
disepakati.
mitra.
perusahaan.
b. Subkontrak
usaha menengah atau usaha besar yang di dalamnya usaha kecil memproduksi
komponen yang diperlukan oleh usaha menengah atau usaha besar sebagai bagian
hubungan antara usaha besar dan usaha kecil menegah, dimana usaha besar
dengan tanggung jawab penuh pada perusahaan induk. Menurut Saptana dan
Daryanto, D (2009), pola ini harus memuat perjanjian tertulis antara dua pihak
atau lebih untuk melakukan atau tidak melakukan perbuatan hukum tertentu yang
perusahaan mitra.
d. Keagenan
perusahaan mitra yang di dalamnya kelompok mitra diberi hak khusus untuk
memasarkan barang dan jasa usaha perusahaan mitra. Namun, perusahaan mitra
terjadi perselisihan, serta klausul lainnya yang memberikan kepastian hukum bagi
kedua belah pihak. Hubungan kemitraan antara usaha kecil dengan menengah dan
salah satu atau lebih bidang produksi dan pengolahan, pemasaran, permodalan,
dan tenaga. Perusahaan mitra menyediakan biaya atau modal dan atau sarana
Syarat kelompok mitra pada pola ini yakni menyediakan lahan, sarana dan
tenaga kerja, sedangkan syarat perusahaan mitra yaitu menyediakan biaya, modal,
Pada dasarnya pola bapak angkat adalah refleksi ketersediaan pihak yang
mampu atau besar untuk membantu pihak lain yang kurang mampu atau kecil
pihak yang memang memerlukan pembinaan. Oleh karena itu, pada hakikatnya
pola pendekatan tersebut adalah cermin atau wujud rasa kepedulian pihak yang
diperjual belikan dengan harga pas dan dengan layanan sendiri. Tempat
berlangsungnya pasar ini adalah di mal, plaza, dan tempat-tempat modern lainnya.
Menurut Elizabeth (2013), pasar modern tidak banyak berbeda dari pasar
tradisional, namun pasar jenis ini penjual dan pembeli tidak bertransaksi secara
langsung melainkan pembeli melihat label harga yang tercantum dalam barang
bahan makanan makanan seperti buah, sayuran, daging namun sebagian besar
barang lainnya yang dijual adalah barang yang dapat bertahan lama. Contoh dari
Tidak terikat pada tempat tertentu, bisa dimana saja (contoh by online).
Tempat bersih.
barang.
yaitu:
a. Minimarket
menerapkan sebuah sistem mesin kasir point of sale untuk penjualannya, namun
meja mesin kasir. Sistem ini juga membantu agar pembeli tidak berhutang.
lainnya. Hal paling penting dalam usaha minimarket adalah pemilihan rak
b. Midimarket
sudah dijual daging dan buah-buahan. Buka bisa 24 jam atau hanya sampai jam
c. Supermarket
camera, furnitur, baju, ikan dan daging, buah-buahan serta minuman. Contohnya
d. Hypermarket
Sebagai contoh Carrefour, Hypermart, Giant Hypermarket, Lotte Mart dan lain-
minggu yaitu dimulai pada tanggal 23 Maret 2015 sampai 30 Mei 2015. Kegiatan
mengenal pemasok sayuran dan pemasaran sayuran dan minggu kesembilan dan
penyusunan Laporan Tugas Akhir dan LIK (Lembaran Isian Kegiatan) serta
presentasi akhir.
Komoditi yang diangkat dalam Laporan Tugas Akhir (LTA) adalah terung
ungu. Terung ungu merupakan salah satu komoditi yang dibudidayakan oleh
Mitra Tani Parahyangan. Luas lahan yang digunakan untuk budidaya terung ungu
yaitu 3.600 m2. Adapun alat dan bahan yang dibutuhkan untuk kegiatan budidaya
Tabel 1. Alat yang dibutuhkan untuk kegiatan budidaya terung ungu luas 3.600 m2
No. Nama Alat Satuan Jumlah
1 Cangkul Buah 4
2 Kored Buah 7
3 Tugal Buah 2
4 Gembor Buah 1
5 Knapsack Buah 2
6 Pisau Buah 7
7 Drum air bersih Buah 2
Sumber: Mitra Tani Parahyangan
Tabel 2. Bahan yang dibutuhkan untuk kegiatan budidaya terung ungu luas
3.600 m2
No. Nama Bahan Satuan Jumlah
1 Benih Gr 75
2 Pupuk kandang Kg 7.200
3 Sekam Kg 4.500
4 Pupuk phonska Kg 26
5 Pupuk ZA Kg 26
6 Insektisida CC 7.000
7 Fungisida Kg 1,4
Sumber: Mitra Tani Parahyangan
usaha, baik usaha skala kecil, skala menengah maupun usaha skala besar.
yang dibentuk Mitra Tani Parahyangan dengan modern market pada umumnya
kemitraan yang dibentuk oleh Mitra Tani Parahyangan, syarat menjalin kontrak
dengan modern market dan cara pembayaran yang dilakukan oleh modern market
Tani Parahyangan dengan modern market dalam pemasaran terung ungu, maka
dapat mengetahui hal-hal yang mengatur kerjasama tersebut serta sebagai acuan
Jenis data yang dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder. Data
primer diperoleh dari wawancara dan diskusi dengan pihak-pihak yang terkait
data dengan melalui telaah/ studi dari berbagai laporan penelitian dan buku
literature yang relevan. Data sekunder dikumpulkan dari literatur yang ada seperti
1. Wawancara
Laporan Tugas Akhir dengan melakukan tatap muka dan tanya jawab
2. Observasi
3. Dokumen
Parahyangan.
hortikultura berupa sayuran. Berbasis ecoprofit dan low pesticide yang didirikan
bergerak di bidang produksi sayuran segar dengan brand ternama dan terpercaya
kelompok tani Mitra Tani Parahyangan yang meliputi 10 anggota dengan luas
lahan 7 ha berfokus pada spesialis tanaman tomat, sawi putih dan jagung.
di daerah Warungkondang dan Sukabumi dengan luas lahan 18,5 ha. Pada
tahun 2002, Mitra Tani Parahyangan mulai supply ke supermarket Jakarta yakni
daerah Cianjur dan Cipanas seiring permintaan pasar LSI untuk sayuran daun.
Pada tahun 2007, Mitra Tani Parahyangan mengembangkan target pasar dengan
dikelola oleh Mitra Tani Parahyangan yaitu 30 ha, 5 ha lahan milik perusahaan
bermitra dengan Mitra Tani Parahyangan. Sampai saat ini Mitra Tani
dipasarkan. Dari 140 jenis tanaman hortikulura tersebut, produk yang paling
banyak dihasilkan yaitu tomat, sawi putih, terung ungu, kol, kacang kapri, kacang
informasi dan merawat aktiva yang mencakup susunan staf, alokasi tugas, dan
Parahyangan terdiri dari lima bagian yaitu bagian produksi (budidaya) sayuran,
bagian administrasi Ibu Nia Kurniawati, penanggung jawab bagian logistik Bapak
Dede Ruhyana dan penanggung jawab pemasaran Bapak Hendi Saepul Maladi.
Sekretaris I Administrasi
Trisiyarni Nia Kurniawati
Bendahara
Yandi Septiyadi
Sekretaris II
Chandra Winata
Budidaya
Bubun
Penanganan Pascapanen
Ujang Yayat
Gambar 1. Struktur organisasi Mitra Tani Parahyangan 2015
Adapun visi dan misi Mitra Tani Parahyangan yaitu sebagai berikut:
Visi
Perusahaan yang dapat memenuhi pasar domestik berbasis ecoprofit dan low
pesticide serta dapat menghasilkan produk yang memiliki kualitas dan kuantitas
terbaik di Indonesia.
Misi
wilayah.
secara terpadu.
Sumberdaya manusia (SDM) merupakan salah satu aset yang paling utama
dalam suatu usaha agribisnis, karena SDM adalah penggerak dalam operasional
perusahaan. Tanpa SDM maka suatu perusahaan tidak akan produktif dan tidak
akan mampu bertahan. SDM yang dimiliki oleh Mitra Tani Parahyangan yaitu
55 orang. SDM yang terdapat pada Mitra Tani Parahyangan dibagi menjadi
bagian pemasaran 1 orang dan bagian logistik 10 orang. SDM yang terdapat pada
oleh Mitra Tani Parahyangan dalam satu bulan yaitu Rp 900.000.000,00 dan
Aset perusahaan yang dimiliki oleh Mitra Tani Parahyangan adalah lahan,
kendaraan, gudang dan rumah untuk karyawan serta alat-alat yang digunakan
dalam proses produksi seperti timbangan, hand tractor dan sebagainya. Adapun
a. Deskripsi Produksi
sendiri yaitu tomat, sawi putih, terung ungu, kol, kacang kapri, kacang merah,
brokoli dan cabai. Lahan yang digunakan untuk budidaya tanaman hortikultura
yaitu 5 ha.
b. Deskripsi Produk
hortikultura berupa sayuran segar. Sayuran yang dipasarkan oleh Mitra Tani
dari hasil budidaya yang dilakukan oleh Mitra Tani Parahyangan, kemitraan
dengan petani dan dari pasar tradisional. Sayuran yang dibudidayakan oleh Mitra
Tani Parahyangan yaitu tomat, sawi putih, terung ungu, kol, kacang kapri, kacang
merah, brokoli dan cabai. Sayuran tersebut permintaannya juga lebih tinggi
c. Deskripsi Pelanggan
memenuhi permintaan pasar di modern market dan restoran. Dan sisa sortasi
sayuran yang tidak dikirim ke modern market dan restoran dipasarkan ke pasar
tradisional. Modern market yang telah menjalin kemitraan dengan Mitra Tani
dan restoran yang telah memiliki kemitraan dengan Mitra Tani Parahyangan yaitu
Pemasok bahan baku untuk sayuran pada Mitra Tani Parahyangan dalam
memenuhi permintaan pasar adalah kebun sendiri, mitra dengan petani, dan pasar
tradisional.
Kebun sendiri
akan sayuran segar memiliki kebun sendiri yang dikelola oleh para petani sekitar
perusahaan yang telah menjadi karyawan Mitra Tani Parahyangan. Luas kebun
yang dimiliki oleh Mitra Tani Parahyangan yaitu 5 ha. Komoditi sayur yang
dibudidayakan di lahan milik sendiri yaitu tomat, sawi putih, terung ungu, kol,
Mitra petani
yang mampu menyediakan sayuran secara berkelanjutan dan petani yang berani
dengan petani tidak ada kontrak yang dibuat secara khusus. Petani yang memiliki
mitra dengan Mitra Tani Parahyangan diberi pembinaan dari Mitra Tani
petani. Petani-petani yang memiliki mitra dengan Mitra Tani Parahyangan yaitu
Lembang, petani Pangalengan, petani Garut, petani Dieng dan petani Brebes.
Berikut ini rincian sayuran yang dipasok oleh petani yang bermitra dengan Mitra
Tani Parahyangan:
Pasar Tradisional
oleh Mitra Tani Parahyangan. Pasar tradisional yang telah memiliki mitra dengan
Mitra Tani Parahyangan yaitu pasar Ceringin Bandung dan pasar Pasundan
memenuhi permintaan pasar yang tidak tertutupi dari hasil kebun sendiri dan
Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh
perusahaan baik itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk
kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial. Proses
Place, Promotion).
meliputi:
Produk (Product)
menarik pasar yaitu menyediakan sayuran segar. Sayuran segar tersebut sebelum
terdiri dari grade A, grade B dan grade C. Produk-produk yang disediakan Mitra
Harga (Price)
metode yaitu metode cost plus pricing merupakan metode penetapan harga
diinginkan. Metode cost plus pricing ini merupakan harga untuk produk yang
dipasarkan ke modern market dan restoran. Metode yang kedua yaitu metode
market based pricing adalah penetapan harga berdasarkan harga pasar. Metode
tradisional.
Distribusi (Place)
Distribusi produk Mitra Tani Parahyangan ada tiga tempat yaitu modern
yang terdiri dari grade A, grade B dan grade C. Grade A dan grade B dipasarkan
yang telah memiliki kerjasama dengan Mitra Tani Parahyangan dalam pemasaran
Giant supermarket dan Alfamidi. Selain itu juga memiliki kerjasama dengan
restoran yaitu Cimory. Dan pemasaran ke pasar tradisional yaitu pasar Pasundan
Restoran Konsumen
Promosi (promotion)
konsumen guna menarik perhatian calon konsumen. Promosi yang dilakukan oleh
Mitra Tani Parahyangan melalui website dan jaringan sosial. Berikut ini gambar
dengan modern market dalam pemasaran produk yang dihasilkan, salah satunya
terung ungu. Dalam menjalin kemitraan tersebut Mitra Tani Parahyangan sebagai
kelompok mitra (pemasok) dan modern market sebagai perusahaan mitra, dimana
dijalin oleh Mitra Tani Parahyangan dengan modern market berdasarkan literatur
disebut kemitraan dengan pola dagang umum. Syarat kelompok mitra yaitu
2008).
kontrak kerjasama (Trading Terms) antara modern market dengan Mitra Tani
c) Pasokan barang.
d) Syarat-syarat pembayaran.
f) Pengembalian barang
g) Ketentuan-ketentuan umum
kelompok mitra dan pihak perusahaan mitra. Kekuatan hukum pada kontrak
kerjasama selain tandatangan kedua belah pihak juga dibubuhi materai. Materai
yang digunakan yaitu materai 6000. Kontrak kerjasama dibuat 2 rangkap dan
memasarkan terung ungu yaitu Giant Supermarket di Jakarta Pusat dan Lion
Center dan 20 toko modern market. Distribution Center terdiri dari Lion
Superindo yang terdiri dari 3 toko yaitu Jati Keramat, Jati Makmur dan Cileungsi
Hijau. Distribution Center Giant Supermarket terdiri dari 13 toko yaitu Slipi
sayuran dari kebun sendiri, mitra dengan petani dan tradisional. Petani yang
sebgai berikut:
Komitmen harga.
mitra.
market.
dikirim.
disepakati.
memperoleh pembayaran tepat waktu dan sesuai dengan kesepakatan harga yang
telah ditetapkan, sedangkan hak modern market memperoleh terung ungu yang
Identitas ini merupakan hal yang penting dalam suatu kontrak kerjasama.
Identitas perusahaan mitra dan pemasok berada pada halaman pertama yang
kontrak kerjasama antara kedua belah pihak. Kemitraan yang dijalin Mitra Tani
c. Pasokan Barang
permintaan terung ungu antar modern market berupa kualitas terung ungu dan
Produk
memisahkan antara terung ungu yang berkualitas baik dengan kualitas kurang.
Terung ungu yang diminta oleh modern market yaitu terung ungu berkualitas baik
dengan kriteria terung ungu yang lurus panjang, tidak cacat dan tidak busuk.
dengan cara membersihkan semua kotoran berupa tanah dan debu yang menempel
Adapun spesifikasi terung ungu yang diminta oleh setiap modern market yaitu:
Tabel 5. Spesifikasi terung ungu yang diminta oleh setiap modern market
modern market berbeda. Terung ungu untuk DC Giant Supermarket dan tokonya
toko dikemas menggunakan plastik saran /wrapping film dengan berat 500
gr/kemasan dengan isi 2-4 buah terung ungu tergantung ukuran dan berat terung
ungu. Terung ungu yang dikemas menggunakan plastik saran /wrapping film
ditempel label sesuai dengan label yang telah ditentukan oleh setiap modern
Harga
metode cost plus pricing yaitu dalam menetapkan harga terung ungu didasarkan
ke modern market setiap minggunya terutama ketika harga pasar naik dan turun.
Harga jual terung ungu yang ditawarkan ke modern market lebih tinggi
distribusi yang jauh tentunya memerlukan biaya tambahan. Berikut daftar harga
terung ungu :
Distribusi
Distribusi adalah salah satu aspek dari pemasaran. Distribusi juga dapat
tempat dan saat dibutuhkan). Adapun proses distribusi terung ungu ke modern
market yaitu
Tani Parahyangan.
b) Mitra Tani Parahyangan merekap semua pesanan terung ungu dari setiap
modern market.
d) Nomor faktur dari setiap faktur yang dikirim dicatat dalam buku faktur
Parahyangan.
Superindo dan Alfamidi dilakukan pada sore hari dan distribusi terung ungu ke
dengan Mitra Tani Parahyangan dilakukan pada pagi hari. Pendistribusian terung
dilakukan sortasi lagi. Pada DC Carrefour terung ungu disortasi oleh tim khusus
sortasi dan pihak Mitra Tani Parahyangan tidak bisa melihat secara langsung
kegiatan sortasi, sedangkan pada DC yang lain juga dilakukan sortasi oleh tim
khusus dari modern market, tetapi pihak Mitra Tani Parahyangan bisa melihat
Kegiatan distribusi terung ungu pada DC terdiri dari tiga tahapan yaitu:
Receiving Warehouse Loading
Penjelasan :
d. Pembayaran
pembeli), dimana beban angkut barang sejak dari gudang penjual sampai dengan
gudang pembeli menjadi tanggung jawab penjual. Sistem ini akan menimbulkan
beban angkut penjualan artinya beban angkut yang timbul akibat penjualan barang
oleh modern market berdasarkan faktur yang telah dikirim oleh Mitra Tani
market:
Terung ungu dikirim oleh Mitra Tani Parahyangan sesuai dengan kuantitas
Terung ungu dikirim bersama dengan faktur penjualan dari Mitra Tani
Parahyangan.
pemasok harus memikirkan biaya yang akan dikeluarkan atau biaya yang
sehingga agat tetap memperoleh profit maka pemasok harus menambahkan biaya-
yang dikeluarkan oleh Mitra Tani Parahyangan terhadap setiap modern market
1) Fixed Rabate
Fixed Rabate adalah potongan harga dari pemasok ke toko modern tanpa
2) Conditional Rebate
terkait dengan target penjualan, sejalan dengan pengertian tersebut, maka volume
3) Rafaksi
4) Monthly Discount
5) Promotion
6) Anniversary
untuk memperingati hari jadinya. Dana yang digunakan untuk kegiatan perayaan
ini merupakan pemotongan harga yang dimabil dari pemasok dan telah disepakati
dalam kontrak kerjasama hubungan kemitraan. Potongan ini hanya 1 kali dalam
setahun.
dari pemasok digunakan untuk peringatan hari raya idul fitri dan natal. Potongan
New Store Opening adalah pembukaan toko baru, artinya setiap adanya
pembukaan toko baru pada modern market, maka terjadinya pemotongan terhadap
harga.
f. Pengembalian barang
Selain itu barang juga dikembalikan apabila melebihi pesanan modern market.
Sektor pemasaran terung ungu akan terjamin karena hasil produksi yang
mitra.
Kualitas produksi akan lebih terkontrol karena adanya standar terung ungu
pertanian.
Cianjur, Jawa Barat dan dalam penyusunan laporan dari kegiatan tersebut dapat
1. Modern market merupakan salah satu pasar yang paling potensial dalam
yang dipasarkan ke modern market terdiri 140 jenis sayuran, salah satunya
dalam pemasaran terung ungu yang dihasilkan yaitu Lion Superindo, Giant
memasarkan terung ungu ke modern market yaitu pola dagang umum dan
Saptana dan Daryanto, H. 2009. Bunga rampai agribisnis seri pemasaran. IPB
Press Kampus IPB Darmaga, Bogor.
Setyaningrum, H.D dan Cahyo, S. 2012. Panen sayur secara rutin dilahan sempit.
Penebar Swadaya, Jakarta.
Soetasad, A . 2000. Budidaya terung lokal dan terung jepang. Penebar Swadaya,
Jakarta.
Laporan Tugas Akhir 64
Susilo, K dan Renda, D. 2012. 19 bisnis tanaman sayur paling diminati pasar.
Agromedia Pustaka, Jakarta.
Lampiran 1
Tabel 8. Data penjualan terung ungu 5 tahun terakhir di Mitra Tani Parahyangan
No. Tahun Jumlah (Kg)
1 2011 54.000
2 2012 72.000
3 2013 108.000
4 2014 72.000
5 2015 54.000
Lampiran 2
35 Daun Pohpohan
36 Daun Pucuk Labu
37 Daun Salam
38 Daun Sereh
39 Daun Singkong
40 Daun Mint
41 Daun Bawang Chung
42 Daun Bawang Son
43 Daun Bawang Besar
44 Edamame
45 Greatergalangal
46 Horenso
47 Inperata Root
48 Italian Basil
49 Jagung Baby
50 Jagung Manis Kulit
51 Jagung Manis Kupas
52 Jahe
53 Jahe Merah
54 Jamur Kuping
55 Jamur Merang
56 Jamur Shitake
57 Jamur Tiram
58 Jamur Tiram
59 Jantung Pisang
60 Jengkol
61 Jeruk Lemon
62 Jeruk Limo
63 Jeruk Nipis
64 Kabocha Hijau
65 Kabocha Merah
66 Kacang Merah
67 Kacang Panjang
68 Kailan
69 Kailan Mini
70 Kangkung Akar
71 Kapri
72 Kapri Manis
73 Kecipir
74 Kelapa
75 Kembang Genjer
76 Kembang Kol
77 Kencur
78 Kentang Granola
79 Kol Merah
80 Kol Putih Kecil
81 Kol Putih
82 Kunyit
83 Kyuri
84 Labu Air
85 Labu Parang
86 Labu Siam Acar
87 Labu Siam
88 Lettuce Head
89 Leunca
90 Lobak Korea
91 Lobak Merah
92 Lobak Mini
93 Lobak Putih
94 Lokio
95 Lollorossa
96 Melinjo
97 Nangka Muda
98 Nasubi
99 Okra
100 Onjeh
101 Oyong
102 Packcoy
103 Packcoy Mini
104 Paprika Hijau
105 Paprika Kuning
106 Paprika Merah
107 Pare Hijau
108 Pare Putih
109 Pare Belut
110 Petai Kupas
111 Petai
112 Peterselly
113 Romaine
114 Rosemary
115 Sawi Pahit Jabung
116 Sawi Putih
117 Sawi Putih Mini
118 Sayur Asem
119 Sayur Capcay
120 Sayur Lodeh
121 Sayur Sop
122 Selada Keriting
123 Seledri Besar
124 Seledri Kecil
125 Singkong
126 Siomak
127 Talas Bogor
128 Tang Ho
129 Temukunci
130 Temulawak
131 Terung Bulat
132 Terung Ungu
133 Timun Acar
134 Timun Lokal
135 Toge Panjang
136 Toge Pendek
137 Tomat Cherry
138 Tomat Curah
139 Wortel Lokal
140 Wortel Mini
Lampiran 3
Lampiran 4
Logo Modern Market yang memiliki hubungan mitra dengan Mitra Tani
Parahyangan
Lampiran 5
3. Kegiatan Administrasi
4. Kegiatan Pemasaran